Editor :
Penulis :
Ramadanil Pitopang
Ismet Khaeruddin
Aiyen Tjoa
In’am F Burhanuddin
2008
Editor :
Dr. Max M.J. Van Balgooy
Penulis:
Ramadanil Pitopang, Ismet Khaeruddin, Aiyen Tjoa,
In’am F Burhanuddin
Sambutan Gubernur
Sulawesi Tengah
HB. Paliudju
Segala puji dan syukur kami persembahkan kepada TuhanYang Maha Kuasa yang
atas karuniaNya buku Pengenalan Pohon Di Sulawesi ini akhirnya dapat disusun
dan diterbitkan dengan baik. Keanekaragaman hayati Sulawesi yang begitu tinggi
perlu didokumentasikan dengan baik agar menjadi panduan bagi generasi
mendatang yang ingin mempelajari keanekaragaman hayati sulawesi khususnya
bagi para pelajar, guru-guru, mahasiwa, peneliti, pejabat fungsional dan parapihak
yang ingin mengembangkan kajian tentang KEHATI di sulawesi. .
Sulawesi merupakan pulau yang unik dan khas yang menjadi pusat kawasan
Wallacea. Kawasan ini merupakan wilayah yang terletak di antara dua benua yaitu
Asia dan Australia. Kawasan ini memiliki tingkat endemisitas yang tinggi dalam
hal flora dan fauna, serta memiliki perbedaan yang sangat jelas dengan
Kalimantan yang hanya dipisahkan oleh Selat Makassar yang tidak terlalu luas.
Sementara itu Sulawesi Tengah merupakan pusat keanekaragaman Sulawesi
karena merupakan tempat pertemuan tiga lempengan benua.
Pemerintah Propinsi Sulawesi Tengah sangat mendukung penerbitan buku ini dan
besar kiranya buku ini dapat memberikan manfaat dan sumbangan bagi kemajuan
ilmu pengetahuan di Indonesia khususnya di Sulawesi Tengah.
HB. Paliudju
Gubernur Sulawesi Tengah
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi iv
Sambutan Rektor
Universitas Tadulako
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahnya”
Buku Tentang Pohon-pohon di Sulawesi Tengah ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Kehadiran buku ini merupakan salah satu dari hasil Tri Darma Perguruan Tinggi
yang dilakukan di Universitas Tadulako dan merupakan bukti nyata bahwa
kegiatan penelitian merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian utama di
Universitas Tadulako, sehingga melalui pengembangan lembaga riset seperti
Herbarium merupakan fasilitas utama penting dalam menunjang bidang
keanekaragaman hayati Sulawesi yang terkenal dengan keunikan dan tingkat
endemisitas yang tinggi. Potensi biodiversitas tumbuhan Sulawesi ini masih
sangat tinggi, hal ini ditunjukan dengan banyaknya penemuan ilmiah baru oleh
botanist dalam beberapa tahun terakhir baik yang bersifat “New Record” ataupun
“New Species”. Tercatat beberapa jenis yang merupakan baru untuk ilmu
pengetahuan seperti Allocasia megawatii (Araceae) dari C.A. Tinombala, Impatien
punaensis (Balsaminaceae) dari Lore Lindu, Pinanga aurantiaca (Arecaceae) dan
Nepenthes pitopangii (Nepenthaceae) dari Taman Nasional Lore Lindu.
Kami merasa bangga dan menyambut baik kehadiran Buku ini yang kedepannya
diharapkan muncul karya-karya dari civitas academica Universitas Tadulako untuk
kemajuan Ibu Pertiwi yang tercinta.
Dengan selesainya buku ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah mendukung kehadiran Tulisan ini
terlebih khusus kepada Bapak Rektor Universitas Tadulako Drs. H. Sahabuddin
Mustapa, MSi, kepala Lembaga Penelitian Universitas Tadulako Drs. H. Arifuddin
Bidin, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Drs. Abdullah, MT,
Ketua Prodi Biologi FMIPA UNTAD Drs. Elijonnahdi, MSi, dan Ketua jurusan
Manajemen Hutan Ir. Akhbar, MT. Kepada Dr. Ahmad Rizal M.Appl.Sci. serta
seluruh kolega di The Nature Conservancy atas dukungan moral dan material
dalam penerbitan buku ini.
Penulisan buku ini sangat ditunjang oleh fasilitas Herbarium Celebense (CEB)
UNTAD, yang merupakan salah satu herbarium penting di bioregion Wallacea dan
merupakan aset Universitas Tadulako. Untuk itu penulis ingin menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah berjasa dalam
pengembangan Herbarium Celebense terutama pada Bpk. Prof. Dr. Ir. H. Edi
Guhardja, MSc (IPB), Dr. Paul J.A. Kessler (Hortus Botanicus Leiden), Prof. Dr.
Stephan Robert Gradstein (Univ.of Gottingen), Dr. Michael Kessler (Univ.
Gottingen), Dr. Ir. Sri S. Tjitrosoedirdjo (SEAMEO BIOTROP), Prof. Dr. Johanis P.
Mogea (Herbarium Bogor) dan Dr. Ir. H. Dede Setiadi (IPB), yang semuanya
merupakan pakar Ekotaksonomi dan konservasi biodiversitas tumbuhan. Buku ini
disusun berdasarkan studi literatur dan penelitian ke lapangan terutama di hutan-
hutan Sulawesi, untuk itu penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada
Firdaus, S.Hut, Sahar Sabir, S.Hut dan Hardianto Mangopo, S.Hut yang merupakan
staff Herbarium Celebense yang setia menemani dan membantu penulis baik di
lapangan ataupun di herbarium.
Akhirnya penulis berharap semoga buku ini bermanfaat untuk kemaslahatan umat
manusia.
Palu, 22 September 2008
Penulis
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi vii
DAFTAR ISI
Sambutan Gubernur Sulawesi Tengah....iii Gnetum gnemon....58
Sambutan Rektor Universitas Heritieria littoralis....59
Tadulako.....iv Hibiscus tiliaceus.....60
Homalanthus populneus....61
Ucapan Terima Kasih......vii
Hopea celebica....62
Daftar Isi.....vi Horsfieldia costulata.....63
Pendahuluan.....1 Kalappia celebica.....64
Tinjauan Pustaka.....3 Kleinhovia hospita.....66
Aleurites moluccana.....11 Knema celebica.....67
Alstonia scholaris.....12 Koordersiodendron pinnatum....68
Alstonia spectabilis......13 Leucaena leucocephala....69
Annona muricata.....14 Lithocarpus celebicus.....70
Annona reticulata.....15 Lithocarpus havilandii.....71
Macadamia hildebrandii.....72
Annona squamosa....16
Macaranga hispida......73
Anthocephalus chinensis....17 Magnolia candollii.....74
Antidesma bunius.....18 Mangifera foetida.....75
Areca vestiaria.....19 Mangifera minor......76
Arenga pinnata.....20 Manilkara fasciculata....77
Arenga undulatifolia.....21 Meliosma sumatrana.....78
Artocarpus heterophyllus.....22 Morinda citrifolia.....79
Bischofia javanica.....23 Moringa oleifera.....80
Buchanania arborescens....24 Myristica fatua....81
Myristica fragrans.....82
Calophyllum inophyllum....25
Nageia wallichiana.....83
Cananga odorata....26 Octomeles sumatrana.....84
Canarium hirsutum...27 Palaquium quercifolium.....85
Carallia brachiata....28 Pandanus tectorius......86
Cassia siamea....29 Paraserianthes falcataria.....87
Castanopsis accuminatisima....30 Phylocladus hypophyllus.....88
Casuarina equisetifolia....31 Pigafeta elata.....89
Celtis phillipinensis...32 Pinanga caesea.....90
Cinnamomum porrectum....33 Platea excelsa.....91
Podocarpus imbricatus.....92
Cocos nucifera....34
Podocarpus neriifolius.....93
Cynometra ramiflora.....36 Polyalthia lateriflora.....94
Delonix regia....37 Pometia pinnata.....95
Deplanchea bencana....38 Pterocarpus indicus.....96
Dillenia serrata.....39 Pterospermum javanicum.....97
Diospyros celebica....40 Sarcotheca celebica.....98
Dracontamelon dao......42 Shorea assamica.....99
Duabanga mollucana.....43 Streblus asper.....100
Durio zibethinus.....44 Syzygium aromaticum....101
Syzygium cumini.....102
Dysoxylum nutans.....45
Syzygium malaccensis.....103
Elaeocarpus teijsmannii....46 Tectona grandis.....104
Elmerillia ovalis.....47 Terminalia catappa......105
Erythrina subumbrans.....48 Timonius minahassae.....106
Erythrina variegata.....49 Toona ciliata.....107
Eucalyptus deglupta.....50 Trema orientalis.....109
Ficus benjamina......51 Vernonia arborea.....110
Ficus minahassae.....52 Winmannia celebica....111
Galbulimima belgraveana....53 Wrigtia pubescens.....112
DAFTAR PUSTAKA
Garuga floribunda....54
RIWAYAT PENULIS
Gastonia serratifolia.....55
Gironniera subaequalis.....57
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 1
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang mendapat julukan sebagai
“Megabiodiversity Countries” karena memiliki keanekaragaman hayati yang
sangat tinggi. Keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia ini tersebar di
dalam wilayah nagara kesatuan Republik Indonesia.
Berdasarkan data base yang ada, diperkirakan di Sulawesi terdapat lebih dari
2100 jenis tumbuhan berkayu yang terdiri atas famili Meliaceae, Euphorbiaceae,
Rubiaceae, Myrtaceae, Ebenaceae, Moraceae, Magnoliaceae, Burseraceae,
Araucariaceae dan lain-lain (Kessler et al 2002). Diantaranya merupakan
tumbuhan yang tergolong pohon (dbh > 10 cm) yang mempunyai nilai ekonomi,
estetika dan konservasi yang sangat baik.
Publikasi tentang flora Sulawesi terutama jenis tumbuhan berbunga masih sangat
terbatas, sampai saat ini terbatas hanya berupa “checklist” dan “cataloque”
(Kessler etal 2002; Gradstein et al.2005 ; Thomas and Schuiteman 2002). Di dalam
buku ini diperkenalkan 100 jenis pohon yang beberapa diantaranya ditemukan
secara alami di Sulawesi yang masing-masing dilengkapi dengan gambar,
deskripsi, nama lokal, habitat dan ekologi serta kegunaan. Diharapkan kehadiran
buku ini bermanfaat untuk berbagai pihak yang memerlukan terutama untuk
keperluan pendidikan, pengusaha, konservasi dan pengambil kebijakan.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 3
TINJAUAN PUSTAKA
S
ulawesi merupakan salah satu pulau besar dan penting di Indonesia, karena
secara biogeografi termasuk dalam kawasan Wallacea, suatu kawasan yang
terdiri atas pulau Sulawesi, sebagian Maluku, kepulauan Banda, dan
kepulauan Nusa Tenggara Barat, dengan luas keseluruhan sekitar 346.782 km2.
Wilayah ini sangat unik karena merupakan tempat bercampurnya tumbuhan,
hewan, dan hidupan lain dari Asia dan Australia, serta merupakan kawasan
peralihan ekologi (ekoton) antara kedua benua tersebut (Mittermeier et al., 1999).
Kawasan ini dinamakan Wallacea, merujuk nama Alfred Russel Wallace, seorang
penjelajah alam dari Inggris yang pada tahun 1850-an melakukan ekspedisi di
kawasan ini. Hasil penelitiannya dipublikasikan dalam buku The Malay
Archipelago yang menyimpulkan bahwa flora dan fauna di kawasan ini banyak
yang unik dan spesifik, serta mempunyai biogeografi tersendiri yang berbeda
dengan bagian barat dan timur Indonesia. Karena hasil pemikirannya ini, Alfred
Russel Wallacea dikenal sebagai Bapak Biogeografi, studi tentang persebaran
geografi tumbuhan dan hewan (Whitten et al., 1987; Kinnaird, 1997; Mittermeier et
al., 1999).
Pembentukan pulau Sulawesi dimulai sekitar 200 juta tahun yang lalu, ketika
benua besar purba Gondwana (sebelumnya Pangea) terpecah-pecah karena
pergerakan lempeng bumi di bawahnya. Di antara pecahan-pecahan benua
tersebut ada sebagian yang bergabung kembali membentuk pulau-pulau baru
(Gambar 2.3). Salah satu penggabungan yang penting secara biogeografi adalah
pertemuan sebagian benua Asia dan Australia yang memungkinkan perpindahan
dan percampuran flora dan fauna yang sedang berevolusi. Salah satu pecahan
daratan Asia bergerak ke arah timur dan kelak membentuk Jawa, Sumatera,
Kalimantan, dan Sulawesi barat. Selanjutnya sekitar 100 juta tahun yang lalu,
Australia bersama dengan Irian (Papua) dan Sulawesi timur, memisahkan diri dari
Antartika dan bergerak ke utara dengan membawa serta mamalia, burung dan
tumbuhan berbunga. Kemudian sekitar 60-70 juta tahun yang lalu, Sulawesi barat
terpisah dari Kalimantan, lalu sekitar 15 juta tahun yang lalu Sulawesi timur
memisahkan diri dari Irian, serta bergerak ke barat menabrak fragmen Sulawesi
barat, sehingga pecahan tersebut membelok dan semenanjung utaranya berputar
hampir 90 derajat ke posisinya yang sekarang. (Moss and Wilson, 1998).
Aktifitas geologi ini menyebabkan pulau Sulawesi secara biogeografi terisolasi dari
pulau-pulau di sebelah barat (Asiatis), maupun di sebelah timur (Australis). Isolasi
geografi pulau Sulawesi dan kondisi lingkungannya, seperti variasi topografi,
gradien elevasi, dan variasi jenis tanah menyebabkan flora dan fauna di bioregion
ini berkembang secara khas (Siebert, 2000). Struktur dan komposisi biota pulau ini
sangat unik, walaupun jumlah jenisnya relatif sedikit, dimana jumlah jenis
tumbuhan tinggi diperkirakan hanya 5000 spesies, termasuk 2100 tumbuhan
berkayu (Whitten et al., 1987; Keßler et al., 2002). Di pulau ini hanya didapatkan 7
spesies anggota familia Dipterocarpaceae, kelompok tumbuhan berhabitus pohon
yang bernilai ekonomi tinggi dan mendominasi hutan-hutan di Kalimantan (267
spesies) dan Sumatera (104 spesies). Fagaceae menunjukan pola yang sama
dimana 6 spesies Lithocarpus dan 2 Castanopsis dari Sulawesi, dibandingkan
dengan 60 dan 21 tercatat dari Kalimantan masing-masingnya (Keßler 2002).
50
50 40
30 20
10 0
Gambar 3. Rekontruksi Asia Tenggara sejak 50 juta tahun lalu. (Hall 1995)
7 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Yuzammi dan Hidayat (2002) melaporkan 67 spesies anggrek dan 67 spesies flora
non anggrek yang bersifat endemik dan unik dari Sulawesi yang disusun
berdasarkan pada hasil ekspedisi botani yang dilakukan di beberapa kawasan
konservasi di Sulawesi. Jenis flora tersebut antara lain: Cymbidium finlaysonianum,
Coelogyne celebica, Abdominiea minimiflora, Goodyera reticulata, Phalaenopsis
celebensis Sweet, Vanda celebica J.J. Smith, Allocasia suhirmaniana Yuzammi &
A.Hay, Alocasia megawatii Yuzammi, Alpinia abendanoni Val., Alocasia balgooyii
Hay, Diospyros celebica Bakh., Orophea celebica Miq., Agathis celebica, dan lain-
lain.
Menurut Mogea (2002) Sulawesi memiliki tingkat endemisitas palem yang tinggi
(72%), dimana 68% spesies dan 58% genus palem yang tumbuh di bioregion ini
adalah asli Sulawesi. Di antara jenis-jenis palem yang ada dua di antaranya
endemik untuk Sulawesi Tengah, yaitu Gronophyllum sarasinorum dan Pinanga sp.
nov (longirachilla). Beberapa spesies palem Sulawesi lainnya yang endemik adalah
Pigafetta elata Becc., Licuala celebica Miq., serta beberapa spesies rotan seperti
taimanu (Korthalsia celebica), tohiti (Calamus inops Becc. var. celebicus Becc.),
Calamus minahassae, Calamus koordersianus Becc., Calamus symphisipus Mart. dan
lain-lain.
JENIS- JENIS POHON TERPILIH YANG
UMUM DI SULAWESI
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 11
Aleurites moluccana (L.) Willd.
EUPHORBIACEAE
Deskripsi Distribusi
Berukuran besar, tinggi hingga 20 m, diameter Asia tropis hingga Polinesia. Di Asia
setinggi dada (DBH) hingga 60 cm. Tajuk Tenggara umumnya ditanam dan
dibudidayakan termasuk di Sulawesi,
kelihatan berwarna perak keputih-putihan dari
terutama digunakan sebagai tanaman
jauh. Daun : Tunggal, tersusun secara alternate atau pelindung pada tanaman coklat.
spiral, berukuran 12-23 X 6–12 cm, dengan 3-5
tulang daun dari bawah, disamping itu terdapat 4-7 Nama Lokal
Lumbang (Filipina), Kemiri, Muncang
ekstra pertulangan daun. Tangkai daun 10 cm atau (Indonesia), Kembiri, buah keras
lebih dengan sepasang kelenjer (Malaysia), “Kok namz man (Laos),
pada permukaan atas. Bunga : Putih kekuning- Photisat, Kue ra, Purat, Mayao (Thailand),
Lai (Vietnam). Derekan , Pidekan (Jawa),
kuningan, pucat, dengan tangkai bunga bulat, Muncang (Sunda), Candle nut tree,
terletak pada ujung. Buah : Bulat, 5-6 cm diameter, Bankul nut Tree (Inggeris), Bancoulier des
hijau atau kecoklatan, biasanya dengan 2 biji keras, Moluques, Noyer des M, Noix de Bancoul,
Aleurite, Camiri (Perancis). Sulawesi : Beau
daging buah tebal berdaging.
(Kaili, Muma, Uma).
Kegunaan
Minyak dari biji untuk pembuatan lilin dan
sabun, digunakan juga sebagai bumbu
untuk memasak. Kulit batang kadang-
kadang digunakan sebagai obat.
12 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Deskripsi Distribusi
Berukuran sedang, tinggi 8-10 m, kulit batang Tersebar di Asia Tenggara seperti di
Sumatra, Jawa, Kalimantan, Maluku. Di
agak gelap, bergetah seperti susu. Banir akan ada Sulawesi tersebar merata seperti di Taman
apabila pohon sudah tua. Daun tunggal, Nasional Lore Lindu, Dumoga Bone,
berhadapan atau melingkar, bentuk elip melebar, Tangkongko, Cagar Alam Morowali, dan
Soroako.
urat daun jelas. Perbungaan terminal, tersusun
malai, bunga berukuran kecil. Mahkota bunga
Nama Lokal
putih, kuncup terpuntir pada ujung. Buah bulat Hiha, Labuangi (Sulawesi Tengah).
memanjang, diameter 4 mm. Tumbuh
berpasangan. Kegunaan
Kayu berkualitas bagus untuk pulp
berwarna putih ringan, mempunyai berat
jenis 0,37 termasuk kelas awet III dan
kelas kuat III-II.
14 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Annona muricata L.
ANNONACEAE
Deskripsi
Distribusi
Pohon berukuran kecil, tinggi 3-8 m. Daun Tropis, berasal dari Amerika Selatan,
memanjang, bentuk lanset atau bulat telur banyak ditanam dan kadang tumbuh liar
terbalik, ujung meruncing pendek, seperti kulit, di Malesia. Banyak tumbuh di lembah
Palu
panjang 6-18 cm, tepi rata.
Bunga berdiri sendiri berhadapan dengan daun,
bau tak enak. Daun kelopak kecil. Daun mahkota Nama Lokal
Zuurzak (Nederland), Sirsak (Indonesia),
berdaging, 3 yang terluar hijau, kemudian kuning, Durian Balando (Minangkabau),
panjang 3,5- 5cm, 3 yang terdalam bulat telur, Mandalika (Sunda), Nangka Belanda
kuning muda. Daun kelopak dan daun mahkota (Jawa, Sunda), nangka buris (Madura),
Nangka England (Madura), Nangka
terdalam secara genting. Dasar bunga cekung Sabrang (Jawa).
sekali. Benang sari banyak. Penghubung ruang
sari di atas ruang sari melebar, menutup
Kegunaan
ruangnya, putih. Bakal buah banyak, bakal biji 1. Ekstrak biji dan daun digunakan sebagai
Tangkai putik langsing, berambut. Kepala putik pestisida botani. Daging buah bahan
silendris. Buah majemuk tidak beraturan, bentuk baku industri minuman (juice),
mengandung vitamin C.
telur miring atau bengkok, 15-35 kali 10-15 cm.
Biji hitam dan daging buah putih. Manis
keasaman rasanya apabila masak.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 15
Annona reticulata L.
ANNONACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon atau perdu berukuran kecil, tinggi hingga Tropis, berasal dari Amerika Selatan,
7 m, semua bagian jika diremas berbau kuat. banyak ditanam dan kadang tumbuh liar
di Malesia. Banyak tumbuh di lembah
Daun memanjang sampai bentuk lanset, Palu.
9-30 X 3,5-7 cm, cukup lemas, tepi rata.
Bunga dalam karangan yang pendek berbunga 2- Nama Lokal
Buah nona (Indonesia), kemluwa (Jawa),
10. Daun kelopak waktu kuncup tersusun secara manowa (Jawa).
katup, segitiga kecil, pada pangkalnya bersatu.
Bunga dengan daun mahkota terluar berdaging
Kegunaan
sangat tebal, 2-3 cm panjangnya, dari dalam Hampir sama dengan sirsak, buah dapat
putih kekuningan, dengan pangkal berongga dimakan.
akhirnya ungu. Daun mahkota yang dalam sangat
kecil. Dasar bunga meninggi. Benang sari
banyak, putih. Penghubung ruang sari di atas
ruang sari melebar, dan menutup ruangnya.
Bakal buah banyak. Kepala putik boleh dikatakan
duduk. Buah majemuk bentuk bola, garis tengah
5-12 cm ; anak buah khususnya dengan ujung
datar, juga pada waktu masak masih
berhubungan.
Biji coklat hitam. Daging buah putih kotor.
16 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Annona squamosa L.
ANNONACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon atau perdu berukuran, tinggi hingga 7 m. Tropis, berasal dari Amerika Selatan,
Daun elip memanjang sampai bentuk lanset banyak ditanam dan kadang tumbuh liar
tumpul, 6-17 X 2,5-7,5 cm, tepi daun rata. Bunga 1- di Malesia. Banyak tumbuhan di lembah
Palu, terutama di sekitar kampus
2 berhadapan atau di samping daun. Daun kelopak Universitas Tadulako dan jalan raya
segitiga, waktu kuncup bersambung secara katup, menuju Donggala. Salah satu buah-
kecil. Daun mahkota yang terluar berdaging tebal, buahan utama di Kota Palu.
panjang 2-2,5 cm, dari putih kuning, dengan
pangkal yang berongga akhirnya ungu. Daun Nama Lokal
Srikaya ( Indonesia, Jawa, Sunda),
mahkota yang terdalam sangat kecil atau tidak ada. Sarkaya (Madura), Srikaya (Palu), Sarikayo
Dasar bunga dipertinggi. Benang sari banyak, (Minangkabau).
putih. Penghubung ruang sari di atas ruang
diperpanjang dan melebar, dan menutup ruangnya.
Kegunaan
Bakal buah banyak, ungu tua. Kepala putik duduk, Buah dapat dimakan. Ekstrak biji dan
rekat menjadi satu, mudah rontok. Buah majemuk daun digunakan sebagai pestisida botani.
bentuk bola, garis tengah 5-10 cm, berlilin. Anak Buah di makan segar atau dibuat juice.
buah khususnya dengan ujung yang melengkung,
pada waktu masak sedikit atau banyak melepaskan
diri satu dengan yang lain. Biji masak hitam
mengkilat. Daging buah putih.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 17
Deskripsi Distribusi
Areca adalah salah satu marga tumbuhan berciri Wallacea (Sulawesi dan Maluku)
Habitat dan Ekologi
pohon, berbatang lurus. Terdiri atas 60 jenis Tumbuh pada hutan yang agak terbuka
tersebar mulai dari Asia Selatan, China bagian pada ketinggian 300-1.200 m dpl.
selatan, Indochina, malesia sampai kepulauan
Salomon. Di alam tumbuh di hutan hujan tropik Nama Lokal
yang rapat mulai dari dataran rendah sampai Harao (Napu), Katasa (Wana, Morowali),
Pinang yakis (Sulawesi)
dataran tinggi.
Areca vestiaria Giseke memiliki perawakan pohon Kegunaan
berbatang lurus tanpa cabang, tunggal atau Tanaman hias di luar ruangan, Di alam,
berumpun, tegak, tinggi 5-10 m, tajuk pelepah buah Areca vestiaria banyak dimakan
berwarna kuning sampai jingga, warnanya makin monyet jika sudah masak.
Kegunaan
Daun dimanfaatkan untuk atap rumah, ijuk
untuk tali. Tanaman hias.
22 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Batang Buah
24 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Kegunaan
Kayu digunakan sebagai kontruksi
bangunan, meubel, dan kotak-kotak.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 25
Calophyllum inophyllum L.
CLUSIACEAE
Deskripsi Distribusi
Berukuran besar, hingga 20 m tinggi, DBH hingga Afrika Timur hingga India, Srilanka,
80 cm. Kulit batang bagian luar umumnya bersisik menyebar ke seluruh Asia Tenggara,
Taiwan, Kepulauan Ryukyu, termasuk
( scaly), apabila dipotong mengeluarkan getah Filipina, Australia bagian Utara, dan
berwarna kuning. Kanopi tersebar.. Daun : pulau-pulau di bagian barat Pasifik,
Tunggal, berhadapan, membulat, dasar daun bulat terutama pada hutan-hutan pantai,
atau tumpul, ujung bulat dengan urat daun pada kadang-kadang hingga 200 m dpl.
Kegunaan
Kayu banyak digunakan untuk banyak
keperluan, minyak dari biji untuk
penerangan dan pembuatan sabun, sering
ditanam sebagai tanaman hias.
26 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Kegunaan
Bunga digunakan pada acara-acara
pernikahan, festival dan perayaan lain,
dan juga digunakan sebagai obat
tradisional, minyak diekstrak dari bunga
digunakan sebagai parfum. Pohon sering
ditanam sebagai tanaman hias.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 27
Kegunaan
Kayu merupakan bahan yang bagus
untuk furnitur, lantai, dan interior. Kulit
batang untuk sumber tanin.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 29
Cassia siamea Lamk.
CAESALPINIACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon, tinggi hingga 20 m. Daun majemuk Tumbuhan ini berasal darai Asia Tenggara,
menyirip genap. Kelenjer daun tidak ada atau satu kerap ditanam dan menjadi liar. Sangat
mudah tumbuh di lembah Palu dan
di antara pasangan daun terbawah. Anak daun oval sekitarnya (ketinggian 1-1000 m dpl).
sampai memanjang, kerapkali melekuk ke dalam, Banyak digunakan sebagai tanaman
bagian atas gundul dan mengkilat sedikit, bawah peneduh jalan-jalan di kota Palu dan di
kampus Universitas Tadulako. Juga
berambut halus, 3-7,5 X 1-2,5 cm. Daun penumpu
ditanam sebagai tanaman reboisasi.
cepat rontok, sangat kecil tidak berarti. Kelopak
berbagi 5 dalam. Daun mahkota kuning cerah, Nama Lokal
panjang lebih kurang 2 cm. Tangkai sari terpanjang Johar (Indonesia), Juwar (Jawa, Sunda),
kira-kira 1 cm. Bakal buah dengan tangkai putik Jua (Minangkabau)
sama panjang dengan benang sari yang terpanjang.
Polongan dengan katup yang tebal dan sambungan Kegunaan
Tanaman peneduh jalan, kayu cukup baik.
buah yang sangat dipertebal, di antara sambungan
berbelok-belok, 15-30 X 1,5 cm, berkatup 2. Biji
20-30, panjang 1,5 kali lebar.
30 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Kegunaan
Bahan bangunan dan kayu bakar, buah
dapat dimakan.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 31
Casuarina equisetifolia L.
CASUARINACEAE
Deskripsi Distribusi
Berukuran besar, hingga 30 m tinggi, DBH hingga Semenanjung Malaysia, Thailand dan
70 cm. Kulit batang bagian luar bersisik, Decidous menyebar di seluruh Malesia meliputi
Sumatra, Jawa, Kalimantan, Maluku, PNG,
tree. Daun : halus, tersusun dalam lingkaran 5-20
Filipina, Australia Timur, Kepulauan
daun (pohon menggugurkan daun). Bunga Salomon.
unisexual, bunga jantan dengan stamen tunggal
Nama Lokal
dalam sebuah spike pada brancelet lateral. Buah Agoho, ahaso, aro (Filipina), aru, ru, ru
agregate seperti cone berkayu dengan sebuah biji. laut (Malaysia), Pink tinyu (Myanmar),
Pek nam, Son tha le (laos), Son thale
(Thailand), C[aa]y phi lao (Vietnam),
Cemara laut, ai smara, aru (Indonesia),
Cemara, Cemawis (Jawa), Cemara laut
(Sunda), Casuarine Filao de I'Inde
(Perancis), Pin d'Australia (Perancis),
Cassowary tree, Australian pine, Swamp
oak, Bull o Beefwood tree (Inggeris).
Sulawesi : Kayu angin (Tojo, Luwuk), Guu
( Tou Taa Morowali).
Kegunaan
Kayu merupakan bahan kontruksi yang
kuat, Kulit batang menganduing tannin
yang digunakan dalam pembuatan jaring
ikan dan di pabrik. Ditanam sebagai
tanaman hias.
32 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran sedang, hingga 20 m tinggi, Afrika tropis hingga Madagaskar, India,
Myanmar, Indo-China, China Selatan,
DBH hingga 40 cm. Daun : Tunggal, tersusun Hongkong, Taiwan, Thailand dan
alternate, atau spiral, oblong hingga ovatus. diseluruh Malesia yang meliputi
Berukuran 9X6 cm, pinggir daun rata, terdapat 3 Malaysia, Sumatra, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku, PNG, Filipina,
pertulangan daun, pertulangan daun hingga Kepulauan Salomon dan Australia Timur
ujung, dasar daun meruncing, petiole 5-8 mm Laut. Biasanya pada hutan dataran
panjangnya. Bunga : dalam karangan bunga kecil rendah hingga 600 m dpl.
atau pada ujung , berdaging. Bunga sesil. Buah Nama Lokal
secara melebar berbentuk elip, 1,25 cm panjang. Malaikmo, Maragaoed, Narabagsay
(Filipina), Nyelepi (Malaysia), Thalai khao
(Thailand), Ki endog (Sunda), Jalinan,
Sentok (Indonesia).
Kegunaan
Kayu secara umum digunakan sebagai
bahan bangunan. Di Jawa dikenal
sebagai kayu tahi digunakan sebagai
obat.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 33
Cinnamomum porrectum Blanco
Syn: Cinnamomum parthenoxylon (Jack) Meissn.
LAURACEAE
Deskripsi Distribusi
Afrika tropis hingga Madagaskar, India,
Pohon berukuran sedang, hingga 30 m tinggi, DBH
Myanmar, Indo-China, China Selatan,
hingga 25 cm. Kulit batang bagian luar berlenti sel, Hongkong, Taiwan, Thailand dan
aromatik. Daun : Tunggal, berhadapan, atau diseluruh Malesia yang meliputi Malaysia,
suboposite, oblong, dasar daun meruncing, atau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi,
Maluku, PNG, Filipina, Kepulauan
bulat, ujung secara gradual meruncing, berwarna Salomon dan Australia Timur Laut.
hijau pucat, keputih-putihan pada bagian bawah. Biasanya pada hutan dataran rendah
Bunga : kuning kehijau-hijauan, dalam panikel pada hingga 600 m dpl.
ujung, yang panjangnya hingga 15 cm.
Nama Lokal
Selasihan, Kayu gadis, Kayu lada,
Medang resah, Medang lesah, Medang
Selaroh (Indonesia), Selasihan (Jawa),
Huru pedes, Ki sereh, Ki lada, Sintok
badak (Sunda), Sassafras des Indes, Bois
de camphre (Perancis), Martaban
camphor tree, Tree Galanga ( Inggeris),
Sulawesi : Pakanangi, kanangi (Kulawi,
Napu, Besoa, Uma)
Kegunaan
Kayu digunakan sebagai bahan
bangunan. Kulit batang dan kayu
mengandung minyak atsiri, aromatik
dapat digunakan sebagai parfum.
34 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Cocos nucifera L
ARECACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon tidak bercabang berbatang lurus, tidak Daerah asal tidak dikenal, tetapi terdapat
berduri. Batang tingginya sampai lebih dari 30 m dan tumbuh secara alami di kawasan
tropik. Di Indonesia tersebar di seluruh
dan diameter 40 cm, pada pangkal membesar. kepulauan, di Sulawesi banyak tumbuh
Daun dalam tajuk. Tangkai daun 75-150 cm mulai dari pinggir pantai hingga 700 m
panjangnya, helaian daun panjang sampai 5 m. dpl. Banyak dibudidayakan sebagai
penghasil kopra.
Anak daun sampai 120 kali 5-6 cm dengan ujung
lancip yang keras. Nama Lokal
Tongkol bunga dengan 2 seludang (spatha), Kokospalm (Nederland), klapper
(Nederland), enyor, iyor, niyor (Madura),
bercabang satu kali. Cabang karangan dengan Kelapa (Jawa, Sunda), Kecambol, klappa,
bunga jantan yang banyak dan tersusun klendah, krambil (Jawa), karambia
berpasangan, pada pangkalnya dengan satu bunga (Minangkabau), kerambil (Melayu), nyiur
betina yang besar, kerapkali di kiri kanan ada 2 (sebutan lain Indonesia), kaluku (Kaili,
Sulawesi Tengah), kayuku (Wana, Baree,
bunga jantan, bunga mekar dari ujung kemudian ke Sulawesi Tengah).
arah pangkal. Bunga jantan panjangnya lk 9 mm;
daun kelopak kecil; daun mahkota berbentuk
lanset; benang sari 6; putik rudimenter berbagi 3.
Bunga betina bulat peluru, akhirnya garis tengah
2,5-3 cm, dengan perhiasan bunga berdaging yang
menempel pada bakal buah; bakal buah beruang 3 ;
tangkai putik tidak ada, kepala putik serupa celah
yang tenggelam. Buah bulat telur terbalik, sampai
lk 25 kali 17 cm dengan dinding buah tengah yang
berserabut dan dinding buah dalam keras serupa
tulang. Biji satu (sangat jarang 3), kebulat-bulatan,
garis tengah sampai 12 cm; putih lembaga beruang,
kerapkali berisi cairan.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 35
Kegunaan
Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Hampir semua bagiannya dapat
dimanfaatkan orang. Akar kelapa menginspirasi penemuan teknologi penyangga bangunan Cakar
Ayam (dipakai misalnya pada Bandar Udara Soekarno Hatta) oleh Sedyatmo.
Batangnya, yang disebut glugu dipakai orang sebagai kayu dengan mutu menengah, dan dapat dipakai
sebagai papan untuk rumah.
Daunnya dipakai sebagai atap rumah setelah dikeringkan. Daun muda kelapa, disebut janur, dipakai
sebagai bahan anyaman dalam pembuatan ketupat atau berbagai bentuk hiasan yang sangat menarik,
terutama oleh masyarakat Jawa dan Bali dalam berbagai upacara, dan menjadi bentuk kerajinan
tangan yang berdiri sendiri (seni merangkai janur). Tangkai anak daun yang sudah dikeringkan, disebut
lidi, dihimpun menjadi satu menjadi sapu.
Tandan bunganya, yang disebut mayang (sebetulnya nama ini umum bagi semua bunga palma), dipakai
orang untuk hiasan dalam upacara perkawinan dengan simbol tertentu. Bunga betinanya, disebut
bluluk (bahasa Jawa), dapat dimakan. Cairan manis yang keluar dari tangkai bunga, disebut (air) nira
atau legèn (bhs. Jawa), dapat diminum sebagai penyegar atau difermentasi menjadi tuak. kelapa adalah
bagian paling bernilai ekonomi. Sabut, bagian mesokarp yang berupa serat-serat kasar,
diperdagangkan sebagai bahan bakar, pengisi jok kursi, anyaman tali, , serta media tanam bagi
anggrek. Tempurung atau batok, yang sebetulnya adalah bagian endokarp, dipakai sebagai bahan
bakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan bahan baku berbagai bentuk kerajinan tangan.
Endosperma buah kelapa yang berupa cairan serta endapannya yang melekat di dinding dalam batok
("daging buah kelapa") adalah sumber penyegar populer. Daging buah muda berwarna putih dan lunak
serta biasa disajikan sebagai es kelapa muda atau es degan. Cairan ini mengandung beraneka enzim
dan memilki khasiat penetral racun dan efek penyegar/penenang. Beberapa kelapa bermutasi sehingga
endapannya tidak melekat pada dinding batok melainkan tercampur dengan cairan endosperma.
Mutasi ini disebut (kelapa) kopyor. Daging buah tua kelapa berwarna putih dan mengeras. Sarinya
diperas dan cairannya dinamakan santan. Daging buah tua ini juga dapat diambil dan dikeringkan
serta menjadi komoditi perdagangan bernilai, disebut kopra. Kopra adalah bahan baku pembuatan
minyak kelapa dan turunannya. Cairan buah tua kelapa biasanya tidak menjadi bahan minuman
penyegar dan merupakan limbah industri kopra. Namun demikian dapat dimanfaatkan lagi untuk
dibuat menjadi bahan semacam jelly yang disebut nata de coco dan merupakan bahan campuran
minuman penyegar.
36 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Cynometra ramiflora L
LEGUMINOSAE/CAESALPINIACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran kecil, tinggi hingga 7 m, DBH India melewati Asia Tenggara dan
Malesia termasuk Indonesia, Filipina
hingga 30 cm. Daun 1-2 jugate, anak daun ovatus,
hingga Pasifik. Di Sulawesi Tengah
elip, berukuran 2,5 X 7 cm, berdaging, dasar daun banyak ditemukan di Tojo Una-una,
membulat, ujung runcing atau meruncing, hutan dataran rendah Taman Nasional
pertulangan daun 8-16 pasang, tangkai daun hingga Lore Lindu (sekitar Pakuli).
Habitat dan Ekologi
1,5 cm panjangnya, daun muda berwarna putih Biasanya pada hutan dataran rendah
terang hingga krem . Bunga kekuning-kuningan, hingga 400 m dpl, kadang-kadang hutan
dalam panikel yang muncul diketiak daun, petal mangrove.
dan sepal sama, tidak sama, 4-8 mm panjang, Nama Lokal
oblong. Buah (polong) elip, berkayu, coklat, 2-5 X Balitbitan (Filipina), Nam-nam
1,3-4 cm. (Indonesia). Nam-nam (Jawa, Sunda).
Cynometre ramiflore (Perancis). Nam-
nam (Inggeris).
Kegunaan
Kayu dikatakan keras tapi tidak tahan
lama, kadang-kadang digunakan untuk
kontruksi, umumnya ditanam sebagai
tanaman hias.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 37
Delonix regia Raf.
CAESALPINIACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon yang kadang-kadang menggugurkan Aslinya dari Madagaskar. Sekarang telah
banyak ditanam sebagai tanaman
daunnya (deciduous), tinggi 10-20 m. Ujung
peneduh jalan. Di Kota Palu banyak
ranting berambut. Daun penumpu bentuk garis ditanam di pinggir jalan seperti Jl.
atau menyirip sampai menyirip rangkap. Sirip Sudirman.
daun4-21 pasang, yang tengah terbesar. Anak daun
berhadapan, persirip 6-35 pasang, oval sampai Nama Lokal
Flamboyant (Indonesia, Nederland)
memanjang, tumpul, membulat atau berlekuk, 0,5-
2 X 0,2-0,6 cm. Bunga dalam tandan yang
Kegunaan
berbentuk malai rata ; tandan 1-3 pada pangkalnya Tanaman hias, peneduh jalan.
tunas muda, berdiri miring, berbunga 6-12. Anak
tangkai 0,5-1 cm, tatap. Tabung kelopak pendek;
taju dari luar hijau kuning, dari dalam merah,
panjang 2-3 cm. Daun mahkota berkuku panjang;
yang teratas kuning dengan noda dan garis merah,
panjang 4,5-8 cm ; yang ke -4 lainnya kuning
oranye dengan merah, panjang 4-7 cm. Benang
sari 10, lepas; tangkai sari pada pangkalnya
berambut, separo bagian atas merah. Bakal buah
bertangkai pendek. Polongan berambut, separoh
bagian atas merah. Bakal buah bertangkai pendek.
Polongan menggantung, bentukgaris pipih,
berkayu, 20-72 X 3-6 cm, berkatup 2, dengan
sekat lebar antara biji. Biji 10-50, melintang,
memanjang.
38 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Kegunaan
Jenis ini baik digunakan sebagai tanaman
hias , disarankan oleh Dr. V. Balgooy (ahli
botani) untuk ditanam sebagai tanaman
pelindung ataupun tanaman hias.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 39
Dillenia serrata Hoogl.
DILLENIACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran agak tinggi hingga 30 m, DBH Endemik Sulawesi (Sulawesi Tengah,
hingga 70 cm. Kulit batang abu-abu kemarah- Morowali, Lore Lindu, Soroako, Buton dan
kepulauan Muna). Di Sulawesi terdapat
merahan. Daun oblong dengan 16-35 pertulangan. juga jenis Dillenia celebica Hoogl. (juga
Daun berukuran 20-45 cm X 8-19 cm dengan endemik Sulawesi) yang penyebarannya
ujung membulat hingga meruncing. Dasar di Sulawesi Utara dan Tengah, Dillenia
ochreata (Miq) Teijsm & Binn. (endemik
meruncing, pinggir rata. Petiol (tangkai daun) 2,5- Sulawesi), Dillenia talaudensis Hoogl.
6,5 cm panjangnya bersayap. Permukaan daun (endemik dan terbatas di pulau Salibabu
berdaging. Bunga racemus dengan 2-6 Sangir Talaud, Sulawesi Utara), Dillenia
pentagyna Roxb. (di Sulawesi Selatan dan
pembungaan, hingga 15 cm panjang. Bunga
Muna).
apetalous, 7,5 cm diamter, sepal 5, ukuran 40 X 25
mm. Stamen berjumlah hingga 750 panjangnya 9- Nama Lokal
11 mm. Carpel 18-19 dengan ukuran 4,5 X 1,5 mm Dengen (Soroako), dengen bolusu,
dengilo, dongi-dongi (Uma, Napu),
dengan 8 mm panjangnya. Buah indehicent, wuadengi, Jongi (Wana Morowali), sonih
kekuningan, 3,5 cm tinggi, 6 cm diameter termasuk (Muna).
dengan kelopak bunga. Sepal dalam bunga melebar
Kegunaan
hingga 6,5 X 5,5 cm, pada dasar 3 mm tebalnya.
Buah bisa dimakan rasanya asam. Kayu
Karpel 25 X16 mm dengan jumlah biji 5. Biji untuk bahan bangunan.
hitam.
40 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Nama Lokal
Eben, ebon, kayu hitam, kayu arang
(Sulawesi Tengah), batulinau, belongeta
(Filipina), macassar ebony (Inggeris,
Amerika), ebene de macassar,
coromandel (Perancis), ebano di
Macassar (Italia), coromandel, getreept
eben (Belanda), macassar ebenholz,
Gestreiftes ebenholz (Jerman)
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 41
Kegunaan
Species asli Sulawesi ini termasuk kayu
mewah yang harganya mahal yang dapat
digunakan sebagai perabot, mebel,
perkakas rumah tangga, barang kerajinan
dan bahan bangunan dengan ornamen
yang sangat indah dan lux. Jenis ini
sacara alami sudah tergolong langka dan
termasuk sebagai salah satu flora yang
dilindungi dan merupakan maskot flora
Sulawesi Tengah. Permintaan kayu jenis
ini masih tinggi di luar negeri sehingga
jenis ini populasinya menipis di alam
akibat dieksploitasi terus menerus.
Dengan adanya peraturan pembatasan
dan pelarangan eksploitasi kayu ini
mendorong konsumen kayu
menggunakan bagian dari eboni seperti
akar, batang dan cabang-cabangnya.
42 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Nama Lokal
Sulawesi : Lonca ibo (Uma, Muma). Jawa :
gegertako, kokosan monyet, pinango.
Flores: pu'u puor.
Kegunaan
Buah dapat dimakan .
46 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Deskripsi Distribusi
Pohon kecil atau sedang. Banir tidak ada. Duri tidak Sulawesi dan Maluku. Banyak terdapat di
ada. Daun berseling, atau dua-berselingan; tunggal; Taman Nasional Lore Lindu, dan lokasi
pertambangan PT. INCO Soroako.
semua daun bentuknya seragam; Pertulangan tulang
daun menjulur dari tulang tengah. Tangkai daun Nama Lokal
pendek tidak bersayap; ujung membengkak; Sulawesi ; kapung (Toraja), dalen-dalen
membengkak pada ujung tangkai (top). Daun (Makassar), dira lai (Bugis).
penumpu ada, cerutu; tersebar di sepanjang tulang
Kegunaan
daun utama. Dua buah kelenjar pada dasar helaian Disarankan sebagai tanaman hias.
tidak ada. Bulu pada daun yang tua tidak ada. Daun
yang masih muda berwarna merah muda.
Perbungaan berkelompok; di ketiak, atau dekat
daun, tetapi tidak di ketiak Bunga berkelamin dua,
(hermaprodit); bertangkai; kecil, atau sedang;
beraturan; tidak ada bagian yang tegak diatas
tangkai. Perhiasan bunga ada; ada daun kelopak dan
daun mahkota. Daun kelopak (3-)4-5(-6); bebas
tidak ditemukan lagi pada buah. Benang sari 8-20
warna biru; ada tangkai; tidak berkelompok; Buah
drupe; berdaging, atau tidak berdaging; tidak
terpecah; ; tidak bersayap. Biji 2-5 biji per buah;
kecil.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 47
Elmerillia ovalis Dandy
MAGNOLIACEAE
Deskripsi Habitat dan Ekologi
Pohon tinggi besar sekali tingginya dapat mencapai Hidupnya liar dalam hutan-hutan
45 m, DBH hingga 100 cm. Batang lurus, bulat pegunungan pada ketinggian 300 m
sampai 1000 m dpl. Di Sulawesi Tengah
tidak berbanir. Kadang-kadang bentuk bagian jenis ini dapat dijumpai dalam hutan
bawahnya besar dengan ujung kecil, bercabang dan pegunungan pada ketinggian 1200 m dpl.
beranting banyak. Sering cabang-cabang itu
dimulai dekat di atas tanah. Kulit batang bagian Nama Lokal
Sulawesi Tengah : Uru tandu (Kulawi,
luar halus, berwarna kecoklatan dan sedikit Napu, Uma, Bada, Bare'e).
mengelupas. Ranting menggundul. Tangkai daun
panjang 3-11 cm. Daun menjorong, panjangnya 30 Kegunaan
cm, lebar 7-15 cm, gundul. Ujung agak melancip. Species ini dapat dimanfaatkan kayunya
sebagai bahan bangunan. Kayunya bagus,
Pohon jenis ini dapat diperbanyak dengan
mudah dikerjakan dan disenangi orang.
menggunakan biji. Persentase perkecambahan biji Terutama oleh penduduk Minahasa dan
rendah dan daya kecambah biji cepat hilang. Biji Sulawesi Tengah. Warnanya coklat kuning
berkecambah setelah berumur kira-kira 15 hari. muda atau kelabu kekuning-kuningan
dan kerap kali di antaranya ada bintik-
Sebaiknya untuk ditanam digunakan biji yang bintik hijau. Baunya sedap, harum segar,
masih segar. Jenis ini tumbuhnya cepat. Tanah yang rasanya pahit. Kayunya mempunyai B.J.
baik digunakan untuk penanamannya adalah tanah 0,43, kelas keawetan II dan kelas
kekuatan II-IV. Selain sifat-sifat di atas,
pasir vulkanis atau tanah lempung dengan drainase jenis ini mempunyai sifat yang tahan akan
yang baik. Oleh Lembaga Penelitian Kehutanan kelembaban dan air, dan di atas tanah
telah dicoba penanamannya di Kebun Percobaan yang bebas tanpa lindungan dapat tahan
Pasir Awi, Pasir Hantap Bogor dan ternyata dapat lama. Penduduk menggunakan kayu ini
ini untuk pembuatan perabot rumah
hidup dengan baik. tangga seperti lemari, kursi, meja, daun
pintu, pembuatan saluaran air pengganti
pipa, bantalan kayu, tiang, papan atau
kontruksi di bawah atap pada bangunan
48 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Deskripsi Distribusi
Afrika timur, Madagascar, pulau-pulau di
Pohon berukuran sedang hingga tinggi 15 m,
lautan Hindia, India, Srilanka, Myanmar,
diamater 40 cm. Desidous. Kulit batang bagian Indochina, China selatan, Thailand.
luar keabu-abuan berserabut berduri. Cabang Sepanjang Malesia termasuk Indonesia,
menyebar, berduri hitam. Daun majemuk dengan Filipina, dan kepulauan pasifik seperti Fiji
dan Samoa.
3 anak daun, anak daun ovatus, 8-18 X 6-14 cm, Habitat dan Ekologi
satu yang di ujuang berukuran besar, dasar daun Terdapat secara alami pada hutan pantai,
lebar, ujung meruncing, berdaging. Bunga secara luas ditanam di tropik sebagai
tanaman hias.
berwarna merah terang, berukuran besar,
mencolok terletak di ujung. Kelopak bunga Nama Lokal
berupa tabung, hijau. Mahkota bunga terdiri atas Doda (Sulawesi Indonesia : Kulawi,
5 bagian, bagian terluar berupa sayap, pendek, Uma). Dadap blendung, dadap ayam,
bagian tengah lunas, berujung lancip sedang dede bineh (Indonesia), dedap,
cengkering (Malaysia), balbal bigini
bagian lainnya yang lebar disebut bendera. namatia (PNG), penglay kathit
Buahnya berupa buah polong, berukuran 10-25 (Myanmar), roluah bay (Camboja), dock
cm panjang, 1,5-2 cm diameter. Biji tipis. kho, th'o;ng banz (Laos), thong baan,
thong phueak, thong loang laai
(Thailand), v[oo]ng nem, h[ar]i d[oof]ng
b[if] (Vietnam.
Kegunaan
Ditanam sebagai tanaman hias, daun
dimakan sebagai sayuran dan juga
digunakan sebagai pakan terrnak, biji
dibuat kalung. Bunga sebagai pewarna
alami.
50 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Kegunaan
Tanaman ini banyak ditanam sebagai
tanaman peneduh pinggir jalan, hutan
kota, karena pohon ini serba guna dan
dapat menjadi sebuah falsafah hidup
maka digunakan sebagai lambang dari
salah satu dari sila dari Pancasila yaitu
sila ke III (Persatuan Indonesia).
52 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Gnetum gnemon L.
GNETACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon yang tergolong ke dalam Di Sulawesi umumnya tumbuh liar di
Gymnospermae ini memiliki` tinggi 5-22 m. hutan alam terutama pada ketinggian di
bawah 1200 m dpl. Di Pulau Jawa dan
Daun elip memanjang, 7-22 X 2-10 cm, dengan Sumatra umumnya di tanam di
ujung yang meruncing, tepi rata, seperti kulit pekarangan rumah.
sampai berdaging. Bulir bertangkai, 1-3
Nama Lokal
(kerapkali 1) dalam ketiak daun, tidak Bago (Jawa), Baguak (Minangkabau),
bercabang atau dengan cabang lateral 1-3. Bulir Belinjo (Indonesia), Maninjo (Jawa,
Sunda0, Sake (Sunda), Tangkil (Sunda).
jantan panjang 3-5 cm; karanagan bunga 5-8 ; Sulawesi : Huka ( Muma/Kulawi, Tado),
bunga betina rudimenter, berbentuk bola. suka (Kaili), Tavanjuka (Kaili).
Monoecious (berkelamin satu). Bulir betina Kegunaan
panjang 6-10 cm; karangan bunga 3-8, Di Sumatra dan Jawa ditanam sebagai
berbunga 5-12 buah. Buah duduk, pada waktu tanaman pekarangan, Pucuk daun yang
masih muda dan buah sebagai sayuran.
masak merah tua indah, panjang 2-2,5 cm oval Biji dari buah untuk pembuatan emping
atau bulat telur terbalik, dengan ujung ”melinjo”.
meruncing yang pendek ; kulit luar berdaging.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 59
Heritiera littoralis Dryand.
STERCULIACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran besar. Batang tinggi lurus dengan Malesia.
Habitat dan Ekologi
banir tinggi. Kulit batang bagian dalam berbilah.
Umumnya hidup pada dataran rendah
Bagian muda dan permukaan daun bersisik lebat. tidak jauh dari pantai.
Ranting langsing, menggalah. Daun spiral, tunggal,
tepi rata. Tangkai daun menebal (membengkak) Nama Lokal
Dungun, Mengkulang (Kalimantan),
pada kedua ujung. Perbungaan memalai di ketiak. Sulawesi : Palapi.
Bunga berkelamin tunggal, sangat kecil, kelopak
bercuping 4-5, daun mahkota tidak ada, bunga Kegunaan
Kayunya berkualitas baik dengan harga
jantan menyatu dalam tugu menyangga 8-10 kepala tinggi, sangat digemari sebagai bahan
sari tanpa tangkai sekeliling bakal buah mandul bangunan kelas 1, meubel, pelapis luar
yang sangat kecil, bunga betina mempunyai 4 atau 5 perabot (venir) dan interior.
bakal biji tanpa tangkai. Buah tidak memecah
terbuka, kadang-kadang sebagian dikelilingi oleh
sayap (samara). Di Sulawesi terdapat 5 jenis
Heritiera yaitu : H. arafurensis Kosterm, H. javanica
(Blume) Kosterm, H. littoralis Dryand, H. sylvatica
Vidal, H. trifoliolata ( F. Muell.) Kosterm.
60 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Hibiscus tiliaceus L.
MALVACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon, tinggi 5-15 m. Daun tunggal,bertangkai, Pinggir pantai.
bentuk jantung lingkaran lebar atau bulat telur,
Nama Lokal
tidak berlekuk, sampai garis tengah 19 cm, Baru (Madura), Wande (Jawa), waru laut
bertulang daun menjari, sebagian dari tulang daun (Jawa, Sunda, Indonesia), waru lengis,
utama dengan kelenjer berbentuk celah pada sisi waru lisah, waru langkung (Jawa), waru
bawah pada pangkal, sisi bawah berambut abu-abu lot (Sunda). Sulawesi ; kalebou (kaili).
rapat. Daun penumpu bulat telur memanjang, Kegunaan
panjang 2,5 cm, meninggalkan tanda bekas Ditanam sebagai tanaman
berbentuk cincin. Bunga berdiri sendiri atau 2-5 pelindung/peneduh. Daun digunakan
sebagai pembungkus, kulit batang
dalam tandan. Daun kelopak tambahan sampai digunakan sebagai tali temali.
lebih dari separohnya melekat, dengan 8-11 taju.
Kelopak panjang 2,5 cm, beraturan bercangap 5.
Daun mahkota bentuk kipas, berkuku pendek dan
lebar, panjang 5-7,5 cm, kuning dengan noda ungu
pada pangkal, oranye dan akhirnya berubah warna
menjadi kemerah-merahan. Tabung benang sari
keseluruhan ditempati oleh kepala sari, kuning.
Bakal buah beruang 5, tiap ruang dibagi dua oleh
sekat semu, dengan banyak bakal biji. Buah bentuk
telur, berparuh pendek, panjang 3 cm, beruang 5
tidak sempurna, membuka dengan 5 katup.
Catatan :
Sangat mirip dengan jenis ini yaitu Hibiscus similis
Bl., banyak ditanam, dengan kelenjar tulang daun
lebih jauh dari pangkal daun, dengan tangkai bunga
yang sedikit lebih pendek, dengan daun kelopak
yang hanya melekat setengah jalan dan biji yang
berambut kasar . waru gunung, waru gomblong
(Jawa).
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 61
Homalanthus populneus (Geisel.) Pax
EUPHORBIACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran kecil, hingga 8-10 (-15 m). Kulit Malesia kecuali Papua New Guinea.
batang bagian dalam bergetah putih, encer. Kayu Biasanya tumbuhan ini tumbuh ditempat
terbuka, dalam hutan sekunder dan
putih, lembut. Daun spiral, panjang dan lebar merupakan salah spesies pionir.
hampir sama, menyegi tiga lebar hingga
membundar telur, panjang 6-9 cm, lebar 6-8 cm, Nama Lokal
Kelebutag (Indonesia). Sulawesi : Wilonti
pangkal lurus, permukaan bawah gundul. (Kulawi, Uma, Kaili), Belante (Napu,
Tangkai daun panjang 4-10 cm, merah, ada Besoa, Bare'e).
sepasang kelenjer di pertemuan dengan helai daun.
Kegunaan
Daun penumpu besar, meninggalkan lampang jelas. Merupakan “fast growing species” yang
Bunga berkelamin tunggal (bunga jantan dan berguna untuk reboisasi.
betina terdapat dalam tumbuhan yang sama),
dalam bulir ujung panjang 1—25 cm, 2-8 bunga
betina bertangkai panjang dekat pangkal, sisanya
bunga jantan, daun mahkota tidak ada, cakram
tidak ada. Bunga jantan kelopak memipih, daun
kelopak 2, benang sari 6-10, putik tidak ada. Bunga
betina : kelopak bercuping 2 atau 3, bakal buah
beruang 2, tangkai putik tidak terbelah. Buah
bercuping 2, garis tengah 7 mm, agak berdaging,
merekah perlahan-lahan hijau abu-abu, di tangkai
sangat langsing, panjang 2,5-5 cm.
62 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Kleinhovia hospita L.
STERCULIACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran kecil, tinggi hingga 10 m dengan Asia tropis dan kepulauan Mascarene
hingga Polinesia.
tajuk rapat, pada batang berkembang penghisap dari Habitat dan Ekologi
dasar, Kulit batang luar coklat terang atau keabu- Hutan dataran rendah terutama pada
abuan, ranting muda berbulu halus. Daun : tunggal, elevasi rendah.
spiral atau alternate, berbentuk hati, 5-30 X 4-25 Nama Lokal
cm, berdaging pada kedua sisi. Pertulangan 6-8 Tan-ag, bignon, hamitanago (Filipina),
pasang, tangkai daun 3-30 cm panjangnya. Bunga : timaha, timanga, tangkele (Indonesia).
Balaroa (Kaili, Sulawesi Tengah), temahai
berwarna pink pucat, terletak di ujung. Buah : 5
(Malaysia), champhu phuang, hatsakhun
ruang, buah membulat, berukuran 2-3 cm, masing- thet, po farang (Thailand) tra d(or), c[aa]y
masing ruang berisi 1-2 biji, biji bulat, warna putih. tr[af] (Vietnam)
Kegunaan
Daun muda dimakan sebagai sayuran,
kayu digunakan untuk pembuatan alat-
alat perkakas, kadang-kadang ditanam
sebagai hiasan. Air rebusan daun
digunakan sebagai obat sakit kuning,
hepatitis.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 67
Knema celebica de Wilde
MYRISTICACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon, tinggi hingga 10 m. Ranting kadang-kadang Sulawesi (endemik Sulawesi), terutama di
pipih, 2-4 mm dbh, halus, atau memiliki bulu-bulu bagian tengah seperti Cagar alam
Morowali, Soroako, Malili, Wosu.
yang panjangnya 0.5 -1mm . Kulit batang halus.
Habitat dan Ekologi
Daun kaku, berbentuk oblong 12-20 X 3-7 cm, Hutan dataran rendah, hutan di atas
ujung daun terpotong (ciri ini mudah dikenali di batuan ultrabasa, 100-600 m dpl.
lapangan), dasar daun attenuate, permukaan atas Berbunga : Februari-April dan Juli.
Berbuah : Juli.
coklat gelap, permukaan bawah glabrescen, keabu-
abuan. Perbungaan : Tangkai bunga 1-4 mm. Bunga Nama Lokal
memiliki bulu seperti karat yang tetap 0,5 -0,7 (-1) -
mm panjangnya, periantium 3 cagak berwarna Kegunaan
kemerahan bagian dalam. Buah 1 ( atau 2) Belum banyak informasi.
infructescen, elip, 2-2,2 X 1,2-1,3 cm, dengan bulu-
bulu seperti karat yang rapat 1-1,5 mm panjangnya.
Pericarp kering 1,5 mm tebalnya.
68 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Nama Lokal
Palili (Sulawesi Tengah)
Kegunaan
Kayu bakar
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 71
Lithocarpus havilandii (Stapf ) Barnett.
FAGACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon atau semak, 2-25 m tinggi. Diamater batang Malesia (Kalimantan, Serawak, Sabah),
Sulawesi terutama bagian tengah seperti
20-100 cm. Kulit batang berwarna coklat hitam, Gunung Lampobatang, rante Mario,
halus dan berlenti sel. Percabangan rapat berwarna Gunung Lumut, Rore Katimbu dan hutan
coklat kekuningan dengan bulu-bulu halus Babahaleka Bariri di Taman Nasional Lore
berukuran pendek. Daun kaku berukuran 4-9 X 3- Lindu.
Habitat dan Ekologi
5 cm, lebih lebar pada bagian tengah, permukaan Pada pegunungan atau hutan yang
daun tidak berwarna, permukaan bagian atas pucat berlumut, pada ketinggian 1300-3000 m
hingga coklat gelap, bagian bawah diselaputi oleh dpl. Berbunga sepanjang tahun akan
tetapi buah masak biasanya bulan Juni-
warna coklat kekuningan, dasar daun runcing atau Juli.
membulat, tepi rata sedikit mengkerut, ujung daun
tumpul. Buah yang masak berbentuk conical, 2,5-3 Nama Lokal
Palili (Sulawesi Tengah)
cm panjang, 1,5-2 cm diameternya, berdaging,
hitam kecoklatan. Kegunaan
Kayu bakar.
72 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Kegunaan
Species ini merupakan kerabat sawo yang
kayunya sangat bagus. Salah satu
komoditi ekspor ke luar negeri seperti
Jepang, Eropah.
78 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Morinda citrifolia L.
RUBIACEAE
Deskripsi Distribusi
Perdu atau pohon yang bengkok, 3-8 m tingginya. Banyak ditanam/dibudidayakan sebagai
Kulit kekuningan. Daun kebanyakan bersilang tanaman obat. Dapat tumbuh baik dari
ketinggian 1-1500 m dpl. Di Sulawesi
berhadapan, bertangkai, bulat telur lebar hingga terdapat jenis Morinda lain yaitu Morinda
bentuk elip, kebanyakan dengan ujung runcing, sisi celebica Miq., Morinda citrifolia var.
atas hijau tua mengkilat, sama sekali gundul, 10-40 bracteata (Roxb.) Hook.f., Morinda
tomentosa Roth.
X 5-17 cm. Daun penumpu bulat telur, bertepi
rata, hijau kekuiningan, hingga 1,5 cm panjangnya, Nama Lokal
Mengkudu (Indonesia), bentis, kemudu,
di bawah karangan bunga selalu cukup tinggi dan kudu, pace (Jawa), cangkudu (Sunda),
tumbuh menjadi satu.Bunga bongkol bertangkai, khoduk (Madura). Sulawesi : bingkuru,
rapat, berbunga banyak, di ketiak daun. Bunga seru
berbilangan 5-6, berbau harum. Mahkota bentuk Kegunaan
tabung bentuk terompet, putih, dalam lehernya Tanaman obat serba guna, banyak
digunakan sebagai obat penurun tekanan
berambut wol, tabung lebih kurang 1 cm darah tinggi, anti kanker, asam urat, obat
panjangnya. Benang sari 5, tumbuh jadi satu batuk dll. Akar dapat digunakan sebagai
dengan tabung mahkota hingga tinggi, tangkai sari pewarna alami.
berambut wol. Buah bongkol berbenjol-benjol
tidak teratur, jika masak berdaging dan berair,
kuning kotor atau putih kuning, 5-10 cm
panjangnya ; intinya keras seperti tulang, coklat
merah.
80 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Anak daun bertangkai, bulat telur, oval atau bulat Nama Lokal
telur terbalik, tepi rata, sisi bawah hijau pucat, Kelor (Indonesia, Jawa, Sunda), Keloro
(Sulawesi, Kaili).
panjang 1-3 cm. Bunga malai panjang 10-30 cm, di
ketiak. Piala kelopak hijau, taju kelopak Kegunaan
melengkung membalik, putih, panjang 1 cm. Daun Daun dan buah yang muda digunakan
mahkota putih kuning, yang terdepan terbesar, sebagai sayuran. Sayuran ini merupakan
makanan tradisional suku Kaili di
panjang kira-kira 1,5 cm, yang lain membalik. Sulawesi Tengah.
Benang sari dan staminoidea dengan ujung yang
melengkung kembali. Buah kotak menggantung,
bersudut 3, panjang 20-45 cm. Katup tebal, di
tengah ada bekas cetakan yang dalam berisi 1 baris
biji. Biji bentuk bola, bersayap 3. Buah pecah waktu
masak seperti pada pala.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 81
Myristica fatua Houtt.
MYRISTICACEAE.
Deskripsi Distribusi
Pohon, tinggi 10-25 m. Mengeluarkan cairan Malesia : Kalimantan bagian tenggara,
Sulawesi (Taman Nasional Lore Lindu
warna merah darah pada waktu dilukai, Ranting sangat umum), Filipina Selatan, Maluku
3-4 (-6) mm diameternya, memiliki bulu-bulu dan Irian bagian barat.
yang panjangnya (0.1-) 0,2-0,4 mm, berlenti sel. Habitat dan Ekologi
Hutan primer ataupun sekunder terutama
Daun berbentuk tersebar berbentuk jorong, pada ketinggian 900 m dpl
ukuran 15-40 (-50) X 4,5-15 (-18) cm, dasar
membulat, ujung lancip, permukaan atas coklat , Nama lokal
permukaan bawah coklat muda atau keabu-abuan Sulawesi : Lawedaru ( Muma, Uma)
dengan bulu 0,2-0,3 mm. Bunga warna kuning
terang, berupa gentong. Buah bulat telur berbulu Kegunaan
berwarna kecoklatan, berukuran 6 cm. Tidak banyak diketahui
82 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Kegunaan
Salah satu kayu penting dari kelompok
Podocarpaceae, kayu digunakan untuk
kontruksi bangunan, finishing interior,
perabot, venir kadang-kadang untuk
perahu kecil.
84 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Deskripsi Distribusi
Berukuran besar, tinggi 40 m, diameter setinggi Sulawesi, Sumatra, Kalimantan dan
Maluku. Dilaporkan 9 jenis Palaquium dari
dada (DBH) hingga 75 cm.Mengeluarkan getah Sulawesi yaitu : P. amboinensis, P.
berwarna putih susu apabila terpotong. Banir luzoniense, P. maliliensis, P. obovatum, P.
curam, tinggi kira-kira 1 m. Kulit batang obovatum var. orientale, P. obtusifolium, P.
berwarna coklat tua, berlekah dangkal, meretak, quercifolium, P. ridleyi, dan P. rostratum
(Kessler et al. 2002).
kulit batang bagian dalam berwarna merah Habitat dan Ekologi
lembut. Ranting langsing hingga kokoh, diameter Hutan primer lahan pamah. Di Sulawesi
4-8 mm, menggundul. Penumpu lanset, panjang terutama didapatkan pada hutan
pegunungan rendah di Taman Nasional
hingga 11 mm. Daun melonjong membundar Lore Lindu.
telur sungsang, panjang 12-30 cm, lebar 5-10 cm,
pangkal membaji, ujung melancip. Permukaan Nama Lokal
atas gundul, permukaan bawah menyutra, tulang Kume, Nantu
daun sekunder 9-16 pasang. Tangkai daun
Kegunaan
panjang 3-7 cm. Bunga dalam gugus 4-8 di Kayu perdagangan berkualitas bagus.
ketiak. Daun kelopak panjang hingga 6 mm,
mahkota panjang 10-16 mm, benang sari 12,
bakal buah beruang 5 atau 6, berbulu di ujung,
tangkai putik panjang 15-22 mm, gundul. Buah
membulat, garis tengah + 2 cm, gundul. Biji
menjorong, kulit biji berwarna cokelat
kekuningan.
86 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Nama Lokal
Puah (Brunei), sika (Maluku), batai
(Semenanjung Malaysia), kayu machis
(Serawak), white albizia (PNG), moluccan
sau (Filipina), Jeungjing (Indonesia :
Sunda/ Jawa Barat), sengon laut (Jawa),
sengon, albizia (Sulawesi).
Kegunaan
Kayu digunakan sebagai bahan kontruksi
tapi kualitas kurang bagus, kadang
sebagai pohon pelindung, tanaman
reboisasi (reforestasi) terutama di daerah-
daerah bekas tambang`, kayu bakar. Kulit
batang mengandung tanin, daun untuk
pakan ternak ayam dan domba.
88 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Deskripsi Distribusi
Berukuran besar, tinggi 20-45 m, diameter Di Sulawesi terutama didapatkan pada
hutan dataran tinggi seperti di puncak
setinggi dada (DBH) hingga 70 cm. Batang warna Padeha, Rorekatimbu dan sekitar danau
hitam kadangkala diselimuti oleh Tambing Taman Nasional Lore Lindu.
lumut yang tebal terutama pada hutan pegunungan
Nama Lokal
tinggi. Daun majemuk menyirip (sesungguhnya Sulawesi : “Kao Nori” (Napu, Besoa).
tangkai daun), kaku, tebal, bentuk bundar telur
dengan tepi bercangap. apabila diremas Kegunaan
mengeluarkan aroma yang harum. Kayu Kayu berkualitas cukup bagus.
mempunyai berat jenis 0,58 dengan kelas awet IV
dan kelas kuat III.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 89
Pigafetta elata Becc.
ARECACEAE
Deskripsi Distribusi
Palem ini merupakan khas Sulawesi. Berukuran Endemik Sulawesi dan Wallacea.
cukup besar, berbatang tunggal, lurus, dengan Habitat dan Ekologi
tinggi hingga 40 m atau lebih. DBH hingga 40 cm. Hidupnya kadang-kadang berkelompok ,
pada daerah terbuka, seperti di lereng-
Batang berwarna hijau tua mengkilat licin dan lereng perbukitan yang mendapatkan
memiliki cincin bekas pelepah daun. Daun sinar matahari langsung. Banyak
mempunyai anak daun yang tersusun menyirip, ditemukan di Taman Nasional Lore Lindu
seperti di aliran sungai Sopu, Dongi-
pangkal tangkai daun berduri hitam, halus, dongi, Kulawi, pada ketingian 600-1700 m
perbungaan berbentuk malai, perbungaan bagian dpl. Di pinggir jalan raya Palu-Parigi, di
berupa tandan dan menggantung. Bunga berwarna cagar alam Pangi Binanga, sekitar kebun
kopi juga banyak ditemukan.
putih kotor, bunga jantan dan betina terletak pada
palem yang berbeda. Buah berukuran kecil, daun Nama Lokal
bersisik. Sulawesi Tengah : Nibung (Kulawi),
“wanga”, “banga” (Napu, Besoa, Uma).
Kegunaan
Umbut batang yang masih muda disayur,
kulit batang untuk lantai tempat padi
(lumbung), batang tua untuk tiang
bangunan. Kadang-kadang ditanam
sebagai tanaman hias.
90 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Podocarpus imbricatus Bl
PODOCARPACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon dapat berukuran besar yang tingginya Tersebar di seluruh Indonesia, terutama di
mencapai 60 m, kadang-kadang lebih, Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan
Nusa Tenggara. Di Sulawesi banyak
diameternya sampai 150 cm, tidak berbanir atau ditemukan pada hutan pegunungan tinggi
kalau ada kecil. Panjang batang bebas cabang seperti pada puncak Rorekautimbu
sampai lebih dari 30 m. Kulitnya berwarna coklat (Taman Nasional Lore Lindu) Sulawesi
Tengah).
hampir hitam, tidak beralur dan tidak mengelupas. Habitat dan Ekologi
Penampang pepagannya berwarna sawo muda atau Tumbuh tersebar dalam hutan alam
merah, bagian dalam merah muda. Tajuknya tipis. campuran, pada tanah liat, baik di tempat
Daunnya tunggal, kecil-kecil, berbentuk pita yang datar maupun yang berbukit.
Umumnya pohon ini terdapat pada
dengan ujung agak lancip. Variabilitasnya cukup ketinggian 700 m sampai 3000 m dpl.
besar. Dikenal 4 varietas yang dibedakan
Nama lokal
berdasarkan bentuk daun yang dewasa. Ke empat Jamuju (Indonesia), Kao Nori (Sulawesi
varietas itu adalah var. imbricatus, var. patulus, Tengah).
var.robustus dan var. curvulus. Reproduksinya
dengan tunggul atau bijinya. Pertumbuhannya Kegunaan
agak lambat. Kayunya disukai orang, berwarna coklat
keabu-abuan atau kuning muda. Kayu ini
mudah untuk dikerjakan karena ringan,
dengan B.J. 0,52, agak kuat tetapi kurang
awet dengan kelas keawetan IV dan kelas
kekuatan III. Kayu jamuju digunakan
untuk bermacam-macam keperluan,
antara lain industri kerajinan rakyat
(tangkai sapu, sikat dan lain-lainnya),
industri perkayuan, alat-alat tulis, alat-alat
peraga, alat-alat olah raga (terutama raket
badminton), kadang-kadang juga dipakai
untuk lantai rumah, dikembangkan
sebagai kayu lapis.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 93
Podocarpus neriifolius D.Don
PODOCARPACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon dapat berukuran kecil hingga besar yang Jenis ini tersebar dari India sampai China,
tingginya mencapai 40 m, kadang-kadang lebih, Jepang dan Malesia (Semenanjung
Malaysia, Filipina, Sumatra, Jawa,
diameternya sampai 70 cm, tidak berbanir atau
Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa
kalau ada kecil. Batangnya tegak, sering berlekuk, Tenggara, Irian Jaya dan Papua New
dengan kulit luar yang tipis, halus sampai bersisik Guinea. Di Sulawesi banyak ditemukan di
atau beralur dan berwarna coklat keabu-abuan. Taman Nasional Lore Lindu terutama di
hutan
Pepagan berwarna merah sampai merah jambu, Habitat dan Ekologi
berlapis-lapis dan berserat. Tajuknya bulat. Tumbuh di hutan primer basah pada
Daunnya tunggal, berbentuk lanset yang sempit ketinggian 400-2600 m dpl. pegunungan
seperti hutan babahaleka di Bariri, Moa
sampai lebar. Perbungaan jantan berbentuk
silindris dan terdapat pada ketiak daun atau ujung Nama Lokal
ranting. Perbungaan betina terdiri atas tangkai Kayu cina (Indonesia), Karunia (Sulawesi
panjang dan bakal buah. Bijinya jorong membulat. Tengah : Uma, Muma).
Jenis ini mempunyai variabilitas yang besar dan di Kegunaan
Indonesia dikenal 9 varietas yaitu : var.nerfiifolius, Kayunya putih kotor, kuat dan keras,
var. bracteata, var.membranaceous, var.atjehensis, dengan kelas keawetan IV, kelas kekuatan
var.timorensis, var.linearis, var.teysmanii, II-III dan B.J. 0,60. kayu dapat digunakan
untuk bahan konstruksi ringan. Daunnya
var.ridleyi dan var.polyantha. Masa berbunga dapat digunakan sebagai obat rematik.
biasanya sepanjang tahun. Perbanyakan jenis Seringkali tumbuhan ini digunakan
dilakukan dengan biji. sebagai tanaman hias dan baik sebagai
tanaman pagar pekarangan.
94 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Kegunaan
Kayu untuk bangunan, Buah dapat
dimakan.
96 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Nama Lokal
Kongilu (Soroako, Bungku Selatan), Kao
ngilu, Sengilu ( Wana Taronggo Baturube
Morowali).
Kegunaan
Buah digunakan sebagai bahan penyedap
dimasak bersama ikan. Jenis ini sedang
giat diteliti kemungkinannya sebagai
tumbuhan penyerap Nikel. Sebagai agen
dalam FITOMINING.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 99
Shorea assamica Dyer forma Koordersii (Brandis) Symington
Sinonim : Shorea philippinensis Brandis (1895), Shorea koordersii Brandis ex
Koord. (1898), Shorea globifera Ridley (1922)
DIPTEROCARPACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran besar, tinggi hingga 55 m India, Semenanjung Thailand,
Semenanjung Malaysia, Sumatra,
dengan dbh hingga 150 cm. Daun ovatus, elip Kalimantan, Filipina, Sulawesi dan Maluku
jarang yang obovatus, berukuran 5-9 X 2-4 cm , bagian selatan. Dipterocarpaceae adalah
dengan 13-18 pasang pertulangan sekunder, salah satu famili tumbuhan berbunga
permukaan bawah kadangkala berbulu halus, yang penting sebagai penghasil kayu
berkualitas bagus. Di daerah malesia
tangkai daun 5-7 mm panjangnya, stipula hingga terdapat 550 jenis dan memiliki 10 genus
15 mm panjangnya. Stamen 15 mm. Tangkai diantaranya Shorea (meranti), Anisoptera
buah kira-kira 2 mm panjangnya. Buah masih (mersawa), Cotylelobium (resak),
Dipterocarpus (keruing), Dryobalanops
memiliki kelopak bunga (seperti sayap) yang (kapur), Hopea (merawan),
panjangnya 11 X 2 cm, tiga kelopak besar dan Neobalanocarpus (chengal), Parashorea
dua kelopak kecil. (meranti), Upuna (upun) dan Vatica
(resak). Shorea adalah salah satu genus
yang memiliki jenis 160 anggota.
Di Sulawesi hingga saat dilaporkan baru
terdapat 6 jenis anggota Dipterocarpaceae
yaitu : Shorea assamica var. Forma
koordersii, Hopea celebica, Vatica rassak,
Vatica sunaptera flavovirens, Anisoptera
thurifera dan Hopea gregaria.
Umumnya tumbuh pada hutan dataran
rendah di Sulawesi pada ketinggian 0-500
m dpl.
Nama Lokal
Indonesia : damar masegar (nama
umum), piniti boti pien (Maluku), damar
larieh (Sulawesi), sogar baringin nabotar
(Tapanuli, Sumatra). Malaysia ; lemsa
kulat, meranti pipit (semenanjung).
Filipina ; danlig (Tagalog), manggasinoro
(umum). Thailand ; saya khao.
Kegunaan
Kayu merupakan sumber utama meranti
putih. Berkualitas bagus dengan
kerapatan kayu 420-680 kg/m3 pada
kandungan air 15%. Resin dinamakan
juga ”damar tenang” dikoleksi dan
diperdagangkan pada skala komersil di
Sulawesi Utara.
100 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Kegunaan
Kulit batang digunakan sebagai obat
disentri, leprosy, diare, elephantiasis dan
menghambat kanker dan anti malaria.
Kulit juga digunakan dalam pembuatan
tali dan pakaian. Pohon ditanam sebagai
tanaman ornamental/ hias.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 101
Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry
Sinonim : Eugenia caryophyllata Thunb.
MYRTACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon, tinggi hingga 12 m. Daun bulat telur atau Tumbuhan ini asli dari Maluku. Di Maluku
Utara masih ditemukan pohon cengkeh
memanjang, dengan pangkal yang sangat runcing, yang berumur ratusan tahun dengan
serupa kulit, 6-13,5 X 2,5-5 cm, bagian atas diameter batang lebih dari 150 cm. Di
mengkilat. Malai rata hanya terminal, kadang- wilayah Indonesia lainnya banyak
dibudidayakan. Di Sulawesi banyak
kadang berbunga sedikit.
ditanam di Propinsi Sulawesi Utara dan
Tabung kelopak sedikit memanjang di atas bakal Sulawesi Tengah, terutama di Kabupaten
buah, hijau kuning, kemerahan, tinggi 1-1,5 cm ; Buol dan Toli-toli.
pinggiran taju bulat telur sampai segitiga.
Daun mahkota berbentuk tudung, bulat lingkaran, Nama Lokal
Kruidnagelboom (Nederland), clove
kemerahan, panjang 4-5 mm, rontok awal. (Inggris), cengkeh (Indonesia : Sumatra,
Lempeng benang sari tumbuh dengan baik. Jawa, Sunda, Sulawesi, Madura).
Benang sari lebih-kurang 0,5 cm panjangnya.
Tangkai putik pendek. Buah buni memanjang Kegunaan
Tunas muda bunga dikeringkan
sampai bentuk telur terbalik, panjang 2-2,5 cm. digunakan untuk bahan pembuatan rokok
kretek, atau diambil minyaknya sebagai
obat sakit gigi, eugenol digunakan
sebagai atraktan dalam pengendalian
serangga hama, buah (bunga) digunakan
sebagai bumbu masak.
102 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Nama Lokal :
Sulawesi : Maku (Kaili, Uma, Muma :
Sulawesi Tengah), Gora
(Parigi, Tojo, Togian, Ampana, Poso).
Jawa : Jambu bol. Sumatra : Jambak
(Minangkabau)
Kegunaan
Daun muda dapat dimakan sebagai lalap.
Buah dimakan sebagai buah-buahan.
104 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Kegunaan
Kayu digunakan sebagai bahan kontruksi
dengan kualitas sangat bagus. Bahan
pembuatan perabot seperti kursi, lemari,
dan untuk ukiran terutama di pulau Jawa,
bahan perabot yang diukir terbuat dari
kayu ini.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 105
Terminalia catappa L
Sinonim : Terminalia moluccana Lamk. (1783), Terminalia procera Roxb. (1832),
Terminalia mauritiana Blanco (1845)
COMBRETACEAE
Deskripsi Distribusi
Secara alami menyebar dari India, Indo-
Pohon, berukuran sedang, tinggi hingga 25 (-40) m, China, dan Thailand, kawasan Malesia
DBH 150 cm, sering memiliki akar banir yang termasuk pulau-pulau di Indonesia,
tingginya hingga 3 m, permukaan kulit batang warna Filipina, Australia bagian Utara dan
Polinesia.
abu-abu hingga coklat, kulit bagian dalam keunguan- Di kawasan tropika jenis ini sangat
coklat. Daun tunggal, biasanya berbentuk obovatus, banyak ditanam sebagai tanaman
berukuran 8-25 cm panjang X 5-14 cm lebar. Dasar pelindung.
daun subcordatus, kadangkala memiliki bulu
Kegunaan
dibagian bawah, memiliki (6-) 8-12 pasang tulang Kayu digunakan sebagai bahan kontruksi
sekunder, tangkai daun 4-15 (-20) mm panjangnya, untuk rumah, perahu, perabot. Kulit
bunga dalam bentuk spike 8-16 cm panjang, pada batang dan daun sebagai sumber tanin
yang digunakan untuk penyamakan kulit.
ketiak daun. Terminalia memiliki arsitektur pohon Biji mengandung minyak dan dapat
yang unik seperti payung. dimakan. Jenis ini sangat banyak ditanam
Di Asia Tenggara terdapat banyak jenis pohon dari sebagai tanaman pelindung baik dalam
marga Terminalia, beberapa diantaranya adalah taman ataupun di pinggir jalan raya.
Kegunaan
Kayu dugunakan untuk berbagai
bangunan, khususnya untuk alat musik,
getah digunakan sebagai obat untuk
melawan disentri dan untuk pembekuan
darah, pensil. Di Filipina pohon
digunakan sebagai tumbuhan untuk
reboisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1992. Indonesia Country Study on Biological Diversity. Jakarta: Ministry of
State for Population and Environmental Republic Indonesia. Prepared for UNEP
under The work Programme for Environment Cooperation between The
Republic of Indonesia and The Kingdom of Norway.
Gradstein SR, Tan B, King C, Zhu RL, Drubert C & Pitopang R. 2005. Catalogue of the
Bryophytes of Sulawesi, Indonesia. Journal of the Hattori Botanical Laboratory 98.
213-257
Hall R. 1995. The plate tectonics of Cenozoic SEAsia and the distribution of land and sea.
Pages 99- 131 in Biogeography and geological evolution of SEAsia (R. Hall, and
J. D. Holloway, eds.). Backhuys,Leiden.
Keßler, P.J.A., M. Bos, S.E.C. Sierra Daza, L.P.M. Willemse, R. Pitopang, and S.R.
Gradstein. 2002b. Checklist of Woody plants of Sulawesi, Indonesia. Blumea
Suplement 14: 1-160.
Keßler, P.J.A., R. Pitopang, M. Bos, and S.R. Gradstein. 2002a; Tree diversity of different
land use systems at Lore Lindu National Park, Central Sulawesi Indonesia.
14.Jahrestagung Gesell fur Tropenokolie, Goetingen, 21-24 Febr. 2002
Kinnaird M.F. 1997. Sulawesi Utara: Sebuah Panduan Sejarah Alam. Jakarta: Yayasan
Pengembangan Wallacea
Mittermeier, R.A., Myers, N., Gil., P.R dan C.G. Mittermeier. 1999. Hotspot. Earth's
Biologically Richest and Most Endangered Terresterial Ecoregions, CEMEX,
S.A. Mexico City. Printed in Japan. By Toppan Company.
Mabberley, D.J., C.M. Pannel and A.M. Sing. 1995. Flora Malesiana. Series I-
Spermatophyta. Vol 12-part 1-1995.
Mogea, J.P. 2002. Preliminary Studi On the Palm Flora of the Lore Lindu National Park,
Central Sulawesi, Indonesia, Biotropia No. 18 : 1-20
Moss SJ, Wilson EJ. 1998. Biogeographic implication of the Tertiary paleogeographic
evolution of Sulawesi and Borneo. Biogeoraphic and Geological Evolution of
SE.Asia.pp. 133-163. Edited by R. Hall and J.D. Holloway. Backhuys
Publishers, Leiden. The Netherlands
Ramadanil Pitopang, 2002. Herbarium sebagai salah satu bentuk konservasi eksitu.
Lokakarya penyusunan IBSAB bioregion Sulawesi. Makassar. Juli 2002
Ramadanil Pitopang, S.R. Gradstein, E. Guhardja, dan P.J.A. Keßler. 2002. Tree
composition in secondary forest of Lore Lindu National Park, Central Sulawesi
Indonesia. Abstract, International Symposium on Land Use, Nature
Conservation and the Stability of Rainforest Margins in Southeast Asia, Bogor,
29 September – 3 October 2002.
Ramadanil Pitopang, R. Kessler P., Gradstein, S.R, Mogea, J.P, Guhardja. E. and
Tjitrosudirdjo, S.S. 2004. Four years Herbarium Celebense (CEB). 6th Flora
Malesiana Symposium Proceedings. Los Banos, Philiphines.
Ramadanil Pitopang 2006. Structure and Composition of Six Land Use Types Differing in
Use Intensity in the Lore Lindu National Park, Central Sulawesi, Indonesia. PhD
Disertation. Post Graduate Program. BogorAgricultural University. Bogor.
Siebert, S.F. 1998. Rattan Use, Economics, Ecology and Management in the Southern
Lore Lindu National Park Region of Sulawesi Indonesia. School of Forestry.
University Montana, Missoula. United State ofAmerica.
Steenis, C.G.G.J.1988. Flora untuk Sekolah di Indonesia. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.
Thomas, S dan A. Schuiteman, 2002. Orchids of Sulawesi And maluku: A Preliminary
Cataloque. Linleyana 17(1): 1-72.2002
Van Balgooy MMJ, Hovenkamp PH, Welzen PC. 1996. Phytogeography of the Pasific-
Floristic and historical distribution pattern in plant. In The origin and evolution of
Pasific island biotas. New Guinea to eastern Polynesia ; pattern and process. Pp.
191-213. edited by Keast A, Miller SA. SPB academic Publishing bv.
Amsterdam.
Whitmore ,T.C.,I.G.M. Tantra. 1989. Tree Flora of Indonesia, Checklist For Sulawesi.
Published By Agency for Research and Development Forest Research and
Development Center Bogor Indonesia
Whitten A.J.,M. Mustafa and G.S. Henderson. 1987. The Ecology of Sulawesi. Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta
Witono, J.R., A. Suhatman, N. Suryana, R.S. Purwantoro. 2000. Koleksi Palem Kebun
Raya Cibodas. Seri Koleksi Kebun Raya –LIPI. Vol.II, No.1. Cabang Balai
Kebun Raya Cibodas. UPT Balai Pengembangan Kebun Raya LIPI.
Yuzammi and Hidayat. 2002. The Unique, Endemic and Rare Flora of Sulawesi. Bogor:
Bogor Botanical Garden.
Tentang Editor
Dr. Max M.J. Van Balgooy
Merupakan salah seorang botanist terbaik
dunia yang memiliki pengetahuan yang
sangat baik terhadap pemahaman Flora
Asia Tenggara,Malesia dan Kepulauan
Pasifik. Lahir di Purbalingga (Jawa Tengah,
Indonesia), 14 Agustus 1932. Botanist yang
fasih berbahasa Indonesia (ataupun bahasa
Jawa dan Sunda) ini memiliki Ibu orang
Indonesia (Jawa) sedangkan ayah
berkebangsaan Belanda. Masa kecilnya
dihabiskan di peternakan dan daerah
pertanian yang dekat dengan hutan alam di
Jawa Tengah. Dia telah memulai mengamati
tumbuhan dan hewan sejak masa kanak-kanak. Selama mengikuti pendidikan di Bandung
(Jawa Barat) dia habiskan sebagian waktunya untuk mengamati burung dan satwa liar
lainnya. Setelah mengikuti pendidikan di Jurusan Biologi ITB Bandung kemudian beliau
pindah ke Leiden Belanda pada tahun 1958 dan menyelesaikan sebuah academic training,
setelah itu beliau memulai studi Doktornya dengan fokus “Plant geography of Pacific” di
bawah bimbingan Prof. Van Steenis. Beliau berpartisipasi aktif dalam melakukan
identifikasi koleksi speciemen yang ada di National Herbarium of Netherlands, Leiden.
Sebagai hobi, hingga saat ini Dr. Van Balgooy telah menghasilkan berbagai publikasi
ilmiah baik berupa artikel penelitian, CD Rom untuk identifikasi Tumbuhan dan Buku
referensi seperti “ Malesian Seed Plants” Spot Characters ( Volume 1), Portraits of tree
families (Volume 2) dan Portraits of non tree families (Volume 3).
Tentang Penulis
Prof. Dr. Ramadanil Pitopang
Lahir di Payakumbuh Sumatra Barat 13
September 1964. Anak Minangkabau yang
bersuku Pitopang bergelar Sutan Rajo
Deli ini menyelesaikan studi Sarjana
Biologi (Drs) pada Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Andalas tahun 1989.
Penulis juga aktif sebagai pemakalah di berbagai simposium baik nasional ataupun
Internasional seperti : Land use, Nature Conservation and the Stability of Rainforest
Margins in Southeast Asia Bogor, Indonesia (2002), The Sixth Flora Malesiana Symposium
di Los Banos, Filipina (2004), International Symposium of STORMA Gottingen-Jerman
(2005).
Pada tahun 1991. Manejer project pada “Organic Farming System Development”. PACT-
USAID di Enklav Lindu Taman Nasional Lore Lindu . Pada tahun 1991 – 1995 menjadi
Direktur “Yayasan Ngata Anata (YANGATA)”, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat Lokal
yang bergerak dalam bidang konservasi dan pengembangan masyarakat khususnya pada
pertanian organic dan pertanian lahan kering. Tahun 1992 menjadi asisten Professor di
Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Pada tahun yang sama (1992) menjadi staf
pengajar tetap pada Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu sampai sekarang.
Disamping sebagai dosen di Universitas Tadulako juga aktif dalam kegiatan konservasi
Keanekaragaman Hayati, dimana sejak 2002-2007 bekerja sebagai “Lore Lindu Program
Manager“ pada The Nature Conservancy (TNC) dan sejak 2007 sampai sekarang bertindak
sebagai “ Sulawesi Protected Area Manager.
Aktif pada berbagai pertemuan ilmiah terutama dalam bidang konservasi Keanekaragaman
hayati dan lingkungan sebagai resources person seperti : Conservation Partnership and
Leadership (CPAL) workshop in Guilin, China. The Nature Conservancy – China Country
Program (2007), Conservation Action Planning – Coach Training and Workshop. Di Port
Douglas – Australia (2007), Conservation Action Planning - Coach Training and Workshop.
The Nature Conservancy. Bali – Indonesia (2006), Lesson Learned – Lore Lindu National
Park Partnership Program and Strategy. First Asia Pacific Exchange Learning Program
(APEX) – The Nature Conservancy. Balikpapan, Indonesia (2007), National Seminar and
Workshop on Biodiversity Conservation and Stability of Rain Forest Margin. Indonesian
Sciences Institute (LIPI), Jakarta (2008) dan sebagai “Resource Person. National Seminar
on Protected Areas Management. Tadulako University - Palu, Central Sulawesi”.
DR. Aiyen Tjoa. Lahir di Jambi, tanggal 01 Januari 1968. Gelar
Doktornya (PhD) diperoleh dari Hohenheim University, Germany
pada bidang Nutrisi Tanaman. Dr. Tjoa sebelumnya merupakan
staf dosen pada Fakultas Pertanian di Universitas Jambi
Sumatra, dan sejak tahun 1998 pindah ke Fakultas Pertanian
Universitas Tadulako. Dalam program Post Doctoral yang
dibiayai oleh KNAW- Netherlands sejak tahun 2007 melakukan
identifikasi dan karakterisasi spesies tumbuhan lokal Sulawesi
yang berpotensi menyerap logam Nikel dengan konsentrasi
tinggi (Nickel Hyperaccumulating plant), dibawah supervisi
Dr. Max Aarts dari grup molekular genetik Wageningen. Penulis
juga tercatat memiliki kerjasama penelitian internasional dengan beragam universitas
internasional terutama di Eropa pada bidang nutrisi tanaman dan kimia tanah. Selain aktif
melakukan Tridarma Perguruan Tinggi terutama perkuliahan dan penelitian, beliau
merupakan Staf Ahli Rektor Universitas Tadulako untuk bidang kerjasama domestik ataupun
internasional, dibawah koordinasi Pembantu Rektor IV Universitas Tadulako. Memiliki
hubungan kerjasama internasional dan aktif menulis proposal memungkinkan UNTAD
menerima proyek bergengsi European Commission seperti Asia Link dan Erasmus “External
Window Cooperation” dengan tujuan pengembangan kapasitas staf UNTAD. Lebih lanjut,
Dr. Tjoa selain aktif melakukan penelitian dan publikasi memiliki keinginan besar untuk
memajukan Universitas Tadulako dengan meningkatkan kapasitas staf melalui peningkatan
jenjang sekolah terutama ke luar negeri dengan beasiswa yang diadakan melalui bidang
kerjasama dan hibah bersaing.