Skema sertifikasi kualifikasi level III pada kompetensi keahlian Desain Interior dan Teknik
Furnitur merupakan skema sertifikasi kualifikasi yang dikembangkan oleh komite skema
BNSP bersama sama dengan Direktorat Pembinaan SMK. Skema Sertifikasi mengacu pada
Standar Kemasan kompetensi yang digunakan mengacu pada SKKNI No. 399 Tahun 2014 :
tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Industri
Pengolahan Golongan Pokok Industri Furnitur Bidang Industri Furnitur Kayu Bagian Proses
Produksi dan Finishing. SKKNI No. 072 Tahun 2016 tentang Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Kategori Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Furnitur
Bidang Industri Furnitur Kayu Bagian Pendukung Proses Produksi. Skema sertifikasi ini
digunakan untuk memastikan kompetensi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan dan sebagai
acuan bagi LSP dan asesor dalam pelaksaan sertifikasi kompetensi keahlian Desain Interior
dan Teknik Furnitur.
SKEMA SERTIFIKASI KKNI LEVEL III DESAIN INTERIOR DAN TEKNIK FURNITUR
1. LATAR BELAKANG
1.1. Skema sertifikasi kompetensi ini disusun dalam rangka memenuhi ketentuan peraturan
perundangan yang menyataan bahwa setiap tenaga kerja berhak memperoleh
pengakuan kompentensi yang dimilikinya.
1.2. Skema sertifikasi kompetensi ini disusun dalam rangka memenuhi ketentuan peraturan
perundangan yang menyataan bahwa setiap peserta didik memiliki 2 sertifikat yaitu
ijazah dan surat keterangan pendamping ijazah (Sertifikat Kompetensi).
1.3. Skema ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja kompeten yang
bergerak di Bidang Desain Interior dan Teknik Furnitur.
1.4. Skema ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan sertifikasi keluaran sekolah
menengah kejuruan.
3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Memastikan kompetensi kerja kualifikasi Level III Desain Interior dan Teknik Furnitur
3.2. Sebagai acuan dalam melaksanakan asesmen oleh LSP SMK dan asesor kompetensi.
4. ACUAN NORMATIF
Acuan-acuan yang digunakan dalam menyusun skema sertifikasi ini meliputi:
4.1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
4.2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
4.3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 tentang Badan
Nasional Sertifikasi Profesi.
4.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem
Pelatihan Kerja Nasional
4.5. Instruksi Presiden nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah
Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia
Indonesia.
2
SKEMA SERTIFIKASI KKNI LEVEL III DESAIN INTERIOR DAN TEKNIK FURNITUR
4.6. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016 tentang
Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional.
4.7. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 3 Tahun 2016 tentang
Tatacara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
4.8. SKKNI No. 399 Tahun 2014 : tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia Kategori Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Furnitur Bidang Industri
Furnitur Kayu Bagian Proses Produksi dan Finishing.
4.9. SKKNI No. 072 Tahun 2016 : tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia Kategori Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Furnitur Bidang Industri
Furnitur Kayu Bagian Pendukung Proses Produksi
4.10. Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan;
4.11. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor: 1/BNSP/III/2014 tentang Penilaian
Kesesuaian – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi
4.12. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor: 2/BNSP/VIII/2017 tentang Pedoman
Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi Profesi
4.13. Peraturan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah No.06/D.D5/KK/2018
tentang Spektrum Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK)
3
SKEMA SERTIFIKASI KKNI LEVEL III DESAIN INTERIOR DAN TEKNIK FURNITUR
5.2.3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta
mendukung perdamaian dunia.
5.2.4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi
terhadap masyarakat dan lingkungannya.
5.2.5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama
serta pendapat/temuan original orang lain.
5.2.6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk
mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas
4
SKEMA SERTIFIKASI KKNI LEVEL III DESAIN INTERIOR DAN TEKNIK FURNITUR
5
SKEMA SERTIFIKASI KKNI LEVEL III DESAIN INTERIOR DAN TEKNIK FURNITUR
5.7.3. PEMBAHANAN
NO KODE UNIT JUDUL UNIT
1. C.310010.037.01 Memilih Kayu untuk Produk Furnitur
2. C.310010.001.01 Mengoperasikan Mesin Pemotongan (Sawing)
3. C.310010.002.01 Mengoperasikan Mesin Pembelahan (Splitting)
4. C.310010.003.01 Mengoperasikan Mesin Pengetaman (Raeping)
6
SKEMA SERTIFIKASI KKNI LEVEL III DESAIN INTERIOR DAN TEKNIK FURNITUR
Komponen
5. C.310010.006.01 Mengoperasikan Mesin Pembuatan Purus (Tenon)
Komponen
6. C.310010.007.01 Mengoperasikan Mesin Pembuatan Bobok (Mortiser)
Komponen
7. C.310010.008.01 Mengoperasikan Mesin Pembuatan Profil (Moulding)
Komponen
8. C.310010.010.01 Mengoperasikan Mesin Pengamplasan (Sanding)
Komponen
9. C.310010.011.01 Melaksanakan Pekerjaan Perekatan
10. C.310010.012.01 Melaksanakan Pekerjaan Perakitan
11. C.310010.033.01 Memasang Hardware dalam Pembuatan Furnitur
7
SKEMA SERTIFIKASI KKNI LEVEL III DESAIN INTERIOR DAN TEKNIK FURNITUR
8
SKEMA SERTIFIKASI KKNI LEVEL III DESAIN INTERIOR DAN TEKNIK FURNITUR
8. BIAYA SERTIFIKASI
8.1 Biaya sertifikasi dapat bersumber dari pemerintah, partisipasi masyarakat atau sumber
dana lainnya.
8.2 Biaya uji terdiri dari biaya pendaftaran peserta, penerbitan sertifikat, honor asesor,
penggandaan materi, biaya akomodasi dan transpor asesor yang diperhitungkan sesuai
kondisi dan rencana pelaksanaan asesmen.
9
SKEMA SERTIFIKASI KKNI LEVEL III DESAIN INTERIOR DAN TEKNIK FURNITUR
9.1.5 LSP SMK menelaah berkas pendaftaran untuk konfirmasi bahwa peserta sertifikasi
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam skema sertifikasi.
9.3.3 Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian skema sertifikasi
kualifikasi level II kompetensi keahlian Desain Interior dan Teknik Furnitur
diverifikasi dan dikalibrasi.
9.3.4 Proses uji kompetensi dapat dilakukan sekaligus atau dengan cara dicicil per klaster
sesuai dengan butir 5.7. Hasil uji kompetensi per klaster dicatat pada buku skill
pasport atau log book.
9.3.5 Bukti yang dikumpulkan melalui uji kompetensi dievaluasi untuk memastikan bahwa
bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan
kompetensi telah memenuhi aturan bukti VATM
9.3.6 Hasil proses uji kompetensi yang telah memenuhi aturan bukti VATM
direkomendasikan “Kompeten” dan yang belum memenuhi aturan bukti VATM
direkomendasikan “Belum Kompeten”.
9.3.7 Asesor melaporkan dan menyampaikan rekomendasi hasil uji kompetensi kepada
LSP.
9.9 Banding
9.9.1. LSP SMK menetapkan prosedur untuk menerima, melakukan kajian, dan
membuat keputusan terhadap banding.
9.9.2. LSP SMK menetapkan prosedur yang menjamin bahwa semua banding
ditangani cara konstruktif, tidak berpihak dan tepat waktu.
9.9.3. Penjelasan mengenai proses penanganan banding dapat diketahui publik tanpa
diminta.
9.9.4. LSP SMK memberitahukan secara resmi kepada pemohon banding pada akhir
proses penanganan banding.
12