ANALISA DATA
II. A
III. A
IV. A
V. A
VII. KESIMPULAN
Modulasi SSB berbeda dengan AM/DSB. SSB hanya meloloskan salah satu
spektrum, USB atau LSB nya saja. Penggunaan BPF diperlukan agar frekuensi rendah
tidak lolos sehingga tidak mengurangi nilai rata-rata amplitudo sinyal keluaran
termodulasi SSB. Penekanan carrier dapat dilakukan dengan tujuan menghemat daya
dalam proses modulasi SSB, namun penekanan carrier tidak akan mempengaruhi nilai
amplitudo keluaran sinyal termodulasi SSB.
VIII. REFERENSI
Single Side Band (SSB)
Kalau kita berbicara tentang Single SideBand, maka kita menyinggung lebih jauh
tentang modulasi amplitudo (AM). Pada setiap kita melakukan modulasi sebenarnya kita
melakukan pencampuran antara frekuensi radio dengan frekuensi audio. Setiap
pencampuran dua frekuensi akan terjadi proses penjumlahan kedua frekuensi dan
sekaligus terjadi proses pengurangan dari kedua frekuensi tersebut.
Jadi setiap kali kita memodulir carrier, akan menghasilkan dua frekuensi sekaligus.
Misalnya suatu carrier dengan frekuensi 3.000 Kc kita modulir dengan audio ferkuensi 3
Kc, hasilnya adalah 3.003 Kc dan 2.997 Kc, atau dikatakan tejadi dua sisi band ialah sisi
atas dan sisi bawah. Sisi atas dan sisi bawah tersebut berbentuk symetris, jadi kalau hasil
modulasi itu langsung kita pancarkan berarti kita memancarakan dua barang yang sama.
Apabila kita memancar dengan cara tersebut di atas, dikatakan kita menggunakan
mode Double SideBand (DSB) karena carrier yang memuat sisi atas dan bawah
dipancarkan bersama. Pada pesawat buatan pabrik, biasanya mode ini diberi kode AM
yang sebenarnya istilah dalam teknik radio adalah DSB.
Apabila kita menggunakan mode DSB, maka setiap kita menekan PTT, gelombang
pembawa (carrier) langsung terpancar walapun belum ada modulasi. Pancaran carrier
dengan tanpa modulasi tersebut sebenarnya merupakan suatu pemborosan. Pemborosan
tersebut dapat dihilangkan apabila alat menggunakan balance modulator. Dengan
menggunakan balance modulator, carrier hanya terpancar bila ada modulasi, walaupun
PTT ditekan. Pancaran semacam ini dinamakan pancaran Double Side Band Suppressed
Carrier (DSBSC).
Dengan DSBSC, kita sudah bekerja lebih efisien daripada DSB, akan tetapi
pancaran masih memuat kedua sisi gelombang pemodulasi ialah USB dan LSB yang
bentuknya symetris seperti telah diuraikan sebelumnya. Sehingga sebenarnya kita cukup
memancarkan salah satu side band saja. Mode semacam ini dikatakan mode SSB.
Kita kenal ada dua macam cara untuk membuat SSB, card pertama ialah dengan
metoda phase shift, cara lain ialah dengan metoda filtering. Cara pertama tidak banyak
digunakan dan pesawat SSB bikinan pabrik umumnya menggunakan filtering.
Dengan pancaran SSB 25 Watt tersebut, audio kita sudah dapat sampai pada tujuan
dengan kejelasan informasi yang sama dengan pancaran AM (DSB) 150 Watt tadi.
Keuntungan lain dari mode SSB ialah lebar band yang dapat lebih sempit. Untuk
keperluan komunikasi, mode SSB hanya memerlukan kelebaran band sekitar 3 Kc
sedangkan dengan mode DSB diperlukan sekitar 6 Kc, sehingga mode SSB memberikan
penghematan penggunaan band.
Pada detector suatu receiver SSB, signal yang diterima harus dicampur terlebih
dahulu dengan frekuensi hasil suatu Beat Frequency Oscillator (BFO) dan sebagai BFO
digunakan carrier oscillator.
Apabila kita amati block diagram transmitter dan receiver, maka terlihat bahwa
beberapa block digunakan oleh transmitter dan juga oleh receiver ialah Carrier Oscillator,
SSB Filter dan VFO. Oleh karena itu pada perangkat SSB transceiver, ketiga blok hanya
dibuat masing -masing satu saja dan digunakan bersama oleh bagian transmitter dan
receiver secara bergantian.
Sistem jalur sisi tunggal (single side band) hanya memerlukan setengah dari lebar
jalur sebuah sinyal AM biasa dan dengan demikian daya yang di butuhkan jauh lebih
kecil. Pada modulasi sinusoidal 100%, hanya 1/6 dari daya total terdapat pada masing-
masing jalur sisi, sementara 2/3 lagi ada pada sinyal pembawa yang tidak mengandung
informasi. Jadi, jika pembawa dan salah satu jalur sisi dapat di hapuskan dari sinyal
sebelum transmisi, hanya setengah dari lebar jalur diperlukan untuk transmisi (yang
sesuai dengan frekuensi modulasi maksimum yang akan dipancarkan), dan hanya 1/6 dari
daya total yang perlu dipancarkan untuk tingkat sinyal yang sama. Suatu perbandingan
dari spectra sinyal-sinyal AM lengkap (DSB FC = double side band full carrier) dengan
jalur sisi ganda yang pembawa ditekan (DSB SC = double side band suppressed carrier)
dan dengan sinyal-sinyal jalur sisi tunggal pembawa ditekan (SSB SC = single side band
suppressed carrier) yang menggunakan salah satu jalur sisi. Spektrum frekuensi sinyal
DSB terdiri dari frekuensi carrier, upper side band frekuensi (frekuensi USB), dan lower
side band frekuensi (frekuensi LSB). Pada modulasi SSB, salah satu band frekuensi (USB
atau LSB) diredam, sedangkan band frekuensi lainnya di loloskan dengan filter, sehingga
sinyal SSB hanya terdiri dari USB atau LSB saja.
Kelebihan SSB
Daya hanya terdistribusi pada satu sisi, sehingga isyarat menjadi lebih kuat
Lebih sedikit derau dari saluran transmisi karena lebar frekuensi yang lebih sempit
Lebih sedikit menderita fading. Jika ada isyarat pembawa dan bidang sisi maka akan
ada perbedaan pembelokan dari atmosfer yang menimbulkan fading pada penerima,
sehingga jika hanya ada satu sisi maka akan menghilangkan fading pada penerima.
Isyarat suara mepunyai rentang frekuensi antara 200 s.d 4000 Hz memodulasi isyarat
pembawa dengan frekuensi 14.3 MHz, maka di dapat;
USB: 14,300,000 + 200 = 14,300,200 Hz
14,300,000 + 4000 = 14,304,000 Hz
Aplikasi SSB
Aplikasi SSB yaitu: telefon, komunikasi SSB (militer dan radio amatir)
Untuk menampilkan sinyal informasi secara efisien, maka sinyal tersebut perlu
“ditumpangkan” kepada sinyal pembawa (carrier). Proses penumpangan itu disebut
modulasi. Salah satu system penumpangan itu adalah modulasi amplitudo (AM). Dalam
proses penumpangan (modulasi) ini terjadi perubahan amplitudo carrier yang sebanding
dengan perubahan amplitudo sinyal informasi. Hubungan antara sinyal informasi dengan
carrier dinyatakan dengan :
a. m<1
b. m=1
c. m > 1 disebut over modulation
Persamaan Vo diatas secara matematis bisa dituliskan;
Ini menunjukkan bahwa sinyal (AM) terdiri dari 3 buah komponen masing-
masing dengan frekuensi c yaitu komponen carrier sendiri., (c - m) sebagai
komponen LSB (lower side band), dan (c + m) sebagai USB (upper side band).
Jadi apabila sinyal pembawa dan salah satu dari komponen sideband dihilangkan
dari sinyal sebelum pemancaran, hanya setengah dari lebar jalur frekuensi digunakan dan
hanya 1/6 dari jumlah daya diperlukan untuk pemancaran.
Spektrum AM: (a) DSBFC, (b) DSBSC, (c) SSBSC (USB), (d) SSBSC (LSB).
Komponen pembawa diredam oleh filter yang sangat sempit (very narrow band filter). Ini
diperlihatkan pada gambar 2.
Demodulasi SSB
Satu teknik untuk demodulasi sinyal SSB adalah balance modulator. Pada
dasarnya teknik ini sama dengan mixer. Blok diagram dari balance modulator
diperlihatkan pada gambar 4.
Jadi kasus pada gambar 2.10b tak memenuhi syarat pada persamaan (2.15).
Dalam proses demodulasi dengan menggunakan detector amplop, maka sinyal yang
dihasilkan adalah kurva yang digambar dengan garis terpotong-potong di atas. Pada kasus
di gambar 2.10a kita dapati sinyal informasi, sedang pada kasus di gambar 2.10b tidak.