Email : citraibdaurahmah@gmail.com
Abstrak
Air limbah medis yang dibuang ke lingkungan tanpa pengolahan memiliki kandungan bahan organik, ammonia bebas,
bahan tersuspensi dan surfaktan yang tinggi sehingga akan merusak lingkungan perairan jika dibuang tanpa pengolahan.
Telah dilakukan pengolahan menggunakan metode elektrokoagulasi untuk mengurangi bahan organik dan kekeruhan
air limbah medis. Proses pengolahan telah dioptimasi terhadap kuat arus, jarak elektroda, jumlah elektroda, pH, tipe
koagulan dan waktu kontak. Kondisi optimum selanjutnya digunakan sebagai pembanding kinerja proses pengolahan
koagulasi kimia, elektrokoagulasi dan kombinasi simultan elektrokoagulasi dan koagulasi kimia terhadap limbah yang
sama dengan konsentrasi yang divariasikan. Hasil penelitian menunjukan kondisi optimum penghilangan bahan
organik atau COD adalah 3 ampere, 1 cm, 4 pasang, pH 8, PAC 1 g, dan 3 jam. Efisiensi penghilangan bahan organik
atau COD optimum pada setiap proses koagulasi kimia, elektrokoagulasi dan kombinasi simultan elektrokoagulasi dan
koagulasi kimia berturut-turut adalah 41%, 62.51% dan 92.21%.
3.2 Pengaruh Jarak Elektroda terhadap 99%. Tetapi pada jarak elektroda 4 cm efisiensi
Proses Elektrokoagulasi Air Limbah penurunan kekeruhan turun menjadi 92.64%, hal ini
terjadi karena proses koagulasi menurun sehingga
Medis berkurangnya polutan yang terendapkan.
Menurut Bard AJ & Faulkner LR 9 jarak antar elektroda
mempengaruhi laju difusi yaitu pergerakan partikel
3.3 Pengaruh Jumlah Elektroda terhadap
dibawah pengaruh perbedaan konsentrasi, semakin jauh Proses Elektrokoagulasi Air Limbah
jarak elektroda akan menimbulkan lambatnya Medis
perpindahan partikel dan menurut Putero 10 jarak
elektroda juga akan mempengaruhi besarnya hambatan Efisiensi pengilangan COD terjadi pada penggunaan 4
elektrolit, semakin besar jaraknya semakin besar pasang elektroda yaitu 33.36%. Semakin banyak
hambatannya, sehingga semakin kecil arus yang elektroda yang digunakan maka semakin banyak ion
mengalir. Arus yang kecil menyebabkan reaksi yang Al3+ dan OH- yang terbentuk, sehingga kesempatan
terjadi tidak maksimal karena jumlah Al3+ yang membentuk Al(OH)3 sebagai koagulan untuk
terbentuk menjadi sedikit sehingga polutan yang menggumpalkan padatan tersuspensi semakin besar
terendapkan pun juga sedikit. Gambar 3 menunjukkan menurut Gatsios et. al. 11. Selanjutnya efisiensi
efisiensi penurunan COD pada jarak elektroda 1 cm penurunan kekeruhan sangat baik mendekati 100% di
sampai 4 cm terjadi penurunan yaitu dari 28.29% setiap variasi jumlah elektroda. Sehingga jumlah
menjadi 20.61%. Pada jarak elektroda 1 cm sampai 3 penggunaan elektroda tidak mempengaruhi efisiensi
cm efisiensi penurunan kekeruhan konstan yaitu sebesar penurunan kekeruhan.
100.00
Efisiensi 80.00
Penurunan (%)
60.00 COD
Series1
40.00 Kekeruhan
Series2
20.00
0.00
0 1 2 3 4 5
Jarak Elektroda (cm)
Gambar 3. Pengaruh jarak elektroda terhadap Efisiensi Penurunan COD dan Kekeruhan Air Limbah Medis
(Kuat arus = 3 A, waktu = 1 jam, jumlah elektroda = 1 pasang)
100.00
80.00 Series1
COD
Efisiensi
Penurunan (%) 60.00
Kekeruhan
Series2
40.00
20.00
0.00
0 1 2 3 4 5
Jumlah Pasang Elektroda
Gambar 4. Pengaruh Jumlah Pasang Elektroda terhadap Efisiensi Penurunan COD dan Kekeruhan Air Limbah Medis
(Kuat arus = 3 A, waktu = 1 jam, jarak elektroda = 1 cm)
100.00
Efisiensi 80.00
COD
Series1
Penurunan (%) 60.00
Series2
Kekeruhan
40.00
20.00
0.00
4 5 6 7 8 9 10 11 12
pH
Gambar 5. Pengaruh pH terhadap Efisiensi Penurunan COD dan Kekeruhan Air Limbah Medis
(Kuat arus = 3 A, waktu = 1 jam, jarak elektroda = 1 cm, jumlah elektroda 4 pasang)
100.00 COD
Series1
80.00 Kekeruhan
Series2
60.00
Efisiensi
Penurunan (%) 40.00
20.00
0.00
0.1 0.5 1
Bobot Koagulan (g)
Gambar 6. Pengaruh Penambahan Natrium Karbonat terhadap Efisiensi Penurunan COD dan Kekeruhan Air Limbah
Medis
(Kuat arus = 3 A, waktu = 1 jam, jarak elektroda = 1 cm, jumlah elektroda = 4 pasang, pH = 8)
100.00
Efisiensi
Penurunan (%) 80.00
60.00
40.00
COD
Series1
20.00
Series2
Kekeruhan
0.00
0.1 0.5 1
Bobot Koagulan (g)
Gambar 7. Pengaruh Penambahan Poli Aluminium Klorida terhadap Efisiensi Penurunan COD dan Kekeruhan Air Limbah
Medis
(Kuat arus = 3 A, waktu = 1 jam, jarak elektroda = 1 cm, jumlah elektroda = 4 pasang, pH = 8)
100.00
Efisiensi 80.00
COD
Series1
Penurunan (%)
60.00 Series2
Kekeruhan
40.00
20.00
0.00
0.1 0.5 1
Bobot Koagulan (g)
Gambar 8. Pengaruh Penambahan Aluminium Sulfat terhadap Efisiensi Penurunan COD dan Kekeruhan Air Limbah
Medis
(Kuat arus = 3 A, waktu = 1 jam, jarak elektroda = 1 cm, jumlah elektroda = 4 pasang, pH = 8)
3.6 Pengaruh Waktu terhadap Proses dengan COD awal 400 ppm menjadi 236 ppm,
Elektrokoagulasi Air Limbah Medis sedangkan pada proses elektrokoagulasi mencapai
62.51% dengan COD awal 954 ppm menjadi 357.67
Gambar 9 menunjukkan semakin lama waktu ppm. Nilai COD yang diperoleh dari kedua proses itu
elektrokoagulasi maka semakin besar efisiensi lebih besar dari baku mutu air bersih yaitu 100 ppm,
penurunan COD. Selama 3 jam elektrokoagulasi sehingga belum layak dibuang ke badan air permukaan,
menghasilkan 92.21% penghilangan COD. Waktu akan tetapi pada proses simultan elektrokoagulasi-
berkontribusi pada jumlah kation logam atau koagulan, koagulasi kimia efisiensi penurunan COD mencapai
hal ini sesuai dengan hukum faraday dimana jumlah 92.21% dari COD awal sebesar 954 ppm dengan
kation logam yang terbentuk berbanding lurus dengan konsentrasi akhir COD 74.33 ppm. Sehingga efisiensi
waktu. Semakin lama waktu yang digunakan maka akan penurunan COD berbagai konsentrasi air limbah medis
semakin banyak kation logam terbentuk dan semakin yang berbeda pada proses kombinasi simultan
banyak peluang interaksi koagulan dengan polutan elektrokoagulasi-koagulasi kimia lebih baik daripada
menurut Mukimin 15. Menit ke 0 sampai 45 terjadi proses koagulasi kimia dan elektrokoagulasi. Air hasil
proses koagulasi dimana partikel koloid membesar pengolahan simultan elektrokoagulasi-koagulasi kimia
sehingga kekeruhan meningkat. Menit ke 45 sampai 180 memenuhi baku mutu air bersih yaitu kurang dari 100
terjadi proses pengendapan sehingga efisiensi ppm.
penurunan kekeruhan meningkat, karena pengaruh
pengadukan proses pemisahan tidak teratur yang Gambar 11 juga menunjukan efisiensi penurunan
menyebabkan efisiensi penurunan kekeruhan kekeruhan. pada proses koagulasi kimia mencapai
mengalami fluktuasi menurut Hartini 14. 89.87% dari kekeruhan awal sebesar 15.2 NTU menjadi
1.54 NTU, proses elektrokoagulasi mencapai 98.6%
dari kekeruhan awal sebesar 40.7 NTU menjadi 0.54
3.7 Perbandingan Proses Koagulasi Kimia, NTU dan proses kombinasi simultan elektrokoagulasi-
Elektrokoagulasi dan Kombinasi koagulasi mencapai 59.08% dari kekeruhan awal
Simultan Elektrokoagulasi-Koagulasi sebesar 15.2 NTU menjadi 6.22 NTU. Nilai kekeruhan
Kimia Air Limbah Medis berada di atas nilai baku mutu yang ditetapkan yaitu 5
NTU.
Gambar 10 menunjukkan nilai optimum penurunan
COD setelah proses koagulasi kimia adalah 41%
100.00
50.00
Penurunan
0.00
Efisiensi
(%)
-50.00
COD
Series1
-100.00 Series2
Kekeruhan
-150.00
Menit ke-
Gambar 9. Pengaruh Lama Waktu Elektrokoagulasi terhadap Efisiensi Penurunan COD dan Kekeruhan Air Limbah Medis
(Kuat arus = 3 A, jarak elektroda =1 cm, jumlah elektroda = 4 pasang, pH = 8,tipe koagulan = PAC 1 g)
100 100.00
Koagulasi
Series1
Efisiensi 80 Kimia 80.00
Efisiensi Series2
Elektrokoagulasi
Penurunan
60 Penurunan 60.00
COD (%) Series2
Elektrokoagulasi
Elektrokoagulasi-
Kekeruhan Series3
40 (%) 40.00 Koagulasi Kimia
Elektrokoagulasi-
20 Series3 20.00 Koagulasi
Series1
Koagulasi Kimia
Kimia
0 0.00
0 200 400 600 8001000 0 200 400 600 8001000
COD Awal Air Limbah (ppm) COD Awal Air Limbah (ppm)
Gambar 10. Perbandingan Efisiensi Penurunan COD pada Gambar 11. Perbandingan Efisiensi Penurunan Kekeruhan pada
Proses Koagulasi Kimia, Elektrokoagulasi dan Proses Koagulasi Kimia, Elektrokoagulasi dan
Elektrokoagulas – Koagulasi Kimia pada Beragam Elektrokoagulasi – Koagulasi Kimia pada Beragam
Konsentrasi COD Awal Air limbah medis Konsentrasi COD Awal Air Limbah Medis
(Kuat arus = 3 A, jarak elektroda = 1 cm, jumlah (Kuat arus = 3 A, jarak elektroda = 1 cm, jumlah
elektroda = 4 pasang, pH = 8, tipe koagulan = PAC 1 g) elektroda = 4 pasang, pH = 8, tipe koagulan = PAC 1 g)