Anda di halaman 1dari 12

SAP

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK


PRAKTEK PROFESI NERS KEPERAWATAN JIWA

A. TOPIK : TAK STIMULASI PERSEPSI SESI I


Terapis : Kelompok VII
Sasaran : Pasien yang mengalami gangguan jiwa halusinasi dengar.

B. TUJUAN
a. Tujuan umum
Klien mampu mengidentifikasi terjadinya halusinasi
b. Tujuan khusus
1) Klien dapat mengenal isi halusinasi
2) Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi.
3) Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
4) Klien mengenal perasaanya pada saat terjadi halusinasi
C. LANDASAN TEORI
1. Definisi Halusinasi
Halusinasi adalah suatu sensori persepsi terhadap suatu setan dan
suara manusia yang berbicara terhadap dirinya, sering terjadi pada
pasien skizofenia (Stuart,2007). Halusinasi adalah pencerapan tanpa
adanya rangsangan apapun pada panca indra seorang pasien, yang
terjadi dalam keadaan sadar atau bangun, dasarnya mungkin organik,
fungsional, psikotik ataupun histerik (Maramis, 2004). Halusinasi
adalah kesan, respon dan pengalaman sensori yang salah (Stuart,
2007). Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli
mengenai halusinasi dapat diambil kesimpulan bahwa halusinasi
adalah persepsi klien melalui panca indra terhadap lingkungan tanpa
ada stimulus atau rangsangan yang nyata.
2. Klasifikasi Halusinasi

1
Pada klien dengan gangguan jiwa ada beberapa jenis halusinasi dengan
karakteristik tertentu, diantaranya:
a. Halusinasi pendengaran
Karakteristik ditandai dengan mendengar suara, teruatama suara-
suara orang, biasanya klien mendengar suara orang yang sedang
membicarakan apa yang sedang dipikirkannya dan memerintahkan
untuk melakukan sesuatu.
b. Halusinasi penglihatan
Karakteristik dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk
pancaran cahaya, gambaran geometrik, gambar kartun dan/atau
panorama yang luas dan kompleks. Penglihatan bisa
menyenangkan atau menakutkan.
c. Halusinasi penghidu
Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau
yang menjijikkan seperti: darah, urine atau feses. Kadang–kadang
terhirup bau harum. Biasanya berhubungan dengan stroke, tumor,
kejang dan dementia.
d. Halusinasi peraba
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak
tanpa stimulus yang terlihat. Contoh: merasakan sensasi listrik
datang dari tanah, benda mati atau orang lain.
e. Halusinasi pengecap
Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis
dan menjijikkan.
f. Halusinasi sinestetik
Karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah
mengalir melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau
pembentukan urine
3. Penyebab Halusinasi
Menurut Stuart (2007), faktor penyebab terjadinya halusinasi adalah:
a. Biologis

2
Abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan
dengan respon neurobiologis yang maladaptif baru mulai dipahami.
Ini ditunjukkan oleh penelitian-penelitian yang berikut:
1) Penelitian pencitraan otak sudah menunjukkan keterlibatan
otak yang lebih luas dalam perkembangan skizofrenia. Lesi
pada daerah frontal, temporal dan limbik berhubungan dengan
perilaku psikotik.
2) Beberapa zat kimia di otak seperti dopamin neurotransmitter
yang berlebihan dan masalah-masalah pada system receptor
dopamin dikaitkan dengan terjadinya skizofrenia.
3) Pembesaran ventrikel dan penurunan massa kortikal
menunjukkan terjadinya atropi yang signifikan pada otak
manusia. Pada anatomi otakklien dengan skizofrenia kronis,
ditemukan pelebaran lateral ventrikel,atropi korteks bagian
depan dan atropi otak kecil (cerebellum). Temuan kelainan
anatomi otak tersebut didukung oleh otopsi (post-mortem).
b. Psikologis
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi
respon dan kondisi psikologis klien. Salah satu sikap atau keadaan
yang dapat mempengaruhi gangguan orientasi realitas adalah
penolakan atau tindakan kekerasan dalam rentang hidup klien.
c. Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya memengaruhi gangguan orientasi realita
seperti: kemiskinan, konflik sosial budaya (perang, kerusuhan,
bencana alam) dan kehidupan yang terisolasi disertai stress.
4. Tanda dan Gejala
Pasien dengan halusinasi cenderung menarik diri, sering didapatkan
duduk terpaku dengan pandangan mata pada satu arah tertentu,
tersenyum atau berbicara sendiri, secara tiba-tiba marah atau
menyerang orang lain, gelisah, melakukan gerakan seperti sedang
menikmati sesuatu. Juga keterangan dari pasien sendiri tentang

3
halusinasi yang dialaminya (apa yang dilihat, didengar atau dirasakan).
Berikut ini merupakan gejala klinis berdasarkan halusinasi
(Maramis,2004) :
a. Tahap 1(halusinasi bersifat tidak menyenangkan)
Gejala klinis:
1) Menyeriangai/tertawa tidak sesuai
2) Menggerakkan bibir tanpa bicara
3) Gerakan mata cepat
4) Bicara lambat
5) Diam dan pikiran dipenuhi sesuatu yang mengasikkan
b. Tahap 2 ( halusinasi bersifat menjijikkan)
Gejala klinis:
1) Cemas
2) Konsentrasi menurun
3) Ketidakmampuan membedakan nyata dan tidak nyata
c. Tahap 3 ( halusinasi bersifat mengendalikan)
Gejala klinis:
1) Cenderung mengikuti halusinasi
2) Kesulitan berhubungan dengan orang lain
3) Perhatian atau konsentrasi menurun dan cepat berubah
4) Kecemasan berat (berkeringat, gemetar, tidak mampu
mengikuti petunjuk).
d. Tahap 4 ( halusinasi bersifat menaklukkan)
Gejala klinis:
1) Pasien mengikuti halusinasi
2) Tidak mampu mengendalikan diri
3) Tidak mamapu mengikuti perintah nyata
4) Beresiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan.

D. PEMBAGIAN TUGAS
1. Leader: Dedy Septianto

4
Tugas :
a. Menyusun rencana TAK.
b. Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan.
c. Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan
perasaan dan memberikan umpan balik
d. Sebagai Role model
e. Menjelaskan jalanya permainan dan melakukan kontrak waktu

2. Co leader: Heni Budi Hastuti


Tugas :
a. Membuka acara.
b. Mendampingi leader
c. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.
d. Menyerahkan kembali posisi kepada leader.
3. Observer: Prasetyaningsih
Tugas :
a. Mengobservasi semua respon pasien.
b. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku
pasien
c. Memberikan umpan balik pada klien pada kelompok
d. Duduk tidak dilingkungan permainan/diluar
e. Mengevaluasi setiap keaktifan kelompok
f. Mengevaluasi tugas leader,co leader dan fasilitator
4. Fasilitator:
a. Sri Widodo
b. Iin Prasetyani
c. Suharni
d. Ika Sulistyaningsih
Tugas :
a. Membantu leader dalam memfasilitasi anggota kelompok untuk
berperan aktif dan memotifasianggota.

5
b. Memfokuskan kegiatan
c. Membantu mengkoordinir anggota kelompok
d. Duduk di sela-sela pasien.
5. Anggota :
a. .Amin
b. Akmal.
c. Aji
d. Widayati
E. KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK
Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktivitas kelompok ini
adalah :
1. Klien yang mengalami halusinasi pendengaran fase II :
condemning yang sudah kooperatif
2. Membuat kontrak dengan pasien sebelumnya
3. Klien tenang dan dalam kondisi fisik baik
4. Mau mengikuti kegiatan terapi aktivitas kelompok
5. Klien yang panca inderanya masih memungkinkan
F. PROSESI SELEKSI
Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan gangguan
halusinasi

G. URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Hari/Tanggal : Rabu , 4 April 2016
2. Tempat Pertemuan Kegiatan : Ruang Poli Psikologi RS dr Sudiran
MS Wonogiri
3. Waktu : jam 10.00 - jam 10.30 WIB
4. Kegiatan : TAK Stimulasi Persepsi Halusinasi
sesi I
5. Jumlah Peserta : 4 Orang

H. PERILAKU YANG DIHARAPKAN DARI PESERTA TAK

6
1. Klien dapat mengenal isi halusinasi
2. Klien dapat mengenal waktu terjadinya halusinasi
3. Klien dapat mengenal situasi terjadinya halusinasi
4. Klien mengenal perasaanya pada saat terjadi halusinasi

I. PERILAKU YANG DIHARAPKAN DARI LEADER


Leader dapat menerapkan hal – hal sebagai berikut
1. Memimpin jalannya therapy aktivitas kelompok
2. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya therapi
3. Menyampaikan meteri sesuai tujuan TAK
4. Memimpin diskusi kelompok.
J. METODE
1. Tanya jawab
2. Ilustrasi
3. Diskusi kelompok

K. JALANNYA ACARA KEGIATAN


TAK SESI I
1. Persiapan/ pre interaksi
a. Klien
1) Memilih pasien yang mengalami halusinasi pendengaran
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mengingatkan kembali akan pertemuan TAK
b. Perawat
1) Lakukan pra interaksi sebelum pelaksanaan
2) Mempersiapkan topic yang akan di bahas pada pertemuan
pertama
3) Pengorganisasian perawat dalam TAK yaitu : leader,co
leader,fasilitator dan observer sesuai dengan kemampuan
masing-masing
c. Ruangan

7
1) Disiapkan ruangan tersendiri dan terpisah agar kegiatan TAK
tidak terganggu oleh aktifitas klien lain
2) Diupayakan situasi yang tenangbersih,aman dan nyaman
3) Pengaturan posisi bisa duduk di kursi atau dilantai dengan alas
karpet,yang penting antara klien danptugas saling berhadapan
2. Pelaksanaan
a. Orientasi
1) Salam Terapeutik : salam dari terapis kepada klien ,perkenalkan
nama dan panggilan terapis (pakai papan nama),menanyakan
nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
2) Evaluasi / validasi : menanyakan perasaan klien saat ini
3) Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan
,yaitu mengenal suara-suara yang di dengar
b) Terapis menjelaskan aturan main berikut : jika ada klien yang
ingin meninggalkan kelompok,harus minta ijin kepada
terapis,lama kegiatan 30 menit,setiap klien mengikuti kegiatan
dari awal sampai selesai
b. Tahap Kerja
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan
dilaksanakan,yaitu mengenal suara suara yang di dengar
(halusinasi) tentang isinya,waktu terjadinya,situasi terjadinya,dan
perasaan klien pada saat terjadi.
2) Terapis Memutar lagu/musik di laptop,bersamaan musik mulai di
putar bola ping pong diputar mulai dari fasilitator berlawanan
arah jarum jam.Saat musik di hentikan saat itu bola ping pong
juga dihentikan,penghentian musik dilakukan saat bola ping pong
ada di tangan klien
3) Terapis meminta klien mencritakan isi halusinasi ,kapan
terjadinya,situasi yang membuat terjadi dan perasaan klien saat
terjadi halusinasi

8
4) .Selanjutnya ulangi prosedur 2) dan 3) sampai semua klien
mendapat giliran.Hasilnya tulis di whiteboard.
5) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
6) Simpulkan isi,waktu terjadi,situasi terjadi,dan perasaan kliendari
suara yang biasa di dengar
c. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2) Tindak Lanjut : terapis meminta klien melaporkan
isi,waktu,situasi dan perasaanya jika terjadi halusinasi
3) Kontrak yang akan datang : menyepakati TAK yang akan datang
,yaitu cara mengontrol halusinasi,menyepakati waktu dan tempat
d. Evaluasi dan dokumentasi
Evaluasi dilakukan pada saat TAK berlangsung,khususnya pada
tahap kerja.Aspek yang dievalusi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK.Dokumentasikan kemampuan yang di miliki
klien saat TAK pada catatan proses keperawatan klien

L. ALAT BANTU YANG DIGUNAKAN


1. Spidol dan papan tulis
2. Musik
3. laptop
4. Bola ping pong
5. Kertas nama

Tata Tertib dan Program Antisipasi


a. Tata Tertib:
1. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK
2. Berpakaian rapi dan bersih.

9
3. Peserta tidak diboleh makan, minum dan merokok selama
kegiatan TAK.
4. Peserta boleh meninggalkan ruangan sebelum tata tertib
dibacakan selama 5 menit, dan bila peserta tidak kembali ke
ruangan maka peserta tersebut diganti peserta cadangan.
5. Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan setelah
tata tertib dibacakan. Bila peserta meninggalkan ruangan dan
tidak bisa mengikuti kegiatan lain setelah dibujuk oleh
fasilitator, maka peserta tersebut tidak dapat diganti oleh
peserta cadangan.
6. Peserta hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai.
7. Peserta yang ingin mengajukan pertanyaan, mengangkat
tangan terlebih dulu dan berbicara setelah dipersilahkan.
8. TAK berlangsung selama 30 menit dari pukul 9.30 WIB
sampai 10.00 WIB
b. Program Antisipasi
1. Mengusahakan dalam keadaan terapeutik.
2. Menganjurkan kepada terafis agar dapat menjaga perasaan
anggota kelompok, menahan diri untuk tertawa atau sikap yang
menyinggung.
3. Bila ada peserta yang direncanakan tidak bisa hadir, maka
diganti oleh cadangan yang telah disiapkan dengan cara
ditawarkan terlebih dahulu kepada peserta.
4. Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib, diperingatkan
dan jika tidak bisa diperingatkan, dikeluarkan dari kegiatan
setelah dilakukan penawaran.
5. Bila ada anggota yang ingin keluar, dibicarakan dan diminta
persetujuan dari peserta TAK yang lain.
6. Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan tidak sesuai
dengan tujuan, leader memperingatkan dan mengarahkan
kembali bila tidak bisa, dikeluarkan dari kelompok.

10
7. Bila peserta pasif, leader memotivasi dibantu oleh fasilitator.

11
Lembar Evaluasi Kemampuan Pasien

Sesi 1 : Stimulasi Persepsi ; halusinasi


Kemampuan mengidentifikasi halusinasi
No. Nama Klien Aspek yang dinilai

Menyebut isi Menyebut waktu Menyebut Menyebut perasaan saat


halusinasi terjadi halusinasi situasi terjadi halusinasi
halusinasi

1. AMIN √ √ √ √

2. AKMAL √ √ √ √

3. AJI √ √ √ √

4. WIDAYATI √ √ √ √

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan : isi
halusinasi,waktu terjadi halusinasi,situasi terjadi halusinasi,perasaan saat
halusinasi.Beri tanda centang(√) jika klien mampu dan tanda silang(x)
jika klien tidak mampu.

12

Anda mungkin juga menyukai