Anda di halaman 1dari 5

24

MENGHIT{.ING HARGA POKOK


I]hITUK PERUSAHAAN CAMPURAN l'r

Oleh:

Elvy Manurungr

Pendahuluan jadi. Account


persediaan barang tersebut
menimbulkan perhitungan yang berbeda
Pencatatan keuangan di suatu dalam Harta dan Biaya sehingga pencatatan
perusahaan dengan menggunakan teori dan penyajiannya dalam Laporan Keuangan
akuntansi seringkali hanrs disesuaikan akan berbeda juga.
dengan jenis usatra perusahaan yang Manakala perusahaan beroperasi
bersangkutan. Teknik pencatatan yang sezuai secara murni, apakahitu bidang jas4 dagang
untuk perusalraan yang bergerak di bidang atau industri, akuntansinya dapat dengan
jasa akan berMa dengan pencatatan mudah diterapkan. Akan tetapi, jika operasi
keuangan di perusahaan yang memproduksi perusahaan mulai bercampur (diistilahkan
barang. Uraian berikut ini adalah tentang dengan narna 'peruwhaan conpuran),
pencatatan keuangan yang dapat digunakan misalnya perusahaan beroperasi datam bidang
di perusahaan campuran. jasa + d4gang, atau jasa * industri, atau
dagang + industri, maka penerapan teori
akirntansi di lapangan akan terasa lebih sulit
Perusahaen Campuran daripada yang sehanrsnya.

Secara umur\ kita mengetahui bahwa


penrsatuan dibagi ke dalam tiga jenis operasi Ilustrrsi
:
Oidang usaha) yaitu perusahaan jasa"
perusahaan dagang dan perusatraan industri / Untuk menjelastan, mengenai
manufaktur, oleh karena itu
pelaporan perusahaan campuran tersebut diatas, berikut
keuangan untuk ketiga jenis perusahaan diuraikan contoh yaitu suatu studi' kasus
tersebut masing-masing akan berbeda. I{al ini terhadap PT "X',
yang memperlihatkan
disebabkan adanya rccount (perkiraan) yang bagaimana masalah akuhtansi dapat timbul
membedakan ketiga jenis perusahaan karena perusahaan melakukan operasi
tersebut yaitu account persediaan. Dalam carnpuran.
perusahaan jasa tidak terdapat account PT ")(' dikategorikan sebagai sebuah
persediaan jasa" sedangkan dalam perusahaan perusahaan dagang yang bergerak dalam
dagang terdapat account persediaan barang bidang penjualan barang-barang bekas,
degangan" dan dalam perusahaan industri ada transaksi penjualannya lebih bayak dilakukan
tiga jenis persediaan yaitu persediaan bahan secara kredit. PT tersebut membeli barang
baku, persediaan barang dalam proses dan dagangannya berdasarkan pesrman dari

' Penulis adalah staf pengajar tetap pada Program D-3 Manajemen Universitas Katolik parahyangan

BI NA E KONO MtTFebru artfl 99Z


dagangan tersebut sudah siap untuk dijual. Di Peniasalahan yang timbul
samping itu,
perusahaan akanjuga
mengeluarkan biaya tambahan
untuk Dengan penyajian perhitungan Rugi
memperbaiki barang tersebut jika pernbeli Laba seperti di atas, timbul pertanyaan dari
menginginkannya (tergantung dari pesanan). pembaca laporan keuangan :

Akuntansi yang selama ini dipakai oleh


perusahaan adalah sebagai berikut : l. Apakah perhitungan harga pokok barang
yang dijual sudah benar ? apakah tidak
lebih tepat jika biaya perbaikan
a. pda saat uang mulw diterina, perusahaan mencatat :
Dr. Kas
diperhitungkan sebagai tambahan atas
Cr. Uang Mr*a Panjualan harga pokok barang yang dijual ?
b. Faa wat hiaya-bia1n dikzluadran untuk membeli
barungdagangan:
Dr. Pernbelian barang
2. Apakah harga pokok barang yang dijual
Cr. Kas / Hutang merupakan braya yang sungguh-sungguh
c. filra ada bialn-biay tambohan untuk memperbaikinya, dikeluarkan untuk memperoleh
maka dicatat :
pendapatan yang diterima pada periode
Dr. Biava Perbailcan
Cr. Kas / yang bersangkutan (matching period) ?
Hat ini disebabkan berituk penjualan
Dengan pencatatan terbanyak yang dilakukan oleh perusahaan
transaksi-
transaksi seperti di atas, maka perusahaan adalah penjualan kredit, sehingga
menyajikan perhitungan harga pokoknya pembelian yang dilakukan pada periode
dalam laporan rugi laba untuk setiap tersebut, baru akan diterima
periodenya, sebagai berikut pendapatannya setelah barang diserahkan
:
kepada pembeli (ada ketidaksesuaian
periode antara biaya dan pendapatan).
I.A,PORAN RUGI I-ABA

Psrdapatan:
- Penjualan barang Rp roo<
Analisa atas transelsi-transaksi yang
lluga Pokok Bararu vang Dijual : terjadi
- Persediaan arual barang dagangan Rpuor
- Pernbelian .)0( + Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan
Barang yang tersedia rmtuk dijual Rpnor
- Persediaan atfiirbarang dagangan (. >os ) dari pembaca laporan keuanganny4 maka
Ilarga pokok barang yang dijual Rp roo< _ dirasakan pentingnya mengkaji kembali
pencatatan transaksi-transaksi yang selama
Laba lator Rpnor
Biava-bia)ra Operasional : ini telah dilakukan. Analisa ini dimulai
- Biaya Perbaikan Rp xx dengan meneliti jenis-jenis transaksi yang
- Biaya Lain-lain x(+ telah dilakukan oleh perusahaan sehingga
Total Biaya Operasional Rp:o< -
dapat diketahui jenis operasi apakah
sebenarnya perusahaan nxn ini.
IlIBAUSAHA fum Melihat karakteristik dari PT *)C' ,
maka dapat diketahui bahwa PT tersebut
menjual barang dagangannya berdasarkan
pesanan yang diajukan oleh pembeli. Ini
terbukti dari transaksi pembelian yang
dilakukan, didasarkan atas order

BI NA E KONOMlfrebnt arifi 9 9Z
26

penjualanny4 di samping itu perusahaan juga Implcmentasinya


melalnrkan pe6aikan terhadap barang-barang
tertentu ,sesuai,rt, d€[gan pesanan dari Metode Job Order Costing ini dapat
pembelinya. Dalpgr,hal rni biaya perbaikan rulai diterapkan dengan cara sebagai
yang terjadi, yut9 terdiri dari : biaya bahan berikut:
baku pembantu, biaya tenaga kerja dan biaya
overhead di Qengkel, menjadi tanrbahan biaya l. Membuat kartu-kartu harga pokok untuk
yang,dikorbankan untuk memperoleh barang setiap pesanan yang diajukan oleh
yang,benar-benar sesuai dengan pesanan dan pembeli. Sekalipun ada pesanan untuk
dapat diserahkan dengan segera ke tangan barang yang sam4 tetapi kartu-kartunya
pembeli. Berdasarkan pengametan tersebut, berbeda" hal ini diupayakan untuk
jelas bahwa perusahaan tidak lagi memiliki kecermatan perhitungan harga pokok
account persediaan barang dagangan (barang masing-masing pesanan. Di dalam kartu-
jadi) saja" tetapijuga ada account persediaan kartu tersebut dicantumkan dengan jelas :
yang lain yaitu account persediaan barang - nama pernbelinya
dalam proses, dan account persediaan bahan - nomor order
baku (untuk barang yang
belum -jeniV spesifikasi barang yang dipesan
diproseJdipe$aiki). Dengan demikian - periodenya (mulai dari saat pemesanan
perusahaan tidak lagi bergerak secara murni s.d. penyelesaian / penyeratrannya
dalam usaha perdagangan (iual beli), akan kepada pembeli)
tetapi usahanya sudah bercampur dengan - perhitungan biaya-biaya yang dikeluar-
usaha industri, yaitu de,ngan jalan mengolatr kan berdasarkan bukti-bukti yang ad4
barang-barang tertentu dari yang tidak yaitu:
terpakai (tidak berfirngsi secara utuh), a. biaya bahan baku langsung (biaya pem-
menjadi berfirngsi kembali. belian barang dagangan)
b. biaya pe6aikan (iika ada), yang terdiri
dari :
Metode akuntansi yang diserankan -biaya bahan baku pernbantu (material
yang digunakan untuk perbaikan)
Sesuai dengan analisa terhadap karakteristik - biaya tenaga kerja langsung (upah pe-
operasi daxi PT uxu tadi, maka disarankan kerja yang memperbaiki)
supaya perusahaan menggunakan lob Order - biaya-biaya tidak langzung lbiaya over-
Costing Method (metode perhitungan harga head di bengkel (misalnya biaya
pokok berdasarkan pesanan) yaitu salah satu listrik, penyusutan perdataq
metode. yang dipdkai untuk menghitung ongkos transport dan sebagainya).
harga pgkok barang yang dijual untuk jenis
perusahaan industri. Hal ini dirasakan lebih Begitu pesanan selesai dikerjakaq
cgcolq menglngat batrwa sekalipun
i kartu-kartu tersebut segera ditandatangani
perusahaan dikategorikan sebagai perusahaan oleh petugas yang bersangkutan untuk
dagang ternyata perusa[pan tersebut telah dilaporkan kepada pimpinan dengan
, melakukan usahanya secara campurarq yaitu melampirkan formulir atau bukti-bukti
melahrkan operasi dagang dan industri. pendukungnya.

2. Kartu-kartu harga pokok pesanan tersebut


diselenggarakan oleh bagran akuntansi,

BI NA E KONO Ml/Febnt a rlfi 9 9 z


27

sehingga kini departemen akuntansi dibagi


menjadi du4 yaitu bagian akuntansi umum c. Bia-va-biqva Wrbailmn lmg terjadi :
(menangani jurnal umlrm sampai dengan Dr. Biaya batran baku pembantu
penyusunan laporan keuangan) dan bagian Biaya upah langsung
akuntansi biaya (menangani pencatatan, Biaya-biaya tidak langsung
perhitungan dan penyusunan laporan (overhead)
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk Cr. Kas
memperbaiki barang yang dipesan oleh
pembeli). Berdasarkan kartu-kartu harga d. Perubahan dari persediaan bahan baleu
pokok pesanan ini,
pimpinan dapat menjadi persediaan barang dalan prose s,
mengecek secara langsung kesesuaian dicatat sbb :
angka-angka di dalam laporan keuangan Dr. Persediaan barang dalam proses
terutama : nilai persediaan barang dalam Cr. Persediaan bahan baku
proses (work in
process) di
Neraca Biaya bahan baku pembantu
dengan kartu-kartu harga pokok per Biaya upah langsung
pesanan yang belum selesai Biaya-biaya tidak langsung
perhitunganny4 dan nilai harga pokok
barang yang drj"al pada laporan Rugi Setelah barang selesai diperbaiki,
Laba dengan kartu-kartu harga pokok maka perubahan persediaan dari
pesanan yang sudah selesai pengerjaannya, persediaan buang dalan prases menjadi
sehingga ada cross check di antara laporan persediaan barang jadi, dicatat sbb :
keuangan (pengendalian intern
meningkat). Dr. Persediaan barang jadi
Cr. Persediaan barang dalam proses
Hal yang penting untuk diperhatikan
adalah, penerapan metode tersebut e. Penyerahan barang kepada pembeli dan
mengakibatkan berubahnya pencatatan penerimaan hasil penjualan dicatat :
transksi mulai dari saat pembeliannya sampai
dengan penyerahannya kepada pembeli. Dr. Harga pokok barang yang dijual
Untuk lebih jelas, berikut diuraikan contoh- Cr. Persediaan barang jadi
contoh pencatatan transaksi yang baru, yaitu Dr. Kas / Piutang Dagang
jurnal : Cr. Penjualan

a- Pembelian bwang dagangan : Berdasarkan jurnal-jurnal tersebut,


Dr. Macam-macam biaya perhitungan Rugi Laba dan laporan Neraca
Cr. Kas / Hutang disajikan sebagai berikut :

b. Perolelnn bwans di gudang:


jikalau barang tidakperlu diperbaiki :
PERHITT'NGAN RUGI I.ABA
Dr. Persediaan barang jasa Pendapntan:
Cr. Macam-rnacam biaya -Penjualan Rp )oo(
Harga Polak Barang yang Dijual xr
jikalau barang masih lurus diperbaiki : (diperoleh langsung dari jurnal)

Dr. Persediaan bahan baku Laba Kotor Rp )oo(


Cr. Macam-macam biava .... (dan seterusnya)

B I NA EKONO Ml,/Fe bru a rI/I 99 7


28

melalui kartu-kartu harga pokok pesanan.


' Dengan demikian pembaca laporan
PERIqIIJNGAI{ RUGI I-ABA
keuangan" baik yang internal ntatryun
Pendaptat i eksternal memperoleh panjelasan yang
Penjualan
- Rp )oo( informatif tentang harga pokok barang
HaryaPokokBamngyngDijual to( yang dijual dan laba usatra yang diperoleh
(diperoleh langsung dari jurnal)
perusahaan.
IabaKots Rp )oo(
.... (dan seterusnya)
2. Tidak ada masalah dengan 'matching
period', karena metode lob Order Costing
telatr melakukan pencatatan biaya dan
I.APORANMRACA pendapatan pada periode yang sesuai. Hal
ini dapat dilihat dari adanya pemisahan
AKITVA biaya yang bnexpired' dengan biaya yang
Aktiva l^artcar ;
sudah'expired'. Unexpired cost dinyatakan
dengan account persediaan dalam
- Persediaot ;
Persediaaa bahan baku (diperoleh
golongan aktiva lancar di Nerac4
lmgsung dari jumal)
sedangkan expired cost disajikan dengan
Persodiam barang dalarn proses account harga pokok barang yang dljual
(diperoleh dari jumal) pada laporan Rugi Laba. Oleh karena itu
Pencdiaan barang jadi (diperoleh
perhitungan harga pokok di Rugi Labq
langsung dari jumal)
merupakan biaya yang benar-benar telatr
... (dar saerusnya) dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan yang diterima pada periode
yang bersangkutan.

Dengan menggunakan metode Job Dengan demikian Laporan Keuangan


Order Costing ini, maka masalah-masalah PT uxu (laporan Neraca dan Rugr Laba)
yang timbul di awal perrbatrasan tadi, dapat
menjadi lebih terjamin kebenarannya,
diatasi dengan caf,a :
sehingga para pembaca laporan keuangan
perusahaan tersebut dapat mengambil
l. Memperoleh informasi yang lebih akurat keputusan yang tepat mengenai PT yang
mengenai harga pokok barang yang diiual, bersangkutan.
dari perhitungan yang diselenggarakan

DAFTAR PUSTAKA :

Fess, P.E. dan Warren, C.S., 1993. Accounting Principles,lTth ed., South-Westen\ Cincinati.
Horngren' C'T.dan Foster, G., 1994. Cost Accounting - a Managerial Emphasis, gth.ed.,
Prentice-Hall, London.
Ikatan Akuntan Indonesia (HI), 1984. Prinsip-prinsip Alamtansi trndonesia,IAl,
Jakarta.
Thacker, R.J., 1979, Accounting principles,prentice-Hatt, Englewood clitrs.

BINA EKONOMI/Febru artfl 99 z

Anda mungkin juga menyukai