Anda di halaman 1dari 126

PengenalanJenis-Jenis Pohon

Yang Umum Di Sulawesi

Editor :

Dr. Max M.J. Van Balgooy

Penulis :

Ramadanil Pitopang
Ismet Khaeruddin
Aiyen Tjoa
In’am F Burhanuddin

2008
Editor :
Dr. Max M.J. Van Balgooy

Penulis:
Ramadanil Pitopang, Ismet Khaeruddin, Aiyen Tjoa,
In’am F Burhanuddin

Judul dalam katalog: Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi


Penerbit: UNTAD PRESS
ISBN 978-970-3701-64-6

©: 2008 Herbarium Celebense UNTAD


Cover design : In’am F. Burhanuddin
Lay out : In’am F.Burhanuddin

Penerbitan buku ini didukung oleh:

Herbarium Celebense (CEB) Pemerintah Propinsi


Laboratorium Ekotaksonomi Tumbuhan
Universitas Tadulako
Sulawesi Tengah
Jurusan Biologi F-MIPA
Universitas Tadulako
iii Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Sambutan Gubernur
Sulawesi Tengah
HB. Paliudju

Segala puji dan syukur kami persembahkan kepada TuhanYang Maha Kuasa yang
atas karuniaNya buku Pengenalan Pohon Di Sulawesi ini akhirnya dapat disusun
dan diterbitkan dengan baik. Keanekaragaman hayati Sulawesi yang begitu tinggi
perlu didokumentasikan dengan baik agar menjadi panduan bagi generasi
mendatang yang ingin mempelajari keanekaragaman hayati sulawesi khususnya
bagi para pelajar, guru-guru, mahasiwa, peneliti, pejabat fungsional dan parapihak
yang ingin mengembangkan kajian tentang KEHATI di sulawesi. .

Sulawesi merupakan pulau yang unik dan khas yang menjadi pusat kawasan
Wallacea. Kawasan ini merupakan wilayah yang terletak di antara dua benua yaitu
Asia dan Australia. Kawasan ini memiliki tingkat endemisitas yang tinggi dalam
hal flora dan fauna, serta memiliki perbedaan yang sangat jelas dengan
Kalimantan yang hanya dipisahkan oleh Selat Makassar yang tidak terlalu luas.
Sementara itu Sulawesi Tengah merupakan pusat keanekaragaman Sulawesi
karena merupakan tempat pertemuan tiga lempengan benua.

Pemerintah Propinsi Sulawesi Tengah sangat mendukung penerbitan buku ini dan
besar kiranya buku ini dapat memberikan manfaat dan sumbangan bagi kemajuan
ilmu pengetahuan di Indonesia khususnya di Sulawesi Tengah.

Palu, 1 Oktober 2009

HB. Paliudju
Gubernur Sulawesi Tengah
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi iv

Sambutan Rektor
Universitas Tadulako

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahnya”
Buku Tentang Pohon-pohon di Sulawesi Tengah ini dapat terselesaikan dengan
baik.

Kehadiran buku ini merupakan salah satu dari hasil Tri Darma Perguruan Tinggi
yang dilakukan di Universitas Tadulako dan merupakan bukti nyata bahwa
kegiatan penelitian merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian utama di
Universitas Tadulako, sehingga melalui pengembangan lembaga riset seperti
Herbarium merupakan fasilitas utama penting dalam menunjang bidang
keanekaragaman hayati Sulawesi yang terkenal dengan keunikan dan tingkat
endemisitas yang tinggi. Potensi biodiversitas tumbuhan Sulawesi ini masih
sangat tinggi, hal ini ditunjukan dengan banyaknya penemuan ilmiah baru oleh
botanist dalam beberapa tahun terakhir baik yang bersifat “New Record” ataupun
“New Species”. Tercatat beberapa jenis yang merupakan baru untuk ilmu
pengetahuan seperti Allocasia megawatii (Araceae) dari C.A. Tinombala, Impatien
punaensis (Balsaminaceae) dari Lore Lindu, Pinanga aurantiaca (Arecaceae) dan
Nepenthes pitopangii (Nepenthaceae) dari Taman Nasional Lore Lindu.

Kami merasa bangga dan menyambut baik kehadiran Buku ini yang kedepannya
diharapkan muncul karya-karya dari civitas academica Universitas Tadulako untuk
kemajuan Ibu Pertiwi yang tercinta.

Palu, 10 Oktober 2009

Drs.H. Sahabuddin Mustapa, M.Si


Rektor Universitas Tadulako
v Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Ucapan Terima Kasih


Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat dan KaruniaNya
sehingga buku ini dapat diselesaikan secara baik hingga penerbitannya. Seperti
disadari bahwa publikasi menyangkut Flora Sulawesi masih sangat terbatas, disisi
lain kawasan ini merupakan bioregion penting untuk keanekaragaman hayati
Indonesia terutama kekayaan Flora dan Fauna di Indonesia. Oleh sebab itulah
buku ini disusun untuk membantu para pihak dalam pengenalan keanekaragaman
hayati tumbuhan Sulawesi terutama kaum akademisi (dosen, peneliti dan
mahasiswa) pada bidang Ilmu Pengetahuan Alam seperti Biologi, Kimia,
Kehutanan serta lembaga terkait lainnya seperti pertanian, pariwisata,
kehutanan, dan konservasi konservasi sumber daya alam.

Dengan selesainya buku ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah mendukung kehadiran Tulisan ini
terlebih khusus kepada Bapak Rektor Universitas Tadulako Drs. H. Sahabuddin
Mustapa, MSi, kepala Lembaga Penelitian Universitas Tadulako Drs. H. Arifuddin
Bidin, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Drs. Abdullah, MT,
Ketua Prodi Biologi FMIPA UNTAD Drs. Elijonnahdi, MSi, dan Ketua jurusan
Manajemen Hutan Ir. Akhbar, MT. Kepada Dr. Ahmad Rizal M.Appl.Sci. serta
seluruh kolega di The Nature Conservancy atas dukungan moral dan material
dalam penerbitan buku ini.

Penulisan buku ini sangat ditunjang oleh fasilitas Herbarium Celebense (CEB)
UNTAD, yang merupakan salah satu herbarium penting di bioregion Wallacea dan
merupakan aset Universitas Tadulako. Untuk itu penulis ingin menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah berjasa dalam
pengembangan Herbarium Celebense terutama pada Bpk. Prof. Dr. Ir. H. Edi
Guhardja, MSc (IPB), Dr. Paul J.A. Kessler (Hortus Botanicus Leiden), Prof. Dr.
Stephan Robert Gradstein (Univ.of Gottingen), Dr. Michael Kessler (Univ.
Gottingen), Dr. Ir. Sri S. Tjitrosoedirdjo (SEAMEO BIOTROP), Prof. Dr. Johanis P.
Mogea (Herbarium Bogor) dan Dr. Ir. H. Dede Setiadi (IPB), yang semuanya
merupakan pakar Ekotaksonomi dan konservasi biodiversitas tumbuhan. Buku ini
disusun berdasarkan studi literatur dan penelitian ke lapangan terutama di hutan-
hutan Sulawesi, untuk itu penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada
Firdaus, S.Hut, Sahar Sabir, S.Hut dan Hardianto Mangopo, S.Hut yang merupakan
staff Herbarium Celebense yang setia menemani dan membantu penulis baik di
lapangan ataupun di herbarium.

Akhirnya penulis berharap semoga buku ini bermanfaat untuk kemaslahatan umat
manusia.
Palu, 22 September 2008

Penulis
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi vii
DAFTAR ISI
Sambutan Gubernur Sulawesi Tengah....iii Gnetum gnemon....58
Sambutan Rektor Universitas Heritieria littoralis....59
Tadulako.....iv Hibiscus tiliaceus.....60
Homalanthus populneus....61
Ucapan Terima Kasih......vii
Hopea celebica....62
Daftar Isi.....vi Horsfieldia costulata.....63
Pendahuluan.....1 Kalappia celebica.....64
Tinjauan Pustaka.....3 Kleinhovia hospita.....66
Aleurites moluccana.....11 Knema celebica.....67
Alstonia scholaris.....12 Koordersiodendron pinnatum....68
Alstonia spectabilis......13 Leucaena leucocephala....69
Annona muricata.....14 Lithocarpus celebicus.....70
Annona reticulata.....15 Lithocarpus havilandii.....71
Macadamia hildebrandii.....72
Annona squamosa....16
Macaranga hispida......73
Anthocephalus chinensis....17 Magnolia candollii.....74
Antidesma bunius.....18 Mangifera foetida.....75
Areca vestiaria.....19 Mangifera minor......76
Arenga pinnata.....20 Manilkara fasciculata....77
Arenga undulatifolia.....21 Meliosma sumatrana.....78
Artocarpus heterophyllus.....22 Morinda citrifolia.....79
Bischofia javanica.....23 Moringa oleifera.....80
Buchanania arborescens....24 Myristica fatua....81
Myristica fragrans.....82
Calophyllum inophyllum....25
Nageia wallichiana.....83
Cananga odorata....26 Octomeles sumatrana.....84
Canarium hirsutum...27 Palaquium quercifolium.....85
Carallia brachiata....28 Pandanus tectorius......86
Cassia siamea....29 Paraserianthes falcataria.....87
Castanopsis accuminatisima....30 Phylocladus hypophyllus.....88
Casuarina equisetifolia....31 Pigafeta elata.....89
Celtis phillipinensis...32 Pinanga caesea.....90
Cinnamomum porrectum....33 Platea excelsa.....91
Podocarpus imbricatus.....92
Cocos nucifera....34
Podocarpus neriifolius.....93
Cynometra ramiflora.....36 Polyalthia lateriflora.....94
Delonix regia....37 Pometia pinnata.....95
Deplanchea bencana....38 Pterocarpus indicus.....96
Dillenia serrata.....39 Pterospermum javanicum.....97
Diospyros celebica....40 Sarcotheca celebica.....98
Dracontamelon dao......42 Shorea assamica.....99
Duabanga mollucana.....43 Streblus asper.....100
Durio zibethinus.....44 Syzygium aromaticum....101
Syzygium cumini.....102
Dysoxylum nutans.....45
Syzygium malaccensis.....103
Elaeocarpus teijsmannii....46 Tectona grandis.....104
Elmerillia ovalis.....47 Terminalia catappa......105
Erythrina subumbrans.....48 Timonius minahassae.....106
Erythrina variegata.....49 Toona ciliata.....107
Eucalyptus deglupta.....50 Trema orientalis.....109
Ficus benjamina......51 Vernonia arborea.....110
Ficus minahassae.....52 Winmannia celebica....111
Galbulimima belgraveana....53 Wrigtia pubescens.....112
DAFTAR PUSTAKA
Garuga floribunda....54
RIWAYAT PENULIS
Gastonia serratifolia.....55
Gironniera subaequalis.....57
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 1

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang mendapat julukan sebagai
“Megabiodiversity Countries” karena memiliki keanekaragaman hayati yang
sangat tinggi. Keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia ini tersebar di
dalam wilayah nagara kesatuan Republik Indonesia.

Sulawesi merupakan pulau terbesar dan penting di Indonesia, secara biogeografi


pulau ini terletak dalam subregion biogeografi Wallacea yaitu suatu wilayah yang
unik karena merupakan kawasan peralihan antara Benua Asia dan Australia dan
memiliki keanekaragaman hayati dengan tingkat endemisitas yang tinggi.
Diperkirakan 15% dari tumbuhan berbunga di Sulawesi adalah endemik (Whitten
et al. 1987 : Ramadhanil Pitopang, 2006). V. Balgooy et al. (1996) melaporkan 933
tumbuhan asli dari Sulawesi yang dibahas dalam Flora Malesiana waktu itu, 112
adalah endemik Sulawesi.

Endemisitas tumbuhan berbunga di Sulawesi sangat bervariasi diantara kelompok


takson, Sebagai contoh pada Palm (Arecaceae) dan Anggrek (Orchidaceae) dari
total 817 spesies anggrek dari Sulawesi dan Maluku (128 genera) 149 merupakan
endemik (Thomas and Schuiteman 2002). Selain itu Sulawesi juga dikenal
sebagai salah satu kawasan EBA (Endemic Bird Area) terpenting di Indonesia,
dimana dari 328 jenis burungnya, 88% adalah jenis yang unik (White and Bruce,
1986). Dari 127 hewan menyusui asli, 79 (62%) bersifat endemik dan
presentasinya meningkat sampai 98% jika kelelawar tidak dihitung (Whitten et al.,
1987).

Berdasarkan data base yang ada, diperkirakan di Sulawesi terdapat lebih dari
2100 jenis tumbuhan berkayu yang terdiri atas famili Meliaceae, Euphorbiaceae,
Rubiaceae, Myrtaceae, Ebenaceae, Moraceae, Magnoliaceae, Burseraceae,
Araucariaceae dan lain-lain (Kessler et al 2002). Diantaranya merupakan
tumbuhan yang tergolong pohon (dbh > 10 cm) yang mempunyai nilai ekonomi,
estetika dan konservasi yang sangat baik.
Publikasi tentang flora Sulawesi terutama jenis tumbuhan berbunga masih sangat
terbatas, sampai saat ini terbatas hanya berupa “checklist” dan “cataloque”
(Kessler etal 2002; Gradstein et al.2005 ; Thomas and Schuiteman 2002). Di dalam
buku ini diperkenalkan 100 jenis pohon yang beberapa diantaranya ditemukan
secara alami di Sulawesi yang masing-masing dilengkapi dengan gambar,
deskripsi, nama lokal, habitat dan ekologi serta kegunaan. Diharapkan kehadiran
buku ini bermanfaat untuk berbagai pihak yang memerlukan terutama untuk
keperluan pendidikan, pengusaha, konservasi dan pengambil kebijakan.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 3

TINJAUAN PUSTAKA

Biogeografi , Sejarah Alam dan Keanekaragaman Hayati Sulawesi

S
ulawesi merupakan salah satu pulau besar dan penting di Indonesia, karena
secara biogeografi termasuk dalam kawasan Wallacea, suatu kawasan yang
terdiri atas pulau Sulawesi, sebagian Maluku, kepulauan Banda, dan
kepulauan Nusa Tenggara Barat, dengan luas keseluruhan sekitar 346.782 km2.
Wilayah ini sangat unik karena merupakan tempat bercampurnya tumbuhan,
hewan, dan hidupan lain dari Asia dan Australia, serta merupakan kawasan
peralihan ekologi (ekoton) antara kedua benua tersebut (Mittermeier et al., 1999).

Kawasan ini dinamakan Wallacea, merujuk nama Alfred Russel Wallace, seorang
penjelajah alam dari Inggris yang pada tahun 1850-an melakukan ekspedisi di
kawasan ini. Hasil penelitiannya dipublikasikan dalam buku The Malay
Archipelago yang menyimpulkan bahwa flora dan fauna di kawasan ini banyak
yang unik dan spesifik, serta mempunyai biogeografi tersendiri yang berbeda
dengan bagian barat dan timur Indonesia. Karena hasil pemikirannya ini, Alfred
Russel Wallacea dikenal sebagai Bapak Biogeografi, studi tentang persebaran
geografi tumbuhan dan hewan (Whitten et al., 1987; Kinnaird, 1997; Mittermeier et
al., 1999).

Whitmore (1989) dan Mittermeier et al. (1999) menyatakan bahwa kondisi


biogeografi pulau Sulawesi yang spesifik merupakan akibat proses pembentukan
pulau ini sejak masa purba. Menurut Kinnaird (1997), kawasan ini memiliki sejarah
geologi yang komplek, meliputi pergeseran lempeng bumi, perbenturan antar
lempeng bumi, pergolakan dalam perut bumi, dan kegiatan gunung api yang
memuntahkan isi perut bumi, hingga menjadikan bentuk pulau Sulawesi unik dan
tidak beraturan seperti saat ini (Gambar 3).

Gambar 1. Kepulauan Indonesia dengan zona biogeografinya (Whitten et al. 1987)


4 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Pembentukan pulau Sulawesi dimulai sekitar 200 juta tahun yang lalu, ketika
benua besar purba Gondwana (sebelumnya Pangea) terpecah-pecah karena
pergerakan lempeng bumi di bawahnya. Di antara pecahan-pecahan benua
tersebut ada sebagian yang bergabung kembali membentuk pulau-pulau baru
(Gambar 2.3). Salah satu penggabungan yang penting secara biogeografi adalah
pertemuan sebagian benua Asia dan Australia yang memungkinkan perpindahan
dan percampuran flora dan fauna yang sedang berevolusi. Salah satu pecahan
daratan Asia bergerak ke arah timur dan kelak membentuk Jawa, Sumatera,
Kalimantan, dan Sulawesi barat. Selanjutnya sekitar 100 juta tahun yang lalu,
Australia bersama dengan Irian (Papua) dan Sulawesi timur, memisahkan diri dari
Antartika dan bergerak ke utara dengan membawa serta mamalia, burung dan
tumbuhan berbunga. Kemudian sekitar 60-70 juta tahun yang lalu, Sulawesi barat
terpisah dari Kalimantan, lalu sekitar 15 juta tahun yang lalu Sulawesi timur
memisahkan diri dari Irian, serta bergerak ke barat menabrak fragmen Sulawesi
barat, sehingga pecahan tersebut membelok dan semenanjung utaranya berputar
hampir 90 derajat ke posisinya yang sekarang. (Moss and Wilson, 1998).

Aktifitas geologi ini menyebabkan pulau Sulawesi secara biogeografi terisolasi dari
pulau-pulau di sebelah barat (Asiatis), maupun di sebelah timur (Australis). Isolasi
geografi pulau Sulawesi dan kondisi lingkungannya, seperti variasi topografi,
gradien elevasi, dan variasi jenis tanah menyebabkan flora dan fauna di bioregion
ini berkembang secara khas (Siebert, 2000). Struktur dan komposisi biota pulau ini
sangat unik, walaupun jumlah jenisnya relatif sedikit, dimana jumlah jenis
tumbuhan tinggi diperkirakan hanya 5000 spesies, termasuk 2100 tumbuhan
berkayu (Whitten et al., 1987; Keßler et al., 2002). Di pulau ini hanya didapatkan 7
spesies anggota familia Dipterocarpaceae, kelompok tumbuhan berhabitus pohon
yang bernilai ekonomi tinggi dan mendominasi hutan-hutan di Kalimantan (267
spesies) dan Sumatera (104 spesies). Fagaceae menunjukan pola yang sama
dimana 6 spesies Lithocarpus dan 2 Castanopsis dari Sulawesi, dibandingkan
dengan 60 dan 21 tercatat dari Kalimantan masing-masingnya (Keßler 2002).

Kemolekan fisik pulau Sulawesi dengan pegunungan berselimut hutan dan


terumbu karang yang mengagumkan menyimpan pesona kehidupan biologi,
berupa flora dan fauna yang unik dan spesifik (Kinnaird, 1998; Yuzammi dan
Hidayat, 2002). Keanekaragaman hewan di kawasan meliputi sekitar 289 spesies
burung, 114 spesies mamalia, dan 117 spesies reptilia (Ministry of Population and
Environment Republic of Indonesia, 1992). Di pulau ini dikenal beberapa fauna
endemik seperti anoa (Buballus depresicornis dan B. quarlesii), tarsius (Tarsius
spectrum, T. pumillus, dan T. diannae), maleo (Macrocephalon maleo), burung alo
(Rhyticeros cassidix dan Phanelopides exerhatus), babirusa (Babyrousa babyrusa),
musang raksasa (Macrogalidia muschen-broekii), kuskus (Ailurops ursinus dan
Strigocuccus celebensis), jalak sulawesi (Scisirostrum dubium) dan Latimeria sp
salah satu species ikan purba (ikan fosil) yang ditemukan beberapa tahun yang
lalu dari perairan Sulawesi Utara.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 5

Gambar 2. Kawasan Konservasi di Sulawesi


Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 6

50
50 40

30 20

10 0

Gambar 3. Rekontruksi Asia Tenggara sejak 50 juta tahun lalu. (Hall 1995)
7 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Yuzammi dan Hidayat (2002) melaporkan 67 spesies anggrek dan 67 spesies flora
non anggrek yang bersifat endemik dan unik dari Sulawesi yang disusun
berdasarkan pada hasil ekspedisi botani yang dilakukan di beberapa kawasan
konservasi di Sulawesi. Jenis flora tersebut antara lain: Cymbidium finlaysonianum,
Coelogyne celebica, Abdominiea minimiflora, Goodyera reticulata, Phalaenopsis
celebensis Sweet, Vanda celebica J.J. Smith, Allocasia suhirmaniana Yuzammi &
A.Hay, Alocasia megawatii Yuzammi, Alpinia abendanoni Val., Alocasia balgooyii
Hay, Diospyros celebica Bakh., Orophea celebica Miq., Agathis celebica, dan lain-
lain.

Gambar 4. Nepenthes spec.nov, jenis baru dari TN.


Lore Lindu dan Macadamia hildebrandii (Proteaceae)
species endemik Sulawesi.

Menurut Mogea (2002) Sulawesi memiliki tingkat endemisitas palem yang tinggi
(72%), dimana 68% spesies dan 58% genus palem yang tumbuh di bioregion ini
adalah asli Sulawesi. Di antara jenis-jenis palem yang ada dua di antaranya
endemik untuk Sulawesi Tengah, yaitu Gronophyllum sarasinorum dan Pinanga sp.
nov (longirachilla). Beberapa spesies palem Sulawesi lainnya yang endemik adalah
Pigafetta elata Becc., Licuala celebica Miq., serta beberapa spesies rotan seperti
taimanu (Korthalsia celebica), tohiti (Calamus inops Becc. var. celebicus Becc.),
Calamus minahassae, Calamus koordersianus Becc., Calamus symphisipus Mart. dan
lain-lain.
JENIS- JENIS POHON TERPILIH YANG
UMUM DI SULAWESI
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 11
Aleurites moluccana (L.) Willd.
EUPHORBIACEAE
Deskripsi Distribusi
Berukuran besar, tinggi hingga 20 m, diameter Asia tropis hingga Polinesia. Di Asia
setinggi dada (DBH) hingga 60 cm. Tajuk Tenggara umumnya ditanam dan
dibudidayakan termasuk di Sulawesi,
kelihatan berwarna perak keputih-putihan dari
terutama digunakan sebagai tanaman
jauh. Daun : Tunggal, tersusun secara alternate atau pelindung pada tanaman coklat.
spiral, berukuran 12-23 X 6–12 cm, dengan 3-5
tulang daun dari bawah, disamping itu terdapat 4-7 Nama Lokal
Lumbang (Filipina), Kemiri, Muncang
ekstra pertulangan daun. Tangkai daun 10 cm atau (Indonesia), Kembiri, buah keras
lebih dengan sepasang kelenjer (Malaysia), “Kok namz man (Laos),
pada permukaan atas. Bunga : Putih kekuning- Photisat, Kue ra, Purat, Mayao (Thailand),
Lai (Vietnam). Derekan , Pidekan (Jawa),
kuningan, pucat, dengan tangkai bunga bulat, Muncang (Sunda), Candle nut tree,
terletak pada ujung. Buah : Bulat, 5-6 cm diameter, Bankul nut Tree (Inggeris), Bancoulier des
hijau atau kecoklatan, biasanya dengan 2 biji keras, Moluques, Noyer des M, Noix de Bancoul,
Aleurite, Camiri (Perancis). Sulawesi : Beau
daging buah tebal berdaging.
(Kaili, Muma, Uma).

Kegunaan
Minyak dari biji untuk pembuatan lilin dan
sabun, digunakan juga sebagai bumbu
untuk memasak. Kulit batang kadang-
kadang digunakan sebagai obat.
12 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Alstonia scholaris (L.) R.Br


APOCYNACEAE
Deskripsi Distribusi
Berukuran besar, tinggi hingga 40 m, diameter Srilanka dan India hingga Asia Tenggara
setinggi dada (DBH) hingga 100 cm. Kulit batang dan China Selatan termasuk Filipina dan
Australia bagian Utara, Kepulauan
bagian luar coklat terang hingga krem, batang Bismarck, dan Salomon.
berlenti sel, kulit batang bagian dalam
menghasilkan getah warna putih (susu). Daun : Nama Lokal
Tunggal, tersusun dalam bentuk melingkar yang Dita (Filipina), Pulai lilin (Brunei), Pulai
terdiri atas 5-8 daun, berbentuk elip, berukuran 7- (Indonesia, Malaysia), Lettok (Myanmar),
Tinpet (laos), Sattaban, Teenpet, Hassaban
17 X 2.5 –3,5 cm, dasar daun runcing, ujung (Thailand), C[aa]y m[of] cua (Vietnam).
membulat, pertulangan daun sering prominent, Pule, Gabusan (Jawa), Lame bodas
warna hijau pada permukaan atas, dan keputihan (Sunda), Poole, Ajooras, Shaitan wood,
Whitecheese wood (Inggeris), Pulai,
pada permukaan bagian bawah, tangkai daun 1,5-3 Shaitan (Perancis). Sulawesi : Kayu Tolor
cm panjangnya. Bunga : Putih krem, dalam bentuk (Buol), Lengaru (Kaili, Muma, Uma).
cymus terletak pada ujung, corolla tubular dengan
5 lobes. Buah disusun oleh 2 folikel, 20-30 cm Kegunaan
Kayu berkualitas bagus untuk pulp
masing-masingnya, glabrous (polos), biji panjang berwarna putih ringan, mempunyai berat
dan pipih dengan bulu/ rambut pada ujung. jenis 0,38 termasuk kelas awet V dan kelas
kuat V-IV. Kulit batang untuk banyak
kegunaan seperti obat Malaria, kadang-
kadang ditanam sebagai tanaman hias.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 13
Alstonia spectabilis R.Br.
APOCYNACEAE

Deskripsi Distribusi
Berukuran sedang, tinggi 8-10 m, kulit batang Tersebar di Asia Tenggara seperti di
Sumatra, Jawa, Kalimantan, Maluku. Di
agak gelap, bergetah seperti susu. Banir akan ada Sulawesi tersebar merata seperti di Taman
apabila pohon sudah tua. Daun tunggal, Nasional Lore Lindu, Dumoga Bone,
berhadapan atau melingkar, bentuk elip melebar, Tangkongko, Cagar Alam Morowali, dan
Soroako.
urat daun jelas. Perbungaan terminal, tersusun
malai, bunga berukuran kecil. Mahkota bunga
Nama Lokal
putih, kuncup terpuntir pada ujung. Buah bulat Hiha, Labuangi (Sulawesi Tengah).
memanjang, diameter 4 mm. Tumbuh
berpasangan. Kegunaan
Kayu berkualitas bagus untuk pulp
berwarna putih ringan, mempunyai berat
jenis 0,37 termasuk kelas awet III dan
kelas kuat III-II.
14 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Annona muricata L.
ANNONACEAE
Deskripsi
Distribusi
Pohon berukuran kecil, tinggi 3-8 m. Daun Tropis, berasal dari Amerika Selatan,
memanjang, bentuk lanset atau bulat telur banyak ditanam dan kadang tumbuh liar
terbalik, ujung meruncing pendek, seperti kulit, di Malesia. Banyak tumbuh di lembah
Palu
panjang 6-18 cm, tepi rata.
Bunga berdiri sendiri berhadapan dengan daun,
bau tak enak. Daun kelopak kecil. Daun mahkota Nama Lokal
Zuurzak (Nederland), Sirsak (Indonesia),
berdaging, 3 yang terluar hijau, kemudian kuning, Durian Balando (Minangkabau),
panjang 3,5- 5cm, 3 yang terdalam bulat telur, Mandalika (Sunda), Nangka Belanda
kuning muda. Daun kelopak dan daun mahkota (Jawa, Sunda), nangka buris (Madura),
Nangka England (Madura), Nangka
terdalam secara genting. Dasar bunga cekung Sabrang (Jawa).
sekali. Benang sari banyak. Penghubung ruang
sari di atas ruang sari melebar, menutup
Kegunaan
ruangnya, putih. Bakal buah banyak, bakal biji 1. Ekstrak biji dan daun digunakan sebagai
Tangkai putik langsing, berambut. Kepala putik pestisida botani. Daging buah bahan
silendris. Buah majemuk tidak beraturan, bentuk baku industri minuman (juice),
mengandung vitamin C.
telur miring atau bengkok, 15-35 kali 10-15 cm.
Biji hitam dan daging buah putih. Manis
keasaman rasanya apabila masak.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 15
Annona reticulata L.
ANNONACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon atau perdu berukuran kecil, tinggi hingga Tropis, berasal dari Amerika Selatan,
7 m, semua bagian jika diremas berbau kuat. banyak ditanam dan kadang tumbuh liar
di Malesia. Banyak tumbuh di lembah
Daun memanjang sampai bentuk lanset, Palu.
9-30 X 3,5-7 cm, cukup lemas, tepi rata.
Bunga dalam karangan yang pendek berbunga 2- Nama Lokal
Buah nona (Indonesia), kemluwa (Jawa),
10. Daun kelopak waktu kuncup tersusun secara manowa (Jawa).
katup, segitiga kecil, pada pangkalnya bersatu.
Bunga dengan daun mahkota terluar berdaging
Kegunaan
sangat tebal, 2-3 cm panjangnya, dari dalam Hampir sama dengan sirsak, buah dapat
putih kekuningan, dengan pangkal berongga dimakan.
akhirnya ungu. Daun mahkota yang dalam sangat
kecil. Dasar bunga meninggi. Benang sari
banyak, putih. Penghubung ruang sari di atas
ruang sari melebar, dan menutup ruangnya.
Bakal buah banyak. Kepala putik boleh dikatakan
duduk. Buah majemuk bentuk bola, garis tengah
5-12 cm ; anak buah khususnya dengan ujung
datar, juga pada waktu masak masih
berhubungan.
Biji coklat hitam. Daging buah putih kotor.
16 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Annona squamosa L.
ANNONACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon atau perdu berukuran, tinggi hingga 7 m. Tropis, berasal dari Amerika Selatan,
Daun elip memanjang sampai bentuk lanset banyak ditanam dan kadang tumbuh liar
tumpul, 6-17 X 2,5-7,5 cm, tepi daun rata. Bunga 1- di Malesia. Banyak tumbuhan di lembah
Palu, terutama di sekitar kampus
2 berhadapan atau di samping daun. Daun kelopak Universitas Tadulako dan jalan raya
segitiga, waktu kuncup bersambung secara katup, menuju Donggala. Salah satu buah-
kecil. Daun mahkota yang terluar berdaging tebal, buahan utama di Kota Palu.
panjang 2-2,5 cm, dari putih kuning, dengan
pangkal yang berongga akhirnya ungu. Daun Nama Lokal
Srikaya ( Indonesia, Jawa, Sunda),
mahkota yang terdalam sangat kecil atau tidak ada. Sarkaya (Madura), Srikaya (Palu), Sarikayo
Dasar bunga dipertinggi. Benang sari banyak, (Minangkabau).
putih. Penghubung ruang sari di atas ruang
diperpanjang dan melebar, dan menutup ruangnya.
Kegunaan
Bakal buah banyak, ungu tua. Kepala putik duduk, Buah dapat dimakan. Ekstrak biji dan
rekat menjadi satu, mudah rontok. Buah majemuk daun digunakan sebagai pestisida botani.
bentuk bola, garis tengah 5-10 cm, berlilin. Anak Buah di makan segar atau dibuat juice.
buah khususnya dengan ujung yang melengkung,
pada waktu masak sedikit atau banyak melepaskan
diri satu dengan yang lain. Biji masak hitam
mengkilat. Daging buah putih.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 17

Anthocephalus chinensis (Lam.) A. Rich ex Walp.


Syn : Neolamarckia cadamba (Roxb) Bosser,
Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miq.
RUBIACEAE
Deskripsi
Distribusi
Pohon berukuran besar, Tinggi hingga 40 m, India hingga New Guinea. Malesia :
DBH hingga 60 cm. Batang lurus. Banir jika ada, Sumatra, Kalimantan, Semenanjung
curam, tinggi hingga 2 m. Kulit batang halus Malaysia, Jawa, Sulawesi, NTT, NTB,
Maluku, PNG, Filipina.
hingga bersisik, berwarna coklat abu-abu hingga Habitat dan Ekologi
coklat tua. Kulit batang bagian dalam berwarna Merupakan jenis pohon pionir penting
kuning pucat, kayu berwarna kuning pucat. Cabang dalam hutan sekunder, terutama di tanah
mendatar. Daun penumpu segi tiga sempit, alluvial. Pada ketinggian 70 m.

panjang 1-2 cm, bertumpang tindih dan memeluk Nama Lokal


kuncup ujung. Daun menjorong hingga Jabon, kelempayan (Melayu). Sulawesi :
Kokabo (Poso, Baree, Tojo),
membundar telur sungsang, panjang 12- 30 cm,
Bekawa/Bekava (Besoa, Napu, Kulawi).
lebar 5-16 cm, pangkal membundar
hingga menjantung, ujung melancip, gundul di Kegunaan
permukaan bawah, tulang daun sekunder 11-17 Buah dapat dimakan, di Jawa Barat
digunakan sebagai bahan pembuatan
pasang, susunan tulang daun tersier mirip tangga. rujak, kadang-kadang difermentasi
Tangkai daun panjang 1-4 cm. Perbungaan di menjadi wine. Dimasak bersama-sama
ujung, berbentuk sebuah bongkol soliter, ikan.
membulat, garis tengah 2-4 cm, tanpa daun gagang
antar bunga, berkelamin ganda, berkelipatan 5,
hampir tanpa tangkai, mahkota berwarna kuning,
gundul, panjang hingga 9 mm, terpilin dalam
kuncup, bakal buah beruang 2, bakal biji banyak.
Bongkol berbuah membulat, berwarna jingga,
buah muda garis tengah hingga 3 mm, tidak
merekah, biji garis tengah 0.2 mm, tidak bersayap.
Di Sulawesi terdapat 2 jenis Anthocephalus yaitu :
A. chinensis dan A. macrophyllus (Roxb) Havil. yang
merupakan jenis endemik untuk Wallacea.
18 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Antidesma bunius (L.) Spreng.


EUPHORBIACEAE
Deskripsi Distribusi
Berukuran kecil, tinggi hingga 7 m, Kanopi sangat India, Srilanka, Indochina dan Malesia
meliputi Malaysia, Sumatra, Jawa,
rapat. Daun : Tunggal, tersusun secara alternate, Sulawesi, Filipina.
coriaceus, berdaging dan mengkilat, berukuran
8-16 X 15 cm, jarang lebih besar tetapi sering Nama Lokal
lebih kecil, dasar daun cuneatus atau membulat. Bignai (Filipina), Buni (Malaysia), “Kho
lien tu (Laos), ba mao chaang (Thailand),
Ujung runcing, petioles bulat dan besar 1 cm
Choi moi (Vietnam). Wuni, Buni
panjangnya. Bunga : dalam bentuk racemus (Indonesia), Wuni (Jawa), Huni, Buni,
terdapat pada dekat ujung tangkai, Bunga putih Wuni, Barune (Sunda), Antidesme
kekuningan, bunga jantan sesil. Bunga betina (Perancis). Chinese Laurel, Bignay
(Inggeris), Sulawesi : Aropi (Kaili, Muma,
dengan tangkai yang pendek. Buah : pendek Uma).
bentuk elip atau bulat, 1 cm diameter.
Kegunaan
Buah dapat dimakan, di Jawa barat
dimakan sebagai rujak, kadang-kadang
difermentasi menjadi wine (anggur).
Dimasak bersama-sama ikan.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 19
Areca vestiaria Giseke
ARECACEAE

Deskripsi Distribusi
Areca adalah salah satu marga tumbuhan berciri Wallacea (Sulawesi dan Maluku)
Habitat dan Ekologi
pohon, berbatang lurus. Terdiri atas 60 jenis Tumbuh pada hutan yang agak terbuka
tersebar mulai dari Asia Selatan, China bagian pada ketinggian 300-1.200 m dpl.
selatan, Indochina, malesia sampai kepulauan
Salomon. Di alam tumbuh di hutan hujan tropik Nama Lokal
yang rapat mulai dari dataran rendah sampai Harao (Napu), Katasa (Wana, Morowali),
Pinang yakis (Sulawesi)
dataran tinggi.
Areca vestiaria Giseke memiliki perawakan pohon Kegunaan
berbatang lurus tanpa cabang, tunggal atau Tanaman hias di luar ruangan, Di alam,
berumpun, tegak, tinggi 5-10 m, tajuk pelepah buah Areca vestiaria banyak dimakan
berwarna kuning sampai jingga, warnanya makin monyet jika sudah masak.

terang dengan bertambahnya ketinggian tempat.


Daun: tangkai dan tulang daun berwarna kuning.
Perbungaan : tumbuh pada batang di bawah tajuk
pelepah. Buah : bulat, diameter sampai 2 cm,
warna kuning sampai merah, daging buah berserat
dan berbiji satu.
20 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Arenga pinnata (Wurmb) Merr.


ARECACEAE
Deskripsi Nama Lokal
Kaong (Filipina), Aren, Lirang (Jawa),
Berukuran besar, Palem pohon soliter tinggi
Anau, Biluluak, (Minangkabau), Kawung,
hingga 12 m, diameter setinggi dada (DBH) Taren (Sunda), Areng Palm, Sugar Palm,
hingga 60 cm. Permukaan batang ditutupi oleh Gomuti palm (Inggeris), Palmier a sucre,
serat ijuk berwarna hitam yang berasal dari dasar Areng, Aren (Perancis). Sulawesi :
“Ngkonau (Kaili), Saguer (Minahasa,
tangkai daun. Daun : pinnate, hingga 8 m panjang, Sulawesi Utara),
anak daun divaricate, panjangnya 1 m atau lebih,
jumlahnya 100 atau lebih pada masing-masing Distribusi
sisi, dasar daun 2 auriculate, ujung daun lobes, dan Semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa,
Sulawesi, Filipina. Di Sulawesi Tengah
kadang-kadang bergigi, permukaan atas hijau terutama tumbuh pada hutan dataran
berdaging, bagian bawah putih dan bertepung. rendah hingga ketinggian 1000 m dpl.
Bunga: baik bunga jantan dan betina terpisah,
besar, tangkai perbungaan muncul dari batang, Kegunaan
Buah muda dimasak dan dapat dibuat
panjangnya 1-1,5 m masing-masing pada rachille. biluluak (kolang-kaling), gula disadap dari
Buah : bulat, ujung tertoreh, 4 X 5 cm, sesil dan tangkai bunga untuk pembuatan gula
terdapat 3 bractea yang tebal, secara rapat merah, difermentasi menjadi minuman
berkumpul sepanjang tangkai perbungaan, beralkohol, cuka, Ijuk (serat) digunakan
untuk pembuatan sapu. Saringan air, atap
berwarna hijau mengkilat, buah masak warna rumah, lidi untuk sapu.
kuning, terdapat 3 biji keras.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 21
Arenga undulatifolia Becc.
ARECACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon yang tergolong palm ini berukuran kecil, Kalimantan dan Sulawesi.
tumbuhnya berumpun, dan batang tidak jelas, Di Sulawesi tengah banyak ditemukan di
Taman Nasional Lore Lindu
tinggi bisa mencapai 6 m, daunnya lebar, panjang mulai dari ketinggian 400 mdpl hingga
hingga 4 m, anak daun tersusun menyirip dan 1200 mdpl.
berbentuk sirip ikan, tepinya bergelombang. Nama Lokal
Perbungaan /inflorescentia mirip enau, berukuran Take ( Sulawesi Tengah : Kulawi (Muma ,
kecil. Uma, Tado).

Kegunaan
Daun dimanfaatkan untuk atap rumah, ijuk
untuk tali. Tanaman hias.
22 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Artocarpus heterophyllus Lmk


Sinonim : Artocarpus integrifolia L.f
MORACEAE
Distribusi
Deskripsi Tanaman ini berasal dari India. Di
Pohon berumah satu, tinggi 10-25m. Memiliki Indonesia umumnya ditanam untuk
getah perekat. Daun tunggal, biasanya tidak diambil buahnya. Dapat tumbuh pada
ketinggian 50-1200 m dpl. Di Sulawesi,
berlekuk, hanya daun pada pohon muda dan tunas terutama tumbuh baik di sekitar lembah
air dengan lekuk besar 3-5; tangkai 1-4 cm; helaian Palu.
daun memanjang atau bulat telur terbalik, 10-25 X
4,5-10 cm, dengan pangkal menyempit demi sedikit, Nama Lokal
Nongko (Jawa), Cubadak (Minangkabau),
tepi rata, serupa kulit, dari atas mengkilat hijau tua. Nangka (Indonesia). Sulawesi : ganaga
Daun penumpu segitiga bulat telur. Karangan bunga (Kaili, Muma), Sulawesi Tengah; panasa
jantan atau betina. Bulir betina berbentuk gada (Bugis), nanaka (Bungku, nanaka
silendris, anak bunga tenggelam dalam poros, bagian (Sulawesi Tenggara).

yang bebas panjangnya lebih kurang 0,5 cm, pada Kegunaan


ujung berpori, di mana muncul kepala putik yang Buah muda disayur, biasanya digulai
(kari), sedangkan buah yang sudah
tunggal, pipih pada sisinya. Bulir jantan bentuk gada masak, daging buah yang meyelimuti biji
atau spul, kerapkali bengkok, hijau tua; anak bunga berwarna kuning, harum dapat dimakan.
sangat kecil, dan tenda bunga bertaju 2, dan 1 Biji kadangkala direbus dan dimakan.
Salah satu buah utama dari Kota Palu.
benang sari. Buah semu menggantung pada ranting
Kayunya berwarna kuning digunakan
yang p endek dari batang atau cabang utama, bentuk sebagai bahan ukiran Toraja, getahnya
telur, memanjang, atau + bentuk ginjal, dengan duri digunakan untuk perekat penangkap
tempel pendek yang runcing segi 3-6, berbau manis burung.
yang keras; berdaging ketat di sekeliling biji. Biji 3,5
cm panjangnya. Terdapat jenis lain yang umumnya
tumbuh secara alami di hutan yaitu Artocarpus integra
Merr. (cempedak hutan) yang buahnya harum dan
berasa enak, pada musimnya biasanya
diperjualbelikan di pasar.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 23

Bischofia javanica Blume


EUPHORBIACEAE
Deskripsi Distribusi
Berukuran besar, bersifat menggugurkan daun India dan Himalaya hingga China, Taiwan,
(deciduous) tinggi hingga 35 m, diameter setinggi Jepang Selatan, Indochina, Thailand, di
seluruh Malesia, termasuk Filipina, dan
dada (DBH) hingga 80 cm. Kulit batang bagian Australia Utara, Samoa, di hutan-hutan
luar coklat kemerahan dan bersisik, kulit batang primer, areal terbuka.
bagian dalam menghasilkan getah warna merah.
Daun : Beranak daun tiga (trifoliate), anak daun Nama Lokal
Tuai (Filipina), Gadog, Gintungan, Kerinjing
elip hingga ovatus, berukuran 6-16 cm X 3-10 cm, (Indonesia), Jitang, Tuai (Malaysia), Java
dasar daun membulat, ujung daun meruncing, cedar ( Papua New Guinea), “Khom 'fat,
pinggiran daun bergerigi, permukaan daun 'Foung'fat (Laos), Toem, Pradu sam
(Thailand), Nhoi (Vietnam). Sulawesi :
berdaging dan mengkilat terutama pada “Pepolo” (Pakerehua/ Napu), Balintunga
permukaan bagian atas. Tangkai daun 8-20 cm (Kulawi, Moma. Uma), Bunga- bunga
panjangnya. Bunga : Kuning kehijauan baik bunga (Pantai barat).
jantan dan betina. Dalam bentuk bunga malai Kegunaan
yang terletak secara axilaris, 9-20 cm panjangnya. Kayu digunakan sebagai kontruksi
Buah: bulat (globosa), drupa berdaging, bangunan, tanin dapat diekstrak dari kulit
batang, daun muda dapat dimakan, di
berdiameter 1-1.5 cm dengan 3-4 lokul, masing- Napu digunakan sebagai obat cacing
masingnya terdapat 2 biji. Biji oblong-obovoid, Schistosomiasis. Kadangkala digunakan
panjangnya 5 mm berwarna coklat. sebagai tanaman pelindung.

Batang Buah
24 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Buchanania arborescens (Blume) Blume


ANACARDIACEAE
Deskripsi Distribusi
Berukuran besar, hingga 75 m tinggi, Kulit batang Andamans, Thailand, Indochina, Taiwan,
Menyebar keseluruh Malesia meliputi
bagian luar umumnya halus. Daun tunggal, Semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa,
tersebar (spiral), obovatus, berukuran 4-26 X 2-7 kalimantan, Sulawesi, Filipina, New
cm, ujung daun cuneatus, ujung daun membulat. Britain, Kepulauan Salomon, Australia
utara. Terutama pada elevasi yang rendah
Pertulangan daun 7-18 pasang, petiole 1-3 cm seperti dekat pantai dan pesisir.
panjangnya. Bunga : Putih atau kuning terang,
bisexual, dalam panikel axilaris. Buah 1 biji Nama Lokal
berbentuk drupa, buah masak hitam violet, 10 mm Balinghasai (Filipina), Kepala Tundang,
diameter. Renghas Ayam (Brunei), Otak, Udang
tumpul, Rangas laut, beluno-beluno
(Malysia), Chaa muang, Luaet khwai,
Mamuang khee kratai (Thailand), C[aaa]y
m[uw]ng ri (Vietnam), Popohan, rawa-
rawa pipit (Indonesia). Sulawesi Tengah :
“Marantaripa” (Baree, Tau Taa),
Marantaipa (Kaili, Moma)

Kegunaan
Kayu digunakan sebagai kontruksi
bangunan, meubel, dan kotak-kotak.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 25
Calophyllum inophyllum L.
CLUSIACEAE
Deskripsi Distribusi
Berukuran besar, hingga 20 m tinggi, DBH hingga Afrika Timur hingga India, Srilanka,
80 cm. Kulit batang bagian luar umumnya bersisik menyebar ke seluruh Asia Tenggara,
Taiwan, Kepulauan Ryukyu, termasuk
( scaly), apabila dipotong mengeluarkan getah Filipina, Australia bagian Utara, dan
berwarna kuning. Kanopi tersebar.. Daun : pulau-pulau di bagian barat Pasifik,
Tunggal, berhadapan, membulat, dasar daun bulat terutama pada hutan-hutan pantai,
atau tumpul, ujung bulat dengan urat daun pada kadang-kadang hingga 200 m dpl.

permukaan atas secara prominen putih kekuningan. Nama Lokal


Pertulangan daun sekunder sangat jelas. Daun Bitaag, Palo Maria (Filipina), Bintangor
berdaging. Bunga : Putih, beraroma bagus, biasanya laut, pinaga laut, penaga (Malaysia),
Beach Calophyllum (PNG), Ponnyet
tidak bercabang, terdapat pada ketiak daun. Buah : ph'ang (Myanmar), Krating, Saraphee
Drupa, bluat, 3-4 cm diamaternya, hijau keabu- naen, Naawakan (Thailand), C[aa}y
abuan. Buah masak kuning. m[uf]u (Vietnam), Calaba, Calophyle,
Bintangor, Bintangur, Bois canot, Bois
tatamaka, Laurier d'Alexandrie (Perancis),
Alexandrian Laurel, Ceylon beautyleaf,
Bintangoor (Inggeris). Nyamplung,
Dingkaran (Indonesia), Nyamplung
(Sunda). Sulawesi : Pude' (Bugis),
Bintangoro (Muma, Uma), Donggala
(Palu).

Kegunaan
Kayu banyak digunakan untuk banyak
keperluan, minyak dari biji untuk
penerangan dan pembuatan sabun, sering
ditanam sebagai tanaman hias.
26 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Cananga odorata (Lamk) Hook.f. & Thomson


ANNONACEAE
Deskripsi Distribusi
Berukuran besar, hingga 50 m tinggi, DBH hingga Seluruh Asia Tenggara, dan Malesia
60 cm. Tidak memiliki akar papan/ banir, Kulit termasuk Sumatra, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi, Filipina, PNG, Australia dan
batang bagian luar umumnya halus, coklat kepulauan Pasifik. Biasanya pada hutan
kekuningan. Daun : tunggal, alternate, berbentuk dataran rendah.
oval- oblong, berukuran 13-29 X 4-10 cm,
berdaging, ujung runcing-meruncing, pinggiran Nama Lokal
Ilang-ilang, Alangilang (Filipina),
daun berombak, pertulangan daun 8-9 pasang, Chenanga, kenanga utan, kenanga
tangkai daun 1-2 cm panjang. Bunga : hijau terang, (Malysia), Kadatngan, Kadapnam,
kuning, sangat harum dalam karangan bunga Sagasein (myanmar), Chhke sreng
(Kamboja),, Kradangnya thai, Kradangnya
dengan 2-6 bunga berukuran pendek. Petal 6,
songkla (Thailand), Ngh[oj]c lant [aa]y,
linear-lancelata, 3-9 X 5-16 mm, sering ho[af]ng lan (Vietnam), Ylang ylang
bergelombang. Buah : terdiri atas 7-16 terpisah. (Inggeris), Kananga, Kenanga
Bulat, monokarp, berukuran 2,5 X 1,5 cm. Buah (Indonesia). Bois de banane, Alanguillan,
Aquillon (Perancis). Sulawesi: Ndolia
masak kehitaman. Biji 2-12, diselaputi oleh pulp (Muma, Uma, Pakerahua), Andolia (Kaili),
berminyak. ukuran 9X6 X 2,5 mm, coklat. Lia-liatangon (Saluan).

Kegunaan
Bunga digunakan pada acara-acara
pernikahan, festival dan perayaan lain,
dan juga digunakan sebagai obat
tradisional, minyak diekstrak dari bunga
digunakan sebagai parfum. Pohon sering
ditanam sebagai tanaman hias.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 27

Canarium hirsutum Willd.


BURSERACEAE
Deskripsi Distribusi
Berukuran besar, hingga 30 m tinggi, DBH hingga Semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa,
60 cm. Banir kadang-kadang hadir, kadang tidak Kalimantan, Maluku, PNG, Filipina,
Kepulauan Salomon.
ada. Kulit batang bagian luar umumnya coklat
keabu-abuan hingga coklat gelap, bersisik. Daun : Nama Lokal
Majemuk, pinnate, tersusun secara spiral dengan Dulit, Bakayan, Hagushus (filipina),
Kedondong, Damar degun, Kambayau
9-27 anak daun, rachis tebal dengantepi yang tajam, Burong (Malaysia), ki bonteng, Kanari
pinggir daun rata, dengan 12-30 prominen pasang Jaki, Mede-mede (Indonesia), Butohuloku
urat daun. Bunga inflorescen yang terletak secara (Napu).
axilaris. Bunga jantan dalam satu panikel, sedang Kegunaan
bunga betina subracemus. Bunga 10-13 mm Batang menghasilkan resin yang dapat
panjangnya. Stamen 6. Buah ovoid, 20 X 63 X 17- digunakan sebagai penerang dan lem.
Akar digunakan secara lokal sebagai obat
45 mm, berwarna hitam keunguan. Biasanya sakit perut.
memiliki trikom/bulu yang tajam dan
menimbulkan gatal.
28 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Carallia brachiata (Lour.) Merr.


RHIZOPHORACEAE
Deskripsi Distribusi
Berukuran besar, hingga 15 m tinggi, DBH hingga Madagaskar, India, Srilanka, Myanmar,
Indochina, China bagian selatan,
25 cm. Kulit batang bagian luar coklat gelap, Thailand, Malesia (Sumatra, Jawa,
ranting secara prominen memiliki nodus (buku). Kalimantan, Jawa, Sulawesi, PNG)
Daun : Tunggal, berhadapan, oblong. Berkuran 4- Filipina, Australia Utara, Kepulauan
10 cm panjang, dasar daun cuneat, ujung runcing, Salomon.
pinggiri daun rata, mengkilat, permukaan atas Nama Lokal
gelap, bagian bawah lebih pucat, petiole pendek, Bakawan gubat, Anosep, Katolit (Filipina),
Meransi, Sabar buku (Brunei), Mesinga,
hingga 5 mm. Bunga : Hijau kekuningan, dalam Radipah, Rabong (Malaysia), Maniagwa
cymus pada ketiak daun dengan sedikit yat (Myanmar), Trameng (Kamboja), Bong
percabangan, Buah : subglobosa, berdaging, 5-8 nang, Halay, Kaueum (laos), Chiang phra
nang ae (Thailand), Mam[ax], S[aw]ng
mm panjang, kuning, buah masak merah dengan 1 m[ar], Send[aw] (Vietnam), Kitamiyang,
biji. Ringgit daerh, Sepat (Indonesia).
Sulawesi : Dango ( Kulawi, Besoa, Napu)

Kegunaan
Kayu merupakan bahan yang bagus
untuk furnitur, lantai, dan interior. Kulit
batang untuk sumber tanin.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 29
Cassia siamea Lamk.
CAESALPINIACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon, tinggi hingga 20 m. Daun majemuk Tumbuhan ini berasal darai Asia Tenggara,
menyirip genap. Kelenjer daun tidak ada atau satu kerap ditanam dan menjadi liar. Sangat
mudah tumbuh di lembah Palu dan
di antara pasangan daun terbawah. Anak daun oval sekitarnya (ketinggian 1-1000 m dpl).
sampai memanjang, kerapkali melekuk ke dalam, Banyak digunakan sebagai tanaman
bagian atas gundul dan mengkilat sedikit, bawah peneduh jalan-jalan di kota Palu dan di
kampus Universitas Tadulako. Juga
berambut halus, 3-7,5 X 1-2,5 cm. Daun penumpu
ditanam sebagai tanaman reboisasi.
cepat rontok, sangat kecil tidak berarti. Kelopak
berbagi 5 dalam. Daun mahkota kuning cerah, Nama Lokal
panjang lebih kurang 2 cm. Tangkai sari terpanjang Johar (Indonesia), Juwar (Jawa, Sunda),
kira-kira 1 cm. Bakal buah dengan tangkai putik Jua (Minangkabau)
sama panjang dengan benang sari yang terpanjang.
Polongan dengan katup yang tebal dan sambungan Kegunaan
Tanaman peneduh jalan, kayu cukup baik.
buah yang sangat dipertebal, di antara sambungan
berbelok-belok, 15-30 X 1,5 cm, berkatup 2. Biji
20-30, panjang 1,5 kali lebar.
30 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Castanopsis acuminatissima (Blume) Rheder


FAGACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran besar, 10-35 m tinggi, DBH India, Burma, China, Taiwan, Siam, Indo-
hingga 30-90 cm. Banir hingga 2 m tingginya. china (Tonkin, laos, Annam). Malesia :
Sumatra utara (Aceh), Semenanjung
Kulit batang bagian luar abu-abu hingga coklat, Malaysia (Kedah, Selangor, Pahang), Jawa
kasar, kulit batang bagian dalam 1-2 cm tebalnya (Gunung Gede dan Wilis), Kalimantan
Daun tipis hingga sedikit berdaging, tunggal, Utara (Gunung Kinabalu), Sulawesi ( Lore
Lindu, Sojol, Bawakaraeng dan
berukuran 4,5-17 cm X 2,5-6 cm, terlebar pada gunung–gunung lain), New Guini (sangat
bagian agak ke bawah dari pertengahan, pangkal banyak), Japen, Misima, New Britain.
daun membulat, pinggiran daun rata, ujung Habitat biasanya tumbuh pada hutan
yang bergunung-gunung pada tanah
meruncing, permukaan atas hijau mengkilat
berpasir, pada altitude 300-2500 m dpl.
berdaging, permukaan bawah coklat hingga Di Sulawesi terutama dominan pada
keperak-perakan, tidak terdapat rambut, hutan pegunungan mulai dari 1100 m
pertulangan daun prominen pada bagian bawah, dpl seperti di Taman Nasional Lore Lindu
bersama-sama dengan Lithocarpus spp,
tulang daun 10-14 pasang dengan sudut 45-60°. Palaquium, dan Litsea sebagai penyusun
Pembungaan terdapat bunga jantan dan bunga hutan submontane.
betina (Androginous), rachis jantan 5-10 cm,
Nama Lokal
bunga betina soliter. Buah soliter, ovoid-conical, Riung anak (Sunda) karena pada induk
berukuran 1-1,5 X 3,4-1 cm. yang besar muncul tunas atau individu
baru yang jumlahnya sangat banyak.
Sulawesi Tengah : Kaha (Muma, Uma),
Haleka (Besoa, Bada, Napu).

Kegunaan
Bahan bangunan dan kayu bakar, buah
dapat dimakan.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 31
Casuarina equisetifolia L.
CASUARINACEAE
Deskripsi Distribusi
Berukuran besar, hingga 30 m tinggi, DBH hingga Semenanjung Malaysia, Thailand dan
70 cm. Kulit batang bagian luar bersisik, Decidous menyebar di seluruh Malesia meliputi
Sumatra, Jawa, Kalimantan, Maluku, PNG,
tree. Daun : halus, tersusun dalam lingkaran 5-20
Filipina, Australia Timur, Kepulauan
daun (pohon menggugurkan daun). Bunga Salomon.
unisexual, bunga jantan dengan stamen tunggal
Nama Lokal
dalam sebuah spike pada brancelet lateral. Buah Agoho, ahaso, aro (Filipina), aru, ru, ru
agregate seperti cone berkayu dengan sebuah biji. laut (Malaysia), Pink tinyu (Myanmar),
Pek nam, Son tha le (laos), Son thale
(Thailand), C[aa]y phi lao (Vietnam),
Cemara laut, ai smara, aru (Indonesia),
Cemara, Cemawis (Jawa), Cemara laut
(Sunda), Casuarine Filao de I'Inde
(Perancis), Pin d'Australia (Perancis),
Cassowary tree, Australian pine, Swamp
oak, Bull o Beefwood tree (Inggeris).
Sulawesi : Kayu angin (Tojo, Luwuk), Guu
( Tou Taa Morowali).
Kegunaan
Kayu merupakan bahan kontruksi yang
kuat, Kulit batang menganduing tannin
yang digunakan dalam pembuatan jaring
ikan dan di pabrik. Ditanam sebagai
tanaman hias.
32 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Celtis philippinensis Blanco


ULMACEAE

Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran sedang, hingga 20 m tinggi, Afrika tropis hingga Madagaskar, India,
Myanmar, Indo-China, China Selatan,
DBH hingga 40 cm. Daun : Tunggal, tersusun Hongkong, Taiwan, Thailand dan
alternate, atau spiral, oblong hingga ovatus. diseluruh Malesia yang meliputi
Berukuran 9X6 cm, pinggir daun rata, terdapat 3 Malaysia, Sumatra, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku, PNG, Filipina,
pertulangan daun, pertulangan daun hingga Kepulauan Salomon dan Australia Timur
ujung, dasar daun meruncing, petiole 5-8 mm Laut. Biasanya pada hutan dataran
panjangnya. Bunga : dalam karangan bunga kecil rendah hingga 600 m dpl.
atau pada ujung , berdaging. Bunga sesil. Buah Nama Lokal
secara melebar berbentuk elip, 1,25 cm panjang. Malaikmo, Maragaoed, Narabagsay
(Filipina), Nyelepi (Malaysia), Thalai khao
(Thailand), Ki endog (Sunda), Jalinan,
Sentok (Indonesia).

Kegunaan
Kayu secara umum digunakan sebagai
bahan bangunan. Di Jawa dikenal
sebagai kayu tahi digunakan sebagai
obat.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 33
Cinnamomum porrectum Blanco
Syn: Cinnamomum parthenoxylon (Jack) Meissn.
LAURACEAE
Deskripsi Distribusi
Afrika tropis hingga Madagaskar, India,
Pohon berukuran sedang, hingga 30 m tinggi, DBH
Myanmar, Indo-China, China Selatan,
hingga 25 cm. Kulit batang bagian luar berlenti sel, Hongkong, Taiwan, Thailand dan
aromatik. Daun : Tunggal, berhadapan, atau diseluruh Malesia yang meliputi Malaysia,
suboposite, oblong, dasar daun meruncing, atau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi,
Maluku, PNG, Filipina, Kepulauan
bulat, ujung secara gradual meruncing, berwarna Salomon dan Australia Timur Laut.
hijau pucat, keputih-putihan pada bagian bawah. Biasanya pada hutan dataran rendah
Bunga : kuning kehijau-hijauan, dalam panikel pada hingga 600 m dpl.
ujung, yang panjangnya hingga 15 cm.
Nama Lokal
Selasihan, Kayu gadis, Kayu lada,
Medang resah, Medang lesah, Medang
Selaroh (Indonesia), Selasihan (Jawa),
Huru pedes, Ki sereh, Ki lada, Sintok
badak (Sunda), Sassafras des Indes, Bois
de camphre (Perancis), Martaban
camphor tree, Tree Galanga ( Inggeris),
Sulawesi : Pakanangi, kanangi (Kulawi,
Napu, Besoa, Uma)

Kegunaan
Kayu digunakan sebagai bahan
bangunan. Kulit batang dan kayu
mengandung minyak atsiri, aromatik
dapat digunakan sebagai parfum.
34 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Cocos nucifera L
ARECACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon tidak bercabang berbatang lurus, tidak Daerah asal tidak dikenal, tetapi terdapat
berduri. Batang tingginya sampai lebih dari 30 m dan tumbuh secara alami di kawasan
tropik. Di Indonesia tersebar di seluruh
dan diameter 40 cm, pada pangkal membesar. kepulauan, di Sulawesi banyak tumbuh
Daun dalam tajuk. Tangkai daun 75-150 cm mulai dari pinggir pantai hingga 700 m
panjangnya, helaian daun panjang sampai 5 m. dpl. Banyak dibudidayakan sebagai
penghasil kopra.
Anak daun sampai 120 kali 5-6 cm dengan ujung
lancip yang keras. Nama Lokal
Tongkol bunga dengan 2 seludang (spatha), Kokospalm (Nederland), klapper
(Nederland), enyor, iyor, niyor (Madura),
bercabang satu kali. Cabang karangan dengan Kelapa (Jawa, Sunda), Kecambol, klappa,
bunga jantan yang banyak dan tersusun klendah, krambil (Jawa), karambia
berpasangan, pada pangkalnya dengan satu bunga (Minangkabau), kerambil (Melayu), nyiur
betina yang besar, kerapkali di kiri kanan ada 2 (sebutan lain Indonesia), kaluku (Kaili,
Sulawesi Tengah), kayuku (Wana, Baree,
bunga jantan, bunga mekar dari ujung kemudian ke Sulawesi Tengah).
arah pangkal. Bunga jantan panjangnya lk 9 mm;
daun kelopak kecil; daun mahkota berbentuk
lanset; benang sari 6; putik rudimenter berbagi 3.
Bunga betina bulat peluru, akhirnya garis tengah
2,5-3 cm, dengan perhiasan bunga berdaging yang
menempel pada bakal buah; bakal buah beruang 3 ;
tangkai putik tidak ada, kepala putik serupa celah
yang tenggelam. Buah bulat telur terbalik, sampai
lk 25 kali 17 cm dengan dinding buah tengah yang
berserabut dan dinding buah dalam keras serupa
tulang. Biji satu (sangat jarang 3), kebulat-bulatan,
garis tengah sampai 12 cm; putih lembaga beruang,
kerapkali berisi cairan.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 35
Kegunaan
Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Hampir semua bagiannya dapat
dimanfaatkan orang. Akar kelapa menginspirasi penemuan teknologi penyangga bangunan Cakar
Ayam (dipakai misalnya pada Bandar Udara Soekarno Hatta) oleh Sedyatmo.
Batangnya, yang disebut glugu dipakai orang sebagai kayu dengan mutu menengah, dan dapat dipakai
sebagai papan untuk rumah.
Daunnya dipakai sebagai atap rumah setelah dikeringkan. Daun muda kelapa, disebut janur, dipakai
sebagai bahan anyaman dalam pembuatan ketupat atau berbagai bentuk hiasan yang sangat menarik,
terutama oleh masyarakat Jawa dan Bali dalam berbagai upacara, dan menjadi bentuk kerajinan
tangan yang berdiri sendiri (seni merangkai janur). Tangkai anak daun yang sudah dikeringkan, disebut
lidi, dihimpun menjadi satu menjadi sapu.
Tandan bunganya, yang disebut mayang (sebetulnya nama ini umum bagi semua bunga palma), dipakai
orang untuk hiasan dalam upacara perkawinan dengan simbol tertentu. Bunga betinanya, disebut
bluluk (bahasa Jawa), dapat dimakan. Cairan manis yang keluar dari tangkai bunga, disebut (air) nira
atau legèn (bhs. Jawa), dapat diminum sebagai penyegar atau difermentasi menjadi tuak. kelapa adalah
bagian paling bernilai ekonomi. Sabut, bagian mesokarp yang berupa serat-serat kasar,
diperdagangkan sebagai bahan bakar, pengisi jok kursi, anyaman tali, , serta media tanam bagi
anggrek. Tempurung atau batok, yang sebetulnya adalah bagian endokarp, dipakai sebagai bahan
bakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan bahan baku berbagai bentuk kerajinan tangan.
Endosperma buah kelapa yang berupa cairan serta endapannya yang melekat di dinding dalam batok
("daging buah kelapa") adalah sumber penyegar populer. Daging buah muda berwarna putih dan lunak
serta biasa disajikan sebagai es kelapa muda atau es degan. Cairan ini mengandung beraneka enzim
dan memilki khasiat penetral racun dan efek penyegar/penenang. Beberapa kelapa bermutasi sehingga
endapannya tidak melekat pada dinding batok melainkan tercampur dengan cairan endosperma.
Mutasi ini disebut (kelapa) kopyor. Daging buah tua kelapa berwarna putih dan mengeras. Sarinya
diperas dan cairannya dinamakan santan. Daging buah tua ini juga dapat diambil dan dikeringkan
serta menjadi komoditi perdagangan bernilai, disebut kopra. Kopra adalah bahan baku pembuatan
minyak kelapa dan turunannya. Cairan buah tua kelapa biasanya tidak menjadi bahan minuman
penyegar dan merupakan limbah industri kopra. Namun demikian dapat dimanfaatkan lagi untuk
dibuat menjadi bahan semacam jelly yang disebut nata de coco dan merupakan bahan campuran
minuman penyegar.
36 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Cynometra ramiflora L
LEGUMINOSAE/CAESALPINIACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran kecil, tinggi hingga 7 m, DBH India melewati Asia Tenggara dan
Malesia termasuk Indonesia, Filipina
hingga 30 cm. Daun 1-2 jugate, anak daun ovatus,
hingga Pasifik. Di Sulawesi Tengah
elip, berukuran 2,5 X 7 cm, berdaging, dasar daun banyak ditemukan di Tojo Una-una,
membulat, ujung runcing atau meruncing, hutan dataran rendah Taman Nasional
pertulangan daun 8-16 pasang, tangkai daun hingga Lore Lindu (sekitar Pakuli).
Habitat dan Ekologi
1,5 cm panjangnya, daun muda berwarna putih Biasanya pada hutan dataran rendah
terang hingga krem . Bunga kekuning-kuningan, hingga 400 m dpl, kadang-kadang hutan
dalam panikel yang muncul diketiak daun, petal mangrove.
dan sepal sama, tidak sama, 4-8 mm panjang, Nama Lokal
oblong. Buah (polong) elip, berkayu, coklat, 2-5 X Balitbitan (Filipina), Nam-nam
1,3-4 cm. (Indonesia). Nam-nam (Jawa, Sunda).
Cynometre ramiflore (Perancis). Nam-
nam (Inggeris).

Kegunaan
Kayu dikatakan keras tapi tidak tahan
lama, kadang-kadang digunakan untuk
kontruksi, umumnya ditanam sebagai
tanaman hias.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 37
Delonix regia Raf.
CAESALPINIACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon yang kadang-kadang menggugurkan Aslinya dari Madagaskar. Sekarang telah
banyak ditanam sebagai tanaman
daunnya (deciduous), tinggi 10-20 m. Ujung
peneduh jalan. Di Kota Palu banyak
ranting berambut. Daun penumpu bentuk garis ditanam di pinggir jalan seperti Jl.
atau menyirip sampai menyirip rangkap. Sirip Sudirman.
daun4-21 pasang, yang tengah terbesar. Anak daun
berhadapan, persirip 6-35 pasang, oval sampai Nama Lokal
Flamboyant (Indonesia, Nederland)
memanjang, tumpul, membulat atau berlekuk, 0,5-
2 X 0,2-0,6 cm. Bunga dalam tandan yang
Kegunaan
berbentuk malai rata ; tandan 1-3 pada pangkalnya Tanaman hias, peneduh jalan.
tunas muda, berdiri miring, berbunga 6-12. Anak
tangkai 0,5-1 cm, tatap. Tabung kelopak pendek;
taju dari luar hijau kuning, dari dalam merah,
panjang 2-3 cm. Daun mahkota berkuku panjang;
yang teratas kuning dengan noda dan garis merah,
panjang 4,5-8 cm ; yang ke -4 lainnya kuning
oranye dengan merah, panjang 4-7 cm. Benang
sari 10, lepas; tangkai sari pada pangkalnya
berambut, separo bagian atas merah. Bakal buah
bertangkai pendek. Polongan berambut, separoh
bagian atas merah. Bakal buah bertangkai pendek.
Polongan menggantung, bentukgaris pipih,
berkayu, 20-72 X 3-6 cm, berkatup 2, dengan
sekat lebar antara biji. Biji 10-50, melintang,
memanjang.
38 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Deplanchea bancana (Scheff.) Steenis


BIGNONIACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran kecil, tinggi hingga 15 m, Di Sulawesi banyak didapatkan di Tojo
Una-una, Cagar Alam Morowali, Sekitar
berdiameter 12 cm, Daun tunggal, tersusun tiga-
Soroako, Petasia Kolonedale.
tiga melingkar pada batang, berwarna hijau terang,
pertulangan daun menyirip, bentuk daun oblong, Habitat dan Ekologi
ujung membulat, dasar membulat. Bunga berwarna Hutan dataran rendah hingga 700 m,
terutama pada tanah ultrabasa yang kaya
kuning terang, muncul di ujung ranting, corolla dengan besi dan Nikel. Berbunga pada
berwarna kuning 5, anthera panjang muncul bulan Juni-Juli.
ditengah bunga.
Nama Lokal
Kalambutoh (Toraja), Kaju Momo (Tao Taa
Wana, Baree).

Kegunaan
Jenis ini baik digunakan sebagai tanaman
hias , disarankan oleh Dr. V. Balgooy (ahli
botani) untuk ditanam sebagai tanaman
pelindung ataupun tanaman hias.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 39
Dillenia serrata Hoogl.
DILLENIACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran agak tinggi hingga 30 m, DBH Endemik Sulawesi (Sulawesi Tengah,
hingga 70 cm. Kulit batang abu-abu kemarah- Morowali, Lore Lindu, Soroako, Buton dan
kepulauan Muna). Di Sulawesi terdapat
merahan. Daun oblong dengan 16-35 pertulangan. juga jenis Dillenia celebica Hoogl. (juga
Daun berukuran 20-45 cm X 8-19 cm dengan endemik Sulawesi) yang penyebarannya
ujung membulat hingga meruncing. Dasar di Sulawesi Utara dan Tengah, Dillenia
ochreata (Miq) Teijsm & Binn. (endemik
meruncing, pinggir rata. Petiol (tangkai daun) 2,5- Sulawesi), Dillenia talaudensis Hoogl.
6,5 cm panjangnya bersayap. Permukaan daun (endemik dan terbatas di pulau Salibabu
berdaging. Bunga racemus dengan 2-6 Sangir Talaud, Sulawesi Utara), Dillenia
pentagyna Roxb. (di Sulawesi Selatan dan
pembungaan, hingga 15 cm panjang. Bunga
Muna).
apetalous, 7,5 cm diamter, sepal 5, ukuran 40 X 25
mm. Stamen berjumlah hingga 750 panjangnya 9- Nama Lokal
11 mm. Carpel 18-19 dengan ukuran 4,5 X 1,5 mm Dengen (Soroako), dengen bolusu,
dengilo, dongi-dongi (Uma, Napu),
dengan 8 mm panjangnya. Buah indehicent, wuadengi, Jongi (Wana Morowali), sonih
kekuningan, 3,5 cm tinggi, 6 cm diameter termasuk (Muna).
dengan kelopak bunga. Sepal dalam bunga melebar
Kegunaan
hingga 6,5 X 5,5 cm, pada dasar 3 mm tebalnya.
Buah bisa dimakan rasanya asam. Kayu
Karpel 25 X16 mm dengan jumlah biji 5. Biji untuk bahan bangunan.
hitam.
40 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Diospyros celebica Bakh


EBENACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran besar tegak lurus, tinggi hingga Genus Diospyros terdapat di Pantropikal;
dan tersebar di Jawa, Kalimantan,
40 m, DBH hingga 100 cm, akar banir dapat Sulawesi dan lain-lain. Sedangkan Eboni
mencapai 4 m, tinggi bebas cabang 20 m. Eboni hidupnya secara alami hanya terdapat di
dapat dengan mudah dikenal di hutan karena kulit Sulawesi (endemik Sulawesi). Di Sulawesi
secara alami tersebar terutama di
batang bagian luar berwarna hitam seperti arang,
kabupaten Poso, Tojo Una-una, Donggala,
bagian yang hidup berwarna merah muda, putih, Parigi Moutong (Sulawesi Tengah), Gowa,
sawo matang, kulit beralur, agak mengelupas kecil- Maros, Barru, Sidrap, Mamuju dan Luwu
kecil dan memberi suara nyaring apabila dipacak. (Sulawesi Selatan), dan Gorontalo. Eboni
dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah
Kayu gubal mempunyai tebal 8-15 cm, dengan mulai dari tanah berkapur, berpasir
warna kekuningan atau putih kelabu, kayu teras sampai tanah liat dan berbatu asal tanah
berwarna hitam abu-abu. Komponen kimia kayu tidak becek. Menurut Steup dalam
Soerianegara (1967) tanah pada hutan
eboni mengandung celulose, lignin, ekstrak eboni bersifat permiabel, sehingga
alkohol benzen yang tinggi, sedang kandungan keadaannya kering, bertekstur lempung
pentosannya rendah. dan tergolong dalam tanah-tanah kapur.
Berat jenis eboni rata-rata 1,05 dengan kelas awet Ketinggian tempat tumbuh eboni dari 50
m sampai 500 m dpl dan kadang-kadang
I, tekstur halus dengan serat yang lurus atau dapat mencapai 700 m dpl, tetapi di atas
sedikit berpadu, kadang-kadang bergelombang, 600 m pertumbuhannya sudah tidak baik.
kekerasan sedang sampai keras, termasuk kayu Curah yang baik untuk mendukung
pertumbuhan pohon eboni berkisar 2000-
daya kembang susut tinggi. Susunan daun dua 2500 mm/tahun, walau demikian eboni
baris, berselang-seling, berbentuk baji (lebar 12-35 dapat tumbuh mulai daerah kering
cm dan lebar 2,5-7 cm), tanpa daun penumpu, dengan curah hujan 1.230 mm (wilayah
Tomini, Sulawesi Tengah), daerah
permukaan bawah daun
bermusim dengan curah hujan antara
hijau tua, bagian bawah hijau keabu-abuan, 1700 mm/tahun (daerah Parigi dan Pantai
permukaan bawah daun berbulu melekat. Timur Sulawesi Tengah) dan daerah yang
paling basah dengan curah hujan 2.400-
2.750 mm/tahun (Malili, Wotu, Mamuju
dan Poso). Jawa, Borneo, Sulawesi,
Filipina, Maluku, Papua New Guinea.
Biasanya tumbuhan ini banyak dijumpai
dalam hutan sekunder, terutama di lereng
atau tepi sungai, ditanah aluvial atau
berpasir.

Nama Lokal
Eben, ebon, kayu hitam, kayu arang
(Sulawesi Tengah), batulinau, belongeta
(Filipina), macassar ebony (Inggeris,
Amerika), ebene de macassar,
coromandel (Perancis), ebano di
Macassar (Italia), coromandel, getreept
eben (Belanda), macassar ebenholz,
Gestreiftes ebenholz (Jerman)
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 41

Kegunaan
Species asli Sulawesi ini termasuk kayu
mewah yang harganya mahal yang dapat
digunakan sebagai perabot, mebel,
perkakas rumah tangga, barang kerajinan
dan bahan bangunan dengan ornamen
yang sangat indah dan lux. Jenis ini
sacara alami sudah tergolong langka dan
termasuk sebagai salah satu flora yang
dilindungi dan merupakan maskot flora
Sulawesi Tengah. Permintaan kayu jenis
ini masih tinggi di luar negeri sehingga
jenis ini populasinya menipis di alam
akibat dieksploitasi terus menerus.
Dengan adanya peraturan pembatasan
dan pelarangan eksploitasi kayu ini
mendorong konsumen kayu
menggunakan bagian dari eboni seperti
akar, batang dan cabang-cabangnya.
42 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Dracontomelon dao (Blanco) Merr. & Rolfe


ANACARDIACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran besar, bersifat desidous, tinggi India, Myanmar, Indochina, China selatan,
hingga 45 m, DBH hingga 100 cm atau lebih, akar Thailand, Malesia termasuk Filipina,
Indonesia, Kepulauan Salomon.
banir dapat mencapai 6 m. Kulit batang bagian
Habitat dan Ekologi
luar krem hingga coklat keabuan. Daun majemuk Hutan primer, sekunder pada ketinggian
pinnate, tersusun alternate, anak daun oavtus 200- 1200 m dpl.
hingga elip, berhadapan, dasar daun tidak sama,
ujung runcing hingga meruncing. Bunga putih Nama Lokal
Dao (Filipina), dau, senkung (Indonesia),
pucat tersusun dalam panikel pada ujung. Buah Werao, Rao (Kulawi, Sulawesi Tengah)
drupa, berwarna kuning hingga orange apabila senkuang, unkawang, sarunsab
masak, 2,5 cm dbh, berdaging dan dapat dimakan (Malaysia), New Guenia walnut (PNG), ka
berasa asam, endocarp keras dengan jumlah biji kho, sang kuan (Thailand).
hingga 3.
Kegunaan
Kayunya salah satu kayu yang baik untuk
perabot dan kontruksi, meubel, lemari.
Buah dapat dimakan, daun muda dan
buah di masak dan dimakan.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 43
Duabanga moluccana Blume
SONNERATIACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran besar, tinggi 25-35(-45). DBH Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Filipina,
hingga 70-100 cm,. Batang lurus, banir tidak ada, Maluku dan New Guenea.
Habitat dan Ekologi
Kulit batang luar berwarna keabu-abuan halus, Banyak dijumpai dalam hutan sekunder,
bersimpai. Kulit batang bagian dalam lembut, terutama di lereng atau tepi sungai, di
menyerabut. Kayu gubal menyerabut, berwarna tanah aluvial berpasir.
kekuningan, lembut. Ranting muda menyegi 4
Nama Lokal :
tumpul, berubah menjadi menggalah. Penumpu Binuang laki (Melayu). Sulawesi Tengah :
tidak ada. Daun berhadapan, tunggal, tepi rata, Lekatu, Lek(o)tu : Kulawi, Napu, Besoa.
membundar telur, melonjong, atau melanset,
panjangnya 7-30 cm X 4-12 cm, pangkal daun Penggunaan
Kayunya lembut pucat tidak tahan lama,
menjantung dangkal, ujung melancip, tulang terutama dimanfaatkan untuk bahan peti
daun sekunder 10-15 pasang, menyengkelit dekat kemas dan kayu bakar. Di Maluku dan
tepi membentuk tulang daun intramarginal nyata. Nusa Tenggara kayunya dimanfaatkan
Tangkai daun panjangnya 4-8 mm. Bunga di ujung, untuk kontruksi rumah tinggal.
tersusun memalai rata agak besar, terdiri atas 5
hingga banyak bunga, daun kelopak menyatu dalam
mangkuk bercuping 4, daun mahkota luruh awal,
benang sari 12, dalam sebuah pusaran, bakal buah
beruang 4, kepala putik tebal. Kapsul melonjong
membulat telur, panjangnya 2,5-3 cm. Mengatup 4.
Biji banyak, berekor di kedua ujung.
44 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Durio zibethinus Merr.


BOMBACACEAE
Deskripsi Distribusi
Hampir semua orang Indonesia mengenal durian. Secara alami durian tumbuh di Asia
Tenggara seperti di Indonesia, Filipina,
Batangnya tegak, besar dapat mencapai tinggi 45
Malaysia, Thailand, dan Birma. Pusat
m, berdiameter sampai 120 cm. Percabangannya penyebarannya adalah di Kalimantan ,
kadang banyak, kadang-kadang tidak jauh dari selain itu di Sumatra, Sulawesi, Maluku
tanah. Kulit batang berwarna hijau dan bagian sedangkan di Jawa umumnya ditanam.
Habitat dan Ekologi
bawah abu-abu sampai coklat muda keemasan, Durian tumbuh di tempat-tempat dengan
bersisik dan mengkilat. Buahnya sangat ketinggian sampai 1200 m dpl. Di tanah
beranekaragam, bulat sampai bulat telur, berduri, Tapanuli dilaporkan bahwa durian dapat
membentuk hutan yang hampir murni.
daging buah harum menusuk, enak. Durian
diperbanyak menggunakan biji, selain itu juga
Nama Lokal
menggunakan “grafting” ataupun okulasi, yaitu Durian
mata tunas yang bermutu baik ditempelkan pada
batang bawah macam durian yang mana saja. Di Kegunaan
Malesia terdapat beberapa jenis Durio Selaput biji dan biji dapat dimakan,
menjadi kegemaran masyarakat Asia
diantaranya adalah Durio acuminatissima, D. excelsus, Tenggara (Indonesia, Malaysia dan
D. kutejensis, D. lowianus, D. macrophyllus, D. Thailand). Di beberapa daerah buah
oxleyanus, D. lanceolatus, D. griffithii, D. grandiflorus, D. diasamkan dan difermentasi sebagai
affinis, D. acutifolius, D. carinatus, D. dilcis, D. conicus makanan. Kayu durian digolongkan ke
dan lain-lain. dalam kelas awet IV-V, kelas kekuatan III-
II, sedangkan Berat-jenisnya 0,57. kayu
durian ini digunakan sebagai bahan
bangunan, kayu lapis, bahan
pembungkus, perabot rumah tangga dan
korek api. Selain batangnya dipakai
sebagai bahan bangunan, cairan kulit
batangnya dan cairan akarnya dipakai
sebagi obat.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 45
Dysoxylum nutans (Blume) Miq.
Syn : D. hirsutum C.DC; D. paucijugum C.DC; D. rufum auct, non Benth : DC
MELIACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon kecil berupa semak /pohon tinggi hingga 6 Malesia : Sumatra, Jawa, Kepulauan
m, diameter 5 cm, Kulit batang abu-abu coklat, Sunda kecil (Bali, Sumbawa, Flores),
Sulawesi, Maluku.
halus, kulit bagian dalam krem. Daun kuncup Habitat dan Ekologi
ujung berbentuk seperti kepalan tangan dengan Umumnya pada hutan primer dan
bulu-bulu halus coklat. Daun 20-50 sekunder termasuk pada tanah ultrabasa
dan limestone. Sebagai penyusun
imparipinnate. Anak daun berkembang bersama ,
understory pada hutan di Sulawesi
berhadapan, 3 di ujung dan berukuran besar 25 X8 hingga 1600 m dplkhususnya disekitar
cm. Bunga putih-krem, soliter atau dalam untaian. sungai. Berbunga sepanjang tahun.
kelopak berbentuk tabung, 2-2,5 mm diameter, Di Sulawesi dijumpai 11 species dari
marga Dysoxylum diantaranya adalah
sepal 5. Buah 2 cm panjangnya., subperical- elip D.densiflorum, D.cyrtobotryum Miq., D.
berwarna orange merah, terdapat bulu-bulu arborescens (Blume), D. excelsum Blume,
pendek halus. Biji hingga 10 buah, biasanya sedikit D. gaudichaudianum (A.Juss) Miq., D.
nutans, D. parasiticum (Osbeck) Kosterm,
13 mm panjang, warna merah. D. mollusimum Blume, D.macrocarpum
Blume dan D. alliaceum. Blume, Bijdr.

Nama Lokal
Sulawesi : Lonca ibo (Uma, Muma). Jawa :
gegertako, kokosan monyet, pinango.
Flores: pu'u puor.

Kegunaan
Buah dapat dimakan .
46 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Elaeocarpus teijsmannii Koord. & Valeton


Sinonim : Elaeocarpus celebesianus Baker f., Elaeocarpus rhizophorus Koord.
ELAEOCARPACEAE

Deskripsi Distribusi
Pohon kecil atau sedang. Banir tidak ada. Duri tidak Sulawesi dan Maluku. Banyak terdapat di
ada. Daun berseling, atau dua-berselingan; tunggal; Taman Nasional Lore Lindu, dan lokasi
pertambangan PT. INCO Soroako.
semua daun bentuknya seragam; Pertulangan tulang
daun menjulur dari tulang tengah. Tangkai daun Nama Lokal
pendek tidak bersayap; ujung membengkak; Sulawesi ; kapung (Toraja), dalen-dalen
membengkak pada ujung tangkai (top). Daun (Makassar), dira lai (Bugis).
penumpu ada, cerutu; tersebar di sepanjang tulang
Kegunaan
daun utama. Dua buah kelenjar pada dasar helaian Disarankan sebagai tanaman hias.
tidak ada. Bulu pada daun yang tua tidak ada. Daun
yang masih muda berwarna merah muda.
Perbungaan berkelompok; di ketiak, atau dekat
daun, tetapi tidak di ketiak Bunga berkelamin dua,
(hermaprodit); bertangkai; kecil, atau sedang;
beraturan; tidak ada bagian yang tegak diatas
tangkai. Perhiasan bunga ada; ada daun kelopak dan
daun mahkota. Daun kelopak (3-)4-5(-6); bebas
tidak ditemukan lagi pada buah. Benang sari 8-20
warna biru; ada tangkai; tidak berkelompok; Buah
drupe; berdaging, atau tidak berdaging; tidak
terpecah; ; tidak bersayap. Biji 2-5 biji per buah;
kecil.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 47
Elmerillia ovalis Dandy
MAGNOLIACEAE
Deskripsi Habitat dan Ekologi
Pohon tinggi besar sekali tingginya dapat mencapai Hidupnya liar dalam hutan-hutan
45 m, DBH hingga 100 cm. Batang lurus, bulat pegunungan pada ketinggian 300 m
sampai 1000 m dpl. Di Sulawesi Tengah
tidak berbanir. Kadang-kadang bentuk bagian jenis ini dapat dijumpai dalam hutan
bawahnya besar dengan ujung kecil, bercabang dan pegunungan pada ketinggian 1200 m dpl.
beranting banyak. Sering cabang-cabang itu
dimulai dekat di atas tanah. Kulit batang bagian Nama Lokal
Sulawesi Tengah : Uru tandu (Kulawi,
luar halus, berwarna kecoklatan dan sedikit Napu, Uma, Bada, Bare'e).
mengelupas. Ranting menggundul. Tangkai daun
panjang 3-11 cm. Daun menjorong, panjangnya 30 Kegunaan
cm, lebar 7-15 cm, gundul. Ujung agak melancip. Species ini dapat dimanfaatkan kayunya
sebagai bahan bangunan. Kayunya bagus,
Pohon jenis ini dapat diperbanyak dengan
mudah dikerjakan dan disenangi orang.
menggunakan biji. Persentase perkecambahan biji Terutama oleh penduduk Minahasa dan
rendah dan daya kecambah biji cepat hilang. Biji Sulawesi Tengah. Warnanya coklat kuning
berkecambah setelah berumur kira-kira 15 hari. muda atau kelabu kekuning-kuningan
dan kerap kali di antaranya ada bintik-
Sebaiknya untuk ditanam digunakan biji yang bintik hijau. Baunya sedap, harum segar,
masih segar. Jenis ini tumbuhnya cepat. Tanah yang rasanya pahit. Kayunya mempunyai B.J.
baik digunakan untuk penanamannya adalah tanah 0,43, kelas keawetan II dan kelas
kekuatan II-IV. Selain sifat-sifat di atas,
pasir vulkanis atau tanah lempung dengan drainase jenis ini mempunyai sifat yang tahan akan
yang baik. Oleh Lembaga Penelitian Kehutanan kelembaban dan air, dan di atas tanah
telah dicoba penanamannya di Kebun Percobaan yang bebas tanpa lindungan dapat tahan
Pasir Awi, Pasir Hantap Bogor dan ternyata dapat lama. Penduduk menggunakan kayu ini
ini untuk pembuatan perabot rumah
hidup dengan baik. tangga seperti lemari, kursi, meja, daun
pintu, pembuatan saluaran air pengganti
pipa, bantalan kayu, tiang, papan atau
kontruksi di bawah atap pada bangunan
48 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Erythrina subumbrans Merr.


LEGUMINOSAE (PAPILIONACEAE)
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran sedang hingga tinggi 25, India, Srilanka melewati Asia Tenggara
diamater 60 cm. Kulit batang bagian luar putih dan Malesia termasuk Indonesia, Filipina,
Fiji dan Samoa.
keabu-abuan berserabut dan berduri, Daun Habitat dan Ekologi
majemuk dengan 3 anak daun, rachis termasuk Hutan primer, sekunder, sepanjang tepi
tangkai daun 8-16 cm panjangnya, anak daun sungai dan daerah terbuka, di beberapa
berbentuk bulat telur. Perbungaan pada ujung lokasi tumbuh alami seperti sekitar danau
Tambing (Taman Nasional Lore Lindu),
ranting, berupa tandan. Bunga berwarna merah- banyak ditanam pada sistem agroforest.
orange terang, berukuran cukup besar, mencolok.
Kelopak bunga berupa tabung, hijau. Mahkota
Nama Lokal
bunga terdiri atas 5 bagian bagian terluar berupa Rodo (Sulawesi Indonesia : Kulawi, Uma).
sayap, pendek, bagian tengah lunas, berujung Dadap duri, dadap rangrang, dadap
lancip sedang bagian lainnya yang lebar disebut minyak (Indonesia), dedap batik,
cengkering (Malaysia), ye-katit
bendera. Buahnya
(Myanmar), tawng lang (Laos), thonglan
berupa buah polong, mengelembung pada bagian pa, thong meet khut (Thailand).
biji, ke ujung berupa sayap. Biji tunggal. Kayu
mempunyai berat jenis 0,29 serta kelas awet V Kegunaan
dan kelas kuat V. Sebagai pohon peneduh (shade tree) pada
perkebunan coklat dan kopi. Kulit dan
daun digunakan sebagai obat, daun muda
direbus dimakan. Kayu untuk perahu.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 49
Erythrina variegata L
LEGUMINOSAE / PAPILIONACEAE

Deskripsi Distribusi
Afrika timur, Madagascar, pulau-pulau di
Pohon berukuran sedang hingga tinggi 15 m,
lautan Hindia, India, Srilanka, Myanmar,
diamater 40 cm. Desidous. Kulit batang bagian Indochina, China selatan, Thailand.
luar keabu-abuan berserabut berduri. Cabang Sepanjang Malesia termasuk Indonesia,
menyebar, berduri hitam. Daun majemuk dengan Filipina, dan kepulauan pasifik seperti Fiji
dan Samoa.
3 anak daun, anak daun ovatus, 8-18 X 6-14 cm, Habitat dan Ekologi
satu yang di ujuang berukuran besar, dasar daun Terdapat secara alami pada hutan pantai,
lebar, ujung meruncing, berdaging. Bunga secara luas ditanam di tropik sebagai
tanaman hias.
berwarna merah terang, berukuran besar,
mencolok terletak di ujung. Kelopak bunga Nama Lokal
berupa tabung, hijau. Mahkota bunga terdiri atas Doda (Sulawesi Indonesia : Kulawi,
5 bagian, bagian terluar berupa sayap, pendek, Uma). Dadap blendung, dadap ayam,
bagian tengah lunas, berujung lancip sedang dede bineh (Indonesia), dedap,
cengkering (Malaysia), balbal bigini
bagian lainnya yang lebar disebut bendera. namatia (PNG), penglay kathit
Buahnya berupa buah polong, berukuran 10-25 (Myanmar), roluah bay (Camboja), dock
cm panjang, 1,5-2 cm diameter. Biji tipis. kho, th'o;ng banz (Laos), thong baan,
thong phueak, thong loang laai
(Thailand), v[oo]ng nem, h[ar]i d[oof]ng
b[if] (Vietnam.

Kegunaan
Ditanam sebagai tanaman hias, daun
dimakan sebagai sayuran dan juga
digunakan sebagai pakan terrnak, biji
dibuat kalung. Bunga sebagai pewarna
alami.
50 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Eucalyptus deglupta Blume


MYRTACEAE
Deskripsi
Distribusi
Eucalyptus deglupta adalah salah satu genus yang
Pertama sekali dideskripsi dari
anggotanya sangat besar (500 species) terutama Mindanao, Sulawesi, Seram, New Guinea,
terdapat di hutan hujan tropis. Pohon berukuran New Britain. Di Sulawesi telah dikoleksi
besar tegak lurus, tinggi hingga 60 m, DBH hingga dari hampir seluruh propinsi kecuali
Sulawesi Selatan. Habitatnya terutama di
150 cm. Kulit batangnya mengelupas, berwarna daerah yang basaah dan lembab
kelabu kemerah-merahan. Daunnya tumbuh dipinggir Sungai (“rivarian forest”). Di
tersebar, tunggal, bundar telur elips. Perbungaan Sulawesi Tengah seperti di aliran sungai
Sopu, Hulu Lariang, Sedoa, Wuasa, kaki
berbentuk malai, berukuran kira-kira 30 cm. gunung Nokilalaki, Tomini, sebelah
Kelopak bunga (calix) berupa mangkok, mahkota selatan danau Poso, jalan menuju ke
bunga berwarna putih, benangsari sangat banyak. puncak Rorekatimbu. Cagar alam sekitar
Dataran bulan Kabupaten Tojo Una-una.
Kayu mempunyai berat jenis 0,57, kelas awet IV
dan kelas kuat III. Musim berbunga E. deglupta Nama Lokal
terdapat pada puncak musim basah dimana Sulawesi Tengah : Leda (Kulawi, Napu,
pertumbuhan vegetatif juga mencapai maksimum. Uma, Bada, Bare'e) Kayu Inggeris (Tao
ta'a).
Bunga biasanya diserbuki oleh kumbang, lalat
(syrphids dan callophorids) dan lebah madu. 12 Kegunaan
Species ini merupakan sumber genetik
minggu kemudian kuncup telah berkembang yang baik untuk dibudidayakan , bersifat
menjadi buah masak atau cepat tum buh (fast growing), sudah
kapsul dan biasanya juga pada 2 atau 3 minggu banyak juga digunakan sebagai salah
satu hutan tanaman industri untuk pulp,
musim basah akan berakhir.
minyak atsiri digunakan sebagai obat-
obatan. Hasil evaluasi terhadap percobaan
awal menunjukan E. deglupta dari
Sulawesi merupakan jenis yang baik
digunakan sebagai agen untuk
reforestation pada daerah dataran rendah
yang basah.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 51
Ficus benjamina L.
Sinonim : Ficus cuspidato-caudata Hayata, Ficus parvifolia Oken.,
Ficus umbrina Elmer.
MORACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran kecil hingga besar, berumah Dari India hingga Burma (Myanmar),
Indo-China, China selatan dan Thailand,
satu, memiliki akar nafas (gantung). Memiliki menyebar di kawasan Malesia, timur dari
getah putih susu. Daun tunggal, berseling, oblong, Kepulauan Salomon, Australia bagian
6-10 X 4-7 cm, berdaging, dasar membulat, ujung utara.
runcing atau meruncing, pertulangan menyirip,
Nama Lokal
banyak, subparalel, tangkai daun 1-1,5 cm. Buah
Indonesia ; beringin (umum), caringin
Fig, bulat, 1 cm diameter. (Sunda), waringin (Jawa), baringin
(Minangkabau). Sulawesi ; nunu (Kaili),
baranarombe (Toraja), apoli takao
(Tobela). Malaysia ; beringin . Filipina ;
salising-haong, salising-hubad (Filipino),
salisi (Isinai). Laos (oox ng. Burma ; kyet-
kadut. Golden fig (Inggris).

Kegunaan
Tanaman ini banyak ditanam sebagai
tanaman peneduh pinggir jalan, hutan
kota, karena pohon ini serba guna dan
dapat menjadi sebuah falsafah hidup
maka digunakan sebagai lambang dari
salah satu dari sila dari Pancasila yaitu
sila ke III (Persatuan Indonesia).
52 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Ficus minahassae (Teys. & de Vriese) Miq.


MORACEAE
Deskripsi
Distribusi
Pohon berukuran kecil, batang mengeluarkan Malesia : Sulawesi, Kepulauan Talaud,
getah warna putih, batangnya sering ditutupi rapat Taman Nasional Lore Lindu, Filipina,
oleh perbuahan ficus yang panjang dan rapat Kalimantan.
Habitat dan Ekologi
menyerupai janggut yang tergantung. Bunga dan Umumnya pada hutan primer
buah juga muncul dari dasar percabangan. Daun disepanjang lereng dan badan air.
tunggal, tersusun spiral, ovatus, tepi rata tertutupi
oleh bulu-bulu coklat kemerahan pada permukaan. Nama Lokal
Tulang daun tengah memiliki sepasang kelenjer di Filipina (hagimit),Sulawesi : Nunu
dasar. Buah : sesil, rapat, bulat.berwarna merah
Kegunaan
apabila masak.
Daun muda dapat dimakan sebagai lalab.
buah dimakan sebagai buah-buahan.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 53
Galbulimima belgraveana (F. Muell.) Sprach
HIMANTANDRACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon, tinggi hingga 30 m. DBH 40 cm, Daun Malesia Timur, Di Sulawesi tumbuh
terutama di hutan sekitar desa Toro
tunggal berseling, berbau harum apabila diremas, kecamatan Kulawi, dan di sekitar
permukaan atas daun mengkilat berwarna hijau Tower pengamat cuaca di Bariri Besoa,
terang, permukaan bawah berwarna coklat gelap, Taman Nasional Lore Lindu.
Habitat dan Ekologi
tangkai daun coklat, pertulangan daun bagian Hutan primer pada ketinggian 400-1500 m
tengah jelas. Bunga diketiak daun berwarna dpl.
kuning. Buah muda berwarna hijau dan berwarna
Nama lokal
pink jika masak. -
Kegunaan
Informasinya belum banyak diketahui.Tapi
kemungkinan mempunyai senyawa
metabolit sekunder yang berpotensi
sebagai obat-obatan.
54 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Garuga floribunda Decne.


BURSERACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon besar atau pohon kecil. Banir tidak ada. Australia utara, Malaysia, Jawa timur,
NTT, Filipina, Sulawesi, Maluku, PNG.
Duri tidak ada. Potongan oranye, merah. Daun Di Sulawesi umumnya tumbuh di dataran
majemuk, berseling; tidak bercabang dengan rendah pada ekosistem hutan monsoon,
khusunya pada kawasan yang kering
lebih dari tiga anak daun; tidak ada kelenjar seperti di sekitar Lembah Palu.
minyak, bergerigi kecil sampai besar. Tangkai
daun tidak ada atau pendek; Daun penumpu Nama Lokal
Indonesia : ki langit (Sunda), suren
ada. Perbungaan berkelompok; di ketiak; bunga (Jawa), wuru (bali), bogela (Sumba), bilu,
dari sumbu utama perbungaan bercabang. beook, wiu (Timor), heu (Wetar), balo
(Kalimantan). Kayu kambing, woo (Kaili,
Bunga berkelamin dua; bertangkai. Sulawesi Tengah), aju barru (Bugis),
Hypanthium ada. Cakram ada; di dalam bogu, bo'oh, buku, empo (Sulawesi),
tatula (Talaud), kambing (marotai),
lingkaran benang sari. Perhiasan bunga ada; ada wowoho (Ternate), ngowojo (Ternate),
daun kelopak dan daun mahkota. Daun kelopak maruapisa (PNG bagian barat), kagi-kagi
5. Daun mahkota ada; 5; bebas; tipis; mudah (Papua)

jatuh. Benang sari 10; ada tangkai; tidak Kegunaan


berkelompok; tidak melekat pada perhiasan Kadang-kadang digunakan sebagai
tanaman pelindung, kayu cukup bagus,
bunga; ukuran sama; dua kali. Kepala sari 2 keras, tidak mudah lapuk, kulit batang
rongga. Kelamin betina sebagian di bawah. untuk obat-obatan, buah dapat dimakan.
Daun buah semua bersatu; 5. 5 rongga. Tangkai
putik sendiri. Putik 1 cuping; tidak ada ukuran
khas. Buah drupe. Berdaging. Biji 1-5 biji per
buah; kecil; tidak bersayap; tidak ada garis di
dalam; aril tidak ada; tidak ada endosperma.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 55
Gastonia serratifolia (Miq.) Philipson
Sinonim : Arthrophyllum serratifolium Miq. Sum (1861), Gastonia papuana
Miq. (1863), Polyscias papuana (Miq.) Seem. ( 1865), Tetraplasandra
philippinensis Merr (1901), Gastonia winkleri Harms (1917).
ARALIACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon kecil hingga perdu. Banir tidak ada. Duri Sulawesi,filipina,Kalimantan,Sulawesi.
tidak ada. Kulit abu-abu; tidak terkelupas dalam
Nama Lokal
jalur. Getah tidak ada. Ujung kuncup tidak tertutup Indonesia ; Tirontasi (Kaili, Sulawesi),
oleh kuncup daun. Daun berseling; majemuk; lampo paa (Bungku, Sulawesi). Bajur
dengan lebih dari tiga anak daun; ada satu anak talang ekoaho (Enggano, Bengkulu), raka
(Sumba), kre, wangka (Flores). Filipina ;
daun pada bagian terujung sehingga jumlah anak
bungio (Palawan), lantora (kepulauan
daun menjadi ganjil; anak daun berhadapan; semua Talaud ).
daun bentuknya seragam; daun simetris; halus atau
rata, atau bergelombang, atau bergerigi kecil sampai Kegunaan
besar. rachis terdapat pembesaran pada nodus. Tanaman pelindung.
Pertulangan tulang daun menjulur dari tulang
tengah. Tulang daun kedua jauh; tidak jelas tetapi
masih dapat dilihat.. Tangkai daun pendek; tidak
bersayap; menempel di bawah daun; ujung tidak
membengkak. Daun penumpu tidak ada.
Perbungaan berkelompok; di ujung ranting, atau di
ketiak. Bunga berkelamin dua; bertangkai;
Hypanthium tidak ada. Cakram ada; di dalam
lingkaran benang sari. Perhiasan bunga ada; ada
daun kelopak dan daun mahkota. Daun kelopak 5-
13; bertautan sedikit atau bertautan semua.
Benang sari 5-100; ada tangkai; tersebar; tidak
melekat pada perhiasan bunga; ukuran sama;
berseling dengan daun kelopak. Kepala sari 2
rongga; melekat pada bagian dorsal; tidak
bertangkai di atas; berbekas oleh celah yang
panjang. Kelamin betina di bawah. Daun buah
semua bersatu. 7-22(-100) rongga. Tangkai putik
bebas; 7-22. Putik 1 cuping; tidak ada ukuran khas.
Buah drupe; berdaging; tidak majemuk; tidak
terpecah; ; tidak bersayap. Biji 1-100 biji per buah;
kecil; tidak bersayap; tidak ada garis di dalam; ada endosperma.
56 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Gastonia serratifolia (Miq.) Philipson


Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 57
Gironniera subaequalis Planch.
ULMACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon, tinggi 25-30 m (-40). DBH 40 -cm, Banir Malesia, Di Sulawesi tumbuh terutama di
sekitar Toro Taman Nasional Lore Lindu,
kadang-kadang ada. Kulit batang berwarna
dan hutan dataran rendah di Cagar Alam
kekuningan hingga kemerah-jambuan, Morowali, Areal PT. INCO, Soroako.
menyerabut ke arah dalam. Kayu gubal berwarna Habitat dan Ekologi
kuning, keras. Daun berseling, tunggal, melonjong, Hutan dataran rendah hingga 800 m,
pada tanah ultrabasa.
panjangnya (8-) 10-18 (-25) cm, lebar (4-) 5-8 (-
10) cm, pangkal membundar hingga lebar, ujung
Nama Lokal
daun runcing, tepi rata, tulang daun jelas di
Sulawesi Tengah : Patuyu'u ( Wana
permukaan. Bunga berkelamin tunggal. Buah batu Taronggo, Batu Rube,Morowali)
berwarna kuning kehijauan panjangnya 1 cm,
stigma persisten. Kegunaan
Informasinya belum banyak diketahui.
58 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Gnetum gnemon L.
GNETACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon yang tergolong ke dalam Di Sulawesi umumnya tumbuh liar di
Gymnospermae ini memiliki` tinggi 5-22 m. hutan alam terutama pada ketinggian di
bawah 1200 m dpl. Di Pulau Jawa dan
Daun elip memanjang, 7-22 X 2-10 cm, dengan Sumatra umumnya di tanam di
ujung yang meruncing, tepi rata, seperti kulit pekarangan rumah.
sampai berdaging. Bulir bertangkai, 1-3
Nama Lokal
(kerapkali 1) dalam ketiak daun, tidak Bago (Jawa), Baguak (Minangkabau),
bercabang atau dengan cabang lateral 1-3. Bulir Belinjo (Indonesia), Maninjo (Jawa,
Sunda0, Sake (Sunda), Tangkil (Sunda).
jantan panjang 3-5 cm; karanagan bunga 5-8 ; Sulawesi : Huka ( Muma/Kulawi, Tado),
bunga betina rudimenter, berbentuk bola. suka (Kaili), Tavanjuka (Kaili).
Monoecious (berkelamin satu). Bulir betina Kegunaan
panjang 6-10 cm; karangan bunga 3-8, Di Sumatra dan Jawa ditanam sebagai
berbunga 5-12 buah. Buah duduk, pada waktu tanaman pekarangan, Pucuk daun yang
masih muda dan buah sebagai sayuran.
masak merah tua indah, panjang 2-2,5 cm oval Biji dari buah untuk pembuatan emping
atau bulat telur terbalik, dengan ujung ”melinjo”.
meruncing yang pendek ; kulit luar berdaging.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 59
Heritiera littoralis Dryand.
STERCULIACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran besar. Batang tinggi lurus dengan Malesia.
Habitat dan Ekologi
banir tinggi. Kulit batang bagian dalam berbilah.
Umumnya hidup pada dataran rendah
Bagian muda dan permukaan daun bersisik lebat. tidak jauh dari pantai.
Ranting langsing, menggalah. Daun spiral, tunggal,
tepi rata. Tangkai daun menebal (membengkak) Nama Lokal
Dungun, Mengkulang (Kalimantan),
pada kedua ujung. Perbungaan memalai di ketiak. Sulawesi : Palapi.
Bunga berkelamin tunggal, sangat kecil, kelopak
bercuping 4-5, daun mahkota tidak ada, bunga Kegunaan
Kayunya berkualitas baik dengan harga
jantan menyatu dalam tugu menyangga 8-10 kepala tinggi, sangat digemari sebagai bahan
sari tanpa tangkai sekeliling bakal buah mandul bangunan kelas 1, meubel, pelapis luar
yang sangat kecil, bunga betina mempunyai 4 atau 5 perabot (venir) dan interior.
bakal biji tanpa tangkai. Buah tidak memecah
terbuka, kadang-kadang sebagian dikelilingi oleh
sayap (samara). Di Sulawesi terdapat 5 jenis
Heritiera yaitu : H. arafurensis Kosterm, H. javanica
(Blume) Kosterm, H. littoralis Dryand, H. sylvatica
Vidal, H. trifoliolata ( F. Muell.) Kosterm.
60 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Hibiscus tiliaceus L.
MALVACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon, tinggi 5-15 m. Daun tunggal,bertangkai, Pinggir pantai.
bentuk jantung lingkaran lebar atau bulat telur,
Nama Lokal
tidak berlekuk, sampai garis tengah 19 cm, Baru (Madura), Wande (Jawa), waru laut
bertulang daun menjari, sebagian dari tulang daun (Jawa, Sunda, Indonesia), waru lengis,
utama dengan kelenjer berbentuk celah pada sisi waru lisah, waru langkung (Jawa), waru
bawah pada pangkal, sisi bawah berambut abu-abu lot (Sunda). Sulawesi ; kalebou (kaili).
rapat. Daun penumpu bulat telur memanjang, Kegunaan
panjang 2,5 cm, meninggalkan tanda bekas Ditanam sebagai tanaman
berbentuk cincin. Bunga berdiri sendiri atau 2-5 pelindung/peneduh. Daun digunakan
sebagai pembungkus, kulit batang
dalam tandan. Daun kelopak tambahan sampai digunakan sebagai tali temali.
lebih dari separohnya melekat, dengan 8-11 taju.
Kelopak panjang 2,5 cm, beraturan bercangap 5.
Daun mahkota bentuk kipas, berkuku pendek dan
lebar, panjang 5-7,5 cm, kuning dengan noda ungu
pada pangkal, oranye dan akhirnya berubah warna
menjadi kemerah-merahan. Tabung benang sari
keseluruhan ditempati oleh kepala sari, kuning.
Bakal buah beruang 5, tiap ruang dibagi dua oleh
sekat semu, dengan banyak bakal biji. Buah bentuk
telur, berparuh pendek, panjang 3 cm, beruang 5
tidak sempurna, membuka dengan 5 katup.
Catatan :
Sangat mirip dengan jenis ini yaitu Hibiscus similis
Bl., banyak ditanam, dengan kelenjar tulang daun
lebih jauh dari pangkal daun, dengan tangkai bunga
yang sedikit lebih pendek, dengan daun kelopak
yang hanya melekat setengah jalan dan biji yang
berambut kasar . waru gunung, waru gomblong
(Jawa).
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 61
Homalanthus populneus (Geisel.) Pax
EUPHORBIACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran kecil, hingga 8-10 (-15 m). Kulit Malesia kecuali Papua New Guinea.
batang bagian dalam bergetah putih, encer. Kayu Biasanya tumbuhan ini tumbuh ditempat
terbuka, dalam hutan sekunder dan
putih, lembut. Daun spiral, panjang dan lebar merupakan salah spesies pionir.
hampir sama, menyegi tiga lebar hingga
membundar telur, panjang 6-9 cm, lebar 6-8 cm, Nama Lokal
Kelebutag (Indonesia). Sulawesi : Wilonti
pangkal lurus, permukaan bawah gundul. (Kulawi, Uma, Kaili), Belante (Napu,
Tangkai daun panjang 4-10 cm, merah, ada Besoa, Bare'e).
sepasang kelenjer di pertemuan dengan helai daun.
Kegunaan
Daun penumpu besar, meninggalkan lampang jelas. Merupakan “fast growing species” yang
Bunga berkelamin tunggal (bunga jantan dan berguna untuk reboisasi.
betina terdapat dalam tumbuhan yang sama),
dalam bulir ujung panjang 1—25 cm, 2-8 bunga
betina bertangkai panjang dekat pangkal, sisanya
bunga jantan, daun mahkota tidak ada, cakram
tidak ada. Bunga jantan kelopak memipih, daun
kelopak 2, benang sari 6-10, putik tidak ada. Bunga
betina : kelopak bercuping 2 atau 3, bakal buah
beruang 2, tangkai putik tidak terbelah. Buah
bercuping 2, garis tengah 7 mm, agak berdaging,
merekah perlahan-lahan hijau abu-abu, di tangkai
sangat langsing, panjang 2,5-5 cm.
62 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Hopea celebica Burck.


Sinonim : Hopea dolosa Slooten
DIPTEROCARPACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran sedang, ranting meruncing. Endemik Sulawesi, terutama di bagian
tengah dan lengan Sulawesi bagian
Daun ovatus –lanseolatus, berukuran (5,5-) 8- tenggara.
22 X (2,2-) 2,5-8 cm, seperti kulit, dasar daun
tidak sama, urat daun secara jelas kelihatan Nama Lokal
Balau mata kucing, dama dere itam, hulo
pada bagian atas, pertulangan daun sekunder dereh (Sulawesi)
8-11 pasang, bersudut 45-55º kecuali pada
Kegunaan
dasar, bunga memiliki 2 sepal terluar, 3 bagian Kayu diperdagangkan dengan nama
dalam, stamen 15, stilus pendek tapi sangat dagang balau atau giam, dan digunakan
untuk kontruksi rumah, jembatan, kapal,
jelas, Buah bersayap. bantalan kereta api, tiang telefon dan
perabot.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 63
Horsfieldia costulata (Miq.) Warb
MYRISTICACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon, tinggi hingga 9-30 m. Ranting 2,5-5 (-10) Sulawesi, dan Filipina (termasuk
Palawan). Di Sulawesi banyak ditemukan
mm diameternya, memiliki bulu-bulu yang
di Taman Nasional Lore Lindu, C.A.
panjangnya 0.1 (-0,2) mm. Kulit batang terdapat Morowali.
lentisel halus. Daun membranous, berbentuk Habitat dan Ekologi
elip/oblong, 15-30 X 5-13 cm. Dasar daun Hutan hujan campura, terutama pada
hutan primer, tercatat dari daerah yang
menyempit dan membulat, ujung meruncing. memiliki tanah alluvial dan viulkanik
Perbungaan biasanya terletak dibelakang daun, bersama-sama dengan Eucalyptus
dengan bulu-bulu rapat. Buah : 1-3 pertangkai deglupta pada altitude 250-1200 m.
Berbuah dan Berbunga sepanjang tahun,
perbuahan, ellip 3,5-6 X 3-4 cm, berdaging, kering tapi berbunga terutama bulan Juli –
berwarna coklat terang hingga coklat kehitaman, September.
daging buah (4-) 8-10 mm tebalnya,
Nama Lokal
pedisel buah 2-4 mm. Pohon kadang memiliki atau
Kayu Va’a.
tiadk ada banir 30 X 10 cm. Batang mengeluarkan
cairan/getak terang. Buah kuning hingga merah Kegunaan
Belum banyak informasi.
terdapat pada cabang terbesar.
64 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Kalappia celebica Kosterm.


FABACEAE/LEGUMINOSAE/CAESALPINIACE
Deskripsi
Distribusi
Pohon, tinggi hingga 40 m dan diameter batang 90 Endemik Sulawesi, hanya ditemukan di
cm. Banir hingga 3 m tingginya, melebar 2 m sekitar Malili (Teluk Bone).
dipermukaan tanah. Daun : Majemuk, tangkai Habitat dan Ekologi
Hutan dataran rendah. Tumbuh pada
daun dan rachis 6.5- 12,5 cm. Anak daun areal di belakang pantai hingga
chartaceus, elip atau obovatus, (6-) 11-14 X (2,5-) perbukitan dengan altitude 300 m dpl
4-6 (-8.5) cm, Ujung daun meruncing, dasar pada tanah bercadas dan mengandung
besi. Berbunga pada bulan April, Mai,
cuneatus, bagian permukaan bawah terdapat bulu-
Desember. Berbuah : Maret, Mei,
bulu pendek, permukaan atas berdaging. Desember.
Perbungaan kadang-kadang bercabang dekat dasar,
5-10 (-15) cm panjang, terdapat bulu-bulu halus. Nama lokal
Kalapi
Bunga berwarna kuning (orange). Calix berlobes 5,
elip atau oblong, 4-6 X 2-3 mm, bagian luar Kegunaan
berbulu rapat. Kayu yang merupakan salah satu marga
Petal 5, obovatus, 7-11 X 2-6 mm, secara gradual endemik untuk Sulawesi ini merupakan
kayu bangunan berkualitas tinggi dan
menyempit dari atas 1/3 menuju dasar, agak tipis
keras, biasanya secara lokal digunakan
dengan 1 tulang yang jelas dibagian tengah. Stamen untuk pembuatan kapal, kontruksi
: anthera fertil 1,75-2 mm panjangnya, filamen 4,5- jembatan, dan banyak digunakan untuk
7 mm. Pistil 5,3-7,5 mm panjang, ovari kira-kira keperluan lain seperti pembuatan meubel.
sama panjangnya seperti stilus. Buah : polong 7 X 2
cm, halus. Biji berbentuk ginjal, 10-11 X 13-15 mm,
halus.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 65

Kalappia celebica Kosterm.


66 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Kleinhovia hospita L.
STERCULIACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran kecil, tinggi hingga 10 m dengan Asia tropis dan kepulauan Mascarene
hingga Polinesia.
tajuk rapat, pada batang berkembang penghisap dari Habitat dan Ekologi
dasar, Kulit batang luar coklat terang atau keabu- Hutan dataran rendah terutama pada
abuan, ranting muda berbulu halus. Daun : tunggal, elevasi rendah.
spiral atau alternate, berbentuk hati, 5-30 X 4-25 Nama Lokal
cm, berdaging pada kedua sisi. Pertulangan 6-8 Tan-ag, bignon, hamitanago (Filipina),
pasang, tangkai daun 3-30 cm panjangnya. Bunga : timaha, timanga, tangkele (Indonesia).
Balaroa (Kaili, Sulawesi Tengah), temahai
berwarna pink pucat, terletak di ujung. Buah : 5
(Malaysia), champhu phuang, hatsakhun
ruang, buah membulat, berukuran 2-3 cm, masing- thet, po farang (Thailand) tra d(or), c[aa]y
masing ruang berisi 1-2 biji, biji bulat, warna putih. tr[af] (Vietnam)

Kegunaan
Daun muda dimakan sebagai sayuran,
kayu digunakan untuk pembuatan alat-
alat perkakas, kadang-kadang ditanam
sebagai hiasan. Air rebusan daun
digunakan sebagai obat sakit kuning,
hepatitis.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 67
Knema celebica de Wilde
MYRISTICACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon, tinggi hingga 10 m. Ranting kadang-kadang Sulawesi (endemik Sulawesi), terutama di
pipih, 2-4 mm dbh, halus, atau memiliki bulu-bulu bagian tengah seperti Cagar alam
Morowali, Soroako, Malili, Wosu.
yang panjangnya 0.5 -1mm . Kulit batang halus.
Habitat dan Ekologi
Daun kaku, berbentuk oblong 12-20 X 3-7 cm, Hutan dataran rendah, hutan di atas
ujung daun terpotong (ciri ini mudah dikenali di batuan ultrabasa, 100-600 m dpl.
lapangan), dasar daun attenuate, permukaan atas Berbunga : Februari-April dan Juli.
Berbuah : Juli.
coklat gelap, permukaan bawah glabrescen, keabu-
abuan. Perbungaan : Tangkai bunga 1-4 mm. Bunga Nama Lokal
memiliki bulu seperti karat yang tetap 0,5 -0,7 (-1) -
mm panjangnya, periantium 3 cagak berwarna Kegunaan
kemerahan bagian dalam. Buah 1 ( atau 2) Belum banyak informasi.
infructescen, elip, 2-2,2 X 1,2-1,3 cm, dengan bulu-
bulu seperti karat yang rapat 1-1,5 mm panjangnya.
Pericarp kering 1,5 mm tebalnya.
68 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Koordersiodendron pinnatum (Blanco) Merr.


ANACARDIACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran besar, tinggi hingga 40 m dan Filipina, Kalimantan, Sulawesi, Maluku,
New Guinea.
diameter batang 80 cm. Banir bulat pendek. Kulit
Habitat dan Ekologi
batang bagian luar coklat hitam atau kehitaman, Hutan dataran rendah terutama pada
berlekah, kulit batang bagian dalam menyerabut, elevasi rendah.
warna pink hingga merah. Batang mengandung
getah. Daun : Majemuk, pinnate, tersusun spiral, Nama Lokal
sering tidak beraturan pada ujung ranting, Tabu hitam, kayu bugis, grepau
(Indonesia), “Siuri” (Sulawesi Tengah)
berukuran 50-80 cm panjang anak daun 10-16
pasang, ovatu-oblong, satu buah di bawah
Kegunaan
berukuran kecil, dasar daun obtus, ujung Kayu dimanfaatkan sebagai bahan
meruncing, permukaan daun bagian atas berdaging bangunan terutama untuk lantai, lemari
warna hijau gelap, permukaan bawah coklat kabinet dan meubel.
keemasan atau agak pucat, tepi daun berombak.
Bunga putih, muncul di ketiak daun hingga 50 cm
panjang, muncul diantara tunas. Buah : batu, elip,
2,5-4 cm panjang, membulat kedua ujung, buah
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 69
Leucaena leucocephala (Lamk) de Wit
FABACEAE/LEGUMINOSAE/MIMOSACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran kecil, tinggi hingga 4 m, DBH Tumbuhan ini berasal dari Amerika
Tengah. Diintroduksi ke Asia Tenggara,
10 cm, batang coklat terang, berlenti sel. Daun dan menyebar secara alami di kepulauan
majemuk bipinate, alternate, dengan 3-10 pasang, Indonesia. Di Sulawesi tengah banyak
panjang hingga 20 cm panjang, memiliki kelenjer tumbuh secara alami di sekitar lembah
di bagian bawah, anak daun berhadapan, Palu dan Taman Hutan Raya Palu.
Habitat dan Ekologi
berbentuk oblong, berukuran 8-15 X 1-2 mm, Dataran rendah, beriklim panas.
berjumlah 5-20 pasang, . Bunga bongkol berwarna
putih, tangkai hingga 3, muncul pada ketiak daun Nama Lokal
dan di ujung. Buah polong, pipih, lurus, 14-26 X Ipil-ipil, elena (Filipina), lamtoro,
1,5-2 cm, buah masak coklat dan dehisen, biji 15-30 pelendang, petai belalang, petai china
(Indonesia). Tamalanja (Kaili), patai Cino
per polong, biji ovoid, pipih, 6-10 X 3-4 mm, (Minangkabau). Petai jawa (Malaysia),
coklat. lamandro (Papua New Guinea), khtum
te;hs, krathum' the;t (Kamboja), kathin,
kan thin, kh'o;ng ko;ng kh;aw (Laos),
krathin, to bao (Thailand), kead[aaj]u, bo
ch[st]t (Vietnam).
Kegunaan
Pohon banyak kegunaannya, sebagai kayu
bakar, pupuk hijau, pakan ternak, bahan
kontruksi ringan, digunakan sebagai
pagar hidup, tanaman pelindung, biji
dapat digunakan sebagai obat cacing.
Kadang-kadang dimakan.
70 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Lithocarpus celebicus (Miq.) Rehder


FAGACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon tingginya dapat mencapai 10-33 m, diameter Filipina, Maluku, New Guinea. Di
Sulawesi Tengah banyak dijumpai
batang 30-100 cm, mempunyai banir hingga 1 m seperti desa Toro, Kulawi, Bariri, hutan
tingginya, kulit batang luar abu-abu kecoklatan. Babahaleka Bariri, jalur pendakian
Kulit bagian dalam coklat kekuningan. Daun tipis Nokilalaki dan di Rore kautimbu. di
Taman Nasional Lore Lindu.
pan jang 12-16 cm, lebar 4-6 cm, bagian pangkal
Habitat dan Ekologi
daun sampai tengah lebar, permukaan daunnya Tumbuh di hutan pada elevasi 20-2000 m
coklat keabu-abuan di bagian atas, gelap sampai dpl, secara umum di bawah 800 m dpl
mengkilat. Perbungaan tersusun menjadi dua, yaitu pada tanah liat berpasir. Musim berbunga
bulan September- May dan musim
perbungaan jantan dan betina, yang jantan bunga berbuah bulan Juni-April. Di Sulawesi
tersusun dalam bentuk lingkaran, sedangkan yang terdapat 7 species Lithocarpus seperti L.
betinan sendiri-sendiri. Buah berbentuk kapsul indutus, L. menadoiensis, L. celebicus, L.
caudatifolius, L. grandifolius, L.
dengan tangkai buah 0,5 cm. glutinosus,dan L. havilandii.

Nama Lokal
Palili (Sulawesi Tengah)

Kegunaan
Kayu bakar
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 71
Lithocarpus havilandii (Stapf ) Barnett.
FAGACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon atau semak, 2-25 m tinggi. Diamater batang Malesia (Kalimantan, Serawak, Sabah),
Sulawesi terutama bagian tengah seperti
20-100 cm. Kulit batang berwarna coklat hitam, Gunung Lampobatang, rante Mario,
halus dan berlenti sel. Percabangan rapat berwarna Gunung Lumut, Rore Katimbu dan hutan
coklat kekuningan dengan bulu-bulu halus Babahaleka Bariri di Taman Nasional Lore
berukuran pendek. Daun kaku berukuran 4-9 X 3- Lindu.
Habitat dan Ekologi
5 cm, lebih lebar pada bagian tengah, permukaan Pada pegunungan atau hutan yang
daun tidak berwarna, permukaan bagian atas pucat berlumut, pada ketinggian 1300-3000 m
hingga coklat gelap, bagian bawah diselaputi oleh dpl. Berbunga sepanjang tahun akan
tetapi buah masak biasanya bulan Juni-
warna coklat kekuningan, dasar daun runcing atau Juli.
membulat, tepi rata sedikit mengkerut, ujung daun
tumpul. Buah yang masak berbentuk conical, 2,5-3 Nama Lokal
Palili (Sulawesi Tengah)
cm panjang, 1,5-2 cm diameternya, berdaging,
hitam kecoklatan. Kegunaan
Kayu bakar.
72 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Macadamia hildebrandii Steen.


PROTEACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon tinggi 3-33 m; bebas cabang 2-20 m, dbh Sulawesi (endemik). Banyak ditemukan
10-40 cm; kulit batang mengeluarkan exudat yang di areal pertambangan Nikel pada tanah
ultrabasa PT INCO di Soroako pada
berubah menjadi merah apabila kena udara. Daun : ketinggian 400-600 m dpl, di Taman
bulat telur terbalik, atau elip, berkarang, bervariasi Nasional Lore Lindu pada ketinggian
bentuk dan ukuran, ujung membulat atau tumpul, 1300-1500 m dpl, sedangkan di Cagar
alam Morowali banyak ditemukan di
kadang-kadang terbelah, dasar membulat, daun pinggiran sungai Ula, Taronggo pada
berdaging, berukuran 7-10 X 4-6 cm X 20-40 X ketinggian 200 m dpl.
5-17 cm, tulang daun 6-12 pasang. Bunga racemus,
Nama Lokal
muncul antara daun yang duduknya berkarang Celebes nut (Inggeris). Sulawesi :
berjumlah 5-7 helai daun. Bunga dalam 2, berwarna perande (Tado), tinapu, tanapu, lila bai,
putih atau pink, cream. Buah : 1-2 per racemes, tomaku (Toraja), maledewata
(Latimojong), kayu balo molaba (Padu),
tangkai buah 8 X 2-3 mm, pericarpium keras, 2 balo molaba, kayu balomotea (Tobela),
mm tebalnya, terdiri atas lapisan bagian dalam yang kanjulee (Baree).
halus, bagian luar memiliki serat.
Kegunaan
Baik digunakan sebagai tanaman hias,
pelindung.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 73
Macaranga hispida (Blume) Mull. Arg.
EUPHORBIACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon kecil. Kulit abu-abu; tidak terkelupas dalam Filipina, Sulawesi, dan Maluku.
jalur. Potongan krem. Berlapis tidak ada. Bau tidak
berbau. Getah warna merah; banyak, atau Nama Lokal
Indonesia : bilang kinar, haleki daun
sedikit;tidak berubah warna bila kena udara. Ujung besar (Ambon), Sulawesi : Miapo
kuncup tidak tertutup oleh kuncup daun. Daun (Muma, Uma, Kaili, Pakerehua), wenang
berseling; tunggal; semua daun bentuknya seragam; (Sulawesi). Filipina : lagapak (Tagalog).
simetris; Kulit daun berlilin, or tidak berlilin. Kegunaan
Pertulangan tiga tulang daun dari pangkal daun, Secara tradisional digunakan sebagai
Pertulangan tepi daun tidak ada. Tangkai daun pembungkus daun.
panjang, tidak bersayap; membengkak pada ujung
tangkai, Daun penumpu ada. Perbungaan
berkelompok; di ketiak, atau berhadapan dengan
daun; Bunga dengan satu kelamin; betina dan bunga
jantan di pohon yang berbeda. Perhiasan bunga
ada;daun kelopak dan daun mahkota. Daun kelopak
2-5 . Benang sari (1-)2-100 ; ada tangkai. Buah
capsule; tidak berdaging; tidak majemuk; terpecah; ;
bersayap, atau tidak bersayap. Biji 2-3 biji per buah
74 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Magnolia candollii (Blume) H. Keng


MAGNOLIACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran kecil, tinggi hingga 12 m, DBH India, Andaman hingga Thailand,
hingga 7 cm. Ranting dengan tanda-tanda bekas Kamboja, sepanjang Malesia termasuk
Filipina terdapat pada berbagai tipe
daun penumpu. Daun tunggal, elip, 13-35 X 3,5-15 hutan.
cm, dasar cuneatus, ujung meruncing, pertulangan Habitat dan ekologi
daun 10-20 pasang, berdaging, berbulu pada Tumbuh pada hutan hingga ketinggian
permukan bawah, tangkai daun biasanya menebal 1100 m dpl.

menuju dasar. Bunga putih krem,tunggai, pada Nama Lokal


ujung ranting, tangkai bunga mempunyai hingga Petangis (Filipina), Cempaka telur
10 buku, tepal (sepal dan petal) 9-12, masing- (Malaysia); Cempaka putih, Cempaka
masing 1,5-5 X 1,2 cm, bagian terluar berdiri gondoh, Cempaka gunung wasian batu
(Indonesia), Uru tandu (Muma, Uma:
kehijauan, karpel 5 hingga banyak. Buah : elip, 4-7,5 Sulawesi Tengah).
X 2,5-6 cm ; biji 1 atau 2 dari masing-masing
karpel, 0,6-2 cm panjang. Kegunaan
Species ini dapat dimanfaatkan kayunya
sebagai bahan bangunan dan juga
ditanam sebagai tanaman hias.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 75
Mangifera foetida Lour.
ANACARDIACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon tinggi 10-40 m, DBH 30-100 cm. Kulit Thailand, Indochina, Semenanjung
batang kehijauan hingga coklat kemerahan, Malaya, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi
Di Sulawesi secara alami terdapat 7 jenis
kasar, berlekah atau bersisik. Daun melanset Mangifera : M. celebica Kosterm
sungsang, menjorong atau melonjong jorong, (“loemisi”), M. foetida, M. leiophylla
panjang 14-35 cm, lebar 15-18,5 cm (pada tingkat Kosterm, M. minor Blume (“taipa dodoro”,
“taripa” ), M. pedicellata Kosterm, M.
belta panjang hingga 50 cm dan lebar 20 cm),
quadrifida Jack, M. sulavesiana Blanco
menjangat kaku, pangkal daun membaji hingga (“morotaipa, tamba”)
berangsur-angsur menyempit, ujung tumpul, Habitat dan Ekologi
membundar, tulang daun sekunder 15-33 Tumbuh di hutan atau dibudidayakan, Di
Kalimantan merupakan tumbuhan asli
pasang, timbul dipermukaan bawah, tulang hutan Dipterocarpus lahan pamah
daun tersier tidak jelas. Tangkai daun panjang campuran hingga ketinggian 500 m.
2-5 cm( pada belta panjang hingga 12 cm).
Nama lokal
Inflorencentia berbentuk malai diujung ranting, Ambacang (Minangkabau), Embecang
panjang 10-40 cm, gundul. Bunga kemerah- (Melayu). Sulawesi : Mangga hutan,
merahan atau merah tua, kelopak bercuping 5, mangga itam (Kotamobagu), Oncoh.
daun mahkota 5, benang sari 5, biasanya 1 subur,
tangkai sari menyatu di pangkalnya, Penggunaan
kepala sari menjorong. Buah batu hijau Banyak dibudidayakan di Malesia karena
buahnya harum dan terasa manis.
kekuningan atau hijau keabu-abuan. Jika masak
berbau harum dan bercita rasa seperti
terpentin, membulat telur menjorong, panjang
8-10 (-18) cm, garis tengah 6-7 (-12) cm,
daging buah kuning, menyerabut, banyak
mengandung cairan harum. Getah pada kulit
buah dapat melukai bibir.
76 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Mangifera minor Blume


ANACARDIACEAE
Deskripsi Distribusi:
Pohon berukuran sedang hingga besar Kepulauan Sunda kecil (NTT), Filipina
dengan tinggi hingga 40 m, dbh 90-120 cm, (Luzon), Sulawesi, Maluku, PNG,
Kepulauan Salomon.
tetapi sering lebih kecil, biasanya tanpa banir, Tumbuh secara alami tidak hanya di hutan
permukaan batang bersisik, berwarna coklat hujan tetapi juga di savana, hingga
ketinggian 1300 m.
pucat. Daun oblong –elip berukuran 12-20 X
3-7 cm. Perbungaan pseudoterminal, terdiri Nama Lokal Taipa dare, taipa dodoro
banyak bunga. Bunga terdiri petal 5-6 mm (Kaili ,Sulawesi Tengah), Taripa (Baree,
panjangnya, berwarna putih kekuningan – Sulawesi Tengah), wewe bakafo
(Maluku), kusi (Irian Jaya), Asai
hijau kekuningan. Buah oblong, sering (Kaepulauan Salomon).
menyempit, panjangnya hingga 10 cm, halus, Penggunaan
berwarna hijau ketika masak. Kayu digunakan sebagai tambahan
kontruksi, perabot. Kayu bagian dalam
berwarna kuning pucat, dengan
kerapatan 610 kg/m³pada kandungan air
12%. Buah harum dan dapat dimakan,
lapisan kulit memiliki rasa astringen. Kulit
batang digunakan secara tradisional
sebagai obat sakit lambung dan anti bisa
gigitan ular.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 77
Manilkara fasciculata (Warb.) H.J.L.
SAPOTACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran besar, tinggi hingga 40 m, DBH Merupakan salah satu tumbuhan khas,
80-90 cm. Kulit batang bagian luar berwarna endemik Sulawesi. Di Sulawesi banyak
ditemukan di Cagar alam Morowali,
hitam, beralur, bagian dalam berwarna merah,
Soroako, Semenanjung Sulawesi bagian
bergetah putih dan membeku seperti damar, kayu tenggara.
gubal berwarna putih kekuningan. Daun bulat Habitat dan ekologi
telur, panjangnya 6-11 cm, lebar 3-6 cm, tangkai Hutan dataran rendah tepi sungai atau
danau terutama pada tanah ultrabasa. Di
daun 1,5-2,5 cm, permukaan daun cekung, tulang alam tumbuhan ini mempunyai resiko
daun menonjol ke bawah tetapi urat daun tidak kepunahan karena di eksploitasi terus
tampak, permukaan bagian atas hijau mengkilat, menerus.
permukaan bagian bawah hijau keputih-putihan Nama Lokal
bertepung. Kumea batu /kumea vatu ( Wana,
Morowali)

Kegunaan
Species ini merupakan kerabat sawo yang
kayunya sangat bagus. Salah satu
komoditi ekspor ke luar negeri seperti
Jepang, Eropah.
78 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Meliosma sumatrana (Jack) Walp.


SABIACEAE
Deskripsi Distribusi:
Pohon, tinggi 15-20 (-25) M. DBH 25 cm, Kulit Semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa,
batang halus, berwarna abu-abu hingga coklat, Kalimantan, Filipina. Di Sulawesi
dilaporkan 4 jenis dari marga Meliosma
berlenti sel, sering berlekah dangkal. Kulit batang
dijumpai yaitu : Meliosma lanceolata
bagian dalam lembut, menyerabut, berwarna Blume var. lanceolata, M. nitida Blume, M.
kekuningan, segera berubah menjadi merah jika pinnata (roxb.) Walp subsp macrophylla
terkena udara. Kayu gubal berwarna keputih- (Merr.) Beusekom, M. pinnata (Roxb.)
Walp subsp sylvatica (Elmer) Beusekom,
putihan. Ranting menggalah, gundul, berlenti sel, M. sumatrana (Jack.) Walp.
seri ng berlampang daun mencolok. Penumpu Habitat dan Ekologi
tidak ada. Daun spiral, menyirip ganjil, rachis Hutan primer dan sekunder hingga
ketinggian 2200 m, sepanjang sungai.
panjangnya 8-50 cm, termasuk tangkai daun, anak
daun 2-5 pasang, menjorong hingga melanset, Nama Lokal
panjang (3-)5-35(-50) cm, lebar (1,5-) 2,5-15(-20) Sulawesi tengah : Kao Ntara (Napu,
cm, pangkal runcing hingga membundar, ujung Kulawi, Uma).
melancip hingga loncos. Tepi daun rata, tulang Penggunaan
daun 6-11 pasang, sangat mencolok di permukaan, Jenis ini diusulkan oleh Koorders dan
tangkai daun menebal di pangkal, gundul hingga Valeton untuk tanaman reboisasi. Buah
dapat dimakan.
sedikit berbulu warna karat, malai di ujung, tegak,
lebat, panjang 9-50 (-75) cm, berbunga banyak.
Bunga kecil, daun kelopak 5 atau 4, bertumpang
tindih, daun mahkota 5, benang sari 5 atau 4. bakal
buah beruang 2 atau 3, tiap ruang berisi 2 bakal
biji. Buah batu, membulat telur atau membulat,
diameter 1-3 cm, merah jika menjadi masak.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 79

Morinda citrifolia L.
RUBIACEAE
Deskripsi Distribusi
Perdu atau pohon yang bengkok, 3-8 m tingginya. Banyak ditanam/dibudidayakan sebagai
Kulit kekuningan. Daun kebanyakan bersilang tanaman obat. Dapat tumbuh baik dari
ketinggian 1-1500 m dpl. Di Sulawesi
berhadapan, bertangkai, bulat telur lebar hingga terdapat jenis Morinda lain yaitu Morinda
bentuk elip, kebanyakan dengan ujung runcing, sisi celebica Miq., Morinda citrifolia var.
atas hijau tua mengkilat, sama sekali gundul, 10-40 bracteata (Roxb.) Hook.f., Morinda
tomentosa Roth.
X 5-17 cm. Daun penumpu bulat telur, bertepi
rata, hijau kekuiningan, hingga 1,5 cm panjangnya, Nama Lokal
Mengkudu (Indonesia), bentis, kemudu,
di bawah karangan bunga selalu cukup tinggi dan kudu, pace (Jawa), cangkudu (Sunda),
tumbuh menjadi satu.Bunga bongkol bertangkai, khoduk (Madura). Sulawesi : bingkuru,
rapat, berbunga banyak, di ketiak daun. Bunga seru
berbilangan 5-6, berbau harum. Mahkota bentuk Kegunaan
tabung bentuk terompet, putih, dalam lehernya Tanaman obat serba guna, banyak
digunakan sebagai obat penurun tekanan
berambut wol, tabung lebih kurang 1 cm darah tinggi, anti kanker, asam urat, obat
panjangnya. Benang sari 5, tumbuh jadi satu batuk dll. Akar dapat digunakan sebagai
dengan tabung mahkota hingga tinggi, tangkai sari pewarna alami.
berambut wol. Buah bongkol berbenjol-benjol
tidak teratur, jika masak berdaging dan berair,
kuning kotor atau putih kuning, 5-10 cm
panjangnya ; intinya keras seperti tulang, coklat
merah.
80 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Moringa oleifera Lamk.


MORINGACEAE
Deskripsi
Distribusi
Pohon bengkok, , tinggi 3-10 m. Tajuk tidak rapat. Tanaman ini aslinya berasal dari India
Daun majemuk, panjang 20-60 cm, poros daun sekarang tersebar di Asia Tenggara
beruas, dengan kelenjer yang berbentuk garis atau termasuk Sulawesi. Tumbuh pada
penggada; sirip dari orde pertama 8-10 pasang. ketinggian 0-500 m dpl.

Anak daun bertangkai, bulat telur, oval atau bulat Nama Lokal
telur terbalik, tepi rata, sisi bawah hijau pucat, Kelor (Indonesia, Jawa, Sunda), Keloro
(Sulawesi, Kaili).
panjang 1-3 cm. Bunga malai panjang 10-30 cm, di
ketiak. Piala kelopak hijau, taju kelopak Kegunaan
melengkung membalik, putih, panjang 1 cm. Daun Daun dan buah yang muda digunakan
mahkota putih kuning, yang terdepan terbesar, sebagai sayuran. Sayuran ini merupakan
makanan tradisional suku Kaili di
panjang kira-kira 1,5 cm, yang lain membalik. Sulawesi Tengah.
Benang sari dan staminoidea dengan ujung yang
melengkung kembali. Buah kotak menggantung,
bersudut 3, panjang 20-45 cm. Katup tebal, di
tengah ada bekas cetakan yang dalam berisi 1 baris
biji. Biji bentuk bola, bersayap 3. Buah pecah waktu
masak seperti pada pala.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 81
Myristica fatua Houtt.
MYRISTICACEAE.
Deskripsi Distribusi
Pohon, tinggi 10-25 m. Mengeluarkan cairan Malesia : Kalimantan bagian tenggara,
Sulawesi (Taman Nasional Lore Lindu
warna merah darah pada waktu dilukai, Ranting sangat umum), Filipina Selatan, Maluku
3-4 (-6) mm diameternya, memiliki bulu-bulu dan Irian bagian barat.
yang panjangnya (0.1-) 0,2-0,4 mm, berlenti sel. Habitat dan Ekologi
Hutan primer ataupun sekunder terutama
Daun berbentuk tersebar berbentuk jorong, pada ketinggian 900 m dpl
ukuran 15-40 (-50) X 4,5-15 (-18) cm, dasar
membulat, ujung lancip, permukaan atas coklat , Nama lokal
permukaan bawah coklat muda atau keabu-abuan Sulawesi : Lawedaru ( Muma, Uma)
dengan bulu 0,2-0,3 mm. Bunga warna kuning
terang, berupa gentong. Buah bulat telur berbulu Kegunaan
berwarna kecoklatan, berukuran 6 cm. Tidak banyak diketahui
82 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Myristica fragrans Houtt.


MYRISTICACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon, tinggi hingga 5-20 m. Daun bulat telur atau Tanaman ini aslinya berasal dari Maluku
elip memanjang, pangkal runcing, ujung (terutama Maluku Utara dan tengah).
Banyak dibudidayakan di Sulawesi Utara
meruncing, sisi hijau kebiruan pucat, sisi atas hijau dan Sangihe, Bogor (Jawa barat), Bukit
tua, 5-15 X 3-7 cm, waktu diremas bau harum. Siti Nurbaya (Padang) dan lain-lain.
Bunga kuning, pada pangkal dengan daun
pelindung yang membulat, bunga jantan 1-20 dan
Nama Lokal
yang betina 1-2 menjadi satu dalam malai yang Pala (Indonesia, Jawa, Sunda), Nutmeg
gundul dan bercabang sedikit, yang tumbuh (Inggris), Nootmuskaatboom
muncul sedikit di atas ketiak daun. Bunga jantan (Belanda), Palo (Minangkabau).
bentuk periuk, panjang 7-9 mm, dengan taju yang Kegunaan
segitiga, tiang benang sari lebih daripada separo Kulit buah dibuah dibuat asianan atau
yang atas tertutup oleh kepala sari yang berbentuk manisan, kadang-kadang dibuat juice. Biji
garis yang banyak. Bunga betina lebih besar. Buah digunakan sebagai rempah-rempah.
Selubung biji (arilus) digunakan untuk
bentuk buah peer lebar, 4-6 X 3-5,5 cm, gundul, masakan yang harbanya sangat mahal di
kuning kecoklat-coklatan. Biji bergari-garis, Eropa.
berbau harum, keseluruhan dibungkus oleh
selubung biji merah yang terbagi dalam taju-taju
yang banyak.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 83

Nageia wallichiana (Presl) O. Kuntze


Sinonim : Podocarpus wallichianus Presl. (1844), Podocarpus blumei Endl. (1847),
Decussocarpus wallichianus (Presl) de Laubenf. (1969)
ARAUCARIACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran besar, tinggi hingga 54 m, tinggi India selatan, Burma, Indo-China,
bebas cabang hingga 30 m, dbh 100 cm. Daun Thailand, seluruh Malesia kecuali Jawa
bagian Tengah dan Timur, di NTT hanya
tunggal, berhadapan, elip hingga oval, 6-14 (-23) X ditemukan di Flores. Sering ditemukan
2-5 (-9) cm, memiliki pertulangan daun sekunder; pada hutan primer mulai dari ketinggian 5
ujung ranting memiliki tunas, pollen berkelompok -2100 m dpl. Di Sumatra dan Kalimantan
juga pernah dikoleksi dari lahan gambut,
pada sebuah pedunkel, biji tunggal. Jenis ini sangat dataran rendah.
mirip dengan jenis dari marga Agathis. Pada
Nama Lokal
Nageia kuncup runcing sedangkan pada Agathis
Brown podocarp (Inggeris), bali
kuncup bulat. (Kalimantan), kayu cina (Sumatra,
Sulawesi), ki bima (Jawa); podo kebal,
musang gunong (Semenanjung
Malaysia), mengilan (Sabah), manggilan
(Dusun, Serawak); malaamaciga
(Tagalog/ Filipina), almaciga nga lalaki
(Sibuyan, Filipina), Burma (Myanmar);
thitmin (Thailand).

Kegunaan
Salah satu kayu penting dari kelompok
Podocarpaceae, kayu digunakan untuk
kontruksi bangunan, finishing interior,
perabot, venir kadang-kadang untuk
perahu kecil.
84 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Octomeles sumatrana Miq


DATISCACEAE
Deskripsi
Distribusi
Pohon berukuran hingga 60 m tinggi, batang Malesia kecuali Semennajung Malaya,
berdiameter hingga 60 (-80) m, DBH hingga Jawa dan Nusat Tenggara. Biasanya
150-210 cm. Banir membentang, tinggi hingga 10 tumbuhan ini banyak dijumpai di
sepanjang sungai, dalam hutan sekunder.
m. Tajuk tahap pertama melonjong, berdahan
tersusun radial. Kulit batang bagian luar berwarna
Nama Lokal
keabu-abuan halus. Kayu lembut. Daun penumpu Binuang, Binuang bini (Melayu). Binuang
tidak ada. Daun tunggal, spiral, tepi daun rata, (Indonesia), Kayu palaka (Sunda),
menjantung membundar, panjang 12-30 cm, Benuang, Erima (Perancis), Binuang,
Benuang, Erima (Inggeris). Sulawesi:
lebar 6-23 cm, pertulangan daun menjari, tulang Benoa (Kulawi, Uma, Besoa, Kaili).
daun 5-7 (-9), mempunyai kelenjer domatia
berbentuk biji besar terletak mengelompok Kegunaan
Kayu lembut digunakan sebagai bahan
diketiak daun. Tangkai daun panjang, bersegi 5.
baku pulp dan industri kayu lapis.
Perbungaan berbentuk bulirt tergantung. Bunga
tanpa tangkai, aktinomorf, berkelamin ganda, daun
kelopak 4-0, daun mahkota 4-9 , bebas, bakal buah
terbenam, plasenta melekat di dinding luar, buah
kapsul, biji kecil-kecil, banyak.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 85
Palaquium quercifolium (de Vriese) Burck.
SAPOTACEAE

Deskripsi Distribusi
Berukuran besar, tinggi 40 m, diameter setinggi Sulawesi, Sumatra, Kalimantan dan
Maluku. Dilaporkan 9 jenis Palaquium dari
dada (DBH) hingga 75 cm.Mengeluarkan getah Sulawesi yaitu : P. amboinensis, P.
berwarna putih susu apabila terpotong. Banir luzoniense, P. maliliensis, P. obovatum, P.
curam, tinggi kira-kira 1 m. Kulit batang obovatum var. orientale, P. obtusifolium, P.
berwarna coklat tua, berlekah dangkal, meretak, quercifolium, P. ridleyi, dan P. rostratum
(Kessler et al. 2002).
kulit batang bagian dalam berwarna merah Habitat dan Ekologi
lembut. Ranting langsing hingga kokoh, diameter Hutan primer lahan pamah. Di Sulawesi
4-8 mm, menggundul. Penumpu lanset, panjang terutama didapatkan pada hutan
pegunungan rendah di Taman Nasional
hingga 11 mm. Daun melonjong membundar Lore Lindu.
telur sungsang, panjang 12-30 cm, lebar 5-10 cm,
pangkal membaji, ujung melancip. Permukaan Nama Lokal
atas gundul, permukaan bawah menyutra, tulang Kume, Nantu
daun sekunder 9-16 pasang. Tangkai daun
Kegunaan
panjang 3-7 cm. Bunga dalam gugus 4-8 di Kayu perdagangan berkualitas bagus.
ketiak. Daun kelopak panjang hingga 6 mm,
mahkota panjang 10-16 mm, benang sari 12,
bakal buah beruang 5 atau 6, berbulu di ujung,
tangkai putik panjang 15-22 mm, gundul. Buah
membulat, garis tengah + 2 cm, gundul. Biji
menjorong, kulit biji berwarna cokelat
kekuningan.
86 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Pandanus tectorius Park.


PANDANACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon atau perdu, bercabang lebar, kadang- Memiliki daerah penyebaran yang cukup
kadang berbatang banyak, kerapkali dengan akar luas di dunia. Umumnya tumbuh pada
daerah pantai. Di Sulawesi banyak
tunjang sekitar pangkal batang dan akar udara ditemukan di Cagar Alam Morowali
dari cabangnya, tinggi 3-7 m. Akar tunjang terutama dekat Laut. Di Sulawesi terdapat
dengan jerawat dan tudung akar yang besar dan beberapa jenis Pandanus dan beberapa
diantaranya merupakan endemik seperti
menyolok. Daun 7—250 cm X 3-9 cm, Ujung Pandanus sarsinorum yang pertama
segitiga dan lancip ; tepi daun dan lapisan bawah dideskripsi dari lembah Sopu dalam
dari ibu tulang daun berduri tempel; berlilin dan wilayah Taman Nasional Lore Lindu.
hijau biru, kadang-kadang hijau muda atau
Nama Lokal
berwarna warni. Tongkol bunga jantan berdiri Pandan (Indonesia), naho ( Tao Taa Wana
sendiri, menggantung, panjang 25-60 cm, dengan Morowali).
cabang samping 10-20 buah yang bercabang
Kegunaan
pendek; daun pelindung berbentuk lanset dan Daun digunakan sebagai bahan anyaman
garis, bertunas, putih kuning, harum. Bunga seperti topi, tikar, tas dan sebagainya.
betina, kepala, berdiri sendiri, bakal buah berinti Buah pandan yang telah matang dapat
dimakan. Pandan wangi(P.amaryllifolius)
6-18, dengan tangkai putik sebanyak 5-18. Buah
banyak di tanam di pekarangan. Daunnya
majemuk menggantung, bentuk bola. Buah batu digunakan untuk memasak dan sebagai
bulat telur terbalik, 4-7,5 X 2-6,5 cm, akhirnya pewarna alami makanan.
orange kuning, tengah dinding buah berserabut
dan dengan banyak ruang udara. Penamaan P.
tectorius berasal dari kata (tector =tutup;
tectorius =untuk dipakai sebagai penutup/atap).
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 87
Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen
Sinonim : Albizia moluccana Miq. (1855), Albizia falcata Backer (1908),
Albizia falcataria (L.) Fosberg (1965)
FABACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon, berukuran sedang hingga besar yang Maluku, Papua New Guinea, kepulauan
Bismarck dan kepulauan Solomon.
tingginya hingga 40 m, batang bebas cabang
P. falcataria memiliki 3 subspecies yaitu
kadang hingga 20 m, DBH hingga 100 cm Subsp falcataria yang terdapat di Maluku
kadang-kadang lebih. Daun majemuk ganda dan Papua New Guinea (PNG), subsp
yang panjangnya hingga 40 cm dengan 8-15 solomonensis Nielsen terdapat di
Kepulauan Salomon dan subsp fulca
pasang tangkai daun yang berhadapan, tiap (Lane-Poole) Nielsen (synonim : Albizia
anak tangkai daun majemuk terdiri atas 15-25 fulca dan Albizia eymae Fosberg) terdapat
anak daun, lembaran anak daun berbentuk di pegunungan PNG.
P. falcataria sangat luas ditanam di daerah
oblong, 3-6 mm lebar. Inflorescentia berbentuk tropik. Secara alami hidup pada hutan
panikel, biji bersayap sepanjang ventral. primer tapi lebih sering pada hutan
sekunder dan pinggiran sungai, kadang-
kadang pada hutan pantai, tersebar dari
pinggir pantai hingga 2300 m dpl.

Nama Lokal
Puah (Brunei), sika (Maluku), batai
(Semenanjung Malaysia), kayu machis
(Serawak), white albizia (PNG), moluccan
sau (Filipina), Jeungjing (Indonesia :
Sunda/ Jawa Barat), sengon laut (Jawa),
sengon, albizia (Sulawesi).

Kegunaan
Kayu digunakan sebagai bahan kontruksi
tapi kualitas kurang bagus, kadang
sebagai pohon pelindung, tanaman
reboisasi (reforestasi) terutama di daerah-
daerah bekas tambang`, kayu bakar. Kulit
batang mengandung tanin, daun untuk
pakan ternak ayam dan domba.
88 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Phylocladus hypophyllus Hook.f


ARAUCARIACEAE

Deskripsi Distribusi
Berukuran besar, tinggi 20-45 m, diameter Di Sulawesi terutama didapatkan pada
hutan dataran tinggi seperti di puncak
setinggi dada (DBH) hingga 70 cm. Batang warna Padeha, Rorekatimbu dan sekitar danau
hitam kadangkala diselimuti oleh Tambing Taman Nasional Lore Lindu.
lumut yang tebal terutama pada hutan pegunungan
Nama Lokal
tinggi. Daun majemuk menyirip (sesungguhnya Sulawesi : “Kao Nori” (Napu, Besoa).
tangkai daun), kaku, tebal, bentuk bundar telur
dengan tepi bercangap. apabila diremas Kegunaan
mengeluarkan aroma yang harum. Kayu Kayu berkualitas cukup bagus.
mempunyai berat jenis 0,58 dengan kelas awet IV
dan kelas kuat III.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 89
Pigafetta elata Becc.
ARECACEAE
Deskripsi Distribusi
Palem ini merupakan khas Sulawesi. Berukuran Endemik Sulawesi dan Wallacea.
cukup besar, berbatang tunggal, lurus, dengan Habitat dan Ekologi
tinggi hingga 40 m atau lebih. DBH hingga 40 cm. Hidupnya kadang-kadang berkelompok ,
pada daerah terbuka, seperti di lereng-
Batang berwarna hijau tua mengkilat licin dan lereng perbukitan yang mendapatkan
memiliki cincin bekas pelepah daun. Daun sinar matahari langsung. Banyak
mempunyai anak daun yang tersusun menyirip, ditemukan di Taman Nasional Lore Lindu
seperti di aliran sungai Sopu, Dongi-
pangkal tangkai daun berduri hitam, halus, dongi, Kulawi, pada ketingian 600-1700 m
perbungaan berbentuk malai, perbungaan bagian dpl. Di pinggir jalan raya Palu-Parigi, di
berupa tandan dan menggantung. Bunga berwarna cagar alam Pangi Binanga, sekitar kebun
kopi juga banyak ditemukan.
putih kotor, bunga jantan dan betina terletak pada
palem yang berbeda. Buah berukuran kecil, daun Nama Lokal
bersisik. Sulawesi Tengah : Nibung (Kulawi),
“wanga”, “banga” (Napu, Besoa, Uma).

Kegunaan
Umbut batang yang masih muda disayur,
kulit batang untuk lantai tempat padi
(lumbung), batang tua untuk tiang
bangunan. Kadang-kadang ditanam
sebagai tanaman hias.
90 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Pinanga caesea Blume


ARECACEAE
Deskripsi Distribusi
Pinanga terdiri atas 120 jenis yang tersebar Sulawesi, Banyak ditemukan di Taman
Nasional Lore Lindu (Sulawesi Tengah)
mulai dari India, Srilanka, Semenanjung pada ketinggian 600-1400 m dpl, di TN
Malaya, Filipina, Indonesia, Papua New Bogani nani Wartabone, Marisa
(Gorontalo), CA Bulusaraung dan CA
Guinea sampai Cina bagian selatan. Ponda-ponda (Sulawesi Selatan.
Keanekaragaman jenis Pinanga terdapat di
Semenanjung Malaya dan Indonesia. Di alam Nama Lokal
Harao maeta (Sulawesi Tengah,
tumbuh di hutan hujan tropik mulai dari Pakerehua Napu).
dataran rendah sampai dataran tinggi.
Kegunaan
Pinanga caesea Blume berupa pohon, tinggi Obat dan tanaman hias.
sampai 14 m, diameter hingga 20 cm, beruas
jelas , tajuk pelepah berwarna hijau gelap .
daun: panjang tangkai sampai 60 cm, panjang
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 91

Platea excelsa Blume


ICACINACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran sedang, hingga 15-15 m, Malesia. Habitat hutan primer hingga
ketinggian 2000 m. Di Lore Lindu banyak
DBH 30-60 cm. Kulit batang bagian luar ditemukan di Bariri Besoa, dalam hutan
berwarna abu-abu tua hingga coklat, halus, Babahaleka, dekat Tower pengamat
cuaca.
berlekah, tipis, berbau tertentu dan berasa
pahit. Tangkai daun panjang 1,5-2 cm, garis Nama Lokal
Sulawesi : Baka lovi ( Sulawesi Tengah)
tengah lebih kurang 2 mm. Daun menjorong
atau menjorong bundar telur, jarang Kegunaan
membundar telur, panjang 12-17 cm, lebar 6-9 Kayunya jarang digunakan sebagai
cm, pangkal membaji lebar, ujung melancip bahan kontruksi. Belum banyak informasi
tentang etnobotaninya.
sempit, permukaan bawah bersisik lebat, agak
berlapis lilin kebiruan, tulang daun sekunder
10-12 pasang, agak lurus. Perbungaan jantan
dalam bulir tunggal, bunga betina tersusun
payung menggarpu. Buah gundul. Buah batu
melonjong bulat telur, jelas meyempit kearah
ujung, panjang 3-5 cm, garis tengah 1,5-2 cm.
92 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Podocarpus imbricatus Bl
PODOCARPACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon dapat berukuran besar yang tingginya Tersebar di seluruh Indonesia, terutama di
mencapai 60 m, kadang-kadang lebih, Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan
Nusa Tenggara. Di Sulawesi banyak
diameternya sampai 150 cm, tidak berbanir atau ditemukan pada hutan pegunungan tinggi
kalau ada kecil. Panjang batang bebas cabang seperti pada puncak Rorekautimbu
sampai lebih dari 30 m. Kulitnya berwarna coklat (Taman Nasional Lore Lindu) Sulawesi
Tengah).
hampir hitam, tidak beralur dan tidak mengelupas. Habitat dan Ekologi
Penampang pepagannya berwarna sawo muda atau Tumbuh tersebar dalam hutan alam
merah, bagian dalam merah muda. Tajuknya tipis. campuran, pada tanah liat, baik di tempat
Daunnya tunggal, kecil-kecil, berbentuk pita yang datar maupun yang berbukit.
Umumnya pohon ini terdapat pada
dengan ujung agak lancip. Variabilitasnya cukup ketinggian 700 m sampai 3000 m dpl.
besar. Dikenal 4 varietas yang dibedakan
Nama lokal
berdasarkan bentuk daun yang dewasa. Ke empat Jamuju (Indonesia), Kao Nori (Sulawesi
varietas itu adalah var. imbricatus, var. patulus, Tengah).
var.robustus dan var. curvulus. Reproduksinya
dengan tunggul atau bijinya. Pertumbuhannya Kegunaan
agak lambat. Kayunya disukai orang, berwarna coklat
keabu-abuan atau kuning muda. Kayu ini
mudah untuk dikerjakan karena ringan,
dengan B.J. 0,52, agak kuat tetapi kurang
awet dengan kelas keawetan IV dan kelas
kekuatan III. Kayu jamuju digunakan
untuk bermacam-macam keperluan,
antara lain industri kerajinan rakyat
(tangkai sapu, sikat dan lain-lainnya),
industri perkayuan, alat-alat tulis, alat-alat
peraga, alat-alat olah raga (terutama raket
badminton), kadang-kadang juga dipakai
untuk lantai rumah, dikembangkan
sebagai kayu lapis.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 93
Podocarpus neriifolius D.Don
PODOCARPACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon dapat berukuran kecil hingga besar yang Jenis ini tersebar dari India sampai China,
tingginya mencapai 40 m, kadang-kadang lebih, Jepang dan Malesia (Semenanjung
Malaysia, Filipina, Sumatra, Jawa,
diameternya sampai 70 cm, tidak berbanir atau
Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa
kalau ada kecil. Batangnya tegak, sering berlekuk, Tenggara, Irian Jaya dan Papua New
dengan kulit luar yang tipis, halus sampai bersisik Guinea. Di Sulawesi banyak ditemukan di
atau beralur dan berwarna coklat keabu-abuan. Taman Nasional Lore Lindu terutama di
hutan
Pepagan berwarna merah sampai merah jambu, Habitat dan Ekologi
berlapis-lapis dan berserat. Tajuknya bulat. Tumbuh di hutan primer basah pada
Daunnya tunggal, berbentuk lanset yang sempit ketinggian 400-2600 m dpl. pegunungan
seperti hutan babahaleka di Bariri, Moa
sampai lebar. Perbungaan jantan berbentuk
silindris dan terdapat pada ketiak daun atau ujung Nama Lokal
ranting. Perbungaan betina terdiri atas tangkai Kayu cina (Indonesia), Karunia (Sulawesi
panjang dan bakal buah. Bijinya jorong membulat. Tengah : Uma, Muma).
Jenis ini mempunyai variabilitas yang besar dan di Kegunaan
Indonesia dikenal 9 varietas yaitu : var.nerfiifolius, Kayunya putih kotor, kuat dan keras,
var. bracteata, var.membranaceous, var.atjehensis, dengan kelas keawetan IV, kelas kekuatan
var.timorensis, var.linearis, var.teysmanii, II-III dan B.J. 0,60. kayu dapat digunakan
untuk bahan konstruksi ringan. Daunnya
var.ridleyi dan var.polyantha. Masa berbunga dapat digunakan sebagai obat rematik.
biasanya sepanjang tahun. Perbanyakan jenis Seringkali tumbuhan ini digunakan
dilakukan dengan biji. sebagai tanaman hias dan baik sebagai
tanaman pagar pekarangan.
94 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Polyalthia lateriflora King


ANNONACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran sedang, tinggi hingga 20 m, ,Malesia
DBH 30 cm, batang memiliki bulu-bulu halus. Nama Lokal
Bunga bisexual, soliter atau dalam 1 dan 2 bunga -
berbentuk cymus, terletak ekstra axilaris atau
axilaris atau berhadapan dengan daun, jarang yang Kegunaan
Belum banyak diketahui, tetapi ada
muncul pada batang. Sepatl 3, petal 6, bisseriate, penelitian kemunginan ekstraknya
stamen banyak (lebih dari 10), filamen sangat sebagai obat anti kanker
pendek. Buah tua berwarna merah bata.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 95
Pometia pinnata J.R. Forster & J.G. Forster
SAPINDACEAE
Deskripsi Distribusi:
Pohon berukuran besar, tinggi hingga 50 m, DBH Srilanka, Kepulauan Andaman menyebar
1,4 m, kadangkala memiliki banir. Daun majemuk hingga Asia Tenggara termasuk Indonesia,
Filipina, Fiji dan Samoa. Jenis ini
pinnate hingga lebih dari 1 m panjangnya. merupakan maskot flora Irian Jaya.
Memiliki daun penumpu semu bentuk elip hingga Habitatnya umunya tumbuh secara alami
ovatus berukuran 0,4-3 X 0,25-5 cm. Anak daun pada hutan primer, hutan sekunder,
ovatus hingga obovatus berukuran 6-32 X 2-13 cm, pinggiran sungai hingga ketinggian 900 m.

ujung daun runcing hingga meruncing, pinggiran


Nama Lokal
daun dentate. Bunga kecil, terdapat dalam bentuk Leungsar, Matoa, kungkil, kungki, kasai,
panikel pada ujung (terminal) berukuran 15-70 cm asam kuang (Indonesia). Kelerak, lerak,
panjangnya biasanya tegak. Buah bulat hingga werak (Jawa). Lerak, larak, klerak, rerek
(Sunda). Sulawesi : Leotu, lotu (Kulawi,
ovoid, berukuran 1,5-5 X 1-3 cm, pericarp pada Uma, Kaili). Lotu (Napu, Besoa, Bare'e).
bagian terendah 1 mm, pada bagian atas tebalnya 7 Belo, Bois de pleu, Kasai, matoa, Megan
mm. Biji putih berdaging dan berselaput (aril) (Perancis). Kasai, Megan (Inggeris).
Malugai (Filipina). Sibu (Malaysia). Taun
ukuran 2,5 X 1,5 cm.
(PNG). Paga-nyet-suava (Myanmart).
Chichung dong, kwaang (Laos). Sai,
daengnam (Thailand). Tr (uw)(awf) ng m
(aaj), s (aa)ng, m (aws)c ken (Vietnam).

Kegunaan
Kayu untuk bangunan, Buah dapat
dimakan.
96 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Pterocarpus indicus Willd.


FABACEAE/LEGUMINOSAE/PAPILIONACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran besar, hingga 45 m tinggi, DBH Malaysia, Indonesia dan Filipina,
hingga 200 cm. Batang umumnya tidak teratur tumbuhnya tersebar secara alami di
sekitar pantai dan di dalam hutan alam
dan bercabang melebar. Kulit batang waktu muda
campuran. Umumnya angsana tumbuh
licin, berwarna abu-abu, yang kemudian menjadi dengan baik sampai ketinggian 500 m dpl,
gelap dan kulitnya menjadi kasar sesuai dengan pada tanah liat berpasir, dalam dan
pertambahan umum. Pepagannya bergetah dan gembur atau tanah berbatu-batu. Di Jawa
Tengah dan Jawa Timur, jenis ini dapat
berwarna merah. Tajuknya lebat, hijau tua, hidup sampai ketinggian 800 m dpl,
mengkilat. Daunnya majemuk, berseling, sedangkan di Jawa barat kurang sari 600
berbentuk bundar telur, pada musim kemarau m dpl.
merontok. Bunganya kuning indah dan berbau
jeruk. Buahnya bulat, pipih dan tipis. Tumbuhan Nama Lokal
Angsana, Cendrana (Bugis).
ini dapat diperbanyak dengan stek.
Pertumbuhannya cepat sekali pada waktu muda, Kegunaan
tetapi setelah besar (dewasa) tumbuhnya lambat. Kayunya berwarna coklat keemasan atau
Selain dengan stek, jenis ini dapat juga ditanam kuning sampai merah, baunya seperti
mawar. Pola yang indah pada
dengan tunggul dan biji. Percobaan penanaman permukaannya menyebabkan kayu ini
telah dilakukan oleh Lembaga Penelitian Hutan di disukai orang. Kekuatan dan keawetannya
Cikampek. termasuk kelas II, dengan B.J. kayu 0,65.
kayunya dapat digunakan antara lain
untuk pembuatan alat-alat tulis, pengukur,
alat-alat rumah tangga, papan dinding,
kayu lapis, bahan bangunan, lantai,
patung, ukiran, kerajinan tangan, finir
merah, dan perahu. Di Jawa rebusan kulit
kayunya digunakan untuk obat. Pohon ini
mempunyai potensi yang besar untuk
dikembangkan lebih jauh, mengingat
keawetan, kekuatan dan kegunaannya.
Dapat dipakai sebagai bahan industri
papan lapis yang mempunyai masa depan
cerah di negara berkembang.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 97
Pterospermum javanicum Jungh.
STERCULIACEAE
Deskripsi
Distribusi
Pohon berukuran besar , hingga 40 m tinggi, DBH Myanmar, Thailand, Semenanjung
hingga 100 cm. Banir pendek, Kulit batang bagian Malaya, Sumatra, Jawa, Borneo. Sulawesi.
luar berwarna abu-abu, halus. Kulit batang bagian Dilaporkan 7 jenis dari Sulawesi yaitu P.
celebicum (Miq), P. diversifollium Blume, P.
dalam berwarna merah pekat dengan coretan macrocarpum Hochr, P. cubpeltatum
radial putih lebar. Kayu berwarna coklat merah, C.B.Rob, P. subsessile Miq dan P.
tunggal, bertepi rata, membundar telur, panjangnya javanicum . Terutama dalam hutan
4-22 cm, lebar 2,5-10 cm, pangkal menjantung, sekunder dan hutan primer terutama
tanah aluvial, di daerah iklim basah
jelas tidak sama, ujung melancip, permukaan sampai kering, pada ketinggian 1-1400 m
bawah daun tertutup bulu tebal pendek berwarna dpl.
cokelat kuning, tulang daun sekunder 5-7 pasang,
pangkal bertulang 3. Bunga dalam tandan di ketiak Nama Lokal
Bayur (Melayu), Cayur, Wadang, Balang
daun, besar, panjang hingga 6 cm, daun kelopak 5, (Jawa), Cerlang, Bayur (Sunda), Bayua
daun mahkota 5, benang sari 15, benang sari semu (Minangkabau), Pterosperme, Bayur
5, bakal buah beruang 5, bakal biji banyak. Buah (Perancis), Bayur, Wajoo (Inggris),
kapsul, menyelinder, menyudut 5 tumpul, panjang Ntorode, Torode (Besoa, Napu, Kulawi,
Uma, Kaili).
14 cm, garis tengah 5 cm, menggundul, mengakyu.
Biji banyak, bersayap. Termasuk kayu kelas awet Kegunaan
II-III. Perbanyakan dapat dilakukan dengan biji. Kayunya salah satu kayu penting,
Jenis ini telah dicoba dibudidayakan dan baik dimanfaatkan untuk kontruksi , lemari,
seni ukir pahat. Untuk pembuatan
untuk ditanam dalam skala besar. jembatan, bangunan, papan, kapal, kayu
lapis, mebel, rangka pintu, patung, ukiran
dan kerajinan tangan. Pepagan kayu dapat
digunakan sebagai obat sakit perut,
disentri, bisul, sakit gigi, pendarahan,
keseleo dan kulit melepuh.
98 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Sarcotheca celebica Veldk


OXALIDACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon kecil, termasuk kelompok asam-asam ini Endemik Sulawesi. Banyak didapatkan di
tingginya dapat 10 m, diameter batang (DBH) daerah yang tanahnya ultrabasa yang
kaya dengan besi dan Nikel seperti di
hingga 10 cm. Daun tunggal, berseling, elips, 4-8 kabupaten Tojo Una-una, Cagar Alam
cm panjang, lembaran daun berdaging, lapisan Morowali, Petasia Kolonodale, dan areal
atas ditutupi oleh lilin, tepi daun rata, ujung daun PT INCO di Bahodopi dan Soroako (Luwu
Timur).
runcing. Buah bergaris 5, biji 1, buah masak warna Habitat dan Ekologi
merah muda berasa masam atau kecut, buah Umumnya pada areal terbuka pada tanah
masak berwarna ungu berasa manis. ultrabasa dan limestone.

Nama Lokal
Kongilu (Soroako, Bungku Selatan), Kao
ngilu, Sengilu ( Wana Taronggo Baturube
Morowali).

Kegunaan
Buah digunakan sebagai bahan penyedap
dimasak bersama ikan. Jenis ini sedang
giat diteliti kemungkinannya sebagai
tumbuhan penyerap Nikel. Sebagai agen
dalam FITOMINING.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 99
Shorea assamica Dyer forma Koordersii (Brandis) Symington
Sinonim : Shorea philippinensis Brandis (1895), Shorea koordersii Brandis ex
Koord. (1898), Shorea globifera Ridley (1922)
DIPTEROCARPACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran besar, tinggi hingga 55 m India, Semenanjung Thailand,
Semenanjung Malaysia, Sumatra,
dengan dbh hingga 150 cm. Daun ovatus, elip Kalimantan, Filipina, Sulawesi dan Maluku
jarang yang obovatus, berukuran 5-9 X 2-4 cm , bagian selatan. Dipterocarpaceae adalah
dengan 13-18 pasang pertulangan sekunder, salah satu famili tumbuhan berbunga
permukaan bawah kadangkala berbulu halus, yang penting sebagai penghasil kayu
berkualitas bagus. Di daerah malesia
tangkai daun 5-7 mm panjangnya, stipula hingga terdapat 550 jenis dan memiliki 10 genus
15 mm panjangnya. Stamen 15 mm. Tangkai diantaranya Shorea (meranti), Anisoptera
buah kira-kira 2 mm panjangnya. Buah masih (mersawa), Cotylelobium (resak),
Dipterocarpus (keruing), Dryobalanops
memiliki kelopak bunga (seperti sayap) yang (kapur), Hopea (merawan),
panjangnya 11 X 2 cm, tiga kelopak besar dan Neobalanocarpus (chengal), Parashorea
dua kelopak kecil. (meranti), Upuna (upun) dan Vatica
(resak). Shorea adalah salah satu genus
yang memiliki jenis 160 anggota.
Di Sulawesi hingga saat dilaporkan baru
terdapat 6 jenis anggota Dipterocarpaceae
yaitu : Shorea assamica var. Forma
koordersii, Hopea celebica, Vatica rassak,
Vatica sunaptera flavovirens, Anisoptera
thurifera dan Hopea gregaria.
Umumnya tumbuh pada hutan dataran
rendah di Sulawesi pada ketinggian 0-500
m dpl.
Nama Lokal
Indonesia : damar masegar (nama
umum), piniti boti pien (Maluku), damar
larieh (Sulawesi), sogar baringin nabotar
(Tapanuli, Sumatra). Malaysia ; lemsa
kulat, meranti pipit (semenanjung).
Filipina ; danlig (Tagalog), manggasinoro
(umum). Thailand ; saya khao.

Kegunaan
Kayu merupakan sumber utama meranti
putih. Berkualitas bagus dengan
kerapatan kayu 420-680 kg/m3 pada
kandungan air 15%. Resin dinamakan
juga ”damar tenang” dikoleksi dan
diperdagangkan pada skala komersil di
Sulawesi Utara.
100 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Streblus asper Lour.


MORACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran kecil, tinggi hingga 10 m, India, Sri langka, Myanmar, China selatan,
Thailand, Semenanjung Malaysia,
bergetah putih, batang dengan diameter DBH Sumatra, Jawa, Kepulauan Nusa
30 cm. Daun tunggal, berseling, oblong, Tenggara, Sulawesi, Filipina. Di Sulawesi
terutama di sekitar lembah Palu dan
obovatus, 4-12 panjang, dasar daun tumpul, hutan dataran rendah Taman Nasional
ujung runcing/ meruncing, permukaan daun Lore Lindu spt Bora, Pakuli.
kasar, berdaging warna hijau gelap di Habitat dan Ekologi
Umumnya pada hutan dataran rendah
permukaan atas, tepi bergigi, tangkai daun 5 yang beriklim monsoon.
mm panjangnya. Bunga kehijau-hijauan,
unisexual, muncul pada ketiak daun, soliter Nama Lokal
Serut (Indonesia), Kesinai, serinai
atau berpasangan. Buah kuning terang, bulat, (Malaysia), okhne (myanmar), som pho
8-10 mm panjangnya dengan sepal yang (laos), khoi, kak mai foi (Thailand), c[aa]y
persisten, pericarp berdaging menutupi biji. ru[oos]i, c[aa]y ru[oos]i nham (Vietnam).
“Siule” (Kaili : Sulawesi Tengah).

Kegunaan
Kulit batang digunakan sebagai obat
disentri, leprosy, diare, elephantiasis dan
menghambat kanker dan anti malaria.
Kulit juga digunakan dalam pembuatan
tali dan pakaian. Pohon ditanam sebagai
tanaman ornamental/ hias.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 101
Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry
Sinonim : Eugenia caryophyllata Thunb.
MYRTACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon, tinggi hingga 12 m. Daun bulat telur atau Tumbuhan ini asli dari Maluku. Di Maluku
Utara masih ditemukan pohon cengkeh
memanjang, dengan pangkal yang sangat runcing, yang berumur ratusan tahun dengan
serupa kulit, 6-13,5 X 2,5-5 cm, bagian atas diameter batang lebih dari 150 cm. Di
mengkilat. Malai rata hanya terminal, kadang- wilayah Indonesia lainnya banyak
dibudidayakan. Di Sulawesi banyak
kadang berbunga sedikit.
ditanam di Propinsi Sulawesi Utara dan
Tabung kelopak sedikit memanjang di atas bakal Sulawesi Tengah, terutama di Kabupaten
buah, hijau kuning, kemerahan, tinggi 1-1,5 cm ; Buol dan Toli-toli.
pinggiran taju bulat telur sampai segitiga.
Daun mahkota berbentuk tudung, bulat lingkaran, Nama Lokal
Kruidnagelboom (Nederland), clove
kemerahan, panjang 4-5 mm, rontok awal. (Inggris), cengkeh (Indonesia : Sumatra,
Lempeng benang sari tumbuh dengan baik. Jawa, Sunda, Sulawesi, Madura).
Benang sari lebih-kurang 0,5 cm panjangnya.
Tangkai putik pendek. Buah buni memanjang Kegunaan
Tunas muda bunga dikeringkan
sampai bentuk telur terbalik, panjang 2-2,5 cm. digunakan untuk bahan pembuatan rokok
kretek, atau diambil minyaknya sebagai
obat sakit gigi, eugenol digunakan
sebagai atraktan dalam pengendalian
serangga hama, buah (bunga) digunakan
sebagai bumbu masak.
102 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Syzygium cumini (L.) Skeels


Sinonim : Eugenia cumini (L.) Merr., Eugenia cumnii Druce., Eugenia jambolana
Lam., Syzigium jambolana D.C., Myrtus cumini L.
MYRTACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon, sedang, tinggi hingga 30 m, umumnya 12-20 Tersebar dari India, Myanmar, Srilanka,
m; percabangan cenderung dekat permukaan tanah. Malaysia sampai Indonesia Australia.
Sekarang telah menyebar sepanjang
Daun berhadapan, bulat telur yang melebar, tangkai
daerah tropis dan subtropis yang hangat.
daun panjang. Di Indonesia umumnya ditanam sebagai
Perbungaan malai seperti piramid yang muncul tanaman peneduh jalan. Di Kota Palu
pada cabang-cabang yang tidak berdaun. banyak ditanam sebagai peneduh jalan
atau di pekarangan.
Buah buni, bulat telur memanjang, kadang-kadang
bengkok, merah tua keungu-unguan, jarang putih. Nama Lokal
Tumbuhan ini tumbuh baik di dataran rendah di Duwet, juwet, jamblang (Jawa), jambe
kleng (Aceh), jambu kaliang
bawah 500 m dpl, mempunyai daya adaptasi tinggi (Minangkabau), rapo-rapo jawa
terhadap berbagai jenis tanah, termasuk tanah (Makassar), jambolan (Manado, Ternate),
tandus, berkapur dan berawa-rawa. jambolan (Kaili- Palu).
Kegunaan
Buah untuk buah segar, kadang-kadang
ditaburi garam untuk membuatnya
menjadi lunak, bisa diolah menjadi sari
buah, jeli, atau anggur. Tanaman ini sering
ditanam untuk budidaya lebah madu
karena bunganya banyak mengandung
madu. Kulit kayu untuk bahan pewarna.
Bubuk dari biji jambolan berkhasiat dalam
pengobatan penyakit kencing manis dan
disentri.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 103
Syzygium malaccensis (L.) Merr. & Perry
MYRTACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran sedang, tinggi sekitar 8-12 m, Malesia : Sumatra, Jawa, Kepulauan
Kulit batang halus dan kadang mengelupas seperti Sunda kecil (Bali, Sumbawa, Flores),
Sulawesi, Maluku.
kertas. Habitat dan Ekologi
Daun berhadapan, tunggal, bentuk bulat telur, Umumnya pada hutan sekunder dan
kaku, urat daun jelas, menyirip dan melengkung ditanam di kebun-kebun, umumnya
menyukai daerah tepian sungai mulai
dekat tepian, ujung daun tumpul, ukuran daun dataran rendah hingga ketinggian 1300
sekitar 20 cm X 12 cm. Tajuk rapat.. m dpl.

Nama Lokal :
Sulawesi : Maku (Kaili, Uma, Muma :
Sulawesi Tengah), Gora
(Parigi, Tojo, Togian, Ampana, Poso).
Jawa : Jambu bol. Sumatra : Jambak
(Minangkabau)

Kegunaan
Daun muda dapat dimakan sebagai lalap.
Buah dimakan sebagai buah-buahan.
104 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Tectona grandis L.f.


Sinonim : Tectona theca Lour. (1790)
VERBENACEAE
Deskripsi Distribusi
Asal dari India sampai Thailand, secara
Pohon, berukuran sedang hingga besar yang
umum terdapat pada hutan yang
tingginya hingga 50 m, batang bebas cabang menggugurkan daun pada tanah subur
kadang hingga 20-25 m, DBH hingga 150-250 cm, berdraenase baik hingga 1000 m dpl. Di
kadang-kadang terdapat banir, permukaan kulit Indonesia terutama di pulau Jawa
banyak ditanam sejak zaman kolonial
batang berwarna keabu-abuan-coklat, kulit batang Belanda. Di Sulawesi juga dibudidayakan
bagian dalam warna merah dengan bergetah sebagai sumber kayu seperti di wilayah
melengket. Daun tunggal, berbentuk membulat, Sulawesi Tenggara. Akhir-akhir ini di
Sulawesi telah diintroduksi pula jenis jati
(11-)20-55 cm X (6-)15-37 cm ( tapi lebih besar emas yang merupakan hasil pemuliaan
pada sucker, terdapat bulu halus. Inflorescent kira- yang banyak ditanam di daerah kebun
kira 40 cm X 35 cm ; bunga 3-6 mm panjangnya, dan pedesaan.
kelopak bunga campanulate, perhiasan (corolla) Nama Lokal
berwarna putih hingga ungu, buah terbungkus oleh Teak (Filipina), bunglas (Panay Bisaya),
calyx . malapangit (Tagalog), Jati ( Nama umum
Indonesia).

Kegunaan
Kayu digunakan sebagai bahan kontruksi
dengan kualitas sangat bagus. Bahan
pembuatan perabot seperti kursi, lemari,
dan untuk ukiran terutama di pulau Jawa,
bahan perabot yang diukir terbuat dari
kayu ini.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 105
Terminalia catappa L
Sinonim : Terminalia moluccana Lamk. (1783), Terminalia procera Roxb. (1832),
Terminalia mauritiana Blanco (1845)
COMBRETACEAE
Deskripsi Distribusi
Secara alami menyebar dari India, Indo-
Pohon, berukuran sedang, tinggi hingga 25 (-40) m, China, dan Thailand, kawasan Malesia
DBH 150 cm, sering memiliki akar banir yang termasuk pulau-pulau di Indonesia,
tingginya hingga 3 m, permukaan kulit batang warna Filipina, Australia bagian Utara dan
Polinesia.
abu-abu hingga coklat, kulit bagian dalam keunguan- Di kawasan tropika jenis ini sangat
coklat. Daun tunggal, biasanya berbentuk obovatus, banyak ditanam sebagai tanaman
berukuran 8-25 cm panjang X 5-14 cm lebar. Dasar pelindung.
daun subcordatus, kadangkala memiliki bulu
Kegunaan
dibagian bawah, memiliki (6-) 8-12 pasang tulang Kayu digunakan sebagai bahan kontruksi
sekunder, tangkai daun 4-15 (-20) mm panjangnya, untuk rumah, perahu, perabot. Kulit
bunga dalam bentuk spike 8-16 cm panjang, pada batang dan daun sebagai sumber tanin
yang digunakan untuk penyamakan kulit.
ketiak daun. Terminalia memiliki arsitektur pohon Biji mengandung minyak dan dapat
yang unik seperti payung. dimakan. Jenis ini sangat banyak ditanam
Di Asia Tenggara terdapat banyak jenis pohon dari sebagai tanaman pelindung baik dalam
marga Terminalia, beberapa diantaranya adalah taman ataupun di pinggir jalan raya.

Terminalia canaliculata, T. calamansanai, T. citrina, T. Nama Lokal


chebula, T. copelandii, T. complanata, T. darlingii, T. Indian almond (Inggeris), ketapang (nama
eddowesii, T. foetissima, T. longspicata, T. macadamia, T. umum di Indonesia), telisai (Sarawak-
Sabah), talisai (Filipina), almendras
megalocarpa, T. microcarpa dan lain-lain. Di Sulawesi (Spanyol), hou kouang (Laos), hukwang
ditemukan juga beberapa jenis endemik seperti (Thailand), b(af)ng (Vietnam), Talise (Kaili,
Terminalia supitiana yang banyak ditemukan pada Sulawesi Tengah).
tanah ultrabasa seperti pada areal tambang PT.
INCO dan Cagar Alam Morowali.
106 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Timonius minahassae Koord.


RUBIACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon kecil. Kulit batang abu-abu, coklat; tidak Endemik Sulawesi
terkelupas dalam jalur,tidak berlapis,tidak berbau,
getah tidak ada. Nama Lokal
Daun berhadapan, atau berpusar; 3 per pusaran; Sulawesi ; laira (bugis), lebano (Baree),
kolomiu (Muma, Uma), paraala (Tobela).
tunggal; semua daun bentuknya seragam; Kulit
daun tidak berlilin. Pertulangan tulang daun Kegunaan
menjulur dari tulang tengah. Tangkai daun tidak Buah dapat dimakan.
ada atau pendek; tidak bersayap; menempel di
bawah daun; ujung tidak membengkak. Daun
penumpu ada; berlekatan; bergabung antara daun yang berhadapan; mengelilingi ranting;
seperti daun; tidak dipotong; besar; tidak tetap atau mudah jatuh. Perbungaan
berkelompok, atau sendiri; di ketiak; Bunga dengan satu kelamin; betina dan bunga jantan
di atas pohon yang sama. Perhiasan bunga ada; ada daun kelopak dan daun mahkota. Daun
kelopak 4-6; bertautan sedikit; tetap menempel pada buah; tidak berkembang. Daun
mahkota ada; bertabung4-8 lobed. Benang sari 4-8; ada tangkai; tidak berkelompok;
melekat pada perhiasan bunga; ukuran sama; berhadapan dengan daun kelopak. Buah
berry; berdaging; bulat. Biji 100 biji per buah ; kecil; tidak bersayap; tidak ada garis di
dalam; aril tidak ada; ada endosperma.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 107
Toona ciliata M. Roem
MELIACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran sedang hingga besar dengan Secara luas tersebar dari Pakistan, India,
tinggi 35 m dan diameter hingga 152 cm, bebas Banglades, China Selatan, Burma,
Thailand hingga Malesia : Sumatra (Timur
cabang 22 m. Kadang memiliki atau tidak terdapat dan pesisir barat) kepulauan Bangka,
banir (hingga 3,5 m). Tajuk biasanya membulat dan Semenanjung Malaysia (Perak, Kedah,
tersebar, kadang-kadang rapat. Kulit batang abu- Langkawi), Kalimantan (Sabah), Jawa
(Barat, Tengah, Timur), Filipina (Luzon,
abu keputihan hingga coklat, biasanya
Mindoro), Sulawesi, Kepulauan Sunda
retak/terbelah, bagian dalam coklat hinga kecil (Flores, Timor), Maluku (Tanimbar,
kemerahan, berserat, getah putih hingga pink atau Ternate), PNG, Manokwari, Kepulauan
merah, bau sangat kuat apabila dipotong. Daun Pasifik dan Australia Timur.
Habitat
majemuk : (15-) 26-69 cm panjangnya, biasanya Umumnya di hutan primer yang
(5-) 9-15 , rachis berdaging sering kemerahan, terganggu, sering dipinggir sungai, mulai
tangkai daun 6-11 cm panjang. Anak daun dari dataran rendah (permukaan laut)
hingga 1500 m dpl.
lanceolate, pinggiran daun rata, (7-) 9-12,8 (-16) X
(2,2-)3,2 -5 (-6) cm, dengan bulu-bulu pada tulang Nama Lokal :
daun tengah, ujung runcing, dasar daun tidak Sumatra : Surian (Minangkabau), serian
(Lampung), limprah, gerpa (Karo), Surian
simetris. Perbungaan hingga 55 cm, harum. Bunga
(Malaysia), Suren (Jawa), ki bewen
3,5-5 (-6) mm panjangnya. Calyx : 0,75 -1,25 mm (Sunda), Serian (Timor/Dawan) ai seriq
panjangnya. Petal putih hingga putih krem 3,5-5,8 (Tetum), Surian-limpaga (Sabah),
X 1,3-3,1 mm. Buah 15-20 mm panjangnya. Biji Malapoga (Baree, Sulawesi), Kukoru,
maroa, ladeje (Maluku), danupra
bersayap pada kedua ujung, 11-19 X 2,5-4 (-5,8) (Filipina), boerwaan (New Guenia).
mm, sayap tidak seimbang, ujung obtusus, badan
Kegunaan
biji 5-7 X 1,2 3 mm. Dahulu dikenal sebagai
Kayu mempunyai nilai yang sangat tinggi,
Cedrella ciliata. khususnya di India, Australia, digunakan
untuk bangunan, meubel, handycraft, dan
bahan ukiran di Minangkabau. Kayu
tergolong dalam kelas awet IV – III dan
kelas kekuatan IV, dengan B.J. 0,39.
Beberapa bagian tanaman digunakan
untuk berbagai keperluan misalnya ;
bunga sebagai sumber pewarna sutra
kuning dan merah, untuk pewarna kapas.
Daun sebagai pakan ternak, kulit batang
sebagai tonik, antiperiodik digunakan
untuk melawan disentri dan obat luka.
Mengandung beberapa senyawa limonoid,
cedrelone yang dapat menghambat atau
membunuh serangga terutama
menghambat pertumbuhan larva. Di
Sulawesi jenis kayu ini sangat mahal.
108 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Toona ciliata M. Roem


Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 109
Trema orientalis (L.) Blume
ULMACEAE
Deskripsi
Distribusi
Pohon berukuran sedang, tinggi 5-25 m (-35). Jenis ini tersebar dari Afrika tropik bagian
DBH 5-30 (-90)cm, Kulit batang halus, berwarna Timur, Polinesia, Jepang sampai
coklat keabu-abuan, kulit batang dalam tipis Queensland, Australia. Di Indonesia
umumnya tumbuh pada hutan sekunder,
menyerabut. Daun penumpu melanset. Daun semak belukar hingga hutan primer
berseling, tunggal, membundar telur hingga hingga ketinggian 2400 m dpl.
melanset, panjangnya 8-12 cm, lebar 4-7 cm, Di Sulawesi dilaporkan 4 jenis Trema yaitu:
T. angustifolia Planch, T.cannabina Lour, T.
pangkal menjantung, biasanya tidak sama, ujung orientalis (L) Blume dan T. tomentosa
melancip, tepi daun bergerigi, permukaan daun (Roxb.) Hara.
berbulu sederhana, berlapis lilin kebiruan atau Habitat dan Ekologi
Banyak dijumpai di pinggiran hutan dan
menyutra, pangkal bertulang 3, tulang daun
dalam hutan sekunder.
sekunder 3-5 pasang. Tangkai daun panjangnya + 1
cm. Perbungaan di ketiak, bertandan.Bunga Nama Lokal
Sulawesi Tengah : Bonoh (Napu), Wulaya
berkelamin tunggal (monoceus), Bunga jantan (Besoa). Anggrung (Jawa)
cuping tajuk 5, mengatup, benang sari 5, bakal buah
menyusut. Bunga betina: cuping tajuk 5, benang Kegunaan
Kayunya kuning muda, mempunyai B.J.
sari semu ada atau tidak ada. Buah batu membulat 0,36, kelas keawetan V dan kelas kekuatan
telur, panjang 4-6 mm, diameter 3-5 mm, jika III-V dan dapat digunakan untuk peti, kayu
masak berwarna hitam. Pohon ini dulu banyak bakar, korek api dan kertas. Pepagannya
dipakai sebagai pohon pelindung di perkebunan sangat liat dan baik dipakai sebagai tali
dan sebagai sumber zat pewarna untuk
kopi. Masa berbunga dan berbuah terjadi jala ikan. Daunnya digunakan sebagai
sepanjang tahun. Dapat diperbanyak dengan pakan ternak. Akar digunakan sebagai
menggunakan biji. Mempunyai pertumbuhan yang obat. Kayunya ringan digunakan sebagai
pengapung rotan di Sungai.
cepat.
110 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Vernonia arborea Buch-Ham


ASTERACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran sedang , tinggi hingga 50 m, India hingga China selatan, Indochina dan
garis tengah 100 cm. Banir pendek jika ada. Kulit Malesia. Tersebar luas dan polimorf,
terutama di dalam hutan sekunder.
batang bagian luar berwarna coklat abu-abu, halus,
bersisik, atau berlekah. Kulit batang bagian dalam Nama Lokal
lembut, berwarna coklat krem atau coklat jingga, Sulawesi : Permata ue (Kulawi, Uma)
warnanya berubah menjadi gelap jika terkena
udara. Kayu gubal putih. Daun tunggal, tepi rata, Kegunaan
Kayunya lembut dan kadang-kadang
posisi daun spiral, menjorong atau bulat telur, digunakan untuk kontruksi dalam ruangan.
panjang 10-20 cm, lebar 3-8 cm, pangkal daun
runcing hingga membundar, agak tidak sama sisi,
ujung melancip, gundul atau berbulu, tulang daun
sekunder 8-14 pasang, membusur. Daun penumpu
tidak ada. Tangkai daun panjang 2,5-5 cm.
Perbungaan besar, di ujung dan di ketiak daun,
memalai, garis tengah hingga 25 cm. Sumbu dan
cabang menggimbal. Bongkol melonjong,
bertangkai pendek, 5 atau 6 kuntum bunga
berkelompok, berwarna coklat kekuningan
berujung ungu, daun pelindung buah 5 atau 6 deret,
mengimbal, Kelopak menyusut menjadi pupus
mirip bulu. Buah melonjong, panjang 2-3 cm,
bersegi 3, memipih di dua sisi dan membundar
pada sisi ketiga, berusuk.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 111
Weinmannia celebica Koord.
CUNONIACEAE
Deskripsi
Distribusi
Pohon besar atau kecil. Banir ada; kecil. Memiliki daerah penyebaran yang cukup
Kulit batang putih, hijau, abu-abu, coklat; tidak luas di dunia. Umunya tumbuh pada
terkelupas dalam jalur. Potongan merah, coklat. daerah pantai. Di Sulawesi banyak
ditemukan di Taman Nasional Lore Lindu
Getah tidak ada. terutama pada ketinggian 1500 menuju
Daun berhadapan; tidak seperti sisik; majemuk; Rorekatimbu, Bariri. Di Cagar Alam
tidak bercabang dengan lebih dari tiga anak daun; Morowali hidup pada dataran rendah
seperti dekat Taronggo dan Kea-kea. Di
ada satu anak daun pada bagian terujung sehingga kawasan pertambangan PT INCO tumbuh
jumlah anak daun menjadi ganjil; anak daun melimpah di sekitar lokasi pembibitan.
berhadapan; semua daun bentuknya seragam; daun Di Sulawesi terdapat jenis Weinmannia
celebica, W. coodei, W.descombesiana,
umum; tidak ada kel enjar minyak; simetris; tidak
W.devogelii, W. eymaeana, dan W.
terbelah; bergerigi kecil sampai besar. Pertulangan furfuracea.
tulang daun menjulur dari tulang tengah.Tangkai
Nama Lokal
daun pendek; bersayap, atau tidak bersayap. Daun Sulawesi : pume ( Tobela), buluan laki
penumpu ada; berlekatan; bergabung antara daun (Bugis), paseh (Mamasa), maletua
yang berhadapan; mengelilingi ranting; seperti (Toraja).
daun; tidak dipotong; besar; tidak tetap atau Kegunaan
mudah jatuh. Belum banyak diketahui.
Perbungaan berkelompok; di ketiak; bunga dari
sumbu utama perbungaan tidak bercabang. Bunga
satu bunga dengan satu kelamin; betina dan bunga
jantan di pohon yang berbeda; bertangkai; kecil;
beraturan; tidak ada bagian yang tegak diatas
tangkai. Cakram ada (reduced); di dalam lingkaran
benang sari. Perhiasan bunga ada; ada daun
kelopak dan daun mahkota. Daun kelopak 4; bebas;
tetap menempel pada buah; tidak berkembang.
Daun mahkota ada; 4; bebas; tipis; mudah jatuh;
tidak bertangkai; tidak terbelah. Benang sari 8.
Kepala sari 2 rongga; melekat pada bagian dorsa.
Buah capsule; tidak berdaging; tidak majemuk;
terpecah; ; tidak bersayap.
Biji 2-100 biji per buah ; kecil sekali sampai kecil;
tidak bersayap; tidak ada garis di dalam; aril tidak
ada; ada endosperma.
112 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Wrigtia pubescens R. Br.


APOCYNACEAE
Deskripsi Distribusi
Pohon berukuran besar, tinggi hingga 20m, Kulit Dataran utama Asia Tenggara hingga
batang bagian luar keputihan atau coklat terang, Sumatra, Jawa, tidak ada di Kalimantan,
berlenti sel, kulit batang bagian dalam Sulawesi dan Filipina. Di Sulawesi Tengah
didaptkan terutama di lembah Palu dan
mengeluarkan latex berwarna putih. Daun tunggal, bagian utara dari Taman Nasional Lore
berhadapan, berbentuk ovatus-elip berukuran 5-8 Lindu yang beriklim moonson dan kering.
X 3-4 cm. Bunga berwarna putih atau kuning Begitu juga banyak ditemukan di Taman
Hutan Raya (TAHURA) Palu.
terang, corolla berbentuk funnel dengan lobes
10-20 m panjangnya. Buah 2 memanjang dengan Nama Lokal
ukuran 10-20 mm panjangnya. Biji halus dengan Mentaos (Jawa) , bintaos, benteli lalaki
(Sunda). Jeliti, mentoh, metih-metoh
bulu-bulu pada ujung. (Malaysia). Mouk (laos). Mok, mukkea,
makman (Thailand). Th[uw] ng m [uws] cl
[oo]ng (Vietnam), lanete (Filipina),
manlagosi (Mindoro), mukkuea
(Chanthaburi), th[uwf]ng m[uws] c
l[oo]ng (Vietnam).

Kegunaan
Kayu dugunakan untuk berbagai
bangunan, khususnya untuk alat musik,
getah digunakan sebagai obat untuk
melawan disentri dan untuk pembekuan
darah, pensil. Di Filipina pohon
digunakan sebagai tumbuhan untuk
reboisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1992. Indonesia Country Study on Biological Diversity. Jakarta: Ministry of
State for Population and Environmental Republic Indonesia. Prepared for UNEP
under The work Programme for Environment Cooperation between The
Republic of Indonesia and The Kingdom of Norway.

BAPPENAS. 1993. Biodiversity Action Plan for Indonesia. Ministry of National


Development Planning/National PlaningAgancy. Jakarta

Gradstein SR, Tan B, King C, Zhu RL, Drubert C & Pitopang R. 2005. Catalogue of the
Bryophytes of Sulawesi, Indonesia. Journal of the Hattori Botanical Laboratory 98.
213-257

Hall R. 1995. The plate tectonics of Cenozoic SEAsia and the distribution of land and sea.
Pages 99- 131 in Biogeography and geological evolution of SEAsia (R. Hall, and
J. D. Holloway, eds.). Backhuys,Leiden.

Keßler, P.J.A., M. Bos, S.E.C. Sierra Daza, L.P.M. Willemse, R. Pitopang, and S.R.
Gradstein. 2002b. Checklist of Woody plants of Sulawesi, Indonesia. Blumea
Suplement 14: 1-160.

Keßler, P.J.A., R. Pitopang, M. Bos, and S.R. Gradstein. 2002a; Tree diversity of different
land use systems at Lore Lindu National Park, Central Sulawesi Indonesia.
14.Jahrestagung Gesell fur Tropenokolie, Goetingen, 21-24 Febr. 2002

Kinnaird M.F. 1997. Sulawesi Utara: Sebuah Panduan Sejarah Alam. Jakarta: Yayasan
Pengembangan Wallacea
Mittermeier, R.A., Myers, N., Gil., P.R dan C.G. Mittermeier. 1999. Hotspot. Earth's
Biologically Richest and Most Endangered Terresterial Ecoregions, CEMEX,
S.A. Mexico City. Printed in Japan. By Toppan Company.

Mabberley, D.J., C.M. Pannel and A.M. Sing. 1995. Flora Malesiana. Series I-
Spermatophyta. Vol 12-part 1-1995.

MacKinnon, K. 1992. The Wildlife of Indonesia. Nature's Treasurehouse. Penerbit PT.


Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Mogea, J.P. 2002. Preliminary Studi On the Palm Flora of the Lore Lindu National Park,
Central Sulawesi, Indonesia, Biotropia No. 18 : 1-20

Moss SJ, Wilson EJ. 1998. Biogeographic implication of the Tertiary paleogeographic
evolution of Sulawesi and Borneo. Biogeoraphic and Geological Evolution of
SE.Asia.pp. 133-163. Edited by R. Hall and J.D. Holloway. Backhuys
Publishers, Leiden. The Netherlands
Ramadanil Pitopang, 2002. Herbarium sebagai salah satu bentuk konservasi eksitu.
Lokakarya penyusunan IBSAB bioregion Sulawesi. Makassar. Juli 2002

Ramadanil Pitopang, S.R. Gradstein, E. Guhardja, dan P.J.A. Keßler. 2002. Tree
composition in secondary forest of Lore Lindu National Park, Central Sulawesi
Indonesia. Abstract, International Symposium on Land Use, Nature
Conservation and the Stability of Rainforest Margins in Southeast Asia, Bogor,
29 September – 3 October 2002.

Ramadanil Pitopang, R. Kessler P., Gradstein, S.R, Mogea, J.P, Guhardja. E. and
Tjitrosudirdjo, S.S. 2004. Four years Herbarium Celebense (CEB). 6th Flora
Malesiana Symposium Proceedings. Los Banos, Philiphines.

Ramadanil Pitopang 2006. Structure and Composition of Six Land Use Types Differing in
Use Intensity in the Lore Lindu National Park, Central Sulawesi, Indonesia. PhD
Disertation. Post Graduate Program. BogorAgricultural University. Bogor.

Siebert, S.F. 1998. Rattan Use, Economics, Ecology and Management in the Southern
Lore Lindu National Park Region of Sulawesi Indonesia. School of Forestry.
University Montana, Missoula. United State ofAmerica.

Soepadmo, E. 1972. Flora Malesiana. Series I- Spermatophyta. Flowering Plants. Vol.7,


part 2

Steenis, C.G.G.J.1988. Flora untuk Sekolah di Indonesia. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.
Thomas, S dan A. Schuiteman, 2002. Orchids of Sulawesi And maluku: A Preliminary
Cataloque. Linleyana 17(1): 1-72.2002

Van Balgooy MMJ, Hovenkamp PH, Welzen PC. 1996. Phytogeography of the Pasific-
Floristic and historical distribution pattern in plant. In The origin and evolution of
Pasific island biotas. New Guinea to eastern Polynesia ; pattern and process. Pp.
191-213. edited by Keast A, Miller SA. SPB academic Publishing bv.
Amsterdam.

Whitmore ,T.C.,I.G.M. Tantra. 1989. Tree Flora of Indonesia, Checklist For Sulawesi.
Published By Agency for Research and Development Forest Research and
Development Center Bogor Indonesia

Whitten A.J.,M. Mustafa and G.S. Henderson. 1987. The Ecology of Sulawesi. Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta

Witono, J.R., A. Suhatman, N. Suryana, R.S. Purwantoro. 2000. Koleksi Palem Kebun
Raya Cibodas. Seri Koleksi Kebun Raya –LIPI. Vol.II, No.1. Cabang Balai
Kebun Raya Cibodas. UPT Balai Pengembangan Kebun Raya LIPI.

Yuzammi and Hidayat. 2002. The Unique, Endemic and Rare Flora of Sulawesi. Bogor:
Bogor Botanical Garden.
Tentang Editor
Dr. Max M.J. Van Balgooy
Merupakan salah seorang botanist terbaik
dunia yang memiliki pengetahuan yang
sangat baik terhadap pemahaman Flora
Asia Tenggara,Malesia dan Kepulauan
Pasifik. Lahir di Purbalingga (Jawa Tengah,
Indonesia), 14 Agustus 1932. Botanist yang
fasih berbahasa Indonesia (ataupun bahasa
Jawa dan Sunda) ini memiliki Ibu orang
Indonesia (Jawa) sedangkan ayah
berkebangsaan Belanda. Masa kecilnya
dihabiskan di peternakan dan daerah
pertanian yang dekat dengan hutan alam di
Jawa Tengah. Dia telah memulai mengamati
tumbuhan dan hewan sejak masa kanak-kanak. Selama mengikuti pendidikan di Bandung
(Jawa Barat) dia habiskan sebagian waktunya untuk mengamati burung dan satwa liar
lainnya. Setelah mengikuti pendidikan di Jurusan Biologi ITB Bandung kemudian beliau
pindah ke Leiden Belanda pada tahun 1958 dan menyelesaikan sebuah academic training,
setelah itu beliau memulai studi Doktornya dengan fokus “Plant geography of Pacific” di
bawah bimbingan Prof. Van Steenis. Beliau berpartisipasi aktif dalam melakukan
identifikasi koleksi speciemen yang ada di National Herbarium of Netherlands, Leiden.
Sebagai hobi, hingga saat ini Dr. Van Balgooy telah menghasilkan berbagai publikasi
ilmiah baik berupa artikel penelitian, CD Rom untuk identifikasi Tumbuhan dan Buku
referensi seperti “ Malesian Seed Plants” Spot Characters ( Volume 1), Portraits of tree
families (Volume 2) dan Portraits of non tree families (Volume 3).

Tentang Penulis
Prof. Dr. Ramadanil Pitopang
Lahir di Payakumbuh Sumatra Barat 13
September 1964. Anak Minangkabau yang
bersuku Pitopang bergelar Sutan Rajo
Deli ini menyelesaikan studi Sarjana
Biologi (Drs) pada Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Andalas tahun 1989.

Pada tahun 1994 menyelesaikan studi


Magister Sains (MSi) spesialisasi Biologi
Lingkungan di Institut Teknologi Bandung.
Pada tahun 2006 memperoleh gelar
Phylosophy of Doctor (DR) dari Institut
Pertanian Bogor pada program studi Biologi dengan spesialiasasi Eko-Taksonomi
Tumbuhan (Botani). Sejak 1 April 2009 diangkat sebagai Profesor dalam bidang Taksonomi
Tumbuhan di Universitas Tadulako Palu.
Riwayat kerja : 1990-2007 bekerja sebagai dosen pada Fakultas Pertanian Universitas
Tadulako sebagai pengasuh mata kuliah Biologi Umum, Botani, Mikrobiologi, Dendrologi,
Konservasi Biodiversitas, dan Keanekaragaman hayati terutama di Jurusan manajemen
Hutan. Sejak tahun 2008 menjadi dosen tetap pada jurusan Biologi, Fakultas Matematika
dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Tadulako dalam jabatan fungsional Lektor Kepala
pada kuliah Dendrologi/ Taksonomi Tumbuhan. Tahun 1995-1999 Pengelola Laboratorium
Ilmu Alamiah Dasar Unit Biologi. Aktif pada berbagai proyek kerjasama penelitian dengan
dalam dan luar negeri seperti Join Research STORMA (Stability of Rain Forest Margin in
Indonesia), kerjasama penelitian antara Universitas Tadulako, Institut Pertanian Bogor
(Indonesia) dengan Georg August University of Gottingen dan Kassel University (Jerman).
Tahun 2000 bersama dengan koleganya Prof. Dr. Stephan Rob Gradstein (Univ. of Gottingen,
Jerman), Dr. Paul J. A. Kessler ( National Herbarium of Netherland, Director of Hortus
Botanicus Leiden, Netherland), Dr. Michael Kessler (Univ.of Gottingen), Prof. Dr. H. Edi
Guhardja (IPB) mendirikan Herbarium Celebense di Universitas Tadulako yang sekarang
telah terdaftar pada international Indek Herbariorum New York dengan acronym CEB. Sejak
2000 menjadi Direktur Herbarium Celebense (CEB) sekaligus Laboratorium Ekotaksonomi
Tumbuhan, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Tadulako. Sejak 2008-Sekarang sebagai
Scientific Coordinator pada The Nature Conservancy (TNC) Palu office , Sulawesi.

Aktif di berbagai organisasi ilmiah seperti PTTI (Penggalang Taksonomi Tumbuhan


Indonesia) dan Persatuan Biologi Indonesia (Koordinator Cabang Sulawesi Tengah),
International Society of Tropical Forestry, International Bryophytes Society and Flora
Malesiana Foundation (member). Penulis aktif mengikuti berbagai pelatihan baik pada
skala nasional ataupun Internasional. Mendapat pendidikan tambahan Internship Program
Herbarium Management di Herbarium Bogoriense LIPI (6 bulan) dan Short Training in
Plant taxonomy and Herbarium Management di National Herbarium of Netherland, Leiden
Belanda selama 3 bulan dengan supervisor Prof. Pieter Baas dan DR. Paul J. A. Kessler.
Pada tahun yang sama mengunjungi Herbarium Univ. of Gottingen, Jerman Department
Systematic Botany untuk pelatihan Statistical Analyses for Biodiversity . Pada tahun 2008
mengikuti Research Fellow di Department of Vegetation Analyses, University of Gottingen,
Jerman selama 1 bulan.

Penulis juga aktif sebagai pemakalah di berbagai simposium baik nasional ataupun
Internasional seperti : Land use, Nature Conservation and the Stability of Rainforest
Margins in Southeast Asia Bogor, Indonesia (2002), The Sixth Flora Malesiana Symposium
di Los Banos, Filipina (2004), International Symposium of STORMA Gottingen-Jerman
(2005).

Penulis telah mempublikasikan hasil penelitiannya diberbagai journal seperti : Checklist of


Woody Plant of Sulawesi (Blumea, 2002), Catalogue of Bryophytes of Sulawesi ( Journal
Hattory, 2005), Tree Diversity in Primary Forest and different land use System in Central
Sulawesi, Indonesia (Biodiversity and Conservation, 2005), Biodiversity indicator taxa of
tropical land-use systems: comparing plants, birds and insects. (Ecological Applications,
2005), Understory Plant Assemblages of Six land use Types in Central Sulawesi, Indonesia
(Bangladesh Journal of Plant Taxonomy, 2008), Pengenalan Famili-famili Tumbuhan di
Sulawesi (UNTAD Press) dan lain-lain.
DR. Ismet Khaeruddin. Lahir 27 September 1967.
Menyelesaikan studi Sarjana Pertanian pada Universitas
Tadulako Palu Indonesia tahun 1991. Pada tahun 1997,
memperoleh Master of Management dari University of the
Philippines at Los Banos, Los Banos, pada bidang
“Development Management”. Pada bulan Juni tahun 2005.
memperoleh gelar Doctor of Philosophy, dalam bidang Ilmu
lingkungan (Environmental Science) khususnya pada
Pengelolaan Sumberdaya alam dari University of the
Philippines at Los Banos, Los Banos, the Philippines.

Memperoleh pendidikan tambahan berupa pelatihan seperti : Training Conservation


Training Week (CTW). The Nature Conservancy. Miami, Florida, USA (2001), Training on
Economic Tools for Ecosystem Conservation. Conservation Strategy Fund, San Francisco,
USA (2003), Resources Person. National Symposium on Participative Method of Natural
Resources Management in Indonesia. CIDA, CARE and WWF. Jakarta. (2004) dan Training
on Declining Frogs in Western Australia. The Earthwatch Institute and University of New
Castle, Australia (2005)

Pada tahun 1991. Manejer project pada “Organic Farming System Development”. PACT-
USAID di Enklav Lindu Taman Nasional Lore Lindu . Pada tahun 1991 – 1995 menjadi
Direktur “Yayasan Ngata Anata (YANGATA)”, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat Lokal
yang bergerak dalam bidang konservasi dan pengembangan masyarakat khususnya pada
pertanian organic dan pertanian lahan kering. Tahun 1992 menjadi asisten Professor di
Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Pada tahun yang sama (1992) menjadi staf
pengajar tetap pada Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu sampai sekarang.
Disamping sebagai dosen di Universitas Tadulako juga aktif dalam kegiatan konservasi
Keanekaragaman Hayati, dimana sejak 2002-2007 bekerja sebagai “Lore Lindu Program
Manager“ pada The Nature Conservancy (TNC) dan sejak 2007 sampai sekarang bertindak
sebagai “ Sulawesi Protected Area Manager.

Aktif pada berbagai pertemuan ilmiah terutama dalam bidang konservasi Keanekaragaman
hayati dan lingkungan sebagai resources person seperti : Conservation Partnership and
Leadership (CPAL) workshop in Guilin, China. The Nature Conservancy – China Country
Program (2007), Conservation Action Planning – Coach Training and Workshop. Di Port
Douglas – Australia (2007), Conservation Action Planning - Coach Training and Workshop.
The Nature Conservancy. Bali – Indonesia (2006), Lesson Learned – Lore Lindu National
Park Partnership Program and Strategy. First Asia Pacific Exchange Learning Program
(APEX) – The Nature Conservancy. Balikpapan, Indonesia (2007), National Seminar and
Workshop on Biodiversity Conservation and Stability of Rain Forest Margin. Indonesian
Sciences Institute (LIPI), Jakarta (2008) dan sebagai “Resource Person. National Seminar
on Protected Areas Management. Tadulako University - Palu, Central Sulawesi”.
DR. Aiyen Tjoa. Lahir di Jambi, tanggal 01 Januari 1968. Gelar
Doktornya (PhD) diperoleh dari Hohenheim University, Germany
pada bidang Nutrisi Tanaman. Dr. Tjoa sebelumnya merupakan
staf dosen pada Fakultas Pertanian di Universitas Jambi
Sumatra, dan sejak tahun 1998 pindah ke Fakultas Pertanian
Universitas Tadulako. Dalam program Post Doctoral yang
dibiayai oleh KNAW- Netherlands sejak tahun 2007 melakukan
identifikasi dan karakterisasi spesies tumbuhan lokal Sulawesi
yang berpotensi menyerap logam Nikel dengan konsentrasi
tinggi (Nickel Hyperaccumulating plant), dibawah supervisi
Dr. Max Aarts dari grup molekular genetik Wageningen. Penulis
juga tercatat memiliki kerjasama penelitian internasional dengan beragam universitas
internasional terutama di Eropa pada bidang nutrisi tanaman dan kimia tanah. Selain aktif
melakukan Tridarma Perguruan Tinggi terutama perkuliahan dan penelitian, beliau
merupakan Staf Ahli Rektor Universitas Tadulako untuk bidang kerjasama domestik ataupun
internasional, dibawah koordinasi Pembantu Rektor IV Universitas Tadulako. Memiliki
hubungan kerjasama internasional dan aktif menulis proposal memungkinkan UNTAD
menerima proyek bergengsi European Commission seperti Asia Link dan Erasmus “External
Window Cooperation” dengan tujuan pengembangan kapasitas staf UNTAD. Lebih lanjut,
Dr. Tjoa selain aktif melakukan penelitian dan publikasi memiliki keinginan besar untuk
memajukan Universitas Tadulako dengan meningkatkan kapasitas staf melalui peningkatan
jenjang sekolah terutama ke luar negeri dengan beasiswa yang diadakan melalui bidang
kerjasama dan hibah bersaing.

In’am Fathoni Burhanuddin, S.Si. Lahir di Madiun, 11 Desember


1975, menyelesaikan pendidikan di Jurusan Botani Fakultas Biologi
Universitas Gadjah Mada(UGM) pada tahun 1999. Selama kuliah
aktif terlibat dalam kegiatan penelitian dan survey vegetasi baik dari
lingkungan kampus Biologi UGM maupun dari luar kampus. Gelar
sarjana diperoleh setelah melakukan studi pollen yang terendap di
sedimen dasar danau Ranu Bedali Lumajang Jawa Timur. Tertarik
dalam kegiatan alam bebas dan menjadi anggota kelompok
pecinta alam Matalabiogama Fak Biologi UGM. Setelah
menyelesaikan studi kemudian aktif di Yayasan Kanopi Indonesia
Jogjakarta untuk pelestarian kehati. Saat ini aktif di NGO The Nature Conservancy kantor
Palu Sulawesi Tengah untuk kampanye dan pendidikan konservasi serta penelitian
keanekaragaman hayati di Taman Nasional Lore Lindu serta Cagar Alam Morowali Sulawesi
Tengah.

Anda mungkin juga menyukai