PENGARUH STORYTELLING TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN
MENGGUNAKAN SABUN DENGAN BENAR PADA ANAK
DI TK AL-QODIRI JEMBER
Jenis Variabel Kategori Variabel Skala Pengukuran
Variabel Karakteristik Umur a. 6 Tahun Rasio b. 7 Tahun Variabel Independen Pengaruh Storytelling a. Sebelum Nominal b. Sesudah Variabel Dependen Perilaku Cuci Tangan a. Baik Ordinal Menggunakan Sabun b. Cukup Dengan Benar c. Kurang
Alasan Pengambilan - Mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu
Judul upaya pencegah penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung. Banyak terjadi penyakit diare pada anak yang. Data WHO menunjukkan setiap tahun rata-rata 31.200 anak di Indonesia meninggal dunia karena diare. Ini disebabkan perilaku anak tidak pernah mencuci tangan sebelum makan, hal tersebut di karenakan kurangnya pendidikan kepada anak. Kajian WHO menyatakan cuci tangan memakai sabun dapat mengurangi angka diare hingga 47%. - Storytelling merupakan metode yang tepat untuk memberikan sebuah edukasi pada anak karena secara umum semua anak-anak senang mendengarkan storytelling baik balita, usia sekolah dasar, maupun yang telah beranjak remaja. - Alasan pemilihan tempatnya tidak dicantumkan dalam jurnal.
Rumusan Masalah Apakah ada pengaruh storytelling terhadap perilaku
cuci tangan menggunakan sabun dengan benar pada anak di TK Al-Qodiri Jember ?
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh storytelling terhadap
perilaku cuci tangan menggunakan sabun dengan benar pada anak di TK Al-Qodiri Jember
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah bentuk
rancangan quasy eksperiment
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di TK Al-
Qodiri Jember dengan jumlah 53 anak
Sampel Sampel/sampling dalam penelitian ini adalah sampling
total
Penyajian Data Penyajian data dalam penelitian ini menggunakan tabel