Pendidikan merupakan salah satu aspek dalam kehidupan ini yang memegang
peranan penting. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
Page 1
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”. (Sanjaya, 2009: 2).
Pendidikan adalah senjata utama yang anda bisa gunakan untuk mengubah
dunia (Nelson Mandela)
Hal inilah yang menjadi problematika di Tanah Air yang sejauh ini belum bisa
mengembangkan sektor pendidikan untuk bisa menghasilkan SDM yang memiliki
Page 2
kualitas dan integritas untuk membangun negara ini. Pendidikan belum menjadi
prioritas yang diutamakan di negeri ini untuk membangun bangsa. Sehingga, Indonesia
sampai saat ini belum bisa dikatakan sebagai negara maju.
Page 3
menurun. Pendidik harus memiliki niat bahwa mendidik dan mengajar itu
semata-mata untuk mengabdi dan memberikan manfaat bagi banyak orang
dengan menebar jaring – jaring cinta dengan penuh keikhlasan.
3. Merencanakan pengajaran dengan baik
Gagal dalam merencanakan bisa jadi merencanakan kegagalan. Begitu
juga dalam mendidik dan mengajar. Pendidik yang sudah mempersiapkan
rencana pengajaran akan jauh lebih mudah dalam mengevaluasi hasil belajar
dibandingkan pendidik yang tanpa perencanaan alias asal masuk kelas atau
mengajar asal – asalan.
Jika peserta didik sudah terlihat mengalami kejenuhan dalam belajar,
maka pendidik bisa mengajak peserta didik untuk menggambar. Menggambar
adalah keahlian yang bisa dipelajari seperti halnya menulis. Pendidik perlu
menciptakan suasana yang nyaman dan memberikan petunjuk yang jelas
sehingga peserta didik bisa mengatasi rasa takutnya untuk menggambar. Ini
adalah aktivitas pembelajaran aktif yang bisa membuat banyak orang
mengalami keasyikan. Pada saat yang bersamaan, aktivitas ini juga
mempertajam kemampuan observasi dan mendorong tumbuhnya menghargai
seni. (contoh untuk menggambar wajah seperti pada tabel 3 berikut
(Hollingsworth, et al, 2008:120).
4. Mengenali identitas dan karakter peserta didik
Sebagian pendidik atau guru masih terfokus pada materi pembelajaran.
Padahal yang jauh lebih penting adalah bagaimana mengenali identitas dan
karakter siswa yang akan menjadi peserta didiknya. Pengenalan identitas,
karakter dan kebutuhan siswa akan menjadikan guru ibarat orang tua yang
perhatian bagi peserta didik.
5. Menggunakan metode yang mudah dan menyenangkan
Metode terkadang lebih penting dibandingkan materi. Dengan materi
yang sama, belum tentu semua guru bisa diterima cara pengajarannya oleh
siswa. Metode yang asyik, mudah dan menyenangkan akan lebih mendapatkan
Page 4
respon positif dari peserta didik dibanding cara pembelajaran yang jenuh,
menyulitkan dan jauh dari menyenangkan.
6. Memotivasi sekaligus menginspirasi
Motivasi memiliki andil besar dalam membakar semangat peserta didik
untuk terus belajar. Seorang pendidik yang baik adalah yang mampu
memotivasi peserta didiknya dan memberikan inspirasi agar para muridnya
senantiasa menjaga tradisi belajarnya. Untuk memotivasi peserta didik, dapat
dilakukan dengan cara menceritakan kisah – kisah atau dongeng yang dapat
memotivasi mereka.
7. Memberikan keteladanan yang layak dicontoh
Guru sering diberi pengertian sebagai seorang yang layak “digugu”dan
“ditiru”. Ini adalah hal paling utama. Ketika guru telah memberikan contoh
yang baik, maka siswa akan lebih senang dalam mengamalkan nilai-nilai yang
telah ditanamkan oleh gurunya.
Page 5
1.5 DAFTAR PUSTAKA
Ariawati, Ketut Novi. (2017). Bagaimana Cara Menjadi Guru Profesional Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dan Memperbaiki Pendidikan Di
Indonesia.
Page 6