I. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa dapat memahami pengaruh impedansi saluran dan beban terhadap
tegangan di sisi penerima dan sisi pengirim
2. Mahasiswa dapat memahami perbaikan tegangan system dan power factor.
Saluran yang tidak mengalami rugi-rugi maka Zc adalah murni resistif. Hubungan beban
terhadap surge impedance pada rated voltage dikenal sebagai Surge Impedance Loading
(SIL), yang dinyatak sebagai berikut:
Idealnya, jika suatu saluran transmisi dibebani sesuai SIL maka tidak akan ada pengaliran
daya reaktif menuju atau keluar dari saluran sehingga tegangan praktis stabil sepanjang
saluran. Pada saluran transmisi jarak panjang, beban rendah cukup kecil dibandingkan
SIL sehingga akan meningkatkan tegangan pada sisi penerima, sedangkan beban besar
biasanya lebih besar dari SIL yang akan menghasilkan penurunan tegangan pada sisi
penerima.
1
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN REACTIVE COMPENSATION
PENYALURAN STL
SEMESTER VI
PADA JARINGAN DISTRIBUSI
Untuk kondisi pembebanan rendah atau saluran open (terbuka/ tidak dioperasikan) maka
umumnya digunakan/ dipasang shunt reactor. Sedangkan pada kondisi sistem transmisi
berbeban berat (besar) maka dapat digunakan shunt capacitor, static var control (svc) dan
synchronous condenser untuk memperbaiki tegangan, meningkatkan kemampuan
pengiriman (transfer) dan memperbaiki stabilitas sistem.
Gambar 2.
Pemasangan 150 kV Shunt Reactor & Shunt Capacitor di GI Sanur (Bali)
2
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN REACTIVE COMPENSATION
PENYALURAN STL
SEMESTER VI
PADA JARINGAN DISTRIBUSI
Shunt Reactor
Shunt reactor dipasang untuk mengkompensasi tegangan yang tidak diinginkan akibat
kapasitansi saluran (line capacitance). Sejumlah kompensasi reaktor dibutuhkan pada
saluran transmisi untuk menjaga tegangan pada sisi penerima sesuai dengan kebutuhan.
VS VR
- -
Gambar 3.
Shunt dan series capacitor compensation
Dimana ; dimana
III. Alat dan Bahan
1. Modul Pembangkit, transmisi dan beban (Power Sistem Simulator)
3
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN REACTIVE COMPENSATION
PENYALURAN STL
SEMESTER VI
PADA JARINGAN DISTRIBUSI
2. Kabel secukupnya
3. Multimeter jika diperlukan
4
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN REACTIVE COMPENSATION
PENYALURAN STL
SEMESTER VI
PADA JARINGAN DISTRIBUSI
5
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN REACTIVE COMPENSATION
PENYALURAN STL
SEMESTER VI
PADA JARINGAN DISTRIBUSI
Modul beban
6
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN REACTIVE COMPENSATION
PENYALURAN STL
SEMESTER VI
PADA JARINGAN DISTRIBUSI
V. Prosedur Percobaan
A. Menggunakan modul overhead line 11 kV.
1. Siapkan alat dan bahan
2. Rangkai percobaan sesuai gambar percobaan (tidak perlu menghubungkan
kapasitansi saluran – saluran dan saluran – ground)
3. Letakkan posisi AVR switch dan Speed switch ke posisi Mode MANUAL.
4. ON-kan prime mover (Motor) sampai putaran nominal 1500 rpm sehingga
frekuensi 50 Hz.
5. ON-kan Generator dan mengatur eksitasi sehingga output generator sekitar 220 V
pada sisi terminal generator dan 400 V di sisi HV terminal trafo
6. Hubungkan sumber dengan beban seimbang, dengan variasi beban (R, L) tertentu
seperti table 1, sehingga diperoleh suatu power factor (pf).
7. Catat tegangan, arus, daya watt, VAR, VA dan power factor (pf) pada sisi
pengirim dan penerima
8. Tambahkan sejumlah kapasitor pada sisi beban dan lihat perubahan pf
dibandingkan sebelum penambahan kapasitor.
9. Lepas CB dan switch pada sisi pengirim dan sisi pembangkit
10. Ulangi langkah kerja 6-8. Dengan memasang reactor kompensator pada sisi
jaringan distribusi dalam hubungan ∆ dan Y
11. Catat hasiul pengukuran sesuai table 2.
12. Lepas CB dan switch pada sisi pengirim dan sisi pembangkit
13. Turunkan nilai eksitasi sampai nol dan off generator, selanjutnya meng-off-kan
primemover (motor)..
B. Menggunakan modul underground cable 11 kV.
1. Siapkan alat dan bahan
2. Rangkai percobaan sesuai gambar percobaan (tidak perlu menghubungkan
kapasitansi saluran – saluran dan saluran – ground)
3. Letakkan posisi AVR switch dan Speed switch ke posisi Mode MANUAL.
4. ON-kan prime mover (Motor) sampai putaran nominal 1500 rpm sehingga
frekuensi 50 Hz.
7
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN REACTIVE COMPENSATION
PENYALURAN STL
SEMESTER VI
PADA JARINGAN DISTRIBUSI
5. ON-kan Generator dan mengatur eksitasi sehingga output generator sekitar 220 V
pada sisi terminal generator dan 400 V di sisi HV terminal trafo
6. Hubungkan sumber dengan beban seimbang, dengan variasi beban (R, L) tertentu
seperti table 3, sehingga diperoleh suatu power factor (pf).
7. Catat tegangan, arus, daya watt, VAR, VA dan power factor (pf) pada sisi
pengirim dan penerima
8. Tambahkan sejumlah kapasitor pada sisi beban dan lihat perubahan pf
dibandingkan sebelum penambahan kapasitor.
9. Lepas CB dan switch pada sisi pengirim dan sisi pembangkit
10. Ulangi langkah kerja 6-8. Dengan memasang reactor kompensator pada sisi
jaringan distribusi dalam hubungan ∆ dan Y
11. Catat hasil pengukuran sesuai table 4.
12. Lepas CB dan switch pada sisi pengirim dan sisi pembangkit
13. Turunkan nilai eksitasi sampai nol dan off generator, selanjutnya meng-off-kan
primemover (motor)..
8
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN REACTIVE COMPENSATION
PENYALURAN STL
SEMESTER VI
PADA JARINGAN DISTRIBUSI
1 2 0 0
2 2 0 0
3 2 0 0
3 1 0 Y
3 2 0 Y
3 3 0 Y
3 1 0 ∆
3 2 0 ∆
3 3 0 ∆
3 1 2 Y
3 1 2 ∆
1 2 0 0
2 2 0 0
3 2 0 0
3 1 0 Y
3 2 0 Y
3 3 0 Y
3 1 0 ∆
3 2 0 ∆
3 3 0 ∆
3 1 2 Y
3 1 2 ∆
10