Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

Fungsi personalia merupakan salah satu fungsi operatif perusahaan. Bagi perusahaan yang
menghendaki adanya perubahan, maka mau tidak mau bagi setiap perusahaan perlu kesiapan.
Karena itu kehadiaran buku Pedoman Kerja SDM / Personalia Rumah Sakit Stella Maris ini
sangatlah penting dalam lingkungan rumah sakit Stella Maris untuk menambah wawasan bagi
pelaksana administrasi personalia.

Bagi seorang pegawai administrasi, dalam menjalani tugas dan pekerjaannya sepanjang
hari, melaksanakan fugsi personalia ( kepegawaian ) merupakan suatu keharusan, karena tugas
sebagai pelaksana administrasi tidak dapat melepaskan diri dari tanggungjawab personalia.

Dalam era globalisasi dewasa ini, kendati sebagaian tenaga manusia telah diganti dengan
mesin computer, namun semuanya itu tidak dapat terlepas dari sumber daya manusia yang
berkualitas. Penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas baik pada perusahaan-perusahaan
swasta atau lembaga pemerintah, merupakan hal yang tak dapat ditawar-tawar lagi. Salah satu
tugas yang diemban oleh personalia ( kepegawaian ) adalah bagaimana menciptakan sumberdaya
manusia yang berkualitas sehinggah mampu mengelola segala sumber-sumber daya lainnya.

Penanganan terhadap sumber daya manusia ini, tentunya tidak dapat dilakukan seperti
membalik-balik telapak tangan, melainkan harus ditangani secara teliti dan cermat. Karena
fungsi-fungsi personalia hendaknya dapat dilakukan oleh setiap tenaga administrasi, sehinggah
sumber daya manusia yang dikelolahnya dapat berhasil guna dan berdaya guna dalam artian
mampu melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien.

Kehadairan buku ini tentunya masih jauh dari kesempurnaannya sebagaimana yang
diharapkan, namum segala kritik dan saran dari pembacanya, akan sangat membantu perbaikan
buku pedoman ini kelak dikemudian hari.
BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Gambaran Umum RS. Stella Maris


Secara umum, perumahsakitan dipahami sebagai suatu usaha berbentuk organisasi
jasa yang memproses input dan menghasilkan jasa pelayanan kesehatan. Dalam
penyelenggaraannya, Rumah Sakit mengalami berbagai dinamika yang dipengaruhi oleh
kebijakan politik dari Pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tetapi seiring dengan terjadinya perubahan dalam dinamika lingkungan, maka pada
saat ini Rumah Sakit melaksanakan fungsinya di bidang kuratif, promotif, preventif dan
rehabilitatif sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit. Dengan demikian, perubahan yang terjadi di lingkungan industri Rumah Sakit
Indonesia berdampak pada kelembagaan Rumah Sakit itu sendiri.
Sejak diresmikan pada tanggal 22 September 1939, RS. Stella Maris (Unit Karya
Yayasan Ratna Miriam) hadir sebagai salah satu provider pelayanan kesehatan terkemuka di
Kota Makassar dengan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan sesuai dengan
perkembangan kebutuhan masyarakat secara berkesinambungan sebagaimana visi dan misi
yang telah ditetapkan.
Dalam proses pembagunan RSSM yang didirikan oleh Tarekat SOC. JMJ tidak
mudah, tentunya melalui masa yang panjang dan memerlukan waktu yang cukup lama.
Dalam perkambangan RSSM dikemukan terdapat enam masa lintsan dalam sejarah rumah
sakit. Enam masa tersebut ialah :

1. Masa Pembangunan ( 1938 – 1939 )


Masa ini lenih merupakan masa cikal bakal berdirinya RSSM, yang diawali dengan
pembelian sebidang tanah oleh para suster JMJ di jalan Standsweg ( Penghibur ), jalan
Datuk Museng, dan Jalan Arendsweg ( Lamadukelleng ). Tanah ini dibeli dari De Heer de
Munnik, yang kemudian dilakukan pendirian rumah sakit, dan akhirnya pada 22
september 1939, rumah sakit tersebut diresmikan yang ditandai dengan peresmian gedung
“R.K.Z” ( Room Katoliek Ziekenhius ) atau rumah sakit katolik “ Stella Maris “ dengan
jumlah kapasitas awal sebanyak 40 tempat tidur, dimaa 20 tempat tidur bagi penderita
kurang mampu dan 20 tempat tidur lainnya bagi penderita yang mampu.

2. Masa Pertumbuhan ( 1939-1942 )


Pada masa ini, RSSM dikelola secara sangat sederhana dengan fasilitas yang belum
memadai dan belum memiliki Direktur Rumah Sakit. Beranjak dari hal tersebut, maka
dalam memberikan pelayanan kepada penderita ( pasien ) secara maksimal rumah sakit
merasa perlu mendatangkan dr. Smit dan perawatnya dari Rumah Sakit Tentara.

3. Masa pendudukan ( 1942-1945 )


Pada masa ini, RSSM dikuasai oleh tentara jepang, sehinggah namanya pun diganti “
Makassar Minseibu Bioing “ ( Rumah Sakit Daerah Makassar ). Meskipun demikian,
fungsinya tetap melayani dengan kasih kepada masyarakat. Masyarakat bahakan juga
berfungsi sebagai tempat pendidikan juru rawat. Tidak hanya itu, RSSM, dilengkapi
dengan bagian-bagian unit seperti : Bedah Umum, Gynekologi, Interna, dan THT.
Namum demikian, pada masa ini juga para perawat dan pegawai rumah sakit tidak dapat
bekerja dengan tenang dan aman dikarenakan oleh kekejaman perang yang tentutnya
sewaktu-waktu dapat menelan korban. Selama masa pendudukan yang menagangkan ini
Rumah Sakit berada dibawah kepemimpian Azzuma yang berkebangsaan Jepang.

4. Masa peralihan ( 1945-1947)


Pada masa ini, manajemen RSSM berahli dari tentara jepang ke tentara sekutu
dibawah kendali pemerintah Hindia Belanda, yang dipimpin oleh dr. Hope Oomen.
RSSM ini sempat sempat harus menampung para mantan tawanan Jepang ( Interneren )
dari bangsa, lapisan, dan usia. Mereka umumnya diserang penyakit beri-beri, disentril,
dan lain-lain. Beberapa diantaranya tidak sanggup berjalan, dan terpaksa merangak seperti
anak kecil. Namum demikian, untuk tetap memberikan pelayanan yang baik dan
maksimal, maka fasilitas rumah sakit antara lain : tempat tidur, alat tenun, perban,
instrument, Obat-obatan, dan lain-lain ditata dan diperlengkapu kembali.

5. Masa Perjuangan untuk Pengembalian ( 1947-1948 )


Masa perjuangan pengembalian yang dimaksud adalah pengembalian RSSM dari
pemerintah Departemen Kesehatan NIT kepada para suster JMJ. Perjuangan
pengembalian akhirnya berhasil setelah kementrian kesehatan NIT menyetujui
pengembalian RSSM kepada para suster JMJ. Saat itu RSSM masih dipimpin oleh dr.
Hope Oomen.

6. Masa pengembangan dan Pembenahan ( 1948-saat ini )


Pada masa ini, untuk mempertahankan eksitensi RSSM, pengadaan tenaga-tenaga
RSSM dilakukan antara lain dengan cara pemberian beasiswa dan mendirikan sekolah
keperawatan yang dikelola oleh rumah sakit sendiri. Selain itu, untuk mempelancar
pelayanan pada pasien maka pihak yayasan mendirikan asrama pegawai dalam kompleks
rumah sakit sehinga para pegawai selalu siap setiap saat bila dibutuhkan. Dengan
pesatnya perkembangan dibidang kedokteran berbagai fasilitas diadakan. Tradisi “ dokter
jaga Rumah Sakit “ mulai dirintis sejak tahun 1965. Adapun kepemimpinan RSSM dalam
masa ini adalah :
a. dr. J. L. Makaleuw ( 1948-1987), menjadi direktur RSSM terlama
b. dr. Piet Nara ( 1987-2003 )
c. dr. Victor Trigno ( 2003-2009 )
d. dr. Thomas Soharto, M. Kes ( 2009-sekarang )

Dalam perkembangan pelayanannya, RS. Stella Maris Makassar telah melakukan


berbagai upaya pembenahan, baik dari aspek Sumber Daya Manusia (SDM), Sarana &
Prasarana, maupun Sistem Tata Kelola untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang
diberikan sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat.
Secara rinci, data dasar dan jenis pelayanan yang tersedia di Rumah Sakit Stella
Maris Makassar dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Data Dasar Rumah Sakit
a. Nama Rumah Sakit : RS. Stella Maris
b. Pemilik : Tarekat Soc. JMJ – Indonesia
c. Badan Hukum : PT. Citra Ratna Nirmala
d. Status Kepemilikan : Swasta Katolik
e. Kategori : Rumah Sakit Umum
f. Tipe / Kelas : B / Utama
g. Nomor Kode RS :7371063
h. Tgl. diresmikan : 22 September 1939
i. Surat Ijin Penyelenggaraan
Nomor : 11294/YANKES-2/XI/2013
Tanggal : 1 November 2013 s/d 1 November 2018
Oleh : DINKES Propinsi Sulawesi Selatan
Status : Ijin Tetap - Perpanjangan (5 tahun)
j. Akreditasi RS : Proses Akreditasi Baru 2012
k. A l a m a t : Jl. Somba Opu No. 273
Kec. Ujung Pandang. Kel. Losari
Kota Makassar, 90111
Provinsi Sulawesi Selatan
l. Telepon : (0411) 854341, 871391, 873346
Faksimile : (0411) 859545
Website : http://www.rsstellamaris.com
E-mail : - info@rsstellamaris.com
- stellamarismks@yahoo.co.id
m. Luas Tanah & Bangunan : Luas Tanah : 1,99537 ha
Luas Bangunan : 14.658 m2
n. Kapasitas Tempat Tidur : 216 Tempat Tidur
( Termasuk ICU/ICCU = 28 TT )
o. Direktur : dr. Thomas Soharto, MMR

2. Jenis pelayanan RS. Stella Maris


a. Pelayanan Rawat Jalan
1) Poliklinik Umum
2) Poliklinik Spesialis & Subspesialis : Poli Interna, Sub-Spesialis KGH, Sub-Spesialis
KEMD, Jantung, Anak, Bedah, Sub-Spesialis Bedah Onkologi, THT, Obgyn,
Syaraf, Mata, Kulit & Kelamin, Jiwa, Gigi & Mulut.
b. Pelayanan Gawat Darurat :
1) IGD Bedah
2) IGD Non Bedah
c. Pelayanan Rawat Inap :
Pelayanan Rawat Inap RS. Stella Maris mencakup pelayanan kesehatan : Interna,
Kesehatan Anak, Bedah & Sub-Spesialis, Obgyn, Syaraf, THT, Paru, dan Jantung.
d. Instalasi Laboratorium, melayani pemeriksaan diagnostik : Kimia Darah, Gula Darah,
Hematologi, Serologi, Bakteriologi, Liquor, Transudat/Exudat, Urine, Tinja, Analisa
Gas Darah.
e. Instalasi Radiologi, melayani pemeriksaan diagnostik : Computerized Radiography
(Foto dengan / tanpa bahan kontras), CT-Scan, dan USG.
f. Instalasi Farmasi menyediakan pelayanan Obat Generik dan Obat Paten selama 24
Jam.
g. Instalasi Fisioterapi menyediakan pelayanan : Exercise Therapi, Electro Therapi,
Diathermi / UKG, Ultrasonic, Interferensi, Traksi Servical, Traksi Lumbal,
Aktinotherapi (Infra Red Rays), Pembuatan Alat Bantu (Polar Care).
h. Pelayanan Penunjang Khusus, mencakup : Electro Encephalografi (EEG), Electro
Kardiografi (EKG), Hemodialisis, dan Exercise Treadmill Test.
i. Pelayanan Medical Check-Up RS. Stella Maris diklasifikasikan ke dalam beberapa
paket pelayanan, diantaranya : Sederhana – A/B, Medium – A/B, Eksekutif – A/B,
Khusus.
B. Gambaran Umum Bagian Diklat & SDM
Bagian SDM & DIKLAT RS. Stella Maris berada di bawah jajaran struktural dari
Wakil Direktur Umum & SDM yang memiliki fungsi dan peran utama dalam pengembangan
sumber daya manusia. Dalam melaksanakan tugasnya, bagian SDM & Diklat berkoorinasi
dengan berbagai pihak terkait, baik secara internal unit kerja di RS. Stella Maris, maupun
secara eksternal dengan institusi lainnya lainnya, khususnya dalam penanganan sumber daya
manusia sebagai asset utama perusahaan dalam memberikan pelayanan. Secara umum,
aktivitas di bagian SDM & DIKLAT mencakup :
1. Perencanaan ketenagaan
2. Rekrutmen.
3. Seleksi dan Penerimaan.
4. Orientasi.
5. Penempatan.
6. Jenjang Kepegawaian
7. Administrasi kepegawaian
8. Pendidikan & Pelatihan.
9. Pelaporan
BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

A. RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR


1. Visi
"Menjadi Rumah Sakit terbaik di Sulawesi Selatan, khususnya di bidang Keperawatan
dengan semangat Cinta Kasih Kristus kepada sesama."
2. Misi
a. Tetap memperhatikan pada golongan masyarakat lemah
b. Pelayanan dengan mutu keperawatan prima
c. Pelayanan kesehatan dengan standar kedokteran yang mutakhir dan
komperhensif
d. Peningkatan kesejahteraan karyawan dan kinerjanya.
3. Falsafah
Sebagai Rumah Sakit yang selalu siap memberikan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat
termasuk bagi mereka yang berkekurangan.
4. Tujuan
Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan
perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat termasuk bagi mereka yang
berkekurangan dan dilandasi dengan semangat cinta Kasih Kristus kepada
sesama
5. Motto
"Melayani Dengan Cinta Kasih"
B. BAGIAN SDM & DIKLAT RS. STELLA MARIS MAKASSAR
1. Visi
Menjadi yang terdepan dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) di
rumah sakit.
2. Misi
a. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme SDM.
b. Meningkatkan koordinasi secara internal maupun eksternal dalam
pengelolaan SDM di Rumah Sakit.
c. Mengembangkan sistem informasi kepegawaian berbasis teknologi.
d. Mengutamakan cinta kasih dalam pelayanan terhadap sesama.
3. Falsafah
Sebagai unit kerja yang bertanggungjawab dalam pengelolaan Sumber Daya
Manusia (SDM) di Rumah Sakit yang mencakup proses rekrutmen, seleksi,
administrasi kepegawaian, pengembangan SDM dan evaluasi ketenagaan.
4. Tujuan
a. Mencapai pengelolaan SDM yang baik berdasarkan standar yang ditetapkan.
b. Meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan SDM di Rumah Sakit.

BAB III
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR

Struktur organisasi ini efektif berlaku sejak tanggal 1 Juli 2014. Berdasarkan peraturan
internal (hospital bylaws) yang telah ditetapkan, Rumah Sakit Stella Maris dipimpin oleh seorang
Direktur yang bertanggung jawab secara langsung terhadap Direktur PT. Citra Ratna Nirmala
selaku pihak pemilik Rumah Sakit. Dalam menyelenggarakan fungsi, peran, dan tanggung
jawabnya, Direktur dibantu oleh 4 (empat) Wakil Direktur, yang terdiri atas : Wadir Medis,
Wadir Keperawatan, Wadir Umum & SDM, dan Wadir Keuangan & Akuntansi. Selain itu,
terdapat beberapa komite / kepanitiaan serta struktural lainnya yang bertanggung jawab langsung
terhadap Direktur.
Wakil Direktur Medis membawahi 2 (dua) bidang dan beberapa Instalasi, diantaranya :
Bid. Pelayanan Medis (membawahi Sie. Rawat Jalan, Rawat Inap, dan Medical Check-Up), Bid.
Administrasi Medis (membawahi Sie. Rekam Medis, PKS, INHEALTH, dan BPJS), dan Instalasi
(IGD, Laboratorium, Radiologi, Farmasi, Kamar Operasi, dan Gizi).
Wakil direktur Keperawatan membawahi 3 (tiga) bidang dan beberapa ruang perawatan,
diantaranya : Bid. Asuhan Keperawatan, Bid. DIKLAT, Bid. Pastoral Care, dan Ruang Perawatan
(ICU-ICCU, Hemodialisis, Poliklinik, Kamar Operasi, IGD, St. Bernadeth 1/2/3, St. Maria 2/3,
Sto. Joseph, St. Theresia, St. Elisabeth).
Wakil direktur Umum & SDM membawahi 3 (tiga) bagian, yang terdiri atas : Bagian
Umum (membawahi Sub.Bagian : Keamanan, Sarana, Kesling, Linen 1, Linen 2, Transportasi,
dan Komunikasi), Bagian SDM & DIKLAT (membawahi Sub.Bagian : Adm. Personalia), dan
Bagian Humas & Pemasaran
Wakil direktur Keuangan dan Akuntansi membawahi 3 (tiga) bagian, yang terdiri atas :
Bagian Akuntansi (membawahi Sub.Bagian : Pajak, Utang Piutang, dan Logistik), Bagian
Pembelian, dan Bagian Bendahara (membawahi Sub. Bagian : Tata Rekening, Gaji, dan Kasir).
Dengan demikian, struktur organisasi RS. Stella Maris terdiri atas 3 (tiga) level struktural
dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Level I
Direksi : Direktur, Wadir Medis, Wadir Keperawatan, Wadir Umum & SDM, dan Wadir
Keuangan & Akuntansi.
Manajemen : Sekretariat dan Electronic Data Processing (EDP)
Komite / Panitia : Komite Medis, Komite Keperawatan, Panitia (Peningkatan &
Pengendalian Mutu, Keselamatan Pasien RS, Farmasi & Terapi, Rekam Medis, K3-RS,
PPI-RS, dan Etik & Medikolegal)
2. Level II
Terdiri atas : Kepala Bidang, Kepala Instalasi, Kepala Ruang dan Kepala Bagian.
3. Level III
Terdiri atas : Kepala Seksi dan Kepala Sub-Bagian.
Dalam proses penyelenggaraan organisasi, Direksi RS. Stella Maris Makassar harus
menyusun perencanaan program berupa Rencana Strategis (5 tahun) yang memuat sasaran dan
tujuan strategis yang hendak dicapai, yang sekurang-kurangnya memuat :

1. Evaluasi kinerja 5 tahun sebelumnya.


2. Posisi rumah sakit saat ini.
3. Asumsi yang digunakan dalam menyusun renstra
4. Penetapan sasaran, strategi dan program kerja 5 tahunan.

Berikut ini adalah gambaran struktur organisasi RS. Stella Maris Makassar sebagaimana
telah diuraikan dalam pembahasan ini :
DirekturPT. Citra Ratna
Nirmala

Direktur
RS. Stella Maris

Wakil Direktur Wakil Direktur Wakil Direktur


Keuangan & Akuntansi Keuangan & Akuntansi Keuangan & Akuntansi
Susunan Pejabat Struktural
RS. Stella Maris Makassar
Periode Juli 2014 - Juni 2015

NO Level Struktural Struktural Jabatan Nama


1. Direktur dr. Thomas Soharto, M. Kes
2. Wakil Direktur Medis drg. Angelina Marissa Jobs, M. Kes
A. Direktur & Wakil Direktur 3. Wakil Direktur Keperawatan Sr. Christine Samodara, JMJ
4. Wakil Direktur Keuangan & Akuntansi Sr. Christine Mislina, JMJ
5. Wakil Direktur Umum & SDM Yos Immanuel Jong, SKM., M. Kes
1. Ketua Komite Medik Prof. dr. Agus Tessy, Sp. PD-KGH
B. Komite ( Struktural )
2. Ketua Komite Keperawatan Adolfina Lukas Siamben, S. Kep., Ns
I. DIREKSI 1. Ketua Panitia Peningkatan & dr. Lilian Ishak
Pengendalian Mutu
2. Ketua Panitia Farmasi & Terapi Prof. dr. Peter KAbo, PhD, Sp.FK, Sp.JP, FIHA
3. Ketua panitia Rekam Medis dr. Ronny Effendy
C. Kepanitiaan
4. Ketua Panitia K3 Rumah Sakit dr. Fanny Santoso
5. Ketua Panitia PPI Rumah Sakit dr. Rina Tjandrasusilo, Sp.PD
6. Ketua Panitia KPRS dr. Johnny Surianggo
7. Ketua Panitia Etik & Medikolegal Prof. Dr. drg. Sherly Horas, MS
1. Kepala Sekretariat Rosalina Lilla
A. Direksi
2. Kepala Electronic Data Processing Petrus Lumintang
1. Kepala Bidang Pelayanan Medis dr. Hengky Liemowa
2. Kepala Bidang Administrasi Medis dr. Desy Natalia
3. Kepala Instalasi Gawat Darurat dr. Jerny Julianty
4. Kepala Instalasi Kamar Bedah dr. Kipsanang Akemah, Sp. B.,FICS
B. Medis
5. Kepala Instalasi Radiologi dr. I wayan Sutana, Sp. Rad
KEPALA BIDANG / 6. Kepala Instalasi Labratorium dr. Ruland D.N. Pakasi, Sp. PK
II.
KEPALA INSTALASI 7. Prof. Dr. dr. Nurpudji Astuti Daud, MPH,
Kepala Instalasi Gizi
Sp.GK
1. Kepala Bidang Asuhan Keperawatan Bernadeth Sanut, S. Kep., Ns
2. Kepala Bidang Pendidikan dan Debby Lempang, S. Kep., Ns
C. Keperawatan Pelatihan
3. Kepala Bidang Pastoral Care Sr. Rosaline Masarrang, JMJ
4. Penanggungjawab PERISTI & KIA Prof. Dr. Ny. Djauhariah A. Madjid, Sp. A (K)
D. Umum & SDM 1. Kepala Bagian Umum Julius Jemmy Runtuwene
2. Kepala Bagian SDM & DIKLAT Fransiska Malla, SE
3. Kepala Bagian Pemasaran & Humas Evivana Bernadeth Soekardi
1. Kepala Bagian Akuntansi Yuliana Mesa
E. Keuangan & Akuntansi 2. Kepala Pembelian Elisabeth Jari Nimanuho
3. Kepala Bagian Bendahara Liva Manopo
1. Kepala Seksi Pelayanan Medis Rawat dr. Fanny Santosa
Jalan
2. Kepala Seksi Pelayanan Medis Rawat dr. Lilian Ishak
Inap
3. Kepala Seksi Medical Check Up Bernadeth, AMK
4. Kepala Seksi Rekam Medis Bernadus Randut
5. Kepala Seksi Perjanjian Kerja Sama Christina Rendeng, SE
KEPALA SEKSI / 6. Kepala Seksi BPJS Chatarina
A. Medis
KEPALA RUANG 7. Kepala Seksi InHealth Agustin Masye Turambi
8. Kepala Ruang Instalasi Farmasi Yosephina Oktovina Mada, S. Si.,Apt
9. Wakil Kepala Ruang Instalasi Farmasi Alfa Bona Handayani, S. Si., Apt
10. Kepala Ruang Instalasi Laboratorium Bambang Tri Basuki, S. Si
11. Kepala Ruang Instalasi Fisioterapi Lilik Suryani, AMd. FT
12. Plts. Kepala Ruang Instalasi Radiologi Boedi Handono, AMR
13. Kepala Ruang Instalasi Gizi
III. 14. Wakil Kepala Ruang Instalasi Gizi Yosephina Muatang, AMd. Gizi
1. Kepala Ruang ICU / ICCU Konstantinus Dasit, S. Kep., Ns
2. Kepala Ruang Hemodialisis Yulianan Tola’ba, S. Kep., Ns
3. Kepala Ruang Poliklinik Damaris Taruk, AMd. Kep
4. Kepala Kamar dan Mobil Jenazah Anselmus Daru
5. Kepala Ruang Santo Yoseph Margaretha Nunur, AMd. Kep
6. Kepala Ruang Santa Bernadeth I Veronika Rante, AMd. Kep
7. Kepala Ruang Santa Bernadeth IIA Rinusius Siska Luju, S. Kep.,Ns
KEPALA RUANG B. Keperawatan 8. Kepala Ruang Santa Bernadeth IIB Agustina Samba, AMK
9. Kepala Ruang Santa Bernadeth III Evi Lomo, S. Kep
10. Kepala Ruang Santa Theresia Fransiska Duma Sukkara, AMK
11. Kepala Ruang Santa Maria II Agustina Lolo Posa, AMK
12. Kepala Ruang Santa Maria III Betty Napa Rumengan, AMd. Kep
13. Kepala Ruang Santa Elisabeth Penina Matheos, AMd. Keb
14. Kepala Ruang Kamar Operasi Kristina Banur, S. Kep., Ns
15. Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat Laurensia Bangun, AMd. Kep
16. Kepala Ruang Perinatal Resiko Tinggi Delviana, AMd. Kep
1. Kepala Sub Bagian Keamanan Basri
2. Kepala Sub Bagian Sarana Prasarana Sr. Amabilis Mandale, JMJ., ST
3. Kepala Sub Bagian Kesehatan Yasni Malli, SKM
Lingkungan
C. Umum & SDM 4. Kepala Sub Bagian Linen I Daud Sudi Sonda
5. Kepala Sub Bagian Linen II Marianti Datu Ma’dika
6. Kepala Sub Bagian Transportasi Jerry Fransiskus Manoppo
KEPALA SUB BAGIAN 7. Kepala Sub Bagian Komunikasi Gabriel Gorang
8. Kepala Sub Bagian Adm. Personali Agustina Make
1. Kepala Sub Bagian Pajak Endang Hilda Halim, SE
2. Kepala Sub Bagian Utang Piutang Silvana Frans Kappa, SE
3. Kepala Sub Bagian Logistik Rooy A. Einstain S.
D. Keuangan & Akuntansi
4. Kepala Sub Bagian Tata Rekening Silvia Simon
5. Kepala Sub Bagian Gaji Cicci
6. Kepala Sub Bagian Kasir Liva Manopo
1. Ruang Ins. IGD, Radiologi & Inst. OK Sr. Anna Mathilda, JMJ., AMd. Keb
PENYELIA
2. Ruang Linen I Sr. Hedwiga Rua, JMJ., A. Md
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
BAGIAN SDM & DIKLAT RUMAH SAKIT

Bagian SDM & DIKLAT RS. Stella Maris Makassar dipimpin oleh seorang Kepala Bagian
SDM & DIKLAT dan bertanggung jawab langsung kepada Wakil Direktur Umum & SDM dan
membawahi sub bagian Administrasi Personalia yang dipimpin oleh Kepala Sub Bagian
Administrasi Personalia yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bagian SDM &
DIKLAT dan secara tidak langsung bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Umum & SDM,
dan dalam kegiatan operasional bekerja sama dengan seorang pelaksana DIKLAT dan seorang
pelaksana administrasi Personalia.
Secara umum, struktur organisasi Bagian SDM & DIKLAT dapat digambarkan sebagai berikut :

WAKIL DIREKTUR
UMUM & SDM

KEPALA BAGIAN
SDM & DIKLAT

KEPALA SUB. BAGIAN


ADM. PERSONALIA

PELAKSANA
- ADM. PERSONALIA
- DIKLAT
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. KEPALA BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA & DIKLAT

 Nama Jabatan : Kepala Bagian SDM & DIKLAT


 Atasan Langsung : Wakil Direktur Umum & SDM
 Atasan Tak Lgsg : Direktur
 Bawahan Langsung : Sub. Bagian Administrasi Personalia dan
Pelaksana Adm. Personalia & DIKLAT
 Tugas Pokok :
Mengelola proses perencanaan SDM, Rekrutmen & Seleksi, Administrasi SDM,
Pengembangan SDM, dan Evaluasi ketenagaan.
 Uraian Tugas :
1. Menyusun perencanaan kegiatan dan anggaran di bagian SDM & DIKLAT.
2. Melaksanakan program kerja tahunan yang telah ditetapkan.
3. Mengontrol dan mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan di bagian SDM &
DIKLAT.
4. Menindaklanjuti hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan di bagian SDM & DIKLAT.
5. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan di bagian SDM kepada atasan langsung.
6. Menyusun dan mengevaluasi pedoman pelaksanaaan kegiatan dan SPO di unit
kerja SDM & DIKLAT.
7. Memantau dan menindaklanjuti kesinambungan proses administrasi BPJS
Kesehatan SDM di rumah sakit.

 Wewenang :
1. Memeriksa laporan kegiatan dari pelaksana di SDM & DIKLAT.
2. Menganfrag kebutuhan harian bagian SDM & DIKLAT dengan mengacu
pada anggaran yang ditetapkan.
3. Menilai kinerja karyawan di bagian SDM & DIKLAT.
4. Memberikan sanksi atas tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh pelaksana
bagian SDM & DIKLAT dan diketahui oleh atasan langsung.
5. Melaksanakan koordinasi baik secara internal maupun eksternal atas
persetujuan atasan langsung.
6. Memberikan ijin yang sifatnya sementara dalam penyelenggaraan dinas.

B. KASUBAG. ADMINISTRASI PERSONALIA

 Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Adm. Personalia


 Atasan Langsung : Kepala Bagian SDM & DIKLAT
 Atasan Tak Lgsg : Wakil Direktur Umum & SDM

 Tugas Pokok :
Membantu pengelolaan administrasi kepegawaian di rumah sakit.

 Uraian Tugas :
1. Memantau kesinambungan proses administrasi kepegawaian (pelaksanaan cuti, status
kepegawaian, penilaian kinerja, BPJS Ketenagakerjaan, KGB/KT, Pensiun, dan
Mutasi SDM) di rumah sakit.
2. Menyusun rencana progress status administrasi SDM sesuai jadwal yang ditetapkan.
3. Mengkoordinir persiapan berkas kepegawaian terkait dengan proses administrasi yang
ditetapkan.
4. Mengevaluasi realisasi status administrasi kepegawaian.
5. Menyusun laporan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian untuk kepentingan
internal maupun eksternal.

 Wewenang
1. Memberikan masukan terkait penilaian kinerja dari pelaksana administrasi SDM
kepada atasan langsung.
2. Memberikan teguran lisan ataupun rekomendasi sanksi atas pelanggaran yang
ditemukan.
3. Berkoordinasi dengan unit kerja lain di rumah sakit dalam hal menindaklanjuti proses
administrasi kepegawaian atas persetujuan atasan langsung.
4. Memberikan masukan kepada atasan langsung terkait rencana pengembangan
pengelolaan administrasi SDM kedepannya.
C. PELSAKSANA ADMINISTRASI PERSONALIA

 Nama Jabatan : Pelaksana Administrasi Personalia


 Atasan Langsung : Kasubag. Administrasi Personalia
 Atasan Tak Lgsg : Kepala Bagian SDM & DIKLAT

 Tugas Pokok :
1. Melaksanakan dan mendokumentasikan proses administrasi kepegawaian di rumah
sakit, yang mencakup : pelaksanaan cuti, status kepegawaian, penilaian kinerja, BPJS
Ketenagakerjaan, KGB/KT, Pensiun, dan Mutasi.
2. Memberikan laporan atas kegiatan yang ditugaskan.

 Uraian Tugas :
1. Melaksanakan dan mendokumentasikan proses administrasi kepegawaian di rumah
sakit.
2. Mengatur penyimpanan berkas kepegawaian sesuai standar pengarsipan yang
ditetapkan.
3. Melakukan penginputan data kepegawaian ke dalam SIM rumah sakit.
4. Melaksanakan pengetikan sebagai persiapan dalam menindaklanjuti kelanjutan
administrasi kepegawaian.
5. Melayani kebutuhan karyawan, khususnya dalam pengambilan blanko (cuti, sakit,
daftar dinas, realisasi dinas).
6. Membuat format penilaian DP3 SDM dalam masa percobaan.
7. Menyusun laporan kegiatan administrasi SDM.
8. Mengurus kelengkapan berkas kredensial SDM dengan kualifikasi profesi kesehatan
(dokter, perawat, bidan, apoteker, laboran, radiografer, fisioterapis, rekam medis).

 Wewenang
1. Berkoordinasi dengan Penanggung Jawab setiap kelompok profesi terkait
kelengkapan berkas kredensial atas persetujuan atasan.
2. Memberikan masukan terkait pelaksanaan tugas administrasi SDM kepada atasan.
D. PELAKSANA DIKLAT
 Nama Jabatan : Pelaksana DIKLAT
 Atasan Langsung : Kepala Bagian SDM & DIKLAT
 Atasan Tak Lgsg : Wadir. Umum & SDM

 Tugas Pokok : Melaksanakan dan mendokumentasikan kegiatan


DIKLAT RS baik secara internal maupun eksternal
 Uraian Tugas :
1. Menyelenggarakan DIKLAT bagi SDM di rumah sakit sesuai dengan perencanaan
yang telah ditetapkan.
2. Menindaklanjuti dan memantau pelaksanaan magang profesi, pengambilan data, dan
penelitian di rumah sakit.
3. Menerima dan menindaklanjuti perjanjian kerjasama dengan institusi pendidikan.
4. Menerima dan melakukan registrasi mahasiswa kedokteran yang menjalani proses
pendidikan di rumah sakit.
5. Menindaklanjuti permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan proses DIKLAT.
6. Menindaklanjuti perjanjian studi berkelanjutan karyawan, baik atas pembiayaan
rumah sakit maupun secara mandiri.
7. Menyusun laporan pelaksanaan DIKLAT SDM baik yang dilaksanakan di dalam
maupun luar rumah sakit.

 Wewenang
1. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan DIKLAT atas persetujuan atasan.
2. Berkoordinasi dengan CI/pembimbing klinik dalam penyelesaian masalah DIKLAT di
rumah sakit.
3. Memberikan masukan terkait pelaksanaan tugas bagian DIKLAT kedepannya.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Dalam menjalankan fungsi dan perannya sebagaimana telah diuraikan pada pembahasan
sebelumnya, Bagian SDM & DIKLAT RS. Stella Maris Makassar berkoordinasi dengan pihak
berbagai unit terkait lainnya sebagaimana tergambar pada skema hubungan kerja, sebagai
berikut:

Skema Hubungan Kerja


Bagian Keamanan RS. Stella Maris

Adm. Gaji Komite Medik

Logistik Komite Keperawatan

5 6 7
Direksi 8
4 Penunjang Medis
9
4
Sekretariat 3
10 Akuntansi
SDM &
2 DIKLAT 11
Transportasi EDP
1 12

Diklat Keperawatan Sarana Prasarana

Penjelasan hubungan kerja Bagian SDM & DIKLAT dengan :


1. DIKLAT Keperawatan :
- Koordinasi dan pengaturan mahasiswa yang akan melaksanakan magang klinik/praktek
klinik, residensi dan penelitian.
- Koordinasi mengenai tenaga keperawatan yang akan melanjutkan studi atau pelatihan.
2. Transportasi :
- Kebutuhan kendaraan untuk pengiriman surat.
- Kebutuhan kendaraan untuk pengambilan tagihan dan kartu BPJS Kesehatan karyawan.
- Kebutuhan kendaraan jika ada orang tua, mertua daan keluarga inti karyawan yang
meninggal.

3. Sekretariat Direksi :
- Disposisi lamaran kerja.
- Korespondensi surat menyurat internal & eksternal.
4. Direksi :
- Rekomendasi permohonan pegawai.
5. Logistik :
- Kebutuhan alat tulis kantor.
6. Administrasi Gaji
- Koordinasi penggajian karyawan terkait status kepegawaian, tunjangan dan insentif
lainnya.
- Evaluasi potongan BPJS Kesehatan karyawan dan BPJS Ketenagakerjaan.
7. Komite Medik :
- Menindaklanjuti kredensial berkas staf medis.
8. Komite Keperawatan:
- Kredensial keperawatan terkait masa berlaku STR, SIP, SIK.
9. Penunjang Medis :
- Kredensial profesi kesehatan apoteker, laboran, radiografer, fisioterapis, rekam medis.
10. Akuntansi :
- Pelaporan potongan BPJS Kesehatan karyawan.
- Pelaporan potongan BPJS Ketenagakerjaan
11. EDP :
- Sistem informasi kepegawaian.
- Pemeliharaan fasilitas kompoter dan SIM.
12. Sarana Prasarana :
- Pemeliharaan fasilitas ruangan, sarana kantor
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI SDM

Dalam upaya mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang handal, diperlukan berbagai
upaya dalam menyediakan dan mempertahankan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tepat bagi
organisasi. Berdasarkan pertimbangan tersebut, diperlukan adanya perencanaan SDM sebagai
suatu proses mengantisipasi dan menyiapkan perputaran internal dan eksternal SDM. Tujuannya
adalah untuk memberdayakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu
yang tepat, tersedia sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan terkait.
Selain itu, perencanaan ketenagaan ini dilaksanakan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kemampuan oganisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM). Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi Sumber Daya Manusia
(SDM) di Bagian SDM & DIKLAT RS. Stella Maris Makassar adalah sebagai berikut :

Tabel 7.1
POLA KETENAGAAN
BAGIAN KEAMANAN RUMAH SAKIT

KUALIFIKASI TENAGA YANG


NAMA JABATAN
FORMAL & INFORMAL DIBUTUHKAN
Kepala Bagian SDM &  Min. D3 Perkantoran. 1 orang
DIKLAT  Pengalaman : min. 5 tahun
 Menguasai manajemen
perkantoran.
 Mampu mengoperasikan
computer.
 Komunikatif
Kasubag. Adm.  Min. SMA-SMEA. 1 orang
Personalaia  Pengalaman : min. 3 tahun
 Menguasai administrasi
perkantoran.
 Mampu mengoperasikan
komputer.
Pelaksana Administasi  Min. SMA-SMEA. 1 orang
Personalia  Menguasai adminstrasi
perkantoran.
 Mampu mengoperasikan
komputer.
Pelaksana DIKLAT  Min. S1 Keperawatan 1 orang
 Mampu mengoperasikan
komputer.

Kualifikasi Penarikan Calon (Recruitment) dan Seleksi Karyawan


1. Penarikan Calon (Recruitment) Karyawan
Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang para
pelamar sebanyak mungkin sehingga Bagian SDM & DIKLAT memiliki kesempatan yang
luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.
Penarikan calon SDM dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga yang telah
ditetapkan. Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu :
a. Internal RS. Stella Maris (internal resources)
Menarik calon SDM dari internal RS. Stella Maris (Internal resources) memiliki
keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat dilakukan dengan lebih cepat
dibanding menarik calon dari luar RS. Calon SDM akan masuk ke Bagian SDM &
DIKLAT Rumah Sakit (PPRS) melalui proses mutasi atau promosi.
Calon SDM diperoleh melalui :
 Informasi lisan.
 Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya kebutuhan
tenaga di Bagian SDM & DIKLAT rumah sakit.
b. Dari luar RS. Stella Maris (external resources)
Proses penarikan calon SDM dari luar RS. Stella Maris dapat dilakukan dengan cara :
 Informasi lisan.
 Berkas lamaran dari calon SDM.
 Iklan media cetak.
 Lembaga-lembaga pendidikan
2. Penyaringan / Seleksi Calon (selection) Karyawan
Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Bagian SDM & DIKLAT rumah
sakit dapat memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang
diinginkan.
Tahapan seleksi terdiri dari :
a. Umum
Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh pihak rumah
sakit.
b. Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar diseleksi
secara khusus oleh Bagian SDM & DIKLAT rumah sakit. Proses seleksi yang dilakukan
oleh Bagian SDM & DIKLAT rumah sakit ini menyangkut pengetahuan dan kompetensi
dasar kepegawaian yang didasarkan pada ijasah yang dimiliki.
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Program orientasi dilakukan pada SDM baru yang masuk ke Bagian SDM &
DIKLAT. Dalam proses orientasi, pre-test dan post-test dilakukan sebagai dasar
evaluasi kegiatan orientasi, yang meliputi :
1. Pengenalan lingkungan kerja di rumah sakit.
2. Pedoman organisasi dan pedoman kerja di Bagian SDM & DIKLAT.
3. Penanganan masalah hukum yang terjadi di rumah sakit.
4. Penanganan situasi darurat listrik, kebakaran, dan evakuasi.
5. Pemahaman tentang Keselamatan Pasien di RS, Hand Hygiene, Resusitasi
Jantung & Paru (RJP), Alat Pelindung Diri (APD), Penggunaan APAR dan
Fasilitas Keselamatan Kerja lainnya.

Tabel 8.1
Tabel Orientasi Umum SDM Bagian PPRS

HARI MATERI WAKTU PENGARAH

I Pengenalan SDM dan Pimpinan


10 menit
rumah sakit.
Orientasi ruangan dan pelayanan
60 menit
RS. Stella Maris.
Sosialisasi Misi, Visi dan struktur
15 menit
organisasi RS. Stella Maris. Kabag. SDM &
Sosialisasi Misi, Visi dan struktur DIKLAT
organisasi Bagian SDM & DIKLAT 15 menit dan
rumah sakit. Kasubag. Adm.
Sosialisasi Peraturan dan Kebijakan Personalia
45 menit
RS. Stella Maris.
Sosialisasi Peraturan dan Kebijakan
Bagian SDM & DIKLAT RS. Stella
30 menit
Maris.

HARI MATERI WAKTU PENGARAH


II Sosialisasi uraian jabatan dan tata Kabag. SDM &
60 menit
hubungan kerja. DIKLAT
Sosialisasi pedoman kerja, panduan dan
60 menit
dan SPO. Kasubag.
Sosialisasi penilaian kinerja dan Adm.Personalia
60 menit
kedisiplinan.
Sosialisasi tentang :
a. Alur pelayanan pasien di RS. Kasubag Keamanan
b. Hand Hygiene menurut WHO. Tim PPI-RS
c. Resusitasi Jantung & Paru-paru. Diklat Keperawatan
60 menit
d. Penggunaan Alat Pemadan Api Tim K3-RS
Ringan (APAR). Tim Patient Safety
e. Keselamatan Pasien di rumah
sakit.
1. Perencanaan ketenagaan. 240 menit Kabag. DIKLAT &
2. Proses rekrutmen. SDM
3. Jenjang kepegawaian. an
4. Administrasi kepegawaian. Kasubag. Adm.
III
5. Diklat. Personalia
6. Penilaian kinerja.
7. Pelaporan.
BAB X
RAPAT

1. Rapat Rutin
Rapat Rutin Bagian SDM & DIKLAT rumah sakit diselenggarakan pada :
Hari : Setiap hari Kamis II setiap bulan.
Waktu : Pukul 09.00 Wita – selesai.
Tempat : Ruang SDM & DIKLAT.
Peserta : Kabag. SDM & DIKLAT, Kasubag. Adm. Personalia, Pelaksana Adm.
Personalia, Pelaksana DIKLAT.
Materi : 1. Evaluasi kinerja SDM & DIKLAT.
2. Masalah-masalah yang terjadi dalam pelaksanaan tugas.
3. Perencanaan dan tindak lanjut peningkatan kinerja bagian SDM & DIKLAT.
Kelengkapan Rapat mencakup undangan, daftar hadir, notulen rapat, dan
laporan/rekomendasi/usulan kepada Direksi RS. Stella Maris (jika ada).

2. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sesuai undangan
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan
Peserta : Kabag. SDM & DIKLAT, Kasubag. Adm. Personalia, Pelaksana Adm.
Personalia, Pelaksana DIKLAT.
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas
Kelengkapan Rapat mencakup undangan, daftar hadir, notulen rapat, dan
laporan/rekomendasi/usulan kepada Direksi RS. Stella Maris (jika ada).
BAB XI
PELAPORAN

A. Laporan Harian
Laporan ini memuat tentang pelaksanaan tugas Bagian SDM & DIKLAT yang
dilakukan setiap hari kerja termasuk tindak lanjut permasalahan yang terjadi.

B. Laporan Bulanan
Dilaporkan setiap tanggal 20 dalam bulan berjalan mencakup :
a. Absensi karyawan.
Rekap absensi SDM ditujukan untuk mengevaluasi tingkat kedisiplinan SDM
baik di bagian SDM & DIKLAT maupun seluruh karyawan/ti RS. Stella Maris
dan selanjutnya diserahkan kepada wakil direktur terkait dan akan dievaluasi
oleh kepala bagian masing.
b. Kegiatan Diklat.
Laporan ini mencakup kegiatan baik internal rumah sakit maupun dari instansi
lain yang sementara atau yang akan mengadakan kegiatan di lingkungan RS.
Stella Maris.
c. Mutasi karyawan :
- Internal.
- Keluar-masuk karyawan.
d. Progres adminstrasi kepegawaian yang mencakup :
- Honor rumah sakit/PT. Citra Ratna Nirmala.
- Pengangkatan Pegawai Tetap.
- Kenaikan Gaji Berkala.
- Kenaikan Tingkat/Golongan
- Pensiun
e. Statistik SDM berdasarkan :
- Unit kerja.
- Kualifikasi pendidikan.
- Usia.
- Jenis kelamin.
- Agama.
- Masa kerja.
- Status ketenagaan
f. Rekomendasi tindak lanjut ke Pimpinan
Laporan ini merupakan kumpulan rekomendasi yang dibuat terkait hasil
evaluasi rutin yang dilaksanakan secara rutin oleh Bagian SDM & DIKLAT.

C. Laporan Tahunan
Setiap tahunnya, Bagian SDM & DIKLAT menyusun laporan tahunan yang
mencakup :
1. Penilaian kinerja setiap SDM.
Laporan ini disusun dengan merekap hasil penilaian kinerja setiap SDM baik di
Bagian SDM & DIKLAT maupun seluruh karyawan/ti dengan memperhatikan
aspek kedisiplinan, kompetensi umum, dan kompetensi teknis setiap SDM yang
dilakukan oleh pejabat terkait.
2. Rekap statistik SDM.
Laporan ini disusun berdasarkan statistic SDM untuk mengetahui keadaan SDM
dan merupakan suatu keharusan untuk dilaporkan setiap tahun ke Dinas Tenaga
Kerja Kota Makassar dan instansi terkait.
3. Rekap mutasi karyawan/ti (keluar-masuk).
Laporan ini dibuat untuk sebagai evaluasi dari SDM yang ada.
4. Rekap progres administrasi kepegawaian.
Laporan ini dibuat sebagai evaluasi terhadap tindak lanjut setiap permohonan
pegawai dan permasalahan yang terjadi.
5. Rekap laporan kegiatan DIKLAT.
Laporan ini dibuat sebagai evaluasi terhadap kegiatan DIKLAT baik internal
maupun eksternal.
6. Evaluasi pola ketenagaan.
Laporan ini mengidentifikasi keadaan ketenagaan di Bagian SDM & DIKLAT
dalam menunjang pelaksanaan tugasnya. Hal ini dievaluasi dengan
menggunakan analisis beban kerja, sehingga menjadi dasar untuk pola
ketenagaan tahun berikutnya
7. Daftar inventaris
Laporan ini memuat tentang daftar seluruh inventaris / peralatan yang ada dan
digunakan oleh SDM di Bagian SDM & DIKLAT beserta kondisi fisiknya
sehingga menjadi pertimbangan dalam anggaran tahun berikutnya.
8. Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKA) – tahun berikutnya.
Penyusunan RKA didasarkan sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil evaluasi
yang dilakukan dalam hubungannya dengan fungsi dan peran yang dijalankan
oleh Bagian SDM & DIKLAT rumah sakit. Hal ini menjadi masukan dalam
menyusun RKA rumah sakit pada tahun berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai