Anda di halaman 1dari 16

K

KTSP e
l
a
s

bahasa indonesia XI

KARYA ILMIAH DAN NOTULEN RAPAT

Semester 2 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK – KTSP 2006

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


Menulis 10.1 Menyusun karya ilmiah berdasarkan
10. Mengungkapkan informasi dalam kajian buku atau hasil penelitian
bentuk ringkasan/rangkuman notulen sederhana.
rapat, dan karya ilmiah. 10.2 Melengkapi karya ilmiah dengan daftar
pustaka dan catatan kaki.
10.3 Menulis notulen rapat sesuai dengan
kriteria.

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan berikut.
1. Memahami konsep dasar karya ilmiah, daftar pustaka, catatan kaki, dan notulen rapat.
2. Menulis karya ilmiah berdasarkan hasil penelitian sederhana.
3. Melengkapi karya ilmiah dengan daftar pustaka dan catatan kaki.
4. Membuat notulen rapat.

A. MENULIS KARYA ILMIAH BERDASARKAN HASIL PENELITIAN SEDERHANA


a. Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah tulisan yang membahas ilmu pengetahuan yang disusun secara
sistematis dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Jenis karya ilmiah, yaitu

1
laporan penelitian, makalah seminar, dan artikel ilmiah. Karya ilmiah yang akan dibahas
dalam pembelajaran ini adalah laporan penelitian, yakni karya ilmiah berupa penyampaian
hasil dari penelitian sederhana.

b. Ciri –Ciri Karya Ilmiah


1. Objektif: ada objek yang dibahas dan dinilai secara objektif.
2. Faktual: karya ilmiah ditulis berdasarkan fakta yang dapat dipertangungjawabkan
kebenarannya.
3. Sistematis: terdapat sistematika tertentu yang tidak boleh dilanggar harus ditaati.
4. Bermetode: karya ilmiah harus disusun berdasarkan metode ilmiah tertentu.
5. Cermat dan jujur: masalah yang ditulis dalam karya ilmiah harus sesuai dengan
kebenarannya.
6. Aktual: tema yang diangkat membahas hal yang terbaru atau memiliki sifat
kekinian.

c. Langkah-Langkah Penulisan Karya Ilmiah


1. Menentukan topik. Topik merupakan masalah yang akan digarap dalam karya ilmiah
dan sebagai inti dari seluruh tulisan.
2. Merumuskan tujuan. Perumusan tujuan harus jelas dan tepat.
3. Mengumpulkan bahan. Bahan bisa didapatkan dari berbagai media cetak, elektronik,
dan wawancara.
4. Membuat kerangka karya ilmiah. Bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir
(dibahas lebih rinci pada bagian sistematika karya ilmiah).
5. Melakukan proses penulisan. Mengembangkan kerangka karya ilmiah menjadi
tulisan yang lengkap dan utuh.
6. Melakukan penyuntingan. Memperbaiki karya ilmiah sehingga terhindar dari
kesalahan kebahasaan, kesalahan ejaan, dan kehadiran hal-hal yang peka (SARA).

d. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah


Sistematika atau kerangka karya ilmiah adalah bagian-bagian dari karya ilmiah yang
berfungsi sebagai acuan dasar penulisan dan mempermudah penulis untuk memaparkan
alur tulisannya. Sistematika karya ilmiah terdiri dari tiga bagian, yakni bagian awal, tengah,
dan akhir.

2
1. Bagian awal
• Halaman judul. Judul karya ilmiah hendaknya mencerminkan secara jelas
tentang materi yang akan dibahas dan menarik perhatian pembaca. Penulisan
judul ada dua macam, yaitu sebagai berikut.
- Huruf pertama setiap kata dalam judul ditulis dengan huruf kapital kecuali
kata tugas.
Contoh:
Sastra Indonesia dan Apresiasinya di Lingkungan SMA
- Judul ditulis dengan menggunakan huruf kapital seluruhnya.
Contoh:
SASTRA INDONESIA DAN APRESIASINYA DI LINGKUNGAN SMA.
• Kata pengantar atau prakata. Kata pengantar sekurang-kurangnya berisi hal
sebagai berikut.
- Penjelasan tentang pembuatan karya ilmiah dan pelaksanaan pembuatan
karya ilmiah.
- Informasi tentang bimbingan, arahan, dan bantuan yang diperoleh dalam
pembuatan karya ilmiah.
- Ucapan terima kasih kepada pihak yang membantu terwujudnya karya
ilmiah.
- Penyebutan kota, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan karya ilmiah,
serta nama penulis.
• Daftar isi memuat isi karya ilmiah mulai dari kata pengantar sampai penutup.
Daftar isi juga menunjukkan posisi halaman di setiap bagiannya.
• Daftar tabel dan grafik (jika ada) memuat judul tabel dan grafik serta posisi
halaman.
• Abstrak. Penyajian intisari karya ilmiah yang mencakup latar belakang, masalah,
metode yang digunakan, hasil yang dicapai, simpulan yang dapat ditarik, dan
saran yang diajukan.

2. Bagian tengah
• Pendahuluan merupakan bagian yang mengantarkan pembaca untuk
mengetahui perihal topik penelitian, alasan, dan pentingnya suatu karya ilmiah.
• Latar belakang masalah berisi argumen yang malatarbelakangi pemilihan topik
karya ilmiah, manfaat karya ilmiah, dan pernyataan yang membangkitkan
perhatian pembaca.

3
• Rumusan masalah berisi rumusan persoalan yang perlu dipecahkan dengan
penelitian. Perumusan disusun dalam bentuk kalimat tanya antara lain apa,
bagaimana, dan mengapa.
• Tujuan penulisan mengungkapkan apa yang hendak dicapai dengan penelitian.
• Tinjauan pustaka berupa buku atau bahan cetak lainnya sebagai referensi
sumber pembuatan karya ilmiah.
• Landasan teori merupakan penjelasan alasan pemilihan teori yang dipakai dan
prinsip-prinsip teori yang dapat menggambarkan langkah dan arah analisis.
• Metode dan teknik penelitian. Penjelasan metode yang digunakan, misalnya
deskriptif, komparatif, atau eksperimen dan teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data, misalnya wawancara, observasi, kuesioner, atau tes.
• Sistematika penulisan mengemukakan urutan yang dimuat dalam karya
ilmiah.
• Isi atau pembahasan. Isi atau pembahasan merupakan bagian paling penting
dalam karya ilmiah karena pada bagian isi dilakukan kegiatan analisis data,
interpretasi penulis, dan pemecahan masalah.
• Penutup. Penutup terdiri dari simpulan dan saran.
- Simpulan adalah keputusan akhir penulis dari hasil penelitian yang
telah dibahas dan jawaban permasalahan yang dikemukakan dalam
pendahuluan.
- Saran perlu disampaikan kepada pembaca sehubungan dengan
pembahasan masalah.

3. Bagian akhir berisi daftar pustaka dan lampiran.

Super "Solusi Quipper"


1. Mengingat urutan bagian pendahuluan karya ilmiah
Larutan tinta dari mesis > latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan,
tinjauan pustaka, landasan teori, metode dan teknik penelitian, dan sistematika
penulisan.
2. Mengetahui latar belakang karya ilmiah
Latar belakang karya ilmiah adalah jawaban dari pertanyaan terhadap topik:
bagaimana topik?

4
B. MELENGKAPI KARYA ILMIAH DENGAN DAFTAR PUSTAKA DAN CATATAN KAKI
a. Daftar Pustaka (Bibliografi)
1. Pengertian daftar pustaka
Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi semua sumber bacaan (buku, majalah,
dan artikel-artikel) yang digunakan sebagai acuan untuk mengolah data dalam
pembahasan masalah dalam tulisan yang posisinya berada di akhir halaman. Daftar
pustaka merupakan persyaratan yang harus ada dalam karya ilmiah.

2. Tata cara penulisan daftar pustaka


• Tidak boleh diberi penomoran, baik dengan angka Arab maupun huruf Romawi.
• Pengurutan pustaka disusun berdasarkan alfabet (A—Z).
• Spasi dalam daftar pustaka satu spasi dan perpindahan dari satu pengarang ke
pengarang yang lain dua spasi.
• Jika dalam satu buku diperlukan dua baris atau lebih, baris yang kedua atau
selanjutnya dimulai dari 5—7 ketukan.
• Bila ada dua atau lebih buku yang ditulis oleh seorang pengarang, urutan
penulisannya berdasarkan tahun terbit.
• Jika seorang pengarang menuliskan lebih dari satu buku, nama pengarang
ditulis satu kali untuk judul buku yang kedua nama pengarang itu diganti
dengan garis panjang atau tanpa garis panjang.
• Susunan per pustaka dengan ketentuan, yaitu nama pengarang (titik) tahun
terbit (titik), judul buku (cetak miring dan diakhiri titik), kota penerbit (titik dua),
nama penerbit (titik).
• Ketentuan penulisan nama pengarang sebagai berikut.
- Nama pengarang hanya satu kata tidak dibutuhkan tanda koma.
- Jika nama pengarang terdiri dari dua kata atau lebih, kata paling akhir
posisikan ke depan dan dibatasi tanda koma.
Contoh: Samsudin Umar Shaleh ditulis Shaleh, Samsudin Umar.
- Jika dua pengarang dalam satu buku, nama pengarang pertama
diperlakukan seperti di atas, sedangkan nama pengarang kedua tidak
diperlakukan hal yang sama.
Contoh: Saiful Imam dan Mochtar Abidin ditulis Imam, Saiful dan Mochtar
Abidin.
- Jika pengarang lebih dari dua, cukup ditulis nama pengarang pertama
dan pengarang yang lain cukup ditulis (dkk.).

5
Contoh: Rinna Rahmawati, Ardian Djambek, dan Andarini Trisnasari ditulis
Rahmawati, Rinna dkk.
- Gelar akademik pengarang tidak dicantumkan.
Contoh: Prof. Dr. Gorys Keraf ditulis Keraf, Gorys.
• Ketentuan penulisan judul
- Judul buku harus dicetak miring atau digarisbawahi.
- Judul artikel, skripsi, tesis, atau disertasi yang belum dibukukan diapit
oleh tanda petik dua.
• Referensi dari internet (artikel umum). Penulisan nama pengarang, tahun, judul
(ditulis miring) jenis media (online), alamat website (diakses tanggal ). Jika tanpa
nama pengarang diulis dengan anonim.

Super "Solusi Quipper"


Ingat, untuk menghafal urutan penulisan daftar pustaka kalian dapat menghafalnya
dengan bunyi berikut.
Na.Ta.Ju.Tem:Pe
(Nama.Tahun buku diterbitkan. Judul buku. Tempat (Kota): Penerbit.)

Contoh daftar pustaka:

DAFTAR PUSTAKA

Arridwan, Yuma. 2008. Menjadi Pelajar. Yogyakarta: Media Perkasa.

Astri, Herbina. 2008. Pesona Grafika. Surabaya: Surya Pustaka.

Bandura, A. 1977. Social Learning Theory. Prentice-Hall: Englewood Clifis.

Djajasudarma, T. Fatimah. 1993. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan


Kajian. Bandung: Eresco.

Kumaidi. 1998. "Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya".


Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4. (http:/www.malang.ac.id,
diakses 20 Januari 2000).

6
Lewin. K 1935. A Dynamic Theory of Personality : Selected Papers. New York: Mc
Graw-Hill.

______. 1935. Principle og Topological Psycology. New York: Mc Graw-Hill.

Mulyono, Iyo. 2011. Cerdas Bahasa Cerdas Komunikasi Bahasa Indonesia Baku dan
Problematiknya. Bandung: Yrama Widya.

Purwo, Bambang Kaswanti. 1989. “Tata Bahasa Kasus dan Valensi Verba” dalam
PELLBA 2. Jakarta: Kanisius.

Suryadarma, S. V. C. 1990. “Prosor dan Interface: komunikasi data”. Info


Komputer, IV ( 46-48).

Waluyo, Herman J. 2006. Apresiasi Puisi Jakarta: PT Gramedia

b. Catatan Kaki (Footnote)


1. Pengertian catatan kaki
Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah halaman.
Keterangan khusus tersebut, yaitu penginformasian sumber kutipan, penjelasan
istilah yang kurang populer, penafsiran makna kalimat, dan perujukan sumber lain.
Tujuan catatan kaki untuk menunjukkan lebih rinci tentang kutipan dan sumbernya
secara jelas.

2. Tata cara penulisan catatan kaki


• Batas catatan kaki tidak melebihi 3 cm dari margin bawah dan empat spasi
sesudah baris terakhir teks.
• Buatlah garis dari margin kiri sepanjang empat belas karakter.
• Setiap baris catatan kaki selalu dimulai dari margin kiri di bawah garis yang
telah dibuat.
• Berikan nomor penunjuk dengan jarak enam karakter dari margin kiri.
• Jarak antarbaris dalam catatan kaki menggunakan satu spasi, sedangkan jarak
antarcatatan kaki dua spasi.
• Ketentuan penulisan keterangan (sumber kutipan).
- Keterangan ditulis setengah spasi di bawah nomor penunjuk.

7
- Jika keterangan panjang, tidak boleh dilanjutkan pada halaman berikutnya
lebih baik memotong teks asli.
- Jika keterangan dari sumber yang sama, penulisannya menggunakan
istilah Ibid, Op.Cit, dan Loc.cit yang berasal dari bahasa Latin.
 Ibid. berasal dari kata ibidem ‘sama seperti di atas’. Ibid digunakan
untuk menerangkan kutipan berasal dari sumber yang sama dengan
yang telah disebutkan sebelumnya tanpa diselingi oleh sumber
kutipan lainnya.

Aturan penulisannya adalah kata ibid ditulis dengan huruf kapital


pada awal kata dan dicetak miring atau diberi garis bawah. Jika
terdapat dua kutipan dari halaman buku yang sama, catatan kaki
untuk kutipan kedua hanya menggunakan kata Ibid. Jika yang
dikutip sudah berbeda halaman, ditulis Ibid, halaman.

 Op.Cit. berasal dari kata Opere Citato‘ pada karya yang telah dikutip
sebelumnya’. Op.Cit.digunakan untuk menjelaskan kutipan berasal
dari sumber yang sama yang telah disebut sebelumnya, tetapi
halamannya berbeda dan sempat diselingi sumber lain.

Aturan penulisannya adalah ditulis dengan huruf kapital pada setiap


awal suku katanya, dicetak miring, dan setiap suku kata diakhiri titik.
Penulisannya: nama pengarang, Op.Cit.,nomor halaman.

 Loc.Cit. berasal dari kata Loco Citato ‘pada tempat yang telah dikutip’.
Loc.Cit. digunakan sama dengan Op.Cit. Bedanya sumber kutipan
nomor halamannya sama.

Aturan penulisannya adalah catatan kaki ditulis dengan huruf kapital


pada setiap awal suku katanya, dicetak miring, dan setiap suku kata
diakhiri titik. Penulisannya: nama pengarang, Loc.Cit.

• Ketentuan penulisan keterangan catatan kaki dari sumber pustaka.


- Susunannya adalah nama pengarang, judul buku, (kota: nama penerbit,
tahun), halaman.

8
- Nama pengarang: penulisannya tidak dibalik, menuliskan nama pengarang
sampai tiga pengarang saja jika lebih dari tiga pengarang tulislah nama
pengarang pertama dkk.
- Judul buku ditulis miring, sedangkan artikel ditulis dalam tanda petik dua.

Super "Solusi Quipper"

Ingat, kalian bisa menghafal penulisan catatan kaki dengan urutan berikut.
Na. Ju (Ko:Pe,ta) hlm:
(Nama, Judul (Kota: Penerbit, tahun) hlm:.)

Contoh catatan kaki:


______________
1
Sumi Winarsih, Ridha Yulfika, Bagus Wicaksono, Belajar Bahasa Indonesia, (Bandung:
Acarya, 2005), hlm. 32.
2
Ibid.
3
Melani Budianta, "Bercermin pada Kaki Langit: Kreativitas dan Pendidikan Sastra Pelajar
Indonesia", Kaki Langit Sastra Pelajar, ed. Jamal D. Rahman, (Jakarta: Majalah Sastra Horizon
dan Kaki langit, 2002), hlm. 282.
4
Sumi Winarsih, Ridha Yulfika, Bagus Wicaksono Op.Cit., hlm. 50
5
Melani Budianta, Loc.Cit.

C. MENULIS NOTULEN RAPAT


a. Pengertian Notulen (Notula)
Notulen adalah catatan singkat mengenai jalannya persidangan (rapat) serta hal yang
dibicarakan dan diputuskan (KBBI). Rapat adalah pertemuan (kumpulan, organisasi,
perusahaan) untuk membicarakan sesuatu. Jadi, notulen rapat adalah catatan singkat
mengenai jalannya rapat organisasi atau perusahaan serta hal yang dibicarakan atau
diputuskan dalam rapat tersebut. Orang yang membuat notulen disebut notulis.

b. Unsur-Unsur Notulen Rapat


1. Judul notulen
Judul notulen merupakan kepala notulen yang sesuai dengan perihal rapat dan
dapat disertai informasi organisasi atau perusahaan penyelenggara, tempat, tanggal,
dan waktu penyelenggaraan rapat.

9
2. Peserta dan pemimpin rapat
• Nama peserta rapat dapat disertai dengan jabatan.
• Apabila jumlah peserta pertemuan banyak, sebaiknya nama peserta dibuatkan
tersendiri dan dijadikan lampiran notulen.
• Peserta yang tidak hadir sebaiknya dicantumkan pula agar diketahui oleh
pembaca notulen yang memerlukan informasi tersebut.

3. Ikhtisar hasil rapat


Dalam suatu rapat tidak selalu dihasilkan keputusan. Bisa saja beberapa kali rapat
barulah menghasilkan keputusan. Jadi, suatu notulen bisa berisi usulan, resolusi,
kesimpulan jika belum menghasilkan keputusan. Hal tersebut, belum atau sudah
menghasilkan keputusan tetap dibuatkan ikhtisarnya dalam notulen.

4. Catatan khusus
Bagian ini mencantumkan hal-hal yang tidak dapat dimasukkan ke bagian lain
notulen. Pada catatan khusus dapat dicantumkan antara lain jalannya rapat, masalah
yang belum diputuskan, catatan nama peserta yang meninggalkan ruangan rapat,
waktu dan tempat rapat selanjutnya, dan usulan yang tidak berkaitan dengan pokok
bahasan rapat.

5. Pengesahan
Bagian ini mencantumkan kota, tanggal pelaksanaan rapat, nama dan tanda tangan
pembuat notulen, dan nama serta tanda tangan pemimpin rapat.

Contoh notulen rapat:

Notulen Rapat Persiapan Menyambut HUT RI Ke-71


SMA Insan Cendekia Jakarta
Selasa, 28 Juli 2016 di Aula SMA Insan Cendekia
Jalan Cerdas Tangkas Raya 45 Jakarta

Waktu : 10.00 s.d. 12.00 WIB

Peserta:
1. Bambang Panglima, M.Pd. , Kepala SMA Insan Cendekia
2. Andarina Puspita Aulia , ketua OSIS dan pemimpin rapat

10
3. Ahmad Cecep Isnaeni, sekretaris OSIS
4. Mohamad Rizal, anggota OSIS bidang seni dan budaya
5. Chariz Sumanto, ketua kelas 10 IPA
6. Neneng Melani, ketua kelas 10 IPS
7. Samuel Cristianto, ketua kelas 11 IPA
8. Andrian Chaniago, ketua kelas 11 IPS
9. Doody Natari, ketua kelas 12 IPA
10. Angga Kusuma, ketua kelas 12 IPS

Ikhtisar Hasil Rapat


1. Kepala sekolah menyarankan agar panitia pelaksana kegiatan terdiri dari
perwakilan setiap kelas, pelaksanaan lomba-lomba sebaiknya terdiri dari lomba
bidang keolahragaan, kebersihan kelas, dan lomba yang berhubungan dengan
akademik. Hadiah dari pemenang lomba akan dibagikan setelah pelaksanaan
HUT RI Ke-71.
2. Jenis lomba harus berbeda dari tahun lalu, lebih kreatif, dan inovatif. Sebagai
contoh lomba pementasan teater antarkelas, lomba pembacaan puisi, dan lomba
karikatur yang semuanya bertemakan perjuangan.
3. Pembentukan panitia pelaksana sesuai arahan yang diberikan oleh kepala sekolah.
Struktur kepanitiaan terdiri dari ketua, sekretaris, bendara, dan seksi lomba yang
dibantu 10 orang dari perwakilan setiap kelas.
Ketua : Andrian Chaniago
Sekretaris : Neneng Melani
Bendahara : Ahmad Cecep Isnaeni
Seksi Lomba : Samuel Christianto dan dibantu 10 anggota yang akan ditunjuk
pada rapat selanjutnya.
4. Persiapan lomba diadakan mulai tanggal Agustus 2016 dan pelaksanaan kegiatan
lomba tanggal 11—16 Agustus 2016. Pemberian hadiah kepada pemenang lomba
tanggal 17 Agustus 2016.
Catatan khusus:
1. Seksi lomba akan mengadakan rapat pemilihan sepuluh orang yang
membantu seksi lomba dengan kepanitiaan pada tanggal 1 Agustus 2016
di ruang OSIS.

11
2. Lomba yang memerlukan waktu yang panjang yakni pentas teater agar
diperhatikan kembali jadwal pelaksanaannya karena dikhawatirkan akan
mengganggu kegiatan belajar siswa.

Jakarta, 28 Juli 2016

Pemimpin rapat Notulis

ttd. ttd.

Andarina Puspita Aulia Ahmad Cecep Isnaeni

LATIHAN SOAL

1. Cermati topik karya ilmiah berikut.


Topik karya ilmiah: Mencegah osteoporosis sejak dini.

Kalimat latar belakang yang tepat untuk topik tersebut adalah ….


A. Tulang merupakan jaringan hidup yang terus-menerus dibongkar dan melalui proses
regenerasi oleh sel-sel tulang khusus.
B. Pada dasarnya, osteoporosis dapat dikendalikan sejak awal, bahkan sejak janin masih
dalam kandungan agar penyakit tersebut tidak menyerang pada usia dini.
C. Osteoporosis atau penyakit berkurangnya kepadatan tulang dapat dicegah dengan
rajin mengonsumsi susu berkalsium tinggi.
D. Osteoporosis lazim mengancam orang-orang berusia lanjut dan yang tidak gemar
berolah raga.
E. Dewasa ini, banyak yang terserang penyakit osteoporosis tulang dan bingung
mengambil tindakan pencegahannya.

12
2. Penulisan judul yang sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia adalah ….
A. Peningkatan Swa Sembada Pangan
B. Perhatian pada Wawasan Kebangsaan dan Swa Sembada Pangan
C. Penanganan Swa Sembada Pangan oleh Petani
D. Pemberdayaan Petani dalam Peningkatan Swasembada Pangan
E. Peningkatan Kesejahteraan Bangsa Dengan Swasembada Pangan.

3. Berikut ini adalah identitas buku yang digunakan sebagai sumber putaka.

Judul Buku Penulis Penerbit Kota Tahun

Horizon Manusia Yusuf Anas Al-Huda Jakarta 2006

Kalimat Efektif Ida Bagus Putrayasa Rapika Aditama Bandung 2007

Retorika Modern Jalaludin Rakhmat Rosdakarya Bandung 2006

Penulisan daftar pustaka yang tepat untuk buku-buku tersebut adalah ....
A. Anas, Yusuf, 2006, Horizon Manusia, Jakarta; Al-Huda.
Putrayasa, Ida Bagus.2007. Kalimat Efektif, Bandung: Rapika Aditama.
Rakhmat, Jalaludin. 2006. Retorika Modern. Bandung: Rosdakarya.
B. Anas, Yusuf. 2006. Horizon Manusia, Jakarta, Al-Huda.
Putrayasa, Ida Bagus. 2007. Kalimat Efektif, Bandung, Rapika Aditama.
Rakhmat, Jalaludin. 2006. Retorika Modern. Bandung, Rosdakarya.
C. Anas, Yusuf. 2006. Horizon Manusia. Jakarta: Al-Huda.
Putrayasa, Ida Bagus. 2007. Kalimat Efektif. Bandung: Rapika Aditama.
Rakhmat, Jalaludin. 2006. Retorika Modern. Bandung: Rosdakarya.
D. Anas, Yusuf. 2006. Horizon Manusia. Jakarta: Al-Huda.
Putrayasa, Ida Bagus, 2007. Kalimat Efektif. Bandung: Rapika Aditama.
Rakhmat, Jalaludin. 2006. Retorika Modern. Bandung: Rosdakarya.
E. Anas, Yusuf. 2006. “ Horizon Manusia”, Jakarta; Al-Huda.
Putrayasa, Ida Bagus, 2007. “Kalimat Efektif”. Bandung: Rapika Aditama.
Rakhmat, Jalaludin. 2006. “Retorika Modern”. Bandung: Rosdakarya.

4. Penulisan sumber kutipan yang tepat dari buku karangan Lamuddin Finoza yang berjudul
Aneka Surat Sekretaris yang terbit tahun 2000 halaman 81 adalah ….
A. (Lamuddin Finoza, 2000:81)
B. (Finoza, Lamuddin, 2000:81)
C. (Lamuddin, 2000:81)

13
D. (Finoza, 2000:81)
E. (Finoza, Aneka Surat Sekretaris, 2000:81)

5. Dalam penulisan notulen, unsur-unsur berikut di bawah ini perlu diperhatikan adalah ….
A. waktu dan tempat diselenggarakan rapat
B. peserta rapat dan pemimpin rapat
C. pokok-pokok pembicaraan dalam rapat
D. siapa-siapa saja yang hadir sebagai pengamat dalam rapat itu
E. hari, tanggal, dan acara rapat

6. Cermati topik berikut.


Topik: Pengaruh berpikir positif bagi kesehatan
Rumusan masalah yang tepat berdasarkan topik tersebut adalah .…
A. Siapakah yang mempunyai peran berpikir positif bagi kesehatan?
B. Bagaimana pengaruh berpikir positif bagi kesehatan?
C. Mengapa berpikir positif dapat menjaga kesehatan?
D. Seberapa jauh pentingnya kita berpikir positif demi kesehatan?
E. Bagaimana berpikir positif memberi dampak yang menyehatkan?

7. Topik karya ilmiah: Penggunaan Bahasa Indonesia di Kalangan Siswa SMA Jakarta.
Latar belakang untuk sebuah karya ilmiah yang tepat sesuai dengan topik tersebut adalah
….
A. Pelajaran bahasa Indonesia kurang diminati oleh siswa SMA Jakarta sehingga mereka
tidak menguasainya.
B. Nilai bahasa Indonesia siswa SMA Jakarta pada Ujian Nasional 2016 pada umumnya
kurang memuaskan.
C. Siswa SMA Jakarta dalam menulis tidak memperhatikan ejaan bahasa Indonesia.
D. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional kurang diperhatikan siswa SMA Jakarta.
E. Pada umumnya siswa SMA Jakarta tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.

14
8. Perhatikan notulen berikut.

Notulen Rapat Koperasi Sejahtera


hari, tanggal : 2 Februari 2016
waktu : 09.00 s.d 12.00 WIB
tempat : Kantor KUD Kecamatan Sawangan
pemimpin rapat : Drs. Mahfud Ghafur
notulis : Ike Namira, S.E
hadir : sepuluh orang
acara : Laporan pertanggungjawaban koperasi

Risalah
1. ….
2. Pemimpin memberikan arahan
3. Ketua menyampaikan beberapa informasi
4. Peserta mengajukan pertanyaan
5. Ketua menjawab pertanyaan-pertanyaan

Untuk mengisi bagian rumpang (nomor 1) dalam notula rapat di atas adalah .…
A. Pemimpin rapat mempersilakan peserta rapat.
B. Pemimpin rapat membuka rapat pukul 09.00.
C. Pemimpin rapat membacakan susunan acara.
D. Pembawa acara menyebutkan acara-acara.
E. Petugas membaca doa penutup.

9. Penulisan catatan kaki (footnote) dari buku karangan W.J.S. Poerwadarminta berjudul
Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang, penerbit UP Indonesia, Yogyakarta, tahun
1967, halaman 4 yang benar adalah ….
A. Poerwadarminta, W.J.S., Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang (Yogyakarta: UP
Indonesia, 1967), hlm 4.
B. W.J.S. Poerwadarminta, 1967, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang (Yogyakarta:
UP Indonesia, hlm 4).
C. W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang (Yogyakarta: UP
Indonesia, 1967), hlm 4.

15
D. Poerwadarminta, W.J.S., “Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang”, (Yogyakarta:
UP Indonesia, 1967), hlm 4.
E. W.J.S Poerwadarminta. 1967. Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang. hlm 4.
Yogyakarta: UP Indonesia.

10. Notulen

Pelaksanaan
1. Pemimpin rapat memberikan pengarahan.
2. Pembahasan masalah (tanya jawab) dilaksanakan dengan daftar pertanyaan sebagai
berikut.
a. Sdr. Dede menanyakan ….
b. Sdr. Fiktor menanyakan ….
c. Sdri. Rahma menanyakan ….
3. Rapat ditutup dengan membacakan doa pukul 12.00.
4. Pukul 09.00 pemimpin rapat membuka rapat.
5. Pemimpin rapat menyampaikan beberapa masalah antara lain ….
6. Pemimpin rapat membacakan keputusan rapat antara lain….

Urutan penggalan rapat yang tepat adalah .…


A. 4-5-1-2-6-3
B. 2-5-1-6-3-4
C. 1-4-5-2-6-3
D. 1-6-4-5-2-3
E. 4-1-5-6-2-3

16

Anda mungkin juga menyukai