Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM HASIL HUTAN BUKAN KAYU

“HASIL HUTAN BUKAN KAYU LEBAH MADU”

Disusun oleh:

Nama : Marince Resnawati Manullang


NPM : E1B019021
Kelompok : 6 (Enam)
Shift : Senin (10.00-11.40)
Dosen : 1. Wahyudi Arianto,Dr. Drs., M.Si.
2. Wiryono, Dr. Ir., M.Sc

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Madu adalah satu jenis hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang paling banyak
di minati dan tidak pernah sepi permintaan pasar dengan segudang manfaat dan
khasiatnya terutama untuk kesehatan dan kecantikan. Di era globalisasi dengan
segala kemudahan yang ditawarkan serta teknologi yang semakin canggih dan
modern pun, masyarakat masih mempercayai bahwa madu jenis makanan manis yang
baik untuk dikonsumsi dalam jangka panjang dan waktu yang lama karena memiliki
kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Madu yang merupakan hasil
eksresi serangga, mengandung banyak antioksidan mempunyai kemampuan untuk
mempercepat pertumbuhan sel dan banyak mengandung mineral, enzim, zat
antibiotik dan anti bakteri.
Salah satu jenis madu yang terkenal di Kalimantan adalah madu kelulut yang
dihasilkan dari lebah Trigona sp yang mempunyai khasiat yang tinggi bagi kesehatan
serta dapat menghasilkan propolis dan bee pollen. Banyak keunggulan dari lebah
Trigona sp dibanding lebah lainnya yaitu: tidak menyengat, mudah dibudidayakan,
pemeliharaannya tidak rumit, tidak memerlukan peralatan khusus, koloninya mudah
dikembangkan, produktivitas propolis lebih tinggi, lebih tahan terhadap serangan
hama dan penyakit, tidak mengenal masa paceklik, dan mempunyai nilai ekonomis
yang cukup tinggi. Meskipun produksi propolisnya lebih tinggi dibandingkan dari
produksi lebah yang lain, namun produksi madunya tergolong sedikit (1-2 kg atau
sekitar 2 liter per koloni per tahun). Hal ini membuat harga madunya jauh lebih
mahal dibandingkan madu yang lain Kepala Dinas Kehutanan Kalsel Hanif Faisol
Nurofiq, mengatakan saat ini hampir seluruh kelompok petani kehutanan di
Kalimantan Selatan mengembangkan peternakan madu kelulut. Namun demikian,
para peternak madu kelulut, belum bisa memenuhi permintaan pasar yang cukup
tinggi.
Pada awal pemanenan madu kelulut berwarna kuning jernih dan berasa manis
agak asam, namun semakin lama penyimpanan, kualitas rasa dan warnanya berubah
menjadi agak gelap dan berasa asam. Hingga saat ini belum diketahui apakah hal
tersebut ada hubungannya dengan perubahan kualitas madu, suhu pemanasan, kadar
HMF madu juga dipengaruhi oleh lama penyimpanan, hal tersebut berkaitan dengan
reaksi maillard yang terjadi secara terus menerus selama masa penyimpanan. HMF
(5-Hidroksimetil-2furfural) merupakan salah satu parameter kerusakan madu. HMF
merupakan produk dekomposisi gula yang terbentuk pada madu pada saat
pemrosesan panas dan penyimpanan atau dikenal sebagai reaksi Maillard.
Konsumen maupun para petani penjual madu masih belum mengetahui lama
penyimpanan yang baik untuk madu sehingga tidak mempengaruhi kualitas dan
manfaat madu yang ingin didapatkan. Padahal penyimpanan madu dalam jangka
waktu, tempat dan suhu ruang tertentu akan mempengaruhi kualitas madu tersebut.

1.2 Tujuan
Mahasiswa memahami secara langsung sistem peternakan lebah madu sebagai
salah satu hasil hutan bukan kayu yang memiliki nilai ekonomis tinggi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lebah termasuk dalam ordo Hymeno-ptera yang artinya bersayap bening.
Trigona sp Merupakan jenis lebah yang tidak menyengat (siting-less bee). Lebah
bersengat lebih dikenal luas, tetapi hasil riset ahli teksonomi menyimpulkan bahwa
lebah tidak bersengat Trigona justru merupakan lebah tertua yang pernah diketahui.
Trigona sppditemukan di daerah tropika dan sub tropika seperti Australia
(Septiantina, 2015).
lebah madu trigona spsangat mudah beradaptasi daripada lebah-lebah lainnya.
Peternak hanya membuatkan kotak/rumah bagi lebah madu trigona spdan menaruh
tepung sari beserta sedikit madu didalamnya kemudian menempatkan satu ekor lebah
madu trigona sp dan mendiamkannya selama satu bulan (Anonim, 2013).
Maka lebah akan mulai berkembang biak dan dapat menghasilkan madu dalam
jangka waktu tiga bulan setelah penempatan lebah trigona sp didalam kotak/rumah.

cara budidaya lebah madu trigona sp yang ada di mulai dari observasi lapangan,
pembuatan kandang/stup, perilaku lebah madu trigona sp, respon adaptasi lebah madu
trigona sp modifikasi lebah madu trigona sp (Apiari, 2003).
Habitat Trigona sp.berada pada pohon atau kayu kering Suhu pada habitatnya
tidak mempengaruhi yang terpenting tempatnya tidak terlalu banyak mengenai hujan,
karena hujan mempengaruhi kualitas hasil madu. Ketika musim hujan maka produksi
madunya sedikit. Jika ingin madunya banyak butuh daerah yang sangat panas dan
minimal 5 hari. Faktor faktor cahaya tidak mempengaruhi, suhu mempengaruhi
(Melissa, 2008).
kualitas madunya sinopa modifikasi dari habitatnya yaitu pembuatan sarang
yang mempunyai komposisi terbuat dari pohon bambu.Karena hal itu termodifikasi
dari habitat aslinya. Habitat asli dari lebah madu trigona sp yaitu pohon - pohon
daerah hutan, khususnya narasumber mengambil dari Hutan yang berada di Desa
Kusu Sinopa. Para pencari lebah akan mengambil pure alami dan hanya telurnya saja
yang dipindah tempat dengan tempat yang baru yang telah dimodifikasi setelah
beberapa hari lebah akan membangun lagi dengan teratur dan lebih bagus (Ikbal,
2014).
Jenis makanan tidak ada modifikasi dari petani lebah karena lebah madu
trigona sp ini mendapatkan makanan dari nektar tumbuhan seperti bunga yang ada
disekitar dengan sendirinya. Nektar yang dikonsumsi akan masuk kedalam tubuh
diproses dalam perut lebah dengan cairan dalam lebah, disimpan disarang. Jika musim
penghujan (penceklik) madu yang disimpan dalam sarang dapat dimanfaatkan sebagai
adangan makanan. Porsi memakan sumber makanan lebah disesuaikan pada volume
perut lebah tersebut (Guntoro,2013).
lebah madu trigona laipangin yang merupakan peternak lebah di Desa Kusu
Sinopa dilakukan dari Observasi lokasi, Pembuataan kandang/stup lebah madu trigona
sp. Perilaku lebah madu trigona sp, Respon/adaptasi lebah madu trigona sp
Modifikasi lebah madu trigona sp dan berbagai macam jenis jawaban yang
dilontarkan oleh para peternak lebah madu trigona sp (Mahani, 2015).
Survei/obverasi lokasi dilakukan agar dapat mengetahui lokasi yang layak atau
tidak dalam membudidayakan lebah madu trigona sp para pekerja atau kelompok tani
lebah madu trigona sp laipangin hendaknya melihat lokasi minimal membuang waktu
dalam 1 atau 2 hari agar dapat mengetahui mana lokasi yang baik untuk mengambil
atau mencari pohon atau kayu kering yang biasanya trigona spsering bersarang dalam
pohon atau kayu kering tersebut (Bungin, 2011).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Waktu : 11 April 2022 / pukul 10.00 wib.
Tempat : Laboratorium Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.

3.2 Alat dan Bahan


Alat : Kamera, Perekam Suara, Alat tulis, Daftar pertanyaaan setiap kelompok

3.3 Cara Kerja


Cari data tentang peternakan lebah madu yang dekat dengan tempat saudara.
Hubungi peternak tersebut dan minta ijin untuk melakukan pengamatan. Lakukan
wawancara dengan peternak lebah mengenai usahanya: jenis lebahnya, asal bibit
lebah, sumber pakan, produksi, harga, pemasaran, kendala yang dihadapi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 pembahasan
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan

5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Budidaya Ternak Lebah Madu: From: http://desakuhijau.
org/budidaya lebah madu bagian 3 - 4/ (Diakses Tanggal 16 -10 - 2013)
Apiari. 2003. Lebah madu, cara beternak & pemanfaatan.Cet 1. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Predana Media. Group.
Guntoro, Y.P. 2013. Aktivitas Dan Produktivitas Lebah Trigona sp Laeviceps di
Kebun Polikultur Dan Monokultur Pala(Myristica Fragrans). Skripsi. Institut
Pertanian Bogor.
Ikbal, A. R. 2014. Pengelolaan Lebah Madu. Jurusan Kehutanan. Universitas Halu
Oleo. Kendari.
Mahani. 2015. Teknik Pemanenan Propolis LebahTrigona sp. Materi Pelatihan
Pemanenan Produk Lebah Trigona sp.
Melissa. 2008. Studi Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu Rajawali Press.
Jakarta.
Septiantina D.R. 2015. Budidaya Lebah Madu Trigona sp, Balai Penelitian Teknologi
Hasil Hutan Bukan Kayu Mataram.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai