Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN HASIL KEGIATAN

SMA Katolik Santu Petrus


Jalan Karel Satsuit Tubun 3
PONTIANAK
Januari 2010
Kata Pengantar

Sehubungan dengan telah diselenggarakannya Seminar tentang


”HIV/AIDS”, maka dipandang perlu untuk menyampaikan laporan kegiatan dari
panitia penyelenggara kepada pihak sekolah.
Laporan disusun sebagai wujud pertanggungjawaban panitia kepada
pihak sekolah baik dari segi manfaat maupun dari segi penggunaan dana hingga
terselenggaranya kegiatan seminar dengan baik dan lancar.
Adapun yang diharapkan dari kegiatan seminar adalah agar siswa/i SMA
Santu Petrus memiliki pengetahuan tentang pola bergaul yang sehat dan sesuai
dengan tata krama.
Demikian laporan ini disusun, dengan harapan adanya saran dan masukan
guna pelaksanaan melaksanakan kegiatan-kegiatan seminar di kemudian hari,
sehingga dapat lebih baik.

Pontianak, 25 Januari 2010,

Panitia Pelaksana
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini, penderita AIDS atau Acquired Immuno Deficiency
Syndrome terus meningkat seiring dengan mengglobalnya penyakit ini ke seluruh
penjuru dunia. Ribuan, jutaan, bahkan bermilyar-milyar nyawa yang mati di
tangan sindroma menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV atau
Human Immunodeficiency Virus) ini. Sindroma ini (perlu diketahui bahwa AIDS
bukanlah penyakit) kerap kali menular melalui hubungan seksual dengan
pasangan yang mengidap AIDS ini.
Tentu saja kita tidak boleh terus membiarkan AIDS ini memusnahkan
peradaban umat manusia dengan membiarkannya berkembang dan menular dari
satu orang ke orang lain. HIV bahkan juga menyerang janin dalam kandungan
wanita yang mengidap AIDS.
Manusia terus berusaha memerangi HIV dan AIDS yang sangat tidak
bersahabat ini dengan berbagai cara seperti melakukan gerakan penegakan pola
hidup sehat, diproduksinya berbagai macam alat kontrasepsi dan lainnya. Salah
satu upaya untuk meminimalisir adanya kemungkinan para remaja seperti pelajar
SMA untuk terserang AIDS ini, maka diperlukan adanya berbagai seminar dan
konseling untuk para pelajar dan remaja yang dalam proses menuju dewasa
mengingat maraknya kasus tentang para remaja yang menganut seks
pranikah/seks bebas.

B. Tujuan dan Sasaran


Kegiatan seminar ini bertujuan untuk :
Memberikan pengetahuan kepada siswa/i SMA Santu Petrus tentang
HIV/AIDS
Sasaran :
Membentuk siswa/i SMA Santu Petrus menjadi pribadi yang jauh dari
HIV/AIDS
C. Bentuk Kegiatan
Kegiatan ini berbentuk sosialisasi dalam rupa seminar.

D. Tema
“HIV/AIDS”

BAB II
PELAKSANAAN

A. Peserta Kegiatan
Seminar diikuti oleh Siswa/i SMA Santu Petrus kelas X dan XI
(masing-masing kelas mengirimkan perwakilan sebanyak 3 orang)

B. Waktu & Tempat Pelaksanaan


 Tempat : Ruangan Multimedia SMA Katolik Santu
Petrus
 Tanggal, hari : 23 Januari 2010, Sabtu
 Jam : 09.00-11.15

C. Pengorganisasian Kegiatan
1) Penasihat : -
2) Penanggung jawab : Wahju Indah S.,S.E
Hanna Ivone Sihotang, S.Sos.
3) Koordinator : Hanna Ivone Sihotang, S.Sos.
4) Panitia Pelaksana
a. Ketua : Septian Ventura
b. Sekretaris : Tiffany Chandra
Novia
c. Bendahara : Vanessa Priscillia
d. Seksi Konsumsi : Eva Mayangsari
Fionita Kowira
e. Seksi Perlengkapan : Andy Triadi
Randy Raharja S.
Mellisa R. R. P.
Sagitta Novinza
f. Seksi Dokumentasi : Inge Esyta

D. Estimasi Biaya
Pemasukan

Pemasukan

No Uraian Jumlah

Dana OSIS dari


1 Rp 500,000.00
yayasan
Rp1,702,500.0
2 Dana dari RSBI
0
Rp2,202,500.0
Jumlah
0

Pengeluaran

Pengeluaran

No Uraian Jumlah

1 Honor Narasumber 2 orang @Rp300.000,- X 2 Rp1,200,000.00

2 Transport narasumber 2 orang @Rp50.000,- x 2 Rp 200,000.00

3 Snack peserta 60 orang @ Rp5.000,- Rp 300,000.00

4 Snack + Konsumsi narasumber 2 orang @Rp20.000,- x 2 Rp 80,000.00

5 Snack+konsumsi panitia 15 orang @Rp20.000,- Rp 300,000.00

6 Air Mineral 3 dus @Rp20.000,- x 2 Rp 120,000.00

7 Map untuk undangan narasumber dan peminjaman tempat @Rp500,- x 5 Rp 2,500.00


buah
Jumlah Rp2,202,500.00
BAB III
HASIL KEGIATAN

Lokasi Kegiatan : Ruang Multimedia SMA Santu Petrus


Waktu Pelaksanaan : Pukul 09.00-11.15
Narasumber :-
(Perwakilan dari Dinas Kesehatan Kalimantan Barat)

I. Penyampaian materi
Materi-materi yang disampaikan :
1. Informasi mengenai HIV/AIDS
HIV yang berkepanjangan Human Deficiency Virus merupakan virus yang
merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Sedangkan AIDS, Acquired Immune
Deficiency Syndrome merupakan kumpulan gejala-gejala penyakit yang disebabkan
menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia. Penyakit ini menyebabkan tubuh
mudah terkena infeksi oportunistik atau penyakit lainnya yang dapat mengakibatkan
kematian. Namun, jangan frustasi ketika mendapat diagnosa postif
terjangkit/terinfeksi HIV karena HIV tidak sama dengan AIDS, begitu pula AIDS
tidak sama dengan kematian. Kini telah ada penanganan serius terhadap HIV/AIDS
meskipun tidak dapat menyembuhkan penyakit ini secara menyeluruh melalnkan
hanya memperlambat perkembangannya saja.
Dalam tubuh manusia terdapat sel CD4 yang diilustrasikan sebagai tentara
yang menjaga dan menghalau benda asing dari tubuh, misalnya bakteri, jamur, parasit
atau virus. Namun HIV masuk dan mereplikasikan diri (memperbanyak diri) sampai
merusak sel CD4.
Ketika mengikatkan diri dengan CD4, HIV menjadikannya sebagai pabrik.
Disinilah miliaran virus dibuat sehingga CD4 mati. Demikian yang terjadi pada CD4
yang lainnya. Menurunnya jumlah CD4 dalam tubuh membuat tubuh lemah dan
mudah terserang penyakit, biasanya timbul Infeksi Opportunistik. Infeksi oportunistik
adalah infeksi yang diakibatkan menurunnya sel CD4 dalam tubuh yang dilihat
sebagai peluang bagi infeksi untuk menyerang tubuh.

Terdapat 4 fase dalam perkembangan HIV:


Stadium 1
Stadium 1 merupakan window period atau periode jendela dimana tes darah yang
dilakukan tidak dapat mendeteksi virus HIV atau negatif. Umur infeksi ±6 bulan
- Biasanya tanpa gejala
- Mampu melawan infeksi dengan baik
- Secara perlahan jumlah CD4 menurun
- Kehidupan sehari-hari normal

Penanganan
- Pola hidup yang positif dan sehat (olahraga 20 menit/hari dan pola makan
teratur)
- Melakukan Seks yang aman, menggunakan pengaman (kondom)
- Pemeriksaan dokter berkala: Tes Pap, vaksinasi, Skrining IMS(Infeksi
Menular Seksual)

Stadium 2
Pada Stadium 2, HIV sudah akan terdeteksi dengan tes darah. Dikenali sebagai AIDS.
Umur infeksi ±6 bulan
- Infeksi ringan: ruam, infeksi kulit (bintik-bintik kemerahan), seriawan,
demam, rinanaga, asma, dll.
- Umumnya berat badan turun dibawah 10%
- Kehidupan sehari-hari normal

Penanganan
- Pengobatan dini untuk infeksi
- Pertimbangan untuk mengkomsumsi Profilaksis (Kotrimoksazol), berupa obat
yang mencegah infeksi oportunistik
- Pola hidup yang positif dan sehat (olahraga 20 menit/hari dan pola makan
teratur)
- Melakukan Seks yang aman, menggunakan pengaman (kondom)
- Pemeriksaan dokter berkala: Tes Pap, vaksinasi, Skrining IMS(Infeksi
Menular Seksual)

Stadium 3
Umur infeksi bervariasi.
- Infeksi Oportunistik yang lebih parah: pneumonia, meningitis, diare kronis,
demam, TB paru, dll.
- Kehilangan berat badan lebih dari 10%
- Kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari

Penanganan
- Melakukan Terapi Anti Retro-Viral (ART)
- Pengobatan dini untuk infeksi
- Mengkomsumsi Profilaksis (Kotrimoksazol), berupa obat yang mencegah
infeksi oportunistik
- Pola hidup yang positif dan sehat (olahraga 20 menit/hari dan pola makan
teratur)
- Melakukan Seks yang aman, menggunakan pengaman (kondom)
- Pemeriksaan dokter berkala: Tes Pap, vaksinasi, Skrining IMS(Infeksi
Menular Seksual)

Stadium 4
- Infeksi Oportunistik yang lebih parah: PCP, diare parah, limforma, TB luar
paru, dll.
- Kehilangan berat badan parah/wasting
- Sering sakit parah, terbaring pada tempat tidur
Penanganan
- Perawatan di Rumah Sakit atau di rumah
- Melakukan Terapi Anti Retro-Viral (ART)
- Mengobati Infeksi
- Mengkomsumsi Profilaksis (Kotrimoksazol), berupa obat yang mencegah
infeksi oportunistik
- Pola hidup yang positif dan sehat (olahraga 20 menit/hari dan pola makan
teratur)
- Melakukan Seks yang aman, menggunakan pengaman (kondom)
- Pemeriksaan dokter berkala: Tes Pap, vaksinasi, Skrining IMS(Infeksi
Menular Seksual)

Penularan HIV
Penularan HIV melalui 4 jenis cairan, yaitu:
- Darah
- Cairan Sperma
- Cairan Vagina
- Air Susu Ibu (ASI)

Penularan ini terjadi ketika melakukan kegiatan berisiko seperti:


- Seks bebas yang tidak aman, tidak memakai pengaman
- Narkoba jarum suntik yang tidak higenis
- Tranfusi darah
- Persalinan dan menyusui bagi ibu yang positif HIV

HIV tidak menular melalui:


- Bersentuhan dengan ODHA (orang yang hidup dengan HIV)
- Berenang dalam satu kolam dengan ODHA
- Gigitan nyamuk
- Berciuman
- Makan 1 piring dengan ODHA

Pencegahan HIV
A-B-C-D
A nda jauhi Seks
B ersikap saling setia
C egah dengan menggunakan kondom
D ihindari penggunaan narkoba suntik

2. Data jumlah kasus HIV/AIDS di Kalimantan Barat sejak 1993-2008 menurut


kabupaten
3. Data jumlah kasus HIV/AIDS di Kalimantan Barat sejak 1993-2008 menurut jenis
kelamin
4. Data jumlah kasus HIV/AIDS di Kalimantan Barat sejak 1993-2008 menurut kelompok
usia
5. Data jumlah kasus HIV/AIDS di Kalimantan Barat sejak 1993-2008 menurut kelompok
masyarakat

II. Sesi tanya-jawab


1. Suartono-XI IS 3
Pertanyaan : Apakah melakukan seks bebas dengan menggunakan kondom
akan 100% menjamin mencegah tertular HIV?
Jawaban : Penggunaan kondom tidak menjamin 100% karena kondom
bukannya tidak memiliki keterbatasan. Kualitas kondom, celah yang ada pada
kondom dan cara pemasangan kondom sangat menentukan hasil. Jadi, Seks
bebas dengan menggunakan kondom tidak menjamin 100% mencegah tertular
HIV.
2. Kim Vania-XB
Pertanyaan : Bagaiman jika kita menikah dengan ODHA namun kita
menginginkan keturunan dari perkawinan tersebut?
Jawaban : Kita bisa memiliki keturunan dari seorang ODHA. Kita bisa
mengikuti program Pervention Mother and Child yang secara umum akan
menyarankan ketika melakukan hubungan dengan menggunakan kondom
sambil melakukan penanganan terhadap HIV per stadium serta dijaga
kesehatan tubuh masing-masing pasangan.
3. Dennis-XI IS 4
Pertanyaan : Jika ada pria yang positif HIV melakukan hubungan intim
dengan seorang wanita yang tidak terjangkit namun sperma tidak dikeluarkan
di dalam vagina. Apakah si wanita akan terinfeksi HIV?
Jawaban : Hubungan seperti itu tidak aman, tidak menutup kemungkinan
lecet pada penis dan dari lecet tersebut akan terjadi penularan. Apalagi
kemungkinan sperma tercecer pada pertengahan hubungan sangatlah besar.
Kemungkinan si wanita akan terinfeksi jika melakukan hubungan intim tanpa
menggunakan kondom

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan :
Kegiatan semianar tentang “HIV/AIDS” ini berlangsung pada hari Sabtu/
23 Januari 2010, pukul 09.00-11.15 di ruangan Multimedia SMA Santu Petrus
dengan pembicara ........ dari Dinas Kesehatan Kalimantan Barat.
Adapun materi yang disampaikan adalah data hasil penelitian tentang
HIV/AIDS, mengenai cara pencegahan HIV/AIDS serta jumlah kasus HIV/AIDS
di Kalimantan Barat sejak 1993-2008.

Demikian laporan hasil kegiatan seminar Tatakrama dalam Pergaulan ini.


Atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami ucapkan terima kasih.

Pontianak, 25 Januari 2010

Hormat kami,

Ketua Panitia, Sekretaris,

Septian Ventura Tiffany Chandra

Mengetahui,

Ketua OSIS, Koordinator Kegiatan,

Abidin Hanna Ivone Sihotang, S.Sos.

Menyetujui,

Kepala Sekolah, Waka Kesiswaan,


Drs. A. Kadir, S.Pd, M.M AriwidiantoroP.,S.P.

Anda mungkin juga menyukai