Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting dalam penyelenggaraan peayanan
kesehatan, baik di rumah sakit maupun di sarana pelayanan kesehatan lainnya. Oleh karenanya kondisi maupun fungsi
peralatan kesehatan harus baik dan dapat mendukung pelayanan kesehatan tersebut. Untuk mencapai kondisi ini perlu
adanya pengelolaan peralatan dengan baik dan terpadu sejak perencanaan, pengadaan, pendayagunaan hingga
pemeliharaan. Dengan demikian peralatan kesehatan dan fasilitas pendukungnya akan berdaya guna secara optimal
dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
I. Tujuan perencanaan alat kesehatan :
1. Diperolehnya kebutuhan jenis, spesifikasi teknis dan jumlah peralatan kesehatan.
2. Diperolehnya spesifikasi teknis, fungsi, aksesori.
3. Diperolehnya informasi biaya pemeliharaan selama usia teknis.
4. Diperolehnya informasi kebutuhan sarana dan prasarana yang dipersyarakan.
5. Diperoleh informasi kebutuhan pelatihan bagi operator (klinisi dan perawat) dan teknisi / pengelola alkes.
6. Diperolehnya informasi harga, biaya penyiapan sarana dan prasarana dan pelatihan SDM.
7. Pemenuhan standart peralatan sesuai klasifikasi rumah sakit, penambahan jumlah dan jenis peralatan
kesehatan, penggantian peralatan yang rusak dan pengembangan pelayanan sesuai dengan perkembangan
teknologi kesehatan.
8. Proses menentukan jenis, spesifikasi dan jumlah peralatan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan dan
perkembangan teknologi kesehatan, kualitas dan harga serta sumber daya manusia yang mengoperasikan dan
memelihara sarana dan prasarana.
9. Dibutuhkan data informasi terbaru mengenai jenis peralatan kesehatan yang beredar meliputi : pengakuan
FDA, CE, TUV, fungsi, spesifikasi, aksesori, pemeliharaan, ketersediaan suku cadang, harga, dan jaminan
purna jual, legalitas izin edar peralatan kesehatan.
10. Melibatkan tenaga medis, keperawatan, tenaga teknis peralatan kesehatan, tenaga teknis sarana dan prasarana
dan manajemen.
11. Perencanaan kebutuhan peralatan sangat bermanfaat dalam pelaksanaan pengadaan peralatan kesehatan secara
efektif, efisien dan prosesnya dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan peraturan perundang undangan.
Pada umumnya hasil dari perencanaan kebutuhan alat kesehatan tidak semua dapat direalisasikan, hal ini biasanya
berkaitan ketersediaan dana yang tidak mencukupi. Untuk menentukan prioritas kebutuhan alat kesehatan dapat
dilakukan dengan metode sebagai berikut :
2. Perencanaan harus melibatkan pengguna alat / user untuk penyusunan professional spesifikasi. Penyusunan
technical spec melibatkan unsur teknis, dimana ketentuan teknis meliputi :
a. Pengakuan (approval) dari FDA / CE / TUV.
b. Catu daya listrik, 220 volt 50/60 Hz
c. Standart spesifikasi peralatan (masing-masing peralatan memiliki standart yang berbeda)
d. Kelengkapan aksesoris
e. Peralatan memenuhi standart keselamatan.
f. Lama pemeliharaan (biasanya sesuai kontrak).
g. Penyediaan suku cadang minimal 5 tahun.
h. Masa garansi / jaminan purna jual minimal 1 tahun.
i. Legalitas izin edar peralatan kesehatan.
j. Training bagi tenaga operator dan teknisi
3. Perencanaan alat kesehatan juga meliputi perencanaan anggaran pemeliharaan selama usia teknis.
Perencanaan anggaran pemeliharaan dapat menggunakan sistem Annualized Investment Cost (AIC) sebagai dasar
perhitungan (Abdul Rachman, ST., M.MT). karena pada metode ini semakin tinggi usia pakai suatu peralatan, maka
nilai AIC akan semakin besar. AIC tersebut dipengaruhi oleh nilai uang yang dibandingkan dengan inflasi, usia pakai
serta usia teknis barang, dalam bentuk rumus sebagai berikut : AIC = (IIC (1 + i)t ) / L
Dimana : AIC = Annualized Investment Cost
IIC = Initial investment Cost (dalam hal ini adalah harga alat kesehatan)
i = inflasi
t = Usia pakai
l = Usia teknis alat kesehatan (dapat dilihat pada daftar usia teknis alat kesehatan)
Perencanaan anggaran untuk peralatan kesehatan dibuat berdasarkan perhitungan AIC dengan besaran 15%
4. Dalam penyusunan perencanaan alat harus memperhatikan Sarana dan Prasarana yang tersedia di RS. Dalam
hal ini penyiapan pra instalasi, antara lain ketersediaan ruangan/bangunan untuk alat kesehatan yang sesuai
dengan standart persyaratan masing-masing alat, kapasitas dan istalasi listrik harus memenuhi standart PUIL
200 dan sesuai dengan konsumsi daya listrik pada alat kesehatan. Untuk peralatan di ruang OK, ICU, ICCU
harus menggunakan sistem cadangan otomatis generator dan UPS untuk membackup listrik apabila sewaktu-
waktu terjadi pemadaman listrik, sehingga alat tidak cepat rusak. Selain itu juga harus mempersiapkan instalasi
air atau gas medis apabila alat kesehatan tersebut membutuhkan instalasi air ataupun gas medis. Sedangkan
grounding untuk peralatan alat medis harus dibawah 0,2 Ohm.
5. Mencari informasi harga dan biaya penyiapan sarana dan prasarana yang dapat diperoleh dari RS lain yang
telah lebih dahulu menggunakan alat yang serupa, atau bisa juga dari supplier yang menjadi agen tunggal merk
tertentu di Indonesia, dan bisa pula melalui internet
PEMELIHARAAN PERALATAN KESEHATAN
3. Pelaksanaan Pemeliharaan Berdasarkan program yang telah disusun dan disetujui oleh Manajemen Rumah
Sakit, IPSRS menyiapkan teknisi yang akan melaksanakan program tersebut. Pada tahap awal, kemungkinan
IPSRS belum mampu melaksanakan pelayanan teknis untuk seluruh alat yang dimiliki. Hal ini perlu mendapat
perhatian dari Manajemen Rumah Sakit dan semua unit terkait, untuk dievaluasi dan dicari solusi yang tepat.
Pelaksanaan pelayanan teknis, terdiri dari : Pemantauan fungsi, pemeliharaan berkala dan perbaikan alat harus
mengikuti protap yang telah tersusun
4. Pelaporan
Setiap kegiatan pelayanan teknis harus dilengkapi dengan pelaporan yang dapat dimengerti, baik oleh pemberi
tugas, Manajemen Rumah Sakit, maupun unit pelayanan terkait.
Jenis laporan, antara lain :
Kartu pemeliharaan alat
Catatan pemeliharaan alat
Laporan kerja pemeliharaan preventif
Laporan kerja pemeliharaan korektif
Laporan hasil pemantauan fungsi
Laporan penggunaan Bahan Pemeliharaan / Suku Cadang
Setiap laporan harus disimpan di bagian arsip IPSRS 5.
5. Pembinaan teknis kepada operator
Salah satu tugas teknisi IPSRS adalah memberikan pembinaan teknis kepada operator/pengguna alat, dalam
hal :
a) Pemeliharaan harian
Salah satu jenis pemeliharaan berkala adalah : “Pemeliharaan harian”. Tugas ini diserahkan kepada
operator/pengguna, berupa : melakukan pembersihan alat bagian luar dan dilaksanakan setiap hari sebelum
alat digunakan untuk pelayanan. Gunakan bahan pembersih yang benar.
b) Aspek keselamatan
Dalam mengoperasikan alat, operator harus memperhatikan aspek keselamatan bagi pasien dan petugas,
terhadap semua kemungkinan yangd apat terjadi. Aspek keselamatan yang harus diperhatikan, meliputi :
Bahaya listrik
Bahaya radiasi
Bahaya mekanik
Bahaya terhadap bahan kimia
Bila aspek keselamatan tersebut diperhatikan dengan baik, maka pelayanan kesehatan akan dapat dilaksanakan
seoptimal mungkin
RESIKO (RISK)
KATEGORI SKOR DEFINISI CONTOH
MENYEBABKAN Kegagalan peralatan kesehatan dapat Defibrilator, Ventilator,
5
KEMATIAN PASIEN menyebabkan kematian pasien Anashtesi
MENYEBAKAN Kegagalan peralatan kesehatan tidak Hypo/Hyperthermia
PASIEN ATAU menyebabkan kematian tetapi luka unit, laser,
4
OPERATOR electrosurgical unit
PERALATAN LUKA
MENYEBAKAN Kegagalan peralatan kesehatan ECG machine, blood
TERPI YANG TIDAK menyebabkan kesalahan diagnose atau gas analyzer, centrifuge
TEPAT DAN 3 tindakan yang tidak tepat
KESALAHAN
DIAGNOSE
MENYEBAKAN Kegagalan peralatan yang menyebabkan Geal warmer,heat
RISIKO MINIMAL 2 tindakan yang tidak tepat, mempengaruhi sealer, suction pump
keamanan pasien dan operator
TIDAK Kegagalan peralatan tidak menyebabkan Exam light, computer
MENYEBAKAN kesalahan tindakan tidak mempengaruhi terminal,video,printer
1
RISIKO YANG keamanan pasien dan operator
SIGNIFIKAN
RESIKO BERDASARKAN FUNGSI ALAT(FUNCTION)
KATEGORI SKOR JENIS DEFINISI CONTOH
Peralatan untuk Penunjang Peralatan yang digunakan Defibrilator,
penyembuhan kehidupan; Terapi menunjang kehidupan; Ventilator, pacemaker,
10
dengan radiasi peralatan untuk terapi infant incubator
dengan radiasi
Peralatan bedah Peralatan untuk laser, electrosurgical
dan perawatan penyembuhan tetapi unit
9
intensif bukan sebagai penunjang
kehidupan
Terapi fisik dan Peralatan yang digunakan Dialysis machine,
8 pengobatan untuk mengobati pasien infusion pump,
traction unit,diathermy
Peralatan diagnostik Monitoring Memonitor kegiatan EEG machine,
kegiatan bedah bedahdan perawatan noninvasive blood
7 dan perawatan intensif system radiologi pressure monitor, x-
intensif,system ray generator
radiologi
Monitoring Peralatan yang tidak rutin Adult scale, tympanic
kondisi fisik dan digunakan diperawatan thermometer,
6 unit intendif ultrasound unit
ultrasonografi
untuk diagnostik
Peralatan Analitis Analisa di Peralatan yang digunakan Blood gas analyzer,
laboraturium di laboraturium klinik clinical chemistry
5
untuk mendiagnosa
spesimen
Aksesori alat Peralatan yang digunakan Shaker, centrifuge,
4 laboraturium untuk mempersiapkan incubator, microtome
analisa specimen
Komputer and Peralatan yang digunakan Computer, ticket
related menyimpan, mencetak, printer, QC system
3
mengambil atau
mendistribusikan data
Lain-lain Yang Peralatan yang X-rayview box,
berhubungan berhubungan dengan sterilizer, chair lift
2
dengan pasien perawatan, tapi tidak
secara langsung
Tidak Peralatan yang tidak ECG simulator, Office
berhubungan berhubungan dengan equipment
1 dengan pasien; pasien, peralatan dapur,
peralatan UPS.
pengujian
RESIKO BERDASARKAN KEBUTUHAN PEMELIHARAAN (MAINTENANCE)
KATEGORI SKOR DEFINISI CONTOH
Extensive / Berat Peralatan kesehatan sebagian besar berupa Dialysis machine, ventilator,
5
mekanis, pneumatic atau fluida anesthesia machine, x-ray table
Diatas Rata-Rata Peralatan kesehatan dengan mekanikal Infant incubator, blood warmer, laser,
4
pneumatic atau fluida portable x-ray system
Rata-Rata Peralatan kesehatan yang membutuhkan Defibrilator, infusion pump,
3 verifikasi kinerja dan pengujian keamanan, electrosurgical unit, traction unit.
yang didukung rangkaian kelistrikan.
Dibawah Rata-Rata Peralatan kesehatan yang membutuhkan Lab microscope scale, general
2
sedikit pengujian kinerja medical device
Minimal Peralatan kesehatan yang hanya Exam light, computer terminal, video
1 membutuhkan inspeksi secara visual / camera
pengamatan
PERHITUNGAN EM
PEMEL
RESIKO RIWAYAT FREKUENSI
NO NAMA ALAT FUNGSI IHARA EM KELAS
KLINIS INSIDEN INSPEKSI
AN
1 Anesthesia machine 10 5 5 0 20 I T
2 Anesthesia Vaporizer
9 5 3 -2 15 I S
(enflurane/ etharane)
3 Arthroscopic surgical unit 9 4 2 -2 13 I A
4 Breast pump 3 4 3 -2 8 N -
5 Aspirator, mobile 8 5 4 -1 16 I S
6 Blood warmer 9 4 3 -1 15 I S
7 Bone Saw 9 4 2 -2 3 I A
8 Blood pressure module 7 3 2 0 12 I A
9 Camera, video, medical 6 3 3 0 12 I A
10 Cast cutter 2 4 3 -2 7 N -
11 Cast Cutter vacuum 2 2 3 -2 5 N -
12 Cardiac ouput computer 7 3 2 0 12 I A
13 Computer, micro (PC) 3 3 1 -2 5 N -
14 Crysurgical unit 9 4 3 -1 15 I S
15 Defribilator / Monitor 9 5 4 0 18 I S
16 Electrocardiograph, 3-
6 3 5 2 16 I S
channel
17 Endoscopic video system 6 3 3 0 12 I A
18 Electrosurgical Unit 9 4 3 0 16 I A
19 Fetal Monitor 7 3 3 0 13 I A
20 Humidifier, Heated 8 3 3 1 15 I S
21 Hypo / Hyperthermia
9 5 0 18 I S
machine
22 Light, surgical portable 2 4 3 -1 8 N -
23 Light source, fibre optic 7 3 3 -2 11 N -
24 Microscope, ophthalmic
6 3 3 -2 10 N -
slit lamp