Anda di halaman 1dari 6

Analisis Bivariat

1. Tabulasi Silang Asupan Energi dan Status Gizi Stunting

Data mengenai tabulasi silang asupan energi dan status gizi stunting dapat dilihat
dalam tabel berikut.

TABEL
TABULASI SILANG ASUPAN ENERGI DAN STATUS GIZI STUNTING
PADA BALITA DI DESA KANDANGMUKTI
KECAMATAN KADUNGORA KABUPATEN GARUT
TAHUN 2019

Asupan Energi Stunting Total


Normal Pendek
n % n % n %

Normal 18 66,7 9 33,3 27 100

Kurang 12 66,7 6 33,3 18 100

Jumlah 30 66,7 15 33,3 45 100

Berdasarkan tabel diatas dapat terlihat bahwa 45 sampel yang tergolong asupan
energi normal dan status gizi normal adalah sebanyak 18 orang (66,7%). Asupan energi
normal dengan status gizi pendek adalah sebanyak 9 orang (33,3%). Asupan energi
kurang dan status gizi normal adalah sebanyak 12 orang (66,7%). Asupan energi kurang
dan status gizi pendek adalah sebanyak 6 orang (33,3%).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muchlis dkk (2011)
yang menunjukkan bahwa responden dengan asupan energi yang baik sebagian besar
mempunyai status gizi yang normal, yaitu sebanyak 108 orang (74,5%). Hal ini karena
status gizi stunting tidak hanya dipengaruhi oleh asupan energi saja, masih banyak faktor
lainnya seperti kemiskinan, sosial budaya, dan peningkatan paparan terhadap suatu
penyakit infeksi.
TABEL
TABULASI SILANG ASUPAN LEMAK DAN STATUS GIZI STUNTING
PADA BALITA DI DESA KANDANGMUKTI
KECAMATAN KADUNGORA KABUPATEN GARUT
TAHUN 2019

Asupan Lemak Stunting Total


Normal Pendek
n % n % n %

Normal 16 64 9 36 25 100

Kurang 14 70 6 30 20 100

Jumlah 30 66,7 15 33,3 45 100

Berdasarkan tabel diatas asupan lemak dan normal dan status gizi normal
sebanyak 16 orang (64%). Asupan lemak normal dan status gizi pendek adalah sebanyak
9 orang (60%). Asupan lemak kurang dan status gizi normal sebanyak 14 orang (70%).
Asupan lemak kurang dan status gizi pendek adalah sebanyak 6 orang (30%).

Sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Yulni (2013) menunjukkan
bahwa responden dengan asupan lemak yang kurang sebagian besar memiliki status
gizi yang normal, yaitu sebanyak 67 orang (44,7%). Menurut penelitia nya dari hasil recall
asupan lemak pada balita tidak bervariasi karena hanya berasal dari makanan yang
digoreng dan ditumis saja, hanya sebagian responden yang mengkonsumsi dari sumber
lemak dari bahan makanan lain seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.
TABEL
TABULASI SILANG ASUPAN ENERGI DAN STATUS GIZI
UNDERWEIGHT IMT/U
PADA BALITA DI DESA KANDANGMUKTI
KECAMATAN KADUNGORA KABUPATEN GARUT
TAHUN 2019
Asupan Energi Status Gizi Underweight IMT/U Total
Normal Kurus
N % n % n %

Normal 26 96,3 1 3,7 27 100

Kurang 18 100 0 0 18 100

Jumlah 44 97,8 1 2,2 45 100

Berdasarkan tabel diatas asupan energi normal dan status gizi normal adalah
sebanyak 26 orang (96,3%). Asupan energi normal dan status gizi kurus sebanyak 1
orang (3,7%). Asupan energi kurang dan status gizi normal adalah sebanyak 18 orang
(100%).

Penelitian ini sejalan dengan Soumokil (2017) yang menunjukkan bahwa pada
responden yang memiliki asupan energi normal sebagian besar memiliki status gizi yang
baik yaitu sebanyak 94 orang (69,6%). Karena status gizi yang baik muncul dari asupan
yang baik.
TABEL
TABULASI SILANG PROTEIN DAN STATUS GIZI
UNDERWEIGHT IMT/U
PADA BALITA DI DESA KANDANGMUKTI
KECAMATAN KADUNGORA KABUPATEN GARUT
TAHUN 2019
Asupan Protein Status Gizi Underweight IMT/U Total
Normal Kurus
N % N % n %

Normal 41 97,6 1 2,4 42 100

Kurang 3 100 0 0 3 100

Jumlah 44 97,8 1 2,2 45 100

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa asupan protein normal dan status gizi
normal sebanyak 41 orang (97,6%). Asupan protein normal dan status gizi kurus
sebanyak 1 orang (100%). Asupan protein kurang dan status gizi normal sebanyak 3
orang (100%).

Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Soumokil (2017) yang
menunjukkan bahwa pada responden dengan asupan protein normal sebagian besar
memiliki status giiz yang normal yaitu sebanyak 136 orang dari 192 orang (70,8%). Ini
sejalan dengan yang dikemukakan Soekirman (2006) bahwa asupan gizi berpengaruh
pada status gizi artinya dengan asupan gizi yang baik akan tercipta status gizi yang baik
pula.
TABEL
TABULASI SILANG ASUPAN KARBOHIDRAT DAN STATUS GIZI
UNDERWEIGHT IMT/U
PADA BALITA DI DESA KANDANGMUKTI
KECAMATAN KADUNGORA KABUPATEN GARUT
TAHUN 2019
Asupan Status Gizi Underweight IMT/U Total
Karbohidrat Normal Kurus
n % N % n %

Normal 11 91,7 1 8,3 12 100

Kurang 33 100 0 0 33 100

Jumlah 44 97,8 1 2,2 45 100

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa asupan karbohidrat dengan status gizi
normal sebanyak 11 orang (91,7%). Asupan karbohidrat normal dan status gizi kurus
sebanyak 1 orang (8,3%). Asupan karbohidrat kurang dan status gizi normal sebanyak
33 orang (100%).

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa pada responden
dengan asupan karbohidrat kurang sebagian besar memiliki status gizi normal yaitu
sebanyak 30 ornag dari 50 orang (60%). Karena asupan bukan hanya satu-satunya faktor
penyebab status gizi kurus atau normal, faktor lainnya seperti pengetahuan ibu, tingkat
sosial ekonomi kurang dan masih banyak faktor lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Mushlis, Novayeni, dkk. 2011. Hubungan Asupan Energy dan Protein dengan Status Gizi
Balita di Kelurahan Tamamaung.

Aridiniyah, Farah Okky, dkk. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stuntingg
pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan. E-Jurnal Pustaka Kesehatan.
3(1):164.

Yulni. 2013. Hubungan Asupan Zat Gizi Makro dengan Status Gizi pada Anak Sekolah
Dasar di Wilayah Pesisir Kota Makassar. Jurnal MKMI. Hal 209.

Soumokil, Octovina. 2017. Hubungan Asupan Energi dan Protein dengan Status Gizi
Anak Balita di Kecamatan Nusalaut Kabupaten Maluku Tengah. Global Health Science.
2(4):345.

Hastusi, Whinita Dwi. 2013. Skripsi pada FIK Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hubungan Asupan Energi, Protein, Lemak, dan Karbohidrat dengan Status Gizi pada
Anak Usia Prasekolah di Kelurahan Sangkrah dan Semanggi Kecamatan Pasar Kliwon
Kota Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai