Anda di halaman 1dari 2

D.

PERTIMBANGAN ARTI PENTING DAN RISIKO DALAM RUANG LINGKUP


AUDIT
Dalam memulai suatu penugasan pemeriksaan internal di pemerintah daerah, dimulai
dengan mementukan tujuan (apa yang akan dicapai) dan lingkup penugasan (apa yang
akan diuji). Tujuan audit kinerja adalah untuk memberikan penilaian atas pencapaian
prestasi atau unjuk kerja dari instansi pemerintah dalam hal keekonomisan, efisiensi dan
efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsinya. Lingkup penugasan terkait proses,
tingkatan, dan wilayah tertentu yang akan diuji. Secara umum lingkup penugasan audit
kinerja yaitu pengelolaan keuangan negara dan pelaksanaan tugas dan fungsi instansi
pemerintah. Keputusan menentukan lingkup penugasan secara lebih spesifik memerlukan
professional judgement.

1. Pertimbangan Arti Penting.


Dalam merencanakan penugasan, auditor internal harus memahami auditan (proses
dan area yang menjadi lingkup penugasan). Kegagalan dalam memahami auditan
dapat berakibat pengujian yang tidak lengkap atau kesalahan pengalokasian sumber
daya. Pada tahap ini semua informasi yang diperoleh bukan merupakan bukti
(evidence) melainkan hanya merupakan deskripsi tentang auditan. Pengumpulan
informasi latar belakang penugasan audit tidak terbatas pada : organisasi, peraturan
perundangan yang berlaku, rencana strategis perusahaan, sistem dan prosedur, data
keuangan, ukuran/indikator kinerja yang digunakan, informasi mengenai penerapan
sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP), serta informasi lain yang relevan.

2. Perimbangan Risiko.
Dalam audit kinerja, pendekatan audit berbasis risiko lebih ditekankan pada risiko
yang terkait dengan aspek ekonomis, efisiensi, dan efektivitas dalam pengelolaan
keuangan dan pencapaian tujuan/sasaran dari pelaksanaan tugas dan fungsi auditan.
Beberapa hal yang dapat memicu timbulnya risiko yang harus dipertimbangkan
auditor dalam menilai risiko yang dihadapi auditan antara lain :
a) Pengeluaran yang signifikan di bawah atau melebihi anggaran;
b) Tingginya mutasi pegawai;
c) Ekspansi program secara mendadak;
d) Ketiadaan reaksi manajemen auditan terhadap kelemahan yang ada;
e) Tanggung jawab yang tumpah tindih dan tidak jelas; dan
f) Aktivitas yang rumit dan penuh ketidakpastian.

Identifikasi risiko adalah proses menetapkan apa, dimana, kapan, mengapa,


dan bagaimana sesuatu dapat terjadi, sehingga dapat berdampak negative terhadap
pencapaian tujuan. Hasilnya adalah suatu daftar risiko yang berpotensi mengancam
pencapaian tiap tujuan organisasi.
Setelah mengidentifikasi apa yang dapat terjadi, maka perlu dipertimbangkan
kemungkinan-kemungkinan penyebab dan skenario-skenario yang dapat terjadi.
Penilaian risiko pada dasarnya merupakan penentuan tingkat kemungkinan
terjadinya risiko serta pengaruh/akibat yang harus ditanggung oleh entitas/organisasi.
Terdapat dua unsur yang menjadi dasar untuk melakukan penilaian risiko yaitu :
a) Dampak risiko (consequences atau impact) adalah besarnya efek bila risiko
terjadi;dan
b) Kemungkinan terjadinya suatu risiko (likelihood atau probability) adalah tingkat
kemungkinan risiko akan terjadi.

Anda mungkin juga menyukai