Anda di halaman 1dari 4

PETUNJUK TEKNIS

PEMASANGAN INFUS

OLEH

Ns. FITRIMAYENI, S.Kep

PUSKESMAS MUARA KIAWAI

TAHUN 2019
CARA PEMASANGAN INFUS

 Prosedur pemasangan infus sesuai SOP

Pastinya kita sebagai tenaga kesehatan maupun masyarakat tidak asing lagi dengan kata-
kata infus karena pasti semua pernah melihat infus setiap kali anda ke rumah sakit. Infus
yaitu suatu tindakan pemasangan selang yang dihubungan ke pembuluh darah tepatnya
pembuluh darah vena guna memenuhi kebutuhan kebutuhan nutrisi, cairan dan elektrolit.
Infus set juga ada 3 jenis yaitu infus set makro, mikro dan transfusi.

 Indikasi pemasangan infus

 Kekurangan cairan dan eletrolit (adanya tanda-tanda dehidrasi)

 Anoreksia (tidak nafsu makan)

 Pasien tidak sadar

 Bahaya pemasangan infus

 Perdarahan

 Resiko infeksi

 Plebitis

 Tujuan pemasangan infus

 Mengganti/mempertahankan cairan tubuh yang hilang

 Hemostasi (keseimbangan asam basa)

 Transfusi darah

 Sebagai alternatif dalam pemberian obat

 Serta memperbaiki komponen darah


 Acuan dalam pemilihan vena

 Sebaiknya gunakan vena distal dahulu

 Pasang di lengan pasien yang tidak jarang dipakai/tidak dominan

 Sangat disarankan untuk memilih vena yang besar

 Pilih area pemasangan yang tidak mengganggu prosedur pengobatan ataupun


pembedahan yang akan direncanakan

 Palpasi/raba vena untuk mengetahui kondisi vena

 Usahakan vena tidak didekat daerah persendian

 Jenis-jenis vena yang tidak patut di infus

 Vena yang sebelumnya sudah digunakan

 Vena yang telah infiltrasi atau plebitis

 Vena yang kaku atau keras

 Vena pada bagian kaki karena sirkulasi lamat dan sering terjadi komplikasi

 Vena yang dekat area infeksi.

 Alat-alat yang diperlukan

 Infus set

 Kapas alkohol

 Aboket sesuai ukuran

 Perlak

 Torniquet

 Hand scoon

 Plester

 Gunting plester

 Near baken (bengkok)


 Jenis-jenis cairan infus

 Cairan resusitasi berupa kristaloid (isotonik, hipotonik, hipertonik seperti RL, NaCl,
dan lain-lain) dan koloid (albumin) guna mengganti kehilangan akut/mendadak.

 Cairan rumatan/pemeliharaan berupa elektrolit dan nutrisi guna memelihara


keseimbangan biasanya dilakukan setelah mengetahui balance cairan klien

 Cara pemasangan infus

o Salam, perkenalkan diri, menjelaskan TWT (tempat, waktu dan topik)

o Inform consent, cuci tangan

o Siapkan infus set serta cairan infus yang sudah disambungkan dengan selang infus
guna mempermudah saat pemasangan infus nanti

o Cari pembuluh darah vena yang tampak atau jelas oleh mata agar mudah dilakukan
infus, sangat disarankan jangan melakukan infus dibagian vena yang bercabang atau
tidak lurus.

o Pasang perlak, pakai hand scoon lalu oleskan kapas alkohol pada daerah yang akan di
infus, pasang torniquet.

o Lalu tangan kiri memegang tangan klien yang akan di infus dengan menekan bagian
atas vena agar vena tidak lari.

o Tusuk vena secara perlahan jika sudah dirasa masuk tarik sedikit bagian jarum dari
aboket lihat jika ada darah yang keluar berarti infus masuk, selanjutnya jarum pada
aboket tetap ditarik sedikit dan masukkan aboket secara perlahan lalu sambungkan
dengan selang infus alirkan tetesa infus

o Fiksasi dengan plester, tuliskan tanggal pemasangan infus dan atur tetesan infus.

o Evaluasi subjektif (tanyakan respon klien) dan objektif (infus sudah terpasang), RTL
(instruksikan kepada klien kurangi pergerakan pada tangan yang di infus agar infus
tidak cepat rusak atau macet) dan kontrak selanjutnya (jelaskan kepada klien
mengenai kontrak waktu, tempat dan tujuan selanjutnya).

CATATAN PENTING :

Sebelum dilakukan pemasangan infus sebaiknya lihat tanggal kadaluarsa infus set dan
cairan infus. Setelah dilakukan pemasangan infus lihat apakah adanya pembengkakan
dan tanyakan kepada klien apakah merasakan nyeri disekitar infus bisa jadi adanya
robekan pada pembuluh darah vena. Sebaiknya infus diganti minimal 3 hari sekali dan
juga cari tempat pemasangan infus (pembuluh vena) yang baru.

Anda mungkin juga menyukai