Anda di halaman 1dari 11

1.

Tari Petake Gerinjing

Tarian Petake Gerinjing menceritakan tentang masyarakat yang mendapat azab dikarenakan
tidak mematuhi norma-norrna dan adat-istiadat yang ada. Digambarkan azab tersebut dengan
datangnya bencana banjir bandang yang menyapu peradaban.

Tarian ini memadukan antara tradisional dan kontemporer. Datangnya bencana banjir
bandang sebagai azab. kemudian disimbolkan dengan bentangan dari kain yang terus
digoyang-goyang seperti menyerupai gelombang air. Masyarakat didalamnya panik dan
berusaha melarikan diri.
2. Tari Ngantat Dendan

Ngantat Dendan menggambarkan iring-iringan dari pengantin pria didalam pernikahan adat
Kota Lubuk linggau, Provinsi Sumatera Selatan. Ciri utama pada Tari Ngantat Dendan adalah
penggunaan properti yang berupa jaras, yaitu rantang besar yang diikat memakai selendang
dan diletakkan di bagian kepala.

Pada budaya Lubuk Linggau, Jaras didalam pernikahan adat digunakan sebagai wadah untuk
menampung barang – barang yang telah diminta oleh mempelai perempuan sebagai mahar
dari pernikahan. Jaras didalam rombongan mempelai laki-laki biasanya akan dibawa oleh
kaum hawa, baik itu ibu-ibu maupun para gadis. Hal tersebut terjadi dikarenakan ketika
budaya tersebut diimplementasikan ke dalam bentuk tarian.
3. Tarian Sendratari Konga Raja Buaye

Diangkat dari sebuah legenda masyarakat di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera
Selatan, tarian Sendratari Konga Raja Buaye merupakan tarian kreasi. Konon berdasarkan
cerita, tari ini menceritakan tentang seorang raja bernama buaya yang mengancam
keberadaan masyarakat di sebuah dusun di Kabupaten Musi Rawas.
Raja buaya ini merupakan jelmaan dari seorang puteri yang cantik. Kemudian datanglah
seorang pemuda yang memiliki wajah yang begitu tampan. Tanpa pertumpahan darah, raja
buaya mampu ditaklukan oleh sang pemuda tersebut dan sampai akhimya masyarakat
terbebas dari ancaman binatang buaya pemangsa.
Dilihat dari segi kostum yang dikenakan, para penari dari sendratari Konga Raja Buaye ini
dibagi atas 3 (tiga) kategori peran yaitu, masyarakat, para buaya dan juga pasukan pemuda
tampan.
Bukan sekedar tarian, jika dibuat film, sepertinya menarik juga ya tarian ini. Berikan
komentarmu di kolom bawah ya.
4. Tari Kipas Serumpun

Tari Kipas Serumpun adalah tari kreasi yang berasal dari Kabupaten Banyuasin di Provinsi
Sumatera Selatan. Pesan yang disampaikan pada tari ini adalah tentang jalinan persahabatan
diantara masyarakat. Tujuan tari ini diciptakan dan digunakan untuk menyatukan warga
setempat dalam kegembiraan.

Sangat dalam makna tari ini, yaitu mengajarkan tentang pentingnya sikap gotong-royong
antara sesama manusia. Dengan aksi tari, pesan kepada manusia bisa lebih masuk daripada
perkataan langsung. Apalagi suasana pertunjukkan tari dalam suasana masyarakat yang
gembira.
5. Tari Gegerit

Tarian Gegerit menceritakan tentang sebuah perjuangan kaum perempuan di dalam


menghadapi penjajahan. Pada gerakan Tari Gegerit yang lebih cenderung patah-patah dan
kaku tergambar pada gerakan setengah jongkok sambil terus memainkan sayap-sayap di
bahu.

Jumlah orang yang melakukan aksi Tari Gerigit biasanya ditarikan oleh 4 (empat) orang dan
semuanya diperankan oleh wanita. Tari tradisional Gegerit ini merupakan tarian yang sejak
dahulu selalu ditarikan secara turun temurun oleh masyarakat Lahat. Namun saat ini
keberadaannya telah hampir punah. Semoga pihak yang berwenang bisa mengambil
kebijakan agar tari ini tidak punah.
6. Tari Madik (Nindai)

Tari Madik (Nindai) adalah tarian daerah yang berasal dari provinsi Sumatera Selatan. Tarian
ini kerap dipakai oleh masyarakat disana dalam acara menilai calon menantunya. Di Provinsi
Sumatera Selatan sendiri terdapat kebudayaan dimana orang tua dari mempelai pria akan
berkunjung ke rumah besan guna menilai calon mantunya. Proses menilai dan juga melihat
inilah yang disebut dengan Nindai atau Madik.

Proses menilai menantu bagi seorang calon mertua ternyata juga di ekspresikan dalam tari ya.
Luar biasa budaya Indonesia!
7. Tari Sebimbing Sekundang

Tari Sebimbing Sekundang adalah tari yang berasal dari kebudayaan masyarakat di
Kabupaten Ogan Komering Ulu. Tarian ini umumnya akan ditampilkan dalam penyambutan
para tamu kehormatan yang sedang berkunjung di daerah ini. Dalam pertunjukannya Tari
Sebimbing Sekundang dapat dipentaskan baik itu di dalam gedung maupun di tempat terbuka
dan dilakukan sebanyak 9 penari. Dimana 1 orang puteri akan membawa tepak. 2 orang
penari akan membawa rempah-rempah. 1 orang akan membawa payung agung dan 2 orang
akan menjadi pengawal.

Tepak atau Pengasan sendiri adalah sarana utama pada tarian tradisional ini dan berisikan
daun sirih yang sudah diracik dengan menggunakan getah gambir sehingga sudah siap untuk
disuguhkan kepada tamu kehormatan sebagai bentuk penerimaan dan juga pengakuan dari
masyarakat Kabupaten Ogan Kometing Ulu.
8. Tari Gending Sriwijaya

Tarian Gending Sriwijaya berasal dari peninggalan kerajaan Snwijaya. Tarian yang dahulu
hanya dipentaskan oleh kalangan internal kerajaan kini menjadi hiburan semua rakyat dalam
berbagai acara pentas budaya.

Sembilan orang penari yang semuanya adalah seorang perempuan memerankan tarian ini.
Lalu para penari Gending Shwijaya ini dikawal oleh dua crang laki-laki lengkap dengan
payung dan juga tombak di tangannya. Seorang penari gending membawa tepak yang
berisikan sekapur sirih yang nantinya akan diberikan kepada para tamu yang dianggap spesial
sebagai bentuk dari penghormatan.
9. Tari Pagar Pengantin

Tari Pagar Pengantin adalah tarian daerah tradisional dari Palembang Sumatera Selatan.
Melepas masa lajang untuk para pengantin wanita sekalius juga sebagai perpisahan dengan
orang tua adalah simbol dari tari ini. Tari Pagar Pengantin ini pada umumnya akan digelar
ketika acara pernikahan dengan mengundang banyak tamu.
10. Tari Gegerit

Tarian Gegerit adalah tarian yang berasal dari daerah Sumatera Selatan. Berdasarkan
informasi, tarian ini merupakan tari tradisional Lahat yang menceritakan tentang sebuah
perjuangan kaum perempuan di dalam menghadapi penjajahan.

Tari Gerigit ditarikan oleh 4 (empat) orang penari yang keseluruhannya seorang perempuan.
Tari tradisional Gegedt ini merupakan tarian yang sejak dahulu selalu ditarikan secara turun
temurun oleh masyarakat Lahat. Bertambahnya sang waktu semoga tidak membuat tari ini
punah ditelan zaman.
KLIPING
TARI TRADISIONAL SUMATERA SELATAN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
RIDHO ANUGRAH PRATAMA

KELAS : V. A

SD NEGERI 3 MUARA ENIM


TAHUN AJARAN 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai