RUANG HEMODIALISIS
0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Menurut pasal 29 undang-undang republik Indonesia no. 44 tahun 2009 tentang rumah
sakit menyebutkan bahwa setiap rumah sakit mempunyai kewajiban memberikan pelayanan
gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuannya serta membuat, melaksanakan dan
menjaga standar pelayanan kesehatan di rumah sakit sebagai acuan dalam melayani pasien.
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang di selenggarakan oleh suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan individu,keluarga,kelompok dan masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelyanan kesehatan yang dapat memuaskan
setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata
penduduk,serta penyelenggaraan sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang
telah ditetapkan.
Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan yang dapat memberikan tindakan yang
cepat dan tepat pada seseorang atau kelompok orang agar dapat meminimalkan angka kematian
dan mencegah angka kecacatan yang tidak perlu.upaya peningkatan gawat darurat ditujukan
untuk menunjang pelayanan dasar,sehingga dapat menanggulangi pasien gawat darurat baik
dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaan bencana.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka intalasi gawat darurat perlu dibuat standar
pelayanan yang merupakan pedoman bagi semua pihak dalam tata cara pelaksanaan pelayanan
yang diberikan kepada pasien pada umumnya dan rumah sakit Mekar Sari Bekasi pada
khususnya.
1
Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka, dalam melakukan pelayanan di
Hemodialisis rumah sakit Mekar Sari Bekasi harus berdasarkan standar pelayanan Hemodialisis
Rumah Sakit Mekar Sari Bekasi.
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam memberikan pelayanan
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Mekar Sari.
2. Tujuan Khusus
a. Bagi Rumah Sakit Mekar Sari
1. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di Ruang Hemodialisis di Rumah
Sakit Mekar Sari
2. Sebagai acuan dalam melaksanakan bimbingan teknik pelayanan keperawatan di
Ruang Hemodialisis Rumah Sakit Mekar Sari
3. Sebagai acuan dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi pelayanan Ruang
Hemodialisis Rumah Sakit Mekar Sari
b. Bagi tenaga Hemodialisis
1. Memudahkan bagi pemberi jasa Hemodialisis dalam memberikan pelajaran
hemodialisa yang bermutu dan professional
2. Setiap pemberi jasa pelayanan Hemodialisa dapat bekerja berdasarkan Visi, Misi
dan Tujuan Ruang Hemodialisis Rumah Sakit Mekar Sari.
C. Ruang lingkup
Ruang Lingkup Pelayanan Hemodialisis di Rumah Sakit Mekar Sari meliputi pembahasan
mengenai tata laksana dan Prosedur pelaksanaan pelayanan hemodialisis di Rumah Sakit Mekar
Sari
1. Tata Laksana Hemodialisis
Hemodialisis (cuci darah) diperlukan jika fungsi ginjal sudah sangat menurun atau
pada keadaan GGT (Gagal Ginjal Terminal). Pada keadaan ini ginjal tidak dapat lagi
menyaring/membuang racun, sisa pembakaran/metabolisme, mengatur keseimbangan asam
basa maupun cairan di dalam tubuh pasien. Dengan hemodialisis darah dibersihkan melalui
mesin dengan menggunakan dialiser (ginjal buatan) dan cairan dialisat. Sewaktu cuci darah,
sisa-sisa racun, sisa metabolisme dibuang dari tubuh, garam dan cairan diseimbangkan
sehingga tubuh menjadi normal kembali. Pasien dengan gagal ginjal terminal perlu cuci
darah 2-3 kali per minggu. Setiap kali cuci darah butuh waktu rata-rata 4 – 5 jam. Tindakan
hemodialisis tersebut akan terus dibutuhkan jika pasien belum mendapat terapi pengganti
2
ginjal lainnya seperti transplantasi (cangkok ginjal) maupun CAPD (Continous Ambulatory
Peritoneal Dialysis).
Beberapa indikasi medis perlu dilakukannya hemodialisis pada pasien antara lain :
1. Hiperkalemia ( K > 6 mEq/l)
Hyperkalemia (kadar kalium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi
kalium darah lebih dari 6 mEq/L.
2. Asidosis
Dalam keadaan normal, ginjal menyerap asam sisa metabolisme dari darah dan
membuangnya ke dalam urin. Asidosis berarti terjadi penimbunan asam dalam darah,
yang mengakibatkan terjadinya asidosis, yakni tingkat keasamannya menjadi di atas
ambang normal.
3. Kegagalan terapi konservatif
4. Kadar ureum/kreatinin tinggi dalam darah
Peningkatan kadar urea disebut uremia. Azotemia mengacu pada peningkatan semua
senyawa nitrogen berberat molekul rendah (urea, kreatinin, asam urat) pada gagal ginjal.
5. Perikarditis dan konfusi yang berat.
Perikarditis adalah peradangan lapisan paling luar jantung baik pada parietal maupun
viseral. Sedangkan konfusi adalah suatu keadaan ketika individu mengalami atau
beresiko mengalami gangguan kognisi, perhatian, memori dan orientasi dengan sumber
yang tidak diketahui.
6. Hiperkalsemia dan Hipertensi.
Hiperkalsemia (kadar kalsium darah yang tinggi) adalah penyakit dimana penderitanya
mengalami keadaan kadar kalsium darahnya melebihi takaran normal ilmu kesehatan.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah
yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal, yaitu melebihi 140
/ 90 mmHg. Kriteria pasien yang akan dilakukan hemodialisis (HD) tentunya disesuaikan
dengan indikasi medis terdiri dari :
7. Terjadwal (Elektif)
Yang termasuk dalam kriteria pasien terjadwal (elektif) untuk dilakukan hemodialisis
(HD) adalah :
a. Pasien terjadwal secara regular dengan kriteria :
1) Kesadaran compos mentis
2) Keadaan umum : sakit sedang
3) Vital Sign / hemodinamik Stabil
Jika kondisi pasien tidak memenuhi kriteria seperti tersebut diatas, pasien terlebih
dahulu mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan di Instalasi Gawat Darurat. Apabila
kondisi pasien yang direncanakan untuk dilakukan hemodialisis memerlukan
3
perawatan lanjutan di ruang rawat inap/HCU/ICU maka terlebih dahulu harus
dipastikan ketersediaan ruang rawat sesuai kebutuhan pasien.
a) Jika dipastikan ruang rawat tersedia, maka dapat dilakukan hemodialisis
b) Jika ruang rawat tidak tersedia, maka pasien diinformasikan dan dianjurkan
untuk alih rawat ke rumah sakit lain sesuai kebutuhan dan permintaan
pasien/keluarga :
(1) Jika rumah sakit yang dibutuhkan tersedia, maka pasien langsung di rujuk.
(2) Jika rumah sakit yang dibutuhkan tidak tersedia dan pasien memerlukan
hemodialisis dengan risiko tinggi dan cito, maka akan dilakukan tindakan
hemodialisis dan untuk selanjutnya dilakukan serah terima pasien kembali
dengan Instalasi Gawat Darurat.
b. Segera (Cito)
Yang termasuk dalam kriteria pasien segera (cito) untuk dilakukan hemodialisis (HD)
adalah kriteria pasien yang sesuai dengan indikasi medis pasien cito hemodialisis
yaitu :
1) Kesadaran : tidak compos mentis
2) Keadaan umum : sakit berat
3) Vital Sign / hemodinamik tidak stabil
4) Didapatkan sesak nafas hebat, oedem paru dan beberapa indikasi medis lainnya
seperti tersebut diatas.
4
3) Membuat nursing care plant
4) Melaksanakan tindakan baik dependent dan independent
5) Melakukan SOAP\
6) Melakukan dokumentasi pada rekam medis
c. Pelaksanaan Hemodialisis
1) Melakukan tindakan pre-HD:
a) Identifikasi pasien
b) Timbang berat badan
c) Ukur TTV pasien
d) Priming
e) Soaking
2) Melakukan tindakan intra HD
a) Melakukan pungsi
b) Observasi TTV, keluhan dan monitoring mesin tiap jam
c) Melakukan tindakan post HD
d) Terminasi HD
e) Ukur TTV pasien
f) Ukur intake output cairan
g) Evaluasi tindakan HD
h) Jadwalkan HD berikutnya
D. Batasan operasional
Hemodialisis adalah salah satu terapi pengganti fungsi ginjal yang menggunakan alat khusus
dengan tujuan mengeluarkan toksin uremik dan mengatur cairan elektrolit tubuh.Hemodialisis
dilakukan pada saat toksin atau zat racun harus segera dikeluarkan untuk mencegah kerusakan
permanen atau menyebabkan kematian agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup pasien.
Penyakit Ginjal Kronik adalah suatu kondisi kerusakan ginjal yang terjadi selama 3 bulan atau
lebih berupa abnormalitas structural atau fungsional ginjal dengan atau tanpa penurunan Laju
Filtrasi Glomerulus (LFG) yang bermanifestasi sebagai kelainan patologis atau kerusakan ginjal
termasuk ketidakseimbangan komposisi zat didalam darah atau urin serta ada atau tidaknya
gangguan hasil pemeriksaan pencitraan ; atau suatu kondisi kerusakan ginjal yang terjadi
selama 3 bulan atau lebih berupa Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) yang kurang dari 60
mL/menit/1,73 m lebih dari 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal.
5
E. Landasan hukum
1. Undang-undang No 23 tahun 1992 tentang kesehatan
2. Undang-undang no 22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah
3. Undang-undang no 29 tahun 2004 tentang praktek kedokteran
4. Peraturan pemerintah RI no 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
5. Peraturan pemerintah RI no 7 tahun 1987 SKB no 48/MENKES/II/98 tentang
penyerahan sebagai urusan pemerintah dalam bidang kesehatan kepada pemerintah
daerah
6. Peraturan pemerintah RI no 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan
kewenangan propinsi sebagai daerah otonomi
7. Peraturan menteri kesehatan RI no 920/Menkes/SK/Per/XII/1986 tentang upaya
pelayanan kesehatan swasta di bidang medic
8. Peraturan menteri kesehatan RI no 585/Menkes/SK/Per/IX/1989 tentang persetujuan
tindakan medic
9. Peraturan menteri kesehatan RI no 749/Menkes/SK/Per/XII/1989 tentang rekam
medis/medical record
10. Keputusan menteri kesehatan RI no 436 tahun 1993 tentang berlakunya standar
pelayanan medis Indonesia
11. Peraturan menteri kesehatan RI no 916/Menkes/Per/VIII/1997 tentang izin praktek bagi
tenaga medis
12. Peraturan menteri kesehatan RI no 1045/Menkes/Per/IX/2006 tentang pedoman
organisasi rumah sakit di lingkungan departemen kesehatan
13. Surat keputusan bersama menteri kesehatan RI dan menteri dalam negeri RI No
48/Menkes/SKB/II/1998 tentang petunjuk pelaksanaan PP no 7 tahun 1987
14. Peraturan menteri kesehatan RI no 1241 tahun 2004 tentang penunjukan PT Askes
sebagai pelaksana program PKMM di Indonesia
6
BAB II
7
4. Eka Yanuar Bekasi, 1 34 thn ♂ Okt 087880445796 1 thn DIII kep. √ - Pel. PPGI thn 2012
Januari1982 2015 - Pel. PPGI thn2015
-
5. Asep Cianjur, 20 28 thn ♂ 18 Apr 089673536195 7 bln S1 kep,Ners √ - Seminar tanggap, -
Sopiandi Des 1988 2016 tepat, cepat dlm
PPGD thn 2012
- Seminar update
competency on
management
emergency of
cardio obstetry n
acute coronary
syndrome thn 2012
8
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Pokok Kegiatan
Kegiatan pokok pelayanan ruang Hemodialisis adalah merencanakan, menyusun, mengusulkan,
mengevaluasi dan melaporkan seluruh kegiatan di ruang Hemodialisis selama 1 bulan
B. Pelaksanaa Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan mutu ruang Hemodialisis adalah sebagai berikut ;
1. Membuat laporan bulanan sesuai dengan jumlah BOR pasien
2. Membuat permintaan logistic umum dan farmasi sesuai kebutuhan
3. Memimpin rapat bulanan
4. Melakukan breefing setiap hari
5. Membuat permintaan alat sesuai kebutuhan
9
BABA 1V
1. Jumlah Pasien
Pasien Baru Pasien Lama
Analisa
juli agustus juli agustus
pasien baru meningkat 33,3% dan untuk pasien lama meningkat sebesar 13%
3 4 238 270
2. Jumlah Ranap/Rajan
Pasien Rawat Inap Pasien Rawat Jalan
Analisa
juli agustus juli agustus
14 24 227 250 rawat inap meningkat 71% dan rawat jalan meningkat 10%
10
4. Keadaan Pasien Keluar Keadaan Pasien Keluar
juli agustus
Analisa
Pulang Rawat Inap Meninggal Pulang Rawat Inap Meninggal
226 15 0 249 25 0 pasien pulang naik 10%,pasien rawat naik 66%
5. Pemeriksaan Penunjang
juli agustus
Analisa
Laboratorium Rontgen Laboratorium Rontgen
32 0 32 0 pemeriksaan penunjang tetap
7. Transfusi
Transfusi
Analisa
juli agustus
6 6 transfusi tetap
11
BAB V
KINERJA DAN PERMASALAHAN
A. PENCAPAIAN KEGIATAN
Perbandingan jumlah total pasien pada bulan Juli dengan bulan Agustus pasien baru meningkat
33,3% dan untuk pasien lama meningkat sebesar 13%
B. PERMASALAHAN
Untuk menghadapi akreditasi pada bulan November 2017 sarana dan prasarana di Ruang
Hemodialisis masih banyak yang harus di perbaiki, perbaharui dan pengadaan sehingga dapat
memenuhi standar sesuai akreditasi.
Adapun sarana dan prasarana yang harus di perbaharui dan pengadaan adalah sebagai
berikut ;
No Nama Barang Jumlah Pengajuan Penerimaan
12
BAB V1
SARANA DAN FASILITAS
13
c. Peralatan medik standar seperti stetoskop, tensimeter, timbangan badan dan sebagainya
dengan jumlah sesuai kebutuhan.
d. Sebaiknya mempunyai peralatan yang diperlukan untuk resusitasi kardiopulmoner yang
sekurang-kurangnya terdiri dari ambu bag.
e. Peralatan reuse dialiser manual atau otomatik
f. Nurse call system
g. Peralatan pengolahan air sehingga air untuk dialysis memenuhi standar AAMI
(Association for The Advancement of Medical Instrumentation)
h. Peralatan Sterilisasi alat medik
i. Generator listrik berkapasitas sekurang-kurangnya sebesar kebutuhan untuk menjalankan
mesin hemodialisis yang ada
j. Peralatan pemadam kebakaran
k. Peralatan komunikasi eksternal (telepon dan fax)
l. Peralatan untuk kegiatan perkantoran
m. Peralatan untuk mengelola limbah dan sampah
n. Perlengkapan dan peralatan lain sesuai kebutuhan
o. Fasilitas akses internet untuk dapat mengirim laporan berkala ke supervisor dan
PERNEFRI Pusat (Registrasi PERNEFRI)
14
Fasilitas Prasarana Penunjang
KONDISI JENIS & BAHAN
NO NAMA BARANG JMLH MERK/PRODUK TYPE LOKASI NON
BAIK SEDANG RUSAK MEDIS
MEDIS
1 Bed Side dan kasur 6 4 2 HD √
2 Bantal 7 √ HD √
3 Mesin hemodialisa 6 Bellco √ HD √
4 Mesin RO 1 √ HD √
5 Kursi 15 Futura 14 1 HD √
6 Kursi tunggu pasien 2 √ HD √
7 AC 5 Panasonic √ HD √
8 Televisi 1 LG 32 inch √ HD √
9 Lemari pasien 6 2 4 HD √
10 Lemari kaca obat stainless 1 Cendawan √ HD √
11 Lemari kayu besar 1 √ HD √
12 Lemari Exel 2 Napolly 1 1 HD √
13 Lemari kaca kayu penyimpan dializer 1 √ HD √
14 Sterilisator mini 1 Fortune √ HD √
15 Trolley emergency 1 Cendawan √ HD √
16 Nurse station kayu 2 √ HD √
17 Meja kaca besar 2 1 1 HD √
19 Meja kayu 1 √ HD √
20 Meja rak 2 √ HD √
15
21 Standar infus 3 1 1 1 HD √
22 Kursi roda 1 SELLA √ HD √
23 Timbangan 1 ZT-120 √ HD √
24 Uninterruptible Power Supplay (UPS) 4 √ HD √
25 Tempat re-use stainless 2 √ HD √
26 APAR 1 √ HD √
27 Exhouse 1 √ HD √
28 Monitor komputer 1 Acer X 163 W √ HD √
29 Keyboard 1 Genius √ HD √
30 CPU 1 SPC √ HD √
31 Monitor pasien 1 TOP-1800 √ HD √
32 EKG 1 CardiMax √ HD √
33 Kulkas 1 Sanyo √ HD √
34 Kipas angin 1 GMC √ HD √
35 Dispenser 1 Miyako √ HD √
36 Kapstok 1 √ HD √
37 Kemoceng 1 √ HD √
38 Senter 1 Panasonic BF237 √ HD √
39 Cermin 1 √ HD √
40 Rak sepatu kayu 3 √ HD √
41 Injekan kayu re-use 1 √ HD √
KX-CS 505
42 Telepon 1 Panasonic √ HD √
FXW
16
43 Kalkulator 1 Citizen SDC-8780LII √ HD √
44 Jam dinding 2 Quartz √ HD √
45 White board 2 √ HD √
45 Penghapus white board 2 √ HD √
47 Rak susun kecil 1 √ HD √
48 Ember dan tutup kamar mandi 1 √ HD √
49 Gayung 1 √ HD √
50 Pengkeruk air 1 √ HD √
51 Pengepel lantai 1 √ HD √
52 Urinal plastik 2 √ HD √
53 Pispot plastik 2 √ HD √
54 Box Tissue 2 √ HD √
55 Ember linen besar 2 √ HD √
56 Tempat sampah medis merah besar 1 Dioper ke ok
57 Tempat sampah hijau Ditarik ppi
58 Tempat sampah abu-abu 3 √ HD √
59 Wastafel 2 √ HD √
60 WC duduk 1 √ HD √
61 Kabel roll 10 meter 1 √ HD √
62 Tabung oksigen kecil 1 √ HD √
63 Tabung oksigen besar 5 √ HD √
64 Humidifier 5 √ HD √
65 Amubag dewasa 1 √ HD √
17
66 Alat cek gula 1 Gluco Dr √ HD √
ABN classic, General
67 Stetoscope 2 1 1 HD √
care
Nova
68 Tensimeter 1 Riester √ HD √
presemeter
69 Termometer 2 raksa, digital √ √ HD √
70 Tromol sedang 1 √ HD √
71 Korentang dan tempatnya 1 √ HD √
72 Bak instrumen sedang 1 √ HD √
73 Bak instrumen kecil 6 √ HD √
74 Pincet anatomis 6 √ HD √
75 Pincet cirugis 5 √ HD √
76 Gunting perban 2 √ HD √
77 Gunting biasa 1 √ HD √
78 Klem lurus 2 √ HD √
79 Nail folder 1 √ HD √
80 Kom kecil 1 √ HD √
81 Torniquet 3 Smart care 2, Vin med 1 √ HD √
82 Kacamata re-use 2 √ HD √
83 Ember biru 6 √ HD √
84 Mangkok putih 5 √ HD √
85 Kotakan kecil 3 √ HD √
86 Bengkok 4 √ HD √
18
87 Gelas ukur 1000 cc 6 √ HD √
8 Gelas ukur 100 cc 1 √ HD √
89 Buli-buli 2 √ 1 HD √
90 Hammer 2 √ 1 HD √
91 Ulekan obat 1 √ HD √
92 Semprotan 1 √ HD √
93 Toples kassa 6 2 4 HD √
94 Toples tampon 1 √ HD √
95 Toples kapas 1 √ HD √
96 Hekter 1 √ HD √
97 Cap hemodialisa 1 √ HD √
98 Sandal tertutup 4 √ HD √
99 Keset mie potong 2 √ HD √
100 Keset biasa 4 √ hilang 1 HD √
101 Jepitan baju 12 √ HD √
102 Lap tangan 2 √ HD √
103 Lap seka 4 √ HD √
104 Selimut 12 √ HD √
105 Laken 12 √ HD √
106 Stik laken 12 √ HD √
107 Sarung bantal 12 √ HD √
108 Seragam perawat hijau 4 2 2 HD √
109 Seragam perawat biru 4 1 3 HD √
19
BAB VI1
PENUTUP
Demikian isi laporan Maret ini kami buat, diharapkan dapat menjadi suatu acuan bagi
Rumah Sakit Mekar Sari untuk menilai kemajuan pelayanan khususnya di ruang Hemodialisis
dan menjadi tolak ukur untuk memenuhi sarana dan prasarana di ruang Hemodialisis untuk
menghadapi Akreditasi di bulan November 2017.
20
BAB VIII
RAPAT BULANAN
DAFTAR HADIR
Nama Acara : Rapat Bulanan
Hari /Tanggal : Agustus 2017
Tempat : Ruang Hemodialisis
Waktu : 13.00 s/d 15.00
Pimpinan Rapat : Evi Yunita
Tentang : bersama-sama mengupayakan meningkatkan pelayanan
di Hemodialisis
NO Nama Jabatan Tanda Tangan
1 Evi Yunita Karu
2 Mas`amah Pelaksana
3 Eka Yanuat Pelaksana
4 Irvan Chrisdian Pelaksana
5 Maryono Pelaksana
6 Asep Sopiandi Pelaksana
21
RAPAT BULANAN
BULAN MARET 2017
Hari : Senin Tempat : Ruang HEMODIALISIS Sifat : Penting dan mudah
Tanggal : 5 Agustus Waktu : 13.00 s/d 15.00 Peserta : semua staf Hemodialisis
Pimpinan Rapat : Evi Yunita Tentang : Berama-sama mengupayakan meningkatkan Agenda : Sosialisasi ke staf
pelayanan di Hemodialisis Hemodialisis