PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK

5/21/12

5/21/12

Angkutan umum adalah pemindahan orang dan/atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan umum dengan dipungut bayaran baik langsung maupun tidak langsung. qTrayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan orang dengan kendaraan umum yang mempunyai asal tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak berjadwal. qJaringan trayek adalah kumpulan dari 5/21/12 trayek-trayek yang menjadi satu kesatuan
q

Trayek Menurut KM 35 Tahun 2003

ISTILAH DALAM PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK

ISTILAH DALAM PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK

q

JARAK AKSES WILAYAH PELAYANAN WAKTU TUNGGU BANGKITAN PERJALANAN HEADWAY DISTRIBUSI PERJALANAN FREKWENSI PEMILIHAN MODA KECEPATAN OPERASI MATRIK ASAL TUJUANPERJALANAN WAKTU TERMINAL JARINGAN JALAN WAKTU PUTAR POLA TRAYEK PANJANG RUTE FAKTOR SIBUK ELASTISITAS PERMINTAAN PERMINTAAN, BOK, SUBSIDI DAN TARIF FAKTOR MUAT

5/21/12 KAPASITAS ANGKUT

ISTILAH DALAM PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK

q

JARAK AKSES WILAYAH PELAYANAN WAKTU TUNGGU BANGKITAN PERJALANAN HEADWAY DISTRIBUSI PERJALANAN FREKWENSI PEMILIHAN MODA
Seluruh wilayah terbangun dan atau yang berpotensi untuk segera dibangun

KECEPATAN OPERASI MATRIK ASAL TUJUANPERJALANAN WAKTU TERMINAL JARINGAN JALAN WAKTU PUTAR POLA TRAYEK PANJANG RUTE FAKTOR SIBUK ELASTISITAS PERMINTAAN PERMINTAAN, BOK, SUBSIDI DAN TARIF FAKTOR MUAT

5/21/12 KAPASITAS ANGKUT

ISTILAH DALAM PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK

q q

JARAK AKSES q WILAYAH PELAYANAN WAKTU TUNGGU BANGKITAN HEADWAY Perkiraan Jumlah PERJALANAN Perjalanan perhari yang FREKWENSI akan dibangkitkan dari q DISTRIBUSI PERJALANAN KECEPATAN OPERASI PERJALANAN setiap zona. q PEMILIHAN MODA WAKTU TERMINAL q MATRIK ASAL TUJUAN WAKTU PUTAR q JARINGAN JALAN PANJANG RUTE q POLA TRAYEK ELASTISITAS PERMINTAAN, BOK, SUBSIDI DAN TARIF q FAKTOR SIBUK
q q

5/21/12
q

PERMINTAAN FAKTOR MUAT

Pelabuhan ISTILAH DALAM PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK

1 2
q

JARAK AKSES q WILAYAH PELAYANAN 5 WAKTU TUNGGU

q

10

BANGKITAN PERJALANAN 6 HEADWAY 3 q Perkiraan sebaran DISTRIBUSI Bintan Center FREKWENSI perjalanan dari setiap PERJALANAN 7 11 KECEPATAN OPERASI PERJALANAN zona ke zona lain. q PEMILIHAN MODA WAKTU TERMINAL 9 4 q MATRIK ASAL TUJUAN WAKTU PUTAR q JARINGAN JALAN PANJANG RUTE q POLA TRAYEK 8 ELASTISITAS PERMINTAAN, BOK, SUBSIDI DAN TARIF Perumnas q FAKTOR SIBUK
q

5/21/12
q

PERMINTAAN FAKTOR MUAT

ISTILAH DALAM PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK

q q

JARAK AKSES q WILAYAH PELAYANAN WAKTU TUNGGU BANGKITAN PERJALANAN HEADWAY q DISTRIBUSI FREKWENSI PERJALANAN
q q

Perkiraan pemilihan moda dari setiap zona atau wilayah pelayanan secara keseluruhan.

PEMILIHAN MODA KECEPATAN OPERASI PERJALANAN q MATRIK ASAL TUJUAN WAKTU TERMINAL JARINGAN JALAN WAKTU PUTAR q POLA TRAYEK PANJANG RUTE
q

FAKTOR SIBUK ELASTISITAS PERMINTAAN, BOK, SUBSIDI DAN TARIF q PERMINTAAN

q

q FAKTOR MUAT 5/21/12

ISTILAH DALAM PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK

q q

JARAK AKSES q WILAYAH PELAYANAN WAKTU TUNGGU BANGKITAN PERJALANAN HEADWAY q DISTRIBUSI FREKWENSI PERJALANAN
q

PEMILIHAN MODA KECEPATAN OPERASI PERJALANAN q MATRIK ASAL WAKTU TERMINALTUJUAN

q

Matrik yg memuat perkiraan pergerakan perjalanan antar zona

O \D JARINGAN JALAN WAKTU PUTAR 1 q POLA TRAYEK PANJANG RUTE

q q q

5/21/12

1 2 3 4 T o ta l 2 0 0 7 0 200 500 150 850 2 100 0 300 50 450 FAKTOR SIBUK 3 200 200 0 00 ELASTISITAS PERMINTAAN, BOK, SUBSIDI DAN3TARIF 7 0 0 4 100 80 400 0 580 PERMINTAAN T o t a l- 2 0 0 7 0 0 4 480 1200 500 2580 FAKTOR MUAT

ISTILAH DALAM PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK

q q

JARAK AKSES q WILAYAH PELAYANAN WAKTU TUNGGU BANGKITAN PERJALANAN HEADWAY q DISTRIBUSI FREKWENSI PERJALANAN
q

Jaringan jalan di wilayah pelayanan yang memungkinkan dilalui oleh angkutan penumpang umum

PEMILIHAN MODA KECEPATAN OPERASI PERJALANAN q MATRIK ASAL TUJUAN WAKTU TERMINAL
q

JARINGAN JALAN WAKTU PUTAR q POLA TRAYEK PANJANG RUTE

q

FAKTOR SIBUK ELASTISITAS PERMINTAAN, BOK, SUBSIDI DAN TARIF q PERMINTAAN

q

q FAKTOR MUAT 5/21/12

ISTILAH DALAM PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK

q q

JARAK AKSES q WILAYAH PELAYANAN WAKTU TUNGGU BANGKITAN PERJALANAN HEADWAY q DISTRIBUSI FREKWENSI PERJALANAN
q

q q

Trayek Berjenjang Trayek Menerus

PEMILIHAN MODA KECEPATAN OPERASI PERJALANAN q MATRIK ASAL TUJUAN WAKTU TERMINAL
q

JARINGAN JALAN WAKTU PUTAR q POLA RUTE PANJANGTRAYEK

q

FAKTOR SIBUK ELASTISITAS PERMINTAAN, BOK, SUBSIDI DAN TARIF q PERMINTAAN

q

q FAKTOR MUAT 5/21/12

5/21/12

ISTILAH DALAM PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK

q q

JARAK AKSES q WILAYAH PELAYANAN WAKTU TUNGGU BANGKITAN PERJALANAN HEADWAY q DISTRIBUSI FREKWENSI PERJALANAN
q q

% arus penumpang pada satu jam tersibuk

14 PEMILIHAN MODA KECEPATAN OPERASI PERJALANAN 12 q MATRIK ASAL TUJUAN WAKTU TERMINAL 10 8 JARINGAN JALAN WAKTU PUTAR 6 q POLA TRAYEK PANJANG RUTE 4
q

2 FAKTOR SIBUK ELASTISITAS PERMINTAAN, BOK, SUBSIDI DAN TARIF 0 q PERMINTAAN 07.30 08.30 09.30 10.30 11.30 12.30 13.30 14.30 15.30 16.30 17.30 05:30 06.30
q

q FAKTOR MUAT 5/21/12

18.30 19:30 06:30 07.30 08.30 09.30 10.30 11.30 12.30 13.30 14.30 15.30 16.30 17.30 18.30 19.30 20:30

ISTILAH DALAM PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK

q q

JARAK AKSES q WILAYAH PELAYANAN WAKTU TUNGGU BANGKITAN PERJALANAN HEADWAY q DISTRIBUSI FREKWENSI PERJALANAN
q

Jumlah permintaan pelayanan (D) per jam q PEMILIHAN MODA PERJALANAN KECEPATAN OPERASI sibuk.

MATRIK ASAL TUJUAN WAKTU TERMINAL q JARINGAN JALAN WAKTU PUTAR

q

POLA TRAYEK PANJANG RUTE q FAKTOR SIBUK ELASTISITAS PERMINTAAN, BOK, SUBSIDI DAN TARIF q PERMINTAAN
q

q KAPASITAS ANGKUT 5/21/12

ISTILAH DALAM PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK

q q

JARAK AKSES q WILAYAH PELAYANAN WAKTU TUNGGU BANGKITAN PERJALANAN HEADWAY q DISTRIBUSI FREKWENSI PERJALANAN
q

PEMILIHAN MODA KECEPATAN OPERASI PERJALANAN Kapasitas Tempat duduk. q MATRIK ASAL TUJUAN WAKTU TERMINAL
q

JARINGAN JALAN WAKTU PUTAR q POLA TRAYEK PANJANG RUTE

q

FAKTOR SIBUK ELASTISITAS PERMINTAAN, BOK, SUBSIDI DAN TARIF q PERMINTAAN

q

q KAPASITAS ANGKUT 5/21/12

ISTILAH DALAM PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK

q q

JARAK AKSES q WILAYAH PELAYANAN WAKTU TUNGGU BANGKITAN PERJALANAN HEADWAY q DISTRIBUSI FREKWENSI PERJALANAN
q

PEMILIHAN MODA KECEPATAN OPERASI PERJALANAN q MATRIK ASAL TUJUAN WAKTU TERMINAL
q

JARINGAN JALAN WAKTU PUTAR q POLA TRAYEK PANJANG RUTE

q q

Perbandingan jumlah penumpang yg diangkut dengan kapasitas angkut

FAKTOR SIBUK ELASTISITAS PERMINTAAN, BOK, SUBSIDI DAN TARIF q PERMINTAAN

q KAPASITAS ANGKUT 5/21/12

ISTILAH DALAM PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK

q q

JARAK AKSES q WILAYAH PELAYANAN WAKTU TUNGGU BANGKITAN PERJALANAN Jarak berjalan kaki HEADWAY menuju lintasan/halte q DISTRIBUSI FREKWENSI PERJALANAN terdekat (a)
q

PEMILIHAN MODA KECEPATAN OPERASI PERJALANAN q MATRIK ASAL TUJUAN WAKTU TERMINAL
q

JARINGAN JALAN WAKTU PUTAR q POLA TRAYEK ELASTISITAS PERMINTAAN, BOK, SUBSIDI DAN TARIF q FAKTOR SIBUK
q q

PERMINTAAN

q KAPASITAS ANGKUT 5/21/12

ISTILAH DALAM PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK

q q

JARAK AKSES q WILAYAH PELAYANAN WAKTU TUNGGU BANGKITAN PERJALANAN HEADWAY Waktu menunggu q DISTRIBUSI FREKWENSI PERJALANAN
q

penumpang rata-rata

PEMILIHAN MODA KECEPATAN OPERASI PERJALANAN q MATRIK ASAL TUJUAN WAKTU TERMINAL
q

JARINGAN JALAN WAKTU PUTAR q POLA TRAYEK ELASTISITAS PERMINTAAN, BOK, SUBSIDI DAN TARIF q FAKTOR SIBUK
q q

PERMINTAAN

q KAPASITAS ANGKUT 5/21/12

ISTILAH DALAM PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK

q q

JARAK AKSES q WILAYAH PELAYANAN WAKTU TUNGGU BANGKITAN HEADWAY PERJALANAN q DISTRIBUSI FREKWENSI PERJALANAN
q

Waktu antara q kedatangan kendaraan PEMILIHAN MODA KECEPATAN OPERASI PERJALANAN (Hd)

MATRIK ASAL TUJUAN WAKTU TERMINAL q JARINGAN JALAN WAKTU PUTAR

q q

POLA TRAYEK ELASTISITAS PERMINTAAN, BOK, SUBSIDI DAN TARIF q FAKTOR SIBUK
q

PERMINTAAN

q KAPASITAS ANGKUT 5/21/12

ISTILAH DALAM PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK

q q

JARAK AKSES q WILAYAH PELAYANAN WAKTU TUNGGU BANGKITAN PERJALANAN HEADWAY q DISTRIBUSI FREKWENSI PERJALANAN
q

PEMILIHAN MODA KECEPATAN OPERASI PERJALANAN Jumlah keberangkatan q kendaraan setiap jam MATRIK ASAL TUJUAN WAKTU TERMINAL
q

yang diperlukan untuk JARINGAN dapat memuatJALAN WAKTU PUTAR penumpang terbanyak q
q

POLA TRAYEK ELASTISITAS PERMINTAAN, BOK, SUBSIDI DAN TARIF q FAKTOR SIBUK
q

PERMINTAAN

q KAPASITAS ANGKUT 5/21/12

ISTILAH DALAM PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK

q q

JARAK AKSES q WILAYAH PELAYANAN WAKTU TUNGGU BANGKITAN PERJALANAN HEADWAY q DISTRIBUSI FREKWENSI PERJALANAN
q

PEMILIHAN OPERASI PERJALANAN KECEPATAN MODA q MATRIK ASAL TUJUAN Kecepatan perjalanan WAKTU TERMINAL
q q

kendaraan antar JARINGAN JALAN WAKTU PUTAR terminal termasuk di dalamnyaTRAYEK q POLA waktu ELASTISITAS PERMINTAAN, BOK, SUBSIDI DAN TARIF berhenti di halte
q

FAKTOR SIBUK PERMINTAAN

q KAPASITAS ANGKUT 5/21/12

ISTILAH DALAM PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK

q q

JARAK AKSES q WILAYAH PELAYANAN WAKTU TUNGGU BANGKITAN PERJALANAN HEADWAY dibutuhkan Waktu yang q kendaraan/kru untuk DISTRIBUSI FREKWENSI PERJALANAN
q

proses terminal sampai q PEMILIHAN MODA pada waktu siap untuk PERJALANAN KECEPATAN OPERASI keberangkatan kembali q MATRIK ASAL TUJUAN (Lot) WAKTU TERMINAL

JARINGAN JALAN WAKTU PUTAR q POLA TRAYEK ELASTISITAS PERMINTAAN, BOK, SUBSIDI DAN TARIF q FAKTOR SIBUK
q q

PERMINTAAN

q KAPASITAS ANGKUT 5/21/12

ISTILAH DALAM PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK

q q

JARAK AKSES q WILAYAH PELAYANAN WAKTU TUNGGU BANGKITAN PERJALANAN Waktu yang diperlukan HEADWAY kendaraan untuk q DISTRIBUSI FREKWENSI PERJALANAN melakukan proses pelayanan PP sampai q PEMILIHAN MODA KECEPATAN OPERASI PERJALANAN dengan waktu q keberangkatan kembali MATRIK ASAL TUJUAN WAKTU TERMINAL pada terminal awal (RTT)
q q

JARINGAN JALAN WAKTU PUTAR q POLA TRAYEK ELASTISITAS PERMINTAAN, BOK, SUBSIDI DAN TARIF q FAKTOR SIBUK
q

PERMINTAAN

q KAPASITAS ANGKUT 5/21/12

ISTILAH DALAM PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK

q q

JARAK AKSES q Sensitifitas permintaan WILAYAH PELAYANAN WAKTU TUNGGU

q

terhadap perubahan BANGKITAN (Cij) biaya pelayanan PERJALANAN HEADWAY

DISTRIBUSI FREKWENSI PERJALANAN Biaya pokok pelayanan q PEMILIHAN MODA KECEPATAN OPERASI PERJALANAN
q

MATRIK ASAL TUJUAN WAKTU TERMINAL Subsidi silang dan atau q JARINGAN JALAN WAKTU PUTAR
q

subsidi Pemerintah

POLA TRAYEK ELASTISITAS PERMINTAAN, BOK, SUBSIDI DAN TARIF Besarnya biaya nominal q FAKTOR SIBUK
q

yang dibayar penumpang q PERMINTAAN

q KAPASITAS ANGKUT 5/21/12

TAHAPAN PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK

PENETAPAN WILAYAH & ZONA PELAYANAN ANALISIS BANGKITAN, ASAL-TUJUAN

ANALISIS BOK

SUBSIDI SILANG

MATRIK A/T
JARINGAN JALAN ALTERNATIF POLA TRAYEK HITUNG BEBAN TIAP TRAYEK ASUMSI OPERASIONAL & PELAYANAN KEBUTUHAN ARMADA & TK.PELAYANAN ANALISIS TARIF

ANALISIS BIAYA, ELASTISITAS PERMINTAAN & UTILITAS ANALISIS DAYA BAYAR SUBSIDI PEMERINTAH

EVALUASI KELAYAKAN

PENETAPAN PELAYANAN (JARINGAN TRAYEK, ARMADA, TARIF, SUBSIDI)

5/21/12

TAHAPAN PENYESUAIAN PELAYANAN

1.

SURVEY PELAYANAN (ASAL TUJUAN, JUMLAH PNP, KENDARAAN OPERASI, JAM SIBUK, RTT, PREFERENSI, DLL) ANALISIS KINERJA TRAYEK ANALISIS KINERJA JARINGAN

4.

PENYESUAIAN LINTASAN/RUTE USULAN PEMBUKAAN TRAYEK BARU PERHITUNGAN KEBUTUHAN ARMADA PENETAPAN ULANG TARIF DAN SUBSIDI

5.

6.

2.

7.

3.

5/21/12

3
5 m

0 1 1 0 1 0

6m eni t
0 0 7

7 m 6 m

0 0 2

5 m
0 0 3

6 m

0 1 2

5 m

0 0 1

0 Click to edit Master subtitle style 0 0

0 0 6

4 m

6 m

5 m

0 0 9

28 m

8 m

8 m

0 0 4

6
0 1 3

5/21/12

Tugas Perorangan (Mencari jumlah permintaan pada jaringan jalan) Tahapan/Langkah:

1.

Carilah lintasan terpendek dari setiap pergerakan yang ada. Dari matrik asal tujuan ambil angka besaran pergerakan pada satu asal tujuan. Tuliskan pada setiap lintasan yang dilalui (langkah 1) pada arah yang sesuai. Ulangi untuk arah sebaliknya Lakukan untuk pergerakan lain pada matrik asal tujuan yang disediakan. Bila semua pergerakan sudah dibebankan, jumlahkanlah semua angka-angka yang ada pada setiap lintasan pada setiap arah.

2.

3.

4.

5.

6.

Prediksi Penumpang Th. 2014

5/21/12

Contoh Lintasan Terpendek dari zona 1 ke zona 3

3 2 4

1 5
5/21/12

Contoh Pembebanan Lintasan dari zona 1 ke zona 3

2
10 0 10 0

10 0

3
10 0

10 0

10 0

10 0

10 0 10 0

10 0

5
5/21/12

Hasil Pembebanan (orang/jam per arah)

3
6 0 5 0 5 0
40 00 35

05 05 0

60 0 0

7 0 8 0 5 0

0 0 300

6 0 8 0 0 0

4 0 5 0 0

80

00

5/21/12

20 0

4 0 50 0

35 0 500
0 45 6
0

20 10 0

Susunlah berbagai alternatif model trayek dengan mempertimbangkan jumlah perkiraan penumpang yang ada pada jaringan jalan Lintasan trayek yang baik ditandai dengan adanya jumlah permintaan yang relatif merata Alternatif pola default adalah sistem jaringan yang menyediakan pelayanan pada setiap A/T. Dengan demikian terdapat nZ2-nZ trayek = 20 trayek. Kelemahan: jumlah trayek terlalu banyak dan susah dikembangkan

5/21/12

Contoh Alternatif Model Trayek

3
6 0 5 0 5 0
40 00 35

05 05 0

7 0 8 0 5 0

2 0 0 300

6 0 8 0 0 0

4 0 5 0 0

80

00

5/21/12

20 0

4 0 50 0

35 0 500
0 45
6 0

20 10 0

Pol a tra ye k ma na ka h ya ng 5/21/12

Kriteria Pola Trayek Yang Baik

Jumlah Armada (terkecil) q Load Factor (tertinggi) q Waktu / Jarak perjalanan (terendah) q Tingkat Perpindahan (Terendah)
q

5/21/12

Perhitungan Armada Setiap trayek

2
6 0 5 0 5 0
40 00 35

Dmax = 600 pnp/jam Fr = 600/50 = 12 bus/jam, nb: seat cap = 50 pnp/bus Headway = 60 menit/12/(bus/jam) = 5 menit RTT = 2*(Lot+Tt) = 2*(2+ 6+7) = 30 menit, nb: Lot = 2 menit N = Rtt/H = 30/5 = 6 kendaraan

5/21/12

1 7 1 0

5/21/12

CONTOH MEMILIH POLA TRAYEK BERDASARKAN JUMLAH ARMADA TERKECIL

5/21/12

Hasil Wawancara Penumpang (asal-tujuan)

50 org/jam

150 org/jam

5/21/12

Hasil Survey Pencacahan Penumpang

150 org/jam

200 org/jam

5/21/12

Pola Trayek Yang Mungkin dibuat Alternatif A (Trayek Tunggal)

5/21/12

Pola Trayek Yang Mungkin dibuat Alternatif B (Trayek bersambung)

5/21/12

Pola Trayek Yang Mungkin dibuat Alternatif C (Trayek Ganda)

5/21/12

Pol a tra ye k ma na ka h ya ng 5/21/12

Hasil Survey Waktu Perjalanan dan Waktu Terminal

15 menit

25 menit

A 5 menit 5/21/12

B 5 menit

C 5 menit

Hasil Survey Waktu Perjalanan dan Waktu Terminal

Trayek A-B RTT = 5 + 15 + 5 + 15 = 40 menit Trayek A- C RTT = 5 + 15 + 25 + 5 + 25 + 15 = 90 menit Trayek B - C RTT = 5 + 25 + 5 + 25 = 60 menit

5/21/12

Analisis Kebutuhan Armada Angkutan (dengan seat capacity = 10 orang/kdr)

Alternatif 1 RTT = 90 menit, Dmax = 200 pnp/jam, F = Dmax/Sc = 200/10= 20 kdr/jam, Headway = 60/20 = 3 menit N = RTT/H = 90/3 = 30 kdr

5/21/12

Alternatif 2 trayek A-B RTT = 40 menit, Dmax = 150 pnp/jam, F = Dmax/Sc = 150/10= 15 kdr/jam, Headway = 60/15 = 4 menit N = RTT/H = 40/4 = 10 kdr trayek B-C RTT = 60 menit, Dmax = 200 pnp/jam, F = Dmax/Sc = 200/10= 20 kdr/jam, Headway = 60/20 = 3 menit N = RTT/H = 60/3 = 20 kdr Total N Alternatif B = 10 + 20 = 30 kdr

5/21/12

Alternatif 3 trayek A-C RTT = 90 menit, Dmax = 150 pnp/jam, F = Dmax/Sc = 150/10= 15 kdr/jam, Headway = 90/15 = 6 menit N = RTT/H = 90/6 = 15 kdr trayek B-C RTT = 60 menit, Dmax = 50 pnp/jam, F = Dmax/Sc = 50/10= 5 kdr/jam, Headway = 60/5 = 12 menit N = RTT/H = 60/12 = 5 kdr Total N Alternatif C = 15 + 5 = 20 kdr

5/21/12

Alternatif 1 (trayek tunggal) = 30 kendaraan Alternatif 2 (trayek bersambung) = 30 kendaraan Alterntif 3 (trayek ganda) = 20 kendaraan

5/21/12