Anda di halaman 1dari 517

LAPORAN RESIDENSI I

RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR


TAHUN 2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Rumah sakit sebagai suatu institusi pelayanan kesehatan merupakan bagian integral
dari organisasi kesehatan maupun sosial yang berfungsi dalam memberikan pelayanan
kesehatan berupa kuratif, preventif, promotif maupun rehabilitatif terhadap pasien rawat jalan
maupun rawat inap. Selain itu, menururt WHO (1968), rumah sakit juga merupakan institusi
pusat pendidikan, pelatihan,dan maupun riset kesehatan.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah
sakit, menjelaskan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Latar belakang diadakannnya kegiatan Residensi Rumah Sakit adalah karena
sejumlah peserta residensi tidak memiliki pengalaman bekerja di rumah sakit dan bagi
mereka yang bekerja dirumah sakit dapat memperoleh perluasan wawasan dengan melihat
berbagai sistem dan pendekatan administrasi rumah sakit di rumah sakit lain.
Mahasiswa Manajemen Rumah Sakit wajib mengikuti program residensi I yang
merupakan suatu proses belajar mengajar yang melibatkan peserta residensi secara aktif
dalam kegiatan administrasi rumah sakit sehingga dapat menyeimbangkan pengetahuan
akademik yang diperoleh peserta dalam perkuliahan dengan pengetahuan dan keterampilan
teknik pengelolaan rumah sakit dengan memakai pendekatan pemecahan masalah. Kegiatan
ini merupakan suatu kegiatan praktek lapangan untuk memberikan pengalaman praktek
secara langsung dengan melihat alur proses pelayanan medik dan penunjang yang meliputi
input, proses dan output.

1.2. TUJUAN KEGIATAN


1.2.1. Tujuan Umum

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 1


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tujuan umum dari kegiatan Residensi Rumah Sakit adalah:

”Agar supaya para peserta residensi dapat memahami organisasi dan proses manajemen
rumah sakit dalam situasi yang nyata di Rumah Sakit”

1.2.2. Tujuan Instruksional Khusus


 Mempelajari visi, misi, tugas, fungsi, tujuan dan struktur organisasi serta job
deskripsi unit atau bagian yang ada di Rumah Sakit,
 Membuat mapping rumah sakit, dan
 Mengenal kegiatan pengelolaan di Rumah Sakit meliputi: Rawat jalan, Rawat Inap,
Instalasi Gawat Darurat, OK, Laboratorium, Radiologi, Manajemen, dan lain-lain.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 2


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

BAB II
GAMBARAN RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR

2.1. DATA DASAR, SEJARAH, VISI DAN MISI RUMAH SAKIT


2.1.1. Data Dasar Rumah Sakit
 Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Stella Maris (RSSM) - Makassar
 Pemilik : Tarekat SOC JMJ - Indonesia
 Penyelenggara : Yayasan Ratna Miriam
 Tipe Rumah Sakit :B
 Kategori : Rumah Sakit Umum
 Tanggal Diresmikan : 22 September 1939
 Surat Izin
a) Nomor : HK.07.06 / III / 4034 / 08
b) Tanggal : 7 November 2008
c) Oleh : Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Depkes RI
d) Status : Ijin Tetap – Perpanjangan (5 tahun)
 Luas Tanah : 1,99537 hektar
 Luas Bangunan : 14.658m2
 Direktur : dr. Thomas Soharto, MMR
 Akreditasi Terakhir : Akreditasi KARS 2012 (sedang diproses)
(Sumber: Data Sekunder Tahun 2012)

2.1.2. Sejarah Rumah Sakit


Sejarah terbentuknya Rumah Sakit Stella Maris (RSSM) ini dilandasi dengan sebuah nilai
kasih yang tulus. Kasih yang tulus tersebut diujudkan dalam bentuk kepedulian atas penderitaan
masyarakat yang kurang mampu. Maka beranjak dari hal tersebut, sekelompok Suster yang bertarekat
SOC. JMJ (Jesus Maria Joseph)–Indonesia membentuk Komunitas Rajawali kemudian menjelmakan
kasih dan cita-cita tersebut ke dalam suatu bentuk yang tindakan nyata (konkret) dengan membangun
sebuah Rumah Sakit Katolik yang berpedoman akan nilai-nilai Injil.
Dalam proses pembangunan RSSM yang didirikan oleh Tarekat SOC. JMJ tidaklah mudah,
tentunya melalui masa yang panjang dan memerlukan waktu yang cukup lama. Dalam perkembangan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 3


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

RSSM dikemukakan terdapat enam masa lintasan dalam sejarah rumah sakit tersebut. Enam masa
yang tersebut ialah:
1. Masa Pembangunan (1938-1939)
Masa ini lebih merupakan masa cikal bakal berdirinya RSSM, yang diawali
dengan pembelian sebidang tanah oleh para suster JMJ di jalan Standsweg
(penghibur), jalan Datuk Museng, dan Arendsweg (Lamadukelleng). Tanah ini dibeli
dari De Heer de Munnik, yang kemudian dilakukan pembangunan rumah sakit, dan
akhirnya pada 22 September 1939, rumah sakit tersebut diresmikan yang ditandai
dengan peresmian gedung “R.K.Z” (Room Katoliek Ziekenhius), atau Rumah Sakit
Katolik “Stella Maris”, dengan jumlah kapasitas awal sebanyak 40 tempat tidur,
dimana 20 tempat tidur bagi penderita kurang mampu dan 20 tempat tidur lainnya bagi
penderita yang mampu.
2. Masa Pertumbuhan (1939-1942)
Pada masa ini, RSSM dikelola secara sangat sederhana dengan fasilitas yang
belum memadai dan belum memiliki Direktur Rumah Sakit. Beranjak dari hal tersebut,
maka dalam memberikan pelayanan kepada penderita (pasien) secara maksimal, maka
pihak rumah sakit merasa perlu mendatangkan Dr. Smit dan perawatnya dari Rumah
Sakit Tentara.
3. Masa Pendudukan (1942-1945)
Pada masa ini, RSSM dikuasai oleh Tentara Jepang, sehingga namanya pun
diganti menjadi “Makassar Minseibu Bioing” (Rumah Sakit Daerah Makassar).
Meskipun demikian, fungsinya tetap melayani dengan kasih kepada masyarakat.
masyarakat bahkan juga berfungsi sebagai tempat pendidikan juru rawat. Tidak hanya
itu, RSSM dilengkapi dengan bagian-bagian unit seperti: Bedah Umum, Gynekologi,
Interna, dan THT. Namun demikian, pada masa ini juga para perawat dan pegawai
rumah sakit tidak dapat bekerja dengan tenang dan aman, dikarenakan “diselimuti”
oleh kekejaman perang yang tentunya sewaktu-waktu dapat menelan korban. Selama
masa pendudukan yang menegangkan ini, Rumah Sakit berada dibawah
kepemimpinan di Azzuma yang berkebagsaan Jepang.
4. Masa Peralihan (1945-1947)
Pada masa ini, manajemen RSSM beralih dari tentara Jepang ke tentara sekutu
dibawah kendali pemerintah Hindia Belanda, yang dipimpin oleh Hope Oomen. RSSM
ini sempat harus menampung para mantan tawanan Jepang (Interneren) dari bangsa,

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 4


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

lapisan, dan usia. Mereka umumnya diserang penyakit beri-beri, disentril, dan lain-
lain. Beberapa diantaranya tidak sanggup berjalan, dan terpaksa merangak seperti anak
kecil. Namun demikian, untuk tetap memberikan pelayanan yang baik dan maksimal,
maka fasilitas Rumah Sakit, antara lain: tempat tidur, mebeulair, alat tenun, perban,
instrument, oba-obatan, dan lain-lain ditata dan diperlengkapi kembali.
5. Masa Perjuangan untuk Pengembalian (1947-1948)
Masa perjuangan pengembalian yang dimaksud adalah pengembalian RSSM
dari Pemerintah Departemen Kesehatan NIT kepada para para suster JMJ. Perjuangan
pengembalian akhirnya berhasil setelah kementrian kesehatan NIT menyetujui
pengembalian RSSM kepada para suster JMJ. Saat itu RSSM masih dipimpin oleh dr.
Hope Oomen.

6. Masa Pengembangan dan Pembenahan (1948-Saat ini)


Pada masa ini, untuk mempertahankan eksistensi RSSM, pengadaan tenaga-
tenaga RSSM dilakukan antara lain dengan cara pemberian beasiswa dan mendirikan
sekolah keperawatan yang dikelola oleh rumah sakit sendiri. Selain itu, untuk
memperlancar pelayanan pada pasien maka pihak yayasan mendirikan asrama pegawai
dalam kompleks rumah sakit sehingga para pegawai selalu siap setiap saat bila
dibutuhkan. Dengan pesatnya perkembangan di bidang kedokteran berbagai fasilitas
diadakan. Tradisi “dokter jaga Rumah Sakit” mulai dirintis sejak tahun 1965. Adapun
kepemimpinan RSSM dalam masa ini adalah:

 dr. J.L. Makaleuw (1948 – 1987), menjadi direkur RSSM terlama,


 dr. Piet Nara (1987-2003),
 dr. Victor Trigno (2003-2009), dan
 dr. Thomas Soharto, MMR (2009-sekarang).
(Sumber: Data Sekunder Tahun 2012)

2.1.3. Visi Rumah sakit


Visi Rumah Sakit Stella Maris (RSSM) adalah:
“Menjadi Rumah Sakit Terbaik Di Sulawesi Selatan, Khususnya Di Bidang Keperawatan
Dengan Semangat Cinta Kasih Kristus Kepada Sesama”.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 5


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 1

Uji Checklist Visi

Rumah Sakit Stella Maris – 2013

No Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah pernyataan visi memberikan gambaran yg jelas dari √
kondisi ideal organisasi di masa datang ?
2 Apakah pernyataan visi memiliki pengaruh & menantang ? √
3 Apakah pernyataan visi bersifat singkat & mudah dimengerti ? √

4 Apakah pernyataan visi bersifat menarik bagi karyawan, √


pelanggan, & stakeholders ?
5 Apakah pernyataan visi bersifat tetap sepanjang waktu, selalu up to √
date ?
(Sumber: Data Primer Tahun 2013)

Berdasarkan hasil uji checklist mengenai visi rumah sakit, maka visi RSSM telah memberikan
gambaran yang jelas dari kondisi ideal organisasi di masa datang. Selain itu visi RSSM memiliki
pengaruh dan menantang, serta mudah dimengerti menarik bagi anggota organisasi (karyawan,
pelanggan dan stakeholders) dan visi bersifat tetap, namun dalam visi rumah sakit tersebut tidak
terdapat target tahun yang jelas di dalamnya. Namun secara keseluruhan visi RSSM sudah baik.

2.1.4. Misi Rumah Sakit


Misi Rumah Sakit Stella Maris ialah:
“Senantiasa Siap Sedia Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Sesuai Dengan
Perkembangan Teknologi Dan Kebutuhan Masyarakat, Termasuk Bagi Mereka Yang
Berkekurangan, Dan Dilandasi Dengan Semangat Cinta Kasih Kristus Kepada Sesama”
Uraian misi sebagai berikut:.
1. Tetap memperhatikan golongan masyarakat yang lemah (Option For The Poor).
2. Pelayanan dengan mutu keperawatan prima (Excellent Service).
3. Pelayanan kesehatan dengan standar kedokteran yang mutakhir dan (One Stop
Medical Service).
4. Peningkatan kesejahteraan karyawan dan kinerjanya.
BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 6
LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 2
Uji Checklist Misi

Rumah Sakit Stella Maris - 2013

No Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah pernyataan misi menyatakan secara jelas tentang √
manfaat kehadiran organisasi ?
2 Apakah pernyataan misi telah jelas sehingga semua karyawan √
dalam organisasi dapat melihat bagaimana mereka dapat
berkontribusi ?
3 Dapatkah misi itu bertahan terhadap perubahan-perubahan dalam √
administrasi ?
4 Apakah pernyataan misi itu mampu menjawab pertanyaan √
tentang : siapa kita, apa & untuk siapa kita melakukan itu, &
mengapa itu penting ?
5 Apakah pernyataan misi itu mampu memberikan jawaban √
terhadap alasan mengapa kita membelanjakan dana pada usaha-
usaha organisasi, program atau sub program ?
(Sumber : Data Primer Tahun 2013)

Berdasarkan hasil uji checklist mengenai misi, maka misi RSSM telah memberikan gambaran
yang jelas mengenai manfaat kehadiran organisasi. Tidak hanya itu, misi RSSM telah jelas dan telah
mengatakan dengan jelas kepeduliaan organisasi terhadap kepentingan stakeholder, serta misi RSSM
dapat bertahan terhadap perubahan-perubahan dalam administrasi, dan mampu memberikan alasan
mengapa membelanjakan dana pada usaha-usaha organisasi dalam hal ini program atau sub program
yang akan dijalankan di rumah sakit, dilandaskan pada perkembangan kegiatan utama organisasi yang
dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.. Secara keseluruhan misi Rumah Sakit Stella Maris
sudah baik.

2.1.5. Falsafah Rumah Sakit


Falsafah Rumah Sakit Stella Maris ialah:

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 7


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

“Sebagai Rumah Sakit Yang Selalu Siap Sedia Memberikan Pelayanan Kesehatan Secara
Menyeluruh Sesuai Dengan Perkembangan Teknologi Dan Kebutuhna Masyarakat Termasuk
Bagi Mereka Yang Berkekurangan”.

2.1.6. Tujuan Rumah Sakit


Tujuan Rumah Sakit Stella Maris ialah:
“Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Sesuai Dengan Perkembangan
Teknologi Dan Kebutuhan Masyarakat Termasuk Bagi Mereka Yang Berkekurangan Dan
Dilandasi Dengan Semangat Cinta Kasih Kristus Kepada Sesama”.

Tabel 3

Uji Checklist Tujuan

Rumah Sakit Stella Maris - 2013

No Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah tujuan yang ditetapkan mendukung misi & sasaran ? √

2 Apakah tujuan yang ditetapkan itu merefleksikan secara spesifik √


pencapaian yg diinginkan ?
3 Apakah kemajuan menuju pencapaian suatu tujuan dapat diukur ? √

4 Apakah tujuan yang ditetapkan bersifat agresif menantang, namun √


realistis & dapat dicapai dalam periode perencanaan & sumber-
sumber daya yang tersedia ?
5 Apakah tujuan yang ditetapkan menyatakan suatu hasil, bukan √
suatu aktivitas ?
6 Apakah ada batas waktu untuk pencapaian tujuan tersebut ? √

7 Apakah telah ditetapkan penanggung-jawab pencapaian tujuan ? √

8 Apakah pencapaian tujuan akan memimpin kepada pencapaian √


sasaran ?
9 Apakah telah ditetapkan paling sedikit satu tujuan untuk setiap √
sasaran yg dirumuskan ?

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 8


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

10 Apakah seseorag yang tidak akrab degan unit anggaran (atau √


program/sub program) memahami maksud dari tujuan yg
ditetapkan ?
(Sumber : Data Primer Tahun 2013)

Berdasarkan uji checklist untuk tujuan rumah sakit, maka tujuan dari RSSM secara garis
besar atau keseluruhan sudah baik karena merupakan penjabaran atau implementasi penjabaran Visi
dan Misi di Rumah Sakit. Selain itu, tujuan RSSM telah menggambarkan program yang direncanakan
serta memiliki tantangan bagi pelaku organisasi Rumah Sakit, agar memberikan pelayanan yang
berkualitas kepada masyarakat. Namun sayangnya, produk organisasi yang dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu relatif panjang (3 – 5 tahun) tidak tertuang dalam tujuan RSSM.

2.1.7. Motto Rumah Sakit


Motto Rumah Sakit Stella Maris adalah “Melayani dengan Cinta Kasih”.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 9


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2.2. ORGANISASI DAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT


2.2.1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Rumah Sakit Stella Maris adalah:
Direktur
Komite
PT. Citra Ratna
Medis
Komite
Nirmala
Keperawatan
Panitia :
Direktur
1. Peningkatan
Mutu RS. Stella Maris
Sekretariat Rumah
Sakit
2. Patient Safety
Electronic Data
3. Farmasi dan Processing (EDP)
Terapi

4. Rekam Medis

Wakil Wakil Wakil Wakil Direktur


5. K3-RS
Direktur Direktur Direktur
Keperawat Umum dan Keuangan &
6. PPI-RS
Medis an SDM Akuntansi
7. Etik dan Bidang Bidang Bidang Bagian Bagian Bidang Bagia Bagia Bagia
Bidang Bidang
Medikolegal Umum n n n
Administrasi
Medis DIKLA ASKEP Pastora SDM & Humas & Akunt Pemb Bend
Pelayanan
T l Care Diklat Pemasaran ansi elian ahara
Medis

Sie. Pelayanan Sie. Kelomp Ruang Sub Sub Sub Sub


Medis Rawat ok Perawat Bagian Bagian Bagian Bagian
Inap Fungsio an Keaman Adm. Pajak Tata
Rekam
nal an SDM Rekening
Sie. Pelayanan Media
Sie. Sub Sub Sub
Medis Rawat
Perjanjian Ruang Bagian Bagian Bagian
Jalan Ruang
Kerja Sama Sarana Utang Gaji
Sie. Medical (PKS) Piutang
Sie. ICU / Sto. Yoseph Sub Sub Sub
ICCU Ruang
Check-Up Bagian Bagian Bagian
Ruang
ASKES PNS Kesling Logistik Kasir
Hemodia
Sie. St. Bernadeth
lisis Sub
I
Ruang Bagian
INHEALTH Ruang
Linen I
/ JKM St. Bernadeth
Poliklini IIA Sub
Kelompo Instalasi / k Ruang Bagian
k Ruang Ruang Linen II
Fungsion St. Bernadeth
al UKM IIB Sub
Ruang
Bagian
Instalasi Instalasi Ruang Transpo
St. Bernadeth rtasi
III
Ruang Sub
Gawat Radiologi St. Bagian
Darurat Elisabeth Komuni
Instalasi Instalasi St. Maria II
kasi
Ruang
Kamar Gizi
Operasi St. Maria III
Instalasi Instalasi
Ruang
Farmasi
laboratori St. Theresia
Unit
um
Ruang
Fisioterapi
PERISTI
Gambar 1. Struktur Organisasi Rumah Sakit Stella Maris

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 10


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Secara organisasi Rumah Sakit Stella Maris merupakan unit kerja yang dikelolah oleh PT.
Citra Ratna Nirmala dan dimiliki oleh Tarekat Societes JMJ Indonesia. Berdasarkan susunan stuktural
organisasi Rumah Sakit Stella Maris, dapat dilihat bahwa susunan yang ada pada organisasi Rumah
Sakit Stella Maris yaitu :

A. Dewan Direksi terdiri atas :


1) 1 (satu) direktur;6t
2) 4 (empat) wakil direktur, masing-masing wakil direktur medis, keperawatan, umum
& SDM, serta keuangan & akuntansi.
B. Komite-Komite :
1) Komite medik;
2) Komite keperawatan
C. Kepanitiaan :
1) Panitia peningkatan & pengendalian mutu
2) Panitia farmasi & terapi
3) Panitia rekam medis
4) Panitia K3 Rumah Sakit
5) Panitia PPI Rumah Sakit
6) Panitia KPRS
7) Panitia Etik & Medikolegal
D. Sekretariat Electronic Data Processing
E. Bidang-bidang :
1) Bidang medis :
a) Bidang pelayanan medis
b) Bidang administrasi medis
c) Kelompok fungsional
d) Instalasi/ruang
2) Bidang keperawatan :
a) Bidang Diklat
b) Bidang Asuhan Keperawatan
c) Bidang Pastoral Care
d) Kelompok Fungsional
e) Ruang perawatan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 11


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3) Bidang umum dan SDM :


a) Bagian umum
b) Bagian SDM dan diklat
c) Bagian humas dan pemasaran
4) Bidang keuangan dan akuntansi
a) Bagian akuntansi
b) Bagian pembelian
c) Bagian bendahara

2.2.2. Susunan Pejabat Struktural Rumah Sakit


A. Direksi Rumah Sakit Stella Maris, meliputi:
1) Direktur & Wakil Direktur
Direktur : dr. Thomas Soharto, MMR
Wadir Medis : drg. Angelina Marissa Jobs, MARS
Wadir Keperawatan : Sr. Christine S., JMJ, S.Kep
Wadir Umum & SDM : Yos Immanuel J., SKM, MARS
Wadir Keuangan & Akunt. : Sr. Rosa Liling, JMJ, SE
2) Komite Struktural
Ketua Komite Medik : Prof.dr. Agus Tessy, Sp.PD-KGH
Ketua Komite Keperawat. : Evi Lomo, S.Kep, Ns
3) Kepanitiaan
Panitia Pening& Pengendl. Mutu : dr. Lilian Ishak
Panitia Farmasi & Terapi : Prof.dr.Peter Kabo, PhD,
Sp.FK, Sp.JP, FIHA
Panitia Rekam Medis : dr. Ronny Effendy
Panitia K3 Rumah Sakit : dr. Fanny Santoso
Panitia PPI Rumah Sakit : dr. Rina T., Sp.PD
Panitia KPRS : dr. Johnny Surianggo
Panitia Etik & Medikolegal : Prof.Dr.drg.S.H., MS

B. Kepala Bidang/Kepala Instalasi

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 12


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

1) Direksi
Kepala Sekretariat : Rosalina Lilla
Kepala Electronic Data Process. : Petrus Lumintang
2) Medis
Kepala Bidang Pelayanan Medis : dr. Hengky Liemowa
Kepala Bidang Admin Medis : dr. Desy Natalia
Kepala Instalasi Gawat Darurat : dr. Jerny Julianty
Kepala Instalasi Kamar Operasi : dr. Kipsanag A., Sp.B FICS
Kepala Instalasi Radiologi : dr. I Wayan S..Sp.Rad
Kepala Instalasi Laboratorium : dr. Ruland D.N P.,, Sp.PK
Kepala Instalasi Gizi : Prof.Dr.dr.Nurpudji Astuti

Daud, MPH, Sp.GK

3) Keperawatan
Kepala Bidang Askep : Bernadeth Sanut, S.Kep, Ns
Kepala Bidang Pend. & Pelatihan : Debby Lempan, S.Kep, Ns
Kepala Bidang Pastoral Care : Sr. Rosalina M.,, JMJ
PERISTI & KIA : Prof.Dr.Djauhariah A. M.,
Sp.A(K)
4) Umum & SDM
Kepala Bagian Umum : Julius Jemmy Runtuwene
Kepala Bagian SDM & DIKLAT : Grestin S. R., S.Psi., M.Psi
Kepala Bagian Humas & Pemas. : Evivana Bernadeth Soekardi

5) Keuangan & Akuntansi


Kepala Bagian Akuntansi : Yuliana Mesa
Kepala Bagian Pembelian : Elisabeth Jari Nirmanuh
Kepala Bagian Bendahara : Liva manopo

C. Kepala Seksi/Kepala Ruang/Wakil Kepala Ruang


1) Medis
Kepala Seksi Rawat Jalan : dr. Fanny Santosa
Kepala Seksi Rawat Inap : dr. Lilian Ishak
BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 13
LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Kepala Seksi Medical Check Up : Bernadeth, AMK


Kepala Seksi Rekam Medis : Bernadus Randut
Kepala Seksi Perj.Kerja Sama : Christina Rendeng, SE
Kepala Seksi ASKES PNS : Chatrina
Kepala Seksi INHEALTH/JKM : Margaretha Sophia
Kepala Ruang Inst. Farmasi : Yosephina O. M., S.Si., Apt
Wakil Ruang Inst. Farmasi : Alfa Bona H., S.Si., Apt
Kepala Ruang Inst. Laboratorium : Bambang Tri Basuki, S.Si
Wakil Ruang Inst. Laboratorium: Astia P. C. K., AMAK
Kepala Ruang Inst. Fisioterapi : Lilik Suryani, AMd.FT
Kepala Ruang Inst. Radiologi : Boedi handono, AMR
Kepala Ruang Inst. Kamar Opr. : Kristina Banur, S.Kep
Kepala Ruang Inst. Gawat Darurat : Laurensia Bangun, AM
Kepala Ruang Inst. Gizi : Sr. Hedwiga R., JMJ, A.Md
Wakil Kepala Ruang Inst. Gizi : Agripina Nipa, BSc
2) Keperawatan
Kepala Ruang ICU/ICCU : Konstantinus D., S.Kep., Ns
Kepala Ruang Hemodialisis : Yuliana T., S.Kep., Ns
Kepala Ruang Poliklinik : Agnes Catrina, A.Md. Keb
Kepala Kamar & Mobil Jenazah : Marthen Siruru, A.Md. Kep
Kepala Ruang St. Yoseph : Delia Debora, AMK
Kepala Ruang St. Bernadeth I : Petronella Nganul, AMK
Kepala Ruang St. Bernadeth II A : Rinusius S. L., S.Kep, Ns
Kepala Ruang St Bernadeth II B : Agustina Samba, AMK
Kepala Ruang St. Bernadeth III : Nansi Davros N., S.Kep
Kepala Ruang St. Theresia : Fransiska Duma S., AMK
Kepala Ruang St. Maria II : Maryta Manting, S.Kep, Ns
Kepala Ruang St. Maria III : Betty Napa R.,, AMK
Kepala Ruang Santa Elisabeth : Penina Matheos, Amd. Keb
Kepala Ruang Perinatal RT : Delviana, A.Md. Keb
3) Umum & SDM
Kepala Subag. Keamanan : Basri
Kepala Subag. Sarana Prasarana : Robertus Sunardi

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 14


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Kepala Subag. Kesling : Yasni Malli, SKM


Kepala Subag. Linen I : Daud Sudi Sonda
Kepala Subag. Linen II : Marianti Datu Ma’dika
Kepala Subag. Transportasi : Jerry Fransiskus Manoppo
Kepala Subag. Komunikasi : Gabriel Gorang
Kepala Subag. Adm. Personalia : Fransiska Malla, SE
4) Keuangan & Akuntansi
Kepala Subag. Pajak : Endang Hilda Halim, SE
Kepala Subag. Utang Piutang : Silvana Frans Kappa, SE
Kepala Subag. Logistik : Rooy A. Einstain S.
Kepala Subag. Tata Rekening : Silvia Simon
Kepala Sub Bagian Gaji : Cicci
Kepala Sub Bagian Kasir : Liva Manopo
5) Penyelia
Ruang IGD, Radiologi & OK : Sr. Anna Mathilda, JMJ.,
A.Md.Keb

Ruang Sarana Prasarana : Sr. Amabilis M., JMJ., ST

2.3. DESKRIPSI FISIK DAN BANGUNAN RUMAH SAKIT


2.3.1. Deskripsi Fisik dan Bangunan Rumah Sakit

A. Letak RS Stella Maris

Rumah Sakit Stella Maris adalah salah satu rumah sakit yang ada di Kota Makassar dan juga
merupakan rumah sakit umum kelas B dengan status kepemilikan swasta Katolik. Dengan nomor
kode Rumah Sakit Stella Maris yaitu 7371063 dan berlokasi di sebelah Barat Kota Makassar, serta
dapat dijangkau dengan transportasi umum dengan kedudukan sebagai berikut :

1. Alamat lengkap :
Jl. Somba Opu No. 273, Kelurahan Losari, Kecamatan Ujung

Pandang, Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan, Kode Pos

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 15


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

90112, Indonesia

2. No. Telepon :
(0411) 854 341 – 871 391 – 873 346
3. Sarana dan prasarana :
a) Luas Tanah dan Bangunan :
1. Luas Tanah : 1,99537 ha
2. Luas Bangunan RS : 14.658 m2
b) Sumber Tenaga Listrik :
1. PLN : Kapasitas 3 x 335 KVA
2. Generator : Kapasitas 3 x 125 KVA
c) Sumber Air Bersih :
1. Air PAM, kapasitas 5 liter/detik
2. Air tanah (dangkal)
4. Pengolahan Limbah :
Incinerator, kapasitas 0.5 m3 / jam
5. Jumlah Tempat tidur :
a) Kapasitas :
218 Tempat Tidur (Termasuk Tempat Tidur ICU/ICCU)
b) Tersedia :
201 Tempat Tidur (Tidak Termasuk Tempat Tidur ICU/ICCU), perinciannya
yaitu :
1) Ruang Perawatan St. Yoseph : 30 tempat tidur
2) Ruang Perawatan St. Bernadeth : 92 tempat tidur
3) Ruang Perawatan St. Theresia : 40 tempat tidur
4) Ruang Perawatan St. Elisabeth : 12 tempat tidur
5) Ruang Perawatan St. Maria : 27 tempat tidur
6. Bangunan Rumah Sakit Stella Maris terdiri dari 4 (empat) lantai, yaitu :
a) Lantai I
Lantai I terdiri dari ruang radiologi, ruangan personalia, ruang CT-Scan dan
USG, ruang operasi, fisioterapi, pos keamanan (security), gudang farmasi, ruang
direktur, ruang sekretariat direksi, ruang bagian umum, ruang marketing dan
humas, ruang medical check up, ruang hemodialisis, rekam medik, ruang

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 16


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

auditorium, asrama biara, gereja, gudang sarana, instalasi pemeliharaan sarana


prasarana, bengkel sarana, linen II (kamar jahit) ,transportasi, instalasi gizi, linen
I (laundry), ruang kantin, ruang dapur, ruang tunggu ICU / ICCU, ruangan ICU /
ICCU, ruangan-ruangan poliklinik (poli saraf, poli THT, poli paru & pernapasan,
poli kebidanan dan kandungan, poli kulit kelamin, poli gigi, poli bedah, poli
umum, poli penyakit dalam), ruang laboratorium, ruang keuangan, ruang farmasi,
ruang kabid perawatan, ruang wadir perawatan, ruang perawatan St. Bernadeth I,
ruang perawatan St. Theresia, ruang perawatan St. Yoseph, ruang perawatan St.
Elisabeth, Instalasi IGD, Bank Mandiri.
b) Lantai II (Gedung depan)
Pada lantai dua gedung baru terdapat ruang perawatan St. Maria II, ruang
perawatan St. Bernadeth II dan ruang perawatan St. Theresia II.
c) Lantai III (Gedung depan)
Lantai tiga terdapat ruang perawatan St. Maria III dan ruang perawatan St.
Bernadeth III.
d) Lantai IV (Gedung depan)
Pada lantai empat ini terdapat ruang perawatan St. Bernadeth I dan kamar tamu.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 17


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2.3.1 Denah Rumah Sakit Stella Maris

Gambar 2. Denah Rumah Sakit Stella Maris

Terdapat beberapa persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit yang tercantum dalam
peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1204/Menkes/SK/X/2004 yang mencakup lingkungan bangunan
rumah sakit dan konstruksi bangunan rumah sakit, antara lain :
1. Lingkungan Bangunan Rumah Sakit
a) Harus mempunyai batas yang jelas, dilengkapi dengan pagar yang kuat dan tidak
memungkinkan orang atau binatang peliharaan keluar masuk dengan bebas. Pada
kenyataan di RS Stella Maris hanya gedung baru yang memiliki pembatas berupa
tembok, sedangkan gedung lama tidak memiliki pagar pembatas, tak ada pemisah yang
jelas dan kuat antara parkiran rumah sakit dan jalan raya.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 18


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

b) Luas lahan bangunan dan halaman harus disesuaikan dengan luas lahan keseluruhan
sehingga tersedia tempat parkir yang memadai dan dilengkapi dengan rambu parkir.
Rumah Sakit Stella Maris telah mempunyai tempat parkir yang memadai dilengkapi
dengan rambu parkir.
c) Di tempat parkir, halaman, ruang tunggu dan tempat-tempat tertentu yang
menghasilkan sampah harus disediakan tempat sampah. Di sepanjang koridor gedung
rumah sakit dapat di jumpai beberapa tempat sampah, demikian juga ruang tunggu dan
tempat lainnya.
2. Konstruksi Rumah Sakit
a) Lantai, dimana pertemuan lantai dengan dinding harus berbentuk konus/lengkung agar
mudah dibersihkan. Pada kenyataan di RS Stella Maris pertemuan lantai dengan
dindisng tidak berbentuk lengkung, namun membentuk sudut 900.
b) Fasilitas Pemadam Kebakaran, dimana bangunan rumah sakit dilengkapi dengan
fasilitas pemadam kebakaran sesuai dengan ketentuan yang ada. Pada kenyataan di RS
Stella Maris dapat dijumpai terdapat fire alarm dan tabung pemadam api di bebrap titik,
antara lain di IRJ, ruang perawatan Santa Maria II, ruang perawatan santa maria III, dan
ruang perawatan santa maria IV.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 19


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 4
Perbandingan Bangunan RS Berdasarkan Pedoman Penyelenggaraan RS Kemenkes
Tahun 2012

Standar Pedoman
No Kondisi RS.Stella Maris Keterangan
Penyelenggaraan
Luas lahan untuk RS bertingkat Luas Tanah :1,99537 ha dan
Memenuhi
1 minimal 2 kali luas bangunan Luas Bangunan RS :14.658
Standar
lantai dasar m2 untuk stella maris

Bangunan RS harus kuat utuh RS Stella Maris telah


,terpelihara, mudah dibersihkan mempunyai gedung baru yang Memenuhi
2
dan dapat mencegah Penularan kokoh, berlantai IV, terpelihara Standar
Penyakit serta kecelakaan kebersihannya.

Rumah sakit mempunyai sistem Air PAM, kapasitas 5 liter/detik


air bersih yang memenuhi dan air tanah (dangkal) Memenuhi
3
persyaratan kesehatan yang Standar
berlaku

Rumah sakit menyediakan tenaga Sumber Air Bersih :


listrik dan penyediaan air bersih
Air PAM, kapasitas 5 liter/detik
yang memenuhi persyaratan Air tanah (dangkal) Memenuhi
4 kesehtan setiap hari selama 24 Sumber Tenaga Listrik Standar
jam PLN, kapasitas 3 x 335 KVA
Generator, kapasitas 3 x 125
KVA
Rumah sakit mempunyai sistem Pengolahan limbah : Incinerator Memenuhi
5
pengolahan air limbah insenator , kapasitas 0,5 m3/ jam Standar

Rumah sakiit mempunyai tempot Tempat parkir di Stella Maris Memenuhi


6
parkir yang memadai sudah memedai Standar

Tersedianya tempat sampah Di lobby dan gedung rumah


setiap radius 20m sakit banyak tempat sampah Memenuhi
7
yang di simpan di koridor dan Standar
pelataran RS

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 20


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2.4. KEGIATAN PELAYANAN MEDIK RUMAH SAKIT


2.4.1. Pelayanan Rawat Jalan

Pelayanan rawat jalan adalah bentuk pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan
observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa mengharuskan
pasien tersebut di rawat inap. Fungsi rawat jalan ialah sebagai tempat konsultasi, penyelidikan,
pemeriksaan, dan pengobatan pasien oleh dokter ahli di bidang masing- masing yang disediaka untuk
pasien yang membutuhkan waktu singkat untuk penyembuhannya atau tidak memerlukan pelayanan
Dokteran. Poliklinik juga berfungsi sebagai tempat untuk penemuan diagnosa dini, yaitu tempat
pemeriksaan pasien pertama dalam rangka pemeriksaan lebih lanjut di dalam tahap pengobatan
penyakit. Instalasi rawat jalan terletak di lantai satu gedung baru RSSM dekat dengan loket dan
laboratorium.

Adapun data kunjungan rawat jalan di RSSM seperti data tabel berikut:

Tabel 5

Kunjungan Rawat Jalan

Rumah Sakit Stella Maris - 2013

No Jenis Pelayanan Kunjungan Baru Kunjungan Ulang

1 Penyakit Dalam 1599 3584


2 Bedah 501 754
3 Kesehatan Anak
Neonatal 8 1
Lain-lain 1533 2533
4 Obstetri & Ginekologi
Ibu hamil 138 469
Lain-lain 260 573
5 Keluarga Berencana 44 61
6 Bedah Syaraf 0 0
7 Saraf 373 734
8 Jiwa 5 16

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 21


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

9 THT 972 1670


10 Mata 493 987
11 Kulit dan Kelamin 459 534
12 Gigi dan Mulut 394 1391
13 Kardiologi 0 0
14 Radiologi 6953 640
15 Bedah Ortopedi 0 0
16 Paru-paru 25 146
17 Kusta 0 0
18 Umum 1521 1931
19 Rawat Darurat 8964 8354
20 Rehabilitasi Medik 497 2403
21 Akupuntur Medik 0 0
22 Konsultasi Gizi 0 0
23 Day Care 0 0
24 Lain-lain 0 0
JUMLAH 24739 26781
(Sumber: Data Sekunder Tahun 2012)

Berdasarkan tabel diatas mengenai kunjungan rawat jalan RSSM, maka data kunjungan baru
terbanyak di dapatkan di pelayanan rawat darurat, dimana sebesar 8964 kunjungan (36,23%),
kemudian disusul oleh pelayanan radiologi sebesar 6953 kunjungan (28,105), serta urutan ketiga
terbanyak ialah pelayanan penyakit dalam sebesar 1599 kunjungan (6,46%).

Pelayanan Rawat Jalan meliputi:

A. Poliklinik Umum
B. Poliklinik Spesialis, meliputi:
1) Poli Interna Umum 7) Poli Syaraf
2) Poli Paru 8) Poli Mata
3) Poli Jiwa 9) Poli THT
4) Poli Gigi dan Mulut 10) Poli Anak
5) Poli Kulit dan Kelamin 11) Poli Gizi
6) Poli Kandungan (Obgyn) 12) Poli Bedah

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 22


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Adapun jadwal pelayanan rawat jalan di RSSM dapat dilihat pada tabel 6 sebagai berikut:

Tabel 6

Jadwal Pelayanan Rawat Jalan


Rumah Sakit Stella Maris - 2013

Jenis Pelayanan Hari Pelayanan Jam Pelayanan


Poliklinik Umum Senin – Sabtu 08.00 - 11.00

Poli Interna Umum Senin – Sabtu 08.00 – 12.00

Poli Paru Senin – Sabtu 08.00 - 12.00

Poli Jiwa Senin, Rabu, Jumat, Sabtu 08.00 – 10.00

Poli Gigi dan Mulut Senin – Sabtu 09.00 - 13.00

Poli Kulit dan Kelamin Senin – Sabtu 10.30 - 12.00

Poli Kandungan (Obgyn) Senin – Sabtu Sesuai jadwal jaga poli


kebidanan
Poli Syaraf Kamis dan Sabtu 08.00 - 12.00

Poli Mata Senin – Sabtu 09.30 – 11..30

Poli THT Senin – Sabtu 08.00 - 12.00

Poli Anak Senin – Sabtu 08.00 - 12.00

Poli Gizi Senin – Sabtu 08.00 - 12.00

Poli Bedah Senin – Sabtu 08.00 - 12.00


(Sumber : Data Sekunder Tahun 2013)

Berdasarkan hasil tabel diatas mengenai jadwal pelayanan rawat jalan di RSSM dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar dari jenis pelayanan rawat jalan (poli) di RSSM memberi
pelayanan dari Senin hingga Sabtu mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WITA.

2.4.2. Pelayanan Rawat Darurat


BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 23
LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Instalasi Gawat Darurat adalah (IGD) merupakan suatu bagian pelayanan gawat darurat di
Rumah Sakit yang menyediakan penanganan awal bagi pasien sakit dan cedera yang dapat
mengancam kelangsungan hidupnya, serta yang menderita akut dan mengalami kecelakaan sesuai
dengan standar secara terpadu dengan melibatkan berbagai multi disiplin. Sistem Penanggulangan
Gawat Darurat Terpadu (SPDGT) adalah suatu sistem penanggulangan pasien gawat darurat yang
terdiri dari unsure pelayanan pra-rumah sakit, pelayanan di rumah sakit, dan pelayanan antar rumah
sakit.

Setiap Rumah Sakit wajib memiliki pelayanan gawat darurat yang memiliki kemampuan:

A. Melakukan pemeriksaaan awal kasus-kasus gawat darurat


B. Melakukan resusitasi dan stabilisasi
C. Program pelayanan pada Ruang Gawat Darurat, meliputi:
1. False Emergency (Kepegawaian tidak darurat)
2. Cito Operation
3. Cito / Emergency High Care Unit (HCU)
4. Cito Lab
5. Cito Radiodiagnostik
6. Cito Darah
7. Cito Depo Farmasi
D. Pelayanan Kepegawatandaruratan pada IGD adalah:
1. Pelayanan Kegawatdaruratan Kardiovaskuler
2. Pelayanan Kegawatdaruratan Sistem Pernapasan
3. Pelayanan Kegawatdaruratan Saraf Sentral / otak
4. Pelayanan Kegawatdaruratan lain antara lain: saluran kemih / prostat,
pencernaan, dan lain-lain
Instalasi Gawat Darurat terletak di terletak di lantai satu gedung baru RS. Stella Maris dekat
dengan ruang perawatan Bernadeth III dan menyediakan pananganan awal bagi pasien yang
menderita sakit dan cidera, yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya. Pelayanan Gawat Darurat
di RS. Stella Maris di laksanakan setiap hari selama 24 jam dan di layani oleh dokter Umum / dokter
spesialis, terdiri atas:

A. Instalasi Gawat Darurat Bedah


B. Instalasi Gawat Darurat Non Bedah

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 24


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

C. Instalasi Gawat Darurat Kebidanan

Tabel 7

Kegiatan Pelayanan di Instalasi Gawat Darurat

Rumah Sakit Stella Maris – 2013

Jumlah Pasien Tindak Lanjut Pelayanan


Mati
Jenis
No Sebelum
Pelayanan Non
Rujukan Dirawat Dirujuk Pulang Dirawat
Rujukan

1 Bedah 0 4374 679 34 3661 7

2 Non Bedah 0 14863 5824 190 9743 49

3 Kebidanan 0 223 184 5 34 0

Jumlah 0 19460 6687 229 13438 56

(Sumber: Data Sekunder Tahun 2012)

Berdasarkan data tabel diatas mengenai kegiatan pelayanan di instalasi gawat darurat dapat
disimpulkan bahwa jumlah pasien non rujukan yang menggunakan pelayanan non bedah mencapai
14863 (76,38%). Selain itu tindak lanjut pelayanan yang dilakukan sebesar 5824 (87,29%). Namun,
masih terdapat kematian terhadap pasien yang terbesar ialah pada pelayanan non bedah sebanyak 49
pasien (87,50%).

2.4.3. Pelayanan Rawat Inap

Pelayanan Rawat Inap adalah pelayanan pengobatan kepada penderita di suatu pelayanan
kesehatan yang oleh karena penyakitnya penderita harus menginap di fasilitas kesehatan tersebut.
Pelayanan rawat inap diberikan kepada pasien yang diindikasikan untuk rawat inap. Pasien rawat inap
harus melalui unit rawat jalan (poliklinik) dan atau instalasi gawat darurat.

Pelayanan kesehatan di Instalasi Rawat Inap mencakup antara lain:

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 25


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

A. Pelayanan keperawatan
B. Pelayanan medik (Pra dan Pasca Tindakan Medik)
C. Pelayaan penunjang medik (Konsutasi Radiologi, Pengambilan Sampel
Laboratorium, Konsultasi Anestesi, Gizi (Diet dan Konsultasi), Farmasi (Depo dan
Klinik), Rehab Medik (Pelayanan Fisioterapi dan Konsultasi).
Pelayanan Rawat Inap di tunjang oleh Pelayanan Medis Dokter Umum (Dokter Jaga) 24 Jam
dan Dokter Spesialis on Call. Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Stella Maris, terdiri dari :

A. Santo Yoseph
B. Santa Bernadeth I
C. Santa Bernadeth IIA
D. Santa Bernadeth III B
E. Santa Maria I
F. Santa Maria II
G. Santa Elisabeth
H. Santa Theresia
Adapun alokasi tempat tidur untuk menunjang pelayanan rawat inap, dapat dilihat pada tabel
2 sebagai berikut:

Tabel 8
Jumlah Tempat Tidur Unit Perawatan
RS. Stella Maris Tahun 2013

No Unit Perawatan Jumlah TT Presentase (%)


Santa Bernadeth I 31 15.42

1 Santa Berndadeth II 41 20.4

Santa Bernadeth III 20 9.96

2 Santo Yoseph 30 14.92

3 Santa Theresia 40 19.9

4 Santa Maria II 12 5.97

Santa Maria III 15 7.46


5
Santa Elisabeth 12 5.97

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 26


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Jumlah 201 100


(Sumber: Data Sekunder Tahun 2012)

Berdasarkan tabel mengenai jumlah tempat tidur Rumah Sakit Stella Maris dapat disimpulkan
bahwa jumlah tempat tidur di unit perawatan sebanyak 201 tempat tidur. Unit Perawatan Bernadeth
memiliki tempat tidur yang paling banyak yaitu 92 tempat tidur atau 45,78% dari total kamar yang
tersebar di unit perawatan.

2.4.4. Pelayanan Bedah

Pelayanan bedah atau pembedahan merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara elektif
maupun akut, yang membutuhkan kondisi steril dan khusus lainnya. Kegiatan pelayanan bedah di
Rumah Sakit Stella Maris dibagi dalam kelompok spesialisasi dan golongan seperti tabel berikut:

Tabel 9
Kegiatan Pembedahan Menurut Golongan dan Spesialisasi
Rumah Sakit Stella Maris 2013

Khusus Besar Sedang Kecil

Spesialisasi Total Kamar Kamar Kamar Kamar Poli


Bedah Bedah Bedah Bedah Klinik

Bedah 1129 280 431 364 54 0

Obstetrik & Ginekologi 274 127 92 55 0 0

Bedah Syaraf 53 47 3 3 0 0

THT 126 76 47 3 0 0

Mata 13 13 0 0 0 0

Kulit dan Kelamin 0 0 0 0 0 0

Gigi dan Mulut 0 0 0 0 0 0

Kardiologi 0 0 0 0 0 0

Bedah Ortopedi 166 114 45 6 1 0

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 27


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Paru-paru 21 1 0 14 6 0

(Sumber : Data Sekunder Tahun 2013)

Berdasarkan tabel diatas mengenai kegiatan pembedahan berdasarkan golongan dan


spesialisasi dapat ditarik kesimpulan bahwa spesialisasi bedah memiliki kegiatan pembedahan paling
banyak di tahun 2012, dimana berjumlah 1129 (63,40%), kemudian disusul Obstetrik & Ginekologi
berjumlah 274 (15,40%), dan Bedah Ortopedi 166 (9,30%). Tidak hanya itu, dalam mendukung
kegiatan pembedahan di RSSM, maka pihak rumah sakit menyediakan fasilitas laparoskopi untuk
mendukung bedah minimal invesif.

Namun sayangnya, kegiatan pembedahan berdasarkan golongan dan spesialisasi masih


kurang lengkap dan spesifik dibandingkan dengan buku pedoman penyelenggaraan Rumah Sakit
mengenai pelayanan bedah, dimana pelayanan pembedahan meliputi:

A. Bedah Minor : Bedah insisi abses, ekstirpasi, tumor kecil jinak pada kulit,
ekstraksi kuku atau benda asing, sirkumsi
B. Bedah Umum / Mayor dan bedah digestif
C. Bedah Spesialistik : Bedah kebidanan, onkologi / tumor, urologi, orthopedic,
bedah plastic dan reanimasi, bedah anak, kardiotorasik dan vaskular
D. Bedah Sub Spesialistik : Transpalantasi ginjal, mata, sumsum tulang, kateterisasi
Jantung, dan lain-lain

2.4.5. Pelayanan Intensif (ICU-ICCU)

Intensif Care Unit merupakan ruang untuk Dokteran pasien yang dalam keadaan belum stabil
sehingga memerlukan pemantauan ketat secara intensif dan tindakan segera. Ruang dokteran intensif
merupakan unit pelayanan khusus di Rumah Sakit yang menyediakan pelayanan yang komprehensif
dan berkesinambungan selama 24 jam.

2.4.6. Pelayanan Intensif Kebidaman & Perinatologi

Pelayanan di ruang kebidanan, meliputi:


A. Pelayanan Persalinan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 28


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Pelayanan persalinan meliputi: pemeriksaan pasien baru, asuhan persalinan kala I,


asuhan persalinan kala II (pertolongan persalinan), dan asuhan bayi baru lahir.
B. Pelayanan Nifas
Pelayanan nifas meliputi: pelayanan nifas normal dan pelayanan nifas bermasalah.
C. Pelayanan KB (Keluarga Berencana)
Pelayanan gangguan kesehatan reproduksi atau penyakit kandungan, Fetomaternal,
Onkologi Ginekologi, Rekonstruksi, Obgyn Sosial, Imunoendokrinologi,
Uroginekologi.
D. Pelayanan Tindakan
Pelayanan tindakan adalah untuk memberikan tindakan, misalnya ekserpasi polip
vagina, operasi nyoma uteri, dan lain-lain
E. Pelayanan sub spesilistik lainnya di bidang kebidanan dan penyakit kandungan.

Adapun penjabaran kegiatan kebidanan dan perinatologi di Rumah Sakit pada tabel 8 dan
tabel 9 sebagai berikut:

Tabel 10
Kegiatan Kebidanan
Rumah Sakit Stella Maris 2013
Asal Pasien
Dirujuk
No Jenis Pelayanan Rujukan Non Rujukan
keatas
Jumlah Mati Jumlah Mati

Persalinan (a+b) 0 0 191 0 0

a) Persalinan normal 0 0 140 0 0

b) Persalinan dengan komplikasi 0 0 0 0 0

1 * Perdarahan sebelum pers. 0 0 0 0 0

* Perdarahan setelah pers. 0 0 0 0 0

* Pre Eclampsi 0 0 1 0 0

* Eclampsi 0 0 0 0 0

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 29


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

* Infeksi 0 0 0 0 0

* Lain-Lain 0 0 0 0 0

2 Sectio Ceasaria 0 0 64 0 0

3 Abortus 0 0 37 0 0

Imunisasi (a+b) 0 25

4 a) Tetanus 1 0 23

b) Tetanus 2 0 2

(Sumber: Data Sekunder 2012)

Berdasarkan data tabel ditas mengenai kegiatan kebidanan pada Rumah Sakit Stella Maris,
dapat disimpulkan bahwa bentuk jenis pelayanan persalinan mencapai 191 pasien (60,25%) yang
berasal bukan dari rujukan rumah sakit lain. Kemudian bentuk pasien menggunakan pelayanan section
ceasaria mencapai 64 pasien (20,19%), pelayanan, pelayanan abortus sebanyak 37 pasien (11,67%),
dan melakukan imuniasai pada kegaiatan kebidanan mencapai 25 pasien (7,89%).

Tabel 11
Kegiatan Perinatologi
Rumah Sakit Stella Maris 2013

Asal Pasien Dirujuk


No Jenis Kegiatan Jumlah
Rujukan Non Rujukan Ke atas

Kelahiran hidup 203 0 203 0

1 * <2500 gram 22 0 22 0

*>2500 gram 181 0 181 0

Kematian Perinatal 8 0 8 0

2 *Kelahiran mati 6 0 6 0

*Mati Neonatal <7 hari 2 0 2 0

3 Sebab kematian perinatal 0 0 0 0

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 30


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

*Aspyxia 0 0 0 0

*Trauma kelahiran 0 0 0 0

*BBLR 0 0 0 0

*Tetanus neonatorum 0 0 0 0

*Kel. Conginetal 0 0 0 0

*ISPA 0 0 0 0

*Diare 0 0 0 0

*Lain-lain 0 0 0 0

(Sumber: Data Sekunder 2012)

Berdasarkan data diatas mengenai kegiatan perinatologi di Rumah Sakit Stella Maris, bahwa
kelahiran hidup bayi di rumah sakit kurang dari 2500 gram sebanyak 22 bayi (10,84%) dan bayi yang
lahir lebih dari 2500 gram sebanyak 181 (89,16%). Lain halnya dengan angka kematian bayi, dari
data diatas dapat disimpulan bahwa kematian bayi saat dilahirkan sebanyak 6 bayi (75%) dan yang
hanya hidup kurang dari 7 hari sebanyak 2 bayi (25%).

Tabel 12

Kegiatan Keluarga Berencana

Rumah Sakit Stella Maris – 2013

Keluhan Efek
Peserta KB Baru
Samping
Kunjung
No

Bkn Rujuk R. Rujuk R. an Ulang Dirujuk


Metoda Total Jumlah
Rujuk Inap Jalan Keatas

1 IUD 8 0 0 8 42 12 0

2 Pil 3 0 4 7 5 0 0

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 31


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3 Kondom 0 0 2 2 3 0 0

Obat
4 0 0 0 0 0 0 0
Vagina

5 MO Pria 0 0 0 0 0 0 0

MO
6 5 11 2 18 11 1 0
Wanita

7 Suntikan 13 9 8 30 39 5 0

8 Implant 0 0 0 0 3 0 0

TOTAL 29 20 16 65 103 18 0
(Sumber: Data Seknder 2012)

Berdasarkan hasil tabel diatas mengenai kegiatan kelurga berencana di Rumah Sakit Stella
Maris dapat dilihat bahwa peserta baru keluarga berencana paling banyak menggunakan metode
suntikan sebanyak 30 pengunjung (46,15%), sedangkan pada peserta kunjungan ulang paling banyak
menggunakan metode IUD sebanyak 42 (40,78%) dan metode suntikan sebanyak 39 kunjungan ulang
(37,86%). Namum dalam penggunaan beberapa metode dalam kegiatan keluarga berencana, terdapat
keluhan efek samping yang dirasakan pengunjung, dimana terdapat 12 (66,67%) pengunjung
merasakan keluhan efek samping dengan metode IUD.

2.4.7. Pelayanan Kesehatan Jiwa

Dalam pelayanan kesehatan jiwa di Rumah Sakit, berarti Rumah Sakit memahami berbagai
gangguan jiwa dan masalah kesehatan jiwa di masyarakat dan mampu memberikan pelayanan
kesehatan jiwa terintegrasi. Selain itu, mampu mendeteksi masalah kesehatan pada pasien yang
datang ke rumah sakit serta menegakkan diagnosis gangguan jiwa.

Adapun jenis pelayanan pada kesehatan jiwa di Rumah Sakit Stella Maris, diantaranya:

1. Psikotes 5. Psikoterapi
2. Konsultasi 6. Play Therapi
3. Terapi Medikamentosa 7. Psikiatrik
4. Elektro Medik 8. Kunjungan Rumah

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 32


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 13
Kunjungan Pelayanan Kesehatan Jiwa
Rumah Sakit Stella Maris – 2013

No Jenis Pelayanan Kunjungan

1 Psikotes 0

2 Konsultasi 5

3 Terapi Medikamentosa 0

4 Elektro Medik 0

5 Psikoterapi 19

6 Play Therapi 0

7 Psikiatrik 0

8 Kunjungan Rumah 0

TOTAL 24

(Data Sekunder Tahun 2012)


Berdasarkan hasil tabel diatas mengenai kunjungann pelayanan kesehatan jiwa di Rumah
Sakit Stella Maris, dapat dilihat bahwa kunjungan pasien terbanyak terdapat pad jenis pelayanan
psikoterapi sebanyak 19 kunjungan (79,17%) kemudian jenis pelayanan konsultasi yang dikunjungi
pasien di rumah sakit tersebut sebanyk 5 kunjungan (20,83%).

2.4.7. Pelayanan Rehabilitasi Medik

Pelayanan rehabilitasi medik bertujuan memberikan tingkat pengembalian fungsi tubuh


semaksimal mungkin kepada penderita sesudah kehilangan atau berkurangnya fungsi dan kemampuan
yang meliputi upaya pencegahan atau penanggulangan, dan pengembalian fungsi dan mental pasien.

Adapun kegiatan yang dilakukan di Rumah Sakit Stella Maris dalam hal pelayanan
rehabilitasi medik pada tabel berikut:

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 33


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 14

Kegiatan Pelayanan Rehabilitasi Medik

Rumah Sakit Stella Maris - 2013

No Jenis Tindakan Jumlah

1 Medis 0

Fisioterapi 844

Latihan Fisik 2568

Aktinoterapi 2173

2 Elektroterapi 4766

Hidroterapi 0

Traksi Lumbal & Cervical 0

Lain-Lain 0

3 Okupasiterapi 0

4 Terapi Wicara 0

5 Psikologi 0

6 Sosial Medis 0

Ortotik Prostetik 0

Pembuatan Alat Bantu 0


7
Pembuatan Alat Anggota Tiruan 0

Lain-lain 0

8 Kunjungan Rumah 0

TOTAL 10351

(Sumber: Data Sekunder 2012)

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 34


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Berdasarkan data tabel diatas mengenai kegiatan pelayanan rehabilitasi medik di Rumah Sakit
Stella Maris dapat disimpulkan bahwa jumlah pelayanan rehabilitasi medik berjumlah 10351, dan
bentuk kegiatan pelayanan elektroterapi mencapai 4766 (46,04%), dan bentuk kegiatan latihan fisik
mencapai 2568 (24,80%), serta bentuk kegiatan pelayanan aktinoterapi mencapai 2173 (20,99%) dan
bentuk kegiatan pelayanan fisioterapi mencapai 844 (8,17%).

Pelayanan Instalasi Fisioterapi, meliputi:

A. Exercise Therapy
B. Aktino Therapy (Infra Red Rays)
C. Pembuatan Alat Bantu (Polar Care)
D. Electro Therapy :
1. Ultrasonic
2. Interferensi
3. Teksis Cervical
4. Teksis Lumbal
5. Diathermy/UKG

2.4.8. Pelayanan Radiologi

Instalasi Radiologi melakukan pelayanan sesuai kebutuhan dan permintaan dari unit-unit
kesehatan lain. Rumah Sakit Stella Maris memberikan pelayanan radiologi sebagai penunjang medik
selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu.

Pelayanan radiologi, meliputi:

A. Foto tanpa bahan kontras


B. Foto dengan bahan kontras
C. Computerized Radiography (CR)
D. CT-Scan
1. Di kepala
2. Diluar kepala
E. USG

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 35


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 15
Kegiatan Radiologi
Rumah Sakit Stella Maris – 2013

No Jenis Pemeriksaan Jumlah

1 Foto tanpa bahan kontras 5263

2 Foto dengan bahan kontras 139

3 CT-Scan 2100

4 USG 2684

TOTAL 10186
(Sumber: Data Sekunder 2012)

Berdasarkan tabel diatas mengenai kegiatan radiologi di Rumah Sakit Stella Maris, dapat
disimpulkan bahwa jenis pemeriksaan yang paling banyak dilakukan terhadap pasien adalah jenis
pemeriksaan foto tanpa bahan kontras sebesar 5263 (51,67%), kemudian disusul jenis pemeriksaan
USG sebanyak 2684 (26,35%), jenis pemeriksaan CT-Scan sebanyak 2100 (20,62%), dan yang
terakhir yang dilakukan terhadap pasien ialah jenis pemeriksaan dengan bahan kontras sebesar 139
(1,36%).

2.4.9. Pelayanan Khusus / Terapi

Hemodialisa merupakan salah satu jenis kegiatan pada pelayanan khusus atau terapi di
Rumah Sakit Stella Maris. Pelayanan hemodialisa sendiri meupakan pelayanan bagi pasien yang
membutuhkan fasilitas cuci darah akibat terjadinya gangguan pada ginjal.

Adapaun kegiatan yang dilakukan di Rumah Sakit Stella Maris dalam hal pelayanan khusus
atau terapi pada tabel berikut

Tabel 16

Kegiatan Pelayanan Khusus / Terapi

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 36


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Rumah Sakit Stella Maris – 2013

No Jenis Kegiatan Jumlah (Kali)

1 Electro Encephalografi (EEG) 0

2 Electro Kardiografi (EKG) 1647

3 Endoskopi 0

4 Hemodialisa 1855

5 Angiografi 0

6 Lymphografi 0

7 Koreksi Fraktur 0

8 Punksi 0

9 Spirometri 1

10 Tes Kulit 0

11 Topometri 0

12 Tredmil 62

13 Lain-lain 401

TOTAL 3966

(Sumber: Data Sekunder 2012)

Berdasarkan data tabel diatas mengenai kegiatan pelayanan khusus dan terapi dapat dilihat
bahwa kegiatan hemodialisa memiliki kegiatan terbanyak sebesar 1855 kali (46,77%)., kemudian
disusul kegiatan EKG sebesar 1647 kali (41,52%).

2.4. Kegiatan Pelayanan Penunjang

Adapun pelayanan Penunjang medis yeng tersedia di RS. Stella Maris, yaitu:

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 37


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Pemeriksaan dalam rangka menegakkan diagnosa yang di pandang perlu oleh pelaksanaan
pengobatan lanjutan dan di laksanakan di bagian rumah sakit atau fasilitas khusus.
Adapun Pelayanan Penunjang Medis yang tersedia di RS. Stella Maris adalah sebagai
berikut :
2.4.1 Kegiatan Pelayanan Penunjang Medik

2.4.1.1 Instalasi Laboratorium

Instalasi laboratorium terletak di lantai satu gedung baru RS. Stella Maris, dekat dengan
loket, farmasi dan pelayanan rawat jalan. Instalasi laboraturium, meliputi:

a) Pemeriksaan Kimia Darah


b) Pemeriksaan Hematologi
c) Pemeriksaan Serologi
d) Pemeriksaan Bakteriologi
e) Pemeriksaan Gula darah
f) Pemeriksaan Liquor
g) Pemeriksaan Transudat/Exudat
h) Pemeriksaan Urine
i) Pemeriksaan Tinja
j) Pemeriksaan Analisa Gas Darah.
2.4.1.2 Instalasi Farmasi
Mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Instalasi Farmasi
terletak di lantai satu gedung baru RS. Stella Maris, dekat dari loket, laboratorium, instalasi
rawat jalan, dan Instalasi Rawat Inap Santa Maria. Instalasi farmasi meliputi:
1. Pelayanan obat Generik
2. Pelayanan obat Paten
2.4.1.3 Medical Check
Pemeriksaan Medical Check Up adalah suatu Prosedur yang dilakukan untuk
mengetahui status kesehtan individu saat ini dan sebagai usaha untuk memelihara kesehatan
secara berkala. Pelayanan Medical Chek Up RS. Stella Maris di klasifikasikan ke dalam
beberapa paket paket pelayanan sebagai berikut :
1. Pelayanan sederhana A dan B
2. Pelayanan medium A dan B

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 38


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3. Pelayanan eksekutif A dan B


4. Pelayanan khusus
2.4.1.4 Pelayanan Kamar Operasi
Pelayanan kamar operasi di RS. Stella Maris berupa kegiatan pembedahan yang
meliputi:

a) Bedah Umum
b) Obgyn
c) Bedah Syaraf
d) THT
e) Mata
f) Kulit Kelamin
g) Gigi Mulut
h) Kardiologi
i) Bedah Orthopedi
j) Bedah Paru, dan lain-lain
2.4.1.5 Pelayanan Anastesi
Pelayanan anastesi di RS. Stella Maris meliputi:

1. Umum
2. Spiral
3. Lokal
4. Neurolep
2.4.1.6 Pelayanan Diagnostik & Terapi Lainnya

Pelayanan kebidanan di RS. Stella Maris mencakup kegiatan :

1) Fonokardiografi
2) Echo Kardiografi
3) Elektro Kardiografi
4) Hemodialisa
5) Elektro Encephalografi
6) Exercise Test
7) Punksi
8) Faal Paru (spirometri)

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 39


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

9) Karotik Kurve
10) ACG

Tabel 17

Jadwal Pelayanan Penunjang Medis RS. Stella Maris Tahun 2013

NO Jenis Pelayanan Hari Pelayanan Jam Pelayanan


1 CT-Scan Senin – Sabtu 08.00 – 21.00
2 Radiologi Tiap Hari 24 Jam
3 USG Tiap Hari 24 Jam
4 Fisioterapi Senin – Sabtu 07.00 – 14.00
5 Hemodialisa Tiap Hari 24 Jam
6 Farmasi Tiap Hari 24 Jam
7 Laboratorium Tiap Hari 24 Jam
8 ECHO Senin – Sabtu 24 Jam
9 ECG Tiap Hari 24 Jam
Sumber : Data sekunder, 2013

Dari tabel 6 dapat diketahui sebagian besar pelayanan penunjang medis di RS.
Stella Maris melayani 24 jam sehari kecuali CT-Scan dan fisioterapi.

2.4.2 Kegiatan Pelayanan Penunjang Non Medik

2.4.2.1 Bidang Administrasi Medis

a. Rekam Medis
Dalam pengelolaan dan penyelenggaraan Rekam Medis RS. Stella Maris selama
tahun 2010 dilakukuakn kegiatan rutin / non rutin antara lain :
Kegiatan Rutin
1. Pengelolaan berkas rekam medis pasien rawat inap :
a) Assembling
b) Analisa
c) Pengkodean (ICD X)
d) Index (Penginputan Data Medis)
e) Penyimpanan / Peminjaman RM
1. Pelaporan RL1, RL2a, RL2b, RL2a1, RL2b1, RL2.1, RL2.2, RL2.3, RL3, RL4,
RL5, Laporan kematian dan KLB.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 40


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2. Pelayanan Visum Et Repertum


3. Pengisian Formulir klaim pasien asuransi
4. Penyediaan kebutuhan berkas-berkas medis pasien.

Kegiatan Non Rutin

1. Pengelolaan data sensus harian pasien rawat inap dan rawat jalan
2. Bimbingan terhadap mahasiswa praktek
3. Bimbingan terhadap mahasiswa magang
4. Pelayanan terhadap tenaga Penelitian
5. Pelayanan permintaan data dari unit/dokter.
b. Perjanjian Kerja Sama (PKS)
Tabel 18
Kegiatan Bagian Perjanjian Kerjanjian Kerjasama selama Tercatat
Tahun 2011

No Rekanan Rekanan Baru Rekanan


1 Asuransi 2 56
2 Perusahaan 5 32
Total 7 88

Tabel 19

Jumlah Pasien perusahaan dan asuransi dalam

Tahun 2011

No Bulan Total Pasien


1 Januari 289
2 Februari 256
3 Maret 305
4 April 316
5 Mei 326
6 Juni 319
7 Juli 398
8 Agustus 351
9 September 440
10 Oktober 446
11 Nopember 415
12 Desember 427
BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 41
LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Total 4.288

Adapun kegiatan yang dilakukan oleh Bagian PKS selama Tahun 2010 adalah
sebagai berikut :

Kegiatan Rutin :

1. Melakukan Kontrol harian terhadap Pelaksanan Prosedur Jaminan Pasien-pasien


Pelanggan.
2. Melakukan Koordinasi dengan bagian-bagian terkait RS. Stella Maris
sehubungan dengan penanganan pasien pelanggan.
3. Sebagai perwakilan rumah sakit dalam melakukan pelaporan kepada pihak
rekanan mengenai hal-hal yang perlu mendapat izin dari pihak rekanan
sehubungan dengan pengobatan/perawatan pasien.
4. Sebagai perwakilan rumah sakit untuk membuka Jalinan Kerjasama Pelayanan
Kesehatan Sistem Jaminan serta pelaksanaannya kepada semua pihak yang
membutuhkan.
5. Melakukan pendekatan – pendekatan kepada rekanan ataupun langsung kepada
pasien dalam hal penyesuaian kewajiban-kewajiban yang tertunda kepada Pihak
Rumah Sakit.
Kegiatan Khusus :

Penempatan 1 orang petugas pada bagian Registrasi Rawat Jalan yang bertanggung
jawab terhadap pelayanan pasien dengan Sistem Jaminan mulai dari proses
pendaftaran sampai dengan proses konfirmasi langsung kepada Pihak Penjamin
sehubungan dengan Pelayanan Pasien.

Dalam Pelaksanaan tugas Bagian Perjanjian Kerjasama (PKS) masih mengalami


banyak kendala antara lain :

1. Fasilitas yang kurang memadai (Komputer, printer, mesin fax, jaringan internet)
2. Kurangnya komunikasi antara perawat dan pihak PKS mengenai pelaporan
tindakan terhadap pasien di beberapa bagian perawatan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 42


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3. Kurangnya pengetahuan dari beberapa unit tentang fungsi dan peran PKS (di
beberapa unit pelayanan mengira penjaminan pasien di keluarkan oleh pihak
PKS)
4. Di beberapa unit / bagian tidak ingin menerima telepon dari pihak asuransi untuk
menanyakan keadaan umum pasien
5. Sering terjadi revisi billing sehingga pihak PKS yang mendapatkan akibatnya
dari asuransi karena kurang kontrolnya bagian Keuangan
Kurangnya perhatian dokter untuk mengisi laporan medis untuk mempercepat
penjaminan dari pihak asuransi.
c. Administrasi dan Keuangan
Kegiatan yang dilakukan selama tahun 2011 secara garis besar adalah sebagai
berikut:
1. Pencapaian Anggaran
a) Pendapatan
Realisasi pendapatan Tahun 2011 adalah 105% dari rencana
anggaran dan jika di bandingkan dengan tahun 2011 terdapat kenaikan
pendapatan sebesar 7.00 %. Hal ini dicapai karena adanya peningkatan
pendapatan dari sebagian besar unit profit center dalam RS. Stella Maris.
b) Biaya Langsung
Realisasi Biaya langsung (Biaya HPP) keseluruhan tahun 2011
adalah 101% dari rencana anggaran dan jika dibandingkan dengan tahun
2010, maka terdapat kenaikan sebesar 3%
c) Biaya Administrasi Umum
Pada tahun 2011 biaya administrasi dan umum secara keseluruhan
adalah 105% dari rencana anggaran, jika dibandingkan dengan tahun 2010
maka di tahun 2011 ini biaya administrasi & umum mengalami penurunan
sebesar 7%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja manajemen terhadap
pengefisienan biaya sudah mulai dilakukan secara maksimal.
d) Laba
Pencapaian Laba Tahun 2011 sebesar 140% dari rencana anggaran
dan jika dibandingkan dengan tahun 2010 mengalami kenaikan yang cuku
signifikan.
2. Arus Kas

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 43


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Berdasarkan data arus kas sepanjang tahun 2011, posisi cash flow rata-rata
dari januari s/d desember adalah berkisar Rp.1.000.000.000,- s/d 2.000.000.000,-
per bulan. Jika dibandingkan tahun – tahun sebelumnya maka pada tahun 2011
ini cash flow sudah mulai mengalami perbaikan, oleh karena itu manajemen cash
flow untuk tahun depan masih diharapkan dikelolah dengan baik lagi untuk
meningkatkan efisien modal kerja.
3. Bantuan Pasien
Bantuan pasien atau subsidi pasien sepanjang tahun 2011 mengalami
kenaikan dibandingkan tahun 2010, yaitu sebesar 37% dan perlu diketahui bahwa
bantuan pasien tersebut masih mencakup bantuan pasien untuk suster-suster
biarawati, pasien kurang mampu, pasien keluarga karyawan/dokter yang di beri
keringanan serta subsidi pasien jamkesmas.
4. Piutang Pasien Pribadi
Piutang pasien pribadi tahun 2011 masih mengalami peningkatan disbanding
tahun 2010, yaitu sebesar 4% dan perlu diketahui bahwa pada akhir tahun 2011
dilakukan penghapusan piutang pasien pribadi yang dianggap tidak bisa di tagih
lagi yaitu dari tahun 2006 s/d tahun 2009 sebesar Rp.681.989.012,- berdasarkan
hasil keputusan Rapat Direksi.
5. Sisa Hasil Usaha
SHU (Sisa Hasil Usaha) sepanjang tahun 2011 lebih baik disbanding SHU
tahun 2010, hal ini disebabkan adanya peningkatan pendapatan dan di barengi
dengan pengefisiensian biaya.

2.4.2.2 Bidang Umum


a. Bidang Kerumahtanggaan
Kegiatan Pelayanan Kerumahtanggaan RS. Stella Maris meliputi :
1. Komunikasi
2. Linen I
3. Linen II
4. Sanitasi
5. Satpam (Security)
6. Transportasi, dll

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 44


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Semua kegiatan tersebut diatas di Koordinasikan oleh Bidang Kerumahtanggaan


dengan tujuan agar penyelenggaraan Rumah Sakit berjalan dengan lancar.

1. Komunikasi
Bagian Komunikasi bertugas untuk member pelayanan komunikasi 24 jam
secara terus menerus. Adapun yang menjadi tugas pokok dari bagian ini adalah
sebagai berikut :
e) Memberi pelayanan kebutuhan komunikasi yang ada untuk kepentingan
Rumah Sakit dan keluarga pasien.
f) Mencatat aktivitas komunikasi setiap hari
g) Melayani / mengawasi penggunaan wartel
h) Menata dan membersihkan ruang komunikasi.
2. Linen I
Unit Linen I merupakan suatu unit RS. Stella Maris yang memegang
tanggung jawab atas pengelolaan bahan linen dalam hal pencucian dan
penyiapannya, baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal Rumah Sakit.
Adapun Kegiatan Unit Linen I RS. Stella Maris Tahun 2010 adalah sebagai
berikut :
1. Penerimaan dan pencucian barang tenun kotor
2. Pengorganisasian tugas setiap staf di masing-masing Linen I melalui
pembagian dan penjadwalan tugas.
3. Pemberian Pelayanan setiap hari :
a) Senin s/d Kamis & Sabtu s/d Minggu : Pukul 07.00 – 14.00
WITA (Termasuk hari raya).

b) Jumat : Pukul 07.00 – 12.00 Wita


4. Menerapkan proses administrasi dalam hal pencatatan kebutuhan bahan dan
besar penerimaan bahan linen untuk di bersihkan.
Dalam tahun 2009, jumlah rata-rata barang Linen yang termasuk ke dalam
pengolahan Unit Linen I setiap bulan adalah sebesar 5.230 kg.
3. Linen II
Unit Linen II merupakan suatu unit Rumah Sakit Stella Maris yang
memegang tanggung jawab atas pengelolaan bahan linen dalam hal penjahitan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 45


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

dan pembenahannya baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal rumah


sakit.
Adapun kegunaan Unit Linen II Rumah Sakit Stella Maris selama tahun 2010
adalah sebagai berikut :
1. Merealisasikan anggaran yang sudah disetujui oleh Wadir Keperawatan dan
Keuangan untuk seluruh unit di Rumah Sakit Stella Maris.
2. Merealisasikan barang-barang Linen yang di butuhkan secara tiba- tiba
meskipun tidak di anggarkan dari Rumah Sakit sebelumnya.
3. Melakukan perbaikan barang-barang linen yang sobek.
4. Menerima jahitan baju untuk kepentingan internal Rumah Sakit, misalnya
baju pastor, jubah suster biara, Rumah sakit grestelina dan asrama AKPER
untuk perlengkapan tempat tidur (jika di perlukan).
5. Menata kembali barang-barang linen dalam lemari di sertai pemberian
kapur barus (comfort) menghindari bersarangnya bakteri nosokomial.
6. Pertemuan dengan karyawati setempat sebanyak 3 (tiga) kali setahun.
7. Pembuatan administrasi dari bahan pengadaan serta sisa bahan dan barang
tenun dan bahan habis pakai yang sudah di serahkan ke tiap unit kemudian
di Input kedalam computer setiap bulan.
8. Kepala bagian membuat rapor penilaian dari semua pegawai Linen II
setiap bulan.
9. Pembersihan mesin jahit dan pemberian minyak sebanyak 2 (dua) minggu
sekali.
4. Sanitasi
Untuk mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan sesuai
peraturan pemerintah tentang pengelolaan Lingkungan Hidup dan peraturan
Menteri Kesehatan tentang persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit serta
Peraturan Pemeritah Kota Makassar secara khusus tentang pengelolaan
Lingkungan Hidup dalam melakukan Pengelolaan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit mempunyai manajemen dan sumber daya manusia dengan memiliki unit
tersendiri yang bertugas mengontrol/mengawasi sanitasi rumah sakit.
Kegiatan Pokok :
1. Memantau kebersihan lingkungan Rumah Sakit
2. Mengontrol system pengelolaan sampah Rumah Sakit

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 46


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3. Memantau pengelolaan limbah cair rumah sakit


4. Mengelolah Taman Rumah Sakit
5. Memantau pengendalian serangga tikus dan kucing
6. Memantau/mengontrol penggunaan air bersih
7. Memantau kebisingan dan kualitas udara
8. Memantau keselamatan dan kesehatan kerja karyawan Rumah Sakit.
Kegiatan Sanitasi Tahun 2011
a) Mengganti tempat-tempat sampah yang sudah rusak di luar ruangan
b) Menyediakan tempat sampah khusus untuk sampah-sampah medis di
bagian yang menghasilkan sampah medis (25 buah)
c) Mengontrol pemisahan sampah medis dan non medis.
d) Pengambilan sampah medis di setiap hari oleh tenaga khusus dari sanitasi
dan pemusnaannya di lakukan sekali seminggu.
e) Kerjasama dengan pihak ketiga (CV.Wash Mandiri) mengenai pemusnahan
sampah medis.
f) Koordinasi dan kerjasama dengan Dinas Kebersihan Kota Makassar untuk
pengangkutan sampah domestic
g) Mengatasi/perbaikan WC/Kamar mandi, Septic tank dan saluran-saluran
limbah yang bermasalah.
h) Mengontrol system pengolahan IPAL A3BF dan perbaikan mesin-mesin
pompa submersible yang bermasalah.
i) Mengontrol hasil akhir IPAL (Pengukuran kualitas air limbah dan
memelihara ikan di kolam)
j) Pembuatan dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH).
k) Mengusulkan pengadaan kantong plastic khusus sampah medis (Warna
Kuning).
l) Mengusulkan pengadaan TPS untuk sampah medis sesuai anjuran dari
Dinas Lingkungan Hidup.
5. Keamanan (Satpam)
Unit satuan pengamanan Rumah Sakit Stella Maris bertanggung jawab atas
penyelenggaraan pengamanan di lingkungan Rumah Sakit Stella Maris. Adapun
kegiatan Unit Satuan Pengamanan Rumah Sakit Stella Maris selama tahun 2010
adalah sebagai berikut :

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 47


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

a) Penjagaan Keamanan di Lingkungan Rumah Sakit


b) Pengorganisasian dan penempatan anggota sesuai bagian dan jadwal tugas
yang telah di tetapkan.
c) Penyelenggaraan pengamanan setiap hari (Senin – Minggu)
d) Menerapkan proses administrasi dalam hal pembuatan laporan hasil
pengamanan Rumah Sakit Stella Maris setiap hari kepada Kepala Bagian
dari Unit Terkait.
Secara Umum pada Tahun 2011 penyelenggaraan pengamanan berjalan dengan
cukup baik meskipun masih terdapat beberapa kejadian terkait masalah
pengamanan di RS. Stella Maris, akan tetapi secara umum telah dapat di
selesaikan/ diatasi bersama dengan baik dengan pihak keluarga terkait maupun
kerjasama dengan pihak yang berwajib untuk menindaklanjuti pelaku dengan
tindakan pidana sebagaimana yang berlaku dan telah di tetapkan berdasarkan
Undang-Undang.

6. Pendidikan & Pelatihan (Diklat) RS. Stella Maris Tahun 2012


Pada dasarnya kegiatan Bagian Pendidikan dan Pelatihan RS. Stella Maris
selama bulan Januari – Desember Tahun 2011 mencakup 2 (dua) kegiatan pokok
yaitu Kegiatan di dalam dan kegiatan di luar Rumah Sakit.
a. Kegiatan di dalam Rumah Sakit
Kegiatan pada bagian ini meliputi:
1. Menerima dan memproses surat masuk ke Sekretariat Direksi. Jenis
surat masuk tersebut meliputi :
1.1 Perjanjian kerjasama dengan institusi pendidikan
1.2 Izin praktek magang/PKL institusi pendidikan
1.3 Residensi Fakultas Kedokteran Universitas Kedokteran Unhas
1.4 Coassisten Fakultas Kedokteran Universitas Kedokteran Unhas
1.5 Residensi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas
1.6 Izin penelitian institusi pendidikan
b. Menerima dan melakukan registrasi mahasiswa kedokteran UNHAS
c. Menerima mahasiswa STIKES dan mengatur praktek ke bagian-bagian
d. Menerima pegawai magang dari Rumah Sakit Lain

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 48


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

e. Menyelesaikan administrasi termasuk surat keterangan pendidikan, sertifikat


magang dan nilai praktek mahasiswa
f. Melakukan tindak lanjut menyelesaikan masalah yang timbul selama
mahasiswa praktek dan berkoordinasi dengan pembimbing praktek dan
institusi pendidikan
g. Kegiatan di luar Rumah Sakit
Dalam rangka upaya meningkatkan kinerja karyawan RS. Stella
Maris, Pihak manajemen telah mengikutsertakan karyawannya sesuai
profesi masing-masing pada program training di selenggarakan oleh Institusi
/instansi lain dalam periode januari – desember 2011.

Analisis :

Pelayanan Kesehatan yang terdapat di Rumah Sakit Stella Maris Makassar ini telah
memenuhi standar pelayanan yang harus ada dalam PERATURAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 340 /MENKES /PER/III/2010
TENTANG KLASIFIKASI RUMAH SAKIT, mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 4 (empat)
Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 8 (delapan) Pelayanan Medik Spesialis Lainnya dan 2
(dua) Pelayanan Medik Subspesialis Dasar. Pelayanan yang dimaksud adalah Pelayanan
Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik Spesialis Dasar, Pelayanan
Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik Spesialis Lain, Pelayanan Medik Spesialis Gigi
Mulut, Pelayanan Medik Subspesialis, Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan
Penunjang Klinik dan Pelayanan Penunjang Non Klinik.

2.5 Kinerja Kegiatan Pelayanan Medis

2.5.1 Pelayanan Rawat Inap

2.5.1.1 Evaluasi Bed Occupancy Rate (BOR)

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 49


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 21
Bed Occupancy Rate (BOR)

Bed Occupancy Rate (%)


No Unit perawatan Depkes
2010 2011 2012
1 St. Maria III - 73,61 74,8 60%
-
St. Maria II - 78,72 81,6 85%
2 St. Yoseph 71,8 65,99 65,3

3 St. Bernadeth I - 74,04 69,6


St. Bernadeth II - 75,59 73,9
St.Bernadeth III 80,36 84,00 77,08
4 St.Theresia 39,53 36,04 25,1

5 St.Elisabeth 38,8 50,96 37,8

Rumah Sakit 64,90 62,2 72,48


Sumber : Data Sekunder RS.Stella Maris 2012

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa BOR RS.Stella Maris dari data 3 tahun
terakhir 2010-2012 .Dari tahun 2011 sebesar 62,2,meningkat 10,28% menjadi
sebesar 72,48% pada tahun 2012 .Peningkatan ini menunjukkan bahwa angka BOR
RS.Stella Maris telah memenuhi standar Depkes , yakni 60%-85%.

2.5.1.2 Bed Turn Over

Tabel 22
Bed Turn Over (Kali) Rumah Sakit Stella Maris 2013

Bed Turn Over (Kali)


No Unit perawatan Depkes
2010 2011 2012
1 St. Maria III - 52,47 51,6 40 Kali
St. Maria II - 53,5 52,67 -
2 St. Yoseph 45 34,08 27,16 50 Kali
3 St. Bernadeth I - 39,94 38,06

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 50


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

St. Bernadeth II - 50,12 53,08


St.Bernadeth III 33 59,2 51,7
4 St.Theresia 42 35,39 29,9
5 St.Elisabeth 38 52,75 51,9
Rumah Sakit 45 45,15 44,51
Sumber : data sekunder 2013

Bed turn over Rumah Sakit Stella Maris pada keseluruhan perawatan rawat inap
pada 3 tahun terakhir menunjukkan bahwa tahun 2012 jumlah yang diperoleh sebesar
44,51 kali lebih rendah dari tahun sebelumnya yakni pada tahun 2011 sebesar
45,15%.Namun,penurunan angka BTO ini masih pada standar Depkes yang
menetapkan min 40-50 kali,artinya BTO pada tahun 2012 masih sesuai dengan
standar atau memenuhi standar.

2.5.1.3 Evaluasi Average Length Of Stay (AVLOS) RS.Stella Maris 2013

Tabel 23
Average Length Of Stay (AVLOS) RS.Stella Maris 2013

Average Length Of Stay (AVLOS)


No Unit perawatan Depkes
2010 2011 2012
1 St. Maria III - 4 4
St. Maria II 5 5
2 St. Yoseph 7 7 6
St. Bernadeth I - 7 6
6 Hari
3 St. Bernadeth II - 5 5
-
St.Bernadeth III 4 4 5 8 Hari
4 St.Theresia 4 3 3
5 St.Elisabeth 6 5 3
Rumah
6 5 5
Sakit
Sumber : Data Sekunder RS.Stella Maris 2012

Berdasarkan data diatas,dapat disimpulkan bahwa AVLOS RS.Stella Maris dari


tahun 2010-2011 mengalami penurunan sebsar 1 hari dan sampai 2012 belum ada
perubahan yg signifikan.hal ini menunjukkan bahwa 2 tahun terakhir masih belum
mampu memenuhi standar Depkes yakni selama 6 – 8 hari.

2.5.1.4 Evaluasi Turn Over Interval (TOI)

Tabel 24

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 51


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Turn Over Interval (TOI)

Turn Over Interval (TOI)


No Unit perawatan Depkes
2010 2011 2012
St. Maria III - 2 2
1
St. Maria II - 1 1
2 St. Yoseph 2,28 3 2
St. Bernadeth I - 2 2
3
St. Bernadeth II - 2 2 1-3 hari
St.Bernadeth III 1,3 1 1
4 St.Theresia 6,04 7 4
5 St.Elisabeth 6,31 2 3
Rumah Sakit 3,24 2,81 2,12
Sumber : Data Sekunder RS.Stella Maris 2012

Berdasarkan rata-rata TOI secara keseluruhan pada perawatan rawat inap RS.Stella
Maris dapat disimpulkan bahwa Turn Over Internal selama 3 tahun terakhir dari tahun
2010-2012 terus mengalami penurunan,namun hal ini masih tetap sesuai dengan standar
depkes yakni selama 1-3 hari,sedangkan TOI pada tahun 2012 rata-rata selama
2,12,artinya masih memenuhi standar Depkes.

2.5.1.5 Evaluasi Gross Death Rate (GDR) RS.Stella Maris 2013

Tabel 25

Gross Death Rate (GDR) RS.Stella Maris 2013

Gross Death Rate (GDR)


No Unit perawatan Depkes
2010 2011 2012
St. Maria III - 10 10
1
St. Maria II - 14 6
2 St. Yoseph 11,58 14 9
St. Bernadeth I - 27 25
3 St. Bernadeth II - 16 12
St.Bernadeth III 16,32 20 11
4 St.Theresia 28,05 35 24 ≤
5 St.Elisabeth 4,35 8 3 45%
Rumah Sakit 43,67 53, 62 12,5
Sumber : Data Sekunder RS.Stella Maris 2012

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 52


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Pada tahun 2012 terjadi penurunan angka GDR yang sangat drastis,dari tahun 2011
sebesar 53,62% menurun menjadi 12,5%.Angka ini sangat jauh lebih rendah dari angka
yang ditargetkan pada Depkes yang seharusnya angka GDR berkisar ≤
45%.Kesimpulannya angka Gross Death Rate RS.Stella Maris pada tahun 2012 belum
memenuhi standar.

2.5.1.6 Evaluasi Net Death Rate (‰)

Tabel 26

Net Death Rate (‰) RS.Stella Maris 2013

Net Death Rate (‰)


No Unit perawatan Depkes
2010 2011 2012
St. Maria III - 5 6
1
St. Maria II - 9 5
2 St. Yoseph 4,83 9 6
St. Bernadeth I - 16 1
3 St. Bernadeth II - 13 9 < 25%
St.Bernadeth III 0 0 7
4 St.Theresia 6,43 9 4
5 St.Elisabeth 6,35 15 0
Rumah Sakit 21,99 26, 49 5,42
Sumber : Data Sekunder 2012

Pada tahun 2012 rata-rata keseluruhan jumlah pasien perawatan rawat inap angka Net
Death Rate (‰) RS.Stella Maris menunjukkan angka yang paling terkecil dari 2 tahun
sebelumnya,yakni 2012 sebesar 5,42 dan hal ini menunjukkan bahwa jauh dibawah
standar yang telah ditetapkan yang mengharuskan angka jumlah NDR berkisar < 25%
.Kesimpulannya angka Net Death Rate RS.Stella Maris pada tahun 2012 belum
memenuhi standar Depkes.

Tabel 27

Kinerja pelayanan perawatan rawat inap RS.Stella Maris

Tahun Standar
No Variabel Ket
2010 2011 2012 (Depkes)
1 Bed Occupancy 61,05 64,90 72,8 60-85% Memenuhi

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 53


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Rate (BOR) Standar


2 Bed Turn Over 43,05 45,15 44,51 40-50 Memenuhi
(BTO) Kali Standar
3 Average Length 6,07 5,27 5 6-8 Hari Tidak
of Stay (ALOS) Memenuhi
Standar
4 Turn Over 3,31 2,81 1-3 Hari Memenuhi
Interval (TOI) 2 Standar
5 Gross Death 43,67 53,09 12,5 ≤ 45% Belum
Rate (GDR) Memenuhi
Standar
6 Net Death Rate 21,99 25,63 5,42 ≤ 25% Belum
(NDR) Memenuhi
Standar
Sumber : Data sekunder 2012

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan dari data 3 tahun terakhir 2010-2012.BOR
RS.Stella Maris ditahun 2010 paling rendah yaitu sebesar 61,05% dan dari tahun ke tahun
terus meningkat, dan pada tahun 2012 angka Bed Occupancy Rate sebesar 72,8%.Namun
angka Bed Occupancy Rate RS.Stella Maris ini maish mampu memenuhi standar
Depkes.Sedangkan pada variable BTO dilihat bahwa angka tertinggi terjadi pada tahun
2011 sebanyak 45,15 kali dan menurun hingga ke terendah yakni pada tahun 2012
sebanyak 43,05 dengan selisih 1,04%.Berdasarkan uraian angka Bed Turn Over
RS.Stella Maris masih memenuhi standar Depkes.Sedangkan ALOS terus mengalami
penurunan selama 3 tahun terakhir dari tahun 2010 sampai 2012,tahun 2012 merupakan
angka yang terendah yakni sebesar 5 hari,sedangkan standar Depkes mengharuskan 6-8
hari,artinya ALOS RS.Stella Maris tidak memenuhi standar.Angka GDR pada tahun 2012
sebesar 12,5% merupakan angka terendah dalam 3 tahun terakhir,angka ini menunjukkan
bahwa GDR RS.Stella Maris belum memnuhi standar.Selanjutnya,yang terakhir angka
NDR yang tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 25,63,namun menurun drastis
ditahun 2012 sebesar 5,42% dengan selisih 20,1 %,Angka ini menunjukkan bahwa angka
Net Death Rate RS.Stella Maris belum memenuhi standar Depkes.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 54


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 28
Data 10 Penyakit terbanyak pelayanan Rawat Inap Tahun 2013
Periode : 01-Jan-2013 - 31-Oct-2013

Kode Jenis Kelamin Pasien


No. Keterangan
Diagnosa Mati
Lk Pr Jmlh
1 a91 DHF 302 334 636 7
2 A09 GE, Enteritis, Colitis 336 297 633 7
3 K30 Dyspepsia 102 264 366 1
4 A01.0 Typhoid fever 127 204 331 1
Stroke, not specified as haemorrhage or
5 I64 101 115 216 25
infarction
6 J02.9 Acute pharyngitis, unspecified 132 81 213 1
Tuberculosis of lung, without mention of
7 A16.2 113 68 181 12
bacteriologicalor histological confirmation
Acute upper respiratory infection,
8 J06.9 73 79 152 0
unspecified
9 S09.9 Unspecified injury of head, gusi 87 65 152 14
10 J18.9 Pneumonia, unspecified 75 77 152 19
11 N18.0 End-stage renal disease 69 68 137 9
12 I50.0 Congestive heart failure 63 62 125 23
13 I10 Essential (primary) hypertension 51 73 124 2
Catatan : Data ditampilkan berdasarkan registrasi pasien
dan diagnosa per periode
Sumber : Data Sekunder 2013

Berdasarkan daftar penyakit terbanyak rawat inap diatas dapat disimpulkan bahwa
penyakit terbanyak adalah penyakit Dengue Haemorrhagic Fever atau Demam Berdarah
dengan total jumlah paseinnya sebanyak 636 dan meninggal terbanyak sebanyak 7
orang.sedangkan penyakit terendah atau penderita penyakit yang paling sedikit adalah
Hipertensi yakni sebanyak 124 orang dengan total meninggal sebanyak 2 orang.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 55


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2.5.2 Pelayanan Rawat Jalan

Tabel 29

Data Pelayanan Kunjungan Rawat Jalan RS. Stella Maris Tahun 2011

No Jenis Pelayanan Kunjungan Kunjungan


Rawat Jalan Baru Ulang
1 Penyakit Dalam 372 861
2 Bedah 154 169
3 Kesehatan Anak
a. Neonatal 3 0
b. Lain-lain 334 612
4 Obstetri & Ginekologi
a. Ibu Hamil 34 153
b. Lain-lain 69 130
5 Keluarga Berencana 48 45
6 Bedah Syaraf 0 0
7 Saraf 73 163
8 Jiwa 3 8
9 THT 207 424
10 Mata 148 272
11 Kulit & Kelamin 96 141
12 Gigi & Mulut 70 414
13 Kardiologi 0 0
14 Radiologi 1553 67
15 Bedah Orthopedi 0 0
16 Paru-paru 0 0
17 Kusta 0 0
18 Umum 361 509
19 Rawat Darurat 2773 2217
20 Rehabilitasi Medik 130 677
21 Akupuntur Medik 0 0
22 Konsultasi Gizi 0 0
23 Day Care 0 0
TOTAL 6,428 6,862
Sumber : Data Sekunder 2011

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pelayanan rawat jalan untuk kunjungan baru
sebanyak 6.428 orang sedangkan untuk kunjungan ulang sebanyak 6.862 orang.
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan rawat jalan terbanyak pada

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 56


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

rawat darurat dengan kunjungan baru sebanyak 2773 orang dan kunjungan ulang
sebanyak 6.862 orang.

2.5.2 Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

Tabel 30
Kinerja Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Tahun 2011

Tahun
Jenis Pelayanan
2010 2011 2012
Bedah 4.052 5.228 4.374
Non Bedah 13.417 14.957 14.863
Kebidanan 152 274 223
Total 17.621 20.459 19.460
Sumber : Data Sekunder 2013

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pada tahun 2012 jumlah pelayanan instalasi
gawat darurat mengalami penurunan sebesar 19.460 atau mengalami penurunan sebesar
4,88% dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2011 sebesar 20.459 dan mengalami
peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2010 sebesar 16,10%. Berdasarkan tabel
diatas dapat disimpulkan bahwa trend rata-rata pencapaian jumlah pelayanan instalasi
gawat darurat berada dalam trend fluktuasi dimana terjadi peningkatan dari tahun 2010-
2011 kemudian mengalami penurunan dari tahun 2011-2012.

2.6 Kegiatan Pelayanan Penunjang Medik


Adapun Pelayanan Penunjang Medis yang tersedia di RS. Stella Maris adalah sebagai
berikut:
a. Instalasi Laboratorium

Instalasi laboratorium terletak di lantai satu gedung baru RS. Stella Maris, dekat
dengan loket, farmasi dan pelayanan rawat jalan. Instalasi laboraturium, meliputi:

1) Pemeriksaan Kimia Darah


2) Pemeriksaan Hematologi
3) Pemeriksaan Serologi

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 57


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

4) Pemeriksaan Bakteriologi
5) Pemeriksaan Gula darah
6) Pemeriksaan Liquor
7) Pemeriksaan Transudat/Exudat
8) Pemeriksaan Urine
9) Pemeriksaan Tinja
10) Pemeriksaan Analisa Gas Darah.
b. Instalasi Radiologi
Instalasi Radiologi memberikan pelayanan selama 24 jam, meliputi:
1) Foto tanpa bahan kontras
2) Foto dengan bahan kontras
3) CT-Scan
4) USG
c. Instalasi Farmasi
Instalasi Farmasi terletak di lantai satu gedung baru RS. Stella Maris, dekat dari loket,
laboratorium, instalasi rawat jalan, dan Instalasi Rawat Inap Santa Maria. Instalasi
farmasi meliputi:
1) Pelayanan obat Generik
2) Pelayanan obat Paten
d. Instalasi Fisioterapi
Instalasi Fisioterapi terdapat di gedung lama RS. Stella Maris berdekatan dengan
Instalasi Radiologi, pelayanan Instalasi Fisioterapi, meliputi:

1) Exercise Therapy 3) Aktino Therapy (Infra Red Rays)

2) Electro Therapy : 4) Pembuatan Alat Bantu (Polar Care)

- Diathermy/UKG
- Ultrasonic
- Interferensi
- Teksis Cervical
- Teksis Lumbal

2.6.1.1 Penunjang Khusus

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 58


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Adapun penunjang khusus yang ada di RS. Stella Maris, meliputi:


1) Electro Encephalografi (EEG) 4) Exercise Treadmill Test
2) Electro Kardiografi (EKG) 5) ECHO
3) Hemodialisa
a. Medical Check Up
Instalasi ini terdapat di gedung lama RS. Stella Maris dekat dengan Ruang ICU,
Instalasi Bedah Sentral, dan instalasi rawat jalan yang berada di lantai satu gedung baru
RS. Stella Maris.
Pemeriksaan Medical Check Up adalah suatu Prosedur yang dilakukan untuk
mengetahui status kesehtan individu saat ini dan sebagai usaha untuk memelihara
kesehatan secara berkala. Pelayanan Medical Chek Up RS. Stella Maris di klasifikasikan
ke dalam beberapa paket paket pelayanan sebagai berikut:
1) Pelayanan sederhana A dan B
2) Pelayanan medium A dan B
3) Pelayanan eksekutif A dan B
4) Pelayanan khusus A dan B
b. Pelayanan Kamar Operasi
Pelayanan kamar operasi di RS. Stella Maris berupa kegiatan pembedahan yang
meliputi :

1) Bedah Umum 6) Kulit Kelamin


2) Obgyn 7) Gigi Mulut
3) Bedah Syaraf 8) Kardiologi
4) THT 9) Bedah Orthopedi
5) Mata 10) Bedah Paru, dll
c. Pelayanan Anastesi
Pelayanan anastesi di RS. Stella Maris meliputi:

1) Umum
2) Spiral
3) Lokal
4) Neurolep
d. Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan di RS. Stella Maris, meliputi:

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 59


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

1) Persalinan (persalinan normal, persalinan + komplikasi, dan Sectio Caesaria)


2) Abortus
e. Pelayanan Diagnostik dan Terapi Lainnya
Pelayanan kebidanan di RS. Stella Maris mencakup kegiatan:
1) Fonokardiografi 6) Exercise Test
2) Echo Kardiografi 7) Punksi
3) Elektro Kardiografi 8) Faal Paru (spirometri)
4) Hemodialisa 9) Karotik Kurve
5) Elektro Encephalografi 10) ACG
Jadwal Pelayanan Penunjang Medis

Pelayanan penunjang medis di RS. Stella Maris memiliki jadwal pelayanan yang telah
ditentukan oleh pihak rumah sakit, jadwal tersebut dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut:

Tabel 31

Jadwal Pelayanan Penunjang Medis RS. Stella Maris Tahun 2012

No. Jenis Pelayanan Hari Pelayanan Jam Pelayanan


1 CT Scan Senin – Sabtu 08.00 – 21.00
2 ECG Tiap Hari 24 Jam
3 ECHO Senin – Sabtu 24 Jam
4 Farmasi Tiap Hari 24 Jam
5 Fisioterapi Senin – Sabtu 07.00 – 14.00
6 Hemodialisa Senin – Sabtu 08.00 – 21.00
7 Laboratorium Tiap Hari 24 Jam
8 Radiologi Tiap Hari 24 Jam
9 USG Tiap Hari 24 Jam
Sumber : Data Sekunder RS.Stella Maris Tahun 2012

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 60


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa sebagian besar pelayanan penunjang medis di
RS. Stella Maris melayani 24 jam sehari kecuali CT Scan, ECHO, dan Fisioterapi.

2.6.1.2 Pelayanan Penunjang Non Medik


2.6.1.3 Bidang Administrasi Medis
a. Rekam Medis
Rumah Sakit harus menyelengarakan sistem informasi manajemen rumah
sakit yang bersumber pada rekam medis yang handal dan profesional.
Kegiatan pada bagian Unit Rekam Medis terpusat pada 2 bagian yaitu:
1. Loket pendaftaran
Pada loket pendaftaran, pasien baru maupun pasien lama didata
untuk mengisi formulir identitas serta menentukan jenis pelayanan apa
yang dibutuhkan, memeriksa ada tidaknya rujukan dan sebagainya.
Kemudian memberi nomor reka medis pada pasien lama.
Petugas pada loket pendaftaran melaksanakan berbagai kegiatan
pendataan pasien dengan mengisi rekam medis dari berbagai unit
pelayanan ke komputer yang selanjutnya akan diolah pada bagaian
pengolahan data dan pelaporan.
Dalam hal pelanyanan, pada bagian loket pendaftaran Rawat Jalan
memberikan pelayanan mulai dari 07.00-14.00. Dan pada loket UGD
memberikan pelayanan selama 1x24 jam dengan menggunakan sistem
shif, yaitu:
a. Shift pagi yaitu dari pukul 07.00-14.00 WITA
b. Shift sore yaitu dari pukul 14.00-21.00 WITA
c. Shift malam yaitu dari pukul 21.00-07.00 WITA
2. Bagian pengolahan data dan pelaporan
Bagian pengolahan data dan pelaporan melaksanakan barbagai
kegiatan diantaranya yaitu:
a. Mengawasi dan mengatur kegiatan pelayanan rekammedis.
b. Membuat laporan-laporan yang akan diserahkan ke departemen
kesehatan.
c. Membuat visum et repertum, pengurusan asuransi.
d. Menyusun berkas rekam medis padarak penyimpanan file.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 61


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

e. Mengolah data laporan triwulan: (Real Live) RL-2.1; RL-2.2;


dan RL-2.3.
f. Mengumpulkan data laporan RL-3 dan RL-5.
g. Memberi kode diagnosa (ICD-10) pada berkas rekam medis
rawat jalan dan rawat inap.
h. Menginput data dari rekam medis ke komputer.
i. Analisa b erkas rekam medis rawat inap.
j. Melayani peminjaman, permintaan fotocoy berkas rekam medis.
k. Merapikan dan menyusun berkas rekam medis.
l. Penyediaan barang kebutuhan administrasi.
Dalam hal pelayanan, pada bagian pengolahan data dan
pelaporan memberikan pelayan mulai dari jam 07.00-14.00. pada
bagian ini juga melayani permintaan visum et repertum (keterangan
tertulis yang dibuat oleh dokter dalam ilmu kedokteran forensik),
resume/laporan medis (asuransi), dan hasisl pemeriksaan penujang
medis yang melayani dari hari senin-sabtu, dengan jadwal sebagai
sebagai berikut:

a. Senin s/d Kamis pada pukul 07.15-13.30 WITA


b. Jumat pada pukul 07.15-11.30 WITA
c. Sabtu pada pukul 07.15-13.30 WITA
b. Perjanjian Kerja Sama (PKS)
Kegiatan yang dilakukan oleh Bagian PKS selama Tahun 2012
adalah sebagai berikut:
Kegiatan Rutin:
1. Melakukan Kontrol harian terhadap Pelaksanan Prosedur
Jaminan Pasien-pasien Pelanggan.
2. Melakukan Koordinasi dengan bagian-bagian terkait RS. Stella
Maris sehubungan dengan penanganan pasien pelanggan.
3. Sebagai perwakilan rumah sakit dalam melakukan pelaporan
kepada pihak rekanan mengenai hal-hal yang perlu mendapat
izin dari pihak rekanan sehubungan dengan
pengobatan/perawatan pasien.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 62


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

4. Sebagai perwakilan rumah sakit untuk membuka Jalinan


Kerjasama Pelayanan Kesehatan Sistem Jaminan serta
pelaksanaannya kepada semua pihak yang membutuhkan.
Kegiatan Khusus :
Penempatan 1 orang petugas pada bagian Registrasi Rawat Jalan
yang bertanggung jawab terhadap pelayanan pasien dengan Sistem
Jaminan mulai dari proses pendaftaran sampai dengan proses
konfirmasi langsung kepada Pihak Penjamin sehubungan dengan
Pelayanan Pasien.
Dalam Pelaksanaan tugas Bagian Perjanjian Kerjasama (PKS)
mengalami beberapa kendala antara lain:
1. Kurangnya komunikasi antara perawat dan pihak PKS mengenai
pelaporan tindakan terhadap pasien di beberapa bagian
perawatan
2. Kurangnya pengetahuan dari beberapa unit tentang fungsi dan
peran PKS (di beberapa unit pelayanan mengira penjaminan
pasien di keluarkan oleh pihak PKS)
3. Di beberapa unit / bagian tidak ingin menerima telepon dari
pihak asuransi untuk menanyakan keadaan umum pasien.
4. Sering terjadi revisi billing sehingga pihak PKS yang
mendapatkan teguran dari asuransi karena kurang kontrolnya
bagian Keuangan.
5. Kurangnya perhatian dokter untuk mengisi laporan medis untuk
mempercepat penjaminan dari pihak asuransi.
c. Administrasi dan Keuangan
Kegiatan yang dilakukan selama tahun 2012 secara garis besar adalah
sebagai berikut:
1. Pencapaian Anggaran
a. Pendapatan
Realisasi pendapatan tahun 2012 adalah 101% dari
rencana anggaran dan jika dibandingkan dengan tahun 2011
terdapat kenaikan pendapatan sebesar 2,00%. Hal ini dicapai

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 63


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

karena adanya peningkatan pendapatan dari sebagian besar


unit profit center dalam RS. Stella Maris.
b. Biaya Langsung
Realisasi Biaya Langsung (Biaya HPP) Keseluruhan
tahun 2012 adalah 101% dari Rencana Anggaran. Jika
dibandingkan dengan tahun 2011 maka terdapat kenaikan
sebesar 17%.
c. Biaya Administrasi Umum
Pada tahun 2012 biaya Administrasi dan Umum secara
keseluruhan adalah 94% dari tencana Anggaran. Jika
disbanding dengan tahun 2011 maka ditahun 2012 ini Biaya
Administrasi dan Umum juga terdapat kenaikan sebesar 7%.
d. Laba
Pencapaian laba tahun 2012 sebesar 26% dari rencana
anggaran. Perolehan laba ditahun 2012 ini sangat minim hal
ini disebabkan adanya beberapa kebijakan antara lain adanya
kenaikan gaji pada bulan Juli dan kenaikan harga perolehan
farmasi, dan bahan-bahan lain.
e. Arus Kas
Berdasarkan data arus kas sepanjang tahun 2012 , posisi
Cash Flow rata-rata dari Januari s/d Desember adalah
berkisar Rp 1.000.000.000,-s/d Rp 2.000.000.000,- per
bulan. Dan posisi pada bulan September berkisar Rp
3.000.000.000,-. Hal ini disebabkan adanya pembayaran
pasien AKSES PNS pada bulan yang bersangkutan. Jika
dibanding tahun-tahun sebelumnya maka pada tahun 2012
ini Cash Flow masih mengalami penurunan. Dengan
demikian, manajemen Cash Flow masih perlu dikelola
dengan lebih baik untuk meningkatkan efisiensi modal kerja.
f. Bantuan Pasien
Bantuan pasien atau subsidi pasien pada tahun 2012
mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2011, yaitu sebesar
69% dan perlu diketahui bahwa bantuan pasien tersebut

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 64


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

masih mencakup bantuan pasien untuk suster-suster


biarawati, pasien kurang mampu, pasien keluarga
karyawan/dokter yang di beri keringanan serta subsidi pasien
jamkesmas.
g. Piutang Pasien Pribadi
Piutang pasien pribadi tahun 2012 mengalami
peningkatan disbanding tahun 2011 yaitu sebesar 18%.
Untuk mengatasi masalah peningkatan piutang pribadi ini
maka perlu meningkatkan kinerja bagi yang telah disediakan
untuk penagihan piutang pasien pribadi serta melakukan
penagihan panjar bagi pasien pribadi yang masih dirawat.
h. Sisa Hasil Usaha
SHU (Sisa Hasil Usaha) sepanjang tahun 2012 masih
seperti tahun-tahun sebelumnya belum sesuai yang
diharapkan. Hal ini disebabkan adanya peningkatan biaya
antara lain biaya gaji, kenaikan bahan-bahan baik HPP
maupun Biaya Administrasi dan Umum.

2.6.1.4 Bidang Umum


a. Bidang Kerumahtanggaan
Kegiatan Pelayanan Kerumahtanggaan RS. Stella Maris meliputi :
1. Komunikasi
2. Linen I
3. Linen II
4. Sanitasi
5. Satpam (Security)
6. Pendidikan & Pelatihan (Diklat), dan lain-lain.
Semua kegiatan tersebut diatas di Koordinasikan oleh Bidang
Kerumahtanggaan dengan tujuan agar penyelenggaraan Rumah Sakit
berjalan dengan lancar.

1. Komunikasi

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 65


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Bagian Komunikasi bertugas untuk member pelayanan


komunikasi 24 jam secara terus menerus. Adapun yang menjadi
tugas pokok dari bagian ini adalah sebagai berikut :
a. Memberi pelayanan kebutuhan komunikasi yang ada untuk
kepentingan Rumah Sakit dan keluarga pasien.
b. Mencatat aktivitas komunikasi setiap hari
c. Melayani/mengawasi penggunaan wartel
d. Menata dan membersihkan ruang komunikasi.
2. Linen I
Unit Linen I merupakan suatu unit RS. Stella Maris yang
memegang tanggung jawab atas pengelolaan bahan linen dalam
hal pencucian dan penyiapannya baik untuk kebutuhan internal
maupun eksternal Rumah Sakit.
Adapun Kegiatan Unit Linen I RS. Stella Maris Tahun 2012 adalah
sebagai berikut :
1. Penerimaan dan pencucian barang tenun kotor
2. Pengorganisasian tugas setiap staf di masing-masing Linen I
melalui pembagian dan penjadwalan tugas.
Pemberian Pelayanan setiap hari :
a. Senin s/d Kamis & Sabtu s/d Minggu : Pukul 07.00 – 14.00
WITA (Termasuk hari raya).
b. Jumat : Pukul 07.00 – 12.00 Wita
3. Menerapkan proses administrasi dalam hal pencatatan
kebutuhan bahan dan besar penerimaan bahan linen untuk di
bersihkan.
Dalam tahun 2009, jumlah rata-rata barang Linen yang termasuk
ke dalam pengolahan Unit Linen I setiap bulan adalah sebesar
5.230 kg.
3. Linen II
Linen II adalah salah satu upaya untuk meningkatkan mutu
pelayanan Rumah Sakit melalui Pelayanan Penunjang Medik. Kata
“Linen” sendiri adalah nama suatu jenis serat atau bahan yang

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 66


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

dibuat dari tanaman alami seperti halnya karung dibuat dari kapas
atau wool yang dibuat dari bulu domba.
Linen dianggap penting karena dapat mempengaruhi
kenyamanan dan kepuasan pasien, disamping nilai atau harga linen
yang mahal yang sangat mempengaruhi biaya oprasional dan pada
akhirnya akan mempengaruhi untung ruginya Rumah Sakit
tersebut. Berikut kegiatan yang dilakukan oleh Linen II :
1. Kegiatan Pokok
a. Mengelolah Sub Bagian Linen II dan terselenggaranya fungsi
penunjang untuk pelayanan menyeluruh
b. Menyelenggarakan kegiatan administrasi yang terkait dan
melayani pelayanan Linen II
c. Melaksanakan koordinasi dengan kepala bidang dan
perawatan
2. Rincian kegiatan:
a. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pelayanan Linen II
sesuai kebutuhan unit-unit kerja
b. Menjamin pelayanan administrasi pada instalasi Linen II
c. Melakukan inventarisasi dan pemeliharaan alat-alat dengan
fasilitas lainnya dan keselamatan kerja

Linen II di Rumah Sakit dibutuhkan disetiap ruangan. Kebutuhan


akan linen ini sangat bervariasi, baik jenis jumlah dan kondisinya.
Alur pengelolaan linen cukup panjang, membutuhkan pengelolaan
khusus dan banyak melibatkan perawat, penjahit, tukang setrika
serta ahli kesehatan dan keselamatan kerja. Linen II akan
memproduksi barang-barang berupa bahan tenun sesuai permintaan
dari unit kerja lainnya. Untuk mendapatkan kualitas yang baik,
nyaman dan siap pakai diperlukan perhatian khusus.
4. Sanitasi
Untuk mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan
sesuai peraturan pemerintah tentang pengelolaan Lingkungan
Hidup dan peraturan Menteri Kesehatan tentang persyaratan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 67


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit serta Peraturan Pemeritah


Kota Makassar secara khusus tentang pengelolaan Lingkungan
Hidup dalam melakukan Pengelolaan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit mempunyai manajemen dan sumber daya manusia
dengan memiliki unit tersendiri yang bertugas
mengontrol/mengawasi sanitasi rumah sakit.
Kegiatan Pokok:
1. Memantau kebersihan lingkungan Rumah Sakit
2. Mengontrol system pengelolaan sampah Rumah Sakit
3. Memantau pengelolaan limbah cair rumah sakit
4. Mengelolah Taman Rumah Sakit
5. Memantau pengendalian serangga tikus dan kucing
6. Memantau/mengontrol penggunaan air bersih
7. Memantau kebisingan dan kualitas udara
8. Memantau keselamatan dan kesehatan kerja karyawan
Rumah Sakit.
Kegiatan Sanitasi Tahun 2012
a. Penambahan beberapa tempat sampah umum
b. Menyediakan tempat sampah khusus untuk sampah-sampah
medis yang lebih berkualitas di bagian yang menhasilkan
sampah medis.
c. Pengadaan kantong plastic sampah sesuai dengan jenis
sampah untuk dilapisi pada setiap tempat sampah (warna
kuning dan hitam).
d. Mengontrol pemisahan sampah medis dan non medis
e. Pengambilan sampah medis di setiap hari oleh tenaga khusus
dari sanitasi dan pemusnaannya dilakukan sekali seminggu.
f. Kerjasama dengan pihak ketiga (CV. Wash Mandiri)
mengenai pemusnaan sampah medis
g. Koordinasi dan kerjasama dengan Dinas Kebersihan Kota
Makassar untuk pengangkutan sampah domestik
h. Mengatasi/perbaikan WC/kamar mandi septic tank dan
saluran-saluran limbah yang bermasalah

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 68


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

i. Mengontrol sistem pengolahan limbah IPAL A3BF dan


perbaikan mesin-mesin pompa submersible yang bermasalah.
j. Mengontrol hasil akhir IPAL (Pengukuran kualitas air
limbah dan memelihara ikan di kolam)
k. Pembuatan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup
(DPLH)
l. Mengusulkan pengadaan kantong plastic khusus sampah
medis (warna kuning)
m. Mengusulkan pengadaan TPS untuk sampah medis sesuai
anjuran dari Dinas Lingkungan Hidup.
5. Satpam (security)
Unit satuan pengamanan (satpam) Rumah Sakit Stella Maris
bertanggung jawab atas penyelenggaraan pengamanan di
lingkungan Rumah Sakit Stella Maris. Adapun kegiatan Unit
Satuan Pengamanan Rumah Sakit Stella Maris selama tahun 2012
adalah sebagai berikut :
1. Penjagaan Keamanan di Lingkungan Rumah Sakit
2. Pengorganisasian dan penempatan anggota sesuai bagian dan
jadwal tugas yang telah di tetapkan.
3. Penyelenggaraan pengamanan setiap hari (Senin – Minggu)
4. Menerapkan proses administrasi dalam hal pembuatan
laporan hasil pengamanan Rumah Sakit Stella Maris setiap
hari kepada Kepala Bagian dari Unit Terkait.
Secara Umum pada Tahun 2013 penyelenggaraan pengamanan
berjalan dengan cukup baik meskipun masih terdapat beberapa
kejadian terkait masalah pengamanan di Rumah Sakit Stella Maris,
akan tetapi secara umum telah dapat di selesaikan/diatasi bersama
dengan baik dengan pihak keluarga terkait maupun kerjasama
dengan pihak yang berwajib untuk menindaklanjuti pelaku dengan
tindakan pidana sebagaimana yang berlaku dan telah di tetapkan
berdasarkan Undang-Undang.
6. Pendidikan & Pelatihan (Diklat) RS. Stella Maris Tahun 2012

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 69


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Pada dasarnya kegiatan Bagian Pendidikan dan Pelatihan RS.


Stella Maris selama bulan Januari – Desember Tahun 2012
mencakup 2 (dua) kegiatan pokok yaitu :Kegiatan di dalam dan
kegiatan di luar Rumah Sakit.
Kegiatan di dalam Rumah Sakit
Kegiatan pada bagian ini meliputi ;
1. Menerima dan memproses surat masuk ke Sekretariat
Direksi. Jenis surat masuk tersebut meliputi :
a) Perjanjian kerjasama dengan institusi pendidikan
b) Izin praktek magang/PKL institusi pendidikan
c) Residensi Fakultas Kedokteran Universitas Kedokteran
Unhas
d) Coassisten Fakultas Kedokteran Universitas Kedokteran
Unhas
e) Residensi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas
f) Izin penelitian institusi pendidikan:
1. Menerima dan melakukan registrasi mahasiswa
kedokteran UNHAS
2. Menerima mahasiswa STIKES dan mengatur
praktek ke bagian-bagian
3. Menerima pegawai magang dari Rumah Sakit Lain
4. Menyelesaikan administrasi termasuk surat
keterangan pendidikan, sertifikat magang dan nilai
praktek mahasiswa
5. Melakukan tindak lanjut menyelesaikan masalah
yang timbul selama mahasiswa praktek dan
berkoordinasi dengan pembimbing praktek dan
institusi pendidikan
Kegiatan di luar Rumah Sakit
Dalam rangka upaya meningkatkan kinerja karyawan RS. Stella
Maris, Pihak manajemen telah mengikutsertakan karyawannya
sesuai profesi masing-masing pada program training di

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 70


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

selenggarakan oleh Institusi /instansi lain dalam periode januari –


desember 2011.
Analisis:

Pelayanan Kesehatan yang terdapat di Rumah Sakit Stella Maris Makassar ini
telah memenuhi standar pelayanan yang harus ada dalam PERATURAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 340 /MENKES /PER/III/2010
TENTANG KLASIFIKASI RUMAH SAKIT, mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 4 (empat)
Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 8 (delapan) Pelayanan Medik Spesialis Lainnya
dan 2 (dua) Pelayanan Medik Subspesialis Dasar. Pelayanan yang dimaksud adalah
Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik Spesialis Dasar,
Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik Spesialis Lain, Pelayanan Medik
Spesialis Gigi Mulut, Pelayanan Medik Subspesialis, Pelayanan Keperawatan dan
Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik dan Pelayanan Penunjang Non Klinik.

2.7 Kinerja Pelayanan Penunjang

2.7.1 Instalasi Laboratorium

Tabel 32

Pemeriksaan Instalasi Laboratorium RS Stella Maris Makassar Tahun 2012

A. Patologi Klinik

No Jenis Pemeriksaan Sederhana Sedang Canggih Total %

1 Kimia 0 56.584 5.336 64.920 16,69


2 Gula Darah 20.981 863 0 21.844 5,61
3 Hematologi 186.173 0 852 187.025 48,10
4 Serologi 96 3.072 4.375 7.543 1,94
5 Bakteriologi 601 0 0 601 0,15
6 Liquor 90 0 0 90 0,02
7 Transudat/Exsudat 182 0 0 182 0,04
8 Urine 104.331 0 8 104.339 26,83
9 Tinja 2.188 0 0 2.188 0,56
10 Analisa Gas Darah 56 0 0 56 0,01
11 Radio Assay 0 0 0 0

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 71


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

12 Lain-Lain 0 0 0 0
99 Total 314.698 63.519 10.571 388.788 100
Sumber : Data RS. Stella Maris, 2012

Tabel 33

Perbandingan Pemeriksaan Instalasi Laboratorium RS. Stella Maris Makassar

Tahun 2010 - 2012

Jenis Pemeriksaan 2010 2011 2012


Sederhana 314.698 295.688 314.698
Sedang 63.519 60.904 63.519
Canggih 10.571 10.794 10.571
Total 388.788 367.386 388.788
Sumber : Data RS. Stella Maris, 2012

Analisis :

Pada tahun 2012 jumlah pemeriksaan Laboratorium RS. Stella Maris mengalami
Peningkatan menjadi 388.788 dari tahun sebelumnya tahun 2011 sebesar 367.386
kemudian mengalami Penurunan dari tahun sebelumnya tahun 2010 sebesar 388.788. Bila
di lihat dari sisi trend rata-rata jumlah pemeriksaan Laboratorium Rumah Sakit Stella
Maris dalam periode 3 tahun terakhir berada dalam trend Fluktuasi sebagaimana di
uraikan berikut ini :

1. Tahun 2010 – 2011 Jumlah Pemeriksaan mengalami Penurunan sebesar 5,50%.


2. Tahun 2011 – 2012 Jumlah Pemeriksaan mengalami Peningkatan sebesar 5,82 %.
Trend rata-rata pencapaian Jumlah Pemeriksaan Laboratorium RS. Stella Maris diatas
menunjukkan trend Fluktuasi dimana pada tahun 2011 mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya tahun 2010 kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2012.

B. Patologi Anatomi
No Jenis Pemeriksaan Sederhana Sedang Canggih Total

1 Pemeriksaan Sitologi 0 0 0 0
2 Pemeriksaan Histologi 0 0 0 0
99 Total 0 0 0 0

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 72


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Sumber : Data RS. Stella Maris, 2012

2.7.2 Instalasi Radiologi

Tabel 34
Kegiatan Radiologi RS. Stella Maris Tahun 2012

A. Radiodiagnostik Jumlah Persentase


1 Foto tanpa bahan Kontras 5263 kali 51,66
2 Foto dengan bahan Kontras 139 kali 1,36
3 Foto dengan Rol Film 0 kali 0
4 Flouroskopi 0 kali 0
5 Foto Gigi : a. Dento Alveolair 0 kali 0
b. Panoramic 0 kali 0
c. Cephalogrhafi 0 kali 0
6 CT Scan : a. Di Kepala 1738 kali 17,06
b. Diluar Kepala 362 kali 3,55
7 USG 2684 kali 26,34
8 Lain-Lain 0 kali 0
99 Total 10186 kali 100
Sumber : Data RS. Stella Maris, 2012

Tabel 35
Kegiatan Radiologi RS. Stella Maris Tahun 2012

B. Radioterapi Jumlah Persentase


1 Jumlah Kegiatan Radiotherapi 0 org 0
Sumber : Data RS. Stella Maris, 2012

Tabel 36
Kegiatan Radiologi RS. Stella Maris Tahun 2012

C. Kedokteran Nuklir Jumlah Persentase


1 Jumlah Kegiatan Diagnostik 0 org 0
2 Jumlah Kegiatan Terapi 0 org 0
Sumber : Data RS. Stella Maris, 2012

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 73


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 37

Perbandingan Kegiatan Radiologi RS. Stella Maris Tahun 2010 – 2012.

Jenis Tahun
Pemeriksaan 2010 2011 2012
Foto tanpa bahan kontras 5.263 6.751 5263
Foto dengan bahan kontras 139 197 139
Foto Gigi 0 0 0
CT Scan 2.100 3.625 2100
USG 2.684 3.512 2684
Jumlah 10.186 14.085 10.186
Sumber : Data RS. Stella Maris, 2012

Analisis :

Pada tahun 2012 jumlah kegiatan Radiologi di RS. Stella Maris mengalami
Penurunan menjadi 10.186 dari tahun sebelumnya tahun 2011 sebesar 14.085
kemudian mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya tahun 2010 sebesar
10.186. Bila di lihat dari sisi trend rata-rata kegiatan Radiologi di Rumah Sakit
Stella Maris dalam periode 3 tahun terakhir dapat diketahui bahwa jumlah kegiatan
berada dalam trend Fluktuasi sebagaimana di uraikan berikut ini :

1. Tahun 2010 – 2011 Jumlah Kegiatan mengalami Peningkatan sebesar 38,27%.


2. Tahun 2011 – 2012 Jumlah Kegiatan mengalami Penurunan sebesar 27,68%.
Trend rata-rata pencapaian Jumlah Kegiatan Radiologi di RS. Stella Maris
diatas menunjukkan trend Fluktuasi, dimana pada tahun 2011 mengalami
peningkatan dari tahun sebelumnya tahun 2010 kemudian mengalami penurunan
pada tahun 2012.

2.7.3 Instalasi Farmasi

Tabel 38

Kegiatan Instalasi Farmasi RS. Stella Maris Tahun 2012

A. Pengadaan Obat

Jumlah Jumlah Item Obat yang


No Golongan Obat
Item Obat Tersedia di Rumah Sakit
1 Obat Generik 433 1.680

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 74


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2 Obat Non Generik 18.280 55.680


3 Obat Non Generik Formularium 0 0
Total 18.713 57.360
Sumber : Data RS. Stella Maris, 2012

Tabel 39

Kegiatan Instalasi Farmasi RS. Stella Maris Tahun 2012

B. Penulisan dan Pelayanan Resep


Jumlah R/ Yang
Golongan Rawat Rawat Total
No UGD Dilayani RS
Obat Jalan Inap
R/ % R/ %
1 Obat Generik 8.529 3.682 22.334 34.545 13 34.545 100
2 Obat Non 60.131 46.96 114.508 221.599 87 221.599 100
Generik
3 Obat Non 0 0 0 0 0 0 100
Generik
Formularium
Total 68.660 50.642 136.842 256.144 100 256.144 100
Sumber : Data RS. Stella Maris, 2012

Tabel 40

Perbandingan Kegiatan Instalasi Farmasi RS. Stella Maris Tahun 2010 – 2012

Tahun
No Kegiatan
2010 2011 2012
1 Pelayanan Resep 256.144 246.669 256.144
Sumber : Data RS. Stella Maris, 2012

Analisis :

Pada Tahun 2012 Jumlah Pelayanan Resep RS.Stella Maris mengalami


Peningkatan sebesar 256.144 dari tahun sebelumnya tahun 2011 sebesar 246.669
kemudian mengalami penurunan dari tahun sebelumnya tahun 2010 sebesar
256.144. Bila dilihat dari sisi trend rata-rata Pelayanan Resep RS. Stella Maris
dalam periode 3 tahun terakhir dapat diketahui bahwa Jumlah Pelayanan Resep di
Instalasi Farmasi berada dalam trend Fluktuasi, sebagaimana diuraikan berikut ini:

1. Tahun 2010 – 2011 Jumlah Pelayanan Resep mengalami Penurunan 3,69%

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 75


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2. Tahun 2011 – 2012 Jumlah Pelayanan Resep mengalami Peningkatan 3,84%


Trend rata-rata pencapaian Jumlah Pelayanan Resep di RS. Stella Maris
diatas menunjukkan trend Fluktuasi dimana pada tahun 2011 mengalami penurunan
dari tahun sebelumnya tahun 2010 kemudian mengalami peningkatan pada tahun
2012.

2.7.4 Instalasi Fisioterapi

Tabel 41

Kegiatan Fisioterapi RS. Stella Maris Tahun 2012

Jenis Kegiatan Jumlah Persentase


Latihan Fisik 2.568 27,01
Aktinoterapi 2.173 22,85
Elektroterapi 4.766 50,13
Jumlah 9.507 100
Sumber : Data RS. Stella Maris, 2012

Tabel 42
Perbandingan Jumlah Kegiatan Fisioterapi RS. Stella Maris Tahun 2010 – 2012

Tahun
Jenis Kegiatan
2010 2011 2012
Latihan Fisik 2.568 3.106 2.568
Aktinoterapi 2.173 2.398 2.173
Electroterapi 4.766 5.800 4.766
Jumlah 9.507 11.304 9.507
Sumber : Data RS. Stella Maris, 2012

Analisis :

Pada Tahun 2012 Jumlah Kegiatan Fisioterapi di RS.Stella Maris


Mengalami Penurunan menjadi 9.507 tindakan dari tahun sebelumnya tahun 2011
sebesar 11.304 pelayanan kemudian mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya
sebesar 9.507. Bila di lihat dari sisi trend rata-rata Kegiatan Fisioterapi di Rumah

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 76


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Sakit Stella Maris dalam periode 3 tahun terakhir dapat di ketahui bahwa Jumlah
Kegiatan Fisioterapi berada dalam trend Fluktuasi, sebagaimana di uraikan berikut
ini :

1. Tahun 2010 – 2011 Jumlah Kegiatan mengalami Peningkatan sebesar


18,90%.
2. Tahun 2011 – 2012 Jumlah Kegiatan mengalami Penurunan sebesar 15,89%.
Trend rata-rata pencapaian Jumlah Pelayanan Fisioterapi di RS.Stella Maris
diatas menunjukkan trend Fluktuasi dimana pada tahun 2011 mengalami
peningkatan dari tahun sebelumnya tahun 2010 kemudian mengalami penurunan
pada tahun 2012.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 77


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2.7.5 Instalasi Kamar Bedah

Tabel 43

Kegiatan Pembedahan Menurut Golongan dan Spesialisasi di RS. Stella Maris Tahun 2012

Khusus Besar Sedang Kecil


No Spesialisasi Total Kamar Unit Kamar Unit Kamar Unit Kamar Unit
Poliklinik
Bedah Darurat Bedah Darurat Bedah Darurat Bedah Darurat
1 Bedah 1129 280 0 431 0 364 0 54 0 0
2 Obstetri dan 274 127 0 92 0 55 0 0 0 0
Ginekologi
3 Bedah Syaraf 53 47 0 3 0 3 0 0 0 0

4 THT 126 76 0 47 0 3 0 0 0 0
5 Mata 13 13 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Kulit dan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kelamin
7 Gigi dan mulut 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Kardiologi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Bedah Orthopedi 166 114 0 45 0 6 0 1 0 0
10 Paru-paru 21 1 0 0 0 14 0 6 0 0
Sumber : Data RS. Stella Maris, 2012

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 78


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2.7.6 Pelayanan Kebidanan dan Perinatologi

Tabel 44

Kegiatan kebidanan dan Perinatologi di Rumah Sakit Stella Maris Tahun 2012

a) Kebidanan

Asal Pasien
No Jenis Kegiatan Non TOTAL
Rujukan
Rujukan
1 Persalinan (a+b) 0 191 191
2 Persalinan Normal 0 140 140
3 Persalinan dengan 0 0 0
Komplikasi
4 Sectio Caesaria 0 64 64
5 Abortus 0 37 37
Sumber : Data RS. Stella Maris, 2012

Tabel 45

Kegiatan kebidanan dan Perinatologi di Rumah Sakit Stella Maris Tahun 2012

b) Perinatologi
Asal Pasien
No Jenis Kegiatan Non TOTAL
Rujukan
Rujukan
1 Kelahiran Hidup 0 203 203
Bayi Lahir Hidup < 0 22 22
2500gr
Bayi Lahir Hidup > 0 181 181
2500gr
2 Kematian Perinatal 0 2 2
Mati Neonatal < 7 Hari 0 2 2
Total 0 410 410
Sumber : Data RS. Stella Maris, 2012

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 79


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 46

Perbandingan Jumlah Kegiatan Kebidanan dan Perinatologi RS. Stella Maris


Tahun 2010 – 2012

Tahun
No Jenis Kegiatan
2010 2011 2012
1 Persalinan 248 213 191
2 Abortus 56 65 37
3 Kelahiran Hidup 248 213 203
4 Bayi Lahir Hidup 30 19 22
< 2500 gr
5 Bayi Lahir Hidup 218 194 181
> 2500gr
6 Mati Neonatal < 7 Hari 2 1 2
TOTAL 554 492 636
Sumber : Data RS. Stella Maris, 2012

Analisis :

Pada Tahun 2012 Jumlah persalinan RS.Stella Maris Makassar


mengalami Peningkatan menjadi 636 dari tahun sebelumnya tahun 2011 sebesar
492 kemudian mengalami penurunan dari tahun sebelumnya tahun 2010 sebesar
554. Bila di lihat dari sisi trend rata-rata pencapaian persalinan di Rumah Sakit
Stella Maris dalam periode 3 Tahun terakhir dapat di ketahui bahwa jumlah
persalinan RS.Stella Maris masih berada dalam trend Fluktuasi, sebagaimana di
uraikan sebagai berikut :

1. Tahun 2010 – 2011 Jumlah Persalinan mengalami Penurunan sebesar


11,19%.
2. Tahun 2011 – 2012 Jumlah Persalinan mengalami Peningkatan sebesar
29,26%.
Trend rata-rata pencapaian Jumlah Persalinan di RS.Stella Maris diatas
menunjukkan trend Fluktuasi dimana pada tahun 2011 mengalami penurunan dari
tahun sebelumnya tahun 2010 kemudian mengalami peningkatan pada tahun
2012.

2.7.7 Pelayanan Diagnostik dan Terapi Lainnya

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 80


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 47
Kegiatan Pelayanan Khusus/Diagnostik Terapi Lainnya RS. Stella Maris Tahun
2012

No Jenis Kegiatan Jumlah (%)

1 Elektro Enchepalografi (EEG) 0 kali 0


2 Electro Kardiografi ( EKG) 1647 kali 39,62
3 Hemodialisa (HD) 1855 kali 44,63
4 Punksi 0 kali 0
5 Faal Paru (Spirometri) 1 kali 0,02
9 Treadmill/Exercise Test 62 kali 1,49
Total 4.156 100,00
Sumber : Data RS. Stella Maris, 2012

Tabel 48

Perbandingan Kegiatan Pelayanan Khusus / Diagnostik Terapi lainnya RS. Stella


Maris Tahun 2010 – 2012

Tahun
No Jenis Kegiatan
2010 2011 2012
1 Elektro Enchepalografi 0 0 0
2 Elektro Kardiografi 1.647 1.480 1647
3 Hemodialisa 1.855 2.127 1855
4 Punksi 0 0 0
5 Faal Paru (Spirometri) 1 3 1
6 Treadmill/Exercise Test 62 65 62
Jumlah 3.565 3.675 3.565
Sumber : Data RS. Stella Maris, 2012

Analisis :

Pada Tahun 2012 Jumlah pelayanan Diagnostik-Terapi lainnya di RS.


Stella Maris mengalami penurunan pelayanan menjadi 3.565 pelayanan di
bandingkan dengan tahun sebelumnya Tahun 2011 sebanyak 3.675 pelayanan
kemudian mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya tahun 2010 sebesar
3.565.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 81


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Bila dilihat dari sisi trend rata-rata Pelayanan Diagnostik dan terapi di Rumah
Sakit Stella Maris dalam periode 3 tahun terakhir maka dapat di ketahui bahwa
jumlah pelayanan diagnostik dan terapi berada dalam trend Fluktuasi, sebagaimana
di uraikan sebagai berikut :
a. Tahun 2010 – 2011 Jumlah Pelayanan Diagnostik-Terapi lainnya mengalami
Peningkatan sebesar 3,11% .
b. Tahun 2011 – 2012 Jumlah Pelayanan Diagnostik-Terapi lainnya mengalami
Penurunan sebesar 2,99% .

Trend rata-rata pencapaian Jumlah Pelayanan Diagnostik-Terapi Lainnya di


RS. Stella Maris menunjukkan trend Fluktuasi dimana pada tahun 2011 mengalami
peningkatan dari tahun sebelumnya tahun 2010 kemudian mengalami peningkatan
pada tahun 2012.

2.8 Sumber Daya Manusia RS

2.8.1 Sumber Daya Berdasarkan Jenis Ketenagaan dan Status Waktu Kerja

Tabel 49
Daftar Ketenagaan Perawat Berdasarkan Status Kepegawaian RS Stela
Maris Tahun 2013

BAGIAN Purna Paruh


Jumlah
Waktu Waktu
ICU/ICCU 20 19 39
ST. YOSEPH 15 7 22
STA. 12 11 23
BERNADETH – I
STA. 7 13 20
BERNADETH -
II/A
STA. 4 12 16
BERNADETH -
II/B
STA. 16 18 34
BERNADETH –
III
STA. 9 7 16
ELISABETH
STA. MARIA – II 11 12 23

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 82


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

STA. MARIA - III 10 12 22


STA. THERESIA 13 7 20
UGD 13 14 27
HEMODIALISA 8 7 15
KAMAR 19 9 26
OPERASI
POLIKLINIK 10 3 13
TOTAL 167 151 316
Sumber : Data Sekunder 2013

Pada tabel di atas kita dapat melihat bahwa jumlah ketenagaan


perawat di Rumah Sakit Stella Maris adalah 316 perawat dari 167
perawat purna waktu dan 151 perawat paruh waktu, sehingga
ketenangaan perawat sudah memenuhi kebutuhan tiap bagian atau unit
dan telah memenuhi sttandar mengacu pada undang-undang No. 44
tahun 2009 tentang Rumah sakit. Jumlah dan jenis sumber daya
manusia harus sesuai dengan jenis dan klasifikasi Rumah Sakit pada
Peraturan Mentri Kesehatan Indonesia No. 340 bahwa pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan terdiri dari pelayanan asuhan keperawatan
dan asuhan kebidanan. Perbandingan tenaga keperawatan dan tempat
tidur adalah 1:1 dengan kualifikasi tenaga keperawatan sesuai dengan
pelayanan di Rumah Sakit. Sementara jumlah tempat tidur di Rumah
Sakit Stella Maris adalah 201 jika dibandinggan dengan jumlah perawat
yang ada sebanyak 316 perawat maka telah memenuhi standar. Adapun
data pegawai berdasarkan pendidikan :

Tabel 50

Pegawai Berdasarkan Pendidikan RS. Stella Maris

Tahun 2013

BAGIAN PENDIDIKAN JUMLAH

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 83


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

DIREKTUR Dokter S2/S3 Kesehatan 1


Masyarakat
WADIR. MEDIS Dokter S2/S3 Kesehatan 1
Masyarakat
WADIR. UMUM & S2 Kesehatan Masyarakat 1
SDM
WADIR. KEUANGAN Sarjana Ekonomi/Akuntansi 1
& AKUNTANSI
ADM. GAJI SMA/SMU 1
Sarjana Ekonomi/Akuntansi 1
SLTP 1
AKUNTANSI SMEA 4
Sarjana Ekonomi/Akuntansi 1
SMA/SMU 1
ASKES PNS SMA/SMU 2
SMEA 1
ELECTRONIC DATA SMA/SMU 1
PROCESSING (EDP)
SMK Teknik Komputer & 1
Informatika
HUMAS & SMA/SMU 2
PEMASARAN
Sarjana Ekonomi/Akuntansi 1
S1 Kesehatan Masyarakat 1
KEUANGAN SMA/SMU 9
SMEA 9
SMK Teknik Komputer & 1
Informatika
Sarjana Ekonomi/Akuntansi 1
KOMITE S1 Keperawatan 1
KEPERAWATAN
KP-RS D3 Keperawatan 1
INHEALTH/JKM SMA/SMU 2
D3 Keperawatan 2
SMEA 1
D3 Ekonomi/Akuntansi 1
OPERATOR SMA/SMU 3
TELEPON
SMEA 2
SMK ( tehnik Otomotif ) 1
SMK Teknik Komputer & 1
Informatika
Perjanjian Kerja Sama SMA/SMU 1

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 84


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

S1 Kesehatan Masyarakat 1
Sarjana Ekonomi/Akuntansi 1
PERSONALIA SMEA 1
SLTP 1
D3 Sekretaris 1
S1 Keperawatan & Ners 1
ICU/ICCU Perawat Kesehatan 5
(SPK/SPR)
S1 Keperawatan & Ners 3
D3 Keperawatan 23
SLTP 5
SMA/SMU 1
SD 1
INSTALASI SMA/SMU 5
FARMASI
SD 2
Asisten Apoteker (SMF) 12
Apoteker 3
Sarjana Farmasi 1
D3 Farmasi 3
FISIOTERAPI SLTP 1
Fisio Terapis 4
HEMODIALISA S1 Keperawatan 1
SPSA 2
D3 Keperawatan 11
UGD SPSA 1
Perawat Kesehatan 7
(SPK/SPR)
S1 Keperawatan 1
D3 Keperawatan 17
Perawat Bidan/DI Bidan 1
INSTALASI GIZI SD 10
SLTP 9
SMA/SMU 4
SMEA 3
Tenaga Gizi Lainnya 6
/SMKK BOGA
Akademi/D3 Gizi/Dietsien 2
SMTA/SMU Lainnya SMK 2
PERHOTELAN
SMK ( tehnik Otomotif ) 1
KAMAR OPERASI ( SPSA 3
BEDAH )

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 85


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

ANASTESI 1
Perawat Kesehatan 8
(SPK/SPR)
S1 Keperawatan & Ners 1
D3 Keperawatan 15
Perawat Anastesi 1
LABORATORIUM SMA/SMU 4
Sarjana Teknologi 1
Laboratorium Kesehatan
Keteknisian Medis Lainnya 1
/ SMAK
Analisis Kesehatan 7
D3 Keperawatan 2
LINEN – I SD 4
SLTP 6
LINEN – II SPSA 1
SMKK/BUSANA 6
MEDICAL CHECK D3 Keperawatan 1
UP
SMA/SMU 1
POLIKLINIK Perawat Kesehatan 7
(SPK/SPR)
Perawat Bidan/DI Bidan 2
D3 Keperawatan 2
SLTP 1
D3 Kebidanan 1
D3 Kesehatan Gigi 1
PPI-RS Perawat Kesehatan 1
(SPK/SPR)
RADIOLOGI Perawat Kesehatan 2
(SPK/SPR)
SMA/SMU 2
Radiografer 5
D3 Keperawatan 1
REFTER BIARA/ SD 3
ASRAMA
REKAM MEDIS ( Tenaga Keperawatan 1
MRO ) Lainnya
SMEA 10
SPSA 1
S1 Kesehatan Masyarakat 1
S1 Keperawatan 1
Akademi Rekam Medis 2

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 86


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

SMTA/SMU Lainnya SMK 1


PERHOTELAN
SANITASI S1 Kesehatan Masyarakat 1
LINGKUNGAN
STM 1
SD 1
SARANA – STM 5
PRASARANA
SLTP 2
SMA/SMU 1
SATPAM SMA/SMU 5
STM 1
SLTP 8
SEKRETARIAT SMEA 1
SMA/SMU 2
SLTP 1
ST. YOSEPH SD 1
D3 Keperawatan 10
SPSA 1
Perawat Kesehatan 3
(SPK/SPR)
SLTP 1
STA. BERNADETH - I Perawat Kesehatan 3
(SPK/SPR)
SPSA 3
SD 2
D3 Keperawatan 13
S1 Keperawatan & Ners 1
STA. BERNADETH - S1 Keperawatan 1
II/A
SLTP 2
D3 Keperawatan 13
SPSA 2
Perawat Kesehatan 1
(SPK/SPR)
STA. BERNADETH - SD 1
II/B
SPSA 2
D3 Keperawatan 18
Perawat Kesehatan 1
(SPK/SPR)
SLTP 1
STA. BERNADETH – SPSA 5

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 87


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

III
Perawat Kesehatan 5
(SPK/SPR)
D3 Keperawatan 20
S1 Keperawatan 1
SLTP 3
STA. ELISABETH SD 1
SLTP 2
D3 Kebidanan 8
Bidan 1
Perawat Kesehatan 2
(SPK/SPR)
STA. MARIA - II SPSA 1
Perawat Kesehatan 4
(SPK/SPR)
SLTP 3
D3 Keperawatan 11
S1 Keperawatan & Ners 1
SD 1
STA. MARIA - III SPSA 1
Perawat Kesehatan 3
(SPK/SPR)
SLTP 5
D3 Keperawatan 13
S1 Keperawatan & Ners 1
STA. THERESIA SPSA 3
D3 Keperawatan 13
Perawat Kesehatan 1
(SPK/SPR)
SLTP 1
TENAGA SUSTER Apoteker 1
TETAP
Analisis Kesehatan 1
Tenaga Gizi Lainnya 1
/SMKK BOGA
D3 Kebidanan 1
Sarjana Tehnik 1
S1 Pendidikan & 1
Pengajaran Agama Katolik
TRANSPORTASI SD 1
SMA/SMU 4
SMEA 1
SLTP 1

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 88


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

TOTAL 563
Sumber : Data Sekunder 2013

Dari tabel diatas kita dapat melihat bahwa jumlah keseluruhan


karyawan adalah 563 orang. Dari data ketenagaan kerja yang didapat
bahwa ketenagaan RS.Stella Maris sudah memenuhi standar yaitu
ketersediaan tenaga kesehatan disesuaikan dengan jenis dan tingkat
pelayanan serta tenaga penunjang berdasarkan kebutuhan Rumah Sakit.
Selain data pegawai di setiap bagian berikut data karyawan yang
memiliki sertifikat :

Tabel 51
Data Pegawai Yang Ada Sertifikat

Berdasarkan Pendidikan Pegawaian RS Stela Maris Tahun 2012

BAGIAN PENDIDIKAN JUMLAH


BERNADETH - I Perawat Kesehatan 5
Sarjana Keperawatan 1
Akper/D3 Keperawatan 12
BERNADETH - II Perawat Kesehatan 4
Akper/D3 Keperawatan 14
Sarjana Keperawatan 2
BERNADETH - III Perawat Kesehatan 4
Akper/D3 Keperawatan 13
Sarjana Keperawatan 1
FISIOTERAPI Fisio Terapis 4
HEMODIALISA Sarjana Keperawatan 2
Akper/D3 Keperawatan 15
ICU/ICCU Perawat Kesehatan 5
Sarjana Keperawatan 4
Akper/D3 Keperawatan 23
S1 Kesehatan Masyarakat 1
INSTALASI Apoteker 3
FARMASI Asisten Apoteker 11
Sarjana Farmasi 1

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 89


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

D3 Farmasi 4
INSTALASI GIZI Akademi/D3 Gizi/Dietsien 2
Tenaga Gizi Lainnya /SMKK 8
BOGA
KAMAR Perawat Anastesi 2
OPERASI Perawat Kesehatan 8
Sarjana Keperawatan 1
Akper/D3 Keperawatan 13
KEUANGAN Akper/D3 Keperawatan 2
KOMITE ETIS Dokter Spes. Penyakit Dalam 1
Dokter Umum 1
LABORATORIUM Sarjana Teknologi Laboratorium 1
Kesehatan
Keteknisian Medis Lainnya / 1
SMAK
Analisis Kesehatan 6
Akper/D3 Keperawatan 2
MEDICAL Akper/D3 Keperawatan 1
CHECK UP
PERAWATAN Perawat Kesehatan 9
UGD Sarjana Keperawatan 1
Akper/D3 Keperawatan 13
POLIKLINIK Perawat Kesehatan 7
Perawat Bidan/DI Bidan 3
Akper/D3 Keperawatan 2
RADIOLOGI Perawat Kesehatan 2
Radiografer 3
Teknisi Elektromedis 1
Akper/D3 Keperawatan 1
REKAM MEDIS Tenaga Keperawatan Lainnya 1
(MRO) Akademi Rekam Medis 2
SANITASI S1 Kesehatan Masyarakat 1
LINGKUNGAN
SEKRETARIAT S1 Kesehatan Masyarakat 2
ST. ELISABETH D3 Kebidanan 6
Perawat Kesehatan 2
Akper/D3 Keperawatan 1
Perawat Bidan/DI Bidan 1
ST. MARIA - II Perawat Kesehatan 5
Akper/D3 Keperawatan 10
Sarjana Keperawatan 1
ST. MARIA - III Perawat Kesehatan 3
Akper/D3 Keperawatan 12
Sarjana Keperawatan 1
ST. THERESIA Perawat Kesehatan 2
Akper/D3 Keperawatan 12
ST. YOSEPH Perawat Kesehatan 4

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 90


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Akper/D3 Keperawatan 13
DOKTER TETAP Dokter S2/S3 Kesehatan 2
Masyarakat
Dokter Umum 5
Dokter Spesialis Bedah 1
Dokter Spesialis Obgin 1
TENAGA SUSTER Sarjana Keperawatan 2
TETAP Analisis Kesehatan 1
D3 Kebidanan 1
S1 Kesehatan Masyarakat 1
Perawat Kesehatan 1
TOTAL 314
Sumber : Data Sekunder 2012

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa RS. Stella Maris memiliki 314
tenaga kerja yang memiliki sertifikat dari pelatihan. Pelatihan yang di berikan
dengan tujuan meningkatkan kualitas sumbar daya manusia rumah sakit dalam
keterampilan dan pengetahuan.

2.8.2 Ketenagaan Dokter Berdasarkan Keahlian

Tabel 52
Daftar Dokter RS. Stella Maris
Tahun 2013

NO KEAHLIAN STATUS WAKTU JUMLAH


FULL TIME PART TIME
1 Spesialis Anak 6 6
2 Spesialis Anastesi 2 2
3 Spesialis Bedah 1 23 24
4 Spesialis Penyakit Dalam 21 21
5 Spesialis Kandungan 1 6 7
6 Spesialis Mata 5 5
7 Spesialis Syaraf 8 8
8 Spesialis THT 4 4
9 Spesialis Radiologi 2 2
10 Spesialis Jiwa 2 2
11 Spesialis Gigi dan Mulut 1 1 2
12 Patologi Klinik 2 2
13 Spesialis Kulit & 2 2

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 91


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Kelamin
14 Ahli Gizi 1 1
15 Umum 8 7 15
TOTAL 11 92 103

Sumber : Data Sekunder 2013

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa RS. Stella Maris memiliki
dokter dengan tiga belas jenis spesialis, ahli gizi dan dokter umum.
Diketahui pula bahwa RS. Stella Maris memiliki 103 tenaga dokter yang
terdiri atas tenaga kerja full time (11 orang) dan tenaga kerja part time
(92 orang). Sesuai dengan permenkes No.340 tentang klasifikasi Rumah
sakit, ketenagaan dokter di RS. Stella Maris yang telah memenuhi
standar yaitu dengan ketentuan pada pelayanan medik dasar minimal
harus ada 12 (dua belas) orang dokter umum dan 3 (tiga) orang dokter
gigi sebagai tenaga tetap.Pada Pelayanan Medik Spesialis Dasar masing-
masing minimal 3 (tiga) orang dokter spesialis dengan masing-masing 1
(satu) orang sebagai tenaga tetap.Pada Pelayanan Spesialis Penunjang
Medik harus ada masing-masing minimal 2 (dua) orang dokter spesialis
dengan masing-masing 1 (satu ) orang dokter spesialis sebagai tenaga
tetap.Pada Pelayanan Medik Spesialis Lain harus ada masing-masing
minimal 1 (satu) orang dokter spesialis setiap pelayanan dengan 4 orang
dokter spesialis sebagai tenaga tetap pada pelayanan yang berbeda. Pada
Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut harus ada masing-masing minimal
1 (satu) orang dokter gigi spesialis sebagai tenaga tetap. Pada Pelayanan
Medik Subspesialis harus ada masing-masing minimal 1 (satu) orang
dokter sub spesialis dengan 1 (satu) orang dokter subspesialis sebagai
tenaga tetap.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 92


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

BAB III

GAMBARAN UNIT PELAYANAN YANG DIOBSERVASI

3.1 Unit Pelayanan Rawat Inap Interna


3.1.1 Organisasi dan Manajemen Unit Perawatan Bernadeth I,II, & III
3.1.1.1 Visi
Visi Ruang Perawatan Perawatan Bernadeth I,II, & III mengacu pada
RS. Stella Maris , yaitu : Menjadi rumah sakit terbaik di Sulawesi
selatan , khususnya di bidang keperawatan dengan semangat cinta
kasih Kristus kepada sesama.
Tabel 53
Checklist Visi

NO PERNYATAAN UJI YA TIDAK


1 Apakah pernyataan visi memberikan gambaran √
yg jelas dari kondisi ideal organisasi di masa
datang ?

2 Apakah pernyataan visi memiliki pengaruh & √


menantang ?
3 Apakah pernyataan visi bersifat singkat & √
mudah dimengerti ?

4 Apakah pernyataan visi bersifat menarik bagi √


karyawan, pelanggan, & stakeholders ?

5 Apakah pernyataan visi bersifat tetap sepanjang √


waktu atau selalu up to date ?

Sumber: Data Primer, Tahun 2013


Analisis
Visi menggambarkan tujuan atau kondisi dimasa depan yang ingin
dicapai. Visi memberikan gambaran yang jelas dimasa mendatang yang bisa
dilihat oleh para stakeholders. Pernyataan visi yang bagus tidak hanya
menginspirasikan dan menantang, namun juga sangat berarti sehingga setiap

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 93


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

pegawai bisa menghubungkan tugas yang dilakukanya dengan visi.


Pernyataan visi harus mampung menjadi inspirasi dalam setiap tindakan yang
dilakukan setiap pegawai, yang paling penting pernyataan visi harus
measurable, terukur sehingga setiap pegawai bisa mengetahui apakah
tindakan yang dilakukannya dalam rangka mencapai visi organisasi atau tidak.
Pernyataan visi yang baik harus memenuhi beberapa
kriteria sebagai berikut:
a. Succinct . Pernyataan visi harus singkat sehingga tidak lebih
dari 3-4 kalimat.
b. Appealing . Visi harus jelas dan memberikan gambaran
tentang masa depan yang akan memberikan semangat pada
customer, stakeholder dan pegawai.
c. Feasible . Visi yang baik harus bisa dicapai dengan resource,
energi, waktu. Visi haruslah menyertakan tujuan dan objective
yang strecth bagi pegawai.
d. Meaningful . Pernyataan visi harus bisa menggugah emosi
positif pegawai namun tidak boleh menggunakan kata-kata
yang mewakili sebuah emosi.
e. Measurable. Pernyataan visi harus bisa diukur sehingga
dimungkinkan untuk melakukan pe ngukuran kinerja sehingga
setiap pegawai bisa mengetahui apakah visi sudah bisa dicapai
atau belum.
Hasil Checklist
1. Visi tersebut memberikan gambaran yang jelas akan kondisi RS di
masa yang akan datang yakni menjadi RS dengan pelayanan
terbaik di Sulawesi Selatan.
2. Visi ini memiliki pengaruh dan menantang karena visi Rumah
Sakit Stella Maris untuk menjadi yang terbaik di Sulawesi Selatan
khususnya di bidang keperawatan tidak sesuai lagi dengan
perkembangan rumah sakit tersebut dikarenakan rumah sakit Stella
Maris telah memenuhi di bidang keperawatan yang professional

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 94


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

baik kualitas maupun kuantitasnya sehingga visi tersebut tidak


terlalu memberikan tantangan dan pengaruh yang signifikan.
3. Visi bersifat singkat dan mudah dimengerti karena visi Rumah
Sakit Stella Maris menggunakan kata-kata pendek dan sederhana
sehingga mudah dimengerti oleh semua orang.
4. Visi ini bersifat mampu menarik,baik karyawan,pelanggan,dan
stakeholder yang membaca visi ini.terlihat dari kata menjadi yang
‘terbaik di Sulawesi selatan’ kalimat ini memicu ketertarikan para
karyawan,pelanggan dan stakeholder akan Rumah Sakit Stella
Maris.
5. Visi tersebut bersifat up to date karena visi Rumah Sakit Stella
Maris tidak memiliki batasan waktu tertentu,sehingga visi tersebut
berlaku sepanjang waktu.
3.1.1.2 Misi

Ruang Perawatan Bernadeth I,II, & III mengacu pada misi RS.
Stella Maris, yaitu :
Senantiasa siap sedia memberikan pelayanan kesehatan
yang berkualitas sesuai dengan perkembangan teknologi
dan kebutuhan masyarakat, termasuk bagi mereka yang
berkekurangan , dan dilandasi dengan semangat cinta
kasih Kristus kepada sesama.

1. Tetap memperhatikan pada golongan masyarakat lemah


/ option for the poor
2. Pelayanan dengan mutu keperawatan prima
3. Pelayanan kesehatan dengan standar kedokteran yang
mutakhir dan komprehensif (one stop medical service) .
4. Peningkatan kesejahteraan karyawan dan kinerjanya.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 95


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 54
Checklist Misi

NO PERNYATAAN UJI YA TIDAK


1 Apakah pernyataan misi menyatakan secara jelas tentang 
manfaat kehadiran organisasi ?
2 Apakah pernyataan misi telah jelas sehingga semua karyawan 
dalam organisasi dapat melihat bagaimana mereka
berkontribusi ?

3 Dapatkah misi itu bertahan terhadap perubahan-perubahan 


dalam organisasi ?

4 Apakah pernyataan misi itu mampu menjawab tentang siapa 


kita, apa dan untuk apa kita melakukan itu dan mengapa itu
penting?
5 Apakah pernyataan misi itu mampu memberikan jawaban 
terhadap alasan mengapa kita membelanjakan dana pada
usaha-usaha organisasi , program atau sub program ?
Sumber : Data Primer, Tahun 2013

Analisis

Misi perusahaan adalah sebuah ekspresi dari ambisi untuk


mengembangkan perusahaan. Pernyataan misi yang efektif adalah mendefinisikan
bisnis dari tiap group kecil dalam organisasi. Pernyataan tersebut akan membuat
para karyawan lebih mengerti mengenai tujuan mereka. Pernyataan misi
menjawab pertanyaan “Apakah bisnis kita?, Pernyataan misi yang baik haruslah
memasukkan komponen penting berikut ini: (Fred R David, 2009: 102)

1. Konsumen (Customer), siapakah konsumen perusahaan.


2. Produk dan jasa (product and service), apakah produk atau jasa
utama perusahaan.
3.Pasar (Market) secara geografis, di manakah perusahaan
bersaing.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 96


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

4. Teknologi (technology), apakah perusahaan canggih secara


teknologi?
5. fokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan profitabilitas
(concern for survival, growth, and profitability), apakah
perusahaan komitment terhadap pertumbuhan dan kondisi
keuangan yang sehat?
6. filosofi (philosophy), apakah keyakinan, nilai, aspirasi, prioritas
etis perusahaan?
7. konsep diri (self consept), apakah kompetensi khusus atau
keunggulan kompetitif utama perusahaan?
8. fokus pada citra publik (concern for public image), apakah
perusahaan responsif terhadap masalah-masalah sosial,
komunitas, dan lingkungan hidup?
9. fokus pada karyawan (concern for employees), apakah karyawan
dipandang sebagai aset perusahaan yang berharga?

Pembahasan Hasil Checklist

1. Pernyataan misi memberikan gambaran mengenai manfaat


organisasi yaitu memberikan pelayanan dengan
memperhatikan pada golongan masyarakat lemah / option for
the poor dengan mengedepankan pelayanan prima dan untuk
peningkatan kesejahteraan karyawan dan kinerjanya
2. Pernyataan misi menjelaskan secara spesifik kontirbusi
karyawan dalam organisasi
3. Pernyataan misi tetap bertahan terhadap perubahan-perubahan
dalam organisasi dilihat dari tahun ke tahun misi rumah sakit
ini masih sama hingga sekarang. Dengan sifat misi yang dapat
bertahan lama maka sumber daya manusia rumah sakit dapat
mempunyai komitmen terhadap tujuan lembaga.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 97


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

4. Misi tersebut dapat menjelaskan tentang siapa kita, apa dan


untuk apa kita melakukan itu dan mengapa itu penting?
5. Pernyataan misi tersebut dapat menjawab alasan mengapa kita
membelanjakan dana pada usaha-usaha organisasi , program
atau sub program
3.1.1.3 Motto
Motto Ruang Perawatan Bernadeth I,II, & III mengacu pada motto
RS. Stella Maris, yaitu : “ Mewujudkan Pelayanan Keperawatan Prima

Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa Unit Perawatan


Bernadeth I,II,& III belum mampu merumuskan visi, misi, tujuan, falsafah
dan motto khusus untuk unit perawatan interna tersebut.karena semuanya
masih mengacu pasa visi,misi,tujuan,falsafah, dan motto rumah sakit.

3.1.1.4 Falsafah
Falsafah Ruang Perawatan Bernadeth dan St.Maria mengacu pada
falsafah RS Stella Maris, yaitu : Sebagai rumah sakit yang selalu siap
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh sesuai dengan
perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat termasuk bagi mereka
yang berkekurangan.

3.1.1.5 Tujuan

Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan


perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat termasuk bagi mereka
yang berkekurangan dan dilandasi dengan semangat cinta kasih Kristus
kepada sesama.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 98


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 55
Uji Checklist

NO PERNYATAAN UJI YA TIDAK


1 Apakah tujuan yang ditetapkan mendukung 
misi dan sasaran ?
2 Apakah tujuan yang ditetapkan itu 
merefleksikan secara spesifik pencapaian yang
diinginkan?
3 Apakah kemajuan menuju pencapaian suatu 
tujuan dapat diukur ?
4 Apakah tujuan yang ditetapkan bersifat agresif 
menantang, namun realistis dan dapat dicapai
dalam periode perencanaan dan sumber-sumber
daya yang tersedia?
5 Apakah tujuan yang ditetapkan menyatakan 
suatu hasil, bukan aktivitas ?
6 Apakah ada batas waktu untuk pencapaian 
tujuan tersebut ?
7 Apakah telah ditetapkan penanggung jawab 
pencapaian tujuan ?
8 Apakah pencapaian tujuan akan memimpin 
kepada pencapaian sasaran ?
9 Apakah telah ditetapkan paling sedikit satu 
tujuan untuk setiap sasaran yang dirumuskan ?
10 Apakah seseorang yang tidak akrab dengan unit 
anggaran (atau program/atau subprogram)
memahami maksud dari tujuan yang telah
ditetapkan ?
Sumber : Data Primer, Tahun 2013

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 99


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Analisis
Tujuan organisasi merupakan penjabaran/implementasi pernyataan
visi/misi organisasi , produk organisasi yang dicapai / dihasilkan dalam jangka
waktu relative panjang (3-5 tahun), tidak bersifat kuantitatif , namun harus
menunjukkan hal yang ingin dicapai organisasi di masa mendatang.
Kriteria tujuan organisasi :
a. Harus serasi dan mengklarifikasi upaya pencapaian visi,
pelaksanaan misi & memperhatikan nilai-nilai organisasi.
b. Berkontribusi untuk pelasanaan misi, program/subprogram
c. Cenderung secara esensial tidak berubah
d. Secara relative berjangkan panjang
e. Dapat mengatasi kesenjangan antara tingkat pelayanan organisasi
saat ini dengan tingkat pelayanan organisasi yang diinginkan
f. Menggambarkan hasil program/subprogram yang direncanakan
g. Menggambarkan arah yang jelas dari “perjalanan” organisasi
h. Menantang ”pelaku organisasi, namun realistis dapat dicapai
Pembahasan Checklist
1. Tujuan yang ditetapkan mendukung misi dan sasaran yaitu
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan
perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat termasuk bagi
mereka yang berkekurangan dan dilandasi dengan semangat cinta
kasih Kristus kepada sesama
2. Tujuan yang ditetapkan tersebut merefleksikan secara spesifik
pencapaian yang diinginkan
3. Pernyataan tujuan dapat mengukur kemajuan menuju pencapaian
suatu tujuan.
4. Tujuan yang ditetapkan bersifat agresif menantang, realistis dan
dapat dicapai
5. Tujuan yang ditetapkan menyatakan suatu hasil yang telah
ditargetkan,bukan aktivitas

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 100


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

6. Pernyataan tujuan tidak menetapkan suatu target pencapaian


tujuan tersebut.
7. Telah ditetapkan penanggungjawab untuk pencapaian tujuan
tersebut.
8. Pencapaian tujuan memimpin kepada pencapaian sasaran yaitu
memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan mengutamakan
mereka yang berkekurangan dan dilandasi dengan semangat cinta
kasih Kristus kepada sesama
9. Pernyatan tujuan menetapkan satu tujuan untuk setiap sasaran
secara spesifik
10. Seseorang yang tidak akrab dengan unit anggaran (atau
program/atau subprogram) mampu memahami secara jelas
maksud dari tujuan yang telah ditetapkan karena menggambarkan
hasil program/subprogram yang direncanakan dan arah yang jelas
dari “perjalanan” organisasi.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 101


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.1.1.6 Struktur Organisasi


3.1.1.6.1 Struktur Organisasi Unit Perawatan Bernadeth Rumah Sakit Stella
MarisTahun 2013

Wadir Perawatan

Bidang Perawatan Rawat


Inap Penyelia

Kepala Unit
Wakil Kepala Unit

Pembimbing
PJ shift
Klinik

Perawat
pelaksana

SPS/Pekarya

Gambar 3. Struktur Organisasi Bernadeth I, II, III Rumah Sakit Stella


Maris
Sumber: Unit Perawatan Bernadeth I,II,& III Rumah Sakit Stella Maris

Keterangan:
------ : Garis koordinasi
: Garis komando

Analisis
Struktur organisasi instalasi ini meng unakan sistem organisasi
garis. Sebagaimana dalam bagan organisasinya terlihat adanya kesatuan
komando karena kepemimpinan berada ditangan satu orang dan setiap
bawahan hanya bertanggung jawab terhadap satu orang pemimpin saja.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 102


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Struktur organsisasi ini menggambarkan pembagian kerja, dimana setiap


kotak mewakili tanggung jawab seseorang atau sub bagian untuk bagian
tertentu dari beban kerja unit, menunjukkan siapa atasan dan siapa
bawahan sehingga jelas terlihat siapa melapor kepada siapa, semua bagian
unit pada tingkatan yang sama melapor pada orang yang sama.

3.1.1.6.2 Struktur Organisasi Unit Perawatan St.Maria Rumah Sakit Stella


MarisTahun 2013

Gambar 4. Struktur Organisasi Unit Perawatan St. Maria II &


St.Maria III RS. Stella Maris, 2012.
Keterangan:
- - - - - - : Garis koordinasi
: Garis komando
Analisis
Struktur organisasi St.Maria,pertama adalah direktur kemudian
membawahi kepala ruang yang berkoordinasi langsung dengan
penyelia.kemudian kepala ruangan membawahi penanggung jawab dan
pembimbing klinik.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 103


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.1.2 Deskripsi Fisik dan Bangunan Unit Rawat Inap


3.1.2.1 Deskripsi Fisik dan Bangunan Unit Perawatan Bernadeth
3.1.2.1.1 Letak Unit Perawatan Bernadeth I,II,& III
Ruang Perawatan Bernadeth I terletak di lantai satu gedung baru
Rumah Sakit Stella Maris dan bersebelahan dengan Instalasi Rawat
Darurat. Sedangkan Ruang Perawatan Bernadeth II terletak di lantai 2
persis di atas ruang Perawatan Bernadeth I.Begitupun ruang perawatan
Bernadeth III tepat berada diatas ruang perawatan Bernadeth II yakni di
lantai 3.Unit Perawatan St. Bernadeth I memilki 24 buah ruangan yang
terdiri atas :
a. 12 kamar rawat inap yang terdiri atas 24 tempat tidur dan 7 tempat
tidur untuk perawatn isolasi.
b. Satu kantor Kepala Ruang Perawatan
c. Satu ruang ganti perawat
d. Satu pantry.
e. Satu ruang cleaning service.
f. 5 kamar mandi dan satu buah kamar mandi untuk pasien isolasi.
g. Satu kamar mandi perawat.
h. Satu ruang dynamo air.
i. Satu buah gudang

12 kamar perawatan di Bernadeth I yang terdiri atas 4 kamar


perawatan dan 7 kamar isolasi. Masing-masing kamar perawatan
terdiri atas 6 tempat tidur dan kamar isolasi terdiri atas satu tempat
tidur.
Sedangkan Unit Perawatan St. Bernadeth II memiliki :

a. 14 kamar rawat inap yang terdiri atas 41 tempat tidur


b. Satu kantor Kepala Ruang Perawatan
c. Satu ruang ganti perawat
d. Satu pantry
e. Satu ruang cleaning service.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 104


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

f. 6 kamar mandi (kelas I = 1 , kelas II = 3, dan kelas 3 = 2)


g. 1 kamar mandi perawat
h. Satu buah gudang
Sedangkan Unit Perawatan St. Bernadeth III memiliki :
a. 20 kamar rawat inap yang terdiri atas 20 tempat
tidurSatu kantor Kepala Ruang Perawatan
b. Satu ruang ganti perawat
c. Satu pantry
d. Satu ruang cleaning service.
e. Masing-masing kamar dilengkapi kamar mandi
f. 1 kamar mandi perawat
g. Satu buah gudang

Kamar perawatan Bernadeth I & II tidak memilki system


kamarisasi sehingga tempat tidur dipisahkan hanya menggunakan
gorden. Lantai kamar perawatan maupun koridor ruang perawatan
Bernadeth I,II,& III adalah tegel ukuran 30 cm x 30 cm dan dinding
beton dengan warna cat krem. Sepanjang koridor ditunjang beberapa
penerangan lampu yang memudahkan perawat maupun pasien
beraktifitas di sepanjang koridor.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 105


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.1.2.1.2 Denah Unit Perawatan Bernadeth I Rumah Sakit Stella Maris

Gambar 5. Denah Unit Perawatan Bernadeth I RS Stella Maris


Terdapat 4 kamar perawatan dan 8 kamar isolasi di
Bernadeth I, yang merupakan ruang rawat inap dengan tipe kelas
tiga yang terdiri atas enam buah tempat tidur pada setiap ruang
perawatan sedangkan terdapat satu tempat tidur pada setiap ruang
isolasi. 1 kamar gantiperawat, 1 ruang kepala bagian, 1 pantry, 6
buah wckamar perawatan umum, 1 buah wc untuk ruang isolasi
dan sebuah ruang tunggu,1 ruangan kosong yang digunakan
sebagai gudang dan tempat pompa air.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 106


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.1.2.1.3 Denah Kamar Perawatan Bernadeth I Rumah Sakit Stella Maris

Gambar 6. Denah Kamar Perawatan Bernadeth I RS Stella Maris

Dari Gambar 2 terlihat denah perawatan Bernadeth I yang


memiliki luas ± 5 x 6 m (30 m2). Berada di lantai 1 gedung baru
RS Stella Maris. Dapat diketahui pada unit bernadeth I terdapat 4
kamar perawatan yang didalamnya terdapat enam buah tempat
tidur, dimana masing-masing dipisahkan oleh tirai dan masing-
masing bilik dilengkapi sebuah meja obat.
Kamar dilengkapi dengan jendela yang mendukung
pertukaran udara, pencahayaan pada ruangan pun cukup memadai
dengan penerangan lampu di dalam kamar perawatan. Lantai
kamar perawatan ini menggunakan tegel dengan ukuran 30 x 30
cm dengan dinding beton dengan cat berwarna krem.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 107


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.1.2.1.4 Denah Ruang Isolasi Bernadeth I Rumah Sakit Stella Maris

Gambar 7. Denah Ruang Isolasi Bernadeth I RS Stella Maris

Dari Gambar 3 terlihat ruang isolasi Bernadeth I yang


memiliki luas ± 3 x 4 m (12 m2). Berada di lantai 1 gedung baru RS
Stella Maris. Dapat diketahui bahwa pada ruang isolasi terdapat
delapan kamar perawatan yang didalamnya terdapat satu buah
tempat tidur, satu buah meja obat dan dua buah kursi,
Kamar dilengkapi dengan jendela yang mendukung
pertukaran udara, pencahayaan pada ruangan pun memadai dengan
penerangan lampu. Lantai kamar perawatan menggunakan tegel 30
x 30 cm dengan dinding beton cat berwarna hijau muda.
Menurut Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit, Depkes
2007 luas minimal ruang isolasi yaitu 6m2 / TT maka ruang isolasi
unit perawatan Bernadet I telah memenuhi standar.

3.1.2.1.5 Denah Unit Perawatan Bernadeth II Rumah Sakit Stella Maris

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 108


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Gambar 8. Denah Unit Perawatan Bernadeth I RS


Stella Maris

Terdapat empat belas kamar perawatan kamar di Bernadeth


II, yang merupakan ruang rawat inap dengan tipe kelas satu 1
kamar, kelas dua 9 kamar, kelas tiga 4 dengan tipe kelas tiga. Tipe
kelas satu terdiri atas 1 tempat tidur perkamar, kelas dua 3 tempat
tidur perkamar, kelas tiga 4 tempat tidur perkamar.
Di unit perawatan Bernadeth II terdapat 1 kantor Kepala
Ruang Perawatan, 1 ruang ganti perawat, 1 pantry, 1 ruang
cleaning service ,1 kamar mandi perawat dan 1 buah gudang.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 109


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.1.2.1.6 Denah Kamar Perawatan Bernadeth II Rumah Sakit Stella Maris

Gambar 9. Denah Kamar Perawatan Bernadeth II RS Stella Maris

Dari Gambar 5 terlihat denah perawatan Bernadeth II yang


memiliki luas ± 5 x 6 m (30 m2). Berada di lantai 2 gedung baru
RS Stella Maris. Dapat diketahui pada unit bernadeth II empat
belas kamar perawatan kamar di Bernadeth II, yang merupakan
ruang rawat inap dengan tipe kelas satu 1 kamar, kelas dua 9
kamar, kelas tiga 4 dengan tipe kelas tiga. Tipe kelas satu terdiri
atas 1 tempat tidur perkamar, kelas dua 3 tempat tidur perkamar,
kelas tiga 4 tempat tidur perkamar, dimana masing-masing
dipisahkan oleh tirai dan masing-masing bilik dilengkapi sebuah
meja obat.
Gambar di atas adalah kamar dengan tipe kelas dua. Kamar
dilengkapi dengan jendela yang mendukung pertukaran udara,
pencahayaan pada ruangan pun cukup memadai dengan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 110


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

penerangan lampu di dalam kamar perawatan. Lantai kamar


perawatan ini menggunakan tegel dengan ukuran 30 x 30 cm
dengan dinding beton dengan cat berwarna krem.

3.1.2.1.7 Denah ruang perawatan Bernadeth III RS Stella Maris

Gambar 10. Denah ruang perawatan Bernadeth III RS Stella Maris

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 111


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Bernadeth III berada digedung depan RS.Stella


Maris,memiliki kamar sebanyak 20 kamar masing-masing diisi oleh 1
tempat tidur kelas VIP C. kamar VIP C hanya dilengkapi dengan satu
kasur untuk pasien, tetapi digantikan dengan satu sofa sebaga tempat
beristirahat penjaga pasien.

Tabel 56
Antropometri Ruang Perawatan Bernadeth I,II, & III RS. Stella
MarisTahun 2010 Berdasarkan Standar Ruang Bangunan Perawatan
Menurut Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan
RI 2007
Bernadeth I,II,&
No Ketentuan
III
Ketentuan untuk kamar mandi
1 Rasio tempat tidur dengan kamar mandi 1 : 10 Ya
TT/kamar mandi
2 Bebas serangga dan tikus Ya
3 Tidak berbau Ya
4 Untuk karyawan 1 toilet untuk 20 karyawan Ya
5 Toilet dilengkapi dengan pegangan dan bel Tidak
6 Lebar minimal pintu : 1,20 m, tinggi minimal 2,10 Ya
7 Luas kamar mandi 2x 1,75 m2 Tidak (2 x 1,20
m2 )
8 Tinggi bibir kloset dari lantai 47,5 cm Tidak (60 cm)
9 Westafel Ya
10 Cermin Tidak

Ketentuan untuk Ruang perawatan kelas tiga (Bernadeth 1)


1 Luas kamar perawatan 5 x 6 m2 Ya
2 Lantai ke ventilasi 1 m Ya
3 Lantai ke stop kontak minimal 1,40 m Ya (1,50 m)

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 112


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

4 Luas ventilasi 15% dari luas lantai Tidak


5 Diisi enam tempat tidur Ya
6 Bedside table Ya
7 Menu makanan standar sesuai kelas di rumah sakit Ya
8 Luas kamar ruang isolasi 6m2 Ya
9 Lebar area tempat tidur 251,1 cm Tidak (105 cm)
Ketentuan Dinding ruang perawatan
1 Rata Ya
2 Bersih Ya
3 Berwarna terang Ya
4 Mudah dibersihkan Tidak
Ketentuan antropometri perawat
1 Tinggi meja pelayanan 106,7-109,2 cm dari lantai Tidak (105cm)
2 Tinggi meja kerja 76 cm Ya
3 Lebar area meja untuk perawat 53,3-54,6 cm Tidak (62,5cm)
Ketentuan lebar koridor
1 Lebar koridor utama minimal 240 cm Ya
Sumber : Data Primer, Tahun 2013

Analisis
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, sebagian besar Antropometri
ruang bangunan dan ruang pasien hampir sesuai dengan standar, adapun yang
masih belum sesuai antara lain tidak tersedianya pegangan tangan, tinggi bibir
kloset dari lantai, luas ventilasi, lebar area tempat tidur, dinding kamar yang sulit
dibersihkan, tinggi meja pelayanan dan lebar area meja untuk perawat.dan disetiap
ruangan perawatan juga tidak dilengkapi nursing bell.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 113


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.1.2.1.2 Deskripsi Fisik Dan Bangunan Unit Rawat Inap VIP

3.1.2.1.2.1 Letak Unit Rawat Inap VIP

Unit Perawatan Santa Maria II terletak di lantai dua gedung baru


Rumah Sakit Stella Maris dan bersebelahan dengan Unit Rawat Inap
Bernadeth II . Unit Perawatan Santa Maria II terdiri dari:

1. 12 kamar rawat
2. Satu kantor Kepala Unit Perawat
3. Satu kantor Wakil Kepala Unit Perawat
4. Satu ruang perawat
5. Satu pantry
6. Satu gudang Peralatan
Kamar di Santa Maria II merupakan kamar rawat inap dengan
tipe kelas VIP yang terdiri atas 12 tempat tidur pada masing-
masing kamar. Dari 12 kamar rawat inap VIP ini kemudian terbagi
menjadi empat jenis, yaitu 1 kamar S. VIP, 3 kamar VIP A, 4
kamar VIP B dan 4 kamar VIP C.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 114


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

BERNADETH II

Gambar 11. Denah Unit Perawatan Santa Maria III

Unit Perawatan Santa Maria III terletak di lantai dua gedung


baru Rumah Sakit Stella Maris dan bersebelahan dengan Unit
Rawat Inap Bernadeth III . Unit Perawatan Santa Maria III terdiri
dari:

1. 1 kamar rawat
2. Satu kantor Kepala Unit Perawat
3. Satu kantor Wakil Kepala Unit Perawat
4. Satu ruang perawat
5. Satu pantry
6. Satu gudang Peralatan
Kamar di Santa Maria III merupakan kamar rawat inap dengan
tipe kelas VIP yang terdiri atas 15 tempat tidur pada masing-
masing kamar. Dari 15 kamar rawat inap VIP ini kemudian terbagi

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 115


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

menjadi empat jenis, yaitu 2 kamar S. VIP, 2 kamar VIP A, 6


kamar VIP B dan 3 kamar VIP C.

Gambar 12. Denah Unit Perawatan Santa Maria II dan Santa Maria III
Tahun 2013

Dari Gambar tersebut terlihat denah Santa Maria II. Santa Maria II ini
berada di lantai 2 gedung baru RS. Stella Maris,sedangkan St.Maria III berada
tepat di atas Santa Maria II tepatnya di lantai 3 gedung baru. Dapat diketahui pada
unit Santa Maria II terdapat 12 kamar rawat dan , 1 ruang perawat, 1 ruang kepala
bagian, 1 ruang administrasi rawat inap, 1 ruang pantry, 2 lift dan 1 ruangan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 116


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

kosong yang digunakan sebagai gudang. Dari 13 kamar rawat inap ini terbagai ke
dalam 1 kamar Super VIP, 3 kamar VIP A, 4 kamar VIP B dan 5 kamar VIP C.
Sedangkan di Santa Maria III

Gambar 13. Denah Ruang Perawatan Rawat Inap Santa Maria

Kelas VIP A

Gambar 14. Denah Ruang Perawatan Rawat Inap Santa Maria Kelas
Super VIP

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 117


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Gambar 15. Denah Ruang Perawatan Rawat Inap Santa Maria

Kelas VIP B

Gambar 16. Denah Ruang Perawatan Rawat Inap Santa Maria

Kelas VIP C

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 118


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Dari gambar tersebut dapat dilihat denah perwakilan masing-masing kelas


yang ada pada unit rawat inap Santa Maria . Gambar S. VIP, terlihat pada denah
tersebut terdapat dua buah kasur yang diperuntukan untuk pasien dan penjaga,
satu buah sofa, satu buah meja rias, dua buah air conditioner, 3 buah saklar, 1 set
meja makan, 1 kulkas, 1 telepon, 1 meja kecil, 1 meja, 1 lemari pakaian, 1 bufet, 1
TV, dan 1 dispenser. Gambar VIP A, dibandingkan dengan ruang S. VIP, ruang
VIP A hanya memiliki satu buah AC dan tidak dilengkapi dengan meja rias. Pada
gambar VIP B, dibandingkan dengan kamar VIP A, Kamar VIP B tidak
dilengkapi dengan Sofa. Pada Gambar VIP C, dibandingkan dengan kamar VIP B,
kamar VIP C hanya dilengkapi dengan satu kasur untuk pasien, tetapi digantikan
dengan satu sofa sebaga tempat beristirahat penjaga pasien.

Tabel 57
Perbandingan Standar Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit Tipe B Tahun 2010 dengan Kondisi Ruang Unit Perawatan St.
Maria II & St.Maria III Rumah Sakit Stella Maris
Tahun 2013

Standar Pedoman Teknis Sarana dan


Ket
No Prasarana Tahun 2010 Kondisi Rumah Sakit
Kecepatan bergerak merupakan salah satu Unit perawatan St.Maria Memenuhi
1 kunci keberhasilan perancangan, sehingga berbentuk lurus Standar
blok unit sebaiknya sirkulasinya dibuat ( memanjang)
secara linier/lurus (memanjang).

2 Apabila Ruang Rawat Inap tidak berada Unit perawatan St.Maria Memenuhi
pada lantai dasar, maka harus ada tangga memiliki lift dan tangga. Standar
landai atau Lift Khusus untuk mencapai
ruangan tersebut.

3 Bangunan Ruang Rawat Inap harus terletak Unit perawatan St.Maria Tidak
pada tempat yang tenang (tidak bising), berada dipinggir jalan yang memenuhi
aman dan nyaman tetapi tetap memiliki ribut dan tidak tenang Standar
kemudahan aksesibilitas dari sarana
penunjang rawat inap.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 119


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

4 Sinar matahari pagi sedapat mungkin Untuk kamar perawatan Memenuhi


masuk ruangan. tersendiri dilengkapi Standar
dengan ventilasi yang
cukup sehingga sinar
matahari yang masuk
cukup
5 Masing-masing ruang Rawat Inap 4 Untuk perawatan St.Maria Belum
spesialis dasar mempunyai ruang isolasi. belum mempunyai ruangan Memenuhi
isolasi Standar
6 Lantai harus kuat dan rata tidak berongga, Lantai kuat terbuat dari Memenuhi
bahan penutup lantai, mudah dibersihkan, tegel keramik berwarna Standar
bahan tidak mudah terbakar. putih , rata, dan mudah
dibersihkan
7 Pertemuan dinding dengan lantai Pertemuan lantai dan Belum
disarankan berbentuk lengkung agar dinding belum berbentuk Memenuhi
memudahkan pembersihan dan tidak lengkung Standar
menjadi tempat sarang debu/kotoran.

8 Tipe R. Rawat Inap adalah Super VIP, VIP Super VIP,VIP A,B,& C Memenuhi
A,B, dan C Standar

9 Stasi perawat harus terletak di pusat blok Stasi perawat terletak di Memenuhi
yang dilayani agar perawat dapat pusat blok. Standar
mengawasi pesiennya secara efektif,
maksimum melayani 25 tempat tidur.

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel diatas,bahwa berdasarkan standar perbandingan standar pedoman


teknis sarana dan prasarana Rumah Sakit Tipe B Tahun 2010 ada beberapa persyaratan yang
belum memenuhi standar,seperti letak ruang rawat inap St.Maria yang ribut dan tidak tenang
Karena berada di pinggir jalan besar yang bising.sedangkan persyaratan yang lain sebagian
telah memenuhi standar.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 120


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 58
Perbandingan Standar Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Tipe B
Tahun 2010 dengan Kondisi Ruang Unit Perawatan St. Maria Rumah Sakit Stella Maris
Tahun 2013

Nama Besaran Kebutuhan Kondisi Rumah


Ket
No. Ruangan Ruang / Luas Fasilitas Sakit
1. Ruang Tergantung Tempat tidur Ruang rawat Belum
Perawatan Kelas & pasien, lemari, 1. K. I = 25 m2 memenuhi
keinginan nurse call, meja, 2. K II = 20 m2 standar
desain, kursi, televisi, tirai 3. K III = 30
kebutuhan pemisah bila ada, m2 dan belum
ruang 1 tt min. (sofa untuk ruang adanya nurse
7.2 m2 perawatan VIP). call
2. Ruang Stasi 3~5 m2/ Meja, Kursi, Ruang station Memenuhi
Perawat perawat lemari arsip, nurse memiliki standar
(;Nurse (Ket : lemari obat, luas 12m2 dan
Station) perhitungan 1 telepon/intercom fasilitas sesuai
stasi perawat alat monitoring dengan standar
untuk melayani untuk pemantauan
maksimum 25 terus menerus
tempat tidur) fungsi2 vital
pasien.
3 Ruang 12-20 m2 Lemari alat periksa Ruang perawatan Belum
Tindakan & obat, tempat santa Maria tidak memenuhi
tidur periksa, memiliki ruang standar
tangga roolstool, tindakan
wastafel, lampu
periksa, tiang infus
dan kelengkapan
lainnya.
4 R. Dokter Sesuai Tempat tidur, sofa, 9m2 dan fasilitas Memenuhi
Jaga kebutuhan lemari, meja/kursi, telah ses uai Standar
wastafel. dengan standar
5. Ruang Sesuai Sofa, lemari, Luas ruang 9m2 , Belum
Perawat kebutuhan meja/kursi, dan tidak ada Memenuhi
wastafel wastafel Standar
6. Ruang Sesuai Lemari, Luas ruangan Memenuhi
kepala kebutuhan meja/kursi, sofa, 25m2 dan fasilitas standar
instalasi komputer, printer telah sesuai
rawat inap dan peralatan dengan standar
kantor lainnya.
7. Ruang Min. 4 m2 Bak penampungan 12m2 dan fasilitas Memenuhi
Linen Kotor linen kotor telah sesuai standar
dan bersih dengan standar

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 121


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

8. Gudang 4-6 m2 Kloset leher angsa, 3m2 Belum


Kotor keran air bersih memenuhi
(Spoolhoek/ (Sink) standar
Dirty Ket : tinggi bibir
Utility). kloset + 80-100 m
dari permukaan
lantai
9. KM/WC KM/WC Kloset, wastafel, 3 m2 dilengkapi Memenuhi
(pasien, pria/wanita bak air wastafel standar
petugas, luas 2 m2 – 3
pengunjung) m2
10. Ruang Min. 12 m2/tt Tempat tidur Belum ada Belum
Perawatan pasien, lemari, ruangan isolasi memenuhi
Isolasi nurse call standar

Sumber : Data Primer 2013

Analisis
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa, ketentuan syarat bangunan rawat
inap ruang rawat inap santa Maria masih ada yang belum sesuai dengan standar
bisa dilihat belum adanya ruangan isolasi dan pertemuan antara lantai dan dinding
yang tidak melengkung.

3.1.2.1.3 Inventaris Unit Rawat Inap

Tabel 59
Daftar Inventaris Medis Unit Perawatan Bernadeth I RS. Stella Maris
Tahun 2013
Bernadeth I Bernadeth II Bernadeth III
Nama Tota Tota Keadaa
Keadaan Keadaan
No Barang/Perala Total l l n
tan Barang Bai Rusa Bara Bara
B R B R
k k -ng -ng
1 Ambubag 2 2 3 4 4
2 Section 2 1 1 2 3 3

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 122


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3 Stetescop 1 1 2 2 2
monoculer
4 Stetescop 3 2 1 3 3 2
5 Nebulizer 1 1 1 1 1
6 Tempat tidur 32 32 41 41 20 2
pasien 0
7 Lemari laken 2 2 4 20 2 1
0
8 Kulkas 1 1 3 3 20 2
0
9 Komputer 1 set 1 1 3 3 3 3
10 Bak alat 7 4 3 8 8 2 10 1 1
instrumen 0
11 Balon EKG 4 4 6 3 6 6
12 Chateter logam 2 2 4 10 9 1
13 Balon tensi 4 3 1 4 4 5 5
14 Centimeter 1 1 2 2 2 2
15 Gagang cukur 1 1 2 2 3 3
16 Glumeter 1 1 2 2 4 3 1
17 Gunting 1 1 4 3 1 5 5
jaringan
18 Gunting plester 2 2 4 4 6 6
19 Klem lurus 2 2 3 3 4 4
20 Klem bengkok 2 2 2 2 3 3
21 Pot baring 5 5 8 8 8 1 1
22 Pot duduk 5 5 5 5 5 5
23 Regulator O2 4 3 1 5 5 10 10
24 Spatel stainless 1 1 8 7 1 16 1 1
25 Tempat 4 4 20 20 15 15

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 123


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

muntah
26 Tiang infus 26 26 45 45 24 24
27 Tabung O2 4 4 30 30 12 10 2
28 Urinal plastik 3 3 9 9 5 5
29 Tensimeter 3 3
30 Timbangan 2 1 1 4 4 4 4
berat badan
31 Tromol gsas 3 3 5 5 3 3
besar
32 Tromol gaas 3 3 4 4 4 4
kecil
33 Lumpang obat 1 1 - - 5 5
34 Manset tensi 4 3 1 5 5 8 8
35 Nierbeken 5 5 12 12 13 13
36 Sampiran biru 114 114
37 Sarung bantal 52 52 84 84 22 22
kepala
38 Stik laken 30 30 60 60 40 40
39 Taplak meja 4 4 23 22 21 21 1
ruangan
42 Laken 50 50 25 25
43 Tap tangan 5 5 8 8 10 10
handuk
44 Baju celemek 3 2 1 5 5 12 12
plastik
45 Salib duduk 4 4 32 32 25 25
46 Salib gantung 7 7
47 Tempat 2 2 5 5 5 5
sampah kecil

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 124


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

48 Tempat 2 2 12 12 10 10
sampah sedang
Sumber: Data sekunder 2012
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa ada beberapa barang/peralatan yang
rusak/tidak berfungsi dengan baik antara lain : Lemari pasien/meja pasien
kecil,Kursi kayu,Bunga meja,Baju celemek kain,Baju celemek plastik,Manset
tensi,Timbangan berat badan,Regulator O2,Balon tensi,Bak alat
instrumen,Stetescop,Section dan lainnya.

Tabel 60
Daftar Inventaris Kamar Perawatan Bernadeth RS. Stella Maris
Tahun 2013

Jumlah
Nama Barang Bernadet
Bernadeth I Bernadeth II
h III
1 Monitor - - -
2 O2 - - 4
3 Tempat tidur pasien 31 41 21
4 Tempat tidur penjaga - 2 2
5 Kasur 31 43 21
6 Sofa bed 5 10 12
7 Lemari 31 41 20
8 Meja makan + kecil 15+10 22+10 20+21
9 Kursi makan + kursi 35+15 52+19 30+20
plastik
10 Bedside kabinet / lemari - - 2
11 TV 5 12 20
12 AC 10 15 23
13 Kulkas 10 12 20

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 125


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

14 Ariston - - -
15 Rak Jemuran 8 12 15
16 Spenser - - -
17 Jam dinding 6 10 23
18 Aiphone - - -
19 Bantal kepala + guling 35+15 43+12 22+12
20 Kipas angin 2 1 2
Sumber : Data Sekunder 2012

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa ada beberapa barang/peralatan yang
tidak ada antara lain : Monitor, O2,khususnya di Bernadeth I&II, Bedside
kabinet/lemari, Ariston, Spenser, Aiphone.

Tabel 61
Daftar Inventaris Rawat Inap Santa Maria untuk RS Tipe B
Berdasarkan Standar Depkes Tahun 2008

Ketersediaan
Ketersediaan
Peralatan di
Standar Peralatan di
Unit Rawat
No Peralatan Ket Unit Rawat Inap Ket
Inap
Depkes 2008 Santa Maria III
Santa Maria II
RS Stella Maris
RS Stella Maris

1 Tempat Tidur  Ada  Ada


Pasien
2 Tensimeter  Ada  Ada
3 Stetoscop  Ada  Ada
4 Termometer - Tidak ada - Tidak ada
5 Ginekologi Set - Tidak ada - Tidak ada
6 Infus Set  Ada  Ada
7 Resusita Set - Tidak ada - Tidak ada
8 Suctio Pump  Ada  Ada

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 126


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

9 Meja - Tidak ada - Tidak ada


Ginekologi
10 Bak Instrumen  Ada  Ada
11 O2 Set  Ada  Ada
12 Fim Viewer - Tidak ada - Tidak ada
13 Antidecubitus - Tidak ada - Tidak ada
Matras
14 Wash Basin - Tidak ada - Tidak ada
15 Emergency light  Ada  Ada
16 Tiang Infus  Ada  Ada
17 Minor Surgery - Tidak ada - Tidak ada
Set
18 Catheler - Tidak ada - Tidak ada
19 Nebulizer  Ada  Ada
20 Vena Section - Tidak ada - Tidak ada
Set
21 EKG - Tidak ada - Tidak ada
22 Set Resusitasi - Tidak ada - Tidak ada
anak
lengkapdgn
defibrilator
23 Meja Resusitasi - Tidak ada - Tidak ada
Anak
24 Meje Resusitasi - Tidak ada - Tidak ada
Bayi
25 Meja Tindakan - Tidak ada - Tidak ada
dengan Radian
Warmer
26 Set Diagnostik - Tidak ada
27 Alat Penghisap - Tidak ada - Tidak ada
Lendir
28 Timbangan dan  Ada  Ada
pengukur tinggi
(bayi dan anak)
29 Troly obat  Ada  Ada
30 Timbangan  Ada  Ada
berat
badan/tinggi
badan
31 Lampu Senter  Ada  Ada
32 Anaskopi - Tidak ada - Tidak ada
33 Meja Periksa  Ada  Ada
34 Set Bedah - Tidak ada - Tidak ada
Minor

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 127


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

35 Suction Pump  Ada  Ada


36 Autoklaf - Tidak ada - Tidak ada
37 Alat Bedah  Ada  Ada
Perawatan luka
38 Eye Spekulum - Tidak ada - Tidak ada
39 Gunting  Ada  Ada
Konjungtiva
40 Pisau Iris - Tidak ada - Tidak ada
41 Gunting Iris - Tidak ada - Tidak ada
42 Needle Holder - Tidak ada - Tidak ada
43 Paingset - Tidak ada - Tidak ada
Konjungtiva
44 Benang 4,0 + - Tidak ada - Tidak ada
Jarum Bengkok
45 Infusion Pum  Ada  Ada
Sumber: Data Primer 2013

Berdasarkan tabel di atas dari 45 peralatan yang distandarkan oleh Depkes


RI 2008, Unit Rawat Inap VIP Santa Maria RS Stella Maris hanya memiliki 18
peralatan saja, dikarenakan standar dari Depkes tersebut mencakup standar
peralatan rawat inap secara keseluruhan mulai dari pelayanan obstetric, anak,
mata dan lain-lain. Dan perlu juga penambahan alat untuk kelengakapan Rawat
Inap VIP Santa Maria yang sesuai dengan standar untuk tipe B. hal ini
dikarenakan Unit Santa Maria menerima dan melayani pasien umum, jadi
penyakit pasien tidak dibedakan pada unit perawatan ini.

3.1.3 Deskripsi Kegiatan Unit Perawatan Rawat Inap


3.1.3.1 Deskripsi Kegiatan Unit Perawatan Bernadeth
Ruang Perawatan Bernadeth I merupakan bagian dari Unit
Pelayanan Rawat Inap yang menerima pasien khusus Jamkesmas.
Sedangkan Bernadeth II menerima pasien umum dan asuransi. Namun
dalam pelaksanaannya Bernadeth bisa menerima pasien umum dan
asuransi swasta lainnya,tapi tetap dengan persetujuan pasien dan tarif serta

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 128


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

dokter yang menangani sesuai dengan pendaftaran ruang perawatannya.


Pasien umum berasal dari UGD, ICU, Poli, rujukan dokter praktik.
Pelayanan Ruang Perawatan Bernadeth I ,II & III berlangsung
24 jam sehari. Pasien yang dilayani pada unit ini diperiksa setiap hari oleh
dokter jaga (dokter umum dan spesialis) atau dokter yang piket pada tiap
hari berdasarkan jadwal yang ditentukan dan pasien tidak memilki
kewenangan untuk menentukan dokter yang mana yang akan
memeriksanya.
Setelah mendapatkan pemeriksaan dari dokter, perawat
kemudian melakukan tindakan perawatan kepada pasien. Dalam
melakukan tindakan keperawatan, perawat yang telah memberikan
tindakan keperawatan diwajibkan mencatat tindakan yang diberikan
kepada pasien ke dalam buku, demikian juga sebelum perawat
memberikan tindakan keperawatan kepada pasien diwajibkan untuk
mengecek buku tersebut. Sebelum melakukan pergantian shift, perawat
yang akan bertugas dan selesai bertugas melakukan kegiatan timbang
terima. Semua ini dilakukan untuk meminimalisasi adanya miss
communication yang terjadi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan diagnose dari dokter,
perawat akan memberikan pelayanan keperawatan selama 24 jam sehari
sesuai dengan jadwal shift perawat. Dimana shift pagi biasanya terdiri atas
7 perawat mulai dari jam 07.00-14.00 WITA, shift siang terdiri atas 3-4
perawat mulai dari jam 14.00-21.00 WITA, dan shift malam 3 perawat
mulai dari jam 21.00-07.00 WITA. Jika pasien membutuhkan pelayanan
penunjang medic misalnya radiologi, pasien akan diantar oleh perawat.
Adapun resep obat dari dokter akan dibawa oleh perawat ke
bagian farmasi untuk ditukarkan dengan obat dan lembar kuning yang
berisikan jenis obat dan kemudian diantarkan kembali ke pasien.
Pasien akan terus mendapatkan pemeriksaan dari dokter sesuai
dengan jam visite dokter jika dokter yang bersangkutan tidak berhalangan
yaitu dari jam 08.00 hingga 14.00 WITA. Namun jika kondisi pasien

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 129


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

memburuk dan dokter yang bersangkutan berhalangan datang, maka pihak


perawat akan meminta tolong kepada dokter ruang perawatan lainnya dan
dokter UGD. Pasien yang telah dirawat pada akhirnya keluar dalam
keadaan sehat maupun meninggal. Pasien yang sehat bisa keluar setelah
dinyatakan sehat atau ada izin dari dokter.
Kegiatan-kegiatan ini adalah kegiatan yang rutin dilakukan di
Unit Perawatan Interna Bernadeth I, II,& III yang berjalan baik dan
optimal.

3.1.3.2 Deskripsi Kegiatan Perwatan St.Maria


3.1.3.2.1 Ruang lingkup Pelayanan
Ruang Perawatan Santa Maria merupakan bagian dari Unit
Pelayanan Rawat inap Rumah Sakit Stella Maris dan memberikan
pelayanan interna.Unit pelayanan Rawat inap Rumah Sakit Stella Maris
dikoordinir oleh suatu tim pelayanan Rawat inap. Dan unit perawatan
Rawat inap bertanggung jawab kepada Wadir Medis dan Wadir
Keperawatan.Jika ada masalah yang ditemukan dalm memberikan
pelayanan Rawat inap maka akan dibicarakan dengan Komite
Keperawatan. Ruang Perawatan Santa Maria memberikan pelayanan
super VIP,VIP A,B,& C.
Dalam pelaksanaannya Santa Maria bisa menerima pasien
umum dan asuransi swasta lainnya, tapi tetap dengan persetujuan pasien
dan tarif serta dokter yang menangani sesuai dengan pendaftaran ruang
perawatannya. Pasien umum berasal dari Rawat jalan, ICU, UGD , dan
Dokter Praktek. Ruang linkup pelayanan rawat inap mencakup bidang
pelayanan medis, medical record, administrasi dan umum.Absensi
kehadiran dibagian rawat inap menggunakan sistem absensi sidik jari.
Keterlambatan kehadiran SDM akan berimplikasi pada penilaian kinerja
dan punishment yang diatur oleh RS.Stella Maris.
Pelayanan Ruang Perawatan Santa Maria berlangsung 24 jam
sehari. Dan di tunjang oleh pelayanan Dokter umum (dokter jaga) dan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 130


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Dokter spesialis atau dokter yang piket pada tiap hari berdasarkan jadwal
yang ditentukan dan pasien tidak memilki kewenangan untuk
menentukan dokter yang mana yang akan memeriksanya.
Setelah mendapatkan pemeriksaan dari dokter, perawat
kemudian melakukan tindakan perawatan kepada pasien. Dalam
melakukan tindakan keperawatan, perawat yang telah memberikan
tindakan keperawatan diwajibkan mencatat tindakan yang diberikan
kepada pasien ke dalam buku, demikian juga sebelum perawat
memberikan tindakan keperawatan kepada pasien diwajibkan untuk
mengecek buku tersebut. Sebelum melakukan pergantian shift, perawat
yang akan bertugas dan selesai bertugas melakukan kegiatan timbang
terima. Semua ini dilakukan untuk meminimalisasi adanya miss
communication yang terjadi.
Proses monitoring, pelaporan dan evaluasi kegiatan pelayanan
ruang rawat inap dilaksanakan setiap enam bulan. Laporan aktivitas
pelayanan rawat inap dipertanggung jawabkan kepada Wadir
Keperawatan RS.Stella Maris dalam bentuk laporan pelaksanaan dan
laporan evaluasi. Dalam pelaksanaan monitoring harus berkoordinasi
sebelumnya dengan setiap unit/ bagian terkait. Hasil evaluasi kegiatan
akan ditindaklanjuti berdasarkan pertimbangan/ keputusan Direktur dan
Wadir Keperawatan RS.Stella Maris.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan diagnosa dari dokter,
perawat akan memberikan pelayanan keperawatan selama 24 jam sehari
sesuai dengan jadwal shift perawat. Dimana shift pagi di mulai jam
07.00- 14.00 WITA terdiri atas 6- 7 perawat, shift siang terdiri atas 4
perawat mulai dari jam 14.00-21.00 WITA, dan shift malam 4 perawat
mulai dari jam 21.00-07.00 WITA.
Pasien akan terus mendapatkan pemeriksaan dari dokter sesuai
dengan jam visite dokter jika dokter yang bersangkutan tidak
berhalangan yaitu dari jam 08.00 hingga 14.00 WITA. Namun jika
kondisi pasien memburuk dan dokter yang bersangkutan berhalangan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 131


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

datang, maka pihak perawat akan meminta tolong kepada dokter ruang
perawatan lainnya dan dokter UGD. Pasien yang telah dirawat pada
akhirnya keluar dalam keadaan sehat maupun meninggal. Pasien yang
sehat bisa keluar setelah dinyatakan sehat atau ada izin dari
dokter.Kegiatan-kegiatan ini adalah kegiatan yang rutin dilakukan di
Unit Perawatan St.Maria yang berjalan baik dan optimal.

3.1.4 Kinerja Kegiatan Unit Perawatan Bernadeth I,II, & III


Kinerja kegiatan Unit Perawatan Bernadeth dapat dilihat melalui
tingkat pemanfaatan ruang perawatan terhadap indicator mutu dan efisiensi
pelayanan serta kelengkapan inventaris.
1) Indikator Mutu Pelayanan
1. Bed Occupancy Rate/BOR adalah persentase pemakaian tempat
tidur pada satu satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan
gambaran tentang tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur
rumah sakit.
Jumlah hari perawatan
BOR = x 100%
jumlah tempat tidur × hari kerja

2. Average Length of Stay/AvLOS adalah rata-rata lamanya


perawatan seorang pasien. Indikator ini di samping merupakan
gambaran tingkat efisiensi manajemen sebuah RS.
Jumlah hari perawatan
AvLOS = Jumlah pasien yang keluar (hidup+mati)

3. Bed Turn Over/BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada


satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan
waktu tertentu. Indikator ini akan memberikan gambaran tingkat
pemakaian tempat tidur RS.
Jumlah pasien yang keluar (hidup + mati)
BTO =
Jumlah tempat tidur

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 132


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

4. Turn Over Internal/TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur


tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini
juga menberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat
tidur.
TOI
{(Jumlah tempat tidur × hari kerja) − jumlah hari perawatan}
=
Jumlah pasien yang keluar (hidup + mati)

5. Angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar (Gross


Death Rate/GDR) dengan rumus :

Jumlah pasien mati seluruhnya x 1000 ‰


GDR =
Jumlah pasien yang keluar (hidup + mati)

6. Angka kematian lebih dari 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap


1000 penderita keluar (Nett Death Rate/NDR) dengan rumus :

Jumlah pasien meninggal > 48 𝑗𝑎𝑚 𝑥 1000‰


NDR =
Jumlah pasien yang keluar (hidup + mati)

GDR dan NDR berfungsi untuk mengetahui apakah mutu


pelayanan rumah sakit tersebut sudah cukup baik, semakin tinggi
nilainya berarti mutu pelayanannya kurang baik karena GDR dan NDR
menunjukkan jumlah kematian pasien keluar per 100 penderita yang
keluar.

Data Pemanfaatan Unit Perawatan Bernadeth I, II, & III

Tabel 62
Pemanfaatan Unit Perawatan Bernadeth RS. Stella Maris Tahun 2013
Bernadeth Bernadeth Bernadeth
No Variabel
I II III
1 Kapasitas TT 11346 15006 7320
2 Pasien Masuk 7893 11093 5642

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 133


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3 Rata-rata pasien masuk / hari 5 6 3


4 Pasien keluar 1180 2177 1034
5 Rata-rata pasien kelur / hari 5 5 3
6 Pasien keluar hidup 1150 2150 1023
7 Pasien keluar mati 30 27 11
8 Keluar mati <48 jam 17 7 4
9 Keluar mati >48 jam 13 20 7
10 Hari perawatan terpakai 6843 9468 4745
11 Lama dirawat 6984 9654 4850
Sumber : Data Sekunder 2012

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah pasien keluar di Unit
Perawatan Bernadeth lebih sedikit dibanding jumlah pasien yang masuk . Hal ini
menunjukka bahwa terjadi terjadi perpindahan pasien ke ICU dan Unit Perawatan
lain (St. Maria, St. Theresia, St. Yoseph dan St. Elisabeth) dari unit Perawatan
Bernadeth.

Pencapaian Indikator Mutu dan Efisiensi Pelayanan

Tabel 63
Pencapaian Indikator Mutu dan Efisiensi Pelayanan Unit Perawatan
Bernadeth RS. Stella Maris Tahun 2013
No Variabel Jumlah Standar Depkes
1 BOR RS (%) 73,35 60 – 85 %
2 Av LOS (hari) 7 6 – 8 hari
3 BTO (kali) 47,57 40 – 50 kali
4 TOI (hari) 2,49 1 – 3 hari
5 GDR (per 1000 orang) 16,63 < 45%o
6 NDR (per 1000 orang) 12,06 < 25%o
Sumber : Data Sekunder 2012

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 134


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Dari tabel di atas diketahui bahwa Unit Perawatan Bernadeth pada standar
Tahun 2012 telah memenuhi standar indikator mutu dan efisiensi pelayanan.

Tabel 64
Pencapaian Indikator Mutu dan Efisiensi Pelayanan
Unit santa Maria RS.Stella Maris Tahun 2012

Hari
Kelas Kapasitas BOR ALOS TOI BTO
No perawatan
perawatan TT (%) (HARI) (HARI) KALI)
terpakai
1 S.VIP 3 1095 596 56,16
2 VIPA 5 1125 1345 69,18
3 VIP B 9 3885 2554 76,67
4 VIP C 10 3650 2983 78,68
KINERJA 27 9755 7478 73,61 5,24 1,84 52,47
Standar Depkes 60 – 6–8 1–3 40 –
85 % hari hari 50 kali
Sumber : Data Sekunder 2012

Analisis

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa BOR sebesar 73,61


%,artinya sudah memenuhi standar Departemen Kesehatan.sedangkan ALOS
selama 5 hari,artinya belum memenuhi standar.TOI telah memenuhi standar yang
telah ditetapkan Depkes.BTO melebihi standar yang telah ditetapkan yakni
sebanyak 53 kali.

Tabel 65
Pemanfaatan Unit Perawatan St. Maria II RS. Stella Maris
Tahun 2013

No Variabel St.Maria II St.Maria III


1 Kapasitas TT 4392 5490

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 135


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2 Pasien Masuk 3587 4106


3 Rata-rata pasien masuk / hari 5 5
4 Pasien keluar 632 774
5 Rata-rata pasien keluar / hari 5 5
6 Pasien keluar hidup 628 766
7 Pasien keluar mati 4 8
8 Keluar mati <48 jam 4 3
9 Keluar mati >48 jam 1 5
10 Hari perawatan terpakai 2813 2791
11 Lama dirawat 2935 2839
Sumber : Data Sekunder 2012

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pada jumlah pasien rawat inap
St.Maria ada sebanyak 628 orang St.Maria II dan 766 St.Maria III sebanyak 774
pasien yang keluar hidup.
Tabel 66

Perbandingan pnencapaian Indikator Mutu dan Efisiensi Pelayanan Unit


Perawatan Bernadeth RS. Stella Maris Tahun 2009 - 2012

Tahun Tahun Tahun Tahun


No Variabel
2009 2010 2011 2012
1 BOR RS (%) 73,28 72,68 62,2 73.53
2 Av LOS (hari) 8,49 7 8,02 7
3 BTO (kali) 37 45,45 43.55 47,57
4 TOI (hari) 2,60 2,18 2.88 2,49
5 GDR (per 1000 17,22 16,27 16.78 16,63
orang)
6 NDR (per 1000 12,34 12,06 13.8 12,34
orang)
Sumber : Data Sekunder 2012

Dari Tabel di atas diketahui BOR Rumah Sakit Stella Maris pada
tahun 2009-2011 menurun, namun mulai meningkat lagi di tahun 2012. BOR

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 136


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

tertinggi pada tahun 2012 yaitu 73,53 % dan terendah pada tahun 2011 yatu
62,2 %. AvlOS RS Stella Maris yang tertinggi pada tahun 2009 yaitu 8,49
hari dan menurun pada tahun 2010 yaitu 7 hari. BTO terendah pada tahun
2009 yaitu 337 kali dan tertinggi pada tahun 2012 yaitu 47,47 kali. TOI
tertinggi pada tahun 2011 yaitu 2,88 atau 3 hari dan terendah pada tahun
2010 yaitu 2,18 hari. GDR tertinggi pada tahun 2009 yaitu 17,46 per seribu
orang, dan terendah pada tahun 2010 yaitu 16,27. NDR tertingi pada tahun
2011 yaitu 13,8 perseribu orang darn terendah pada tahun 2010 yaitu 12,6
per seribu orang.

Tabel 67
Laporan Jumlah Penyakit Terbanyak Di Rawat Inap RS.Stella Maris
Periode : 01-Jan-2013 - 31-Oct-2013

Kode Jenis Kelamin Pasien


No. Keterangan
Diagnosa Mati
Lk Pr Jmlh
1 a91 DHF 302 334 636 7
2 A09 GE, Enteritis, Colitis 336 297 633 7
3 K30 Dyspepsia 102 264 366 1
4 A01.0 Typhoid fever 127 204 331 1
5 I64 Stroke, not specified as 101 115 216 25
haemorrhage or infarction

6 J02.9 Acute pharyngitis, 132 81 213 1


unspecified
7 A16.2 Tuberculosis of lung, 113 68 181 12
without mention of
bacteriologicalor histological
confirmation
8 J06.9 Acute upper respiratory 73 79 152 0
infection, unspecified
9 S09.9 Unspecified injury of head, 87 65 152 14
gusi

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 137


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

10 J18.9 Pneumonia, unspecified 75 77 152 19


11 N18.0 End-stage renal disease 69 68 137 9
12 I50.0 Congestive heart failure 63 62 125 23
13 I10 Essential (primary) 51 73 124 2
hypertension
Sumber : Data sekunder 2013

Berdasarkan daftar penyakit terbanyak rawat inap diatas dapat


disimpulkan bahwa penyakit terbanyak adalah penyakit Dengue Haemorrhagic
Fever dengan total jumlah paseinnya sebanyak 636 dan meninggal terbanyak
sebanyak 7 orang.sedangkan penyakit terendah atau penderita penyakit yang
sedikit adalah Hipertensi yakni sebanyak 124 orang dengan total meninggal
sebanyak 2 orang.

3.1.5 Sumber Daya Manusia (SDM)


3.1.5.1 Sumber Daya Manusia (SDM) Unit Perawatan Bernadeth I , Tahun
2013

Unit Perawatan Bernadeth I memiliki 26 staf. Adapun klasifikasi


SDM di rumah sakit Stella Maris berdasarkan pendidikan terakhirnya
yaitu tertera pada tabel 19.
Tabel 68
Sumber Daya Manusia (SDM) Unit Perawatan Bernadeth I , Tahun 2013
No Kualifikasi Total Pegawai
1 SKEP 1 Orang
2 AKPER 12 orang
3 SPK 5 Orang
4 SPR 1 Orang
5 SPS 5 Orang
6 Pekarya 2 Orang
Sumber : Data Sekunder 2012

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 138


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Berdasarkan jumlah jumlah perawat di Bernadeth I sebanyak 26


perawat.jika dibandingkan dengan jumlah tempat tidur yang dimiliki
sebanyak 31 maka tidak memenuhi standar yang seharusnya 1 perawat : 1
tempat tidur.
3.1.5.2 Sumber Daya Manusia (SDM) Unit Perawatan Bernadeth II , Tahun 2013
Unit Perawatan Bernadeth II memiliki 32 Perawat dan 10 SPS. Adapun
klasifikasi SDM di rumah sakit Stella Maris berdasarkan pendidikan terakhirnya
yaitu tertera pada tabel 20.
Tabel 69
Sumber Daya Manusia (SDM) Unit Perawatan Bernadeth II , Tahun 2013
No Kualifikasi Total Pegawai
1 SKEP 4 Orang
2 AKPER 14 orang
3 SPK 4 Orang
4 SPS 10 Orang
Sumber : Data Sekunder 2012
Berdasarkan jumlah jumlah perawat di Bernadeth II sebanyak 32
perawat.jika dibandingkan dengan jumlah tempat tidur yang dimiliki
sebanyak 41 maka tidak memenuhi standar yang seharusnya 1 perawat : 1
tempat tidur.

3.1.5.3 Sumber Daya Manusia (SDM) Unit Perawatan Bernadeth III , Tahun 2013
Unit Perawatan Bernadeth III memiliki 37 Perawat dan 15 SPS. Adapun
klasifikasi SDM di rumah sakit Stella Maris berdasarkan pendidikan terakhirnya
yaitu tertera pada tabel berikut :
Tabel 70
Sumber Daya Manusia (SDM) Unit Perawatan Bernadeth III , Tahun 2013
No Kualifikasi Total Pegawai
1 SKEP 1 Orang
2 AKPER 13 orang
3 SPK 4 Orang

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 139


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

4 SPS 5 Orang
Sumber : Data Sekunder 2012
Berdasarkan jumlah jumlah perawat di Bernadeth III sebanyak 37
perawat.jika dibandingkan dengan jumlah tempat tidur yang dimiliki sebanyak 20
maka telah memenuhi standar yang seharusnya 1 perawat : 1 tempat tidur.

Menurut Permenkes no 971 /Menkes/per/ 2009 Kepala Bagian minimal


sarjana kesehatan dan menurut Kepmenkes 129 tahun 2008 perawat minimal
D3,maka sumber daya manusia Unit perawatan Bernadeth I,II, & III telah
memenuhi standar.

3.1.5.4 Sumber Daya Manusia Unit Rawat Inap St. Maria

Unit Perawatan Santa Maria memilki 38 staf yang bertugas sebagai


perawat dan pekarya, terdiri dari Kepala Ruangan, Wakil Kepala Ruangan, 21
Perawat Pelakasana dan 17 Pekarya. Dengan latar belakang Pendidikan sebagai
berikut:

Tabel 71

Latar Belakang Pendidikan Staff

Unit Perawatan Santa Maria RS. Stella Maris Tahun 2013

No Pendidikan Total Standar Keterangan


Terakhir Pegawai Permenkes RI No.
1 AKPER 22 Orang 971/menkes/per/xi/ Memenuhi
2 SPK 8 Orang 2009 Standar
3 SMA 8 Orang
Sumber: Data sekunder 2013

Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui bahwa Unit Santa Maria memiliki
SDM dengan latar belakang Pendidikan sudah memenuhi standar sesuai dengan ketetapan
Permenkes RI No. 971 tahun 2009 tentang standar kompetensi pejabat struktural

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 140


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

kesehatan yakni Kepala Ruangan/kepala bagian berlatar pendidikan minimal sarjana


sesuai dengan bidangnya. Sedang pada unit kerja Perawatan Santa Maria dipimpin oleh
seorang Kepala Ruangan dengan latar belakang pendidikan Akademisi
Keperawatan.Namun ada beberapa jumlah perawat yang masih tamatan SMA sehingga
belum memenuhi standar.

3.1.5.5 Job Description


1. Wadir Keperawatan
Seorang Tenaga Perawat yang diberi tanggung jawab dan
wewenang untuk mengatur dan mengendalikan kegiatan Pelayanan
Keperawatan di Rumah Sakit secara menyeluruh.
a. Tanggung Jawab:
Membantu Direksi dalam hal menyangkut Pelayanan
Kesehatan khususnya Pelayanan Perawatan di RS. Stella
Maris.
b. Tugas:
1) Membantu mengupayakan agar prinsip-prinsip
pelayanan perawatan yang menyangkut nilai dasar,
falsafah,tujuan dan peran terjamin dan
terlaksanasesuai dengan visi-misi dan etika Rumah
Sakit dan etika Profesi.
2) Mewujudkan citra pelayanan perawatan sebagi
komponen utama citra Rumah Sakit di mata
masyarakat.
3) Menjabarkan melaksanakan kebijakan Direksi
dalam petunjuk-petunjuk tertulis dan petunjuk
pelaksanaan yang sesuai dengan kondisi Rumah
Sakit.
4) Dengan persetujuan Direksi dapat mengadakan
penyesuaian atas kebijakan bila dianggap perlu.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 141


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

5) Merencanakan, menyusun dan menerapkan


kebijaksanaaan dan tata tertib pelayanan
keperawatan sesuai dengan kebijakan Direksi.
6) Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawtan
yang dibutuhkan Rumah Sakit.
7) Merencakan pembinaan dan pengembangan karir
tenaga perawatan antara lain melalui pendidikan
serta latihan berjenjang dan berlanjut, bersama
bidang diklat Rumah Sakit.
8) Ikut serta menyusun kebijakan Direksi yang
menyangkut pengembangan pelayanan Rumah
Sakit.
9) Berperan serta dalam penyusunan penyusunan
rencana kerja dan rencana anggaran tahunan Rumah
Sakit.
10) Menyususn struktur organisasi keperawatan Rumah
Sakit sebagai integral dari struktur organisasi
Rumah Sakit, selanjutnya dilaporkan kepada Direksi
untuk dibahas dan disahkan.
11) Menyusun uraian tanggung jawab, tugas dan
wewenang para Kepala Bidang dan Kepala Bagian
Perawatan dan diteruskan kepada Direksi untuk
dibahas dan disahkan.
12) Menghadiri rapat berkala Direksi Rumah Sakit dan
melaporkan segala hal yang menyangkut operasional
keperawatan.
13) Memberikan bimbingan kepada Kabid dan Karu
serta jajaran di bawahnya untk menjamin
terlaksananya Asuhan Keperawatan secara
menyeluruh.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 142


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

14) Mengadakan rapat berkala atas waktu-waktu dengan


Kabid dan Karu Perawatan.
15) Melaksanakan program orientasi bagi tenaga
perawat yang baru diterima.
16) Ikut memperhatikan kesejahteraan para karyawaan
yang berada dalam jajaran perawatan agar tercipta
kegairahan kerja dan tanggung jawab serta rasa
memiliki.
17) Mengupayakan perlengkapan bahan dan peralatan
perawatan sesuai prosedur yang berlaku.
18) Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan
dan pelaporan Asuhan Keoerawatan yang tepat
sehingga dapat tercipta sistem informasi Rumah
Sakit yang dapat dipercaya.
19) Menganalisa data tentang prosedur Asuhan
Keperawatan, ketenagaan dan peralatan untuk bahan
informasi bagi pengembangan pelayanan
keperawatan.
20) Berperan serta dalam kegiatan ilmiah dan penelitian
yang diadakan di Rumah Sakit atau instansi lainnya
untuk meningkatkan pengethuan, keterampilan serta
mutu Asuhan Keperawatan.
21) Membantu menciptakan suasana saling pengertian
dan kerja sama yang baik antara pasien/kelurga
dengan pihak Rumah Sakit.
22) Memastikan terjaminnya rahasia yang menyangkut
penyakit, keadaan penderita yang ditemui selam
apelayanan, kecuali atas permintaan pihak yang
berwajib demi kepentingan umum.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 143


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

23) Membantu mengusahakan agar penderita


mendapatkan pendamingan dan pelayanan rohani
pada saat-saat dibutuhkan.
24) Melaksanakan tugas tambahan yang diinstruksikan
oleh atasan.
25) Mengendalikan pelaksaan rencana kerja dan rencana
anggaran tahunan yang disepakati.
26) Mengendalikan permintaan akan alat medis dan
perawatan sesuai ketentuan yang berlaku, serta
mengendalikan pendayagunaan peralatan tersebut
secara efektif dan efisien.
27) Mengendalikan memelihara hubungan kerja yang
haronis ntara berbagai bidang dan bagian intra dan
ekstra jajaran perawatan di dalam Rumah Sakit.
28) Melaksanakan kunjungn secara berkala atau secara
insidentil ke unit-unit perawatan yang ingin dicapai
tetap terjamin.
29) Memberi penilaian atas prestasi kerja Kabid dan
Kabag.
c. Wewenang:
1) Membantu terpelihara dan terwujudnya Visi-Misi
Rumah Sakit dalam operasional pelayanan
perawatan di dalam Rumah Sakit.
2) Terlaksananya kebijakan-kebijakan Direksi
mengenai pelayanan perawatan.
3) Pembentu Direksi dalam hal pemantauan
manajemen pelayanan keperawatan di Rumah Sakit.
Yang melputi perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian, pengawasan dan evaluasi.

2. Kepala Bidang Keperawatan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 144


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Seorang Tenaga Keperawatan yang diberi tanggung jawab


dan wewenang untuk mengatur dan mengendalikan kegiatan
Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit.
a. Tugas:
1) Seorang tenaga perawat profesional bertanggung
jawab dalam mengelola seluruh kegiatan Pelayanan
Keperawatan.
2) Membantu Wadir Keperawatan dalam
menyelenggarakan pelakasanaan kebijakan Rumah
Sakit dalam hal Pelayanan Keperawatan kepada
pasien sesuai dengan falsafah, tujuan dan peran yang
didasari apada visi RS. Stella Maris.
3) Melaksanakan pengelolaan Bidang Keperawatan
dan menjamin terlaksananya kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dan
pengendalian yang mrnyeluruh guna menunjang
tercapainya tujuan pelayanan.
4) Memberikan bimbingan dan pendampingan kepada
seluruh jajaran eperawatan.
5) Membuat Standar Asuhan Keperawatan dan Standar
Prosedur Perawatan bersama seluruh jajaran
keperawatan.
6) Membuat rencana kebutuhan tenaga sesuai dengan
perkembangan/tuntutan kebutuhan unit keperawatan
meliputi tenaga perawat/non perawatan sesuai
dengan yang dilimpahkan oleh Wadur Keperawatan.
7) Mempersiapkan program orientasi bagi setiap
karyawan baru bersama bidang diklat dan bagian
personalia Rumah Sakit.
8) Membuat jadwal pertemuan dengan Wakil Direktur
Keperawatan secara teratur.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 145


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

9) Mengusulkan program pengembangan bagi


karyawan yang berprestasi di Bidang Keperawatan
kepada Wadir Keperawatan.
10) Ikut memecahkan masalah-masalah yang terjadi
dalam Bidang Keperawatan.
11) Mengevaluasi laporan-laporan kepala jaga Rumah
Sakit.
12) Memantau keefektifan dan kualitas pelayanan
tenaga keperawatan yang ada di ruangan.
13) Memantau pelaksanaan prosedur-prosedur kerja
yang ada baik langsung maupun tidak langsung.
14) Melaporkan kejadian-kejadian luar biasa yang
terjadi di keperawatan kepada Wadir Keperawatan
untuk ditindaklanjuti.
15) Menyusun laporan evaluasi setiap tri wulaa.
b. Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepala
Wakil Direktur Keperawatan.
c. Wewenang:
1) Mengusulkan kepada Wadir Keperawatan tentang
penambahan alat kesehatan maupun pengganti
alat-alat tidak memadai lagi.
2) Bersama Wadir Keperawatan, melaksanakan
seleksi karyawan yang akan memperpanjang masa
kerja maupun kenaikan pangkat/golongan.
3) Bersama Wadir Keperawatan, menentukan
program mutasi anatar ruangan.
4) Melaksanakan pembinaan dan bimbingan kepada
seluruh jajaran keperawatan.
5) Bersama Wadir Keperatan, mengsulkan/memantau
pemenuhan hak karyawan sesuai ketentuan yang

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 146


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

ada dan mengusulkan perbaikan yang dirasakan


perlu mendapat perhatian direksi Rumah Sakit.
6) Membuat DP-3 para Kepala Ruangan.
3. Penyelia
Seorang Tenaga Keperawatan yang diberi tanggung jawab
dan wewenang dalam mengkoordinasikan kegiatan terkait pelayanan
keperawatan di Rumah Sakit pada sore, malam dan hari libur.

a. Tugas:
1) Mendampingi dan membimbing seluruh staf
keperawatan yang berada dalam lingkup tanggung
jawabnya dalam hal teknis perawatan,
penyelenggaraan pelaksanaan kebijakan Rumah
Sakit.
2) Membantu Kepala Ruangan dalam mengelola unit
kerja.
3) Memberikan masukan atasan menegnai kebutuhan
yang berkembang an mengenai kebijakan yang
diperlukan.
4) Mengawasi pelaksanaan kepeerawatan dan
aktivitas lain yang terkait.
5) Mengupaakan agar tercipta situasi dan kondisi yan
menunjang perawatan pasien dalam ketertiban,
sanitasi lingkungan, membina suasana/hubungan
yang baik dengan pasien dan keluarganya, serta
memperhatikan kebutuhan pasien.
6) Memberikan bimbingan, teguran dan penilaian
kepada staf dalam teknis dan penyelenggaraan
kebijakan, ketentuan, dan prosedur keperawatan
yang ada.
b. Tanggung Jawab:

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 147


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada


Wakil Keperawatan.

c. Wewenang:
1) Melakukan pengwasan, pengendalian dan evaluasi
atas segala kegiatan pelayanan keperawatan dan
non keperawatan.
2) Memberikan petunjuk dan advice dalam
pelaksanaan Asuhan Keperawatan.
3) Mengusulkan rencaa kebuthan tenaga, peralatan,
obat/alkes dan lain-lain yang dibuthkan bersama
kepala unit.
4. Kepala Ruangan
Seorang Tenaga Keperawatan yang diberi tenggung jawab
dan wewenang dalam mengatur dan mengendalikan kegiatan
pelayanan di ruang rawat.
a. Tugas:
1) Mengelola unit perawatan untuk menjamin
terselenggaranya pelayanan secara menyeluruh.
2) Menyelenggarakan kegiatan administrasi yang
terkait dengan kegiatan keperawatan.
3) Melaksanakan koordinasi dengan dokter yang
bertugas/merawart pesien serta dengan unit terkatait.
4) Merencanaka, mengkoordiasi pelaksanaan semua
pelayanan perawatan sesuai kebutuhan pasien.
5) Menjamin terselenggaranaya asuhan keperawatan
sesuai standar asuhan keperawatan RS. Stella Maris.
6) Menjamin terselenggaranya catatan administrasi
pasien di unit yang menjadi tanggung jawabnya.
7) Membuat daftar dinas, pengabdian tugas, cuti dan
lembur.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 148


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

8) Membuat catatan pribadi staff dan DP-3.


9) Inventasi barang dan alat kesehatan dan bertanggung
jawab atas pemeliharaan yang ada di unit kerja dan
membuat permintaan pengadaan barang jangka
pendek, menengah, dan jangka panjang.
10) Mengadakan pertemuan periodik dengan seluruh
staf di unit kerja.
11) Mewakili unit kerja dalam rapat koordinasi antara
unit kerja.
12) Menjadi penghubung antara unit kerja.
13) Menyelasaikan masalah yang timbul antara unit dan
di dalam unit bersama Penyelia dan Kepala Bidang.
14) Menysun angaran tahunan unit kerja bersama kepala
bidang keperawatan.
b. Tanggung Jawab:
Dalam melaksanakan tugasnya, kepala ruangan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Keperawatan.
c. Wewenang:
1) Mengajukan rencana kebutuhan tenaga, peralatan,
obat/alat kesehatan yang dibutuhkan di unit perawat.
2) Mengontrol kegiatan pelayanan pasien di unit kerja.
3) Menyelesaikan masalah yang timbul di unit kerja.
4) Memberikan teguran/pembinaan dan penilaian
kepada petugas pelaksana.
5) Mengusulkan karyawan yang berprestasi untuk
mengikut pelatihan dan pendidikan.
5. Wakil Kepala Ruangan
Seorang Tenaga Keperawatan yang diberi tenggung jawab
dan wewenang dalam membantu mengatur dan mengendalikan
kegiatan pelayanan di ruang rawat.
a. Tugas:

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 149


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

1) Membantu Kepala Ruangan dalam mengelola unit


perawatan untuk menjamin terselenggaranya
pelayanan secara menyeluruh.
2) Bekerja sama dengan Kepala Ruangan dalam
menyelenggarakan kegiatan administrasi yang
terkait dengan kegiatan perawatan.
3) Bekerja sama dengan Kepala Ruangan dalam
melaksanakan koordinasi dengan dokter yang
bertugas/merawata pasien serta dengan ruangan
yang terkait.
4) Bekerja sama dengan Kepala Ruangan dalam
merencanakan mengkoordinasi pelasanaaan semua
kegiatan pelayanan perawatan sesuai kebutuhan
pasien.
5) Bekerja sama dengan Kepala Ruangan dalam
menyelenggarakan Asuhan Keperawatan sesuai
standar Asuhan Keperawatan RS. Stella Maris.
6) Turut serta menjamin terselenggaranya catatan
administrasi apsien di ruangan yang menjadi
tanggung jawabnya.
7) Bekerja sama dengan Kepela Ruangan dalam
membuat laporan daftar dinas dan pembagian tugas.
8) Bekerja sama dengan Kepela Ruangan dalam
membuat inventaris barang dan alat kesehatan dan
turut bertanggung jawab atas pemeliharaan yang ada
di ruangan kerja.
b. Tanggung Jawab:
Dalam melasanakan tugasnya,Wakil Kepapal
Ruangan bertanggung jawab kepeda Kepala Ruangan.

c. Wewenang:

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 150


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

1) Bekerja sama dengan kepala ruangan merencakan


kebutuhan tenaga, peralatan, obat, alat esehatan
yang dibutuhkan di ruangan keperawatan.
2) Mengontrol kegiatan pelayanan pasien di ruangan
kerja.
3) Mengusulkan karyawan yang berprestasi untuk
mengikuti pelatihan dan pendidikan.
6. PJ TIM
Seorang perawat yang diberi tanggung jawab dalam mengatur
dan mengkoordinasi kelancaran pelayanan perawatan pada pagi, sore
dan malam.
a. Tugas:
1) Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas
pengganti secara lisan maupun tertulis.
2) Memberikan Asuhan Keparawatan.
3) Memberikan penyuluhan kepada pasien dan
keluarga untuk melksanakan program kesehatan.
4) Menerima pasien sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang berlaku.
5) Melaksanakan program orientasi kepada pasien
tentang ruang rawat, lingkungan, peraturan dan tata
tertib.
6) Menciptakan hubungan dengan Tim Kesehatan lain
di unit kerja.
7) Menyiapakan dan memelihara alat keperawatan dan
alat lainnya di ruang rawat inap agar selalu siap
pakai.
8) Melasanakan tugas jaga pagi, sore dan malam secara
bergilir sesuai dengan jadwal dinas.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 151


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

9) Melaksanakan dan memelihara sistem perawatan


dan pelaporan pelayanan keperawatan yang tepat
dan benar sesuai prosedur.
10) Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh
Kepala Ruangan.
b. Tanggung Jawab:
Dalam melaksanakan tugas, penggung jawab shift
bertanggung jawab kepada Kepala Ruangan.

c. Wewenang:
Dalam melaksanakan tugas, penggung jawab shift
mempunyai wewenang:

1) Mengatur dan membina anggota.


2) Melakanakan Standar Operasional Prosedur.
3) Menggnttikan Kepala Ruangan bila berhalangan
hadir.
7. Perawat Pelaksana
Seorang Tenaga Perawat yang diberi tanggung jawab dan
wewenang melaksakana kegiatan pelayanan Asuhan Keparawatan.
a. Tugas:
1) Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang berlaku.
2) Menginput penggunaan alkes, tindakan, konsult
dokter pada setiap shift jaga.
3) Menyiapkan pasien yang akan pulang.
4) Memelihara peralatan keperawatan adan medis agar
selalu dalam keadaan siap pakai.
5) Melaksanakan Asuhan Keperawatan sesuai standar.
6) Melakukan tindakan darurat kepada pasien yang
mengalami demam tinggi, kolaps, perdarahan, henti
nafas dan henti jantung sesuai dengan protap yang

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 152


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

berlaku. Dan selanjutnya segera melaporkannya


kepada dokter yang merawat.
7) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan.
8) Mengobservasi pasien sesuai jadwal/kondisi pasien.
9) Bekerja sama dengan anggota tim lainnya dalam
membahas kasus dan upaya meningkatkan mutu
Asuhan Keperawatan.
10) Melakukan tugas pagi, sore, malam sesuai jadwal
dinas.
11) Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh
Kepala Ruangan.
12) Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien
dan keluarganya.
13) Melatih pasien menggunakan alat bantu yang
dibutuhkan.
14) Melatih pasien untuk melakukan tindakan.
b. Tanggung Jawab:
Dalam melaksanakan tugas, perawat pelaksana
bertanggung jawab kepada Kepala Ruangan.
c. Wewenang:
1) Memantau situasi dan kondisi pasien melalui
kunjungan langsung ke pasien untuk melihat,
mendengar dan mengetahui keluhan dan masalah
dari pasien dan keluarganya.
2) Dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan, perawat
pelaksana selalu melakukan koordinasi dengan
Penanggung Jawab Tim dan Kepala Ruangan.
3) Memantau dan menjaga ketenangan/kenyamanan
pasien.
8. SPS dan Pekarya
a. Tugas:

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 153


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

1) Fungsi Kamar:
a) Membantu membagi makan pasien.
b) Mengganti alat tenun.
c) Menyiapkan wascom-wascom untuk pasien yang
dimandikan.
d) Membantu:
1) Memandikan pasien.
2) Mengganti alat-alat tenun dan merapikan
tempat tidur.
e) Membersihkan tempat tidur, meja, kursi, jendela,
lawa-lawa, kamar mandi, WC setiap hari.
f) Membuat kapas balut, lidi kapas, kapas savlon.
g) Membersihkan alat-alat penunjang keperawatan.
h) Menyiapakan tempat tidur siap pakai.
i) Membongkan dan mensterilkan ruangan/kamar.
j) Membuat laporan inventaris kamar setiap hari.
2) Fungsi Dapur:
a) Membagi makan/snack pasien.
b) Bantu menyuap pasien yang tidak bisa makan
sendiri.
c) Mengambil peralatan-peralatan yang kotor di
kamar.
d) Memcuci peralatan makan yang kotor.
e) Membersihkan dan mengepel dapur dan
sekitarnya.
f) Membuat daftar makanan sesuai dengan diit.
g) Inventaris alat-alat dapur dan membuat laporan
dan ditandatangani oleh Kepala Bagian.
3) Fungsi Slobzink:
a) Membantu membagi makan ke pasien.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 154


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

b) Mengambil pispot, urinal, tempat muntah, tempat


kompres dan lain-lain dari kamar pasien untuk
dibawah ke slobzink.
c) Membersihkan kamar mandi.
d) Mencuci semua peralatan kotor yang ada
dilobzink.
e) Mengantar alat tenun yang kotor ke wash.
f) Mengambil alat tenun yang bersih dari wash.
g) Inventaris seluruh alat-alat dan membuat laporan
yang ditandatangani Kepala Bagian setiap hari.
9. Pembimbing Klinik
a. Tugas:
1) Membimbing anak didik yang sedang menjalani
praktek di unit kerjanya.
2) Menyusun daftardinas anak didik.
3) Menerima laporan dan saran dari kepala ruanagn
dan staf lainnya di unit yang bersangkutan
sehubungan dengan peniaian anak didik.
4) Mengahadiri undangan rapat sehubungan dengan
kegiatan praktek anak didik.
5) Menerima anak didik sesuai surat dari Diklat rumah
Sakit.
6) Menorientasikan anak didik setiap awal praktek.
b. Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab kepeda sesuai program dan
institusi.
c. Wewenang:
1) Membuat laporan penilaian kegiatan praktek anak
didik di unit kerjanya kepada instansi pendidikan
yang mengirimnya.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 155


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2) Membuat daftar dinas anak didik yang bertugas


praktek di unit perawatan.
3) Mengadakan kontak dengan pembimbing klinik
pendidikan yang mengirim anak didik.
4) Memberikan teguranan sanksi kepada anak didik.

Analisis
Semua bagian di Unit Perawatan Interna telah memiliki job
tersendiri sehingga para staf dapat bekerja sesuai dengan tugas dan
fungsi yang telah ditentukan sesuai job description yang telah
ditetapkan.

3.1.6 Kebijakan Unit Rawat Inap


3.1.6.1 Kebijakan Unit Perawatan Bernadeth I, II, & III

1. Ruang Perawatan Bernadeth I khusus menerima pasien Jamkesmas


2. Ruang Perawatan Bernadeth II menerima pasien umum dan
asuransi
3. Ruang Perawatan Bernadeth III khusus VIP C menerima pasien
umum
4. Ruang Perawatan bernadeth I,II, & III bisa menerima pasien dari
ruang perawatan lainnya dengan persetujuan keluarga pasien
5. Pasien dapat langsung masuk kamar sementara keluarga
menyelesaikan urusan administrasi apabila pasien memiliki surat
pengantar dari dokter praktik
6. Pasien diperiksa dan ditangani oleh dokter jaga yang telah
ditentukan dan tidak bisa memilih sendiri dokter yang
menanganinya.
7. Dokter praktik yang terdaftar sebagai dokter di RS. Stella Maris
dapat menangani pasien yang dirujuk ke RS. Stella Maris

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 156


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.1.6.2 Kebijakan-kebijakan Unit Rawat Inap St.Maria

1. Unit Perawatan Santa Maria menerima pasien umum.


2. Menerima pasien pandahan dari kelas dan unit perawatan lainnya setelah
menyelesaikan urusan di bagian administrasi.
3. Pasien bisa langsung masuk kamar sementara keluarga menyelesaikan
urusan administrasi apabila pasien memiliki surat pengantar dari dokter
praktik.
4. Semua pasien yang masuk melalui UGD & Poli umum dikirim / diatur /
didistribusikan oleh Dokter Jaga Spesialis sesuai dengan jadwal yang
ada. Namun pasien dapat menentukan dokter yang akan menanganinya
apabila mamiliki surat pengantar dari dokter luar rumah sakit yang telah
ditujukan kepada dokter tertentu di RS. Stella Maris.
5. Dokter praktik dapat menangani pasien yang dirujukan ke RS. Stella
Maris apabila dokter tersebut terdaftar sebagai dokter di RS. Stella
Maris.
6. Penjaga pasien terdiri dari maksimal dua orang.
7. Jam besuk pasien dibatasi, yaitu: siang jam 11.00-13.00 dan malam jam
17.00-20.00.
8. Perawat shift malam Unit Santa Maria berhak atas satu hari libur dalam
satu minggu.

3.2 Unit Rawat Jalan (Poliklinik)

3.2.1 Organisasi Dan Manajemen “ Poliklinik ”

3.2.1.1 Visi

Menjadi rumah sakit terbaik di Sulawesi Selatan, khususnya di


bidang keperawatan dengan semangat cinta kasih Kristus kepada
sesama.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 157


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 72
Uji Checklist Visi Poliklinik Rumah Sakit Stella Maris
Tahun 2013

No Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah pernyataan visi memberikan 
gambaran yg jelas dari kondisi ideal
organisasi di masa datang ?
2 Apakah pernyataan visi memiliki 
pengaruh & menantang ?
3 Apakah pernyataan visi bersifat 
singkat & mudah dimengerti ?
4 Apakah pernyataan visi bersifat 
menarik bagi karyawan, pelanggan, &
stakeholders ?
5 Apakah pernyataan visi bersifat tetap 
sepanjang waktu, selalu up to date ?
Sumber: Data Primer, Tahun 2013

Analisis :

Visi Poliklinik mengacu pada visi Rumah Sakit Stella Maris. Visi
memberikan gambaran yang jelas terhadap kondisi idealnya di masa
mendatang hal ini terlihat poliklinik di masa mendatang ingin menjadi unit
pelayanan medis yang dapat memberikan pelayanan yang baik kepada
semua pasiennya khususnya di bidang keperawatan.
Visi dapat dikatakan menantang dan memberikan pengaruh karena
dalam visi tersebut ingin memberikan pelayanan yang baik agar menjadi
Rumah Sakit yang terbaik di Sulawasi Selatan sehingga hal ini memberikan
tantangan dan pengaruh yang signifikan bagi karyawan di unit poliklinik
lebih mengembangkan potensi yang dimilikinya. Visi dibuat dalam kalimat
yang singkat dan mudah dipahami oleh pembaca dan para sember daya
manusianya.
Visi poliklinik dikatakan begitu menarik baik dari perspektif
karyawan yakni memotivasi karyawan untuk melatih meningkatkan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 158


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

kemampuan karyawan. Visi ini dianggap bersifat tetap sepanjang waktu


karena tidak memiliki batas waktu tertentu sehingga up to date terhadap
perkembangan kualitas dan kuantitas karyawannya.

3.2.1.2 Misi

“Senantiasa siap sedia memberikan pelayanan kesehatan yang


berkualitas sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat,
khususnya bagi mereka yang berkekurangan dan dilandasi semangat
cinta kasih Kristus kepada sesama”.

Uraian Misi sebagai berikut :


1) Keberpihakan kepada masyarakat lemah (option for the
poor).
2) Pelayanan dengan mutu keperawatan prima (excellent
service).
3) Pelayanan kesehatan dengan standar kedokteran yang
muthakir dan komprehensif (one stop medical service).
4) Peningkatan pendapatan dalam mendukung suistanable
service.

Tabel 73
Uji Checklist Misi Unit Poliklinik Rumah Sakit Stella Maris
Tahun 2013

No Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah pernyataan misi 
menyatakan secara jelas tentang
manfaat kehadiran organisasi ?
2 apakah pernyataan misi telah 
jelas sehingga semua karyawan
dalam organisasi dapat melihat
bagaimana mereka dapat
berkontribusi ?
3 Dapatkah misi itu bertahan 

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 159


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

terhadap perubahan-perubahan
dalam administrasi ?
4 Apakah pernyataan misi itu 
mampu menjawab pertanyaan
tentang : siapa kita, apa & untuk
siapa kita melakukan itu, &
mengapa itu penting ?

5 Apakah pernyataan misi itu 


mampu memberikan jawaban
terhadap alasan mengapa kita
membelanjakan dana pada
usaha-usaha organisasi, program
atau sub program ?
Sumber: Data Primer, Tahun 2013

Analisis :

Misi unit poliklinik mengacu pada misi Rumah Sakit Stella


Maris. Misi telah memberikan gambaran yang jelas mengenai manfaat
kehadiran organisasi, misi telah jelas sehingga semua karyawan dalam
organisasi dapat melihat bagaimana pegawai dan seluruh tenaga di unit
poliklinik dapat berkontribusi, misi bertahan terhadap perubahan-
perubahan dalam administrasi, misi mampu memberikan alasan
mengapa membelanjakan dana pada usaha-usaha organisasi dalam hal
ini program atau sub program yang akan dijalankan di rumah sakit.
Secara keseluruhan misi poliklinik jika dibandingkan dengan syarat
misi sudah baik.

3.2.1.3 Motto

Melayani dengan cinta kasih.

3.2.1.4 Falsafah

Sebagai Rumah Sakit yang selalu siap memberikan pelayanan kesehatan


secara menyeluruh sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan
masyarakat termasuk bagi mereka yang berkekurangan.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 160


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.2.1.5 Tujuan
1. Memberikan pelayanan sesuai penyakit dan kondisi pasien
2. Membantu pasien memahami masalah kesehatannya secara
mengarahkan konsultasi atau rujukan kepada spesialisasi yang
sesuai
3. Tersedianya tenaga keperawatan yang terampil dalam pelayanan
ambulasi, melalui pendidikan berkelanjutan.
4. Terciptanya kerja sama tim poliklinik, dan dengan seluruh tim
kesehatan serta bagian terkait lainnya secara efektif
5. Tersedianya sarana dan prasarana di setiap klinik yang
menunjang pelayanan dan asuhan keperawatan yang
profesional.
Tabel 74
Uji Checklist TujuanUnit Poliklinik Rumah Sakit Stella Maris
Tahun 2013

No Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah tujuan yg ditetapkan 
mendukung misi?
2 Apakah tujuan yg ditetapkan itu 
merefleksikan secara spesifik
pencapaian yg diinginkan ?
3 Apakah kemajuan menuju 
pencapaian suatu tujuan dapat
diukur ?
4 Apakah tujuan yg ditetapkan 
bersifat agresif menantang,
namun realistis & dapat dicapai
dlm periode perencanaan
&sumber-sumber daya yg
tersedia
5 Apakah tujuan yg ditetapkan 
menyatakan suatu hasil, bukan
suatu aktivitas ?
6 Apakah ada batas waktu untuk 
pencapaian tujuan tsb ?

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 161


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

7 Apakah telah ditetapkan 


penanggungjawab pencapaian
tujuan ?
8 Apakah pencapaian tujuan akan 
memimpin kepada pencapaian
sasaran ?
9 Apakah telah ditetapkan paling 
sedikit satu tujuan untuk setiap
sasaran yg dirumuskan ?
10 Apakah seseorg yg tdk akrab 
dgn unit anggaran (atau
program/ sub program)
memahami maksud dari tujuan
yg ditetapkan ?
Sumber: Data Primer, Tahun 2013

Analisis :

Tujuan yang ditetapkan Poliklinik tujuannya sudah mencakup misi dan


sasaran dengan memberikan pelayanan sesuai penyakit dan kondisi pasien.
Tujuan yang ditetapkan telah merefleksikan secara spesifik pencapaian
yang diinginkan karena tujuan telah menggambarkan bagaimana
memaksimalkan pencapaian visi dan misi.

Kemajuan menuju pencapaian suatu tujuan dapat diukur, karena hasil


pencapaian tujuan tersebut dapat dilihat dari mutu kinerja SDM dalam
memberikan pelayanan. Tujuan yang ditetapkan bersifat agresif
menantang, namun realistis dan dapat dicapai dalam periode perencanaan
dan sumber-sumber daya yang tersedia. Hal ini dapat dilihat dengan upaya
Unit Poliklinik membantu pasien memahami masalah kesehatannya secara
mengarahkan konsultasi atau rujukan kepada spesialisasi yang sesuai.

Tujuan yang ditetapkan masih berupa kegiatan hasil, yakni terciptanya


kerja sama tim poliklinik, dan dengan seluruh tim kesehatan serta bagian
terkait lainnya secara efektif. Tidak ada batas waktu untuk pencapaian
tujuan tersebut karena tidak dibatasi oleh jangka waktu, dan dapat terus
menerus berlaku

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 162


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tujuan telah menggambarkan penanggungjawab pencapaian tujuan


tersebut yaitu seluruh tim kesehatan serta bagian terkait di unit poliklinik.
Pencapaian tujuan akan memimpin kepada pencapaian sasaran karena
tujuan telah mengarah kepada sasaran yang akan dicapai. Tujuan unit
poliklinik telah menetapkan paling sedikit satu tujuan untuk setiap sasaran
yang dirumuskan. Seseorang yang tidak akrab dengan unit memahami
maksud dari tujuan yang ditetapkan, karena tujuan dapat dipahami dari
upaya atau aktivitas yang dilakukan dalam proses pencapaian tujuan dapat
terlihat dan dapat dirasakan oleh orang di luar program.

3.2.1.6 Struktur Organisasi

Gambar 17. Struktur Organisasi Unit Pelayanan Poliklinik RS.


Stella Maris, 2013
Sumber : Data Sekunder, Tahun 2013

Dari struktur organisasi Poliklinik di atas menjelaskan secara


struktural bahwa Kepala Ruangan poliklinik bertanggung jawab kepada

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 163


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Kepala Bidang keperawatan, sementara Pembimbing Klinik, Perawat


Pelaksana dan Pekarya bertanggung jawab kepada Kepala Ruangan.

3.2.2 Deskripsi fisik dan bangunan “ Poliklinik ”

Unit pelayanan Poliklinik terletak di lantai satu gedung baru RS.


Stella Maris, berdekatan dengan pintu masuk RS. Stella Maris di sebelah
kanan pintu masuk berdekatan dengan laboratorium dan administrasi.
Berikut denah ruangan poliklinik spesialis :

POLI SYARAF POLI THT POLI


ANAK
POLI POLI PARU
KEBIDANAN / DAN
POLI
KANDUNGAN PERNAPASA
RUANG TUNGGU

POLI KULIT / N MATA


KELAMIN
POLI GIGI POLI POLI Sub
spesialis
BEDAH
PENYAKIT
POLI POLI DALAM
PENYAKIT UMUM
DALAM WC
POLI sub LAB.
spesialis
BEDAH
POLI GIZI
KASIR
POLIKLINIK

KETERANGAN :

= PINTU

= KURSI TUNGGU
Gambar 18. Denah Unit Pelayanan Poliklinik RS. Stella
Maris, 2013

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 164


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Dari denah ruang poliklinik diatas bahwa ruang poli sepesialis terbagi atas
ruang tunggu dan ruang periksa. Ruang tunggu yang cukup luas memiliki
beberapa kursi yang berada di depan masing-masing poli dan kasir juga
terdapat sebuah tv yang tertempel di dinding atas pintu kedua. Sedangkan
ruang periksa terbagi atas ruang poli syaraf, ruang poli kebidanan/kandungan,
poli kulit/kelamin, poli gigi, poli penyakit dalam, poli umum, poli bedah, poli
paru dan pernapasan, poli THT, poli gizi, poli sub spesialis penyakit dalam dan
sub spesialis bedah.

Tabel 75
Analisis Kesesuaian Standar Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit Tahun 2012 dengan Kondisi Ruang Unit Poliklinik Rumah
Sakit Stella Maris Tahun 2013

NO STANDAR KONDISI POLIKLINIK KET


1 Letak poliklinik berdekatan
Unit pelayanan Poliklinik SS
dengan jalan utama terletak di lantai satu gedung
baru RS. Stella Maris, berdekatan
dengan pintu masuk RS. Stella
Maris di sebelah kanan pintu
masuk.
2 Mudah dicapai dari bagian Ruang administrasi berada SS
administrasi depan poli mata dan anak yang
beradar pada satu koridor.
3 Mudah dicapai rekam medis Unit poliklinik sulit dicapai oleh TSS
rekam medis karena berada pada
jarak ± 35 m yang terletak di
lantai 2
4 Berhubungan dekat dengan Unit poliklinik berhubungan TSS
apotek, bagian radiologi, dekat dengan apotek, radiologi,
dan laboratorium dan laboratorium diliat dari
lokasi ruangan poli yang
berdekatan dengan ketiga bagian
terdebut

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 165


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

5 Ruang tunggu di poliklinik, Ruang tunggu poliklinik sudah TSS


harus cukup luas. Ada cukup luas tetapi tidak ada
pemisah ruang tunggu pemisah antara pasien untuk
pasien untuk penyakit penyakit infeksi dan non infeksi.
infeksi dan non infeksi.
6 Siistem sirkulasi pasien Unit poliklinik memilik satu SS
dilakukan dengan satu pintu pintu pada masing-masing poli
(sirkulasi masuk dan keluar
pasien pada pintu yang
sama)
7 Klinik-klinik ramai Poli anak merupakan salah satu SS
sebaiknya tidak saling poli yang ramai di kunjung
berdekatan. sehingga letaknya berjauhan
dengan poli lainnya.

8 Klinik anak berjauhan Poli anak berjarak ± 10 m ke poli SS


dengan klinik paru paru

9 Klinik anak dekat dengan Poli anak berjarak ± 11m ke poli TS


kebidanan kandungan

10 Letak klinik jauh dari ruang Poliklinik berjauhan dengan SS


incenerator, IPAL, dan incenerator, IPAL, dan bengkel
bengkel

11 Pada setiap ruangan harus Pada setiap ruangan poli terdapat SS


ada wasrafel (air mengalir) wastafel

Ruang poliklinik harus bisa menimbulkan rasa aman bagi pasien, tidak
merasa ada yang ikut mendengarkan keluhannya yang disampaikan kepada
dokter yang memeriksanya. Sehingga ruang poliklinik harus berdinding hingga
sampai ke langit-langit. Berikut alah satu denah ruangan poliklinik, poli
spesialis penyakit dalam (interna umum):

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 166


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Gambar 19. Denah Ruangan Poliklinik RS. Stella Maris, 2013

Luas ruangan poli spesialis penyakit dalam yaitu 4,5 x 3,5 m sedangkan
lantai dari ruangan poli spesialis penyakit dalam yaitu tegel dengan ukuran 30
x 30 cm. Ruangannya dibatasi oleh dinding berbahan tripleks dengan cat
warna putih. Ruangan dibatasi full oleh dinding tidak bercelah sehingga semua
keluhan pasien tidak terdengar oleh siapapun selain dokter dan atau perawat
yang berada dalam ruangan tersebut. Terdapat pintu dan jendela dengan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 167


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

fentilasi pada masing-masing pintu dan jendela, sehingga pencahayaan dan


pertukaran udara pada ruangan tersebut sangat baik selain itu didukung dengan
penerangan lampu pada ruangan tersebut. Adapun wastafel berada dalam ruang
yang digunakan untuk mencuci tangan atau peralatan medis yang ada. Berikut
peralatan yang dimiliki poli penyakit dalam adalah :

Tabel 76
Uji Ceklish Peralatan Poli Penyakit Dalam RS. Stella Maris
Tahun 2013

KETERSEDIAAN
NO PERALATAN TIDAK STANDAR
ADA
ADA
1 tempat tidur periksa  Memenuhi

2 lemari obat/alat  Memenuhi


3 instrument trolly  Memenuhi
4 timbangan badan/tinggi  Memenuhi
badan
5 Stetoskop  Memenuhi
6 Tensimeter  Memenuhi
7 reflek hammer  Memenuhi
8 diagnostik set  Memenuhi
9 film fiewer  Memenuhi
10 singgel chanel EKG  Memenuhi
11 standar infus  Memenuhi
12 stand waskom  Memenuhi
13 sendok lidah  Memenuhi
14 Senter  Memenuhi
15 Glukometer  Memenuhi
16 kit tes tusuk  Memenuhi

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 168


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

17 kit tes tempel  Memenuhi


18 emergency set  Memenuhi
19 Lampu kepala  Memenuhi
20 USG  Tidak
Memenuhi
Sumber: Data Primer, Tahun 2013

Dari tabel uji ceklish di atas dapat disimpulkan bahwa sarana dan
prasarana di poli penyakit dalam sudah memenuhi standar pedoman
penyelenggaraan pelayanan rumah sakit.

3.2.3 Deskripsi Kegiatan “ Poliklinik ”

Perawatan dirawat jalan, diberikan kepada pasien yang datang ke unit


poliklinik. Di poliklinik, dokter mampu bekerja sama dalam tim kesehatan
yang lainnya, serta mampu mengkoordinasi semua jenis pelayanan kesehatan
pasien.
Fungsi poliklinik adalah sebagai tempat konsultasi, penyelidikan,
pemeriksaan dan pengobatan pasien oleh dokter ahli di bidang masing-masing
yang disediakan untuk pasien yang membutuhkan waktu singkat untuk
penyembuhan. Poliklinik juga berfungsi sebagai tempat untuk penemuan
diagnosis dini, yaitu tempat pemeriksaan pasien pertama dalam rangka
pemeriksaan lebih lanjut di dalam tahap pengobatan penyakit. Berikut ini
adalah jadwal pelayanan di masing-masing poli yang dapat dilihat pada tabel
berikut :

Tabel 77
Jadwal Pelayanan Poliklinik Spesialis RS. Stella Maris Makassar
Tahun 2013

Jenis Pelayanan Hari Waktu


Umum Senin - Sabtu 08.00 - 13.00
Interna Umum Senin - Sabtu 08.00 - 12.00

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 169


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Paru Senin - Sabtu 08.00 - 12.00


Anak Senin - Sabtu 08.00 - 12.00
Bedah Umum Senin - Sabtu 08.00 - 12.00
Bedah Tumor Senin dan Kamis 08.00 - 12.00
Bedah Syaraf Kamis dan Sabtu 08.00 - 12.00
Bedah Ortopedi Selasa dan Jumat 08.00 - 10.00
Bedah Urologi Jumat 11.00 - 13.00
Bedah Onkologi Sabtu 11.00 - 12.00
THT Senin - Sabtu 08.00 - 12.00
Kebidanan/Kandungan Senin - Sabtu Sesuai jadwal jaga poli
kebidanan
Syaraf Senin - Sabtu 08.00 - 12.00
Mata Senin - Sabtu 09.30 - 11.30
Kulit dan Kelamin Senin - Sabtu 10.30 - 12.00
Gizi Senin - Sabtu 08.00 - 12.00
Jiwa Senin, Rabu, 08.00 - 10.00
Jumat dan Sabtu
Gigi Senin - Sabtu 09.00 -13.00
Sumber : Data Sekunder 2013

Tabel 78
Jadwal Poliklinik Sub Spesialis RS. Stella Maris Makassar
Tahun 2013

Pelayanan Hari Waktu


Spesialis Farmokologi – Senin 08.00 – 10.00
Jantung Pembuluh Parah
Spesialis Penyakit Dalam – Senin - Sabtu 11.00 – 13.00
Konsultan Endikronilogi
Metabolis dan Diabetes
Spesialis Penyakit Dalam – Selasa, Kamis, 08.00 – 10.00
Konsultan Rhemantologi Jumat dan Sabtu
Spesialis Penyakit Dalam dan Selasa dan Kamis 10.00 – 11.00
Konsultan Ginjal Hipertensi
Sumber : Data Sekunder 2013

Dari tabel jadwal pelayanan di poliklinik di atas dapat dilihat bahwa


pelayanan RS. Stella Maris telah memenuhi persyaratan dan standar. Pelayanan
medik spesialis 4 dasar yaitu spesialis penyakit dalam, obsterri dan ginekologi,

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 170


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

bedah dan anak. Pelayanan 4 spesialis penunjang medik, 8 spesialis lainnya


dan 2 subspesialis dasar.
Tabel jadwal juga menunjukan bahwa pelayanan poli penyakit dalam buka
setiap hari, senin-sabtu pukul 08.00-1200. Selain poli penyakit dalam (interna
umum) terdapat pelayanan sub spesialis penyakit dalam yakni Spesialis
Penyakit Dalam – Konsultan Endikronilogi Metabolis dan Diabetes, Spesialis
Penyakit Dalam – Konsultan Rhemantologi dan Spesialis Penyakit Dalam dan
Konsultan Ginjal Hipertensi.

3.2.4 Kinerja Kegiatan “ Poliklinik ”

Pelayanan poliklinik berdasarkan data kunjungan rawat jalan di poli

spesialis penyakit dalam dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 79
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan (Poliklinik) RS. Stella Maris Tahun 2012

NO JENIS KUNJUNGAN KUNJUNGAN TOTAL


PELAYANAN LAMA BARU
1 Poliklinik Interna 3584 1599 5183
2 PoliklinikBedah 354 501 1255
3 Poliklinik Anak 2534 1541 4075
4 Poliklinik Obgyn 1012 398 1440
5 Poliklinik KB 61 44 195
6 Poliklinik Syaraf 734 373 1107
7 Poliklinik Jiwa 16 5 21
8 Poliklinik THT 1670 976 2642
9 Poliklinik Mata 987 493 1480
10 Poliklinik Kulit 534 459 993
dan Kelamin
11 Poliklinik Gigi 1391 394 1785
12 Poliklinik Umum 1931 1521 3452
13 Poliklinik Paru 146 25 171
Total 14984 8325 23709
Sumber : Data Sekunder 2012

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 171


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Sumber : Data Sekunder 2012

Dari tabel kunjungan di atas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan


keseluruhan poli spesialis yakni jumlah kunjungan baru yaitu 8325 dan jumlah
kunjungan lama yaitu 14984 sehingga kunjungan poli spesialis secara
keseluruhan adalah 23709. Jadi tabel diatas menunjukan bahwa kunjungan baru
lebih sedikit dibandingkan kunjunagan lama pasien di tahun 2012. Selain data
kunjungan berikut 10 penyakit terbanyak pada rawat jalan :

Tabel 80
10 Penyakit Terbanyak Pasien Rawat Jalan
Tahun 2012

KODE JUMLAH
NO PENYAKIT TERBANYAK
ICD
1. J06.9 Acute Upper Respiratory Infection, 2.296
Unspecified (ISPA)
2. K30 Dyspepsia – Indigestion 1.858
3. A09 Ge/Diare 1.622
4. I10 Hypertension-High Blood Pressure 1.505
5. R50.9 Fever, Unspecified-Hyperpyrexia 1.023
NOS-Pyrexia NOS

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 172


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

6. J00 Commond Cold (Acute 870


Nasopharingitis)-Coryza (Acute)
7. J45.9 Asthma, Unspecified-Asthmatic 816
Bronchitis NOS
8. K04.1 Necrosis of Pulp-Pulpal Gangrene 737
9. T14.1 Open Wound of Unspecified Body 627
Region
10. A91 DHF/DBD 139
Sumber : Data Sekunder 2012

Dari tabel 10 penyakit terbanyak di atas dapat dilihat bahwa jumlah pasien
terbanyak yaitu penyakit Acute Upper Respiratory Infection, Unspecified
(ISPA) adalah 2296 pasien sedangkan jumlah pasien terkecil yaitu DHF/DBD
adalah 139 pasien.

3.2.5 Sumber Daya Manusia “Poliklinik (Poli Penyakit Dalam)”

3.2.5.1 Jumlah SDM Instalasi Rawat Jalan (Poliklinik) RS. Stella Maris

Berikut daftar nama sumber daya manusia yang ada di poliklinik :

Kepala Ruangan : Bd. Agnes

Pembimbing klinik : Sr. Nur Wati Rahman

Perawat pelaksana :

1. Sr. Lena

2. Sr. Yuli

3. Sr. Adris

4. Sr. Ida

5. Sr. Marselina

6. Bd. Mari

7. Sr. Lita

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 173


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

8. Sr. Kristina

9. Sr. Damaris

10. Sr. Rezky

11. Sr. Nur Wati rahman

12. Bd.Yustin

13. Karolus

Pekarya : Federika

Dari daftar nama tenaga kerja di Rawat jalan (Poliklinik) diatas

dapat dijumlah ada lima belas tenaga, satu kepala ruangan, satu

pembimbing klinik, tigs belas perawat pelaksana dan satu pekarya.

Adapun job deskripsi dari sumber daya manusia di Rawat Jalan

(Poliklinik) :

1. Kepala Ruangan
1) Melaksanakan fungsi perencanaan :
a. Menyusun rencana kerja kepala ruangan
b. Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan
pelayanan keperawatan diruang perawatan yang
bersangkutan.
c. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan
dari segi jumlah maupun kualifikasi untuk instalasi
rawat jalan, koordinasi dengan Wakil Direktur
keperawatan, Pendidikan dan Pelatihan dan pelayanan
Pastoral
2) Melaksanakan fungsi penggerak dan pelaksanan melipti :

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 174


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan


pelayanan disemua klinik pada instalasi rawat jalan.
b. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawat
dan tenaga lain, sesuai kebutuhan dan
ketentuan/peraturan yang berlaku.
c. Melaksanaka program orientasi kepada tenaga
perawat baru yang akan bekerja di ruang poliklinik.
d. Memberi pengarahan dan orientasi kepada tenaga
perawat untuk melaksanakan asuhan keperawatan
sesuai kebutuhan/standar.
e. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada
dengan cara bekerjasama dengan berbagai pihak yang
terlibat dalam pelayanan di poliklinik.
f. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana
perawatan dan tenaga lain yang berada di wilayah
tanggung jawabnya.
g. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
dibidang keperawatan antara lain melalui pertemuan
ilmiah.
h. Mengenal jenis dan keguanaan baran/peralatan serta
mengusahakan tercapainya pelayanan optimal
i. Menyusun permintaan rutin meliputi alat, obat, dan
bahan-bahan lain yang diperlukan diruang gawat
j. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan
peralatan agar selalu dalam keadaan siap pakai
k. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan inventaris
peralatan
l. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan
keluarganya meliputi penjelasan tentang peraturan
Rumah Sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 175


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

adadengan cara penggunaannya serta kegiatan rutin


sehari-hari di ruangan
m. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang
dirawat untuk mengetahui keadaan dan menampung
keluhan serta membantu memecahkan masalah yang
dihadapinya
n. Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan
terlindungi selama pelaksanaan pelayanan
berlangsung.
o. Memberi penyuluhan kesehatan terhadap
pasien/keluarga dalam batas wewenangnya
p. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan
terlindungi selama pelaksanaan pelayanan
keperawatan berlangsung
q. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan
dan pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain
yang dilakukan secara tepat dan benar.
r. Mengadakan kerjasama yang baik kepda instalasi
rawat inap, seluruh kepala bidang, kepala seksi/sub
seksi/pengawas parawat rumah sakit
s. Menciptakan dan memelihara suasana kerjayang baik
anatara petugas, pasien dan keluarganya, sehingga
memberikan ketenangan
t. Memberi motivasi non perawat dalam memelihara
kebersihan ruangan dan lingkungannya
u. Meneliti buku register dan berkas catatan medik
v. Memelihara buku register dan bekas catatan medik
w. Membuat laporan harian dan bulanan mengenai
pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan serta
kegiatan lain di poliklinik, selanjutnya menyampaikan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 176


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

kepada Wakil Direktur Keperawatan, Pendidikan dan


Pelatihan dan Pelayanan Pastoral.
3) Melaksanankan fungsi pengawasan, pengendalian dan
penilaian meliputi:
a. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan
keperawatan sesuai standar yang berlaku di
koordinasikan dengan tim pengendalian mutu asuhan
keperawatan
b. Melakasanakan penilaian terhadap upaya peningkatan
pengetahuan dan keterampilan dibidang perawatan
c. Mengawasi peserta didik dari institusi pendidikan
untuk memperoleh pengalaman belajar sesuai
program pendididkan yang telah ditentukan oleh
institusi pendidikan
d. Melaksanakan penilaian dan mencantumkan kedalam
daftar pelaksana pegawai (DP3)
e. Mengawasi dan mengadakan pendayagunaan
peralatan perawat serta obat-obatan, secara efektif dan
efesien
f. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan
pelaporan.
2. Pembimbing klinik
1) Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi:
a. Merencaakan jumlah dan ketegori mahasiswa yang
akan praktek
b. Merencanakan program bimbinga, pelaksaan
program bimbingan dan evaluasi
c. Merencanakan dan mencantumkan jenis kegiatan
asuhan keperawatan yang akan diselenggarakan
sesuai kebutuhan pasien
2) Melaksanakan fungsi penggerak meliputi:

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 177


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

a. Menyusun dan mengetur daftar dinas mahasiswa


sesuai dengan kebutuhan.
b. Melaksanakan program bimbinagan terhadap
mahasiswa
c. Membina hubungan yang baik dengan kepala dan
staf perawatan lahan praktek serta profesi lain
d. Menentujkan tempat untuk konfrensi klinik
e. Mendemontrasikan kemampuan profesional
f. Mendampingi mahasiswa selama praktek klinik
berlangsung sambil memberikan petunjuk dan
motivasi
g. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi
mahasiswa dan memfasilitasi proses pembelajaran
h. Membuat laporan pelaksanaan tugas harian
3) Melaksanakan fungsi penilaian dan evaluasi meliputi:
a. Melaksanakan penilaian terhadap mahasiswa
mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan
b. Membuat laporan hasil penilaian praktek mahasiswa
pada institusi
3. Perawat pelaksana
1) Menyiapkan fasilitas dan lingkungan poliklinik untuk
kelancaran pelayanan serta memudahkan pasien dalam
menerima pelayanan
2) Mengkaji kebutuhan pasien meliputi:
a. Mengamati dan cermat keadaan pasien
b. Mengadakan anammnese sesuai batas kemampuan
dan kewenangannya
c. Menyiapkan bahan periksa laboratorium sesuai
kebutuhan
d. Melakukan tindakan sesuai kebutuhan pasien,
khususnya kasus darurat (antara lain panas tinggi,

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 178


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

kolaps, pendarahan, keracuanan, henti napas, henti


jantung)
e. Membantu pasien selama pemeriksaan dokter
f. Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program
pengobatan yang dibutuhkan dokter
g. Memberi penyuluhan kesehatan secara
perorang/kelompok sesuai kebutuhan
h. Merujuk pasien kepada anggota tim kesehatan lain
sesuai dengan kebutuhan untuk pemeriksaan
diagnostik, tindakan pengobatan dan perawatan
lanjutan
i. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelporan sesuai
kebutuhan yang berlaku di poliklinik
j. Memelihara peralatan medis keperawatan dan
kegiatan lain
k. Bekerja secara kooperatif dalam aggota tim kesehatan
dalam memberikan pelayanan kepada pasien di
poliklinik
l. Mengatur kunjungan dalam hal pemecahan masalah
yang dihadapi, berkunjung sesuai program
pengobatan
m. Melaksanakan tugas sor, malam dan hari libur secara
bergilir apabila dibutuhkan
n. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh
penanggung jawab perawatan unit rawat
jalan/poliklinik
o. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
dibidang keperawatan antara lain melalui pertemuan
ilmiah
p. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan
asuhan keperawatan yang tepat dan benar, sehingga

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 179


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

tercipta sistem infomasi rumah sakit yang dapat


dipercaya (akurat)
4. Pekarya
1) Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungan serta
membantu menerima pasien baru
2) Memelihara peralatan medis/non medis, agar selalu dalam
keadaan siap pakai
3) Menciptakan hubungan kerja yang baik dengan pasien dan
keluarganya
4) Menciptakan dan memelihara hubungan kerjasama yang
baik dengan anggota tim kesehatan yang lain
5) Bertanggung jawab terhadap inventaris ruang rawat jalan
6) Membantu perawat dalam melaksanakan asuhan
keperawatan
7) Membantu mengambil barang-barang dan ATK ke gudang
bekerjasama dengan bagian logistik rumah sakit
8) Mengantar pasien yang dinyatakan dirawat oleh dokter
keruang perawatan yang dituju
9) Melakukan serah terima pasien yang diantar dengan perawat
ruangan yang menerima pasien tersebut
10) Mengirim dan mengambil alat-alat tenun ke laundry
11) Membantu mengerjakan pekerjaan administrasi di ruang
rawat jalan
12) Memegang teguh rahasia jabatan.

1. Data Dokter Spesialis RS. Stella Maris

Tabel 81
Ketenagaan Dokter Spesialis RS. Stella Maris
Tahun 2013

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 180


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

STATUS WAKTU
NO KEAHLIAN JUMLAH
FULL TIME PART TIME
1 Spesialis Anak 6 6
2 Spesialis Anastesi 2 2
3 Spesialis Bedah 1 23 24
4 Spesialis Penyakit 21 21
Dalam
5 Spesialis Kandungan 1 6 7
6 Spesialis Mata 5 5
7 Spesialis Syaraf 8 8
8 Spesialis THT 4 4
9 Spesialis Radiologi 2 2
10 Spesialis Jiwa 2 2
11 Spesialis Gigi dan 1 1 2
Mulut
12 Patologi Klinik 2 2
13 Spesialis Kulit & 2 2
Kelamin
14 Ahli Gizi 1 1
15 Umum 8 7 15
TOTAL 11 92 103

Sumber : Data Sekunder 2013

Dari table diatas dapat dilihat ada 103 dokter di Rumah Sakit Stella Maris
dari 11 doker full time dan 92 dokter part time maka sudah memenuhi standar.
Seperti jumlah dokter di poli penyakit dalam adalah 21 dokter jadi pada poli
penyakit dalam jumlah dokternya sudah memenuhi standar yaitu minimal 3
dokter spesialis dalam dengan ketentuan ketenagaan di permenkes No. 340
tentang Klasifikasi Rumah sakit.

3.2.6 Kebijakan-kebijakan “Poliklinik (Poli Penyakit Dalam)”

1. Setiap pasien harus mendapatkan informasi yang diberikan oleh tenaga


keperawatan, sejak pasien masuk selama perawatan sampai pasien pulang
mengenai :

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 181


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

1) Peraturan rumah sakit tentang hak dan kewajiban


2) Informasi tentang petugas yang akan merawat
3) Informasi tentang catatan perkembangan kondisi pasien dan
rencana asuhan keperawatan
4) Informasi tentang waktu konsultasi
5) Informasi tentang persiapan pasien pulang
2. Setiap tindakan keperawatan harus dilakukan oleh seorang perawat
3. Cuci tangan saat pemerisaan pasien dengan cara :

1) Cuci tangan dilakukan sebelum


a. Memeriksa (kontak langsung) dengan pasien
b. Melakukan tindakan keperawatan
2) Dilakukan setelah
a. Situasi tertentu dimana kedua tangan dapat terkontaminasi
seperti : menyentuh selaput lendir, darah atau cairan tubuh
lainnya
b. Kontak yang lama dan intensif dengan pasien
c. Melepaskan sarung tangan
4. Pasien masuk rumah sakit melalui loket ke unit poliklinik
5. Pasien melakukan pemeriksaan lanjut dengan menggunakan teknologi
sesuai dengan kebutuhannya
6. Memindahkan pasien yang tidak dapat atau tidak boleh berjalan
menggunakan tempat tidur, brancard dan kursi roda.
7. Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membantu proses penyembuhan,
pelayanan pasien efektif dan tepat.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 182


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.3 INSTALASI GAWAT DARURAT


3.3.1 Organisasi dan Manajemen Instalasi Gawat Darurat

3.3.1.1 Visi Instalasi Gawat Darurat

1. Mencegah kematian dan kecacatan pada penderita gawat darurat,


hingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat
sebagaimana mestinya.
2. Memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman
kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai
multidisiplin.
Tabel 82
Uji Checklist Visi
Instalasi Gawat Darurat RS. Stella Maris Makassar, 2013

No Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah pernyataan visi memberikan 
gambaran yang jelas dari kondisi ideal
organisasi di masa datang ?
2 Apakah pernyataan visi memiliki pengaruh 
dan menantang ?
3 Apakah pernyataan visi bersifat singkat 
dan mudah dimengerti ?
4 Apakah pernyataan visi bersifat menarik 
bagi karyawan, pelanggan, dan
stakeholders ?
5 Apakah pernyataan visi bersifat tetap 
sepanjang waktu, selalu up to date ?

Sumber : Data Primer, tahun 2013

Analisis :
1. Visi Instalasi Gawat Darurat tidak memberikan gambaran yang jelas
mengenai kondisi ideal Instalasi Gawat Darurat yang ingin dicapai di
masa yang akan datang.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 183


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2. Pernyataan visi memiliki pengaruh dan menantang dimana visi


instalasi gawat darurat yaitu mencegah kematian dan kecacatan pada
penderita gawat darurat
3. Pernyataan visi instalasi gawat darurat bersifat mudah dimengerti
meski relatif tidak singkat
4. Pernyataan visi untuk mencegah kematian dan kecacatan tentu
menarik baik bagi karyawan IGD maupun bagi pelanggan. Visi ini
tentu dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap instalasi
gawat darurat
5. Pernyataan visi bersifat up to date karena visi tersebut mengalami
perubahan dari tahun-tahun sebelumnya serta mengikuti
perkembangan jaman
3.3.1.2 Misi Instalasi Gawat Darurat
1. Melakukan pelayanan siaga bencana
2. Mengelola pelayanan gawat darurat
3. Mengelola fasilitas peralatan dan obat-obatan life saving
4. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan gawat darurat
5. Mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan penanggulangan
penderita gawat darurat melalui pendidikan dan menyelenggarakan
berbagi kursus yang berhubungan dengan pengetahuan dan
keterampilan bantuan hidup dasar (basic life support) maupun bantuan
hidup lanjut (advance life support).

Tabel 83
Uji Checklist Misi
Instalasi Gawat Darurat RS. Stella Maris Makassar, 2013

No Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah pernyataan misi menyatakan secara 
jelas tentang manfaat kehadiran organisasi ?
2 Apakah pernyataan misi telah jelas sehingga 
semua karyawan dalam organisasi dapat
melihat bagaimana mereka dapat

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 184


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

berkontribusi ?

3 Dapatkah misi itu bertahan terhadap 


perubahan-perubahan dalam administrasi ?
4 Apakah pernyataan misi itu mampu 
menjawab pertanyaan tentang : siapa kita,
apa dan untuk siapa kita melakukan itu, serta
mengapa itu penting ?
5 Apakah pernyataan misi itu mampu 
memberikan jawaban terhadap alasan
mengapa kita membelanjakan dana pada
usaha-usaha organisasi, program atau sub
program ?

Sumber : Data Primer, tahun 2013

Analisis :

1. Pernyataan misi menyatakan secara jelas tentang manfaat


kehadiran organisasi yaitu melakukan pelayanan siaga bencana,
mengelola pelayanan gawat darurat, mengelola fasilitas peralatan
dan obat-obatan life saving, melaksanakan pengendalian mutu
pelayanan gawat darurat serta mengembangkan dan
menyebarluaskan pengetahuan penanggulangan penderita gawat
darurat
2. Pernyataan misi telah jelas sehingga semua karyawan dalam
organisasi dapat melihat bagaimana mereka dapat berkontribusi
baik dalm melakukan pelayanan siaga bencana maupun
pengelolaan pelayanan gawat darurat
3. Misi Instalasi Gawat Darurat dapat bertahan terhadap perubahan-
perubahan dalam administrasi karena inti dari misi tersebut adalah
pelayanan gawat darurat
4. Pernyataan misi itu mampu menjawab pertanyaan tentang : siapa
kita, apa dan untuk siapa kita melakukan itu, serta mengapa itu

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 185


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

penting yaitu kita adalah instalasi gawat darurat yang memberikan


pelayanan gawat darurat/siaga bencana dalam rangka pencegahan
kematian dan kecacatan
5. Pernyataan misi itu mampu memberikan jawaban terhadap alasan
mengapa kita membelanjakan dana pada usaha-usaha organisasi,
program atau sub program dimana dana tersebut dibelanjakan
untuk memberikan pelayanan, mengelola hingga pengembangan
karyawan melalui pendidikan dan pelatihan
3.3.1.3 Motto Instalasi Gawat Darurat
Motto Instalasi Gawat Darurat RS. Stella Maris yaitu “Waktu adalah
Nyawa”

3.3.1.4 Falsafah Instalasi Gawat Darurat


Falsafah Instalasi Gawat Darurat RS. Stella Maris mengacu pada
falsafah rumah sakit, yaitu “Sebagai rumah sakit yang selalu siap
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh sesuai dengan
perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat termasuk bagi mereka
yang berkekurangan”.
3.3.1.5 Tujuan Instalasi Gawat Darurat
Memberikan pelayanan kegawatdaruratan kepada seluruh lapisan
masyarakat untuk mempertahankan kehidupan dan mencegah kecacatan.

Tabel 84
Uji Checklist Tujuan
Instalasi Gawat Darurat RS. Stella Maris Makassar, 2013

No Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah tujuan yg ditetapkan mendukung misi 
& sasaran?
2 Apakah tujuan yg ditetapkan itu merefleksikan 
secara spesifik pencapaian yg diinginkan?

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 186


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3 Apakah kemajuan menuju pencapaian suatu 


tujuan dapat diukur?

4 Apakah tujuan yg ditetapkan bersifat agresif 


menantang, namun realistis & dapat dicapai
dalam periode perencanaan & sumber-sumber
daya yg tersedia?
5 Apakah tujuan yg ditetapkan menyatakan suatu 
hasil, bukan suatu aktivitas ?

6 Apakah ada batas waktu untuk pencapaian 


tujuan tersebut?

7 Apakah telah ditetapkan penanggungjawab 


pencapaian tujuan?
8 Apakah pencapaian tujuan akan memimpin 
kepada pencapaian sasaran ?

9 Apakah telah ditetapkan paling sedikit satu 


tujuan untuk setiap sasaran yg dirumuskan ?

10 Apakah seseorang yg tidak akrab dengan unit 


anggaran (atau program / sub program)
memahami maksud dari tujuan yg ditetapkan ?

Sumber : Data Primer, tahun 2013

Analisis :
1. Tujuan yang ditetapkan mendukung misi dan sasaran karena tujuan
memberikan pelayanan kegawatdaruratan kepada seluruh lapisan
masyarakat untuk mempertahankan kehidupan dan mencegah
kecacatan mendukung misi dalam hal pelayanan siaga bencana.
2. Tujuan secara spesifik merefleksikan pencapaian yang diinginkan
yaitu mempertahankan kehidupan dan mencegah kecacatan.
3. Kemajuan menuju pencapaian suatu tujuan dapat diukur dengan melihat
kinerja Instalasi gawat Darurat dalam memberikan pelayanan.
4. Tujuan yang ditetapkan bersifat agresif menantang, namun realistis dan
dapat dicapai dalam periode perencanaan dan sumber-sumber daya yang

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 187


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

tersedia. Hal ini dapat dilihat dengan upaya RS untuk selalu memberikan
pelayanan maksimal dengan menggunakan SDM yang professional.
5. Tujuan yang ditetapkan menyatakan suatu aktivitas yaitu memberikan
pelayanan kegawatdaruratan.
6. Tidak ada batas waktu untuk pencapaian tujuan tersebut tetapi biasanya
berubah berdasarkan rencana strategis rumah sakit.
7. Telah ditetapkan penanggungjawab pencapaian tujuan tersebut yaitu
seluruh SDM Instalasi Gawat Darurat.
8. Pencapaian tujuan akan memimpin kepada pencapaian sasaran karena
tujuan telah mencakup/mengarah kepada sasaran yang ingin dicapai.
9. Tidak ditetapkan paling sedikit satu tujuan untuk setiap sasaran yang
dirumuskan, karena pernyataan tujuan hanya satu.
10. Seseorang yang tidak akrab dengan unit anggaran (atau program/sub
program) memahami maksud dari tujuan yang ditetapkan, karena tujuan
dapat dipahami dan upaya atau aktivitas yang dilakukan dalam proses
pencapaian tujuan dapat terlihat dan dapat dirasakan oleh orang di luar
program.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 188


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.3.1.6 Struktur Organisasi Instalasi Gawat Darurat

Wadir Medis
RSSM

Bidang Pelayanan Medis


RSSM

Kepala
Instalasi Gawat darurat

 Kepala Tim Medik IGD  Kepala Tim Perawat IGD


 Anggota  Anggota

PJ. Triase PJ. Resusitasi PJ. Tindakan PJ. Observasi

Gambar20 . Struktur Organisasi Instalasi Gawat Darurat RS. Stella Maris


Tahun 2013

Instalasi Gawat Darurat RS. Stella Maris dipimpin oleh seorang


Kepala Instalasi Gawat Darurat yang bertanggungjawab langsung ke
Bidang Pelayanan Medis. Kepala Instalasi Gawat Darurat membawahi
Tim Medik IGD dan Tim Perawat IGD serta Penanggungjawab Triase,
Resusitasi, Tindakan dan Observasi.

3.3.2 Deskripsi Fisik dan Bangunan Instalasi Gawat Darurat


3.3.2.1 Letak Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Gawat Darurat RS. Stella Maris terletak di lantai 1, tepatnya
di bagian utara bangunan RS. Stella Maris (gedung lama). IGD memiliki

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 189


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

akses langsung ke jalan raya yaitu Jalan Datu Museng dan berada dalam
satu koridor dengan Unit Santa Bernadeth III serta memiliki akses
langsung ke lobi rumah sakit dan apotek. IGD mempunyai tanda yang
jelas baik dari jalan maupun dari dalam rumah sakit. Terdapat pintu utama
sebagai akses masuk bagi pasien yang dapat dicapai langsung dari jalan
raya serta akses ke pelayanan lain.
Sebelah kiri pintu masuk terdapat loket pendaftran dan sebelah kanan
adalah IGD. Ruangan Instalasi Gawat Darurat berdiri sendiri, terpisah
dengan pelayanan lainnya, namun secara fungsional tidak terpisah dari
unit lain.
3.3.2.2 Denah Instalasi Gawat Darurat

Gambar 21. Denah ruangan Instalasi Gawat Darurat RS. Stella


Maris, 2013
Keterangan :

A : Ruang Non Bedah


B : Ruang Bedah
C : Ruangan Kepala Instalasi Gawat Darurat/Kantor
D : Pantry
E : Ruang Administratif

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 190


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

F : Ruang Triase
G : Ruang Revitalisasi
H : Toilet
I : Kantor Dokter
TT : Tempat Tidur
M : Meja
L : Lemari
K : Kursi
3.3.2.3 Deskripsi Fisik Bangunan Instalasi Gawat Darurat
IGD RS. Stella Maris adalah satu unit ruang yang terdiri dari 9
(Sembilan) ruangan, yaitu :
1. Ruang Bedah
2. Ruang Non Bedah
3. Ruang Administratif
4. Ruang Triase
5. Ruang Resusitasi
6. Ruang Kepala Instalasi Gawat Darurat
7. Ruang Dokter
8. Pantry
9. Toilet

a. Ruang Bedah
Ruang bedah merupakan sebuah ruangan persegi empat dengan
ukuran 6x6 meter, berlantai keramik dengan dinding berfinising cat
tembok putih. Sebelah kanan ruang bedah berbatasan dengan ruang
non-bedah sedangkan sebelah kiri adalah ruang kepala instalasi IGD.
Di bagian belakang terdapat taman dan kursi di bagian depan. Ruang
bedah ini sekaligus merangkap sebagai ruang observasi.
b. Ruang Non-bedah
Ruang non-bedah merupakan ruangan persegi empat dengan
ukuran 6x6 meter, berlantai keramik dengan dinding berfinising cat

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 191


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

tembok putih. Sama halnya dengan ruang bedah, ruang non-bedah


juga terdapat taman di bagian belakangnya dan sebelah kiri berbatasan
dengan ruangan bedah.

Tabel 85
Analisis Kesesuaian Standar Penyelenggaraan di RS Menurut Depkes RI 2008
dengan Kondisi Fisik Instalasi Gawat Darurat RS Stella Maris
Tahun 2013

No Standar IGD RS. Stella Maris Ket

1. Lokasi bangunan pelayanan Lokasi IGD mempunyai MS


gawat darurat mudah diakses akses langsung ke Jalan
langsung oleh masyarakat Raya (Jln. Datu Museng)
melalui pintu masuk yang dan mempunyai tanda
terpisah dari pintu keluar. penunjuk arah yang jelas
Lokasi gedung UGD harus serta mempunyai pintu
mudah dicapai dengan tanda- masuk dan keluar yang
tanda yang jelas berbeda
2 Pintu masuk UGD Mampu menerima 1 BMS
menghadap kearah yang ambulance saja
dapat diakses langsung oleh
ambulance tanpa mundur dan
mampu menerima 2-5
ambulance sekaligus untuk
sesuai dengan beban kerja/
kelas RS
3 Ambulans/kendaraan yang Belum memiliki area
membawa pasien harus dapat yang terlindung
sampai di depan pintu yang reprensentatif
areanya terlindung dari panas
dan hujan
4 Memiliki area khusus parkir Ada tempat parkir
ambulance yang bisa khusus ambulance ( 1
menampung lebih dari 2 ambulance)

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 192


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

5 Ruang Triase: digunakan Ada, ruang triase dapat MS


untuk seleksi pasien sesuai memenuhi 2 brangkar
dengan tingkat kegawatan
penyakitnya. Ruang triase
harus dapat memuat minimal
2 brangkar

6 Ruang resusitasi : letaknya Ruangan resusitasi dan


harus berdekatan dengan ruang triase letaknya
ruang triase. Cukup luas berdekatan dan ruangan
untuk menampung beberapa menjamin ketenangan
penderita. Keadaan ruangan
harus menjamin ketenangan

7 Area dekontaminasi Tidak memiliki ruang BMS


ditempatkan di depan/luar dekontaminasi
IGD/ terpisah dengan IGD
8 Ruang untuk keluarga Tidak ada ruangan
menunggu harus sedemikian khusus untuk
rupa agar tidak menganggu penunggu/keluarga
pekerjaan. Keluarga dapat pasien
istirahat dan mudah meminta
keterangan yang lengkap dari
petugas. Dilengkapi dengan
fasilitas WC dan kantin
sesuai dengan beban/kualitas
kerja UGD tersebut
9 Ruang gawat darurat Ada akses langsung dari MS
mempunyai akses langsung UGD ke kamar jenasah
ke Instalasi Pemulasaran
jenasah
10 Memiliki Ruang untuk Ada ruangan istirahat
istirahat untuk untuk dokter dan perawat
petugas(dokter dan perawat)
Sumber : IGD RS Stella Maris, 2013
Keterangan:
 BMS : belum memenuhi standar
 MS : memenuhi standar

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 193


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa IGD RS. Stella Maris
belum memenuhi standar persyaratan fisik bangunan UGD Rumah Sakit.

3.3.2.4 Inventaris Instalasi Gawat Darurat


1. Sarana Instalasi Gawat Darurat

Tabel 86
Analisis Sarana dan Prasarana Instalasi Gawat Darurat Berdasarkan
Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana RS Kelas B, Depkes 2010 dengan
IGD RS. Stella Maris, 2013

IGD RS. Stella


No Nama ruangan IGD RS tipe B Ket.
Maris
A RUANG PENERIMAAN
1 Ruang Ada dengan luas Ruangan terpisah BMS
administrasi dan 3-5 m2/petugas dari IGD
pendaftaran (luas disesuaikan
dengan jumlah
petugas)
2 Ruang tunggu Ada dengan luas Tidak ada ruangan
pengantar pasien 1-1,5 m2/org (luas khusus, hanya
disesuaikan dgn kursi yang
jumlah kunjungan disediakan
pasien/hari
3 Ruang rekam Ada dengan luas Ada MS
medis disesuaikan
dengan kebutuhan
4 Ruang Informasi Boleh ada/tidak Bergabung dengan
dan Komunikasi dengan luas sesuai ruangan lain
kebutuhan
5 Ruang triase Ada dengan luas Ada BMS
min. 25 m2 Luas : 7,5 m2
6 Ruang persiapan Ada dgn luas min. Tidak ada
bencana massal 3 m2/pasien
bencana

B RUANG TINDAKAN
7 Ruang resusitasi Ada dgn luas 36 Ada BMS

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 194


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

m2 Luas : 10 m2
8 Ruang bedah Ada dengan luas Ada MS
7.2 / meja Luas : 36 m2
tindakan
9 Ruang non Ada dengan luas Ada
bedah 7.2 / meja Luas : 36 m2
tindakan
10 Ruang dekon- Ada dengan luas Tidak ada BMS
taminasi min. 6 m2

11 Ruang khusus / Ada dengan luas Tidak ada


isolasi min. 9 m2

C RUANG OBSERVASI
12. Ruang observasi Ada min. 7,2 m2/ Ada MS
tt. Periksa Luas : 18 m2

D RUANG KHUSUS
13 Ruang plester Ada dgn luas min. Tidak ada BMS
12m2

Sumber: IGD RS. Stella Maris, 2013

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa instalasi gawat


darurat RS. Stella Maris belum memenuhi standar kebutuhan ruangan
untuk instalasi gawat darurat rumah sakit tipe B. Terdapat beberapa
ruangan yang belum memenuhi standar bahkan ada yang tidak tersedia di
IGD RS. Stella Maris.

Adapun ruangan IGD RS. Stella Maris yang belum memenuhi


standar yaitu :
 Ruang administrasi yag terpisah dari IGD.
 Ruang triase yang tidak memenuhi standar luas ruang triase IGD.
 Ruang resusitasi yang tidak memenuhi standar luas ruang resusitasi
IGD.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 195


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Ruangan yang tidak tersedia yaitu :


 Ruang persiapan bencana massal
 Ruang dekontaminasi
 Ruang khusus/isolasi

3.3.2.5 Fasilitas dan Prasarana Instalasi Gawat Darurat

Tabel 87
Fasilitas dan prasarana medis IGD Level III (RS Tipe B)
Berdasarkan Standar Instalasi Gawat Darurat, 2013

Standar
IGD
IGD
No Kelas / Ruangan RS. Stella Ket.
Level
Maris
III
1. Ruang Triase
o Kit pemeriksaan Min 2 Ada MS
sederhana
o Brankar penerimaan Ada
pasien
o Pembuatan rekam medis Ada
khusus
o Label (pada saat korban Ada
masal)
2. Ruang Tindakan
a. Ruang Resusitasi
o Nasopharingeal tb Min. 1 Ada MS
o Oropharingeal tb Min. 1 Ada MS
o Laringoscope set anak Min. 1 Ada MS
o Laringoscope set Min. 1 Ada MS
dewasa
o Nasothracheal tb Min. 1 Ada MS
o Orotracheal Min. 1 Ada MS
o Suction Min. 1 Ada MS
o Thracheostomi Min. 1 Tidak ada TMS
o Bag walve mask Min. 1 Ada MS
o Kanul oksigen Sesuai Ada MS

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 196


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

TT
o Chest tube Min. 1 Tidak ada TMS
o Crico/tracheastomi Min. 1 Tidak ada TMS
o Ventilator transport Min. 1 Ada MS
o Vital sign monitor Sesuai Ada MS
TT
o Infusion pump 2-3 / TT Tidak ada TMS
o Syringe pump 2-3 / TT Tidak ada TMS
o Vena suction Min. 1 Ada MS
o ECG Min. 1 Ada MS
o Defibrillator Min. 1 Tidak ada TMS
o Gluko stick Min. 1 Ada MS
o Stetoskop Min. 1 Ada MS
o Thermometer Min. 1 Ada MS
o Nebulizer Min. 1 Ada MS
o Oksigen medis Rasio Ada MS
1:1 / TT
o Warmer Min. 1 Ada MS
o Neck collar Min. 1 Ada MS
o Splint Min. 1 Ada MS
o Long spine bord Min. 1 Tidak ada TMS
o Scoop strechter Min. 1 Ada MS
o Kendrik Min. 1 Tidak ada TMS
ExtrictionDevicer Set/TT
o Urine bag Min. 1 Ada MS
Set/TT
o NGT Min. 1 Ada MS
Set/TT
o Wound Toilet set Min. 1 Ada MS
Set/TT
b. Ruang tindakan bedah:
o Meja operasi/tempat Min. 3 Ada MS
tidur tindakan
o Dressing set Min. 10 Tidak ada TMS
o Infusion set Min. 10 Ada MS
o Torakosintesis set Min. 1 Tidak ada TMS
o Vena section set Min. 1 Tidak ada TMS
o Metal kauter Min. 1 Tidak ada TMS

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 197


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

o Film viewer Min. 1 Ada MS


o Tiang infuse Min. 1 Ada MS
o Lampu operasi Min. 1 Ada MS
o Thermometer Min. 1 Ada MS
o Stetoskop Min. 1 Ada MS
o Suction Min. 1 Ada MS
o Sterilisator Min. 1 Ada MS
o Bidai Min. 1 Ada MS
o Splint Min. 1 Ada MS
c. Ruang tindakan medis
o Kumbah lambung set Min. 1 Ada MS
o EKG Min. 1 Ada MS
o Kursi periksa Min. 1 Ada MS
o Irrigator pemeriksaan Min. 1 Ada MS
o Nebulizer Min. 1 Ada MS
o Suction Min. 1 Ada MS
o Oksigen medis Min. 1 Ada MS
o NGT Min. 1 Ada MS
o Syringe pump Min. 1 Tidak ada TMS
o Infusion pump Min. 1 Tidak ada TMS
o Jarum spinal Min. 1 Tidak ada TMS
o Opthamoscope Min. 1 Ada MS
o Slit lamp Min. 1 Ada MS
o Tiang infuse Min. 1 Ada MS
o Tempat tidur Min. 1 Ada MS
o Film viewer Min. 1 Ada MS
o Bronchoscopy Tidak Tidak ada TMS
ada
d. Ruang tindakan bayi
o Incubator Min. 1 Tidak ada TMS
o Tempat tidur Ada MS
o Tiang infuse Ada MS
o Film viewer Min. 1 Ada MS
o Suction Ada MS
o Oksigen Ada MS
e. Ruang tindakan
Kebidanan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 198


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

oKuret set Min. 1 / Tidak ada TMS


oPartus set gab. Ada MS
oSuction bayi Ada MS
oMeja ginekologi Tidak ada TMS
oMeja partus Tidak ada TMS
oVacuum set Tidak ada TMS
oForcep set Tidak ada TMS
oCTG Tidak ada TMS
oResustasi set Tidak ada TMS
oDopler Tidak ada TMS
oSuction bayi baru Tidak ada TMS
lahir
Sumber: IGD RS. Stella Maris, 2013
Keterangan:
MS : Memenuhi standar
TMS : Tidak memenuhi standar
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa Instalasi Gawat Darurat RS.
Stella Maris belum memenuhi standar fasilitas dan prasarana medis untuk
Instalasi Gawat Darurat Level III atau rumah sakit tipe B karena masih
banyak prasarana medis yang belum terdapat di IGD Stella Maris.

3.3.2.6 Obat dan Alat/Bahan Habis Pakai di Instalasi Gawat Darurat

Tabel 88
Obat dan Alat/Bahan Habis Pakai untuk IGD Level III
Berdasarkan Standar IGD RS, Depkes 2009

Standar Obat dan Alat BHP IGD Level IGD RS.


No III Stella Ket.
Nama Ketersediaan Maris
1 Adrenalin / Tersedia dalam jumlah Ada MS
epineprin yang cukup tanpa harus
diresepkan.
2 Sulfa atropine Tersedia dalam jumlah Ada MS

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 199


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

yang cukup tanpa harus


diresepkan.
3 Kortikosteroid Tersedia dalam jumlah Ada MS
yang cukup tanpa harus
diresepkan.
4 Glukosa 40% Tersedia dalam jumlah Ada MS
yang cukup tanpa harus
diresepkan.
5 Lidokain Tersedia dalam jumlah Ada MS
yang cukup tanpa harus
diresepkan.
6 Aminophylin Tersedia dalam jumlah Ada MS
yang cukup tanpa harus
diresepkan.
7 Amiodaron Tersedia dalam jumlah Ada MS
(Inotropik) yang cukup tanpa harus
diresepkan.
8 ATS/TT Tersedia dalam jumlah Ada MS
yang cukup tanpa harus
diresepkan.
9 Manitol Tersedia dalam jumlah Ada MS
yang cukup tanpa harus
diresepkan.
10 Furosemid Tersedia dalam jumlah Ada MS
yang cukup tanpa harus
diresepkan.
11 Trombolitik Tersedia dalam jumlah Ada MS
yang cukup tanpa harus
diresepkan.
12 Anti bisa ular Tersedia dalam jumlah Di Apotek, TMS
yang cukup tanpa harus Diresepkan
diresepkan.
13 Anti Rabies Tersedia dalam jumlah Di Apotek, TMS
yang cukup tanpa harus Diresepkan
diresepkan.
14 Analgetik Tersedia dalam jumlah Ada MS
yang cukup tanpa harus
diresepkan.
15 Pethidin Tersedia dalam jumlah Tidak ada TMS

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 200


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

yang cukup tanpa harus


diresepkan.
16 Morphin Tersedia dalam jumlah Tidak ada TMS
yang cukup tanpa harus
diresepkan.
17 Dobutamin Tersedia dalam jumlah Tidak ada TMS
yang cukup tanpa harus
diresepkan.
18 Anticonvulsio Tersedia dalam jumlah Ada MS
n yang cukup tanpa harus
diresepkan.
19 Stesolid Tersedia dalam jumlah Ada MS
yang cukup tanpa harus
diresepkan.
20 Cairan infuse Tersedia dalam jumlah Ada MS
koloid, Krista yang cukup tanpa harus
koloid cairan diresepkan.
infuse Dexrose
21 Benang/jarum Tersedia dalam jumlah Ada MS
yang cukup.
22 Antiseptic, Tersedia dalam jumlah Ada MS
alat-alat yang cukup.
antiseptic &
wound
dressing
23 APD : masker, Tersedia dalam jumlah Ada MS
handschoon, yang cukup.
kacamata
google, dll.
Sumber: IGD RS. Stella Maris, 2013
Keterangan:
MS : memenuhi standar
TMS : tidak memenuhi standar
Berdasarkan Tabel di atas, dapat diketahui bahwa Instalasi Gawat
Darurat RS. Stella Maris belum memenuhi standar obat dan alat/bahan
habis pakai IGD level III (rumah sakit tipe B) karena masih ada obat yang
belum tersedia di IGD seperti pethidin, morphin dan dobutamin serta anti

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 201


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

bisa ular dan anti rabies yang harus diambil dari farmasi pada saat
dibutuhkan.

3.3.3 Deskripsi Kegiatan Instalasi Gawat Darurat RS. Stella Maris


Pelayanan di Instalasi Gawat Darurat rumah sakit harus dapat memberikan
pelayanan 24 jam secara terus-menerus 7 hari dalam seminggu.
Setiap rumah sakit wajib memiliki pelayanan gawat darurat yang
memiliki kemampuan :
 Melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat
 Melakukan resusitasi dan stabilisasi
Lingkup sarana pelayanan IGD :
A. Program pelayanan pada ruang gawat darurat :
True Emergency (Kegawatan darurat)
1. False emergency (kegawatan tidak darurat)
2. Cito operation
3. Cito / emergency High Care Unit (HCU)
4. Cito lab.
5. Cito radiodiagnostik
6. Cito darah
7. Cito depo farmasi
B. Pelayanan kegawatdaruratan pada IGD:
1. Pelayanan Kegawatdaruratan Kardiovaskuler
2. Pelayanan Kegawatdaruratan Sistem Penapasan/Respiratory
3. Pelayanan Kegawatdaruratan Saraf Sentral / Otak
4. Pelayanan Kegawatdaruratan lainnya : saluran kemih, pencernaan
dll.

Instalasi gawat darurat RS Stella Maris memberikan pelayanan selama


24 jam setiap hari, baik kasus gawat darurat maupun bukan gawat darurat.
IGD juga didukung oleh sarana pelayanan penunjang medis 24 jam setiap
hari. Pelayanan di IGD dilayani oleh dokter umum secara on-site dan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 202


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

pelayanan dokter empat spesialis dasar (bedah, anak, penyakit dalam dan
kebidanan) ditambah dokter spesialis paru, THT, Mata, jiwa dan dokter
spesialis bedah tulang secara on-call. Pasien dapat di observasi di IGD
minimal selama 2 jam. Setiap pasien yang akan berobat di IGD dapat
langsung masuk ke IGD tanpa mendaftar dulu di loket pendaftaran.
Jadwal kerja/pelayanan di IGD terdiri dari 3 shift yakni:
 Pagi jam 07.00 – 14.00 Wita melayani pasien gawat darurat
 Siang jam 14.00 – 21.00 Wita melayani semua kasus
 Malam jam 21.00 – 07.00 Wita melayani semua kasus
3.3.4 Kinerja Kegiatan Instalasi Gawat Darurat RS. Stella Maris

Tabel 89
Kinerja Pelayanan Instalasi Gawat Darurat
Tahun 2012

Tahun
Tindak Lanjut
2010 2011 2012
Dirawat 5155 6760 6281
Dirujuk 184 340 215
Pulang 12229 13275 12623
Meninggal 53 84 52
Jumlah 17621 20459 19171
Sumber: Data Sekunder RS. Stella Maris, 2012

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 203


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

16000 14.957 14.847


13417
14000
12000
Jumlah Kunjungan

10000 Bedah
8000 Non Bedah
5228
6000 Kebidanan
4052 4115
4000
2000 152 274 209
0
2010 2011 2012

Sumber: Data Sekunder RS. Stella Maris, 2012

Grafik
Perbandingan Kinerja Kegiatan Instalasi Gawat Darurat
Berdasarkan Jenis Pelayanan Dari Tahun 2010 -2012

Tabel 90
Perbandingan Kunjungan Pasien Instalasi Gawat Darurat
Berdasarkan Tindak Lanjut Dari Tahun 2010 – 2012

Tindak Tahun
Lanjut
2010 2011 2012
Dirawat 5155 6760 6687
Dirujuk 184 340 229
Pulang 12229 13275 13438
Meninggal 53 84 56
Jumlah 17621 20459 20410
Sumber: Data Sekunder RS. Stella Maris, 2012

Interpretasi :
Pada tahun 2011, jumlah kunjungan IGD RS. Stella Maris mengalami
peningkatan sebesar 16,1% dari 17.621 menjadi 20.459. Sedangkan pada
tahun 2012, jumlah kunjungan IGD RS. Stella Maris mengalami

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 204


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

penurunan dari tahun sebelumnya yaitu dari 20.459 menjadi 20.410


dengan persentase penurunan sebesar 6,30%.

3.3.5 Sumber Daya Manusia Instalasi Gawat Darurat


3.3.5.1 Jumlah dan Kualifikasi SDM Instalasi Gawat Darurat
Jumlah tenaga kerja di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Stella
Maris sebanyak 35 orang dengan kualifikasi sebagai berikut:
 Dokter : 9 orang
 S1 Keperawatan : 1 orang
 DIII Keperawatan : 19 orang
 DIII Kebidanan : 1 orang
 SPK : 4 orang
 SMA : 1 orang (pekarya)

Tabel 91
Kualisifikasi Tenaga IGD Level III (Rumah Sakit Tipe B)
Instalasi Gawat Darurat RS. Stella Maris Makassar, 2013

Kualifikasi
No IGD Level III RS. Stella Maris Ket
Tenaga
1.  Bedah, Obgyn, Semua
Dr. Spesialis Dokter BMS
Anak dan spesialis On call
Penyakit dalam
(On Site)
 Dokter spesialis
lain (On call)
2 Dokter Umum On site 24 jam Semua Dokter MS
(+Pelatihan Umum (+ ATLS)
kegawat on site 24 jam
daruratan)
GELTS,ATLS,
ACLS dll)

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 205


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3 Perawat Kepala Jam kerja Perawat kepala MS


S1/DIII /diluar jam kerja DIIII & (+)
(+Pelatihan pelatihan
kegawatdarurat kegawatdaruratan
an) emergency
nursing
4 Perawat On site 24 jam 15 BTLS, 10 non BMS
(+pelatihan BTLS, on site 24
emergency jam
nursing)
5 Non Medis: On site 24 jam On site 24 jam, MS
 Bag kecuali pekarya
Keuangan hanya sift pagi
 Kamtib dan
Pekarya
(24 jam)
Sumber: IGD RS. Stella Maris, 2013
Keterangan:
MS : memenuhi standar
TMS : tidak memenuhi standar

Dari tabel diatas dapat dilihat, dokter spesialis 4 besar (bedah, obgyn,
anak, dan penyakit dalam) dan spesialis lain tidak on-site di IGD 24 jam
tidak sesuai standar. Untuk dokter umum (dokter jaga IGD) semuanya
dokter telah mengikuti pelatihan ATLS. Sedangkan dari tenaga perawat
yang ada tersebut, baru 15 perawat yang telah mengikuti pelatihan
BTLS/PPGD.

3.3.5.2 Job Deskripsi SDM Instalasi Gawat Darurat


a) Kepala Instalasi Gawat Darurat
Tugas Pokok:
Memimpin, menyusun program, membina pelaksanaan,
mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas unit gawat
darurat dalam gedung dan panitia gawat darurat massal.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 206


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Uraian Jabatan:
1. Membuat perencanaan kebutuhan operasional bulanan, semester,
dan tahunan di jajaran IGD.
2. Melakukan pembinaan staf dan petugas pelaksanaan sebagai
upaya peningkatan mutu pelayanan.
3. Melakukakn monitoring dan supervisi kegiatan di seluruh unit
kerja IGD berdasarkan sistem dan prosedur yang telah
ditetapkan.
4. Memimpin penyelenggaraan pertemuan staf dan pelaksana untuk
menyusun dan evaluasi secara periodik dan bulanan.
5. Melakukan kerja sama dengan unit kerja terkait di rumah sakit.
6. Memberikan laporan kegiatan operasional kepada pemimpin
rumah sakit dalam bentuk laporan bulanan, triwulan, semester
dan tahunan.
7. Melakukan pembinaan dan penilaian staf serta tugas pelaksanaan
rumah sakit.
8. Membantu Chief Medical Officer dalam menyusun kebijakan
pengelolaan fungsi IGD secara efektif dan efisien.
Tanggung Jawab:
1. Membuat perencanaan kegiatan dan kebutuhan IGD.
2. Membuat monitoring dan evaluasi kegiatan IGD.
3. Membuat laporan pelayanan gawat darurat.
Wewenang:
1. Meminta informasi dan petunjuk dari Direktur RS Stella Maris
Makassar.
2. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Direktur RS Stella
Maris Makassar.
3. Mengorganisasi, mengendalikan penggunaan fasilitas, sarana,
SDM dan kegiatan pelayanan gawat darurat.
4. Memberi tugas dan petunjuk kepada bawahan.
5. Memberi pembinaan dan penilaian kepada bawahan.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 207


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

6. Memberi teguran/peringatan dan pujian/penghargaan kepada


bawahan.

b) Kepala Ruangan Instalasi Gawat Darurat


Tugas pokok:
Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksaan tugas IGD dalam
penanganan pasien.
Uraian jabatan:
1. Bertanggung jawab terhadap kegiatan dan fasilitas IGD.
2. Mengenal jenis dan penggunaan barang-barang/alat-alat dan
mengusahakannya sesuai dengan kebutuhan IGD.
3. Membuat daftar dinas petugas perawatan secara merata.
4. Menerima dan meneliti pasien untuk segera mendapat
pertolongan dengan cepat sesuai dengan kasusnya.
5. Mengamati, mencatat dan melaporkan tanda-tanda vital pasien
kepada dokter.
6. Melaksanakan dan meneruskan program diagnostik sesuai
instruksi dokter.
7. Mengerjakan visum bersama dokter yang menerima pasien.
8. Membuat laporan kegiatan IGD antara lain; laporan bulanan,
rekapitulasi harian, rekapitulasi pemanfaatan rumah sakit, dan
data keadaan morbiditas pasien rawat jalan rumah sakit.
9. Membantu membimbing siswa perawat untuk mendapatkan
pengalaman belajar.
10. Melaksanakan serah terima tanggung jawab dengan pengganti
dinas secara langsung.
11. Menunjuk perawat sebagai penanggung jawab alat, obat dan
laporan (pagi, sore, malam).
Tanggung jawab:
1. Membantu membuat perencanaan kegiatan dan kebutuhan IGD.
2. Membantu monitoring dan evaluasi kegiatan IGD.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 208


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3. Membantu membuat laporan pelayanan gawat darurat.


Wewenang :
1. Meminta informasi dan petunjuk dari Kepala IGD.
2. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala IGD.
3. Memberi tugas dan petunjuk kepada bawahan.

c) Dokter Jaga Instalasi Gawat Darurat


Tugas pokok:
Menangani pasien gawat darurat sesuai standar darurat RS Stella
Maris Makassar.
Uraian jabatan :
1. Memeriksa, mendiagnosa dan memberikan terapi kepada pasien
gawat darurat.
2. Melakukan tindakan gawat darurat sesuai dengan standar gawat
darurat RS Stella Maris Makassar.
3. Membuat surat rujukan rumah sakit jika pasien perlu dirujuk.
4. Membuat visum, mengisi formulir permintaan asuransi dan lain-
lain.
5. Mengikuti rapat yang diselenggarakan rumah sakit.
Tanggung jawab:
1. Atas pelaksana penanganan pasien sesuai standar gawat darurat.
2. Membuat laporan jaga.
Wewenang:
Memberikan instruksi dan pengawasan pelaksanaan penanganan
pasien yang dilakukan kepada pasien oleh perawat.

d) Perawat Pelaksana Instalasi Gawat Darurat


Tugas pokok:
Menangani pasien gawat darurat sesuai standar darurat RS. Stella
Maris Makassar.
Uraian jabatan:

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 209


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

1. Melakukan serah terima setiap pergantian dinas yang mencakup


pasien dan peralatan.
2. Melakukan asuhan keperawatan pasien : mengkaji keadaan
pasien, membuat rencana keperawatan, melakukan tindakan
keperawatan, melakukan evaluasi, serta melakukan pencatatan
dan dokumentasi.
3. Menyiapkan, memelihara serta menyimpan peralatan agar selalu
siap pakai.
4. Melakukan dinas mutasi sesuai jadwal yang sudah dibuat oleh
Kepala Ruang Rawat.
5. Memelihara lingkungan IGD untuk kelancaran pelayanan.
6. Melakukan Triage, sesuai dengan SOP yang berlaku.
7. Melaksanakan program orientasi kepada petugas baru tentang
IGD dan lingkungannya, peraturan/tata tertib yang berlaku,
fasilitas yang ada dan cara penggunaannya.
8. Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan
pasien/keluarganya maupun dengan anggota tim kesehatan.
9. Melakukan tindakan kedaruratan sebelum dokter datang sesuai
keadaan dan kebutuhan pasien, sesuai protap yang berlaku
meliputi; henti jantung paru, sumbatan jalan napas, shock dan
perdarahan.
10. Melaksanakan dan memelihara sistem pencatatan dan pelaporan
pelayanan keperawatan sesuai kebutuhan yang berlaku.
11. Membantu memberi bimbingan kepada peserta didik institusi
pendidikan keperawatan yang memanfaatkan rumah sakit sebagai
lahan praktik.
12. Siap untuk melakukan pertolongan keluar bersama ambulance
cepat dan tepat.
13. Membantu merujuk pasien kepada petugas kesehatan lain yang
lebih mampu untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dapat
ditanggulangi.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 210


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

14. Menyiapkan pasien yang akan pulang seperti menyediakan


formulir untuk penyelesaian adminstrasi meliputi; surat
keterangan sakit, resep obat untuk di rumah jika diperlukan, dan
surat keterangan lunas bayar.
15. Menaati peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh
rumah sakit.
Tanggung jawab :
Secara operasional bertanggung jawab kepada kepala ruang rawat.
Wewenang:
Memberikan asuhan keperatan secara mandiri sesuai kebutuhan
pasien dan melaksanakan instruksi dokter.

e) Kelompok Medis Fungsional


Tugas pokok:
Kelompok Medis Fungsional IGD bertugas menyelenggarakan
pelayanan medis kasus-kasus gawat darurat terhadap pasien di IGD
sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing, dengan kualitas
tinggi, berdisiplin yang tertib sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Uraian tugas:
1. Menyiapkan data berhubungan dengan tugas pokoknya untuk
disampaikan kepada Kepala IGD baik langsung maupun melalui
Wakil Kepala IGD serta disajikan kepada Kepala SMF-nya
masing-masing.
2. Memberi saran baik diminta maupun tidak diminta untuk
kelancaran tugas dan pengembangan pelayanan medis sesuai
dengan tugas pokoknya untuk disampaikan secara langsung
kepada Kepala IGD atau melalui Wakil Kepala IGD serta
disajikan pula untuk Kepala SMF-nya masing-masing.
3. Mengajukan kebutuhan sarana kepada Kepala IGD serta
mengajukan kebutuhan dokter ahli kepada kepala SMF yang

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 211


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

bersangkutan menunjang kelancaran tugas serta mengembangkan


tugas pokoknya.
4. Mengadakan koordinasi dengan Kepala Kelompok Kerja
Perawatan IGD / Pengawas Keperawatan/Kepala Ruang untuk
menunjang kelancaran tugas serta pengembangan tugas
pokoknya.
5. Membantu Kepala IGD untuk bersama-sama dengan Kepala
Kelompok Kerja Perawatan, Pengawas Perawatan, Kepala Ruang
untuk meningkatkan kebersihan dan tata tertib di kamar
pemeriksaan/perawatan.
6. Membantu Kepala IGD bersama-sama dengan Kepala Kelompok
Kerja Perawatan, Pengawas Perawatan, Kepala Ruang untuk
memelihara dan mempersiapkan sarana penunjang tugas
pokoknya.
7. Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan kelompok-
kelompok kerja IGD dalam rangka penunjang tugas pokoknya.
8. Membimbing para peserta pendidikan dokter, pendidikan dokter
ahli, dan pendidikan dokter lainnya yang dilaksanakan di IGD
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
9. Bertanggung jawab terhadap disiplin, tata tertib serta pelayanan
medis di IGD baik secara langsung kepada Kepala IGD atau
melalui wakil kepala IGD.
10. Bertanggung jawab kepada kepala SMF yang bersangkutan
terhadap kualitas pelayanan medis di IGD.
11. Melaporkan semua kejadian yang berhubungan dengan tugas
pokoknya kepada Kepala IGD dan Kepala SMF yang
berhubungan dengan ketentuan yang berlaku.
12. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan petunjuk Kepala IGD
atau Kepala SMF yang bersangkutan.

f) Dokter Konsulen On Call

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 212


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tugas pokok:
1. Menjawab konsultasi dari dokter jaga/SMF lain.
2. Melakukan tindakan medis terhadap pasien yang memerlukan
tindakan segera.
Uraian jabatan:
1. Dokter on call siap 24 jam ditempat lima belas menit setelah
dipanggil sudah berada di RS. Stella Maris Makassar.
2. On call sesuai penyakitnya.
3. Mengisi status rekam medik secara lengkap.
4. Mengonsulkan ke spesialis lain bila diperlukan.
5. Memberi instruksi lebih jelas kepada perawat.
6. Jika pasien dalam keadaan gawat darurat, dokter on call berada di
tempat selama observasi.
Tanggung jawab:
Bertanggung jawab terhadap keselamatan pasien tanpa membedakan
derajat status sosial.
Wewenang:
1. Berwenang mewakili pelayanan kesehatan sesuai dengan
keahlian dan struktur pelayanan medis RS. Stella Maris
Makassar.
2. Berhak merujuk pasien bila diperlukan

g) Penanggung Jawab Administrasi Instalasi Gawat Darurat


Tugas pokok:
Melaksanakan kegiatan administrasi surat-menyurat, perarsipan dan
data di IGD.
Uraian jabatan:
1. Melaksanakan administrasi kebutuhan obat-obatan yang
dibutuhkan di IGD ke Farmasi/Apotek.
2. Melaksanakan administrasi dan kebutuhan alat instrument dan
alat kedokteran lainnya ke bagian Farmasi/Apotek.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 213


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3. Membuat daftar perincian pemakaian pasien yang akan pulang


atau dirawat.
4. Memasukkan data pasien di IGD.
5. Membuat laporan kegiatan IGD; laporan bulanan & harian.
6. Rekapitulasi pemakaian IGD.
Tanggung jawab:
1. Membuat perencanaan kegiatan dan kebutuhan untuk kegiatan
administrasi di IGD.
2. Melaksanakan kegiatan administrasi dalam rangka kelancaran
pelayanan pasien di IGD.
3. Membuat laporan kegiatan.
Wewenang:
1. Meminta informasi dan petunjuk dari Kepala IGD dan Kepala
Ruangan IGD.
2. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala IGD
melalui Kepala Ruangan IGD.
3. Melaksanakan tugas dan petunjuk dari Kepala IGD dan Kepala
Ruangan IGD.

h) Penanggung Jawab Alat dan Obat Instalasi Gawat Darurat


Tugas pokok:
Melaksanakan kegiatan perencanaan, kebutuhan, penyimpanan,
pengeluaran alat dan obat di IGD.
Uraian jabatan :
1. Merencanakan kebutuhan alat dan obat di IGD.
2. Merencanaka kebutuhan alat dan obat untuk kegiatan keluar
misalnya team P3K ke lokasi.
3. Menyimpan dan mengelompokkan alat dan obat sesuai jenis dan
klasifikasi alat dan obat emergensi.
4. Mengatur pengeluaran alat dan obat-obatan sesuai kebutuhan.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 214


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

5. Merencanakan, mengadukan pengadaan alat-alat dan obat kepada


Chief Medical Officer sesuai dengan kebutuhan.
Tanggung jawab:
1. Membuat perencanaan kegiatan dan kebutuhan alat-alat dan obat
untuk asuhan keperawatan.
2. Membuat laporan pengeluaran atau pemakaian alat dan obat,
cairan infus, kain steril dan consumable setiap akhir bulan.
3. Mengajukan perencanaan kebutuhan alat-alat dan bahan obat
cairan infus dan kegiatan di luar rumah sakit untuk IGD.
Wewenang:
1. Meminta informasi dan petunjuk dari Kepala IGD dan Kepala
Ruangan IGD.
2. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala IGD
melalui Kepala Ruangan IGD.
3. Melaksanakan tugas dan petunjuk dari Kepala IGD dan Kepala
Ruangan IGD.

i) Penanggung Jawab Pelayanan Asuhan Keperawatan IGD


Tugas pokok:
Melaksanakan asuhan keperawatan di IGD.
Uraian jabatan:
1. Disamping menerima penderita, juga menyiapkan tempat, obat
dan alat dalam keadaan siap pakai.
2. Menganamnese penderita sesuai dengan keluhannya untuk
dilaporkan ke dokter jaga.
3. Melaksanakan instruksi dokter yang memeriksa dalam hal
pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan.
4. Membantu mengantarkan penderita gawat ke ruangan sesuai
dengan kasusnya.
5. Mengerjakan visum.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 215


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

6. Membantu membimbing siswa perawat untuk mendapatkan


pengalaman belajar.
7. Melaksanakan secara bergiliran dengan rasa penuh tanggung
jawab.
Tanggung jawab:
1. Membuat perencanaan kegiatan dan kebutuhan asuhan
keperawatan.
2. Melaksanakan kegiatan keperawatan di IGD.
3. Membuat laporan kegiatan asuhan keperawatan.
Wewenang:
1. Meminta informasi dan petunjuk dari Kepala IGD dan Kepala
Ruangan IGD.
2. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala IGD
melalui Kepala Ruangan IGD.
3. Melaksanakan tugas dan petunjuk dari Kepala IGD dan Kepala
Ruangan IGD.

j) Penanggung Jawab Pemeriksaan Kebersihan IGD


Tugas pokok:
Melaksanakan kegiatan perencanaan, kebersihan dan pemeliharaan
alat-alat di IGD.
Uraian jabatan:
1. Menyiapkan tentang alat-alat tenun, kain steril siap pakai.
2. Membersihkan alat-alat instrument supaya siap pakai.
3. Menyiapkan alat-alat kedokteran agar siap pakai seperti; gauze
steril, dock lubang, dan lain-lain.
4. Memelihara kebersihan, kerapihan, keindahan dan kenyamanan
ruangan IGD.
5. Melaporkan alat-alat kedokteran, perawatan dan alat habis pakai
yang tidak layak dipakai untuk penggantian kembali.
Tanggung jawab:

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 216


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Merencanakan kegiatan pemeliharaan dan kebersihan alat dan barang


di IGD.
Wewenang:
1. Meminta informasi dan petunjuk dari Kepala IGD dan Kepala
Ruangan IGD.
2. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala IGD
melalui Kepala Ruangan IGD.
3. Melaksanakan tugas dan petunjuk dari Kepala IGD dan Kepala
Ruangan IGD.

k) Penanggung Jawab Penanggulangan Bencana Alam


Tugas pokok:
Melaksanakan kegiatan asuhan keperawatan dalam rangka
penanggulangan bencana alam di IGD.
Uraian jabatan:
1. Melaporkan bila mana ada kejadian bencana alam, kegiatan P3K
baik sebelum dan sesuadah dilaksanakan kepada Kepala
RS/Kepala IGD.
2. Menyiapkan personil yang akan ditugaskan untuk
penanggulangan bencana alam atau pengawalan team P3K ke
lokasi.
3. Menyiapkan alat dan obat yang diperlukan.
4. Menyiapkan surat-surat yang akan diperlukan untuk
melaksanakan tugas.
5. Mengerjakan visum.
Tanggung jawab:
1. Membuat perencanaan kegiatan dan kebutuhan asuhan
keperawatan dalam rangka penanggulangan bencana alam.
2. Melaksanakan asuhan keperawatan dalam rangka
penanggulangan bencana alam di IGD.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 217


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3. Membuat laporan kegiatan asuhan keperawatan penanggulangan


bencana alam.
Wewenang:
1. Meminta informasi dan petunjuk dari Kepala IGD dan Kepala
Ruangan IGD.
2. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala IGD
melalui Kepala Ruangan IGD.
3. Melaksanakan tugas dan petunjuk dari Kepala IGD dan Kepala
Ruangan IGD.

l) Pengemudi Ambulance
Tugas pokok:
Memberi pelayanan pada pasien gawat darurat sesuai standar RS.
Stella Maris Makassar.
Uraian jabatan:
1. Pengemudi ambulance memeriksa dan menyiapkan kendaraan,
bila ada kerusakan diinventarisir dan dilaporkan ke karu rumah
tangga
2. Pengemudi ambulance memeriksa semua perlengkapan dalam
mobil ambulance, bila ada kerusakan dan kekurangan segera
dilengkapi dan diganti.
3. Melayani permintaan ambulance baik pasien biasa maupun
korban kecelakaan.
4. Bila permintaan ambulance ke luar Makassar lapor ke first aid.
5. Menjaga dan memelihara kendaraan agar siap pakai.
6. Mengisi buku kegiatan kendaraan.
7. Melaporkan hasil kegiatan ke atasan langsung yaitu Kepala IGD.
Tanggung jawab:
1. Atas pelaksanaan kegiatan ambulance rumah sakit.
2. Membuat laporan.
Wewenang:

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 218


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Menjaga dan memelihara ambulance agar siap pakai.

3.3.6 Kebijakan-kebijakan Instalasi Gawat Darurat


A. Kebijakan Pelayanan
1. Isi Kebijakan Berdasarkan SK Direktur tentang Visi, Misi dan
Tujuan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Stella Maris:
a. Visi IGD
1. Mencegah kematian dan kecacatan pada penderita gawat
darurat, hingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam
masyarakat sebagaimana mestinya.
2. Memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan
ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu dengan
melibatkan berbagai multi disiplin.
b. Misi IGD
1. Melakukan pelayanan siaga bencana.
2. Mengelola pelayanan gawat darurat.
3. Mengelola fasilitas peralatan dan obat-obatan life saving.
4. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan gawat darurat.
5. Mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan
penanggulangan penderita gawat darurat melalui
pendidikan dan menyelenggarakan berbagai kursus yang
berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan
Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support) maupun
Bantuan Hidup Lanjut (Advance Life Support).
c. Tujan IGD
Memberikan pelayanan kegawatdaruratan kepada seluruh
lapisan masyarakat untuk mempertahankan kehidupan dan
mencegah kecacatan.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 219


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2. Isi Kebijakan Berdasarkan SK Direktur tentang Penanganan Pasien


Akut dan Gawat Darurat dan Tidak Akut dan Tidak Gawat
Darurat:
a. Pasien akut dan gawat darurat di Rumah Sakit Stella Maris
dilayani di Instalasi Gawat Darurat selama 24 jam terus-
menerus. Pasien yang tidak akut dan tidak gawat daruraat
dilayani di poliklinik pada hari kerja/jam buka poliklinik. Di
luar jam buka poliklinik, pasien tidak akut dan tidak gawat
darurat dapat dilayani di Instalasi Gawat Darurat.
b. Adapun klasifikasi pasien yang tergolong akut dan gawat
darurat sebagaimana terlampir surat keputusan ini.
c. Lampiran Surat Keputusan ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari keputusan yang telah ditetapkan.

3. Isi Kebijakan Berdasarkan SK Direktur tentang Inform Consent di


Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Stella Maris:
a. Setiap pasien Rumah Sakit Stella Maris Makassar yang akan
dilaksanakan tindakan medis dan pasien yang akan dirawat
harus dilaksanakan Informed Consent sesuai peraturan
perundangan yang berlaku.
b. Informed Consent yang secara tertulis dilaksanakan terhadap
pasien yang mendapat pelayanan pemeriksaan invasive,
tindakan medis operatif, pemberian sitostatika, dan
dilaksanakan pada pasien yang akan dirawat inap dan observasi
lebih dari 6 jam.

4. Standar Pelayanan Minimal Instalasi Gawat Darurat

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 220


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 92
Standar Pelayanan Minimal IGD
Berdasarkan Kepmenkes RI no. 129/Menkes/SK/II/2008
Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit

No Indikator Standar
1. Kemampuan menangani live 100 %
saving anak dan dewasa.
No Indikator Standar
2. Jam buka pelayanan gawat 24 jam
darurat.
3. Pemberi pelayanan gawat darurat 100 %
yang bersertifikat yang masih
berlaku BLS/PPGD/GELS/ALS.
4. Ketersediaan tim penanggulangan Satu tim
bencana
5. Waktu tanggap pelayanan dokter ≤ 5 menit terlayani, setelah
di gawat darurat. pasien dating
6. Kepuasan pelanggan. ≥ 70 %
7. Kematian pasien < 24 jam ≤ dua per seribu (pindah
ke pelayanan rawat inap
setelah 8 jam)
8. Tidak adanya pasien yang 100
diharuskan membayar uang
muka.
Sumber : Data sekunder, tahun 2013

B. Kebijakan SDM
1. Isi Kebijakan Berdasarkan SK Direktur tentang Pembentukan Instalasi
Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit Stella Maris:
a. Membentuk Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Stella Maris
guna memberi pelayanan kedaruratan medis bagi pasien yang
membutuhkan.
b. Instalasi Gawat Darurat dipimpin oleh kepala instalasi yang
bertanggung jawab langsung kepada Direksi; dibantu oleh

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 221


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

seorang Koordinator Perawat Gawat Darurat dan seorang


kepala unit ambulance.
c. Pelayanan Gawat Darurat yang dibuka 24 jam terus-menerus,
disediakan dokter dan perawat dinas on site, disediakan tenaga
pemeriksaan penunjang, disediakan dokter konsulen jaga on
call.
d. Petugas di Instalasi Gawat Darurat dalam penyelanggaraannya
mempunyai tugas dan tanggung jawab sesuai dengan bidang
ilmu yang telah ditetapkan oleh profesi masing-masing serta
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
2. Isi Kebijakan Berdasarkan SK Direktur tentang Bagan Organisasi
Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Stella Maris:
a. Membentuk struktur organisasi Instalasi Gawat Darurat guna
menunjang pelayanan Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit
Stella Maris Makassar.
b. Instalasi Gawat Darurat dipimpin oleh seorang kepala instalasi
yang bertanggung jawab langsung kepada Direksi; dibantu oleh
seorang koordinator perawat gawat darurat dan seorang kepala
unit ambulance.
3. Isi Kebijakan Berdasarkan SK Direktur tentang Uraian Tugas dan
Wewenang di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS. Stella Maris:
a. Menetapkan uraian tugas terhadap tenaga perawat sesuai
dengan fungsi dan tanggung jawab yang telah diberikan oleh
Penanggung Jawab Instalasi Gawat Darurat.
b. Perawat yang telah diberikan tanggung jawab wajib
melaksanakan tugas pelayanan sesuai dengan uraian tugas yang
ditetapkan.
c. Daftar uraian tugas tenaga perawat selengkapnya sesuai dengan
lampiran surat keputusan ini.
d. Rumus Formula Depkes untuk menghitung beban kerja (berapa
lama melayani pasien).

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 222


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

4. Isi Kebijakan Berdasarkan SK Direktur tentang Pola Ketenagakerjaan


di IGD RS. Stella Maris:
a. Menetapkan pola ketenagaan Instalasi Gawat Darurat RS.
Stella Maris sebagaimana lampiran surat keputusan ini.
b. Pola ketenagaan dipakai dalam pertimbangan pengadaan
pegawai, perencanaan pegawai dan peningkatan kompetensi
pegawai di Instalasi Gawat Darurat.
5. Isi Kebijakan Berdasarkan SK Direktur tentang Pendidikan dan
Pengembangan Staf di IGD RS. Stella Maris:
a. Perlu diadakannya suatu program pendidikan dan
pengembangan staf untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dan mutu pelayanan di Instalasi Gawat Darurat.
b. Program pendidikan dibuat dan diusulkan oleh Penanggung
Jawab Perawat IGD untuk diteruskan ke bagian SDM
keperawatan.
c. Program pendidikan dan pelatihan untuk pengembangan staf
minimal dilakukan 1 atau sesuai dengan kebutuhan Instalasi
Gawat Darurat kali dalam setahun.

C. Kebijakan Fasilitas dan Peralatan


1. Isi Kebijakan Berdasarkan SK Direktur tentang Tata Letak dan
Ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Stella Maris:
a. Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Stella Maris harus
memiliki ruang yang setidak-tidaknya terdiri dari; ruang triase,
ruang tindakan, ruang observasi, ruang resusitasi dan ruang
kerja petugas.
b. Tata letak ruangan harus mudah terjangkau dari arah luar
maupun menuju unit pelayanan lainnya di rumah sakit.
c. Denah tata letak ruangan Instalasi Gawat Darurat sebagaimana
lampiran surat keputusan ini.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 223


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2. Isi Kebijakan Berdasarkan SK Direktur tentang Sistem Informasi di


Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Stella Maris:
a. Menetapkan Sistem Informasi Pelayanan Gawat Darurat di
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Stella Maris Makassar.
b. Pada kondisi rutin sehari-hari Sistem Informasi Pelayanan
Gawat Darurat meliputi informasi intra hospital dan pra
hospital.
c. Informasi intra hospital adalah kegiatan dimana petugas
menyampaikan keterangan tentang pelayanan yang diberikan
kepada pasien saat dilaksanakan pelayanan.
Informasi pra hospital adalah kegiatan memberikan keterangan
kepada masyarakat tentang kemampuan Instalasi Gawat
Darurat di Rumah Sakit Stella Maris Makassar.
 Brosur tentang kemampuan IGD
 TV untuk pengunjung
 Telepon langsung ke IGD.
d. Pada keadaan bencana maka Instalasi Gawat Darurat Rumah
Sakit Stella Maris dapat dimobilisasi oleh direktur rumah sakit
ke tempat bencana, sepanjang masih dalam wilayah pengabdian
rumah sakit dengan menghubungi nomor hot line IGD RS.
Stella Maris Makassar (0411) 834-097.
3. Isi Kebijakan Berdasarkan SK Direktur tentang Pemeriksaan,
Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan di Instalasi Gawat Darurat
(IGD) Rumah Sakit Stella Maris:
a. Guna mendukung kelancaran pelayanan di Instalasi Gawat
Darurat maka seluruh peralatan harus dilaksanakan
pemeriksaan dan pemeliharaan secara berkala, untuk peralatan
yang rusak segera dilaksanakan perbaikan atau diganti dengan
yang baru.
b. Pemeriksaan dan pemeliharaan agar dilaporkan secara berkala
kepada direksi. Peralatan yang rusak harus diperbaiki dalam

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 224


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

waktu 24 jam, bila tidak dapat diperbaiki harus dilaksanakan


penggantian segera.
c. Daftar peralatan yang perlu dilakukan pemeriksaan,
pemeliharaan dan perbaikan selengkapnya sesuai dengan
lampiran surat keputusan ini.

D. Kebijakan Evaluasi dan Pengendalian Mutu


1. Isi Kebijakan Berdasarkan SK Direktur tentang Pencatatan dan
Pelaporan Kematian di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Stella
Maris:
a. Setiap kematian di Instalasi Gawat Darurat harus dicatat dan
dilaporkan termasuk kematian dalam perjalanan atau Death on
Arrival (DOA).
b. Data Kematian di Instalasi Gawat Darurat yang dilaksanakan
analisis adalah hanya untuk kematian yang terjadi di Instalasi
Gawat Darurat, tidak termasuk DOA.
2. Isi Kebijakan Berdasarkan SK Direktur tentang Pengumpulan Data di
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Stella Maris:
a. Data yang harus dikumpulkan di Instalasi Gawat Darurat
Rumah Sakit Stella Maris setidak-tidaknya meliputi ; (a)
Jumlah Kunjungan, (b) Penggunaan Pemeriksaan Penunjang,
(c) Pola Penyakit dan Kecelakaan 10 kasus terbanyak, (d)
Angka Kematian, (e) kasus medicolegal.
b. Kepala instalasi bertanggung jawab mengumpulkan,
menganalisa dan melaporkan data tersebut secara berkala.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 225


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.4 Unit ICU/ICCU Rumah Sakit Stella Maris

3.4.1 Organisasi dan Manajemen Unit ICU/ICCU Rumah Sakit Stella Maris

3.4.1.1 Visi
Visi Ruang Perawatan ICU/ICCU mengacu pada visi Rumah Sakit Stella
Maris Makassar yaitu :

Menjadi Rumah Sakit terbaik di Sulawesi Selatan, khususnya di bidang


Keperawatan dengan semangat Cinta Kasih Kristus kepada sesama.

Tabel 93

Uji Checklist Visi Unit ICU/ICCU RS. Stella Maris Makassar Tahun 2013

No Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah pernyataan visi memberikan gambaran 
yg jelas dari kondisi ideal organisasi di masa
datang ?

2 Apakah pernyataan visi memiliki pengaruh & 


menantang ?
3 Apakah pernyataan visi bersifat singkat & 
mudah dimengerti ?

4 Apakah pernyataan visi bersifat menarik bagi 


karyawan, pelanggan, & stakeholders ?

5 Apakah pernyataan visi bersifat tetap sepanjang 


waktu atau selalu up to date ?

Sumber : Data Primer, tahun 2013

Analisis :

Visi rumah sakit adalah gambaran keadaan rumah sakit di masa


mendatang dalam menjalankan misinya. Isi pernyataan visi tidak hanya berupa
gagasan-gagasan kosong. Visi merupakan gambaran mengenai keadaan lembaga
di masa depan yang bisa dilihat dari para stakeholders yang berpijak dari masa

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 226


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

sekarang. Pernyataan visi yang bagus tidak hanya menginspirasikan dan


menantang, namun juga sangat berarti sehingga setiap pegawai bisa
menghubungkan tugas yang dilakukanya dengan visi. Pernyataan visi harus
mampu menjadi inspirasi dalam setiap tindakan yang dilakukan setiap pegawai,
yang paling penting pernyataan visi harus measurable, terukur sehingga setiap
pegawai bisa mengetahui apakah tindakan yang dilakukannya dalam rangka
mencapai visi organisasi atau tidak.

Pernyataan visi yang baik harus memenuhi beberapa kriteria sebagai


berikut:

1. Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan ideal masa depan


yang ingin diwujudkan.

2. Visi dapat memberikan arahan, mendorong anggota organisasi


untuk menunjukkan kinerja yang baik.

3. Visi dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan

4. Visi dapat berfungsi sebagai jembatan masa kini dan masa yang
akan datang.

5. Visi berisi gambaran yang realistik dan kredibel dengan masa


depan yang menarik.

6. Visi sifatnya tidak statis dan tidak untuk selamanya.

Hasil Uji Check List

1. Pernyataan visi memberikan gambaran yang jelas dari kondisi ideal yang
ingin dicapai di masa depan namun tidak menunjuk jangka waktu
pencapaian sehingga tidak dapat dilakukan pengukuran kinerja.
2. Pernyataan visi menantang dengan menggugah emosi positif karyawan
untuk memberikan pelayanan yang lebih baik.
3. Pernyataan visi bersifat singkat karena hanya terdiri dari beberapa kata
dan mudah dimengerti karena menggunakan bahasa yang mudah.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 227


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

4. Pernyataan visi cukup menarik bagi karyawan, pelanggan, &


stakeholders karena mengacu pada visi Rumah Sakit Stella Maris yaitu
ingin menjadi Rumah Sakit terbaik di Sulawesi Selatan, khususnya di
bidang Keperawatan dengan semangat Cinta Kasih Kristus kepada
sesama.
5. Pernyataan visi selalu up to date.
3.4.1.2 Misi
Misi Ruang Perawatan ICU/ICCU mengacu pada misi keperawatan
Rumah Sakit Stella Maris, yaitu :

5. Memberikan pelayanan Asuhan Keperawatan yang menyeluruh secara


professional
6. Meningkatkan sumber daya manusia dengan memberikan pendidikan dan
pelatihan
7. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai

Tabel 94
Uji Checklist Misi Unit ICU/ICCU RS. Stella Maris Makassar Tahun 2013

No Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah pernyataan misi menyatakan secara 
jelas tentang manfaat kehadiran organisasi ?
2 Apakah pernyataan misi telah jelas sehingga 
semua karyawan dalam organisasi dapat melihat
bagaimana mereka berkontribusi ?

3 Dapatkah misi itu bertahan terhadap 


perubahan-perubahan dalam organisasi ?

4 Apakah pernyataan misi itu mampu menjawab 


tentang siapa kita, apa dan untuk apa kita
melakukan itu dan mengapa itu penting?
5 Apakah pernyataan misi itu mampu 
memberikan jawaban terhadap alasan mengapa

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 228


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

kita membelanjakan dana pada usaha-usaha


organisasi , program atau sub program ?

Sumber : Data Primer, tahun 2013

Analisis :

Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi


bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa datang. Pernyataan misi
mencerminkan tentang penjelasan produk atau pelayanan yang ditawarkan.

Misi rumah sakit merupakan pernyataan mengenai mengapa sebuah rumah


sakit didirikan, apa tugasnya, dan untuk siapa rumah sakit tersebut melakukan
kegiatan. Pernyataan misi harus menunjukkan secara jelas mengenai apa yang
hendak dicapai oleh organisasi dan bidang kegiatan utama dari organisasi yang
bersangkutan. Misi harus secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan
untuk mencapainya serta mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap
perkembangan bidang utama yang digeluti organisasi.

Misi memberikan tuntunan agar organisasi terhindar dari perumusan


alasan yang tidak jelas atas berdirinya organisasi. Misi juga memberikan landasan
untuk memotivasi penggunaan sumber daya organisasi. Misi dapat menjadi basis
dan standar untuk mengalokasikan sumber daya organisasi terutama utuk
keputusan-keputusan besar dan berdampak luas (disiplin yang ingin dibangun).

Ada beberapa kriteria dalam pembuatan misi, antara lain :

1. Penjelasan tentang produk atau pelayanan yang ditawarkan yang


sangat diperlukan oleh masyarakat.

2. Harus jelas memiliki sasaran publik yang akan dilayani.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 229


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3. Kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan memiliki daya


saing yang meyakinkan masyarakat.

4. Penjelasan aspirasi bisinis yang diinginkan pada masa mendatang


juga bermanfaat dan keuntungannya bagi masyarakat dengan
produk dan pelayanan yang tersedia

Pernyataan misi yang efektif adalah mendefinisikan bisnis dari tiap group
kecil dalam organisasi. Pernyataan tersebut akan membuat para karyawan lebih
mengerti mengenai tujuan mereka.

Pernyataan misi menjawab pertanyaan “Apakah bisnis kita?, Pernyataan


misi yang baik haruslah memasukkan komponen penting berikut ini:

1. Konsumen (Customer), siapakah konsumen perusahaan.

2. Produk dan jasa (product and service), apakah produk atau jasa
utama perusahaan.

3. Pasar (Market) secara geografis, di manakah perusahaan bersaing.

4. Teknologi (technology), apakah perusahaan canggih secara


teknologi?

5. Fokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan profitabilitas


(concern for survival, growth, and profitability), apakah
perusahaan komitment terhadap pertumbuhan dan kondisi
keuangan yang sehat?

6. Filosofi (philosophy), apakah keyakinan, nilai, aspirasi, prioritas


etis perusahaan?

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 230


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

7. Konsep diri (self consept), apakah kompetensi khusus atau


keunggulan kompetitif utama perusahaan?

8. Fokus pada citra publik (concern for public image), apakah


perusahaan responsif terhadap masalah-masalah sosial, komunitas,
dan lingkungan hidup?

9. Fokus pada karyawan (concern for employees), apakah karyawan


dipandang sebagai aset perusahaan yang berharga?

Hasil Uji Check List

1. Pernyataan misi Keperawatan Rumah Sakit Stella Maris pada dasarnya


telah menyatakan secara jelas manfaat keberadaan organisasi tersebut,
dan juga sesuai untuk Ruang Perawatan ICU/ICCU, yakni memberikan
pelayanan asuhan keperawatan yang menyeluruh secara professional.
2. Pernyataan misi menggambarkan kontribusi karyawan secara spesifik
yaitu meningkatkan sumber daya manusia dengan memberikan
pendidikan dan pelatihan
3. Pernyataan misi tetap bertahan terhadap perubahan-perubahan dalam
organisasi dilihat dari tahun ke tahun misi rumah sakit ini masih sama
hingga sekarang. Dengan sifat misi yang dapat bertahan lama maka
sumber daya manusia rumah sakit dapat mempunyai komitmen terhadap
tujuan lembaga.
4. Pernyataan misi tersebut mampu menjawab tentang siapa kita, Ruang
Perawatan ICU/ICCU memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang
menyeluruh secara professional dan menyediakan sarana dan prasana
yang memadai. Misi ini juga menjawab pertanyaan apa yang dilakukan,
yakni dengan meningkatkan sumber daya dengan memberikan pelatihan
dan pendidikan agar kinerja dan performa karyawan meningkat.
5. Pernyataan misi tersebut dapat menjawab alasan mengapa kita
membelanjakan dana pada usaha-usaha organisasi dalam memberikan
pelayanan asuhan keperawatan yang menyeluruh secara profesional,
program atau sub program dengan meningkatkan sumber daya dan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 231


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

memberikan pendidikan dan pelatihan serta menyediakan sarana dan


prasana yang memadai.
3.4.1.3 Motto

Motto Ruang Perawatan ICU/ICCU mengacu pada motto Rumah Sakit


Stella Maris, yaitu :

Melayani dengan cinta kasih.

3.4.1.4 Falsafah
Falsafah Ruang Perawatan ICU/ICCU mengacu pada falsafah keperawatan
Rumah Sakit Stella Maris, yaitu :
1. Keperawatan adalah salah satu bentuk pelayanan professional
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan dan merupakan bagian integral
dari upaya pelayanan kesehatan.
2. Bertujuan membantu manusia seutuhnya, mencakup aspek bio, psiko,
sosiokultural dan spiritual untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal.
3. Pelayanan keperawatan diberikan kepada individu, keluarga dan
masyarakat secara professional, melalui upaya preventif, promotif,
kuratif dan rehabilitative.
4. Dalam implementasi pelayanan keperawatan, dilandasi oleh cinta kasih
tanpa membedakan bangsa, suku, agama dan golongan.
5. Peningkatan mutu tenaga keperawatan secara berkesinambungan akan
menunjang profesionalitas pelayanan keperawatan.

3.4.1.5 Tujuan
Tujuan Ruang Perawatan ICU/ICCU, yaitu :
1. Menyelamatkan kehidupan dengan mencegah terjadinya kondisi
memburuk dan komplikasi.
2. Mengurangi angka kematian dan kecacatan serta mempercepat proses
penyembuhan.
3. Tersedianya tenaga keperawatan yang terampil, dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien kritis, melalui pelatihan dan pendidikan
berkelanjutan.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 232


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

4. Terciptanya kerja sama tim dalam Ruang Perawatan Intensif, dan dengan
seluruh tim kesehatan serta bagian terkait lainnya secara efektif.

Tabel 95

Uji Checklist Tujuan Unit ICU/ICCU RS. Stella Maris Makassar Tahun
2013

No Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah tujuan yang ditetapkan mendukung 
misi dan sasaran ?
2 Apakah tujuan yang ditetapkan itu 
merefleksikan secara spesifik pencapaian yang
diinginkan?

3 Apakah kemajuan menuju pencapaian suatu 


tujuan dapat diukur ?

4 Apakah tujuan yang ditetapkan bersifat agresif 


menantang, namun realistis dan dapat dicapai
dalam periode perencanaan dan sumber-sumber
daya yang tersedia?
5 Apakah tujuan yang ditetapkan menyatakan 
suatu hasil, bukan aktivitas ?

6 Apakah ada batas waktu untuk pencapaian 


tujuan tersebut ?

7 Apakah telah ditetapkan penanggung jawab 


pencapaian tujuan ?

8 Apakah pencapaian tujuan akan memimpin 


kepada pencapaian sasaran ?

9 Apakah telah ditetapkan paling sedikit satu 


tujuan untuk setiap sasaran yang dirumuskan ?

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 233


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

10 Apakah seseorang yang tidak akrab dengan 


unit anggaran (atau program/atau subprogram)
memahami maksud dari tujuan yang telah
ditetapkan ?
Sumber : Data Primer Tahun 2013

Analisis :

Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, tujuan adalah sesuatu


yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Penetapan tujuan pada umumnya didasarkan pada faktor-faktor kunci
keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan tidak harus
dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan kondisi
yang ingin dicapai dimasa mendatang. Tujuan akan mengarahkan perumusan
sasaran, kebijaksanaan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi,
oleh karena itu tujuan harus dapat menyediakan dasar yang kuat untuk
menetapkan indikator. Pencapaian tujuan dapat dijadikan indikator untuk menilai
kinerja sebuah organisasi.

Beberapa kriteria tujuan antara lain :

1. Tujuan harus serasi dan mengklarifikasikan misi, visi dan nilai-nilai


organisasi.
2. Pencapaian tujuan akan dapat memenuhi atau berkontribusi memenuhi
misi, program dan sub program organisasi.
3. Tujuan cenderung untuk esensial tidak berubah, kecuali terjadi
pergeseran lingkungan, atau dalam hal isu strategik hasil yang
diinginkan.
4. Tujuan biasanya secara relatif berjangka panjang
5. Tujuan menggambarkan hasil program
6. Tujuan menggambarkan arahan yang jelas dari organisasi.
7. Tujuan harus menantang, namun realistik dan dapat dicapai.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 234


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tujuan menggambarkan arahan yang jelas bagi organisasi. Perumusan


tujuan akan strategi/perlakuan, arah kebijakan dan program suatu organisasi. Oleh
karena itu perumusan tujuan harus memberikan ukuran lebih spesifik dan
akuntabel.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan tujuan, antara lain:
1. Tujuan organisasi harus memberikan ukuran yang spesifik dan akuntabel
(dapat diukur)
2. Tujuan organisasi merupakan penjabaran dari misi, oleh karena itu tujuan
harus selaras dengan visi dan misi.
3. Tujuan organisasi menyatakan kegiatan khusus apa yang akan
diselesaikan dan kapan diselesaikannya?

Rambu- rambu tujuan organisasi :

b. Memberikan arah atas hasil yang ingin dicapai organisasi.


c. Jangka waktu “tujuan organisasi’’ lebih panjang dari “ sasaran”
tergantung tingkat organisasi yang bersangkutan.
d. Memuat apa dan kapan suatu hal (dalam tujuan) akan dicapai organisasi
e. Seharusnya dapat mendorong kinerja pelaku organisasi.
f. Setiap satu “tujuan organisasi” dirumuskan lebih dari satu “sasaran”
organisasi.

Pembahasan Uji Checklist

1. Tujuan yang ditetapkan mendukung misi dan sasaran yaitu


menyelamatkan kehidupan dengan mencegah terjadinya kondisi
memburuk dan komplikasi, mengurangi angka kematian dan kecacatan
serta mempercepat proses penyembuhan, tersedianya tenaga keperawatan
yang terampil, dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien
kritis, melalui pelatihan dan pendidikan berkelanjutan, terciptanya kerja
sama tim dalam Ruang Perawatan Intensif, dan dengan seluruh tim
kesehatan serta bagian terkait lainnya secara efektif.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 235


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2. Tujuan yang ditetapkan merefleksikan secara spesifik pencapaian yang


diinginkan karena tujuan telah menggambarkan bagaimana
memaksimalkan pencapaian visi dan misi.
3. Pernyataan tujuan dapat diukur kemajuannya menuju pencapaian suatu
tujuan karena terlihat hasil pencapaian tujuan dapat dilihat dari mutu
kerja sumber daya manusia dalam memberikan pelayanan.
4. Tujuan yang ditetapkan bersifat agresif menantang, namun realistis dan
dapat dicapai dalam periode perencanaan dan sumber- sumber daya yang
tersedia karena berupaya untuk menyelamatkan kehidupan dengan
mencegah terjadinya kondisi memburuk dan komplikasi, mengurangi
angka kematian dan kecacatan serta mempercepat proses penyembuhan.
5. Tujuan yang ditetapkan menyatakan suatu aktivitas dengan pernyataan
menyelamatkan kehidupan dengan mencegah terjadinya kondisi
memburuk dan komplikasi, mengurangi angka kematian dan kecacatan
serta mempercepat proses penyembuhan.
6. Pernyataan tujuan tidak menetapkan target waktu untuk pencapaian
tujuan tersebut karena tidak dibatasi jangka waktu.
7. Tujuan telah menggambarkan penanggung jawab pencapaian tujuan yaitu
seluruh SDM mencakup tenaga keperawatan, tim kesehatan Ruang
Perawatan Intensif serta bagian terkait lainnya secara efektif.
8. Pencapaian tujuan memimpin kepada pencapaian sasaran karena
pernyataan tujuan mendukung misi dan sasaran yang akan dicapai.
9. Pernyataan tujuan telah menetapkan satu tujuan untuk setiap sasaran
yang dirumuskan secara spesifik.
10. Seseorang yang tidak akrab dengan unit anggaran (atau program/atau
subprogram) mampu memahami maksud dari tujuan yang telah
ditetapkan karena menggambarkan hasil program atau subprogram yang
direncanakan dan arah yang jelas dari “perjalanan” organisasi serta
aktivitas yang dilakukan dalam proses pencapaian tujuan yang dapat
terlihat dan dirasakan oleh orang di luar program.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 236


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.4.1.6 Struktur Organisasi Unit ICU/ICCU RS. Stella Maris Makassar

Gambar 22. Struktur Organisasi Unit ICU/ICCU RS. Stella Maris, Tahun
2013

Analisis :

Struktur organisasi unit ICU/ICCU RS. Stella Maris menganut sistem


organisasi garis. Di mana dalam bagan organisasinya terlihat adanya kesatuan
komando karena kepemimpinan berada ditangan satu orang dan setiap bawahan
hanya bertanggung jawab terhadap satu orang pemimpin saja.

Struktur organisasi merupakan faktor penting dalam menentukan dan


melihat cara kerja suatu organisasi, yang mana dapat dianalisa melalui strukturnya
yang tergambar dan akan bisa diketahui bagian dan sub bagian, wewenang
masing-masingnya serta hubungan koordinasi antar bagian dan sub bagian dalam
pelaksanaan tugas serta tanggungjawab masing-masing dengan pembagian tugas

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 237


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

berdasarkan spesialisasi yang ada sehingga menggambarkan saling


ketergantungan antar bagian dan sub bagian dalam suatu organisasi.

Dari struktur di atas, dapat dilihat bahwa Kepala Ruang ICU/ICCU


membawahi Penanggung Jawab Shift, Pembimbing Klinik dan Pekarya. Dimana
penanggung jawab shift tersebut, terdiri dari perawat pelaksana. Selain itu, Kepala
Ruang ICU/ICCU melakukan koordinasi bersama Penyelia.

3.4.2 Deskripsi Fisik dan Bangunan Unit ICU/ICCU RS. Stella Maris Makassar
3.4.2.1 Letak Unit ICU/ICCU

Unit ICU/ICCU terletak di lantai 1 RS. Stella Maris, yang jika melalui pintu
masuk (loket registrasi), unit ICU/ICCU berada dekat dengan ruang Poliklinik,
ruang Operasi, ruang Perawatan St. Yoseph, dan juga Kantin. Jika melalui pintu
masuk IGD, unit ICU/ICCU berada dekat dengan ruang IGD, Perawatan St.
Elisabeth, dan juga ruang perawatan Obgyn. Unit ICU/ICCU memiliki Ruang
tunggu bagi keluarga pasien. Letak Ruang tunggu tersebut berada di depan ruang
Diklat, tepat bagian belakang dari kamar perawatan St. Yoseph.
3.4.2.2 Deskripsi fisik dan bangunan
Luas bangunan Ruang Perawatan ICU/ICCU adalah ± 585 m².
Unit ICU/ICCU RS. Stella Maris, terdiri dari 6 pintu masuk, sebagai berikut :
1. Pintu masuk buat pasien (2 pintu), depan ruang Wadir Perawatan dan
dari Ruang Poliklinik

2. Pintu masuk buat dokter, perawat dan petugas lainnya (2 pintu)

3. Pintu masuk keluarga pasien (2 pintu)

Sebelah kiri Unit ICU/ICCU dari pintu masuk pasien (depan Ruang Wadir
Perawatan), terdapat ruang ganti mahasiswa, ruang Kepala Ruang, ruang
slobzink, ruang clinical instruktur, dapur, KM/WC, ruang penyelia dan ruang
alat tenun. Sebelah kiri ruang alat tenun terdapat ruang makan bagi para
petugas unit ICU/ICCU. Sebelah kiri dari pintu masuk ruang rawat ICU dan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 238


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

ICCU depan ruang Kepala Ruang,, terdapat kamar ganti wanita dan disebelah
kiri terdapat 2 kamar ganti pria.

Disebelah kanan dan kiri dari ruang dokter, terdapat ruang rawat bagi pasien
VIP dengan 4 (empat) buah tempat tidur pasien. 2 (dua) kamar di sebelah kiri
samping ruang PICU, dan 2 (dua) kamar disebelah kanan samping ruang
Isolasi.

1. Depan ruang dokter terdapat meja perawat yang letaknya berhadapan


langsung dengan tempat tidur pasien ICU dan juga ICCU.

2. Ruang tunggu bagi keluarga pasien, dilengkapi dengan 2 toilet di


sudut kiri.

Ruang ICU merupakan ruangan seluas 82,5 m2 (16,5 x 5).

Sepanjang sisi kanan ruangan terdapat tempat tidur pasien sebanyak 14 buah
yang masing-masing dipisahkan oleh tirai pemisah.

Diujung utara ruang ICU terdapat ruang isolasi seluas 17,5 m2 yang terdiri
dari 3 (tiga) buah tempat tidur dan di sebelah ruang isolasi terdapat ruang
kerja perawat.

Disepanjang kiri ruang ICU terdapat ruangan obat-obatan, meja tulis dan
kursi-kursinya yang berfungsi sebagai Nurse Station.

Ruang ICCU merupakan ruangan seluas 45 m2. Terdapat 5 (lima) buah


tempat tidur yang masing-masing dipisahkan oleh tirai pemisah.

Di ujung utara ruang ICCU terdapat sebuah pintu menuju sebuah koridor
sepanjang 8,5 m dan lebar 2 m. sepanjang dinding kiri koridor terdapat ruang
– ruang :
a. Dapur seluas + 9 m2
b. KM / WC Dokter seluas + 2,5 m2
c. Ruang penyimpanan tabung – tabung Oksigen seluas + 6 m2
d. Ruang cuci alat seluas + 6 m2

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 239


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 96

Perbandingan Sarana di Unit ICU/ICCU


Rumah Sakit Stella Maris Dengan Standar Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan Rumah Sakit Menurut Kemenkes RI Tahun 2012

Standar Penyelenggaraan Rumah Kondisi Rumah


Keterangan
Sakit Sakit
Ruang Isolasi Ada Memenuhi standar
Ruang Penyimpanan Peralatan dan Ada Memenuhi standar
Barang Bersih
Ruang Tempat Buang Barang Kotor Ada Memenuhi standar

Ruang Perawat Ada Memenuhi standar


Ruang Staf Dokter Ada Memenuhi standar
Ruang Tunggu Keluarga Pasien Ada Memenuhi standar
Toilet Ada Memenuhi standar
Sumber : Data Primer, tahun 2013

Analisis :
Sebagian besar sarana yang terdapat di unit ICU/ICCU RS. Stella Maris
telah memenuhi Standar Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Di Rumah Sakit
Menurut Kemenkes RI Tahun 2012.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 240


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.4.2.3 Denah Unit ICU/ICCU Rumah Sakit Stella Maris Tahun 2013

Gambar 23. Denah Unit ICU/ICCU RS. Stella Maris, Tahun 2013

Berdasarkan denah di atas dapat diketahui bahwa unit ICU/ICCU


memiliki beberapa ruang yakni ruang kepala ruang, ruang ganti
mahasiswa, ruang ganti pria, ruang ganti wanita, ruang slobzink, gudang,
ruang dapur, ruang penyelia, ruang alat tenun, ruang makan, ruang VIP,
ruang PICU, ruang Dokter, ruang Isolasi, Nurse Station, ruang ICU dan
ruang ICCU serta ruang tunggu yang berdekatan dengan taman.

3.4.2.4 Inventaris Unit ICU/ICCU Rumah Sakit Stella Maris

Di bawah ini merupakan daftar inventaris Unit ICU/ICCU :

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 241


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 97
Daftar inventaris Unit ICU/ICCU

Tipe/Model Jumlah
No NamaBarang/Alat /Spesifikasi Total
Baru Lama Tua Rusak
Lain
INSTRUMENT
BEDAH :
MINOR BASIC
INSTRUMENT
SET
1 Korentang Stainless 2 2 - - 4
2 Tempat Korentang Stainless - 2 - - 2
3 Bak Instrument Persegi - 3 - - 3
4 Piala Ginjal Stainless 3 2 - - 5
5 Doek Klem Stainless - 7 - - 7
6 Gunting Jaringan Stainless 2 - - - 2
7 Pengantar Jarum Stainless 2 1 - - 3
8 Gagang Pisau Stainless - - 1 - 1
Bedah
9 Pinset Sirurgis Stainless 4 - - 4 8
10 Pinset Anatomis Stainless 2 3 - - 5
11 Klem Pembuluh Stainless 6 8 - - 14
Darah
12 Kom Kecil Stainless 1 - - - 1
13 Gunting Benang Stainless 2 - - - 2
14 Bisturi/Pisau Stainless - 1 - 1 1
PERALATAN
MEDIK
ELEKTRONIK :
1 Lampu Sorot u/ Kaca - 1 - - 1
pemeriksaan
2 Laringoskopy Stainless - 1 - - 1
3 Lampu u/ Baca Foto Kaca - 1 - - 1
Rontgen
4 Mesin Oksigen Stainless - 1 - - 1
5 ECG Fukuda 2 - - - 2
6 Monitor Bedside Mindray 19 1 - - 20

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 242


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

7 DC-Shock Nichodin - 1 - - 1
8 Ventilator Acoma - 2 - - 2
9 Suction - 6 - - 6
10 Infuse Pump 1 6 - - 7
11 Syringe Pump - 3 - - 3
12 Incubator Besi - 1 - - 1
13 Glukometer - 1 - - 1
14 Nebulizer - 1 - - 1
15 Sterilisator Kering Stainless - 1 - - 1
16 Central Monitor - 1 - - 1
17 Alat Pencukur Besi - 1 - - 1
Rambut
PERALATAN
MEDIS-TANPA
TENAGA
LISTRIK
1 Thermometer 5 1 - - 6
- 1 - - 1
- 1 - - 1
- 1 - - 1
- 1 - - 1
2 Sphygmomanomete - 1 - - 1
r
- 1 - - 1
- 1 - - 1
- 1 - - 1
- 1 - - 1
3 Hammer Stainless - 1 - - 1
4 Regulator O2 Kaca - 32 - - 32
5 Tiang Infus Besi - - 40 - 40
6 Ambubag Dewasa 1 2 - - 3
Anak - 1 - - 1
7 Bak Instrument Stainless - 3 - - 3
8 Tromol Stainless - 2 - - 2
9 Timbangan Dewasa - 1 - - 1
Bayi - 1 - - 1
10 SPO2 Kaca - 1 - - 1
Karet - 1 - - 1

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 243


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

11 Junction Risk Karet - 1 - - 1


12 Kursi Roda Stainless - 1 - - 1
13 Gudel Dewasa - 10 - - 10
Anak - 2 - - 2
ALAT
PERAWATAN
1 Tempat Tidur Dewasa 28 - - - 28
Pasien : Anak - 4 - - 4
2 Kasur 28 - - - 28
3 Bantal 15 - - - 15
4 Pot Tidur Stainless 4 - - - 4
5 Urinal Plastik 3 - - - 3
6 Sputum Pot Plastik 10 - - - 10
7 Kursi Roda Stainless 1 - - - 1
8 Tempat Baskom Besi 2 - - - 2
9 Timbangan : Dewasa - 1 - - 1
Anak - 1 - - 1
ALAT TENUN
1 Laken Katun 80 - - - 80
2 Sandal Pegawai Karet 45 - - - 45
3 Stik Laken Katun 64 - - 30 94
4 Perlak Kulit 36 21 - 3 50
5 Selimut Tebal 12 - - - 12
Tipis - 5 - - 5
6 Sarung Bantal 30 55 - - 85
7 Baju Pasien Dewasa 36 24 - 3 63
Anak - 2 - 2 4
8 Celana Pasien 10 - - - 10
9 Handuk Pasien 17 - - - 17
Petugas 20 - - - 20
10 Baju Petugas Perempuan 24 60 - - 84
Laki-Laki 8 7 - - 15
Pekarya 6 5 - - 11
11 Jas Petugas 19 20 6 4 49
12 Celemek - 3 - - 3
13 Baju Besuk - 40 2 - 42
14 Washlap 48 15 - - 63

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 244


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

15 Kain Pintu - 1 - - 1
16 Kain Jendela - 5 - - 5
17 Sampiran - 50 - - 50
18 Jas Dokter 20 - - - 20
19 Lap Tangan Dokter 60 - - - 60
20 Kain Penutup - 2 - - 2
Peralatan
21 Kelambu - 1 - - 1
22 Sarung Guling 30 20 - - 50
23 Taplak Meja - 4 - - 4
24 Gurita Pasien - 1 - - 1
ALAT RUMAH
TANGGA
ELEKTRIK
1 AC 18 - - - 18
2 Kipas Angin Besi 1 - - - 1
3 Pemanas Air Besi 1 - - - 1
4 Dispenser Besi 7 - - - 7
5 Jam Dinding Kaca 10 - - - 10
6 Telepon 1 - - - 1
7 Lampu Emergency Kaca 1 - - - 1
8 Senter 2 - - - 2
9 Alat Pemadam 2 - - - 2
Kebakaran
10 Meja Kayu 25 - - - 25
Obat 1 - - - 1
Emergency
11 Perforator Besi 1 - - - 1
12 Kursi Besi-Lipat - 3 - - 3
Kayu - 3 - - 3
Plastik - 10 - - 10
13 Bangku Kecil Kayu - 4 - - 4
14 Lemari Alat Tenun - 2 - - 2
Pegawai 1 1
Alkes 1 1
Alat Dapur 2 2
15 Rak Terbuka - 2 - - 2
16 Ember Plastik 8 - - - 8

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 245


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

17 Gayung Plastik 10 - - - 10
18 Loyang Stainless - 27 - - 27
Plastik 5 - - - 5
19 Stop Map Plastik - 12 - - 12
20 Kotak Beroda Besi/Kayu - 2 - - 2
21 Tempat Sampah - 15 - - 15
22 Sepatu Laras Karet - 2 - - 2
23 Gunting Kuku Besi - 1 - - 1
24 Gelas Pegawai Kaca - 12 - - 12
25 Scall Stainless - 8 - - 8
26 Plato Stainless - 29 - - 29
27 Troli Makan Besi - 1 - - 1
28 Ceret Air Panas Aluminium - 1 - - 1
29 Kompor Gas Besi - 1 - - 1
30 Alat Pemukul Plastik - 1 - - 1
Nyamuk
31 Rak Jemuran Besi 5 - - 5
32 Termos Air Stainless - 2 - - 2
33 Termos Makanan Stainless - 1 - - 1
34 Rantang Plastik - 1 - - 1
35 Tempat Kue Dokter Plastik - 2 - - 2
36 Sendok Makan - 24 - - 24
Pegawai
37 Sapu Ijuk - 1 - - 1
Lidi - 1 - - 1
38 Sikat Panjang Plastik - 4 - - 4
39 Sisir u/ Pasien Plastik - 3 - - 3
40 Kop Sampah Plastik 3 - - - 3
41 Double Cup Plastik - 12 - - 12
42 Ember Pel 1 1 - - 2
Air Minum 2 - - - 2
Stainless - 1 - - 1
ALAT KANTOR
1 Hecter Besar - 2 - - 2
Kecil - 2 - - 2
2 Kalkulator Plastik - 3 - - 3
3 Penghapus Papan Karet - 1 - - 1

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 246


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

4 Papan Daftar Nama Triplex - 2 - - 2


Pasien
5 Gunting Kertas Stainless 1 2 - - 3
6 Perforator Besi - 2 - - 2
7 Stapler Besi 10 - - - 10
PERLENGKAPA
N IBADAH
1 Puji Syukur - 6 - - 6
2 Salib - 1 - - 1
3 Patung Bunda Maris - 1 - - 1
4 Tempat Lilin - 2 - - 2
5 Tempat Minyak - 1 - - 1
Suci
Total 823 692 49 47 1600
Sumber : Data Sekunder, tahun 2010

Analisis :

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa peralatan yang ada di unit


ICU/ICCU RS. Stella Maris terbagi menjadi beberapa peralatan yakni peralatan
instrument bedah, peralatan medik elektronik, peralatan medis tanpa tenaga listrik,
alat perawatan, alat tenun, alat rumah tangga elektrik, alat kantor, dan
perlengkapan alat ibadah. Peralatan instrument bedah sebanyak 14 alat, peralatan
medik elektronik sebanyak 17 alat, peralatan medis tanpa tenaga listrik sebanyak
13 alat, alat perawatan sebanyak 9 alat, alat tenun sebanyak 24 alat, alat rumah
tangga elektrik sebanyak 42 alat, alat kantor sebanyak 7 alat, dan perlengkapan
alat ibadah sebanyak 5 alat dengan kondisi peralatan baru sebanyak 823 alat,
peralatan lama sebanyak 692 alat, peralatan tua sebanyak 49 alat dan peralatan
rusak sebanyak 47 alat dengan total keseluruhan adalah 1600 alat.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 247


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 98

Perbandingan Jenis Peralatan Unit ICU/ICCU Rumah Sakit Stella Maris


dengan Standar Peralatan Unit ICU/ICCU Rumah Sakit Kelas B
Berdasarkan Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit Menurut
Kemenkes RI 2012

Rumah Sakit
No. Standar Rumah Sakit Kelas B Keterangan
Stella Maris
Unit ICU :
1 Electrocardiograph Ada Memenuhi standar
2 Bed Side Monitor Ada Memenuhi standar
3 Defibrillator Ada Memenuhi standar
4 Operating Table Tidak Ada Belum memenuhi
standar
5 Operating Lamp Tidak Ada Belum memenuhi
standar
6 Suction Pump Ada Memenuhi standar
7 Sterisillisator Ada Memenuhi standar
8 Infusion Pump Ada Memenuhi standar
9 Resuscitator Ada Memenuhi standar
10 Ventilator Ada Memenuhi standar
11 Anaestesi Apparatus Tidak Ada Belum memenuhi
standar
12 Oxygen tent Ada Memenuhi standar
13 Sphygmomanometer Ada Memenuhi standar
14 Central Gas Ada Memenuhi standar
15 Central Suction Tidak Ada Belum memenuhi
standar
16 Suction Torax Tidak Ada Belum memenuhi
standar
17 Mobile X-Ray Unit Tidak Ada Belum memenuhi
standar
18 Heart Rate Monitor Tidak Ada Belum memenuhi
standar
19 Respiration Monitor Tidak Ada Belum memenuhi
standar

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 248


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

20 Blood Presure Monitor Tidak Ada Belum memenuhi


standar
21 Temperature Monitor Tidak Ada Belum memenuhi
standar
22 Haemodyalisis unit Tidak Ada Belum memenuhi
standar
23 Blood Gas Analyzer Tidak Ada Belum memenuhi
standar
24 Elektryt Analyzer Tidak Ada Belum memenuhi
standar
Unit ICCU :
1 Central Monitor Ada Memenuhi standar
2 Bed Side Monitor Ada Memenuhi standar
3 Defibrillator Ada Memenuhi standar
4 Electrocardiography Ada Memenuhi standar
5 Echo Cardiography Ada Memenuhi standar
6 Holter Monitor Tidak Ada Belum memenuhi
standar
7 Phonocardiograph Tidak Ada Belum memenuhi
standar
8 Ventilator Ada Memenuhi standar
9 Cardiac Resuscitation Ada Memenuhi standar
10 Treadmill Exercise Test Tidak Ada Belum memenuhi
standar
11 Cardiac Massage Unit Tidak Ada Belum memenuhi
standar
12 Mobile X-Ray & Image Int Tidak Ada Belum memenuhi
standar
13 Pace Maker Tidak Ada Belum memenuhi
standar
14 Arytamia Monitor Tidak Ada Belum memenuhi
standar
15 Oxator Head Complete Tidak Ada Belum memenuhi
standar
16 Excho Cateterisation Tidak Ada Belum memenuhi
standar
17 Respiration Tidak Ada Belum memenuhi
standar

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 249


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

18 Cardiac Recorder Tidak Ada Belum memenuhi


standar
19 Autoclave Tidak Ada Belum memenuhi
standar
20 Sterilization Ada Memenuhi standar
21 Suction Pump Ada Memenuhi standar
22 Respiration Monitor Tidak Ada Belum memenuhi
standar
23 Blood Pressure Monitor Tidak Ada Belum memenuhi
standar
24 Temperature Monitor Tidak Ada Belum memenuhi
standar
Sumber : Data Primer, tahun 2013

Analisis :

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar peralatan yang


dimiliki unit ICU/ICCU RS. Stella Maris belum memenuhi standar peralatan
Rumah Sakit kelas B sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah
Sakit menurut Kemenkes RI 2012.

Tabel 99

Perbandingan Disain Unit ICU/ICCU Rumah Sakit Stella Maris dengan


Standar Disain Unit ICU/ICCU Rumah Sakit Kelas B Berdasarkan
Kepmenkes RI No. 1778/MENKES/SK/XII/2010

Standar Kepmenkes
No. Kondisi RS. Stella Maris Keterangan
2010
1 1) Unit terbuka: 1) Tidak ada Belum
1 tempat cuci tangan Memenuhi
tiap 2 tempat tidur Standar
2) Unit Tertutup: 2) Ada
1 tempat cuci tangan
tiap 1 tempat tidur

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 250


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2 1) Outlet Oksigen: 2 1) Ada Memenuhi


2) Vakum: 1 2) Ada Standar
3) Stop kontak: 3) Ada
2/tempat tidur

3 Area Kerja: Area Kerja: Memenuhi


1) Lingkungan: Air 1) Ada standar
Conditioned
2) Suhu: 23-25ºC 2) Tidak dilakukan (Untuk suhu
3) Humiditas: 50-70% pengukuran dan humiditas
4) Ruang Isolasi 3) Tidak dilakukan tidak dapat
5) Ruang penyimpanan pengukuran dikatakan
peralatan dan ruang 4) Ada memenuhi
bersih 5) Ada standar atau
6) Ruang tempat buang belum, karena
kotoran tidak
7) Ruang perawat 6) Ada dilakukan
8) Ruang dokter pengukuran)
9) Ruang tunggu 7) Ada
Keluarga Pasien 8) Ada
9) Ada
Sumber : Data Primer, tahun 2013

Analisis:
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Unit ICU/ICCU Rumah
Sakit Stella Maris jika dibandingkan dengan Standar Disain Unit ICU/ICCU
Rumah Sakit Kelas B (Kepmenkes RI No. 1778/MENKES/SK/XII/2010), belum
memenuhi standar. Ada beberapa inidkator yang belum memenuhi standar, seperti
stop kontak dan beberapa yang tidak dilakukan pengukuran karena adanya
kendala sehingga tidak bisa dikatakan memenuhi standar atau belum memenuhi
standar.

3.4.3 Deskripsi Kegiatan Unit ICU/ICCU RS. Stella Maris Makassar

ICU/ICCU adalah perawatan intensif untuk pasien yang memerlukan


perawatan secara khusus dengan pemantauan yang ketat. ICU/ICCU menerima

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 251


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

rujukan dari IGD, Poliklinik, Puskesmas perawatan, Rumah Sakit lain dan juga
dokter praktek.

1. Proses pemeriksaan dan pengobatan pasien di Unit ICU/ICCU :


Pasien yang datang dari Rawat Inap langsung menghubungi petugas
ICU/ICCU untuk dibawa ke ruang ICU/ICCU untuk diberikan pemeriksaan
oleh dokter yang bertugas. Bila dia Pasien dari Poliklinik, IGD, Rujukan
Rumah Sakit atau Puskesmas dan Dr swasta Maka pasien tersebut harus ke
loket pendaftaran untuk dibuatkan status atau kartu. Tapi ini biasa dilakukan
oleh keluarga pasien, dan pasien keruang ICU/ICCU untuk dilakukan
Pemeriksaan atau tindakan Oleh Dokter atau Perawat yang bertugas.
Bila diperlukan pemeriksaan penunjang, misalnya pemeriksaan
Laboratorium, maka petugas ICU/ICCU mengantar permintaan
Laboratorium dari Dokter ke Pengurusan Administrasi Laboratorium setelah
itu petugas Laboratorium ke ICU/ICCU untuk mengambil Specimen dan
dilakukan pemeriksaan di laboratorium. Kemudian, hasilnya di bawa
kembali ke ICU/ICCU untuk pemberian resep.
Dan bila diperlukan untuk foto Rontgen maka petugas ICU/ICCU
membawa permintaan foto dari dokter ke Radiologi. Setelah pengurusan
administrasi Radiologi pasien dibawa ke ruang Radiologi untuk difoto,
setelah itu pasien dibawa kembali ke ruang ICU/ICCU. Hasil fotonya akan
di bawa ke ICU/ICCU oleh petugas radiologi untuk pemberian Resep.
Resep dibawa ke Farmasi, bila perlu perawatan pasien dibawa keruang
perawatan ICU/ICCU dan bila tidak perlu perawatan maka pasien
diwajibkan untuk membayar ke tata rekening dan pasien diperbolehkan
pulang bila dokter mengizinkan.
2. Waktu pelayanan di Unit ICU/ICCU RS.Stella Maris, berlangsung selama
1x24jam. Dimana pelayanan kepada pasien oleh petugas dibagi menjadi 3 shift,
yaitu:
a. Shift pagi 07.00 – 14.00, dengan tenaga :
Perawat 6 orang , SPS 2 orang dan Pekarya 4 orang.
b. Shift sore 14.00 – 21.00, dengan tenaga :

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 252


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Perawat 7 orang dan SPS 1 orang


c. Shift malam 21.00 – 07.00, dengan tenaga :
Perawat 5 orang

3.4.4 Kinerja Kegiatan Unit ICU/ICCU Rumah Sakit Stella Maris

Tabel 100

Data Kinerja pelayanan Unit ICU/ICCU Rumah Sakit Stella Maris

Tahun 2011

Unit Perawatan
No. Variabel
ICU/ICCU
1 Kapasitas TT 32
2 Pasien Masuk 4647
3 Pasien Keluar 502
a. Pasien Keluar Hidup 170

b. Pasien Keluar Mati 332

- < 48 jam 178

- > 48 jam 154

4 Hari Perawatan Terpakai 4.590


5 Lama Dirawat 2.138
6 Rata-rata pasien masuk per hari 13
7 Rata-rata pasien keluar per hari 1
8 BOR (%) 49,25
9 ALOS (hari) 4,34
10 BTO (kali) 19,8
11 TOI (hari) 11,79
12 GDR (per 1000 orang) 181,1
13 NDR (per 1000 orang) 3,068
Sumber : Data Sekunder, tahun 2011

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 253


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 101

Data Kinerja pelayanan Unit ICU/ICCU Rumah Sakit Stella Maris

Tahun 2012

Unit Perawatan
No. Variabel
ICU/ICCU
1 Kapasitas TT 28
2 Pasien Masuk 4.550
3 Pasien Keluar 560
c. Pasien Keluar Hidup 216

d. Pasien Keluar Mati 344

- < 48 jam 180

- > 48 jam 164

4 Hari Perawatan Terpakai 4.550


5 Lama Dirawat 2.242
6 Rata-rata pasien masuk per hari 12
7 Rata-rata pasien keluar per hari 1
8 BOR (%) 39,9
9 ALOS (hari) 4,004
10 BTO (orang) 17,5
11 TOI (hari) 12,24
12 GDR (per 1000 orang) 182,9
13 NDR (per 1000 orang) 2,929
Sumber : Data Sekunder, tahun 2012

Tabel 102

Perbandingan Kinerja Unit ICU/ICCU RS. Stella Maris Tahun 2011-2012

UNIT PERAWATAN
ICU/ICCU STANDAR
No VARIABEL
DEPKES
2011 2012
1 BOR (%) 49,25 39,9 60-85%

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 254


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2 ALOS (hari) 4,34 4,004 6-8 hari


3 BTO (kali) 19,8 17,5 40-50 kali
4 TOI (hari) 11,79 12,24 1-3 hari
5 GDR (per 1000 orang) 181,1 182,9 ≤ 45%
6 NDR (per 1000 orang) 3,068 2,929 ≤ 25%
Sumber : Data Sekunder, tahun 2013

10000

1000

181,1 182,9
Tahun 2011
100 49,25
39,9 Tahun 2012
19,8 17,5 12,24
11,79
10
4,34 4,004
3,068 2,929

1
BOR ALOS BTO TOI GDR NDR

Grafik

Perbandingan Kinerja Unit ICU/ICCU RS. Stella Maris Tahun 2011-2012

Analisis :

Pada tahun 2012 terjadi penurunan Bed Occupancy Rate (BOR) Unit
ICU/ICCU yaitu 49,25 menjadi 39,9 atau mengalami penurunan sebesar 18,98%
dari tahun sebelumnya dan belum memenuhi standar Depkes yaitu 60-85%.
Kemudian terjadi penurunan Average Length Of Stay (ALOS) yaitu 4,34
menjadi 4,004 atau mengalami penurunan sebesar 7,74% dari tahun sebelumnya

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 255


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

dan belum memenuhi standar Depkes yaitu 6-8 hari. Terjadi penurunan Bed
Turn Over (BTO) yaitu sebesar 11,61% dan penurunan yang terjadi belum
memenuhi standar Depkes yaitu 40-50 kali. Terjadi peningkatan Turn Over
Interval (TOI) yaitu sebesar 3,81% dan peningkatan yang terjadi telah melebihi
standar Depkes yaitu 1-3 hari. Terjadi peningkatan Gross Death Rate (GDR)
yaitu sebesar 0,99% dan peningkatan yang terjadi telah memenuhi standar
Depkes yaitu ≤ 45%. Terjadi penurunan Nett Death Rate (NDR) yaitu sebesar
4,53% dan penurunan yang terjadi telah memenuhi standar Depkes yaitu ≤ 25%.
Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa trend tingkat pemakaian
unit ICU/ICCU cenderung menurun. Hal ini dapat dilihat dari BOR, ALOS,
BTO dan NDR. Kemudian terjadi peningkatan pada TOI dan GDR.

3.4.5 Sumber Daya Manusia Unit ICU/ICCU Rumah Sakit Stella Maris
3.4.5.1 Jumlah dan Spesifikasi SDM

Sumber Daya Manusia pada Unit ICU/ICCU RS Stella Maris terdiri atas
46 karyawan dengan jenis tenaga dokter sebanyak 10 orang, perawat 30
orang dan SPS 6 orang dengan latar belakang pendidikan dan jabatan
masing-masing yang terlihat pada tabel berikut ini :

Tabel 103

Spesifikasi SDM Unit ICU/ICCU RS. Stella Maris Tahun 2012

Pendidikan
No. Jabatan Jumlah
Terakhir

S1 Keperawatan,
1 Kepala Ruangan 1 orang
Ners

2 Perawat D3 Keperawatan 30 orang

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 256


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3 SPS SMA 6 orang

Sumber : Data Sekunder, tahun 2013

Analisis :

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata latar belakang


pendidikan staf di Unit ICU/ICCU adalah D3 Keperawatan.

Berdasarkan Kepmenkes RI No.1778/MENKES/SK/XII/2010 untuk


rumah sakit tipe B kepala ICU adalah seorang Dokter Intensivis atau
Dokter Spesialis jika tidak ada Dokter Intensivis. Berdasarkan tabel diatas
yang menjabat sebagai kepala ICU belum sesuai standar karena bukan
Dokter Intensivis atau Dokter Spesialis melainkan perawat.

Tabel 104

Perbandingan Sumber Daya Manusia Unit ICU/ICCU Rumah Sakit Stella


Maris dengan Standar Unit ICU/ICCU Rumah Sakit Kelas B Berdasarkan
Kepmenkes RI No. 1778/MENKES/SK/XII/2010

Standar
No. Jenis Tenaga RS.Stella Maris Keterangan
Kepmenkes 2010
1 Kepala ICU Dokter Intensivis S1 keperawatan Belum
atau Dokter Spesialis memenuhi
jika tidak ada Dokter standar
Intensivis
2 Tim Medis Dokter Spesialis Dokter dengan Belum
(yang dapat status on call ( tidak memenuhi
memberikan 24 jam) standar
pelayanan setiap
diperlukan)

Dokter Jaga 24 jam


dengan kemampuan
ALS/ACLS dan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 257


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

FCCS
3 Perawat Minimal 50% dari Hanya 3 perawat Belum
jumlah seluruh yang telah memenuhi
perawat merupakan mengikuti pelatihan standar
terlatih dan (<50%)
bersertifikat ICU
4 Tenaga Non 1. Tenaga 1. Tenaga Memenuhi
Kesehatan Administrasi Administrasi standar
mampu mampu
mengoperasikan mengoperasikan
komputer komputer
2. Tenaga Pekarya 2. Ada
3. Tenaga 3. Ada
Kebersihan
Sumber: Data Primer, tahun 2013

Analisis :
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa unit ICU/ICUU Rumah
Sakit Stella Maris belum memenuhi Standar Sumber daya Unit ICU/ICCU Rumah
Sakit Kelas B (Kepmenkes RI No. 1778/MENKES/SK/XII/2010). Dimana, kepala
unit Rumah Sakit Stella Maris adalah seorang perawat. Yang jika dibandingkan
dengan standar, seharusnya adalah seorang dokter. Selain itu dari segi tim medis,
unit ICU/ICCU Rumah Sakiu Stella Maris tidak memiliki dokter yang tetap (24
jam). Kemudian jumlah perawat yang mengikuti pelatihan pun tidak mencukupi
50% seperti yang telah ditetapkan dalam standar.

3.4.5.2 Job Deskripsi Unit ICU/ICCU RS. Stella Maris


1. Kepala Ruang Perawatan
Uraian Tugas :
a. Melaksanakan fungsi perencanaan :
1. Menyusun rencana kerja kepala ruangan.
2. Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan
di ruang rawat yang bersangkutan.
3. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah
maupun kualifikasi untuk di ruang rawat, koordinasi dengan Kepala
Bidang Keperawatan.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 258


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

b. Melaksanakan fungsi penggerak dan pelaksana meliputi :


1. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di
ruang rawat inap.
2. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga
lain, sesuai kebutuhan dan ketentuan/peraturan yang berlaku,
(harian/mingguan/bulanan dan lain-lain).
3. Melaksanakan pengarahan dan orientasi kepada tenaga perawatan
untuk melaksanakan asuhan keperawatan sesuai kebutuhan/standar.
4. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara
bekerjasama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di
ruang rawat inap.
5. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan
tenaga lain yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
6. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang keperawatan
antara lain melalui pertemuan ilmiah.
7. Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta mengusahakan
tercapainya pelayanan optimal.
8. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, dan
bahan-bahan lain yang diperlukan di ruang rawat.
9. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu
dalam keadaan siap pakai.
10. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan inventarisasi peralatan.
11. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya
meliputi penjelasan tentang peraturan Rumah Sakit, tata tertib
ruangan, fasilitas yang ada dan cara penggunaannya serta kegiatan
rutin sehari-hari di ruangan.
12. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling/visite dokter untuk
memeriksa pasien dan mencatat program pengobatan serta
menyampaikan kepada staf untuk melaksanakannya.
13. Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya di ruang
rawat menurut tingkat kegawatan, infeksi dan non infeksi, untuk
memudahkan pemberian asuhan keperawatan.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 259


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

14. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk


mengetahui keadaan dan menampung keluhan serta membantu
memecahkan masalah yang dihadapinya.
15. Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindung selama
pelaksanaan pelayanan berlangsung.
16. Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien/keluarga dalam
batas wewenangnya.
17. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindung selama
pelaksanaan pelayanan keperawatan berlangsung.
18. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan
asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan secara tepat
dan benar. Hal ini sangat penting untuk tindakan perawatan
selanjutnya.
19. Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala instalasi rawat inap,
seluruh kepala bidang, kepala seksi/sub seksi/pengawas perawat
rumah sakit.
20. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara
petugas, pasien dan keluarganya, sehingga memberi ketenangan.
21. Memberi motivasi non perawatan dalam memelihara kebersihan
ruangan dan lingkungannya.
22. Meneliti buku register dan berkas catatan medik.
23. Memeriksa dan meliputi pengisian daftar permintaan makanan,
berdasarkan macam dan jenis makan pasien kemudian
memeriksa/meneliti ulang pada saat penyajian sesuai dengan dietnya.
24. Memelihara buku register dan berkas catatan medik.
25. Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan kegiatan
asuhan keperawatan serta kegiatan lain di ruangan rawat, selanjutnya
menyampaikan Kepala Bidang Keperawatan.
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi :
1. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan sesuai
standar yang berlaku dikoordinasikan dengan tim pengendalian mutu
asuhan keperawatan.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 260


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2. Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan


dan keterampilan dibidang perawatan.
3. Mengawasi peserta didik dari institusi pendidikan untuk memperoleh
pengalaman belajar sesuai program pendidikan yang telah ditentukan
oleh institusi pendidikan.
4. Melaksanakan penilaian dan mencantumkannya ke dalam daftar
penilaian pelaksanaan pegawai (DP3), bagi pelaksana perawatan dan
tenaga lain di ruang rawat yang berada di bawah tanggung jawabnya,
untuk berbagai kepentingan (kenaikan tingkat dan melanjutkan
sekolahnya).
5. Mengawasi dan mengadakan pendayagunaan peralatan perawatan
serta obat-obatan, secara efektif dan efisien.
6. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan
asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat.
Tanggung Jawab :
Dalam melaksanakan tugasnya kepala ruang bertanggung jawab kepada
wakil direktur Keperawatan terhadap hal-hal :
a. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga keperawatan.
b. Kebenaran dan ketepatan program pengembangan pelayanan
keperawatan.
c. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga keperawatan.
d. Kelancaran kegiatan orientasi perawatan baru.
e. Kebenaran dan ketepatan Protap/SPO pelayanan keperawatan.
f. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksanaan pelayanan
keperawatan.
g. Kebenaran dan ketepatan kebutuhan dan penggunaan alat.
h. Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan program bimbingan
siswa/mahasiswa institusi pendidikan keperawatan.
Wewenang :
Dalam menjalankan tugasnya kepala ruangan mempunyai wewenang sebagai
berikut:
a. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 261


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

b. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf


keperawatan.
c. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan, peralatan dan mutu asuhan keperawatan di ruang rawat.
d. Menandatangani Surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi
wewenang kepala ruangan.
e. Menghadiri rapat berkala dengan Wakil Direktur Keperawatan, wakil
direktur pelayanan dan penunjang medik, kepala rumah sakit untuk
kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan.
2. Penyelia
Uraian Tugas :
a. Mengawasi pelaksanaan keperawatan dan aktivitas lain yang terkait.
b. Mengupayakan agar tercipta situasi dan kondisi yang menunjang
perawatan pasien dalam ketertiban, sanitasi lingkungan, membina
suasana/hubungan yang baik dengan pasien dan keluarganya serta
memperhatikan kebutuhan pasien.
c. Memberikan bimbingan, teguran, dan penilaian kepada staf dalam teknis
dan penyelenggaraan kebijakan, ketentuan, dan prosedur keperawatan
yang ada.
Tanggung Jawab :
Bertanggung atas pelaksanaan tugas kepada Wakil Keperawatan.
Wewenang :
a. Melakukan pengawasan, pengendalian, dan evaluasi atas segala kegiatan
pelayanan keperawatan dan non keperawatan.
b. Memberikan petunjuk dan advice dalam pelaksanaan Asuhan
Keperawatan.
c. Mengusulkan rencana kebutuhan tenaga, peralatan, obat/alkes dan lain-
lain yang dibutuhkan bersama kepala unit.
3. Penanggung Jawab Shift
Uraian Tugas :
a. Mewakili tugas kepala ruangan perawatan pada sore, malam, hari libur.
b. Mengupayakan pemenuhan kebutuhan tenaga perawatan dan tenaga
lainnya di ruang rawat secara insidentil.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 262


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

c. Mengupayakan kelengkapan peralatan keperawatan dan obat-obatan di


ruang rawat khususnya kebutuhan darurat.
d. Membantu kelancaran penerimaan pasien baru di ruangan.
e. Melaporkan kepada dokter jaga bila terjadi peristiwa penting di ruang
perawatan.
f. Member penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang hal-hal yang
perlu diketahui antara lain jenis pelayanan yang ada dan peraturan rumah
sakit yang berlaku.
g. Memelihara hubungan baik dengan pasien dan keluarganya.
h. Mengadakan kerja sama dan memelihara hubungan baik dengan semua
sector pelayanan terkait di rumah sakit.
i. Membuat laporan lengkap mengenai kegiatan pelayanan keperawatan
menyangkut peristiwa penting yang terjadi di ruangan.
j. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan
maupun tulisan pada saat pergantian dinas.
k. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan secara tepat dan benar,
dalam rangka memberikan pelayanan keperawatan.
l. Mengawasi dan menilai pelaksanaan keperawatan yang telah ditentukan
sesuai batas kewenangannya.
Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab kepada kepala ruang perawatan.
Wewenang :
Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan keperawatan di ruangan perawatan
pada jam Sore dan Malam/hari Libur.
4. Instruktur Klinik (CI)
Uraian Tugas :
a. Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi :
1. Merencanakan jumlah dan kategori mahasiswa yang akan
melaksanakan praktek.
2. Merencanakan program bimbingan, pelaksanaan program bimbingan
dan evaluasi.
3. Merencanakan dan mencantumkan jenis kegiatan asuhan
keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 263


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

b. Melaksanakan fungsi penggerak dan pelaksanaan meliputi :


1. Menyusun dan mengatur daftar dinas mahasiswa sesuai dengan
kebutuhan (pagi, siang, malam).
2. Melaksanakan program bimbingan terhadap mahasiswa meliputi :
pengenalan (orientasi) ruangan, fasilitas perawatan, tenaga, dan
peraturan dan tata tertib mahasiswa.
3. Membina hubungan yang baik dengan kepala staf perawatan lahan
praktek serta profesi lain.
4. Melaksanakan komunikasi baik terhadap mahasiswa, pasien maupun
staf dan profesi lain.
5. Menentukan tempat untuk konferensi klinik.
6. Mendemonstrasikan kemampuan professional.
7. Mendampingi mahasiswa selama praktek klinik berlangsung sambil
memberikan petunjuk dan motivasi.
8. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi mahasiswa dan
memfasilitasi proses pembelajaran.
9. Membuat laporan pelaksanaan tugas harian.
c. Melaksanakan fungsi penilaian dan evaluasi meliputi :
1. Melaksanakan penilaian terhadap mahasiswa mencakup: sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
2. Membuat laporan hasil penilaian praktek mahasiswa pada institusi
pendidikan.
5. Perawat Pelaksana
Uraian Tugas :
a. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan poliklinik untuk kelancaran
pelayanan serta memudahkan pasien dalam menerima pelayanan
dengan cara :
1. Mengawasi kebersihan lingkungan
2. Mengatur ruang poliklinik agar memudahkan dan memperlancar
pelayanan kepada pasien
3. Memeriksa persiapan peralatan yang diperlukan dalam
memberikan pelayanan
b. Mengkaji kebutuhan pasien meliputi :

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 264


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

1. Mengamati dengan cermat keadaan pasien (tanda vital,


kesadaran, keadaan mental dan keluhan utama)
2. Mengadakan anamneses sesuai batas kemampuan dan
kewenangannya meliputi :
a. Alasan kunjungan ke poliklinik
b. Saat timbulnya keluhan
c. Upaya yang telah dilakukan dalam pemeriksaan laboratorium
sesuai kebutuhan
3. Menyiapkan bahan pemeriksaan laboratorium sesuai kebutuhan
c. Melakukan tindakan sesuai kebutuhan pasien, khususnya kasus
darurat (antara lain panas tinggi, kolaps, perdarahan, keracunan, henti
nafas, henti jantung)
d. Membantu pasien selama pemeriksaan dokter antara lain :
1. Memberikan penjelasan kepada pasien tentang tindakan
pemeriksaan yang akan dilakukan
2. Menyiapkan pasien untuk tindakan pemeriksaan dengan cara :
a. Mengatur posisi pasien
b. Menciptakan rasa aman dan nyaman selama tindakan
pemeriksaan berlangsung
e. Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan yang
ditentukan oleh dokter
f. Member penyuluhan kesehatan secara perorangan/kelompok sesuai
kebutuhan dengan cara :
1. Memberi penjelasan kepada pasien/keluarga tentang hasil
pemeriksaan, diagnose, pengobatan yang diberikan, tindakan
lanjut perawatan dan pengobatan di rumah, sebatas wewenang
dan kemampuannya
2. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pengunjung, secara
kelompok pada saat menunggu untuk memperoleh pelayanan
kesehatan bila memungkinkan
g. Merujuk pasien kepada anggota tim kesehatan lain sesuai dengan
kebutuhan untuk pemeriksaan diagnostik, tindakan pengobatan dan
perawatan lanjutan.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 265


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

h. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan sesuai kebutuhan


yang berlaku di poliklinik dengan cara :
1. Mencatat asuhan keperawatan yang diberikan, reaksi dan
keadaan pasien
2. Memelihara buku register dan kartu berobat pasien
3. Berperan serta dalam pembuatan laporan harian dan bulanan
mengenai pelaksanaan asuhan keperawatan dan kegiatan lain
i. Memelihara peralatan medis keperawatan dan kegiatan lain di
poliklinik dengan cara :
1. Membersihkan dan menyimpan alat-alat dalam keadaan siap
pakai
2. Menyiapkan alat secara lengkap dalam keadaan siap pakai
j. Bekerja secara kooperatif dengan anggota tim kesehatan dalam
memberikan pelayanan kepada pasien di poliklinik dengan cara :
1. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang baik antara
anggota tim
2. Berperan aktif dalam upaya peningkatan dan pengembangan
program pelayanan di poliklinik
3. Berperan serta dalam hal pemecahan masalah yang dihadapi
k. Mengatur kunjungan dalam hal pemecahan masalah yang dihadapi,
berkunjung sesuai program pengobatan
l. Melaksanakan tugas sore, malam dan hari libur secara bergilir
apabila dibutuhkan
m. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh penanggung jawab
perawatan unit rawat jalan/poliklinik
n. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang keperawatan
antara lain melalui pertemuan ilmiah.
o. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan
yang tepat dan benar, sehingga tercipta sistem informasi rumah sakit
yang dapat dipercaya (akurat)
6. Pekarya Sosial Di Ruang Rawat Jalan
Uraian Tugas :

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 266


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

a. Memelihara kebersihan ruangan rawat dan lingkungan serta membantu


menerima pasien baru.
b. Memelihara peralatan perawatan medis/non medis, agar selalu dalam
keadaan siap pakai.
c. Menciptakan hubungan kerja yang baik dengan pasien dan keluarganya.
d. Menciptakan dan memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan
anggota tim kesehatan yang lain.
e. Bertanggung jawab terhadap inventaris ruang rawat jalan.
f. Membantu perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
g. Membantu mengambil barang-barang & ATK ke gudang perawatan yang
dituju.
h. Mengantar pasien yang dinyatakan dirawat oleh dokter ke ruang
perawatan yang dituju.
i. Melakukan serah terima pasien yang diantar dengan perawat ruangan
yang menerima pasien tersebut.
j. Mengirim dan mengambil alat-alat tenun ke laundry.
k. Membantu mengerjakan pekerjaan administrasi di ruang rawat jalan.
l. Memegang teguh rahasia jabatan.

3.4.6 Uraian Kebijakan Unit ICU/ICCU RS. Stella Maris

A. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)


1. Kriteria/Kualifikasi SDM yang dibutuhkan dalam unit perawatan
ICU/ICCU RS. Stella Maris, adalah sebagai berikut :
Kualifikasi Pendidikan :
a. S1 Keperawatan
b. DIII Keperawatan
c. SPK
d. SPS/Pekarya
Kualifikasi Khusus : Perawat Mahir ICU

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 267


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Yaitu : Perawat yang telah menempuh pendidikan khusus tentang


perawatan ICU di pusat pelatihan Intensif Care yang di akui
oleh DEPKES.

2. Evaluasi kinerja SDM dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali berdasarkan


ketentuan DP-III sebagaimana ditetapkan dalam kebijakan SDM di RS. Stella
Maris, yang mengacu pada Pokok-Pokok Kepegawaian Yayasan Ratna
Miriam.
3. Seluruh kebijakan SDM di unit perawatan ICU/ICCU Rumah Sakit
didasarkan pada Pokok-Pokok Kepegawaian Yayasan Ratna Miriam dan
Kebijakan Internal RS. Stella Maris yang diatur dalam PKB.
B. FASILITAS
1. Realisasi kebutuhan fasilitas di unit perawatan ICU/ICCU Rumah Sakit harus
didasarkan pada Anggaran yang telah direncanakan setiap tahunannya.
Apabila sangat dibutuhkan, kebutuhan fasilitas yang belum dianggarkan
sebelumnya dapat direalisasikan berdasarkan persetujuan dari DIREKSI
RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR.
2. Pemeliharaan dilaksanakan secara berkala setiap 3 (tiga) bulan sekali.
3. Evaluasi terhadap kontinuitas pemanfaatan fasilitas di unit perawatan
ICU/ICCU Rumah Sakit dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan sekali.
C. ANGGARAN/BIAYA
1. Seluruh kebutuhan operasional Pelayanan unit perawatan ICU/ICCU Rumah
Sakit direncanakan dalam suatu Anggaran Tahunan RS. Stella Maris.
2. Periode penyusunan anggaran Tahunan ditetapkan setiap bulan Juli.
3. Biaya operasional yang timbul terkait aktivitas unit perawatan ICU/ICCU
merupakan biaya operasional RS. Stella Maris.
D. WAKTU OPERASIONAL
1. Waktu operasional Bagian Pelayanan unit perawatan ICU/ICCU Rumah
Sakit Stella Maris ditetapkan dengan sistim 3 shift selama 24 jam dalam
setiap hari dengan kriteria :
a. Shift Pagi : 07.00 – 14.00 WITA
b. Shift Sore : 14.00 – 21.00 WITA
c. Shift Malam : 21.00 – 07.00 WITA

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 268


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Sedangkan untuk SPS/Pekarya di tetapkan dalam 2 shift yaitu shift


pagi dan sore.

2. Hari non operasional (libur) adalah Hari Minggu dan Hari Libur Nasional
yang ditetapkan setiap tahun dan kebijakan RS. Stella Maris.
3. Absensi kehadiran di Bagian Pelayanan unit perawatan ICU/ICCU Rumah
Sakit menggunakan sistem absensi Sidik Jari, sebagaimana telah
diberlakukan di RS. Stella Maris.
4. Keterlambatan kehadiran SDM akan berimplikasi pada penilaian kinerja dan
ketentuan punishment yang diatur oleh RS. Stella Maris.
E. AKTIVITAS
i. Berdasarkan Struktur Organisasi RS. Stella Maris, Bagian Pelayanan unit
perawatan ICU/ICCU RS bertanggung jawab kepada Wadir Perawatan.
ii. Dalam menjalankan aktivitasnya, Bagian Pelayanan unit perawatan
ICU/ICCU RS berkoordinasi dengan setiap unit/bagian terkait dan
memperoleh persetujuan dari Direktur RS.
iii. Ruang lingkup aktivitas Pelayanan Rawat Inap mencakup bidang Pelayanan
Medis, Medical Record, Administrasi & Umum.
F. MONITORING, PELAPORAN, DAN EVALUASI
1. Proses monitoring, pelaporan, dan evaluasi kegiatan Pelayanan unit
perawatan ICU/ICCU RS dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan.
2. Laporan aktivitas Pelayanan unit perawatan ICU/ICCU dipertanggung
jawabkan kepada Wadir Keperawatan RS. Stella Maris dalam bentuk
Laporan Pelaksanaan dan Laporan Evaluasi.
3. Dalam pelaksanaan proses monitoring, Pelayanan unit perawatan ICU/ICCU
RS harus berkoordinasi sebelumnya dengan setiap unit/bagian terkait.
4. Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan akan ditindaklanjuti berdasarkan
pertimbangan/keputusan Direktur dan Wadir Keperawatan RS. Stella Maris.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 269


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.5 RUANG PERAWATAN ANAK (ST. THERESIA)

3.5.1 Organisasi dan Manajemen

3.5.1.1. Visi

Visi Ruang Perawatan Anak sama dengan visi RS. Stella Maris,yaitu :

“Menjadi rumah sakit terbaik di Sulawesi Selatan, khususnya di bidang


keperawatan dengan semangat cinta kasih Kristus kepada sesama.”

Tabel 105

Uji checklist pernyataan visi Unit Perawatan Anak RS Stella Maris Tahun 2013

No PertanyaanUji Ya Tidak
1 Apakah pernyataan visi memberikan gambaran yang jelas √
dari kondisi ideal organisasi di masa datang?
2 Apakah pernyataan visi memiliki pengaruh dan menantang? √
3 Apakah pernyataan visi bersifat singkat dan mudah √
dimengerti?
4 Apakah pernyataan visi bersifat menarik bagi karyawan, √
pelanggan, dan stakeholders?
5 Apakah pernyataan visi bersifat tetap sepanjang waktu, √
selalu Up to date?
Sumber: Data primer.2013

Analisis:

1. Visi memberikan gambaran yang jelas akan kondisi RS di masa yang akan datang
yakni menjadi RS dengan pelayanan terbaik di Sulawesi Selatan.
2. Visi memiliki pengaruh dan menantang karena visi Rumah Sakit Stella Maris
adalah untuk menjadi Rumah Sakit terbaik di Sulawesi Selatan akan memacu
SDM untuk bekerja lebih giat.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 270


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3. Visi bersifat singkat dan mudah dimengerti karena visi Rumah Stella
Maris menggunakan kata-kata pendek dan sederhana yang mudah
dimengerti
4. Visi bersifat menarik karena visi Rumah Sakit yang ingin menjadi terbaik
di Sulawesi Selatan akan membangkitkan semangat kerja karyawan dan
mengharuskan RS untuk selalu menciptakan inovasi untuk mencapai visi
tersebut.
5. Visi bersifat sepanjang waktu karena visi Rumah Sakit Stella Maris tidak
menetapkan batas waktu untuk pencapaian visinya, visi tersebut akan terus
melekat pada Rumah Sakit sampai pada pencapaian visi dan bagaimana
cara mempertahankan visi Rumah Sakit.

3.5.1.2. Misi

Misi Ruang Perawatan anak ST. Theresia:

1. Memberikan pelayanan Asuhan Keperawatan yang menyeluruh secara


professional
2. Meningkatkan sumber daya manusia dengan memberikan pendidikan
dan pelatihan
3. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai

Tabel 106
Uji checklist Pernyataan Misi Unit Perawatan Anak RS Stella Maris Tahun
2013

NO PERNYATAAN UJI YA TIDAK


1 Apakah pernyataan misi menyatakan secara jelas √
tentang manfaat kehadiran organisasi?
2 Apakah pernyataan misi telah jelas sehingga semua √
karyawan dalam organisasi dapat melihat
bagaimana mereka dapat berkontribusi?
3 Dapatkah misi itu bertahan terhadap perubahan- √
perubahan dalam administrasi?
4 Apakah pernyataan misi itu mampu menjawab √

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 271


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

pertanyaan tentang siapa kita, apa & untuk siapa


kita melakukan itu, dan mengapa itu penting?
5 Apakah pernyataan misi itu mampu memberikan √
jawaban terhadap alasan mengapa kita
membelanjakan dana pada usaha-usaha organisasi,
program atau sub program?
Sumber: Data Primer,2013

Analisis:

1. Misi Ruang Perawatan anak pada dasarnya telah telah memperlihatkan


manfaat dari keberadaan organisasi tersebut, yaitu memberikan
pelayanan Asuhan Keperawatan yang menyeluruh secara professional.
2. Misi Ruang Perwatan Anak sudah jelas sehingga dapat diketahui
bagaimana cara unit perawatan anak untuk berkontribusi untuk
melakukan misi tersebut.
a. Memberikan pelayanan Asuhan Keperawatan yang menyeluruh
secara professional menjelaskan kepada unit perawatan untuk
memberikan perawatan yang menyeluruh secara professional.
b. Meningkatkan sumber daya manusia dengan memberikan
pendidikan dan pelatihan menjelaskan bahwa kinerja karyawan
harus ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan.
c. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai menjelaskan
bahwa unit perawatan anak harus mempunyai sarana dan prasarana
yang memadai untuk kepuasan pasien.
4. Misi Ruang perawatan anak akan mampu bertahan dalam perubahan
administrasi karena inti dari misi tersebut adalah memberikan
pelayanan Asuhan Keperawatan yang menyeluruh secara professional.
Misi ini mencakup fungsi sosial rumah sakit, dengan tetap memberikan
pelayanan prima.
5. Misi ruang perawatan anak dapat menjawab penggunaan dana pada
usaha organisasi dalam meningkatkan fasilitas, sarana dan prasarana

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 272


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

dan untuk menyesuaikan rumah sakit dengan standar pelayanan yang


mutakhir.

3.5.1.3. Motto

Motto ruang perawatan Anak sama dengan motto RS. Stella Maris, yaitu
: ”Melayani dengan Cinta Kasih.”

3.5.1.4. Falsafah

1. Keperawatan adalah salah satu bentuk pelayanan profesional


berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan dan merupakan bagian integral
dari upaya peleyanan kesehatan.
2. Bertujuan membantu manusia seutuhnya, mencakup aspek bio, psiko,
sosio-kultural dan spiritual untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal
3. Pelayanan keperawatan diberikan kepada individu, keluarga, dan
masyarakat secara profesional, melalui upaya preventif, promotif,
kuratif, dan rehabilitatif
4. Dalam implementasi pelayanan keperawatan, dilandasi oleh cinta kasih
tanpa membedakan bangsa, suku, agama dan golongan
5. Peningkatan mutu tenaga keperawatan secara berkesinambungan akan
menunjang profesionalitas pelayanan keperawatan.

3.5.1.5. Tujuan

1. Memberikan asuhan keperawatan secara professional kepada anak


sesuai dengan tumbuh kembang anak
2. Mencegah infeksi nosokomial dan infeksi luka operasi
3. Tercapainya pemulihan kesehatan secara optimal
4. Memberikan pendidikan kesehatan pada anak dan keluarga
5. Tersedianya tenaga keperawatan yang terampil dan professional dalam
memberikan asuhan keperawatan anak

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 273


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

6. Terciptanya kerja sama tim dalam Ruang St. Theresia, dan dengan
seluruh tim kesehatan serta bagian terkait lainnya secara efektif
7. Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang asuhan
keperawatan anak.

Tabel 107

Uji checklist Pernyataan Tujuan Unit Rawat Anak RS Stella Maris Tahun
2013

No Pernyataan uji Ya Tidak

1 Apakah tujuan yg ditetapkan mendukung misi & √


sasaran?
2 Apakah tujuan yg ditetapkan itu merefleksikan secara √
spesifik pencapaian yang diinginkan?
3 Apakah kemajuan menuju pencapaian suatu tujuan √
dapat diukur?
4 Apakah tujuan yg ditetapkan bersifat agresif menantang,
namun realistis & dapat dicapai dalam periode √
perencanaan & sumber-sumber daya yang tersedia?
5 Apakah tujuan yang ditetapkan menyatakan suatu hasil, √
bukan suatu aktivitas?
6 Apakah ada batas waktu untuk pencapaian tujuan √
tersebut?
7 Apakah telah ditetapkan penanggungjawab pencapaian √
tujuan?
8 Apakah pencapaian tujuan akan memimpin kepada √
pencapaian sasaran?
9 Apakah telah ditetapkan paling sedikit satu tujuan untuk √
setiap sasaran yang dirumuskan?
10 Apakah seseorang yang tidak akrab dengan unit √
anggaran (atau program/Sub program) memahami
maksud dari tujuan yang ditetapkan?
Sumber: Data Primer,2013

Analisis:

1. Tujuan unit perawatan anak mendukung misi karena tujuannya sudah


mencakup misi dan sasaran yang tetap memperhatikan pelayanan
Asuhan Keperawatan yang menyeluruh secara professional.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 274


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2. Tujuan yang ditetapkan telah merefleksikan secara spesifik pencapaian yang


diinginkan karena tujuan telah menggambarkan bagaimana memaksimalkan
pencapaian visi dan misi.
3. Kemajuan menuju pencapaian suatu tujuan dapat diukur, karena hasil
pencapaian tujuan tersebut dapat dilihat dari mutu kinerja SDM dalam
memberikan pelayanan.
4. Tujuan yang ditetapkan bersifat agresif menantang, namun realistis dan dapat
dicapai dalam periode perencanaan dengan sumber-sumber daya yang
tersedia. Hal ini dapat dilihat dengan upaya RS untuk selalu memberikan
pelayanan maksimal dengan menggunakan SDM yang profesional.
5. Tujuan yang ditetapkan telah berupa hasil, yakni dengan pernyataan
tercapainya pemulihan kesehatan secara optimal.
6. Tidak ada batas waktu untuk pencapaian tujuan tersebut karena tidak dibatasi
oleh jangka waktu dan dapat terus menerus berlaku.
7. Tujuan telah menggambarkan penanggungjawab pencapaian tujuan tersebut
yaitu semua SDM yang mencakup pihak manajemen dan karyawan.
8. Pencapaian tujuan akan memimpin kepada pencapaian sasaran karena tujuan
telah mencakup/mengarah kepada sasaran yang ingin dicapai.
9. Telah ditetapkan paling sedikit satu tujuan untuk setiap sasaran yang
dirumuskan, karena setiap pernyataan pada tujuan di atas mempunyai
sasarannya masing-masing.
10. Seseorang yang tidak akrab dengan unit anggaran (atau program/atau
subprogram) mampu memahami secara jelas maksud dari tujuan yang
telah ditetapkan karena menggambarkan hasil program atau
subprogram yang direncanakan dan arah yang jelas dari “perjalanan”
organisasi serta aktivitas yang dilakukan dalam proses pencapaian
tujuan yang dapat terlihat dan dirasakan oleh orang di luar program.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 275


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.5.1.6. Struktur Organisasi

Gambar 24. Struktur Organisasi Ruang Perawatan Anak RS Stella Maris 2013

Sumber: Data Sekunder, 2013

Analisis:

Dari struktur di atas, dapat dilihat bahwa Kepala Ruang perawatan anak
St. Elisabeth bertanggung jawab kepada Wadir Perawatan dan Bidang Perawatan
Rawat Inap, kemudian kepala ruang perawatan membawahi Penanggung Jawab
Shift, Pembimbing Klinik dan Pekarya. Dimana penanggung jawab shift tersebut,

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 276


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

terdiri dari ketua tim. Selain itu, Kepala Ruang perawatan anak St. Elisabeth
melakukan koordinasi bersama Penyelia.

3.5.2 Deskripsi Fisik dan Bangunan

3.5.2.1 Letak Ruang Perawatan Anak

Ruang Perawatan Anak/St. Theresia ini terletak di lantai dua Rumah


Sakit Stella Maris yang berdekatan dengan ruang perawatan Elisabeth yang
terletak di lantai satu yang keduanya terletak di gedung lama RS. Stella Maris
Makassar, selain berdekatan dengan Elisabeth yang terletak di lantai satu unit
perawatan anak juga berdekatan dengan unit perawatan Bernadeth.

3.5.2.2 Deskripsi Bangunan


Merupakan unit perawatan inap yang terdiri dari tiga puluh buah ruangan :

1. Ruang kelas I : 2 Ruangan


2. Ruang kelas II : 3 ruangan
3. Ruang kelas III : 5 ruangan
4. Ruang Isolasi : 3 ruangan
5. Ruang tindakan : 1 ruangan
6. Ruang Perinatal : 1 ruangan
7. Ruang Gawat : 1 ruangan
8. Ruang dokter : 1 ruangan
9. Ruang Perawat : 1 ruangan
10. Ruang Kepala Unit : 1 ruangan
11. Ruang ganti Perawat: 1 ruangan
12. Gudang : 1 ruangan
13. Ruang Laken kotor : 1 ruangan
14. Pantri / ruang Cleaning Service : 1 ruangan
15. WC : 7 ruangan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 277


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Gambar 25. Denah Ruang Perawatan Anak RS Stella Maris 2013

Sumber: Data Sekunder, 2013

3.5.2.3 Deskripsi Fisik Ruang Perawatan


a. Ukuran ruang perawatan:
 Kelas I : 25 m2
 Kelas II : 20 m2
 Kelas III : 20 m2 dan 30 m2
 Ruang Isolasi : 6 m2
 Ruang Gawat : 12 m2
 Ruang tindakan : 6 m2
b. Ventilasi :
 Ruang perawatan memiliki jumlah jendela yang bervariasi antara 7 – 12
buah, dengan 4 celah udara di atasnya

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 278


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

 Terdapat 1 buah AC di setiap ruang perawatan kelas I dan kelas II,


sedangkan kelas III memiliki kipas angin berjumlah 1 sampai 2 buah
setiap ruangan.
c. Pencahayaan : Pencahayaan ruang perawatan menggunakan dua buah
bohlam pada setiap ruangan dan memanfaatkan
penerangan dari sinar matahari di pagi dan siang hari
d. Kebersihan : Kondisi ruang perawatan yang didalamnya terdapat
pasien cukup bersih, namun beberapa kamar
perawatan yang kosong terlihat kurang terurus dan
kurang bersih
e. Tempat sampah : duah buah tempat sampah diletakkan di ruang
perawat sedangkan untuk kamar perawatan terdapat 1
tempat sampah yang berukuran besar untuk 2 kamar
perawatan.
f. Toilet : Terdapat tujuh buah toilet, enam toilet diperuntukkan
untuk pasien dan satu buah toilet untuk
karyawan/pegawai.
g. Lantai : Lantai untuk ruang perawatan dan koridor terbuat dari
tegel halus berwarna putih berukuran 30x30 cm.
h. Koridor : Koridor untuk akses pasien berukuran antara 1,2 m
sampai 1,75 m sedangkan koridor yang tidak
digunakan oleh pasien memiliki lebar 1, 2 m

Tabel 108

Analisis Kesesuaian Standar Penyelenggaraan di RS Menurut Depkes RI 2008


dengan Kondisi Ruang Perawatan Anak RS Stella Maris

Tahun 2013

No Kriteria Hasil Observasi Standar Analisis


Penyelenggaraan
RS, Depkes RI,
2007/2008
1 Ukuran a. Ruang rawat a. R.rawat a. 1. Memenuhi
ruang 1. K. I = 25 m2 minimal standar
2. K II = 20 m2 2. Memenuhi

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 279


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3. K III = 20 m2 & 4,5m2/TT standar


30 m2 3. Memenuhi
standar

b. Ruang isolasi = 6
m2 b. R.Isolasi
minimal
6m2/TT b. Memenuhi standar
c. Ruang tindakan =
6m2 c. R. Tindakan
minimal 12 m2
d. Ruang Perinatal = c. Belum memenuhi
12 m2 d. Ruang perinatal standar
:-

d. Memenuhi standar

2 Ventilasi a. Setiap ruangan Ventilasi/sirkulasi A. Memenuhi standar


memiliki 7-12 udara yang baik
jendela utama dan 4
celah udara (kasa)
diatasnya.
b. Terdapat 1 buah AC
di setiap ruangan B. Memenuhi standar
kecuali kelas III
menggunakan kipas
angin
3 Pencahayaa Pencahayaan ruang a. Ruang pasien Pengukuran
n perawatan saat tidak tidur intensitas
menggunakan dua sebesar 100- pencahayaan tidak
bohlam pada setiap 200 lux dengan dilakukan karena
ruangan bangsal dan warna cahaya keterbatasan sarana,
satu bohlam di sedang, namun ruang
ruangan kelas serta b. Pada saat tidur perawatan pada
memanfaatkan maksimum 50 rumah sakit ini telah
penerangan dari sinar lux, koridor memiliki kondisi
matahari di pagi dan minimal 60 yang memungkinkan
siang hari. lux, pencahayaan yang
c. Tangga optimal dengan
minimal 100 menggunakan
lux, bohlam dan
d. Toilet minimal pencahayaan sinar
100 lux matahari di waktu
pagi, siang dan sore.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 280


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Lantai berwarna
ringan, sehingga
dapat memantulkkan
cahaya lebih baik
4 Kebersihan Kondisi ruang Bersih Memenuhi standar
perawatan cukup
bersih
5 Tempat a. Di ruang perawat 2 a. Di ruang A. Belum memenuhi
sampah tempat sampah perawat standar
terdapat
minimal 3
tempat
sampah, yaitu
tempat
sampah
medis,
dekontaminasi
dan umum
b. Ruang
b. 1 tempat sampah perawatan b. Belum memenuhi
untuk 2 kamar satu tempat standar
perawatan sampah.

6 Lantai a. Lantai ruang Membentuk Belum memenuhi


perawatan lengkungan pada standar
membentuk sudut bagian pertemuan
siku pada antara dinding
pertemuan lantai dan lantai.
dan dinding
7 Toilet a. Terdapat 8 buah a. Pencahayaan A. Memenuhi standar
toilet, 6 untuk yang baik,
pasien, 2 untuk
karyawan dgn 1
bohlam setiap toilet

b. Lantai agak kasar b. Lantai agak b. Memenuhi standar


kasar untuk
mencegah
kecelakaan/terp
eleset,
c. Tidak terdapat
pegangan tangan c. Terdapat c. Belum memenuhi
berbentuk rel pegangan standar
tangan yang
berbentuk rel

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 281


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

horizontal,
d. Cukup bersih
d. Bersih
d. Memenuhi standar

8 Koridor a. Koridor untuk akses a. Koridor untuk a. Belum memenuhi


pasien antara 1,2 m akses pasien standar
– 1,75 m 2,44 m

b. Koridor bukan b. Koridor bukan b. Belum memenuhi


untuk akses pasien untuk akses standar
1,2 m pasien 1,83 m

Sumber: data primer 2013

Analisis:

Berdasarkan tabel diatas, kondisi ruang perawatan anak sebagian telah


memenuhi standar yaitu untuk aspek luas ruang isolasi, ruang perinatal, ruang
kelas I dann II, ventilasi memenuhi standar, dan cukup bersih. Sedangkan
untuk beberapa kategori belum memenuhi standar diantaranya yaitu ukuran
ruangan kelas III berdasarkan TT dan ruang tindakan belum sesuai, pertemuan
antara lantai dengan dinding tidak membentuk lengkungan, belum adanya
pegangan tangan pada toilet yang disediakan baik untuk pasien maupun
karyawan, dan akses di koridor juga belum sesuai standar.

3.5.3 Deskripsi Kegiatan


Ruang Perawatan Anak merupakan bagian dari Unit Pelayanan Rawat Inap
dengan pelayanan yang berlangsung 24 jam sehari. Pemeriksaan pasien dilakukan
oleh dokter jaga (dokter umum dan dokter spesialis) yang piket pada hari tersebut.
Namun, pada kondisi tertentu pasien dapat memilih dokter yang akan
memeriksanya (berdasarkan persetujuan sebelumnya di UGD).

Pasien boleh didampingi oleh maksimal dua orang penjaga yang menginap
di kamar perawatan pasien tersebut, namun pada kondisi tertentu bisa lebih dari
dua orang sesuai dengan kebijakan ruang perawatan anak.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dan diagnosa dari dokter, perawat akan


memberikan pelayanan keperawatan selama 24 jam sehari sesuai dengan jadwal

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 282


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

shift perawat. Shift perawat terbagi atas tiga, dimana shift pagi biasanya terdiri atas
lima sampai enam perawat (07.00 – 14.00 WITA), shift siang terdiri atas
tigaperawat (14.00 – 21.00 WITA), dan shift malam dua perawat (21.00 – 07.00
WITA). Shift perawat ditentukan sesuai kebijakan kepala unit, dan perawat dapat
saling menukar dan saling menggantikan waktu shift sesuai kesepakatan dengan
perawat lain.

Untuk menghindari kesalahan perawatan antar perawat pada pergantian


shift, setiap perawat wajib mencatat tindakan yang telah diberikan kepada pasien
pada sebuah buku. Hal ini dilakukan untuk mencegah tumpang-tindih tindakan
keperawatan kepada pasien.

Jika pasien membutuhkan pelayanan penunjang medik seperti radiologi,


pasien akan diantar oleh perawat. Resep obat dari dokter akan dibawa oleh perawat
ke unit farmasi untuk ditukarkan dengan obat.

Bagi pasien asuransi, resep obat dari dokter dalam bentuk satu paket. Jika
menginginkan tambahan obat tertentu, dapat dibuatkan resep luar oleh dokter yang
bersangkutan. Namun, keluarga pasien sendiri yang membeli obat tersebut ke
apotek.

Pasien akan mendapatkan pemeriksaan dari dokter setiap hari sesuai


dengan jam visite dokter jika dokter yang bersangkutan tidak berhalangan yaitu
dari jam 08.00 hingga 14.00 WITA dengan biaya Rp 100.000,00/visite untuk
pasien kelas I, Rp 60.000/visite untuk pasien kelas II, dan Rp 40.000/visite untuk
pasien kelas III.

Selain memberikan pelayanan perawatan kepada pasien, bidan dan perawat


juga melakukan penyuluhan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penyuluhan langsung dilakukan dengan memberikan informasi kepada ibu
mengenai manfaat ASI, makanan yang baik untuk bayi, Dan lain-lain. Penyuluhan
tidak langsung yakni dengan menempel beberapa poster yang dapat menambah
pengetahuan pasien.

Pasien yang telah dirawat pada akhirnya akan keluar baik dalam keadaan
sehat maupun meninggal. Pada kasus istimewa, dapat dilakukan rujukan ke Rumah

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 283


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

sakit lain sesuai dengan petunjuk Dokter. Sebelum keluar, perawat akan melakukan
perincian terhadap biaya pelayanan yang telah diberikan dan kemudian diserahkan
ke bagian administrasi.

3.5.4 Kinerja Kegiatan

Kinerja unit perawatan dapat dilihat melalui tingkat pemanfaatan ruang


perawatan, pencapaian terhadap indikator mutu dan efisiensi pelayanan serta
kelengkapan inventaris.

3.5.4.1. Indikator Mutu dan Efisiensi Pelayanan


5. Bed Occupancy Rate/BOR adalah persentase pemakaian tempat tidur pada
satu satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tentang
tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit.
Jumlah hari perawatan
𝐵OR = x 100%
jumlah tempat tidur × hari kerja

6. Average Length of Stay/AvLOS adalah rata-rata lamanya perawatan


seorang pasien. Indikator ini merupakan gambaran tingkat efisiensi
manajemen Rumah sakit.
Jumlah hari perawatan
𝐴vLOS =
Jumlah pasien yang keluar (hidup + mati)

7. Bed Turn Over/BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu
periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu
(biasanya per tahun). Indikator ini memberikan gambaran tingkat
pemakaian tempat tidur rumah sakit.
Jumlah pasien yang keluar (hidup + mati)
BTO =
Jumlah tempat tidur

8. Turn Over Internal/TOIadalah rata-rata haridimana tempat tidur tidak


ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini juga
menberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.
{(Jumlah tempat tidur × hari kerja) − jumlah hari perawatan}
TOI =
Jumlah pasien yang keluar (hidup + mati)

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 284


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

9. Gross Death Rate/GDR yaitu angka kematian umum untuk setiap


1000 pasien keluar.

Jumlah seluruh pasien mati


GDR = x 1000‰
Jumlah pasien yang keluar (hidup + mati)

10. Nett Death Rate/NDR yaitu angka kematian > 48 jam setelah
dirawat untuk tiap 1000 pasien keluar.

Jumlah pasien meninggal > 48 𝑗𝑎𝑚


NDR = x 1000‰
Jumlah pasien yang keluar (hidup + mati)

Tabel 109

Pemanfaatan Unit Perawatan Anak RS. Stella Maris

Tahun 2010 - 2012

No Variabel Tahun
2010 2011 2012
1 Kapasitas TT 41 38 40
2 Pasien Masuk 1.792 4641 3691
3 Rata-rata pasien masuk/hari 5 13 10
4 Pasien Keluar 1.711 1418 1196
5 Rata-rata pasien keluar/hari 5 4 3
6 Pasien Keluar Hidup 1.663 1368 1169
7 Pasien Keluar Mati 48 50 27
8 Keluar Mati < 48 jam 37 37 22
9 Keluar Mati > 48 jam 11 13 5
10 Hari Perawatan Terpakai 6.758 3.946 3.432
Sumber : Data Sekunder,2012

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 285


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 110

Pencapaian Indikator Mutu dan Efisiensi Pelayanan Unit Perawatan

Anak RS. Stella Maris Tahun 2010 - 2012

No Variabel Tahun Standar Ket


2010 2011 2012 Depkes
1 BOR (%) 46,50 36,04 25,23 60 – 85 Belum memenuhi
standar
2 Av LOS (hari) 4,89 3,329 3,043 6–9 Belum memenuhi
standar
3 BTO (kali) 48 35,39 30,4 40 – 50 Memenuhi standar
4 TOI (hari) 3,6 7 9,04 1–3 Memenuhi standar
5 GDR (per 1000 org) 29,25 35 5,33 < 45 Memenuhi standar
6 NDR (per 1000 org) 18,79 9 4,44 < 25 Memenuhi standar
Sumber : Data sekunder,2012

Dari tabel di atas, diketahui bahwa trend tingkat pemakaian unit perawatan anak
cenderung menurun, hal ini terlihat dari BOR, AvLOS, BTO, dan TOI Unit
Perawatan anak secara umum cenderung menurun dan belum memenuhi standar
Depkes kecuali BTO dan TOI yang masih memenuhi standar.akan tetapi, dari segi
kualitas pelayanan, unit perawatan anak menunjukkan peningkatan terlihat dari
kecenderungan menurunnya angka kematian > 48 jam.

3.5.4.2. Kelengkapan Inventaris


Berdasarkan pedoman penyelenggaraan pelayanan Rumah sakit
(Depkes 2008), berikut ini merupakan standar peralatan yang digunakan
di ruang Rawat Anak untuk Rumah sakit tipe B sebagai penunjang
kegiatan pelayanan pasien.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 286


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 111
Perbandingan Peralatan Medis di Unit Perawatan St. Theresia
Rumah Sakit Stella Maris Dengan Standar Pedoman Penyelenggaraan
Rumah Sakit Tipe B Menurut Kemenkes RI Tahun 2012

No. Standar Rumah Sakit Kelas B Rumah Sakit Keterangan


Stella Maris
Klinik: Rawat Jalan
1 EKG √ Memenuhi standar
2 Set resusitasi anak dan bayi √ Memenuhi standar
lengkap dengan defibrilator
3 Stetoskop bayi √ Memenuhi standar
4 Stetoskop anak √ Memenuhi standar
5 Thermometer dengan maset √ Memenuhi standar
untuk anak
6 Timbangan dan pengukur tinggi √ Memenuhi standar
(bayi dan anak)
7 Thermometer rectal √ Memenuhi standar
8 Thermometer axial - Belum memenuhi standar
9 Palu reflek √ Memenuhi standar
10 Lampu batere √ Memenuhi standar
11 Cold chain - Belum memenuhi standar
12 Emergency cart - Belum memenuhi standar
13 Meja resusitasi anak √ Memenuhi standar
14 Meja resusitasi bayi √ Memenuhi standar
15 Set diagnostic √ Memenuhi standar
16 Alat penghisap lendir √ Memenuhi standar
17 Timbangan dan pengukur tinggi √ Memenuhi standar
(bayi dan anak)
18 Sendok penekan lidah √ Memenuhi standar
19 Paediatric trolley - Belum memenuhi standar
20 Oxygen set+flowmeter √ Memenuhi standar
Karyawanan:
1 EKG √ Memenuhi standar
2 Set resusitasi anak dan bayi √ Memenuhi standar
lengkap dengan defibrilator

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 287


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3 Meja resusitasi anak √ Memenuhi standar


4 Meja resusitasi bayi √ Memenuhi standar
5 Meja tindakan dengan radian √ Memenuhi standar
warmer
6 Set diagnostic - Belum memenuhi standar
7 Alat penghisap lendir √ Memenuhi standar
8 Timbangan dan pengukur tinggi √ Memenuhi standar
(bayi dan anak)
9 Stetoskop bayi √ Memenuhi standar
10 Stetoskop anak √ Memenuhi standar
11 Tensimeter dengan maset untuk √ Memenuhi standar
anak, bayi, dan dewasa
12 Thermometer rectal √ Memenuhi standar
13 Thermometer axilla √ Memenuhi standar
14 Lampu batere √ Memenuhi standar
15 Palu reflek √ Memenuhi standar
16 Sendok penekan lidah √ Memenuhi standar
17 Tempat tidur anak √ Memenuhi standar
18 Tempat tidur dewasa √ Memenuhi standar
Perinatologi:
1 Baby incubator √ Memenuhi standar
2 Transport incubator - Belum memenuhi standar
3 Infant warmer - Belum memenuhi standar
4 Suction pump √ Memenuhi standar
5 Baby scale - Belum memenuhi standar
6 Infant stethoscope - Belum memenuhi standar
7 Sphygmamonometer √ Memenuhi standar
8 Thermometer rectal √ Memenuhi standar
9 Thermometer axial - Belum memenuhi standar
10 Flash light - Belum memenuhi standar
11 Spatel tounge - Belum memenuhi standar
12 Foto theraphy - Belum memenuhi standar
13 UV room sterilizer - Belum memenuhi standar
14 Baby couch - Belum memenuhi standar
15 Baby resuscitation set √ Memenuhi standar
16 Infusion pump √ Memenuhi standar
17 Infusion stand √ Memenuhi standar

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 288


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

18 Intubation set for infant - Belum memenuhi standar


19 Scissor for bandage √ Memenuhi standar
20 Baby examination table √ Memenuhi standar
21 Examination lamp √ Memenuhi standar
22 Blue light √ Memenuhi standar
23 Phono cardiograph - Belum memenuhi standar
24 Respirator - Belum memenuhi standar
25 Paediatric/infant ventilator - Belum memenuhi standar
26 Paediatric surveillance monitor - Belum memenuhi standar
27 Suction pump - Belum memenuhi standar
Ruang bayi :
1 Jarum pungsi lumbal - Belum memenuhi standar
2 Incubator √ Memenuhi standar
3 Incubator transport - Belum memenuhi standar
4 Meja tindakan dengan radian √ Memenuhi standar
warmer
5 Set resusitasi bayi √ Memenuhi standar
6 Alat penghisap lendir √ Memenuhi standar
7 Timbangan dan pengukur tinggi √ Memenuhi standar
(bayi dan anak)
8 Stetoskop bayi √ Memenuhi standar
9 Stetoskop anak √ Memenuhi standar
10 Tensimeter dengan maset untuk √ Memenuhi standar
anak, bayi, dan dewasa
11 Thermometer rectal √ Memenuhi standar
12 Thermometer axilla √ Memenuhi standar
13 Lampu baterai √ Memenuhi standar
14 Palu reflek √ Memenuhi standar
15 Sendok penekan lidah √ Memenuhi standar
16 Tempat tidur bayi √ Memenuhi standar
Sumber : Data Primer, 2013

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa ada beberapa peralatan wajib


yang belum dimiliki unit perawatan anak RS Stella Maris. Sehingga belum
memenuhi syarat untuk RS. Tipe B.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 289


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.5.5 Sumber Daya Manusia

1. Kriteria/kualifikasi SDM yang dibutuhkan dalam unit rawat inap


(perawatan umum, anak dan kebidanan) RS Stella Maris, adalah
sebagai berikut:
kualifikasi pendidikan:
a. S1 keperawatan
b. DIII keperawatan
c. DIII kebidanan
d. SPK
e. SPS/Pekarya
2. Jumlah ketenagaan ditentukan melalui proses analisis kebutuhan
SDM berdasarkan metode beban kerja (Workload Indicator Staff
Needs) pada masing-masing unit perawatan serta ditetapkan dalam
pola ketenagaan RS Stella Maris.
Sumber Daya Manusia pada Ruang Perawatan Anak RS Stella Maris
terdiri atas 23 karyawan dengan latar belakang pendidikan dan jabatan
masing-masing. SDM unit perawatan anak terlihat pada tabel di bawah
ini :

Tabel 112

Jumlah SDM Unit Perawatan Anak RS Stella Maris Tahun 2013

No Kualifikasi Jumlah

1 Dokter 4 Orang

2 DIII Keperawatan 15 Orang

3 SMA 2 Orang

4 SMP 2 Orang

Sumber: Data Primer, 2013

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 290


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 113

Spesifikasi SDM Unit Perawatan Anak RS Stella Maris Tahun 2013

No Nama Pendidikan Jabatan


1 dr.David Thehumury, Sp.A S2 (Sp) Dokter
2 dr. Ilham Lie Sp.A S2 (Sp) Dokter
3 dr. Fonny Haosana, M.Kes,Sp.A S2 (Sp) Dokter
4 dr.Nellie Rasjid, M.Kes, Sp.A S2 (Sp) Dokter
5 Fransiska Duma DIII Kepala Ruang
6 Hj. Darmawati DIII Perawat Pelaksana
7 Syarifah DIII Perawat Pelaksana
8 Ester Jeni DIII Perawat Pelaksana
9 Suprianti Pia DIII Perawat Pelaksana
10 Nirwana DIII Perawat Pelaksana
11 Tia Logen DIII Perawat Pelaksana
12 Elisabeth DIII Perawat Pelaksana
13 Hildawati DIII Perawat Pelaksana
14 Wirsetya Indriani DIII Perawat Pelaksana
15 Bernadette Resky DIII Perawat Pelaksana
16 Misma E.S DIII Perawat Pelaksana
17 Surianti DIII Perawat Pelaksana
18 Martha Yuliana DIII Perawat Pelaksana
19 Eunike DIII Perawat Pelaksana
20 Maria Patti SMA SPS / Pekarya
21 Kristina Biring Allo SMA SPS / Pekarya
22 Justina T SMP SPS / Pekarya
23 Sipryanus Nofri SMP SPS / Pekarya
Sumber: Data Primer,2013

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 291


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Berdasarkan pedoman penyelenggaraan Rumah Sakit (Depkes,2008)


untuk rumah sakit tipe B tenaga dokter spesialis anak minimal 3 orang, dan kepala
unit minimal seorang S1 di bidangnya/RS. Stella Maris telah memenuhi standar
jumlah dokter spesialis, akan tetapi kepala unit belum sesuai standar.

3.5.5.1. Job Description

1. Uraian Tugas Kepala Ruangan Keperawatan Anak


a. Melaksanakan fungsi perencanaan:
1. Menyusun rencana kerja kepala ruangan.
2. Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan
keperawatan di ruang rawat yang bersangkutan.
3. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi
jumlah maupun kualifikasi untuk di ruang rawat, koordinasi
dengan Kepala Bidang Keperawatan.
b. Melaksanakan fungsi penggerak dan pelaksanaan meliputi:
1. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan
di ruang rawat inap.
2. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan
tenaga lain, sesuai kebutuhan dan ketentuan/peraturan yang
berlaku, (harian, mingguan, bulanan, dan lain-lain).
3. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga keperawatan
untuk melaksanakan asuhan keperawatan sesuai
kebutuhan/standar.
4. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara
bekerjasama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam
pelayanan di ruang rawat inap.
5. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan
dan tenaga lain yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
6. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang
keperawatan antara lain melalui pertemuan ilmiah.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 292


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

7. Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta


mengusahakan tercapainya pelayanan optimal.
8. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan
bahan-bahan lain yang diperlukan di ruang gawat.
9. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar
selalu dalam keadaan siap pakai.
10. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan inventarisasi
peralatan.
11. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan
keluarganya meliputi penjelasan tentang peraturan Rumah
Sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada dan cara
penggunaannya serta kegiatan sehari-hari di ruangan.
12. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling/visite dokter
untuk memeriksa pasien dan mencatat program pengobatan
serta menyampaikan kepada staf untuk melaksanakannya.
13. Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya di
ruang rawat menurut tingkat kegawatan, infeksi dan non
infeksi, untuk memudahkan pemberian asuhan keperawatan.
14. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat
untuk mengetahui keadaan dan menampung keluhan serta
membantu memecahkan masalah yang dihadapinya.
15. Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindung
selama pelaksanaan pelayanan berlangsung.
16. Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien/keluarga
dalam batas wewenangnya.
17. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindung
selama pelaksanaan pelayanan keperawatan berlangsung.
18. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan
pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang
dilakukan secara tepat dan benar. Hal ini sangat penting untuk
tindakan perawatan selanjutnya.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 293


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

19. Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala instalasi


rawat inap, seluruh kepala bidang, kepala seksi/sub seksi,
pengawas perawat rumah sakit.
20. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara
petugas, pasien dan keluarganya, sehingga memberi
ketenangan.
21. Memberi motivasi non perawatan dalam memelihara
kebersihan ruangan dan lingkungannya.
22. Meneliti buku register dan berkas catatan medik.
23. Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan makanan,
berdasarkan macam dan jenis makan pasien kemudian
memeriksa/meneliti ulang pada saat penyajian sesuai dengan
dietnya.
24. Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan
kegiatan asuhan keperawatan serta kegiatan lain di ruangan
rawat, selanjutnya menyampaikan Kepala Bidang
Keperawatan.
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian
meliputi:
1. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan
sesuai standar yang berlaku dikoordinasikan dengan tim
pengendalian mutu asuhan keperawatan.
2. Melaksanakan penilain terhadap upaya peningkatan
pengetahuan dan keterampilan di bidang perawatan.
3. Mengawasi peserta didik dari institusi pendidikan untuk
memperoleh pengalaman belajar sesuai program pendidikan
yang telah ditentukan oleh institusi pendidikan.
4. Melaksanakan penilaian dan mencantumkannya ke dalam
daftar penilaian pelaksanaan pegawai (DP3), bagi pelaksana
perawatan dan tenaga lain di ruang rawat yang berada di bawah

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 294


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

tanggung jawabnya, untuk berbagai kepentingan (kenaikan


tingkat dan melanjutkan sekolahnya).
5. Mengawasi dan mengadakan pendayagunaan peralatan
perawatan serta obat-obatan, secara efektif dan efisien.
6. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan
kegiatan asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan lain di
ruang rawat.
2. Uraian tugas Wakil Kepala Ruangan Perawatan Anak
a. Tugas Pokok
1. Menggantikan Kepala Ruangan dalam mengelola unit
perawatan untuk menjamin terselenggaranya pelayanan secara
menyeluruh.
2. Bekerja sama dengan Kepala Ruangan dalam
menyelenggarakan kegiatan administrasi yang terkait dengan
kegiatan perawatan.
3. Bekerja sama dengan Kepala Ruangan dalam melaksanakan
koordinasi dengan dokter yang bertugas/merawat pasienserta
dengan unit yang terkait.
b. Tugas-Tugas
1. Bekerja sama dengan Kepala Ruangan dalam merencanakan,
mengkoordinasi pelaksanaan semuan kegiatanpelayanan
perawatan sesuai kebutuhan pasien.
2. Bekerja sama dengan Kepala Ruangan dalam
menyelenggarakan asuhan keperawatan sesuai Standar asuhan
Keperawatan RS. Stella Maris.
3. Turut serta menjamin terselenggaranya catatan administrasi
pasien di unit yang menjadi tanggung jawabnya.
4. Bekerja sama dengan Kepala Ruangan membuat daftar dinas
dan pembagian tugas.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 295


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

5. Bekerja sama dengan Kepala Ruangan dalam membuat


inventaris barang dan alat kesehatan dan turut bertanggung
jawab atas pemeliharaan yang ada di unit kerja.
3. Uraian tugas penanggung jawab shift
1. Mewakili tugas kepala ruangan perawatan pada sore, malam,
hari libur.
2. Mengupayakan pemenuhan kebutuhan tenaga perawatan dan
tenaga lainnya di ruang rawat secara insidentil.
3. Mengupayakan kelengkapan peralatan keperawatan dan obat-
obatan di ruang rawat khususnya kebutuhan darurat.
4. Membantu kelancaran penerimaan pasien baru di ruangan.
5. Melaporkan kepada dokter jaga bila terjadi peristiwa penting di
ruang perawatan.
6. Memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang
hal-hal yang perlu diketahui antara lain jenis pelayanan yang
ada dan peraturan rumah sakit yang berlaku.
7. Memelihara hubungan baik dengan pasien dan keluarganya.
8. Mengadakan kerjasama dan memelihara hubungan baik dengan
semua sektor pelayanan terkait di rumah sakit.
9. Membuat laporan lengkap mengenai kegiatan pelayanan
keperawatan menyangkut peristiwa penting yang tejadi di
ruangan.
10. Melaksanakan serah terima tugas keada petugas pengganti
secara lisan maupun tulisan pada saat penggantian dinas.
11. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan secara tepat
dan benar, dalam rangka memberikan pelayanan keperawatan.
12. Mengawasi dan menilai pelaksanaan pelayanan keperawatan
yang telah ditentukan sesuai batas kewenangannya.
4. Uraian tugas instruktur klinik
b. Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi:

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 296


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

1. Merencanakan jumlah dan kategori mahasiswa yang akan


melaksanakan praktek.
2. Merencanakan program bimbingan, pelaksanaan progrma dan
bimbingan evaluasi.
3. Merencanakan dan mencantumkan jenis kagiatan asuhan
keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan
pasien.
c. Melaksanakan fungsi penggerak dan pelaksanaan meliputi:
1. Menyusun dan mengatur daftar dinas mahasiswa sesuai dengan
kebutuhan. (pagi, siang, malam).
2. Melaksanakan program bimbingan terhadap mahasiswa
meliputi: pengenalan (orientasi) ruangan, fasilitas perawatan,
tenaga, dan peraturan dan tata tertibb mahasiswa.
3. Membina hubungan baik dengan kepala dan staf perawatan
lahan praktek serta profesi lain.
4. Melaksanakan komunikasi baik terhadap mahasiswa, pasien,
maupun staf profesi lain.
5. Menentukan tempat untuk konferensi klinik.
6. Mendemonstrasikan kemampuan professional.
7. Mendampingi mahasiswa selama praktek klinik berlangsung
sambil memberikan petunjuk dan motivasi.
8. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi mahasiswa
dan memfasilitasi proses pembelajaran.
9. Membuat laporan pelaksanaan tugas harian.
d. Melaksanakan fungsi penilaian dan evaluasi meliputi:
1. Melaksanakan penilaian terhadap mahasiswa mencakup: sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
2. Membuat laporan hasil penilaian praktek mahasiswa pada
institusi pendidikan.
5. Uraian tugas perawat pelaksana

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 297


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

a. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan poliklinik untuk kelancaran


pelayanan serta memudahkan pasien dalam menerima pelayanan
dengan cara:
1. Mengawasi kebersihan lingkungan
2. Mengatur ruang poliklinik agar memudahkan dan
memperlancar pelayanan kepada pasien
3. Memeriksa persiapan peralatan yang diperlukan dalam
memberikan pelayanan.
b. Mengkaji kebutuhan pasien meliputi:
1. Mengamati dengan cermat keadaan pasien (tanda vital,
kesadaran, keadaan mental dan keluhan utama)
2. Mengadakan anammnese sesuai batas kemampuan dan
kewenangannya meliputi:
a. Alasan kunjungan ke poliklinik
b. Saat timbulnya keluhan
c. Riwayat keluhan
d. Upaya yang telah dilakukan dalam pemeriksaan
laboratorium sesuai kebutuhan
3. Menyiapkan bahan pemeriksaan laboratorium sesuai
kebutuhan.
c. Melakukan tindakan sesuai kebutuhan pasien, khususnya kaus
darurat (antara lain panas tinggi, kolaps, perdarahan, keracunan,
henti nafas, henti jantung).
d. Membantu pasien selama pemeriksaan dokter antara lain:
1. Memberikan penjelasan kepada pasien tentang tindakan
pemeriksaan yang akan dilakukan
2. Menyiapkan pasien untuk tindakan pemeriksaan dengan cara:
a. Mengatur posisi pasien
b. Menciptakan rasa aman dan nyaman selama tindakan
pemeriksaan berlangsung.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 298


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

e. Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan


yang ditentukan oleh dokter
f. Memberi penyuluhan kesehatan secara perorangan/kelompok
sesuai kebutuhan dengan cara:
1. Memberi penjelasan kepada pasien/keluarga tentang hasil
pemeriksaan, diagnosa, pengobatan yang diberikan, tindakan
lanjut perawatan dan pengobatan di rumah sebatas wewenang
dan kemampuannya.
2. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pengunjung secara
kelompok pada saat menunggu untuk memperoleh pelayanan
kesehatan bila memnungkinkan.
g. Merujuk pasien kepada anggota tim kesehatan lain sesuai dengan
kebutuhan untuk pemeriksaan diagnostik, tindakan pengobatan dan
perawatan lanjutan.
h. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan sesuai kebutuhan
yang berlaku di poliklinik dengan cara:
1. Mencatat asuhan keperawatan yang diberikan, reaksi dan
keadaan pasien.
2. Memelihara buku register dan kartu berobat pasien
3. Berperan serta dalam pembuatan laporan harian dan bulanan
mengenai pelaksanaan asuhan keperawatan dan kegiatan lain
i. Memelihara peralatan medis keperawatan dan kegiatan lain di
poliklinik dengan cara:
1. Memberikan dan menyimpan alat-alat dalam keadaan siap
pakai
2. Menyiapkan alat secara lengap dalam keadaan siap pakai
j. Bekerja secara kooperatif dengan anggota tim kesehatan dalam
memberikan pelayanan kepada pasien di poliklinik dengan cara:
1. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang baik antara
anggota tim

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 299


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2. Berperan aktif dalam upaya peningkatan dan pengembangan


program pelayanan di poliklinik
3. Berperan serta dalam hal pemecahan masalah yang dihadapi.
k. Mengatur kunjungan dalam hal pemecahan masalah yang dihadapi,
berkunjung sesuai program pengobatan
l. Melaksanakan tugas sore, malam dan hari libur secara bergilir
apabila dibutuhkan
m. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh penanggung
jawab perawatan unit rawat jalan/poliklinik.
n. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang
keperawatan antara lain melalui pertemuan ilmiah
o. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan yang tepat dan benar, sehingga tercipta sistem
informasi rumah sakit yang dapat dipercaya (akurat).
6. Uraian tuga pekarya sosial
1. Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungan serta
membantu menerima pasien baru
2. Memelihara peralatan perawatan medis/non medis, agar selalu
dalam keadaan siap pakai
3. Menciptakan hubungan kerja yang baik dengan pasien dan
keluarganya
4. Menciptakan dan memelihara hubungan kerjasama yang baik
dengan anggota tim kesehatan yang lain
5. Bertanggung jawab terhadap inventaris ruang rawat jalan
6. Membantu perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan
7. Membantu mengambil barang-barang & ATK ke gudang
bekerjasama dengan bagian logistik rumah sakit
8. Mengantar pasien yang dinyatakan dirawat oleh dokter ke ruang
perawatan yang dituju
9. Melakukan serah terima pasien yang diantar dengan perawat
ruangan yang menerima pasien tersebut

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 300


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

10. Mengirim dan mengambil alat-alat tenun ke laundry


11. Membantu mengerjakan pekerjaan administrasi di ruang rawat
jalan
12. Memegang teguh rahasia jabatan.
3.5.6. Kebijakan Unit Perawatan Anak

A. Sumber Daya Manusia (SDM)


1. Kriteria/kualifikasi SDM yang dibutuhkan dalam unit rawat inap
(perawatan umum, anak dan kebidanan) RS Stella Maris, adalah
sebagai berikut:
kualifikasi pendidikan:
a. S1 keperawatan
b. DIII keperawatan
c. DIII kebidanan
d. SPK
e. SPS/Pekarya
2. Jumlah ketenagaan ditentukan melalui proses analisis kebutuhan
SDM berdasarkan metode beban kerja (Workload Indicator Staff
Needs) pada masing-masing unit perawatan serta ditetapkan
dalam pola ketenagaan RS Stella Maris Makassar.
3. Evaluasi kinerja SDM dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali
berdasarkan ketentuan DP-II sebagaimana ditetapkan dalam
kebijakan SDM di RS. Stella Maris yang mengacu pada Pokok-
Pokok Kepegawaian Yayasan Ratna Miriam.
4. Seluruh kebijakan SDM di Bagian Rawat Inap Rumah Sakit
didasarkan pada Pokok-Pokok Kepegawaian Yayasan Ratna
Miriam dan Kebijakan Internal RS. Stella Maris yang diatur
dalam PKB.
B. Fasilitas
1. Realisasi kebutuhan fasilitas di Bagian Pelayanan Rawat Inap
Rumah Sakit harus didasarkan pada Anggaran yang telah

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 301


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

direncanakan setiap tahunnya Apabila sangat dubutuhkan,


kebutuhan fasilitas yang belum dianggarkan sebelumnya dapat
direalisasikan berdasarkan persetujuan dari Direksi Rumah Sakit
Stella Maris Makassar.
2. Pemeliharaan dilaksanakan secara berkala setiap 3 (tiga) bulan
sekali
3. Evaluasi terhadap kontinuitas pemanfaatan fasilitas di Bagian
Rawat Inap Rumah Sakit dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan
sekali.
C. Anggaran/Biaya
1. Seluruh kebutuhan operasiona Pelayanan Rawat Inap Rumah
Sakit direncanakan dalam suatu Anggaran Tahunan RS. Stella
Maris
2. Periode Penyusunan Anggaran Tahunan ditetapkan setiap bulan
Juni
3. Biaya operasional yang timbul terkait aktivitas Rawat Inap
merupakan biaya operasional RS. Stella Maris.
D. Waktu Operasional
1. Waktu operasional bagian Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit
dengan sistim 3 shift selama 24 jam dalam setiap hari dengan
krteria:
a. Shift pagi : 07.00-14.00 WITA
b. Shift sore : 14.00-21.00 WITA
c. Shift malam : 21.00-07.00 WITA
Sedamgkan untuk SPS/Pekarya ditetapkan dalam 2 shift yaitu shift
pagi dan sore.
2. Hari non operasional (libur) adalah hari minggu dan hari libur
Nasional yang ditetapkan setiap tahun dan kebijakan RS. Stella
Maris

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 302


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3. Absensi kehadiran di Bagian Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit


menggunakan sistem Absensi Sidik Jari, sebagaimana telah
diberlakukan di RS. Stella Maris
4. Keterlambatan kehadiran SDM akan berimplikasi pada penilaian
kinerja dan ketentuan punishment yang diatur oleh RS. Stella
Maris.
E. Aktivitas
1. Berdasarkan Struktur Organisasi RS. Stella Maris, Bagian
Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit bertanggung jawab kepada
Wadir Perawatan.
2. Dalam menjalankan aktivitasnya, Bagian Pelayanan Rawat Inap
Rumah Sakit berkoordinasi dengan setiap unit/bagian terkait dan
memperoleh persetujuan dari direktur RS.
3. Ruang lingkup aktivitas Bagian Pelayanan Rawat Inap mencakup
Bidang Pelayanan Medis, Medical Record, Administrasi &
Umum.
F. Monitoring, Pelaporan, dan Evaluasi
1. Proses monitoring, pelaporan, dan evaluasi kegiatan Bagian
Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit dilaksanakan setiap 6 (enam)
bulan.
2. Laporan aktivitas Bagian Pelayanan Rawat Inap dipertanggung
jawabkan kepada Wadir Keperawatan RS. Stella Maris dalam
bentuk Laporan Pelaksanaan dan Laporan Evaluasi.
3. Dalam pelaksanaan proses monitoring, Bagian Pelayanan Rawat
Inap Rumah Sakit harus berkoordinasi sebelumnya dengan setiap
unit/bagian terkait.
4. Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan akan ditindaklanjuti
berdasarkan pertimbangan/keputusan Direktur/Wadir
Keperawatan RS. Stella Maris.
G. Standar Prosedur Operasional

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 303


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.6. Unit Radiologi


3.6.1. Organisasi dan Manajemen Instalasi Radiologi
3.6.1.1. Visi
Visi Rumah Sakit Stella Maris adalah “Menjadikan Instalasi Radiologi Yang
Tanggap Terhadap Kebutuhan Pasien dan Lingkungan dengan Memperhatikan Unsur
Bahaya Radiasi Pengion dan Sebagai Rujukan Bagi Rumah Sakit Di Wilayah Sulawesi
Selatan”.

Tabel 114

Uji checklist Visi Rumah Sakit Stella Maris

Instalasi Radiologi Tahun 2013

No Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah pernyataan visi memberikan gambaran yg jelas dari 
kondisi ideal organisasi di masa datang ?
2 Apakah pernyataan visi memiliki pengaruh & menantang ? 

3 Apakah pernyataan visi bersifat singkat & mudah dimengerti ? 

4 Apakah pernyataan visi bersifat menarik bagi karyawan, 


pelanggan, & stakeholders ?
5 Apakah pernyataan visi bersifat tetap sepanjang waktu, selalu up 
to date ?

(Sumber : Data Primer Tahun 2013)

Analisis:

Berdasarkan uji cheklist mengenai pernyataan visi Instalasi Radiologi di


Rumah Sakit Stella Maris Tahun 2013, secara umum visi bersifat jelas visi tersebut telah
memberikan gambaran yang jelas dari kondisi ideal organisasi di masa datang, seperti
halnya yang dijabarkan dalam visi tersebut dimana bentuk pelayanan yang tanggap akan
kebutuhan pasien dan sebagai Rumah Sakit rujukan di Sulawesi Selatan. Selain itu, visi
instalasi radiologi Rumah Sakit Stella Maris dan memberikan gambaran tentang masa
depan yang tentunya memberikan semangat pada customer, stakeholder dan pegawai.
Visi Instalasi Radiologi memiliki pengaruh dan menantang dengan berupaya menjadi
terkemuka dan dapat dipercaya oleh seluruh lapisan masyarakat. Namun visi instalasi

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 304


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Rumah Sakit Stella Maris tidak singkat tapi mudah dimengerti pembacanya. Selain itu,
visi tidak bersifat tetap sepanjang waktu dan tidak selalu up to date

3.6.1.2. Visi
1. Melayani dengan cepat, tepat, ramah dan informative
2. Menjalin kerjasama dengan Instalasi terkait
3. Memelihara peralatan Radiologi agar befungsi optimal

Tabel 115

Uji Checklist Misi Rumah Sakit Stella Maris

Unit Transportasi Tahun 2013

No Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah pernyataan misi menyatakan secara jelas tentang √
manfaat kehadiran organisasi ?

2 Apakah pernyataan misi telah jelas sehingga semua karyawan √


dalam organisasi dapat melihat bagaimana mereka dapat
berkontribusi ?

3 Dapatkah misi itu bertahan terhadap perubahan-perubahan √


dalam administrasi ?

4 Apakah pernyataan misi itu mampu menjawab pertanyaan √


tentang : siapa kita, apa & untuk siapa kita melakukan itu,
& mengapa itu penting ?

5 Apakah pernyataan misi itu mampu memberikan jawaban √


terhadap alasan mengapa kita membelanjakan dana pada usaha-
usaha organisasi, program atau sub program ?

(Sumber : Data Primer Tahun 2013)

Analisis:

Berdasarkan uji checklist mengenai misi instalasi radiologi di Rumah Sakit


Stella Maris, secara misi telah menyatakan manfaat kehadiran organisasi dengan baik
yaitu menyelenggarakan pelayanan radiologi diagnostik. Pernyataan misi jelas tekah
menjabarkan kontribusi karyawan dalam organisasi serta misi itu dapat bertahan terhadap

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 305


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

perubahan-perubahan administrasi karena bersifat umum. Selain itu penjabaran Misi pada
Instalasi Radiologi mampu menjawab pertanyaan tentang siapa kita, untuk siapa kita
melakukan itu dan dapat menjawab pertanyaan mengapa itu penting. Tidak hanya itu,
misi mampu memberikan jawaban terhadap alasan mengapa kita membelanjakan dana
pada usaha-usaha organisasi, program atau sub program

3.6.1.3. Motto
Motto Instalasi Radiologi di Rumah Sakit Stella Maris adalah “Pelayanan
Prima”.

3.6.1.4. Falsafah
Memberikan pelayanan radiodiagnostik imaging secara aman, professional,
optimal sehingga terwujudnya pelayanan radiologi diagnostik prima.

3.6.1.5. Tujuan
1. Memberikan pelayanan medis khususnya di bidang pemeriksaan
radiodiagnostik untuk menunjang diagnosa klinik.
2. Memberikan pelayanan Radiologi tanpa membedakan status dan
golongan.

Tabel 116

Uji Checklist Misi Rumah Sakit Stella Maris

Unit Transportasi Tahun 2013

No Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah tujuan yang ditetapkan mendukung misi & sasaran ? √

2 Apakah tujuan yang ditetapkan itu merefleksikan secara √


spesifik pencapaian yg diinginkan ?

3 Apakah kemajuan menuju pencapaian suatu tujuan dapat √


diukur ?

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 306


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

4 Apakah tujuan yang ditetapkan bersifat agresif menantang, √


namun realistis & dapat dicapai dalam periode perencanaan
& sumber-sumber daya yang tersedia ?

5 Apakah tujuan yang ditetapkan menyatakan suatu hasil, √


bukan suatu aktivitas ?

6 Apakah ada batas waktu untuk pencapaian tujuan tersebut ? √

7 Apakah telah ditetapkan penanggung-jawab pencapaian √


tujuan ?
8 Apakah pencapaian tujuan akan memimpin kepada √
pencapaian sasaran ?

9 Apakah telah ditetapkan paling sedikit satu tujuan untuk √


setiap sasaran yg dirumuskan ?

10 Apakah seseorag yang tidak akrab degan unit anggaran (atau √


program/sub program) memahami maksud dari tujuan yg
ditetapkan ?

(Sumber : Data Sekunder Tahun 2013)

Analisis:

Tujuan Instalasi Radiologi yang ditetapkan mendukung misi dan sasaran


serta merefleksikan secara spesifik pencapaian yang diinginkan. Kemajuan unit menuju
pencapaian suatu tujuan tidak dapat diukur (batas waktu pencapaian). Tujuan yang
ditetapkan tidak bersifat agresif, menantang, realisistis dan dapat dicapai dalam periode
perencanaan dan sumber-sumber daya yang tersedia. Selain itu tujuan yang ditetapkan
tidak menyatakan suatu hasil melainkan suatu aktivitas, tidak menyatakan penanggung
jawab dalam pencapaian tujuan. Namun, pencapaian tujuan tentunya akan mempin
kepada pencapaian sasaran dan apa yang telah ditetapkan paling sedikit satu tujuan untuk
setiap sasaran yang dirumuskan, serta sesorang yang tidak akrab dengan unit memahami
maksud dari tujuan yang ditetapkan.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 307


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.6.1.6. Struktur Organisasi

DIREKTUR
Dr. Thomas Soharto, MMR

WADIR MEDIS
Dr. Frieda Hoesan

KABID PENUNJANG MEDIS


Dr. Frieda Hoesan

KA.INSTALASI RADIOLOGI

Dr. Wayan Suntana,SpRad

KARU. RADIOLOGI

Boedi Handono, AMR

PELAKSANA PERAWAT ADMINISTRASI


RADIOLOGI
M.Saifur R,Amd.Rad Andreas Ferdinata
Bernadus Mbolosi
Hasriadi, Amd.Rad
Ester Wahapi
Marwati Sangkala Ester Wahapi

Agustina Justin Dolang


Gambar 26. Struktur organisasi Unit Radiologi

(Sumber : Buku Pedoman Kerja Instalasi Radiologi Tahun 2013)

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 308


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1014 / Menkes / SK / XI / 2008, setiap instalasi pelayanan radiologi diagnostik ada
struktur organisasi yang mengatur jalur komando dan jalur koordinasi dalam
penyelenggaraan dan pelaksanaan pelayanan radiologi diagnostik. Maka beranjak dari hal
tersebut, Berdasarkan struktur organisasi pada Instalasi Radiologi pada Rumah Sakit
Stella Maris diatas dapat dilihat bahwa merupakan bagian dari penunjang medis yang
dibawahi oleh Direktur dan Wakil Direktur Medis. Kita dapat melihat bahwa Kepala
Bidang Penunjang Medis membawahi secara langsung kepala instalasi radiologi,
sedangkan Kepala Instalasi Radiologi sendiri membawahi Kepala Ruangan Radiologi.
Bagian pelaksana, perawat radiologi, dan administrasi dibawahi langsung oleh Kepala
Ruangan Instalasi Radiologi.

3.6.2. Deskripsi Fisik dan Bangunan Unit Radiologi


Luas Instalasi Radiologi ialah 157m². Instalasi Radiologi terletak di gedung
lama RS. Stella Maris, tepatnya di sebelah kanan ex-pintu masuk utama. Instalasi
Radiologi berada di lantai 1 dasar Rumah Sakit Stella Maris yang letaknya berdekatan
dengan Ruang Personalia, Kamar Operasi, Unit Fisioterapi, dan Ruang perawatan St.
Yoseph. Instalasi Radiologi terdiri beberapa ruang antara lain: ruang USG, ruang CT-
Scan, ruang Foto, ruang tunggu, ruang administrasi, ruang pendaftaran, ruang gelap, dan
ruang dokter.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 309


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Adapun lebih jelasnya, bias dilihat pada denah di bawah ini:

(Gambar 27. Denah Ruang Instalasi Radiologi RS. Stella Maris)

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 310


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 117

Perbandingan Ruangan Instalasi Radiologi RS.Stella Maris dengan Standar


Persyaratan Ruangan Instalasi Radiologi Rumah Sakit Kelas B(Kepmenkes RI No.
1014/MENKES/SK/XI/2008)

No Uraian Standar Kepmenkes Kondisi RS.Stella Ket.


2008 Maris
1 Letak Mudah dijangkau dari Mudah dijangkau dari Memenuh
Unit/Instala IGD,Perawatan Intensive IGD, Ruang Perawatan i Standar
si Care, Kamar Bedah Intensive Care dan juga
Kamar Bedah
2 Peralatan Alat Pemadam Kebakaran Alat pemadam kebakaran Memenuh
Keamanan dan Alarm sesuai dan alarm sesuai i standar
kebutuhan kebutuhan
3 Suhu dan Suhu: 20-24ºC Suhu 21 – 23 ºC Memenuh
Kelembaba Kelembaban: 40-60% Kelembaban 45 – 55 % i standar
n
4 Suhu Alat Sesuai dengan kebutuhan Sesuai dengan kebutuhan Memenuh
alat alat i standar

(Sumber : Data Primer Tahun 2013)

Analisis:

Dapat disimpulkan bahwa Instalasi Radiologi RS.Stella Mais jika


dibandingkan dengan Standar Persyaratan Ruangan Instalasi Radiologi Rumah Sakit
Kelas B (Kepmenkes RI No. 1014/MENKES/SK/XI/2008) telah memenuhi standar, baik
dilihat dari sisi letak unit atau instalasi, peralatan keamanan, suhu dan kelembaban, dan
suhu alat

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 311


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 118

Perbandingan Jenis, Kelengkapan dan Ukuran/Luas Ruangan Instalasi Radiologi


RS.Stella Maris Dengan Standar Persyaratan Jenis, Kelengkapan, dan
Ukuran/Luas Ruangan Instalasi Radiologi Rumah Sakit Kelas B (Kepmenkes RI
No. 1014/MENKES/SK/XI/2008)

Standar Kepmenkes Rumah Sakit


No Uraian Ket
2008 Stella Maris
1 Ketebalan Bata Merah : Tidak dilakukan Tidak
Dinding ketebalan 25 cm dan pengukuran dilakukan
kerapatan 2,2 g/cm³ pengukuran
atau beton : 20 cm
atau setara dengan
22 mm timah hitam
(Pb)
2 Pintu dan 1) Pintu ruangan 1) Dilapisi 1) Memenuhi
Ventilasi Pesawat Sinar X denga timah Standar
dilapisi dengan hitam
timah hitam dengan 2) Ventilasi
ketebalan tertentu setinggi 2m 2) Memenuh
2) Ventilasi setinggi 2 3) Diatas pintu i standar
m masuk ruang
3) Diatas pintu masuk pemeriksaan,
ruang pemeriksaan, dipasang lampu 3) Memenuh
dipasang lampu merah yang i standar
merah yang menyala menyala pada
pada saat pesawat saat pesawat
dihidupkan dihidupkan

3 Sistem Ruangan dilengkapi Ruangan Memenuhi


Pengaturan sistem pengaturan dilengkapi Standar
Udara udara sesuai dengan sistem
kebutuhan pengaturan
udara sesuai
dengan
kebutuhan
4 Sambungan Pada tiap-tiap Pada tiap-tiap Memenuhi
Pb sambungan Pb, dibuat sambungan Pb, Standar
tumpang dibuat tumpang
tindih/overlapping. tindih/overlappi
ng

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 312


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

5 Ruang X- Sesuai Sesuai Memenuhi


Ray kebutuhan/besarnya kebutuhan/besar standar
alat nya alat

6 Ruang CT- 6m x 4m x 3m 4m x 5m x 3m Tidak memenuhi


Scan standar
7 Ruang DSA 8,5m x7,5m x 2,8m - -
8 Ruang 4m x 3m x 2,8m - -
Mammografi
9 Ruang 3m x 2m x 2,8m - -
Panoramic-
cephalometri
10 Ruang USG 4m x 3m x 2,7m 3m x 4m x 4m Tidak memenuhi
standar
11 Ruang MRI 12,5m x 7m x 3,5m - -
12 Ruang Baca 2m x 2m x 2,7m 3m x 3m x m Memenuhi
dan Standar
Konsultasi
Dokter

13 Ruang CR 3m x 3m x 2,8m 2m x 5m x 3m Memenuhi


dan PACS Standar
14 Ruang Ganti 1) Ada disetiap ruang 1) Ada disetiap 1) Memenuhi
Pakaian pemeriksaan ruang standar
2) Luas: disesuaikan pemeriksaan
dengan kebutuhan 2) Luas: 2) Memenuhi
(minimal: 1m x 1,5m disesuaikan standar
dengan
x 2,7m
kebutuhan
15 WC 1) Ada pada tiap ruang 1) Tidak terdapat Memenuhi
pemeriksaan pada semua Standar
ruang
2) 1m x1,5m x 2,7m pemeriksaan
2) 1,5m x 2m x
3m
16 Ruang 2m x 2m x 2,8m 2,5m x 4m x3m Memenuhi
Persiapan Standar
Tindakan
17 Ruang 2m x 2m x 2,8m 2m x 2m x3m Memenuhi
Recovery Standar

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 313


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

18 Gudang Ukuran, suhu dan Ukuran Memenuhi


untuk film kelembapan disesuaikan Standar
dan non film disesuaikan kebutuhan. kebutuhan
tetapi tidak
dilakukan
pengukuran
suhu dan
kelembapan
19 Kamar Gelap 1) Lantai: Tidak - -
menyerap air serta
tidak licin dan
mudah dibersihkan
2) Dinding: berwarna
cerah, mudah
dibersihkan dan
tidak menyerap
air/keramik
20 Ruang Lain 1) Loket 1) Loket 1) Memenuhi
2) Ruang tunggu 2) Ruang standar
tunggu 2) Memenuhi
standar
Sumber : Data Primer, tahun 2013

Analisis:

Ukuran, jenis dan kelengkapan ruangan Instalasi Radiologi RS.Stella Maris


belum memenuhi standar jika dibandingkan dengan Standar Persyaratan Jenis,
Kelengkapan, Ukuran/Luas Ruangan Instalasi Radiologi Rumah Sakit Kelas B
(Kepmenkes RI No. 1014/MENKES/SK/XI/2008). Ruangan yang tidak memenuhi
standar yaitu Ruang USG dan Ruang CT Scan. Namun terdapat juga beberapa ruangan
yang harus ada sesuai dengan persyaratan Instalasi Radiologi Rumah Sakit Tipe B namun
tidak ada, seperti Ruang DSA, Ruang Mammografi, Ruang Panoramic-cephalometri,
Ruang MRI, dan kamar gelap. Selain itu juga, ada beberapa standar yang tidak dilakukan
pengukuran, sehingga tidak bisa diberi kesimpulan memenuhi standar atau belum
memenuhi standar.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 314


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 119

Perbandingan Jenis Peralatan Instalasi Radiologi RS.Stella Maris dengan Standar


Jenis Peralatan Instalasi Radiologi Rumah Sakit Kelas B

(Kepmenkes RI No. 410/MENKES/SK/III/2010)

Jenis Standar Kepmenkes Rumah Sakit


No Ket.
Peralatan 2010 Stella Maris
1 CT Multislice 1 unit 2 unit Memenuhi
(minimal 64 slice Standar
dengan injector,
dilengkapi dengan
work station, DICOM)
3
2 Fluoroskopi 1 unit Tidak ada Belum
(multipurpose Memenuhi
fluoroskopi high Standar
frequency X ray
generator 125 KV)
3 USG 2 unit 2 unit Memenuhi
(multipurpose, color Standar
doppler)
4 Analog X-Ray 3 unit 3 unit Memenuhi
Fixed Unit dan (multipurpose Standar
atau Digital radiografi fungsional)
5 Mobile X-Ray 2 unit 2 unit Memenuhi
(memiliki 2 tuas standar
tangkai tube)
6 Mammography 1 unit Tidak ada Belum
(analog/digital, memenuhi
stereotactic) standar
7 C-arm 1 unit Tidak ada Belum
(analog atau digital) memenuhi
Standar
8 Digital 1 unit Tidak ada Belum
Panoramic/Cep (CCD system, High memenuhi
halometri Tension Generator) standar

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 315


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

9 Dental X-Ray 1 unit Tidak ada Belum


(digital) memenuhi
standar

10 Peralatan Sesuai kebutuhan Ada Memenuhi


Protektif (lead apron, sarung standar
Radiasi tangan, kaca mata,
pelindung tiroid,
pelindung gonad, tabir
mobile)
11 Perlengkapan Sesuai kebutuhan Ada Memenuhi
Protektif (surveimeter, Digital standar
Radiasi Pocket Dosimeter, film
badge)
12 Quality Sesuai kebutuhan Ada Memenuhi
Assurance dan standar
Quality
Control
13 Emergency Kit Sesuai kebutuhan Ada Memenuhi
(peralatan dan obat- standar
obatan)
14 Kamar Gelap Automatic processor 2 Tidak ada Tidak
unit Memenuhi
ID Cammera/Labelling standar
1 unit Tidak ada

15 Alat Pelindung Sesuai kebutuhan Ada Memenuhi


Diri (sarung tangan karet, standar
masker, celemek
plastic, head cap)
16 Viewing Box Sesuai kebutuhan 2 unit Memenuhi
(double bank) standar
Sumber : Data Primer, tahun 2013

Analisis:

Dapat disimpulkan bahwa Instalasi Radiologi RS.Stella Maris belum


memenuhi standar untuk jenis peralatan Instalasi Radiologi Rumah Sakit Kelas B yang
telah ditetapkan oleh Kepmenkes RI No. 1014/MENKES/SK/III/20010, tidak
terdapatnya Fluoroskopi, Mammografi, C-arm,Panoramic-cephalometri, serta Dental X-
Ray.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 316


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.6.3. Deskripsi Kegiatan Unit Radiologi


Instalasi Radiologi menerima pelayanan Radiologi setiap hari dengan waktu
24 jam dengan ketentuan sebagai berikut:
A. Pelayanan pemeriksaan Radiologi tanpa kontras dilakukan 24 jam
B. Pemeriksaan Radiologi dengan kontras, dilakukan hanya pagi hari
jam 07.00-10.00
C. Pemeriksaan CITO dilakukan 24 jam
D. Pemeriksaan bukan CITO untuk Rawat Nginap hanya pagi hari jam
07.00-14.00
E. Pemeriksaan bukan CITO untuk rawat jalan/Gawat Drurat dilakukan
24 jam.
Terdapat dua jenis tindakan yang diterima oleh pasien yaitu tindakan tanpa
persiapan pasien dan tindakan perlu persiapan pasien. Tindakan yang perlu persiapan
pasien dari instalasi radiologi diberi petunjuk terlebih dahulu oleh pegawai radiologi,
kemudian pasien pulang, dan datang kembali ke instalasi radiologi dan menjalani proses
pemeriksaan. Sedangkan tindakan tanpa persiapan pasien, ketika pasien masuk ke
instalasi radiologi, pasien langsung mendapatkan pemeriksaan dan kemudian pulang.
Pemeriksaan pasien di Instalasi radiologi dilakukan berdasarkan prosedur
tetap yang telah dibuat oleh instalasi Radiologi, yaitu :
A. Protap pelayanan radiologi rawat jalan tanpa kontras
B. Protap pelayanan radiologi rawat jalan dengan bahan kontras
C. Protap pelayanan radiologi rawat inap tanpa kontras
D. Protap pelayanan radiologi rawat inap dengan kontras

Adapun Protapnya sebagai berikut:

A. Protap pelayanan radiologi rawat jalan tanpa kontras, meliputi:


1) Surat pengantar/permintaan/konsul dari Dokter (Poli/IGD
atau luar Rumah Sakit) diserahkan kepada petugas loket.
2) Petugas loket membuat slip biaya dan memerima
pembayaran sesuai daftar tarif jenis pemeriksaan Radiologi
yang diminta.
3) Pasien datang ke Instalasi Radiologi dengan membawa surat
pengantar/konsul dokter dan slip biaya tanda pelunasan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 317


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

4) Petugas administrasi Instalasi Radiologi menerima surat


pengantar/konsul dokter + slip biaya tersebut, dismpan oleh
petugas tersebut. Satu lembar Slip biaya, dikembalikan
kepada pasien
5) Pasien diberi informasi tentang tindakan yang akan
dilakukan oleh petugas
6) Petugas Radiologi membuat foto X-Ray sesuai permintaan
dokter yang mengirim
7) Hasil pemeriksaan ditandai dengan jelas, diberi nomor,
nama, umur, kelamin, alamat, tanggal pemeriksaan, nama
dokter pengirim.
8) Hasil pemeriksaan dibaca/di interpretasi oleh Dokter
Spesialis Radiologi Rumah Sakit, dibuatkan jawaban hasil
pemeriksaan
9) Hasil interpretasi dibuat rangkap 2, satu untuk arsip dan yang
asli untuk pasien untuk diserahkan kepada dokter pengirim
10) Hasil foto diambil keesokan harinya pada instalasi Radiologi
oleh pasien/keluarga.

B. Protap pelayanan radiologi rawat jalan dengan bahan kontras


1) Pasien dari atau bukan Poli/IGD Rumah Sakit, langsung
datang ke Instalasi Radiologi, membawa Surat
Pengantar/Konsul Dokter
2) Petugas Radiologi memberi informasi kepada pasien tentang
persiapan pemeriksaan, waktu pemeriksaan, dan biaya
pemeriksaan yang diminta
3) Setelah persiapan, pasien dating ke Instalasi Radiologi pada
hari, jam yang telah ditetapkan
4) Pasien diberi informasi tentang tindakan yang akan
dilakukan oleh petugas
5) Petugas Radiologi membuat foto X-Ray permintaan dokter
yang mengirim

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 318


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

6) Selesai di foto, petugas adminstrasi radiology membuat slip


biaya
7) Pasien diantar oleh petugas radiology untuk pembayaran
8) Setelah itu, pasien boleh pulang
9) Hasil pemeriksaan ditandai dengan jelas, diberi nomor,
nama, umur, kelamin, alamat, tanggal pemeriksaan, nama
dokter pengirim
10) Hasil interpretasi dibuat rangkap dua, satu untuk arsip dan
yang asli untuk pasien diserahkan kepada dokter pengirim
11) Hasil foto diambil keesokan harinya pada Instalasi Radiologi
oleh pasien/keluarga

C. Protap pelayanan radiologi rawat inap tanpa kontras


1) Petugas unit perawatan menyampaikan pemberitahuan
tentang adanya permintaan pemeriksaan foto kepada instalasi
radiologi
2) Pasien diantar oleh perawat dengan membawa Status
Penderita yang sudah ada permintaan pemeriksaan foto oleh
dokter
3) Status diserahkan kepada petugas penerima Instalasi
Radiologi.
4) Petugas Radiologi membawa Status tersebut ke ruang
pemeriksaan
5) Pasien diantar masuk ke ruang pemeriksaan oleh perawat
tersebut
6) Pasien diberi informasi tentang tindakan yang akan
dilakukan
7) Petugas radiology membuat foto X-Ray sesuai permintaan
dokter yang mengirim
8) Petugas Radiologi menulis Nomor foto pada status pasien
9) Kemudian petugas administrasi Radiologi:
10) Memberi stempel pada status sebagai tanda telah dilakukan
pemeriksaan foto X-Ray

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 319


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

11) Menyalin data pasien pada formulir permintaan foto


12) Mencatat data pasien pada buku pemeriksaan radiology
13) Membuat slip biaya 3 rangkap:
a) Rangkap 1 & 2 disetor ke tata rekening
b) Rangkap ke 3 sebagai arsip instalasi Radiologi
14) Pasien diantar kembali ke ruamg perawatan oleh perawat
bersama status pasien
15) Hasil peeriksaan, diantar keesokan harinya oleh petugas
radiology ke unit perawatan

D. Protap pelayanan radiologi rawat inap dengan kontras


1) Petugas unit perawatan menyampaikan pemberitahuan
tentang adanya permintaan pemeriksaan foto kepada Instalasi
Radiologi
2) Perawat Unit tersebut, membawa status pasien (buku pasien)
ke Instalasi Radiologi
3) Petugas Radiologi meneliti permintaan pemeriksaan pada
status
4) Kemudian menentukan/menyampaikan:
a) Waktu pelaksanaan pemeriksaan
b) Keterangan tentang persiapan pasien
5) Pada waktu yang telah ditetapkan, pasien diantar oleh
perawat dengan membawa status penderita yang sudah ada
permintaan pemeriksaan foto oleh dokter
6) Status diserahkan kepada Petugas Penerima Instalasi
Radiologi
7) Petugas Radiologi membawa status tersebut ke ruang
pemeriksaan
8) Pasien diantar masuk ruang pemeriksaan, oleh petugas
tersebut.
9) Pasien diberi informasi tentang tindakan yang akan
dilakukan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 320


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

10) Petuags Radiologi membuat foto X-Ray sesuai permintaan


dokter yang mengirim
11) Petugas Radiologi menulis nomor foto pada status pasien
12) Kemudian petugas administrasi radiologi:
a) Memberi stempel pada status sebagai tanda telah
dilakukan pemeriksaan foto X-Ray
b) Menyalin data pasien pada formulir permintaan foto
c) Mencatat data pasien pada buku pemeriksaan
radiologi
d) Membuat slp biaya, 3 rangkap
1. Rangkap 1 & 2 disetor ke tata rekening
2. Rangkap ke 3 sebagai arsip Instalasi
Radiologi
3. Pasien diantar kembali keruang Perawatn
oleh perawat bersama status pasien
4. Hasil pemeriksaan diantar keesikan harinya
oleh petugas Radiologi ke unit perawatan

Penggambaran (deskripsi kegiatan di instalasi Radiologi meliputi:

ii.Radiografi Konvensional Tanpa Kontras


( Jadwal Pemeriksaan Jam 07.00 – 21.00 Wita ( diluat jam kerja
cito)
1) Radiografi Thorax PA
2) Radiografi Thorax lateral
3) Radiografi Kepala Ap / Lat
4) Radiografi Mastoid
5) Radiografi Sinus 2 posisi (Waters / Lateral)
6) Radiografi Sinus 3 posisi (Waters/ Lateral/ Caddwel)
7) Radiografi Mandibula AP / Lat
8) Radiografi Temporo madibula Joint
9) Radiografi Cervikal 2 posisi ( AP /
10) Radiografi Cervikal 4 posisi (AP/ Lat/ Oblique kanan / kiri)

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 321


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

11) Radiografi BNO polos


12) Radiografi BNO 2 posisi
13) Radiografi BNO 3 posisi
14) Radiografi Thoracolumbal AP / Lat
15) Radiografi Lumbosacral AP / Lat
16) Radiografi Pelvis
17) Radiografi Shoulder Joint (Bahu)
18) Radiografi Humerus
19) Radiografi Clavicula
20) Radiografi Manus
21) Radiografi Antebrahi
22) Radiografi Hip Joint
23) Radiografi Femur
24) Radiografi Lutut
25) Radiografi Cadiografi Ankle Joint ( Sendi Kaki)
26) Radiografi Pedis
27) Radiografi Wrist Joint
28) Radiografi Scapula
29) Radiografi Coxigis
30) Radiografi Sacrum
31) Radiografi Artresia Ani
32) Bone Survey

iii. Radiografi Konvensional Dengan Kontras


( Jadwal Pemeriksaan Jam 07.00 – 14.00 Wita)
1) Radiografi OMD
2) Radiografi Colon Inloop
3) Radiografi HSG
4) Radiografi BNO IVP
5) Radiografi Uretro Cystogram
6) Radiologi Myelografi
7) Radiografi RPG
8) Radiografi Cor Analysa

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 322


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

9) Radiografi Barium Follow Throuh (usus halus)


10) Radiografi Fistulografi

iv. Radiografi Interkonvensional


( Jadwal Pemeriksaan Jam 07.00 – 14.00 Wita ( diluar jam kerja cito))
1) CT Scan Kepala tanpa dengan kontras
2) CT Scan Sinus Paranasalis
3) CT Scan Orbita
4) CT Scan Nasopharing
5) CT Scan Cervikal
6) CT Scan Thyroid
7) CT Scan Larinx / Pita suara
8) CT Scan Thorax
9) CT Scan Thoracal
10) CT Scan Lumbosacral
11) CT Scan Pelvis
12) CT Scan Ekstrimitas
13) CT Scan Abdomen
14) CT Scan Urografi

v.Ultrasonografi
(Jadwal Pemeriksaan Jam 07.00 – 14.00 Wita (diluar jam kerja cito))
1) USG Abdomen
2) USG Ginekologis
3) USG Obstetris
4) USG Thyroid (Leher)
5) USG Mammae
6) USG Kepala
7) USG Pelvis
8) USG Scrotum
9) Echocardiografi
Adapun bentuk kegiatan pelayanan di unit radiologi di Rumah Sakit Stella Maris
di dasarkan pada PERMENKES 2012 adalah sebagai berikut:

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 323


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 120
Analisis Kegiatan Peraturan Meneteri Kesehatan 2012
Dengan Pelayanan di Rumah Sakit Stella Maris
Tahun 2013

Jenis Indikator Standar


Rumah Sakit
Pelay Kepmenkes Ket
Jenis Uraian Stella Maris
anan 2012
Input 1. Pemberi Dokter Memiliki Dokter Meneuhi
pelayanan Spesialis Spesialis Standar
Radiologi Radiologi, Radiologi dan
Radiografer Radiografer

2. Ketersediaan Sesuai kelas Sesuai dengan Memenuhi


fasilitas dan Rumah Sakit kelas Rumah Standar
peralatan sakit Stella
radiografi Maris
Pelayanan Radiologi

Proses 3. Waktu tunggu ≤ 3 jam ≤ 3 jam Memenuhi


hasil pelayanan Standar
foto thorax
4. Kerusakan foto ≤ 2% ≤ 2% Memenuhi
Standar
5. Tidak terjadinya 100% 100 % Memenuhi
kesalahan Standar
pemberian label

Output 6. Pelaksana Dokter Dokter Spesialis Memenuhi


Ekspertisi hasil Spesialis Radiologi Standar
pemeriksaan Radiologi
radiologi
Outco 7. Kepuasaan ≥ 80% ≥ 80% Memenuhi
me pelanggan Standar

Maka, berdasarkan data tabel diatas, mengenai Standarisasi bentuk kegiatan


pelayanan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Rumah Sakit Tahun 2012, maka
dapat disimpulkan bahwa bentuk kegiatan pelayanan di Unit Radiologi RSSM telah
memenuhi standar yang sesuai dengan PERMENKES 2012.
Berikut ini merupakan tabel mengenai program kerja di tahun 2012, dimana
meliputi program kerja SDM ( rekriuitmen, orientasi, dan diklat PARI), program kerja
mengenai fasilitas (pemeliharaan kalibrasi), dan pengendalian mutu.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 324


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 121
Program Kerja Unit Radiologi Rumah Sakit Stella Maris
Tahun 2012

No Program Kerja Tujuan Sasaran Target

1 SDM

1. Unit Rekrutmen Meningkatkan ketersediaan DIII ATRO 3 orang


SDM di Radiologi
2. Orientasi Untuk mengetahui tugas, DIII ATRO yang 3 orang
tanggung jawab, kewajiban, baru
dan hakknya
3. Diklat PARI Untuk meningkatkan Semua pegawai 2 kali satu
pelayanan khusunya di radiologi tahun
Instalasi Radiologi
2 Fasilitas Untuk mendapatkan hasil CT Scan He 1 unit
Pemeliharaan yang lebih akurat Speed Dual
X Ray General 1 unit
Purpose
X ray Mobile 2 unit
Unit
USG 1 unit
3 Pengendalian Untuk mendapatkan mutu Semua pegawai SOP
mutu pemeriksaan RS. Stella Maris Pelayanan
Pemantapan mutu Radiologi
internal
Pemantapan mutu Untuk meningkatkan mutu Radiologi RS. SOP
eksternal pemeriksaan Stella Maris Pelayanan
Radiologi
Rapat evaluasi Untuk menilai kinerja Semua pegawai 10 orang
radiologi RS.
Stella Maris
( Sumber: Data Sekunder 2012)

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 325


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Analisis

Berdasarkan hasil tabel diatas mengenai program kerja unit radiologi Rumah
Sakit Stella Maris pada tahun 2012, dapat dilihat, bahwa RSSM masih memerlukan SDM
untuk menunjang kegiatan pelayanan di dalamnya, selain itu juga untuk meningkatkan
kualitas pelayanan, maka dilakukan orientasi dan diklat PARI di dalamnya. Tidak hanya
itu, pengendalian mutu tetap dilakukan dimana bersandar pada SOP (Standar Operasional
Procedure) yang berlaku.

3.6.3.1.1. Program Rekruitmen SDM Tahun 2012


A. Pendahuluan
Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor produksi yang
utama di dalam menjalankan aktivitas suatu organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan SK Direktur
No. 2879DIR.SM.SK.X.2011 telah menetapkan standar pola
ketenagaan di Rumah Sakit Stella Maris Makassar.

B. Tujuan Pelaksanaan Program


1. Tujuan Umum
Untuk memperoleh Sumber Daya Manusia (SDM) dengan
kualitas yang ditunjang oleh tingkat kualifikasi pendidikan
dan keahlian (skill) yang sesuai dengan kebutuhan di instaasi
Radiologi Rumah Sakit Stella Maris Makassar.
2. Tujuan Khusus
a) Memenuhi kebutuhan ketenagaan di Instalasi
Radiologi untuk mengoptimalkan pelayanan kepada
pasien atau pelanggan (customer)
b) Meningkatkan inovasi jasa terkait dengan pelayanan
di Rumah Sakit sesuai dengan kebutuhan pasien atau
pelanggan (customer)
c) Tercukupinya kebutuha tenaga dari setiap unit
pelayanan dapat meningkatkan waktu respon dalam

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 326


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

melayani kebutuhan pasien atau pelanggan


(customer).

C. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Adapun uraian kegiatan terkait program rekrutmen SDM di Instalasi
Radiologi dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Kegiatan Pokok
Melakukan rekrutmen berdasarkan pola ketenagaan di
Instalasi Radiologi yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit
Stella Maris Makassar

2. Rincian Kegiatan
Melakukan proses seleksi ketenagaan, meliputi:
1. Berkas
2. Kognitif / Psikologi
3. Kompetensi
3. Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil seleksi
4. Melakukan rekrutmen terhadap SDM yang lulus seleksi
5. Melengkapi proses administrasi kepegawaian di Rumah
Sakit.
6. Cara Melaksanakan Kegiatan
a) Menentukan jadwal pelaksanaan rapat evaluasi
b) Membuat informasi yang bersifat undangan rapat
evaluasi
c) Menyiapkan kelengkapan rapat evaluasi

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 327


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 122

Perbandingan Pengembangan tenaga/staf Instalasi Radiologi

Rumah Sakit Stella Maris dengan Rumah Sakit Kelas B

(Kepmenkes RI No. 1014/MENKES/SK/XI/2008)

Standar
No Kepmenkes Uraian RS.Stella Maris Ket.
2008
1 Peningkatan Dilakukan setelah Melakukan analisa Memenuhi
Jumlah Tenaga analisa beban kerja beban kerja dan Standar
dalam unit radiologi kemudian merekrut 2
diagnostik sesuai orang Radiografer.
dengan standar di atas
dan disesuaikan juga
dengan rencana
pengembangan unit
tersebut

2 Peningkatan 1) Kursus atau a.Kegiatan Memenuhi


Kemampuan seminar Pendidikan Standar
dan 2) Pendidikan formal Berkelanjutan
Keterampilan 3) Pendidikan 1. Fisika Medik
Tenaga penyegaran b. Kegiatan
kembali dalam Pelatihan/Seminar/
bidang Workshop
keselamatan dan 1. Pelatihan CR
kecelakaan radiasi 2. Pelatihan K3
dan quality control. 3. Seminar
PARI`

(Sumber: Data RS Stella Maris 2012)

Analisis:

1. SK Direktur No.2879.DIR.SM.SK.X.2011 telah menetapkan standar pola


ketenagaan di RS Stella Maris Makassar. Adapun perhitungan pola
ketenagaan tersebut dilakukan dengan analisis beban kerja di setiap unit
terkait. Berdasarkan pola ketenagaan tersebut, Instalasi Radiologi masih
membutuhkan penambahan SDM untuk mengoptimalkan pelayanan di RS.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 328


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Oleh karena itu dilakukan Rekrutmen pada bulan Desember tahun 2011
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
2. Instalasi Radiologi Rumah Sakit Stella Maris memiliki Kebijakan
Pengembangan Staf, Pendidikan dan Pengendalian Mutu yang menjelaskan
bahwa staf unit kerja, ditugaskan secara selektif untuk mengikuti pelatihan,
seminar/symposium, dan kegiatan sejenisnya. Instalasi Radiologi
mengajukan rencana pendidikan berkelanjutan dan
pelatihan/seminar/workshop ke Bagian Pengembangan SDM beserta
kerangka acuan pelaksanaannya.Bagian pengembangan SDM membuat
rekapitulasi terkait rencana pendidikan dan pelatihan dari Instalasi
Radiologi terkait dan memuatnya dalam perencanaan Pengembangan SDM
di RS. Penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pelatihan yang telah
disetujui oleh Direktur RS Stella Maris akan difalitasi oleh bagian
pengembangan SDM dan dikoordinasikan dengan Instalasi/Bagian/Bidang
terkait. Pendidikan dan pelatihan yang direncakan Instalasi Radiologi telah
berjalan sesuai jadwal yang ditentukan

3.6.3.1.2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Tabel 123

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Rekruitmen dan Orientasi SDM Instalasi Radiologi


Rumah Sakit Stella Maris Tahun 2012

Jenis Bulan ke- ( Tahun 2012)


No
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Seleksi 
2 Rekomendasi 
3 Rekrutmen 
4 Orientasi      
(Sumber: Data Sekunder2012

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 329


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 124
Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan terkait dengan program Peningkatan
Kemampuan dan Keterampilan Tenaga
Instalasi Radiologi Tahun 2012

Jenis Bulan ke- (tahun 2012)


No
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pertemua
           
n pagi
setiap
hari
2 Pertemua
n
sewaktu-
waktu

3 Pertemua   
n 4 bulan
sekali

(Sumber: Data RS Stella Maris 2012)

Analisis

Berdasarkan hasil tabel diatas, mengenai jadwal pelaksanaan kegiaan terkait


dengan program peningkatan dan keterampilan tenaga instalasi radiologi tahun 2012
dapat dilihat bahwa kegiatan pertemuan pagi setiap hari rutin dilakukan disetiap
bulannya. Tidak hanya itu, untuk pertemuan di setiap 4 bulan diadakan pada bulan
pertama, ketiga, dan bulan kedelapan sepanjang tahun 2012.

3.6.3.1.3. Rencana Pelaporan dan Evaluasi


Kegiatan rencana pelaporan dan evaluasi di RS. Stella Maris meliputi:

A. Pelaporan dan evaluasi program ini dilakukan dengan didasarkan


pada sasaran dan trget yang telah ditetapkan
B. Kegiatan pelaporan dan evaluasi program ini dilakukan 3 (tiga) kali
dalam setahun

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 330


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

C. Hasil evaluasi program ini merupakan dasar bahan acuan untuk


menyusun program selanjutnya di Instalasi Radiologi Rumah Sakit
Stella Maris

3.6.3.1.4. Pencatatan Pelaporan dan Evaluasi


Pencatatan pelaporan dan evaluasi, meliputi:
A. Hasil evaluasi program ini disampaikan ke Wadir Penunjang Medis
B. Hasil evaluasi program ini dijadikan sebagai bahan acuan untuk
program selanjutnya.

3.6.4. Kinerja Kegiatan Unit Radiologi

Tabel 125

Perbandingan Jumlah Pemeriksaan Radiologi RS. Stella Maris

Tahun 2010 - 2012

Tahun

No Jenis Pemeriksaan 2010 2011 2012


N % N % N %
1 Foto tanpa bahan kontras 5263 50.61 6751 47.9 6071 51.67

2 Foto dengan bahan kontras 139 1.34 197 1.39 165 1.36

3 CT-Scan 2100 20.19 3625 25.74 2421 20.61

4 USG 2684 25.82 3512 24.97 3561 26.36

5 Foto Gigi 213 2.04 0 0 0 0

Total 10399 100 14085 100 12218 100


(Sumber : Data RS Stella Maris Tahun 2011)

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 331


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Analisis:

Berdasarkan hasil tabel diatas, mengenai kinerja pelayanan di Unit Radiologi


RS. Stella Maris, meliputi jenis pemeriksaan foto tanpa bahan kontras, foto dengan bahan
kontras, CT-Scan, pemeriksaan usg, dan foto gigi. Dapat dilihat bahwa:

A. Jenis pemeriksaan Foto tanpa bahan kontras mengalami trend


fluktuasi, dimana dari tahun 2010 hingga 2011 terjadi penurunan dari
50.61% menjadi 47.9%, dan dari tahun 2011 hingga 2012 terjadi
peningkatan, dari 47.9% menjadi 51.67%.
B. Jenis pemriksaan foto dengan bahan kontras mengalami trend
fluktuasi, dimana dari tahun 2010 hingga 2011 terjadi peningkatan
1.34% menjadi 1.39% dan dari tahun 2011 hingga 2012 terjadi
1.39% menjadi 1.34%.
C. Jenis pemeriksaan CT-Scan mengalami trend fluktuasi, dimana dari
tahun 2010 hingga 2011 terjadi mengalami peningkatan 20.19%
menjadi 25.74% dan dari tahun 2011 hingga 2012 terjadi penurunan
dari 25.74% menjadi 20.61%.
D. Jenis pemeriksaan USG mengalami trend fluktuasi, dimana dari
tahun 2010 hingga 2011 terjadi penurunan 25.82% menjadi 24.97%
dan dari tahun 2011 hingga 2012 terjadi peningkatan dari 24.97%
menjadi 26.36%.
E. Jenis pemeriksaan foto gigi, dimana jumlah pemeriksaan hanya
terdapat di tahun 2010 dimana berjumlah 213 (2.04%).

Tabel 126

Perbandingan Jenis Pemeriksaan Radiologi Diagnostik RS Stella Maris Dengan


Standar Jenis Pemeriksaan Radiologi Diagnostik

Rumah Sakit Kelas B (Kepmenkes RI No. 1014/MENKES/SK/XI/2008)

No Standar Kepmenkes RI 2008 RS Stella Maris


1 Sistem gastro intestinalis dan hepatobiliaris 

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 332


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2 Sistem urogenital 
3 Sistem respiratorius 

4 Sistem reproduksi 
5 Organ superficial (mammae, thyroid, parotis dll) 
6 Sistem musculoskeletal 
7 Sistem limpatik 
8 Sistem saraf 
9 Sistem kardiovaskuler 
(Sumber: Data Sekunder 2012)

Analisis

Berdasarkan hasil tabel diatas mengenai perbandingan jenis pemeriksaan


radiologi diagnostik Rumah Sakit Stella Maris dengan Standar Jenis Pemeriksaan
Radiologi Diagnostik Rumah Sakit Kelas B, dapat dilihat bahwa RS. Sella Maris telah
memenhi standar sesuai dengan Standar Kepmenkes 2008.

3.6.5. Sumber Daya Manusia Unit Radiologi


Bagan dan komponen dalam struktur organisasi disesuaikan dengan jenis
kegiatan yang dilakukan dan disesuaikan dengan kondisi serta struktur organisasi induk
sarana pelayanan kesehatan tersebut.
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Instalasi dapat dibantu oleh
koordinator yang jenis dan jumlahnya disesuaikan dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan tanpa meninggalkan unsur efisiensi dan efektivitas. Bagan struktur
organisasi dan uraian tugas masing-masing tenaga ditetapkan dan disahkan oleh Pimpinan
atau Direktur sarana pelayanan kesehatan tersebut.

Pimpinan Instalasi Radiologi diutamakan seorang spesialis radiologi yang


diangkat oleh Direktur Rumah Sakit setelah mendapatkan pertimbangan dari Kelompok
Staf Medik Fungsional Radiologi (KSMF).

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 333


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 127

Perbandingan Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Stella Maris dengan Standar
Persyaratan Sumber Daya Manusia Instalasi Radiologi Rumah Sakit Kelas B
(Kepmenkes RI No. 1014/MENKES/SK/XI/2008)

Jumlah Tenaga
Jenis Tenaga Standar Keterangan
Kepmenkes RS.Stella Maris
2008
Spesialis Radiologi 2 orang 2 orang Memenuhi Standar
(Memiliki SIP)
Radiografer (D III 2 orang / alat 5 orang untuk 3 Belum Memenuhi
Teknik Radiologi & alat Standar
memiliki SIKR)
Petugas Proteksi 1 orang 1 orang Memenuhi Standar
Radiasi (PPR)
Medik(Tingkat I
&Memiliki SIB)
Fisikawan Medik (D 1 orang - Belum memenuhi
IV / S1) Standar

Tenaga Elektromedis 1 orang 1 orang Memenuhi Standar


(DIII ATEM)

Perawat (DIII 3 orang Memenuhi Standar


Keperawatan & 2 orang
memiliki SIP)
Tenaga Administrasi 2 orang 2 orang Memenuhi Standar

(Sumber: Data Primer 2013)

Analisis:

Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa jumlah Sumber Daya Manusia
di Instalasi Radiologi belum memenuhi standar, tentunya hal ini akan berdampak pada
penurunan kepuasan pasien terhadap pelayanan yang disediakan. Jumlah tenaga ( SDM )
yang memenuhi standar persyaratan Sumber Daya Manusia Instalasi Radiologi Rumah
Sakit Stella Maris yakni jumlah tenaga seperti Spesialis Radiologi, Petugas Proteksi
Medik, Tenaga Elektromedis, dan Perawat, dan Tenaga Administrasi. Namun disamping
itu, tidak terdapat Fisikawan Medik serta, kurangnya jumlah Radiografer menyebabkan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 334


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Instalasi Radiologi belum memenuhi standar sumber daya manusia untuk Rumah Sakit
Tipe B sesuai Kepmenkes RI No. 1014/MENKES/SK/XI/2008).

3.6.5.1.1. Uraian Tugas dan Wewenang


A. Penanggung Jawab Instalasi Radiologi
1. Nama Jabatan :
Kepala Instalasi radiologi
2. Spesifikasi :
Dokter spesialis radiologi
3. Atasan langsung :
Wakil Direktur Medis
4. Tugas Pokok :
Menyelenggarakan kegiatan pelayanan Radiodiagnostik
penyakit melalui pemeriksaan secara radiologi baik dengan
radiasi pengion maupun radiasi non pengion.
5. Uraian Tugas :
a) Mempelajari program pelayanan radiodiagnostik,
kebijakan direktur, rencana kerja Penunjang Medis
dan pendidikan
b) Mengawasi dan menilai mekanisme kerja tugas
bawahan di lingkungan Instalasi Radiologi melalui
laporan atau pemeriksaan langsung hasil kerja
bawahan untuk mengetahui adanya permasalahan
dan memberi petunjuk cara penyelesaiannya secara
efektif dan efisien.
c) Mengawasi serta bertanggung jawab atas semua
tindakan yang dilakukan di instalasi radiologi
d) Bekerjasama dengan bidang lain (instansi lain)
e) Memantau disiplin kerja, absensi dan prestasi kerja
jajaran bawahanya
f) Menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 335


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

g) Ikut serta mengusahakan kesejahteraan yang


memadai bagi jajaran dibawahnya
h) Mengadakan pertemuan berkala dengan staaf
instalasi radiologi
6. Tugas Teknis :
a) Memantau dan mengkoordinasikan proses
Pendidikan dan Penelitian
b) Mengarahkan, koordinasi dengan Instalasi terkait
c) Mengawasi Inventarisasi persediaan
barang/obat/ATK/alat kesehatan dan lain- lain
d) Menganalisis dan menyusun Jadwal kegiatan
e) Menganalisis usulan rencana Jadwal kegiatan staff
f) Mengawasi ketertiban, keamanan dan kebersihan
Instalasi
g) Mengawasi dan melaksanakan tugas pelayanan
radiologi
h) Mengevaluasi penerapan teknik terapi secara berkala
untuk program pendidikan berkelanjutan

B. Kepala Ruang Instalasi Radiologi


1. Nama Jabatan :
Kepala Ruang Instalasi Radiologi
2. Spesifikasi :
D III APRO/ATRO
Pengalaman kerja sebagai penyelia radiologi (radiografer)
minimal 5 tahun
3. Atasan langsung :
Kepala Instalasi radiologi
4. Tugas Pokok :
Membantu penaggung jawab radiologi dalam pengelolaan
pelayanan radiologi, penyusunan anggaran dan rencana
kerja.
5. Uraian Tugas :

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 336


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

a) Mengatur tenaga radiografer, perawat, administrasi


yang ada di Instalasi
b) Menyusun rencana kerja dan anggaran sesuai arahan
kepala instalasi
c) Mengatur dan mengawasi cuti staf di instalasi
radiologi
d) Mengatur tenaga On Call yang ada di instalasi
radiologi
e) Memberikan pengarahan kepada staff yang ada di
Instalasi radiologi
f) Sebagai Mediator dalam mensosialisasikan
kebijakan–kebijakan yang dibuat oleh Penanggung
Jawab Instalasi ke instalasi terkait di lingkungan RS
Stella Maris
g) Mengendalikan mutu pelayanan instalasi radiologi
dengan melakukan program peningkatan mutu
meliputi:
1. Kotak Saran
2. Angket kepuasan pelanggan
3. Waktu tunggu hasil pelayanan Foto
Radiologi 24 jam
4. Kejadian kegagalan pelayanan rontgen
h) Mengendalikan ketenagaan (disiplin, keterampilan,
ilmu dan teknologi )
i) Melaksanakan fungsi evaluasi yang meliputi :
2. Mengevaluasi penampilan kinerja staf setiap
tahun
3. Mensupervisi langsung kegiatan di instalasi
radiologi
4. Memonitoring kelancaran pelayanan di
instalasi radiologi

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 337


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

5. Memantau dan mengevaluasi pemeliharaan


pesawat rontgen, USG, CT Scan, dan mesin
processing

C. Pelaksana Radiologi (Radiografer)


1. Nama Jabatan :
Pelaksana Instalasi Radiologi
2. Spesifikasi :
Penata Rongten (D – III ATRO)
3. Atasan langsung :
Kepala Ruangan Instalasi Radiologi
4. Tugas Pokok :
Melakukan kegiatan radiologi yang meliputi pemeriksaan
konvensional tanpa dan dengan kontras dan pemeriksaan CT
Scan tanpa dan dengan kontras dibawah pengawasan
spesialis radiologi.

5. Uraian Tugas
a) Melakukan pemeriksaan konvensional tanpa kontras
sesuai standar profesi
b) Melakukan pemeriksaan CT Scan tanpa dan dengan
kontras sesuai standar profesi di bawah penagawasan
spesialis radiologi
c) Melakukan tindakan teknik pemeriksaan radiologi
dengan bahan kontras dibawah pengawasan spesialis
radiologi
d) Melakukan tindakan proteksi radiasi
e) Membantu kegiatan pencatatan pasien
f) Menata, memelihara kemampuan dan ketrampilan
dalam pelaksanaan/pemberian pelayanan radiologi

D. Perawat Radiologi
1. Nama Jabatan :

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 338


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Perawat Radiologi
2. Spesifikasi :
D III Keperawatan
3. Atasan Langsung
Kepala Ruang instalasi Radiologi
4. Tugas Pokok :
Membantu penyelenggaraan radiologi terutama pada saat
USG, Echocardiologi dan HSG serta membantu dalam
kegiatan administrasi.

5. Uraian Tugas :
a) Membantu dan menyusun laporan kegiatan
pelayanan ( harian, bulanan, dan tahunan )
b) Menghubungi ruangan perawatan dan membawa
pasien ke instalasi radiologi untuk dilakukan
tindakan seperti USG, Echocardiologi dan HS
c) Meminta alat dan bahan medis dan non medis ke
Logistik termasuk obat – obatan life saving dan
bahan kontras ke instalasi radiologi
d) Mendampingi dokter radiologi dalam melakukan
tindakan USG, Echocardiologi dan HSG

E. Administrasi
1. Nama Jabatan :
Administrasi Instalasi Radiologi
2. Spesifikasi :
Lulusan SMA/SMU
3. Atasan langsung : Kepala Ruang Instalasi Radiologi
4. Tugas Pokok :
Melakukan kegiatan administrasi yang meliputi : pencatatan
pendaftaran pasien, pengambilan hasil dan pengarsipan.
5. Uraian Tugas :

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 339


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

a) Membuat dan menyusun laporan kegiatan pelayanan


radiologi harian, bulanan dan tahunan
b) Membuat daftar inventaris barang
c) Memesan dan mengambil peralatan di Logistik
sesuai kebutuhan instalasi Radiologi
d) Membuat laporan bulanan pemakaian peralatan (alat
rumah tangga ,ATK, alat kesehatan) ke bagian
akuntansi
e) Membuat laporan kegiatan Instalasi Radiologi setiap
bulan

3.6.6. Kebijakan – Kebijakan Unit Radiologi

Kebijakan – kebijakan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Stella Maris,


meliputi:

A. Kebijakan Sumber Daya Manusia (SDM)


1. Isi Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Direktur
Tentang Pembentukan Unit Pelayanan Instalasi Radiologi
RSSM :
a) Membentuk suatu unit pelayanan khusus yang
bertugas untuk menyelenggarakan pelayanan
Radiologi di Rumah Sakit Stella Maris guna
memberikan pelayanan prima bagi konsumen atau
pengguna jasa Radiologi.
b) Unit Pelayanan Radiologi Rumah Sakit Stella Maris
bertugas membantu direktur RSSM dalam
mengkoordinir :
1. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan
professional dibidang Radiologi. Pelayanan
yang dicakup meliputi pelayanan
pencegahan, pengobatan dan rehabilitasi
pasien.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 340


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2. Pelaksanaan pengembangan pelayanan


Radiologi sebagai rumah sakit rujukan di
wilayah kerjanya.
c) Unit Pelayanan Radiologi Rumah Sakit Stella Maris
meliputi :
1. Poliklinik Umum
2. Poliklinik Spesialis
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Ruang bersalin
5. Ruang Rawat Inap
6. Ruang Rawat Jalan
7. MCU
8. Pasien Langsung Penunjang

d) Unit Pelayanan Radiologi Rumah Sakit Stella


Maris dikoordinir oleh suatu Tim Pelayanan
Radiologi.
e) Masalah yang ditemukan dalam memberikan
pelayanan Radiologi agar dibicarakan dengan
Komite Medik
f) Unit pelayanan Radiologi Rumah Sakit Stella
Maris bertanggung jawab kepada Direktur
Medik dan Keperawatan

B. Kebijakan Bagan Organisasi dan UTW


1) Isi Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Direktur tentang
Bagan Organisasi dan UTW Instalasi Radiologi RSSM :
a) Membentuk Bagan Organisasi Instalasi Radiologi
sehingga memberi arah yang jelas mengenai
tugas,tanggung jawab dan wewenang tiap petugas
Radiologi di Rumah Sakit Stella Maris guna
memberikan pelayanan prima bagi
konsumen/pengguna jasa Radiologi

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 341


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

b) Bagan Organisasi Instalasi Radiologi Rumah Sakit


Stella Maris bertugas membantu direktur RSSM
dalam meningkatkan :
a) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan professional
dibidang Radiologi.
b) Pelaksanaan pengembangan pelayanan Radiologi
sebagai rumah sakit rujukan di wilayah kerjanya
2) Bagan Organisasi Instalasi Radiologi Rumah Sakit Stella
Maris meliputi :
a) Pemeriksaan CT Scan
b) Pemeriksaan Non Kontras
c) Pemeriksaan Kontras
d) Pengendali Mutu & Pemeliharaan Alat

C. Kebijakan Fasilitas
1) Isi Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Direktur tentang
Pemeliharaan dan Kalibrasi Alat Instalasi Radiologi Klinik
RSSM :
1. Memberlakukan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Stella Maris Makassar tentang pemeliharaan dan
kalibrasi di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Stella
Maris Makassar
2. Guna mendukung proses pelayanan di Instalasi
Radiologi, setiap peralatan Radiologi harus
dilaksanakan
3. Pemeliharaan dan dilaksanakan kalibrasi secara
berkala.
4. Pemeliharaan dilaksanakan oleh seluruh petugas
Radiologi, sedang kalibrasi peralatan dilakukan oleh
lembaga kalibrasi yang berwenang (BPFK,
BAPETEN)

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 342


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

D. Kebijakan Proedur
1) Isi Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Direktur tentang
Prosedur Tetap Operasional Alat Radiologi /Manual dan
Pedoman Cara Mengoperasikan alat di Instalasi Radiologi
RSSM:
a) Memberlakukan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Stella Maris Makassar tentang Prosedur Tetap
Operasional Alat Radiologi cara Manua dan
Pedoman mengoprasikan di Instalasi Radiologi
Rumah Sakit Stella Maris Makassar.
b) Alat-alat radiologi yang digunakan di radiologi
perlu dibuatkan Prosedur Tetap Operasional Alat dan
pedoman pengoperasian alat guna kelancaran
pelayanan di instalasi radiologi RS Stella Maris
Makassar Prosedur Tetap Operasional Alat dan
Pedoman cara Mengoperasikan alat harus dimengerti
dan diketahui semua petugas radiologi.

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila kemudian hari


ditemukan kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

E. Kebijakan Pelayanan
1) Isi Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Direktur
tentang Visi,Misi dan Tujuan Instalasi Laboratorium
Patologi Klinik RSSM :
c) Visi Radiologi RSSM Menjadikan Instalasi
Radiologi yang tanggap terhadap kebutuhan
pasien dan lingkungan dengan memperhatikan
unsur bahaya radiasi pengion dan sebagai
rujukan bagi Rumah Sakit di wilayah Sulawesi
Selatan.
d) Misi Radiologi Rumah Sakit Stella Maris :

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 343


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

1. Melayani dengan cepat, tepat, ramah dan


informative
2. Menjalin kerjasama dengan Instalasi
terkait
3. Memelihara peralatan Radiologi agar
berfungsi optimal
e) Tujuan Radiologi Rumah Sakit Stella Maris :
1. Memberikan pelayanan medis khususnya di
bidang pemeriksaan radiodiagnostik untuk
menunjang diagnosa klinik
2. Memberikan Pelayanan Radiologi tanpa
membedakan status dan golongan

F. Kebijakan Pemeriksaan
1) Isi Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Direktur
tentang Penetapan Jenis Pemeriksaan di Instalasi
Radiologi RSSM :
a) Memberlakukan Keputusan Direksi Utama
Rumah Sakit Stella Maris tentang kebijakan
Penetapan Jenis Pemeriksaan di Instalasi
Radiologi Rumah Sakit Stella Maris
b) Ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam diktum pertama adalah sebagaimana
tercantum dalam lampiran keputusan ini

G. Pemeriksaan Prosedur Operasional


1) Isi Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Direktur
tentang Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan di
Instalasi Rdiologi RSSM :

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 344


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

a) Pemeriksaan Radiologi RS.Stella Maris


Makassar yang mencakup sebagaimana
terlampir :
1. Pemeriksaan CT Scan
2. Pemeriksaan Radiografi Konvensional
(Non Kontras).
3. Pemeriksaan Radiografi Dengan
Kontras.
4. Cara pengoprasian alat dan evaluasi
hasil.
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan
diadakan perubahan sebagaimana mestinya bila ternyata terdapat kekeliruan
dikemudian hari.

H. Kebijakan Evaluasi dan Pengendalian Mutu


1) Isi Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Direktur tentang
Kecepatan Radiologi, Kulaitas dan Teknik Radiografi di
Instalasi Radiologi RSSM :
a) Memberlakukan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Stella Maris Makassar tentang penyimpanan asrip
pemeriksanaan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit
Stella Maris Makassar
b) Menetapkan standar Pelayan Instalasi Radiologi di
RS Stella Maris Berupa buku standar pelayanan dan
protap pemeriksaan
c) Pencatatan Kegagalan Pemotretan yang didasarkan
atas:
1. Reject karena alat
2. Reject karena faktor manusia
(Pasien/Petugas)
2) Terdapat beberapa kebijakan-kebijakan sesuai SK Kepala
Rumah Sakit dalam beberapa SPO yakni:

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 345


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

a) Syok Anafilatik
b) Persiapan pasien pemeriksaan khusus Radiologi
c) Pemeriksaan BNO-IVP Radiologi
d) Persiapan tindakan Meylografi
e) Prosedur tetap pemeriksaan Colon In Loop
Radiologi
f) Pemeriksaan Retrograde Pyelographi (RPG)
Radiologi
g) Pemeriksaan Uretro Cystogram Radiologi
h) Pemeriksaan Thorax Radiologi
i) Pemeriksaan Abdomen Radiologi
j) Prosedur tetap pemeriksaan Abdomen 3 Posisi
Radiologi
k) Pemeriksaan Atresia Radiologi
l) Pemeriksan Shoulder Joint Radiologi
m) Prosedur tetap pemeriksaan Os Sternum Radiologi
n) Pemeriksaan Ossa Manus secara umum Radiologi
o) Pemeriksaan Wrist Joint Radiologi
p) Pemeriksaan Elbow Joint Radiologi
q) Pemeriksaan Os Femur Radiologi
r) Pemeriksaan Os Clavicula Radiologi
s) Pemeriksaan Os Humerus Radiologi
t) Pemeriksaan Blass Radiologi
u) Prosedur tetap pemeriksaan Vertebra Cervicals
Radiologi
v) Pemeriksaan Thoraco Lumbal Radiologi
w) Prosedur tetap pemeriksaan Lumbo Sacral Radiologi
x) Pemeriksaan Pelvis Radiologi
y) Prosedur tetap pemeriksaan Coxigis Radiologi
z) Prosedur tetap pemeriksaan Hip Joint Radiologi
aa) Pemeriksaan Articulated Genu Radiologi
bb) Pemeriksaan Patella Radiologi
cc) Pemeriksaan Os Cruris Radiologi

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 346


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

dd) Pemeriksaan Ankle Joint Radiologi


ee) Prosedur tetap pemeriksaan Os Pedis Radiologi
ff) Prosedur tetap pemeriksaan Paranasal Radiologi
gg) Prosedur tetap pemeriksaan Schedell Radiologi
hh) Pemeriksaan CT Scan Kepala Radiologi
ii) CT Scan SPN Radiologi
jj) CT Scan Orbita Radiologi
kk) CT Scan Larinx/Pita Suara Radiologi
ll) CT Scan Nasopharynx Lidah Radiologi
mm) CT Scan Pelvis Radiolog
nn) CT Scan TTB Radiologi
oo) CT Scan Thorax Radiologi

3.7 Instalasi Laboratorium

3.7.1. Organisasi dan Manajemen Instalasi Laboratorium

3.7.1.1. Visi

Menjadi laboratorium yang terkemuka dan dapat dipercaya dengan selalu


mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi berdasarkan cinta kasih Kristus.

Tabel 128

Checklist Visi

NO. PERNYATAAN UJI YA TIDAK


1. Apakah pernyataan visi memberikan gambaran yg √
jelas dari kondisi ideal organisasi di masa datang?

2. Apakah pernyataan visi memiliki pengaruh & √


menantang?

3. Apakah pernyataan visi bersifat singkat & mudah √

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 347


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

dimengerti?

4. Apakah pernyataan visi bersifat menarik bagi √


karyawan, pelanggan, & stakeholders?

5. Apakah pernyataan visi bersifat tetap sepanjang √


waktu, selalu Up to date?

Analisis:

Visi menggambarkan tujuan atau kondisi dimasa depan yang ingin


dicapai. Visi memberikan gambaran yang jelas dimasa mendatang yang bisa
dilihat oleh para stakeholders. Pernyataan visi yang bagus tidak hanya
menginspirasikan dan menantang, namun juga sangat berarti sehingga setiap
pegawai bisa menghubungkan tugas yang dilakukanya dengan visi. Pernyataan
visi harus mampung menjadi inspirasi dalam setiap tindakan yang dilakukan
setiap pegawai, yang paling penting pernyataan visi harus terukur sehingga setiap
pegawai bisa mengetahui apakah tindakan yang dilakukannya dalam rangka
mencapai visi organisasi atau tidak.

Jawaban pertanyaan “Siapa customer organisasi ini?” akan menyediakan dasar


untuk menentukan visi organisasi. Sedangkan jawaban atas pertanyaan “Kemana
organisasi akan pergi?” harus bisa dijawab oleh visi organisasi.

Kriteria visi adalah sebagai berikut:

a. Visi bukan fakta tetapi gambaran saat ini tentang kondisi ideal yang
ingin diwujudkan organisasi di masa depan
b. Visi dapat memberikan arah tujuan untuk mendorong anggota
organisasi untuk memiliki semangat dan kinerja yang baik bagi
organisasi
c. Visi bersifat tidak statis dan berfugsi sebagai pedoman pelaku
organisasi
d. Visi berisi gambaran yang kredibel dan menarik menegnai keadaan
yang akan dicapai di masa depan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 348


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

e. Visi berfungsi sebagai jembatan keadaan organisasi masa kini dan


masa datang
f. Visi harus dapat menimbulkan inspirasi bagi anggota organisasi

Hasil Uji Checklist:


1. Pernyataan visi dengan jelas menggambarkan kondisi ideal yang ingin
dicapai namun, tidak ada target waktu pencapaian sehingga tidak dapat
diukur.
2. Pernyataan visi menantang para karyawan memberikan pelayanan lebih baik
dan mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi.
3. Pernyataan visi dapat dikategorikan singkat dan mudah dipahami karena
hanya terdiri beberapa kata dan dengan bahasa yang mudah dimengerti.
4. Visi dirasa cukup menarik bagi karyawan, pelanggan, dan stakeholders
karena ingin menjadi laboratorium yang terkemuka dan dapat dipercaya
dengan selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi berdasarkan cinta
kasih Kristus.
5. Pernyataan visi tidak selalu up to date karena dari tahun sebelumnya tetap
sama.

3.7.1.2. Misi

1. Setiap saat siap memberikan layanan dengan sepenuh hati kepada seluruh
lapisan masyarakat
2. Membina hubungan kerjasama yang baik karyawan intra lab, karyawan
lainnya dan mitra.

Tabel 129
Uji Checklist Misi

NO PERNYATAAN UJI YA TIDAK


1 Apakah pernyataan misi menyatakan secara jelas 7.
tentang manfaat kehadiran organisasi ?
2 Apakah pernyataan misi telah jelas sehingga semua 8.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 349


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

karyawan dalam organisasi dapat melihat bagaimana


mereka berkontribusi ?
3 Dapatkah misi itu bertahan terhadap perubahan- 9.
perubahan dalam administrasi?
4 Apakah pernyataan misi itu mampu menjawab tentang 10.
siapa kita, apa dan untuk apa kita melakukan itu dan
mengapa itu penting?
5 Apakah pernyataan misi itu mampu memberikan 11.
jawaban terhadap alasan mengapa kita membelanjakan
dana pada usaha-usaha organisasi , program atau sub
program?

Analisis:

Misi adalah pernyataan atau penegasan mengenai tugas utama atau


manfaat organisasi bagi stakeholder. Mencerminkan penegasan tentang segala
sesuatu berkaitan dengan produk dan kegiatan organisasi. Misi organisasi adalah
dasar, prioritas, strategi, dan penugasan.Dan merupakan titik awal mendesain
struktur dan pekerjaan manajerial.

Misi menyediakan suatu kerangka kerja untuk kegiatan organisasi dan


keputusan-keputusan dengan menjawab pertanyaan, mengapa organisasi itu ada.
Misi harus dikomunikasikan dan internalisasi oleh manajer dan pegawai. Ini
dimantapkan melalui statement yang jelas dari manajer puncak, dan juga nialai
serta sistem budaya dalam organisasi. Misi seyogyanya diperlakukan sebagai
dokumen hidup yang terintegrasi dengan budaya organisasi.

Rumusan Misi adalah sebagai berikut :

j. Berisi arti penting di dirikannya organisasi


k. Jelas dan menyatakan keperduliaan organisasi terhadap kepentingan
stakeholder
l. Mencerminkan tugas utama organisasi
m. Mendorong partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan kegiatan
utama organisasi yang dilaksanakan organisasi untuk kepentingan
masyarakat.
Pernyataan misi yang efektif adalah mendefinisikan bisnis dari tiap group
kecil dalam organisasi. Pernyataan tersebut akan membuat para karyawan lebih

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 350


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

mengerti mengenai tujuan mereka. Pernyataan misi menjawab pertanyaan


“Apakah bisnis kita?,
Pernyataan misi yang baik haruslah memasukkan komponen penting berikut ini:
12. Konsumen (Customer), siapakah konsumen perusahaan.
13. Produk dan jasa (product and service), apakah produk atau jasa
utamaperusahaan.
14. Pasar (Market) secara geografis, di manakah perusahaan
bersaing.
15. Teknologi (technology), apakah perusahaan canggih secara
teknologi?
16. Fokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan profitabilitas
(concern for survival, growth, and profitability), apakah perusahaan
komitmen terhadap pertumbuhan dan kondisi keuangan yang sehat?
17. Filosofi (philosophy), apakah keyakinan, nilai, aspirasi, prioritas
etis perusahaan?
18. Konsep diri (self concept), apakah kompetensi khusus atau
keunggulan kompetitif utama perusahaan?
19. Fokus pada citra publik (concern for public image), apakah
perusahaan responsif terhadap masalah-masalah sosial, komunitas, dan
lingkungan hidup?
20. Fokus pada karyawan (concern for employees), apakah
karyawan dipandang sebagai aset perusahaan yang berharga?

Hasil Uji Checklist:


1. Pernyataan misi memberikan gambaran mengenai manfaat organisasi
yaitu setiap saat siap memberikan layanan dengan sepenuh hati kepada
seluruh lapisan masyarakat.
2. Pernyataan misi menggambarkan secara spesifik kontirbusi karyawan
dalam organisasi yaitu membina hubungan kerja sama yang baik
karyawan intra lab, karyawan lainnya, dan mitra.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 351


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3. Pernyataan misi tetap bertahan terhadap perubahan-perubahan dalam


administrasi karena inti dari misi ini adalah memberikan layanan
dengan sepenuh hati kepada seluruh lapisan masyarakat. Misi ini
mencakup fungsi sosial rumah sakit, dengan setiap saat siap
memberikan layanan dengan sepenuh hati kepada seluruh lapisan
masyarakat.
4. Misi tersebut dapat menjelaskan tentang siapa kita dan menjawab
pertanyaan apa yang dilakukan, setiap saat siap memberikan layanan
dengan sepenuh hati kepada seluruh lapisan masyarakat dan membina
hubungan kerjasama yang baik karyawan intra lab, karyawan lainnya
dan mitra
5. Pernyataan misi tersebut dapat menjawab alasan mengapa kita
membelanjakan dana pada usaha-usaha organisasi dalam memberikan
pelayanan dengan sepenuh hati kepada seluruh lapisan masyarakat,
program atau sub program dengan membina hubungan kerja sama
yang baik karyawan intra lab, karyawan lainnya dan mitra.

3.2.1.1.c Motto
Melayani dengan cinta kasih.
3.2.1.1.d Falsafah
Sebagai Rumah Sakit yang selalu siap memberikan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh sesuai dengan perkembangan teknologi dan
kebutuhan masyarakat termasuk bagi mereka yang berkekurangan.
3.2.1.1.e Tujuan
1. Membantu dokter dalam menegakkan diagnosis, memantau
perjalanan penyakit dan menatalaksana pasien.
2. Melaksanakan pendidikan berkesinambungan bagi karyawan
laboratorium dengan mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi.
3. Menjalankan managemen yang baik untuk mendapatkan hasil yang
bermutu.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 352


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 130
Checklist Tujuan

NO PERNYATAAN UJI YA TIDAK


1 Apakah tujuan yang ditetapkan mendukung √
misi dan sasaran?
2 Apakah tujuan yang ditetapkan itu √
merefleksikan secara spesifik pencapaian yang
diinginkan?
3 Apakah kemajuan menuju pencapaian suatu √
tujuan dapat diukur?
4 Apakah tujuan yang ditetapkan bersifat agresif √
menantang, namun realistis dan dapat dicapai
dalam periode perencanaan dan sumber-sumber
daya yang tersedia?
5 Apakah tujuan yang ditetapkan menyatakan √
suatu hasil, bukan aktivitas?
6 Apakah ada batas waktu untuk pencapaian √
tujuan tersebut?
7 Apakah telah ditetapkan penanggung jawab √
pencapaian tujuan?
8 Apakah pencapaian tujuan akan memimpin √
kepada pencapaian sasaran?
9 Apakah telah ditetapkan paling sedikit satu √
tujuan untuk setiap sasaran yang dirumuskan?
10 Apakah seseorang yang tidak akrab dengan √
unit anggaran (atau program/atau subprogram)
memahami maksud dari tujuan yang telah
ditetapkan?
Sumber : Data Primer, tahun 2013

Analisis:

Tujuan organisasi sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang


diinginkan di mana organisasi bermaksud untu merealisasikan dan sebagai
pernyataan tentang keadaan di waktu akan datang dimana organisasi sebagai
kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya. Tujuan organisasi merupakan
penjabaran atau implementasi pernyataan visi atau misi organisasi, produk
organisasi yang dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu relative panjang (3-5
tahun), tidak bersifat kuantitatif , namun harus menunjukkan hal yang ingin
dicapai organisasi di masa mendatang.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 353


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Kriteria tujuan organisasi :

i. Harus serasi dan mengklarifikasi upaya pencapaian visi, pelaksanaan misi


dan memperhatikan nilai-nilai organisasi.
j. Berkontribusi untuk memenuhi pelasanaan misi, program atau subprogram.
k. Cenderung secara esensial tidak berubah.
l. Secara relative berjangka panjang.
m. Dapat mengatasi kesenjangan antara tingkat pelayanan organisasi saat.ini
dengan tingkat pelayanan organisasi yang diinginkan.
n. Menggambarkan hasil program atau sub program yang direncanakan.
o. Menggambarkan arah yang jelas dari “perjalanan” organisasi.
p. “Menantang” pelaku organisasi, namun realistis dan dapat dicapai.
Rambu- rambu tujuan organisasi :

a. Memberikan arah atas hasil yang ingin dicapai organisasi.


b. Jangka waktu “tujuan organisasi’’ lebih panjang dari “sasaran” tergantung
tingkat organisasi yang bersangkutan.
c. Memuat apa dan kapan suatu hal (dalam tujuan) akan dicapai organisasi
d. Seharusnya dapat mendorong kinerja pelaku organisasi.
e. Setiap satu “tujuan organisasi” dirumuskan lebih dari satu “sasaran”
organisasi.

Hasil Uji Checklist

1. Tujuan yang ditetapkan mendukung misi dan sasaran yaitu setiap saat siap
memberikan layanan dengan sepenuh hati kepada seluruh lapisan
masyarakat dan mendukung pernyataan tujuan dengan membantu dokter
dalam menegakkan diagnosis, memantau perjalanan penyakit dan
menatalaksanakan pasien. Membina hubungan kerja sama yang baik
karyawan intra lab, karyawan lainnya, dan mitra pernyataan misi ini
didukung oleh pernyataan tujuan yang melaksanakan pendidikan
berkesinambungan bagi karyawan laboratorium dengan mengikuti
perkembangan ilmu dan teknologi.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 354


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2. Tujuan yang ditetapkan tersebut merefleksikan secara spesifik pencapaian


yang diinginkan karena tujuan telah menggambarkan bagaimana
memaksimalkan pencapaian visi dan misi.
3. Pernyataan tujuan dapat mengukur kemajuan menuju pencapaian suatu
tujuan karena terlihat hasil pencapaian tujuan dapat dilihat dari
menjalankan manajemen yang baik untuk mendapatkan hasil yang
bermutu.
4. Tujuan yang ditetapkan bersifat agresif menantang, namun realistis dan
dapat dicapai dalam periode perencanaan dan sumber- sumber daya yang
tersedia. Dapat dilihat dari upaya untuk setiap saat siap memberikan
layanan dengan sepenuh hati kepada seluruh lapisan masyarakat.
5. Tujuan yang ditetapkan menyatakan suatu aktivitas, dengan pernyataan
membantu dokter dalam menegakkan diagnosis, memantau perjalanan
penyakit dan menatalaksanakan pasien, melaksanakan pendidikan
berkesinambungan bagi karyawan laboratorium dengan mengikuti
perkembangan ilmu dan teknologi, dan menjalankan manajemen yang baik
untuk mendapatkan hasil yang bermutu.
6. Tujuan tidak menetapkan target pencapaian tujuan tersebut karena tidak
dibatasi oleh jangka waktu.
7. Tujuan telah menggambarkan penanggungjawab untuk pencapaian tujuan
tersebut yaitu seluruh SDM mencakup karyawan intra lab, karyawan
lainnya, dan mitra.
8. Pencapaian tujuan akan memimpin kepada pencapaian sasaran karena
tujuan telah mencakup kepada sasaran yang akan dicapai.
9. Pernyatan tujuan telah menetapkan satu tujuan untuk setiap sasaran yang
dirumuskan secara spesifik
10. Seseorang yang tidak akrab dengan unit anggaran (atau program/atau
subprogram) mampu memahami secara jelas maksud dari tujuan yang telah
ditetapkan karena menggambarkan hasil program atau subprogram yang
direncanakan dan arah yang jelas dari “perjalanan” organisasi serta
aktivitas yang dilakukan dalam proses pencapaian tujuan yang dapat
terlihat dan dirasakan oleh orang di luar program.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 355


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.2.1.1.f Struktur Organisasi

Gambar 28. Struktur Organisasi Instalasi Laboratorium RS. Stella Maris,


2012.
Keterangan:
: Garis komando

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 356


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Analisis:
Struktur organisasi instalasi laboratorium RS. Stella Maris menganut
sistem organisasi garis. Di mana dalam bagan organisasinya terlihat adanya
kesatuan komando karena kepemimpinan berada ditangan satu orang dan setiap
bawahan hanya bertanggung jawab terhadap satu orang pemimpin saja.
Struktur organisasi merupakan faktor penting dalam menentukan dan
melihat cara kerja suatu organisasi, yang mana dapat dianalisa melalui
strukturnya yang tergambar dan akan bisa diketahui bagian dan sub bagian,
wewenang masing-masingnya serta hubungan koordinasi antar bagian dan sub
bagian dalam pelaksanaan tugas serta tanggung jawab masing-masing dengan
pembagian tugas berdasarkan spesialisasi yang ada sehingga menggambarkan
saling ketergantungan antar bagian dan sub bagian dalam suatu organisasi.
Dari struktur di atas, dapat dilihat bahwa Kepala Ruang laboratorium
membawahi sekretaris/administrasi, koordinator teknik, bidang logistik dan
pemeliharaan, dan program pemantapan mutu. Dimana koordinator teknik
tersebut, terdiri dari sampling/rujukan, pemeriksaan rutin, hematologi,
pemeriksaan kimia klinik, dan pemeriksaan imunologi khusus.

3.2.1.2 Deskripsi Fisik Dan Bangunan Instalasi Laboratorium

3.2.1.2.a Letak Instalasi Laboratorium

Unit Laboratorium Rumah Sakit Stella Maris terletak di lantai I gedung baru
masuk dari pintu utama melalui lorong sebelah kanan. Luas Instalasi
laboratorium berukuran panjang 15,6 m dan lebar 7,2 meter. Merupakan satu unit
dalam satu ruang. Pintu masuk ke unit ada satu pintu, sebelah kanan berbatasan
dengan poliklinik penyakit dalam, sebelah kiri berseblahan dengan instalasi
farmasi, berseberangan dengan loket pembayaran dan ruang askes.

Ruangan di Instalasi laboratorium, terdiri atas :

a. Ruang Kepala instalasi laboratorium


b. Ruang Administrasi
c. Ruang Tunggu
d. Ruang Pengambilan Sampel

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 357


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

e. Loket
f. Ruang Pemeriksaan
g. Gudang
h. Wc
3.2.1.2.b Denah Instalasi Laboratorium

Gambar 29. Denah Instalasi Laboratorium RS. Stella Maris, 2013.

Analisis:

Berdasarkan Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan RS Depkes RI Tahun


2008

a. Secara khusus bagian laboratorium yang melayani cito, rawat jalan serta
bank darah hendaknya tidak jauh dari UGD dan laboratorium induk. Untuk
RS Stella maris: pelayanan cito, rawat jalan serta bank darah terpusat pada

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 358


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Laboratorium Induk dan letaknya cukup dekat dari poliklinik tapi agak jauh
dari UGD.
b. Semua ruangan yang dipakai untuk pemeriksaan specimen harus memiliki
ventilasi yang baik dan mendapat sinar matahari yang cukup. Untuk
Laboratorium RS Stella maris memiliki ventilasi yang baik dan cukup
mendapat sinar matahari
c. Ruang penerimaan dan pengambilan specimen harus terpisah dari ruang
pemeriksaan untuk mencegah kontaminasi, terutama ruang pemeriksaan
mikrobiologi dengan ruang pengelolaan darah untuk transfusi.
d. Untuk Laboratorium RS Stella maris ruang pengambilan sampel dan
pemeriksaan terpisah tetapi untuk pemeriksaan mikrobiologi dan
pengelolaan transfusi darah serta pemeriksaan lainnya masih bergabung
dalam satu ruangan.
e. Pada RS Stella maris: ruangan pemeriksaan hanya satu ruangan untuk
semua jenis pemeriksaan( ruang hematologi dan bank darah, ruang kimia
klinik, ruang serologi, ruang imunologi, dan lab cito)
f. RS stella maris tidak memiliki, ruang pembuatan sediaan PA dan Ruangan
penyimpangan jaringan.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 359


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 131

Perbandingan Standar Komponen Bangunan Instalasi Laboratorium RS Tipe


BBerdasarkan Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit Depkes RI
Tahun 2008

NO Unsur Standar Komponen Laboratorium KET


Bangunan Bangunan RS. Stella Maris
1. Lantai a. Lantai terbuat dari a. Lantai keramik A. Memenuhi
bahan yang kuat, berwarna standar
mudah terang,rata, dan
dibersihkan,tidak licin
bereaksi dengan
bahan kimia, warna
terang,permukaan
rata dan tidak licin

b. Bagian yang selalu b. Bagian yang


kontak dengan air selalu kontak B. Memenuhi
dibuat dengan dengan air standar
kemiringan yang kemiringannya
cukup ke arah cukup
pembuangan saluran
limbah
c. Pertemuan
c. Antara lantai dan antara lantai
dinding berbemtuk dan dinding C. Belum memenuhi
lengkung agar melengkung. standar
mudah dibersihkan
2. Meja Terbuat dari bahan Meja terbuat dari Memenuhi standar
yang kuat, kedap tembok yang
air,permukaan rata,dan diberi keramik
mudah dibersihkan dan berwarna putih
tidak bereaksi dengan
bahan kimia
3. Dinding Keramik setinggi 1,5 m Keramik setinggi Memenuhi standar
dari lantai dan warna 1,5 m dengan cat
terang berwarna putih
4. Pintu Terbuat dari bahan Pintu terbuat dari Memenuhi standar
yang kuat warna terang, bahan yang kuat
mencegah masuknya
serangga dan binatang
5. Plafon Terbuat dari bahan Bahan multiplex, Memenuhi standar
yang kuat , warna berwarna putih,

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 360


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

terang serta mudah dan tinggi 3,5 m


dibersihkan ,tinggi
plafon minimal 2,7 m
6. Atap Menggunakan bahan- Atap terbuat dari Memenuhi standar
bahan yang mudah genteng
didapat seperti:genteng
atau seng
Sumber : Data Primer, tahun 2013

Analisis:

Dari tabel diatas terlihat bahwa Instalasi laboratorium RS.Stella Maris


telah memenuhi syarat hal ini dapat dilihat dari enam standar komponen
bangunan berdasarkan Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit
Depkes Tahun 2008.

Tabel 132

Standar Ruang Instalasi LaboratoriumBerdasarkan Pedoman Penyelenggaraan


Pelayanan Rumah Sakit Depkes RI Tahun 2008

No Kebutuhan Standar Laboratorium Ket


Ruangan Kebutuhan RS Stella
Ruangan Maris
Laboratorium
1 Ruang Tunggu 50 m² 36 m² Belum memenuhi
standar
2 R. pemeriksaan: Belum memenuhi
 Pengambilan 6 m² 4,6 m² standar
sampel
 Kerja Teknis 28 m² 26,5 m²
 Administrasi 6 m² 5 m²
3 WC Pasien(2 buah) masing² 6 m² 1 buah( 2 m²) Belum memenuhi
standar

4 WC Karyawan 6 m² - Belum memenuhi


standar

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 361


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

5 Gudang 10 m² 4 m² Belum memenuhi


standar

Analisis:

Dari tabel diatas terlihat bahwa Instalasi laboratorium RS.Stella Maris


belum memenuhi syarat hal ini dapat dilihat dari 5 standar kebutuhan ruangan
berdasarkan Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit Depkes Tahun
2008. Dari hasil pengamatan yang dilakukan bahwa tidak adanya ruang tunggu
yang yang memadai, WC untuk pasien hanya ada 1 buah, dan belum tersedianya
WC untuk karyawan.

Tabel 133

Standar perlengkapan keamanan dan keselamatan kerja (K3)

Laboratorium Rumah Sakit Berdasarkan Standar

Pelayanan Laboratorium SwastaTahun 2002

No Standar Laboratorium Ket


Jenis Peralatan Jumlah Rs. Stella Maris

1 Alat Bantu 2 Buah Ada Memenuhi standar


Pipet/Bulp
2 Alat Pemadam Api 1 Buah Ada Memenuhi standar
3 Desinfektan Secukupnya Cukup Memenuhi standar

4 Klem Tabung 1 Buah Ada Memenuhi standar

5 Jas Lab Sesuai Jumlah Sesuai Jumlah Memenuhi standar


Petugas Petugas
6 Pemotong Jarum 1 Buah Ada Memenuhi standar
Dan Wadah
Pembuangan
7 Perlengkapan P3k 1 Set Tidak Ada Belum memenuhi
standar
8 Pipet container 1 buah Ada Memenuhi standar

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 362


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

9 Sarung tangan Secukupnya Banyak Memenuhi standar

10 Wastafel cuci 1 buah Ada Memenuhi standar


Tangan

Analisis:

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan standar K3


Rumah Sakit maka peralatan K3 pada Laboratorium RS Stela maris ada yang
belum terpenuhi namun ada fasilitas lain pada Laboratorium RS Stella Maris
yang menjadi keunggulannya berupa: ada pengelolaan sisa specimen cair dan
padat, rontgen periodik dan penambahan daya tahan tubuh bagi petugas
laboratorium.

3.2.1.2. Inventaris Ruang Instalasi Laboratorium

Tabel 134

Alat-Alat Medis di Instalasi Laboratorium

Rumah Sakit Stella Maris Makassar Tahun 2012

No. Nama/jenis alat Merk Jumlah Kondisi Barang


B KB

1 Automated clinical TRX-7010 1 buah 


analyzer
2 Clinic Chemistry Biolis 24i 1 buah 
3 Semi automatic urine 1buah 
analyzer URISCAN Pro
II
4 Water Bath Mamnear 1 buah 
5 Analisa gas darah Compact 1 buah 
II/Nova
6 Automatic hematology ABX Pentra 60 1 buah 

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 363


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

7 Automatic hematology KX-21 Sysmex 1 buah 


8 Elektrolit AVL 9180 1 buah 
9 Cardiac marker Cobas h 232 1 buah 
10 Imunoserologi, penanda Chemwell 2910 1 buah 
tumor, tiroid, hormone
11 HbAIC I-Chroma reader 1 buah 
12 Glukosameter ACCU-Check 14 buah 
13 Roller 1 buah 
14 Timbangan analitik Sartorius 1 buah 
15 Centrifuge Labofuge 200 1 buah 
16 Centrifuge PLC series 1 buah 
17 Mikroskop Olympus CX-21 2 buah 
18 Bunsen 1 buah 
19 Differential Cell counter 1 buah 
20 Elisa 1 unit 
21 Kaca obyek 10 box 
22 Kaca penutup 5 box 
23 Kamar hitung 3 buah 
24 Ose 1 buah 
25 Mikropipet 12 buah 
26 Tabung reaksi 100 pcs 
27 Pipet westergen 50 buah 
28 Gelas ukur 6 buah 
29 Corong 3 buah 
30 Rak pengecatan 1 buah 
31 Pot urine/feces 1000 pcs 
32 Stopwatch 2 buah 
33 Tourniquet 2 buah 

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 364


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

34 Erlenmeyer 2 buah 
35 Autoclik 12 buah 
36 Beaker glass 2 buah 
37 Oven Inventum 1 buah 
38 Coagulation Timer CA501 1 buah 
Sumber:Data RS. Stella Maris, 2012

Keterangan: B: Baik, KB: Kurang Baik.

Tabel 135

Standar Peralatan Patologi Medik Laboratorium Rumah Sakit Tipe B

Menurut Pedoman Penyelengaraan Pelayananan RS Kemenkes RI

Tahun 2012

Ketersediaan
Standar Peralatan Minimal Peralatan
No Ket
Laboratorium RS Tipe B Laboratorium
RS Stella Maris
A. Lab kimia Klinik
1 Centfrifuge  Memenuhi standar
2 Spectrophotometer  Memenuhi standar
3 Electrolitphoesis  Memenuhi standar
4 Water bath  Memenuhi standar
5 Densitometer for protein - Belum memenuhi
standar
6 Analiti balance  Memenuhi standar
7 PH meter - Belum memenuhi
standar
8 Flame photometer - Belum memenuhi
standar
9 Dry oven  Memenuhi standar
10 Cholidemeter - Belum memenuhi

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 365


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

standar
11 Blood cell counter  Memenuhi standar
12 Blood gas analyser - Belum memenuhi
standar
13 Coagulation timer  Memenuhi standar
14 Micro Hematocrite centrifuge  Memenuhi standar
15 Hemoglobine photometer  Memenuhi standar
16 Iso enzym electrophoresis  Memenuhi standar
17 Imono electrophoresis  Memenuhi standar
18 Imono chemestri  Memenuhi standar
19 Photo meter - Belum memenuhi
standar
20 PH blood gas analyser - Belum memenuhi
standar
21 Water destilator - Belum memenuhi
standar
22 Precician balance - Belum memenuhi
standar
23 Washing instrument  Memenuhi standar
24 Blood chemestry analisis  Memenuhi standar
25 Trombelasstograph - Belum memenuhi
standar
Sumber Data RS. Stella Maris, 2013

Analisis:

Berdasarkan tabel di atas dapat secara umum fasilitas Lab RS Stella maris
telah memenuhi syarat untuk tipe B khusus untuk pemeriksaan hematologi dan
kimia darah. Ada alat pemeriksaan yang bisa digunakan untuk beberapa jenis
pemeriksaan sekaligus, contohnya: automatic hematology. Pemeriksaan analisa
gas darah tidak bisa dilakukan kerusakan alat.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 366


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 136

Standar Peralatan Patologi Medik Laboratorium Rumah Sakit Tipe BMenurut


Pedoman Penyelengaraan Pelayananan RS kemenkes RI Tahun 2012

No Standar Peralatan Minimal Ketersediaan Ket


Laboratorium Peralatan
RS Tipe B Laboratorium
RS Stella Maris
Jenis
B Lab urinalis
1 Microscope  Memenuhi standar
2 Centrifuge  Memenuhi standar
3 Centrifuge heamatocrite  Memenuhi standar
4 Haemocitometer - Belum memenuhi
standar
5 Protrombin meter  Memenuhi standar
6 Refractometer - Belum memenuhi
standar
7 Water bath  Memenuhi standar
8 Hematology analiser  Memenuhi standar
9 Chemistry analiser  Memenuhi standar
10 Coagulation timer  Memenuhi standar
11 Laboratory refrigerator  Memenuhi standar
12 Glucometer  Memenuhi standar
13 Spechtrophomter - Belum memenuhi
standar
14 Rotater shaker - Belum memenuhi
standar
15 Hb meter - Belum memenuhi
standar
16 Washing instrument  Memenuhi standar
17 Oven  Memenuhi standar
18 Lab inkubator - Belum memenuhi

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 367


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

standar
19 Cystology centifuges  Memenuhi standar
20 Steam sterilizer  Memenuhi standar
21 Ultrasonic cleaner - Belum memenuhi
standar
22 Micro plate reader - Belum memenuhi
standar
23 Glass ware set - Belum memenuhi
standar
24 Automatic microplate laser - Belum memenuhi
standar
25 Osmometer - Belum memenuhi
standar
Sumber: Data RS.Stella Maris, 2013

Analisis:

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa secara umum peralatan yang ada di
laboratorium RS. Stella masih belum memenuhi standar untuk cukup lengkap dan
memenuhi syarat untuk rumah sakit tipe B.

Tabel 137

Standar Peralatan Patologi Medik Laboratorium Rumah Sakit Tipe B


Menurut Pedoman Penyelengaraan Pelayananan RS Kemenkes RI Tahun
2012

Ketersediaan
Standar Peralatan Minimal Peralatan
Ket
No Laboratorium RS Tipe B Laboratorium RS
Stella Maris
Jenis
Lab. Mikrobiologi dan forensik
1 Incubator - Belum memenuhi
standar
2 Dry Oven  Memenuhi standar
3 Sterilizator  Memenuhi standar
4 Autoclav - Belum memenuhi
standar

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 368


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

5 Rhotater shaker - Belum memenuhi


standar
6 Microscope Binocular  Memenuhi standar
7 Microscope Monocular  Memenuhi standar
8 Photo microscope - Belum memenuhi
standar
9 Spectrophotometer - Belum memenuhi
standar
10 Atomic absorption spectro - Belum memenuhi
standar

11 IR spectrophotometer - Belum memenuhi


standar
12 TL chrometograph - Belum memenuhi
standar
13 Colorimeter - Belum memenuhi
standar
14 Chromatography injection - Belum memenuhi
standar
15 Device - Belum memenuhi
standar
16 Tissue processor unit - Belum memenuhi
standar
17 Microtome unit
18 Analitical balance - Belum memenuhi
standar
19 Percisions balance - Belum memenuhi
standar
20 Washing Instrumen - Belum memenuhi
standar
21 Microscope Fluorosence - Belum memenuhi
standar
22 Microscope Phase contrast - Belum memenuhi
standar
23 Microscope Phase contrast dark field - Belum memenuhi
standar
24 Field - Belum memenuhi
standar
25 Loop sterilizator - Belum memenuhi
standar
26 Reader petri dishes - Belum memenuhi
standar

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 369


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

27 Reader antibiotik - Belum memenuhi


standar
Sumber: Data RS.Stella Maris, 2013

Analisis:

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa laboratorium RS Stella Maris untuk
pemeriksaan mikrobiologi dan forensik belum memenuhi standar berdasarkan Standar
Peralatan Patologi Medik Laboratorium Rumah Sakit Tipe B Menurut Pedoman
Penyelengaraan Pelayananan RS Kemenkes RI Tahun 2012.

Tabel 138

Alat Alat Non Medis Instalasi Laboratorium RS. Stella Maris Tahun 2013

No. Nama Barang Jumlah Keadaan Barang


B KB Ket
1 Komputer 8 
2 AC 4 
3 Tempat Tidur 1 
4 Meja 8 
5 Tempat cuci gelas 1 
6 Lemari 2 
7 Printer 2 
8 Kulkas 1 
9 Kursi 1 
10 UPS 1 
11 Kalkulator 3 
12 Dispenser 1 
13 Cermin 1 
14 Jam Dinding 1 
15 Lampu neon 11 

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 370


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

16 Telepon 1 
17 Televisi 1 
18 Gunting 4 
19 Rak tabung 12 
20 Baju Praktek 34 
21 Rak Susun 3 
Sumber: Data Primer, 2013

Keterangan: B: Baik, KB: Kurang Baik.

Analisis:

Berdasarkan Pedoman Pengelolaan Laboratorium Medik Rumah Sakit,


Departemen Kesehatan RI, Tahun 2007. Mengenai jenis dan peralatan yang harus
dimiliki oleh Instalasi Laboratorium dapat dilihat bahwa peralatan yang ada di
instalasi Laboratorium Rumah Sakit Stella maris masih terbatas, atau belum
semuanya memenuhi standar untuk Rumah Sakit tipe B.

3.2.1.3 Deskripsi Kegiatan Instalasi Laboratorium

Pelayanan laboratorium yang diberikan pada Rumah Sakit Stela Maris


dilakukan 1 x 24 jam
1. Jam pelayanan Laboratorium RS Stella Maris dibagi menjadi 3 shif jaga
dan jam kerjanya dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 139

Tugas jaga Unit kerja pelayanan laboratorium

Shift Jam kerja Jumlah SDM


Pagi 07.00 – 14.00 6-8 orang
Siang 14.00 – 21.00 3 orang
Malam 21.00 – 07.00 2 orang
Sumber: Data Primer, 2013

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 371


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2. Alur Penerimaan Pasien


a. Pasien rawat inap
Alur penerimaan pasien dimulai dari adanya permintaan dari
ruang perawatan rawat inap kemudian dikirim ke laboratorium dengan
tanda terima. Setelah petugas laboratorium menerima permintaan dari
ruang perawatan, petugas lab kemudian melakukan sampling dan
proses pemeriksaan. Hasil dari proses pemeriksaan akan diantar ke
ruang perawatan disertai dengan tanda terima.
b. Pasien pribadi
Alur penerimaan pasien pribadi yaitu pasien harus membawa
surat rekomendasi dari dokter praktek sore/pribadi atau poli rumah
sakit ke loket registrasi kemudian melakukan pembayaran di loket
pembayaran. Setelah melakukan pembayaran, petugas lab akan
melakukan sampling dan pemeriksaan dan hasil dari pemeriksaan akan
diberikan langsung kepada pasien yang bersangkutan.
3. Jenis-Jenis Pemeriksaan
Jenis-jenis Pemeriksaan yang ada di Unit Laboratorium Rumah
Sakit Stella Maris antara lain sebagai berikut:
a. Pemeriksaan Kimia Darah
b. Pemeriksaan Gula Darah
c. Pemeriksaan Hematologi
d. Pemeriksaan Serologi
e. Pemeriksaan Bakteriologi
f. Pemeriksaan Liquor
g. PemeriksaanTransudat/Exudat
h. Pemeriksaan Urine
i. Pemeriksaan Tinja
j. Pemeriksaan Analisa Gas Darah

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 372


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 140

Jenis Pelayanan Minimal LaboratoriumRumah Sakit Tipe B

Menurut Pedoman Penyelengaraan Pelayananan RS Kemenkes RI

Tahun 2012

No. Pelayanan Lab RS Tipe B Pelayanan Ket


Lab RS Stella
Maris
A Pelayanan Patologi Klinik
1 Pemeriksaan Hematologi /darah rutin  Memenuhi standar
2 Pemeriksaan kimia klinik dan faal  Memenuhi standar
klinik
3 Pemeriksaan imunologi  Memenuhi standar
4 Pemeriksaaan Mikrobiologi  Memenuhi standar
5 Pemeriksaan Cairan tubuh:  Memenuhi standar
Feses, urine, cairan otak,
transudat/aksudat, dan cairan tubuh lain
6 Memberikan konsultasi laboratorium  Memenuhi standar
B Pelayanan Diagnostik Patologi

1 Pemeriksaan histopatologi - Belum memenuhi


standar

2 Pemeriksaan potong beku - Belum memenuhi


standar
Belum memenuhi
3 Pemeriksaan sitopatologi - standar
4 Pemeriksaan sitologi - Belum memenuhi
standar
5 Pemeriksaan histokimia - Belum memenuhi
standar
C Pelayanan forensik
1 Otopsi forensik - Belum memenuhi
standar
2 Membuat Visum et R mayat  Memenuhi standar
3 Konsultasi V et R korban hidup  Memenuhi standar
4 Pemeriksaan hitopatologi forensik - Belum memenuhi

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 373


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

standar
5 Serologi forensik - Belum memenuhi
standar
6 Sitologi - Belum memenuhi
standar
7 Histokimia - Belum memenuhi
standar
8 Toksikologi - Belum memenuhi
standar
Sumber: Data Primer, 2013

Analisis:

Berdasarkan tabel di atas jumlah pelayanan/pemeriksaan yang tersedia di


Laboratorium Rumah Sakit Stella maris secara umum belum memenuhi standar
untuk Rumah Sakit Tipe B, ada pemeriksaan tertentu yang sekarang tidak bisa
dilakukan lagi di Lab. RS Stella maris: pemeriksaan Analisa gas darah karena
kerusakan alat.

3.2.1.4 Kinerja Kegiatan Instalasi Laboratorium

Tabel 141

Data Pemeriksaan Instalasi Laboratorium RS Stella Maris Tahun 2012

Patologi Klinik

No. JENIS SEDERHANA SEDANG CANGGIH TOTAL


PEMERIKSAAN
1. Kimia 0 57,986 4,926 629,12
2. Gula Darah 23,856 805 119 24,780
3. Hematologi 204,758 0 1,476 206,234
4. Serologi 80 2,319 4,243 6,642
5. Bakteriologi 564 0 0 564
6. Liquor 236 0 0 236
7. Transudat/Exudat 63 0 0 63
8. Urine 102,948 0 0 102,956

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 374


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

9. Tinja 861 0 0 861


10. Analisa Gas 128 0 0 128
Darah
Total 333,494 61,110 10,772 405,376
Sumber: Data Sekunder, 2012

Analisis:

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan jenis pemeriksaan


patologi klinik pada tahun 2012, maka pemeriksaan yang paling banyak adalah
pemeriksaan hematologi 206,234 atau 50,87% dan selanjutnya urine 102,956
atau 25,40% dan yang paling sedikit adalah transudat/eksudat 63 atau 0,02%.

Tabel 142

Data Perbandingan Jumlah Pemeriksaan Instalasi Laboratorium RS


Stella Maris Tahun 2010-2012

Jenis Pemeriksaan 2010 2011 2012

Sederhana 314.698 295.688 333.494

Sedang 63.519 60.904 61,110

Canggih 10.571 10.794 10,772

Total 388.788 367.386 405,376

Sumber: Data Sekunder, 2012

Pada Tahun 2012 Jumlah Pemeriksaan Laboratorium di RS. Stella Maris


mengalami Peningkatan menjadi 405.376 pemeriksaan, dari tahun sebelumnya
Tahun 2011 yaitu sebesar 367.386 atau mengalami Peningkatan sebesar 10,34%.
Bila Di lihat dari sisi trend rata-rata pemeriksaan Laboratorium RS. Stella Maris
dalam periode 5 tahun terakhir dapat di ketahui bahwa Jumlah Pemeriksaan
Laboratorium masih berada dalam trend Positif, sebagaimana diuraikan berikut
ini :

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 375


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3. Tahun 2010 – 2011 Jumlah Pemeriksaan mengalami Penurunan sebesar


5,50%.
4. Tahun 2011 - 2012 Jumlah Pemeriksaan mengalami peningkatan sebesar
10,34%.

3.2.1.5 Sumber Daya Manusia Instalasi Laboratorium

3.2.1.5. a. Jumlah dan Kualifikasi

Tabel 143

Standar Ketenagaan Instalasi Laboratorium Tipe B Pedoman Penyelenggaran


Pelayanan RS Depkes RI Tahun 2008

No Jenis ketenagaan Standar Laboratorium Ket


Laboratorium RS.Stella
Patologi klinik
1 dr. Sp Patologi 2 1 Memenuhi standar
klinik
2 Dokter Pengelola - - Memenuhi standar
lab
3 Analis Medik 18 7 Belum memenuhi
standar
4 S1 Analis 2 - Belum memenuhi
kesehatan standar
5 D3 Analis 12 7 Belum memenuhi
Kesehatan standar
dan Lab
6 SMAK lab 1 1 Memenuhi standar
7 Perawat Kesehatan 4 2 Belum memenuhi
standar
8 Pekarya kesehatan 6 4 Belum memenuhi
standar
9 Administrasi 6 1 Belum memenuhi
standar
Diagnostik
Patologi
10 Dr. Patologi 3 - Belum memenuhi
anatomi standar
11 Teknisi PA 2 - Belum memenuhi
standar

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 376


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

12 Screner 2 - Belum memenuhi


standar
Patologi Forensik
13 Dr.alhi kedokteran 1 - Belum memenuhi
Forensic standar
14 Teknik otopsi 2 - Belum memenuhi
standar
Sumber: Data Primer, 2013

Berdasarkan Standar Ketenagaan Instalasi Laboratorium Tipe B


Pedoman Penyelenggaran Pelayanan RS Depkes RI Tahun 2008, RS. Stella
Maris belum memenuhi standar untuk instalasi laboratorium untuk RS tipe B.

Tabel 144

Spesifikasi SDM Unit Perawatan Anak RS Stella Maris Tahun 2013

No Nama Pendidikan Jabatan


1 Bambang Tri Basuki S1 Kepala ruangan
2 Astia Paksi Candra Kusuma D3 Analis Analis Kesehatan
3 Dina Brigida SMA Pekarya
4 Christina Paramma SMA Pekarya
5 Jacoba Alfrida SMA Pekarya
6 Chlauria M. Swensen D3 Analis Analis Kesehatan
7 Findy Febrianti Slamet D3 Analis Analis Kesehatan
8 Surianal B. Gurrici D3 Analis Analis Kesehatan
9 Nurmia D3 Analis Analis Kesehatan
10 Dian Fitriana Slamet D3 Analis Analis Kesehatan
11 Reski Hayati D3 Analis Analis Kesehatan
12 Meysiana Lestari D3 Keperawatan Perawat
13 Sriani Maya Siama D3 Keperawatan Perawat

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 377


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

14 Kasnia Arung La’bi D3 Keperawatan Perawat


15 Yohana Deysi Rasuh SMA Pekarya
Sumber: Data Primer, 2013

3.2.1.5. b. Job Description

1. Kepala Instalasi laboratorium


a. Fungsi:
Sebagai coordinator pelaksanaan dan pengembangan pelayanan RS Stella
maris di Instalasi laboratorium
b. Tugas
1) Memimpin dan mengkoordinasi kegiatan pelayanan dan pengembangan
di Instalasi laboratorium
2) Merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengendalikan seluruh
kegiatan pelayanan di Instalasi Laboratorium
3) Menyelenggarakan dan memelihara kegiatan administrasi dan pelayanan
4) Memberikan pembinaan kepada semua staf dan karyawan laboratorium
5) Membuat laporan tahunan secara berkala
6) Mengevaluasi hasil- hasil pemeriksaan lab
c. Wewenang:
1) Menentukan keputusan berkenaan dengan kebijakan pelayanan dan
pengembangan Laboratorium
2) Mengusulkan rencana/program pengembangan laboratorium sesuai
kebutuhan
3) Memberikan teguran terahkir kepada staf/karyawan dan akan
meneruskan kepada Kabid penunjang medic jika teguran terahkir tidak
diindahkan
d. Tanggung jawab:
Bertanggung jawab kepada Kabid penunjang medis atas kelancaran
pelaksanaan dan pengembangan Installasi Laboratorium
2. Wakil Kepala Ruang Laboratorium
a. Fungsi:
Mewakili dan atau membantu kepala instalasi laboratorium dalam
mengatur dan memelihara kelancaran seluruh kegiatan pelayanan dan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 378


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

pemeriksaan di Instalasi Laboratorium mencakup bidang teknis, kelengkapan


logistic, sampling/rujukan, dan program Pemantapan Mutu ( PMI & PME ).
b. Tugas
1) Mengatur tugas/ jaga dinas-jaga dalam tiga shif
2) Memantau dan mengevaluasi kelancaran kegiatan pelayanan di Instalasi
Laboratorum
3) Memantau dan mengevaluasi kelancaran kegiatan kesekretariatan.
4) Memantau dan mengevaluasi kegiatan/ kelengkapan logistic
5) Memantau dan mengevaluasi kegiatan pemantapan mutu(PMI dan PME)
6) Memantau dan mengevaluasi kegiatan sampling/ rujukan
7) Memberikan pembinaan teknis prosedur pemeriksaan/ tes-tes
Laboratorium
c. Wewenang
1) Memberikan peringatan dan teguran kepada karyawan yang dipandang
tidak melasanakan tugas dengan baik dan benar.Jika teguran tidak
diindahkan akan diteruskan ke Kepala Ruang Laboratorium
2) Menolak sampel pemeriksaan rujukan dari luar yang tidak layak periksa
dan merekam alas an penolakan
d. Tanggung jawab
Bertanggung jawab kepada Kepala Ruangan Laboratorium atas
kelancaran pelaksanaan.
3. Penanggung jawab sekertaris/adminisrasi
a. Fungsi:
Pelaksana urusan kerumah-tanggaan instalasi laboratorium
b. Tugas:
1) Mengkoordinasi pelayanan di ruang/bagian loket
2) Menangani system pencatatan dan distribusi surat masuk dan keluar
3) Menangani pencatatan dan pelaporan administrasi laboratorium
4) Menyiapkan bahan/keperluan rapat
5) Memeilhara kebersihan ruang adminstrasi
c. Wewenang
Meminta fasilitas kelengkapan untuk pelaksanaan administrasi
laboratorium

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 379


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

d. Tanggung jawab
Bertanggung jawab kepada kepala/wakil kepala Instalasi laboratorium
atas kelengkapan dan kelancaran kegiatan kesekretariatan
4. Penanggung jawab bidang teknis
a. Fungsi
Pelaksana yang mengatur kelancaran prosedur pemeriksaan (1) rutin
darah/hematologi dan urine, (2) kimia klinik, (3) Immunologi dan
pemeriksaan khusus, (4) sampling dan rujukan.
b. Tugas
1) Mengawasi pelaksanaan pemeriksaan darah dan urine rutin
2) Mengawasi pelaksanaan pemeriksaan kimia klinik
3) Mengawasi pelaksanaan pemeriksaan iminologi dan khusus
4) Mengawasi pelaksanaan sampling dan rujukan
5) Membina dan memberikan bimbingan teknis untuk setiap pemeriksaan
6) Menjaga kebersihan tempat kerja
c. Wewenang;
1) Melaporkan pelaksana pemeriksaan(analis) yang tidak/kurang disiplin
2) Menagajukan permintaan bahan kimia/reagens kepada seksi logistic dan
pemeliharaan
3) Melaporkan gangguan pada alat kepada kepala/wakil kepala instalasi
laboratorium
d. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada kepala/wakil kepala instalasi laboratorium
atas kelancaran prosedur pemeriksaan : (1) rutin darah/hematologi dan urine,
(2) kimia klinik, (3) Immunologi dan pemeriksaan khusus (4), smpling dan
rujukan
5. Penanggung jawab bidang logistik dan pemeliharaan
a. Fungsi
Pelaksana yang mengatur kelengkapan bahan-bahan reagen,alkes dan
fasilitas pemeliharaan ruang kerja laboratorium
b. Tugas:
1) Mengatur penyimpanan bahan-bahan reagen, alkes, dan fasilitas lainnya
guna pemeliharaan ruang kerja laboratorium

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 380


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2) Merekam persediaan logistic, baik yang baru maupun yang tersisa


3) Mencatat tanggal kedaluarsa setiap reagen pada buku logistic dan wadah
reagen
c. Wewenang
Mengajukan permintaan bahan reagen, alkes dan fasilitas pemeliharaan
ruang laboratorium kepada wakil kepala instalasi laboratorium
d. Tanggung jawab
Bertanggung jawab kepada kepala/wakil kepala instalasi laboratorium
atas kelengkapan/ketersediaan reagen, alkes dan fasilitas pemeliharan ruang
kerja laboratorium
6. Penanggung jawab program pemantapan mutu (PMI dan PME)
a. Fungsi:
Pelaksana yang mengatur kegiatan pemantapan Mutu(PMI dan PME)
b. Tugas:
1) Membuat program kerja untuk kegiatan pemantapan mutu
2) Menyiapkan bahan control untuk pemeriksaan laboratorium
3) Merekam hasil control serum pada lembar pemantapan mutu
4) Memantau kestabilan suhu lemari pendingin dan ruang kerja
5) Memantau kestabilan listrik (PLN)
c. Wewenang
Mengajukan permintaan bahan control dan fasilitas pemeliharaan tempat
kerja
d. Tanggung jawab
Bertanggung jawab kepada kepala/wakil kepala Instalasi laboratorium
atas kelancaran pelaksanaan pemantapan mutu.
7. Penanggung jawab sampling dan rujukan
a. Fungsi:
Pelaksana yang mengatur kelancaran pengambilan sample dan rujukan,
baik pemeriksaan yang dirujuk keluar maupun pemeriksaan dari luar yang
dirujuk ke instalasi laboratorium RS. Stella Maris.
a. Tugas:
1) Melakukan pengambilan sampel sesuai dengan permintaan dokter

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 381


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2) Membuat persiapan-persiapan bahan, sampel dan formulir untuk merujuk


suatu pemeriksaan ke laboratorium rujukan
3) Menerima dan merekam hasil pemeriksaan yang datang dari
laboratorium rujukan dengan sepengetahuan coordinator teknik
4) Melakukan kontak/komunikasi langsung dengan laboratorium rujukan
berkenaan dengan ketidak jelasan hasil pemeriksaan
b. Wewenang
Mengajukan permintaan bahan untuk kelancaran kegiatan pengambilan
sampel dan perujukan
c. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada coordinator teknik atas kelancaran kegiatan
perujukan.
8. Pemeriksaan Rutin/ Hematologi
a Fungsi
Pelaksana yang mengatur kelancaran pelaksanaan pemeriksaan
Rutin/Hematologi dan Urine.
b. Tugas
1) Mengawasi (kalau perlu melaksanalan) pemeriksaan rutin darah
(hemetologi) dan urine.
2) Membina disiplin kerja analis.
3) Membina dan memberikan bimbingan kepada analis mengenai
pemeriksaan Rutin/Hematologi dan Urine sesuai prosedur baku (protap)
4) Memantau ketersediaan bahan/ reagens.
c. Wewenang
Mengajukan permintaan bahan/reagen kepada penanggung jawab
bidang logistic atas kelancaran pelaksanaan pemeriksaan Rutin/ Hematologi.
d. Tanggung jawab
Bertanggung jawab kepada Koordinator teknik atas kelancaran
pelaksanaan pemeriksaan Rutin/ Hematologi dan Urine.
9. Penanggung jawab pemeriksaan kimia klinik
a. Fungsi
Pelaksana yang mengatur kelancaran pelaksanaan pemeriksaan kimia
klinik.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 382


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

b. Tugas
1) Mengawasi kalau perlu melaksanakan pemeriksaan kimia darah
2) Membina disiplin kerja analis
3) Membina dan memberikan bimbingan kepada analis mengenai
pemeriksaan kimia klinik sesuai porsedur baku(protap)
4) Memantau ketersediaan bahan/reagens
c. Wewenang
Mengajukan permintaan bahan/reagen kepada kepala seksi
d. Tanggung jawab
Bertanggung jawab kepada coordinator teknik atas kelancaran
pelaksanaan pemeriksaan kimia klinik
10. Penanggung jawab pemeriksaan Imunologi dan khusus
a. Fungsi
Pelaksana yang mengatur kelancaraan pelaksanaan pemeriksaan
imunologi dan khusus(cairan tubuh, tinja)
b. Tugas :
1) Mengawasi(kalau perlu melaksanakan) pemeriksaan imunologi dan
khusus
2) Membina disiplin kerja analis
3) Membina dan memberikan bimbingan kepada analis mengenai imunologi
dan khusus sesuai prosedur baku(protap)
4) Memantau ketersediaan bahan/reagens
c. Wewenang
Mengajukan permintaan bahan/reagens kepada kepala seksi logistik atas
kelancaran pelaksanaan pemeriksaan imunologi dan khusus
d. Tanggung jawab
Bertanggung jawab: kepada coordinator teknik atas kelancaran
pelaksanaan pemeriksaan imunologi dan khusus
11. Analis pemeriksa
a. Fungsi
Pelaksana pemeriksaan laboratorium masing-masing sub seksi prosedur
baku(protap)
b. Tugas

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 383


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

1) Melakukan persiapan alat yang akan dipakai


2) Menyiapkan bahan/reagen yang akan dipakai
3) Mengecek/merekam hasil pemeriksaan dengan teliti
4) Mengecek ketersediaan bahan/reagen, jika kurang atau habis dilaporkan
kepada kepala sub-seksi
c. Wewenang
Mengajukan usulan berkenalan dengan prosedur pemeriksaan untuk
kepraktisan dan kelancaran pekerjaan
d. Tanggung jawab
Bertanggung jawab kepada kepala sub-seksi atas kelancaran pelaksanaan
pemeriksaan sesuai bidang kerja masing-masing

3.2.1.6 Kebijakan-kebijakan Instalasi Laboratorium

1. Kebijakan Sumber Daya Manusia


Isi Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Tentang
Pembentukan Unit Pelayanan Instalasi Laboratorium
a. Membentuk suatu unit pelayanan khusus yang bertugas untuk
menyelenggarakan pelayanan Laboratorium guna memberikan pelayanan
prima bagi konsumen/ pengguna jasa laboratorium klinik.
b. Unit Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Stella Maris
bertugas membantu direktir RSSM dalam mengkordinir :
1) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan professional dibidang
Laboratorium Klinik. Pelayanan ini meliputi pelayanan pencegahan,
pengobatan dan rehabilitasi pasien.
2) Pelaksanaan pengembangan pelayanan Laboratorium Klinik sebagai
rumah sakit rujukan di wilayah kerjanya
c. Unit Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Stella Maris
1. Poliklinik Umum
2. Poliklinik Spesialis
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Ruang Bersalin
5. Ruang Rawat Inap

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 384


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

6. Ruang Rawat Jalan


7. MCU
8. Pasien Langsung Penunjang
d. Unit Pelayanan Laboratorium dikoordinir oleh suatu Tim Pelayanan
Laboratorium .Uraian Tugas dan Struktur Organisasi Tim Pelayanan
Laboratorium seperti terlampir
e. Masalah yang ditemukan dalam memberikan pelayanan Laboratoraium klinik
agar dibicarakan dengan komite medic
f. Unit pelayanan Laboratorium bertanggung jawab kepada Direktur Medik dan
Keperawatan.
2. Kebijakan Fasilitas
Isi Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Tentang
Pembentukan Unit Pelayanan Instalasi Laboratorium
a. Memberlakukan Keputusan Direktur Rumah Sakit Stella Maris tentang
pemeliharaan dan kalibrasi di Instalasi Laboratorium Patologi Klinik Rumah
Skit Stella Maris Makassar
b. Guna mendukung proses pelayanan di Instalasi Laboratorium, setiap
peralatan labarotarium harus dilaksanakan pemeliharaan dan dilaksankaan
kalibrasi secara berkala
c. Isi Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Direktur tentang Prosedur Tetap
Operasional Laboratorium Alat Laboratorium/ Manual dan Pedoman cara
mengatasi masalah di Laboratorium :
d. Memberlakukan Keputusan Direktur tentang Prosedur Tetap Operasional
Laboratorium Alat Laboratorium/ Manual dan Pedoman mengatasi masalah
di Instalasi Laboratorium
e. Alat- alat laboratorium yang digunakan di laboratorium perlu dibuatkan
Prosedur Tetap Operasional Alat dan pedoman cara mengatasi masalah guna
kelancaran pelayanan di instalasi Rumah Sakit Stella Maris. Prosedur Tetap
Operasional Alat dan Pedoman cara mengatasi masalah harus dimengerti dan
diketahuisemua petugas laboratorium.
f. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila kemudian hari
ditemukan kekeliuran akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
3. Kebijakan Pelayanan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 385


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Isi Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Tentang


Pembentukan Unit Pelayanan Instalasi Laboratorium
a. Visi laboratorium Rumah Sakit Stella Maris, menjadi laboratorium yang
terkemuka dan dapat dipercaya dengan selalumengikuti perkembangan ilmu
dan teknologi berdasarkan cinta kasih kristus
b. Misi laboratorium Rumah Sakit Stella Maris :
1) Setiap saat siap memberikan layanan dengan sepenuh hati kepada seluruh
lapisan masyarakat
2) Membina hubungan kerjasama yang baik karyawan intra lab, karyawan
lainnya dan mitra
c. Tujuan Laboratorium Rumah Sakit Stella Maris :
1) Membantu menegakkan diagnosa
2) Membantu pemantuan perjalanan penyakit
3) Membantu penatalaksanaan pasien
Isi Keijakan Berdasarkan Surat Keputusan Direktur tentang Keamanan
Kerja di Instalasi Laboratorium :
1) Tindakan- tindakan harus dilakukan untuk mencegah bahaya/ kecelakaan
fisk, kimia, dan biologis
2) Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk memelihara kesehatan
petugas laboratorium, misalnya imunisasi, thorax, foto, dll.
3) Tindakan-tindakan yang harus dilakukan bila terjadi kecelakaan di
laboratorium.
Isi Kebijakan Berdasarkan Surat Kepetusuan Direktur tentang Penetapan
Jenis Pemeriksaan di Instalasi Laboratorium :
1) Memberlakukan Keputusan Direksi Utama Ruamah Sakit Stella Maris
tentang kebijakan Penetapan Jenis Pemeriksaan di Instalasi Laboratorium
Patologi Klinik Rumah Sakit Stella Maris
2) Ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam dictum pertama
adalah sebagimana tercantum dalam lampiran keputusan ini
Isi Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Direktur tentang Standar
Operasional Pemeriksaan di Instalasi Laboratorium:

a. Pemeriksaan laboratorium patologi klinik Rumah Sakit Stella Maris


Makassar yang mencakup sebagaimana terlampir :

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 386


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

1) Alat yang dipergunakan


2) Reagen/ bahan kimia yang dipergunakan
3) Langkah- langkah/ cara melakukan pemeriksaan
4) Cara perhitungan atau evaluasi hasil
5) Hal-hal penting yang mungkin perlu diperhatikan
b. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan
diadakan perubahan sebagaimana mestinya bila ternyata terdapat
kekeliuraan dikemudian hari.
Isi Kebijakan Berdasarkaan Surat Keputusan Direktur tentang Penganan
Spesimen di Instalasi Laboratorium :
a. Membeelakukan Kepetusan Direktur Rumah Sakit Stella Maris Makassar
Penenganan Spesimen Instalasi Laboratorium Patologi Klinik Rumah
Sakit Stella Maris Makassar
b. Penanganan Spesimen di Rumah Sakit Stella Maris harus sesuai dengan
jenis dan karateristik specimen, agar hasil pemeriksaan akan
mencerminkan kondisi tubuh pasien yang bersangkutan.
c. Spesimen yang merupakan bagaian tubuh pasien harus mendapat
perlakuan sebagaimana mengelola pasien itu sendiri.
Isi Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Direktur tentang Penanganan
Bahan Infeksius di Instalasi Laboratorium :

a. Keputusan Direktur Rumah Sakit Stella Maris Makassar tentang


penanganan Bahan Infeksius di Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
Rumah Sakit Stella Maris Makassar.
b. Bahan- bahan infeksius di Instalasi laboratorium baru ditangani dengan
benar guna mencegah terjadinya infeksi nosokomial daan mencegahnya
terjadi penularan penyakit terhadap petugas laboratorium
c. Bahan infeksius di laboratorium dilaksanakan insenerasi bersama dengan
bahan infeksius dari unit lain
4. Kebijakan Evaluasi dan Pengendalian Mutu
Isi Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Direktur tentang
Penyimpanan Arsip di Instalasi Laboratorium :

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 387


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

a. Memberlakukan Keputusan Direktur Rumah Sakit Stella Maris Makassar


tentang penyimpanan arssip pemeriksaan di Instalasi Laboratorium
Patologi Klinik Rumah Sakit Stella Maris Makassar
b. Menetapkan penyimpanan arsip pemriksaan laboratorium di Rumah Sakit
Stella Maris Makassar dilaksanakan selama 5 (lima) tahun dalam
dokumen tulis maupun berupa file elektronik
c. Arsip pemeriksaan yang telah lebih dari waktu sebagaimana ketetapan
pertama dapat dimusnahkan dengan membuat berita acara pemusnahan
d. Arsip hasil pemeriksaan yang tidak boleh dimusnahkan adalah dokumen
hasil pemeriksaan pada
2) Pasien- pasien dengan kasus medikolegal
3) Pasien- pasien dengan kasus yang termasuk dalam undang-undang
wabah
Isi Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Direktur tentang
Penyimpanan Arsip di Instalasi Laboratorium :
a. Memeberlakukan Keputusan Direktur Rumah Sakit Stella Maris
Makassar tentang Pengelolaan Reagen Laboratorium di Instalasi
Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Stella Maris Makassar
b. Pengelolaan reagen di instalasi laboratorium harus ditangani denga benar
guna membantu kelancaran pelayanan petugas terhadap pasien di
laboratorium
c. Pengelolaan reagen di instalasi laboratorium mencakup :
1) Permintaan reagen
2) Penerimaan reagen
3) Penyimpanan reagen
4) Penggunaan reagen
5) Pengecekan reagen
6) Pencatatan dan pelaporan penggunaan reagen
d. Pengelolaan reagen harus di catat dan dikeluarkan oleh satu orang satu
orang petugas laboratorium yang bertanggung jawab kepada ruang
laboratorium.
Isi Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Direktur tentang Pementapan
Mutu Eksternal di Instalasi Laboratorium :

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 388


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

a. Keputusaan Direktur Rumah Sakit Stella Maris Makassar tentang


Pemantapan Mutu Eksternal di Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
Rumah Sakit Stella Maris Makassar.
b. Guna meningkatkan mutu pemeriksaan agar hasil- hasil pemeriksaan bisa
dipercaya kebenarnya dan dapat menunjukkan penampilan laboratorium
dalam bidang ini.
c. Pemantapan Mutu Eksternalakan terus menerus dilaksanakan oleh
seluruh petugas laboratorium.

3.8 Instalasi Gizi


3.8.1 Organisasi dan Manajemen
3.8.1.1 Visi Instalasi Gizi RS. Stella Maris
Bekerjalah bukan untuk makanan yang akan dapat binasa
melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang
kekal.
Tabel 145
Uji Checklist Visi
Instalasi Gizi RS. Stella Maris Makassar, 2013

No Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah pernyataan visi memberikan 
gambaran yang jelas dari kondisi ideal
organisasi di masa datang ?
2 Apakah pernyataan visi memiliki pengaruh 
dan menantang ?
3 Apakah pernyataan visi bersifat singkat 
dan mudah dimengerti ?
4 Apakah pernyataan visi bersifat menarik 
bagi karyawan, pelanggan, dan
stakeholders ?
5 Apakah pernyataan visi bersifat tetap 
sepanjang waktu, selalu up to date ?

Sumber : Data Primer, tahun 2013

Analisis :

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 389


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

1. Visi Instalasi gizi tidak memberikan gambaran yang jelas mengenai


kondisi ideal Instalasi gizi yang ingin dicapai di masa yang akan
datang.
2. Pernyataan visi memiliki pengaruh dan menantang yaitu ingin bekerja
untuk makanan yang dapat sampai pada hidup yang kekal.
3. Pernyataan visi instalasi gizi sedikit susah dimengerti karena visinya
menyatakan bekerja untuk makanan, pernyataan ini agak sedikit
membingungkan.
4. Pernyataan visi bekerja untuk makanan yang tidak dapat binasa dan
bertahan sampai pada hidup yang kekal tentu sangat menarik baik bagi
karyawan maupun pelanggan.
5. Pernyataan visi bersifat up to date karena visi tersebut mengalami
perubahan dari tahun-tahun sebelumnya.

3.8.1.2 Misi Instalasi Gizi RS. Stella Maris


Menyajikan makanan berstandar (cukup gizi, berkualitas dan tidak
membosankan).
Tabel 146
Uji Checklist Misi
Instalasi Gizi RS. Stella Maris Makassar, 2013

No Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah pernyataan misi menyatakan secara 
jelas tentang manfaat kehadiran organisasi ?
2 Apakah pernyataan misi telah jelas sehingga 
semua karyawan dalam organisasi dapat
melihat bagaimana mereka dapat
berkontribusi ?
3 Dapatkah misi itu bertahan terhadap 
perubahan-perubahan dalam administrasi ?
4 Apakah pernyataan misi itu mampu 
menjawab pertanyaan tentang : siapa kita,
apa dan untuk siapa kita melakukan itu, serta
mengapa itu penting ?

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 390


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

5 Apakah pernyataan misi itu mampu 


memberikan jawaban terhadap alasan
mengapa kita membelanjakan dana pada
usaha-usaha organisasi, program atau sub
program ?

Analisis :

1. Pernyataan misi menyatakan secara jelas tentang manfaat


kehadiran organisasi yaitu menyajikan makanan berstandar yang
cukup gizi, berkualitas dan tidak membosankan.
2. Pernyataan misi telah jelas sehingga semua karyawan dalam
organisasi dapat melihat bagaimana mereka dapat berkontribusi.
3. Misi Instalasi Gizi dapat bertahan terhadap perubahan-perubahan
dalam administrasi
4. Pernyataan misi itu mampu menjawab pertanyaan tentang : siapa
kita, apa dan untuk siapa kita melakukan itu, serta mengapa itu
penting yaitu kita adalah instalasi gizi yang bertugas untuk
menyajikan makanan yang berstandar, agar baik pasien maupun
karyawan dapat tercukupi gizi dan tidak bosan terhadap makanan.
5. Pernyataan misi itu mampu memberikan jawaban terhadap alasan
mengapa kita membelanjakan dana pada usaha-usaha organisasi,
program atau sub program.
3.8.1.3 Motto Instalasi Gizi RS. Stella Maris
Kepada tiap-tiap orang dikaruniakan Roh untuk kepentingan
bersama.

3.8.1.4 Falsafah Instalasi Gizi RS. Stella Maris


Tersedianya pelayanan yang higienis bergizi dengan cita rasa yang
menarik.

3.8.1.5 Tujuan Instalasi Gizi RS. Stella Maris


Untuk memperoleh makanan yang bermutu agar mencapai status
gizi yang lengkap sehingga menunjang upaya penyembuhan.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 391


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 147
Uji Checklist Tujuan
Instalasi Gizi RS. Stella Maris Makassar, 2013

No Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah tujuan yang ditetapkan mendukung 
misi & sasaran?
2 Apakah tujuan yang ditetapkan itu 
merefleksikan secara spesifik pencapaian yg
diinginkan?
3 Apakah kemajuan menuju pencapaian suatu 
tujuan dapat diukur?
4 Apakah tujuan yg ditetapkan bersifat agresif 
menantang, namun realistis & dapat dicapai
dalam periode perencanaan & sumber-sumber
daya yg tersedia?
5 Apakah tujuan yg ditetapkan menyatakan suatu 
hasil, bukan suatu aktivitas ?
6 Apakah ada batas waktu untuk pencapaian 
tujuan tersebut?
7 Apakah telah ditetapkan penanggungjawab 
pencapaian tujuan?
8 Apakah pencapaian tujuan akan memimpin 
kepada pencapaian sasaran ?
9 Apakah telah ditetapkan paling sedikit satu 
tujuan untuk setiap sasaran yg dirumuskan ?
10 Apakah seseorang yg tidak akrab dengan unit 
anggaran (atau program / sub program)
memahami maksud dari tujuan yg ditetapkan ?

Sumber : Data Primer, tahun 2013

Analisis :
1. Tujuan instalasi gizi mendukung pernyataan misi untuk menyajikan
makanan yang berstandar dengan menjaga mutu makanan.
2. Tujuan instalasi gizi telah merefleksikan secara spesifik pencapaian yang
diinginkan yakni memperolaeh makanan bermutu dengan gizi yang lengkap
dalam mendukung penyembuhan pasien

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 392


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3. Kemajuan menuju pencapaian dapat diukur melalui tersedianya makanan


bermutu yang sesuai dengan diet pasien dan bergizi lengkap.
4. Tujuan instalasi Gizi bersifat agresif dan menantang karena mendorong
karyawan untuk berupaya memberikan pelayanan gizi yang tepat dan
lengkap.
5. Tujuan yang ditetapkan telah menyatakan suatu hasil.
6. Tidak ada batas waktu untuk pencapaian tujuan tersebut karena tidak
dibatasi oleh jangka waktu, dan dapat terus menerus berlaku.
7. Dalam perumusan tujuan telah ditetapkan penanggungjawab pencapaian
tujuan tersebut yaitu semua SDM di RS yang berperan dalam upaya
pencapaian sasaran. Dalam strukrur organisasi instalasi gizi pun telah
ditetapkan penanggung jawab untuk setiap kegiatan.
8. Pencapaian tujuan akan memimpin kepada pencapaian sasaran karena
semua tujuan telah mencakup/mengarah kepada sasaran yang akan dicapai.
9. Tidak ditetapkan paling sedikit satu tujuan untuk setiap sasaran yang
dirumuskan, karena pernyataan tujuan instalasi hanya satu.
10. Seseorang yang tidak akrab dengan unit anggaran (atau program/sub
program) memahami maksud dari tujuan yang ditetapkan karena relative
mudah dipahami.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 393


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.8.1.6 Struktur Organisasi Instalasi Gizi RS. Stella Maris

DIREKTUR

WADIR MEDIS

KEPALA INSTALASI GIZI

KEPALA SEKSI

WAKIL KEPALA SEKSI

PJ. Penyuluhan
PJ. Pengolahan &
Perbaikan Mutu & Logistik
Penyajian makanan
Konsultasi

1. PJ. Makanan Pasien 1. PJ. Pengadaan


1. Penyuluhan dan
2. PJ. Makanan Diit Bahan dan
Konsultasi Rawat Logistik
3. PJ. Snack Pasien
Inap
4. PJ. Distribusi 2. PJ. Pencatatan
Makanan dan Pelaporan
2. Penyuluhan dan
5. PJ. Distribusi Gudang Kering
Konsultasi Rawat dan Basah
Makanan
Jalan 3. PJ. Inventaris
Karyawan
Barang
Gambar 30. Struktur Organisasi Instalasi Gizi RS. Stella Maris Tahun 2013

Kepala instalasi gizi bertanggung jawab kepada wakil direktur medis.


Dalam menjalankan aktivitasnya, instalasi gizi harus berkoordinasi dengan setiap
unit/bagian terkait dan memperoleh persetujuan dari Wadir. Medis RS. Stella
Maris.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 394


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.8.2 Deskripsi Fisik dan Bangunan Instalasi Gizi RS. Stella Maris
3.8.2.1 Letak Instalasi Gizi RS. Stella Maris
Instalasi Gizi RS. Stella Maris terletak di lantai 1 gedung lama RS.
Stella Maris, berdekatan dengan Linen, kamar mayat dan asrama rumah
sakit. Terdapat akses langsung ke Jalam Maipa sehingga memudahkan
pengantaran bahan makanan ke instalasi gizi, serta terdapat tempat parker
yang memadai bagi mobil pengangkut bahan makanan.
Instalasi Gizi memiliki 2 dapur, yaitu dapur besar dan dapur kecil.
I. Dapur Besar, terdiri dari :
 Loket : 3,20 x 1,20 m
 Ruang istirahat/ruang makan :6x3m
 Ruang air minum :4x3m
 Ruang kepala instalasi :3x3m
 Ruang penyajian makanan
(kelas II, III, Biara dan asrama) :1x4m
 Bak cuci :3x5m
 Gudang basah :5x5m
 Gudang beras : 3 x 4,5 m
II. Dapur Kecil, terdiri dari :
 Loket : 3,20 x 1,20 m
 Ruang administrasi : 4,5 x 3 m
 Ruang penyajian
(VIP, kelas I, dokter) :7x4m
 Gudang makanan kering : 3 x 1,5 m

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 395


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.8.2.2 Denah Ruangan Instalasi Gizi RS. Stella Maris 2013

Gambar 31. Denah Ruangan Instalasi Gizi RS. Stella Maris 2013

Ket :

1 : Dapur Selatan (Dapur Kecil)


2 : Gudang Kering
3 : Ruang Perencanaan
4 : Ruang Sentral Elpiji
5 : Ruang Ganti Karyawan
6 : Toilet
7 : Koridor
8 : Ruang Administrasi / Kantor Kepala Instalasi
9 : Ruang Makan Karyawan
10 : Ruang Pemasakan Air
11 : Dapur Utara (Dapur kecil)
12 : Gudang Beras / Gudang Penerimaan
13 : Gudang Basah

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 396


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 148
Analisis Kesesuaian Standar Penyelenggaraan RS Menurut Depkes RI 2008
dengan Kondisi Fisik Instalasi Gizi RS Stella Maris
Tahun 2013

Hasil
No Kriteria Standar Analisis
observasi
1 Ruangan  R.penerimaa 
n bhn Hanya
makanan memenhi
 R.penyimpa  standar
nan bhn sebesar 76,2%
makanan
 R.persiapan 
makanan
 R. Penyajian 
 R.produksi 
makanan
 R. Distribusi 
 R. pencucian 
alat
 R. 
penyimpana
n alat makan
 R. konsultasi 
gizi
2 Tata ruang a. Dekat 
dengan
semua unit
rawat inap
b. diatur 
sehingga
kegaduhan
dapur tidak
mengganggu
c. tidak dekat 
dengan
lokasi
pembuangan
sampah
d. tidak dekat 
kamar
jenazah
e. punya jalan 
masuk /
pintu sendiri

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 397


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3 Pencahaya Harus 
an memenuhi
persyaratan
kondisi kerja
4 Suhu a. Suhu gudang 
kering <
22oC
b. Ventilasi 
yang cukup,
suhu dan
kelembaban
c. Suhu ruang 
pendingin -
10 oC - 5 oC

5 Kebersiha a. Gudang 
n harus anti
tikus &
serangga
b. Jendela & 
pintu
dipasang
kaca
c. Pelindung 
tikus dan
tempat
masuk pipa
ditutup
semen
Sumber : Instalasi Gizi RS. Stella Maris, 2013

3.8.2.3 Inventaris Instalasi Gizi

Berdasarkan pedoman penyelenggaraan RS, Depkes RI Tahun 2008, ada berbagai


peralatan yang harus dimiliki instalasi Gizi RS Tipe B. Perbandingan standar dengan
kondisi instalasi gizi RS Stella Maris tergambar dalam tabel berikut.

Tabel 149
Analisis Kesesuaian Peralatan Instalasi Gizi RS Stella Maris dengan Standar
Depkes RI Tahun 2008

No Nama Alat Ket No Nama Alat Ket


1 Refrigerator + 20 Rak tingkat 4 +
2 Mixer + 21 Bak Pesegi berlubang +
3 Food trolley + 22 Lemari bhn kering +
4 Scale + 23 Litermat +
5 Work bench - 24 Pembuka botol/kaleng +

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 398


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

6 Kompor minyak - 25 Lemari es +


tanah
7 Peralatan cuci alat + 26 Peti es +
8 Bagian penerimaan + 27 Persiapan bhn makanan +
9 Bak cuci + 28 Bak cuci 2 bergandengan +
10 Timbangan beroda + 29 Meja kerja +
11 Bak persegi panjang + 30 Penggiling daging tangan +
12 Pisau dapur + 31 Pemarut kelapa berdinamo -
13 Penusuk beras - 32 Ulekan bumbu bulat +
14 Tempat sampah + 33 Oven +
tertutup
15 Gudang kering + 34 Frying pan +
16 Timbangan meja + 35 Boiling pan +
17 Meja timbangan + 36 Rice cooker +
18 Ice maker - 37 Rice washer -
19 Food processor - 38 Cold storage +
Sumber : Data instalasi gizi RS. Stella Maris 2013

Dari tabel di atas Dapat diketahui bahwa sebagian besar peralatan wajib
untuk instalasi gizi RS tipe B dimiliki oleh instalasi gizi RS Stella maris.

3.8.3 Deskripsi Kegiatan Instalasi Gizi RS. Stella Maris


Ruang lingkup kegiatan pokok pelayanan gizi di rumah sakit terdiri dari :
a. Asuhan gizi pasien rawat jalan
b. Asuhan gizi pasien rawat inap
c. Penyelenggaraan makanan
d. Penelitian dan pengembangan gizi

Kegiatan yang dilakukan pada instalasi gizi:


1. Perencanaan Anggaran Belanja
Langkah-langkah perencanaan anggaran belanja :
1) Pengumpulan data konsumsi tahun sebelumnya
2) Penetapan macam dan jumlah konsumen
3) Penaksiran harga melalui survei pasar
4) Pembuatan standar kecukupan gizi dalam berat kotor
5) Penghitungan anggaran belanja setahun
6) Hasil perhitungan anggaran diajukan ke pengambil keputusan
7) Pengusulan rencana anggaran secara resmi melalui jalur administratif
2. Perencanaan Menu

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 399


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Langkah-langkah perencanaan menu :


1) Pembentukan tim penyusunan menu yang terdiri dari ahli gizi, kepala unit,
dan pelaksana
2) Pengumpulan tanggapan/keluhan konsumen mengenai menu
3) Perincian macam dan jumlah konsumen yang akan dilayani
4) Pengumpulan data peralatan yang tersedia
5) Penyesuaian macam menu dengan jumlah tenaga
6) Memperhatikan kebiasaan makan daerah setempat
7) Penetapan siklus menu yang akan dipakai
8) Penetapan standar porsi
9) Penyusunan menu
3. Perhitungan Bahan Makanan
Langkah-langkah Perhitungan Bahan Makanan :
1) Penentuan jumlah pasien
2) Penentuan standar porsi tiap bahan makanan ke dalam berat kotor
3) Penghitungan pemakaian bahan makanan setiap siklus menu dengan rumus
(Jumlah pasien x berat kotor x jumlah pemakaian )
4. Prosedur Pemesanan bahan Makanan dan Pembelian
a. langkah pemesanan bahan makanan
1) Ahli gizi membuat rekapitulasi kebutuhan bahan makanan untuk esok
hari
2) penyerahan hasil hitungan ke bagian gudang logistik
3) petugas gudang menyiapkan bahan makanan sesuai permintaan
4) bagian pengolahan mengambil bahan makanan yang dipesan
b. Langkah pembelian bahan makanan
1) pembelian makanan secara langsung di toko/pasar
2) pembelian secara tidak langsung ( melalui pemasok) dilakukan dengan
menyiapkan rincian pesanan, pembelian dilakukan setiap hari
5. Prosedur Penerimaan bahan makanan :
Langkah-langkah Prosedur Penerimaan bahan makanan :
1) pemeriksaan kesesuaian bahan yang di pesan dengan yang diterima
2) penelitian macam dan kualias bahan makanan
3) pemutusan pemgambilan bahan makanandan pencatatan
6. Prosedur Penyimpanan bahan makanan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 400


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Langkah-langkah Prosedur Penyimpanan bahan makanan :


1) Bahan makanan yang memenuhi syarat penerimaan harus segera dibawa ke
ruang penyimpanan (gudang kering atau gudang basah)
2) Bahan makanan yang langsung digunakan segera ditimbang dengan diawasi
petugas penerimaan dan di bawa ke ruang persiapan bahan makanan
3) Syarat ruang penyimpanan Bahan kering:
a. Bahan makanan ditempatkan secara teratur menurut macam, golongan,
ataupun urutan pemasokan bahan makanan
b. Menggunakan prinsip first in first out (fifo). Untuk mengetahui waktu
pemasokan bahan diberi tanggal penerimaan
c. Pemasokan dan pengeluaran bahan makanan harus segera diisi,
diletakkan pada tempatnya, diperiksa, dan diteliti secara kontinu
d. Gudang dibuka pada waktu yang ditentukan
e. Semua bahan makanan ditempatkan di wadah tertutup, terbungkus
rapat, dan tidak berlubang dan diletakkan di atas rak bertingkat yang
tidak menempel ke dinding
f. Pintu harus terkunci pada saat tidak ada kegiatan dan dibuka pada
waktu yang ditentukan
g. Suhu ruangan harus kering dan berkisar antara 19oc – 21oc
h. Pembersihan ruang secara periodik dua kali seminggu
i. Penyemprotan ruangan dengan insektisida dilakukan secara periodik
dengan mempertimbangkan keadaan ruangan
j. Semua lubang yang ada di gudang harus berkasa dan bila terjadi
perusakan oleh binatang harus segera diperbaiki
4) Syarat ruang penyimpanan bahan basah:
a. Suhu harus sesuai dengan keperluan bahan makanan agar tidak menjadi
rusak
b. Pengecekan terhadap suhu dilakukan dua kali sehari dan pembersihan
lemari es dilakukan setiap hari
c. Pencairan es pada kulkas harus segera dilakukan jika terjadi pengerasan
d. Bahan yang akan dimasukkan ke kulkas sebaiknya di bungkus plastik
atau kertas timah

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 401


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

e. Khusus intuk sayuran, suhu harus diperhatikan. Untuk buah ada yagn
tidak memerlukan pendingin. Perhatikan sifat buah sebelum
dimasukkan ke dalam ruangan/pendingin
7. Teknik Persiapan bahan makanan
Langkah-langkah Teknik Persiapan bahan makanan :
a. Penyiangan ; memisahkan bahan makanan yang bersih dari yang tidak
terpakai
b. Pencucian ; dilakukan sebelum bahan makanan dipotong, menggunakan air
bersih
c. Pengupasan dilakukan setelah bahan makanan dicuci
d. Pemotongan dilakukan sesudah penyiangan, pencucian, dan pengupasan,
besar pemotongan disesuaikan dengan kebutuhan
8. Pengaturan pemasakan makanan
Langkah-langkah Pengaturan pemasakan makanan :
a. Pemasakan dengan medium udara
1) Membakar dengan oven
2) Memanggang di atas bara
b. Pemasakan dengan medium air: Merebus dan menyetup
c. Pemasakan dengan menggunakan lemak: Menggoreng
d. Pemasakan langsung melalui dinding panci: Menyangrai dan membuat kue
wafel
e. Pemasakan dengan kombinasi: Menumis
f. Pemasakan dengan elektromagnetik: Microwave dan Rice cooke
9. Pelayanan dan distribusi makanan dilakukan secara sentralisasi
Keuntungan :
a. Tenaga lebih hemat sehingga menghemat biaya dan pengawasan
b. Pengawasan lebih mudah dan teliti
c. Sedikit kemungkinan kesalahan pemberian makanan
d. Ruang pasien terhindar dari keributan pada waktu pembagian makanan
e. Pekerjaan dilakukan lebih cepat

Kelemahan :
a. Memerlukan tempat, peralatan, dan yang lebih banyak
b. Memerlukan biaya tambahan biaya peralatan, perlengkapan, dan
pemeliharaan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 402


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

c. Makanan sampai ke pasien agak dingin


10. Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi

Pengaturan jaga

Pengaturan jaga pada instalasi gizi disesuaikan dengan beban kerja yang
ada pada tiap shif, saat ini dilakukan 3 shif :

1. Shif pagi jam 07.00 s/d 14.00 :


 Menyusun pembagian keja untuk setiap shif (pagi, sore, malam)
 Rolcoling ke bagian rawat inap untuk mengontrol diit makan pasien
 Menyusun menu gizi bagi pasien rawat inap sesuai dengan jenis dan
keadaan penyakit (diit)
 Menyelenggarakan penyediaan bahan makanan, pengolahan dan
penyaluran makanan pasien untuk shif pagi mulai jam 08.30 s/d 11.30
 Menyusun anggaran belanja
 Menyusun menu untuk shif sore dan shif malam
 Menyusun kebutuhan bahan makanan untuk shif sore dan malam
2. Shif sore jam 14.00 s/d 21.00
 Melakukan rolcoling ulang bagi pasien baru yang ada di ruang perawatan
 Melanjutkan penyelenggaraan pengolahan bahan makanan dengan menu
dan diit pasien sesuai dengan penyakitnya
 Penyaluran makanan untuk ke unit perawatan pukul 11.30 s/d 12.30
 Menyiapkan pengolahan bahan makanan untuk dinas malam (sarapan
pagi pasien)
3. Shif malam jam 21.00 s/d 07.00
 Menyiapkan bahan makanan sesuai menu dan diit
 Pengolahan bahan makanan dilakukan mulai pukul 03.00 dan
penyalurannya di mulai pada pukul 06.30 untuk di antar ke unit
perawatan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 403


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.8.4 Kinerja Instalasi Gizi RS. Stella Maris

a. Cakupan Pelayanan
 Porsi Pelayanan Makanan

Tabel 150
Porsi Pelayanan Instalasi Gizi RS Stella Maris
Tahun 2009-2011

Porsi/Tahun
Kelompok
2009 2010 2011
Pasien 54.152 50.269 53.869
Non-pasien 19.367 19.134 19.016
Total 73.519 69.403 72.885
Sumber : Data sekunder RS. Stella Maris,2011

Pada tabel di atas, yang termasuk golongan pasien adalah pasien


pada unit perawatan VIP, kelas I,II,III, dan kamar operasi. Sedangkan yang
tergolong non-pasien mencakup dokter, pastor, penjaga pasien, biara,
asrama, tamu pastor, dan askes/kantor.
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa porsi pelayanan makanan
selama tiga tahun terakhir cenderung mengalami fluktuasi. Pada tahun
2010, mengalami penurunan sebesar 5,60% sedangkan pada tahun 2011
mengalami peningkatan sebesar 5,01%.

b. Susunan Menu Makanan


 Menu Snack
Menu snack diberikan kepada pasien VIP, Kelas I, kelas II
dua kali sehari, sedangkan Pasien Kelas III tidak mendapat jatah
snack. Menu snack untuk pasien rawat inap terulang setiap sepuluh
hari.

Tabel 151
Menu Snack Unit Perawatan RS. Stella Maris Tahun 2013

Menu Snack
Hari
Pagi Sore
Unit Kelas I dan Kelas I dan
VIP VIP
Perawatan II II
1 Rol Tomat Nagasari Panada Roll Tart
2 Jalan Kotek Aram Bolu Rampa Cangkuning

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 404


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Pandan
3 Lapis Jalan Kotek Pisang Keju Cake Pisang
Strawberry
4 Kura-Kura Lapis Warna Brownies Brudel
5 Coklat Bakpao Roti Goreng Nagasari
Cherry
6 Sus Fla Onde-Onde Bakpao Paparanggi
7 Roti Daging Dadar Nagasari Mabel
8 Arem-Arem Bolu Rampa Bluder Roti Goreng
9 Lumpia Jalan Kotek Cangkuning Apan Kenari
10 Dadar Lapis Tart Susu Arem-Arem
Surabaya
11 Lapis Panada Bakpao Bolu Rampa
Surabaya
Sumber : Instalasi Gizi RS Stella Maris,2013

 Menu Makanan
o Menu Makanan VIP dan Kelas 1

Tabel 152
Susunan Menu Makanan Unit Perawatan VIP dan Kelas I
RS. Stella Maris Tahun 2013

Susunan Menu
Hari
Pagi Siang Malam
1 Nasi, sup Nasi, sup bakso Nasi, sup kental
jagung, telur ayam, ikan kowu, sayur, ayam kecap,
dadar, hati smor udang tepung + sayur tempe bumbu bali,
+ kentang. asam manis, sayur dan sayur sup.
lodeh (labu siam,
kacang panjang, dan
terong).
2 Nasi, sup Nasi, sup gebonden Nasi, sup makaroni,
kacang ijo, ikan (wortel, sosis, ikan kuah,sambal
kaleng, perkedel asparagus), daging buncis
daging + smor, tahu opor, dan goreng(hati,rempla),
kentang. tumis buncis cabai sayur cah vitsai
hijau + rempela (vitsai, wortel,
jamur hitam, dan
bakso).
3 Nasi, sup Nasi, sup campur, Nasi, sup bunga kol,
kembang tahu, Cumi cah, bakwan ayaam kentucky,
ikan saos tomat, udang (tepung, tauge, vah tahu tempe +
tahu sayur dan udang), dan sayur wortel, dan sayur

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 405


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

brokoli dan bening. gudeg (nangka dan


bakso kacang panjang).
4 Nasi, sup bakso Nasi, sup kacang Nasi, sup tahu
ayam (vitsal, merah, daging bakso, ikan goreng
wortel, jamur rendang, tahu tepung, cah bihun,
hitam), telur aromatik (tahu, hati, rempla, dan
rebus, dan ikan udang, ayam), dan cap cae kuah.
pepes. sayur orak-orak kol.
5 Nasi, sup Nasi, sup makaroni, Nasi, sup jagung,
kentang kacang wortel ayam, telur, telur, ikan woku,
polong, ayam ikan bakar, tempe sayur tauge, caisin,
smor, dan kari, oseng-oseng perkedel daging +
kerupuk. kacang panjang, dan kentang
daging halus.
6 Nasi, sup Nasi, sup bunga kol, Nasi, sup campur,
kacang merah, ikan goreng tepung, ayam goreng, tahu
ikan kaleng, dan gimbal udang, sayur bumbu kuning,
dadar. sup (kol, buncis, tumis buncis,
wortel, ayam, jamur lombok hijau.
hitam).
7 Nasi, sup Nasi, sup sonpy, Nasi, sup kentang
vegetable, ikan ayam kentucky, kacang polong, ikan
bumbu bali, dan tempe opor, cah vitsal bumbu balado, tahu
hati ayam smor. + wortel + jamur bacan, dan acar.
hitam.
8 Nasi, sup Nasi, sup kacang ijo, Nasi, sup jagung,
makaroni, ayam ikan pindang, udang daging rendang,
goreng mentega, asam manis, dan laksa hati goreng,
tempe bobor sayur bening. dan sayur sup
(tempe, kapri, (caisin, kentang,
dan wortel). dan wortel).
9 Nasi, sup bunga Nasi, sup makaroni, Nasi, sup bakso
kol, telur mata ayam opor, tempe ayam + wortel, ikan
sapi, dan ikan kering, dan gado- pepes, tahu isi,
kaleng. gado (tauge, kacang oseng-oseng kacang
panjang, ketimun, panjang + rempela.
dan kentang).
10 Nasi, sup tahu Nasi, sup labu merah, Nasi, sup sonpy
bakso, ikan ikan gulai, gimbal (kembang tahu,
bumbu tomat, jagung udang, dan bengkoang, dan
dan tlur rebus. cap cae. telur), ayam bumbu
bali, sambal goreng
tempe + kentang,
dan sayur asam
(kacang panjang,

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 406


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

nangka, labu siam,


dan kacang tanah).

31 Nasi, sup Nasi, sup kacang Nasi, sup kacang


campur, telur polong + kentang, merah, ayam
bumbu kecap, daging sambal kentucky, tahu
perkedel goreng, udang goreng bacam, dan gudeg.
kembang tahu + mentega, dan mie.
udang.
Sumber : Instalasi Gizi RS Stella Maris,2013

Dari tabel di atas, diketahui bahwa menu makanan untuk pasien rawat inap
VIP dan Kelas I disamakan dan terbagi atas makan pagi, siang, dan malam
dengan susunan menu yang terulang setiap sepuluh hari.

o Menu Makanan Kelas II dan II

Tabel 153
Susunan Menu Makanan Unit Perawatan Kelas II dan III
RS. Stella Maris Tahun 2013

Susunan Menu
Hari
Pagi Siang Malam
1 Nasi, sup Nasi, sup bakso Nasi, sup kental
jagung, dan ayam, ayam bumbu sayur, ikan pepes,
telur dadar. bali, tempe bacam, cah bakso bihun,
dan tumis kangkung dan tumis vitsal +
tauge. wortel.
2 Nasi, sup Nasi, ikan saos, tahu Nasi, sup makaroni,
kacang ijo, bumbu kuning, sayur ayam smor, tempe
ikan, dan rica. kimlo, buncis, wortel, & tepung acar
dan laksa. (kacang panjang,
ketimun, dan
wortel).
3 Nasi, sup Nasi, sup campur, Nasi, sup bunga kol,
kembang ikan bumbu woku, ikan & tepung dan
tahu, dan sambal goreng hati + perkedel Jagung
telur kecap. tempe, sayur caisin +
tauge + labu besar.
4 Nasi, sup Nasi, sup kacang Nasi, sup tahu
bakso, dan merah, ayam bumbu bakso, ikan & bubur

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 407


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

telur mata kecap, tahu kari, dan bali, tempe pepes,


sapi. sayur sup kol + dan sayur asam
kentang + wortel. (nangka, kacang
panjang dan kacang
tanah)
5 Nasi, sup Nasi, sup makaroni, Nasi, sup jagung,
kentang ikan & saos kecap, ayam goreng &
kacang tempe bumbu balado, bumbu, tahu bumbu
polong, dan tumis kacang bali, dan padomoro
ikan wolu. panjang, labu besar (kangkung dan
dan tauge. tempe).
6 Nasi, sup Nasi, sup bunga kol, Nasi, sup campur,
kacang ikan pepes, gimbal ikan balado, tempe
merah, dan jagung, dan cah vitsal bacan, dan caisin +
telur dadar. + buncis + wortel. tauge + labu besar.
7 Nasi, sup Nasi, sup soupy, Nasi, sup kentang
vegetable, ayam tepung, tahu kacang polong, ikan
dan ikan rica. bumbu bali, bening goreng / cah bakso +
bayam (kacang, laksa + wortel, dan
jagung, dan bayam). cap cae (vitsal,
bengkoang, kol,
wortel, buncis)
8 Nasi, sup Nasi, ikan woku, Nasi, sup jagung,
makaroni, tempe goreng tepung, ayam masak kecap,
dan abon. sayur kimlo, dan sup perkedel tahu, dan
kacang ijo.. sayur kangkung +
tauge.
9 Nasi, sup Nasi, sup makaroni, Nasi, sup bakso
bunga kol, ikan pesmol, cah ayam, wortel, ikan
dan telur tahu, dan sayur lodeh & bumbu bali,
mata sapi. (labu siam, kacang oseng-oseng hati
panjang, terong dan dan ampela, dan
jagung) sayur sup kol
10 Nasi, sup Nasi, sup labu merah, Nasi, sup sonpy
tahu bakso, ayam woku, perkedel (kembang tahu,
dan ikan kentang, dan sayur bengkoang, dan
pepes. asam. telur), ikan goreng
bumbu balado dan
padomoro.
31 Nasi, sup Nasi, sup kacang Nasi, sup kacang
campur, dan polong + kentang, merah, ayam
abon. ikan goreng tepung, goreng, tahu opor,
tempe bumbu kuning, dan mie tumis.
dan cap cae.
Sumber : instalasi Gizi RS Stella Maris,2013

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 408


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Dari tabel di atas, diketahui bahwa menu makanan untuk pasien rawat
inap Kelas II dan Kelas III disamakan dan terbagi atas makan pagi, siang, dan
malam dengan susunan menu yang terulang setiap sepuluh hari.

a. Menu Makanan Saring

Makanan saring digunakan untuk pasien yang tidak dapat mengonsumsi makanan
keras sesuai anjuran dokter.

Tabel 154
Susunan Menu Makanan Saring Unit Perawatan
RS. Stella Maris Tahun 2013

Susunan menu
Hari
Pagi Siang Malam
1 Bubur saring, sup Bubur saring, sup bakso Bubur saring, sup
jagung, orak arik ayam, ayam tim, tempe kental sayur, ikan
telur, dan ikan bumbu kuning, sayur kuah, sup kedele,
smor. bayam, dan buah. wortel saring, dan
buah.
2 Bubur saring, sup Bubur saring, sup Bubur saring, sup
kacang ijo, ikan gebonden, ikan sup, makaroni, ayam
pepes, dan tempe tahu kecap, labu kuning smor, tempe bumbu
bumbu tomat. saring, dan buah. kuning, lodeh
pepaya, dna buah.
3 Bubur saring, sup Bubur saring, sup Bubur saring, sup
kembang tahu, campur, daging cah, bunga kol, ikan
ayam kuah, dan kedele, kangkung bumbu tomat, hati
tahu saring. saring, dan buah. smor, labu kuning
saring, dan buah.
4 Bubur saring, sup Bubur saring, sup Bubur saring, sup
bakso ayam, telur vegetable, ikan pepes, tahu bakso, ayam
aromatik, dan tempe bacam, wortel bumbu kuning, tahu
corned. saring, dan buah. kecap, labu siam
saring, dan buah.
5 Bubur saring, sup Bubur saring, sup Bubur saring, sup
kacang ijo, ikan makaroni, ayam smor, jagung, telur orak-
kuah, dan tempe tahu tomat, pepaya arik, ikan pepes,
kuning. saring, dan buah. sayur kangkung, dan
buah.
31 Bubur saring, sup Bubur saring, sup Bubur saring, sup
campur, ayam kacang polong, ikan vegetable, ayam
woku, dan tahu bubur kuning, kacang saring, tempe tim,
tim. ijo saring, labu kuning, labu siam, dan buah.
dan buah.
Sumber : Instalasi Gizi RS Stella Maris,2013

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 409


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Dari tabel di atas, diketahui bahwa menu makanan saring terbagi atas makan
pagi, siang, dan malam. Dimana semua bahan makanan disaring dan susunan menunya
terulang setiap sepuluh hari. Menu buah disesuaikan dengan musim.

b. Menu Makanan Diet

Makanan diet diberikan kepada pasien dengan diet khusus seperti DM,
Hipertensi, Jantung, Kolesterol sesuai dengan anjuran dokter.

Tabel 155
Susunan Menu Diet Unit Perawatan RS. Stella Maris
Tahun 2013

Susunan menu
Hari
Pagi Siang Malam
1 Nasi, sup Nasi, sup bakso, Nasi, sup vegetable,
jagung, dan telur bakso ayam, ayam ikan bumbu toamt,
dadar, cah bakso wohu, tempe gimbal jagung, oseng-
+ tahu + wortel. goreng tepung, dan oseng kacang panjang +
cah caisin + tauge. daun halus.
2 Nasi, sup Nasi, ikan smor, Nasi, sup makaroni +
kacang ijo, ikan saos kentang wortel, ikan goreng,
pepes, dan kacang polong, tahu tempe bumbu kuning,
perkedel aromatik, dan sayur dan sayur bening.
daging.. kimlo.
3 Nasi, sup Nasi, sup bunga Nasi, sup labu merah,
kembang tahu, kol, ikan pamir, cah ayam pindang, perkedel
telur mata sapi, bihun + bakso, dan tahu, dan cah buncis +
dan oseng – sayur sup (kentang, wortel.
oseng tahu. caisin, wortel)
4 Nasi, sup bakso, Nasi, , ayam bumbu Nasi, sup tahu bakso,
dan telur mata kecap, tahu kari, ikan woku, tempe
sapi. dan sayur sup laksa goreng saos tomat, dan
tumis kangkung +
tauge.
5 Nasi, sup Nasi, sup makaroni, Nasi, sup jagung, ikan
kentang kacang ikan bakar, tempe pindang, som goreng,
polong, telur bumbu kuning, dan dan oseng-oseng
rebus, dan tahu cap cae. kacang panjang.
sayur (brokoli,
bakso)
6 Nasi, sup Nasi, sup bunga Nasi, sup campur, ayam
kacang ijo, ikan kol, ikan bumbu goreng, tahu vah, dan
wolu, dan tomat, bakwan sayur sup (caisin,
puyung hai. udang, dan sayur wortel, kentang)
asam (jagung, labu

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 410


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

siam, kacang
panjang, terong)
7 Nasi, sup Nasi, sup soupy, Nasi, sup kentang
vegetable, telur ayam smor, tahu kacang polong, ikan
dadar, dan goreng saus, dan pepes, perkedel
tempe bobor. sayur kiamlo. kembang tahu, dan cah
labu siam + wortel.
8 Nasi, sup Nasi, sup campur, Nasi, sup jagung, ikan
makaroni, ikan ikan goreng saus pesmol, tahu aromatik,
masak kuah, dan tomat, tempe dan cap cae (wortel,
cah bakso + bumbu kuning, dan buncis, caisin, brokoli)
wortel. tumis kangkung +
tauge.
9 Nasi, sup bunga Nasi, sup gebonden, Nasi, sup kacang ijo,
kol, dan telur ikan pepes, gimbal ayam masak kuah,
mata sapi, dan jagung, dan vitsai tempe goreng tepung,
tahu sayur. wortel. dan sayur bening.
10 Nasi, sup tahu Nasi, makaroni, Nasi, sup sonpy
bakso, ikan ayam goreng (kembang tahu,
goreng, dan tepung, tahu cah, bengkoang, dan telur),
tempe balado.. dan cah labu siam + ikan pindang, tempe
daun melinjo. bumbu tumat, dan sayur
kimlo.
31 Nasi, sup laksa Nasi, sup labu Nasi, sup kentang +
+ kentang + merah, daging cah, kacang polong, ayam
telur rebus, dan perkedel jagung, smor, tahu bumbu
perkedel dan cap cae. kuning, dan sayur asam.
kentang.
Sumber : Instalasi Gizi RS Stella Maris,2013

Dari tabel di atas, diketahui bahwa terdapat menu makanan diet untuk
pasien yang sedang dalam program diet, akan tetapi belum ada perencanaan
makanan terhadap penderita penyakit secara khusus. Menu makanan diet terbagi
atas makan pagi, siang, dan malam dengan susunan menu yang terulang setiap
sepuluh hari,

3.8.5 SDM Instalasi Gizi RS. Stella Maris

a. Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia yang ada di instalasi gizi RS Stella Maris berjumlah 28
orang yang terdiri atas 1 orang ahli gizi, 2 orang DIII Gizi/Boga, 9 orang SMK
Boga, 7 orang tamatan SMA, 5 orang tamatan SMP, dan 4 orang tamatan SD.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 411


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 156
Sumber Daya Manusia Instalasi Gizi RS. Stella Maris Tahun 2013

Pendidikan
No Jabatan Standar Ket.
Terakhir
1 S3 Gizi Kepala Unit S1 Gizi Memenuhi
2 D3 – Gizi Wakil Ka.Unit, Ada DIII Memenuhi
Pengatur Gizi, dan Gizi standar
Penata Gizi, Pj.
Penyuluhan dan
Konsul
3 D3 – Gizi PJ. Makanan Diet Ada DIII Memenuhi
Gizi standar
4 SMA PJ Pengadaan Tenaga/ Memenuhi
Bahan & Logistik juru
5 SMEA PJ Snack masak
6 SMKK PJ Makanan Pasien lain
Boga
7 SMKK PJ Distribusi
Boga Makanan
8 SMKK PJ Distribusi
Boga Makanan
9 SMKK PJ Pencatatan &
Boga Pelaporan Gudang
Kering & Basah
10 SMA PJ Pencatatan &
Pelaporan Gudang
Kering & Basah
11 SMKK PJ Inventaris
Boga Barang
12 SD PJ Snack Pasien
13 SD PJ Makanan Pasien
14 SMKK Petugas Pelaksana
Boga
15 SMKK Petugas Pelaksana
Boga
16 SMKK Petugas Pelaksana
Boga
17 SMKK Petugas Pelaksana
Parawisata
18 SMA Petugas Pelaksana
19 SMA Petugas Pelaksana
20 SMA Petugas Pelaksana
21 SMA Petugas Pelaksana

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 412


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

22 SMP Petugas Pelaksana


23 SMP Petugas Pelaksana
24 SMP Petugas Pelaksana
25 SMP Petugas Pelaksana
26 SMP Petugas Pelaksana
27 SD Petugas Pelaksana
28 SD Petugas Pelaksana
Sumber : Instalasi Gizi RS Stella Maris,2013

3.8.6 Uraian Tugas dan Wewenang Instalasi Gizi

1. Kepala Instalasi Gizi


Tugas Pokok :
Bertugas menyelenggarakan koordinasi, mengawasi dan bertanggung
jawab atas kelancaran kegiatan pelayanan gizi rumah sakit.
Uraian Tugas :
1. Bertanggung jawab atas perencanaan kebutuhan makanan sesuai
dengan permintaan dan penyusunan menu rumah sakit bagi pasien dan
karyawan.
2. Bertanggung jawab atas pengelolaan dan penyajian makanan untuk
pasien, karyawan sesuai dengan kebutuhan.
3. Bertanggung jawab atas terselenggaranya administrasi di instalasi gizi
dan tersedianya laporan bulanan/tahunan logistic bahan makanan, baik
makanan basah/segar ataupun kering.
4. Bertanggung jawab dan mengawasi tata tertib, disiplin dan kebersihan,
keamanan dan kelancaran tugas di instalasi gizi rumah sakit.
5. Bertanggung jawab dan mengawasi logistik yang ada di instalasi gizi
dan menyiapkan data/daftar barang-barang inventaris yang ada di unit
kerjanya.
6. Melaksanakan bimbingan latihan kerja dalam bidang pelayanan gizi
untuk para siswa/karyawan baru di instalasi gizi.

Wewenang :

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 413


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

1. Menandatangani permintaan bahan makanan dan sarana/prasarana


instalasi gizi yang diperlukan.
2. Mengatur sistim kerja guna kelancaran pelayanan gizi rumah sakit.
3. Meningkatkan kualitas karyawan di instalasi gizi agar dapat
dimanfaatkan secara optimal dan efektif sesuai dengan
kemampuannya.
4. Mengadakan pertemuan secara periodic dangan staf yang ada di unit
kerjanya.
5. Mewakili pertemuan yang diselenggarakan oleh unit/bagian lain.
6. Membuat penilaian kerja bagi karyawan yang ada di bawah tanggung
jawabnya untuk mengusulkan pengangkatan, pemindahan,
pemberhentian dan kenaikan pangkat.
7. Mengusulkan kebutuhan sarana prasarana yang dibutuhkan.
8. Membuat perubahan penyusunan menu yang disesuaikan dengan
kondisi/situasi yang ada.
2. Penanggung Jawab Penyuluhan/Perbaikan Mutu dan Kondisi Gizi
Tugas Pokok :
Mengadakan penjajakan mengenai peningkatan pelayanan
penyelenggaraan makanan, pelayanan makanan khususnya pasien untuk
menunjang kesembuhan pasien serta mengadakan penyuluhan tentang gizi,
baik perorangan maupun kelompok tentang gizi.
Uraian Tugas :
1. Bertanggung jawab atas mutu makanan yang dihidangkan kepada
pasien dan karyawan.
2. Bertanggung jawab terhadap penyajian makanan pasien khususnya
pasien yang sedang menjalankan diet.
3. Bertanggung jawab terhadap perilaku pasien dan karyawan terhadap
makanan, terutama yang sedang menjalankan terapi pengobatan.
4. Bertanggung jawab terhadap peningkatan latihan kerja bagi siswa dan
karyawan baru di unit gizi.
5. Bertanggung jawab terhadap rujukan konsultasi gizi, baik rawat inap
maupun rawat jalan.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 414


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Wewenang :

1. Mengadakan konsultasi dengan unit lain guna kelancaran gizi rumah


sakit Stella Maris.
2. Menetapkan standar diet bagi pasien yang sedang dalam perawatan
sesuai dengan rujukan dokter.
3. Menetapkan standar porsi makanan yang ada di Rumah Sakit Stella
Maris.
4. Mengadakan penyuluhan gizi baik perorangan maupun kelompok.
5. Menetapkan sistim kerja bagi siswa maupun karyawan baru di instalasi
gizi.
6. Mengusulkan perubahan-perubahan penyelenggaraan makanan guna
meningkatkan pelayanan gizi di unit rawat inap.
3. Penanggung Jawab Pengadaan Bahan/Logistik Makanan
Tugas Pokok :
Bertugas untuk memenuhi dan menambah semua kebutuhan logistik dapur
gizi di Rumah Sakit Stella Maris sesuai dengan standar yang telah
ditentukan.
Uraian Tugas :
1. Bertanggung jawab terhadap ketersediaan bahan-bahan kebutuhan
logistik yang ada di gudang dapur gizi.
2. Bertanggung jawab terhadap proses pemesanan bahan makanan setelah
mendapat persetujuan kepala instalasi bahan makanan kepada rekanan.
3. Bertanggung jawab terhadap kualitas bahan makanan yang diterima
dari rekanan dan memberitahukan kepada instalasi bila ada
penyimpangan.
4. Bertanggung jawab terhadap keluar masuknya bahan logistik baik
harian atau bulanan yang ada di dapur gizi.
5. Bertanggung jawab terhadap laporan bulanan logistik baik harian atau
bulanan yang ada di dapur gizi.

Wewenang :
1. Menerima/menolak bahan makanan yang datang.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 415


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2. Menanyakan kegunaan bahan makanan yang akan dikeluarkan dari


gudang.
3. Menentukan jumlah bahan makanan yang akan dikeluarkan dari
gudang.
4. Menggantikan bahan makanan apabila bahan makanan yang akan
digunakan tidak ada atau belum datang setelah melalui persetujuan
kepala instalasi gizi.
4. Penanggung Jawab Pengolahan dan Penyajian Makanan
Tugas Pokok :
Mengawasi dan menyelenggarakan proses persiapan sampai penyajian
makanan kepada pasien dan karyawan Rumah Sakit Stella Maris.
Uraian Tugas :
1. Bertanggung jawab atas proses persiapan bahan makanan yang akan
dimasak.
2. Bertanggung jawab terhadap jumlah kualitas makanan yang disajikan.
3. Bertanggung jawab atas proses pengolahan makanan.

Wewenang :
1. Melakukan percobaan standar resep yang ada.
2. Melakukan variasi dalam penyajian makanan.
3. Mengusulkan tentang cara-cara pengolahan bahan makanan supaya
tidak terjadi pemborosan.
4. Membuat pembagian tugas karyawan dapur agar penyelenggaraan
makanan dapat berjalan dengan lancer.
5. Mengusulkan kepada instalasi gizi tentang pengolahan/penyajian
makanan.
6. Meningkatkan mutu kerja karyawan bagian pengolahan/penyajian
makanan.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 416


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.8.6 KEBIJAKAN

A. Kebijakan Sumber Daya Manusia


1. Kriteria/kualifikasi SDM yang dibutuhkan dalam bagian sekretariat RS.
Stella Maris, adalah sebagai berikut :
a. Kualifikasi Pendidikan : D3 Gizi, D3 Boga, SMKK, SMA
b. Jurusan : Boga, Gizi Rumah Sakit, Tata Boga
c. Kelulusan : - IPK ≥ 2,75
- Lulus Psikotest
- Lulus Tes Kompetensi
2. Jumlah ketenagaan ditentukan melalui proses analisis kebutuhan SDM
berdasarkan metode beban kerja (Workload Indicator Staff Needs) dan
ditetapkan dalam pola ketenagaan RS. Stella Maris Makassar.
3. Evaluasi kinerja SDM dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali berdasarkan
ketentuan DP-III sebagaimana ditetapkan dalam kebijakan SDM di RS.
Stella Maris yang mangacu pada Pokok-Pokok Kepegawaian Yayasan
Ratna Miriam.
4. Seluruh kebijakan SDM di instalasi gizi RS. Stella Maris didasarkan pada
Pokok-Pokok Kepegawaian Yayasan Ratna Miriam Dan Kebijakan
Internal RS. Stella maris yang diatur dalam PKB.
B. Kebijakan Umum
1. Instalasi gizi memberikan pelaporan setiap hari (termasuk hari
minggu/raya) 24 jam, yang diatur dengan ketentuan tersendiri.
2. Instalasi gizi member pelayanan makanan dan air panas.
3. Pelayanan gizi/makanan diberikan kepada :
a. Pasien rawat inap
b. Karyawan, termasuk dokter/asisten/co ass
c. Keluarga pasien (penjaga)
4. Pengaturan waktu-waktu tertentu (rutin)
a. Pengambilan air panas dilakukan pada :
Pagi hari : pukul 0530 Wita – 0800 Wita
Sore hari : pukul 1500 Wita – 1600 Wita

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 417


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

b. Permintaan makanan unit perawatan (daftar permintaan makanan)


dimasukkan ke instalasi gizi paling lambat pukul 0700 Wita diisi pada
format yang sudah disediakan.
c. Perubahan diet pasien, dapat dianjurkan paling lambat sampai pukul
1000 Wita.
d. Waktu pengambilan makanan + snack pada instalasi gizi :
Makanan pagi : pukul 0530 Wita – selesai
Snack pagi : pukul 0930 Wita – selesai
Makan siang : pukul 1130 Wita – selesai
Snack sore : pukul 1530 Wita – selesai
Makan malam : pukul 1730 Wita – selesai
Snack karyawan dinas malam : pukul 2100 Wita – selesai
C. Kebijakan Pengorganisasian
1. Tersedianya struktur organisasi instalasi gizi
2. Penempatan pimpinan dan staf
a. Kepala unit adalah seorang tenaga yang berpengalaman dalam bidang
pengolahan pelayanan gizi yang bertugas memimpin dan mengelola
penyelenggaraan pelayanan gizi.
b. Penata gizi adalah seorang yang professional pelayan gizi karena
pendidikan formalnya.
c. Petugas pelaksana adalah seorang yang mengetahui, terampil dan
berpengalaman dalam pengelolaan makanan.
d. Kepala unit, bertanggung jawab kepada kepala unit.
e. Pengatur gizi bertanggung jawab kepada kepala unit.
f. Petugas pelaksana bertanggung jawab kepada kepala unit.
3. Tersedianya uraian tugas, wewenang (UTW) pimpinan dan staf.
D. Kebijakan Administrasi
1. Seluruh kegiatan pengolahan instalasi gizi tercatat secara administratif.
2. Pimpinan dan staf instalasi gizi berkewajiban terlibat dalam pencatatan
tersebut dengan pengaturan sesuai UTW dan pembagian tugas yang
ditetapkan oleh kepala unit.
3. Tersedianya perangkat administratif sebagai berikut :
a. Dokumentasi daftar permintaan makanan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 418


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

b. Buku catatan jumlah pasien (perhari)


c. Buku catatan jumlah diet (perhari)
d. Buku catatan nota belanja harian
e. Buku catatan pemesanan/peneriamaan bahan makanan
f. Buku catatan stock bahan + laporan
g. Buku catatan elpiji
h. Buku daftar inventaris
i. Buku pemeliharaan alat
j. Laporan harian
k. Buku
E. Kabijakan Fasilitas
1. Untuk pemakaian alat dapur, diatur sesuai protap masing-masing alat.
2. Standar alat dapur ditetapkan sesuai klasifikasi rumah sakit, yang
dilengkapi secara bertahap dengan kebutuhan palayanan gizi yang terjadi
di rumah sakit.
3. Untuk pemeliharaan alat dapur, diatur sesuai protap masing-masing alat
protap.
4. Keselamatan kerja diatur dengan suatu ketentuan dan protap.
F. Kebiajakan Pengelolaan Pelayanan Gizi
1. Pengadaan bahan makanan termasuk elpiji, diatur dengan suatu ketentuan
dan protap.
2. Penyimpanan dan pengeluaran bahan makanan diatur dengan suatu
ketentuan dan protap.
3. Pengolahan bahan makanan diatur dengan suatu ketentuan dan protap.
4. Standar-standar tang terkait dengan pelayanan gizi/pengolahan makanan
diatur dengan suatu ketentuan dan protap.
5. Pemantauan kadaluarsa bahan makanan termasuk pemusnahan, diatur
dengan suatu ketentuan dan protap.
6. Pelayanan makanan rawat inap dan pelayanan makanan lainnya, diatur
dengan suatu ketentuan dan protap.
7. Koordinasi antar unit diatur dengan suatu ketentuan.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 419


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

8. Pengaturan penugasan diatur dengan suatu ketentuan.


9. Pelayanan air panas diatur dengan suatu ketentuan.
G. Kebijakan Pengembangan Staf, Pendidikan dan Pengendalian Mutu
1. Staf unit kerja ditugaskan secara selektif untuk mengikuti pelatihan,
seminar/symposium dan kegiatan sejenisnya.
2. Rumah sakit membuka diri untuk pendidikan praktek.
3. Membuat evaluasi sesuai kebutuhan.
H. Fasilitas
1. Realisasi kebutuhan fasilitas di instalasi gizi harus didasarkan pada
anggaran yang telah direncanakan setiap tahunnya. Apabila sangat
dibutuhkan, kebutuhan fasilitas yang belum dianggarkan sebelumnya
dapat direalisasikan berdasarkan persetujuan dari Direksi Rumah Sakit
Stella Maris Makassar.
2. Pemeliharaan dilaksanakan secara berkala setiap 3 (tiga) bulan sekali.
3. Evaluasi terhadap kontinuitas pemanfaatan fasilitas di instalasi gizi
dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan sekali.
I. Anggaran/Biaya
1. Seluruh kebutuhan operasional instalasi gizi rumah sakit direncanakan
dalam suatu anggaran tahunan RS. Stella Maris.
2. Periode penyusunan anggaran tahunan ditetapkan setiap bulan juni.
3. Biaya operasional yang timbul terkait aktivitas instalasi gizi RS
merupakan biaya operasional RS. Stella Maris.
J. Waktu Operasional
1. Waktu operasional instalasi gizi ditetapkan 3 (tiga) shift sebagai berikut :
a. Pagi : 07.00 – 14.00 Wita
b. Siang : 14.00 – 21.00 Wita
c. Malam : 21.00 – 07.00 Wita
2. Hari non operasional (libur) adalah hari minggu dan hari libur nasional
yang ditetapkan setiap tahun dan kebijakan RS. Stella Maris.
3. Absensi kehadiran SDM di instalasi gizi menggunakan system absensi
sidik jari, sebagaimana telah diberlakukan di RS. Stella Maris.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 420


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

4. Keterlambatan kehadiran SDM akan berimplikasi pada penilaian kinerja


dan ketentuan punishment yang diatur oleh RS. Stella Maris.
K. Aktivitas
1. Berdasarkan struktur organisasi RS. Stella Maris, instalasi gizi
bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Medis.
2. Dalam menjalankan aktivitasnya, instalasi gizi harus berkoordinasi
dengan setiap unit/bagian terkait dan memperoleh persetujuan dari Wadir
Medis RS. Stella Maris.
3. Ruang lingkup aktivitas instalasi gizi mencakup Bidang Pelayanan Medis,
Keperawatan Dan Administrasi & Umum.
L. Monitoring, Pelaporan dan Evaluasi
1. Proses monitoring, pelaporan dan evaluasi kegiatan instalasi gizi
dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan.
2. Laporan aktivitas instalasi gizi dipertanggung jawabkan kepada Wadir.
Medis RS. Stella Maris dalam bentuk laporan pelaksanaan dan laporan
evaluasi.
3. Dalam pelaksanaan proses monitoring, instalasi gizi harus berkoordinasi
sebelumnya dengan setiap unit/bagian terkait.
4. Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan akan ditindaklanjuti berdasarkan
pertimbangan/keputusan Direktur RS. Stella Maris.

3.9 Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana


3.9.1 Organisasi dan Manajemen Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana

3.9.1.1 Visi

Menjadi salah satu unit terbaik dalam memberikan pelayanan terutama


dalam pemeliharaan sarana prasarana.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 421


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 157
Uji Checklist Visi Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana RS. Stella Maris
Tahun 2013

No. Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah pernyataan visi memberikan gambaran 4.
yg jelas dari kondisi ideal organisasi di masa
datang ?

2 Apakah pernyataan visi memiliki pengaruh & 5.


menantang ?
3 Apakah pernyataan visi bersifat singkat & 6.
mudah dimengerti ?

4 Apakah pernyataan visi bersifat menarik bagi 7.


karyawan, pelanggan, & stakeholders ?

5 Apakah pernyataan visi bersifat tetap sepanjang 8.


waktu atau selalu up to date ?

Sumber : Data Primer, tahun 2013

Analisis :

Visi rumah sakit adalah gambaran keadaan rumah sakit di masa


mendatang dalam menjalankan misinya. Isi pernyataan visi tidak hanya berupa
gagasan-gagasan kosong. Visi merupakan gambaran mengenai keadaan lembaga
di masa depan yang bisa dilihat dari para stakeholders yang berpijak dari masa
sekarang. Pernyataan visi yang bagus tidak hanya menginspirasikan dan
menantang, namun juga sangat berarti sehingga setiap pegawai bisa
menghubungkan tugas yang dilakukanya dengan visi. Pernyataan visi harus
mampu menjadi inspirasi dalam setiap tindakan yang dilakukan setiap pegawai,
yang paling penting pernyataan visi harus measurable, terukur sehingga setiap
pegawai bisa mengetahui apakah tindakan yang dilakukannya dalam rangka
mencapai visi organisasi atau tidak.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 422


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Pernyataan visi yang baik harus memenuhi beberapa kriteria sebagai


berikut:

7. Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan ideal masa depan


yang ingin diwujudkan.

8. Visi dapat memberikan arahan, mendorong anggota organisasi


untuk menunjukkan kinerja yang baik.

9. Visi dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan

10. Visi dapat berfungsi sebagai jembatan masa kini dan masa yang
akan datang.

11. Visi berisi gambaran yang realistik dan kredibel dengan masa
depan yang menarik.

12. Visi sifatnya tidak statis dan tidak untuk selamanya.

Hasil Uji Check List

6. Pernyataan visi memberikan gambaran yang jelas dari kondisi ideal yang
ingin dicapai di masa depan namun tidak menunjuk jangka waktu
pencapaian sehingga tidak dapat dilakukan pengukuran kinerja.
7. Pernyataan visi menantang dengan menggugah emosi positif karyawan
untuk memberikan pelayanan yang lebih baik.
8. Pernyataan visi bersifat singkat karena hanya terdiri dari beberapa kata
dan mudah dimengerti karena menggunakan bahasa yang mudah.
9. Pernyataan visi cukup menarik bagi karyawan, pelanggan, &
stakeholders karena ingin menjadi salah satu unit terbaik dalam
memberikan pelayanan pemeliharaan sarana prasarana.
10. Pernyataan visi selalu up to date.
3.9.1.2 Misi
1. Mengupayakan agar fasilitas sarana prasarana yang dimiliki oleh RS.
Stella Maris Makassar dapat berfungsi baik, selama 24 jam.
2. Meningkatkan dan memberdayagunakan sumber daya manusia yang ada.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 423


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 158
Uji Checklist Misi Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana RS. Stella
Maris Tahun 2013

No. Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah pernyataan misi menyatakan secara 9.
jelas tentang manfaat kehadiran organisasi ?
2 Apakah pernyataan misi telah jelas sehingga 10.
semua karyawan dalam organisasi dapat melihat
bagaimana mereka berkontribusi ?

3 Dapatkah misi itu bertahan terhadap 11.


perubahan-perubahan dalam organisasi ?

4 Apakah pernyataan misi itu mampu menjawab 12.


tentang siapa kita, apa dan untuk apa kita
melakukan itu dan mengapa itu penting?
5 Apakah pernyataan misi itu mampu 13.
memberikan jawaban terhadap alasan mengapa
kita membelanjakan dana pada usaha-usaha
organisasi , program atau sub program ?
Sumber : Data Primer, tahun 2013

Analisis :

Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi


bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa datang. Pernyataan misi
mencerminkan tentang penjelasan produk atau pelayanan yang ditawarkan.

Misi rumah sakit merupakan pernyataan mengenai mengapa sebuah rumah


sakit didirikan, apa tugasnya, dan untuk siapa rumah sakit tersebut melakukan
kegiatan. Pernyataan misi harus menunjukkan secara jelas mengenai apa yang
hendak dicapai oleh organisasi dan bidang kegiatan utama dari organisasi yang
bersangkutan. Misi harus secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan
untuk mencapainya serta mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap
perkembangan bidang utama yang digeluti organisasi.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 424


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Misi memberikan tuntunan agar organisasi terhindar dari perumusan


alasan yang tidak jelas atas berdirinya organisasi. Misi juga memberikan
landasan untuk memotivasi penggunaan sumber daya organisasi. Misi dapat
menjadi basis dan standar untuk mengalokasikan sumber daya organisasi
terutama utuk keputusan-keputusan besar dan berdampak luas (disiplin yang
ingin dibangun).

Ada beberapa kriteria dalam pembuatan misi, antara lain :

5. Penjelasan tentang produk atau pelayanan yang ditawarkan yang


sangat diperlukan oleh masyarakat.

6. Harus jelas memiliki sasaran publik yang akan dilayani.

7. Kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan memiliki daya


saing yang meyakinkan masyarakat.

8. Penjelasan aspirasi bisinis yang diinginkan pada masa mendatang


juga bermanfaat dan keuntungannya bagi masyarakat dengan
produk dan pelayanan yang tersedia

Pernyataan misi yang efektif adalah mendefinisikan bisnis dari tiap


group kecil dalam organisasi. Pernyataan tersebut akan membuat para
karyawan lebih mengerti mengenai tujuan mereka.

Pernyataan misi menjawab pertanyaan “Apakah bisnis kita?,


Pernyataan misi yang baik haruslah memasukkan komponen penting
berikut ini:

10. Konsumen (Customer), siapakah konsumen perusahaan.

11. Produk dan jasa (product and service), apakah produk atau jasa
utama perusahaan.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 425


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

12. Pasar (Market) secara geografis, di manakah perusahaan bersaing.

13. Teknologi (technology), apakah perusahaan canggih secara


teknologi?

14. Fokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan profitabilitas


(concern for survival, growth, and profitability), apakah
perusahaan komitment terhadap pertumbuhan dan kondisi
keuangan yang sehat?

15. Filosofi (philosophy), apakah keyakinan, nilai, aspirasi, prioritas


etis perusahaan?

16. Konsep diri (self consept), apakah kompetensi khusus atau


keunggulan kompetitif utama perusahaan?

17. Fokus pada citra publik (concern for public image), apakah
perusahaan responsif terhadap masalah-masalah sosial, komunitas,
dan lingkungan hidup?

18. Fokus pada karyawan (concern for employees), apakah karyawan


dipandang sebagai aset perusahaan yang berharga?

Hasil Uji Check List

6. Pernyataan misi menyatakan secara jelas manfaat organisasi karena


mengupayakan agar fasilitas sarana prasarana yang dimiliki oleh RS.
Stella Maris Makassar dapat berfungsi baik, selama 24 jam.
7. Pernyataan misi menggambarkan kontribusi karyawan secara spesifik
yaitu meningkatkan dan memberdayagunakan sumber daya manusia yang
ada. Memberdayakan staf baru dengan melakukan pelatihan yang
bertujuan untuk menambah keahlian karyawan agar tidak hanya ahli
dalam satu bidang melainkan ahli dalam segala bidang pada kegiatan
pemeliharaan sarana prasarana.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 426


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

8. Pernyataan misi tetap bertahan terhadap perubahan-perubahan dalam


organisasi dilihat dari tahun ke tahun misi rumah sakit ini masih sama
hingga sekarang. Dengan sifat misi yang dapat bertahan lama maka
sumber daya manusia rumah sakit dapat mempunyai komitmen terhadap
tujuan lembaga.
9. Pernyataan misi tersebut mampu menjawab tentang siapa kita, apa dan
untuk apa kita melakukan itu dan mengapa itu penting karena
mengupayakan agar fasilitas sarana prasarana yang dimiliki oleh RS.
Stella Maris Makassar dapat berfungsi baik, selama 24 jam serta
meningkatkan dan memberdayagunakan sumber daya manusia yang ada.
10. Pernyataan misi tersebut dapat menjawab alasan mengapa kita
membelanjakan dana pada usaha-usaha organisasi dalam mengupayakan
agar fasilitas sarana prasarana yang dimiliki oleh RS. Stella Maris
Makassar dapat berfungsi baik selama 24 jam, program atau sub program
dengan meningkatkan dan memberdayagunakan sumber daya manusia
yang ada.
3.9.1.3 Motto
Motto Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana yaitu melayani dengan suka cita.
3.9.1.4 Falsafah
Sebagai salah satu unit yang selalu siap memelihara, menjaga seluruh
fasilitas/inventaris yang dimiliki oleh RS. Stella Maris Makassar.
3.9.1.5 Tujuan
Mengupayakan agar fasilitas/inventaris yang dimiliki oleh RS. Stella Maris
Makassar terpelihara dengan baik sehingga dapat digunakan setiap saat tanpa
mengenal waktu.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 427


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 159

Uji Checklist Tujuan Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana RS. Stella


Maris Tahun 2013

No. Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah tujuan yang ditetapkan mendukung 14.
misi dan sasaran ?
2 Apakah tujuan yang ditetapkan itu 15.
merefleksikan secara spesifik pencapaian yang
diinginkan?

3 Apakah kemajuan menuju pencapaian suatu 16.


tujuan dapat diukur ?

4 Apakah tujuan yang ditetapkan bersifat agresif 17.


menantang, namun realistis dan dapat dicapai
dalam periode perencanaan dan sumber-sumber
daya yang tersedia?
5 Apakah tujuan yang ditetapkan menyatakan 18.
suatu hasil, bukan aktivitas ?

6 Apakah ada batas waktu untuk pencapaian 19.


tujuan tersebut ?

7 Apakah telah ditetapkan penanggung jawab 20.


pencapaian tujuan ?

8 Apakah pencapaian tujuan akan memimpin 21.


kepada pencapaian sasaran ?

9 Apakah telah ditetapkan paling sedikit satu 22.


tujuan untuk setiap sasaran yang dirumuskan ?

10 Apakah seseorang yang tidak akrab dengan 23.


unit anggaran (atau program/atau subprogram)
memahami maksud dari tujuan yang telah
ditetapkan ?
Sumber : Data Primer Tahun 2013

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 428


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Analisis :

Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, tujuan adalah sesuatu


yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Penetapan tujuan pada umumnya didasarkan pada faktor-faktor kunci
keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan tidak harus
dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan
kondisi yang ingin dicapai dimasa mendatang. Tujuan akan mengarahkan
perumusan sasaran, kebijaksanaan, program dan kegiatan dalam rangka
merealisasikan misi, oleh karena itu tujuan harus dapat menyediakan dasar yang
kuat untuk menetapkan indikator. Pencapaian tujuan dapat dijadikan indikator
untuk menilai kinerja sebuah organisasi.

Beberapa kriteria tujuan antara lain :

8. Tujuan harus serasi dan mengklarifikasikan misi, visi dan nilai-nilai


organisasi.
9. Pencapaian tujuan akan dapat memenuhi atau berkontribusi memenuhi
misi, program dan sub program organisasi.
10. Tujuan cenderung untuk esensial tidak berubah, kecuali terjadi
pergeseran lingkungan, atau dalam hal isu strategik hasil yang
diinginkan.
11. Tujuan biasanya secara relatif berjangka panjang
12. Tujuan menggambarkan hasil program
13. Tujuan menggambarkan arahan yang jelas dari organisasi.
14. Tujuan harus menantang, namun realistik dan dapat dicapai.

Tujuan menggambarkan arahan yang jelas bagi organisasi. Perumusan


tujuan akan strategi/perlakuan, arah kebijakan dan program suatu organisasi.
Oleh karena itu perumusan tujuan harus memberikan ukuran lebih spesifik dan
akuntabel.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 429


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan tujuan, antara


lain:

4. Tujuan organisasi harus memberikan ukuran yang spesifik dan akuntabel


(dapat diukur)
5. Tujuan organisasi merupakan penjabaran dari misi, oleh karena itu tujuan
harus selaras dengan visi dan misi.
6. Tujuan organisasi menyatakan kegiatan khusus apa yang akan
diselesaikan dan kapan diselesaikannya?

Rambu- rambu tujuan organisasi :

a. Memberikan arah atas hasil yang ingin dicapai


organisasi.
b. Jangka waktu “tujuan organisasi’’ lebih panjang dari “
sasaran” tergantung tingkat organisasi yang
bersangkutan.
c. Memuat apa dan kapan suatu hal (dalam tujuan) akan
dicapai organisasi
d. Seharusnya dapat mendorong kinerja pelaku organisasi.
e. Setiap satu “tujuan organisasi” dirumuskan lebih dari
satu “sasaran” organisasi.

Pembahasan Uji Checklist

1. Tujuan yang ditetapkan mendukung misi dan sasaran yaitu


mengupayakan agar fasilitas/inventaris yang dimiliki oleh RS. Stella
Maris Makassar terpelihara dengan baik sehingga dapat digunakan setiap
saat tanpa mengenal waktu.
2. Tujuan yang ditetapkan merefleksikan secara spesifik pencapaian yang
diinginkan yaitu mengupayakan agar fasilitas/inventaris yang dimiliki
oleh RS. Stella Maris Makassar terpelihara dengan baik sehingga dapat
digunakan setiap saat tanpa mengenal waktu.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 430


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3. Pernyataan tujuan tidak dapat diukur kemajuannya menuju pencapaian


suatu tujuan.
4. Tujuan yang ditetapkan bersifat agresif menantang, namun realistis dan
dapat dicapai dalam periode perencanaan dan sumber- sumber daya yang
tersedia karena mendorong karyawan berupaya agar fasilitas/inventaris
terpelihara dengan baik.
5. Tujuan yang ditetapkan menyatakan suatu aktivitas dengan pernyataan
mengupayakan agar fasilitas/inventaris yang dimiliki oleh RS. Stella
Maris Makassar terpelihara dengan baik.
6. Pernyataan tujuan tidak menetapkan target waktu untuk pencapaian
tujuan tersebut karena tidak dibatasi jangka waktu yaitu dapat digunakan
setiap saat tanpa mengenal waktu.
7. Tujuan tidak menetapkan penanggung jawab pencapaian tujuan.
8. Pencapaian tujuan memimpin kepada pencapaian sasaran karena
pernyataan tujuan mendukung misi dan sasaran.
9. Pernyataan tujuan telah menetapkan satu tujuan untuk setiap sasaran
yang dirumuskan secara spesifik.
10. Seseorang yang tidak akrab dengan unit anggaran (atau program/atau
subprogram) mampu memahami maksud dari tujuan yang telah
ditetapkan karena menggambarkan hasil program atau subprogram yang
direncanakan dan arah yang jelas dari “perjalanan” organisasi serta
aktivitas yang dilakukan dalam proses pencapaian tujuan yang dapat
terlihat dan dirasakan oleh orang di luar program.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 431


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.9.1.6 Struktur Organisasi Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana RS. Stella


Maris

Gambar 32. Struktur Organisasi Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana


RS. Stella Maris, Tahun 2013

Analisis :

Struktur organisasi instalasi ini menganut sistem organisasi garis. Di mana


dalam bagan organisasinya terlihat adanya kesatuan komando karena
kepemimpinan berada ditangan satu orang dan setiap bawahan hanya
bertanggung jawab terhadap satu orang pemimpin saja.

Struktur organisasi merupakan faktor penting dalam menentukan dan


melihat cara kerja suatu organisasi, yang mana dapat dianalisa melalui strukturnya
yang tergambar dan akan bisa diketahui bagian dan sub bagian, wewenang
masing-masingnya serta hubungan koordinasi antar bagian dan sub bagian dalam
pelaksanaan tugas serta tanggungjawab masing-masing dengan pembagian tugas
berdasarkan spesialisasi yang ada sehingga menggambarkan saling
ketergantungan antar bagian dan sub bagian dalam suatu organisasi.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 432


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Dari struktur di atas, dapat dilihat bahwa sistem kerja di instalasi


pemeliharaan sarana prasarana tersebar di dua bagian area kerja, yaitu bagian
pemeliharaan alat medik dan bagian pemeliharaan alat non medik, yang
bertanggungjawab masing-masing koordinator instalasi pemeliharaan sarana
prasarana. Kemudian koordinator tersebut bertanggungjawab kepada kepala sub
bagian sarana secara langsung.

3.9.2 Deskripsi Fisik dan Bangunan Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana


3.9.2.1 Letak Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana

Ruang instalasi pemeliharaan sarana prasarana terletak di lantai 1 Rumah Sakit


Stella Maris bersebelahan dengan gudang sarana dan ruang auditorium.
3.9.2.2 Deskripsi Fisik dan Bangunan
1. Satu kantor Kepala Sub Bagian instalasi pemeliharaan sarana prasarana
2. Satu ruang bengkel (workshop)
3. Satu ruang rapat
4. Satu ruang gudang

Lantai ruang kantor kepala ruang instalasi pemeliharaan sarana


prasarana maupun gudang adalah tegel. Luas kantor kepala sub bagian
instalasi pemeliharaan sarana prasarana adalah 8 m x 3,5 m dan
dinding beton dengan warna cat putih. Luas ruangan bengkel
(workshop) kemudian ruang rapat serta halaman (tempat penyimpanan
barang rusak) adalah 22 m x 12 m. Kemudian luas gudang adalah 8 m
x 3,5 m.

Bengkel (workshop) adalah tempat para teknisi memperbaiki


peralatan yang rusak di RS. Stella Maris baik itu peralatan medik
maupun non medik.

Gudang adalah ruangan tersendiri untuk menyimpan alat-alat


pertukangan atau alat-alat kerja.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 433


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 160
Ketentuan Syarat Bangunan Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana
Berdasarkan Kepmenkes No. 1204 Tahun 2004
Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit

Kondisi
Standar Kepmenkes
No. Rumah Sakit Keterangan
No. 1204 Thn 2004
Stella Maris
1 Permukaan dinding harus rata Permukaan Memenuhi
dan berwarna terang. dinding berwarna Standar
terang
2 Lantai harus terbuat dari bahan Lantai IPSRS Memenuhi
yang kuat, mudah dibersihkan, terbuat dari bahan Standar
kedap air, dan berwarna terang yang kuat yaitu
dari bahan ubin
3 Langit-langit harus terbuat dari Langit-langit harus Memenuhi
bahan multipleks atau bahan terbuat dari bahan Standar
yang kuat, warna terang, mudah multipleks
dibersihkan, kerangka harus
kuat, dan tinggi minimal 2,70
meter dari lantai.

4 Lebar pintu minimal 1,20 meter Lebar pintu lebih Memenuhi


dan tinggi minimal 2,10 meter, dari 1,20 meter & Standar
dan ambang bawah jendela tinggi berkisar
minimal 1,00 meter dari lantai. 2,10
5 Ventilasi harus dapat menjamin Ventilasi di ruang Memenuhi
aliran udara di dalam IPSRS menjamin Standar
kamar/ruang dengan baik, bila adanya pergantian
ventilasi alamiah tidak udara dengan baik
menjamin adanya pergantian
udara dengan baik, harus
dilengkapi dengan penghawaan
mekanis (exhauster) .
6 Semua stop kontak dan saklar Hanya beberapa Memenuhi
dipasang pada ketinggian yang dilakukan Standar
minimal 1,40 meter dari lantai. pengamatan
Sumber : Kepmenkes No. 1204 Tahun 2004

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 434


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Analisis :

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa ketentuan syarat bangunan


Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana telah memenuhi standar sesuai dengan
standar yang ditetapkan Kepmenkes No 1204 Tahun 2004 tentang Persayaratan
kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

Tabel 161
Perbandingan Standar Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
Tipe B Tahun 2010 dengan Kondisi Ruang Instalasi Pemeliharaan Sarana
Prasarana Rumah Sakit Stella Maris Tahun 2013

Besaran
Nama Kebutuhan Kondisi Rumah
No. Ruang / Keterangan
Ruangan Fasilitas Sakit
Luas
1. Ruang Min. 8 Meja, kursi, Ruang Kepala Memenuhi
Kepala m2 lemari IPSRS memiliki standar
IPSRS berkas/arsip, luas 28 m2
intercom/tele
pon, safety
box
2
2 Ruang 3~5 m / Kursi, meja, 1. Ruang kerja staf 1. Memenuhi
Kerja Staf petugas komputer, memiliki luas standar
(min. 12 printer, dan 264 m2 2. Belum
m2 ) peralatan 2. Tidak memiliki memenuhi
kantor komputer dan standar
lainnya. printer.
3 Ruang Min. 9 Kursi, meja, 1. Ruang rapat 1. Memenuhi
2
Rapat/ m screen, dll. memiliki luas standar
Pertemuan 264 m2 2. Belum
Teknis 2. Tidak memiliki memenuhi
screen. standar
4 Gudang Min. 9 Lemari/rak Gudang memiliki Memenuhi
2
m luas 28 m2 standar
Sumber : Data Primer, tahun 2013

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 435


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Analisis :

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kondisi ruang Instalasi


Pemeliharaan Sarana Prasarana telah memenuhi standar sesuai dengan standar
yang ditetapkan Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Tipe B
Tahun 2010.

3.9.2.3 Denah Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana

Gambar 33. Denah Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana RS. Stella Maris,
Tahun 2013

Berdasarkan denah diatas dapat diketahui bahwa Instalasi Pemeliharaan


Sarana Prasarana memiliki 4 ruangan yakni ruang kantor kepala sub bagian
IPSRS, gudang, ruang bengkel (workshop) dan ruang rapat. Letak ruang kantor

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 436


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

kepala sub bagian berada di sebelah kiri gudang dan sebelah kanan gudang
adalah ruang auditorium. Ruang bengkel (workshop) berada di samping ruang
rapat.

3.9.2.4 Inventaris Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana


Di bawah ini merupakan daftar inventaris instalasi pemeliharaan sarana prasarana
Tabel 162
Daftar Inventaris Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana Tahun 2012

Tahun
No. Nama Alat Merk Jumlah Keterangan
pembelian
1 Boor listrik 1990 1 Baik
2 Gurinda listrik Makita 1997 1 Baik
3 Snei pipa 1992 1 Digunakan
4 Klem 1997 1 Baik
5 Obeng plat besar 2003 1 Rusak
6 Obeng plat sedang 2003 4 Baik
7 Obeng bunga 2011 4 Baik
sedang
8 Mesin las listrik Esap 1950 1 Bisa
digunakan
9 Mesin las listrik 2011 1 Baik
10 Gergaji besi 2010 2 Rusak
11 Gergaji kayu 2009 1 Baik
potong
12 Gergaji kayu 2010 1 Baik
listrik
13 Mesin potong besi Bosch 2012 1 Baik
14 Mesin profil kayu 2011 1 Baik
15 Mesin ketam 2011 1 Baik
listrik
16 Tang ampar 2008 1 Baik
17 Tang biasa 2008 6 Baik
18 Tang jepit 2003 1 Rusak
19 Palu-palu 2003 2 Baik
20 Siku-siku 2009 2 Baik

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 437


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

21 Avometer Sanwa 1999 1 Bisa


digunakan
22 Soldik listrik 2009 1 Baik
23 Rol meter 3M 2011 4 Baik
24 Obeng set 2005 4 Rusak
25 Kunci pipa besar 1992 1 Baik
26 Kunci pipa sedang 1992 1 Bisa
digunakan
27 Catok pipa 1992 1 Baik
28 Catok besi 1992 1 Bisa
digunakan
29 Sendok semen 2009 2 Baik
30 Gunting seng 2010 2 Baik
31 Ketam kayu 2011 1 Baik
32 Pahat lebar 2009 2 Rusak
33 Pahat sedang 2009 2 Digunakan
34 Pahat kecil 2009 1 Rusak
35 Hygro meter 2001 1 Berfungsi
36 Kunci sock 2008 1 Rusak
37 Generator Caterpillar 1992 1 Bisa
digunakan
38 Generator Perkin 104 2005 1 Baik
KVA
39 Generator Perkin 60 KVA 2008 1 Baik
40 Tangga aluminium 1990 1 Rusak
2 meter
41 Tangga aluminium 1995 1 Rusak tapi
4 meter digunakan
42 Meja kantor 1990/2009 2 Baik
43 Meja kerja 1990/2009 2 Digunakan
44 Lemari alat 1990/2009 4 Baik
45 Jam dinding 1990/2009 2 Baik
46 Amplifier TOA 1998 1 Digunakan
47 Kaki mice TOA 2006 2 Digunakan
48 Pemotong kaca 2007 2 Digunakan
49 White boar 2 Digunakan
50 Pesawat telepon 2 Baik
Total 84

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 438


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Sumber : Data Sekunder, tahun 2012

Analisis :

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa peralatan di Instalasi


Pemeliharaan Sarana Prasarana berjumlah 84 alat. 7 alat mengalami kerusakan
yakni obeng plat besar, gergaji besi, tang jepit, obeng set, pahat lebar, tangga
aluminium 2 meter, dan 1 alat rusak tapi masih digunakan karena belum ada
penggantinya sehingga alat tersebut dimodifikasi agar masih dapat digunakan
yakni tangga aluminium 4 meter kemudian 28 alat lainnya masih dalam keadaan
baik sehingga masih dijamin kegunaannya, 12 alat masih digunakan tetapi kondisi
alat tersebut kurang baik dan 1 alat yang masih berfungsi, artinya alat tersebut
mendekati rusak tetapi masih bisa difungsikan.

3.9.3 Deskripsi Kegiatan Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana

Instalasi sarana prasarana merupakan instalasi yang melaksanakan


pelayanan pemeliharaan sarana, prasarana, peralatan kesehatan, pengamanan
fasilitas serta pekerjaan mesin, listrik, pembersihan air bersih agar terjaga
kualitasnya. Fungsi kerja instalasi ini adalah penyediaan, pengolahan,
pemeliharaan dan perbaikan, rancang bangun, produksi dan pelatihan.

Waktu pelayanan Sub Bagian Sarana Prasarana RS. Stella Maris dibagi
menjadi 3 shift yaitu :

a. Shift pagi : pukul 07.00 – 14.00 Wita.


b. Shift siang : pukul 14.00 – 21.00 Wita.
c. Shift malam : pukul 21.00 – 07.00 Wita.
Ketentuan jam kerja mulai hari Senin-Minggu berdasarkan pembagian
shift.

Berikut ini merupakan deskripsi kegiatan instalasi pemeliharaan sarana


prasarana RS. Stella Maris Makassar :

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 439


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

1. Kegiatan Pemeliharaan
Pemeliharaan dibagi menjadi 2 bagian :
1. Pemeliharaan rutin
2. Pemeliharaan tidak rutin
Pemeliharaan sarana prasarana yang meliputi pemeliharaan rutin
dan tidak rutin/harian adalah suatu kegiatan yang keberadaannya sangat
erat terkait dengan bagian-bagian lain dalam menunjang terlaksananya
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Stella Maris.

Dalam pelaksanaannya, dibagian sarana prasarana didukung oleh


staf pelaksana yang secara keseluruhan akan melakukan kegiatan saling
mengisi, dimana satu staf akan mampu mengatasi pekerjaan staf lainnya
yang disebabkan oleh pergeseran dan perubahan dinas.

Secara keseluruhan jumlah staf yang ada 10 orang, dimana secara


kontroling akan menenangani pekerjaan sebagai berikut :

1. Robertus Sunardi (kabag. Sarana prasarana)


Disamping sebagai kepala bagian, juga terjun langsung menangani
pekerjaan-pekerjaan umum baik mesin, listrik, alat medik, air.
Bangunan gedung, konstruksi besi, konstruksi kayu.
2. Johanis Seleng
Menangani pekerjaan pertukangan, westafel, kran air, pengelasan
3. Sergius Nani Noeng
Menangani masalah pekerjaan listrik dan elektronik
4. Benyamin Banga’
Menangani pekerjaan listrik, life, pengelasan
5. Rivandy
Menangani pekerjaan elektronik, mesin, pengelasan
6. Marthen Pasanna
Menangani pekerjaan pertukangan bangunan, pengelasan, perkayuan
7. Rudy Marsel Limsa
Menangani pekerjaan listrik, air, kayu, besi
8. Yoachim Ronald

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 440


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Menangani pekerjaan listrik, air, kayu, besi


9. Mikhael Buang Diaz
Menangani pekerjaan bangunan gedung
10. Sr. Agustine Klau, JMJ.
i. Selain sebagai penyelia (pemilik) juga bertugas kerjasama
dengan kepala bagian (mengatur pembagian tugas staf
sarana)
ii. Mengontrol pemakaian bahan dan inventaris sarana

Pemeliharaan Rutin
1. Pemeriksaan mesin-mesin pompa air yang ada diseluruh
bagian, memberikan pelumasan, pengencangan baut-baut yang
longgar, mengatur jalannya mesin air dan mengawasi
kemampuan mesin. Pemeliharaan ini dilakukan setiap hari.
2. Pemeriksaan stop kontak diseluruh bagian yang alat bersifat
overtable (pasang cabut). Pemeriksaan ini dilakukan setiap 2
minggu sekali dan 3 bulan sekali.
3. Pembersihan panel-panel listrik di seluruh unit dengan
menggunakan tekanan angin (kompresor) untuk
menghilangkan debu-debu yang melengket kemudian
dilakukan pengencangan baut-baut yang longgar. Pemeriksaan
ini dilakukan 3 bulan sekali.
4. Pemeriksaan alat medik dengan jalan mengunjungi bagian-
bagian yang memiliki alat medik seperti :
a. IGD
b. ICU/ICCU
c. Poliklinik
d. Kamar operasi
e. Laboratorium
f. Fisiotherapi
g. Radiologi
h. Theresia
i. Elisabeth

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 441


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Dengan jelas memeriksa instalasi-instalasi yang ada,


mengencangkan sekrup-sekrup yang kemungkinan longgar dan uji
fungsi alat tersebut.

Alat-alat medik ini telah ditempel LOGO LAYAK PAKAI


dari BPFK maupun dari Tenaga Atom Nasional (BATAN)

Pemeliharaan alat non medik


1. Generator
a. Dengan jalan melakukan pemanasan 3 hari
sekali supaya pada saat akan digunakan
(pemadaman dari PLN) baterai tetap terisi
b. Pembersihan dengan menggunakan kompresor
angin untuk menghilangkan debu-debu yang
melekat maupun komponen-komponen lainnya.
Pembersihan dilakukan 3 bulan sekali.
2. Lift
Untuk pemliharaan lift ini dilakukan dengan pihak
ke III dengan dipantau oleh IPRS (sarana prasarana)
3. AC Split
Pemeliharaan AC ini ditangani oleh pihak ke III
dengan jelas pembersihan filter-filter yag dilakukan
3 bulan sekali dan pencucian keseluruhan yang
dilakukan 3 bulan sekali dengan menggunakan
mesin khusus pencuci AC dan perangkat lainnya
(ember, penadah dari plastik atau sejenisnya) agar
pada saat pencucian, percikan air tidak mengenai
komponen elektronik (modul) yang dapat
menimbulkan kerusakan pada modul tersebut.
Setelah dicuci dengan mesin cuci AC modul
dibersihkan kompresor angin agar apabila ada sisa-
sisa air pada modul ataupun elektronik lainnya tidak
korsleting atau rusak. Pelaksanaan pemeliharaan ini
di awasi/tangani oleh bagian umum dan penyelia.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 442


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

4. Mesin Cuci
Pemeliharaan mesin cuci ini dilakukan oleh bagian
pemeliharaan sarana prasarana dengan mengontrol
setiap hari dan membersihkan panel-panel listrik dan
seluruh body pada mesin cuci dengan menggunakan
kompresor angin. Pembersihan ini dilakukan 3 bulan
sekali.
5. Mesin Pompa Air
Pemeliharaan dilakukan ada yang setiap hari dengan
jelas memperhatikan fungsi mesin pompa air seperti
mesin pompa air yang melayani :
a. Gedung Santa Maria
b. Gedung Bernadeth
c. Gedung Thresia
Mesin pompa air ini perlu dijaga pada saat di
operasionalkan karena kelistrikannya
menggunakan 3 phase, dengan demikian daya
listrik yang dibutuhkan cukup besar (2500 watt).
Mesin pompa air ini sengaja tidak dipasangkan
automatic tangki, karena selain pemborosan air
juga berisiko tinggi untuk rusak (putaran mesin
bisa terbalik apabila ada perbaikan jaringan dari
PLN).

6. Alat-alat pertukangan
Alat-alat ini antara lain :
1. Mesin ketam kayu listrik
2. Mesin las listrik
3. Mesin gurinda listrik
4. Mesin profil untuk kayu
5. Mesin bor listrik
Mesin-mesin ini telah dilengkapi dengan manual
cara penggunaannya.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 443


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Pemeliharaan Tidak Rutin

Pemeliharaan tidak rutin merupakan kegiatan pemeliharaan yang


tidak direncanakan seperti kegiatan pembersihan dan pengontrolan.
Sebagai contoh yakni pengontrolan terhadap panel listrik di masing-
masing bagian.
2. Kegiatan Perbaikan
Kegiatan ini dilakukan di bengkel sarana. Bengkel sarana merupakan
tempat untuk perawatan/pemeliharaan serta perbaikan fasilitas/inventaris yang
dimiliki RS. Stella Maris. Peralatan dari unit tertentu yang telah rusak di bawa ke
bengkel sarana untuk diperbaiki dan dikerjakan oleh staf sarana sehingga alat
tersebut dapat digunakan kembali dengan baik.
3. Kegiatan Administrasi
1. Untuk memudahkan pengontrolan dan menunjang proses kelancaran
pelayanan, setiap ada kerusakan maupun pemasangan instalasi, pembuatan
baru dari unit kerja (bagian) telah disiapkan formulir adanya gangguan, yang
harus diisi oleh kepala bagian masing-masing dengan mencantumkan hari,
tanggal, jenis gangguan, dan lain-lain. Setelah ditanda tangani oleh kepala
bagian, formulir tersebut diserahkan ke kantor pemeliharaan sarana
prasarana.

Dengan memperhatikan formulir adanya gangguan dari unit tersebut, utusan


dari staf sarana segera menuju ke unit tersebut. Apabila kerusakan
(gangguan) dalam penyelesainnya tidak memerlukan bahan/barang, maka
gangguan tersebut langsung dikerjakan oleh staf sarana. Bila harus
memerlukan bahan, maka utusan dari sarana tersebut segera menghubungi
kepala bagian sarana ataupun penyelia untuk memperoleh bahan pengganti
dengan jalan menulis dalam buku laporan penggunaan bahan-bahan/barang
yang sudah disiapkan, misalnya : jenis barang apa, digunakan dimana, siapa
yang bertanggung jawab atas pengambilan barang-barang tersebut. Kepala
bagian sarana dan penyelia tetap mengontrol penggunaan/pengambilan
barang-barang tersebut.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 444


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Barang-barang ini telah disiapkan dan tersimpan dalam suatu ruangan


tersendiri (gudang). Adapun proses untuk memperoleh bahan-bahan ini telah
dibuat kebijakan oleh Rumah Sakit dengan jalan menganfrag melalui
komputer satu minggu sebelumnya (setiap minggu menganfrag ke bagian
logistik Rumah Sakit dengan melalui komputer sesuai bahan-bahan yang
dibutuhkan untuk minggu yang akan datang).

Apabila dalam stock sarana kebutuhan kosong, tetap diberi kemudahan untuk
memperoleh bahan tersebut dengan jalan belanja sendiri dengan syarat harus
disetujui oleh wadir keuangan Rumah Sakit Stella Maris apalagi yang
sifatnya cyto.

Setiap akhir tahun kepala bagian sarana bekerjasama dengan penyelia


melaporkan hasil penggunaan bahan-bahan tersebut dengan jalan merekap
kembali data dari komputer yang telah dibuat setiap minggu (mencocokkan
sisa stock dan penggunaannya).
2. Secara rutin 2 bulan sekali mengadakan pertemuan staf sarana dengan
maksud dan tujuan untuk mengevaluasi dan menyelesaikan masalah-masalah
yang mungkin muncul, baik dalam pelaksanaan tugas maupun hubungan
dengan unit lain.
3. Untuk menjaga kebersamaan antara staf sarana, setiap pagi jam 07.00 tepat
dilakukan doa pagi bersama sebelum bekerja. Tidak menutup kemungkinan
setelah doa pagi bersama selalu diadakan pertemuan rutin, dengan melihat
staf yang kebetulan shift pagi cukup banyak, dengan maksud untuk tetap
menjaga kebersamaan, kerjasama, mengevaluasi kegiatan, menyelesaikan
hal-hal yang muncul setiap saat yang terkait dengan kelancaran dan kepuasan
pelanggan.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 445


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.9.4 Kinerja Kegiatan Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana RS. Stella


Maris

Tabel 163

Perbandingan Kinerja Kegiatan Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana


dengan Standar Kepmenkes No. 129 Tahun 2008

Standar Kepmenkes No.


No. Kondisi Rumah Sakit Keterangan
129 Tahun 2008
1 Kecepatan waktu Respon time penanganan Belum
menanggapi kerusakan alat kerusakan alat masih sulit memenuhi
≤ 80% untuk diperkirakan mencapai standar
80% karena bergantung
faktor kesulitan penanganan
alat
2 Ketepatan waktu Ketepatan waktu Belum
pemeliharaan fasilitas pemeliharaan fasilitas medik memenuhi
medik dan non medik dan non medik agak rumit standar
100% untuk mencapai 100%
karena jarang membuat
laporan
Sumber : Data Primer, tahun 2013

Analisis :

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa instalasi pemeliharaan sarana


prasarana masih belum memenuhi standar Kepmenkes No. 129 Tahun 2008 dalam
kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat karena sulit untuk diperkirakan
mencapai 80% karena bergantung kesulitan penanganan alat kurang dari 15 menit
atau lebih dari 15 menit. Kemudian ketepatan waktu pemeliharaan fasilitas medik
dan non medik agak rumit untuk mencapai 100% karena jarang membuat laporan
sehingga masih belum memenuhi standar.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 446


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.9.5 Sumber Daya Manusia Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana


3.9.5.1 Jumlah dan Spesifikasi SDM

Sumber Daya Manusia pada Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana RS


Stella Maris terdiri atas 9 karyawan dengan latar belakang pendidikan dan
jabatan masing-masing yang terlihat pada tabel berikut ini :

Tabel 164

Spesifikasi SDM Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana RS. Stella Maris


Tahun 2012

No. Nama Pendidikan Jabatan

1 Robertus Sunardi STM Kepala Sub


Bangunan Bagian
2 Sergius Nani Noeng SMA Staf

3 Johanis Seleng SMEA Staf

4 Marthen Pasanna STM BANG. Staf


AIR
5 Marsel Rudy Limsa STM LISTRIK Staf

6 Mikael Buang Diaz SMA Staf

7 Benyamin Banga’ STM LISTRIK Staf

9 Yoachim Ronald Mengkana STM LISTRIK Staf

10 Sr. Agustine Klau, JMJ Penyelia

Sumber : Data Sekunder, tahun 2013

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 447


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Analisis :

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata latar belakang pendidikan
staf di instalasi sarana prasarana adalah STM. Berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 971/menkes/per/xi/2009 Tentang Standar
Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan untuk rumah sakit tipe B kepala sub
bagian minimal seorang S1 di bidang kerjanya. Berdasarkan tabel diatas yang
menjabat sebagai kepala sub bagian belum sesuai standar karena masih
berpendidikan STM.

3.9.5.2 Job Deskripsi Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana


1. Kepala Sub Bagian Sarana Prasarana
Tugas Pokok :
c. Menyelenggarakan pengelolaan atas kegiatan pemeliharaan dari sarana
prasarana yang dimiliki oleh rumah sakit sesuai dengan kebijakan dan
ketentuan yang berlaku.
d. Menjamin keamanan dan berfungsinya seluruh sarana prasarana yang ada
untuk menunjang proses pelayanan rumah sakit selama 24 jam.
e. Menyelenggarakan upaya bagaimana fasilitas sarana prasarana di rumah
sakit (daftar inventaris).
Uraian Tugas :
a. Membuat program kerja prasarana bersama penyelia dan staf.
b. Mengatur, mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan staf.
c. Menyusun rencana anggaran tahunan.
d. Membuat laporan hasil kegiatan.
e. Memelihara daftar inventaris rumah sakit.
f. Mengadakan koordinasi dengan kepala bagian lain.
Tanggung Jawab :
a. Membuat laporan tertulis hasil kegiatan kepada atasan langsung.
b. Membuat laporan tertulis mengenai anggaran biaya perbaikan bila perlu
(alat pemasangan baru) kepada atasan langsung.
c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas-tugas kepada atasan langsung.
Wewenang :

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 448


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

a. Memberikan pembinaan kepada staf.


b. Memberikan penilaian prestasi kerja (DP3) kepada staf.
c. Menetapkan proses kerja yang akan dilaksanakan.
d. Mengajukan usulan untuk perbaikan proses kerja sarana prasarana.
2. Penyelia
Tugas Pokok :
a. Selain sebagai pemilik, turut menyusun program kerja sarana prasarana
bersama kasubbag sarana.
b. Turut memberikan pengawasan dan penilaian terhadap staf sarana
prasarana.
c. Memberikan pelayanan pengadaan bahan yang dibutuhkan dan belum
terlayani oleh bagian logistik umum rumah sakit.
d. Mengawasi stok barang yang ada di gudang logistik sarana prasarana.
e. Membantu menyusun roster dinas staf sarana.
f. Membuat laporan tahunan bersama kasubbag sarana penggunaan bahan.
g. Membuat rencana aggaran tahunan bersama kasubbag sarana.
3. Koordinator Pemeliharaan Alat Medik
Tugas Pokok :
a. Mengkordinor pelaksanaan pemeliharaan alat-alat medik yang sudah di
susun oleh kasubbag sarana prasarana.
b. Selain sebagai koordinator, ikut serta sesama staf yang lain untuk
melaksanakan kegiatan pemeliharaan baik alat-alat medik maupun alat-
alat non medik.
c. Membuat laporan hasil kegiatan.
d. Membuat jadwal kalibrasi alat-alat medik.
e. Mengusulkan untuk mengkalibrasi alat-alat medik kepada kepala sub
bagian/atasan langsung.
Tanggung Jawab :
a. Bertanggung jawab atas semua kegiatan yang telah dilakukan bersama
staf lain kepada atasan langsung melalui penyelia.
b. Membuat laporan kegiatan.
Wewenang :
a. Menggunakan fasilitas rumah sakit sesuai kebijakan yang berlaku.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 449


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

b. Menggunakan alat kerja pemeliharaan yang telah dipercayakan.


4. Koordinator Pemeliharaan Alat Non Medik
Tugas Pokok :
a. Melakukan kegiatan pemeliharaan alat-alat non medik yang sudah
disusun oleh kasubbag sarana prasarana.
b. Selain sebagai koordinator, ikut serta sesama staf yang lain untuk
melaksanakan kegiatan baik alat-alat medik maupun non medik.
c. Membuat laporan hasil kegiatan.
d. Mengusulkan untuk penggantian alat-alat yang diperlukan ataupun
penggantian instalasi baru.
Tanggung Jawab :
a. Bertanggung jawab atas semua kegiatan yang telah dilakukan bersama
staf yang lain, kepada atasan langsung maupun melalui penyelia.
b. Membuat laporan kegiatan.
Wewenang :
a. Menggunakan fasilitas rumah sakit sesuai kebijakan yang berlaku.
b. Menggunakan alat kerja yang sudah dipercayakan.
5. Pelaksana Sub Bagian Sarana Prasarana
Tugas Pokok :
a. Melakukan kegiatan pemeliharaan fasilitas sarana prasarana yang
dimiliki oleh RS. Stella Maris agar dapat berfungsi baik dan aman bagi
pengguna fasilitas.
b. Memberikan pelayanan secara professional kepada seluruh unit rumah
sakit sesuai kebijakan yang berlaku demi memenuhi kebutuhan dan
menunjang proses pelayanan rumah sakit setiap saat.
c. Memperhatikan lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja
(membersihkan ruang kerja dan menggunakan alat pelindung diri sesuai
jenis pekerjaan).
Tanggung Jawab :
a. Bertanggung jawab atas semua kegiatan yang telah dilakukan baik
melalui penyelia maupun langsung kepada kepala sub bagian sarana
prasarana.
b. Membuat laporan kegiatan.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 450


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Wewenang :
a. Menggunakan fasilitas rumah sakit sesuai kebijakan yang berlaku.
b. Menggunakan alat kerja pemeliharaan yang telah dipercayakan.
Tugas Pelaksanaan :
a. Melaksanakan kegiatan/pekerjaan yang telah diatur oleh kepala sub
bagian dan penyelia.
b. Melaksanakan kegiatan/pekerjaan yang telah diatur oleh kepala sub
bagian (pembersihan tangki-tangki air, dll).
c. Membuat laporan kegiatan/pekerjaan yang telah dilakukan di bagian atau
unit kerja dan sebagai bukti, laporan kegiatan ini ditandatangani oleh
kepala sub bagian yang bersangkutan di buku yang disiapkan oleh staf
sarana.
d. Melaporkan pekerjaan yang belum terselesaikan kepada kepala sub
bagian atau penyelia atau rekan kerja supaya diselesaikan oleh rekan
kerja pada shift dinas berikutnya.
e. Menulis bahan atau barang yang diinginkan untuk mengganti yang rusak
atau membuat baru di buku pengeluaran bahan yang telah disiapkan
(tanggal, nama, jumlah, bagian dan tanda tangan pengguna) sebagai bukti
pemakaian.
f. Mengerjakan pekerjaan apa saja dengan tingkat kesulitan yang tidak
sama dari setiap bagian sesuai keluhan (listrik, mesin, bangunan, fasilitas
medis dan non medis). Singkatnya kayu, air dan lain-lain.
g. Memproduksi (tempat tidur, lemari, meja, roda, dll) dan memperbaiki
serta memelihara seluruh fasilitas yang ada.
h. Siap sedia melayani pekerjaan yang bersifat cyto dan non cyto.
i. Memelihara alat-alat inventaris milik sarana prasarana.
j. Bertanggung jawab atas rusak dan hilangnya alat inventaris sarana
prasarana.
k. Memberikan pelayanan air ke seluruh unit rumah sakit sesuai kebutuhan
selama 24 jam.
l. Mengontrol seluruh penerangan (lampu) di seluruh koridor rumah sakit.
m. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan shift dinas yang telah disusun oleh
kasubbag.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 451


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

n. Membersihkan secara rutin unit kerja sarana prasarana setiap minggu.

3.9.6 Uraian Kebijakan Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana

A. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)


1. Kriteria/kualifikasi SDM yang dibutuhkan dalam Sub Bagian Sarana
Prasarana RS. Stella Maris, adalah sebagai berikut :
a. Kualifikasi Pendidikan : STM, STM Jurusan Listrik, SMU
b. Kelulusan : Lulus Psikotest
Lulus Tes Kompetensi

2. Jumlah ketenagaan ditentukan melalui proses analisis kebutuhan SDM


berdasarkan metode beban kerja (Workload Indicator Staff Needs) dan
ditetapkan dalam Pola Ketenagaan RS. Stella Maris Makassar.
3. Evaluasi kinerja SDM dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali berdasarkan
ketentuan DP-III sebagaimana ditetapkan dalam kebijakan SDM di RS. Stella
Maris, yang mengacu pada Pokok-Pokok Kepegawaian Yayasan Ratna
Miriam.
4. Seluruh kebijakan SDM di Sub Bagian Sarana Prasarana didasarkan pada
Pokok-Pokok Kepegawaian Yayasan Ratna Miriam dan Kebijakan Internal
RS. Stella Maris yang diatur dalam PKB.
B. FASILITAS
1. Realisasi kebutuhan fasilitas di Sub Bagian Sarana Prasarana RS. Stella
Maris harus didasarkan pada anggaran yang telah direncanakan setiap
tahunnya. Apabila sangat dibutuhkan, kebutuhan fasilitas yang belum
dianggarkan sebelumnya dapat direalisasikan berdasarkan persetujuan dari
Direksi Rumah Sakit Stella Maris Makassar.
2. Pemeliharaan dilaksanakan secara berkala setiap 3 (tiga) bulan sekali.
3. Evaluasi terhadap kontinuitas pemanfaatan fasilitas di Sarana Prasarana RS.
Stella Maris dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan sekali.
C. ANGGARAN/BIAYA
1. Seluruh kebutuhan operasional Sub Bagian Sarana Prasarana RS. Stella
Maris direncanakan dalam suatu anggaran tahunan RS. Stella Maris.
2. Periode penyusunan anggaran tahunan ditetapkan setiap bulan Juni.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 452


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3. Biaya operasional yang timbul terkait aktivitas sub bagian sarana prasarana
merupakan biaya operasional RS. Stella Maris.
D. WAKTU OPERASIONAL
1. Waktu operasional Sub Bagian Sarana Prasarana RS. Stella Maris, ditetapkan
sebagai berikut :
Berlaku 3 (tiga) shift yaitu :
a. Shift pagi : pukul 07.00 – 14.00 Wita.
b. Shift siang : pukul 14.00 – 21.00 Wita.
c. Shift malam : pukul 21.00 – 07.00 Wita.
Ketentuan operasional kerja mulai hari Senin-Minggu berdasarkan
pembagian shift.
4. Absensi kehadiran SDM di Sub Bagian Sarana Prasarana RS. Stella Maris
menggunakan sistem absensi Sidik Jari, sebagaimana telah diberlakukan di
RS. Stella Maris.
5. Keterlambatan kehadiran SDM akan berimplikasi pada penilaian kinerja dan
ketentuan punishment yang diatur oleh RS. Stella Maris.
E. AKTIVITAS
1. Berdasarkan Struktur Organisasi RS. Stella Maris, Sub Bagian Sarana
Prasarana RS. Stella Maris bertanggung jawab kepada Bidang Umum.
2. Dalam menjalankan aktivitasnya, Sub Bagian Sarana Prasarana RS. Stella
Maris harus berkoordinasi dengan setiap unit/bagian terkait pengelolaan
lingkungan RS. Stella Maris.
3. Ruang lingkup aktivitas Sub Bagian Sarana Prasarana RS. Stella Maris
mencakup pemeliharaan alat-alat non medik antara lain :
a. Lift
b. Generator
c. AC
d. Mesin cuci
e. Mesin las
f. Mesin ketam kayu
g. Mesin gurinda
h. Panel listrik
i. Mesin pemotong besi

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 453


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

j. Instalasi listrik dalam gedung


k. Instalasi penyalur petir
4. Jadwal pemeliharaan sub bagian sarana prasarana terhadap alat-alat non
medik sebagai berikut :
Waktu Pelaksanaan
No Komponen 1 6 1 3
Harian Mingguan 3 Bln Ket.
Bln Bln Thn Thn
1 Lift x x x x
2 Generator x x x
3 AC x
4 Mesin Cuci x
5 X Setiap
Mesin Las
saat
6 Setiap
Mesin saat
Ketam Kayu bila
perlu
7 Mesin
Gurinda
Listrik
8 Mesin Setiap
Pemotong saat
Besi
9 Panel Listrik x
10 Inst. Listrik
dalam
gedung
11 Inst. x
Penyalur
Petir

F. MONITORING, PELAPORAN, DAN EVALUASI


a. Proses monitoring, pelaporan, dan evaluasi kegiatan Sub Bagian Sarana
Prasarana RS. Stella Maris dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan.
b. Laporan aktivitas Sub Bagian Sarana Prasarana RS. Stella Maris
dipertanggung jawabkan kepada Direktur RS. Stella Maris dalam bentuk
Laporan Pelaksanaan dan Laporan Evaluasi. Adapun aktivitas sub bagian
sarana prasarana selama tahun 2011 adalah seperti terlampir.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 454


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

c. Dalam pelaksanaan proses monitoring, Sub Bagian Sarana Prasarana RS.


Stella Maris harus berkoordinasi sebelumnya dengan setiap unit/bagian
terkait.
d. Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan akan ditindaklanjuti berdasarkan
pertimbangan /keputusan Bidang Umum ke Direktur RS. Stella Maris.

3.10. Transportasi

3.10.1. Organisasi dan Manajemen

3.10.1.1. Visi

Visi unit tranportasi pada Rumah Sakit Stella Maris adalah “Pelayanan
Transportasi Yang Responsif Menuju Rumah Sakit Terbaik Di Sulawasi Selatan”.

Tabel 165

Uji Checklist Visi Rumah Sakit Stella Maris

Bagian Unit Transportasi Tahun 2013

No Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah pernyataan visi memberikan gambaran yg jelas dari √
kondisi ideal organisasi di masa datang ?
2 Apakah pernyataan visi memiliki pengaruh & menantang ? √

3 Apakah pernyataan visi bersifat singkat & mudah √


dimengerti ?
4 Apakah pernyataan visi bersifat menarik bagi karyawan, √
pelanggan, & stakeholders ?
5 Apakah pernyataan visi bersifat tetap sepanjang waktu, √
selalu up to date ?
(Sumber : Data Primer Tahun 2013)

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 455


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Berdasarkan hasil uji checklist mengenai Visi Rumah Sakit Stella Maris
bagian unit transportasi, maka visi tersebut telah memberikan gambaran yang jelas dari
kondisi ideal organisasi di masa datang, dimana ingin mewujudkan pelayanan transportasi
yang responsif (cepat dalam merespon atau bersifat menanggapi menuju Rumah Sakit
terbaik di Sulawesi Selatan. Selain itu visi rumah sakit stellah maris memiliki pengaruh
dan menantang, serta mudah dimengerti menarik bagi anggota organisasi (karyawan dan
stakeholders) dan visi bersifat tetap, namun dalam visi rumah sakit tersebut tidak terdapat
target tahun yang jelas di dalamnya. Namun secara keseluruhan visi Rumah Sakit Stella
Maris bagian unit transportasi sudah baik.

3.10.1.2. Misi

Misi bagian unit transportasi adalah:

1. Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM)


2. Meningkatkan kontinuitas pelayanan melalui ketersediaan
sarana dan prasarana yang memadai
3. Responsif terhadap kebutuhan internal dan eksternal rumah
sakit
4. Melaksanakan monitoring dan evaluasi secara
berkesinambungan

Tabel 166

Uji Checklist Misi Rumah Sakit Stella Maris

Bagian Unit Transportasi Tahun 2013

No Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah pernyataan misi menyatakan secara jelas tentang √
manfaat kehadiran organisasi ?
2 Apakah pernyataan misi telah jelas sehingga semua √
karyawan dalam organisasi dapat melihat bagaimana
mereka dapat berkontribusi ?

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 456


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3 Dapatkah misi itu bertahan terhadap perubahan-perubahan √


dalam administrasi ?
4 Apakah pernyataan misi itu mampu menjawab pertanyaan √
tentang : siapa kita, apa & untuk siapa kita melakukan itu,
& mengapa itu penting ?

5 Apakah pernyataan misi itu mampu memberikan jawaban √


terhadap alasan mengapa kita membelanjakan dana pada
usaha-usaha organisasi, program atau sub program ?

(Sumber: Data Primer Tahun 2013)

Berdasarkan hasil uji checklist mengenai misi, maka misi Rumah Sakit Stella
Maris bagian unit trasnportasi telah memberikan gambaran yang jelas mengenai manfaat
kehadiran organisasi. Tidak hanya itu, misi Rumah Sakit Stella Maris Unit Transportasi
telah jelas dan telah mengatakan dengan jelas kepeduliaan organisasi terhadap
kepentingan stakeholder, serta misi tersebut dapat bertahan terhadap perubahan-
perubahan dalam administrasi, dan mampu memberikan alasan mengapa membelanjakan
dana pada usaha-usaha organisasi dalam hal ini program atau sub program yang akan
dijalankan di rumah sakit, dilandaskan pada perkembangan kegiatan utama organisasi
yang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.. Secara keseluruhan misi Rumah
Sakit Stella Maris Unit Transportasi sudah baik.

3.10.1.3. Motto

Motto bagian unit transportasi di Rumah Sakit Stella Maris ialah ”Melayani
dengan Cinta Kasih.”

3.10.1.4. Falsafah

Falsafah dari bagian unit transportasi pada Rumah Sakit Stella Maris ialah:
”Sebagai Suatu Bagian Yang Berperan Dalam Menunjang Kebutuhan Transportasi
Internal Dan Eksternal Rumah Sakit.”

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 457


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.10.1.5. Tujuan

Unit kerja bagian unit transportasi juga telah memiliki tujuan internal unit
kerja mereka ialah ”Menyediakan Pelayanan Transportasi Secara Tepat Waktu Dan
Terkoordinasi Sesuai Dengan Kebutuhan Internal Dan Eksternal Rumah Sakit .”

Tabel 167

Uji Checklist Tujuan Rumah Sakit Stella Maris

Bagian Unit Transportasi Tahun 2013

No Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah tujuan yang ditetapkan mendukung misi & sasaran ? √
2 Apakah tujuan yang ditetapkan itu merefleksikan secara √
spesifik pencapaian yg diinginkan ?
3 Apakah kemajuan menuju pencapaian suatu tujuan dapat √
diukur ?
4 Apakah tujuan yang ditetapkan bersifat agresif menantang, √
namun realistis & dapat dicapai dalam periode perencanaan
& sumber-sumber daya yang tersedia ?

5 Apakah tujuan yang ditetapkan menyatakan suatu hasil, √


bukan suatu aktivitas ?
6 Apakah ada batas waktu untuk pencapaian tujuan tersebut ? √

7 Apakah telah ditetapkan penanggung-jawab pencapaian √


tujuan ?
8 Apakah pencapaian tujuan akan memimpin kepada √
pencapaian sasaran ?
9 Apakah telah ditetapkan paling sedikit satu tujuan untuk √
setiap sasaran yg dirumuskan ?
10 Apakah seseorag yang tidak akrab degan unit anggaran (atau √
program/sub program) memahami maksud dari tujuan yg
ditetapkan ?
(Sumber : Data Primer Tahun 2013)

Berdasarkan uji checklist untuk tujuan Rumah Sakit, maka tujuan dari
Rumah Sakit Stella Maris pada bagian unit transportasi secara garis besar atau

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 458


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

keseluruhan sudah baik karena merupakan penjabaran atau implementasi penjabaran visi
dan misi Rumah Sakit. Selain itu, tujuan tersebut telah menggambarkan program yang
direncanakan serta memiliki tantangan bagi pelaku organisasi Rumah Sakit, agar
memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Namun sayangnya, produk
organisasi yang dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu relatif panjang (3 – 5 tahun)
tidak tertuang dalam Tujuan Rumah Sakit Stella Maris Unit Transportasi.

3.10.1.6. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Bagian UnIT Transportasi

Rumah Sakit Stella Maris – Makassar

Tahun 2013

Direktur
Dr. Thomas Soharto, MMR

Wadir Administrasi dan SDM


Yos Imanuel Jong, SKM., MARS

Kepala Bagian Umum


Jimmy Runtuwene

Kepala Sub Bagian Transportasi


Jerry Fransiscus Manoppo

Pelaksana
Yusuf Roppon, Bahrul Yahya, Valentinus Kombeg, Rudy Iskandar, Rusly, Rusbianto
Adi Putra, Bagas

Gambar 34. Struktur Organisasi Unit Transportasi Rs. Stella Maris, 2013

(Sumber:Pedman Kerja Unit Transportasi RS Stella Maris Makassar, 2013)

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 459


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Berdasarkan struktur organisasi pada bagian sub bagian atau unit di atas
dapat dilihat bahwa unit transportasi merupakan bagian dari bagian umum yang dibawahi
oleh Direktur dan Wakil Direktur Admninistrasi dan Sumber Daya Manusia (SDM). Kita
dapat melihat bahwa Kepala Bagian Umum membawahi secara langsung Kepala Sub
bagian unit transportasi. Serta bagian pelaksana dibawahi langsung oleh Kepala Sub
Bagian Transportasi.

3.10.2. Deskripsi Fisik dan Bangunan

3.10.2.1. Letak Ruangan Unit Transportasi

Ruang bagian unit transportasi terletak bersebelahan dengan bagian unit

sarana dan prasarana, serta berada di seputar bengkel kerja atau workshop bagian sarana

Rumah Sakit Stella Maris. Ruang transportasi berada didekat tempat parkir kendaraan

ambulance sehingga mempercepat akses pemberian pelayanan terhadap pasien, baik

dalam mengantar pasien maupun dalam hal rujukan ke Rumah Sakit selama 24 jam

sesuai dengan pembagian sift tugas yang telah ditentukan.

Adapun denah Ruangan Unit Transportasi (parkiran) sebagai berikut:

Gambar 35. Denah Ruangan Unit Transportasi (Parkiran)

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 460


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Adapun denah Ruangan Unit Transportasi (administrasi) sebagai berikut:

Gambar 36. Denah Ruangan Unit Transportasi (administrasi)

3.10.2.2. Deskripsi Fisik dan Bangunan Unit Transportasi

a. Luas ruang admintrasi bagian unit transportasi adalah 25m2


b. Inventaris administrasi bagian unit transportasi, meliputi:
1. 1 meja kerja
2. 1 tempat tidur
3. 2 lemari
4. 4 kursi
5. 1 televisi
6. 1 kalender
7. 1 telepon

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 461


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.10.2.3. Kelengkapan Inventaris

Adapun kelengkapan inventaris yang terdapat dalam unit transportasi

adalah sebagai berikut:

1. Ambulance
a. Ambulance Umum: Ambulance umum di Rumah Sakit
Stella Maris terdapat 4 unit ambulance umum, dimana
digunakan sebagai pelayanan kepada pasien (antar
passien dan sebagai rujukan). Di dalam ambulance
umum terdapat tabung gas oksigen dan tempat tidur.
b. Ambulance Jenazah : Dalam hal meningkatkan
kualitas pelayanan, di Rumah Sakit Stella Maris, maka
pengadaan ambulance jenazah membangun mitra
dengan KKS (Kerukunan Keluarga Soppeng).

2. Kendaraan umum
Kendaraan umum di Rumah Sakit Stella Maris berjumlah 3
unit, dimana digunakan sebagai pengantar logistik, pengantar
tamu, dan lain sebagainya.

3.10.3. Deskripsi Kegiatan

Unit transportasi memiliki kegiatan yang berkaitan langsung dengan


ketersediaan sarana dan prasarana transportasi yang mendukung pelaksanaan
pelayanan di Rumah Sakit. Kegiatan dari unit transportasi diatur secara terperinci
dalam SOP (Standar Operasional Prosedure). Kegiatan tersebut anara lain seperti :

A. Transportasi Ambulance
Transportasi ambulance merupakan bentuk pelayanan
transportasi yang menunjang butuhan pelayanan pasien dengan
kendaraan ambulance. Secara umum, prosedur permintaan
pelayanan transportasi umum oleh setiap unit terkait di Rumah

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 462


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Sakit, dapat dibedakan menjadi 2 berdasarkan jenis


permintaannya, yaitu:
1. Transportasi Pasien Internal Rumah Sakit
a. Unit Perawatan terkait menghubungi Kasubag
Transportasi atau Kepala Jaga untuk melakukan
permintaan pelayanan transportasi
b. Kasubag Transportasi atau Kepala Jaga
menugaskan pelaksana transportasi untuk
melakukan pengantaran ke tempat tujuan
sebagaimana permintaan unit perawatan terkait
dengan didampingi oleh perawat yang bertugas.
c. Pelaksana transportasi melapor kepada Kasubag
Transporatsi atau Kepala Jaga apabila
pengantaran telah dilakukan.
d. Pelaksana transportasi mencatat pelaksanaan
tugas kedalam “Buku Laporan Kegiatan”
2. Transportasi Pasien Eksternal Rumah Sakit
a) Pasien atau keluarga mengubungi pihak RS,
baik melalui operator : 0411-87391 / 854341
maupun melalui saluran telepon IGD RS: 0411-
835097

B. Transportasi Internal Umum

Transportasi Internal Umum merupakan pelayanan transportasi untuk


memenuhi kebutuhan operasional unit terkait (internal) di Rumah Sakit Stella
Maris. Secara umum, prosedur permintaan pelayanan transportasi umum oleh
setiap unit terkait di RS, dapat dibedakan menjadi 2 (dua) berdasarkan waktu
permintaannya, yaitu:
1. Shift I : 07.00 – 14.00 WITA

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 463


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

a) Unit kerja terkait menghubungi Kasubag Transportasi


untuk melakukan permintaan pelayanan transportasi
b) Kasubag Transportasi menugaskan pelaksana
transportasi untuk melakukan pengantaran ke tempat
tujuan sebagaiman permintaan unit kerja terkait.
c) Pelaksana tranportasi melapor kepada Kasubag
Transporatsi apabila pengantaran telah dilakukan.
d) Pelaksana transportasi mencatat pelaksanaan tugas
kedalam Buku Laporan Kegiatan
2. Shift II – III : 14.00 – 21.00 ; 21.00 – 07.00 WITA
a) Unit kerja terkait menghubungi Kepala Jaga
Transporatsi untuk melakukan pemintaan pelayanan
transporatsi
b) Kepala Jaga menugaskan pelaksana transporatsi untuk
melakukan pengantaran ke tempat tujuan
sebagaimana permintaan unit kerja terkait
c) Pelaksana transportasi melapor kepada Kepala Jaga
apabila pengantaran telah dilakukan.
d) Pelaksana transportasi mencatat pelaksanaan tugas
kedalam Buku Laporan Kegiatan.

b. Pengisian Bahan Bakar


Pengisian Bahan Bakar merupakan prosedur permintaan oleh
bagian transportasi dalam hal memenuhi kebutuhan bahan
bakar fasilitas tarnsportasi Rumah Sakit. Adapun deskripsi
kegiatan dalam hal pengisian bahan bakar pada unit
transportasi, diantaranya:
1. Pelaksana transportasi membuat laporan kepada
Kasubag Transportasi untuk pengisian bahan bakar

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 464


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2. Kasubag transportasi menindaklanjuti pengisian bahan


bakar brdasarkan persetujuan anggaran yang diberikan
dari Kabag Keuangan dan Kasubag Transportasi
3. Pelaksana transportasi menidaklanjuti pengisian bahan
bakar berdasarkan persetujuan anggaran yang diberikan
dari Kabag Keuangan dan Kasubag Transportasi
4. Nota pembelian bahan bakar diserahkan ke bagian
Keaungan sebagai bukti transaksi.
5. Kasubag Transportasi mencatat jumlah pembelian dan
kilometer (km) terakhir kendaraan setelah pengisian
bahan bakar ke dalam buku pencatatan.

c. Perbaikan atau Service Kendaraan


i. Perbaikan atau service Kendaraan di Rumah Sakit
Stella Maris Makassar, meliputi:
ii. Pelaksana transportasi mebuat laporan tertulis kepada
Kasubag Transportasi terkait detail keadaan fasilitas
transporatsi Rumah Sakit.
iii. KasubagTransportasi memeriksa keadaan mobil sesuai
dengan laporan yang disampaikan.
iv. Kasubag Transporatsi mengajukan usulan perbaikan
atau service kendaraan kepada Wakil Direktur
Administrasi dan Umum secara tertulis.
v. Surat pengajuan harus disetujui oleh Wakil Direktur
Administrasi dan Umum atau yang mewakili, sebelum
permohonana tersebut ditindaklanjuti
vi. Kasubag transportasi menugaskan pelaksana
transportasi untuk membawa kendaraan yang dimaksud
ke tempat service terkait.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 465


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

vii. Pembayaran biaya perbaikan mobil atau service mobil


ditagihkan langsung oleh petugas service ke Bagian
Keuangan
viii. Kuitansi biaya perbaikan diketahui oleh Wadir
Administrasi dan Kasubag Transportasi
ix. Kasubag transporatsi mencatat perbaikan/sevice
tersebut kedalam buku laporan kegiatan.

3.10.4. Kinerja Kegiatan


Kinerja unit transportasi dapat dilihat dari fasilitas, prasaran dan sarana
yang mendukung kegiatan pelayanan transportasi. Hal ini juga dapat dilihat dari
jumlah pesanan kendaraan atau ambulance serta jumlah tenaga di unit
transporatsi. Saat ini indikator lain yang digunkan untuk mengukur kinerja
kegiatan adalah Standar Pelayanan Minimal, dimana Unit Transportasi RS.Stella
Maris Makassar memiliki 2 SPM yaitu : SPM tentang Waktu Pelayanan
Ambulance serta SPM tentang Kecepatan Memberikan Pelayanan Ambulance di
Rumah Sakit.

Tabel 168

Kinerja Kuantitas Penggunaan Ambulance

Rumah Sakit Stella Maris

Bagian Unit Transportasi Tahun 2013

Kuantitas Penggunaan Ambulance (per hari)


Minimal Maksimal Rata-Rata
6 10 8

(Sumber : Data Primer Tahun 2013)

Berdasarkan tabel diatas mengenai kinerja kuantitas penggunaan ambulance


di Rumah Sakit Stella Maris dapat disimpulkan bahwa penggunaan minimal ambulance
mencapai 6 kali penggunaan dalam per hari, dam penggunaan maksimal ambulance

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 466


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

dalam sehari mencapai 10 kali. Penggunaan ambulance sebagian besar digunakan


sebagai transportasi rujukan Rumah Sakit.

Tabel 169

Jenis Pelayanan, Indikator, dan Standar

Peratutan Menteri Kesehatan nomor: … / MENKES / PER / .. / 2012

Indikator
No Jenis Pelayanan Standar
Jenis Uraian
1 Pelayanan Input 1. Ketersediaan pelayanan 24 jam
Transportasi ambulance dan mobil jenazah
(Pelayanan
Ambulance dan
Mobil Jenazah) 2. Penyedia pelayanan ambulans Supir
dan mobil jenazah ambulans
terlatih

3. Ketersediaan mobil ambulans Mobil


dan mobil jenazah ambulans
dan mobil
jenazah
terpisah
Proses 4. Kecepatan memberikan ≤ 30 menit
pelayanan ambulans / mobil
jenazah di Rumah Sakit

5. Waktu tanggap pelayanan ≤ 30 menit


ambulans kepada masyarakat yang
membutuhkan

Output 6. Tidak terjadinya kecelakaan 100%


ambulans atau mobil jenzah yang
menyebabkan kecacatan atau
kematian

Outcome 7. Kepuasan pelanggan ≥ 80%

(Sumber :Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimum di Rumah Sakit)

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 467


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Berdasarkan data diatas, mengenai standar pelayanan minimum di Rumah


Sakit, khususnya dalam hal pelayanan transportasi (pelayanan ambulans dan mobil
jenazah) di suatu Rumah Sakit harus sesuai dengan indikator dan standar yang telah
ditentukan. Hal ini dibuat tentunya agar para karyawan dan Stakeholder di Rumah Sakit
memiliki arah dan dasar kerja dalam melakukan sesuatu. Tentunya apabila hal ini
diperhatikan dan dilaksanakan dengan baik, maka akan meningkatkan kepuasaan pasien.

3.10.5. Sumber Daya Manusia di Unit Transportasi

3.10.5.1. Jumlah dan Spesifikasi Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia pada Unit Transportasi RS Stella Maris terdiri atas 8
karyawan ( 1 sebagai Kepala Unit dan 7 sebagai Pelaksana) dengan latar belakang
jenjang pendidikan yang sama yakni tamatan SMA ( Sekolah Menengah Atas) dan
jabatan yang berbeda-beda. SDM unit transportasi terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 170

Spesifikasi Sumber Daya Manusia Unit Transportasi

Rumah Sakit Stella Maris Tahun 2013

No Jabatan Jumlah Jenjang Pendidikan


1 Kepala Unit 1 SMA
(Jerry Fransiscus Manoppo)

2 Pelaksana 7 SMA
Yusuf Roppon,
Bahrul Yahya,
Valentinus Kombeg, Rusdy,
Rusbianto,
Adiputra,
Bagas

(Sumber: Data Primer ,Data Ketenagaan Unit Transportasi RS Stella Maris Tahun
2013)

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 468


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.10.5.2. Uraian Tugas dan Wewenang

1. Kepala Sub Bagian Transportasi


1. Nama Jabatan :
Kepala Sub Bagian Transportasi
2. Atasan Langsung :
Kepala Bagian Umum
3. Atasan Tidak Langsung :
Wakil Direktur Administrasi dan Umum
4. Bawahan Langsung :
Pelaksana Bagian Transportasi
5. Tugas Pokok :
a) Menyelenggarakan pengelolaa pelayanan
transportasi sesuai dengan kebutuhan Rumah
Sakit
b) Menjamin kesiapsediaan fasilitas transportasi
selama 24 jam
6. Uraian Tugas :
a) Menyelenggarakan kegiatan pemeliharaan
seluruh kendaraan Rumah Sakit
b) Mengatur penugasan sopir.
c) Mengatur pemenuhan kebutuhan pelayanan
transportasi dari unit kerja yang membutuhkan
d) Membina staf dan melaksanakan penilaian
prestasi kerja
e) Menjamin pemenuhan hak dan kewajiban staf
f) Menjaga inventarisasi Rumah Sakit yang ada
unit kerjanya
7. Wewenang
a) Mengatur penggunaan kendaraan Rumah Sakit
sesuai ketentuan dan kebutuhan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 469


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

b) Membina staf dalam melaksanakan tugas-


tugasnya
c) Mengajukan permohonan kebutuhan dan
perbaikan peralatan yang dibutuhkan
8. Tanggung Jawab
Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas-tugas di unit
transportasi, khususnya terhadap Kepala Bagian Umum

B. Kepala Sub Bagian Transportasi


1. Pelaksana Transportasi
a) Nama Jabatan :
Pelaksana Transportasi
b) Atasan Langsung :
Kepala Sub Bagian Transportasi
c) Atasan Tak Langsung :
Kepala Bagian Umum
d) Tugas Pokok :
1. Melaksanakan pelayanan transportasi
sesuai kebutuhan Rumah Sakit
2. Menyiapkan fasilitas pelayanan
transportasi selama 24 jam
e) Uraian Tugas :
1. Melakukan pemeliharaan kendaraan
Rumah Sakit
2. Memenuhi kebutuhan pelayanan
transportasi dari unit kerja terkait
3. Mencatat seluruh aktivitas pelayanan
transportasi ke dalam buku laporan
kegiatan
f) Wewenang :

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 470


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Mengajukan permohonan kebutuhan dan


perbaikan peralatan yang dibutuhkan
g) Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas di
bagian transportasi, khususnya terhadap Kepala
Sub Bagian Transportasi

3.10.6. Kebijakan Unit Transportasi

Berdasarkan Buku Pedoman Kerja Bagian Transportasi maka uraian

mengenai kebijakan terbagi atas 5 pokok kebijakan, antara lain sebagai

berikut:

A. Sumber Daya Manusia (SDM)


1. Kriteria / kualifikasi SDM yang dibutuhkan dalam Bagian
Pengembanagan Pelayanan RS. Stella Maris, adalah sebagai
berikut:
a) Kualifikasi pendidikan : Minimal SMA / sederajat
b) Pengalaman : Minimal 3 tahun
(diprioritaskan)
c) Kelulusan :
 Lulus Psikotest
 Lulus Tes Kompetensi

2. Jumlah ketenagaan ditentukan melalui proses analisis


kebutuhan SDM berdasarkan metode beban kerja (Workload
Indicator Staff Needs) dan ditetapkan dalam Pola Ketenagaan
RS. Stella Maris Makassar.
a) Evaluasi kinerja SDM dilakukan setiap 6(enam) bulan
sekali berdasarkan ketentuan DP III sebagaiamana
ditetapkan dalam kebijakan SDM di RS. Stella Maris

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 471


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

yang mengacu pada Pokok-Pokok Kepegawaian


Yayasan Ratna Miriam.
b) Seluruh kebiajakan SDM di Bagian Transportasi
didasarkan pada Pokok-Pokok Kepegawaian Yayasan
Ratna Miriam dan Kebijakan Internal RS. Stella Maris
yang diatur dalam PKB
B. Fasilitas
1) Realisasi kebutuhan fasilitas di Bagian Transportasi harus
didasrkan pada Anggaran yang telah direncanakan setip
tahunnya. Apabila sangat dibutuhkan, kebutuhan fasilitas yang
belum dianggarkan sebelumnya dapt direalisasikan
berdasarkan persetujuan dari Direksi RS Stella Maris
Makassar.
2) Pemeliharaan dilakasanakan secara berkala setiap 3 (tiga)
bulan sekali
3) Evaluasi terhadap kontinuitas pemenfaatan fasilitas di Bagian
Transportasi dilaksanakan setiap 6(enam) bulan sekali.

C. Anggaran / Biaya
1) Seluruh kebutuhan operasional Bagian Transportasi
direncanakan dalam suatu Anggaran Tahunan RS.Stella Maris
2) Peroide penyusunana aggaran Tahunan ditetapkan setiap bulan
Juni
3) Biaya Operasional yang timbul terkait aktivitas Bagian
Transportasi merupakan Biaya opersaional RS. Stella Maris.

D. Waktu Operasional
1) Waktu operasional Bagian Transportasi, terbagi atas 3 shift
sebagai berikut
a. Shift I : 07.00 – 14.00 WITA
b. Shift II : 14.00 – 21.00 WITA

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 472


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

c. Shift III : 21.00 – 07.00 WITA


2) Hari non opersional (libur) adalah Hari Minggu dan Hari Libur
Nasional yang ditetapakan setiap tahun dan kebijakan RS.
Stella Maris.
3) Absensi kehadiran SDM di Bagian Transportasi
mengggunakan sistem absensi Sidik Jari, sebagaimana telah
diberlakukan di RS. Stella Maris.
4) Keterlambatan kehadiran SDM akan berimplikasi pada
penilaian kinerja dan ketentuan punishment yang diatur oleh
RS. Stella Maris.

E. Aktivitas
1) Berdasarkan Struktur organisasi RS.Stella Maris, Baguan
Transportasi bertanggungjawab kepeda Kepala Bagian Umum
2) Pengaturan kendaraan dan pengemudi dilaksanakan oleh Sub
Bagian Transportasi RS
3) Penggunaan kendaraan RS hanya dapat dilaksanakan untuk
kepentingan dinas
4) Pengemudi tidak diperkenankan keluar dengan kendaraan RS
tanpa adanya surat tugas dari atasan atau yang ditunjuk untuk
mewakilinya
5) Kerusakan yang terjadi akibat kelalaian petugas menjadi
tanggung jawab petugas yang bersangkutan.

3.11 LINEN 1

3.11.1 Organisasi dan Manajemen Sub Bagian Linen 1

3.11.1.1 Visi Unit Pelayanan Sub Bagian Linen 1

“Meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan kegiatan dalam


penyediaan linen siap pakai dalam situasi KLB”

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 473


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 171

Uji checklist

No Pertanyaan Uji Ya Tidak


Apakah pernyataan visi memberikan gambaran yang jelas
1 √
dari kondisi ideal organisasi di masa datang ?
Apakah pernyataan visi memiliki pengaruh dan
2 √
menantang ?
Apakah pernyataan visi bersifat singkat dan mudah
3 √
dimengerti ?
Apakah pernyataan visi bersifat menarik bagi karyawan,
4 √
pelanggan, dan stakeholders ?
Apakah pernyataan visi bersifat tetap sepanjang waktu,
5 √
selalu Up to date ?
Sumber : Data Primer 2013

Pernyataan visi yang baik harus memenuhi beberapa


kriteria sebagai berikut:
a. Succinct . Pernyataan visi harus singkat sehingga tidak
lebih dari 3-4 kalimat.
b. Appealing . Visi harus jelas dan memberikan gambaran
tentang masa depan yang akan memberikan semangat pada
customer, stakeholder dan pegawai.
c. Feasible . Visi yang baik harus bisa dicapai dengan
resource, energi, waktu. Visi haruslah menyertakan tujuan
dan objective yang strecth bagi pegawai.
d. Meaningful . Pernyataan visi harus bisa menggugah emosi
positif pegawai namun tidak boleh menggunakan kata-kata
yang mewakili sebuah emosi.
e. Measurable. Pernyataan visi harus bisa diukur sehingga
dimungkinkan untuk melakukan pengukuran kinerja
sehingga setiap pegawai bisa mengetahui apakah visi sudah
bisa dicapai atau belum.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 474


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

6. Visi tersebut memberikan gambaran yang jelas dari kondisi akan


apa yang ingin organisasi tersebut capai kedepannya

7. Visi ini memiliki pengaruh dan menantang karena visi ini


meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan siap pakai meskipun
dalam situasi KLB

8. Visi bersifat singkat dan mudah dimengerti karena visi ini


menggunakan kata-kata pendek dan sederhana sehingga mudah
dimengerti oleh semua orang.

9. Pernyataan visi yang mudah dimengerti sehingga menarik


karyawan,pelanggan,maupun stakeholder

10. Visi tersebut bersifat up to date karena visi Rumah Sakit Ste
lla Maris tidak memiliki batasan waktu tertentu,sehingga visi
tersebut berlaku sepanjang waktu.

3.11.1.2 Misi Pelayanan Unit Sub Bagian Linen 1

a. Meningkatkan pelayanan dan penyediaan linen untuk bidang


keperawatan.
b. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi secara
berkesinambungan.

Tabel 172
Uji Checklist

No Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah pernyataan misi menyatakan secara jelas tentang √
manfaat kehadiran organisasi ?
2 Apakah pernyataan misi telah jelas sehingga semua √
karyawan dalam organisasi dapat melihat bagaimana
mereka dapat berkontribusi ?

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 475


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3 Dapatkah misi itu bertahan terhadap perubahan-perubahan √


dalam administrasi ?
4 Apakah pernyataan misi itu mampu menjawab pertanyaan √
tentang : siapa kita, apa & untuk siapa kita melakukan itu,
& mengapa itu penting ?
5 Apakah pernyataan misi itu mampu memberikan jawaban √
terhadap alasan mengapa kita membelanjakan dana pada
usaha-usaha organisasi, program atau sub program ?
Sumber : Data Primer 2013
Analisis
Misi perusahaan adalah sebuah ekspresi dari ambisi untuk
mengembangkan perusahaan. Pernyataan misi yang efektif adalah
mendefinisikan bisnis dari tiap group kecil dalam
organisasi.Berdasarkan uji checklist pada tabel diatas terhadap
pernyataan misi Sub.Linen 1 maka hasil analisis sebagai berikut :

1. Pernyataan misi ini telah mampu menyatakan secara jelas


tentang manfaat akan kehadiran organisasi linen tersebut.
2. Pernyataan misi yang jelas sehingga semua karyawan
dalam organisasi dapat melihat bagaimana mereka
berkonstribusi dalam memberikan pelayanan dan
penyediaan linen.
3. Pernyataan misi yang jelas dan komitmen karyawan yang
mampu berkonstribusi dengan baik maka,misi ini akan
mampu bertahan terhadap perubahan-perubahan dalam
administrasi.
4. Misi yang jelas akan mampu menjawab dan menunjukkan
‘siapa,untuk siapa,dan mengapa itu penting’,terlihat dari
pelakasana misi selaku seluruh SDM linen untuk
meningkatkan pelayanan dan memnuhi penyediaan linen
terhadap seluruh pelanggan linen.
5. Namun pernyataan misi ini belum mampu memberikan
jawaban terhadap alasan mengapa kita membelanjakan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 476


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

dana pada usaha-usaha organisasi,karna pernyataan misi


diatas umumnya memberikan gambaran mengenai kegiatan
yang akan mereka penuhi untuk pencapaian visi.

3.11.1.3 Falsafah Unit Sub Bagian Linen 1

“Pelayanan sub Bagian Linen-1 merupakan bagian dari pelayanan total


orang lain”.

3.11.1.4 Tujuan Unit Sub Bagian Linen 1

“Memenuhi kebersihan,kenyamanan dan kerapihan untuk terlaksananya


pelayanan, tindakan medis yang sebaik-baiknya dan Rumah Sakit pada
umumnya”.

Tabel 173

Uji Checklist

NO PERNYATAAN UJI YA TIDAK


Apakah tujuan yang ditetapkan mendukung 7.
1
misi dan sasaran ?

Apakah tujuan yang ditetapkan itu


2 merefleksikan secara spesifik pencapaian yang 8.
diinginkan?

Apakah kemajuan menuju pencapaian suatu 9.


3
tujuan dapat diukur ?
Apakah tujuan yang ditetapkan bersifat agresif
menantang, namun realistis dan dapat dicapai
4 10.
dalam periode perencanaan dan sumber-sumber
daya yang tersedia?
Apakah tujuan yang ditetapkan menyatakan 11.
5
suatu hasil, bukan aktivitas ?

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 477


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Apakah ada batas waktu untuk pencapaian


6 12.
tujuan tersebut ?

Apakah telah ditetapkan penanggung jawab 13.


7
pencapaian tujuan ?

Apakah pencapaian tujuan akan memimpin


8 14.
kepada pencapaian sasaran ?

Apakah telah ditetapkan paling sedikit satu 15.


9
tujuan untuk setiap sasaran yang dirumuskan ?
Apakah seseorang yang tidak akrab dengan unit
anggaran (atau program/atau subprogram) 16.
memahami maksud dari tujuan yang telah
10
ditetapkan ?
Sumber : Data primer 2013

Analisis

Tujuan organisasi merupakan penjabaran/implementasi pernyataan


visi/misi organisasi , produk organisasi yang dicapai / dihasilkan dalam
jangka waktu relative panjang (3-5 tahun), tidak bersifat kuantitatif ,
namun harus menunjukkan hal yang ingin dicapai organisasi di masa
mendatang.

a. Harus serasi dan mengklarifikasi upaya pencapaian visi,


pelaksanaan misi & memperhatikan nilai-nilai organisasi.
b. Berkontribusi untuk pelasanaan misi, program/subprogram
c. Cenderung secara esensial tidak berubah
d. Secara relative berjangkan panjang
e. Dapat mengatasi kesenjangan antara tingkat pelayanan organisasi
saat ini dengan tingkat pelayanan organisasi yang diinginkan
f. Menggambarkan hasil program/subprogram yang direncanakan
g. Menggambarkan arah yang jelas dari “perjalanan” organisasi
h. Menantang ”pelaku organisasi, namun realistis dapat dicapai

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 478


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Hasil uji checklist


1. Tujuan yang ditetapkan mendukung misi dan sasaran, menjelaskan
secara spesifik tentang siapa/apa sasarannya.
2. Tujuan yang ditetapkan tersebut merefleksikan secara pencapaian
yang diinginkan yaitu memenuhi kebersihan, kenyamanan dan
kerapihan untuk terlaksananya pelayanan perawatan, tindakan medis
yang sebaik-baiknya Rumah Sakit pada umumnya
3. Pernyataan tujuan dapat diukur dilihat dari hasil terpenuhinya kelak
kebersihan dan kenyamanan pada tujuan yang diinginkan untuk
kemajuan pencapaian tujuan.
4. Tujuan yang ditetapkan bersifat agresif menantang, realistis dan dapat
dicapai.
5. Tujuan yang ditetapkan menyatakan sebuah hasil yang ingin
dicapai,bukan mengenai suatu aktivitas
6. Pernyataan tujuan tidak menetapkan target pencapaian.
7. Pernyataan tujuan jelas menetapkan penanggung jawab yang dalam
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
8. Pernyataan tujuan tidak menetapkan penanggung jawab yang jelas
dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
9. Pernyatan tujuan menetapkan satu tujuan untuk setiap sasaran secara
spesifik
10. Seseorang yang tidak akrab dengan unit anggaran (atau program/atau
subprogram) mampu memahami secara jelas maksud dari tujuan yang
telah ditetapkan karena menggambarkan hasil program/subprogram
yang direncanakan maupun arah yang jelas dari “perjalanan”
organisasi.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 479


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.11.1.5 Struktur Organisasi Unit Sub Bagian Linen 1

Direktur

Wadir Administrasi & Umum

Kabag. Umum Penyelia

Ka. Sub Bagian Linen - 1

Petugas Pelaksana

Gambar 37. Struktur Organisasi Bagian Linen I RS. Stella Maris


tahun 2013

Dari struktur di atas, dapat dilihat bahwa Direktur membawahi


wadir administrasi dan umum, yang bertanggungjawab kepada kabag
umum. Kemudian selain ketua bagian umum juga ada penyelia yang
bertanggungjawab dan berkoordinasi kepada kepala sub bagian linen I
yang secara langsung bertanggung jawab kepada petugas pelaksana.

3.11.2 Deskripsi Fisik dan Bangunan

3.11.2.1 Deskripsi Fisik dan Bangunan

Unit penunjang Medis Linen I memiliki 7 ruangan dengan fungsi


masing, masing, masing-masing ruangan ini dipisahkan oleh pintu dan
sekat tembok serta celah besar pada tembok untuk memudahkan
hubungan antar ruangan. Linen I memiliki 2 mesin cuci, 1 mesin
pengering, 1 mangel, 1 timbangan dengan kapasitas maksimal 300 kg.
Ruangan – ruangan yang terdapat pada unit Linen I adalah :

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 480


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

1. Ruangan Mangel dan Penyimpanan


2. Ruangan Pembilasan dan Pemerasan (Cuci I)
3. Ruangan Kepala unit
4. Ruangan Pencucian dan Perebusan (Cuci II)
5. Ruangan tempat Mesin Cuci dan Pengering
6. Ruangan Seterika Manual
7. Ruangan Menggantung dan Menjemur Pakaian

3.11.2.2 Denah Unit Sub Bagian Linen 1

Gambar 38. Denah Ruangan Unit Penunjang Medis Linen I RS Stella Maris

Instalasi Linen 1 berada di lantai dasar.ruangan Linen 1 terdiri dari 7


bagian ruangan.Ruangan pertama sebagai ruang mangel dan penyimpanan linen
bersih.Ruang cuci dibagi atas 2 bagian.Kemudian terdapat 1 ruang kepala linen,1
ruang mesin cuci,mesin timbangan dan mesin timbangan.Kemudian bagian
belakang terdapat ruang setrika manual yang bersampingan dengan ruang
menggantung dan menjemur.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 481


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 174
Standar Laundry menurut
Standar Penyelenggaraan RS, Depkes 2008

RS. Stella
No Standar
Maris
1 Lantai terbuat dari beton atau plester yang kuat, rata dan tidak Memenuhi
licin dengan kemiringan memadai Standar
2 Disediakan keran air bersih dengan kualitas tekanan aliran yang Memenuhi
memadai , air panas (steam) untuk keperluan desinfeksi dan Standar
tersedia desinfektan
3 Tersedia ruangan dan mesin cuci yang terpisah untuk linen Memenuhi
infeksius dan non infeksius Standar
4 Harus disediakan tempat cuci tangan untuk petugas untuk Memenuhi
mencegah rekontaminasi linen Standar
5 Memiliki ruangan linen kotor, ruang linen bersih, kamar Memenuhi
mandi/WC untuk petugas, ruang peniris/pengering Standar
6 Bangunan laundry harus memilki ventilasi dan pencahayaan Memenuhi
Standar
Sumber : Data Primer 2013

Berdasarkan standar penyelenggaraan rumah sakit,Depkes 2008,bahwa


unit sub bagian linen 1 sepenuhnya telah memenuhi standar.

Tabel 175
Perbandingan Sarana dan Prasarana di Unit Pencucian Linen (Laundry)
Rumah Sakit Stella Maris Dengan Standar Pedoman Teknis Sarana dan
Prasarana Rumah Sakit Tipe B
Tahun 2010

Nama Kondisi
No Standar Keterangan
Ruangan rumah sakit
1 R. Fungsi Ruang para Ruang para Sesuai
Administrasi Petugas Petugas standar
dan melaksanakan melaksanakan
pendaftaran kegiatan kegiatan
administrasi, administrasi
keuangan dan
personalia.

Besar 3~5 m2/ petugas Biasanya Sesuai


ruang (min. 9 m2) hanya diisi standar

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 482


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

oleh 1 petugas
dengan
ukuran
ruangan 3m2
Fasilitas Meja, kursi, Meja, kursi, Tidak sesuai
lemari lemari berkas standar
berkas/arsip,
intercom/telepon
, safety box
2 Ruang Fungsi Ruang tempat Ruang tempat Sesuai
Kepala kepala laundry kepala standar
Laundry bekerja dan laundry
melakukan bekerja dan
kegiatan melakukan
perencanaan dan kegiatan
manajemen. perencanaan
dan
manajemen.
Besar 9-12 m2 Ukuran Sesuai
ruang 10m2/2 standar
Fasilitas Meja, kursi, Meja, kursi, Tidak Sesuai
lemari lemari standar
berkas/arsip, berkas/arsip,
intercom/telepon
, safety box

3 Ruang Fungsi Ruang tempat Ruang tempat Sesuai


Dekontamina melaksanakan melaksanakan standar
si/ dekontaminasi dekontaminas
perendamani linen, meliputi i linen,
Linen urutan kegiatan meliputi
pembilasan awal, urutan
perendaman dan kegiatan
pembilasan pembilasan
akhir. awal,
perendaman
dan
pembilasan
akhir.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 483


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Besar Min. 20 m2 Ukuran 5x5 Sesuai


ruang m2 standar
Fasilitas Bak pembilasan Bak Sesuai
awal, bak pembilasan standar
perendaman dan awal, bak
bak pembilasan perendaman
akhir, keran, sink dan bak
pembilasan
akhir, keran,
sink

4 Ruang Cuci Fungsi Ruang tempat Ruang tempat Sesuai


dan mencuci dan kerja dan standar
Pengeringan mengeringkan istirahat
Linen linen dokter
dilengkapi
dengan
KM/WC.

Besar Min. 16 m2 Ukuran 15m2 Sesuai


ruang standar
Fasilitas Mesin cuci dan Tempat tidur, Sesuai
pengering linen sofa, meja, standar
wastafel

5 Ruang Fungsi Ruang tempat Ruang tempat Sesuai


Setrika dan penyetrikaan dan penyetrikaan standar
Lipat Linen melipat linen. dan melipat
linen.

Besar Min. 30 m2 Ukuran 30m2 Sesuai


ruang standar
Fasilitas Setrika, meja Setrika, meja Sesuai
setrika, meja setrika, meja standar
lipat, handpress lipat,
handpress

6 Ruang Fungsi Ruang tempat Ruang tempat Sesuai

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 484


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Penyimpanan penyimpanan penyimpanan standar


Linen linen bersih linen bersih
setelah dicuci, setelah dicuci,
setrika dan setrika dan
dilipat. dilipat.

Besar Min. 20 m2 Ukuran 30m2 Sesuai


ruang standar
Fasilitas Rak/lemari Rak/lemari Sesuai
standar
7 KM/WC Fungsi KM/WC KM/WC Sesuai
petugas standar
Besar KM/WC Ukuran 3m2 Sesuai
ruang pria/wanita luas standar
2 m2 – 3 m2

Fasilitas Kloset, wastafel, Kloset , bak Tidak Sesuai


bak air air standar

Sumber : Data Primer 2013

Analisis :
Berdasarkan data yang diperoleh,Sebagian besar sarana dan prasarana, kondisi
fisik dan bangunan serta fasilitas yang terdapat di unit Laundry RS Stella Maris
telah memenuhi standar Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana RS Tipe B tahun
2010 dan standar Depkes tahun 2008.

3.11.3 Deskripsi Kegiatan dan Kinerja Kegiatan

Unit Linen I merupakan suatu unit RS. Stella Maris yang memegang
tanggung jawab atas pengelolaan bahan linen dalam hal pencucian dan
penyiapannya, baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal Rumah
Sakit.Unit Linen I menerima pakaian kotor dari semua unit yaitu rawat Inap,
UGD, Kamar Operasi, ICCU, ICU dan unit lain yang membutuhkan jasa
Linen I.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 485


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Adapun kegiatan unit Linen I RS. Stella Maris Tahun 2013 adalah sebagai
berikut:

1. Penerimaan dan pencucian barang tenun kotor


2. Pengorganisasian tugas setiap staf di masing-masing Linen I melalui
pembagian dan penjadwalan tugas
3. Pemberian pelayanan setiap hari :
- Senin s/d Kamis & Sabtu s/d Minggu : Pukul 07.00 – 14.00 WITA
- Jumat : Pukul 07.00 – 12.00 WITA
4. Menerapkan proses administrasi dalam hal pencatatan kebutuhan bahan
dan besar penerimaan linen untuk dibersihkan..

Pakaian yang akan dicuci diantarkan oleh SPS dari masing-masing


unit, setelah pakaian bersih, pakaian akan disimpan per unit yang kemudian
akan diambil oleh SPS dari tiap unit yang tadi mengantarkannya.

Adapun pembagian kerja akan dirotasi setiap minggu dan ketika


masing-masing bagian telah selesai dengan pekerjaannya, akan segera
menuju ruang seterika mangel, karena ini membutuhkan tenaga yang agak
berat. Adapun pembagian tugas di ruangan Linen I ini adalah sebagai
berikut :

Tabel 176
Jadwal Kerja / Pelayanan Linen I

SHIFT JAM KERJA JUMLAH SDM


Cuci 1 07.00 – 14.00 4 orang wanita
Cuci 2 07.00 – 14.00 3 orang pria
Setrika Manual 07.00 – 14.00 4 orang wanita
Sumber : data primer 2013

3.11.4 Kinerja Sub Bagian Linen 1


Kinerja kegiatan dari Unit Penunjang Medis bagian kerumahtanggan
Linen I pada tahun 2012 adalah jumlah rata-rata barang linen yang

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 486


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

masuk ke dalam pengolahan Unit Linen I setiap bulannya adalah


sebesar 6200 kg dengan kapasitas mencuci 200kg/hr sehingga dalam
satu tahun yaitu tahun 2012 jumlah rata-rata barang linen I yang masuk
ke dalam pengolahan unit Linen I adalah sekitar 65.460 kg.

Indikator Kinerja Pencucian Linen (Laundry)


Data kenyataan di unit perawatan diperoleh dari hasil wawancara
dengan Tenaga Pelaksanaan linen 1.

Tabel 177
Indikator Kinerja Pencucian Linen (Laundry)

No Standar Menkes Kenyataan di Ket


No. 129 Tahun 2008 Unit Linen 1

1 Tidak adanya Tidak pernah Memenuhi


kejadian linen yang ada linen yang standar
hilang hilang

2 Ketepatan waktu penyediaan Memenuhi


penyediaan linen linen untuk standar
untuk ruang rawat ruang rawat
inap inap tepat
waktu

Sumber Data Primer 2013


Analisis
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sesuai
standar Menkes No.129 tahun 2008,indator kinerja Linen 1 bahwa
ketepatan waktu penyediaan linen serta tidak adanya kejadian linen
yang hilang maka pelaksanaan Linen 1 telah memenuhi standar.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 487


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 178
Analisis Kesesuaian Standar Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit Tipe B Tahun 2010 dengan Ruang lingkup Sarana
Pelayanan Unit Pencucian Linen (Laundry) Rumah Sakit Stella Maris
Tahun 2013

Standar Ket
No Kegiatan Linen 1
Pengumpulan Memenuhi standar
1 Pengumpulan
- Pemilahan antara linen - Pemilahan antara linen
infeksius dan non-infeksius infeksius dan non-infeksius
dimulai dari sumber dan
memasukkan linen ke dalam - Menghitung dan mencatat
kantong plastic sesuai jenisnya linen di ruangan
serta diberi label. administrasi
- Menghitung dan mencatat
linen di ruangan

2 Tidak Memenuhi
Penerimaan Penerimaan standar
a. Mencatat linen yang diterima a. Mencatat linen yang
dan telah terpilah antara diterima belum terpilah
infeksius dan non-infeksius. antara infeksius dan non-
b. Linen dipilah berdasarkan infeksius.
tingkat kekotorannya. b. Linen dipilah Memenuhi standar
berdasarkan tingkat
kekotorannya.

3 Pencucian Memenuhi
Pencucian a. Menimbang berat linen standar
a. Menimbang berat linen untuk untuk menyesuaikan
menyesuaikan dengan kapasitas dengan kapasitas mesin
mesin cuci dan kebutuhan cuci dan kebutuhan
deterjen dan desinfektan. deterjen dan desinfektan.

b. Membersihkan linen kotor b. Membersihkan linen


dari tinja, urin, darah, dan kotor dari tinja, urin, darah,
muntahan kemudian dan muntahan kemudian
merendamnya dengan merendamnya dengan
menggunakan desinfektan menggunakan desinfektan.

c. Mencuci dikelompokkan c. Mencuci dikelompokkan


berdasarkan tingkat berdasarkan tingkat

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 488


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

kekotorannya. kekotorannya.

4 Pengeringan linen Memenuhi standar


Pengeringan dilakukan dengan mesin
pengering dan penjemuran.
5 Penyetrikaan dilakukan Memenuhi standar
Penyetrikaan secara manual dan mesin

6 Memenuhi standar
Penyimpanan Penyimpanan
a. Linen harus dipisahkan a. Linen dipisahkan sesuai
sesuai dengan jenisnya. dengan jenisnya.
b. Linen baru yang diterima b. Linen diletakkan
ditempatkan di lemari bagian dilemari sesuai unit
bawah. c. Pintu lemari selalu
c. Pintu lemari selalu tertutup. tertutup.

7 Memenuhi standar
Distribusi dilakukan Distribusi dilakukan
berdasarkan kartu tanda terima berdasarkan kartu tanda
dari petugas penerima, terima dari petugas
kemudian petugas menyerahkan penerima, kemudian
linen bersih kepada petugas petugas menyerahkan linen
ruangan sesuai kartu tanda bersih kepada petugas
terima. ruangan sesuai kartu tanda
terima.

8
Pengangkutan Pengangkutan Memenuhi standar
a. Kantong untuk a. Kantong untuk
membungkus linen membungkus linen bersih
bersih harus dibedakan dibedakan dengan kantong
dengan kantong untuk untuk membungkus linen
membungkus line kotor. kotor.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 489


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

b. Menggunakan kereta dorong b. tidak menggunakan Tidak memenuhi


yang berbeda warna dan kereta dorong yang standar
tertutup antara linen bersih dan berbeda warna dan tertutup
linen kotor. Kereta dorong antara linen bersih dan
harus dicuci dengan desinfektan linen kotor. Kereta dorong
setelah digunakan mengangkut harus dicuci dengan
linen kotor. desinfektan setelah
c. Waktu pengangkutan linen digunakan mengangkut
bersih dan kotor tidak boleh linen kotor.
dilakukan bersamaan. c. Waktu pengangkutan
d. Linen bersih diangkut dengan linen bersih dan dilakukan
kereta dorong yang berbeda bersamaan.
warna.
d. Linen bersih tidak Tidak memenuhi
diangkut dengan kereta standar
dorong yang berbeda
warna
Sumber : Data Primer, 2013
Berdasarkan Kesesuaian Standar Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit Tipe B Tahun 2010,dapat disimpulkan bahwa sub bagian linen 1
sebagian besar telah memenuhi standar kecuali pada proses penerimaan linen
yang seharusnya diterima dalam keadaan sudah terpilah dan dengan menggunakan
gerobak yang berbeda warna ternyata belum sesuai,artinya tidak memenuhi
standar.

3.11.4.1 Inventaris Ruang Sub Bagian Linen I (Laundry)

Tabel 179
Daftar Inventaris Ruang Sub Bagian Linen 1 RS. Stella Maris Tahun 2013

Nama Total Keadaan


No Merk
Barang/Peralatan Barang Baik Rusak
1 Bangku + kursi 6 6
2 Meja 3 3
3 Meja setrika 7 7
4 Lemari tempat pakaian 6 6
5 Alat pemadam/tabung YAMATO 1 1
6 Kompor elpiji 2 2
7 Mesin cuci Elctrolux M.503 1 1
(1985)
8 Mesin cuci Electrolux F.L 22 1 1

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 490


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

(1992)
9 Mesin pengering AJAX (1994) 2 1 1
10 Mesin peras 1 1
11 Mesin mangel 1 1
12 Setrika Philips 7 7
13 Jam dinding 1 1
14 Mesin tempat cuci dari 1 1
papan
15 Mesin pompa air 2 2
16 Mesin lift Nitchi (1988) 1 1
17 Kipas angin National (1997) 1 1
18 Kipas angin Panasonik (2009) 1 1
19 Kipas angin Cosmos (2010) 1 1
20 Kipas angin Sekar (2010) 1 1
21 Tv Sharp 1 1
22 Timbangan barang Sentisimal 1 1
23 Ember besar 4 4
24 Gantungan pakaian 2 2
dari besi
25 Vas Bunga 7 7
26 Keranjang plastik 5 5
27 Panci untuk rebus 2 2
pakaian
28 air minum galon 1 1
29 Roda untuk pakaian 2 2
jemuran
30 Skop sampah 2 2
31 Sapu lantai plastik 3 3
32 Sikat lantai 2 2
33 Sikat pakaian/ tangan 5 5
34 Baskom aluminium 1 1
35 Baskom plastik 1 1
36 Taplak meja 2 2
37 Kitab suci 1 1
38 Tabung gas elpiji 4 4
Sumber : Data Primer 2013
Dari tabel di atas dapat dilihat ada barang/ peralatan yang rusak/ tidak
berfungsi dengan baik yaitu 1 buah mesin pengering,sisanya 37 peralatan masih
berfungsi dengan baik.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 491


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.11.5 Sumber Daya Manusia

3.11.5.1 Jumlah dan Kualifikasi Tenaga Unit Sub Bagian Linen I

Tabel 180
Jumlah dan Kualifikasi Tenaga Unit Sub Bagian Linen I RS.Stella
Maris

Sub Bagian Linen 1


RS.Stella Maris
No Kelompok
Pelayanan Jenis
Jumlah
Ketenagaan
1 Kamar
Cuci/ SD 3
Laundry
SMP 4
SMA 2
2 Kepala S1 1
bagian
TOTAL 10
Sumber : Data Primer,2013

Dari tabel jumlah dan kualifikasi tenaga untuk Unit Linen I


untuk kepala bagian sudah memenuhi standar Depkes tahun 2009
yakni pendidikan terakhir minimal S1 di bidang kesehatan atau S1
umum.sedangkan untuk pekerja pada bagian kamar
cuci/laundry,juga tidak memenuhi standar yang seharusnya
tamatan D3,namun nyatanya masih ada yang tamatan SD.Dan tidak
sesuai dengan buku pedoman yang telah ditulis oleh pihak Linen
1.

3.11.5.2 Job Dekscription

a. Tugas Pokok Sub Bagian Perlengkapan


No Tugas Kegiatan Pelaksana
1 Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pelayanan Rutin
Linen I sesuai ketentuan unit kerja
2 Menyelengggarakan kegiatan adminstrasi yang terkait Rutin

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 492


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

dengan pelayanan Linen I


3 Melakukan koordinasi dengan Pelayanan Medis dan Rutin
Perawatan
4 Membuat pengaturan tugas : Rutin
a. Jadwal Dinas
b. Jadwal Cuti dll
5 Memberikan pengarahan kepada karyawan baru di bagian Rutin
Linen dan mengadakan pertemuan periodic dengan staf
unit kerja
6 Melaksanakan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan Sewaktu-
bagian linen yang diberikan ke Ka. Bagian Umum waktu
7 Membuat penilaian kinerja karyawan bawahannya (DP3) Sewaktu-
waktu
8 Mengontrol kesiapan, proses dan hasil kerja Linen I Rutin
9 Menyusun dan mengusulkan Anggaran Belanja Tahunan Rutin
bersama Kepala Bidang Penunjang Medis
10 Melakukan inventarisasi dan pemeliharaan alat-alat Sewaktu-
fasilitas dan keselamatan kerja waktu

b. Tugas Pokok Bagian Kamar Cuci


No Tugas Kegiatan Pelaksana
1 Mengoperasikan mesin-mesin di kamar cuci Rutin
2 Bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kerapihan Rutin
tenunan linen di Rumah Sakit
3 a. Mencatat tenunan / linen yang masuk dan yang Rutin
disalurkan ke ruangan
b. Menimbang
c. Mencuci
d. Menjemur / menggantung / mengangkat jemuran
e. Menyikat
f. Merendam
g. Melipat, meyetrika yang berkancing
h. Mengangkat rendaman
i. Mendistribusikan tenunan
4 Melaksanakan tugas lainnya yang berhubungan dengan Sewaktu-
kegiatan linen yang diberikan oleh Ka. Bagian Linen waktu
Sumber :Data Sekunder 2013

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 493


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Analisis
Hampir sebagian kegiatan dilaksanakan secara rutin namun,ada
beberapa kegiatan yang hanya sewaktu-waktu dilakukan oleh Sub bagian
perlengkapan yaitu melaksanakan tugas-tugas lain yang berhubungan
dengan bagian linen yang diberikan ke Ka. Bagian Umum, membuat
penilaian kinerja karyawan bawahannya (DP3, melakukan inventarisasi
dan pemeliharaan alat-alat fasilitas dan keselamatan kerja, sedangkan
kegiatan yang hanya sewaktu-waktu dilakukan oleh bagian kamar cuci
yaitu melaksanakan tugas lainnya yang berhubungan dengan kegiatan
linen yang diberikan oleh Ka. Bagian Linen.

3.11.6 Kebijakan-Kebijakan Sub Bagian Linen 1

A. Kebijakan Umum
1. Linen I mengelola barang tenun dalam hal pencucian sampai perapihan
barang tenun siap pakai.
2. Instalasi Linen I memberikan pelayangan Linen I setiap hari (termasuk
hari Minggu/Raya), dari jam 07.00 – 14.00, kecuali hari Jumat jam
07.00 -12.00
3. Penerimaan barang tenun kotor unit-unit kerja, pada jam 07.30 – 09.30,
kecuali hari Minggu.
4. Pengambilan barang tenun bersih (telah dicuci) pada jam 12.30 – 13.30
5. Barang tenun rusak, tidak dikelola oleh Instalasi Linen I (dikelola oleh
Instalasi Linen II). Diatur langsung oleh unit kerja masing-masing.
6. Pemisahan barang tenun kotor yang terkontaminasi/dicurigai
terkontaminasi, dipisahkan langsung di unit kerja sebelum diserahkan
ke instalasi Linen I

B. Kebijakan Pengorganisasian
1) Tersedianya Struktur Organisasi Instalasi Linen-I

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 494


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2) Penetapan Pimpinan dan Staf


- Kepala unit adalah seseorang yang mampu, terampil dan
berpengalaman dalam bidang linen-I, yang bertugas
memimpin dan mengelola penyelenggaraan Pelayanan Linen-I
- Petugas Pelaksana adalah seseorang yang mengetahui dan
mempunyai keterampilan dalam hal Linen-I
- Kepala unit bertanggungjawab kepada Kepala Bidang
Penunjang Medis
- Petugas pelaksana bertanggungjawab kepada kepala unit
3) Tersedianya uraian tugas dan wewenang (UTW) pimpinan dan staf.

C. Kebijakan Admistrasi
1. Seluruh kegiatan pengelolaan Instalasi Linen I, tercatat secara
administrative.
2. Pimpinan dan Staf Instalasi Linen I berkewajiban terlibat dalam
pencatatan tersebut dengan pengaturan sesuai UTW dan pembagian
tugas yang ditetapkan Kepala Unit\
3. Tersedianya perangkat administrative sebagai berikut ;
1) Buku penerimaan barang tenun
2) Buku pengeluaran barang tenun
3) Buku catatan cucian pasien
4) Buku catatan cucian bukan pasien
5) Buku permintaan bahan/alat
6) Buku penerimaan bahan/alat
7) Buku pemakaian bahan (sabun)
8) Buku daftar inventaris
9) Buku catatan lembur
10) Buku catatn cuti
11) Buku catatan pribadi karyawan
D. Kebijakan Fasilitas
1. Ditetapkan sesuai UTW

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 495


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

2. Pemakaian alat/mesin cuci, peras, pengering dan pelicin/setrika


(mangel), diatur sesuai PROTAP masing-masing alat.
3. Pemeliharaan alat/mesin, diatur sesuai PROTAP masing-masing alat.
4. Keselamatan kerja, diatur dengan suatu PROTAP yang ditetapkan
E. Kebijakan Pengelolaan Linen I
1. Pelayanan pengelolaan Linen I, diatur dengan ketentuan dan Protap
yang ditetapkan.
2. Proses seleksi barang tenun kotor diatur sesuai ketentuan.
3. Pelaksanaan pencucian barang tenun tersebut harus memperhatikan
secara awal :
1) Bahan linen
2) Lunturnya linen berwarna
3) Tingkat kekotoran
4) Noda
5) Kualitas air
6) Suhu air
7) Bahan pencuci
8) Kapasitas mesin
Yang menentukan proses pencucian, ditetapkan dalam suatu
ketentuan/Protap.
4. Proses pemerasan, pengeringan, pelicinan, diatur dengan suatu
ketentuan
5. Koordinasi antar unit, diatur dengan suatu ketentuan.

3.12 Sub Bagian Linen II

3.12.1 Organisasi dan Manajemen “Sub Bagian Linen II”

3.12.1.1 Visi

“ Meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan kegiatan dalam


penyediaan linen siap pakai dalam situasi Kejadian Luar Biasa (KLB).”

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 496


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 181
Uji Checklist Visi Sub Bagian Linen II Rumah Sakit Stella Maris
Tahun 2013

NO PERNYATAAN UJI YA TIDAK


1 Apakah pernyataan visi memberikan 17.
gambaran yg jelas dari kondisi ideal
organisasi di masa datang ?

2 Apakah pernyataan visi memiliki pengaruh 18.


& menantang ?
3 Apakah pernyataan visi bersifat singkat & 19.
mudah dimengerti ?

4 Apakah pernyataan visi bersifat menarik 20.


bagi karyawan, pelanggan, & stakeholders ?

5 Apakah pernyataan visi bersifat tetap 21.


sepanjang waktu atau selalu up to date ?

Sumber: Data Primer, Tahun 2013

Analisis :

Visi menggambarkan tujuan atau kondisi dimasa depan yang ingin


dicapai. Visi memberikan gambaran yang jelas dimasa mendatang yang
bisa dilihat oleh para stakeholders. Pernyataan visi yang baik tidak hanya
menginspirasikan dan menantang, namun juga sangat berarti sehingga
setiap pegawai bisa menghubungkan tugas yang dilakukanya dengan visi.
Pernyataan visi harus mampung menjadi inspirasi dalam setiap tindakan
yang dilakukan setiap pegawai, yang paling penting pernyataan visi harus
measurable, terukur sehingga setiap pegawai bisa mengetahui apakah
tindakan yang dilakukannya dalam rangka mencapai visi organisasi atau
tidak.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 497


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Pernyataan visi yang baik harus memenuhi beberapa kriteria sebagai


berikut:
a. Succinct . Pernyataan visi harus singkat sehingga tidak lebih dari 3-4
kalimat.
b. Appealing . Visi harus jelas dan memberikan gambaran tentang masa
depan yang akan memberikan semangat pada customer, stakeholder
dan pegawai.
c. Feasible . Visi yang baik harus bisa dicapai dengan resource, energi,
waktu. Visi haruslah menyertakan tujuan dan objective yang strecth
bagi pegawai.
d. Meaningful . Pernyataan visi harus bisa menggugah emosi positif
pegawai namun tidak boleh menggunakan kata-kata yang mewakili
sebuah emosi.
e. Measurable. Pernyataan visi harus bisa diukur sehingga
dimungkinkan untuk melakukan pengukuran kinerja sehingga setiap
pegawai bisa mengetahui apakah visi sudah bisa dicapai atau belum.

Pernyataan Visi Sub Bagian Linen II memberikan gambaran yang


jelas dari kondisi ideal yang ingin dicapai dan tidak ada target waktu
pencapaian sehingga tidak dapat diukur. Pernyataan visi menantang para
karyawan memberikan pelayanan lebih baik untuk bisa mewujudkan visi
tersebut. Visi Sub Bagian Linen II dapat dikategorikan singkat dan mudah
dipahami karena hanya terdiri beberapa kata dan dengan bahasa yang
mudah.
Visi Sub Bagian Linen II dirasa cukup menarik bagi karyawan dan
stakeholders karena ingin memberikan peleyanan dan dan pelaksanaan
kegiatan dalam penyediaan linen siap pakai. Pernyataan visi dianggap bersifat
tetap sepanjang waktu karena tidak memiliki batas waktu tertentu sehingga up
to date terhadap perkembangan kualitas dan kuantitas karyawannya.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 498


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.12.1.2 Misi

a. Meningkatkan pelayanan dan penyediaan linen untuk bidang perawatan


b. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan.

Tabel 182
Uji ChecklistMisi Sub Bagian Linen II Rumah Sakit Stella Maris
Tahun 2013

NO PERNYATAAN UJI YA TIDAK


1 Apakah pernyataan misi menyatakan secara jelas 22.
tentang manfaat kehadiran organisasi ?
2 Apakah pernyataan misi telah jelas sehingga 23.
semua karyawan dalam organisasi dapat melihat
bagaimana mereka berkontribusi ?

3 Dapatkah misi itu bertahan terhadap perubahan- 24.


perubahan dalam organisasi ?

4 Apakah pernyataan misi itu mampu menjawab 25.


tentang siapa kita, apa dan untuk apa kita
melakukan itu dan mengapa itu penting?
5 Apakah pernyataan misi itu mampu memberikan 26.
jawaban terhadap alasan mengapa kita
membelanjakan dana pada usaha-usaha organisasi ,
program atau sub program ?
Sumber : Data Primer, Tahun 2013

Analisis :

Misi adalah realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu


menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan,
keinginan dan harapan pelanggannya (Prasetyo dan Benedicta, 2004:8)

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 499


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Pernyataan misi Sub Bagian Linen II memberikan gambaran mengenai


manfaat organisasi yaitu dan penyediaan linen untuk bidang perawatan.
Pernyataan misi menjelaskan secara spesifik kontirbusi karyawan dalam
organisasi.Pernyataan misi tetap bertahan terhadap perubahan-perubahan
dalam organisasi dilihat dari tahun ke tahun misi rumah sakit ini masih sama
hingga sekarang. Dengan sifat misi yang dapat bertahan lama maka sumber
daya manusia rumah sakit dapat mempunyai komitmen terhadap tujuan
lembaga. Misi tersebut dapat menjelaskan tentang siapa kita, apa dan untuk apa
kita melakukan itu dan mengapa itu penting? Pernyataan misi tersebut dapat
menjawab alasan mengapa kita membelanjakan dana pada usaha-usaha
organisasi , program atau sub program.

3.12.1.3 Motto

Ketulusan dalam melayani serta cepat, tepat dan rapih.

3.12.1.4 Falsafah

Pelayanan Sub Bagian Linen II merupakan bagian dari pelayanan total


kepada orang sakit.

3.12.1.5 Tujuan
Memenuhi kebersihan , kenyamanan , kerapihan , untuk terlaksananya
pelayanan perawatan tindakan medis yang sebaik – baiknya dan Rumah Sakit
pada umumnya.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 500


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 183
Uji Checklist Tujuan Sub Bagian Linen II Rumah Sakit Stella Maris
Tahun 2013

NO PERNYATAAN UJI YA TIDAK


1 Apakah tujuan yang ditetapkan mendukung 27.
misi dan sasaran ?
2 Apakah tujuan yang ditetapkan itu 28.
merefleksikan secara spesifik pencapaian
yang diinginkan?
3 Apakah kemajuan menuju pencapaian suatu 29.
tujuan dapat diukur ?
4 Apakah tujuan yang ditetapkan bersifat 30.
agresif menantang, namun realistis dan dapat
dicapai dalam periode perencanaan dan
sumber-sumber daya yang tersedia?
5 Apakah tujuan yang ditetapkan menyatakan 
suatu hasil, bukan aktivitas ?
6 Apakah ada batas waktu untuk pencapaian 31.
tujuan tersebut ?
7 Apakah telah ditetapkan penanggung jawab 
pencapaian tujuan ?
8 Apakah pencapaian tujuan akan memimpin 32.
kepada pencapaian sasaran ?
9 Apakah telah ditetapkan paling sedikit satu 33.
tujuan untuk setiap sasaran yang dirumuskan
?
10 Apakah seseorang yang tidak akrab dengan 34.
unit anggaran (atau program/atau
subprogram) memahami maksud dari tujuan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 501


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

yang telah ditetapkan ?

Sumber : Data Primer, Tahun 2013

Analisis :
Tujuan organisasi merupakan penjabaran/implementasi pernyataan
visi/misi organisasi , produk organisasi yang dicapai / dihasilkan
dalam jangka waktu relative panjang (3-5 tahun), tidak bersifat
kuantitatif , namun harus menunjukkan hal yang ingin dicapai
organisasi di masa mendatang.

Kriteria tujuan organisasi :


a. Harus serasi dan mengklarifikasi upaya pencapaian visi,
pelaksanaan misi & memperhatikan nilai-nilai organisasi.
b. Berkontribusi untuk pelasanaan misi, program/subprogram
c. Cenderung secara esensial tidak berubah
d. Secara relative berjangkan panjang
e. Dapat mengatasi kesenjangan antara tingkat pelayanan
organisasi saat ini dengan tingkat pelayanan organisasi yang
diinginkan
f. Menggambarkan hasil program/subprogram yang
direncanakan
g. Menggambarkan arah yang jelas dari “perjalanan” organisasi
h. Menantang ”pelaku organisasi, namun realistis dapat dicapai

Tujuan yang ditetapkan oleh Sub bagian Linen II mendukung misi


dan sasaran yaitu Memenuhi kebersihan , kenyamanan , kerapihan ,
untuk terlaksananya pelayanan perawatan tindakan medis yang sebaik
– baiknya dan Rumah Sakit pada umumnya. Tujuan yang ditetapkan
tersebut merefleksikan secara spesifik pencapaian yang diinginkan
Pernyataan tujuan dapat mengukur kemajuan menuju pencapaian

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 502


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

suatu tujuan. Tujuan yang ditetapkan bersifat agresif menantang,


realistis dan dapat dicapai Tujuan yang ditetapkan menyatakan hasil.
Pernyataan tujuan tidak menetapkan target tetapi penanggungjawab
pencapaian tujuan tersebut.
Pencapaian tujuan memimpin kepada pencapaian sasaran yaitu
memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan mengutamakan
terlaksananya pelayanan perawatan tindakan medis yang sebaik –
baiknya dan Rumah Sakit pada umumnya. Pernyatan tujuan
menetapkan satu tujuan untuk setiap sasaran secara spesifik Seseorang
yang tidak akrab dengan unit anggaran (atau program/atau
subprogram) mampu memahami secara jelas maksud dari tujuan yang
telah ditetapkan karena menggambarkan hasil program/subprogram
yang direncanakan dan arah yang jelas dari “perjalanan” organisasi.

3.12.1.6 Struktur Organisasi

Gambar 39. Struktur Organisasi Sub Bagian Linen II RS. Stella


Maris, 2013
Sumber : Data Sekunder, Tahun 2013

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 503


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Dari struktur organisasi Sub Bagian Linen II di atas menjelaskan bahwa


Kepala Sub bagian bertanggungjawab kepada kepala bagian umum. Sedangkan
Pelaksana Sub Bagian Linen II bertanggungjawab kepada Kepala Sub Bagian

3.12.2 Deskripsi fisik dan bangunan “Sub Bagian Linen II”

Sub Bagian Linen II terletak dilantai dua gedung lama RS. Stella Maris.
Untuk menuju ruang Sub Bagian Linen II dapat meggunakan tangga yang berada
pada sebelah ruang Sarana dan Prasarana (ruang bengkel) dan dilantai pertama
rumah sakit. Sub Bagian Linen II terbagi atas tiga ruangan yaitu ruang produksi,
ruang penyimpanan dan ruang inventaris.

Ruang produksi berukuran ± 9 x 5,5 m. Ruangan tersebut dipenuhi oleh


meja jahit, meja hasil produksi, meja gunting, meja bordir dan meja obras.
Sirkulasi udara dalam ruangan cukup baik karena terdapat empat jendela terletak
di samping kiri dan kanan ruangan.
Ruang penyimpanan berukuran ± 4,4 x 5,5. Ruangan tersebut adalah
ruangan dimana terdapat banyak lemari penyimpanan hasil produksi Linen II.
Sedangkan ruang inventaris berukuran sama dengan ruang penyimpanan.
Dalam ruang tersebut ada berbagai macam barang inventaris seperti komputer,
lemari, kulkas bahkan ruang tersebut dapat dijadikan ruang sertrika. Berikut
denah Sub Bagian Linen II :

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 504


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Adapun daftar inventaris dan denah Unit Linen 2 adalah sebagai berikut :

Denah Sub Bagian Linen II Rumah Sakit Stella Maris Tahun 2013

RUANG PENYIMPANAN

MEJA
Meja
Jahit

Meja Meja

MEJA HASIL PRODUKSI


Meja Jahit Jahit
Jahit

Meja Meja
Meja Jahit
Jahit Jahit

Meja RUANG PRODUKSI


Jahit

Meja
Jahit
MEJA GUNTING
Meja
Jahit

Meja
MEJA MEJA
TANGGA

Jahit
BORDIR BORDIR
Meja
Jahit

MEJA OBRAS

RUANG INVENTARIS

KETERANGAN :

= LEMARI = MEJA SETRIKA

= KOMUTER = JENDELA

Gambar 40. DenahSub Bagian Linen II RS. Stella Maris, 2013

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 505


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 184
Daftar Inventaris Sub Bagian Linen II RS. Stella Maris
Tahun 2011

Nama Total Keadaan


No Spesifikasi
Barang/Peralatan Barang Baik Rusak
1 Taplak Meja Tamu - 5 5
(Batik)
2 Taplak Meja Makan Segi empat 2 2
Krustik
3 Taplak Meja Makan Segi empat 2 2
Renda
4 Taplak Meja Makan Bulat 5 5
Renda
5 Taplak Meja Komuni - 1 1
6 Topi pasien oprasi - 1 1
7 Topi pegawai OK - 12 12
(wanita)
8 Topi pegawai OK (pria) - 9 9
9 Topi pegawai gizi - 30 30
10 Baju dokter OK 2 2
11 Baju pegawai OK 4 4
12 Baju dokter HD 3 3
13 Baju pegawai HD 2 2
14 Baju pasien ICU 2 2
15 Baju rontgen 4 4
16 Baju pegawai ICU 3 3
17 Baju pegawai Bernadeth 2 2
I
18 Baju hamil 2 2
19 Baju siswa OK 6 6
20 Baju medical check up 1 1
21 Celemek pegawai 2 2
rontgen
22 Celemek pegawai ICU 3 3
23 Celemek pegawai OK 1 1
24 Celemek plastik (kabur) 4 4
25 Celemek zeil 4 4

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 506


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

26 Celana pasien anak 11 11


27 Celana pasien dewasa 10 10
28 Doek operasi (putih) 3 3
29 Gorden gantung ICU 4 4
30 Gorden jendela ICU 2 2
31 Gorden direksi 2 2
32 Gurita bayi 29 29
33 Guriata dewasa 3 3
34 Jas laboratium 1 1
35 Jas pegawai Obgyn 1 1
36 Jas pegawai UGD 11 11
37 Jas dokter 6 6
38 Kulit bantal guling 9 9
39 Kulit bantal kepala (bayi) 11 11
40 Kelamu box bayi 2 2
41 Kelambu dewasa 6 6
42 Loper kruistik 1 1
43 Loper renda 2 2
44 Loyor bayi 20 20
45 Mitela segitiga 13 13
46 Pengalas bokong bayi 17 17
47 Pembungkus instrumen 7 7
48 Pengalas blandcard 3 3
49 Pengalas meja oprasi 1 1
(zeli)
50 Pengalas bantal poli 3 3
51 Pengalas tramol 7 7
52 Rompi gizi 3 3
53 Zeli anak 2 2
54 Zeli dewasa 5 5
55 Zeli sarung guling 1 1
56 Zeli KB 1 1
57 Zeli meja operasi 1 1
58 Celemek gizi (pegawai) 5 5
59 Kain oril warna Harma 27 27
wanita;mtr
60 Kain merah bendera Cap 27 27

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 507


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

perahu;mtr
61 Mesin jahit Singer 1 1
EC.276.540
62 Mesin jahit Singer 1 1
EG.731.081
63 Mesin jahit Singer 1 1
EB.530.93
64 Mesin jahit Singer 1 1
EB.240.316
65 Mesin jahit Singer 1 1
EB.125.12
66 Mesin jahit Singer 1 1
Y.637.5853
67 Mesin jahit Singer 1 1
EL.955.65
68 Mesin jahit Useravarna 1 1
D.122
69 Mesin jahit Butterfly 1 1
295.208.86
70 Mesin jahit Butterfly 1 1
670.209.10
71 Mesin jahit tangan Singer 1 1
72 Mesin jahit kaos Yamata 1 1
Sumber : Data Sekunder 2011

Dari data tabel inventaris RS. Stella Maris tahun 2013 di atas dapat dilihat
ada barang/ peralatan yang rusak/ tidak berfungsi dengan baik antara lain :
Mesin jahit tangan.

3.12.2 Deskripsi Kegiatan “Sub Bagian Linen II”

Linen II adalah salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan


Rumah Sakit melalui Pelayanan Penunjang Medik. Kata “Linen” sendiri adalah
nama suatu jenis serat atau bahan yang dibuat dari tanaman alami seperti
halnya karung dibuat dari kapas atau wool yang dibuat dari bulu domba.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 508


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Linen dianggap penting karena dapat mempengaruhi kenyamanan dan


kepuasan pasien, disamping nilai atau harga linen yang mahal yang sangat
mempengaruhi biaya oprasional dan pada akhirnya akan mempengaruhi untung
ruginya Rumah Sakit tersebut. Berikut kegiatan yang dilakukan oleh Linen II :

1. Kegiatan Pokok

1) Mengelolah Sub Bagian Linen II dan terselenggaranya fungsi


penunjang untuk pelayanan menyeluruh
2) Menyelenggarakan kegiatan administrasi yang terkait dan
melayani pelayanan Linen II
3) Melaksanakan koordinasi dengan kepala bidang dan perawatan

2. Rincian kegiatan

1) Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pelayanan Linen II


sesuai kebutuhan unit-unit kerja
2) Menjamin pelayanan administrasi pada instalasi Linen II
3) Melakukan inventarisasi dan pemeliharaan alat-alat dengan
fasilitas lainnya dan keselamatan kerja

Linen II di Rumah Sakit dibutuhkan disetiap ruangan. Kebutuhan akan


linen ini sangat bervariasi, baik jenis jumlah dan kondisinya. Alur pengelolaan
linen cukup panjang, membutuhkan pengelolaan khusus dan banyak
melibatkan perawat, penjahit, tukang setrika serta ahli kesehatan dan
keselamatan kerja. Linen II akan memproduksi barang-barang berupa bahan
tenun sesuai permintaan dari unit kerja lainnya. Untuk mendapatkan kualitas
yang baik, nyaman dan siap pakai diperlukan perhatian khusus.
3.12.4 Kinerja Kegiatan “Sub Bagian Linen II”

Waktu oprasional Sub Bagian Linen II, sebagai berikut :

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 509


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Tabel 185
Waktu operasional Sub Bagian Linen II

HARI JAM
Senin – sabtu 07.00-14:00
Jumat 07:00-12:00

Pelayanan Sub Bagian Linen II berdasarkan data produksi


barang untuk setiap permintaan unit kerja dapat dilihat pada table
berikut.

Tabel 186
Data Pengeluaran Produksi Sub Bagian Linen II
Tahun 2013
PENGELUARAN
BULAN PERSENTASI (%)
PRODUKSI (lbr)
Juni 841 83,68
Juli - -
Agustus 12 1,19
September 152 15,13
TOTAL 1005 100
Sumber : Data Sekunder RS. Stella Maris 2013

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 510


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

Sumber : Data Sekunder 2013

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa jumlah barang produksi yang
tertinggi pada bulan Juni adalah sebesar 841 lembar atau 83,68% sedangkan
jumlah produksi yang terendah yaitu pada bulan Juli adalah tidak ada barang
yang diprosuksi.

Jumlah stok yang ada di unit perawatan rawat inap dan rawat jalan belum
mencukupi untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. Sedangkan stok
yang tersedia telah mencapai 60% sementara untuk mencapai stok yang
maksimal dibutuhkan 85% dari jumlah stok yang ada. Pemberian stok selama
ini belum mencapai target pelayanan yang diinginkan. Sementara kenyataan
yang ada perbandingan stok rasio atau tempat tidur dan ICU satu tempat tidur :
6-10 per linen (1:6 – 1:10). Sedangkan untuk kelas biasa 1:4 dan kamar OK
1:9, sementara kenyataan yang ada adalah 1:3. Dengan demikian pelayanan
yang diberiakan belum maksimal.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 511


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.12.5 Sumber Daya Manusia “Sub Bagian Linen II”

Jumlah ketenagaan ditentukan melalui proses analisi kebutuhan


SDM berdasarkan metode beban kerja (Workload Indicator Staff Needs)
dan ditetapkan dalam Pola Ketenagaan RS. Stella Maris Makassar. Berikut
jumlah daftar nama sumber daya manusia yang ada di Linen II :

Tabel 187
Daftar Nama SDM Sub Linen II RS. Stella Maris
Tahun 2013

NO NAMA JABATAN PENDIDIKAN


1 Marianti D. Madika KaSuBag SMKK Busana
2 Yosephina Rotto Pelaksana SMKK Busana
3 Yulina Lolo Pelaksana SMKK Busana
4 Jenny L. Minggu Pelaksana SMKK Busana
5 Marlina B. Pelaksana SMKK Busana
6 Anna Pelaksana SMKK Busana
7 Elisabeth T. Pelaksana SMP
Sumber : Data Sekunder RS.Stella Maris 2013

Dari tabel diatas dapat diketahuhi bahwa ada satu orang menjabat
sebagai kepala Sub Bagian Linen II dan ada enam orang pelaksana. Dapat
disimpulkan juga bahwa rata-rata pendidikan tenaga kerja di Sub Bagian Linen
II adalah lulusan dari pendidikan busana dan hanya satu orang dari lulusan
SMP. Ketenagaan yang ada sudah memenuhi kebutuhan yang ada. Berikut ini
Job deskripsi dari setiap tenaga kerja :

1. Kepala Sub Bagian


a. Tugas Pokok :
1.) Mengelola Sub Bagian Linen II dalam terselenggaranya
fungsi penunjang untuk pelayanan secara menyeluruh
2.) Menyelenggarakan kegiatan administrasi yang terkait dengan
pelayanan Linen II

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 512


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.) Melaksanakan koordinasi dengan kepala bidang, kepala


bagian/sub bagian, kepala seksi dan kepala ruang.
b. Tugas-tugas :
1.) Merencanakan dan melaksanakan kegiatan Linen II sesuai
kebutuhan unit-unit kerja
2.) Menjamin pelayanan administrasi pada sub bangian Linen II
3.) Melakukan inventarisasi dan pemeliharaan dengan fasilitas
lainnya dan keselamatan kerja
4.) Membuat daftar dinas, pembagian tugas, cuti, lembur, catatan
pribadi dan DP3
5.) Mengadakan pertemuan periodik dengan staf unit kerja
6.) Mewakili unit kerja dalam rapat-rapat atau kegiatan lainnya.
7.) Melakukan koordinasi antar unit-unit kerja
8.) Menyelesaikan masalah yang timbul baik di unit kerja sendiri
maupun antar unit kerja
9.) Mengatur penyimpanan barang dan bahan-bahan tenun serta
pencatatannya.
10.) Mengatur penyaluran barang-barang tenun
11.) Mengontrol persiapan, proses dan hasil kerja pada Linen II
c. Wewenang :
1.) Mengusulkan rencana kebutuhan, tenaga, peralatan ,bahan-
bahan tenun dan kelengkapan lainnya
2.) Membuat laporan kerja, pembagian tugas dan catatan pribadi
3.) Menyusun pengaturan cuti , penugasan lembur dan penetapan
DP3 bersama kepala bidang
4.) Menyelesaikan masalah yang timbul
5.) Memberi pembinaan/bimbingan dan atau teguran kepada
petugas pelaksana unit
6.) Mengontrol pelaksanaan kerja di Instalasi Linen II
7.) Mengontrol pelaksanaan administrasi unit kerja

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 513


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

8.) Mengontrol pemeliharaan alat Linen II dan inventaris


lainnya.

2. Petugas Pelaksana
a. Tugas Pokok :
1.) Mengukur , membuat pola sesuai model, menggunting,
menjahit bahan tenun sesuai kebutuhan
2.) Menyulam , menyablon dan membuat kelengkapan lainnya
sesuai yang diperlukan pada bahan /barang tenun.
b. Tugas-Tugas :
1.) Merencanakan dan melaksanaka kegiatan pelayanan Linen II
sesuai kebutuhan unit-unit kerja.
2.) Menjamin pelayanan administrasi pada Sub Bagian Linen II
3.) Melakukan inventarisasi dan pemeliharaan alat-alat dengan
fasilitas lainnya dan keselamatan kerja
4.) Mengatur penyimpanan barang dan bahan-bahan tenun serta
mencatatnya
5.) Mengatur penyaluran barang-barang tenun
6.) Mengontrol persiapan, proses, dan hasil kerja pada Linen II
c. Wewenang :
1.) Mengusulkan rencana kebutuhan, tenaga, peralatan, bahan-
bahan tenun dan kelengkapan lainnya.
2.) Mengontol pemeliharaan alat Linen II dan inventaris lainnya.

3.12.6 Kebijakan-kebijakan “Sub Bagian Linen II”

Untuk terselenggaranya Pelayanan Linen-II yang bertanggung jawab dan


profesiona, ditetapkan kebijakan-kebijakan yang terkait sebagai berikut :

1. Kebijakan Umum
a. Instalasi Linen II melayani kebutuhan linen unit-unit setiap
hari kerja mulai jam 07.00 – 14.00.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 514


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

b. Penetapan pembuatan barang linenn, ditetapkan atas


koordinasi kerja yang membutuhkan , mencakup ukuran ,
model,warna dan lain-lain.

2. Kebijakan pengorganisasian

a. Tersedianya struktur organisasi Linen II


b. Penetapan Pimpinan dan Staf
1.) Kepala Sub Bagian adalah seorang yang mampu,
terampil dan berpengalaman dalam bagian Linen II ,
yang bertugas memimpin dan mengelola
penyelenggaraan Pelayanan Linen II.
2.) Petugas pelaksana adalah seseorang yang mengetahui
dan mempunyai keterampilan dalam hal Linen II.
3.) Kepala Sub Bagian bertanggung jawab kepada Kepala
Bagian Umum.
4.) Petugas Pelaksana, bertanggung jawab kepada Kepala
Sub Bagian.
c. Tersedianya Uraian Tugas Dan Wewenang (UTW) pemimpin
dan pelaksana.

3. Kebijakan Administrasi
a. Seluruh kegiatan pengelolaan Sub Bagian Linen II, tercatat
secara administrasi.
b. Kepala Bagian Umum dan Pelaksana Sub Bagian Linen II,
berkewajiban terlibat dalam pencatatan tersebut dengan
pengaturan sesuai UTW dan pembagian tugas yang telah
ditetapkan.
c. Tersedianya perangkat administrasi sebagai berikut :
1.) Laporan pengadaan bahan
2.) Buku pemakaian bahan linen

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 515


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

3.) Buku pengeluaran barang tenun


4.) Buku pencatatan perbaikan dan penghapusan barang tenun
(per unit)
5.) Buku kegiatan harian petugas pelaksana
6.) Buku inventaris alat
7.) Buku pencatatan bahan habis pakai (bukan linen)
8.) Buku catatan pribadi karyawan

4. Kebijakan pengelolahan Linen – II


a. Pengadaan bahan linen dilakukan oleh kepala unit/petugas
sesuai dengan kebutuhan yang timbul karena permintaan unit-
unit kerja
b. Membuat laporan pengadaan
c. Dibuat pencatatan pada buku yang telah disediakan oleh
Kepala Bagian/Pelaksana.
d. Pelaksana Pembuatan Barang Tenun
1) Pembuatan barang tenun tersebut dilakukan atas
permintaan unit-unit.
2) Pembuatan barang tenun tersebut dilakukan oleh
petugas pelaksana Linen – II berdasarkan petunjuk dan
pembagian tugas yang ditetapkan oleh kepala Sub
Bagian.
3) Pembuatan barang tenun tersebut ditentukan
berdasarkan ukuran, warna, jenis bahan dan model
sesuai dengan permintaan.
4) Semua barang tenun termasuk kasur diberi tanda logo
unit kerja.
5) Dibuat pencatatan pada buku yang telah disediakan oleh
Kepala Sub Bagian/Pelaksana.
e. Penyimpanan

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 516


LAPORAN RESIDENSI I
RUMAH SAKIT STELLA MARIS - MAKASSAR
TAHUN 2013

1) Bahan tenun disimpan pada tempat yang telah


ditetapkan lalu diberi kapur barus (kamher)
2) Barang tenun disimpan pada tempat yang telah
ditetapkan
3) Dibuat pencatatan pada buku yang telah disediakan
oleh Kepala Sub Bagian/Pelaksana.
f. Distribusi
1) Pengeluaran barang tenun keunit-unit kerja dilakukan
sesuai dengan permintaan unit kerja dan sesuai protap
pengeluaran barang tenun.

5. Keselamatan kerja Sub Bagian Linen – II


a. Menggunting
1) Tinggi meja guntung harus sesuai tinggi badan
2) Memakai masker apabila meroberk atau menggunting
agar sisa-sisa benang atau kapas dan debu agar tidak
ikut terhirup melalui pernapasan masuk dalam tubuh.
3) Dalam ruangan harus cukup tenang
4) Jendela cukup memadai penggantian udara segar.
b. Menjahit
1) Waktu menjahit, jaga agar badan tidak terlalu
membungkuk
2) Cara duduk yang baik
c. Menyetrika
1) Kabel setrika dimasukan pada stop kontak
2) Perhatikan agar setrika tidak terlalu panas, lalu mulai
menyetrika.
3) Kalau setrika sudah terlalu panas, kabel setrika
dikeluarkan dari stop kontak.

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Page 517

Anda mungkin juga menyukai