indo 25-04-23
Putri maharani
1 ASA
1. Jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut ini sesuai dengan uraian yang ada didalam
buku ini!
a. Apa yang dimaksud dengan hakikat dan fungsi bahasa itu?
b. Sebut dan jelasakan fungsi – fungsi bahasa yang disampaikan oleh halliday! Berikan
contoh seperlunya!
c. Dalam konteks bahasa nasional dan bahasa negara, bahasa Indonesia memiliki fungsi
yang berbeda – beda, Jelasakan!
d. Sebutkan ragam – ragam bahasa Indonesia yang anda ketahui dari buku ini?
e. Mengapa ragam- ragam bahasa itu perlu dikelompok – kelompokan?
f. Ragam bahasa ilmiah yang lazim digunakan dalam penulisan ilmiah memiliki
sejumlah ciri. Sebutkan ciri – ciri itu disertai contoh!
g. Ragam bahasa berita dalam Media cetak dan media elektronik memiliki ciri yang
sangat nyata. Jelaskan!
Jawab:
a. hakikat bahasa adalah sebuah alat komunikasi verbal yang digunakan manusia dalam
menjalani kehidupan sehari-hari dan mempunyai sistem dengan pola tertentu.
Sedangkan Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi yang dimiliki manusia
berupa sistem lambang bunyi yang berasal dari alat ucap atau mulut manusia.
b. M.A.K. Halliday dalam bukunya yang berjudul Explanations in the Functions of
Language (1973) menjelaskan bahwa terdapat 7 fungsi bahasa, yaitu:
1. Fungsi Instrumental
Fungsi instrumental yaitu bahasa bertujuan untuk memanipulasi lingkungan
dimana bahasa tersebut digunakan dan memicu suatu peristiwa terjadi.
Contoh: "Jangan membuka pintu" dalam contoh ini fungsi instrumental bahasa
menyebabkan pintu tidak terbuka.
2. Fungsi Regulasi
Fungsi regulasi meliputi penggunaan bahasa yang ditujukan untuk
mengendalikan atau mengatur keadaan. Mirip dengan fungsi instrumental, tetapi
fungsi regulasi cenderung ditujukan pada orang lain karena berhubungan dengan
penerapa norma, peraturan, kaidah, maupun nilai.
Tugas b.indo 25-04-23
Putri maharani
1 ASA
Contoh: Seorang ibu mengatakan pada anaknya "Jika kamu nakal, kamu tidak
mendapat uang jajan" dalam contoh ini fungsi regulasi bahasa mengendalikan
perilaku anak.
3. Fungsi Representasional
Fungsi representasional ialah fungsi bahasa untuk menyampaikan fakta dan
pengetahuan, serta menyampaikan atau menjelaskan suatu peristiwa yang dapat
dibuktikan kebenarannya.
Contoh: "Matahari terbit di timur" dalam contoh ini fungsi representasional bahasa
menyatakan suatu fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya.
4. Fungsi Interaksional
Fungsi interaksional adalah penggunaan bahasa yang bertujuan untuk
menunjang keberadaan manusia sebagai makhluk sosial yaitu sebagai alat untuk
melakukan kontak sosial dengan orang lain.
Contoh: "Bagaimana kabarmu hari ini?" dalam contoh ini fungsi interaksional bahasa
bertugas membuka percakapan agar tercipta komunikasi.
5. Fungsi Personal
Fungsi personal meliputi penerapan bahasa sebagai media untuk
menggambarkan keadaan emosi atau perasaan pembicara.
Contoh: "Wah, indah sekali pemandangan di gedung ini" dalam contoh ini fungsi
personal bahasa menunjukkan perasaan kagum dari pembicara mengenai
pemandangan yang ia lihat.
6. Fungsi Heuristik
Fungsi heuristik ialah fungsi bahasa yang ditujukan untuk memperoleh
pengetahuan dan mempelajari lingkungan sekitar.
Contoh: "Mengapa ibu bekerja?" merupakan contoh penggunaan fungsi heuristik
bahasa untuk mendapatkan pengetahuan mengenai alasan atau penyebab ibu bekerja.
7. Fungsi Imajinatif
Fungsi imajinatif ialah penggunaan bahasa untuk menciptakan hal-hal atau
peristiwa-peristiwa fiktif (tidak nyata), seperti dongeng.
Contoh: "Semalam aku bermimpi bertemu naga" merupakan contoh penggunaan
fungsi imajinatif bahasa dimana pembicara mengungkapkan peristiwa fiktif.
Tugas b.indo 25-04-23
Putri maharani
1 ASA
3. Bahasa komunikasi tingkat nasional. Dalam hal ini, bahasa Indonesia berfungsi
sebagai alat perhubungan dalam kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah yang lainnya.
4. Bahasa media massa. Untuk menyampaikan berita lewat media massa juga
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa baku yang benar.
e. Karna, Dengan bahasa laras formal, yang konteks pemakaian pada umumnya adalah
konteks resmi, aneka pemenggalan bentuk – bentuk kebahasaan tidak dimungkinkan.
Demikian pula, pemakaian unsur – unsur kedaerahan juga harus sepenunhnya
ditanggalkan dan ditinggalkan. Sebaliknya dalam konteks santai, dalam konteks
pemakaian kebahasaan yang memungkinkan digunakan bentuk – bentuk kebahasaaan
yang tidak standar dan tidak lengkap, orang justru menggunakan bentuk - bentuk
yang tidek semestinya dipakai. Intinya dengan pemahaman yang benar ihwal ragam –
ragam bahasa itu, pencampuradukan ragam atau laras bahasa tidak akan terjadi.
g. 1) Sederhana: selalu memilih kata atau kalimat yang mudah dimengerti oleh sebagian
besar khalayak atau pembaca
3) Padat: Bahasa Jurnalistik harus sarat informasi, artinya setiap kalimat dan paragraf
memuat banyak informasi penting dan menarik, serta layak untuk disajikan kepada
pembaca
5) Jelas: mudah dipahami atau ditangkap maksudnya, tidak baur, atau dengan kata
lain jelas susunan kalimat sesuai dengan kaidah subjek-predikat-objek-keterangan
(SPOK).
6) Jernih: tidak menyembunyikan sesuatu yang bersifat negatif seperti fitnah atau
prasangka.
8) Demokratis: bahasa jurnalistik tidak mengenal tingkatan, pangkat, kasta, atau dapat
diartikan penyamarataan status sosial. Bahasa jurnalistik memperlakukan siapa pun
secara sama rata, baik itu presiden, buruh, petani, bahkan pemulung, semua
diperlakukan sama dalam hal teknis penyajian informasi.
Tugas b.indo 25-04-23
Putri maharani
1 ASA
9) Populis:setiap diksi atau kata, istilah, atau kalimat apa pun bentuknya harus akrab
di telinga, di mata, dan di benak pikiran khalayak, pendengar, pemirsa, atau pembaca.
10) Logis: apa pun yang ada dalam kata, istilah, kalimat, atau paragraf dalam karya
jurnalistik harus dapat diterima dan tidak bertentangan dengan akal sehat (common
sense)
11) Gramatikal: kata, istilah, atau kalimat apapun yang dipakai dan dipilih dalam
bahasa jurnalistik harus mengikuti kaidah tata bahasa baku
12) tutur: menghindari bahasa sehari-hari secara informal, misalnya kata-kata yang
biasa dipakai dalam percakapan di warung kopi, terminal, bus kota, atau di pasar
13) Menghidari kata dan istilah asing: tidak terlalu banyak menggunakan istilah asing.
Selain tidak informatif dan komunikatif juga membingungkan pembaca
14) Pilih kata (diksi) yang tepat:Setiap kalimat yang disusun tidak hanya harus
produktif tapi juga tidak boleh keluar dari asa efektifitas, artinya pemilihan setiap kata
yang digunakan untuk sebuah berita harus tepat
15) Mengutamakan kalimat aktif: Kalimat aktif lebih disukai oleh pembaca ketimbang
kalimat pasif, maka disarankan menggunakan kalimat aktif dalam bahasa jurnalistik
16) Menghindari kata atau istilah teknis: sederhana, mudah dipahami, ringan dibaca,
tidak membuat kening berkerut, Sebagai contoh, berbagai istilah teknis dalam dunia
kedokteran, Kalau pun tak terhindarkan, maka istilah teknis tersebut harus disertai
dengan penjelasan dan ditempatkan dalam tanda kurung
17) Tunduk kepada akidah etika: bahasa pers harus baku, benar, dan baik. Dalam
etika berbahasa, pers tidak boleh menuliskan kata-kata yang tidak sopan, vulgar,
sumpah serapah, hujatan dan makian yang sangat jauh dari norma sosial budaya
agama. Pers juga tidak boleh menggunakan kata-kata porno dan berselera rendah
Tugas b.indo 25-04-23
Putri maharani
1 ASA
lainnya dengan maksud untuk membangkitkan asosiasi serta fantasi seksual khalayak
pembaca.