A. PENDAHULUAN
Penyakit Tuberculosis ( TB ) masih merupakan kegawatdaruratan
global, dan Indonesia masih menduduki peringkat IV Negara dengan beban
terbanyak kasus TB (A Short U pdate G lobal report TB, 2011). Pada Tahun
1995, hasil survey Kesehatan RumahTangga (SKRT) menunjukkan bahwa
penyakit TB merupakan penyebeb kematian no. 3 setelah penyakit
kardiovaskuler dan penyakit saluran pemapasan pada semua kelompok usia
dan no. 1 dari golongan penyakit infeksi. Hasil survey prevalensi TB di
wilayah Jawa tahun 2004 menunjukkan bahwa angka insidensi TB BTA positif
secara nasional 110 per 100.000 penduduk.
Penularan TB, angka kesakitan TB perlu dikendalikan. Pengendalian
TB dilaksanakan dengan menggunakan Strategi DOTS, yang terdiri dari 5
komponen kunci, yaitu komitmen politis, pemeriksaan dahak mikroskopis,
Pemberian OAT dengan PMO (Pengawas Menelan Obat). Jaminan
ketersediaan OAT yang bermutu, dan sistem pencatatan dan pelaporan yang
mampu memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan.
B. PELAKSANAAN PROGRAM
C.HASILKESIMPULAN
1
PENUTUP