PANDUAN TEKNIS
TEKNIS
RISET
RISETPEMBINAAN
PEMBINAANKESEHATAN
KESEHATANDAERAH
DAERAH
TAHUN
TAHUN2020
2020
Sekretariat
Sekretariat
Badan
Badan
Litbangkes
Litbangkes
Badan
Badan
Penelitian
Penelitian
dan
dan
Pengembangan
Pengembangan
Kesehatan
Kesehatan
2019
2019
PANDUAN TEKNIS
RISET PEMBINAAN KESEHATAN DAERAH
TAHUN 2020
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR BAGAN
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR ISTILAH
Invoice = Faktur
Manuscript = Naskah
Online = Daring
User = Pengguna
KATA PENGANTAR
Atas berkat dan hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku panduan Risbinkesda Tahun 2019
telah disusun dalam rangka peningkatan analisis data bagi para pelaksana riset di lingkungan
dinas kesehatan provinsi. Diharapkan para pelaksana riset dapat membangun kapasitas
manajemen pengambilan keputusan yang tepat sesuai tantangan pembangunan kesehatan di
daerah mengikuti kaidah ilmiah dan etika penelitian.
Penghargaan dan ungkapan terima kasih dihaturkan bagi seluruh pihak yang telah
memberikan ide dan saran dalam penyusunan panduan ini.
SAMBUTAN
KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Pembangunan kesehatan memerlukan kebijakan yang tepat dan strategis. Oleh karena itu,
data dan fakta menjadi hal yang penting sebagai dasar kebijakan. Melalui poros kebijakan
Litbangkes, Riset Pembinaan Kesehatan di Daerah (Risbinkesda) diharapkan dapat mendorong
pelaksana program kesehatan memanfaatkan data dan informasi kesehatan yang telah dihasilkan
Badan Litbangkes melalui riset skala nasional selama kurun 2010 - 2019.
A. Latar Belakang
Melalui penelitian, Badan Litbangkes berperan menata arah kebijakan dan program
pembangunan kesehatan. Peran tersebut sangat menentukan terciptanya pengembangan
dan pembinaan ilmiah di bidang kesehatan dan memberikan masukan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta pengetahuan lain yang diperlukan untuk menunjang pembangunan
kesehatan di daerah dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
Salah satu inovasi yang telah dilakukan oleh Balitbangkes adalah membangun
integrasi lintas sektor dan membangun jejaring poros kebijakan berbasis riset di daerah
dengan melibatkan Balitbangda, dinas kesehatan provinsi/kab/kota dan Bappeda melalui
kegiatan Risbinkesda (Riset Pembinaan Kesehatan Daerah).
BadanBadan Penelitian
Penelitian dan Pengembangan
dan Pengembangan Kesehatan
Kesehatan hal11
kebijakan sebagai advokasi kepada pemerintah daerah dalam mengatasi masalah kesehatan
di setiap provinsi.
B. Dasar Hukum
Dasar hukum dalam pelaksanaan Risbinkesda sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4219)
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063)
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 266, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5599)
4. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016 Tentang Paten (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5922)
5. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 Tentang Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 67, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3609)
6. Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional 2015 – 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3)
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1508)
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 937/Menkes/SK/IX/1998 tentang Komite
Nasional Jaringan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
2 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
hal 2
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1179A/ Menkes/ SK/ X/ 1999 tentang Kebijakan
Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 791/Menkes/SK/VII/1999 tentang Koordinasi
Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
C. Tujuan
D. Luaran
Luaran kegiatan Risbinkesda bagi petugas kesehatan di Dinkes Kesehatan
Provinsi/Kab/Kota adalah untuk menghasilkan output sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan berdasarkan data survei nasional Badan Litbangkes
dan data rutin yang dimiliki di wilayah kerjanya masing-masing.
b. Memecahkan masalah yang ditemukan melalui riset ilmiah dan terarah, dan mampu
menghasilkan rekomendasi kebijakan yang bermanfaat dan berbasis bukti untuk
peningkatan kualitas kesehatan di daerahnya masing-masing.
c. Menyusun perencanaan berbasis bukti sesuai dengan permasalahan daerah dan solusi
yang ditemukan.
d. Kemampuan menyusun protokol penelitian yang baik, melaksanakan kegiatan
penelitian dan kajian sesuai kaidah ilmiah dan laporan penelitian.
BadanBadan Penelitian
Penelitian dan Pengembangan
dan Pengembangan Kesehatan
Kesehatan hal33
4 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
hal 4
BAB II
KETENTUAN
A. Ketentuan Umum
Sasaran Risbinkesda adalah petugas yang bertanggungjawab terhadap program
kesehatan, data dan informasi pada dinas kesehatan di 34 provinsi.
B. Lingkup Penelitian
Lingkup Risbinkesda disesuaikan dengan tantangan dan kebutuhan terkait
pembangunan kesehatan di daerah namun difokuskan pada penurunan AKI/AKB,
pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM), percepatan eliminasi TBC, peningkatan
status gizi, peningkatan cakupan dan kualitas imunisasi dasar lengkap, dan permasalahan
spesifik daerah.
C. Pelaksanaan Riset
Pelaksanaan riset menggunakan pendekatan riset operasional. Penelitian operasional
adalah penelitian yang dilakukan sejalan dengan program yang telah ada, diharapkan
memberikan solusi terhadap masalah pelaksanaan program tersebut namun tidak menutup
kemungkinan adanya inovasi untuk memperkuat pemecahan masalah dengan tetap
menggunakan metode ilmiah. Penelitian operasional dapat dilakukan melalui tiga
pendekatan.
BadanBadan Penelitian
Penelitian dan Pengembangan
dan Pengembangan Kesehatan
Kesehatan hal55
D. Alur Pelaksanaan Risbinkesda
1. Termin Pertama
Keterangan:
6 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
hal 6
2. Termin Kedua
3. Termin Ketiga
Tahap ke-3 adalah pelaksanaan penelitian. Penelitian dilakukan sesuai dengan protokol
dan RAB yang telah disepakati. Adapun tahapan pelaksanaan penelitian melalui proses
berikut:
a. Koordinasi tim
b. Penyusunan instrumen (data primer/sekunder) dan garis besar materi (kualitatif dan
RTD)
c. Uji coba instrumen dan perbaikan instrumen
d. Izin penelitian dan survei awal lapangan
e. Pengumpulan data
f. Pengolahan data dan analisis data
g. Penyusunan rekomendasi tindak lanjut dan atau kebijakan daerah
h. Penyusunaan laporan
Untuk menjaga kualitas penelitian yang dilakukan dan adanya monitoring
pelaksanaan penelitian, pembina dan penanggung jawab masing-masing provinsi
melakukan supervisi, mekanisme dan form pembinaan (lihat Lampiran 8). Termin ke-1
dan termin ke-2, termin ke-3 akan difasilitasi oleh Badan Litbangkes.
4. Termin Keempat
Tahap ke- 4 dilakukan setelah pelaporan dan rekomendasi kebijakan selesai disusun dan
diperbaiki oleh tim peneliti sesuai masukan pembina. Selanjutnya rekomendasi
dipaparkan di hadapan pimpinan daerah dan Dinas Lintas Sektor terkait agar dapat
diterbitkan SK bersama, Perbub/Perwal (Peraturan Bupati atau Peraturan Walikota).
Selain itu, tindak lanjut rekomendasi dapat diwujudkan pada penyusunan RAB pada
BadanBadan Penelitian
Penelitian dan Pengembangan
dan Pengembangan Kesehatan
Kesehatan hal77
anggaran Dinas Kesehatan tahun berikutnya. Pada termin ke-4 seluruh kegiatan di
fasilitasi daerah masing-masing
Tata cara pengajuan proposal dan protokol diajukan oleh tim peneliti, setelah sesi
pembinaan kemampuan tenaga daerah sesuai format dan aturan penyusunan proposal.
Pengajuan proposal dimulai dengan memperbaiki dan melengkapi isi dan data penunjang
lainnya (lihat Lampiran 1). Proposal dilanjutkan untuk dikembangkan dalam protokol
setelah mendapatkan pengesahan dari pembina (lihat Lampiran 2). Proposal lengkap
disepakati tim dan disahkan oleh Kepala Dinkes Provinsi sesuai dengan format pernyataan
kesepakatan tim dan pengesahan (lihat Lampiran 3). Proposal yang telah disepakati tim
dan disahkan Kepala Dinkes Provinsi dikirimkan ke Sekretariat Risbinkesda. Seluruh
proposal dari 34 provinsi akan diseleksi kelayakannya. Jika proposal diterima, Ketua
Pelaksana diwajibkan untuk melakukan presentasi di depan pembina dan tim pakar untuk
mendapatkan pembinaan kemudian menyusun protokol sesuai dengan proposal yang telah
mendapatkan masukan dari pembina dan pakar. Format protokol mengikuti acuan yang
telah ditetapkan (lihat Lampiran 4). Pengajuan proposal dilakukan dengan proses sebagai
berikut:
PROPOSAL FINAL
Protokol yang telah disusun secara teknis telah mendapatkan persetujuan pembina
kemudian Ketua Pelaksana melakukan desk anggaran dengan pendamping manajeman.
Protokol yang telah mendapatkan pengesahan dari pembina dan pendamping manajemen
kemudian diserahkan kepada Komisi Etik (KE) untuk mendapatkan persetujuan
pelaksanaan penelitian (lihat Lampiran 5). Setelah protokol mendapatkan pengesahan dari
pembina dan pendamping manajemen untuk selanjutnya Ketua Pelaksana menandatangani
perjanjian kerja dengan Badan Litbangkes (lihat Lampiran 6).
a. Penelitian diajukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Cq. Bidang yang menangani
data/penelitian
b. Ketua pelaksana berasal dari Bidang Data atau bidang yang membawahi penelitian
c. Peneliti ke-3 berasal dari bidang/seksi terkait dengan masalah yang akan dijadikan topik
utama penelitian
BadanBadan Penelitian
Penelitian dan Pengembangan
dan Pengembangan Kesehatan
Kesehatan hal99
d. Pengajuan penelitian harus melalui persetujuan Kepala Dinkes Provinsi yang dibuktikan
dengan format pengesahan oleh Kepala Dinas Provinsi terkait
e. Pengajuan tim harus disepakati oleh seluruh anggota tim peneliti dibuktikan dengan
adanya surat penyataan dari seluruh anggota tim
Tim pelaksana adalah tim peneliti Risbinkesda berjumlah maksimal empat orang yang
terdiri dari satu orang ketua penelitian, dua orang anggota dan satu orang tenaga
administrasi. Dalam susunan tim tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Ketua Pelaksana
a. Merupakan tenaga kesehatan provinsi yang berasal dari bidang data atau bidang
yang membawahi penelitian
b. Jenjang pendidikan peneliti minimal S-2 Kesehatan
c. Mempunyai kompetensi keilmuan, tugas dan fungsinya sesuai dengan bidangnya
d. Bertanggungjawab dan terkait langsung terhadap tema/topik penelitian yang
diajukan
e. Status ketua pelaksana adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) pada bidangnya
f. Ketua pelaksana tidak sedang tugas belajar atau izin belajar
2. Anggota Pelaksana
a. Merupakan tenaga kesehatan daerah yang berasal dari bidang data atau bidang yang
membawahi penelitian.
b. Jenjang pendidikan peneliti minimal S-1 Kesehatan
c. Tenaga peneliti tambahan berasal dari bidang atau seksi terkait dengan topik
permasalah yang akan diteliti
d. Dapat melibatkan tenaga balitbangda atau Bappeda jika tidak ada tenaga dari bidang
data atau bidang penelitian terkait
e. Status tim peneliti adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tidak sedang dalam
tugas belajar atau izin belajar
10 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
hal 10
3. Tenaga Administrasi
a. Tenaga administrasi dari Dinas Kesehatan Provinsi setempat
b. Jenjang pendidikan minimal D-III
c. Mempunyai pengalaman dalam pengelolaan keuangan kedinasan
4. Pembina
Pembina terbagi dua yaitu pembina Badan Litbangkes yaitu peneliti yang berasal dari
Badan Litbangkes sebagai pembina dalam hal substansi penelitian. Selanjutnya
pembina daerah yaitu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi setempat.
Syarat sebagai pembina sebagai berikut:
a. Peneliti aktif Badan Litbangkes
b. Jabatan Peneliti Madya
c. Pendidikan minimal S2 kesehatan
d. Menguasai metodologi penelitian
e. Menguasai manajemen data
f. Memperoleh izin dari atasan ( Kepala Pusat, Kepala an Balai, Kepala Loka) dengan
bukti surat penugasan dari atasan
1. Ketua Pelaksana
BadanBadan Penelitian
Penelitian dan Pengembangan
dan Pengembangan Kesehatan
Kesehatan hal11
11
b. Melaksanakan tugas sesuai arahan Ketua Pelaksana
c. Untuk peneliti dari program terkait permasalahan yang akan diangkat menjadi
penelitian, memberi masukan program dan kegiatan terkait dengan
permasalahan
3. Tenaga Administrasi
a. Bertanggung jawab terhadap proses surat menyurat jalannya penelitian
b. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan RAB
5. Pembina
a. Berkontribusi secara aktif dalam memberikan pembinaan
b. Mendampingi tim pada saat paparan protokol maupun pelaporan
c. Dapat menjadi mediator antara tim dan narasumber
Semua protokol wajib mendapatkan izin etik penelitian. Pengajuan izin etik protokol
Risbinkesda hanya melalui Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) Badan Litbangkes.
Pelaksanaan pengumpulan data dapat dilaksanakan apabila tim peneliti telah memperoleh
izin etik dari KEPK Badan Litbangkes.
12 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
hal 12
BAB III
TATA CARA PEMBINAAN
Pembinaan dilakukan oleh peneliti Badan Litbangkes yang telah ditunjuk dan disahkan
melalui SK Kepala Badan Litbangkes.
A. Materi Pembinaan
Materi pembinaan meliputi identifikasi masalah, penulisan proposal, penulisan protokol,
penulisan laporan, dan penyusunan rekomendasi kebijakan. Penjabaran masing-masing materi
sebagai berikut:
1. Identifikasi masalah
a. Mempelajari laporan survei nasional Badan Litbangkes (Riskesdas, Rifaskes,
Sirkesnas, Risnakes dll)
b. Menggali data yang dimiliki daerah
c. Melakukan analisis sederhana
d. Identifikasi temuan masalah
e. Menyusun skala prioritas masalah dengan analisis SWOT
2. Penulisan proposal (format sesuai Lampiran 1)
a. Cara menyusun Pendahuluan
b. Menyusun tujuan penelitian yang dapat dijawab pada akhir penelitian
c. Menyusun metodologi (desain, sampling, pengumpulan data, pengolahan data,
teknis analisis, penjelasan etik penelitian)
d. Menyusun anggaran
3. Penulisan protokol (format sesuai lampiran 4)
a. Menjabarkan proposal ke dalam kegiatan yang lebih rinci dan detail
b. Menyusun timeline penelitian
c. Menyusun target capaian
4. Penulisan Laporan (Format sesuai Lampiran 9)
a. Menyusun laporan sesuai format
b. Menyusun “benang merah” dari proses penelitian
5. Menyusun Rekomendasi Kebijakan (Format sesuai lampiran 10)
a. Melakukan sintesa permasalahan yang diangkat
b. Analisis ketimpangan harapan dan kenyataaan
c. Menyusun rekomendasi
BadanBadan Penelitian
Penelitian dan Pengembangan
dan Pengembangan Kesehatan
Kesehatan hal13
13
6. Penyusunan anggaran
a. Komponen anggaran dan batasan penggunaan anggaran
b. Pertanggungjawaban administrasi keuangan
B. Mekanisme Pembinaan
14 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
hal 14
C. Pelaporan dan Tindak Lanjut Pembinaan
Pelaporan dari 34 provinsi di setiap termin dikompilasi sebagai bahan dalam forum
evaluasi setiap tahap untuk mendapatkan solusi dari setiap permasalahan. Provinsi yang
mengalami masalah di termin pertama menjadi fokus bahasan pada termin kedua untuk
dapat mengantisipasi proses di termin kedua. Begitu pula provinsi yang mengalami
permasalahan di termin kedua hendaknya menjadi fokus di bahasan di termin ketiga agar
tidak menimbulkan masalah pada hasil akhir dari penelitian tersebut.
BadanBadan Penelitian
Penelitian dan Pengembangan
dan Pengembangan Kesehatan
Kesehatan hal15
15
16 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
hal 16
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI
Ketua pelaksana wajib melaporkan proses penelitian secara periodik, kepada pembina
penelitian dan Sekretariat Badan Litbangkes, format pelaporan seperti dalam lampiran 12.
Monitoring dan evaluasi (monev) secara teknis dilakukan oleh masing-masing pembina
penelitian, secara administrasi kepada pendamping manajemen yang berasal dari sekretariat
Badan Litbangkes.
Penghargaan diberikan bagi peneliti yang menunjukkan kinerja baik dan berprestasi.
Penghargaan tersebut diberikan dalam bentuk rekomendasi untuk menyampaikan hasil
penelitian dalam Simposium Nasional/Internasional Badan Litbangkes.
Sanksi diberikan bagi peneliti yang tidak memenuhi kewajiban yang telah disepakati.
Peneliti yang bersangkutan akan dilaporkan ke instansi daerah asal, dihentikan pembiayaan
penelitiannya dan anggota tim peneliti tersebut tidak diperkenankan untuk mengajukan
anggaran penelitian dalam kegiatan Risbinkesda berikutnya.
BadanBadan Penelitian
Penelitian dan Pengembangan
dan Pengembangan Kesehatan
Kesehatan hal17
17
18 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
hal 18
BAB V
LAPORAN PENELITIAN
A. Laporan Penelitian
Setiap peneliti wajib menyerahkan laporan penelitian yang telah dilakukan (format
pelaporan lihat lampiran 9). Pada penelitian multi years (lebih dari satu tahun) diharuskan
menyampaikan laporan dan mencantumkan justifikasi mengapa penelitian tersebut harus
dilanjutkan pada tahun berikutnya disertai penjelasan dan data dukung.
1. SK penelitian
Surat Keputusan (SK) kepala pusat atau kepala Balitbangkes tentang pelaksanaan
penelitian.
Surat persetujuan etik yang diberikan oleh Komisi Etik Bada Litbang Kesehatan
serta bila terdapat amandemennya.
3. Kata pengantar
Pengantar laporan penelitian yang menggambarkan keterlibatan, kemajuan dan
interaksi peneliti atau lembaga dalam penelitian ini dan keterbatasannya. Kata
pengantar berfungsi untuk menjelaskan secara singkat maksud laporan penelitian,
topik penelitian, manfaat hasil penelitian dan ucapan terima kasih kepada pihak
yang telah mendukung penelitian dan sumber pembiayaan. Jika ada perubahan
judul, maka harus dijelaskan di dalam kata pengantar.
4. Ringkasan eksekutif
Ringkasan eksekutif merupakan bagian dari laporan penelitian yang ditujukan untuk
para pengambil keputusan serta diletakkan di halaman paling depan sesudah
halaman muka. Ringkasan eksekutif adalah laporan singkat hasil penelitian
teknis/ilmiah yang disajikan dalam “bahasa eksekutif.” Di dalam ringkasan
eksekutif tidak ada tabel, grafik, dan kepustakaan. Jumlah halaman sekitar 2-3
halaman, dengan isi sebagai berikut:
a) judul dan nama penyusun
b) latar belakang dan tujuan
BadanBadan Penelitian
Penelitian dan Pengembangan
dan Pengembangan Kesehatan
Kesehatan hal19
19
c) hasil utama dan relevansi
d) kesimpulan dan saran yang mempunyai implikasi bagi pengelola program.
e) Ringkasan eksekutif ditulis untuk penelitian yang hasilnya dapat dimanfaatkan
oleh pengelola program
f) Ringkasan eksekutif hanya ditulis untuk penelitian yang hasilnya dapat
dimanfaatkan oleh pengelola program
5. Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan isi laporan penelitian. Abstrak laporan penelitian
harus singkat, padat dan jelas, dengan jumlah kata antara 200-250 kata. Abstrak
umumnya mencakup latar belakang, masalah yang diteliti, metode penelitian,
tempat dan waktu penelitian, data/pengetahuan/teknologi yang dihasilkan serta
kesimpulan. Di dalam abstrak tidak ada tabel, grafik, dan kepustakaan. Untuk
memudahkan penelusuran perlu ditambahkan kata kunci, antara 3-5 kata, dan
diletakkan di bagian bawah.
6. Daftar isi
Untuk memudahkan pembaca menemukan berbagai Bab, bila diperlukan gunakan
Sub-bab.
7. Daftar tabel, gambar, grafik atau peta
Daftar dibuat apabila minimal ada 3 tabel/grafik/peta/lampiran sesuai dengan urutan
nomornya.
8. Hasil
Hasil penelitian harus disajikan secara sistematis untuk mencapai tujuan. Penyajian
hasil penelitian dapat dilengkapi dengan tabel, grafik dan gambar, atau narasi
verbatim (penuturan dari responden) untuk mendukung dan saling melengkapi,
diuraikan secara naratif. Narasi untuk tabel hanya memberi penekanan hasil
pengamatan yang penting, tidak merupakan pengulangan tabel. Tabel dibuat dengan
spasi ganda. Penomoran tabel sesuai dengan urutan penampilan dalam laporan.
Judul tabel singkat dan informatif. Penjelasan lebih lanjut ditempatkan pada catatan
kaki di bawah tabel, bukan pada judul. Singkatan dalam tabel dijelaskan pada
catatan kaki dengan menggunakan simbol secara berurutan yaitu judul tabel
diletakkan di atas tabel dan judul atau keterangan gambar diletakkan dibawah
gambar. Pada hasil penelitian yang bersifat rahasia (untuk pengajuan hak paten,
20 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
hal 20
masalah yang menimbulkan keresahan sosial, masalah yang menyangkut rahasia
negara, dan sebagainya) diperlakukan secara khusus untuk kalangan terbatas.
9. Pembahasan
Pembahasan hasil dimaksudkan untuk mengemukakan analisis terhadap
hasil/temuan yang diarahkan untuk mendapatkan kesimpulan guna memenuhi
tujuan penelitian. Dalam bagian ini perlu dilakukan interpretasi terhadap
hasil/temuan yang diperoleh. Pembahasan dapat dilakukan dengan cara melakukan
analisis mendalam terhadap hasil penelitian yang diperoleh untuk menjawab
pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan; melakukan pembandingan antara hasil
yang diperoleh dengan masalah yang akan dipecahakan; dan melakukan
pembandingan dengan hasil penelitian lain atau referensi yang ada.
10. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan diambil atas dasar hasil dan pembahasan yang terkait dengan masalah
dan tujuan penelitian, saran dalam suatu laporan penelitian hendaknya terkait
dengan kesimpulan dan implikasinya. Perlu dijelaskan apakah saran tersebut
ditujukan kepada masyarakat umum, pengelola program dan ilmiah, juga harus
dituliskan implikasinya apakah pada implikasi kebijakan, implikasi peningkatan
kualitas permodelan/program, formula, paten dan sebagainya. Kesimpulan dan saran
sebaiknya ditulis sesuai urutan tujuan khusus dan umum.
11. Lampiran
Laporan akhir penelitian, dapat dilengkapi dengan ethical clearence, informed
consent atau PSP data atau berbagai tabel dan gambar penting yang dapat
dimanfaatkan untuk menelusuri kembali hasil penelitian tersebut, apabila
diperlukan. Kelengkapan berbagai data dan/atau tabel penting tersebut dapat
disertakan sebagai lampiran dalam dokumen laporan akhir. Selain itu, apabila perlu
untuk melengkapi laporan penelitian dapat juga dilampirkan berbagai teknik,
perhitungan, atau rumus yang digunakan, dan berbagai keterangan lain yang
dianggap perlu sebagai informasi. Lampiran diberi nomor urut lampiran dan apabila
ada lampiran yang terdiri lebih dari satu halaman harus diberi nomor halaman
sendiri.
12. Rekomendasi Kebijakan
Rekomendasi kebijakan dapat dilaporkan bersamaan dengan laporan akhir, masuk
dalam lampiran atau merupkan laporan tersendiri sebagai suplemen dari laporan
BadanBadan Penelitian
Penelitian dan Pengembangan
dan Pengembangan Kesehatan
Kesehatan hal21
21
akhir penelitian (lihat lampiran 11). Bila terpisah dari laporan akhir susun dalam
policy brief.
22 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
hal 22
b. Kutipan 5 baris atau lebih diketik satu spasi masuk 5 ketukan dari tepi kiri dan
kanan kertas, tanpa dua tanda kutip
c. Bila dalam kutipan ada beberapa bagian yang dihilangkan, agar diberi tanda
dengan tiga titik (...)
BadanBadan Penelitian
Penelitian dan Pengembangan
dan Pengembangan Kesehatan
Kesehatan hal23
23
24 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
hal 24
BAB VI
LUARAN PENELITIAN
Luaran kegiatan Risbinkesda diharapkan menghasilkan dokumen-dokumen berikut:
1) Protokol riset lengkap terdiri dari instrumen pengumpulan data dan persetujuan etik
sebanyak 2 (dua) rangkap.
2) Laporan akhir dalam bentuk hard copy sebanyak 2 (dua) rangkap dan soft copy
dalam format pdf.
3) Rekomendasi Kebijakan dalam bentuk hard copy sebanyak 2 (dua) rangkap dan soft
copy dalam format pdf
4) Soft copy data riset yang sudah dibersihkan untuk penelitian kuantitatif dan transkrip
untuk data kualitatif dalam bentuk file elektronik/rekaman wawancara.
5) Laporan pertanggung jawaban keuangan Risbinkesda.
6) Poster dan presentasi hasil poster dan presentasi hasil penelitian dalam bentuk slide ppt
7) Seluruh data yang digunakan dalam penelitian menjadi milik Badan Litbangkes.
BadanBadan Penelitian
Penelitian dan Pengembangan
dan Pengembangan Kesehatan
Kesehatan hal25
25
26 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
hal 26
BAB VII
BadanBadan Penelitian
Penelitian dan Pengembangan
dan Pengembangan Kesehatan
Kesehatan hal27
27
atau perjanjian kerja sama akan dibahas bersama oleh kedua belah pihak sesuai dengan
kebutuhan, namun tetap mengutamakan tujuan filosofis, sosiologis dan yuridis dari kegiatan
Risbinkesda.
Kelengkapan administrasi mencakup seluruh proses dalam penelitian Risbinkesda
sebagai berikut:
1. Surat penunjukan tim dan/atau Surat Penugasan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Surat penunjukan merupakan surat yang dibuat untuk menunjuk seseorang/sekelompok
orang untuk melaksanakan suatu tugas khusus di luar kegiatan operasional/rutin.
Informasi dalam surat penunjukan berisi nama dan jabatan pemberi tugas, nama dan
jabatan penerima tugas, dan tugas yang diberikan mencakup jenisnya dan kapan
pelaksanaannya (lihat lampiran 19). Petunjuk penulisan surat penunjukan berisi
pembuka berisi alasan penugasan; bagian tengah berisi penugasan yang mencakup apa
saja yang harus dikerjakan, kapan, bagaimana, dan dimana pelaksanaannya, serta
besarnya biaya yang ditetapkan; bagian penutup berisi pemberian perintah untuk
membuat laporan setelah pelaksanaan tugas selesai.
2. MoU (Memorandum of Understanding)
Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) atau pra-kontrak
sebagai perjanjian pendahuluan antara Dinas Kesehatan Provinsi dan Badan Litbangkes.
3. Perjanjian Kerja Sama (PKS)
Perjanjian Kerja Sama disusun oleh Subbag Hukum, Sekretariat Badan Litbangkes
sebagai bentuk komitmen antara Dinas Kesehatan Provinsi dan Badan Litbangkes yang
mencakup hak dan kewajiban tim peneliti dalam melaksanakan kegiatan Risbinkesda.
4. Surat Pertanggung Jawaban Mutlak (SPTJM)
5. SPTJM adalah surat keterangan yang menyatakan kesanggupan dan/atau pengakuan
bahwa tim peneliti bertanggung jawab jika ditemukan ada kerugian negara yang terjadi
dan bersedia mengganti kerugian negara dalam kegiatan penelitian yang dilakukan dan
mencakup pernyataan atau keterangan bahwa nomor rekening bank instansi/pribadi
yang tercantum di dalam surat tersebut merupakan nomor rekening yang disetujui oleh
kepala instansi untuk dilakukan transfer anggaran penelitian.
6. SK (Surat Keputusan)
SK adalah surat keputusan yang dikeluarkan oleh pimpinan tertinggi di Badan
Litbangkes yang berisi kebijakan organisasi dalam pelaksanaan kegiatan Risbinkesda.
7. Rincian Anggaran Belanja (RAB)
RAB berisi rincian estimasi biaya jumlah volume kegiatan dikalikan dengan satuan
harga dan biaya total yang dibutuhkan mengacu pada PMK terbaru dalam hal ini PMK
tahun 2020.
8. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
RPK berisi acuan pelaksanaan penelitian yang disusun berisi tahapan kegiatan,
jadwal/waktu, dan pembagian tugas dan tanggung jawab pelaksana Risbinkesda
28 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
hal 28
9. Rencana Penarikan Dana (RPD)
RPD adalah rencana penarikan kebutuhan dana yang diajukan oleh pelaksana ke
Sekretariat Risbinkesda dalam rangka pelaksanaan kegiatan penelitian dalam periode 10
bulan yang mengacu pada RAB yang telah disetujui oleh Badan Litbangkes.
10. Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP)
PSP adalah pernyataan setuju dari pelaksana yang diberikan secara bebas, sadar dan
rasional tentang segala tindakan/perlakuan yang akan dilakukan terhadap dirinya setelah
ia mendapatkan kejelasan informasi
B. Anggaran
BadanBadan Penelitian
Penelitian dan Pengembangan
dan Pengembangan Kesehatan
Kesehatan hal29
29
Adapun pembiayaan yang tidak diperbolehkan adalah belanja di luar 5 (lima)
komponen yang sudah ditetapkan, misal belanja sewa, dan belanja jasa untuk
pemeriksaan; belanja honor lebih dari 10 bulan; belanja pembelian alat; dan belanja
perjalanan untuk paket meeting.
C. Pertanggungjawaban Keuangan
BadanBadan Penelitian
Penelitian dan Pengembangan
dan Pengembangan Kesehatan
Kesehatan hal31
31
t) bukti pemotongan PPh pasal.23 yang ditandatangani oleh bendahara pengeluaran
u) Surat permintaan pembayaran
v) Tanda terima faktur barang persediaan dari petugas aplikasi persediaan (khusus
akun 521811, 521813, 523112 dan 523123)
D. Syarat Pengajuan dan Kelengkapan Surat Pertanggung jawaban Keuangan
Syarat pengajuan pertanggungjawaban keuangan sebagai berikut:
a. Batas akhir pengajuan SPJ sudah diterima oleh tim admin Risbinkesda pada minggu
ke 2 bulan November 2020.
b. SPJ di ajukan sesuai dengan RAB dan RPD yang telah disusun oleh peneliti.
c. SPJ tidak diajukan sekaligus di akhir pelaksanaan penelitian untuk menghindari
penumpukan di akhir tahun
d. Pencairan SPJ mengikuti kalender UP dan TUP Balitbangkes.
e. Jumlah SPJ yang melebihi jumlah di dalam RAB tidak akan dibayarkan
Kelengkapan Surat Pertanggung jawaban Keuangan yang harus disampaikan kepada
Sekretariat Risbinkesda yaitu:
1. Belanja Barang Non Operasional Lainnya
a. SPJ pembayaran izin administrasi pelaksanaan penelitian di lembaga lain
SPJ yang dimaksud di atas adalah kuitansi resmi dari lembaga tempat penelitian
yang ditandatangani dan distempel oleh pejabat terkait.
b. Izin etik
c. Pembelian data sekunder
2. Belanja Perjalanan Biasa
SPJ perjalanan biasa baik di dalam maupun di luar kota harus dilengkapi dengan
dokumen berikut:
a. Rincian Biaya Perjalanan Dinas
b. Daftar Pengeluaran Riil
c. Surat tugas yang ditandatangani pimpinan atau pejabat berwenang
d. Surat Perjalanan Dinas (SPD)
e. Laporan perjalanan dinas yang baik dan memadai
f. Kuitansi hotel/penginapan (luar kota) asli & berstempel
g. Daftar hadir (jika ada pertemuan dengan responden)
h. Tiket asli pergi pulang (untuk perjalanan dengan pesawat udara dilampirkan
boarding pass dan airport tax asli)
32 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
hal 32
Catatan:
a) Pembayaran uang harian, biaya taksi dan biaya penginapan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, yaitu Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 33/PMK.02/2017
tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2019/2020.
b) Pembayaran biaya transportasi ke tempat tujuan disesuaikan dengan keadaan daerah
masing-masing (at cost).
c) Surat tugas ditandatangani oleh pejabat berwenang di institusi masing-masing.
d) Surat Perjalanan Dinas (SPD) harus ditandatangani oleh PPK.
e) Tanda tangan SPD berangkat di tempat kedudukan dilakukan oleh pejabat
berwenang di instansi masing-masing.
4. Belanja Perjalanan Transportasi Dalam Kota
Belanja perjalanan transportasi dalam kota melampirkan dokumen sebagai berikut:
a. Surat Tugas
b. Kuitansi pembayaran biaya transportasi lokal ditandatangani oleh pelaksana
kegiatan
c. Rekap kuitansi ditandatangani oleh pelaksana penelitian
BadanBadan Penelitian
Penelitian dan Pengembangan
dan Pengembangan Kesehatan
Kesehatan hal33
33
34 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
hal 34
BAB VIII
PENUTUP
BadanBadan Penelitian
Penelitian dan Pengembangan
dan Pengembangan Kesehatan
Kesehatan hal35
35
36 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
hal 36
Lampiran 1 Format Proposal Risbinkesda
(Dibuat rangkap tiga, diketik satu spasi pada halaman yang tersedia)
1. Identitas Pengusul
a) Nama
b) Jabatan
c) Instansi
d) Alamat Kantor
e) No Telepon dan Hp
f) Email
g) Alamat Rumah
2. Judul Penelitian
(Pilih judul yang singkat tapi cukup menjelaskan gagasan penelitian ini)
3. Ringkasan Penelitian
(Uraian singkat mengenai yang akan dikerjakan, alasan diadakan penelitian dan data/ informasi/ pengetahuan /teknologi
yang dihasilkan 300 kata)
4. Rencana Biaya
5. Latar Belakang
(Uraikan singkat mengenai topic, pertimbangan/jastifikasi fokus penelitian, kajian pustaka, perumusan
masalah; pertanyaan penelitian; dan hipotesa bila ada)
6. Tujuan Penelitian
(Tujuan umum dan khusus)
7. Manfaat Penelitian
(Sesuai dengan output yang akan dicapai)
BadanBadan Penelitian
Penelitian dan Pengembangan
dan Pengembangan Kesehatan
Kesehatan hal37
37
Lampiran 2 (Format Pengesahan Proposal)
Dengan ini menyatakan bahwa proposal dengan judul “.....” (sesuai dengan usulan),
dinyatakan layak dan sah untuk dilanjutkan dalam proses penyusunan protokol.
Pembina,
(Nama )
NIP ...
38 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
hal 38
Lampiran 3 Pernyataan Kesanggupan Tim dan Pengesahan Kepala Dinas Kesehatan
Yang menyatakan:
1. Ketua Peneliti Tanda tangan Tanggal
...
2. Peneliti I Tanda tangan Tanggal
...
3. Peneliti II Tanda tangan Tanggal
...
4. Tenaga Administrasi Tanda tangan Tanggal
...
BadanBadan Penelitian
Penelitian dan Pengembangan
dan Pengembangan Kesehatan
Kesehatan hal39
39
Lampiran 4 Lembar Pengesahan Institusi Penanggung Jawab
40 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
hal 40
Lampiran 5 Format Protokol
(Dibuat rangkap tiga, diketik satu spasi pada halaman yang tersedia)
1. Identitas Pengusul
a) Nama
b) Jabatan
c) Instansi/Kantor/Lembaga
d) Alamat Kantor
e) No. Tlp dan No. Hp
f) Email
g) Alamat Rumah
2. Judul Penelitian
(Pilih judul yang singkat tapi cukup menjelaskan gagasan penelitian ini)
3. Identitas Pengusul
4. Daftar isi
5. Ringkasan Penelitian
6. Latar Belakang
(Meliputi topik, pertimbangan/justifikasi fokus penelitian, kajian pustaka, perumusan
masalah, pertanyaan penelitian dan hipotesa bila ada)
7. Tujuan Penelitian
(Tujuan umum dan khusus)
8. Manfaat Penelitian
(Sesuai dengan output)
9. Metode (Uraikan skema kerangka pikir, uraikan secara jelas prosedur dan desain
penelitian untuk mencapai tujuan di atas, cara pengumpulan data, analisis dan interpretasi
data)
10. Kerangka /konsep
11. Definisi Operasional variable
12. Desain Penelitian
13. Tempat dan Waktu
14. Populasi dan Sampel (Estimasi dan Cara Pemilihan)
15. Instrumen Pengumpul Data
16. Prosedur Pengumpul data
17. Pengolahan data
18. Analisis Data
19. Etik Penelitian
20. Daftar Pustaka
21. Susunan Tim Peneliti
BadanBadan Penelitian
Penelitian dan Pengembangan
dan Pengembangan Kesehatan
Kesehatan hal41
41
No. Uraian Bulan
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Uraikan
secara
berurutan
langkah-
langkah
yang akan
dilakukan
dalam
rangka
penelitian
ini.
Penjajakan
dianggap
sudah
selesai
sehingga
tidak boleh
ada studi
kepustakaan
dan
peninjauan
daerah
untuk
memilih
lokasi
42 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
hal 42
Lampiran 6 Pengesahan Protokol oleh Pembina dan Pendamping Manajemen
Dengan ini menyatakan bahwa protokol dengan judul “.....” (sesuai dengan protokol),
dinyatakan layak dan sah untuk ditindak lanjuti pada tahapan berikutnya.
(Nama:.............................) (Nama:..............................)
NIP NIP
BadanBadan Penelitian
Penelitian dan Pengembangan
dan Pengembangan Kesehatan
Kesehatan hal43
43
Lampiran 7 Format Perjanjian Kerja
NOTA KESEPAHAMAN
ANTARA
TENTANG
NOMOR : HK.03.01/2/309/2019
NOMOR : 800/156/Sek2-Dinkes
Pada hari ini Jum’ad, tanggal Sebelas, bulan Januari tahun dua ribu sembilan belas,
bertempat di Jakarta, kami yang bertandatangan di bawah ini :
44 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
hal 44
-2-
PARA PIHAK tetap bertindak sebagaimana tersebut di atas dengan ini menerangkan
terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut :
1. PIHAK KESATU berdasarkan Panduan Teknis Riset Pembinaan Kesehatan
Daerah Tahun 2019 merencanakan kegiatan swakelola dengan PIHAK
KEDUA.
2. PIHAK KEDUA adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di Bidang kesehatan
yang memiliki kompetensi dan sanggup untuk menerima serta melaksanakan
kegiatan Riset Pembinaan Kesehatan Daerah Tahun 2019 melalui mekanisme
swakelola.
3. Berdasarkan hasil seleksi administrasi oleh PIHAK KESATU menetapkan
PIHAK KEDUA sebagai Pelaksana Swakelola
Atas dasar pertimbangan yang diuraikan tersebut di atas, PARA PIHAK selanjutnya
sepakat dan setuju untuk membuat, menandatangani dan melaksanakan Nota
Kesepahaman tentang Pelaksanaan Swakelola Riset Pembinaan Kesehatan Daerah
Tahun 2019 dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
TUJUAN
Pasal 2
RUANG LINGKUP
Badandan
Badan Penelitian Penelitian dan Pengembangan
Pengembangan Kesehatan Kesehatan 45hal 45
-3-
Pasal 3
PELAKSANAAN
Pasal 4
PEMBIAYAA
N
Pasal 5
JANGKA WAKTU
Nota Kesepahaman ini berlaku terhitung sejak tanggal 31sampai dengan 31 Desember
2019.
Pasal 6
PENUTUP
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Nota Kesepahaman ini, akan diatur
kemudian atas persetujuan dan kesepakatan PARA PIHAK.
46 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatanhal 46
-4-
(2) Nota Kesepahaman ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK dengan itikad
baik dengan penuh tanggung jawab.
(3) Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermaterai cukup,
mempunyai kekuatan hukum yang sama, dan mengikat PARA PIHAK.
(4) Nota Kesepahaman ini mulai berlaku pada tanggal ditandatangani oleh PARA
PIHAK.
1. .......................................................................................................................
2. .......................................................................................................................
3. .......................................................................................................................
4. .......................................................................................................................
5. .......................................................................................................................
Ketua Pelaksana,
(Nama)
NIP
Pembina Teknis, Pendamping Manajemen,
(Nama:.............................) (Nama:..............................)
NIP: NIP:
1. Judul Penelitian :
2. Dinas Kesehatan Provinsi :
3. Tim supervisi :
4. Lokasi penelitian :
5. Tanggal laporan :
6. Matriks laporan :
Proses Ceklis Uraian/Penjelasan
Ethical Clearance
Untuk penelitian yang
menggunakan data primer
1. Izin pengambilan data
2. Penjajagan Lapangan
3. Penyusunan instrumen
4. Penentuan sampel
5. Strategi pengumpulan data
6. Strategi pengolahan data
7. Strategi analisis data
8. Kesimpulan informasi yang
diperoleh dari analisis data
Untuk penelitian yang
menggunakan RTD
1. Menentukan narasumber
2. Membuat listing materi yang
akan di diskusikan
3. Membuat kesimpulan dari
RTD
4. Menentukan tindak lanjut
RTD
Untuk penelitian yang
menggunakan analisis data
sekunder
1. Identifikasi sumber data
2. Identifikasi informasi yang
dapat diperoleh dari sumber
data tersebut
3. Menentukan pengolahan data
yang akan dilakukan
4. Menentukan analisis apa
yang akan dilakukan
Penyusunan Laporan
1. Pengolahan Data
7. Catatan
(Berisi tentang kendala dalam penelitian, bagaimana tim mengatasi kendala tersebut, perlambatan
dan percepatan pelaksanaan penelitian, penilaian kesesuaian protokol dan pelaksanaa, dan rencana
tindak lanjut)
(Nama:.............................) (Nama:..............................)
NIP: NIP:
Laporan Penelitian
(Judul...)
Peneliti Utama
1. Judul Penelitian
2. SK Penelitian
3. Susunan Tim Peneliti
4. Persetujuan Etik
5. Persetujuan Atasan
6. Kata Pengantar
7. Ringkasan eksekutif
8. Abstrak
9. Daftar isi
10. Daftar Tabel/Gambar/ Grafik/ Peta/Lampiran
11. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat penelitian
12. Metode Penelitian
A. Kerangka konsep, hipotesis dan definisi operasional
B. Desain penelitian
C. Tempat dan waktu penelitian
D. Populasi dan sampling
E. Instrumen Pengumpul data
F. Bahan dan prosedur pengumpulan data
G. Pengolahan dan analisis data
Dengan ini menyatakan bahwa laporan dengan judul “.....” (sesuai dengan pelaporan),
dinyatakan layak dan sah untuk menjadi laporan akhir dan wajib untuk disusun
kedalam rekomendasi tindak lanjut atau dan policy brief
Pembina,
(Nama)
NIP
1. Pendahuluan
2. Besaran Masalah (Hasil dari penelitian yang telah dilakukan)
3. Kebijakan/Program yang ada (Konteks, isi kebijakan/program, pelaku, proses)
4. Aplikasi Kebijakan/Program yang ada (Aplikasi penerapan kebijakan/program, kendala
aplikasi, dan keberhasilan aplikasi)
5. Analisa Kesenjangan (Perbedaan Harapan dan Kenyataan)
6. Usulan Kebijakan/Program untuk mengatasi masalah
A. Konteks/Topik
B. Isi kontens
C. Siapa Pelakunya
D. Bagaimana Prosesnya
1. Kasus:
A. Judul Penelitian “Optimalisasi Peran Lintas Sektor Dalam Upaya Perbaikan Balita
Gizi Kurang Dan Buruk”
B. Judul Rekomendasi Kebijakan “Membangun Sinergi Lintas Sektor Untuk
Perbaikan Gizi Anak Indonesia”
2. Konteks (Misal:Kemiskinan, kerawanan pangan, akses pelayanan kesehatan, sanitasi
yang buruk
3. Konten/ Isi (Apa tujuan yang ingin dicapai?; Apakah ada pengecualian?)
4. Aktor/ Pelaku (Siapa yang mendukung dan menolak kebijakan?; Institusi; Individu;
organisasi?)
5. Proses (Pendekatan Top- Down?; Bagaimana kebijakan dikomunikasikan)
6. Faktor Kontekstual yang Mempengaruhi Kebijakan (Faktor situasional yaitu faktor
yang tidak permanen atau khusus yang dapat berdampak pada kebijakan. Contoh:
ketersediaan pangan; Faktor structural yaitu bagian dari masyarakat yang relatif tidak
berubah. Contoh: system dukungan pemerintah daerah setempat; faktor budaya yaitu
faktor yang dapat berpengaruh seperti sistem hirarki gender, stigma atau label yang buruk
pada daerah yang mengalami kasus gizi buruk)
(exercise 2020)
HARGA
URAIAN BELANJA RINCIAN PERHITUNGAN JUMLAH
SATUAN
Ketua Pelaksana
420.000,00 4.200.000,00
Anggota Penelitian
25.000,00 8.000.000,00
Administrasi
300.000,00 3.000.000,00
Belanja Bahan
18.200.000,00
ATK dan Bahan
Komputer
3.000.000,00 3.000.000,00
Penggandaan dan
Penjilidan
2.500.000,00 2.500.000,00
Bahan Kontak untuk
responden
10.000,00 2.000.000,00
Konsumsi rapat
koordinasi tim
65.000,00 6.500.000,00
Cetak poster
300.000,00 600.000,00
dokumentasi
500.000,00 500.000,00
Konsumsi untuk fgd, dll 3.100.000,00
Belanja Perjalanan
Biasa
112.500.000,00
Perjadin biasa dan
Perjadin dalam kota
PEMBINA
o dr. Siswanto, MHP., DTM.
PENGARAH
o Dr. Nana Mulyana
TIM PENYUSUN
o Nirmala Ahmad Ma’ruf, SKM., M.Si.
o Melyana L. Toruan, SKM., ME.
o Trisno Mulyono, SKM., MA.
o Dr. Sri Poedji Hastoety, SKM., M.Kes
o Nazila Zubair, S.Pd., MPP.
o Joni Pahridi, SE., MIP.
o Nariyah Handayani, S.Kom., MKM
o Dwi Aryanto, ST.
o Gendis Tri Hediati, SH.