TUGAS 9
SESAR SEMANGKO
Oleh
DANIEL JEFRI HASUDUNGAN
1019102
TEKNIK GEOLOGI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINERAL INDONESIA
2019
DANIEL JEFRI HASUDUNGAN
SESAR SEMANGKO
Patahan Semangko adalah bentukan geologi yang membentang di Pulau Sumatra dari
utara ke selatan, dimulai dari Aceh hingga Teluk Semangka di Lampung. Patahan inilah
membentuk Pegunungan Barisan, suatu rangkaian dataran tinggi di sisi barat pulau ini. Patahan
Semangko berusia relatif muda dan paling mudah terlihat di daerah Ngarai Sianok dan Lembah
Anai di dekat Kota Bukittinggi.
Pulau Sumatra, Indonesia, terletak di area seismik yang tinggi di dunia. Selain adanya zona
subduksi dan asosiasi busur sunda di bagian pantai barat pulau tersebut, Sumatra juga
mempunyai sesar strike-slip yang besar, yang biasa disebut Sesar Sumatra besar (Great
sumatran fault), yang menggerakkan sepanjang pulau. Zona sesar ini mengakomodir sebagian
besar gerakan strike-slip yang berasosiasi dengan konvergen oblique antara Lempeng Indo-
Australia dan Lempeng Eurasia. Sesar tersebut berakhir di utara tepat dibawah kota Banda Aceh,
yang pernah porak-poranda pada Gempa bumi samudra hindia pada tahun 2004 lalu. Semenjak
gempa tersebut, tekanan pada Sesar Sumatra meningkat secara signifikan, terutama di wilayah
utara. Patahan ini merupakan patahan geser, seperti patahan San Andreas di California.
Patahan Semangko terletak di antara Zona Semangko patahan Lampung. Bagian selatan
dari blok Semangko terbagi menjadi bentang alam menjadi seperti pegunungan Semangko,
Depresi Ulehbeluh dan Walima, Horst Ratai dan Depresi Teluk Belitung. Sedangkan bagian utara
blok Semangko berbentuk seperti Dome (diameter +40 Km). Patahan Semangko adalah bentukan
geologi yang membentang di pulau Sumatra dari selatan ke utara. Patahan inilah yang membentuk
pegunungan Barisan, suatu rangkaian dataran tinggi di sisi barat pulau Sumatra. Patahan ini relatif
lebih muda dan paling mudah terlihat di daerah ngarai Sianok dan Lembah Anai di dekat kota
Padang Panjang.
Terbentuknya Patahan Semangko bermula sejak jutaan tahun lampau saat
Lempeng (Samudra) Hindia-Australia menabrak secara menyerong bagian barat Sumatra yang
menjadi bagian dari Lempeng (Benua) Eurasia. Tabrakan menyerong ini memicu munculnya 2
komponen gaya. Komponen pertama bersifat tegak lurus, menyeret ujung Lempeng Hindia masuk
ke bawah Lempeng Sumatra. Batas kedua lempeng ini sampai kedalaman 40 kilometer umumnya
mempunyai sifat regas dan di beberapa tempat terekat erat. Suatu saat, tekanan yang terhimpun
tidak sanggup lagi ditahan sehingga menghasilkan gempa bumi yang berpusat di sekitar zona
penunjaman atau zona subduksi. Setelah itu, bidang kontak akan merekat lagi sampai suatu saat
1
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINERAL INDONESIA
GEOLOGI STRUKTUR INDONESIA
DANIEL JEFRI HASUDUNGAN
SESAR SEMANGKO
nanti kembali terjadi gempa bumi besar. Gempa di zona inilah yang sering memicu terjadinya
tsunami, sebagaimana terjadi di Aceh pada 26 Desember 2004.
Adapun komponen kedua berupa gaya horizontal yang sejajar arah palung dan menyeret
bagian barat pulau ini ke arah barat laut. Gaya inilah yang menciptakan retakan memanjang sejajar
batas lempeng, yang kemudian dikenal sebagai Patahan Besar Sumatra. Geolog Katili dalam The
Great Sumatran Fault (1967) menyebutkan, retakan ini terbentuk pada periode Miosen Tengah
atau sekitar 13 juta tahun lalu. Lempeng Bumi di bagian barat Patahan Sumatra ini senantiasa
bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 10 milimeter per tahun sampai 30 mm per tahun
relatif terhadap bagian di timurnya. Sebagaimana di zona subduksi, bidang Patahan Sumatra ini
sampai kedalaman 10 kilometer-20 km terkunci erat sehingga terjadi akumulasi tekanan. Suatu
saat, tekanan yang terkumpul sudah demikian besar sehingga bidang kontak di zona patahan tidak
kuat lagi menahan dan kemudian pecah. Batuan di kanan-kirinya melenting tiba-tiba dengan kuat
sehingga terjadilah gempa bumi besar. Setelah gempa, bidang patahan akan kembali merekat dan
terkunci lagi dan mengumpulkan tekanan elastik sampai suatu hari nanti terjadi gempa bumi besar
lagi. Pusat gempa di Patahan Sumatra pada umumnya dangkal dan dekat dengan permukiman.
Dampak energi yang dilepas dirasakan sangat keras dan biasanya sangat merusak. Apalagi gempa
bumi di zona patahan selalu disertai gerakan horizontal yang menyebabkan retaknya tanah yang
akan merobohkan bangunan di atasnya. Topografi di sepanjang zona patahan yang dikepung Bukit
Barisan juga bisa memicu tanah longsor.
Adapun lapisan tanah yang dilapisi abu vulkanik semakin memperkuat efek guncangan
gempa. Beberapa tempat di Patahan Semangko merupakan pula zona lemah yang ditembus magma
dari dalam bumi. Getaran gempa bumi bisa menyebabkan air permukaan bersentuhan dengan
magma. Karena itu, pada saat gempa bumi, kerap terjadi letupan uap (letupan freatik) yang dapat
diikuti munculnya gas beracun, sebagaimana terjadi di Suoh, Lampung, pada 1933.
2
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINERAL INDONESIA
GEOLOGI STRUKTUR INDONESIA
DANIEL JEFRI HASUDUNGAN
SESAR SEMANGKO