Tesa Darma. 2019. “Potret Masyarakat Urban dalam Novel Metropop Say No to
Me Karya Wiwien Wintarto”. Skripsi. Program Studi Sastra
Indonesia, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah,
Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang.
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt. Berkat limpahan rahmat-Nya maka dapat
terlaksana penulisan skripsi yang berjudul “Potret Masyarakat Urban dalam Novel
Metropop Say No to Me Karya Wiwien Wintarto”. Tujuan penulisan skripsi ini
adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra pada
Prodi Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas
Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang.
Penulis mengalami kesulitan selama proses penulisan skripsi ini, yaitu
sulitnya menemukan buku referensi mengenai karakteristik masyarakat urban
untuk kajian teori dan sulitnya memperoleh data survei untuk menguatkan hasil
analisis. Kesulitan pertama dapat penulis atasi dengan memperoleh buku referensi
di toko buku daring. Kesulitan kedua diatasi dengan melakukan pencarian
informasi secara daring di beberapa situs.
Penulis dibimbing dan diberi motivasi oleh berbagai pihak sehingga
penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada: (1) Prof. Dr. Hasanuddin WS., M.Hum. selaku Pembimbing
yang telah membimbing serta memberikan kritik dan saran pada skripsi ini, (2)
Dr. Yenni Hayati, M.Hum. dan M. Ismail Nst, M.A. selaku dosen penguji, (3)
Dosen dan Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, (4) Staf
administrasi Universitas Negeri Padang, (5) Orang tua, kakak, dan adik yang
selalu memberi semangat, terutama Ibu yang selalu memberi dukungan moral
mau pun materiel kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan,
(6) Riki Fernando yang telah meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan penulis,
memberi solusi untuk beberapa kendala yang dihadapi penulis, dan menyemangati
penulis untuk segera menyelesaikan skripsi, (7) Indri Wahyuli, Welly Helmi, Fitra
Wahyudi, dan Dewa Khaswara, sahabat seperjuangan skripsi yang sering
menemani penulis ke perpustakaan, dan (8) Harmelia, Putri Asmadi, dan
Nurfatmawati yang sering mengingatkan penulis untuk tidak lalai mengerjakan
skripsi.
ii
Penulis sudah berusaha melakukan yang terbaik dalam penelitian ini.
Namun, tidak tertutup kemungkinan di dalam skripsi ini masih terdapat
kekurangan. Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan dari pembaca.
Terima kasih.
Tesa Darma
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Fokus Masalah ........................................................................... 6
C. Rumusan Masalah ...................................................................... 6
D. Pertanyaan Penelitian ................................................................. 7
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7
F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 8
iv
D. Potret Gaya Hidup Instan dalam Novel Metropop Say No to Me
Karya Wiwien Wintarto .............................................................. 49
E. Potret Gaya Hidup Virtual dalam Novel Metropop Say No to Me
Karya Wiwien Wintarto .............................................................. 55
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................... 63
B. Saran .......................................................................................... 64
v
BAB I
PENDAHULUAN
Karya sastra adalah media penyampaian realita sosial secara kreatif oleh
pengarang. Menurut Semi (2012: 1), sastra lahir karena dorongan dasar manusia
sepanjang hari dan sepanjang zaman. Sebagai salah satu cabang seni,
penyampaian realita sosial tentunya tidak terlepas dari konsep estetika dan
imajinatif pengarang. Oleh sebab itu, karya sastra berfungsi sebagai media
Novel merupakan salah satu karya sastra yang menjadi media bagi
disajikan di dalam novel-novel yang tergolong sastra serius. Sastra populer juga
menjadi sarana pengarang dalam menyampaikan realita sosial, tetapi lebih fokus
sastra populer adalah karya sastra yang menghibur dan komersial. Oleh sebab itu,
1
2
modern.
yang modern dan dekat dengan budaya barat, khususnya pada novel metropop.
orang-orang dewasa, dengan gaya bahasa yang santai dan mudah dipahami.
orang-orang yang tinggal di wilayah perkotaan dan dekat dengan gaya hidup
Sebagian besar karyanya ditargetkan untuk pembaca remaja dan dewasa muda. Ia
dikenal sebagai penulis best seller Gramedia Pustaka Utama lantaran karya-
karyanya diminati oleh banyak pembaca. Selain aktif sebagai pengarang novel,
Wiwien Wintarto juga menulis buku nonfiksi dengan nama pena yang berbeda. Ia
menulis buku tentang Super Junior dengan nama pena Hangguuk Nim, dan buku
tentang Katy Perry dengan nama pena Nina Martin. Kedua buku tersebut terbit
tahun 2017. Novel ini merupakan sekuel dari novel Say No to Love yang terbit
pada tahun 2007. Akan tetapi, pembaca tetap bisa memahami cerita pada
3
tahun 2017. Hal itu tampak pada komunikasi antar tokoh yang sudah
aplikasi chatting seperti WhatsApp dan BlackBerry Messenger. Selain itu, tokoh-
tokohnya menggunakan aplikasi Grab dan Uber untuk memesan jasa antar jemput
ke tempat kerja.
metropolis. Dikisahkan tokoh Arga dan Ari yang diterima bekerja di perusahaan
Helman Corp. Semenjak bekerja di sana, kehidupan mereka berdua pun berubah.
Arga dan Ari terlibat dalam permainan yang diatur oleh Wisnu—direktur Helman
Corp—dan Dewi. Wisnu dan Dewi mencomblangi kedua karyawan baru tersebut
untuk menjadi King and Queen of the Party di acara wedding anniversary mereka
membuat proyek adaptasi novel karya Ari menjadi aplikasi game yang dikerjakan
oleh Arga. Rencana tersebut tidak berjalan mulus, karena proyek tersebut justru
membuat Ari jatuh cinta pada atasan Arga, seorang pria beristri bernama Reva. Di
sisi lain, Arga sendiri juga menjalin hubungan rahasia dengan Dena, kakak
sepupunya. Hubungan gelap Ari dan Reva, serta Arga dan Dena, akhirnya
terbongkar ketika mereka secara tidak sengaja bertemu Dewi di Semarang saat
sedang menikmati liburan akhir pekan. Dewi yang terkejut segera menghubungi
4
Wisnu. Mereka berenam pun berkumpul, lalu dua pasang kekasih tersebut
masing-masing, Arga dan Ari akhirnya saling menjalin hubungan sesuai yang
lalu menggunakan gaji atau keuntungan yang mereka peroleh untuk pergi
bentuk, berdasarkan teori Bintarto, Soekanto, dan Susanto. Lima bentuk perilaku
tersebut, yaitu individualis, gaya hidup rekreasi, gaya hidup mobilitas, gaya hidup
instan, dan gaya hidup virtual. Kelima bentuk perilaku digambarkan oleh tokoh-
tokoh utama. Potret individualis tampak pada tokoh Ariana yang hidup sendiri dan
tidak mau berurusan dengan banyak orang. Potret gaya hidup rekreasi dan gaya
hidup mobilitas tampak pada tokoh Wisnu dan tokoh-tokoh lainnya. Mereka
5
bekerja di perusahaan besar, sehingga memiliki jam terbang yang tinggi dan
disibukkan oleh pekerjaan. Dikarenakan latar cerita adalah daerah kota besar dan
masa kini, yaitu di Jakarta tahun 2017, maka tokoh-tokoh di dalam novel
menggambarkan gaya hidup instan dan gaya hidup virtual. Memesan makanan di
sesuai dengan gaya hidup yang sering terlihat dalam kehidupan sehari-hari
atau stasiun jarang terlihat, karena setiap orang buru-buru pergi ke tempat kerja
terbantu dengan adanya gawai. Masyarakat urban juga rentan stres karena terlalu
sibuk bekerja, sehingga tempat rekreasi menjadi suatu kebutuhan bagi mereka.
Tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat urban sangat sering pergi ke tempat
rekreasi. Hal itu tampak dari tempat-tempat rekreasi di wilayah perkotaan selalu
dipahami dengan lebih jelas bagaimana gaya hidup masyarakat urban dan
diketahui apa penyebab terjadinya gaya hidup seperti pada fenomena tersebut
realitas sosial oleh pengarang. Pembaca juga dapat memahami bahwa novel
populer bukan hanya sebagai sarana hiburan, melainkan juga sebagai sarana
mengutamakan gaya hidup rekreasi, mobilitas tinggi, gaya hidup instan, dan
urban pada novel metropop dan kaitannya dengan realitas pada saat sekarang ini.
B. Fokus Masalah
masalah yang dapat dikaji dalam novel metropop Say No to Me karya Wiwien
penelitian pada masalah potret masyarakat urban dalam novel metropop Say No to
C. Rumusan Masalah
D. Pertanyaan Penelitian
Wiwien Wintarto?
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
teoretis dan manfaat praktis. Manfaat teoretis yang diharapkan adalah: (1)
menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan kajian sastra
A. Kajian Teori
permasalahan tersebut. Adapun kajian teori yang digunakan adalah: (1) hakikat
novel, (2) novel populer, (3) unsur-unsur novel, (4) potret masyarakat urban, (5)
1. Hakikat Novel
Menurut Atmazaki (2005: 40), novel merupakan fiksi naratif modern yang
berkembang pada pertengahan abad ke-18. Novel berbentuk prosa yang ceritanya
mengenai kualitas dan nilai pengalaman manusia. Di dalam novel, persoalan yang
9
10
Hawthorne, Abrams (dalam Atmazaki, 2005: 40) menjelaskan bahwa novel lebih
berakar di dalam kelas sosial, terjadi dalam struktur kelas sosial yang berkembang
ke arah yang lebih tinggi, interaksi dengan beberapa karakter lain, dan berkisah
bentuk-bentuk naratif nonfiksi, seperti surat, biografi, kronik, atau sejarah, dan
secara stilistik menekankan pentingnya detail serta bersifat mimesis. Oleh sebab
itu, novel mengacu pada realitas yang lebih tinggi dan mencerminkan tokoh yang
berangkat dari realitas sosial. Selain cerminan tokoh yang berangkat dari realita,
masalah yang disajikan di dalam novel lebih rinci, detil, dan kompleks. Menurut
gambaran kehidupan berupa rangkaian peristiwa dan karakter tokoh yang diolah
dengan ide-ide kreatif dan disampaikan dalam bentuk tulisan oleh pengarang.
11
2. Novel Populer
Populer berasal dari bahasa Prancis, yaitu pop, artinya terkenal atau
disukai banyak orang. Menurut Nurgiyantoro (2010: 17), sastra populer adalah
karya sastra yang dikategorikan sebagai sastra hiburan dan komersial. Kategori
berupa kehidupan masyarakat urban dengan permasalahan yang aktual dan sesuai
zaman. Novel populer banyak digemari karena cerita di dalam novel populer
(dalam Wanda, 2018: 13), metropop adalah karya sastra yang bercerita tentang
pembaca novel metropop adalah pembaca berusia 20 tahun ke atas yang dekat
dengan budaya barat. Percintaan, karier, gaya hidup, dan masalah rumah tangga
3. Unsur-unsur Novel
a. Unsur Instrinsik
unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur intrinsik menyebabkan
karya sastra hadir dan secara faktual dapat dijumpai oleh pembaca. Unsur intrinsik
12
sebuah novel adalah unsur-unsur yang secara langsung turut membangun cerita.
berwujud.
meliputi penokohan, peristiwa dan alur, latar, sudut pandang, gaya bahasa, serta
tema dan amanat. Setiap unsur tersebut tidak terlepas antara satu dengan yang
lainnya dan bersama-sama membentuk kesatuan dan kepaduan fiksi. Setiap unsur
tersebut memiliki hubungan timbal balik dan tidak ada satu pun unsur yang dapat
berdiri sendiri.
Pada penelitian ini, unsur intrinsik yang digunakan untuk menemukan data
adalah unsur penokohan dan latar. Hal tersebut dikarenakan, perilaku masyarakat
urban digambarkan oleh tokoh melalui dialog atau pun tindakannya. Latar tempat
dapat menguatkan data, dengan adanya bukti bahwa peristiwa terjadi di wilayah
perkotaan. Latar waktu dan suasana yang identik dengan pola hidup masyarakat
kota juga dapat membantu peneliti untuk menganalisis data. Oleh sebab itu, kajian
1) Penokohan
permasalahan fiksi. Pemilihan nama tokoh diniatkan sejak semula oleh pengarang
fiksi. Penokohan juga ditunjang oleh keadaan fisik atau psikis tokoh yang harus
perannya. Perubahan watak tokoh terjadi sesuai perubahan situasi dan kondisi
cerita. Selain itu, perubahan latar juga mempengaruhi perubahan watak tokoh.
2) Latar
permasalahan fiksi sudah diketahui melalui alur atau penokohan, maka latar
dengan itu, latar harus saling menunjang dengan alur dan penokohan dalam
membangun permasalahan.
pokok, yaitu tempat, waktu, dan sosial. Latar tempat merupakan rujukan lokasi
14
terjadinya perutiwa yang diceritakan dalam karya fiksi. Latar waktu berhubungan
dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam karya fiksi.
Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berkaitan dengan perilaku kehidupan
sosial masyarakat di suatu tempat dalam karya fiksi. Ketiga unsur tersebut
dengan lainnya.
b. Unsur Ekstrinsik
luar. Muhardi dan Hasanuddin WS (2006: 25) menyatakan bahwa unsur ekstrinsik
fiksi yang utama adalah pengarang, sedangkan pengaruh lain akan masuk dalam
fiksi melalui pengarang. Pengaruh luar yang cenderung dianggap juga sebagai
kepekaan pengarang, dan pandangan hidup pengarang. Realitas objektif yang ada
penciptaan fiksi antara lain tata nilai kemanusiaan yang berlaku dalam
Potret menurut KBBI (2015: 1097) adalah gambaran atau lukisan dalam
bentuk paparan. Potret dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai gambaran atau
bentuk kehidupan masyarakat yang ada dalam karya sastra. Hal tersebut
Dalam penelitian ini, teori yang digunakan untuk menemukan data potret
perkotaan. Teori tersebut ialah teori individualis dari Bintarto, teori gaya hidup
rekreasi dari Soekanto dan Susanto, teori gaya hidup mobilitas, gaya hidup instan,
dan gaya hidup virtual dari Susanto. Penelitian ini menggunakan lima teori dari
a. Individualis
berupa hubungan pergaulan tatap muka secara langsung yang sudah mulai jarang
rekreasi sebagai salah satu cara untuk menunjukkan status sosial atau prestise.
Prestise merupakan keadaan di mana suatu ciri yang berupa benda atau perilaku,
lingkungan pemukiman mewah, hingga gelar akademis dapat menjadi ciri prestise
64—65).
bagi masyarakat berstatus sosial tinggi. Menginap atau makan di hotel-hotel besar
dengan biaya yang mahal, olahraga golf, bercengkrama di kafe atau restoran,
mengunjungi tempat hiburan, dan menghadiri pesta juga bisa menjadi lambang
prestise.
75) mengatakan bahwa penyakit masyarakat modern adalah stres. Penyakit stres
tempat kerja yang penuh tekanan dan kesibukan. Keadaan lalu-lintas wilayah
perkotaan yang macet, juga membuat masyarakat kota mengalami stres selama
17
Menurut Susanto (2001: 35), rekreasi juga telah menjadi gaya hidup bagi
masyarakat modern. Tidak terbatas pada cara untuk menunjukkan prestise dan
meredakan stres, rekreasi juga bisa menjadi sarana untuk bersosialisasi dengan
teman atau membangun koneksi dengan rekan kerja dalam bentuk aktivitas yang
lebih menghibur. Eksekutif muda, pelajar, hingga ibu-ibu muda yang ingin
Pertemanan baru juga dapat terjalin dari aktivitas tersebut karena restoran atau
dilakukan oleh pengamat pelaku politik mau pun bisnis (Susanto, 2001: 38).
Susanto menyebutnya dengan istilah LGD: Lunch, Golf, and Dinner. Ketiga
kegiatan tersebut dilakukan oleh masyarakat urban sambil melobi rekan kerja
demi tercapainya sasaran bisnis atau kesepakatan kerja. Susanto (2001: 39)
perpindahan penduduk dengan maksud untuk menetap di daerah tujuan. Ada pun
berulang hampir setiap hari antara daerah tempat asal dan daerah tempat tujuan.
tinggi dan intensitas mobilitas rendah. Intensitas mobilitas tinggi adalah tingkat
Susanto (2001: 31) berpendapat bahwa mobilitas menjadi salah satu gaya
hidup masyarakat urban. Kegiatan bisnis masyarakat urban yang padat tidak
dibatasi oleh adanya faktor jarak, waktu, tempat, dan negara. Eksekutif masa kini
sangat mudah bepergian dari satu kota ke kota di belahan dunia lainnya. Susanto
mengibaratkan, apabila hari ini seseorang berada di Jakarta, bisa saja esok ia
sudah di Frankfurt, dan dua hari kemudian berada di California. Perpindahan antar
kota dalam satu negara lebih mudah lagi. Trasnportasi yang memadai
satu hari. Dalam lingkup yang lebih kecil, masyarakat urban juga biasa
tempat kerja. Menyesuaikan diri dengan tempat dan lingkungan baru bukan hal
sulit bagi masyarakat urban. Bahkan, sebagian masyarakat urban juga cenderung
mudah bosan apabila berada di lingkungan yang sama untuk waktu lama.
19
Susanto (2001: 79) menyatakan bahwa salah satu efek dari gejala
globalisasi dan modernisasi dunia adalah timbulnya gaya hidup instan. Gaya
hidup instan adalah gaya hidup yang ingin serba cepat, praktis, dan efektif. Gaya
hidup instan tersebut nyaris tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat urban.
sehingga waktu untuk aktivitas lain seperti memasak, membersihkan rumah, dan
lainnya, menjadi minim. Menurut Susanto (2001: 81), selain karena sibuk,
masyarakat urban juga menghargai waktu yang berjalan sangat cepat, sehingga
ingin semua serba cepat dan instan. Contoh dari gaya hidup instan di kalangan
Susanto juga melihat gaya hidup instan dari sisi lain. Menurut Susanto
(2001: 81), masyarakat urban terbiasa dengan segala sesuatu yang serba cepat dan
terjadi dalam sekejap, sehingga para remaja dan pemuda berpendapat keinginan
dan karier mereka dapat terpenuhi secara instan pula. Masyarakat urban mencapai
hal-hal yang diinginkannya dengan cara-cara instan tanpa ingin melalui proses
panjang. Selain dalam urusan karier, hal tersebut juga dapat terjadi dalam urusan
pernikahan.
20
manusia dari berbagai daerah dapat berkomunikasi melalui telepon seluler dan
dengan alat teknologi sebagai dunia virtual, dan perilaku masyarakat yang
Menurut Susanto, gaya hidup virtual memberi warna tersendiri dalam kehidupan
diakses siapa pun melalui media sosial. Berkirim surat dapat dilakukan dalam
masyarakat urban bergantung pada teknologi komunikasi tersebut. Oleh sebab itu,
gaya hidup virtual tampak sangat jelas di kalangan masyarakat urban. Contoh
menyatakan bahwa pendekatan analisis fiksi adalah suatu usaha ilmiah yang
umum tentang keadaan fiksi yang diselidiki. Analisis fiksi meliputi langkah-
dalam analisis karya sastra, yaitu (a) pendekatan objektif, merupakan pendekatan
yang menitikberatkan pada karya sastra itu sendiri, (b) pendekatan ekspresif,
pembaca.
Me karya Wiwien Wintarto. Perumusan keadaan fiksi yang diteliti ini akan
6. Sosiologi Sastra
Apa yang terjadi dalam ciptaan seniman masuk akal dalam keseluruhan dunia
ciptaan itu sekaligus, karena dunia itu merupakan kontruksi, perpaduan yang
bagaimana tindak sosial masyarakat dari karya sastra dan memahaminya sebagai
realita sosial.
karya sastra melalui ilmu sastra dan sosiologi (pengetahuan tentang sifat, perilaku,
yang pengarang sendiri terlibat di dalamnya. Karya sastra menerima pengaruh dari
sastra populer. Ada beberapa penelitian yang sejenis dengan penelitian yang
penelitian ini.
dalam Novel Metropop Critical Eleven Karya Ika Natassa”. Di dalam penelitian
masyarakat urban dalam novel metropop Critical Eleven karya Ika Natassa. Potret
populer.
Perkotaan dalam Novel Teenlit The Unfunniest Comedy Karya Wiwien Wintarto”.
profil remaja tersebut adalah sebagai berikut: (1) kesenangan kepribadian, (2)
gaya hidup rekreasi (3) kesenangan kelompok sepermainan, (4) kenakalan remaja,
dalam Novel Teenlit Love in B Minor Karya Anindita”. Di dalam penelitian ini
berikut: (1) kesenangan kepribadian, (2) gaya hidup rekreasi (3) kesenangan
penelitian dan teori yang digunakan. Objek penelitian yang peneliti lakukan
adalah novel metropop Say No to Me karya Wiwien Wintarto. Adapun teori yang
digunakan pada penelitian ini adalah teori sosiologi, yaitu ciri masyarakat
C. Kerangka Konseptual
Karya Sastra
yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik (utuh) dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang
Menurut Semi (2012: 30), metode deskriptif artinya data diuraikan dalam bentuk
Wiwien Wintarto.
Data di dalam penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat yang
narator mengenai tokoh, tuturan tokoh, tindakan tokoh, pada latar cerita di
26
27
penelitian ini adalah novel metropop Say No to Me karya Wiwien Wintarto yang
diterbitkan oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama di Jakarta pada tahun 2017
C. Instrumen Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen utama yang
lain berupa lembaran pencatatan untuk mencatat hal-hal penting berkaitan dengan
Wintarto.
Format I
Identifikasi Tokoh di dalam Novel Metropop
Say No to Me Karya Wiwien Wintarto
yang lain di luar data untuk keperluan memeriksa atau sebagai pembanding data
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
format berikut.
Format II
Identifikasi dan Klasifikasi Data Potret Masyarakat Urban
dalam Novel Metropop Say No to Me Karya Wiwien Wintarto
3. Menginterpretasikan data.
tersebut berpengaruh pada gaya hidup yang cenderung tertutup, tidak mau
bergantung pada orang lain, dan tidak melibatkan keluarga dalam berbagai urusan.
dengan lingkungan sekitar lebih pada hal-hal yang bersifat umum, seperti urusan
terbatas, dan setiap individu mempunyai otonomi jiwa atau kemerdekaan pribadi
(dikutip dari artikel medium.com yang ditulis oleh Frisca Novita pada 28
Desember 2017).
30
31
“Nanti saya akan kasih Anda nomor HP pribadi saya, yang cuma
saya pakai dengan sodara dan orang-orang terdekat, termasuk Pak
Wisnu Megantoro.” (hlm. 121)
Maka kantor dan ruang kerja pun menjadi tempat banyak orang
berkumpul dalam kesendirian. Mereka bertemu setiap hari, saling
berinteraksi, dan terus berada di kamar yang sama dalam waktu
yang panjang selama puluhan tahun. Namun di situ, mereka
sesungguhnya kesepian, karena sama-sama saling bekerja hanya
demi keselamatan diri sendiri. (hlm. 252)
Pada kutipan pertama, tampak tokoh Ariana enggan memberi tahu nama
lengkapnya karena merasa tidak penting. Hal tersebut menunjukkan sikap yang
tertutup dan tidak mau berinteraksi lebih jauh dengan orang yang baru dikenal.
Pada halaman tersebut diceritakan bahwa tokoh Ariana sedang berkenalan dengan
tokoh Arga yang merupakan rekan kerjanya. Arga ingin mengenal Ariana lebih
dari sekadar rekan kerja, untuk menjadi temannya. Sayangnya, Ariana ingin
hubungan mereka cukup sebagai rekan kerja. Oleh sebab itu, Ariana tidak mau
nomor ponselnya. Pada halaman tersebut, Arga meminta nomor ponsel dengan
alasan untuk mempermudah urusan kerja. Akan tetapi, Ariana berfirasat bahwa
nomor ponsel memberi peluang terjadinya komunikasi yang lebih intens, karena
seseorang bisa dengan mudah mengirim pesan dan menghubungi kapan saja. Oleh
sebab itu, Ariana tidak ingin memberi nomor ponselnya pada Arga agar tidak
Pada kutipan ketiga, tampak perilaku tokoh Reva yang juga membatasi
Reva dan Arga akan mengerjakan sebuah proyek besar bersama. Reva adalah
oleh pengarang melalui tokoh Salsa. Pada halaman tersebut, diceritakan tentang
pengalaman tokoh Salsa saat bekerja di kantor. Salsa merasa lingkungan kantor
setiap hari di kantor, tetapi interaksi tersebut hanya untuk urusan pekerjaan. Di
tergambar dari sikap tokoh yang tertutup, enggan memberi informasi yang
sifatnya pribadi pada orang lain, dan membatasi obrolan di luar urusan pekerjaan.
dengan rekan kerja. Bagi masyarakat urban, terutama yang bekerja di bidang
kehidupan pribadi dengan orang yang baru dikenal dianggap tidak penting.
terbiasa fokus pada pekerjaannya dan tidak mementingkan interaksi sosial dengan
orang-orang di sekitarnya.
tidak mau meminta bantuan pada orang lain. Pada halaman tersebut, diceritakan
bahwa tokoh Ariana sedang tidak memiliki uang karena ia baru pindah kerja dan
belum menerima gaji dari tempat kerja barunya. Uang yang dimiliki Ariana hanya
cukup untuk makan satu hari, sedangkan laptop dan AC kamar indekosnya rusak.
AC rusak juga membuat Ariana merasa gerah dan sulit berkonsentrasi. Ariana
Hesti juga sedang tidak memiliki uang yang cukup untuk dipinjamkan. Hesti
menyarankan Ariana meminjam pada teman indekos lain, tetapi saran tersebut
ditolak Ariana karena ia merasa tidak akrab dengan teman indekos yang lain.
Ariana hanya memiliki satu teman, yaitu Hesti. Potret individualis tampak pada
sikap Ariana yang tidak bergaul dengan penghuni indekos lain. Ia juga tidak mau
meminta bantuan pada penghuni indekos lain karena minimnya interaksi. Ariana
34
Potret individualis juga dapat berupa sikap masyarakat urban yang enggan
melibatkan keluarga dalam berbagai urusan. Tinggal di kota sendiri dan jauh dari
keluarga membuat masyarakat urban tidak bergantung pada keluarga. Data yang
mendapatkan uang dari usahanya sendiri atau utang, tanpa melibatkan keluarga.
Interaksi dengan keluarga juga sudah minim dikarenakan Ariana hanya pulang ke
kampung halamannya setahun sekali, yaitu pada momen lebaran. Ariana tinggal
Kesibukan yang menyita banyak waktu, jarak yang jauh dari keluarga, dan
masyarakat urban yang enggan memberi informasi bersifat pribadi pada orang
lain, membatasi obrolan di luar urusan pekerjaan, dan tidak bergantung pada
hidup yang tidak terlepas dari masyarakat urban. Berbagai faktor mempengaruhi
munculnya gaya hidup rekreasi, di antaranya tututan akibat status sosial, fasilitas-
fasilitas rekreasi yang memadai, kesibukan pada jam kerja yang padat, kemacetan
sosial yang tinggi dari orang di sekitarnya. Rekreasi yang dilakukan untuk
Ada pun menurut Susanto, rekreasi adalah cara masyarakat urban untuk
meredakan stres. Susanto (2001: 75) berpendapat bahwa masyarakat urban rentan
mengalami stres dikarenakan padatnya jam kerja dan kemacetan di kota besar.
untuk mencari ketenangan. Selain untuk tujuan meredakan stres, rekreasi juga
Susanto (2001: 38), membangun koneksi dengan rekan kerja melalui rekreasi
biasanya dilakukan oleh pelaku politik mau pun bisnis. Berdasarkan pendapat
36
Soekanto dan Susanto tersebut, potret gaya hidup rekreasi akan dijabarkan
kutipan berikut.
berada di hotel dengan pakaian parlente yang menunjukkan kesan mewah. Pada
halaman tersebut, diceritakan tokoh Reva, Wisnu, Salsa, dan Dewi sedang
berkumpul di Hotel Tower untuk makan malam di hotel tersebut. Mereka sedang
menunggu Arga dan Ariana untuk makan malam bersama mereka. Pengarang
masyarakat sebagai tempat yang mewah karena biaya untuk menginap atau makan
di sana sangat mahal. Latar cerita tersebut bertempat di DKI Jakarta dan
pengarang menggambarkan bahwa Hotel Tower adalah hotel elit di sana. Keempat
tokoh tersebut memilih makan di restoran Hotel Tower karena mereka adalah
menerapkan gaya hidup rekreasi. Van de Venn (dalam Ariwibowo, 2016: 199—
212) berpendapat bahwa hasrat seseorang akan status dan nilai dalam gaya hidup
yang mereka terapkan membentuk perubahan dari hal primer menjadi sekunder.
Potret gaya hidup rekreasi yang bertujuan untuk meredakan stres di dalam
novel metropop Say No to Me karya Wiwien wintarto dapat dilihat pada kutipan
berikut.
“Jalan, yuk! Nyari makan enak sambil ngobrol. Habis jam kerja
kamu selesai tentu saja.” (hlm. 82)
“Ren sih fine-fine aja. Dia baru aja selesai ngerjain tugas, lalu
sebelum pulang, nongkrong dulu seorang diri di Central Park.”
(hlm. 301)
makan siang di kafe. Ariana bekerja di toko buku LookBook sebagai customer
care pagi hingga sore hari. Pada siang hari, disediakan jam makan siang bagi
pekerja untuk istirahat sejenak. Durasi waktu bekerja yang cukup panjang, dari
pagi hingga sore, membuat Ariana membutuhkan istirahat yang berkualitas di jam
makan siang. Oleh sebab itu, Ariana memanfaatkan jam makan siangnya dengan
bersantai di kafe untuk meredakan stres di sela kesibukannya bekerja. Latar cerita
bertempat di kafe LookBook, yang berada di salah satu mall elit di DKI Jakarta.
Suasana mall elit yang nyaman dan mewah dinilai mampu menggembirakan hati
Pada kutipan kedua, tampak tokoh Arga juga melakukan hal yang sama
dengan Ariana, yaitu melewatkan jam makan siang di kafe. Sama halnya dengan
Ariana, Arga juga merupakan pekerja yang menghabiskan waktunya bekerja dari
pagi hingga sore hari, sehingga membutuhkan istirahat yang berkualitas pada jam
makan siang. Arga juga makan siang di kafe LookBook yang berada di mall elit
DKI Jakarta.
Pada kutipan ketiga, latar cerita terjadi di siang hari menjelang sore, pada
jam kerja. Diceritakan bahwa Arga mengajak Ariana pergi makan ke kafe
sepulang jam kerja untuk refreshing dan bersantai. Terkait dengan penjelasan
sebelumnya bahwa Arga dan Ariana bekerja dari pagi hingga sore hari, maka
tujuan mereka pergi makan ke kafe sepulang jam kerja adalah untuk melepaskan
penat usai bekerja seharian. Mengobrol di kafe sambil menyantap makanan enak
39
dapat membuat pikiran seseorang lebih tenang dan bisa melupakan tekanan di
Pada kutipan keempat, potret gaya hidup rekreasi digambarkan oleh tokoh
Ren yang minum kopi di kafe pada saat weekend (akhir pekan). Stres tidak hanya
mahasiswa juga mengalami stres karena banyaknya tugas kuliah yang harus
diselesaikan dan tingkat kesulitannya yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, Ren
memilih bersantai di kafe sambil minum kopi pada akhir pekan untuk meredakan
stres. Di wilayah perkotaan, khususnya DKI Jakarta seperti pada latar cerita, kafe
merupakan salah satu tempat favorit mahasiswa untuk menyegarkan pikiran dan
melupakan sejenak tugas-tugas kuliah pada akhir pekan, khususnya pada malam
akhir pekan dengan mengunjungi kafe untuk bersantai. Latar cerita bertempat di
Colonial Cafe pada hari sabtu. Setelah disibukkan dengan pekerjaan dari hari
senin hingga jumat, Ariana dan Reva memiliki waktu untuk bersantai di kafe pada
hari sabtu. Suasana yang tergampar pada kutipan tersebut juga sangat santai dan
tenang. Lokasi Colonial Cafe yang dekat dengan gereja dan toko-toko barang
Berikutnya, juga terdapat data potret gaya hidup rekreasi masyarakat urban
dilakukan dengan cara makan di kafe. Pada kutipan berikut, rekreasi dilakukan
40
dengan cara berlibur ke tempat wisata dan menginap di hotel. Berikut adalah
Pada kutipan pertama, tampak bahwa tokoh Arga pergi berlibur ke Kota
Semarang dengan Dena. Cerita berlatar tempat di Kota Semarang, yang berjarak
cukup jauh dari DKI Jakarta. Arga dan Dena memiliki waktu luang di akhir
pekan, oleh sebab itu, mereka bisa berlibur di Kota Semarang. Kota Semarang
yang jaraknya cukup jauh dari DKI Jakarta sengaja dipilih karena Arga dan Dena
ingin kabur sejenak dari hiruk-pikuk DKI Jakarta. Hal yang sama juga dilakukan
oleh Ariana dan Reva seperti terlihat pada kutipan kedua. Alasan Ariana dan Reva
pun sama dengan Arga dan Dena. Kemudian, ada juga tokoh Dewi yang berlibur
di salah satu hotel di Kota Semarang seperti tampak pada kutipan ketiga. Dewi
digambarkan merasa sangat gembira saat ia tiba di hotel. Dewi adalah seorang
pebisnis yang juga memiliki kesibukan yang padat pada hari-hari kerja.
Kelima tokoh tersebut merasa perlu untuk menjauh dari urusan pekerjan
tingkat stres paling tinggi di Asia tahun 2017. Berdasarkan hasil survei tersebut,
DKI Jakarta menempati posisi keenam dari 150 kota dalam daftar tersebut.
Psikolog Klinis Ratih Ibrahim berpendapat, stres merupakan hal lumrah yang bisa
terjadi kapan saja dalam hidup manusia. Ratih mengatakan bahwa, semakin lama
wajah kota besar akan semakin sama. Kesamaan tersebut berkaitan dengan
wilayah yang semakin padat, ramai, dan ruang gerak yang semakin sempit
membuat orang lebih rentan terkena stres. Di sisi lain, dinamika kehidupan yang
sangat intens dengan persaingan yang begitu sengit membuat seseorang bertemu
dengan banyak sekali manusia dari seluruh dunia. Tuntutan kerja yang sangat
tinggi pun salah satu faktor yang memicu stres (dikutip dari artikel
Jakarta yang terlalu ramai dan tututan pekerjaan yang tinggi di sana membuat
warganya rentan mengalami stres. Oleh sebab itu, mereka gemar berlibur untuk
salah satu cara paling ampuh untuk menghilangkan stres (dikutip dari artikel
detik.com yang ditulis oleh Faela Shafa pada 1 November 2012). Menurut Efnie,
orang yang sedang stres harus keluar dari situasi yang tegang, maka berlibur jadi
menyenangkan. Hal ini berdampak pada tingginya minat masyarakat urban untuk
42
Indonesia semakin loyal dalam ‘berbelanja’ pengalaman dan hal ini membuat
dari artikel liputan6.com yang ditulis oleh Irna Gustiawati pada 9 September
2013). Selain berlibur, makan di kafe atau restoran juga merupakan cara
bisnis. Berikut adalah data potret gaya hidup rekreasi masyarakat urban untuk
Wintarto.
Pada kutipan di atas, tampak bahwa tokoh di dalam novel pergi makan ke
halaman tersebut, diceritakan bahwa tokoh Wisnu mengajak rekan kerjanya Reva
perusahaan tersebut akan bekerja sama dalam proyek adaptasi novel menjadi
rekreasi biasa dilakukan oleh masyarakat urban. Apabila urusan bisnis dilakukan
semakin tinggi, dan berdampak pada tidak lancarnya lobbying (melobi demi
rekan kerja.
perpindahan penduduk dengan maksud untuk menetap di daerah tujuan. Ada pun
berulang hampir setiap hari antara daerah tempat asal dan daerah tempat tujuan.
44
mobilitas tinggi dan intensitas mobilitas rendah. Intensitas mobilitas tinggi adalah
transportasi yang memadai. Susanto (2001: 31) mengatakan bahwa kegiatan bisnis
(yang dilakukan masyarakat urban) tidak dibatasi oleh adanya faktor jarak, waktu,
tempat, dan negara. Mobilitas pun menjadi gaya hidup bagi masyarakat urban.
“Jam 3 Bu Dewi datang, ngecek stok, ngobrol dikit sama aku, lalu
sign off lagi.” (hlm. 87)
hanya dilakukan satu kali dalam sehari. Dalam satu hari, satu tokoh bisa
melakukan beberapa kali mobilitas seperti tampak pada kutipan kedua hingga
ketujuh.
Pada kutipan pertama, gaya hidup mobilitas ditunjukkan oleh tokoh Arga
yang bolak-balik bekerja dari daerah Meruya ke Rasuna Said. Dikatakan bahwa
jarak tempat tinggal Arga dengan kantornya adalah dua puluh kilometer. Pada
bernama OmegaDome. Arga harus berpergian setiap hari (pada hari kerja)
yang digambarkan tokoh Arga mewakili gaya hidup warga DKI Jakarta yang
sebagian besar berstatus karyawan. Data dari Pemda DKI Jakarta, sebanyak 2,57
juta jiwa atau 25,67 persen warga DKI Jakarta adalah karyawan. Pada posisi
kedua, warga Jakarta berstatus sebagai pelajar/mahasiswa, yaitu 2,28 juta jiwa
atau 22,8 persen dan posisi ketiga 1,92 jiwa (19,2 persen) mengurus rumah tangga
mobilitas akibat pulang-pergi dari rumah ke kantor. Gaya hidup tersebut juga
Pada kutipan kedua dan ketiga, gaya hidup mobilitas ditunjukkan oleh
tokoh Ren. Pada kutipan pertama, diceritakan Ren kembali dari kampus usai
rumah teman. Pada kutipan ketiga, Ren pergi ke kafe untuk rekreasi sebentar,
kemudian pergi ke rumah temannya untuk mengerjakan tugas kuliah seperti pada
sering berpindah-pindah dari rumah, kampus, kafe, dan rumah teman. Mobilitas
yang dilakukan oleh Ren sangat tinggi karena seringnya mobilitas yang ia
lakukan. Mobilitas sirkuler yang dilakukan Ren berupa pergerakan dari satu
yang lebih intens daripada kutipan pertama hingga ketiga. Pada kutipan keempat,
digambarkan tokoh Dewi yang pergi ke kantor sebentar, lalu kemudian pergi lagi
ke tempat lain, Pada kutipan kelima, tokoh Reva dan Ariana akan melakukan
rapat di dua tempat yang berbeda dalam satu hari. Pertama, mereka akan rapat
Matapena di daerah Kemang untuk rapat lagi. Sebagai orang yang bekerja di
tempat di dalam satu hari untuk urusan rapat dan memeriksa pekerjaan di kantor.
Terlebih dalam urusan rapat, karyawan kantoran, terlebih yang jabatannya tinggi,
rapat di berbagai tempat dalam satu hari adalah hal yang biasa dilakukan.
Hal tersebut ditunjukkan pada kutipan keenam dan ketujuh. Pada kutipan
Pada pagi hari Salsa pergi ke Poncap (Pondok Cabe), siang hari ia rapat di Lebak
Bulus, sorenya Salsa pergi ke Kemang untuk bertemu Reva, kemudian pulang
pergi ke hotel untuk makan malam. Salsa melakukan mobilitas sebanyak lima kali
hanya dalam satu hari. Sebagai seorang pebisnis, Salsa memiliki jam terbang yang
tinggi karena banyak urusan yang harus ditanganinya terkait pekerjaannya. Bisa
dikatakan bahwa sebagian besar waktunya dihabiskan untuk bekerja dari satu
tempat ke tempat lainnya. Apartemen bagi Salsa hanya tempat untuk mandi,
perusahaan Helman Corp yang jadwalnya juga padat. Wisnu yang baru kembali
dari luar kota, langsung berangkat ke kantor Kemenlu untuk rapat. Setelah itu ia
masih ada rencana rapat dengan orang penting lainnya dan rapat proyek adaptasi
Wisnu sering diundang orang-orang penting untuk urusan kerja sama. Hal itu
Kota Medan dan akan pergi ke DKI Jakarta. Perpindahan antar provinsi tersebut
dilakukan hanya dalam hitungan jam. Hal tersebut menunjukkan bahwa mobilitas
bagi masyarakat urban tidak dibatasi oleh jarak, dikarenakan adanya fasilitas
transportasi yang serba cepat dan serba mudah. Reva cukup memesan tiket
ketujuh, didukung oleh sarana transportasi darat berupa mobil pribadi. Tingginya
Frost & Sullivan, 62 persen warga DKI Jakarta bergantung pada mobil pribadi.
bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di Asia-
Pasifik dan global (dikutip dari artikel kompas.com yang ditulis oleh Zulkifli BJ
49
pada 7 Februari 2014). Data yang ditemukan pada novel dan hasil survei tersebut
Gaya hidup instan mencirikan pola hidup masyarakat urban yang ingin
segala sesuai selesai dengan cepat dan mudah dengan mengandalkan beragam
fasilitas dan layanan jasa, seperti restoran cepat saji dan layanan pesan-antar
makanan. Wilayah perkotaan yang dipengaruhi oleh arus globalisasi dan teknologi
tersebut. Gaya hidup instan tersebut muncul karena pola hidup masyarakat urban
mungkin.
Data mengenai potret gaya hidup instan dalam novel metropop Say No to
siangnya melalui petugas OB (Office Boy) atau pelayan di kantor bernama Darti.
Peristiwa pada kutipan tersebut berlatar tempat di kafe LookBook pada saat jam
makan siang di hari kerja. Jam kerja Ariana adalah dari pagi hingga sore hari.
Pada jam makan siang, ia memiliki waktu untuk istirahat dan makan. Diceritakan
bahwa Ariana suka membeli nasi bungkus yang dijual di luar kantor tempatnya
bekerja, tetapi Ariana tidak membeli makanan itu sendiri. Ariana meminta OB
tinggal duduk di mejanya dan menunggu makanannya tiba tanpa repot-repot pergi
ke luar kantor.
Perilaku yang sama juga ditunjukkan oleh tokoh Dewi pada kutipan kedua.
Pada kutipan tersebut, digambarkan bahwa Dewi yang sedang bekerja di kafe,
diceritakan bahwa Dewi adalah pemilik kafe, dan ia sedang memeriksa keuangan
51
kafe miliknya. Saat sedang bekerja, Dewi merasa lapar. Ia menjentikkan jari untuk
makanan. Latar persitiwa terjadi pada siang menjelang sore hari, yang mana
Dari dua kutipan yang telah dijelaskan, tampak bahwa masyarakat urban
juga lebih memilih memesan makanan dari luar atau di tempat kerja daripada
membawa makanan dari rumah. Jam kerja yang sudah dimulai sejak pagi
membuat masyarakat urban tidak punya waktu untuk memasak dulu. Memesan
makanan dianggap lebih praktis daripada membawa makanan dari rumah. Head
bersantap atau jajan di luar rumah paling tidak 1 kali dalam 1 hari (dikutip dari
artikel beritasatu.com yang ditulis oleh Indah Handayani pada 24 Mei 2017).
Pada kutipan ketiga, gaya hidup instan tergambar dari tokoh Reva yang
lebih memilih membayar layanan teknisi dengan harga mahal agar laptopnya bisa
Secara tegas, Reva mengatakan bahwa “time is money” yang artinya waktu adalah
uang. Masyarakat urban pada umumnya memiliki prinsip tersebut. Reva, sebagai
yang lama apabila laptopnya rusak. Apabila Reva mengandalkan teknisi yang
52
menawarkan jasa dengan harga standar, ia harus menunggu proses perbaikan yang
berlangsung cukup lama. Reva lebih mengandalkan teknisi yang mampu bekerja
cepat dengan ongkos service mahal agar ia bisa segera melanjutkan pekerjaannya.
pelanggan hotel tersebut sehingga petugas hotel sudah mengenalnya dengan baik.
Dewi dibolehkan untuk tidak melakukan scan KTP (aturan prosedural) dan
sama dengan tokoh Reva, yaitu menginginkan urusan selesai dalam waktu
singkat.
Gaya hidup instan tidak hanya berupa mengandalkan layanan jasa untuk
urusan kebutuhan sehari-hari. Proses kerja yang serba cepat dan pengambilan
urban terbiasa dengan urusan yang selesai dalam waktu singkat, terkhusus yang
bekerja di bidang perdagangan. Ada banyak target bisnis yang harus segera
tercapai, sehingga pekerjaan harus dilaksanakan secara cepat. Berikut adalah data
proses pencairan dana untuk pembelian hak cipta novel Ariana yang akan
Ariana bahwa dana tersebut akan langsung ditransfer pada Ariana apabila Ariana
menyetujui pembelian hak cipta. Kutipan pertama sejalan dengan kutipan kedua.
Pada kutipan kedua, diceritakan bahwa Ariana menyetujui pembelian hak cipta
novelnya oleh perusahaan OmegaDome yang dipimpin Reva. Sesuai dengan janji
kerja masyarakat urban dalam urusan bisnis. Reva tidak mengulur-ulur waktu
urusan pembelian hak cipta selesai. Ariana juga digambarkan sebagai tokoh yang
akan diperoleh kedua pihak, Reva mau pun Ariana, membuat keduanya bertindak
segala sesuatu serba cepat dan terjadi dalam sekejap, mengakibatkan timbulnya
keinginan agar karier mereka dapat terpenuhi secara instan pula. Selain dalam
54
urusan karier, hal tersebut juga dapat terjadi dalam urusan pernikahan. Data
“Tak perlu nunggu harus ada masa kerja minimal atau posisi
middle manager tertentu untuk melakukan itu. Meski Anda baru
saja menjadi warga kita, saya memutuskan untuk langsung
menyiksa Anda dengan tugas superberat. Yakin Anda akan
tersiksa, tapi jika lolos yang ini, Anda akan bisa melakukan apa
pun dan mendaki tangga karier setinggi mungkin.” (hlm. 117)
Pada kutipan pertama, gaya hidup instan ditunjukkan oleh tokoh dalam
urusan mencapai karir. Diceritakan bahwa Reva mengerjakan proyek adaptasi dari
novel ke video game. Reva adalah pimpinan di perusahaan tempat Arga bekerja.
Reva menawarkan proyek tersebut kepada Arga padahal Arga adalah karyawan
baru. Reva juga menjanjikan untuk mempermudah Arga naik jabatan apabila Arga
yang terjadi secara instan. Pada halaman tersebut, diceritakan tokoh Dewi sedang
Salsa dan Reva dari awal perkenalan hingga menikah diibaratkan Dewi seperti
menempuh jalan tol, tidak ada kendala dan berlangsung dalam waktu singkat.
Reva dan Salsa dikenalkan oleh sepupu mereka, pendekatan sebentar, lalu
sudah cukup tua, didesak oleh keluarga, dan menginginkan pasangan untuk
pemenuhan kebutuhan yang serba cepat akibat gaya hidup instan, membuat Reva
dan Salsa memilih cara yang mudah untuk mendapatkan pasangan hidup.
gaya hidup virtual di kalangan masyarakat urban. Susanto (2001: 40) berpendapat
56
bahwa gaya hidup virtual memberi warna tersendiri dalam kehidupan individu
seseorang melakukan komunikasi jarak jauh dan akses informasi tanpa batas.
Terdapat banyak data mengenai gaya hidup virtual dalam novel metropop
“Iih... udah lama aku pengin ketemu dia. Selama ini cuma bisa
follow Twitter sama fanpage-nya di Facebook.” (hlm. 54)
Tak aneh anak kekinian seperti Ren dengan cepat tahu hal-hal yang
diunggah orang-orang di medsos. Begitu tadi berfoto sama-sama di
rumah makan padang Salero Bagindo di Pondok Pinang, Arga
memang dengan seketika memajangnya di akun Instagram-nya,
yang dengan cepat disukai belasan kali hanya dalam hitungan
menit, termasuk anak itu dan mamanya. (hlm. 247)
mengenai novel Love in Pocong karya Ariana melalui search engine (mesin
pencarian) dengan mengandalkan koneksi internet. Hal yang sama juga dilakukan
57
oleh tokoh Arga pada kutipan kedua. Arga juga mencari sinopsis novel Love in
bernama Goodreads. Dengan adanya situs tersebut, Reva dan Arga tidak perlu
repot ke toko buku untuk mencari tahu sinopsis novel. Mereka memperoleh
sinopsis novel yang dicari hanya dalam hitungan detik di mana pun mereka
berada.
mencari informasi mengenai idolanya tersebut di media sosial. Ren juga mencari
informasi mengenai aktifitas Arga di media sosial seperti tampak pada kutipan
keempat. Dengan begitu, Ren dapat mengetahui bagaimana kehidupan Ariana dan
apa saja yang dilakukan Arga melalui postingan-postingan yang mereka unggah di
media sosial. Pengarang menggambarkan Ren sebagai anak muda yang cepat
berkomunikasi oleh masyarakat urban. Berikut adalah data mengenai gaya hidup
Pesannya belum ditandai dengan ikon “R” warna hijau, baru tanda
huruf “D” dalam lingkaran warna biru. Itu berarti Reva tak
membuka BBM dan juga WhatsApp sejak terakhir kali berkirim
pesan saat pria itu masih bersama Dewi. Pesan-pesan yang sebentar
tadi ia kirim lewat WhatsApp juga bersituasi sama, belum dibuka.
(hlm. 168)
Pada kutipan pertama, media sosial yang digunakan tokoh dalam novel
karyawannya untuk mencari sepasang karyawan yang akan menjadi King and
Queen di pesta perayaan ulang tahun pernikahannya bersama Dewi dalam waktu
yang sudah diseleksi. Rafi memberikan data dalam bentuk softcopy yang disimpan
di dalam flash drive, tetapi Wisnu meminta data tersebut dikirim saja melalui
Pada kutipan kedua dan ketiga, tampak bahwa media sosial yang
digunakan oleh tokoh dalam novel adalah WA atau WhatsApp. Pada kutipan
kedua, diceritakan bahwa Wisnu dan Edward baru saja selesai rapat mengenai
kerja sama dalam hal bisnis. Edward yang sangat sibuk tidak bisa berlama-lama di
kantor Wisnu. Saat Edward akan pergi, Wisnu mengatakan pada Edward bahwa
Pada kutipan ketiga, diceritakan tokoh Arga sedang curhat dengan Dena
Pada kutipan keempat, media sosial yang digunakan oleh tokoh dalam
novel adalah BBM dan WhatsApp di saat bersamaan. Diceritakan bahwa Salsa
Jakarta. Adanya jarak yang memisahkan Salsa dan Reva, membuat Salsa
Akan tetapi, Reva tidak kunjung merespon pesan yang dikirim oleh Salsa melalui
Pada kutipan kelima, media sosial yang digunakan oleh tokoh dalam novel
saling bertukar informasi dan komunikasi tanpa terhalang jarak, waktu, dan
tempat. Terdapat beragam media sosial yang sering digunakan oleh masyarakat
Indonesia tahun 2013 mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persennya
Data lebih baru dipublikasikan oleh Nur Chandra Laksana pada 13 Maret
mengakses media sosial tahun 2018 sekitar 97,9 persen. Jika dibandingkan dengan
Indonesia, rata-rata setiap harinya satu orang mengakses media sosial sekitar 3
jam 23 menit. Hal tersebut didukung oleh kecepatan rata-rata internet broadband
Tak heran di sini ia lebih suka nonton lewat streaming resmi dari
Netflix, Hulu, dan Amazon. Bisa juga menggunakan saluran TV
satelit berlangganan, saat Dewi ingin melanjutkan serial-serial
drama Korea favoritnya. (hlm. 98)
Pada kutipan pertama, diceritakan tokoh Reva yang sangat senang bermain
melengkapi ruang kerjanya dengan pinball, layar besar untuk bermain konsol Wii,
tiga meja PC (personal computer) yang saling terhubung, dan dua meja konsol PS
(play station) yang terhubung ke dunia maya dengan jaringan internet. Bermain
61
game online digemari karena banyaknya variasi permainan yang tersedia di dunia
maya dan diakses cukup dengan adanya jaringan internet. Reva tidak perlu lagi
membeli kaset video game. Ia bisa memilih permainan apa saja dari ruang
Pada kutipan kedua, diceritakan tokoh Dewi yang hobi menonton acara
televisi dan serial drama Korea. Ia mengandalkan jaringan internet dan saluran TV
Situs online yang biasa diakses Dewi adalah Netflix, Hulu, dan Amazon. Melalui
cerita yang tersedia di serial-serial drama Korea membuat tontonan tersebut cukup
urban juga lebih menyukai hal-hal yang instan untuk mempermudah kebutuhan
62
berkomunikasi dengan orang lain dan mengandalkan beragam portal online untuk
informasi dan berhubungan dengan banyak orang untuk kelancaran bisnis atau
pun kepentingan akademik. Oleh sebab itu, masyarakat urban sangat terbantu
dengan adanya alat teknologi informasi dan komunikasi seperti gawai dan laptop
yang padat, sehingga tingkat stres masyarakat urban tergolong tinggi. Hal tersebut
masyarakat urban dan timbul keinginan agar semua urusan selesai dengan cepat.
Masyarakat urban tidak menyukai proses yang lambat. Oleh sebab itu, masyarakat
urban menyukai cara yang instan dan bergantung dengan teknologi. Dapat
kualitas.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Wiwien Wintarto, ditemukan 43 data terkait dengan potret masyarakat urban yang
terdapat dalam novel. Dapat disimpulkan bahwa potret masyarakat urban adalah
sebagai berikut.
informasi bersifat pribadi pada orang lain, membatasi obrolan di luar urusan
pekerjaan, dan tidak bergantung pada orang lain mau pun keluarga.
63
64
hiburan.
B. Saran
sebagai berikut.
1. Sumber Cetak
Atmazaki. 2005. Ilmu Sastra: Teori dan Terapan. Padang: Yayasan Citra Budaya
Indonesia
Teeuw, A.. 1988. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: PT Girimukti Pasaka.
Wanda, Winia. 2018. “Potret Masyarakat Urban dalam Novel Metropop Critical
Eleven Karya Ika Natassa”. (skripsi). Padang: Universitas Negeri Padang.
Yolanda, Novi. 2018. “Profil Remaja Perkotaan dalam Novel Teenlite Love in B
Minor Karya Anindita”. (skripsi). Padang: Universitas Negeri Padang.
65
2. Sumber Internet
66
Okezone.com. 2018. Ini Jumlah Total Pengguna Media Sosial di Indonesia.
https://techno.okezone.com/read/2018/03/13/207/1872093/ini-jumlah-
total-pengguna-media-sosial-di-indonesia (diakses tanggal 23
Desember 2018)
Sadeva, R. R., & Soeroso, A. (2016). Migrasi Pemuda Dan Dukungan Orangtua
Ke Kota Jakarta (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
67
Lampiran I
tokoh Arga dan Ari yang diterima bekerja di perusahaan Helman Corp. Semenjak
bekerja di sana, kehidupan mereka berdua pun berubah. Arga dan Ari terlibat
menjadi King and Queen of the Party di acara wedding anniversary mereka yang
proyek adaptasi novel karya Ari menjadi aplikasi game yang diurus oleh Arga.
Rencana tersebut tidak berjalan mulus, karena proyek tersebut justru membuat Ari
jatuh cinta pada atasan Arga, seorang pria beristri bernama Reva. Di sisi lain,
Arga sendiri juga menjalin hubungan rahasia dengan Dena, kakak sepupunya.
Hubungan gelap Ari dan Reva, serta Arga dan Dena, akhirnya terbongkar
ketika mereka secara tidak sengaja bertemu Dewi di Semarang saat sedang
menikmati liburan akhir pekan. Dewi yang terkejut segera menghubungi Wisnu.
Mereka berenam pun berkumpul, lalu dua pasang kekasih tersebut memutuskan
masing, Arga dan Ari akhirnya saling menjalin hubungan sesuai yang diharapkan
68
Lampiran II
Tabel I
Identifikasi Tokoh dalam Novel Metropop Say No to Me Karya Wiwien Wintarto
Indikator Tokoh
No Nama Tokoh
a b c
1. Ariana
√ √ √
2. Arga
√ √ √
3. Reva
√ √ √
4. Dena
√ √ √
5. Wisnu
√ √ √
6. Dewi
√ √ √
7. Salsa
- √ √
8. Ren
√ - √
9. Rafi
- - -
10. Sonia
- - -
11. Dei
- - -
12. Kyra
- - -
69
13. Alya
- - -
14. Salma
- - -
15. Royce
- - -
16. Narti
- - -
17. Sinta
- - -
18. Esty
- - -
19. Dimas
- - -
20. Nana
- - -
21. Randy
- - -
22. Tanto
- - -
23. Sasti
- - -
24. Shannon
- - -
25. Marni
- - -
26. Maya
- - -
Keterangan : a. Menyita sebagian besar waktu penceritaan
b. Terlibat dengan hampir seluruh tokoh cerita
c. Mendominasi dan menjadi pusat masalah atau cerita
70
Tabel II
Identifikasi dan Klasifikasi Data Potret Masyarakat Urban
dalam Novel Metropop Say No to Me Karya Wiwien Wintarto
Potret Masyarakat
Latar
Urban
No. Tokoh Tuturan/Tindakan Tokoh Sebab Akibat
a b c a b c d e
“Oke, sip, sip. Kita lanjutin
1. Wisnu
1
. di WA.”
Wisnu dan Edward
Royce akan bekerja
Wisnu dan Edward Kota Jakarta.
Royce melakukan
Jam
kerja
Suasana
pada jam
√
Mereka berjabat tangan erat, sama dalam sebuah komunikasi melalui dari kerja yang
lalu saling melambai saat proyek, sehingga aplikasi chatting pagi sibuk.
Edward melintas dan masih mereka harus WhatsApp (WA). hingga
sempat melirik pada Sonia berkomunikasi. Akan sore.
(hlm. 16) tetapi, karena
keduanya memiliki
banyak kesibukan
lain, sehingga tidak
bisa melanjutkan
komunikasi tatap
muka.
2. Wisnu
2
.
Rafi bangkit da demham
hati-hati menyodorkan flash
Rafi hendak Wisnu menyuruh Rafi Kota Jakarta.
memberikan laporan mengirimkan data
Jam
kerja
Suasana
pada jam
√
drive seolah itu mengenai data tersebut melalui email. dari kerja yang
mengandung radioaktif yang karyawan pada Wisnu pagi sibuk.
bila jatuh dapat mengancam melalui flash drive, hingga
kelangsungan hidup umat namun Wisnu sangat sore.
manusia di planet ini. sibuk di kantor dan
Wisnu menerimanya, lalu ingin membaca
meletakkannya dengan laporan tersebut di
segera kembali ke meja. rumah.
71
“Email-kan saja semuanya
ke saya, juga Ibu! Nanti
saya lihat lagi begitu sampai
di rumah.” (hlm. 19).
72
untuk menghidupkan laptop merasa penasaran dan sore.
guna mencari judul itu di meminta Wisnu
internet. (hlm. 26) menjelaskan, namun
Wisnu malas bercerita
panjang lebar.
6. Ariana
7
.
Ia bebas nongkrong
melewatkan jam makan
Ariana
karyawan
merupakan Ariana diberi fasilitas Kota Jakarta.
yang makan dan bersantai
Jam
makan
Suasana
pada jam
√
siang di salah satu meja dianggap berprestasi di kafe LookBook. siang di makan
kosong, melanjutkan novel oleh Dewi karena ia antara siang yang
horor yang sudah sampai telah menerbitkan jam durasi
bab 3, sesekali menjawab novel Love in Pocong. kerja. waktunya
pertanyaan atau keluhan terbatas.
pelanggan di laman
customer care LookBook,
dan bahkan boleh makan
gratis dengan menu kafe
sesukanya (hlm. 32).
7. Ariana
8
.
Namun karena terlahir
dengan darah Jawa yang
Ariana tidak merasa
segan makan gratis di
Ariana
makanan
memesan Kota Jakarta.
di luar
Jam
makan
Suasana
pada jam
√
penuh ewuh pakewuh alias kafe LookBook dan melalui jasa OB siang di makan
merasa tidak nyaman tidak punya waktu bernama Narti. antara siang yang
dengan kebaikan yang untuk membeli jam durasi
terlalu berlebih, ia lebih makanan ke luar kerja. waktunya
suka merogoh kocek sendiri karena ia sedang terbatas.
untuk memesan nasi mengetik.
bungkus dari luar melalui
jasa Narti sang petugas OB
yang berbadan gede mirip
Van Diesel (hlm. 32).
73
8. Arga
9
.
Saat Arga sibuk membuka-
buka menu dan akhirnya
Arga merasa letih Arga beristirahat dan Kota Jakarta.
karena baru makan siang di kafe
Jam
makan
Suasana
pada jam
√
memesan jus jambu serta menempuh jalanan LookBook. siang di makan
lasagna... (hlm. 35). yang macet dari antara siang yang
kantor OmegaDome jam durasi
ke LookBook. kerja. waktunya
terbatas.
“Aku belum tahu nama
9. Ariana
1
0 lengkapmu.”
Arga menanyakan Ariana ingin menolak Kota Jakarta.
nama lengkap Ariana, untuk menjawab
Jam Suasana
makan pada jam
√
. Ia sudah nyaris tetapi Ariana merasa pertanyaan Arga. siang di makan
meluncurkan sebutan hal itu tidak penting. antara siang yang
pertanyaan berupa “Penting, jam durasi
ya?” (hlm. 35) kerja. waktunya
terbatas.
74
“...boleh minta nomor HP?”
11. Ariana
1
3 Ari sejenak terpaku.
Arga meminta nomor
ponsel Ariana agar ia
Ariana merasa tidak Kota Jakarta.
senang dan ingin
Jam
kerja
Suasana
pada jam
√
. Sesungguhnya malas, tapi bisa lebih dekat menolak permintaan dari kerja yang
masa ia terus terang bahwa dengan Ariana. Arga. pagi sibuk.
ia tidak mau berbagi nomor hingga
ponselnya pada Arga? (hlm. sore.
40).
“...habis ini ditunggu di Ren disibukkan oleh Ren hanya pulang Kota Jakarta.
13. Ren
2
0 rumah Dania, garap tugas tugas kuliah dan sebentar di rumah,
Jam
pulang
Suasana
pada jam
√
. lagi. Mungkin sampai pagi, jadwal kuliahnya. lalu pergi ke rumah kerja di pulang
jadi aku nginap di sana. teman, dan setelah itu malam kerja yang
Berangkat kuliah juga dari pergi ke kampus. hari. santai.
sana” (hlm. 54).
75
cuma kamu” (hlm. 61). Ariana tidak mengenal hari. santai.
mereka.
76
“Memang kusuruh begitu
19. Reva
3
8 sejak pertama kali
Reva adalah seorang
pebisnis yang sangat
Reva menggunakan Kota Jakarta.
jasa service laptop
Jam
kerja
Suasana
pada jam
√
. mereparasi laptopku. Kalau sibuk. Baginya waktu yang bisa selesai dari kerja yang
memang cuma perlu waktu adalah uang. Ia dengan cepat pagi sibuk.
sejam dua jam, sebaiknya memiliki pekerjaan walaupun harus hingga
langsung diselesaikan di yang harus segera membayar mahal. sore.
lokasi dan nggak perlu diselesaikan tanpa ada
diangkut ke mana-mana. hambatan.
Ongkosnya jadi sedikit lebih
mahal sih, karena akibatnya
dia jadi nggak bisa ambil
order lain lagi, tapi ya biar.
Time is money. Harus segera
bisa dipakai lagi” (hlm. 85)
21. Dewi
4
0
Tak heran di sini ia lebih
suka nonton lewat
Dewi adalah pebisnis
yang disibukkan oleh
Dewi menggunakan Kota Jakarta.
fasilitas internet untuk
Jam
pulang
Suasana
pada jam
√
. streaming resmi dari Netflix, banyak pekerjaan, mengakses berbagai kerja di pulang
Hulu, dan Amazon. Bisa sehingga ia butuh macam film. malam kerja yang
juga menggunakan saluran bersantai dengan hari. santai.
TV satelit berlangganan, menonton. Adanya
saat Dewi ingin melanjutkan fasilitas internet
serial-serial drama Korea memudahkan Dewi
favoritnya (hlm. 98). mengakses film-film
favoritnya dengan
77
mudah, di sela
kesibukannya, tanpa
harus ke bioskop.
22. Reva
4
2
Ada beberapa pinball
dengan tema bervariasi,
Fasilitas internet dapat
memudahkan
Reva menggunakan Kota Jakarta.
fasilitas internet untuk
Jam
kerja
Suasana
pada jam
√
. layar besar tempat bermain seseorang mengakses bermain game di dari kerja yang
konsil Wii, tiga meja PC apa saja, termasuk kantornya. pagi sibuk.
yang saling terkoneksi, dan game. Reva suka hingga
dua meja konsol PS yang menyempatkan diri sore.
juga terhubung ke dunia bermain game sebagai
maya (hlm. 114) hiburan di sela-sela
kesibukannya.
78
“Kalau gitu
24. Reva
4
5
meeting
pertama tim novel Pocong
Reva adalah pimpinan
OmegaDome,
Reva
jadwal
menghadiri Kota Jakarta.
rapat di
Jam
kerja
Suasana
pada jam
√
. kita jadwalkan besok pagi sehingga ia biasa pergi beberapa tempat dari kerja yang
saja, pukul 9. Saya akan rapat di berbagai dalam satu hari. pagi sibuk.
langsung pimpin. Habis itu tepat. hingga
siangnya kita ada meeting sore.
dengan pengarang dan
penerbit di kantor Matapena
di Kemang” (hlm. 118).
26. Dewi
4
8
Ia melepas kacamata dan
menaruhnya di papan kunci
Dewi sedang sibuk Dewi menyuruh Sasti Kota Jakarta.
bekerja dan tiba-tiba memesankan makanan
Jam
kerja
Suasana
pada jam
√
. laptop. Hanya dengan sekali merasa lapar. Ia bisa untuknya. dari kerja yang
menjentikkan jari, pramusaji mengandalkan jasa pagi sibuk.
bertubuh mungil bernama OB bernama Sasti hingga
Sasti itu berlari cepat untuk memesan sore.
dengan tampang terteror makanan.
(hlm. 147).
27. Salsa
4
9
Pesannya belum ditandai
dengan ikon “R” warna
Media sosial adalah
sarana komunikasi
Sasla menghubungi Kecamatan
Reva melalui media Pamulang.
Malam
hari.
Suasana
pada
√
. hijau, baru tanda huruf “D” jarak jauh yang biasa sosial BBM dan malam
dalam lingkaran warna biru. digunakan masyarakat WhatsApp. hari yang
79
Itu berarti Reva tak urban. Salsa sedang santai.
membuka BBM dan juga dalam keadaan panik
WhatsApp sejak terakhir di Pamulang dan ingin
kali berkirim pesan saat pria menghubungi Reva
itu masih bersama Dewi. yang berada di
Pesan-pesan yang sebentar Jakarta.
tadi ia kirim lewat
WhatsApp juga bersituasi
sama, belum dibuka (hlm.
168).
28. Reva
5
dan
0
Jadi opsi terbaik dan
terbijaksana hanyalah
Reva dan Salsa adalah
dua orang dewasa
Reva
menerima
dan Salsa Kota Jakarta
rencana
Tahun
2017.
Proses
pernika-
√
Salsa
. dengan memasuki jalan yang ingin segera pencomblangan yang han yang
bebas hambatan. Memang menikah tanpa melalui dilakukan oleh Dei— berlan-
harus membayar, tapi tentu proses perkenalan sepupu Salsa—dan gsung
tidak masalah, sepanjang yang lama dengan memutuskan segera cepat.
situasi keterjepitan bisa calonnya, karena menikah.
selekas mungkin diatasi. mereka sama-sama
Dan hal serupa juga bisa sudah didesak untuk
terjadi di bidang lain. Dalam menikah oleh
urusan perjodohan, keluarga.
misalnya, kita kemudian
memutuskan untuk
memasuki “ruas bebas
hambatan”. Sudah terjepit,
soalnya. Karena dikejar-
kejar umur, dikejar-kejar
orangtua, dan terobsesi
kehangatan seksualitas
legal. Itulah yang
diputuskan untuk dilakukan
80
oleh orang-orang
dekatnya—Reva dan Salsa
itu. Reva sudah dalam
situasi dikejar umur. Sedang
Salsa tergolong perempuan
cerdas namun kuno. Lalu ia
terima saja rancangan
pencomblangan yang
diiniasi sepupunya.
Dan tentu, situasi penyatuan
mereka seperti mobil melaju
kencang di jalan bebas
hambatan, benar-benar
tanpa rintangan dan
tantangan (hlm. 194).
81
Matapena di Kemang.
Paling balik dulu ke Menara
untuk mandi dan siap-siap,
baru habis maghrib
meluncur ke hotel”
(hlm. 196)
31. Ariana
5
3
Surat kontrak dan kuitansi
pun langsung ditandatangani
Perusahaan Helman
Corp bekerja sama
Ariana langsung Kota Jakarta.
menandatangani
Jam
kerja di
Suasana
pada jam
√
. tadi di ruang rapat kantor dengan Ariana untuk proyek adaptasi dan pagi kerja yang
Matapena. Dananya akan proyek adaptasi game segera memperoleh hari. sibuk.
langsung ditransfer ke dan film dari novel pembayaran hak cipta.
rekening Ari, selambat- karangannya. Sistem
lambatnya besok siang, perusahaan adalah
dalam tiga tahap bekerja secara cepat
(hlm. 208—209). dan mengambil
82
keputusan dengan
segera.
32. Wisnu,
5
Dewi,
4
Empat
Indonesia
Warga Negara
berpakaian
Restoran di hotel biasa
digunakan sebagai
Wisnu, Dewi, Reva, Hotel Tower
dan Salsa berkumpul di Kota
Jam
pulang
Suasana
pada jam
√
Reva,
. parlente terlihat menunggu tempat berkumpul di lobi Hotel Tower, Jakarta. kerja di pulang
dan gelisah di salah satu bagian masyarakat kalangan sebelum makan malam kerja yang
Salsa lobi lapang Hotel Tower menengah ke atas. malam bersama di hari. santai.
(hlm. 226). Wisnu, Dewi, Reva, Resto Oceano, Hotel
dan Salsa berencana Tower, yang
makan malam merupakan restoran
bersama sambil megah.
mengobrol santai di
tempat yang nyaman
dan megah.
34. Ren
5
6
Tak aneh anak kekinian
seperti Ren dengan cepat
Media sosial adalah
sarana untuk mencari
Ren mengetahui Kota Jakarta.
dengan cepat apa yang
Jam
pulang
Suasana
pada jam
√
. tahu hal-hal yang diunggah dan berbagi informasi dialami Arga melalui kerja di pulang
orang-orang di medsos. mengenai kehidupan postingan media sosial malam kerja yang
Begitu tadi berfoto sama- seseorang. Remaja Arga. hari. santai.
sama di rumah makan perkotaan seperti Ren
83
padang Salero Bagindo di sangat sering
Pondok Pinang, Arga mengakses media
memang dengan seketika sosial.
memajangnya di akun
Instagram-nya, yang dengan
cepat disukai belasan kali
hanya dalam hitungan
menit, termasuk anak itu
dan mamanya (hlm. 247).
35. Salsa
5
7
Maka kantor dan ruang
kerja pun menjadi tempat
Ada banyak pekerjaan
di kantor, hubungan
Salsa merasa kesepian Kota Jakarta.
dan memutuskan
Jam
pulang
Suasana
pada jam
√
. banyak orang berkumpul antara karyawan untuk mengundurkan kerja di pulang
dalam kesendirian. Mereka hanya sebatas diri dari pekerjaannya. malam kerja yang
bertemu setiap hari, saling pekerjaan, dan jarang hari. santai.
berinteraksi, dan terus ada interaksi karena
berada di kamar yang sama sama-sama sibuk.
dalam waktu yang panjang Setiap karyawan fokus
selama puluhan tahun. mengerjakan
Namun di situ, mereka pekerjaannya masing-
sesungguhnya kesepian, masing.
karena sama-sama saling
bekerja hanya demi
keselamatan diri sendiri
(hlm. 252)
36. Arga
5
dan
9
Arga menikmati panorama
Semarang menjelang tengah
Semarang adalah Arga dan Denia Kota
salah satu kota wisata menikmati liburan di Semarang.
Waktu
berlibur
Suasana
akhir
√
Dena
. malam yang bermandi yang cukup jauh dari Semarang. di akhir pekan
cahaya. Taksi yang mereka Jakarta. Dena dan pekan. yang
naiki tepat melewati Arga ingin melarikan santai.
bundaran Tugu Muda, diri sejenak dari
84
setelah meninggalkan pekerjaan dan orang-
Bandara Internasional orang yang mereka
Ahmad Yani 15 menit lalu. kenal di Jakarta
Dena juga ikut melihat dengan pergi berlibur
monumen landmark Kota ke Semarang untuk
Lumpia itu (hlm. 287) bersenang-senang.
39. Reva
6
dan
2
...pada malam lembab
bersuhu sejuk di meja teras
Kafe adalah tempat
favorit masyarakat
Reva dan Ariana Colonial Cafe Waktu
memilih di Kota berlibur
Suasana
akhir
√
Ariana
. Colonial Cafe tak seberapa urban untuk bercengkrama di Semarang. di akhir pekan
jauh dari Gereja Blenduk bercengkrama, Colonial Cafe pada pekan. yang
yang legendaris itu. Mereka terutama di malam malam Minggu. santai.
85
menikmati kopi setelah Minggu, karena kafe
makan malam yang biasanya nyaman dan
menyenangkan dengan cukup mewah.
menu ala Italia, dan orang-
orang menikmati malam
Minggu penuh bintang di
pusat perdagangan barang-
barang kuno yang sepintas
terlihat mirip pameran
(hlm. 317).
41. Wisnu
6
5
Wisnu teronggok seperti
benda mati sesudah
Telepon sebagai alat
komunikasi
Dalam
darurat,
keadaan Kota Jakarta.
Wisnu
Waktu
berlibur
Suasana
akhir
√
. meletakkan telepon di kasur. memudahkan mengandalkan telepon di akhir pekan
Dan ia tengah akan seseorang dalam untuk menghubungi pekan. yang
menelpon Sonia untuk mencari informasi dan orang lain dalam santai.
memerintahkan pemesanan menghubungi upaya memecahkan
tiket ketika muncul satu seseorang. masalahnya.
pesan ke BBM-nya
(hlm. 335).
86
42. Dewi
6
6
Dewi keluar dari taksi
bandara dan memasuki lobi
Rekreasi ke luar kota
merupakan upaya
Dewi pergi rekreasi ke Hotel Tower
Semarang untuk di Kota
Waktu
berlibur
Suasana
akhir
√
. bangunan megah itu dengan untuk menghibur diri melupakan Semarang. di akhir pekan
kegembiraan yang sukar ia dari berbagai masalah. masalahnya dengan pekan. yang
jelaskan (hlm. 336). Wisnu. santai.
Keterangan Latar:
a. tempat
b. waktu
c. suasana
87