Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

Balai Penelitian dan Teknologi Mineral Lembaga Ilmu


Pengetahuan Indonesia

JUDUL

Disusun oleh:

Aditya Pangestu 17117023 Ivan Jamp Rano 17117054


Arif Iman 17117026 Khoirul Imad 17117037
Bernov Isromirda 17117095 Naufal Aqil Afif 17117078
David Gabriel Lubis 17117067 Rani Mutia Sari 17117007
Fajar Sutiono Aji 17117013 Reonaldi Prasetyo U. 17117046
FelixR.M. Hamonangan M. 17117069 Riyan Ferdiyanto 17117003
Hendrik Parningotan N. 17117032 Wahyu Dwi Nugroho 17117034
Ihsan Naufal Ridhwan 17117050 Zuhdi Zainul Mutaqin 17117053

TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu terpanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena Dialah
saya mempunyai kesempatan untuk menyusun Laporan Kunjungan Industri ke
BPTM-LIPI pada tanggal 8 Oktober 2019. Dengan selesainya laporan ini saya
ucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Kardo Rajagukguk, S.Pd., M.Eng. Selaku dosen pembimbing kunjungan
industri.
2. Bapak Rico Aditia Prahmana, S.T., M.Sc. Selaku dosen pembimbing kunjungan
industri.
3. Laboran Teknik Mesin, Selaku Laboran pembimbing kunjungan Industri.
4. Dr. Eng. Widi Astuti, Selaku Kepala BPTM-LIPI.
5. Staff dan jajaran BPTM-LIPI, Selaku pembimbing kunjungan industry.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kunjungan Industri masih
banyak kekurangan. Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Untuk itu
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan Laporan Kunjungan Industri ini. Demikian kata pengantar ini saya
buat. Semoga dapat bermanfaat khususnya bagi diri saya pribadi dan pembaca pada
umumnya.

Lampung Selatan , 01 November 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv

DAFTAR TABEL.................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
1.2 Tujuan ..................................................................................................... 1
1.3 Manfaat ................................................................................................... 2

BAB II GAMBARAN UMUM BPTM-LIPI ....................................................... 3


2.1 Profil Dan Sejarah BPTM LIPI Tanjung Bintang ................................... 3
2.2 Visi Dan Misi .......................................................................................... 4
2.3 Struktur Keanggotaan ............................................................................. 5

BAB III LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI ............................................... 6


3.1 Pelaksanaan Kegiatan ............................................................................. 6
3.2 Fasilitas Laboratotium ............................................................................ 7
3.2.1 Laboratorium Hidro Elektrometalurgi ................................................ 7
3.2.2 Lab Pirometalurgi ............................................................................. 10
3.2.3 Lab Non Logam ................................................................................ 11
3.2.4 Lab Analisa Kimia ............................................................................ 12

BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 13


4.1 Kesimpulan ........................................................................................... 13
4.2 Saran ..................................................................................................... 13

DAFTAR ISI

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.2 Beberapa photo alat yang dimiliki BTPM LIPI Tanjung Bintang
............................................................................................................................... 10

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rundown Acara .................................................................................... 6

v
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kunjungan Industri merupakan suatu bentuk kegiatan diluar kuliah yang
dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan lebih sekaligus membekali
keterampilan kepada Mahasiswa mengenai aplikasi materi yang didapat pada saat
kuliah. Pelaksanaan kunjungan ilmiah ini diadakan oleh kerja sama antara Program
Studi Teknik Mesin Itera dengan BPTM-LIPI.
Dunia kerja pada saat ini sangatlah luas. Bidang ilmu Teknik banyak
dibutuhkan. Tidak hanya di dalam kampus saja, diharapkan dengan adanya
kunjungan industri ini mahasiswa memiliki bayangan tentang keilmuannya,
sehingga mahasiswa dapat menyiapkan diri dengan menggali bakat yang dimiliki
untuk mempersiapkan diri masuk ke dalam dunia kerja.
Kunjungan Ilmiah ini akan menjadi jalan atau media untuk mendekatkan
perguruan tinggi dengan lembaga penelitian yang akan menghasilkan sarjana
Teknik Mesin yang dapat bermanfaat untuk masyarakat dan lingkungan sekitar. .

1.2 Tujuan
Tujuan dari kunjungan ilmiah ke BPTM-LIPI ini adalah:

1. Menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan mahasiswa progam


studi teknik mesin dalam bidang manufaktur.
2. Memperkenalkan mahasiswa apa itu BPTM-LIPI.
3. Memperluas wawasan siswa/siswi dengan dunia kerja yang sesungguhnya.
4. Mendorong siswa agar berminat melakukan Kuliah Praktek di BPTM-LIPI.
5. Memberi informasi kepada siswa tentang cara bekerja di Perusahaan.
6. Melengkapi persyaratan tugas Proses Manufaktur.

7. Memberikan pengetahuan mengenai peralatan apa saja yang ada di BPTM-


LIPI tersebut dan menambah pengetahuan mengenai apa fungsi alat
tersebut.

1
1.3 Manfaat
Manfaat dari kunjungan ilmiah ke BPTM-LIPI ini adalah:
1. Bagi mahasiswa:
a. Untuk memenuhi tugas.
b. Untuk menambah wawasan informasi serta pengetahuan.
c. Untuk mengetahui jelas mengenai informasi tentang BPTM-LIPI.
d. Mendapat gambaran saat Kuliah Praktek di industri atau di BPTM-
LIPI itu sendiri.
2. Bagi Kampus:
a. Memperkenalkan ITERA ke BPTM-LIPI
b. Menjalin kerjasama antara Kampus dan BPTM-LIPI.
3. Bagi Industri:
a. Memperkenalkan BPTM-LIPI kepada mahasiswa.
b. Mahasiswa dapat menjadikan BPTM-LIPI sebagai Pilihan dalam
kuliah praktek .
c. Mempromosikan BPTM-LIPI sebagai Lembaga penelitian.

2
BAB II

GAMBARAN UMUM BPTM-LIPI

2.1 Profil Dan Sejarah BPTM LIPI Tanjung Bintang


Balai Penelitian Teknologi Mineral – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(BPTM-LIPI) adalah Unit Pelaksana Teknis di bidang teknologi mineral, yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan
Teknik – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Berawal dari kegiatan
penelitian Lembaga Metalurgi Nasional di Bandung, mengenai pengolahan bijih
besi menjadi pig iron, dibangunlah pilot plant tanur tiup (blast furnace) untuk
pengolahan bijh besi menjadi pig iron dengan kapasitas 25 ton/hari di Kecamatan
Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan, Propinsi Lampung menggunakan
dana Bantuan Presiden (BANPRES) pada tahun 1983.

Pilot plant diresmikan oleh Presiden RI Ke-2 yaitu Bapak H.M. Soeharto pada
tahun tersebut yang juga dihadiri dan disaksikan oleh beberapa menteri Kabinet
Pembangunan IV yang salah satunya adalah Menteri Riset dan Teknologi, Bapak
Prof. Dr.-Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie. Sejak tahun 1987, dibentuklah UPT.
Balai Percontohan Pengolahan Bijih Besi Lampung (UPT. BPPBBL) tepatnya pada
17 Januari 1987 melalui Surat Keputusan Ketua LIPI Nomor
23/Kep/D.5/87 tentang organisasi dan tata kerja LIPI. UPT. BPPBBL memiliki
kegiatan pengolahan bijih besi menjadi pig iron. Sampai dengan tahun 1996,
kegiatan pabrik percontohan tersebut memberikan manfaat yang sangat besar, baik
di wilayah Lampung maupun nasional, salah satunya adalah penguasaan teknologi
pengolahan bijh besi menjadi pig iron menggunakan blast furnace hasil karya para
peneliti LIPI yang dapat dikembangkan sebagai dasar untuk industri besi-baja skala
nasional.

Pada akhir tahun 1996 pabrik tersebut tidak beroperasi lagi karena kesulitan
bahan baku berupa arang kayu yang merupakan salah satu dampak dari krisis
ekonomi moneter di Indonesia pada saat itu. Untuk memperbaiki manajemen dan
memperluas cakupan kegiatan tidak hanya dalam hal pengolahan bijih besi, pada
tahun 2001 dilakukan reorganisasi satuan kerja melalui Keputusan Kepala LIPI

3
Nomor 1023/M/2002 tanggal 12 Juni 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Pengolahan Mineral Lampung-LIPI yang mengubah UPT. BPPBBL menjadi UPT.
Balai Pengolahan Mineral Lampung (UPT. BPML-LIPI) yang memiliki tugas dan
fungsi untuk mengolah sumber daya mineral baik logam maupun bukan logam.

Berbagai kegiatan penelitian dalam bidang pengolahan mineral semakin


berkembang dan bervariasi tidak hanya mengolah bijih besi tetapi juga mineral lain
baik logam maupun non logam diantaranya adalah bijih nikel laterit, bijih mangan,
bijih emas, bijih chromite, pasir besi, feldspar, batuan basalt dll. Selanjutnya, dalam
rangka meningkatkan kinerja Balai Penelitian Teknologi Mineral – LIPI dan untuk
mengoptimalkan penelitian teknologi mineral serta berdasarkan surat persetujuan
dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
B/879/M-PAN-RB/02/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis (UPT) di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), perlu
ditetapkan kembali Peraturan Kepala LIPI tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Penelitian Teknologi Mineral yang dituangkan dalam Peraturan Kepala LIPI No. 7
Tahun 2016, tangga 24 Februari 2016. Berdasarkan Peraturan Kepala LIPI tersebut,
UPT. BPML – LIPI kembali berganti nama menjadi Balai Penelitian Teknologi
Mineral (BPTM-LIPI).

2.2 Visi Dan Misi


Visi dan Misi dari BPTM-LIPI ini adalah:

1. Visi Balai Penelitian Teknologi Mineral Lembaga Ilmu Pengetahuan


Indonesia adalah menjadi lembaga ilmu pengetahuan nasional berkelas
dunia yang dapat mendorong terwujudnya kehidupan bangsa yang adil,
cerdas, kreatif, integratif dan dinamis yang didukung oleh ilmu pengetahuan
dan teknologi yang humanis.
2. Misi Balai Penelitian Teknologi Mineral Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia adalah menciptakan “great science” dan invensi yang dapat
mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing perekonomian
nasional.

4
a. Mendorong (meningkatkan) pemanfaatan pengetahuan dalam proses
penciptaan “good govenance” yang dapat memantapkan NKRI
b. Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan
kebudayaan berdasarkan prisip-prinsip ilmu pengetahuan dan
kaidah etika keilmuan
c. Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan)
dalam pergaulan internasional
d. Memperkuat infrastruktur kelembagaan (Penguatan manajemen dan
sistem).

2.3 Struktur Keanggotaan


Struktur Organisasu dari BPTM-LIPI ini adalah sebagai berikut:

'

Gambar 2.1 Struktur Organisasi di BTPM LIPI Tanjung Bintang

5
BAB III

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

3.1 Pelaksanaan Kegiatan


Jadwal dari kunjungan industri ke BTPM LIPI sebagai berikut:
Tabel 3.1 Rundown Acara
Hari, Tanggal Waktu Kegiatan
Rabu, 10.00 WIB Berkumpul di Gedung
Kuliah Umum ITERA
11.30 WIB Berangkat Menuju
BPTM-LIPI
Menggunakan bis
11.45 WIB Sampai di BPTM-LIPI
12.30 – 14.00 WIB Acara
Pembukaan/Penyambutan
datingnya rombongan
Teknik Mesin ITERA
14.00-15.00 WIB Rombongan Mahasiswa
Teknik Mesin ITERA
melakukan kunjungan
industri ke berbagai Lab
BPTM-LIPI
15.00-15.30 WIB Makan Siang
15.30-16.00 WIB Acara Penutupan di
Gedung serbaguna lipi
serta pemberian kenang-
kenangan.
16.00 WIB Rombongan Teknik
Mesin ITERA Kembali
ke ITERA

6
16.15 WIB Rombongan Itera Sampai
di Gedung Kuliah
UMUM
16.15-16.30 WIB Mahasiswa
Mengembalikan APD ke
Ruang dosen.
16.30 Mahasiswa dipulangkan.

3.2 Fasilitas Laboratotium

3.2.1 Laboratorium Hidro Elektrometalurgi


Merupakan kelompok penelitian yang fokus mengolah sumberdaya primer
maupun sekunder dengan proses menggunakan pemakaian suatu zat kimia cair
untuk dapat melarutkan unsur berharga tertentu dan memurnikannya dengan
menggunakan proses elektrokimia sehingga mendapatkan nilai tambah yang tinggi.
Secara khusus pengertian hidro-elektro metalurgi merupakan kombinasi dari dua
metode proses pengolahan, pertama hidro metalurgi yaitu proses ekstraksi yang
dilakukan pada temperatur relatif rendah dengan cara pelindian dengan media
cairan, dan kedua elektro metalurgi yaitu proses ekstraksi yang melibatkan
penerapan prinsip elektrokimia, baik pada temperatur rendah maupun pada
temperatur tinggi.
Tujuan besar dari kelompok penelitian ini adalah penguasaan teknologi
pengolahan mineral stategis berbahan baku lokal secara efektif dan efisien berbasis
teknologi hidro-elektro metalurgi yang ramah lingkungan dengan target output
sebagai penyedia bahan antara (intermediate product) dalam mendukung
pengembangan Teknologi Material Maju, Energi dan Transportasi. Dengan
sumberdaya primer yang sudah tersedia di alam serta sumberdaya sekunder yang
merupakan produk samping atau limbah proses pengolahan yang masih memiliki
nilai ekonomis yang tinggi untuk itu diperlukan upaya untuk memanfaatkan dan
meningkatkan nilai tambahnya agar dapat dinikmati oleh industri maupun
masyarakat Indonesia.
Pengolahan bijih mineral strategis lokal yang sangat besar potensinya seperti
bijih emas, bijih nikel, bijih mangan, bijih cromium, bijih alumunium dan lain-lain.

7
Serta potensi pemanfaatan produk samping seperti terak peleburan logam, e-waste,
spent catalyst limbah dari proses pengeboran minyak dan sebagainya dimana
teknologi pengolahannya perlu dikuasasi, dibesarkan (scale-up) dan dialih-
teknologikan di industri pertambangan dan pengolahan.
1. Kelebihan atau keuntungan dari teknologi hidro-elektro metalurgi adalah:
a. Umpan bahan baku bijih dengan kadar rendah (low grade),
b. Tidak selalu perlu untuk pemekatan, cukup dengan pengurangan ukuran
partikel, sehingga terlibrasi,
c. Temperatur proses yang relatif lebih rendah,
d. Kontrol proses lebih mudah,
e. Bahan kima/reagen kimia relatif murah dan mudah didapatkan,
f. Produk yang dihasillkan memiliki produk turunan yang banyak, baik dalam
bentuk senyawa, maupun bentuk logam dengan kemurnian yang tinggi,
g. Produk dapat dihasilkan dalam bentuk struktur ukuran dari mikro sampai
nanometer,
h. Polusi yang dihasilkan lebih sedikit (Gas, debu) dan lebih mudah dikontrol
(residu).
2. Aktivitas penelitian utama sebagaimana Road Map Keltian Hidro-Elektro
Metalurgi:
a. Ekstraksi dan pemisahan nikel, kobal dari bijih nikel laterit menggunakan
teknologi pelindian dan ekstraksi pelarut
b. Ekstraksi emas dan perak dari bijih refraktori sulfida dengan teknologi pra
olahan (pemanggangan, biooksidasi) dan pelindian non sianida.
c. Rekoveri emas dari larutan kaya emas dengan activated carbon dan ion
exhange.
d. Sintesis serbuk emas nano dengan metode elektrolisis arus pulse dari hasil
pelindian bijih emas dan e-waste
e. Ekstraksi dan pemisahan nikel, vanadium dari terak peleburan NPI
menggunakan teknologi pelindian dan ekstraksi pelarut.
f. Ekstraksi mangan dan pembuatan MnO2, Electrolyte Manganese (EM) dan
Electrolyte Manganese Dioxide (EMD) dari bijih mangan kadar rendah
dengan teknologi pelindian, hidrothermal dan elektrolisis.

8
g. Ekstraksi lantanum dan pembuatan lantanum oksida dari spent catalyst
hydro cracking dengan teknologi pelindian dan presipitasi.
h. Penggunaan biopolymer sebagai bahan adiktif dalam proses pelindian dan
pemurnian logam.
3. Fasilitas Utama Laboratorium Hidro-Elektro Metalurgi:
Keltian hidro-elektro metalurgi didukung oleh peralatan analisa yang canggih
dan baru, meliputi peralatan untuk pengukuran unsur kimia baik basah maupun
kering, karakterisasi senyawa mineral, tegangan potensial larutan, polarisasi,
galvanisasi, morfologi permukaan sampel, metalurgical test dan lain lain. Serta
peralatan-peralatan percobaan baik untuk skala laboratorium maupun skala pilot
plant. Peralatan proses terdiri dari peralatan untuk proses kominusi, sampling,
pengeringan, pemanggangan, pelindian, ekstraksi pelarut,
pengendapan, electrowinning/electro refining, galvanizing / electro-plating, filtrasi
dan lain.

9
Gambar 3.1 Beberapa photo alat yang dimiliki BTPM LIPI Tanjung Bintang
3.2.2 Lab Pirometalurgi
Kelompok penelitian (keltian) Pirometalurgi memiliki tugas melakukan
penelitian untuk meningkatkan nilai tambah batuan mineral logam lokal melalui
proses pirometalurgi, yaitu suatu metode pengolahan mineral logam dengan
melibatkan proses pemanasan pada temperatur tinggi. Ruang lingkup pirometalurgi
meliputi proses pemanggangan/roasting*), reduksi**) dan peleburan/smelting***).
Teknologi pengolahan bijih besi menjadi logam besi kasar (pig iron) dengan
menggunakan teknik pirometalurgi telah dikuasai oleh BPTM-LIPI sejak Tahun
1983.
Proses peleburan bijih besi dilakukan menggunakan Blast Furnace dengan
kapasitas 25 ton/hari dengan menggunakan bahan bakar dan reduktan arang kayu.
Penelitian terkait pengolahan bijih laterit menjadi logam Nickel Pig Iron (NPI)
telah dilakukan sejak Tahun 2012. Proses peleburan bijih nikel laterit dilakukan
dengan menggunakan tungku berinvestasi rendah, yaitu Hot Blast Cupola Furnace.
Saat ini telah dikembangkan pilot plant peleburan bijih nikel laterit dengan
kapasitas produksi hingga 3ton NPI/hari. Teknologi pembuatan logam paduan
(ferroalloys) menggunakan submerged arc furnace telah dikuasai oleh BPTM-
LIPI.
Pembuatan logam ferromangan dan ferrochrome dari bijih mangan dan
pasir khrom lokal telah dilakukan. Saat ini telah dikembangkan submerged arc
furnace tipe 1 fasa dan 3 fasa dengan kapasitas 10-100 Kg-ore/heat. Keterbatasan
dan ketersediaan energi (tidak terbarukan) serta pencemaran lingkungan menjadi
isu penting dalam proses pengolahan mineral yang membutuhkan energi dalam

10
jumlah besar. Selain itu, terbatasnya ketersediaan batuan mineral dengan
kandungan logam tinggi (high-grade ore) menyebabkan beberapa industri logam
menggunakan batuan mineral berkadar rendah (low-grade ore) sehingga
mengakibatkan meningkatnya biaya produksi.
Permasalahan-permasalahan tersebut menjadi dasar bagi keltian
pirometalurgi BPTM-LIPI dalam melakukan penelitian pengolahan mineral saat
ini. Pemanfaatan reduktan dan bahan bakar terbarukan, optimasi proses pengolahan
pirometalurgi dengan temperatur rendah (konsumsi energi yang rendah), erta
pemanfaatan dan peningkatan nilai ekonomis low-grade ore menjadi fokus riset
penelitian di keltian pirometalurgi saat ini. Berikut adalah road map kegiatan
penelitian di keltian pirometalurgi untuk Tahun 2020-2024.
a. Pemanggangan atau roasting dilakukan untuk mengoksidasi senyawa logam
oksida, dengan cara memanaskan batuan mineral pada temperatur tinggi
(dibawah temperatur lebur) di lingkungan yang kaya akan kandungan oksigen.
b. Reduksi merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mereduksi senyawa
logam oksida menggunakan reduktan (gas atau padat) pada temperatur tinggi
(dibawah temperatur lebur).
c. Peleburan/smelting merupakan suatu proses pengolahan mineral dengan
menggunakan temperatur di atas titik lebur (dengan melibatkan reduktan)
sehingga mengubah senyawa logam oksida (fasa padat) menjadi logam/logam
paduan (fasa cair).
a) PERALATAN:
 Arc Furnace 3 fase
 Hot Blast Cupola
 Induction Furnace

3.2.3 Lab Non Logam


Kelompok kegiatan penelitian bukan logam merupakan salah satu
kelompok kegiatan penelitian yang ada di BPTM-LIPI. Kelompok ini melakukan
kegiatan penelitian berbasis mineral silikat. Mineral batuan pembentuk kerak bumi,
90% nya adalah mineral silikat. Mineral ini terdiri dari unsur-unsur
O,Si,Al,Fe,Ca,Na, K, Mg atau yang lebih di kenal dengan lapisan SiAl dan SiMa.

11
Silikat merupakan bagian utama yang membentuk batuan sedimen, batuan beku
dan batuan malihan.
Salah satu batuan beku yang dilakukan yang menjadi fokus kegiatan
penelitian di kelompok ini adalah batuan basalt. Penelitian terkait batuan basalt
dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah batuan tersebut. Fokus penelitian
terbagi menjadi penguasaan teknologi peleburan basalt menjadi basalt cast/basalt
fiber, penguasaan teknologi batuan basalt untuk semen/geopolymer, penelitian
batuan basalt sebagai ceramic glass, dan penelitian basalt sebagai mineral fertilizer.
Laboratorium / workshop kelompok non logam memiliki alat uji berupa Universal
Testing Machine (UTM), tungku tegak peleburan batuan basalt, ball mill, dan alat
pendukung lainnya (Manual Press, Burner, Kompresor dan Mixer).

3.2.4 Lab Analisa Kimia


Laboratorium analisa merupakan salah satu lab yang ada di lingkungan
Balai Penelitian Teknologi Mineral-LIPI. Pada awalnya lab ini berfungsi sebagai
quality control pada saat pabrik pengolhan bijih besi menjadi pig iron dimana pada
waktu itu analisa yang dilakukan berupa pengujian bahan baku (bijih besi, arang,
batu kapur). Seiring dengan perkembangan jaman lab analisa BPTM dilengkapi
dengan peralatan modern. Lab ini melayani analisa untuk kegiatan penelitian di
lingkungan BPTM, perguruan tinggi, lembaga pemerintah maupun industri. Visi
Lab ini adalah mewujudkan lab yang terstandarisasi dengan memperoleh sertifikat
ISO 17025.

12
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari Laporan Kunjungan Industri ini adalah sebagai berikut:
1. Balai Penelitian Teknologi Mineral – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(BPTM-LIPI) adalah Unit Pelaksana Teknis di bidang teknologi mineral, yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Deputi Bidang Ilmu
Pengetahuan Teknik – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
2. Beberapa fasilitas laboratorium yang ada di BTPM LIPI Tanjung Bintang yaitu
Laboratorium Hidro Elektrometalurgi, Pirometalurgi, Non Logam dan Analisis
Kimia.

4.2 Saran

Kegiatan Kunjungan Industri memberi kesan baik terhadap mahasiswa Teknik


Mesin Institut Teknologi Sumatera. Hal ini memberikan manfaat dan wawasan
baru kepada mahasiswa. Alangkah lebih Baiknya, jika program ini Terus
berlangsung dan bukan hanya ke BTPM LIPI Tanjung Karang, tetapi bisa juga ke
industri ataupun perusahaan besar.

13

Anda mungkin juga menyukai