Anda di halaman 1dari 11

TUGAS 2

Praktik Menyusun Evaluasi Hasil Belajar


Disusun untuk memenuhi sebagai persyaratan Ketercapaian Kuliah Daring Program PPG Dalam Jabatan Angkatan 3 tahun 2019

Dibuat Oleh
Endri Sujoko.ST
Nomor Peserta : 19090240610004

PROGRAM PPG DALAM JABATAN


TEKNOLOGI KONSTRUKSI DAN PROPERTI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN 2019
KISI-KISI PENULISAN SOAL URAIAN

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Mandau


Mata Pelajaran : Aplikasi Perangkat Lunak dan Perancangan Interior Gedung
Kelas/ Semester : XI / Ganjil
Program. Keahlian : Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
Materi Pokok : Gaya pada desain interior dan Tema pada desain interior

Jumlah Nomor
No. Kompetensi Inti / Kompetensi Dasar SMT Indikator Soal Ket
Soal Soal
1 3.4.1 Memahami jenis tema dan gaya ganjil 7 Siswa dapat Menyebutkan jenis
1 tema dan gaya
3.4.2Menganalisis pemilihan tema dan
2 gaya Siswa dapat mengemukakan
tujuan pemilihan tema dan gaya
2
3
3.4.3 Menjelaskan tema dan gaya klasik siswa dapat mengidentifikasi tema
3 dan gaya
4 3.4.4 Menjelaskan tema dan gaya modern

siswa dapat menyebutkan ciri


gaya klasik
4
Siswa dapat menjelaskan gaya
klasik
5
Siswa dapat menjelaskan gaya
Modern
6
siswa dapat menjelaskan ciri Gaya
7 modern
Tabel 4. Pedoman penskoran

No Solusi Skor
1 Memahami jenis tema dan gaya : 15

Pengertian Gaya dan Tema interior


Gaya adalah konsep desain yang sudah baku. Gaya yang kita pilih bisa
merupakan salah satu gaya yang sudah ada, baik pada masa lalu maupun
masa kini, seperti gaya klasik eropa, gaya etnik gaya modern, gaya
kontemporer ataupun gaya eklektik yang merupakan perpaduan beberapa
gaya dalam suatu desain interior.
Tema adalah konsep desain yang berasal dari segala hal. Apapun yang
menarik perhatian kita, dapat dijadikan tema. Hal ini membuat pemilihan
tema sangat luas, sesuatu yang kecil dan sepele pun dapat menjadi tema
yang menawan. Misalnya tema warna, tema bunga, buah binatang,
rumput, koboi atau apapun yang menraik perhatian kita. Tema yang
diangkat bisa diterapkan dalam bentuk pemilihan wara, corak, motif, atau
pernak-pernik yang mewakili tema yang dipilih.

Pada dasarnya semua gaya dan tema interior dapat diterapkan


pada rumah mungil atau rumah minimalis sepanjang furnitur yang
digunakan tidak besar dan berkesan berat sehingga ruang terasa sesak.
Tetapi tema dan gaya yang dipilih hendaknya juga disesuaikan dengan
beberapa pertimbangan penting berikut:

Selera Penghuni
Pemilihan gaya tema interior sebaiknya tidak hanya karena mengikuti
trend, tetapi benar-benar disesuaikan dengan selera pribadi.

Sifat Khas Penghuni


Sifat khas keluarga akan mempengaruhi gaya dan tema interior yang
dipilih. Misalnya penghuni yang menyukai ketenangan mungkin cenderung
memilih tema warna biru, sedangkan penghuni yang aktif dan menyukai
kehangatan lebih memilih tema-tema yang ceria.

Kebutuhan dan Kemampuan


Anggaran yang tersedia untuk menata interior harus diperhitungkan
dengan matang. Anggaran ini juga harus memasukkan unsur jangka waktu
pelaksanaan.Bila anggaran sangat terbatas, sebaiknya hindari pemilihan
gaya yang menuntut detail dan penyelesaian rumit atau bahan yang mahal.

Konsep Arsitektur banguanan


Akan lebih sempurna bila gaya dan tema interior yang dipilih sesuai
dengan konsep arsitektur bangunan. Sayangnya rumah siap pakai dalam
desain dan bentuk arsitektur massal kurang dapat memenuhi tuntutan ini.
2 Menganalisis pemilihan tema dan gaya 10
Segi Fungsi, yaitu rumah berfungsi sebagai wadah yang sehat, aman dan
nyaman untuk setiap kegiatan penghuni rumah. Misalnya beristirahat,
berkumpul bersama keluarga, makan, tidur dan lain-lain.
Segi Estetika atau keindahan. Tuntutan fungsi-fungsi diatas sebaiknya
tercapai dalam desain rumah yang indah, selaras dan harmonis, sehingga
menambah kenyamanan penghuninya.

Keindahan ini bersifat subyektif, namun ada panduan yang dapat menjadi
acuan untuk mendapatkan keindahan dalam tatanan.

Cara yang jitu untuk menciptakan estetika dalam penataan desain interior
yang selaras dan harmonis adalah dengan memperhatikan aspek-aspek
sebagai berikut:

Tata letak yang cermat sehingga arus sirkulasi di dalam ruangan tidak
terhalang.Pemilihan ukuran furnituryang akurat dan sesuai dengan proporsi
setiap ruang.

Penggunaan tema dan gaya interior sebagai konsep dasar menata.

3 10
Menjelaskan tema dan gaya klasik

Gaya Klasik Eropa


Gaya interior bangunan di Eropa merupakan acuan dari gaya bangunan
yang ada didunia saat ini. selain dari latar belakang sejarah yang menjadi
patokan desain yang menggunakan perhitungan matematis dan proporsi
bangunan. Nilai-nilai yang terkandung diantaranya adalah keagungan akan
seni diterapkan tidak hanya pada bagian luar eksterior tetapi juga pada
bagian interior ruang.

Ciri khusus dari bangunan bergaya klasik ini adalah komposisi bentuk
yang simetris. Dengan komposisi ini susunan ruang di tata dengan
perhitungan yang sangat matang dan memiliki bentuk yang serupa dan
simetris. Dengan memperhatikan pada detail yang muncul pada bagian-
bagian interior ruang seperti pada pilar, dinding, lantai dan langit-langit
tidak ada satupun yang dibiarkan tampil polos. Intinya pengolahan semua
elemen ruang dilakukan secara maksimal dan untuk memberikan nilai
estetika ukiran di tambahkan pada semua elemen ruang dan
penunjangnya seperti pada furniture.

Dalam desain interior klasik warna warna emas banyak digunakan, selain
itu warna lembut seperi pastel dan krem digunakan sebagai warna dasar.
Warna-warna emas yang digunakan merupakan representasi dari
kejayaan bangsa Eropa yang dikenal dengan falsafah Goldnya yaitu
mencari emas sampai negara-negara jajahannya.

Berikut adalah beberapa ciri khas dari interior ruang bergaya klasik Eropa:

- Semua elemen ruang seperti lantai, dinding dan langit-langit diolah


secara maksimal dengan menggunakan berbagai teknik seperti ukiran
maupun lukisan atau dengan memberi elemen dekorasi tambahan
seperti patung, lampu atau lukisan yang memperindah elemen
ruangan.

- Desain pilar-pilar seperti pada desain yunani kuno menjadi ciri khas
yang menjadi bagian penunjang ruang. Desain pilar ini selain berfungsi
sebagai struktur utama tetapi juga berfungsi untuk penunjang estetika
interior ruang.

- Pemberian unsur-unsur dekoratif untuk bidang lantai, dinding dan


langit-langit. Untuk ketiga bidang ini pada desain klasik selalu
menggunakan bahan material finishing yang berkualitas bagus.

- Penggunaan warna emas yang mendominasi ruang seperti pada


material dinding, ukiran atau pada furniture.

- Penggunaan material yang berkualitas tinggi untuk menjaga nilai


estetika yang tinggi seperti penggunaan wallpaper (kertas dinding)
pengganti cat yang memiliki motif tertentu.

- Furniture dan aksesori yang ramai dengan ukiran khas Eropa seperti
bentuk dewa cupid atau dewi cinta, tanaman anggur, bunga, dll.

- Penggunaan barang berkualitas seperti lampu kristal dan lukisan


dengan bergaya naturalis dan bertema Eropa dengan bingkai emas
menjadi pilihan sebagai pelengkap.

- Jendela di hiasi dengan tirai berenda yang berbahan kualitas baik


seperti kain sutra.

Dalam merancang interior bergaya klasik Eropa ini akan terdapat


banyak penggunaan motif dan dekorasi yang sangat detail. Kemurnian
detail akan menjadi sebuah pekerjaan yang sangat berat dan susah bila
harus diaplikasikan satu persatu. Tetapi sekarang untuk pemecahan
masalah ini bisa dengan menggunakan ukiran yang dibuat secara masal
dan tersedia dipasaran. Contohnya penggunaan aplikasi ukiran dari
gypsum yang bisa dipilih dan diaplikasikan dengan mudah. Yang nantinya
harus dilakukan adalah memberikan finishing yang tepat dengan gaya
klasik seperti finishing warna emas. Atau contoh lainya adalah untuk ukiran
pada elemen pintu bisa juga memberikan ukiran tempel yang banyak dijual
dipasaran, tetapi tetap harus menyesuaikan motif dan ukurannya agar
proporsional dengan elemen ruang lainnya.

Gambar 4. 1 Salah satu yang ditonjolkan pada gaya klasik


adalah lampu yang mewah serta wallpaper yang
rumit(sumber:www.dickoatts.com)
4 Menjelaskan tema dan gaya modern: 10
Gaya modern minimalis

Gaya modern yang sekarang banyak menjadi pilihan adalah modern


minimalis. Pada gaya ini interior ruang didesain dengan meminimalkan
fungsi elemen dekorasi seperti ukiran dan benda- benda yang bersifat
dekoratif. Dalam desain ini hampir semua elemen ruang diminimalkan dari
dekorasi yang tidak diperlukan dan dibiarkan tampil polos tanpa aksesori,
kalaupun terdapat aksesori maka yang dipilih adalah yang bergaris
sederhana dan simple.

Warna yang digunakan pada desain modern minimalis biasanya adalah


warna-warna cerah seperti putih dan krem. Warna alam juga banyak
digunakan sesuai dengan karakter material asli seperti warna semen abu-
abu yang tidak lagi diberi finishing, atau material logam dibiarkan dengan
warna aslinya. Penggunaan profil dan list lantai yang memiliki ukiran juga
tidak digunakan dalam ruang interior bergaya modern minimalis, gantinya
di gunakan yang berdesain simple atau bisa jadi di hilangkan.

Beberapa ciri dari interior ruang bergaya modern minimalis:


- Elemen ruang yang tampil polos tanpa dekorasi yang rumit seperti
ukiran.

- Penggunaan warna-warna alami seperti putih, dan warna kusam


seperti abu- abu, coklat.

- Bentuk-bentuk yang sederhana pada furniture yang dipilih dan


dengan bentuk dasar seperti garis dan kotak. Dengan material
seperti baja dan kayu.

- Bukaan kaca yang lebar sebagai sirkulasi udara dan pencahayaan


alami.

- Seni instalasi dan lukisan abstrak menjadi pilihan untuk menghias


ruangan

- Meminimalkan penggunaan barang yang tidak perlu dan


memaksimalkan fungsi barang yang sudah ada.

- Teknologi digunakan sebagai elemen pelengkap interior ruang.

Gambar 4. 2 Ruangan keluarga yang mengaplikasikan desain modern


minimalis dengan menggunakan garis dan kotak sebagai bentuk
dasar yang diaplikasikan mulai dari bentuk ruang, furniture, pola
lantai, ornament dinding, pola langit-langit. Kesederhanaan bentuk
menciptakan desain yang sederhana dan menarik.

(Sumber gambar : www.onhomeinterior.com)

Anda mungkin juga menyukai