Makalah Elektronika Dasar
Makalah Elektronika Dasar
DIODA
DISUSUN OLEH
NUNUNG SETIATI
KELAS C
UNIVERSITAS MATARAM
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena ridho rahmat dan nikmat-Nya saya dapat
menyelesaikan Makalah Elektronika Dasar ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kehadirat Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing kita pada jalan kebenaran.
Makalah Elektronika Dasar ini disusun sebagai bukti telah mengikuti pelajaran Elektronika
Dasar ini pada Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Mataram. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata
kuliah Elektronika Dasar. Makalah ini menjelaskan tentang semua yang berhubungan dengan
dioda.
Tidak lupa saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak dosen yang telah membantu
dalam menyelesaikan Makalah ini.
Sebagaimana manusia biasa, saya pun tidak luput dari kesalahan dalam menyusun makalah ini.
Saya sadar bahwa banyak terdapat kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi penyusunan
maupun isi. Untuk itu, saya mengharapkan saran dan tanggapan pembaca pada makalah yang
saya susun ini.
Nunung Setiati
i
DAFTAR ISI
COVER ..............................................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………1
TUJUAN ..............................................................................................................................2
KESIMPULAN ..................................................................................................................27
SARAN ..............................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
6. Bagaimanakah grafik dari semikonduktor ?
7. Apakah pengertian dari dioda ?
8. Apa saja prinsip kerja dioda ?
9. Apa saja jenis-jenis dioda ?
10. Apa spesifikasi dioda ?
11. Apakah fungsi dari dioda ?
12. Bagaiman saja bentuk rangkaian diode ?
13. Bagaimanakah grafik dari diode ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui lebih dalam tentang
semikonduktor dan dioda.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Macam- macam Semi konduktor dan penggunannya.
4
2.3 Jenis-jenis semikonduktor
1. N-type Semikonduktor
2. P-Type Semikonduktor
5
2.4 Prinsip dasar semikonduktor
Integrated Circuit
Transistor
Dioda
2. Semikonduktor Ektrinsik
7
2. Grafik Resistivitas Silicon (Si) pada suhu 300 K
8
4. Grafik Tahanan Versus Suhu Dari Bahan Semikonduktor.
Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus atau
tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis vacuum tube yang
memiliki dua buah elektroda (terminal). Karena itu, dioda dapat dimanfaatkan
sebagai penyearah arus listrik, yaitu piranti elektronik yang mengubah arus atau
tegangan bolak-balik (AC) menjadi arus atau tegangan searah (DC). Dioda jenis
vacuum tube pertama kali diciptakan oleh seorang ilmuwan dari Inggris yang
bernama Sir J.A. Fleming (1849-1945) pada tahun 1904.
Dioda terbentuk dari bahan semikonduktor tipe P dan N yang
digabungkan. Dengan demikian dioda sering disebut PN junction. Dioda adalah
9
gabungan bahan semikonduktor tipe N yang merupakan bahan dengan kelebihan
elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron sehingga membentuk Hole.
Hole dalam hal ini berfungsi sebagai pembawa muatan. Apabila kutub P pada
dioda (anoda) dihubungkan dengan kutub positif sumber maka akan terjadi
pengaliran arus listrik dimana elektron bebas pada sisi N (katoda) akan berpindah
mengisi hole sehingga terjadi pengaliran arus. Sebaliknya apabila sisi P
dihubungkan dengan negatif baterai atau sumber, maka elektron akan berpindah
ke arah terminal positif sumber. Didalam dioda tidak akan terjadi perpindahan
electron.
10
Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda.
Lambang dioda seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N.
Karenanya ini mengingatkan kita pada arus konvensional dimana arus mudah
mengalir dari sisi P ke sisi N.
11
Untuk dapat memahami bagaimana cara kerja dioda kita dapat meninjau 3
situasi sebagai berikut ini yaitu :
Ketika dioda diberi tegangan nol maka tidak ada medan listrik yang
menarik elektron dari katoda. Elektron yang mengalami pemanasan pada katoda
hanya mampu melompat sampai pada posisi yang tidak begitu jauh dari katoda
dan membentuk muatan ruang (Space Charge). Tidak mampunya elektron
melompat menuju katoda disebabkan karena energi yang diberikan pada elektron
melalui pemanasan oleh heater belum cukup untuk menggerakkan elektron
menjangkau plate.
12
2) Dioda Diberi Tegangan Negatif (Reverse Bias)
Ketika dioda diberi tegangan negatif maka potensial negatif yang ada pada plate
akan menolak elektron yang sudah membentuk muatan ruang sehingga elektron
tersebut tidak akan dapat menjangkau plate sebaliknya akan terdorong kembali ke
katoda, sehingga tidak akan ada arus yang mengalir.
Ketika dioda diberi tegangan positif maka potensial positif yang ada pada plate
akan menarik elektron yang baru saja terlepas dari katoda oleh karena emisi
13
thermionic, pada situasi inilah arus listrik baru akan terjadi. Seberapa besar arus
listrik yang akan mengalir tergantung daripada besarnya tegangan positif yang
dikenakan pada plate. Semakin besar tegangan plate akan semakin besar pula arus
listrik yang akan mengalir.
Oleh karena sifat dioda yang seperti ini yaitu hanya dapat mengalirkan arus listrik
pada situasi tegangan tertentu saja, maka dioda dapat digunakan sebagai
penyearah arus listrik (rectifier). Pada kenyataannya memang dioda banyak
digunakan sebagai penyearah tegangan AC menjadi tegangan DC.
14
Gambar Jenis-Jenis Dioda
Dioda yang sering disingkat LED ini merupakan salah satu piranti
elektronik yang menggabungkan dua unsur yaitu optik dan elektronik yang
disebut juga sebagai Opteolotronic.dengan masing-masing elektrodanya berupa
anoda (+) dan katroda (-), dioda jenis ini dikategorikan berdasarkan arah bias dan
diameter cahaya yang dihasilkan, dan warna nya.
15
2. Diode Photo (Dioda Cahaya)
Dioda jenis ini merupakan dioda yang peka terhadap cahaya, yang bekerja
pada pada daerah-daerah reverse tertentu sehingga arus cahaya tertentu saja yang
dapat melewatinya, dioda ini biasa dibuat dengan menggunakan bahan dasar
silikon dan geranium. Dioda cahaya saat ini banyak digunakan untuk alarm, pita
data berlubang yang berguna sebagai sensor, dan alat pengukur cahaya (Lux
Meter).
Dioda jenis ini merupakan dioda yang unik, karena dioda ini memiliki
kapasitas yang dapat berubah-ubah sesuai dengan besar kecilnya tegangan yang
diberikan kepada dioda ini, contohnya jika tegangan yang diberikan besar, maka
kapasitasnya akan menurun,berbanding terbalik jika diberikan tegangan yang
rendah akan semakin besar kapasitasnya, pembiasan dioda ini secara reverse.
Dioda jenis ini banyak digunakan sebagai pengaturan suara pada televisi, dan
pesawat penerima radio.
16
4. Diode Rectifier (Dioda Penyearah)
Dioda jenis ini merupakan dioda penyearah arus atau tegangan yang
diberikan, contohnya seperti arus berlawanan (AC) disearahkan sehingga
menghasilkan arus searah (DC). Dioda jenis ini memiliki karakteristik yang
berbeda-beda sesuai dengan kapasitas tegangan yang dimiliki.
5. Diode Zener
17
2.10 Spesifikasi Dioda
Agar dapat memilih dioda sesuai dengan keperluan, orang harus tahu
spesifikasi yang diberikan oleh pabrik dalam lembar data. Beberapa spesifikasi
yang penting antara lain : tegangan puncak, arus maju rata- rata, arus sentakan
maju, tegangan maju maksimum, tegangan maju, arus balik, disipasi daya dan
waktu pulih balik. Disamping itu dioda harus dicek apakah rusak atau tidak. Cara
pengecekan dapat dengan menggunakan multitester yang selektornya diletakkan
pada posisi ohm meter. Maka pada arah maju (prasikap maju) tahanannya akan
kecil, pada umumnya < 100Ω. Sedang pada arah balik (prasikap balik)
tahanannya > 5000Ω. Perlu diingat bahwa colok + pada multitester justru
terhubung dengan kutub – baterei, sedang colok – pada multitester justru
terhubung dengan kutub + baterei. Jika hasil pengukuran menunjukkan :
1. Kedua tahanannya (tahanan maju dan balik) sangat besar, maka dioda telah
putus.
3. Pada satu arah (forward bias) tahanannya kecil dan pada arah yang lain
(reverse biased) tahanannya besar, maka dioda baik.
18
4. Sebagai pemangkas atau pembuang level sinyal yang ada di atas atau bawah
tegangan tertentu pada rangkaian clipper.
5. Sebagai penambah komponen DC didalam sinyal AC pada rangkaian clamper.
6. Sebagai pengganda tegangan.
7. Sebagai indikator untuk rangkaian LED (Light Emiting Diode).
8. Dapat digunakan sebagai sensor panas pada aplikasi rangkaian power
amplifier.
9. Sebagai sensor cahaya pada komponen dioda photo.
10. Sebagai rangkaian VCO (Voltage Controlled Oscilator) pada komponen dioda
varactor.
19
20
2.13 Macam-macam grafik diode
1. Grafik hubungan volt ampere sebuah diode p-n ideal dan volt ampere diode
germanium.
21
2. Grafik hubungan diode germanium (1N270) dan silicon (1N3605) pada suhu
25 o
22
Analisis garis beban
23
4. Grafik dinamik lengkungan static dan garis beban
24
6. Hubungan antara besarnya arus yang mengalir melalui dioda dengan
tegangan VA-K
7. Grafik karakteristik I-V diode tipe 1N914 dan 1N5061 pada skala
semilogaritmik
25
8. Grafik karakteristik I-V diode dalam skala linier
26
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
27
3.2 Saran
28