Anda di halaman 1dari 7

CONTOH

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
 Isinya tentang Kebijakan yang mendasari terbentuknya unit kerja di instansinya
 Bagaimana visi institusi/organisasi, susunan strukturalnya, apa tugas dan
fungsinya
 Kondisi saat ini atau potret, gambaran saat ini dimana peserta berada di unit
tersebut secara obyektif
 Melihat permasalahan yang ada
 Ide apa yang kira kira/strategi apa yang dapat dilakukan untuk meminimalisir
permasalahan tersebut
 Hal tersebut yang menjadikan dasar bagi peserta untuk mengikuti Pelatihan
Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Tinggi, dan menjadikan judul tersebut
sebagai solusi permasalahan yang dilihat
B. Tujuan penulisan
1. Sebagai kontribusi konsep pemikiran dalam bentuk pengkonsultasian pada
unit peserta, khususnya aspek ........ sesuai dengan judul yang telah dipilih...
2. Menumbuhkan kreatifitas di kalangan Widyaiswara, sehingga mampu
berkontribusi bagi kemajuan judul perkonsultasian yang telah dipilih peserta.
3. Konsep pengkonsultasian diharapkan menjadi wahana transformasi judul/jenis
perkonsultasian yang telah dipilih .......... dimasa akan datang.
4. Membuktikan adanya potensi dan wawasan tataran konsep yang dimiliki
Widyaiswara Ahli Utama dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan
dalam bentuk pengkonsultasian dapat terimplementasikan.
5. Berupaya semaksimal mungkin memberikan pengkonsultasian sebagai solusi
untuk melakukan perbaikan terhadap judul yang dipilih .......... di era global.

C. Ruang Lingkup
Optimalisasi Peran Widyaiswara di mana peserta di tempatkan melalui judul yang
sudah dibuat pada halam di atas.

1
BAB II
DESKRIPSI SINGKAT LOKUS

A. Visi
Tergantung visi instansi/organisasi masing masing
B. Misi
1. Tergantung misi instansi/organisasi peserta masing masing
C. Tujuan
1. Tergantung dari judul yang telah dipilih, bisa lebih dari satu tujuan
D. Kondisi dan Tantangan
Sudah dijelaskan pada slide terkait dengan proposal perkonsultasian, kaitkan juga
dengan misi unit kerja
Kaitkan juga dengan peta SDM yang ada
E. Identifikasi Analisis Situasi
Analisis situasi merupakan tahap pengumpulan data yang ditempuh peneliti
sebelum merancang dan merencanakan program. Analisis situasi bertujuan untuk

2
mengumpulkan informasi mencakup jenis dan bentuk kegiatan, pihak atau publik
yang terlibat, tindakan dan strategi yang akan diambil, taktik, serta anggaran
biaya yang diperlukan dalam melaksanakan program.
Salah satu syarat dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan adalah
permasalahan harus dirumuskan secara spesifik. Untuk dapat melakukan hal
tersebut, salah satu metode yang dapat dipergunakan dalam rancangan
pengkonsultasian adalah Urgency, Seriousness, dan Growth (USG) salah satu alat
untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan
menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan
menentukan skala nilai 1 – 5. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu
prioritas. Analisis situasi dapat diartikan menganalisis situasi yang menjadi
permasalahan atau ruang lingkup yang menjadi tanggung jawab dan batas
wewenang sebuah unit dalam sebuah organisasi.
Pada umumnya, proses analisis situasi terdiri dari analisis situasi internal dan
analisis situasi eksternal.
1. Analisis situasi internal merupakan tinjauan ulang secara menyeluruh
terhadap persepsi dan tindakan organisasi.. Jenis dari analisis situasi internal
adalah hubungan personal (personal contact), informasi kunci (key informan),
Internet, badan pengawas (advisory board), ombudsman, dan penelitian
lapangan (field research).
2. Analisis situasi eksternal merupakan tinjauan ulang secara sistematis latar
belakang masalah yang berada di luar organisasi.. Jenis dari analisis situasi
eksternal mencakup data sekunder (studi pustaka), survei, pengamatan, dan
analisis isi.
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah
dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan
memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta
kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar.

3
BAB III
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

A. Identifikasi Masalah
1. Kurang memadainya penyelenggara ........misal terkait dengan permasalahan

yang ada pada unit kerja peserta


2. Masih rendahnya ..................................
3. Kurang keterlibatan Widyaiswara dalam ....................................................
B. Prioritas Masalah
Matriks pemecahan masalah dengan metode USG pada Pengkonsultasian

No Masalah U S G Total
1 Masalah A
2 Masalah B
3 Masalah C
Keterangan : berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang,
2=kecil, 1=sangat kecil)
Atas dasar matrik tersebut maka isu yang merupakan prioritas adalah misal Isu
C, yaitu : “Kurang ........................................... “.
C. Rekomendasi Penyelesaian

4
Misal : Urgensinya melibatkan peran Widyaiswara
..........................................................................

BAB IV
RENCANA TINDAK LANJUT

A. Jenis Kegiatan
Judul perkonsultasian.
B. Alasan Pemilihan Kegiatan
Tergantung judul peserta
C. Lokasi
Unit Kerja Peserta, Alamat
D. Waktu
Tergantung waktu yang direncanakan oleh peserta
E. Stakeholders Yang Terlibat
1. Pimpinan dimana peserta berada
2. Administrator
3. Pengawas
4. Jabatan Fungsional
5. Pelaksana
6. Bisa ditambah .....................
F. Tahapan Kegiatan (Contoh)
NO. TAHAP KEGIATAN PELAKSANAAN WAKTU OUTPUT METODE BIAYA
1. Perancangan a. Menetapkan tujuan; Widyaiswara 24 hari Propo USG atau
b. Merumuskan kerja sal metode
keadaan saat ini; yang lain
c. Mengidentifikasi
kemudahan dan
kekuatan;
d. Menentukan
prioritas.
2. Pembuatan a.Melapor kepada Widyaiswara 14 hari Tersu diskusi
pimpinan kerja sun
b. Mengadakan bahan/
koordinasi dengan data
administrator

5
penyelenggara;
c. Mengumpulkan
bahan/data.
3. Uji Coba a. Mensosialisasi Tim Kerja 14 hari Bahan/Da Ceramah
kan rencana kerja kerja ta
b. Memberbaiki
konsep
c. Mengolah
bahan/data
4. Implementasi a.Melaksanakan Stakeholder 24 hari Doku Kegiatan
kegiatan sesuai kerja men
prosedur;
b. Mencatat dan
melakukan kegiatan .
5. Monev a. Mengevalusi Tim Kerja 12 hari Doku Rapat
pelaksanaan kerja men
kegiatan;
b. Membuat
laporan kegiatan.

G. Kendala
1. Keterbatasan waktu Pimpinan untuk menjadi prioritas kegiatan
pengkonsultasian.
2. Pegawai yang ditugaskan atau misal...ketidak seriusan pegawai.. dll untuk
melaksanakan kegiatan secara efektif.
3. Seringkali mengkaitkan tidak adanya reward tambahan sebagai anggota
panitia, dll.
H. Alternatif Solusi
1. Memanfaatkan waktu luang pimpinan dalam situasi tertentu.
2. Upaya tugas ................................................
3. Memberikan pemahaman kepada panitia atau usulan alokasi dana tambahan
meningkatkan reward panitia dengan cara apa silahkan
I. Output
Judul masing masing peserta sejaut mana tercapai

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

6
A. Simpulan
Simpulan yang diperoleh dari penulisan Rancangan Perkonsultasian terkait
dengan judul ......... adalah sebagai berikut :
a. ......................
b. ...................
c. ...................
B. Saran
1. ..........................................
2. .........................................
3. .............................................
.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

1. Disesuaikan dengan buku buku yang telah dibaca


2. Aturan atau Kebijakan yang digunakan
3. Browesing

Anda mungkin juga menyukai