Jum’at, 25 Oktober 2019, telah tergelar acara cengkrama santai Barisan Muda Persatuan
Islam (selanjutnya disingkat BMPI) Kabupaten Tasikmalaya. Dalam acara tersebut, hadir
beberapa elemen penting dalam BMPI diantaranya Kang Caca Ruhimat selaku ketua PD Pemuda
Persis Kab. Tasikmalaya, Ari Setiawan selaku ketua PD Hima Persis Tasikmalaya raya, Ismy
Nurul Fatihah selaku bid. Organisasi PD Himi Persis tasikmalaya Raya, Irsyad selaku ketua PD
IPP Tasikmalaya Raya. Sekalipun dalam kesempatan tersebut, PD Pemudi Persis Kab.
Tasikmalaya belum dapat hadir, namun acara tetap berlanjut. Meskipun ketidakhadiran Pemudi
Persis sangatlah disayangkan dalam momen yang langka ini.
Dalam acara tersebut ada beberapa perbincangan penting yang dibahas. Kang Caca
Ruhimat menyampaikan bahwa sinergitas antar elemen muda Persis sangat ini dipandang cukup
mendesak. Berangkat dari pembacaan atas perkembangan beberapa kader terkhusus di pemuda
Persis yang telah melenggang dalam kancah dakwah dan aktifisme, diantara contoh kongkritnya
adalah rakanda Nanang Indrawan yang saat ini menjadi perwakilan dari Kaukus Muda Persis
yang didaulat sebagai pemuda pelopor di Kab. Tasikmalaya. Perkembangan kader yang luar
biasa ini harus ditopang dengan lingkungan yang kondusif pula di dalam rumah jamiyyah demi
pemerataan kaderisasi yang optimal. Selain itu ada beberapa masalah krusial yang juga menjadi
alasan pentingnya mensinergikan gerakan bersama. Diantaranya adalah persebaran dan
pemerataan aktifitas jamiyyah. Di mana ada beberapa cabang yang dapat dikatakan masih lemah
(untuk tidak disebut vakum) dalam mengorganisir aktifitas atau kegiatan-kegiatan jamiyyah.
Untuk itu dibutuhkan semacam agenda evaluasi bersama yang intensif guna menjada sekaligus
merawat gerakan muda Persis.
Beberapa keputusan penting dari hasil pertemuan tersebut diantaranya adalah dengan
melakukan tindak lanjut kegiatan yang lebih sistemis dalam membaca berbagai persoalan
sekaligus dalam merumuskan solusi yang dihadirkan. Kesempatan selanjutnya diamanahkan
kepada PD Hima Persis Tasikmalaya Raya untuk menggelar acara tindak lanjut dari pertemuan
ini. Dan InsyaAllah acara tersebut akan segera direalisasikan dalam waktu yang dekat.
Sebagai organisasi Islam, Persis memiliki tugas dan tanggungjawab untuk menjamin
tegaknya nilai-nilai keIslaman dalam seluruh dimensi kehidupan. Misi yang tercantum qanun
asasi sebagai aturan tertinggi yang diproduk dengan seksama melalui proses panjang
musyawarah, harus kembali kita sakralkan demi penghayatan dan pengabdian yang sebenar-
benarnya dalam proses perjuangan menegakan Dinul Islam. Bukanlah waktu yang sebentar,
ketika saat ini kita berada di penghujung abad usia pergerakan Persis. Artinya, Persis sebagai
organisasi pergerakan Islam telah melalui proses panjang pengalaman dalam mendakwahkan
Alquran dan Sunnah. Namun apa arti dari usia panjang tersebut bagi panggung dunia pergerakan
Islam saat ini? Apakah kita hanya akan terus menerus menyesakkan langit-langit rumah ini
dengan narasi-narasi ketertinggalan atau berusaha sebisa mungkin merumuskan format baru
pergerakan?
Acuan kita sama sekali bukan bertolak dari menjawab ketertinggalan yang selama ini
menjadi fakta di lapangan. Ketika hal tersebut kita anut, kita hanya akan terus terjebak dalam
kompleksitas masalah internal tanpa pernah mampu membangun gerakan apapun. Dalam kondisi
PIMPINAN DAERAH
HIMPUNAN MAHASISWA PERSATUAN ISLAM
TASIKMALAYA RAYA
SEKRETARIAT: Jl. Ir. H. Djuanda Km. 2 (By Pass) Kota Tasikmalaya
083827679253
demikian, muhasabah pergerakan harus berjalan beriringan dengan aktualisasi pergerakan.
Pembenahan kedalam harus seimbang dengan pemetaan perubahan ke luar. Untuk mampu
mencapai prakondisi tersebut, semua unsur atau elemen jamiyyah Persatuan islam mesti
bersinergi dalam mengambil langkah dan tindakan.
Sederhananya, semua hal yang menjembatani terwujudnya cita-cita jamiyyah, harus kita
kejar, selama hal tersebut tidak bertentangan dengan syara. Dan segala hal yang merintangi jalan
menuju cita-cita jamiyyah, harus kita bersihkan. Keberadaan sayap-sayap pergerakan Persis,
tidaklah memiliki cita-cita yang bersebrangan atau pun berbeda. Semua elemen yang terafiliasi
dalam gerakan Persatuan Islam memiliki tanggungjawab moral untuk senantiasa berupaya
mencapai cita-cita jamiyyah. Dengan ini, sinergitas antar elemen menjadi mutlak dibutuhkan.
Maka dari itu, Hima Persis menawarkan gerakan sinergitas antar elemen jamiyyah ini
dengan mendayagunakan forum BMPI. BMPI sendiri lahir dari semangat persatuan dan
kemajuan. Dimana secara rekam jejak, BMPI ini digaungkan oleh ust Jeje Zainuddin untuk
menggalang solidaritas kader-kader Persis se Indonesia untuk menyuarakan keadilan. Dalam
posisi structural, BMPI ini adalah forum yang mewadahi aktivisme semua kaukus muda Persis
dan keberadaanya diakui oleh Persis sebagaimana pernyataan langsung dari ust Jeje Zainuddin
sendiri. Darpada itu, langkah ini kami pandang tidak menyalahi aturan jamiyyah. Demi
menciptakan iklim pergerakan yang massif dan progresif, narasi ini kami ketengahkan sebagai
bahan ide dan gagasan dalam upaya memajukan jamiyyah Persatuan Islam, terkhusus di
Kabupaten Tasikmalaya ini. Wallahu’alam bi shawab