Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

TELEKOMUNIKASI ANALOG
“ DOUBLE SIDE BAND ”

Oleh JTD 2D
kelompok 2 & 3 :
Achmad Saifudin 1841160108
Ainun Azizah 1841160086
Arya Putra H.Y 1841160100
Dina Nurika F 1841160051
Lovintania Fertiliza M 1841160009
Muhammad Fauzan 1841160131
Muhammad Nurdin R 1841160091
Nur Afifa Putri A 1841160103
Reva Rikat A 1841160019
Rofy Wahyu R 1841160091
Shinta Dwiyana S 1841160038
Syamsul Huda P.A 1841160056

PROGRAM STUDI JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019
1. Tujuan
 Mengetahui dan memahami proses modulasi AM DSB-SC
 Mampu mengetahui karakteristik modulasi AM DSB-SC


2. Alat dan Bahan
 Jumper / Plug Besar : 16 Buah
 Kabel BNC to Banana : 3 Buah
 Kabel Banana to Banana : 3 Buah
 Osiloskop : 1 Buah
 Modul GF : 1 Buah
 Modul Power Supply : 1 Buah
 Modul AM (DSB-Mod) : 1 Buah

3. Teori Dasar
3.1 Prinsip Kerja Modulasi AM DSB-SC

Double-sideband suppressed-carrier (DSB-SC) adalah transmisi di


mana frekuensi yang dihasilkan oleh modulasi amplitudo yang simetris berada di
bawah frekuensi pembawa dan tingkat pembawa berkurang ke tingkat praktis
terendah, idealnya benar-benar ditekan.
Dalam double-sideband suppressed-carrier (DSB-SC) modulasi persentase
besar daya yang didedikasikan untuk didistribusikan antara sideband, yang berarti
peningkatan penutup di DSB-SC untuk kekuatan yang sama yang
digunakan.Transmisi DSB-SC adalah kasus khusus dari dua sideband transmisi
pembawa berkurang. Ini digunakan untuk RDS ( Radio Data System ) karena sulit
untuk memisahkan.
3.2 Karakteristik AM DSB-SC
 Dibuat dengan mengatur agar amplitudo sinyal carrier berubah secara
proporsional sesuai perubahan amplitudo pada sinyal pemodulasi (sinyal
informasi)

 Persamaan Matematis DSB-SC
− ( )= ( ) cos

 Dibangkitkan dengan mengalikan sinyal informasi m(t) dengan sinyal carrier


yang dihasilkan oscillator

Gambar 2. 1 Karakter AM DSB-SC


Gambar 2. 2 Spektrum Sinyal DSB-SC
Pemodulasi m(t) sinusoidal / cosinus
m(t) = Vm Cos(2πfmt)

SDSB-SC(t)= Vc VM Cos (2πfct) Cos (2πfmt)

3.3 Aplikasi Modulasi AM DSB-SC

Salah satu aplikasi AM DSB SC adalah pada penggunaan AM Stereo. Pada


AM Stereo sinyal informasi pada lowerside band diisi dengan audio Right audio
Left ( R + L ) sedangkan upper side band berisi informasi audio Right – audio Left
( R – L ) . Sedangkan carrier bertindak sebagai pilot stereo
4. Gambar Rangkaian

5. Langkah Percobaan
 Hubungkan Power Supply, Generator Fungsi, Modul AM DSB-Mod dan Modul AM
DSB-Demod dengan memasang Jumper / Plug Besar pada bagian +15V, Ground, -15V.
  Nyalakan Power Supply dan Osiloskop.
 Pasang Kabel BNC to Banana pada channel 1 dengan ketentuan kabel hitam di
ground dan kabel merah pada 0,5 Vs.
 Pasang kabel Banana to Banana pada Ground di Modul-Modul (Hitam) dan pada output di
Modul-Mod (Merah). (Untuk mencari sinyal yang Mod dan Demod tiggal pindah kabel
 Banana to Banana pada output Demod).
 Atur Time/Div dan Volt/Div sesuai dengan yang ditentukan dengan Amplitudo dan
Frequency pada Generator Fungsi.
  Atur Vertical Position hingga batas bawah layar osiloskop agar mudah diamati.
 Amati dan catat hasil percobaan.



























6. Data Hasil Praktikum

6.1 Tabel Sinyal Modulator

1) Sinyal Informasi
Am sebesar 1,5Vpp
fm sebesar 1,5 kHz
FUSB=FC+FM
=21kHz+1,5kHz=22,5kHz
FLSB= FC-FM
=21kHz-1,5kHz=19,5kHz

2) Sinyal Informasi
Am sebesar 1,5 Vpp
fm sebesar 3 kHz
FUSB=FC+FM
=20kHz+3kHz=23kHz
FLSB= FC-FM
=20kHz-3kHz=17 kHz

3) Sinyal Informasi
Am sebesar 2 Vpp
fm sebesar 1 kHz
FUSB=FC+FM
=20kHz+1kHz=21 kHz
FLSB= FC-FM
=20kHz-1kHz=19kHz

4) Sinyal Informasi
Am sebesar 2 Vpp
fm sebesar 2 kHz
FUSB=FC+FM
=20kHz+2kHz=22kHz
FLSB= FC-FM
=20kHz-2kHz=18kHz
5) Sinyal Informasi
Am sebesar 3 Vpp
fm sebesar 2 kHz
FUSB=FC+FM
=20kHz+2 kHz=22kHz
FLSB= FC-FM
=20kHz-2kHz=18kHz

6) Sinyal Informasi
Am sebesar 3 Vpp
fm sebesar 3 kHz
FUSB=FC+FM
=20kHz+3kHz=23kHz
FLSB= FC-FM
=20kHz-3kHz=17kHz

7. Analisa Data
Pada input 1,5 vpp, pada frekuensi 3 khz gelombang lebih besar 2 kali daripada
frekuensi 1,5 khz. Pada DSB ini,gelombang sinus di pengaruhi oleh besar amplitudo input dan
besar receiver.
Pada input 2 vpp, pada frekuensi 2 khz gelombang lebih besar 2 kali daripada frekuensi
1 khz. Pada DSB ini,gelombang sinus di pengaruhi oleh besar amplitudo input dan besar
receiver.
Pada input 3 vpp, pada frekuensi 3 khz gelombang lebih besar 2,5 kali pada frekuensi
2 khz. Pada DSB ini,gelombang sinus di pengaruhi oleh besar amplitudo input dan besar
receiver.
Pada
0,5
di gambar
V/div dan
pengaruhi
amplitudo diatas
oleh
lebih merupakan
time/div
besar
besar sebesar outpur
0,5
amplitudo
daripada ms. dari
Pada
input
gelombang amplitudo
DSB input Pada
2vpp,sinus
besarini,gelombang
dansinus. receiver. dimana
danVolt/div
gelombang kotak sebesar
gelombang kotak
lebar
Pada
0,5
di gambar
V/div dan
pengaruhi
amplitudo diatas
oleh
lebih merupakan
time/div
besar
besar sebesar outpur
0,5
amplitudo
daripada ms. dari
Pada
input
gelombang amplitudo
DSB input Pada
2vpp,sinus
besarini,gelombang
dansinus. receiver. dimana
danVolt/div
gelombang kotak sebesar
gelombang kotak
lebar
8. Kesimpulan
o Amplitudo LSB lebih rendah dari amplitudo USB pada DSB-SC
o Komponen carier pada DSB-SC ditekan hingga nol
o Modulasi DSB SC menghasilkan sinyal output termodulasi yaitu LSB (Fc-
Fm) dan USB (Fc+Fm) yang menyampaikan komponen pesan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai