Anda di halaman 1dari 5

Tumbuhan Endemik Sulawesi

1. Kayu Hitam Sulawesi (Diospyros celebica )


a. Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Ericales
Family
: Ebenaceae
Genus
: Diospyros
Spesies
: Diospyros celebica
b. Penyebaran : penyebaran di Sulawesi
Tengah, Sulawesi Utara dan Sulawesi
Selatan. Saat ini diperkirakan penyebaran
habitat eboni paling selatan adalah di wilayah Maros (Sulawesi Selatan),
sedangkan bagian utara di daerah Tomini dan Toli-Toli (Sulawesi Tengah).
Sulawesi Tengah merupakan daerah utama penyebaran alami kayu Eboni, yang
meliputi wilayah Poso, Parigi, Donggala, Palu, Luwuk, Tomini dan Toli-Toli.
c. Morfologi : dapat tumbuh mencapai tinggi 40 m, diameter 100 cm, dengan tajuk
berbentuk selindris sampai kerucut, percabangannya agak lateral dengan
percabangan sangat kokoh. Sistem perakaran sangat dalam, luas dan intensif.
Kulit luar berwarna hitam dan mengelupas kecil-kecil sejalan dengan
bertambahnya umur pohon. Bunga berukuran kecil, buah berdaging dan
merupakan makanan bagi satwa baik burung maupun mamalia
d. Habitat dan Ekologi : Diospyros celebica dapat tumbuh pada berbagai type
tanah, mulai dari tanah berkapur, tanah liat sampai tanah berpasir atau berbatu dan
tofografi miring sampai curam berkisar 15 65% pada ketinggian 28,5 m sampai
450 m dpl. Pada hutan alam di Sulawesi jenis ini banyak ditemukan pada daerah
yang memiliki curah hujan lebih dari 1500 mm

2. Pohon Soni (Dillenia serrata)

a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Dilleniales
Family
: Dilleniaceae
Genus
: Dillenia
Spesies
: Dillenia serrata
b. Penyebaran : Jenis pohon
merupakan

tumbuhan

ini

endemik

tersebar di Sulawesi dan kadangkadang juga dibudidayakan.


c. Morfologi : Pohon tinggi mencapai 30m dengan garis tengah batang mencapai 70
cm. Daun tunggal, lonjong sampai lanset, panjang 20 - 45 cm dan lebar 8 - 19 cm,
tangkai daun bersayap. Perbungaan tandan dengan 2 - 6 bunga, tanpa daun
mahkota, berdaun kelopak 5, garis tengah bunga sekitar 7,5 cm. Buah menyerupai
buah beri, tidak pecah, bulat agak gepeng, bergaris tengah sekitar 6 cm, daun-daun
buah (karpela) tertutup oleh daun-daun kelopak. Karpel masak berukuran 25 mm
x 16 mm, berbiji sampai 5. Biji hitam, tanpa arilus. Jenis pohon ini sangat
berkerabat dekat dengan Rerer (Dillenia celebica), bedanya pohon ini mempunyai
bunga yang lebih besar, jumlah daun buah (karpela) yang lebih banyak serta sayap
pada tangkai daunnya yang lebih lebar ke ujung.
d. Habitat dan Ekologi : Tumbuh di hutan primer dataran rendah sampai ketinggian
200 m dpl.

3. Rotan Tohiti (Calamus inops)


a. Klasifikasi

Kingdom
Divisi
Kelas
Ordo
Family
Genus
Spesies

: Plantae
: Magnoliophyta
: Liliopsida
: Arecales
: Ebenaceae
: Calamus
: Calamus inops

b. Penyebaran
Sulawesi,

Khusus

rotan

di

banyak

ditemukan di Kendari, Kolaka,


Tawuti, Donggala, Poso, Buol Toli-toli, Gorontalo, Palopo, Buton dan
Pegunungan Latimojong (Alrasjid, 1980).
c. Morfologi : batang dari pangkal sampai keujung semakin besar, warna batang
hijau tua, licin, panjang batang 15 - 120 m, tumbuh vertikal ke atas kemudian
melilit pada pohon disekitarnya. Diameter batang pada pangkal 0,8 - 2 cm pada
ujung antara 2 - 4 cm dan panjang ruas antara 20 - 35 cm sama besar sampai
keujung batang, buku pada ruas melingkar miring, berwarna hitam dan berlekuk.
d. Habitat dan Ekologi : Hidup soliter, tumbuh menyebar secara merata pada
ketinggian 300 - 1200 m,

4. Pohon Gharu (Horsfieldia irya)

a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Magnoliales
Family
: Myristicaceae
Genus
: Horsfieldia
Spesies
: Horsfieldia irya
b. Penyebaran : Dari Sri Lanka, Burma dan
Indo-China

ke

New

Guinea

dan

Kepulauan Solomon.
c. Morfologi : Tinggi pohon 1047 m.
Batang dengan getah merah. Stipula tidak ada, Daun sering melengkung ke arah
puncak.
d. Habitat dan Ekologi : Sedikit di pantai, rawa dan campuran dipterocarpaceae
hutan hingga 450 m dpl. Biasanya pada daerah yang tergenang, kadang-kadang
dalam zona pasang surut di sepanjang sungai atau aliran, atau rawa-rawa. Pada
berpasir tanah liat. Benih mengandung ruang udara untuk penyebaran air.

5. Anggrek Serat (Diplocaulobium utile)


a. Klasifikasi :

Kingdom
Divisi
Kelas
Ordo
Family

: Plantae
: Magnoliophyta
: Liliopsida
: Orchidales
: Orchidaceae

Genus

: Diplocaulobium

Spesies

: Diplocaulobium utile

b. Penyebaran : Tanama anggrek serat


merupakan

salah

satu

tanaman

endemik Indonesia. Anggrek serat secara alami tumbuh dan tersebar di daerah
pedalaman

di Sulawesi,

termasuk

wilayah

Propinsi

Sulawesi

Tenggara.

persebarannya anggrek serat mulai dari Sulawesi dampai ke arah timur Indonesia
yaitu Papua
c. Morfologi : Anggrek serat memiliki umbi semu yang kecil, agak pipih dan lebih
keras dari umbi semu pada anggrek yang lain. Umbi semu pada tumbuhan ini
tumbuh memanjang seperti batang dan berwarna hijau kekuningan. Daun anggrek
serat berbentuk lanset dan terletak pada setiap ketiak pada batang.

Daun

tumbuhan ini relatif kecil daripada daun anggrek lain. Tumbuhan epifit ini,
memiliki bentuk akar yang unik yakni membentuk suatu rhizome merambat
teratur serta membentuk roset seperti tumbuhna paku sarang burung. Bunga
anggrek serat muncul pada setiap tangkai dan tangkai ini muncul pada setiap
lipatan daun.. Mahkota dan kelopak bunga anggrek serat berwarna kuning dan
bentuknya menyempit dan memanjang.
d. Habitat dan Ekologi : Jenis anggrek serat tergolong tanaman epifit yaitu tanaman

yang hidupnya menempel pada sebuah batang pohon. Anggrek Serat tumbuh dan
berkembang dengan baik padadaerah panas dengan ketinggian sampai kurang
lebih 150 mdpl.

Anda mungkin juga menyukai