DINAS PENDIDIKAN
SMA IT BOARDING SCHOOL AKMALA SABILA
JL. IR. SOEKARNO NO.1 DESA KECOMBERAN KEC. TALUN
KABUPATEN CIREBON – PROVINSI JAWA BARAT
2020
LEMBAR PENGE SAHAN
Dokmen Kurikulum Pendidikan SMA IT Boarding SchooI Akmala Sabi宣a Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah X Provinsi Jawa Barat telah di validasi Pengawas Pembina dan
mendapat pertimbangan dari Komite Sekolah dan Kepala SMA IT Boarding SchooI
Akmala Sabila, dinyatakan be血aku Tah皿Pelajaran 2020/202 1.
Dokmen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidlkan SMA IT Boarding SchooI Akmala Sabila
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Provinsi Jawa Barat te宣ah mendapat pertimbangan dari
Pengawas Pembina Satuan Pendidikan Cabang DlnaS Wilayah X Provinsi Jawa Barat,
dinyatakan berlaku m山ai Tahun Pelgljaran 2020/202 1.
LEMBAR VALIDASI
PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN
Dokunen Kurikulum Tingkat Satl.rm Pendidikan SMA NTT Boarding SchooI Akmala
Sabila Cabang DlnaS Pendidikan Wilayah X ProvinsI Jawa Barat tel{血mendapat
Ditetapkan dl : Cirebon
Dengan mema車atkan p可i dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, kami telah dapat mengembangkan kurikulum 2013
yang dipad止an dengan kurikulun Yayasan Akmala Sabila untuk satuan pendidikan SMA
IT Boarding SchooI Akmala Sal)ila yang merupakan bagian dari upaya pe血ngkatan mutu
pendidikan yang diara軸ran untuk mengembangkan potensi peserta didik ses脚i dengan
SMA IT Boarding Schoo獲Akmala Sabila Tahun Pelataran 2020/2021 saat ini telah
Pendidik dan tenaga kependidikan dl SMA IT Boarding SchooI Akmala Sabi宣a, dalam
melaksamkan tugas dan fungsinya sesuai dengan hasil analisis konteks dan analisis kondisi
realistis dan empiris untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Akhimya, kami
mengucapkan banyak terimal槍sih pada semua pihak, balk yang terlibat secara langsung
maupun tldak langsung dalam penyusunan dokunen l ml, SemOga Allah SWT tetap
memberikan petuqiuk terhadap upaya yang telah, Sedang, dan yang akan kita lakukan untuk
INSTRUMEN VALIDASI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ………………………………………………………… 1
Karakterisik Sekolah ………………………………………………………….. 3
Keadaan Sekolah ……………………………………………………………… 3
B. LANDASAN HUKUM ………………………………………………………. 5
C. TUJUAN ……………………………………………………………………… 6
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
A. TUJUAN PENDIDIKAN MENENGAH …………………………………….. 9
B. VISI SMA IT BOARDING SCHOOL AKMALA SABILA ………………... 9
C. MISI SMA IT BOARDING SCHOOL AKMALA SABILA.……………….. 10
D. TUJUAN PENDIDIKAN SMA IT BOARDING SCHOOL AKMALA
SABILA …………………………………………………………………....... 10
E. STRATEGI SMA IT BOARDING SCHOOL AKMALA SABILA………… 10
BAB III
KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. KERANGKA DASAR……..………………………………………………… 11
B. STRUKTUR KURIKULUM ………………………………………………… 13
1. KOMPETENSI INTI ……………………………………………………… 13
C. MUATAN KURIKULUM …………………………………………………... 15
1. Kegiatan Pengembangan Diri……………………………………………. 15
2. Kegiatan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ..…... 21
3. Beban Belajar ……………………………………………………………. 29
4. Ketuntasan Belajar ………………………………………………............. 30
5. Penilaian, Kenaikan Kelas dan Kelulusan ……………………………….. 32
D. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) Satuan Pendidikan ……….. 35
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
A. ALOKASI WAKTU ………………………………………………………….. 38
B. JADWAL KEGIATAN ………………………………………………………. 39
BAB V
PENUTUP ……………………………………………………………………………. 41
SK PENUGASAN GURU DALAM PENYUSUNAN K13
LAMPIRAN
SK Tim Penyusunan K13
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31
ayat(3) mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-
undang. Atas dasar amanat tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sedangkan Pasal 3
menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang
kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Jika kita meninjau tentang pengertian kurikulum, kita akan menemukan
berbagai macam definisi yang diberikan tentang kurikulum. Salah satu dari sekian
banyak definisi yang menjelaskan kurikulum adalah sebagai berikut :
1
disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan. Panduan dimaksud sekurang-
kurangnya berisi model- model kurikulum tingkat satuan pendidikan.
3. Kurikulum formal berdasarkan PP Nomor 19 Tahun 2005 dan PP Nomor 32 Tahun
2013 diartikan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar isi
(Permen No.22 ) dan standar kompetensi lulusan (Permen No. 23) serta panduan
penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP dengan memperhatikan prinsip-
prinsip pengembangan kurikulum.
Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi
kedua dimensi tersebut. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
2
meliputi aspek peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, serta sarana
pendukung proses pendidikan. Analisis terhadap kondisi lingkungan dan budaya
masyarakat meliputi tradisi dan cara hidup masyarakat sekitar sekolah yang terkait
dengan pemahamanannya terhadap penyelenggaraan pendidikan.
KEADAAN SEKOLAH
Desa Kecomberan
Kec. Talun
Telp. 085227333289
4. Terakreditasi : -
5. NSS/NPSN :-
3
6. NDS :-
a. Pramuka f. KIR
a. Ekstrakurikuler
a. Tenaga Pendidik
Jumlah Guru 12 - 12
b. Tenaga Kependidikan
Tenaga Tenaga Jumlah
Pendidikan Terakhir
Tetap Tidak Tetap Tenaga
Sarjana/S1 1 - 1
D2/D1 - - -
SLTA/KPAA 8 - 8
SLTP - - -
SD - - -
Jumlah Tenaga 9 - 9
4
c. Peserta Didik
Kelas Jumlah Kelas Rata-rata siswa
Waktu belajar
Tingkat (Paralel) per Kelas
X IPA 07.00-15.30
Jumlah - - -
B. LANDASAN HUKUM
5
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2008 tentang Standar Tenaga Konselor Sekolah/Madrasah;
15. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri
Dalam Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri Agama Nomor 05/X/PB/2011,
SPB/03/M.PAN-RB/10/ 2011, 48 Tahun 2011, 158/PMP.01/2011, dan 11 Tahun
2011 tentang Penataan dan Pemerataan Guru Pegawai Negeri Sipil;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana;
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan;
18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 50 Tahun
2007 tentang Standar Pengelolaan oleh Pemerintah Daerah;
19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang
Penjaminan Mutu Pendidikan;
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53
Tahun 2015 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidikdan satuan pendidikan
padapendidikan dasar dan pendidikan menengah;
21. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 423.3/Kep.674-Disdik/2006 tentang
Bahasa Sunda sebagai Mata Pelajaran Muatan Lokal di Seluruh Jawa Barat;
22. Peraturan Daerah Jawa Barat N0. 5/2003 tentang Pelestarian Bahasa, Sastra, dan
aksara Daerah;
23. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan Nomor
423/2372/Set-disdik tertanggal 26 Maret 2013 tentang Pembelajaran Muatan
Lokal Bahasa Daerah pada jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA;
24. Peraturan Gubernur No.25 tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum
muatan lokal pendidikan Lingkungan Hidup.
C. TUJUAN
Dalam rangka memenuhi amanat undang-undang dan untuk mencapai tujuan
Pendidikan Nasional pada umumnya serta tujuan pendidikan sekolah pada khususnya,
SMA IT Boarding School Akmala Sabila Kab. Cirebon, sebagai lembaga pendidikan
tingkat menengah memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum 2013. Tujuan
penyusunan dan pengembangan Kurikulum 2013 di SMA IT Boarding School Akmala
Sabila Kab. Cirebon adalah sebagai berikut.
1. Sebagai acuan belajar peserta didik dalam menerapkan ajaran agama berdasarkan
keimanan dan ketakwaan, mengembangkan diri berdasarkan ilmu dan pengalaman
yang diperoleh, hidup rukun berdasarkan nilai-nilai sosial, dan hidup mandiri
berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dipelajari.
6
2. Sebagai dokumen tertulis agar bisa dijadikan acuan bagi pendidik dan tenaga
kependidikan dalam mengembangkan kompetensi peserta didik sesuai dengan
potensi daerah dan sumber daya yang dimiliki.
3. Sebagai acuan pendidikan dalam memberikan layanan kepada masyarakat sesuai
dengan potensi daerah dan sumber daya yang dimiliki.
4. Kurikulum yang dilaksanakan mampu membekali peserta didik untuk melanjutkan
ke perguruan tinggi.
7
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
f. Belajar sepajang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsure-unsur pendidikan formal, nonformal, dan
informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
meberdayakan sejalan dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka
Negara kesatuan Republik Indonesia.
Selain itu komponen yang dikembangkan dalam kegiatan pelaksanaan
Kurikulum SMA IT Boarding School Akmala Sabila terdiri dari :
- Tujuan Pendidikan Sekolah
- Struktur dan Muatan Kurikulum
- Kalender Pendidikan
- Silabus
- Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan
Berdasarkan uraian tersebut, SMA IT Boarding School Akmala Sabila
menggunakan dan mengembangkan Kurikulum menyesuaikan dengan keadaan
lingkungan, potensi siswa serta relevansinya terhadap daerah setempat yang akan
dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan di SMA IT Boarding
School Akmala Sabila pada Tahun Pelajaran 2020/2021.
8
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
Tantangan sekaligus peluang itu kami respon, sehingga visi sekolah sesuai
dengan arah perkembangan tersebut. Visi tidak lain merupakan citra moral yang
menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang. Namun demikian,
visi sekolah masih tetap dalam koridor kebijakan pendidikan nasional.
9
C. MISI SMA IT BOARDING SCHOOL AKMALA SABILA
Menghasilkan lulusan dengan prestasi akademis terbaik yang dilandasi dengan iman
dan taqwa serta akhlak mulia.
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan
sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut :
10
BAB III
KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. KERANGKA DASAR
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta
didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan
dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan
filosofi sebagai berikut:
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.
Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan
bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap
mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang
yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir
rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa
yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna
yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan
psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan
11
kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam
interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa
kini.
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah
pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum
memiliki nama matapelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan
akademik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir
reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun
kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
2. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar
penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan
kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di
sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik
(learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal
peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil
belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil
kurikulum.
12
3. Landasan Yuridis
Landasan Yuridis dalam pengembangan kurikulum 2013 adalah :
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional; dan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
B. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum
pada setiap mata pelajaran di SMA IT Boarding School Akmala Sabila dituangkan dalam
kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum
dalam struktur kurikulum.Kompetensi yang dimaksud terdiri atas kompetensi inti dan
kompetensi dasar.
1. KOMPETENSI INTI
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada
kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar
pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara
kategorial mengenai kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang
sekolah, kelas, dan mata pelajaran, Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris
kompetensi bukan konsep, generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan
“disciplinary–based curriculum” atau “content-based curriculum”.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Tabel 1 Kompetensi Inti
13
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, beban belajar, dan
kalender pendidikan. Mata pelajaran terdiri atas:
- Mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada
setiap satuan atau jenjang pendidikan
- Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan pilihan mereka.
Pengembangan kurikulum Pendidikan Menengah terdiri atas Kelompok mata
pelajaran Wajib dan Mata pelajaran Pilihan. Mata pelajaran sebanyak 16 mata pelajaran
dikelas X dengan masing masing beban belajar 42 jam per minggu.
Mata pelajaran pilihan memberikan corak kepada fungsi sekolah dan di
dalamnya terdapat pilihan sesuai dengan minat peserta didik. Beban belajar di SMA
untuk 1 Tahun dikelas X adalah 42 jam belajar. Alokasi waktu untuk 1 jam pelajaran
adalah 45 menit.
Struktur Kurikulum SMA IT Boarding School Akmala Sabila kelompok mata
pelajaran wajib dan kelompok mata pelajaran peminatan sebagai berikut.
14
Tabel 2 Struktur Kurikulum 2013
Kelompok A Wajib
1. Pendidikan Agamadan Budi Pekerti 3 - -
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 - -
3. Bahasa Indonesia 4 - -
4. Matematika 2 - -
5. Bahasa Arab 2 - -
6. Bahasa Inggris 2 - -
7. Seni Budaya 2 - -
8. Prakarya dan Kewirausahaan 2 - -
9. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 - -
10 Bahasa Jerman 2 - -
11 Sejarah Bahasa Indonesia 2 - -
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok Wajib per
- -
minggu
Peminatan Ilmu Alam KELAS X KELAS XI KELAS XII
II 1 Matematika 2 - -
2 Kimia 3 - -
3 Fisika 3 - -
4 Biologi 3 - -
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok Peminatan IPA
11 - -
per minggu
C. MUATAN KURIKULUM
1. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri diarahkan untuk pengembangan karakter peserta didik yang
15
ditujukan untuk mengatasi persoalan dirinya, persoalan masyarakat di lingkungan
sekitarnya dan persoalan kebangsaan.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karier peserta didik serta kegiatan ekstrakurikuler.
Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan tidak
terprogram.
1. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan
khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara
individual, kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai
berikut ini.
Ekstrakurikuler Kepramukaan
PMR
KIR
Kimia Club
English Club
Olah raga (Basket, Volly ball, sepak bola, beladiri,
bulu tangkis,)
Kerohaniaan Islam
Seni budaya (seni tari,paduan suara,seni teater)
Latihan dasar kepemimpinan (OSIS)
Pecinta Alam
Kegiatan Contoh
16
Kegiatan Contoh
17
Kegiatan Contoh
Antri
Mendamaikan
3. Jenis Pengembangan Diri yang ditetapkan SMA IT Boarding School Akmala Sabila
adalah sebagai berikut ini.
Tabel 5 Jenis Pengembangan Diri
Jenis Pengembangan Nilai-nilai yang
Strategi
Diri ditanamkan
18
Jenis Pengembangan Nilai-nilai yang
Strategi
Diri ditanamkan
19
Jenis Pengembangan Nilai-nilai yang
Strategi
Diri ditanamkan
20
Jenis Pengembangan Nilai-nilai yang
Strategi
Diri ditanamkan
Toleransi
Kerja keras
Pantang menyerah
Kerja sama
21
record (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan
nilai yang dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan
atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan
nilai yang dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru
dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan
kualitatif sebagai berikut ini.
Tabel 7 Nilai, Deskripsi dan Indikator Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Indikator
No Nilai Deskripsi
Sekolah Kelas
22
Indikator
No Nilai Deskripsi
Sekolah Kelas
23
Indikator
No Nilai Deskripsi
Sekolah Kelas
24
Indikator
No Nilai Deskripsi
Sekolah Kelas
25
Indikator
No Nilai Deskripsi
Sekolah Kelas
26
Indikator
No Nilai Deskripsi
Sekolah Kelas
27
Indikator
No Nilai Deskripsi
Sekolah Kelas
28
Indikator
No Nilai Deskripsi
Sekolah Kelas
3. BEBAN BELAJAR
Satuan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan menyelenggarakan
program pendidikan dengan menggunakan sistem paket atau sistem kredit semester.
Kedua sistem tersebut dipilih berdasarkan jenjang dan kategori satuan pendidikan yang
bersangkutan. Satuan pendidikan SMA IT Boarding School Akmala Sabila
menggunakan sistem paket.
Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta
didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang
sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku di
sekolah. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan
jam pembelajaran.
Beban belajar SMA IT Boarding School Akmala Sabila dirumuskan dalam
bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program
pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur. Rincian beban belajar kegiatan tatap muka dalam satu tahun adalah
sebagai berikut :
29
tatap pemb. tahun tahun
Semester Semester
muka Per ajaran
1 2
minggu
4. KETUNTASAN BELAJAR
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi
dasar berkisar antara 0 - 100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator
80%. SMA IT Boarding School Akmala Sabila menentukan kriteria ketuntasan
minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan awal rata-rata peserta didik,
kemampuan sumber daya pendukung dan kompleksitas. Dalam penyelenggaraan
pembelajaran. SMA IT Akmala Sabila meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara
terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Sekolah secara bertahap dan
berkelanjutan menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mencapai
ketuntasan ideal.
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan hasil analisis yang berbeda.
Oleh karenanya pada Tahun Pelajaran 2020/2021 Kriteria Ketuntasan Minimal tiap Mata
Pelajaran untuk Kelas X adalah 70
KKM
MATA PELAJARAN
KELAS KELAS KELAS
X XI XII
Kelompok A Wajib
30
3. Bahasa Indonesia - -
4. Matematika - -
5. Sejarah Indonesia - -
6. Bahasa Inggris - -
7. Seni Budaya - -
I 1 Matematika - -
2 Biologi - -
3 Fisika - -
4 Kimia - -
31
5. PENILAIAN, KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN
a. Penilaian
Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi infomasi
yang bermakna dalam mengambil keputusan.
Kegiatan Penilaian bertujuan untuk mengukur pencapaian kompetensi,
dengan menggunakan acuan kriteria, menyeluruh, disesuaikan dengan
pengalaman belajar. Penilaian dilakukan pada kegiatan tatap muka, penugasan
terstrukur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Skala Penilaian
32
(dengan ketentuan sudah diatas atau sama dengan nilai KKM) maka
hanya berhak mendapatkan nilai maksimum sama dengan nilai KKM
2) Penilaian Tengah Semester, Penilaian Akhir Semesteratau Penilaian
Akhir Tahun. Ulangan-Ulangan tersebut dilakukan setelah selesai 1 atau
beberapa KD.
d. Nilai Rapor ( NR )
Nilai Rapor diperoleh dari gabungan penilaian rata-rata Penilaian Harian
(PH) maupun Penilaian Tengah Semester (PTS) serta Penilaian Akhir
Semester (PAS) yang dirumuskan sebagai berikut :
b. Kenaikan Kelas
1. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau setiap
semester genap.
2. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semester genap,
dengan pertimbangan seluruh SK/KD yang belum tuntas pada semester ganjil,
harus dituntaskan sampai mencapai KKM yang ditetapkan sebelum akhir
semester genap. Hal ini sesuai dengan prinsip belajar tuntas (mastery learning) ,
dimana peserta yang belum mencapai ketuntasan belajar sesui dengan KKM
yang ditetapkan, maka yang bersangkutan harus mengikuti pembelajaran
Remidial sampai yang bersangkutan mampu mencapai KKM dimaksud.
Artinya Nilai kenaikan kelas harus tetap memperhitungkan hasil belajar peserta
didik selama satu tahun pelajaran yang sedang berlangsung.
3. Siswa dinyatakan tidak naik ke kelas XI dan XII, apabila yang bersangkutan
tidak mencapai Ketuntasan Belajar Minimal lebih dari tiga KD untuk semester
satu dan semester dua.
5. Siswa dinyatakan layak naik kelas jika telah memenuhi prosentase jam tatap
muka minimal 90% dari jam tatap muka maksimal yang telah ditetapkan atau
jumlah ketidakhadiran alpa kurang dari 24 izin dan sakit kurang dari 48 hari per
tahun.
6. Siswa yang dinyatakan tidak naik kelas diberi kesempatan untuk mengulang
kelas dan seorang siswa diberi kesempatan mengulang kelas maksimal 2 kali di
tingkat yang sama.
c. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan
lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
33
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran
c. lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi; dan
d. lulus ujian nasional.
Berdasarkan POS Ujian Nasional yang dikeluarkan oleh BSNP adalah :
a. memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh Sekolah berdasarkan
perolehan Nilai Sekolah. Nilai Sekolah yang ditetapkan adalah ≥ 80
b. Nilai Sekolah sebagaimana dimaksud diatas diperoleh dari gabungan antara
nilai nilai US dan nilai rata-rata rapor semester 3, 4, dan 5 dengan
pembobotan 60% untuk nilai US dan 40% untuk nilai rata-rata rapor.
c. Kelulusan peserta didik dari UN ditentukan berdasarkan NA.
Disyaratkan NA ≥ 4,0 dan rata- rata NA minimal 5,5
d. NA sebagaimana dimaksud pada butir c diperoleh dari gabungan Nilai
Sekolahdari mata pelajaran yang diujinasionalkan dengan Nilai UN, dengan
pembobotan40% untuk Nilai Sekolah dari mata pelajaran yang
diujinasionalkan dan 60% untuk NilaiUN.
e. Bagi peserta UN yang berhalangan hadir pada UN utama karena alasan sakit
atau alasan yang dapat dipertanggungjawabkan akan diberi kesempatan pada
UN Susulan yang pelaksanaannya seminggu setelah pelaksanaan UN Utama.
d. Bagi peserta UN yang dinyatakan tidak lulus pada UN Ulangan akan
didaftarkan sebagai peserta ujian paket C atau diberi kesempatan mengulang
di kelas XII.
d. Peminatan
a. Sesuai kesepakatan sekolah dengan Komite Sekolah, sekolah menetapkan 2 (
dua) program peminatan yaitu:
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam dan Peminatan Ilmu-Ilmu
Sosial
b. Waktu Peminatan
1) Untuk kelas X penentuan peminatan dilakukan setelah daftar ulang dan
pelaksanaan peminatan di semester pertama kelas X;
2) Pertimbangan peminatan melalui:
a. minat siswa berdasarkan angket peminatan;
b.untuk kelas X yang akan diketahui dari nilai rapor ketika SMP dari semester 1
sampai dengan semester 6 serta nilai Ijazah dan SKHUN SMP;
c. bakat siswa berdasarkan psikotes yang dilaksanakan setelah mendaftar ulang
sebagai peserta didik baru;
d. banyaknya kelas program peminatan ditentukan berdasarkan ketiga kriteria
diatas.
34
e. Kriteria Peminatan
1) Peserta didik yang bersangkutan diterima sebagai peserta didik baru di SMA IT
Boarding School Akmala Sabila dan telah melaksanakan daftar ulang;
2) Peserta didik dinyatakan ke kelas X peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam apabila yang bersangkutan berminat ke peminatan MIA dan
nilai mata pelajaran Matematika, IPA;
5) Peserta didik dinyatakan ke kelas X peminatan Ilmu Ilmu Sosial apabila yang
bersangkutan berminat ke peminatan IIS dan nilai mata pelajaran IPS.
f. Mutasi
a) SMA IT Boarding School Akmala Sabila memfasilitasi adanya peseta didik yang
pindah sekolah;
1. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHB) dari sekolah asal sesuai
denga bentuk raport yang digunakan disekolah tujuan.
35
Ketrampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang
dipelajari di sekolah secara mandiri.
36
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Dalam pelaksanaan program yang terdapat dalam SMA IT Boarding School Akmala
Sabila, waktu pelaksanaannya mengacu pada ketentuan yang telah disiapkan melalui
kalender pendidikan. Yang pada intinya kalender pendidikan di SMA IT Boarding School
Akmala Sabila merupakan acuan umum untuk segala kegiatan pembelajaran selama satu
tahun.
Kalender pendidikan disusun sebelum tahun pejaran baru dimulai dan mengacu
pada kalender Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon. Ada beberapa aspek terpenting yang
dibuat dalam kalender pendidikan antara lain yaitu :
Penentuan jumlah minggu dalam satu semester dan atau satu tahun
- Memberi tanda hari-hari libur selain hari Minggu atau hari libur Nasional
- Waktu pembelajaran efektif bagi masing-masing mata pelajaran adalah jumlah jam
pelajaran pada setiap minggu/hari pertemuan.
- Kegiatan tengah semester dan akhir semester dianggap bukan minggu efektif karena
tidak digunakan untuk kegaiatan pembelajaran.
- Ada hari-hari yang secara insidental tidak efektif (misal perayaan umum hari besar
keagamaan, upacara daerah/ nasional, rapat,dan sebagainya)
Adapun secara umum waktu pembelajaran yang telah ditentukan dalam kalender
pendidikan SMA It Boarding School Akmala Sabila dapat dilihat dalam sajian berikut ini.
37
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran perserta
didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelejaran efektif dan hari libur.
A. ALOKASI WAKTU
Setiap permulaan tahun pelajaran, sekolah menyusun kalender pendidikan
untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari
libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan
dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang diperhatikan dalam menyusun kalender
pendidikan sebagai berikut:
• Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh pemerintah
yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
• Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran. Sekolah mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai
dengan keadaan dan kebutuhannya.
• Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mat apelajraran termasuk muatan
local, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
• Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan Naisonal, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait
dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah Tingkat Kabupaten, dan/atau
organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus
• Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir
tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termausk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus
• Libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran
digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun
• Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan
jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kabupaten.
38
B. JADWAL KEGIATAN SMA IT Boarding School Akmala Sabila
1. Tahun Pelajaran 2020/2021 Semester 1
2 PTS
4 Ujian Praktek
5 UNBK
6 USBN
8 PAT
9 Remedial
39
12 Pembagian Buku LHB
14 Libur Semester 2
40
BAB V
PENUTUP
Namun demikian berhubung masih banyak suatu hal yang dianggap kurang
sempurna secara teknik atau substansi, kami selaku tim penyusun Kurikulum SMA IT
Boarding School Akmala Sabila sangat mengharapkan masukan dari berbagai pihak
yang menelaahnya, baik saran maupun kriktik yang sifatnya membangun dalam rangka
meningkatkan kualitas penyusunan Kurikulum untuk tahun berikutnya. Karena
Kurikulum SMA IT Boarding School Akmala sabila ini akan terus dikembangkan dan
disempurnakan secara berkelanjutan sesuai dengan perkembangan dan situasi terkini
dalam dunia pendidikan
Ooo 0 ooO
1
Kelompok Bermain (KOBER) Sekolah Menengah Pertama Islam
Raudhatul Athfal (RA) Sekolah Terpadu ( SMPIT) Boarding School
Sekolah Dasar Islam Terpadu Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu
(SDIT) ( SMA IT )Boarding School Akmala
Sabila
Akte Notaris, SitiArtatiNoveriyah,SH. No. 21-V-2011
Sekretariat: Jln. Ir. Soekarno No I Jln. Pangeran Cakrabhuana , Desa Kecomberan ,Talun
Telp.(0231)8309724
SURAT K E P U T U S A N
KETRUA YAYASAN AKMALA SABILA
Nomor : 006 / 421.3/SMAIT.AS/I/2020
TENTANG
TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013
SMA IT AKMALA SABILA
TAHUN PELAJARAN : 2020/2021
MEMUTUSKAN
Menetapkan:
Pertama : Membentuk Panitia Tim Penyusun Kurikulum 2013 SMA IT Akmala Sabila
Tahun Perlajaran 2020/2021 seperti tersebut pada lampiran Surat Keputusan ini;
Kedua : Panitia Pelaksana Kegiatan Penyusunan Kurikulum 2013 SMA IT Akmala
Sabila Tahun Perlajaran 2020/2021 bertugas dan bertanggun jawab atas
kelancaran pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir, dan melaksanakan
tugasnya wajib melaporkannya kepada Kepala Sekolah ;
Lampiran ‥ Surat Keputusan Kepala SMA IT Boarding SchooI Akmala Sabila
TM PENYUSUN KURIKULUM 20 1 3
SMA IT AKMALA SABⅡ.A
, 2021 2020
,
2020
13
0
· September
,m
2020 2020
UJ tAN
Tahun -Hari
n
Akhir Tengah
R
Tahun
,
Semester 1
, Baru
Adha
t m
「 1442一!
-(PAS) · 1441
3
1
(PTS) Hijriyah
1442
H
LJ J IAN
Hijriyah
NASIONAL
KALENDER
SMA
26 1 131
!!
13 13 14 SEMESTER
,·,
25 25 13 IT
4 6
01
PENDIDIKAN
Juni Juni , , , M ,
~
2021 t2021
Januari
18 f5Ap 18
2021
AKMALA
14
ni 、
Juni 2021 Mei et
, 2021 2021
11 2021 ·
: 、
2021 2021
2021
2021
2
u' 2021
-
HAR I HAR I HAR I
2021
SABILA
TAHUN
LIOUR UINOOU KALENDER
BOARDING
PELAJARAN
Titimangsa
Pembagian Peniiai•n Hari
R
,
Akhir
Fit"
Tahun
2020
S0110 1442
01n0
(PAT)
, H
、
2021
0
to
、
2 2
10
KHAERUSSANI,
S•KM