Anda di halaman 1dari 13

Radio Pemancar SSB(Tx)

Kelompok 5

Astri Pangesti (1605061027)


Herty R. Hutasoit (1605061038)
Yemima Eva Imelda Sianipar (1605061031)
Sistem pesawat radio jenis SSB adalah jenis
komunikasi yang memakai frekuensi HF(3 – 30 Mhz)
menggunakan pemodulasi AM dengan salah satu sisi
band, baik itu sisi band atas USB (sper side band) atau
sisi band bawah LSB (low side band). Biasanya untuk
efesiensi daya yang dipancarkan, maka daya
pembawa (carrier) ditekan, sehingga disebut SSB-
supressed carrier (SSBSC).
Dalam kondisi tertentu pada satu frekuensi pembawa (freq.
Carrier) dapat digunakan untuk komunikasi dua chanel yaitu
USB dan LSB.Karena sinyal informasi memodulasi carrier secara
AM, maka pengaruh noise pada saluran (media udara) pada
sinyal AM yang diterima akan sangat besar. Sehingga kualitas
suaranya kurang baik. Hal ini dapat dikurangi dengan mengatur
frekuensi secara lebih teliti yaitu dengan menggunakan
fasilitas”clarifier” pada pesawat SSB.
Upaya lain adalah dengan mengatur jadwal komunikasi
(time scedule) dimana dipilih saat-saat yang tepat untuk
berkomunikasi sebab kondisi atmosfeer selalu berubah.

Untuk keperluan jangkauan komunikasi perlu diperhatikan


faktor-faktor sebagai berikut :
a) Frekuensi yang digunakan, karena tiap frekuensi
berbeda jarak jangkauannya.
b) Bentuk antena disesuaikan dengan pola radiasi yang
diiinginkan, apakah directional atau omni-directional.
Hal-hal yang perlu diingat bahwa ”komunikasi yang baik
bukan berarti jangkauannya jauh, tetapi tepat sasaran”.
Apalah artinya kalau pesawat dengan daya pancar besar,
tetapi lawan bicara kita tidak dapat dihubungi, bahan
mengaggu pihak lain karena tertutup oleh sinyal yang kita
kirim.
Rangkaian Pemancar SSB(Tx)
Cara Kerja
Sebuah radio pemancar SSB yaitu input melalui mic / key
morse yang berfungsi sebagai pengubah sinyal suara/ketukan
menjadi sinyal listrik yang diperlukan oleh radio. Sinyal informasi
yang sudah menjadi sinyal listrik pada frekuensi rendah (300 –
3400) Hz diteruskan ke modulator (balance modulator) diperkuat
dahulu sinyalnya agar sesuai dengan level minimum yang
diperlukan balance modulator. Di dalam modulator ini ada dua
pertemuan sinyal (gelombang) yaitu gelombang informasi dan
gelombang pembawa (RF / frekuensi carrier) yang nilainya jauh
lebih tinggi dari frekuensi informasi.
Frekuensi carrier ditimbulkan dari sebuah rangkaian osilator /
cristal yang telah disiapkan yang disebut carrier osilator. Output
dari modulator balance terdiri dari dua sinyal yaitu USB dan LSB
dan dapat juga disebut double side band (DSB). Sinyal ini sudah
dalam bentuk termodulasi.Kedua sinyal ini memiliki informasi
yang sama, karena yang diinginkan adalah salah satu sinyal
saja. Maka diperlukan filter SSB yang akan memfilter salah satu
side. Apakah USB atau LSB guna meminimalkan energi yang
diperlukan. Output dari filter SSB memiliki sinyal dengan frekuensi
sama dengan frekuensi carrier. Untuk bekerja pada frekuensi
yang dikehendaki kita menggunakan variable frequency
ossilator guna mencampur frekuensi yang sudah termodulasi.
Output balance mixer siap untuk dikirimkan / dipancarkan
melalui media transmisi. Karena output madi mixer balance
memiliki level yang rendah, maka kita perlukan sebuah
penguat yang disesuikan keperluan daerah cakupannya
(jarak). Penguat ini biasanya disebut blok penguat RF, dimana
didalamnya terdapat driver, filter dan penguat akhir sebelum
dipancarkan melalui antena misalnya.
Prinsip Kerja

Pada Single Side Band, didalammnya terdapat modulasi amplitudo (AM).


Pada saat modulasi terdapat pencampuran antara frekuensi radio dengan
frekuensi audio. Setiap pencampuran dua frekuensi akan terjadi proses
penjumlahan kedua frekuensi dan sekaligus terjadi proses pengurangan dari
kedua frekuensi tersebut. Jadi setiap kali kita memodulir carrier, akan
menghasilkan dua frekuensi sekaligus atau disebut Double Side Band (DSB).
Namun agar tidak terjadi pemborosan dan tidak efisien dalam proses
pemancaran sehingga cukup memancarkan salah satu side band saja.
Mode semacam ini dikatakan mode SSB.
Penguatan untuk pemancar SSB dilakukan dengan penguat
yang bekerja pada kelas A , AB, atau kelas B ( linier amplifier ), hal
ini disebabkan karena sinyal SSB menghendaki linieritas pada
bentuk envelopnya. Sedangkan penguat yang bekerja pada
kelas C bukanlah suatu penguat linier, karena penguat klas C
lebih bersifat sebagai penguat switching, oleh sebab itu penguat
kelas C tidak cocok apabila digunakan sebagai penguat sinyal
SSB, walaupun efesiensinya lebih tinggi dibandingkan dengan
penguat lainya.
Sebenarnya penguat linier dapat diguankan untuk
penguatan sinyal-sinyal FM, AM. Tetapi karena sinyal-
sinyal tersebut tidak menghendaki linieritas envelopnya,
disamping itu karena linier amplifier efesiensinya hanya
rendah saja, maka linier amplifier tidak lazim digunakan
untuk menguati sinyal-sinyal tersebut. Biasanya sinyal-
sinyal tersebut diperkuat dengan menggunakan penguat
kelas C yang jauh lebih tinggi efesiensinya.
Penggunaan pemancar SSB secara murni pada stasiun
Broadcast tidak pernah kita temui. Tetapi secara tidak
langsung dapat kita temui pada pemancar dengan mode
FM Stereo . Pada pemancar FM Stereo dapat kita temui
DSBSC ( Double Side Band-Suppressed Carrier), yaitu sejenis
AM tetapi carriernya praktis menjadi nol. DSBSC pada
pemancar FM-Stereo ini digunakan sebagai subchanel
multiplexer dengan sub-carrier 38 Khz.

Anda mungkin juga menyukai