Buku Saku Besi PDF
Buku Saku Besi PDF
S
umber daya manusia merupakan modalitas utama dari sektor konstruksi disamping teknologi, capital,
material dan modal usaha. Efisiensi dan kualitas infrastruktur salah satunya akan sangat tergantung
dari kehandalan kompetensi SDM Konstruksi bidang terampil khususnya pekerja konstruksi. Oleh
karena itu, peningkatan kompetensi pekerja konstruksi merupakan keharusan untuk menjamin tidak terjadinya
kegagalan bangunan/ konstruksi. Dalam perspektif inilah suatu pelatihan bagi para Pekerja Konstruksi dibutu-
hkan untuk mengakselerasi peningkatan jumlah Pekerja Konstruksi yang memiliki kompetensi yang optimal
sehingga pada akhirnya akan bermanfaat untuk peningkatan kesejahteraan melalui kompensasi imbal jasa
yang layak bagi tenaga kerja konstruksi.
Saya percaya, buku saku ini dapat menjadi pegangan bagi para pekerja konstruksi untuk melakukan tugasnya
P
embinaan kompetensi dan pelatihan konstruksi bagi SDM Konstruksi secara berkesinambungan
harus terus diupayakan dala meningkatkan daya saing SDM Konstruksi. Kementerian Pekerjaan
Umum, melalui Badan Pembinaan Konstruksi cq. Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan
Konstruksi mempunyai tugas dan fungsi untuk mewujudkan SDM konstruksi yang berkualitas dan berdaya
saing dengan mengoptimalkan seuruh sumber daya yang tersedia saat ini.
Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan terobosan untuk mempercepat penyelenggaraan pelatihan
konstruksi ditengah daya dukung pemerintah yang terbatas dalam hal pendanaan maupun sarana prasara-
na. Salah satu terobosan tersebut adalah pelatihan dengan menggunakan Mobile Training Unit (MTU) atau
BAB I
PENGANTAR 2
BAB II
PUSBIN KPK 2014
PELAKSANAAN
KESELAMATAN
Umum Penyiapan APD (Alat Pelindung Diri)
KESEHATAN a. Pekerjaan didahului dengan Alat pelindung diri (APD) berfungsi untuk mencegah agar
KERJA penyusunan rencana kerja, agar pekerja tidak mengalami cedera akibat kecelakaan kerja.
pelaksanaan pekerjaaan dapat
berjalan dengan baik dan lancar. Terdapat beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian
sekaligus pemecahan masalahnya , seperti:
b. Pendataan persyaratan kerja,
jenis kegiatan dan kuantitas 1. Menggunakan alat pelindung diri merupakan suatu kebu-
pekerjaan. tuhan.
BAB II
PELAKSANAAN K3 4
Safety belt Rompi kerja Pemakaian APD
Memakai Alat Pelindung Diri (APD) sebelum memasuki area pekerjaan, untuk
mempersiapkan diri dan menghindari kecelakaan pada saat berada dilokasi
pekerjaan.
Pemilihan APD
Memilih Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan kondisi. seperti :
Sarung tangan
a. Pemilihan sepatu kerja :
a. Mengenali jenis pekerjaan yang akan dilakukan.
b. Memilih jenis sepatu kerja yang harus digunakan.
5 BAB II
PELAKSANAAN K3
Mengenali Potensi Bahaya 1. Rambu-rambu tanda larangan
Mengenali potensi bahaya
di area kerja Tanda dilarang merokok
Tanda di samping adalah peringatan dilarang merokok di
1. Jatuh dari ketinggian. sekitar ruangan atau lokasi pekerjaan dimana tanda ini
2. Jatuh tergelincir. dipasang.
3. Luka.
4. Terkilir / salah urat. Tanda seperti ini biasanya dipasang pada daerah dimana
5. Gangguan pernafasan. disimpan benda-benda yang mudah terbakar atau ruangan
yang dipasang perangkat penyejuk udara (AC).
Memahami rambu pengamanan
pada area kerja yang berbahaya
Berikut adalah contoh-contoh Tanda fasilitas pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
rambu-rambu yang sering
Tanda fasilitas pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
dipasang di lingkungan proyek
seperti gambar di samping menginformasikan kepada kita
konstruksi.
tempat untuk melakukan P3K atau tempat perlengkapan
P3K.
BAB II
PELAKSANAAN K3 6
Melakukan Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan Kerja
7 BAB II
PELAKSANAAN K3
BAB III
PUSBIN KPK 2014
Informasi mengenai spesifikasi Spesifikasi teknis berisi tentang :
penulangan besi beton Standar a. Lingkup pekerjaan
SPESIFIKASI Pembesian dan Gambar Kerja
PERSIAPAN Pembesian di peroleh sebelum b. Ketentuan, aturan dan standar yang mengikat untuk
PENULANGAN pekerjaan dimulai untuk dipelajari dilaksanakan
BESI BETON dan dipahami agar tidak terjadi
kesalahan pada pemotongan, c. Syarat-syarat bahan dan alat
pembengkokan dan perakitan
besi beton. d. Syarat-syarat pelaksanaan menyangkut sumber daya,
carakerja dan segala sesuatu yang tercantum dalam doku-
men kontrak yang berhubungan dengan teknis pelaksan-
9 BAB III
PEKERJAAN PERSIAPAN PENULANGAN BETON
Daftar bengkokan Standar Menurut PBI’ 71
Batang dengan garis tengah 20 mm atau lebih harus dibengkokan Pada umumnya baja tulangan yang
dengan mesin pembengkok yang direncanakan. Ukuran pembengkok- terdapat di pasaran Indonesia dapat dibagi
kan harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia. NI-2, PBI’ 71. dalam mutu-mutu yang tercantum dalam
Tabel dibawah ini :
Pemasangan
Menempatkan dan memasang tulang baja dengan tepat pada tempat Tegangan leleh karakteristik
atau tegangan karakteris-
kedudukan yang ditunjukkan dalam gambar dan harus ada jaminan Mutu Sebutan
tik yang memberikan regangan
bahwa tulangan itu akan tetap pada kedudukannya pada waktu tetap 0.2%
2
(kg/cm )
pengecoran beton. U – 22 Baja lunak 2.200
BAB III
PEKERJAAN PERSIAPAN PENULANGAN BETON 10
3. Batang tulangan yang tertanam sebagian di dalam beton Toleransi Pada Pemotongan dan Pembengkokkan
tidak boleh dibengkok atau diluruskan di lapangan, Tulangan
kecuali apabila ditentukan di dalam gambar-gambar
rencana atau disetujui oleh perencana. 1. Batang tulangan harus dipotong dan dibengkok sesuai
dengan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar rencana
4. Membengkok dan meluruskan batang tulangan harus dengan toleransi-toleransi yang disyaratkan oleh perenca-
dilakukan dalam keadaan dingin, kecuali apabila pemana- na. Apabila tidak ditetapkan oleh perencana, pada pemo-
san diijinkan oleh perencana. tongan dan pembengkokkan tulangan ditetapkan toleran-
si-toleransi seperti tercantum dalam ayat-ayat berikut.
5. Apabila pemanasan diijinkan batang tulangan dari baja
lunak (polos atau diprofilkan) dapat dipanaskan sampai 2. Terhadap panjang total batang lurus yang dipotong
kelihatan merah padam tetapi tidak boleh mencapai suhu menurut ukuran dan terhadap panjang total dan ukuran
11 BAB III
PEKERJAAN PERSIAPAN PENULANGAN BETON
Pemasangan Tulangan
1. Tulangan harus bebas dari kotoran, lemak, kulit giling dan karat lepas serta bahan-bahan lain yang mengurangi daya lekat.
2. Tulangan harus dipasang sedemikian rupa hingga sebelum dan selama pengecoran tidak berubah tempatnya.
3. Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal penutup beton. Untuk itu tulangan harus dipasang dengan pena-
han jarak yang terbuat dari beton dengan mutu paling sedikit sama dengan mutu beton yang akan dicor. Penahan-penahan
jarak dapat berbentuk blok-blok persegi atau gelang-gelang yang harus dipasang sebanyak minimum 4 buah setiap m2
cetakan atau lantai kerja. Penahan-penahan jarak ini harus tersebar merata.
BAB III
PEKERJAAN PERSIAPAN PENULANGAN BETON 12
Toleransi pada pemasangan tulangan
1. Batang tulangan harus dipasang pada tempatnya 6. Terhadap kedudukan dari sengkang-sengkang, lilitan-lilitan
sesuai dengan yang ditentukan dalam gambar-gambar spiral dan ikatan-ikatan lainnya ditetapkan toleransi
rencana. Apabila tidak ditetapkan lain oleh perencana sebesar ±25 mm.
pada pemasangan tulangan ditetapkan toleransi-toler-
ansi seperti tercantum dalam ayat-ayat berikut. 7. Apabila pipa-pipa atau benda-benda lain direncanakan
menembus beton atau di tanam di dalam beton, maka
2. Terhadap kedudukan diarah ukuran konstruksi yang tulangan tidak boleh dipotong dan tidak boleh digeser
terkecil ditetapkan toleransi sebesar ±6 mm untuk tempatnya lebih jauh dari pada toleransi-toleransi yangdi-
ukuran 60 cm atau kurang dan sebesar ±12 mm untuk tentukan dalam ayat (2) s/d (6).
ukuran lebih dari 60 cm.
13 BAB III
PEKERJAAN PERSIAPAN PENULANGAN BETON
Kait dan Bengkokan
1. Kait harus berupa kait penuh seperti ditunjukkan dalam gambar, atau kait miring seperti ditunjukkan dalam gambar, dengan
memperhatikan ayat (2), dimana d adalah diameter batang polos dan dp adalah diameter pengenal batang yang diprofilkan
menurut pasal 3.7 ayat (4).
2. Kait-kait sengkang harus berupa kait miring, yang melingkari batang-batang sudut dan mempunyai bagian yang lurus paling
sedikit 6 kali diameter batang dengan minimum 5 cm, seperti ditunjukkan dalam gambar.
3. Bengkokkan harus mempunyai diameter intern sebesar paling sedikit 5 d atau 5 dp seperti ditunjukkan dalam gambar, dimana
d adalah diameter batang polos dan dp adalah diameter pengenal batang yang diprofilkan menurut pasal 3.7 ayat (4).
BAB III
PEKERJAAN PERSIAPAN PENULANGAN BETON 14
Standar Menurut SNI 07-2052-1997 Syarat mutu
Standar ini meliputi definisi, istilah, jenis, syarat mutu, cara Sifat tampak
pengambilan contoh, cara uji, syarat uji, syarat penandaan Baja tulangan beton tidak boleh mengandung serpihan,
dan cara pengemasan Baja Tulangan Beton. lipatan, retakan gelombang, cerna yang dalam dan hanya
diperkenankan berkarat ringan pada permukaan.
Definisi
Baja tulangan beton adalah baja berbentuk batang Bentuk
berpenampang bundar yang digunakan untuk penulangan Persyaratan bentuk baja tulangan beton adalah sebagai
beton, yang diproduksi dari bahan baku ingot atau Billet berikut :
Baja dengan cara canai panas (hot rolling). Baja tulangan beton polos
Jenis Permukaan batang baja tulangan beton polos harus rata
tidak bersirip
15 BAB III
PEKERJAAN PERSIAPAN PENULANGAN BETON
Ukuran Ukuran baja tulangan beton polos dan sirip
Diameter, berat dan ukuran sirip Diameter
Luas Diameter
Tinggi Sirip
Jarak Lebar
Berat
penampang dalam sirip rusuk
Diameter dan berat per meter baja tulangan beton No Penamaan nominal
(mm)
nominal (mm) Min Maks maks maks
nominal
Syarat penandaan
a. Setiap batang baja tulangan beton harus diberi tanda (marking) dengan
huruf timbul yang menunjukkan inisial pabrik pembuat serta ukuran diam- Tabel untuk Kelas Warna
eter nominal. tanda kelas
Bj. TP 24 Hitam
baja
tulangan Bj. TP 30 Bj. TS 30 Biru
b. Setiap batang baja tulangan beton harus diberi tanda pada ujung-ujung Bj. TS 35 Merah
penampangnya dengan warna yang tidak mudah hilang sesuai dengan Bj. TS 40 Kuning
kelas bajanya, seperti tabel 3. Bj. TS 50 Hijau
BAB III
PEKERJAAN PERSIAPAN PENULANGAN BETON 16
c .Setiap kemasan harus diberi label dengan
. mencantumkan :
- Nama atau nama singkatan dari pabrik pembuat
- Ukuran (diameter dan panjang)
- Kelas baja
- Nomor leburan (No. Heat)
- Nomor seri produksi dan tanggal produksi
- Nomor SNI
Cara pengemasan
a. Baja tulangan beton berbentuk batangan / lonjoran yang
17 BAB III
PEKERJAAN PERSIAPAN PENULANGAN BETON
Sambungan Tulangan Suatu penyambungan diperoleh dengan
meletakkan bagian ujung batang yang satun-
Sambungan pembesian ada aturan-aturannya, untuk balok atau pelat
ya di samping bagian ujung yang lainnya,
yang panjang, besi tulangan yang ada tidak cukup panjang, sehingga
dengan memberi ruang antara sebesar 2-3
harus disambung.
cm. Jadi gaya batang yang satu dipindahkan
• Ingat, penyambungan-penyambungan ini hanya dapat dilakukan pada batang yang lainnya
di tempat yang ditunjukkan menurut gambar atau pada daftar
pembengkokan. dengan melalui beton. Karena itu, maka
penyambungan ini dinamakan penyambun-
• Jika pada penyambungan besi beton tidak boleh menentukan gan pelekatan.
tempat sambungan itu menurut kehendak sendiri.
BAB III
PEKERJAAN PERSIAPAN PENULANGAN BETON 18
Panjangnya penyambungan, ialah panjangnya bagian
ujung-ujung batang yang diletakkan berdampingan satu
terhadap lainnya. Disebut juga dengan panjang lewatan.
Catatan L=40d
19 BAB III
PEKERJAAN PERSIAPAN PENULANGAN BETON
Sambungan dengan kait panjang penyambungan tidak boleh sekali-kali Gambar kerja pembesian
kurang daripada 25 kali tebal batang yang terkecil. A. Membaca gambar kerja
Spesifikasi atau syarat teknis yang
berkaitan dengan mutu, banyak disampai-
kan lewat gambar-gambar rencana.
BAB III
PEKERJAAN PERSIAPAN PENULANGAN BETON 20
contoh : pembesian pondasi B. Gambar Pembesian / Penulangan Beton
a. Lantai
Umumnya bentuk gambar penulangan lantai digam-
barkan seperti gambar pada halaman berikut. Cara
Sengkang φ 8 - 15
membaca / memahami gambar ini dari atas ke
bawah. Mula-mula kita menjumpai tulangan atas
5 φ16
kemudian tulangan bawah.
φ 19 - 16
Selanjutnya bila memakai batang tulangan utama
ISAL : 5 Ø POTONGAN
16 - 32 L-M
yang dibengkokkan atau ujungnya berkait, maka
urutannya dilihat dari atas ke bawah yang terdiri dari
21 BAB III
PEKERJAAN PERSIAPAN PENULANGAN BETON
Tulangan lantai
b. Dinding
Suatu tulangan dinding (Gambar 4.1.18)
Tulangan dinding
BAB III
PEKERJAAN PERSIAPAN PENULANGAN BETON 22
c. Balok Supaya lebih jelas, ujung batang yang tidak berkait akan
Gambar tulangan balok pada gambar dibawah ini adalah digambar dengan sedikit dibengkokkan (misalnya lihat
gambar tampak dari sisi balok. batang tulangan b). Letak dari tulangan akan dinyatakan
pada gambar potongan penampangnya, sedangkan
Gambar tulangan balok bentuk dari sengkang hanya digambarkan pada poton-
gannya. Pada garis ukur bagian bawah tampak sisi balok
diterangkan jumlah sengkang, diameternya serta jenis
bajanya dan jarak sumbu ke sumbu (misalnya 20 sk ΦD 10
– 250).
d. Kolom (pilar)
Tulangan
kolom
23 BAB III
PEKERJAAN PERSIAPAN PENULANGAN BETON
e. Penulangan jaringan Tulangan lantai, jaring tulangan bawah
Tanda yang dipakai untuk tulangan jasing adalah angka 1, 2, 3 dan seter-
usnya ditulis dalam lingkaran yang terletak pada garis diagonal. Diameter
tulangan dan jarak sumbu tulangan ke sumbu jaring dinyatakan dengan
garis yang berujung pada lingkaran (tanda jaringan) menuju ke arah
tulangan. Ukuran luar dari jaringan (dalam mm) ditulis di bagian bawah
garis tersebut. Contoh untuk tulangan lantai dan dinding dengan
memakai jaringan dapat dilihat pada gambar berikut ini :
BAB III
PEKERJAAN PERSIAPAN PENULANGAN BETON 24
Tulangan Dinding, jaringan tulangan sisi Tulangan lantai dengan jaringan tulangan atas dan
jaringan tulangan bawah masing-masing digambarkan. Di
tempat sambungan lewatan dari jaringan akan digambar-
kan potongan penampangnya, sehingga letak sambun-
gan lewatan satu dan yang lainnya dapat terlihat. Di samp-
ing itu panjang pengelasan juga dituliskan dan dalam
gambar dicantumkan pula nomor-nomor tulangan serta
jumlahnya yang akan dimasukkan dalam tabel.
25 BAB III
PEKERJAAN PERSIAPAN PENULANGAN BETON
BAB IV
PUSBIN KPK 2014
Pemotongan besi beton oleh Pemilihan dan atau pelurusan besi beton
PEMOTONGAN tukang beton berdasarkan pedo-
BESI BETON man yang ada daftar kebutuhan a. Instruksi kerja harus dipahami dan diterapkan
tulangan. Daftar kebutuhan
tulangan dibuat agar pemoton- b. Daftar kebutuhan tulangan (barlist) dipahami dengan
gan besi beton dari setiap cermat
lonjornya dapat efektif, sehingga
sisa potongan yang terbuang c. Bahan besi beton dipilih dan diluruskan berdasarkan
dapat diperkecil. diameter, jenis dan macamnya.
Karena harganya yang mahal
Pengukuran tulangan
diharapkan tukang bisa memo-
tong besi beton dengan cermat a. Penyelesaian pekerjaan pemotongan adalah skedul
27 BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON
Bekisting : 210 m2
Pembesian : 26.716 kg
Pengecoran : 80 m2
BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON 28
RENCANA KERJA MINGGUAN
BULAN : SEPTEMBER ………. TAHUN 2006
VOLUME
JENIS MINGGU KE : III
NO ANIS KETERANGAN
PEKERJAAN TANGGAL
RENCANA REALISASI
SN/18 SL/19 RB/20 KM/21 JM/22 SB/23 MG/24
1 Plat Lantai 5 AP 11'-12'/G-H
- Bekisting 210 M2
- Pembesian 26.716 Kg
- Pengecoran 80 M3
3 Tangga core AP 12 - 13 / E
4 Lantai 3 AP 13 - 15 / G - H'
- Bekisting 56 M2
- Pembesian 2.7 Kg
- Pengecoran 15 M3
29 BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON
B. Instruksi kerja Proyek :
Salah satu prosedur mutu yang harus dilakukan
Instruksi Kerja Tgl Edisi Pertama : 20 Desember 2004 No Kopi :
adalah instruksi kerja atau IK. Instruksi kerja
Pekerjaan Pembesian Kolom Nomor Edisi : Tanggal Revisi :
menjelaskan proses kerja secara detail dan meru- dan dinding beton Kode Dokumen : Halamn ke : 1 dari 1
pakan petunjuk kerja bagi yang melaksanakan
pekerjaan tersebut. Alat Bahan Lokasi Pekerjaan
- Bar bender - Besi beton BJTD 4-0
- Bar cutter - Kawat beton Struktur kolom
- Meteran - Beton decking dan dinding beton
-Tang
- Genset
KRITERIA STATUS
No LANGKAH PEKERJAAN
BERTERIMA BAIK TIDAK
6 Pasang konduit & block out bila ada pekerjaan terkait - Sesuai gambar kerja
lampiran :
BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON 30
Proyek : C. Pemotongan tulangan beton
Pemotongan baja tulangan
Instruksi Kerja Tgl Edisi Pertama : 20 Desember 2004 No Kopi : dilakukan dengan dua cara yaitu
Pekerjaan Pembesian Nomor Edisi : Tanggal Revisi : dengan cara pemotongan
Stab BP 2 Kode Dokumen : Halamn ke : 1 dari 1 secara manual dan pemotongan
secara mekanis, dapat di
Alat Bahan Lokasi Pekerjaan jelaskan sebagai berikut
- Bar bender - Besi beton BJTD 24 & BJTD 40 dibawah ini.
- Bar cutter - Kawat beton
- Meteran - Beton decking Lower Ground Pemotongan secara manual
-Tang
Pekerjaan pemotongan baja
- Genset
31 BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON
Dalam lembar beugstaat mengetangahkan : Batang-batang berdiameter sampai dengan 12 mm akan dipotong
dengan gunting menurut kepanjangannya. Diameter yang lebih besar (
- Jenis struktur (balok, kolom, lantai dsb)
> 12 mm ) dipotong dengan gunting blokyang diletakkan di atas
- Lokasi / elevasi
sebuah balok kayu.
- Referensi penulangan dari gambar apa
- Bentuk / skets pembengkokan
Pemotongan dilakukan batang per batang, ukuran bagian yang
- Kode
tercantum pada daftar pembengkokan ditandai dengan kapur tulis
- Type baja tulangan dan diameternya
setelah itu, diangkat oleh pekerja dari lokasi penyimpanan ke meja
- Panjang batang
pembengkokan, batang yang sepadan (sama-sama kualitas baja,
- Jumlah, unit dan jumlah total
diameter dan kepanjangannya) dibundel dan diberi label, selanjutnya
- Panjang sisanya
Lokasi Penyimpanan
Penyimpanan terpisah
Gunting blok
BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON 32
Pembundelan dan
pemberian label yang
sepadan
33 BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON
Identifikasi dan penyiapan alat pembengkok tulangan manual B. Pembengkokan
maupun mekanik
Dalam pembengkokan, digunakan meja
Indentifikasi dan penyiapan peralatan yang diperlukan untuk pembeng- pembengkok terbuat dari balok kayu. Di atas
kok tulangan manual disiapkan. Meja kerja dengan mal pembengkok meja pembengkok terdapat sebuah pelat
sudah diletakkan plat pembengkok dan pasak-pasak besinya. Kunci pembengkok dengan dua pasak besi kecil
penekuk dari berbagai ukuran, dan pembengkok tulangan mekanis yang dipakukan atau disekrup.
disiapkan bar bender diameter 20 mm keatas.
contoh :
minggu pertama harus menyelesaikan pekerjaan pembesian dengan
volume 26.716 kg. Misalnya pada rencana kerja mingguan tertera pada
pekerjaan plat lantai seperti berikut ini : a. Cara Membengkokan Besi Beton
Membengkokkan besi dengan mengguna-
Bekisting : 210m2
kan kunci besi, dari ukuran kecil sampai
Pembesian : 26.716kg
besar. Kunci besi perlu ditamba sambungan
Pengecoran : 80m2
pipa, agar dalam membengkokan menjadi
lebih ringan. Membengkokkan besi beton
dilakukan satu per satu pada setiap beng-
kokannya, batang per batang.
BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON 34
Lubang untuk
Skrup / pendimeja
35 BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON
b. Toleransi pada pemotongan dan pembengkokan. c. Kait dan pembengkokan
Pembuatan kait – kait pada batang tulangan dapat berupa
kait penuh, kait miring atau kait lurus. Dalam hal pembuatan
kait ini maka agar memperhatikan ketetapan sebagai berikut :
BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON 36
Kait miring Kait Miring pada sengkang
e. Pembengkokan secara mekanis
Mesin pembengkok. Pelat-pelipat tetap ditukar dengan
pelat-pembengkok yang digerakkan oleh arus listrik. Keun-
tungan dari mesin pembengkok ini adalah beberapa
batang-batang dapat dibengkok sekaligus. Bisa diatur
dengan mudah.
Pembengkokan
tulangan
Mesin pembengkok
37 BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON
Membengkokkan besi beton dengan mesin (tenaga listrik) mempunyai Pembuatan daftar besi beton hasil
keuntungan : pembengkokan
- Dapat membengkokkan besi diameter besar.
Besi beton yang telah dikelompokkan, diberi
- Beberapa batang (ditumpuk) dapat dibengkokkan sekaligus
label sesuai fungsinya misal balok lokasi A,
- Lebih cepat
lantai lokasi B, kemudian dibuat
- Bentuk bengkokan lebih seragam
daftar besi beton yang telah dibengkok.
Cara
membengkokan
besi beton PERAKITAN BESI BETON
dengan mesin
Keterangan : 4 = Penahan
2. Perakitan langsung ditempat pemasangan-
1 = Piringan baja dengan as vertikal 5 = Batang besi beton nya
2 = Pin 6 = Pin as tengah
3 = Lubang untuk pin 3. Perakitan di pabrik, kemudian dibawa ke
tempat pemasangan
Pengelompokan besi beton yang sudah di potong
Setelah pembengkokan, baja beton dikelompokkan sesuai fungsinya,
misal untuk balok L1-2 CD. Tulangan pokok diikiat dan diberi label sesuai
kode pada lembaran bestaat, demikian juga sengkang dan steknya.
Besarnya ikatan disesuaikan dengan alat angkatnya.
BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON 38
Gambar kerja tulangan besi beton Perakitan dengan cara langsung merakit tulangan yang
sudah dibengkok dan dipotong tersebut ketempat
Gambar kerja tulangan merupakan pedoman untuk perak-
pemasangannya
itan tulangan dan perlu dipahami secara cermat dan teliti
Pemotongan dan perakitan dilakukan di pabrik, kemu-
Penyiapan tulangan besi beton dian dibawah ke tempat pemasangan.
Besi beton yang sudah dibendel dan diberi label dibawa
2. Pemasangan tulangan
ketempat perakitan.
Cara Pelaksanaan pemasangan tulangan agar diperhatikan
Cakar ayam atau tahu beton dibuat dan dibawa ketem- hal-hal seperti dibawah ini :
pat pemasangan.
39 BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON
3. Toleransi pada pemasangan tulangan a. Pengikatan baja beton
Pemasangan tulangan dipakai toleransi sebagai berikut : Beberapa bentuk dan cara pengikatan
anyaman baja beton antara lain :
Terhadap kedudukan diarah ukuran struktur yang terkecil, toleransi
sebesar ± 6 mm untuk ukuran 60 cm atau kurang dan sebesar ± 12 a. Silang cocok untuk menghubungkan
mm untuk ukuran lebih dari 60 cm. batang-batang bersilangan pada plat
lantai dll.
Terhadap kedudukan bengkokkan diarah memanjang, toleransi
sebesar ± 50 mm dan untuk kedudukan bengkokkan akhir dari b. Lingkar dan silang, sama dengan A,
batang, toleransi sebesar ± 25 mm dengan syarat tambahan bahwa tetapi untuk diameter yang lebih besar.
tebal penutup beton diujung batang harus memenuhi yang di syarat-
Terhadap kedudukan dari sengkang – sengkang. Lilitan – lilitan spiral d. Lingkar dan sadel. Sama dengan D,
dan ikatan – ikatan lainnya, toleransi sebesar ± 25 mm tetapi untuk diameter tulangan yang
lebih besar.
Apabila ada pipa – pipa atau benda-benda lain yang direncanakan
menembus beton atau ditanam dibeton, maka tulangan tidak boleh e. Silang ganda untuk ikatan extra kuat
dipotong dan tidak boleh digeser tempatnya lebih jauh dari toleransi
BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON 40
PUSBIN KPK 2014
41 BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON
PUSBIN KPK 2014
NOTE : Rebar caps must be placet over
any protruding rebar ends to protect
personnel (an OSHO requirement) from
iniuries.
BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON 42
b. Tulangan Balok Penganyaman tulangan sangkar balok dan kolom pada
lokasi pemotongan / pembengkokan.
Metode kerja 1
Untuk batang atas 30 a 40 kali diameter batang. Dengan jarak dari penahan jarak di batang yang terdekat
kurang dari 300 mm.
Dua buah per m2 bekisting atau lantai kerja.
43 BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON
Bila syarat minimal ini dialihkan ke dalam persyaratan praktek, maka Sebelum menurunkan rangkaian tulangan
jumlah penahan jarak untuk balok berlaku sebagai berikut : pada kedudukannya. Lakukan langkah-lang-
Bagian bawah balok : kah sebagai berikut :
Diameter rata-rata batang bagian bawah a. Pasang ganjal beton/ batu tahu yang
≤ 10 mm : 2 per m lajur balok tebal 2 1/2 – 3 cm pada tulangan bawah
> 10 mm : 1 per lajur balok pada jarak-jarak tertentu tiap 60 – 70
cm. Pengikatan harus kuat agar ganjal
Bagian sisi balok : beton itu tidak jatuh dan pasanglah pada
Ketinggian ≤ 300 mm : 1 per m lajur bidang sisi kedua sisi bawah.
Ketinggian > 300 mm : 2 per m lajur bidang sisi
b. Pada sisi tegak / bidang sisi kiri kanan
BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON 44
PUSBIN KPK 2014
Tulangan dengan sengkang spiral.
Tulangan dengan penyetabil sengkang spiral juga dipergu-
nakan untuk menahan momen puntir pada beton.
45 BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON
Balok luiffel Penganyaman tulangan lantai di pekerjaan
Dipasang pada bangunan yang jarak tembok diatas pintu tinggi hingga
kemungkinan akan membasahi pintu, dipasang menjorok keluar. Tulan-
gan tambahan yang dipasang membujur sekeliling pada jarak yang sama
gunanya untuk menahan tegangan puntir.
Balok luiffel
Dipasang pada bangunan yang jarak tembok diatas pintu tinggi hingga
kemungkinan akan membasahi pintu, dipasang menjorok keluar. Tulan-
gan tambahan yang dipasang membujur sekeliling pada jarak yang sama
gunanya untuk menahan tegangan puntir.
Metode kerja 1
Jumlah pengikatan tergantung dari diameter
Pada tulangan lantai, awal mulanya penganyam akan melakukan
tulangan dan lebar jaring tulangan. Untuk
pengukuran. Jarak sumbu ke sumbu tulangan ditandai pada bekisting
tulangan bawah berlaku :
dengan menggunakan kapur tulis. Setelah tulangan lapis pertama
dipasang, tulangan lapis kedua dapat dipasang pula. Kemudian Seluruh persilangan pada ujung-ujung;
lapisan tulangan pertama dan kedua dipasang berurutan, selanjutnya untuk persilangan yang lain, tiap jarak
seluruh persilangan tulangan atau sebagiannya diikat secara ikatan sumbu ke sumbu 50 kali diameter
silang. batang, tetapi paling sedikit satu pada
tiap selang persilangan.
BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON 46
Demikian kebutuhan jaringan atas, awal mulanya dipasang Suport tradisional
Suport (ganjalan-ganjalan).
Suport tradisi
Suport gelegar
Ф8
Ф 10
Tebal lantai
≤ 140 mm
47 BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON
Jumlah dari suport (n) per m2, besarnya tergantung daripada garis tengah Suport rak atau garis digunakan untuk
batang-bawah dari jaring atas фk : lantai-lantai yang lebih tebal dari 400 mm,
tergantung dari ketinggiannya suport ini
фk ≤ 10 mm n=2 dibuat dari baja beton atau baja profil.
фk> 10 mm ≤ 16 mm n=1 Suport tradisional dipasang pada lapisan
фk> 16 mm n = 0,5 teratas dari jaring bawah. Pada sederetan
suport ini dihubungkan dengan batang jaring
atas dari bagian lapis bawah dan batang ini
Suport gelegar digunakan sebagai pengganti suport tradisional dengan diikat keras dengan suport secara ikatan
batang tulangan bantu. Suport gelegar ini diprabrikasikan. Dengan cara silang.
sengkang sisi tidak disamakan, maka ini dapat dipakai sebagai pedoman
untuk tiga macam ketebalan lantai. Batang-batang bawah lainnya dibagikan di
BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON 48
Batang-batang bagian jaring atas di seluruh persilangan Metode Kerja 2
harus saling diikat satu sama lain. Bila batang-batang bagian
jaring atas ditumpu oleh suport gelegar yang letaknya tegak Kita akan bicarakan dua macam pelat, yaitu :
lurus terhadap batang bawah bagian jaring atas, ini boleh 1. Pelat type 1, misal pelat lantai dasar (bilamana memer-
menyimpang. Pada batang-batang dipersilangan yang lain lukan pembesian), yakni pelat yang terletak di atas
paling sedikit harus diikat berselang satu sama lain. tanah dasar.
Setelah tulangan lantai selesai dikerjakan, dipasang penahan 2. Pelat type 2, misal pelat lantai tingkat
jarak yang dibutuhkan untuk penutup beton. Penahan jarak
disarankan memakai blok kecil beton. Jumlah penahan jarak
minimal dua per m2 bekisting atau lantai kerja.
49 BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON
Cara pemasangan :
a. Pasang dulu pembesian bagian bawah, perhatikan tanda-tanda Ganjal beton untuk pelat sesuai petunjuk pelak-
pembesian mana lapis bawah dan mana lapis keduanya. Biasanya sanaan dapat diambil 1,5 – 2 cm tebal atau
arah pendek yang paling bawah. lebih (lihat gambar rencana).
d. Pasang besi kaki ayam pada jalur yang telah ditentukan agar jarak dan
letak besi atas dalam kedudukan yang benar. Kaki ayam agar Mengenai pemasangan pembesian untuk lantai
dipasang pada persilangan pembesian. tingkat :
e. Pasang besi atas pada arah pendek di atas kaki ayam, setelah itu Pada dasarnya sama dengan lantai dasar,
letakkan besi arah pendek antar dua kaki ayam menurut jumlah yang hanya pada pembesian lantai pelat (tingkat)
telah ditentukan. banyak / berjenis-jenis bentuknya. Pada
bagian tengah, pembesian bagian atas
f. Setelah itu, pasang besi arah panjang sebagai lapis terakhir dari pelat pada umumnya kosong pada arah panjang
itu. maupun pendek.
h. Pasang ganjal beton/ batu tahu untuk menjaga jarak pembesian paling
bawah dan kayu acuan (bekisting).
BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON 50
Ada empat jenis bentuk besi menurut kebutuhan, yaitu: Catatan :
I = Bentuk berbengkok, simetri ditengah Sebelum memasang tulangan pelat lantai dasar maupun
II = Bentuk lurus panjang dengan kait di ujungnya tingkat, sebaiknya menyelesaikan tulangan / pembesian
III = Bentuk lurus pendek, buat pinggir balok dahulu.
IV = Bentuk lurus, dipasang untuk menahan kerut bila
Contoh denah pembersihan pelat lantai
bentang plat panjang 6 – 7 m’.
Cara pemasangan :
a. Besi bawah sama dengan pelat dasar, karena bentukn-
ya ranjangan, hanya saja pemasangan berseling satu.
51 BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON
Tulangan plat beton dengan sistem tulangan pokok dan tulangan pembagi
(Perlu dipikirkan bahwa pada beton bersih,
’oil crayon’ berwarna kuning atau biru pada
bekisting akan luntur dan setelah beton dicor
selalu terlihat. Karena itu gunakan senantiasa
kapur tulis agar selalu dapat dihapus dengan
mencuci).
BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON 52
Tulangan Dengan petunjuk untuk tulangan lantai, berlaku pula untuk
pembantu
tulangan dinding yakni batang-batang melalui pinggiran
seluruh persilangan harus diikat satu sama lain. Pada dinding
yang menjulang perlu dipakai perancah. Untuk mengatur jarak
yang diisyaratkan dari tulangan dalam dan luar, maka diguna-
kan sambungan berbentuk – U.
e. Tulangan Kolom
53 BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON
ada. Setelah pengikatan selesai dilakukan penandaan jarak sumbu ke Dapat masuk dengan baik pada silangan
sumbu batang-batang sengkang. Mula-mula sengkang teratas diikat, balok yang biasanya didaerah silangan ini,
kemudian sengkang-sengkang yang lain dari sebelah atas ke bawah. besi sangat padat.
Suatu perancah bantu biasanya dibutuhkan untuk pemasangan sengkang Stek diatas pelat berada pada sisi dalam
dan serentak dapat dimanfaatkan sebagai penunjang batang-batang. tulangan kolom, hingga tidak perlu mem-
Ketika pengikatan sengkang secara sambungan sadel untuk tiap sengkang, bengkok diatas pelat.
(pada batang-batang sudut dan batang-batang yang lain dengan sengkang
lain secara sambungan silang), penahan jarak dipasang pula. Minimal Untuk gedung bertingkat banyak sambungan
jumlah penahan jarak yaitu : satu per m lajur bidang sisi. Untuk kolom bulat tulangan kolom lebih baik diletakkan ditengah
atau kolom berukuran besar, minimal dua per m2 bekisting. ketinggian diantara kedua lantai.
Setelah selesai pengecoran pelat & balok dan setelah selesai pengukuran
kembali posisi/kedudukan kolom dengan membuat tanda-tanda as, maka
perlu dibetulkan dulu kedudukan stek kolom agar kedudukan pembesian
kolom baik. Membuat tulangan kolom sebaiknya ujung yang masuk pelat
ditekuk sedikit dengan tujuan :
BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON 54
Stek ditekuk ke arah dalam agar tulangan kolom duduk pada e. Pasang batu tahu / ganjal beton dulu, sebelum dipasang
kedudukan yang sebenarnya. Pasang tulangan kolom dan acuan.
sengkangnya. Sementara tukang batu membuat kepala
kolom setinggi 5 cm. f. Bersihkan bagian diatas kepala kolom dari kotoran-koto-
ran, kawat ikat dan sebagainya.
Membuat tulangan kolom sebaiknya ujung yang masuk pelat
ditekuk sedikit dengan tujuan :
d. Kait sengkang agar dipasang berseling-seling, tidak b. Beton tahu / cakar ayam dibuat sesuai spesifikasi yang
pada kedudukan sama. telah ditentukan
55 BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON
c. Beton tahu / cakar ayam diikat dan dipasang pada rangka penulangan Pemeriksaan hasil perakitan tulangan
besi beton sesuai jarak dan jumlah yang telah ditentukan
a. Pemeriksaan
d. Nama yang umum dipakai : Pemeriksaan baja beton dilakukan dalam lima
- Ganjal dari baja : kaki ayam / cakar ayam jenis, yaitu :
- Beton dekking : tahu beton Pada saat penerimaan baja beton
Pada penyimpanan sebelum dibengkok
Selimut Beton Gambar pembengkokan dan Pemotongan
Selimut beton adalah beton yang melindungi baja beton dari pengaruh (bestaat)
cuaca, kemungkinan korosi maupun pengaruh panas / kebakaran. Pada saat dipotong / dibengkok
Tebal selimut beton tergantung dari fungsi struktur beton itu sendiri. Pada saat dirakit
Apabila tidak ditentukan dalam spesifikasi, maka tebal selimut beton
BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON 56
Periksa secara visual, apakah terjadi korosi atau pengelu- Periksa gambar pembengkokan berdasarkan gambar
pasan dan sebagainya. kerja yang telah disetujui.
Periksa kelurusan dan keseragaman ukuran, karena Hitung jumlah baja beton yang akan dikerjakan.
produk tertentu kadang-kadang memiliki ukuran yang
berbeda antara ujung dan tengahnya. Periksa baja beton ekstra yang harus dikerjakan dan minta
persetujuan ke pengawas termasuk beban pembayarann-
Penyimpanan baja beton sebelum dibengkok : ya.
Penyimpanan baja beton bebas dari tanah dan tertumpu Periksa, apakah bestaat yang sudah disetujui direksi sama
balok atau yang sejenis. dengan yang dikirim ke tukang potong / bengkok
Perlindungan terhadap pengaruh cuaca apakah memakai Periksa jumlah dan panjang batang lonjoran yang akan
atap atau cukup dengan ditutup terpal. dipotong.
Gambar pembengkokan dan pemotongan (bestaat) : Luruskan baja beton yang akan dipotong dengan alat
pelurus.
Siapkan gambar kerja penulangan yang telah disetujui.
Periksa, apakah panjang dan bentuk bengkokkan sesuai
Pelajari penandaan / kode dari tulangan dengan bestaat
57 BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON
Periksa jari-jari bengkokkan apakah sudah sesuai persyaratan Periksa selimut betonnya, termasuk jenis
dan jarak ganjal / beton dekking nya dan
Periksa bentuk kait-kait ketepatan elevasi tulangan atas.
Batang - batang perbagian struktur dibundel dan diberi label yang mudah Periksa tempat-tempat pertemuan.
dilihat.
Periksa sambungan - sambungannya,
Lokasi penyimpanan mudah dikunjungi dan dapat dengan mudah untuk apakah cukup overlappingnya.
manuver peralatan angkut dan peralatan angkat.
Periksa sambungan lasnya.
Sisa potongan yang tak terpakai harus dikeluarkan dari tempat pemoton-
gan maupun pembengkokan. Periksa pemasangan alat penyambungnya
Periksa mutu dan jenis baja yang dipakai. Setelah dilaksanakan pemeriksaan oleh
Konsultan / Direksi Lapangan, maka hasil
Periksa bentuk bengkokkan pemasangan / penyetelan pembesian /
penulangan beton dianggap benar dan
Periksa diameter, panjang dan jarak tulangan maupun sengkang serta pekerjaan beton siap untuk dicor.
jumlahnya.
e. Sambungan besi beton / stek Kesalahan – kesalahan dalam pekerjaan ini dapat meng-
akibatkan hal-hal yang tidak diinginkan : cacat konstruksi
f. Posisi besi beton (berubah letaknya atau tidak) kegagalan konstruksi yang dapat membahayakan.
59 BAB IV
PEKERJAAN PENULANGAN BESI BETON
BAB V
PUSBIN KPK 2014
Pekerjaan pembersihan dan Identifikasi lingkungan kerja yang akan dibersihkan.
PENYIAPAN perapihan lingkungan kerja atau
house keeping merupakan salah Ada 4 lokasi lingkungan kerja yang akan diidentifikasi yaitu :
PEKERJAAN
satu pekerjaan K3 yang terpent-
PEMBERSIHAN a. Lokasi penyimpanan besi beton.
ing. Dengan lingkungan kerja
dan PERAPIHAN yang rapih dan bersih, maka para b. Lokasi workshop tempat pemotongan dan pembeng-
LINGKUNGAN pekerja dapat bekerja dengan kokan besi beton.
KERJA aman dan nyaman serta mencip-
takan lingkungan kerja yang c. Lokasi akses kerja.
sehat.
d. Lokasi tempat perakitan dan pemasangan penulangan
Identifikasi dan penyimpanan besi beton
61 BAB V
PEMBERSIHAN DAN PERAPIHAN LINGKUNGAN KERJA
4. Lubang yang ada harus ditutup dan diberi tanda yang jelas, agar
pekerja tidak terperosok kedalam lubang.
5. Material dan peralatan yang berada jalur lalu lintas pekerja harus
disingkirkan
7. Akses kerja yang licin harus dihindari, jika akses kerja dalam kondisi
licin segera diperbaiki sampai benar-benar aman.
10. Akses yang terjal/ curam harus dibuatkan tangga (stairway) yang
memadai.
11. Aliran listrik yang melewati akses kerja harus diberi proteksi yang
diberi tanda.
12. Jalan masuk, pintu darurat dan akses kerja lainnya harus dijaga dan
dipelihara dengan baik.
BAB V
PEMBERSIHAN DAN PERAPIHAN LINGKUNGAN KERJA 62
Berikut dilampirkan ketentuan-ketentuan K3 pada pekerja 7. Membuat plafform untuk pekerja, alat dan bahan yang
yang bekerja di ketinggian : cukup kuat dan aman. Tepi plafform harus diberi railling/
pagar pembatas yang kuat/ mampu menahan dorongan
minimal 100 kg.
Bekerja di Ketinggian
8. Menempatkan peralatan atau bahan kedalam kanton/
1. Melakukan identifikasi potensi bahaya semua peker-
wadah agar tidak mudah jatuh.
jaan yang berada di ketinggian dan hasilnya dicatat.
9. Menutup lubang yang berukuran lebih besar dari telapak
2. Merencanakan pengendalian terhadap kemungkinan
kaki dengan bahan yang cukup kuat.
resiko yang akan terjadi (risk control) dan mencatat
hasinya.
10. Membersihkan plafform yang licin sehabis hujan dan
63 BAB V
PEMBERSIHAN DAN PERAPIHAN LINGKUNGAN KERJA
15. Tidak diperkenankan meninggalkan pekerjaan dalam keadaan Pengumpulan peralatan dan
bahan yang terpasang mudah terlepas dan peralatan serta bahan perlengkapan kerja
dipastikan sudah tersimpan rapi di kantong.
Sebelum meninggalkan pekerjaan pada hari
itu, peralatan dan perlengkapan kerja diiden-
Identifikasi dan penyimpanan perlengkapan APD untuk pembersihan tifikasi dan dikumpulkan, meliputi :
lingkungan kerja.
Alat Manual
Perlengkapan APD untuk pembersihan lingkungan kerja perlu diidenti-
fikasi dan disiapkan dengan baik. a. Alat ukur / meteran
Perlengkapan APD tsb antara lain :
b. Sigmat
a. Pelindung kepala - helm
BAB V
PEMBERSIHAN DAN PERAPIHAN LINGKUNGAN KERJA 64
Alat Mekanis Perlengkapan 2. Memastikan, bahwa semua perkakas tangan hanya diper-
gunakan oleh personil yang kompeten.
a. Bar bender a. Meja dengan mal pembengkok
3. Pegangan pada semua perkakas tangan harus terpasang
b. Bar cutter b. Standar penyangga secara cermat dan terikat secara kuat.
Daftar peralatan dan perlengkapan kerja selalu harus dibuat 4. Penggunaan alat pelindung diri (APD) yang sesuai dengan
agar tidak ada peralatan yang ketinggalan di lokasi atau jenis perkakas tangan yang dipergunakan, seperti : sarung
hilang. tangan, kaca mata pelindung, helm, dan sepatu bot.
65 BAB V
PEMBERSIHAN DAN PERAPIHAN LINGKUNGAN KERJA
11. Semua perkakas tangan yang menggunakan aliran listrik sewaktu
digunakan harus terlindung dari percikan air dan dijaga terhadap Pembersihan Lingkungan
bahaya lainnya yang dapat menimbulkan hubungan arus pendek atau dan Sisa Material
tersengat aliran listrik.
Pembersihan lingkungan kerja dan
12. Kabel listrik diusahakan tidak ada sambungan, jika ada sambungan pembersihan dari sisa material yang tidak
kabel listrik harus di solasi hingga benar-benar terlindung dan ditempat- terpakai dari lingkungan kerja sangat penting
kan di daerah yang aman dan rapi. agar pada tahapan kerja berikutnya atau
pada hari kerja berikutnya.
13. Menyimpan semua perkakas tangan di tempat yang aman dan rapi, bila
perlu dibuatkan wadah atau tempat tersendiri. Pembersihan lingkungan kerja
BAB V
PEMBERSIHAN DAN PERAPIHAN LINGKUNGAN KERJA 66
Kebersihan & Kerapihan (house keeping) mudah dijangkau oleh petugas kebersihan dan jaraknya
cukup jauh dari tempat kerja.
1. Tempat kerja, tangga kerja, lorong-lorong tempat
orang bekerja yang sering dilalui, harus diberikan 6. Sampah yang menimbulkan bau atau berasal dari bahan
penerangan yang cukup sesuai dengan kebutuhan. organik, segera disingkirkan.
2. Semua tempat kerja harus mempunyai ventilasi atau 7. Petugas kebersihan harus memakai alat pelindung diri
lubang angin yang cukup, sehingga dapat mengurangi yang sesuai seperti : masker penutup hidung, sarung
terhadap bahaya, pengap, ruangan panas, debu, uap, tangan dari bahan karet, safety shoesdan helm.
asap dan bahaya lainnya.
8. Menjaga dan memelihara semua peralatan, bahan-ba-
3. Menunjuk petugas kebersihan, yang bertugas melaku- han, bangunan dalam keadaan bersih dan tertib.
67 BAB V
PEMBERSIHAN DAN PERAPIHAN LINGKUNGAN KERJA
13. Semua personil dan pekerja diwajibkan
untuk menyingkirkan paku yang bersera-
kan, kawat yang menonjol, potongan logam
yang tajam dan bahan lainnya yang mem-
bahayakan dari tempat kerja.
BAB V
PEMBERSIHAN DAN PERAPIHAN LINGKUNGAN KERJA 68
Bekerja di Ruang Terbatas (confined space)
1. Melakukan identifikasi tempat kerja yang termasuk
confined space.
Confined space adalah area kerja yang :
69 BAB V
PEMBERSIHAN DAN PERAPIHAN LINGKUNGAN KERJA
3. Sebelum mulai bekerja di ruang terbatas (confined
space) harus mendapat ijin tertulis dari pengawas atau
orang yang ditunjuk.
BAB V
PEMBERSIHAN DAN PERAPIHAN LINGKUNGAN KERJA 70
Pengumpulan sisa material
Khusus untuk pekerjaan penulangan besi beton, sisa
material besi beton yang tidak terpakai harus dikumpulkan
ditempat yang telah ditentukan karena besi beton tsb
masih ada nilainya dan kemungkinan masih dapat diman-
faatkan lagi.
71 BAB V
PEMBERSIHAN DAN PERAPIHAN LINGKUNGAN KERJA
Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum no.
Kep.174/Men/1986, no. 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan kerja pada tempat kegiatan
konstruksi