Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa tingkat minat baca anak
persen hanya bisa membaca tanpa bisa menangkap maknanya dan 24,8 persen
hanya dapat mengaitkan teks yang dibaca dengan satu informasi pengetahuan
Membaca merupakan salah satu fungsi yang paling penting dalam hidup.
Dengan kemampuan membaca yang membudaya dalam diri setiap anak, maka
reading literacy bangsa kita menyebabkan sumber daya manusia kita tidak
akibat lemahnya minat dan kemampuan membaca dan menulis. Membaca dan
menulis belum menjadi kebutuhan hidup dan belum menjadi budaya bangsa.
Jumlah perpustakaan dan buku-buku jauh dari mencukupi kebutuhan tuntutan
belum dianggap sebagai critical problem, sementara banyak masalah lain yang
literasi sekolah untuk menumbuhkan sikap budi pekerti luhur kepada anak-anak
buku-buku bacaan cerita lokal dan cerita rakyat yang memiliki kearifan lokal
masih sangat kurang. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk
upaya menerbitkan cerita anak yang diangkat dari cerita rakyat. Hal itu bertujuan
Pada tahun 2016 para penulis dari balai bahasa di seluruh Indonesia dikumpulkan
untuk menyusun buku cerita anak. Setiap provinsi dipilih lima cerita untuk
diterbitkan. Cerita rakyat dari Jawa Tengah yang dipilih Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa untuk dibukukan adalah Legenda Rawa Pening, Legenda
Kasarung.
Pada tahun 2017 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa masih
melanjutkan upaya pengayaan bahan literasi untuk anak. Salah satunya dengan
Pembinaan Bahasa memilih 190 naskah untuk diterbitkan. Jika pada tahun 2016
bahan bacaan dikhususkan berasal dari cerita rakyat, pada tahun 2017 tema yang
dipilih dapat beragam, yang penting sesuai dengan tingkat intelegensi anak.
Sayembara Penulisan Bahan Bacaan untuk anak Sekolah Dasar. Pada sayembara
tersebut dipilih dua pemenang yaitu Duta Ebek dari Wanatara karya Jefrianto dan
lebih berwawasan global dan modern, berwatak luhur dan selaras dengan kearifan
bentuk adat istiadat, pepatah petitih, permainan tradisional, dan warisan budaya