Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rosa Rosiana Marfuah

NIM : I000170097
Kelas : C

Contoh Surat Perjanjian:


PERJANJIAN JUAL BELI TANAH

Yang bertandatangan dibawah ini:


1. Nama : Yusarto Lawidji
Umur : 42 Tahun
Pekerjaan :Staf Tata Usaha SMKN 1 Tinangkung
Alamat :Jalan Bayangkara, Desa Baka, Kec. Tinagkung
Nomor KTP/SIM :
Dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi yang selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA
2. Nama : Hafit Bokko
Umur : 35 Tahun
Pekerjaan : Guru SMKN 1 Tinangkung
Alamat : Kompleks SMKN 1 Tinangkung Desa Tompudau Kec.
Tinangkung
Nomor KTP/SIM :7207041811790001
Dalam Hal ini bertindak atas nama pribadi yang selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA

Kedua belah pihak dengan ini menyatakan bahwa PIHAK PERTAMA selaku
pemilik sah telah setuju untuk menjual kepada PIHAK KEDUA berupa :
Sebidang tanah perkebunan yang terletak di (kilometer 5, Tanangkela Desa Baka)
dengan luas kurang lebih 1000 meter persegi.
Selanjutnya kedua belah pihak dersepakat bahwa perjanjian Penjualan antara PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA ini berlaku sejak tanggal penandatanganan surat
perjanjian ini.
Salakan, 21 Mei 2015

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

[ Yusarto Lawdji ] [ Hafit Bokko ]

SAKSI-SAKSI:
SAKSI I SAKSI II

[ Gani Tuahuns ] [ Hasril R. Pakassak ]


ANALISIS
Dalam surat perjanjian jual beli tanah yang dilakukan Yusarto Lawidji sebagai
penjual kepada Hafit Bokko sebagai pembeli harus memenuhi syarat sah perjanjian dan asas-
asas umum perjanjian.
Syarat sah perjanjian yaitu:
1. Kesepakan
Tiada suatu perjanjian pun mempunyai kekuatan hukum jika diberikan karena
kekhilafan atau diperoleh dengan paksaan atau penipuan. Dalam surat perjanjian itu
sudah jelas bahwa perjanjian itu dilakukan dengan secara sadar, kekeluargaan dan
tidak ada unsur paksaan, artinya dua belah pihak telah sepakat. Yusarto Lawidji telah
sepakat menyerahkan sebidang tanah perkebunannya kepada Hafit Bokko.
2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan
Salah satu syarat kecakapan yaitu sudah dewasa, Yusarto Lawidji dan Hafit
Bokko sudah termasuk cakap hukum karena sudah dewasa dan memiliki kesadaran
untuk melakukan perjanjian jual beli tanah perkebunan tersebut.
3. Suatu hal tertentu (Obyek)
Obyek perjanjian adalah prestasi (pokok perjanjian). Obyek dari perjanjian
tersebut adalah melakukan jual beli tanah Perkebunan seluas 1000 m2, yang terletak di
kilometer 5, Tanangkela Desa Baka Kecamatan Tinangkung.
4. Halal
Suatu sebab yang tidak terlarang, jual beli tersebut jelas obyeknya yaitu
sebidang tanah perkebunan milik Yusarto Lawidji bukan sesuatu yang dilarang dan
sudah ada kesepakatan antara kedua belah pihak.
Asas-asas umum perjanjian yaitu:
1. Asas Kebebasan Berkontrak
Asas ini memberikan kebebasan untuk :
a. Berbuat/tidak berbuat
Siapapun berhak membuat perjanjian atau tidak termasuk Yusarto Lawidji dan
Hafit Bokko.
b. Mengadakan perjanjian dengan siapapun
Karna Yusarto Lawidji sudah dapat pembeli tanah perkebunan yaitu Hafit
Bokko maka Yusarto Lawidji mengadakan perjanjian dengan Hafit Bokko.
Perjanjian tersebut atas persetujuan antara dua belah pihak agar tidak terjadi
wanprestasi.
c. Menentukan isi dan bentuk perjanjian
Yusarto Lawidji dan Hafit Bokko telah menentukan isi perjanjian jual beli
tanah perkebunan tersebut, ada isi perjanjian yang menjelaskan luas tanah yang
akan diperjualbelikan.
2. Asas Konsesualisme
Asas konsesualisme yaitu kesepakatan, Yusarto Lawidji telah sepakat
melakukan jual beli sebidang tanah perkebunannya kepada Hafit Bokko dan Yusarto
Lwidji sudah tidak hak lagi atas perkebunan tersebut.
3. Asas Pacta Sun Servada
Disebut juga asas kepastian hukum, Pihak Yusarto Lawidji dan Hafit Bokko
sama-sama harus menjalankan dan menghormati perjanjian tersebut bahwa apabila
salah satu pihak atau keduanya melanggar bersedia menjalankan hukum yang berlaku
karena ada bukti surat perjanjian yang tertulis dan saksi.
4. Asas Itikad Baik
Para pihak harus melaksanakan perjanjian ini dengan niat yang baik, Yusarto
Lawidji dan Hafit Bokko tepat sekali melakukan perjanjian tersebut agar tidak
menimbulkan permasalahan dikemudian hari.
5. Asas Kepribadian
Bahwa seseorang yang akan melakukan dan atau membuat perjanjian hanya
untuk kepentingan perorangan saja. Pada perjanjian tersebut tidak ada unsur asas
kepribadian karena perjanjian tersebut dibuat untuk kepentingan bersama bukan untuk
kepentingan salah satu pihak.

Anda mungkin juga menyukai