Oleh:
Argian Anggawa Tambunan
(16081642)
13F1
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2020
DAFTAR ISI
1
BAB 8
1. Uji Normalitas
Tujuan :
Mengetahui distribusi data penelitian mengikuti distribusi data yang normal atau tidak dan
mengidentifikasi outlier.
Analisis :
Tabel ini menunjukkan jumlah data yang dimasukkan. Jumlah data yang dimasukkan 180
orang
Descriptives
Statistic Std. Error
Kepuasan Konsumen Mean 78.93 .910
95% Confidence Interval Lower Bound 77.14
for Mean Upper Bound 80.73
5% Trimmed Mean 78.93
Median 79.00
Variance 149.191
Std. Deviation 12.214
Minimum 45
Maximum 113
Range 68
Interquartile Range 18
Skewness .031 .181
Kurtosis -.072 .360
2
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kepuasan Konsumen .056 180 .200* .997 180 .983
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Analisis :
Tabel ini merupakan dasar pengambilan kesimpulan uji normalitas. Kaidah untuk uji
normalitas adalah apabila nilai uji Kolmogorv-Smirnov > 0,050 maka sebaran data
mengikuti distribusi normal. Apabila nilai signifikansi dari uji Kolmogorov-Smirnov ≤
0,050 maka sebaran data tidak mengikuti distribusi normal. Dari hasil uji Kolmogorov-
Smirnov untuk variabel Kepuasan Konsumen diperoleh K-S Z=0,056 dengan p=0,200,
berarti sebaran data variabel Kepuasan Konsumen mengikuti sebaran data yang normal.
Grafik
Sebaran/distribusi data dapat disajikan dalam bentuk grafik, seperti Histogram, Normal Q-
Q Plot, Detrended Normal Q-Q Plot, dan Boxplot. Namun grafik-grafik ini hanya
merupakan deskripsi jadi tidak bisa dijadikan dasar untuk pengambilan kesimpulan uji
normalitas.
3
Analisis:
Pada grafik Normal Q-Q Plot, semakin banyak data (yang ditunjukkan dengan bulatan-
bulatan kecil) yang menyinggung garis linier atau garis lurus, maka semakin besar
kemungkinan bahwa sebaran data variabel Kepuasan Konsumen merupakan sebaran yang
normal.
Analisis :
Pada grafik Detrended Normal Q-Q Plot, semakin banyak data (yang ditunjukkan dengan
bulatan-bulatan kecil) berada di antara nilai -0,2 – 0,2 pada deviation from normal,
semakin besar kemungkinan sebaran data variabel Kepuasan Konsumen merupakan
sebaran yang normal.
4
Analisis:
Pada grafik Boxplot, apabila kotak di bagian atas dan bagian bawah garis hitam semakin
seimbang atau sama besar, semakin besar kemungkinan sebaran data variabel Kepuasan
Konsumen merupakan sebaran yang normal.
Tujuan:
Mencari perbedaan variabel terikat di antara lebih dari dua (> 2 ) kelompok berdasarkan
satu variabel bebas.
Output:
Descriptives
Kepuasan Konsumen
Std. Std. 95% Confidence Interval for Mean
N Mean Deviation Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
1 60 81.25 13.121 1.694 77.86 84.64 48 113
2 60 75.50 10.434 1.347 72.80 78.20 45 95
3 60 80.05 12.365 1.596 76.86 83.24 55 105
Total 180 78.93 12.214 .910 77.14 80.73 45 113
Analisis :
5
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Kepuasan Based on Mean 1.114 2 177 .331
Konsumen Based on Median 1.051 2 177 .352
Based on Median and with 1.051 2 167.374 .352
adjusted df
Based on trimmed mean 1.102 2 177 .334
Analisis :
Untuk uji homogenitas, dari Levene Statistic diperoleh F= 1,114 dengan p = 0,331. Kaidah
uji homogenitas adalah apabila p ≤ 0,050 berarti data tidak memenuhi prasyarat
homogenitas atau berasal dari populasi yang berbeda, apabila p > 0,050 berarti data
memenuhi prasyarat homogenitas atau berasal dari populasi yang sama. Berdasarkan
kaidah tersebut berarti data variabel Kepuasan Konsumen berasal dari populasi yang sama
atau merupakan data yang homogen.
ANOVA
Kepuasan Konsumen
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1104.100 2 552.050 3.817 .024
Within Groups 25601.100 177 144.639
Total 26705.200 179
Analisis :
Kaidah untuk uji F adalah apabila p < 0,05 berarti ada perbedaan pada variabel terikat yang
signifikan antar kelompok, apabila p ≥ 0,05 berarti tidak ada perbedaan variabel terikat
pada kelompok-kelompok yang dianalisis. Dari tabel anova diperoleh F= 3,817 dengan p
= 0,024. Sehingga ada perbedaan Kepuasan Konsumen yang signifikan berdasarkan
kelompok. Kelompok 1 memiliki Kepuasan Konsumen yang tinggi (mean = 81,25)
dibandingkan kelompok 3 (mean = 80,05) dan kelompok 2 (mean = 75,50).
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
Scheffe
Mean 95% Confidence Interval
(I) Kelompok (J) Kelompok Difference (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
6
Kelompok 1 Kelompok 2 5.750* 2.196 .035 .33 11.17
Kelompok 3 1.200 2.196 .861 -4.22 6.62
Kelompok 2 Kelompok 1 -5.750* 2.196 .035 -11.17 -.33
Kelompok 3 -4.550 2.196 .120 -9.97 .87
Kelompok 3 Kelompok 1 -1.200 2.196 .861 -6.62 4.22
Kelompok 2 4.550 2.196 .120 -.87 9.97
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Komitmen Organisasi
Scheffe
Mean Std. 95% Confidence Interval
(I) Kelompok (J) Kelompok Difference (I-J) Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Kelompok 1 Kelompok 2 -.120 1.860 .998 -4.72 4.48
Kelompok 3 5.880* 1.860 .008 1.28 10.48
Kelompok 2 Kelompok 1 .120 1.860 .998 -4.48 4.72
Kelompok 3 6.000* 1.860 .007 1.40 10.60
Kelompok 3 Kelompok 1 -5.880* 1.860 .008 -10.48 -1.28
Kelompok 2 -6.000* 1.860 .007 -10.60 -1.40
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Analisis :
Perbedaan yang signifikan terjadi pada perbandingan antara kelompok 2 dengan kelompok
1 dan 3. Sedangkan pada perbandingan kelompok 1 dengan kelompok 3 tidak terdapat
perbedaan yang signifikan.
7
BAB 9
1. Uji Normalitas
Tujuan :
- Mengetahui distribusi data penelitian mengikuti distribusi data yang normal atau tidak.
- Mengidentifikasi outlier.
Analisis :
Tabel ini menunjukkan jumlah data yang dimasukkan. Jumlah data yang dimasukkan 75
orang
Descriptives
Statistic Std. Error
Motivasi Berprestasi Mean 60.69 .531
95% Confidence Interval Lower Bound 59.64
for Mean Upper Bound 61.75
5% Trimmed Mean 60.59
Median 61.00
Variance 21.134
Std. Deviation 4.597
Minimum 50
Maximum 73
Range 23
Interquartile Range 7
Skewness .314 .277
Kurtosis .068 .548
8
Kompensasi Mean 59.40 .596
95% Confidence Interval Lower Bound 58.21
for Mean Upper Bound 60.59
5% Trimmed Mean 59.31
Median 59.00
Variance 26.649
Std. Deviation 5.162
Minimum 47
Maximum 72
Range 25
Interquartile Range 8
Skewness .266 .277
Kurtosis -.312 .548
Komitmen Organisasi Mean 14.89 .317
95% Confidence Interval Lower Bound 14.26
for Mean Upper Bound 15.52
5% Trimmed Mean 14.90
Median 15.00
Variance 7.529
Std. Deviation 2.744
Minimum 9
Maximum 21
Range 12
Interquartile Range 4
Skewness .014 .277
Kurtosis -.436 .548
9
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Motivasi Berprestasi .087 75 .200* .988 75 .720
Kompensasi .080 75 .200* .983 75 .414
Komitmen Organisasi .084 75 .200* .983 75 .398
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Analisis :
Tabel ini merupakan dasar pengambilan kesimpulan uji normalitas. Kaidah untuk uji
normalitas adalah apabila nilai uji Kolmogorv-Smirnov > 0,050 maka sebaran data
mengikuti distribusi normal. Apabila nilai signifikansi dari uji Kolmogorov-Smirnov ≤
0,050 maka sebaran data tidak mengikuti distribusi normal. Dari hasil uji Kolmogorov-
Smirnov untuk variabel Motivasi Berprestasi diperoleh K-S Z= 0,087 dengan p =
0,200*, berarti sebaran data variabel Motivasi Berprestasi mengikuti sebaran data yang
normal. Dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov untuk variabel Kompensasi diperoleh K-S
Z= 0,080 dengan p = 0,200*, berarti sebaran data variabel Kompensasi mengikuti
sebaran data yang normal. Dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov untuk variabel
Komitmen Organisasi diperoleh K-S Z= 0,084 dengan p = 0,200*, berarti sebaran data
variabel Komitmen Organisasi mengikuti sebaran data yang normal.
Grafik
Sebaran/ distribusi data dapat disajikan dalam bentuk grafik , seperti Histogram, Normal
Q- Q Plot, Detrended Normal Q-Q Plot , dan Boxplot. Namun grafik-grafik ini hanya
merupakan deskripsi jadi tidak bisa dijadikan dasar untuk pengambilan kesimpulan uji
normalitas
10
Motivasi Berprestasi
Analisis:
Pada grafik Normal Q-Q Plot, semakin banyak data (yang ditunjukkan dengan bulatan-
bulatan kecil) yang menyinggung garis linier atau garis lurus, maka semakin besar
kemungkinan bahwa sebaran data variabel Motivasi Berprestasi merupakan sebaran yang
normal.
11
Analisis:
Pada grafik Detrended Normal Q-Q Plot, semakin banyak data (yang ditunjukkan dengan
bulatan-bulatan kecil) berada di antara nilai -0,2 – 0,2 pada deviation from normal,
semakin besar kemungkinan sebaran data variabel Motivasi Berprestasi merupakan
sebaran yang normal.
Analisis:
Pada grafik Boxplot, apabila kotak di bagian atas dan bagian bawah garis hitam semakin
seimbang atau sama besar, semakin besar kemungkinan sebaran data variabel Motivasi
Berprestasi merupakan sebaran yang normal.
12
Kompensasi
Analisis:
Pada grafik Normal Q-Q Plot, semakin banyak data (yang ditunjukkan dengan bulatan
bulatan kecil) yang menyinggung garis linier atau garis lurus, maka semakin besar
kemungkinan bahwa sebaran data variabel Kompensasi merupakan sebaran yang normal.
13
Analisis:
Pada grafik Detrended Normal Q-Q Plot, semakin banyak data (yang ditunjukkan dengan
bulatan-bulatan kecil) berada di antara nilai -0,2 – 0,2 pada deviation from normal,
semakin besar kemungkinan sebaran data variabel Kompensasi merupakan sebaran yang
normal.
Analisis:
Pada grafik Boxplot, apabila kotak di bagian atas dan bagian bawah garis hitam semakin
seimbang atau sama besar, semakin, semakin besar kemungkinan sebaran data variabel
Kompensasi merupakan sebaran yang normal.
14
Komitmen Organisasi
Analisis:
Pada grafik Normal Q-Q Plot, semakin banyak data (yang ditunjukkan dengan bulatan-
bulatan kecil) yang menyinggung garis linier atau garis lurus, maka semakin besar
kemungkinan bahwa sebaran data variabel Komitmen Organisasi merupakan sebaran
yang normal.
15
Analisis:
Pada grafik Detrended Normal Q-Q Plot, semakin banyak data (yang ditunjukkan dengan
bulatan-bulatan kecil) berada di antara nilai -0,2 – 0,2 pada deviation from normal,
semakin besar kemungkinan sebaran data variabel Komitmen Organisasi merupakan
sebaran yang normal.
Analisis:
Pada grafik Boxplot, apabila kotak di bagian atas dan bagian bawah garis hitam semakin
seimbang atau sama besar, semakin, semakin besar kemungkinan sebaran data variabel
body image merupakan sebaran yang normal.
16
2. Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Komitmen Organisasi Between Groups (Combined) 253.884 21 12.090 2.113 .015
* Motivasi Berprestasi Linearity 69.823 1 69.823 12.203 .001
Deviation from Linearity 184.061 20 9.203 1.608 .086
Within Groups 303.263 53 5.722
Total 557.147 74
Analisis:
Kaidah untuk uji linieritas adalah apabila nilai signifikansi < 0,050 maka hubungan
antara variabel bebas dan tergantung merupakan hubungan yang linier. Apabila nilai
signifikansi ≥ 0,050 maka hubungan antara variabel bebas dan tergantung bukan
merupakan hubungan yang linier. Dari tabel di peroleh nilai F = 12,203 dengan p =
0.001, berarti hubungan antara Komitmen Organisasi dengan Motivasi Berprestasi
merupakan hubungan yang linier.
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Total 557.147 74
17
Analisis:
Kaidah untuk uji linieritas adalah apabila nilai signifikansi < 0,050 maka hubungan
antara variabel bebas dan tergantung merupakan hubungan yang linier. Apabila nilai
signifikansi ≥ 0,050 maka hubungan antara variabel bebas dan tergantung bukan
merupakan hubungan yang linier. Dari tabel di peroleh nilai F = 6,444 dengan p = 0.014,
berarti hubungan antara Komitmen Organisasi dengan Kompensasi merupakan hubungan
yang linier.
3. Regresi Ganda
Analisis:
Mencari korelasi / hubungan di antara lebih dari satu (>1) prediktor (X) dengan satu
kriteria (Y).
Output uji regresi ganda :
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Komitmen Organisasi 14.89 2.744 75
Motivasi Berprestasi 60.69 4.597 75
Kompensasi 59.40 5.162 75
Analisis:
Correlations
Komitmen Motivasi
Organisasi Berprestasi Kompensasi
Pearson Correlation Komitmen Organisasi 1.000 -.354 -.281
Motivasi Berprestasi -.354 1.000 .190
Kompensasi -.281 .190 1.000
Sig. (1-tailed) Komitmen Organisasi . .001 .007
Motivasi Berprestasi .001 . .051
Kompensasi .007 .051 .
N Komitmen Organisasi 75 75 75
Motivasi Berprestasi 75 75 75
18
Kompensasi 75 75 75
Analisis:
Tabel di atas menunjukkan korelasi tunggal di antara prediktor dan kriterium. Kaidah
untuk korelasi ini adalah apabila p < 0,050 berarti ada korelasi yang signifikan antara
prediktor dan kriterium, apabila p ≥ 0,050 berarti tidak ada korelasi antara prediktor dan
kriterium. Korelasi antara Motivasi Berprestasi dengan Komitmen Organisasi adalah r= -
0,354 dan p = 0,001 berarti ada korelasi yang positif antara Motivasi Berprestasi dengan
Komitmen Organisasi. Semakin tinggi Motivasi Berprestasi seseorang maka semakin
tinggi Komitmen Organisasinya, sebaliknya semakin rendah Motivasi Berprestasi
seseorang maka semakin rendah Komitmen Organisasinya. Korelasi antara Kompensasi
dengan Komitmen Organisasi adalah r = -0,281 dan p = 0,007 berarti ada korelasi yang
positif antara Kompensasi dengan Komitmen Organisasi. Semakin tinggi nilai
Kompensasi maka semakin tinggi Komitmen Organisasi, sebaliknya semakin rendah
nilai Kompensasi maka semakin rendah juga Komitmen Organisasi.
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Kompensasi, Motivasi Berprestasib . Enter
a. Dependent Variable: Komitmen Organisasi
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .416a .173 .150 2.530
a. Predictors: (Constant), Kompensasi, Motivasi Berprestasi
Analisis:
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 96.267 2 48.133 7.520 .001b
Residual 460.880 72 6.401
Total 557.147 74
19
a. Dependent Variable: Komitmen Organisasi
b. Predictors: (Constant), Kompensasi, Motivasi Berprestasi
Analisis:
Dari tabel anova di atas, korelasi antara Kompensasi dan Motivasi Berprestasi secara
bersama-sama dengan Komitmen Organisasi adalah sebesar R = 0,416a adalah signifikan
dengan F = 7,520 dan p = 0,001b. Kaidah signifikan korelasi secara bersama-sama antara
prediktor dengan kriterium dalam analisis regresi adalah apabila dalam tabel anova p <
0,05. Apabila p ≥ 0,05 berarti tidak ada korelasi secara bersama-sama antara prediktor
dengan kriterium dalam analisis regresi
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Correlations
Std. Zero-
Model B Error Beta t Sig. order Partial Part
1 (Constant) 33.194 4.735 7.010 .000
Motivasi Berprestasi -.186 .065 -.312 -2.856 .006 -.354 -.319 -.306
Kompensasi -.118 .058 -.222 -2.033 .046 -.281 -.233 -.218
a. Dependent Variable: Komitmen Organisasi
Analisis:
20
LAMPIRAN
Skor
No
Kel. 1 Kel. 2 Kel. 3
1 54 60 44
2 60 80 42
3 56 60 46
4 52 76 50
5 42 60 44
6 54 54 54
7 60 50 58
8 76 62 60
9 78 54 54
10 50 68 58
11 50 48 60
12 76 56 50
13 48 54 78
14 66 52 46
15 78 64 62
16 56 68 60
17 76 70 66
18 56 68 54
19 66 58 46
20 62 56 60
21 50 56 52
22 70 70 58
23 46 64 60
24 58 62 48
25 58 66 44
26 78 56 72
27 62 72 62
28 66 64 52
29 74 64 56
30 58 68 62
31 74 66 40
32 60 46 42
33 66 80 52
34 58 70 48
35 60 62 70
21
36 58 64 66
37 66 74 58
38 58 52 54
39 56 54 40
40 52 48 64
41 54 50 72
42 70 52 68
43 50 56 64
44 64 72 56
45 52 48 52
46 62 68 62
47 48 44 46
48 74 72 56
49 64 62 58
50 80 68 42
22
23 52 56 20
24 63 66 14
25 56 60 19
26 64 65 13
27 58 60 15
28 66 59 14
29 57 58 17
30 60 61 14
31 69 63 11
32 73 68 10
33 57 59 11
34 54 54 20
35 66 55 17
36 63 58 16
37 57 65 9
38 70 54 15
39 59 60 15
40 60 71 16
41 58 57 18
42 56 60 16
43 72 64 14
44 66 60 14
45 58 63 18
46 63 67 13
47 54 56 21
48 60 69 16
49 53 63 15
50 56 50 16
51 65 52 10
52 66 58 13
53 58 52 16
54 65 59 13
55 62 65 11
56 55 54 20
57 65 58 13
58 64 64 19
59 58 60 17
60 63 57 19
61 61 53 12
62 56 53 18
63 61 57 12
64 59 65 13
23
65 56 58 17
66 58 55 13
67 62 61 14
68 57 61 17
69 62 56 15
70 61 57 14
71 50 55 12
72 61 56 17
73 61 56 16
74 61 72 14
75 55 53 15
24