Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH ELEKTRONIKA DASAR

DIODA

DISUSUN OLEH

NUNUNG SETIATI

E1Q 016 048

KELAS C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena ridho rahmat dan nikmat-Nya saya dapat
menyelesaikan Makalah Elektronika Dasar ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kehadirat Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing kita pada jalan kebenaran.

Makalah Elektronika Dasar ini disusun sebagai bukti telah mengikuti pelajaran Elektronika
Dasar ini pada Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Mataram. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata
kuliah Elektronika Dasar. Makalah ini menjelaskan tentang semua yang berhubungan dengan
dioda.

Tidak lupa saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak dosen yang telah membantu
dalam menyelesaikan Makalah ini.

Sebagaimana manusia biasa, saya pun tidak luput dari kesalahan dalam menyusun makalah ini.
Saya sadar bahwa banyak terdapat kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi penyusunan
maupun isi. Untuk itu, saya mengharapkan saran dan tanggapan pembaca pada makalah yang
saya susun ini.

Demikian makalah ini disusun agar dapat diterima dan bermanfaat.

Mataram, 06 Oktober 2017

Nunung Setiati

i
DAFTAR ISI
COVER ..............................................................................................................................................

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………1

LATAR BELAKANG .........................................................................................................1


RUMUSAN MASALAH ................................................................................................. 1-2

TUJUAN ..............................................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN ..................................................................................................................3

BAB 3 PENUTUP .........................................................................................................................27

KESIMPULAN ..................................................................................................................27

SARAN ..............................................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mengingat bahwa semi konduktor sudah umum digunakan pada bahan komposisi
elektronika dan pengunaannya yang luas seperti pada IC, Transistor, Dioda, LED dan
sebagainya. Sehingga pada saat ini dibutuhkan tentang pengetahuan komposisi bahan
dan akibat dari komponen saat teraliri arus listrik dan tegangan. Para pembaca
diharapkan dapat mengerti tentang bahan penyusun semi konduktor sehingga tidak asing
lagi tentang percampuran bahan atau doping.
Pada makalah kali ini saya akan lebih terfokus untuk membahas tentang dioda.
Dioda pada umumnya merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai
penyearah (rectifier) untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan
searah (DC). Dioda menjadi sangat penting karena hampir semua peralatan elektronika
memerlukan sumber arus searah (DC).Dioda daya mempunyai spesifikasi yang sama
dengan dioda biasa pada umumnya, perbedaan yaitu dioda daya mempunyai kapasitas
daya (arus dan tegangan) yang lebih tinggi dari dioda-dioda sinyal biasa, namun
kecepatan penyaklaran pada dioda daya relatif lebih rendah. Melihat karakteristik dioda
daya yang mempunyai kapasitas daya yang lebih tinggi dari dioda biasa, maka seringkali
doda daya digunakan di dalam rangkaian elektronika sebagai penyearah. Selain sebagai
penyearah, dioda daya juga seringkali digunakan sebagai freewheeling (bypass) pada
regulator-regulator penyakelaran,rangkaian pemisah, rangkaian umpan balik dari beban
ke sumber, dan lain-lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari semikonduktor ?
2. Apa saja bahan dari semikonduktor ?
3. Apa saja jenis-jenis dari konduktor ?
4. Apa saja prinsip dari semikonduktor ?
5. Apakah yang dimaksud dengan semikomduktor intrinsik dan ektrinsik ?

1
6. Bagaimanakah grafik dari semikonduktor ?
7. Apakah pengertian dari dioda ?
8. Apa saja prinsip kerja dioda ?
9. Apa saja jenis-jenis dioda ?
10. Apa spesifikasi dioda ?
11. Apakah fungsi dari dioda ?
12. Bagaiman saja bentuk rangkaian diode ?
13. Bagaimanakah grafik dari diode ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui lebih dalam tentang
semikonduktor dan dioda.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian semikonduktor

Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang


berada di antara insulator (isolator) dan konduktor. Semikonduktor disebut juga
sebagai bahan setengah penghantar listrik. Suatu semikonduktor bersifat
sebagai insulator jika tidak diberi arus listrik dengan cara dan besaran arus tertentu,
namun pada temperatur, arus tertentu, tatacara tertentu dan persyaratan kerja
semikonduktor berfungsi sebagai konduktor, misal sebagai penguat arus, penguat
tegangan dan penguat daya. Untuk menggunakan suatu semikonduktor supaya bisa
berfungsi harus tahu spesifikasi dan karakter semikonduktor itu, jika tidak
memenuhi syarat operasinya maka akan tidak berfungsi dan rusak. Bahan
semikonduktor yang sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium
arsenide.

Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena


konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa
disebut pendonor elektron).

2.2 Bahan semikonduktor


Bahan Semikonduktor (Semiconductor) adalah bahan penghantar listrik yang
tidak sebaik Konduktor (conductor) akan tetapi tidak pula seburuk Insulator
(Isolator) yang sama sekali tidak menghantarkan arus listrik. Pada dasarnya,
kemampuan menghantar listrik Semikonduktor berada diantara Konduktor dan
Insulator. Akan tetapi, Semikonduktor berbeda dengan Resistor, karena
Semikonduktor dapat dapat menghantarkan listrik atau berfungsi sebagai Konduktor
jika diberikan arus listrik tertentu, suhu tertentu dan juga tata cara atau persyaratan
tertentu.

3
Macam- macam Semi konduktor dan penggunannya.

Nama Semi konduktor Penggunaannya Barium

Titinate (Ba Ti) Thermistor (PTC)

Bismut Telurida (Bi2 Te3) Konvermasi thermoelektrik

Caldium Sulfida (Cds) Sel foto konduktif

Gallium Arsenida (Ga As) Dioda, Transistor, Laser,LED

Germaniun (Ge) Dioda, Transistor

Indium Antimonida (InSb) Magneto Resistor,Plezo Resitor

Indium Arsenida (In As ) Plezo Resistor

Silikon (Si) Dioda, Transistor,

IC Silikon Carbida (Si Cb ) Varistor

Germanium Silikon (Ge Si ) Pembangkitan Thermoelektrik

Selenium (Se) Rectifier

Aluminium Stibium(Al Sb) Dioda Penerangan

Gallium Phosphor (Ga P) Dioda Penerangan Indium

Phosphor (In P) Filter Infra Merah

Plumbun Suifur (Pb S) Foto Sel

Plumbun Selenium (Pb S ) Foto Sel

Indium Subium (In Sb ) Detektor Infra Merah, Filter Infra Merah

4
2.3 Jenis-jenis semikonduktor

Semikonduktor yang telah dilalui proses Doping yaitu Semikonduktor


yang Impurity (ketidakmurnian) atau Semikonduktor Ekstrinsik yang siap
menjadi Komponen Elektronika dapat dibedakan menjadi 2 Jenis yaitu :

1. N-type Semikonduktor

Dikatakan N-type karena Semikonduktor jenis ini pembawa muatannya


(Charge Carrier) adalah terdiri dari Elektron. Elektron adalah bermuatan Negatif
sehingga disebut dengan Tipe Negatif atau N-type. Pada Semikonduktor yang
berbahan silicon (Si), proses doping dengan menambahkan Arsenic atay
Antimony akan menjadikan semikonduktor tersebut sebagai N-type
Semikonduktor.

Terdapat 2 (dua) pembawa muatan atau charge Carrier dalam N-type


Semikonduktor yakni Elektron sebagai Majority Carrier dan Hole sebagai
Minority Carrier.

2. P-Type Semikonduktor

Dikatakan P-type karena Semikonduktor jenis ini kekurangan Elektron


atau disebut dengan “Hole”. Ketika pembawa muatannya adalah Hole maka
Semikonduktor tersebut merupakan Semikonduktor bermuatan Positif.
Pada Semikonduktor yang berbahan Silicon (Si), Proses Doping dengan
menambahkan Indium akan menjadikan Semikondukter tersebut sebagai P-type
Semikonduktor.

Terdapat 2 (dua) pembawa muatan yang terdapat dalam P-type


Semikonduktor adalah Hole sebagai Majority Carrier dan Elektron sebagai
Minority Carrier).

5
2.4 Prinsip dasar semikonduktor

Kata “Semikonduktor” sangat identik dengan peralatan Elektronika


yang kita pakai saat ini. Hampir setiap peralatan Eletronika canggih seperti
Handphone, Komputer, Televisi, Kamera bahkan Lampu penerang LED juga
merupakan hasil dari Teknologi Semikonduktor. Komponen-komponen penting
yang membentuk sebuah Peralatan Elektronika seperti Transistor, Dioda dan
Integrated Circuit (IC) adalah komponen elektronika aktif yang terbuat bahan
semikonduktor. Oleh karena itu, bahan Semikonduktor memiliki pengaruh yang
sangat besar terhadap perkembangan Teknologi Elektronika. Komponen-
komponen Elektronika Aktif yang bahan dasarnya terbuat dari Semikonduktor
diantaranya adalah :

 Integrated Circuit
 Transistor
 Dioda

Komponen-komponen Elektronika yang terbuat dari Semikonduktor


merupakan komponen Elektronika yang sangat sensitif dengan ESD (Electro
Static Discharge). Oleh karena itu, perlu penanganan khusus dalam produksi
terhadap Komponen-komponen tersebut.

2.5 Semi Konduktor Intrinsik dan Ekstrinsik.

1. Semi Konduktor Intrinsik.

Sebagai contoh; Si mempunyai celah energi 1eV ini adalah perkiraan


beda energi antara 2 inti ion yang terdekat dengan jarak ± 10A (10-10 m).
Maka dari itu, diperlukan medan ± 1 V /10-10 m untuk memggeraknan
elektron diatas bagian pita valensi ke bagian bawah pita konduksi. Namun
gradien sebesar itu kurang praktis. Kemungkinan lain untuk keadaan transisi
yaitu tumpang tindih kedua pita dapat diperoleh dengan pemanasan. Pada
suhu kamar ada juga beberapa elektron yang melintasai celah energi dan hal
6
ini menyebabkan terjadinya semi konduksi. Pada semi konduktor intrinsik,
konduksi tersebut oleh disebabkan oleh proses intrinsik dari bahan adanya
pengaruh tambahan.

2. Semikonduktor Ektrinsik

Pada semi konduktor ekstrinsik, konduksi dapat dilakukan setelah


adanya penyuntikan bahan penambahan atau pengotoran dari luar. Proses
penyuntikan bahan tersebut disebut dengan doping. Penambahan bahan
tersebut kepada semi konduktor murni akan meningkatkan konduktivitas semi
konduktor. Suatu bahan yang didoping dengan elemen kolom 5 pada susunan
berkala seperti P, As atau Sb. Pada Gb. IV ditunjukkan kristal Si yang di
doping dengan P. Pada gambar tersebut, 4 dari 5 elektron kelima dari atom P
tidak mempunyai dengan atom semula dan dapat diasumsikan berputar
mengelilngi inti hydrogen. Namun demikian, mempunyai sebuah perbedaan
yang penting.

2.6 Macam-macam grafik semikonduktor

1. Grafik konsentrasi electron dan konduktivitas terhadap suhu pada Silicon


(Si)

7
2. Grafik Resistivitas Silicon (Si) pada suhu 300 K

3. Grafik resitivitas gallium (GA) pada suhu 300 K

8
4. Grafik Tahanan Versus Suhu Dari Bahan Semikonduktor.

2.7 Pengertian dioda

Dioda merupakan komponen semikonduktor yang paling sederhana. Kata


dioda berasal dari pendekatan kata yaitu dua elektroda yang mana (di berarti dua)
mempunyai dua buah elektroda yaitu anoda dan katoda.

Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus atau
tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis vacuum tube yang
memiliki dua buah elektroda (terminal). Karena itu, dioda dapat dimanfaatkan
sebagai penyearah arus listrik, yaitu piranti elektronik yang mengubah arus atau
tegangan bolak-balik (AC) menjadi arus atau tegangan searah (DC). Dioda jenis
vacuum tube pertama kali diciptakan oleh seorang ilmuwan dari Inggris yang
bernama Sir J.A. Fleming (1849-1945) pada tahun 1904.
Dioda terbentuk dari bahan semikonduktor tipe P dan N yang
digabungkan. Dengan demikian dioda sering disebut PN junction. Dioda adalah

9
gabungan bahan semikonduktor tipe N yang merupakan bahan dengan kelebihan
elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron sehingga membentuk Hole.
Hole dalam hal ini berfungsi sebagai pembawa muatan. Apabila kutub P pada
dioda (anoda) dihubungkan dengan kutub positif sumber maka akan terjadi
pengaliran arus listrik dimana elektron bebas pada sisi N (katoda) akan berpindah
mengisi hole sehingga terjadi pengaliran arus. Sebaliknya apabila sisi P
dihubungkan dengan negatif baterai atau sumber, maka elektron akan berpindah
ke arah terminal positif sumber. Didalam dioda tidak akan terjadi perpindahan
electron.

Gbr. 1 Simbol Dioda

Gbr. 2 Kontruksi Dioda

Gbr. 3 Fisik Dioda

10
Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda.
Lambang dioda seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N.
Karenanya ini mengingatkan kita pada arus konvensional dimana arus mudah
mengalir dari sisi P ke sisi N.

2.8 Prinsip kerja dioda


Hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus searah.
Penyearah digunakan untuk mendapatkan arus searah dari suatu arus bolak-balik.
Arus atau tegangan tersebut harus benar-benar rata tidak boleh berdenyut-denyut
agar tidak menimbulkan gangguan bagi peralatan yang dicatu.
Dioda semikonduktor hanya dapat melewatkan arus pada satu arah saja,
yaitu pada saat dioda memperoleh catu arah atau bias maju (forward bias). Karena
di dalam dioda terdapat junction (pertemuan) dimana daerah semikonduktor type-
p dan semi konduktor type-n bertemu. Pada kondisi ini dioda dikatakan bahwa
dioda dalam keadaan konduksi atau menghantar dan mempunyai tahanan dalam
dioda relative kecil. Sedangkan bila dioda diberi catu arah atau bias mundur
(Reverse bias) maka dioda tidak bekerja dan pada kondisi ini dioda mempunyai
tahanan dalam yang tinggi sehingga arus sulit mengalir. Apabila dioda silicon
dialiri arus AC, maka yang mangalir hanya satu arah saja sehingga arus output
dioda berupa arus DC. Dari kondisi tersebut maka dioda hanya digunakan pada
beberapa pemakaian saja antara lain sebagai penyearah setengah gelombang (Half
Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifier), rangkaian
pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda tegangan
(Voltage Multiplier).

11
Untuk dapat memahami bagaimana cara kerja dioda kita dapat meninjau 3
situasi sebagai berikut ini yaitu :

1) Dioda Diberi Tegangan Nol

Gbr. 4 Dioda Diberi Tegangan Nol

Ketika dioda diberi tegangan nol maka tidak ada medan listrik yang
menarik elektron dari katoda. Elektron yang mengalami pemanasan pada katoda
hanya mampu melompat sampai pada posisi yang tidak begitu jauh dari katoda
dan membentuk muatan ruang (Space Charge). Tidak mampunya elektron
melompat menuju katoda disebabkan karena energi yang diberikan pada elektron
melalui pemanasan oleh heater belum cukup untuk menggerakkan elektron
menjangkau plate.

12
2) Dioda Diberi Tegangan Negatif (Reverse Bias)

Gbr. 5 Dioda Diberi Tegangan Negatif

Ketika dioda diberi tegangan negatif maka potensial negatif yang ada pada plate
akan menolak elektron yang sudah membentuk muatan ruang sehingga elektron
tersebut tidak akan dapat menjangkau plate sebaliknya akan terdorong kembali ke
katoda, sehingga tidak akan ada arus yang mengalir.

3) Dioda Diberi Tegangan Positif (Forward Bias)

Gbr. 6 Dioda Diberi Tegangan Positif

Ketika dioda diberi tegangan positif maka potensial positif yang ada pada plate
akan menarik elektron yang baru saja terlepas dari katoda oleh karena emisi

13
thermionic, pada situasi inilah arus listrik baru akan terjadi. Seberapa besar arus
listrik yang akan mengalir tergantung daripada besarnya tegangan positif yang
dikenakan pada plate. Semakin besar tegangan plate akan semakin besar pula arus
listrik yang akan mengalir.
Oleh karena sifat dioda yang seperti ini yaitu hanya dapat mengalirkan arus listrik
pada situasi tegangan tertentu saja, maka dioda dapat digunakan sebagai
penyearah arus listrik (rectifier). Pada kenyataannya memang dioda banyak
digunakan sebagai penyearah tegangan AC menjadi tegangan DC.

2.9 Jenis-Jenis Dioda

Jenis-Jenis Dioda terbagi menjadi beberapa bagian, mulai dari Light


Emiting Diode (Dioda Emisi Cahaya) yang biasa disingkat LED, Diode Photo
(Dioda Cahaya), Diode Varactor (Dioda Kapasitas), Diode Rectifier (Dioda
Penyearah) dan yang terakhir adalah Diode Zener yang biasa disebut juga sebagai
Voltage Regulation Diode. Semua jenis dioda ini memiliki fungsi yang berbeda-
beda yang sesuai dengan nama dioda itu sendiri. Dioda disempurnakan oleh
William Henry Eccles pada tahun 1919 dan mulai memperkenalkan istilah diode
yang artinya dua jalur tersebut, walaupun sebelumnya sudah ada dioda kristal
(semikonduktor) yang dikembangkan oleh peneliti asal Jerman yaitu Karl
Ferdinan Braun pada tahun 1874, dan dioda termionik pada tahun 1873 yang
dikembangkan lagi prinsip kerjanya oleh Frederic Gutherie.

14
Gambar Jenis-Jenis Dioda

1. Light Emiting Diode (Dioda Emisi Cahaya)

Dioda yang sering disingkat LED ini merupakan salah satu piranti
elektronik yang menggabungkan dua unsur yaitu optik dan elektronik yang
disebut juga sebagai Opteolotronic.dengan masing-masing elektrodanya berupa
anoda (+) dan katroda (-), dioda jenis ini dikategorikan berdasarkan arah bias dan
diameter cahaya yang dihasilkan, dan warna nya.

15
2. Diode Photo (Dioda Cahaya)

Dioda jenis ini merupakan dioda yang peka terhadap cahaya, yang bekerja
pada pada daerah-daerah reverse tertentu sehingga arus cahaya tertentu saja yang
dapat melewatinya, dioda ini biasa dibuat dengan menggunakan bahan dasar
silikon dan geranium. Dioda cahaya saat ini banyak digunakan untuk alarm, pita
data berlubang yang berguna sebagai sensor, dan alat pengukur cahaya (Lux
Meter).

3. Diode Varactor (Dioda Kapasitas)

Dioda jenis ini merupakan dioda yang unik, karena dioda ini memiliki
kapasitas yang dapat berubah-ubah sesuai dengan besar kecilnya tegangan yang
diberikan kepada dioda ini, contohnya jika tegangan yang diberikan besar, maka
kapasitasnya akan menurun,berbanding terbalik jika diberikan tegangan yang
rendah akan semakin besar kapasitasnya, pembiasan dioda ini secara reverse.
Dioda jenis ini banyak digunakan sebagai pengaturan suara pada televisi, dan
pesawat penerima radio.
16
4. Diode Rectifier (Dioda Penyearah)

Dioda jenis ini merupakan dioda penyearah arus atau tegangan yang
diberikan, contohnya seperti arus berlawanan (AC) disearahkan sehingga
menghasilkan arus searah (DC). Dioda jenis ini memiliki karakteristik yang
berbeda-beda sesuai dengan kapasitas tegangan yang dimiliki.

5. Diode Zener

Dioda jenis ini merupakan dioda yang memiliki kegunaan sebagai


penyelaras tegangan baik yang diterima maupun yang dikeluarkan, sesuai dengan
kapasitas dari dioda tersebut, contohnya jika dioda tersebut memiliki kapasitas 5,1
V, maka jika tegangan yang diterima lebih besar dari kapasitasnya, maka
tegangan yang dihasilkan akan tetap 5,1 tetapi jika tegangan yang diterima lebih
kecil dari kapasitasnya yaitu 5,1, dioda ini tetap mengeluarkan tegangan sesuai
dengan inputnya.

17
2.10 Spesifikasi Dioda

Agar dapat memilih dioda sesuai dengan keperluan, orang harus tahu
spesifikasi yang diberikan oleh pabrik dalam lembar data. Beberapa spesifikasi
yang penting antara lain : tegangan puncak, arus maju rata- rata, arus sentakan
maju, tegangan maju maksimum, tegangan maju, arus balik, disipasi daya dan
waktu pulih balik. Disamping itu dioda harus dicek apakah rusak atau tidak. Cara
pengecekan dapat dengan menggunakan multitester yang selektornya diletakkan
pada posisi ohm meter. Maka pada arah maju (prasikap maju) tahanannya akan
kecil, pada umumnya < 100Ω. Sedang pada arah balik (prasikap balik)
tahanannya > 5000Ω. Perlu diingat bahwa colok + pada multitester justru
terhubung dengan kutub – baterei, sedang colok – pada multitester justru
terhubung dengan kutub + baterei. Jika hasil pengukuran menunjukkan :

1. Kedua tahanannya (tahanan maju dan balik) sangat besar, maka dioda telah
putus.

2. Kedua tahanannya sangat kecil, maka dioda terhubung singkat.

3. Pada satu arah (forward bias) tahanannya kecil dan pada arah yang lain
(reverse biased) tahanannya besar, maka dioda baik.

2.11 Fungsi Dioda

Fungsi Dioda sangat penting didalam rangkaian elektronika. Karena dioda


adalah komponen semikonduktor yang terdiri dari penyambung P-
N. Dioda merupakan gabungan dari dua kata elektroda, yaitu anoda dan katoda.
Sifat lain dari dioda adalah menghantarkan arus pada tegangan maju dan
menghambat arus pada aliran tegangan balik. Selain itu, masih banyak lagi fungsi
diodalainnya, sebagai berikut :

1. Sebagai penyearah untuk komponen dioda bridge.


2. Sebagai penstabil tegangan pada komponen dioda zener.
3. Sebagai pengaman atau sekering.

18
4. Sebagai pemangkas atau pembuang level sinyal yang ada di atas atau bawah
tegangan tertentu pada rangkaian clipper.
5. Sebagai penambah komponen DC didalam sinyal AC pada rangkaian clamper.
6. Sebagai pengganda tegangan.
7. Sebagai indikator untuk rangkaian LED (Light Emiting Diode).
8. Dapat digunakan sebagai sensor panas pada aplikasi rangkaian power
amplifier.
9. Sebagai sensor cahaya pada komponen dioda photo.
10. Sebagai rangkaian VCO (Voltage Controlled Oscilator) pada komponen dioda
varactor.

2.14 Rangkaian diode

19
20
2.13 Macam-macam grafik diode

1. Grafik hubungan volt ampere sebuah diode p-n ideal dan volt ampere diode
germanium.

21
2. Grafik hubungan diode germanium (1N270) dan silicon (1N3605) pada suhu
25 o

3. Grafik lengkungan statik dan garis beban

22
Analisis garis beban

23
4. Grafik dinamik lengkungan static dan garis beban

5. Grafik masukan dan keluaran voultage doubler

24
6. Hubungan antara besarnya arus yang mengalir melalui dioda dengan
tegangan VA-K

7. Grafik karakteristik I-V diode tipe 1N914 dan 1N5061 pada skala
semilogaritmik

25
8. Grafik karakteristik I-V diode dalam skala linier

9. Grafik karakteristik diode

26
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Semikonduktor merupakan bahan dengan konduktivitas listrik yang


berada diantara insulator dan konduktor. Semikonduktor bersifat sebagai insulator
pada temperatur yang sangat rendah (mendekati 00 K), namun pada temperatur
ruangan (sekitar 300 K ) besifat sebagai konduktor. Bahan dasar semikonduktor
dapat digolongkan atas tiga jenis yaitu Trivalent, Tetravalent, dan Pentavalent
yang masih murni (semikonduktor intrinsik), namun setelah pendopingan atau
mengotoran, muncullah semikonduktor baru yaitu semikonduktor ekstrinsik (tak
murni) yang memiliki dua tipe yaitu semikonduktor tipe n dan semikonduktor
tipe p. Semikonduktor ekstrinsik inilah yang digunakan sebagai bahan dasar
elektronika seperti dioda, transistor, Integrated Circuit dan lain sebagainya.

Dioda merupakan komponen semikonduktor yang paling sederhana. Dioda


adalah gabungan bahan semikonduktor tipe N yang merupakan bahan dengan
kelebihan elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron sehingga
membentuk Hole. Secara keseluruhan dioda dapat kita contohkan sebagai katup,
dimana katup tersebut akan terbuka pada saat air mengalir dari belakang menuju
ke depan. Sedangkan katup akan menutup apabila ada dorongan aliran air dari
depan katub. Simbol dioda digambarkan dengan anak panah yang diujungnya
terdapat garis yang melintang. Cara kerja dioda dapat kita lihat dari simbolnya.
Karena pada pangkal anak panah disebut sebagai anoda (P) dan pada ujung anak
panah dapat disebut sebagai katoda (N).
Pada umumnya, dioda terbuat dari bahan silikon yang sudah dibekali
tegangan pemicu. Tegangan pemicu ini sangat diperlukan agar elektron bisa
langsung mengisi hole melalui area depletin layer. Didalam komponen dioda
tidak akan terjadi pemindahan elekrton hole dari P ke N maupun sebaliknya. Itu di
sebabkan hole dan elektron akan tertarik ke arah kutub yang berlawanan. Bahkan
lapisan depletion layer semakin besar dan menghalangi terjadinya arus.

27
3.2 Saran

Kegunaan bahan semikonduktor dan doping sangatlah penting dalam


kehidupan sehari-hari. Tidak hanya dalam dunia medis saja yang membutuhkan
bahan semikonduktor, akan tetapi sanggatlah penting juga dalam elektronika,
karena bahan semikonduktor (misalnya silikon dan germanium), hanya
memerlukan sedikit saja bahan doping atau campuran untuk mengubah bahan
semikonduktor agar dapat dipergunakan begitupun juga dengan bahan doping
sangat digunakan dalam sehari-hari. Oleh karena itu, mari kita sebagai mahasiswa
kejuruan fisika mempelajari kehebatan-kehebatan bahan semikonduktor dan
bahan doping, mungkin kita nanti bisa menciptakan alat dari bahan tersebut dan
berguna dalam elektronika.

28

Anda mungkin juga menyukai