Anda di halaman 1dari 212

MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

MODUL STATISTIKA I

LEMBAR PENGESAHAN MODUL PRAKTIKUM STATISTIKA I


SEMESTER GENAP 2012
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PADJADJARAN

Disusun Oleh:

Tim Asisten Dosen Statistika FE UNPAD

Mengetahui dan Menyetujui,


Ketua Program Studi ESP UNPAD

Dr. Mohammad Fahmi, S.E., M.T.


NIP. 197312302000121001

NB : Dimungkinkan terjadinya kesalahan pengetikan soal dan jawaban


MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmaanirrahiim
Assalamu‟alaikum Wr. Wb,
Alhamdulillahirabbil‟alamin. Puji Syukur penyusun ucapkan atas segala
Rahmat dan Karunia-Nya yang tidak henti-hentinya diberikan sehingga akhirnya
kami dapat menyelesaikan Modul Praktikum Statistika I 2012 ini dengan sebaik-
baiknya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan modul ini. Penyusun berharap semoga modul ini dapat bermanfaat dan
memberikan kontribusi aktif terhadap dunia akademis.
Akhir kata, tidak ada gading yang tak retak, kesempurnaan hanya milik Allah
SWT, penyusun menyadari bahwa penyusunan modul ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penyusun nantikan demi
perbaikan modul ini ke arah sempurna.
Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Irsyad Sarah Yusti

Meisa Ditha Tiara Yessica

Hamdi Ardina Yasyir

Nina Kore Heni


MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

DAFTAR ISI

DISTRIBUSI FREKUENSI 1

UKURAN GEJALA PUSAT 29

UKURAN DISPERSI 59

ANGKA INDEKS 94

ANALISIS DERET BERKALA 110

PELUANG 142

DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS 163

DISTRIBUSI NORMAL DAN PENDEKATAN DISTRIBUSI BINOMIAL OLEH

DISTRIBUSI NORMAL 190

APPENDIX 205
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

DISTRIBUSI FREKUENSI

Ringkasan Teori

Seringkali data yang telah tertumpuk tersedia dalam jumlah yang sangat besar
sehingga kita mengalami kesulitan untuk mengenali ciri – cirinya. Oleh karena itu,
data yang jumlahnya besar perlu ditata atau diorganisir dengan cara meringkas data
tersebut kedalam bentuk kelompok data sehingga dengan segera dapat diketahui
cirinya dan dapat dengan mudah dianalisis sesuai dengan kepentingan kita.
Pengelompokan data tersebut dilakukan dengan cara mendistribusikan data dalam
kelas atau selang dan menetapkan banyaknya nilai yang termasuk dalam tiap kelas
yang disebut frekuensi kelas, Suatu pengelompokan atau penyusunan data menjadi
tabulasi data yang memakai kelas – kelas data dan dikaitkan dengan masing – masing
frekuensinya disebut distribusi frekuensi atau Sebaran frekuensi

Bagian Distribusi Frekuensi

1. Kelas ( Class )
Pengelompokan individu atau item dari data ( Class ) yang diobservasi
kedalam batas – batas nilai tertentu

2. Batas kelas ( Class limit )


Bilangan – bilangan yang membatasi kelas – kelas ( class limit ) tertentu, yang
memiliki 2 macam pengertian:
a. Batas Kelas / ujung kelas ( State Class Limit ) yaitu bilangan -
bilangan yang tertera didalam suatu distribusi frekeuensi yang
membatasi kelas – kelas tertentu yang terdiri dari

1
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

i. Batas bawah kelas / Ujung bawah kelas (Lower State Class


limit/ LCL)
Adalah bilangan yang paling kecil yang membatasi kelas
tertentu
ii. Batas atas kelas/Ujung atas kelas (Upper State Class limit/
UCL)
Bilangan yang paling besar yang membatasi kelas tertentu
b. Batas kelas sebenarnya / Tepi kelas ( Class Boundaries ) yaitu
bilangan – bilangan yang membatasi antara tiap dua kelas yang
berurutan, yang terdiri dari :
i. Batas bawah kelas sebenarnya/tepi bawah kelas ( Lower Class
Boundaries / LCB )
Bilangan yang diperoleh dari rata-rata ujung atas kelas
sebelumnya dengan ujung bawah kelas yang bersangkutan
ii. Batas atas kelas sebenarnya/tepi atas kelas ( Upper Class
Boundaries / UCB )
Bilangan yang diperoleh dari rata-rata ujung atas kelas yang
bersangkutan dengan ujung bawah kelas yang berikutnya

3. Panjang kelas /Lebar kelas / Ukuran Kelas ( Class interval / Class Size ) 
Ci
Bilangan – bilangan yang menunjukkan panjang / lebar / ukuran dari tiap –
tiap kelas yang diperoleh dengan cara mengurangkan batas bawah kelas
berikutnya dengan batas kelas yang bersangkutan

4. Frekuensi ( Frequency ) f
Angka yang menunjukkan banyaknya data individual yang terdapat dalam
satu kelas

2
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

5. Nilai tengah/ titik tengah/tanda kelas ( Midpoint / Class Mark )  X


Bilangan – bilangan yang dapat mewakili kelas – kelas tertentu yang
diperoleh dengan jalan atau cara merata – ratakan batas kelas yang
bersangkutan.

Nilai tengah =

Contoh soal :
Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Akhir Semester
Mata kuliah Statistika I
Batas kelas Tepi Kelas Nilai Tengah Frekuensi
23 – 27 22,5 – 27,5 25 2
28 – 32 27,5 – 32,5 30 4
33 – 37 32,5 – 37,5 35 15
38 – 42 37,5 – 42,5 40 21
43 – 47 42,5 – 47,5 45 31
48 – 52 47,5 – 52,5 50 35
53 – 57 52,5 – 57,5 55 46
58 – 62 57,5 – 62,5 60 11
63 – 67 62,5 – 67,5 65 12
68 – 72 67,5 – 72,5 70 3
Jumlah 180

LCL UCL LCB UCB Nilai tengah Σf f

3
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Tahapan untuk menyusun suatu distribusi frekuensi

Secara umum langkah – langkah yang diperlukan untuk membuat tabel distribusi
frekuensi adalah sebagai berikut :

1. Menyusun urutan (array) dari data yang di observasi


Array : data yang disusun berdasarkan urut - urutan
2. Tentukan nilai maksimum ( terbesar ) dan nilai minimum ( terkecil ) dari data
mentah, kemudian hitunglah sebaran / rentang/jangkauan/ Range dengan
menggunakan :

Rumus : R = Xmaksimum - Xminimum

3. Menentukan banyaknya kelas ( k ) dengan rumus Sturges


k= 1 + 3,322 Log N atau k = 1 + 3,322 log n
N = banyaknya anggota populasi; n = banyaknya anggota sampel

4. Menentukan panjang/lebar/ukuran dari tiap – tiap kelas dengan rumus


Ci merupakan blangan bulat yang mempunyai nilai kelipatan 3 atau 5 yang
Ci = = diperoleh dengan cara membulatkan ke atas dari hasil perhitungan

5. Menentukan batas – batas kelas serta memasukkan setiap individu/item dari


data yang diobservasi kedalam kelas yang bersangkutan
6. Menyusun suatu distribusi frekuensi secara jelas dan lengkap berdasarkan
tabel pada tahap 5

Macam – macam Grafik Distribusi Frekuensi

1. Histogram ( Hystogram )

4
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Suatu bentuk grafik distribusi frekuensi yang merupakan batang – batang


yang disusun secara berderet tanpa jarak yang menggambarkan tinggi
frekuensi tiap kelas

2. Poligon ( Polygon )
Suatu bentuk Grafik distribusi frekuensi yang merupakan garis patah – patah
yang menghubungkan titik tengah histogram tiap kelasnya

3. Ozaiv ( Ogive )
Suatu bentuk Grafik distribusi frekuensi yang merupakan garis patah – patah
yang menghubungkan tinggi frekuensi kumulatif dari tiap – tiap kelasnya.

5
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

4. Kurva Frekuensi ( Frequency Curve / Smoothing Curve)


Suatu bentuk Grafik distribusi frekuensi yang merupakan garis lengkung yang
juga merupakan penghalusan dari bentuk poligon sedemikian rupa sehingga
luas daerah dibawahnya sama dengan luas daerah dibawah poligon.

Macam – macam Distribusi Frekuensi

a) Distribusi Frekuensi Distrikyaitu distribusi frekuensi yang diantara tiap dua


kelas yang berurutan terdapat celah 1 unit / satuan
b) Distribusi Frekuensi Kontinu yaitu distribusi frekuensi yang diantara tiap
kelas yang berurutannya terdapat celah sebesar 0 atau bilangan yang
mendekati 0
c) Distribusi Frekuensi tertutup yaitu distribusi frekuensi yang seluruh batas
kelasnya dinyatakan dengan bilangan tertentu
d) Distribusi Frekuensi terbuka yaitu distribusi frekuensi yang tidak seluruh
batas kelasnya dinyatakan dengan bilangan tertentu, terdiri atas
a. DF terbuka atas
Adalah DF yang batas bawah kelas terakhirnya tidak dinyatakan
dengan bilangan melainkan dengan keterangan “ kurang dari “
b. DF terbuka bawah
Adalah DF yang batas atas kelas terakhirnya tidak dinyatakan dengan
bilangan melainkan dengan keterangan “ lebih dari “
c. DF terbuka atas bawah
Adalah DF yang batas bawah kelas pertama dan batas atas kelas
terakhirnya masing – masing tidak dinyatakan dengan bilangan
melainkan dengan keterangan “ kurang dari “ dan “ atau lebih “
e) Distribusi Frekuensi Relatif yaitu distribusi frekuensi yang frekuensinya
dinyatakan dengan bilangan – bilangan tertentu yang berbentuk ratio atau
persentase yang jumlah seluruh frekuensinya selalu sama dengan 1 atau 100
%

6
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

firelatif =  dalam bentuk ratio

firelatif = x 100  dalam bentuk persentase

f) Distribusi Frekuensi Kumulatif yaitu distribusi frekuensi yang frekuensinya


ditambahkan atau dikurangkan secara bertahap dengan frekuensi tiap kelasnya
dari DF asalnya. DF kumulatif terdiri dari :
a. DF Kumulatif positif / DF kumulatif kurang dari/DF kumulatif less
than
DF kumulatif yang frekuensi kumulatifnya dimulai dengan 0
kemudian ditambahkan secara bertahap dengan frekuensi tiap – tiap
kelas dari DF asalnya.
b. DF Kumulatif negatif / DF kumulatif lebih dari/DF kumulatif more
than
DF kumulatif yang frekuensi kumulatifnya dimulai dengan jumlah
seluruh frekuensi dari DF asalnya kemudian dikurangkan secara
bertahap dengan frekuensi tiap-tiap kelas dari DF asalnya.

Rumus - Rumus Yang Biasa Dipakai Dalam Distribusi Frekuensi


UCBi = LCB(i+1) Cii = UCB(i+1) – LCBi

UCB = Cii =X (i+1) – Xi Untuk DF Yang memiliki Ci sama

Xi = UCLi = LCLi –( Ci-1 ) Untuk DF Diskrit

Cii = LCL(i+1) – LCL UCLi = LCLi –( Ci- ) Untuk DF Kontinu

fi kepadatan =

7
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Contoh Soal :

Berikut ini diberikan data tinggi badan mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis ,
Universitas Harapan Ayah dan Ibu

a) Susunlah data tersebut ( Array ) ?


b) Buatlah ditribusi frekuensinya ?
c) Berapa jumlah mahasiswa yang memiliki tinggi badan maksimal 140 cm dan
yang lebih dari 170 cm ?
d) Buatlah distribusi frekuansi kumulatifnya ?
e) Gambarkan Ogive nya ?

Jawab :

a) Array

b) Distribusi Frekuensi
R = Xmaks – X min
= 180 – 121 = 59

8
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

k=1+3,322 log n
= 1 +3,322 log 40 = 6,3220 , diambil 6
Ci = R/k  59/6 = 9,8333, diambil 10

Distribusi Frekuensi Data


Tinggi Badan Mahasiswa
Universitas Harapan Ayah Dan Ibu

Tinggi Badan Jumlah Mahasiswa


121 – 130 2
131 – 140 3
141 – 150 11
151 – 160 10
161 – 170 9
171 – 180 5
Jumlah 40
Sumber : Contoh Soal Distibusi Frekuensi Modul Pratikum Statistika 1, 2012

c) Jadi, Jumlah mahasiswa yang memiliki tinggi maksimal dari 140 dan yang
lebih dari 170 adalah 2+3+5 = 10 orang

d) Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari adalah sebagai
berikut :
Tinggi Jumlah Frekuensi Kumulatif
badan Mahasiswa Nilai Fk kurang Nilai Fk lebih
dari dari

< 121 0 > 121 40


121 – 130 2 < 131 2 > 131 38
131 – 140 3 < 141 5 > 141 35

9
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

141 – 150 11 < 151 16 > 151 24


151 – 160 10 < 161 26 > 161 13
161 – 170 9 < 171 35 > 171 5
171 – 180 5 < 181 40 > 181 0
Jumlah 40

e) Gambar Ogive nya adalah :

10
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

SOAL DISTRIBUSI FREKUENSI

1. Berikut ini disediakan distribusi relatif umur dari 65 orang mahasiswa di


universitas “ X “
Umur Frekuensi relatif
16 – 20 12,31
21 – 25 15,38
26 – 30 24,62
31 – 35 21,54
36 – 40 15,38
41 – 45 7,69
46 – 50 3,08

a) Susunlah ke dalam distribusi frekuensi biasa ( distribusi frekuensi asalnya ),


dan gambarkan histogram dan poligonya ?
b) Buatlah distribusi frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari , serta
gambarkan ogifnya ?

Jawab :

( Pokok – Pokok Materi Statistika 1 – M. Iqbal hasan, hal 61, no 3)

a) Untuk mengembalikan ke dalam distribusi frekuensi asalnya kita gunakan


rumus

frel = x 100 atau f i=

jadi : f1 = =8 f2 = = 10

11
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

f3 = = 16 f4 = = 14

f5 = = 10 f6 = =5

f7 = =2

Tabel 1. Umur mahasiswa universitas “X”

Umur X Banyaknya
Mahasiswa
16 – 20 18 8
21 – 25 23 10
26 – 30 28 16
31 – 35 33 14
36 – 40 38 10
41 – 45 43 5
46 – 50 48 2
Jumlah 66
Gambar 1a .

b) Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari adalah sebagai
berikut :
Umur Banyaknya Frekuensi Kumulatif
Mahasiswa Nilai fk Nilai fk
< 16 0 > 16 65
16 – 20 8 < 21 8 > 21 57
21 – 25 10 < 26 18 > 26 47

12
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

26 – 30 16 < 31 34 > 31 31
31 – 35 14 < 36 48 > 36 17
36 – 40 10 < 41 58 > 41 7
41 – 45 5 < 46 63 > 46 2
46 – 50 2 < 51 65 >51 0

Gambar 1b.Ogif
Positif dan
Negatif Untuk
Umur Mahasiswa
„X„

2. Here is afrequency distribution of 75 measurements of the diameter pipe


construction of abuilding.
Midpoint Amount of Pipes
14,5 11
24,5 10
34,5 7
44,5 24
54,5 14
64,5 9
a) Arrange the origin`s frequency distribution?
b) Draw Histogramsandpolygons curve?
c) What percentage of the measurement pipe at least 40 cm?. And how
many pipes measuring more than 50 cm?

13
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Jawab :

( Modul Statistika 1 , 2010 no 4)

Mid point = Xn
Ci = Xn+1 - Xn
= 24,5 – 14,5
= 10

X1 = 14,5
Tepi Atas = 2Xn – Tb
Tepi Bawah = Tb + Ci
2Xn – Tb = Tb + Ci
2(14,5) – Tb = Tb + 10 Untuk Tepi bawah kelas 1
29 – Tb = Tb + 10
2Tb = 29 – 10
Tb = 9,5
Ta = 2(14,5) – 9,5
= 19,5
X2 = 24,5
Tepi Atas = 2Xn – Tb
Tepi Bawah = Tb + Ci
2Xn – Tb = Tb + Ci
2(24,5) – Tb = Tb + 10 Untuk Tepi bawah kelas 2
49 – Tb = Tb + 10
2Tb = 49 – 10
Tb = 19,5
Ta = 2(24,5) – 19,5
= 29,5

14
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

X3 = 34,5
Tepi Atas = 2Xn – Tb
Tepi Bawah = Tb + Ci
2Xn – Tb = Tb + Ci
2(34,5) – Tb = Tb + 10 Untuk Tepi bawah kelas 3
59 – Tb = Tb + 10
2Tb = 59 – 10
Tb = 29,5
Ta = 2(24,5) – 29,5
= 39,5

X4 = 44,5
Tepi Atas = 2Xn – Tb
Tepi Bawah = Tb + Ci
2Xn – Tb = Tb + Ci
2(44,5) – Tb = Tb + 10 Untuk Tepi bawah kelas 4
89 – Tb = Tb + 10
2Tb = 89 – 10
Tb = 39,5
Ta = 2(44,5) – 39,5
= 49,5

X5 = 54,5
Tepi Atas = 2Xn – Tb
Tepi Bawah = Tb + Ci
2Xn – Tb = Tb + Ci
2(54,5) – Tb = Tb + 10 Untuk Tepi bawah kelas 5
109 – Tb = Tb + 10
2Tb = 109 – 10

15
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Tb = 49,5
Ta = 2(54,5) – 49,5
= 59,5
X6 = 64,5
Tepi Atas = 2Xn – Tb
Tepi Bawah = Tb + Ci
2Xn – Tb = Tb + Ci
2(64,5) – Tb = Tb + 10 Untuk Tepi bawah kelas6
129 – Tb = Tb + 10
2Tb = 129 – 10
Tb = 59,5
Ta = 2(64,5) – 59,5
= 69,5

Distribusi Frekuensi pengukuran Pipa

Pengukuran Banyak Pipa / f


10 – 19 11
20 – 29 10
30 – 39 7
40 – 49 24
50 – 59 14
60 – 69 9
Total 75

Sumber : Soal No.2 Modul Pratikum Statistika 1, 2012

16
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

b)

d) Jadi. % jumlah pengukuran yang dilakukan minimal/ paling sedikit 40


cm adalah

x 100 = 62,67 %

Dan , jumlah pengukuran lebih dari 50 Cm adalah =14 + 9 = 23


Pengukuran

3. The following are50 students‟ grades instatistics IIat the University


ofPadjadjaranSemesterII1997.

a) How manypeoplewho scoredbetween44-52and80-82?


b) What percentageof peoplewho scoredbetween53-61and89-97?
c) How many peoplewhoscore lessthan44 andlessthan 71?
Jawab:

17
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

( Pokok – Pokok Materi Statistika 1 – M. Iqbal Hasan, hal 55)

a) Tabel: Nilai Statistika II 50 mahasiswa Unpad semester II tahun1997

Nilai Frekuensi / f
Jadi, Banyaknya mahasiswa yang
35 – 43 3 mendapat nilai antara 44 – 52 adalah 2
44 – 52 2 orang dan antara 80 – 88 adalah 13 orang.

53 – 61 3
62 – 70 7
71 – 79 13
80 – 88 13
Sumber : Soal no 7 Modul Pratikum Statistika 1
89 – 97 9
FEB Unpad 2012
Jumlah 50
.
b) Tabel: Distribusi frekuensi relatif nilai statistika II mahasiswa Unpad
tahun 1997
Nilai Frekuensi / f Frekuensi Jadi, mahasiswa yang mendapat nilai antara
Relatif ( % ) 53 – 61 adalah 6 % dan yang mendapat
35 – 43 3 6 nilai antara 89 – 97 adalah 18 %

44 – 52 2 4
53 – 61 3 6
62 – 70 7 14
71 – 79 13 26
80 – 88 13 26
89 – 97 9 18
Jumlah 50 100

c) Tabel : Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari

18
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Nilai Frekuensi / f Frekuensi Relatif (fkumulatif)


Nilai Fk kurang dari
<35 0
35 – 43 3 <44 3
44 – 52 2 <53 5
53 – 61 3 <62 8
62 – 70 7 <71 15
71 – 79 13 <80 28
80 – 88 13 <89 41
89 – 97 9 <98 50
Sumber : Soal no 3 Modul Pratikum Statistika 1 FEB Unpad 2012

Jadi, banyaknya mahasiswa yang nilainya kurang dari 44 adalah 3 orang, dan
yang kurang dari 71 adalah 15 orang.

4. Distribusi frekuensi kumulatif dari Gaji Bulanan 60 Orang Pekerja Pabrik X


adalah sebagai berikut :

Gaji ( Juta Rupiah) Banyak Karyawan


Kurang dari 1 0
Kurang dari 2 4
Kurang dari 3 8
Kurang dari 4 15
Kurang dari 5 30
Kurang dari 6 45
Kurang dari 7 56
Kurang dari 8 60

19
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

a) Susunlah Distribusi Asalnya ?


b) Buatlah distribusi Frekuensi relatifnya ?

Jawab :

( Modul Statistika 1, 2010 no 8 )

a) Panjang / lebar kelas = Ci = 2 – 1 = 1

Distribusi Frekuensi Gaji Bulanan Pabrik X

Gaji ( Juta Rupiah) Banyak Karyawan


1 – 1,9 4
2 – 2,9 4
3 – 3,9 7
4 – 4,9 15
5 – 5,9 15
6 – 6,9 11
7 – 7,9 4
Jumlah 60
Sumber : Soal no.4 Modul Pratikum Statistika 1 FEB Unpad

f1 = = 6,67 % f5 = = 25 %

f2 = = 6,67 % f6 = = 18,33%

f3 = = 11,67 % f7 = = 6,67 %

f4 = = 25 %
Distribusi Frekuensi relatif Gaji Karyawan Pabrik X
Gaji ( Juta Rupiah) Banyak Karyawan

20
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Relatif ( f relatif )
1 – 1,9 6,67 %
2 – 2,9 6,67 %
3 – 3,9 11,67 %
4 – 4,9 25 %
5 – 5,9 25 %
6 – 6,9 18,33%
7 – 7,9 6,67 %
Jumlah 100 %

5. The databelowisthedata onbirthsper1000 populationin various district ofthe


island of Javaforthe period1955 to 1959

a) Arrange a goodfrequency distributionforthis data?


b) Make alist ofcumulativefrequencydistributionsof lessthanandmorethan?

Jawab :

21
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

(Prof.Dr. Sudjana. Statistika untuk Ekonomi dan Niaga ed. 5. Hal 88 no 10)

a) Carilah banyaknya kelasnya terlebih dahulu


k = 1 + 3,322 log n
= 1 + 3,322 log 75
= 7,1878, ambil k = 8

Rentang kelas = Rmaks – Rmin = 44,3 – 13 = 31,3


Panjang / lebar kelas = = 3,9125, ambil 4

Distribusi frekuensi
kelahiran per 1000 penduduk di berbagai daerah di jawa 1955 – 1959

Kelahiran f
per 1000 penduduk (banyaknya
kelompok )
13,0 – 16,9 2
17,0 – 20,9 3
21,0 – 24,9 0
25,0 – 28,9 7
29,0 – 32,9 20
33,0 – 36,9 22
37,0 – 40,9 12
41,0 – 44,9 9
Jumlah 75

Sumber : Soal no 5 Modul Pratikum Statistika 1 FEB Unpad 2012

b) Distribusi frekuensi kurang dari dan lebih dari

22
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Kelahiran per 1000 penduduk di jawa sellama 1955 - 1959

Frekuensi kumulatif
Nilai fk Kurang dari Nilai fk Lebih dari
Kurang dari 13,0 0 Lebih dari 13,0 75
Kurang dari 17,0 2 Lebih dari 17,0 73
Kurang dari 21,0 5 Lebih dari 21,0 70
Kurang dari 25,0 5 Lebih dari 25,0 70
Kurang dari 29,0 12 Lebih dari 29,0 63
Kurang dari 33,0 32 Lebih dari 33,0 43
Kurang dari 37,0 54 Lebih dari 37,0 21
Kurang dari 41,0 66 Lebih dari 41,0 9
Kurang dari 45,0 75 Lebih dari 45,0 0
Sumber : Soal no 5 Modul Pratikum Statistika 1 FEB Unpad 2012

6. Here isthe resultof thequizFinancialReportconductedby the


FinancialMarketCommunityin 2010against35 people.

a)Arrangearrayresultsfromthelowestquiz?
b) Arrange a good FrekeunsiDistributionofthe data andcreatepolygons curve?
c) How many peoplewhodo notpass ifthepassat least72?

23
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Jawab :
a) susunan hasil kuis dari terendah sampai yang tertinggi.

b) Range = Xmaks – Xmin = 95 – 32 = 63


k = 1 + 3,322 log n
= 1 + 3,322 log 35 = 6,12939, ambil 6
Ci = = = 10,5, ambil 11

Distribusi frekuensi
Kuis Financial Report
Nilai Banyak mahasiswa
32 – 42 2
43 – 52 6
53 – 62 2
63 – 72 8
73 – 82 9
83 – 92 5
93 – 102 3
Jumlah 35
Sumber : Soal no 6 Modul Pratikum Statistika 1 FEB Unpad 2012

24
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Gambar : Poligon Hasil kuis


finacial Report

c) Jumlah orang yang tidak lulus jika nilai lulus minimal 72 = 2+6+2+8 = 18
Orang

7. Berikut ini adalah data mengenai akumulasi nilai dari pertandingan Atletik
dalam Kejuaraan Atletik Dunia :

Dari data yang diberikan diatas saudara diminta untuk:

a) Buatlah Array ( susunan data) dari data tersebut ?


b) Buatlah Distribusi Frekuensinya ?
c) Berapa banyak peserta yang akan lolos kejuaraan jika akumulasi nilai
minimal adalah 38 ?
d) Berapa banyak peserta kejuaraan yang memiliki akumulasi nilai
kurang dari 49 dan lebih dari 54 ?
e) Berapa batas kelas ke 4 ? batas atas kelas ke 5 ? tepi bawah kelas ke 1
? tepi atas kelas ke 6 ?

25
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

f) Buatlah distribusi frekuensi kumulatifnya ?


g) Gambarkanlah kurva Ogive nya ?

Penyelesaian :

a) Array ( susunan data) dari data tersebut adalah

b) R = X maks – X min = 55 – 30 = 25

k= 1+3,322 log n = 1+ 3,322 log 45 = 6,491971970 ~ 6

Ci = R/k = 25/6 = 4,166666 ~ 4

Distrubusi Frekuensi Akumulasi Nilai Pada Kejuaraan Atletik

Akumulasi Nilai Jumlah peserta (f)


( interval kelas )
30 – 33 5
34 – 37 6
38 – 41 9
42 – 45 7
46 – 49 8
50 – 53 9
54 – 57 1

26
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Jumlah 45

Sumber : Soal no 7 Modul Pratikum Statistika 1 FEB Unpad 2012

c) Jumlah peserta yang akan lolos seleksi jika akumulasi nilai


minimalnya 38 adalah sebanyak = 9 + 7 +8+9+1 = 34 orang
d) banyak peserta kejuaraan yang memiliki akumulasi nilai kurang dari
46 dan lebih dari 54 adalah 27 ( 7 +9+6+5 ) + 1 = 28 orang
e) Berapa batas bawah kelas ke 4 = 42
batas atas kelas ke 5 = 49
tepi bawah kelas ke 1 = 30 – 0,5 = 29,5
tepi atas kelas ke 6 = 53 + 0,5 = 53,5

f) Distribusi Frekuensi Kumulatif Akumulasi Nilai Pada Kejuaraan


Atletik
Frekuensi kumulatif
Nilai fk Kurang dari Nilai fk Lebih dari
Kurang dari 30 0 Lebih dari 30 45
Kurang dari 34 5 Lebih dari 34 40
Kurang dari 38 11 Lebih dari 38 34
Kurang dari 42 20 Lebih dari 42 25
Kurang dari 46 27 Lebih dari 46 18
Kurang dari 50 35 Lebih dari 50 10
Kurang dari 54 44 Lebih dari 54 1
Kurang dari 58 45 Lebih dari 58 0

27
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

g) Kurva Ogive

8. Berikanlah Komentar dan penjelesan saudara mengenai cara – cara


pembentukan kelas – kelas dibawah ini ?
a. 2,5 – 5,0 b. 2,5 – 7,5

5,0 – 7,5 5,0 – 10,5

7,5 – 10,0 7,5 – 12,5

Dan
Penyelesaian : seterusnya
a. Salah, seharusnya kelas – kelas intervalnya adalah

2,5 – 4,9

5,0 – 7,4

7,5 – 9,9

b. Salah, sebab ada bagian dari kelas interval tersebut yang berimpit ( 2,5
– 7,5 ) berisikan sebagian data dari ( 5,0 – 10,5 ) kelas ini juga
berisikan sebagian dari data ( 7,5 – 12,5 )

28
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

UKURAN GEJALA PUSAT ( MEASURE OF CENTRAL


TENDENCY )

Pengertian

Ukuran Gejala Pusat / Ukuran Nilai Sentral / Rata – rata ( Average ) menunjukkan
dimana suatu data memusat atau suatu kumpulan pengamatan memusat
(mengelompok).

Pengukuran pusat data penting untuk dilakukan karena suatu kelompok data bila
diurutkan maka kecenderungan bahwa data tersebut akan memusat pada bagian
tengah. UGP berfungsi sebagai alat untuk membandingkan dua atau lebih kelompok
bilangan atau kelompok keterangan yang berbeda.

Dengan demikian. Ukuran Gejala Pusat adalah bilangan atau keterangan yang dapat
mewakili deretan bilangan atau deretan keterangan tertentu atau suatu nilai yang
mewakili suatu kelompok data yang pada umunya mempunyai kecenderungan
terletak di tengah – tengah dan memusat dalam suatu kelompok data yang disusun
menurut besar kecilnya nilai data

Macam – Macam Penggolongan UGP Meliputi :

1. Mayor mean, yang terdiri dari ;


a. Rata – Rata hitung ( Arithmatic Mean )
b. Median
c. Modus
2. Minor Mean, Terdiri dari :
a. Rata – Rata Ukur ( Geometric Mean )

29
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

b. Rata – Rata Harmonis ( Harmonic Mean )

1. Mayor Mean

1.a. Rata – Rata Hitung ( Arithmatic Mean )

Adalah bilangan yang diperoleh dari hasil bagi antara jumlah bilangan –
bilangan tersebut dengan banyaknya bilangan yang bersangkutan. Pengertian rata –
rata hitung dapat dikembangkan menjadi rata – rata tertimbang ( weighted mean )
dan rata – rata dari rata – rata

Sifat – sifat dari Rata – Rata hitung :

 Mudah dihitung
 Rata – rata hitung sangat baik digunakan untuk menghitung rata – rata dari
data yang mempunyai sebaran yang relatif kecil ( tidak mempunyai nilai
ekstrim ) atau dari data yang berbentuk deret hitung.
 Rata – rata hitung dapat digunakan untuk menghitung rata – rata dari data
kualitatif ataupun dari data yang berbentuk distribusi frekuensi terbuka.

Untuk menghitungnya, digunakan rumus – rumus sebagai berikut :

Data Tidak Berkelompok Data berkelompok


( Ungroupped data ) ( Groupped Data )
Populasi Sampel Populasi Sampel

Rata – Rata Hitung ( atau )


Cara Panjang : Cara Panjang :

Rata – Rata Tertimbang ( Wm )


Cara Pendek Cara Pendek :

30
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Wm =

Rata – Rata dari Rata – Rata ( M )

M =

Keterangan :

X = Nilai data yang diobservasi N : Banyaknya data pada pupulasi

W = Weighted ( timbangan ) n : Banyaknya data pada sampel/ Jml


Frekuensi

Xi = Nilai tengah / mid point xo : Nilai tengah pada kelas u = 0

Ui = Skala arbiter pada kelas ke-i Ci : Interval kelas

1.b. Median ( Me )

Adalah bilangan atau keterangan yang membagi suatu deretan bilangan atau
deretan keterangan menajdi dua bagian yang sama sehingga letaknya berada di
tengah data ketika data tersebut sudah diurutkan dari kecil sampai terbesar atau
sebaliknya.

Sifat – Sifat Median diantaranya :

 Median sangat baik digunakan untuk menghitung rata-rata dari data yang
mengandung nilai atau pengertian ekstrim

31
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

 Median dapat pula digunakan untuk menghitung rata – rata dari data kualitatif
ataupun dari data yang berbentuk distribusi frekuensi baik yang terbuka
maupun yang tertutup.

Rumus – Rumus Median

Data Tidak Berkelompok Data berkelompok


( Ungroupped data ) ( Groupped Data )
Populasi Sampel Populasi Sampel

Letak Me : Letak Me : Letak Me : Letak Me :


½ ( N + 1) ½ ( n + 1) ½N ½n

Nilai Me : Nilai Me : Nilai Me : Nilai Me :


Data ke ½ ( N + 1) Data ke ½ ( n + 1)
Tbme + Tbme +

Keterangan :

Tbme : Tebi kelas bawah kelas median

F : Frekuensi kumulatif sebelum Kelas media

fme : Frekuensi sebenanrnya kelas median

Ci : Interval Kelas

Dari pengertian Median diatas dapat dikembangkan menjadi :

i. Kuartil ( Qi )
Adalah bilangan atau keterangan yang membagi suatu deretan bilangan atau
deretan keterangan menjadi empat bagian yang sama

32
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

ii. Desil ( Di )
Adalah bilangan atau keterangan yang membagi suatu deretan bilangan atau
deretan keterangan menjadi sepuluh bagian yang sama

iii. Persentil ( Pi )
Adalah bilangan atau keterangan yang membagi suatu deretan bilangan atau
deretan keterangan menjadi seratus bagian yang sama

Rumus – Rumus Kuartil , Desil dan Persentil

Data Tidak Berkelompok Data berkelompok


( Ungroupped data ) ( Groupped Data )
Populasi Sampel Populasi Sampel

Kuartil ( Q i ) ; i = 1,2,3
Letak Qi : Letak Qi : Letak Qi : Letak Qi :

( N + 1) ( n + 1) N n

Nilai Qi : Nilai Qi : Nilai Qi : Nilai Qi :

Data ke ( N + 1) Data ke ( n + 1) TbQi + TbQi +

Desil ( D i ) ; i = 1,2,3,...,9
Letak Di : Letak Di : Letak Di : Letak Di :

( N + 1) ( n + 1) N n

33
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Nilai Di : Nilai Di : Nilai Di : Nilai Di :

Data ke ( N + 1) Data ke ( n + 1) TbDi + TbDi +

Persentil ( P i ) ; i = 1,2,3,...,99
Letak Pi : Letak Pi : Letak Pi : LetakPi :

( N + 1) ( n + 1) N n

Nilai Pi : Nilai Pi : Nilai Pi : Nilai Pi :

Data ke ( N + 1) Data ke ( n + 1) Tbpi +


Tbpi +

1.c. Modus ( Mo )

Adalah bilangan atau keterangan yang paling sering muncul atau terjadi
dalam suatu deretan bilangan atau deretan keterangan tertentu.

Sifat – sifat dari Modus :

 Baik digunakan untuk menghitung rata – rata yang menunjukkan keadaan


yang sedang Trendi atau kejadian yang sering muncul.
 Dapat digunakan untuk menghitung nilai rata – rata dari data kualitatif
ataupun dari data yang berbentuk distribusi frekuensi terbuka maupun
tertutup.

34
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Rumus – Rumus Modus :

Data Tidak Berkelompok Data berkelompok


( Ungroupped data ) ( Groupped Data )
Populasi Sampel Populasi Sampel

Mo = nilai data yang sering muncul Mo = Tbmo + Cimo

Keterangan :

Tbmo = Tepi bawah kelas modus

d1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelum kelas modus

d2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudah kelas modus

Hubungan Rata – Rata Hitung, Median, dan Modus

Hubungan antara ketiga ukuran nilai pusat, akan memberikan gambaran bentuk kurva
data yang bersangkutan. Hubungan antara ketiga ukuran nilai pusat ialah sebagai
berikut :

 Jika rata – rata hitung, medain dan modus memiliki nilai yang sama maka
kurvanya berbentuk simetris. Pada kurva simetris sempurna, nilai rata – rata
hitung, median dan modus terletak pada suatu titik di tengah – tengah absis
dan ketiganya berimpitan.
 Jika nilai rata – rata hitung lebih besar daripada nilai median dan lebih besar
dari pada nilai modus maka kurvanya menceng ke kanan

35
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

 Jika nilai rata – rata hitung lebih kecil daripada nilai median dan lebih kecil
dari pada nilai modus maka kurvanya menceng ke kiri

= Me = Mo Mo Me Me Mo

Jika distribusinya tidak terlalu menceng, hubungan rata – rata hitung, median dan
modus secara matematis dituliskan sebagai berikut :

Rata – Rata Hitung – Modus = 3 ( Rata – Rata Hitung – Median )

- Mo = 3 (

2. Minor Mean

2.a. Rata – Rata Ukur ( Geometric Mean / GM)

Adalah bilangan yang diperoleh dari akar pangkat banyaknya bilangan –


bilangan tersebut dari hasil kali bilangan – bilangan yang bersangkutan

Sifat – sifat Rata – Rata Ukur ( Geometric Mean / GM) :

 Rata – rata ukur sangat baik untuk menghitung rata – rata dari data yang
menunjukkan suatu perkembangan atau perubahan yang dinyatakan dalam
bentuk persentase atau rasio
 Rata – rata ukur tidak dapat digunakan untuk menghitung rata – rata dari data
kualitatif ataupun dari data yang berbentuk Distribusi frekuensi terbuka.

36
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Data Tidak Berkelompok


( Ungroupped data )
Populasi Sampel
GM = GM =

Atau Atau

Log GM = Log GM =

Data berkelompok
( Groupped Data )
Populasi Sampel

GM = GM =
Atau Atau

Log GM = Log GM =

Dari pengertian rata – rata ukur dapat dikembangkan menjadi :

i. Rata – rata tingkat bunga ( Mt )

Populasi dan sampel : Mt = Mo .

ii. Rata – rata tingkat pertambahan jumlah penduduk ( Pt )

Populasi dan sampel : Pt = Po .

37
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

2.b. Rata – Rata Harmonis ( Harmonic Mean )

Adalah bialangan yang diperoleh dari hasil bagi antara banyaknya bilangan –
bilangan tersebut dengan jumlah kebalikan bilangan – bilangan yang bersangkutan

Sifat – sifat Rata – Rata Harmonis ( Harmonic Mean ) :

 Rata – rata harmonis sangat baik untuk menghitung rata – rata dari data per
unit tertentu dengan syarat hasil kali antara banyaknya unit dengan nilai data
tersebut konstan.
 Rata-rata harmonis lebih sesuai bila digunakan pada data atau observasi yng
unit pembilanngnya tetap, sedangkan unit penyebutnta berubah-ubah (
bervariasi )
 Rata – rata harmonis tidak dapat digunakan untuk menghitung rata-rata dari
data kualitatif ataupun data yang berbentuk distribusi frekuensi terbuka .

Rumus – Rumus Rata – Rata Harmonis :

Data Tidak Berkelompok Data berkelompok


( Ungroupped data ) ( Groupped Data )
Populasi Sampel Populasi Sampel

HM = HM = HM = HM =

Contoh Soal :

1. Berikut ini Jumlah pengunjung yang datang ke sebuah Mall dalam 6 hari
terakhir di kota Bandung

295, 1002, 941, 768, 768, 1283.

38
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

a) Tentukanlah rata – rata pengunjung mall di kota bandung tersebut ?


b) Tentukanlah Median dan Modusnya ?

Penyelesaian :

Diketahui : n = 6

X1 = 295, X2 =1002, X3 = 941, X4 = 768, X5 = 768, X6 = 1283

Ditanya :a). b). Me c). Mo

Jawab:

= = 842.833

b). Urutkan data dari yang terkecil hingga data yang terbesar

295, 768, 768, 941,1002, 1283

Median = Data ke ½ ( n + 1) = ½ ( 6 + 1) = 3,5 berarti Me tertelak diantara data


ke 3 dan ke 4 Sehingga mediannya = (768 + 941 ) / 2 = 854,5

Modus = Data yang sering muncul = 768

Jadi rata – rata, Median dan Modus dari pengunjung yang datang selama 6 hari
terakhir ini adalah sebesar 842, 855, dan 768 pengunjung.

2. Berikut ini adalah distribusi frekuensi banyaknya surat yang harus dikirimkan
oleh Fedex ke 50 kota yang berhasil dikumpulkan oleh suatu lembaga di Provinsi „
X „ pada tahun 2009

39
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Distribusi Frekuensi

Banyaknya surat yang harus dikirim Fedex ke 50 kota, tahun 2009

Jumlah surat yang harus dikirim Banyaknya kota


20 – 29 5
30 – 39 8
40 – 49 12
50 – 59 6
60 – 69 7
70 – 79 10
80 – 89 2
Jumlah 50
a) Hitunglah rata – rata dengan cara pendek dan cara panjang ?
b) Tentukan Median dan Modus ?
c) Tentukan kuartil 2 ?
d) Tentukan Desil 9 dan Persentil 65 ?

Penyelesaian :

Diketahui : n = 50, Ci = Lcl2 – Lcl1 = 30 – 20 = 10

Kelas Frekuensi Xi fi.xi ui fi.ui


20 – 29 5 24,5 122,5 -3 -15
30 – 39 8 34,5 276 -2 -16
40 – 49 12 44,5 534 -1 -12

50 – 59 6 54,5 327 0 0

60 – 69 7 64,5 451,5 1 7
70 – 79 10 74,5 745 2 20

80 – 89 2 74,5 169 3 6

40
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Jumlah 50 2625 -10

Ditanya : a) c) Q3

b) Me..? , Mo..? d) D9 dan P65

Jawab :

a) Cara Panjang :

= = 52,5

Cara Pendek :

= 54,5 + .10 = 52,5

Jadi, baik dengan cara panjang maupun cara pendek menunjukkan bahwa rata – rata
surat yang harus dikirm Fedex ke 50 kota di Provinsi „ X „ pada tahun 2009 adalah 53
buah surat.

b) Letak Me = ½ n = ½ 50 = 25  data ke 25 terletak pada kelas 40 – 49

Tbme = = = 39,5

Me = Tbme + = 39,5 + .10 = 49,5

Letak Mo = pada kelas 40 – 49 ( karena memiliki frekuensi terbanyak )

d1 = 12 – 8 = 4

d2 = 12 – 6 = 6

Mo = Tbmo + Cimo = 39,5 + . 10 = 43,5

41
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Jadi, berdasarakan hitungan diatas, terlihat bahwa surat yang paling banyak diterima
kota di Provinsi „ X „ pada tahun 2009 adalah berkisar 44 buah surat dengan median
atau ½ dari kota – kota tersebut menerima surat kurang dari 50 dan sebagian kota lagi
menerima lebih dari 50 buah surat

c) Letak Q3 = ¾ n = ¾ 50 = 37,5  data ke 37,5 terletak di kelas 60 – 69

TbQ3= = = 59,5

Q3 = TbQ3 + = 59,5 + = 68,7857

Jadi, ¾ atau 75 % dari kota – kota di provinsi X pada tahun 2009 menerima surat
berkisar sebesar 69 buah surat. Sedangkan sisanya menerima lebih dari 65 surat

d) Letak D9 = i/10 n = 9/10. 50 = 45  data ke 45 terletak dikelas 70 – 79

Tbd9 = = = 69,5

TbD9 + = 69,5 + = 76,5

Jadi, 9/10 kota – kota di Provinsi X pada tahun 2009 menerima surat berkisar kecil
dari 77 buah surat ( desil 9 = 77 buah surat ),sedangkan sisanya menerima surat lebih
dari 77 buah surat

Letak P65 = i/100.n = 65/100 . 50 = 32,5  data le 32,5 terletak di kelas 60 – 69

Tbp65 = = = 59,5

TbP65+ = 59,5 + = 61,6429

42
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Jadi, 65/100 dari kota –kota di Provinsi X pada tahun 2009 menerima surat berkisar
kecil dari 62 buah surat, sedangkan sisanya menerima surat lebih dari 62 buah surat

43
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

SOAL UKURAN GEJALA PUSAT

1. Setelah dilakukannya penelitian terhadap 2 depertemen yang berbeda pada


suatu perusahaan independen terkemuka, didapat bahwa rata – rata gaji yang
diterima pada 2 depertemen tersebut adalah $ 2.200 perbulan, pada
depertemen Planning And Controling Qualityrata – rata gaji yang didapat oleh
karyawannya sebesar $ 2.450 perbulannya, sedangkan departemen Financial
Strategymenerima gaji sebesar $ 2.100 per bulan. Dengan data tersebut
saudara diminta untuk menentukan perbandingan banyaknya karyawan pada 2
depertemen tersebut, dan beri kesimpulan yang jelas ?

Penyelesaian :

Diket : = $ 2.450
= $ 2.100
= $ 2.200

Ditanya : perbandingan n1 dan n1

Jawab :

$2.200 =

2.200 n2 + 2.200 n1 = 2.100 n2 + 2.450 n1


100 n2 = 250 n1
n2 = 2,5 n1

44
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Jadi, perbandingan banyaknya jumlah karyawan departemen Financial S


trategy dengan karyawan departemen Planning and Controling Quality adalah
1:1,25

2. Beloware giventhe population ofacountryduring theperiod1951 - 1963, (


inmillions )
Years 1951 1952 1953 1954 1955 1956 1957 1958 1959
Population 10,16 12,00 13,90 15,91 17,93 20,07 22,71 25,97 29,00
Years 1960 1961 1962 1963
Population 32,53 36,07 37,89 39,95

Calculatewhat percentage ofthe average increase ofthe country's


populationevery year?

Solution :

(Prof. Dr. Sudjana, Statistika untuk Ekonomi dan Niaga ed 5, hal. 149 no 45)

Use formulate
Pt = Po ( 1+ )t

Given : Po = 10,16 Pt = 39,95 dan t = 12


Asked : x ?
Solution : Pt = Po ( 1+ )t

39,95 = 10,16 ( 1 + ) 12

Log 39,95 = log 10,16 + 12 log ( 1 + )

Log 39,95 – log 10,16 = 12 log ( 1 + )

45
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

0,594623075 = 12 log ( 1 + )

0,049551922 = log ( 1 + )

X = 12
Jadi, rata – rata kenaikan penduduk negara tersebut selama tahun 1951 – 1963
adalah 12 %

3. Following represent data from salary`s CEO in NY City in billion Dollar USA
($)

Salarys Amount of
CEO
11 - 20 14
21 - 30 16
31 - 40 25
41 - 50 35
51 - 60 18
61 - 70 12
71 - 80 30

Calculate : a) Mean, Median and Mode of Salarys of CEO in NY City ?

b) Determine quartil 1, quartil 2, and quartil 3 ?

c) Determine desil 7 and what is means?

Solution:

Given : n = 150 Ci =Lcl2 – Lcl1 = 20 – 10 = 10

46
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Class Frequency (fi) Xi Xi fi


11 - 20 14 15,5 217
21 - 30 16 25,5 408
31 - 40 25 35,5 887,5
41 - 50 35 45,5 1592,5
51 - 60 18 55,5 999
61 - 70 12 65,5 786
71 - 80 30 75,5 2265
Jumlah 150 7155

Asked : a) Mean. Mode, Median

b) Q1,Q2 dan Q3

c) D7 and what is means ?

Jawab : a) Mean = = = = 47,7

Situation of Median = Me= ½n = 75

= ½ ( 150 + 1) = 75,5

Me = Lme + Ci

= 40,5 + 10 = 46,21428571

So, mean of salary`s CEO in NY City is $ 47.700.000 with median of that is $


46.214.285

b) situation of Q1 = ¼ ( n) = ¼ ( 150) = 37,5

47
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Qi = Lq1 + Ci  30,5 + = 33,5

situation of Q2 = 2/4 ( n) = 2/4 ( 150) = 75

Qi = Lq1 + Ci  40,5 + = 46,214285

situation of Q3 =3/4 ( n) = ¾ ( 150) = 112,5

Qi = Lq1 + Ci  60,5 + = 64,25

So, Calculate result for Q1, Q2 and Q3 Salary of CEO in NY City are $
33.500.00 , $46.214.285 and $ 64.250.000

c) Situation of D7 = i/10 x n = 7/10 x 150 = 105

D7 = 50,5 + .5 = 54,66666667

So, highest salarys from 70% lowest salarys of CEO in NY City are
$54.666.666,67

4. Berikut ini disajikan berat badan dari mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis
universitas padjadjaran pada tahun 2010
Berat badan ( Kg ) Banyaknya Mahasiswa
60 – 62 10
63 – 65 25
66 – 68 32

48
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

69 – 71 15
72 – 74 18
a) Tentukanlah rata – rata hitungnya ? dan berapa Modus nya ?
b) Dengan menggunakan hubungan rata – rata hitung, median dan
modus tentukanlah berapa median nya ?

Penyelesaian : a)

Berat badan Frekuensi Titik tengah ( X ) f.X


( Kg ) (f)
60 – 62 10 61 610
63 – 65 25 64 1600
66 – 68 32 67 2144
69 – 71 15 70 1050
72 – 74 18 73 1314
Jumlah 100 6718

= = = 67,18

Jadi rata –rata dari berat badan mahasiswa FEB Unpad pada tahun 2010
adalah 67,18 Kg

Mo = Tb + Ci

Kelas modus adalah kelas ke – 3 sehingga

Tb = 65,5 d1 = 32 – 25 = 7, d2 = 32 – 15 = 17, dan Ci = 3

Mo = 65,5 + . 3 = 66,375

49
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Jadi, modus dari berat badan mahasiswa FEB Unpad pada tahun 2010
sebesar 66,375 Kg

a) Hubungan rata – rata hitung, median dan modus


Rata – rata hitung – Modus = 3 ( Rata – rata hitung - Median )

67,18 – 66,375 = 3 ( 67,18 – Me )


0,81 = 201,54 – 3.Me
200,73 = 3.Me
66,91 = Me

Jadi, dengan menggunakan hubungan rata – rata hitung, median dan modus ,
didapat median dari berat badan mahasiswa FEB Unpad 2010 adalah 66,91Kg

5. Dalam tahun 1949, perusahaan – perusahaan asuransi kecelakaan mobil di


amerika serikat telah membayar sebanyak 715,673 permintaan yang besarnya
$ 100 atau kurang, rata – ratanya $ 33,91, juga mereka telah membayar
sebanyak 157,879 permintaan yang besarnya $ 101 sampai dengan $ 1000
dengan rata – rata $ 216,89 dan sejumlah 1707 permintaan yang besarnya
melebihi $ 1000 dengan rata – rata $ 1635,09. Tentukanlah permintaan rata –
rata dari keseluruhan ?

Penyelesaian :

(Prof. Dr. Sudjana, Statistika untuk Ekonomi dan Niaga ed. 5, hal. 145 no 21)

Sebaiknya disusun dahulu dalam daftar sebagai berikut :

50
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Permintaan Banyaknya (ni) Rata – rata (xi) ni.xi


Kurang dari $ 100 715,673 33,91 24.268.471,43
$ 101 - $ 1000 157,879 21,89 34.242.376,31
Lebih adri $ 1000 1,707 1635,09 2.791.098,63
Jumlah 875.256 61.301.946,36

Permintaan rata – rata = = $ 70,04

Jadi, rata rata permintaan dari keseluruhan Asuransi adalah $ 70,04

6. Seseorang menanamkan modal dengan bunga 7 % dalam tahun pertama.


Untungnya disatukan dengan modal asal yang kemudian ditanamkan lagi
dengan bunga 9 % pada tahun kedua. Dengan jalan yang sama, pada tahun
yang ketiga uang itu ditanamkan dengan bunga 10 %, pada tahun keempat 12
% dan pada tahun kelima 15 %. Berapa bunga rata – rata yang didapat selama
periode 5 tahun itu ?

Penyelesaian :

(Prof. Dr. Sudjana, Statistika untuk Ekonomi dan Niaga ed. 5, hal. 147 no 36)

= = % = 10,6 %

Jadi bunga rata – rata yang didapat selama periode 5 tahun dalam penanaman
modal tersebut adalah 10,6 %

7. The followingdataare givenheight20Padjadjaran Universitystudent

148.121,142,143,148,125,132,143,149,134,

145,150,134,145,150,154,154,152,151,150

51
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Make afrequency distributionandthen calculate:


a) The medianandthe modewithgroupeddataformula?
b) Percentile 45 and Deciles3 withthegroupeddata formula?

Penyelesaian :

R = Rmaks – Rmin = 154 – 121 = 33

k= 1+3,322 log n = 1+3,322 log 20 = 5,322 ~ 6

Ci = = = 6,666 ~ 7

Tinggi badan ( Kelas Interval ) Jumlah Mahasiswa ( f )


121 – 127 2
128 – 133 1
134 – 140 2
141 – 147 5
148 – 154 10
Jumlah 20
a) Median

Letak median = ½ n = ½ 20 = 10  data ke 10 terletak pada kelas 141 – 147

Tbme = = = 140,5

Me = Tbme + = 140,5 + .7 = 147,5

Modus

Letak Mo = pada kelas 148 – 154 ( karena memiliki frekuensi terbanyak )

d1 = 10 – 5 = 5

52
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

d2 = 10 – 0 = 0

Mo = Tbmo + Cimo = 147,5 + . 7 = 154,5

Jadi, 20 data tinggi badan mahasiswa FEB Unpad memiliki median sebesar
147,5 dan modusnya sebesar 154,5

b) Letak D3 = i/10 n = 3/10. 20 = 6 data ke 6 terletak dikelas 141 – 147

Tbd9 = = = 140,5

TbD9 + = 140,5 + = 141,9

Jadi, 3/10 dari 20 data tinggi badan mahasiswa FEB Unpad adalah berkisar
kurang dar1 141,9 Cm, sedangkan sisanya memiliki tinggi badan lebih dari
141,9 cm

Letak P45 = i/100.n = 45/100 . 20 = 9  data le 32,5 terletak di kelas 141 -


147

Tbp65 = = = 140,5

TbP45+ = 140,5 + = 146,1

Jadi, 45/100 dari 20 data tinggi badan mahasiswa FEB unpad berkisar kecil
dari 146,1 Cm, sedangkan sisanya lebih dari 146,1Cm

8. Hamdi`s Corporation adalah sebuah perusahaan sukses multinasional yang


mempunyai banyak cabang perusahaan di dunia. Hamdi Ahmad Selaku CEO
Hamdi`s Corporation suatu hari ingin melakukan investigasi terhadap

53
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

perusahaannya di 6 negara , dengan menggunakan pesawat jet pribadi, berikut


ini adalah waktu tempuh dan kecepatan perjalanan yang dilakukan untuk
menginvestigasi perusahaan.

Perjalanan Waktu Tempuh ( Xt ) Kecepatan ( Wt )


Jakarta – Hongkong 5 Jam 8000 Km/ jam
Hongkong – Paris 8 Jam 7500 Km / jam
Paris – Amsterdam 2 Jam 8210 Km / jam
Amsterdam – Mesir 4 Jam 7710 Km / jam
Mesir – Rusia 9 Jam 8810 Km/ jam

Dari data diatas, berapakah rata – rata kecepatan pesawat jet yang digunakan
oleh Hamdi Ahmad dalam melakukan perjalanan tersebut ?

Penyelesaian :

= =

= = 8091,07142

Jadi, rata – rata kecepatan pesawat jet yang digunakan oleh Hamdi Ahmad
dalam melakukan perjalanan tersebut adalah 8091,07142 KM/Jam

9. Ardina bermaksud berpergian dari Padang –Padang Panjang – Bukittinggi


dengan menempuh jarak 90 Km, ketika Ardina pergi ke Padang Panjang
mobil Limousin yang digunakanya menempuh rata – rata kecepatan 52
km/jam ,Ketika dari padang panjang ke Bukittinggi ardina menempuh hanya
dengan kecepatan 40 Km. Namun ketika Ardina kembali ke Padang pada sore

54
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

hari, Limousinya menempuh rata – rata kecepatan 60 km/jam. Coba saudara


hitung berapa kecepatan rata – rata yang digunakan ardina untuk pulang dan
pergi ?

Penyelesaian:

Dik : n = 3 X1 = 52 X2 = 40 X3 = 70

Dit : HM ?

Jawab :

HM = = = 51,2676 km/jam

Jadi rata – rata Limousin yang digunakan ardina untuk menempuh Padang –
Padang Panjang – Bukittinggi Pulang Pergi adalah 51,26 km/jam

10. Dibawah ini disajikan data mengenai upah mingguan karyawan di perusahaan
“ A “ pada tahun 2007 ( dalam ribuan rupiah )
Upah Banyaknya Karyawan
120 – 129 5
130 – 139 7
140 – 149 10
150 – 159 14
160 – 169 10
170 – 179 8
180 – 189 6

Pertanyaan :

a) Berapa Besar Upah yang diterima oleh sebagian besar karyawan tersebut ?

55
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

b) Jika 20 % dari jumlah karyawan memperoleh upah tertinggi adalah yang


bekerja lebih dari 2 tahun, berapa upah minimalnya ?
c) Jika 20 % dari jumlah karyawan memperoleh upah terendah adalah yang
bekerja lebih dari 2 tahun, berapa upah maksimalnya ?
d) Berapa gaji rata – rata yang diterima oleh karyawan ?
e) Gambarkan kurva histogramnya dari distribusi diatas ?

Penyelesaian :

a) Besar Upah yang diterima oleh sebagian besar karyawan tersebut


Modus terletak di kelas ke 4  yang berarti tepi bawah kelasnya adalah 149,5
d1 = 14 – 10 = 4
d2 = 14 – 10 = 4
Ci = 10

Mo = Tbmo + Cimo = 149,5 + .10 = 154,5

Jadi besar upah yang diterima sebagian besar karyawan adalah Rp 154.500

b) Jika 20 % dari jumlah karyawan memperoleh upah tertinggi adalah yang


bekerja lebih dari 2 tahun, upah minimalnya adalah
Bisa digunakan P80 atau D8 disini kita gunakan P80

LetakP80 : 60 = 48

Nilai P80 : Tbpi + 169,6+ = 179,5

Jadi. Jika 20 % dari jumlah karyawan memperoleh upah tertinggi adalah yang
bekerja lebih dari 2 tahun, upah minimalnya adalah Rp 179.500

56
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

c) Jika 20 % dari jumlah karyawan memperoleh upah terendah adalah yang


bekerja lebih dari 2 tahun, berapa upah maksimalnya ?

Bisa digunakan P20atau D2disini kita gunakan P20

LetakP80 : 60 = 12

Nilai P80 : Tbpi + 129,5+ = 139,5

Jadi. Jika 20 % dari jumlah karyawan memperoleh upah terendah adalah yang
bekerja lebih dari 2 tahun, upah maksimalnyanya adalah Rp 139.500

d) Rata – rata gaji yang diterima karyawan adalah

Upah Banyaknya Xi Xi.fi


(Kelas ) Karyawan (fi)
120 – 129 5 124 620
130 – 139 7 134 938
140 – 149 10 144 1440
150 – 159 14 154 2156
160 – 169 10 164 1640
170 – 179 8 174 1392
180 – 189 6 184 1104
Jumlah 60 1078 9290

= = = 154,8333333

Jadi rata – rata gaji karyawan adalah Rp. 154.833

e) Gambarkan kurva histogramnya dari distribusi diatas ?

57
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

58
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

UKURAN DISPERSI

Ukuran Dispersi atau ukuran variasi atau ukuran penyimpangan adalah ukuran
yang menyatakan seberapa jauh penyimpangan nilai-nilai data dari nilai-nilai
pusatnya. (pokok2 materi statistika 1 Ir. M Iqbal Hasan MM)
Kegunaan Ukuran Dispersi
 Sebagai pelengkap dari ukuran gejala pusat dalam membandingkan dua atau
lebih kelompok bilangan. Pada ukuran gejala pusat, nilai rata-rata seperti
mean atau median hanya menitikberatkan pada pusat data, tapi tidak
memberikan informasi tentang sebaran nilai pada data tersebut.
 Untuk membandingkan sebaran data dari dua informasi distribusi nilai.
(Statistika Teori dan Aplikasi, J. Supranto)
Macam-macam Ukuran Dispersi
a. Ukuran Dispersi Absolut
Ukuran dispersi absolut adalah ukuran dispersi yang hanya dapat digunakan
untuk melihat penyimpangan-penyimpangan nilai yang terdapat pada suatu
kumpulan data, bukan untuk beberapa kumpulan data.
Ukuran dispersi absolut terdiri dari:
1. Rentang / Sebaran/ Jangkauan/ Range (R):
adalah selisih data terbesar (maksimum) dengan data terkecil (minimum).
Pada umumnya, semakin kecil rentang untuk sekumpulan data, makin
merata tersebarnya data. Bila rentang makin besar maka data tersebut
semakin tidak merata.
Rumus:
Data Tidak Berkelompok (Ungrouped Data)
Populasi dan sampel menggunakan rumus yang sama, yaitu:
R= -

59
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Data Berkelompok (Grouped Data)


Populasi dan sampel menggunakan rumus yang sama, yaitu:
R= -
Dimana:
 merupakan nilai tengah kelas tertinggi
 merupakan nilai tengah kelas terendah
2. Sebaran/ Rentang Antar Quartil/ Inter Quartile Range (IQR)
Adalah suatu bilangan yang diperoleh dari selisih antara kuartil 3 dan
kuartil 1.

Rumus:
Populasi dan sampel menggunakan rumus yang sama, yaitu:
IQR = -
Rumus tersebut digunakan untuk data tidak berkelompok dan data
berkelompok
3. Simpangan Kuartil/ Kuartil Deviasi/ Quartile Deviation (QD)
Adalah suatu bilangan yang merupakan setengah bagian dari sebaran antar
kuartil.
Rumus:
Populasi dan sampel menggunakan rumus yang sama, yaitu:

QD = atau QD =

Rumus tersebut digunakan untuk data tidak berkelompok dan data


berkelompok

4. Simpangan Rata-rata/ Average Deviation (AD)


Adalah nilai rata-rata hitung dari harga mutlak penyimpangan nilai suatu
variabel terhadap rata-rata hitungnya.
Rumus:

60
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Data Tidak Berkelompok (Ungrouped Data)

Populasi: AD =

x
Sampel: AD =

Data Berkelompok (Grouped Data)

Populasi: AD =

x
Sampel: AD =

5. Simpangan Baku/ Standar Deviasi/ Standard Deviation (σ atau s)


Adalah suatu bilangan yang merupakan rata-rata penyimpangan nilai suatu
variabel terhadap rata-rata hitungnya.
Rumus:
Data Tidak Berkelompok (Ungrouped Data)
 Populasi:
Metode biasa (cara panjang) Metode angka kasar (cara pendek)

σ= σ=

 Sampel besar (n>30):


Metode biasa (cara panjang) Metode angka kasar (cara pendek)

x
s= s=

 Sampel kecil (n≤30):


Metode biasa (cara panjang) Metode angka kasar (cara pendek)

x
s= s=

61
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Data Berkelompok (Grouped Data)


 Populasi:
Metode biasa (cara panjang)

σ=

Cara pendek:
Metode angka kasar Metode Coding

σ= σ=

 Sampel besar (n>30)


Metode biasa (cara panjang)

x
s=

Cara pendek:
Metode angka kasar Metode Coding

s= s=

 Sampel kecil (n≤30):


Metode biasa (cara panjang)

x
s=

Cara pendek:
Metode angka kasar Metode Coding

s= s=

62
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

keterangan:
c : panjang kelas

u = =

d = X-M
X = nilai tengah
M = rata-rata hitung sementara
6. Variasi/ Variance (V)
Adalah suatu bilangan yang merupakan bentuk kuadrat dari simpangan
bakunya.
Rumus:
Populasi: V=
Sampel: V=
Rumus tersebut digunakan untuk data tidak berkelompok dan data
berkelompok

b. Ukuran Dispersi Relatif


Adalah ukuran dispersi yang dapat digunakan untuk membandingkan
dispersi atau variasi dari beberapa kumpulan data. Dispersi Relatif
dirumuskan:

Dispersi relatif =

Ukuran dispersi relatif terdiri dari:


1. Koefisien variasi / Coefficient of Variation (CV)
Adalah suatu bilangan yang biasanya dinyatakan dalam persen yang
merupakan hasil bagi atau perbandingan antara simpangan baku terhadap
rata-rata hitungnya. Semakin kecil nilai koefisien variasinya maka data
semakin homogen.
Populasi: CV = x 100%

63
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Sampel: CV = x 100%
x
Rumus tersebut digunakan untuk data tidak berkelompok dan data
berkelompok
2. Koefisien Variasi Kuartil/ Coefficient of Quartile Variation (CVQ)
Adalah suatu bilangan yang biasanya dinyatakan dalam persen yang
merupakan hasil bagi atau perbandingan antara simpangan kuartil
terhadap mediannya atau antara selisih kuartil 3 dan kuartil 1 terhadap
jumlah kuartil 3 dan kuartil 1.
Populasi dan sampel menggunakan rumus yang sama, yaitu:

CVQ = x 100% atau CVQ = x 100%

Rumus tersebut digunakan untuk data tidak berkelompok dan data


berkelompok
3. Angka Baku/ Standard Score (Z)
Adalah suatu bilangan yang merupakan hasil bagi atau perbandingan
antara selisih nilai tertentu suatu variabel dan rata-rata hitung terhadap
simpangan bakunya. (Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas, Dr.
Boediono, Dr, Ir Wayan Koster)
Populasi: Z=

x
Sampel: Z=

Rumus tersebut digunakan untuk data tidak berkelompok dan data


berkelompok

UKURAN KEMENCENGAN (Skewness) Sk =


Ukuran kemencengan adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat
ketidaksimetrisan atau kejauhan simetris dari sebuah distribusi. Sebuah distribusi
yang tidak simetris akan memiliki rata-rata, median, dan modus yang tidak sama
besarnya, sehingga distribusi akan terkonsentrasi pada salah satu sisi dan bentuk

64
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

kurvanya akan menceng. Jika kurva distribusi memiliki ekor yang lebih panjang ke
kanan maka distribusi tersebut disebut menceng ke kanan atau memiliki
kemencengan positif. Sebaliknya jika kurva distribusi memiliki ekor yang lebih
panjang ke kiri maka distribusi tersebut disebut menceng ke kiri atau memiliki
kemencengan negatif. Berikut adalaha gambar kurva distribusi normal, menceng ke
kanan dan menceng ke kiri.
a. Kurva distribusi normal

Mo=Me= x
b. Kurva distribusi menceng ke kanan

Mo Me x

c. Kurva distribusi menceng ke kiri

x Me Mo

65
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Metode yang digunakan untuk mengukur ukuran kemencengan (Skewness)


1. PEARSON
(nilai selisih rata-rata dibagi simpangan baku)
Rumus:

Populasi: Sk = atau Sk =

x x
Sampel: Sk = atau Sk =

2. BOWLEY
(berdasarkan pada hubungan kuartil-kuartil dari sebuah distribusi)
Rumus:

Sk = atau Sk =

3. MOMEN
(didasarkan pada perbandingan momen-momen ke-3 dengan pangkat tiga
simpangan baku)
Rumus:
Data tunggal/ tidak berkelompok

Populasi : Sk = =

x
Sampel : Sk = =

Data Berkelompok

Populasi: Sk = = atau

Sk = = .

x
Sampel: Sk = = atau

66
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Sk = = .

Kemencengan kurva menurut Pearson ialah:


1. Sk = 0  kurva memiliki bentuk simetris
2. Sk > 0  kurva menceng ke kanan atau menceng positif
3. Sk < 0  kurva menceng ke kiri atau menceng negatif
Batas-batas nilai ukuran kemencengan beserta artinya:
1. 0,0 ≤ (Sk = < 0,1  bentuk kurva distribusinya bisa dianggap normal
2. 0,1 ≤ (Sk = < 0,3  bentuk kurva distribusinya menceng.
Bila bernilai negatif menceng ke kiri, bila bernilai positif menceng ke kanan
3. (Sk = ≥ 0,3  bentuk kurva distribusinya sangat menceng
Bila bernilai negatif sangat menceng ke kiri, bila bernilai positif sangat
menceng ke kanan
UKURAN KERUNCINGAN (Kurtosis) Kt =
Keruncingan distribusi data atau kurtosis adalah derajat atau ukuran tinggi
rendahnya puncak suatu distribusi data terhadap distribusi normalnya data.
Berdasarkan keruncingannya kurva distribusi dapat dibedakan atas 3 macam, yaitu:
1. Leptokurtik (puncak relatif tinggi/ runcing)
2. Mesokurtik (puncak tidak tinggi dan tidak mendatar atau bisa disebut normal)
3. Platikurtik ( puncak hampir mendatar/ tumpul)

Leptokurtik

Mesokurtik

Platikurtik

67
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Batas-batas ukuran keruncingan:


1. > 3 kurva distribusinya runcing (leptokurtik)
2. = 3 kurva distribusinya normal (mesokurtik)
3. < 3 kurva distribusinya tumpul (platikurtik)
Rumus- Rumus yang digunakan:
Data tunggal/ tidak berkelompok

Populasi : =

x
Sampel : =

Data Berkelompok

Populasi: = atau

= .

x
Sampel: = atau

= .

Contoh Soal:
Berikut ini adalah sampel nilai dari mid test statistika I dari sekelompok mahasiswa di
sebuah Universitas:
30, 35, 42, 50, 58, 66, 74, 82, 90, 98
Tentukanlah:
a. Semua ukuran dispersi absolutnya
b. Semua ukuran dispersi relatifnya, kecuali angka baku
c. Ukuran kemencengan dan ukuran keruncingannya beserta artinya

68
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Jawaban:

X X-x x x x
30 -32,5 1056,25 900 1115664,063
35 -27,5 756,25 1225 571914,0625
42 -20,5 420,25 1764 176610,0625
50 -12,5 156,25 2500 24414,0625
58 -4,5 20,25 3364 410,0625
66 3,5 12,25 4356 150,0625
74 11,5 132,25 5476 17490,0625
82 19,5 380,25 6724 144590,0625
90 27,5 756,25 8100 571914,0625
98 35,5 1260,25 9604 1588230,063
ΣX= 625 Σ= 4211386,625
Σ= 4950,5 Σ= 44013
X = 62,5

a. Ukuran dispersi absolut:


 R= -
R = 98-30 = 68
 IQR = -
= 84-40,25
= 43,75

 QD = = = 21,875

x
 AD =

= = 19,5

x
 s=

= = 23,45326322

 V= = = 550,05555556

69
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

b. Ukuran dispersi relatif

 CV = x 100% = x 100% = 37,52522115%


x
 CVQ = x 100% = x 100% = 35,28225806%

c. Ukuran kemencengan:
Rumus Pearson:
x
Sk =

= = 0,063956984

Ternyata 0,0 <0,063956984< 0,1


0,0 < (Sk = < 0,1  bentuk kurva distribusinya bisa dianggap normal

Gambar:

Ukuran keruncingan:
x
=

= = 1,391912716

Ternyata 1,391912716 < 3


< 3 maka kurva distribusinya berbentuk tumpul (platikurtik)
Gambar:

70
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Langkah-langkah dengan menggunakan Minitab:


1. Buka software Minitab
2. Masukan data pada worksheet 1
3. Ketik “nilai” pada kolom C1 lalu masukan data

4. Klik stat  Basic Statistic  display descriptive statistics  lalu masukan


variabel nilai (C1) ke kotak variabel.

5. Pilih statistics, lalu akan muncul:

71
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

6. Pilih descriptive statistics yang dibutuhkan lalu Klik OK


7. Akan muncul output sebagai berikut:

—— 12/2/2011 10:58:31 AM ————————————————————

Welcome to Minitab, press F1 for help.

Descriptive Statistics: nilai

Variabel N N* Mean SE Mean StDev Variance CoefVar Minimum Q1


nilai 10 0 62.50 7.42 23.45 550.06 37.53 30.00 40.25

Variabel Median Q3 Maximum Range IQR Skewness Kurtosis


nilai 62.00 84.00 98.00 68.00 43.75 0.09 1.30

72
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

SOAL UKURAN DISPERSI

1. Plywood Inc. Reported these returns on stockholder equity (in percent) for the
past 5 years: 4,3 4,9 7,2 6,7 and 11,6
a. Compute the range, average deviation, standard deviation and variance
b. Compute the coefficient of variation and coefficient of quartile variation
Penyelesaian:

X X- x x
4,3 -2,64 6,9696
4,9 -2,04 4,1616
7,2 0,26 0,0676
6,7 -0,24 0,0576
11,6 4,66 21,7156
ΣX= 625 Σ x = 9,84 Σ = 32,972
X = 6,94
a.
 R= -
R = 11,6 – 4,3 = 7,3
 IQR = -
= 9,4 – 4,6
= 4,8
 QD = = = 2,4

x
 AD =

= = 1,968

x
 s=

= = 2,871062521

73
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

 V= = = 8,243
b.

 CV = x 100% = x100% = 41,36977696%


x
 CVQ = x 100% = x 100% = 31,59722222%

Langkah-langkah dengan menggunakan Minitab:


1. Buka software Minitab
2. Masukan data pada worksheet 1
3. Ketik “returns” pada kolom C1, lalu masukan data

4. Klik stat  Basic Statistic  display descriptive statistics  lalu masukan


variabel returns ke kotak variabel.

74
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

5. Pilih statistics, lalu akan muncul:

6. Pilih descriptive statistics yang dibutuhkan lalu Klik OK

75
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

7. Akan muncul output sebagai berikut:


————— 12/2/2011 11:45:48 AM —————————————————

Welcome to Minitab, press F1 for help.

Descriptive Statistics: returns


Variabel N N* Mean SE Mean StDev Variance CoefVar Minimum Q1 Median
returns 5 0 6.94 1.28 2.87 8.24 41.37 4.30 4.60 6.70

Variabel Q3 Maximum Range


returns 9.40 11.60 7.30

2. Sampel berat badan 10 mahasiswa dan 10 mahasiswi disuatu perguruan tinggi


adalah sebagai berikut:
Berat badan
mahasiswa 40 50 60 55 70 65 60 55 65 80
Berat badan
mahasiswi 45 55 50 60 45 40 55 50 65 60
a. Tentukan standar deviasi berat badan kelompok mahasiswa dan mahasiswi
tersebut
b. Tentukanlah koefisien variasinya, manakah yang lebih merata?
Penyelesaian:
Kelompok mahasiswa:
Data terurut:
X 40 50 55 55 60 60 65 65 70 80 Σ= 600
1600 2500 3025 3025 3600 3600 4225 4225 4900 6400 Σ=37100

s=

= 11,05541597

Kelompok mahasiswi
Data terurut:

76
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

X 40 45 45 50 50 55 55 60 60 65 ∑=525
1600 2025 2025 2500 2500 3025 3025 3600 3600 4225 ∑=28125

s=

= 7,90569415
b. Koefisien variasi berat badan mahasiswa:
CV = x 100%
x
= x 100%

= 18,42569328%
Koefisien variasi berat badan mahasiswi:
CV = x 100%
x
= x 100%

= 15,05846505%
Kesimpulan: Koefisien variasi (CV) berat badan mahasiswi lebih kecil dari
koefisien variasi (CV) berat badan mahasiswa. Jadi data berat badan
mahasiswi jauh lebih merata daripada berat badan mahasiswa.

3. Pada ujian akhir semester yang lalu, untuk mata kuliah Pengantar Ekonomi,
Tenten memperoleh nilai 84, sedangkan untuk mata kuliah Statistika ia
memperoleh nilai 90. Dikelas itu, terdapat 50 mahasiswa, dimana nilai rata-
rata untuk mata kuliah Pengantar Ekonomi adalah 76 dengan simpangan baku
10. Sedangkan nilai rata-rata untuk mata kuliah Statistika adalah 82 dengan
simpangan baku 16. Pada mata kuliah mana nilai Tenten lebih baik?
Penyelesaian:

77
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Untuk mata kuliah Pengantar Ekonomi


x
Z= = = 0,8

Untuk mata kuliah Statistika


x
Z= = = 0,5

Kesimpulan: Nilai Z untuk mata kuliah Pengantar Ekonomi lebih besar dari
nilai Z untuk mata kuliah Statistika. Jadi nilai Tenten lebih baik pada ujian
mata kuliah Pengantar Ekonomi.

4. Dari data pengukuran pipa dibawah ini:


Diameter (mm) F
65-67 2
68-70 5
71-73 13
74-76 14
77-79 4
80-82 2
Jumlah 40
a. Hitung standar deviasinya
b. Tentukan ukuran keruncingannya, jelaskan artinya dan gambarkan
Penyelesaian:
Diameter(mm) Xi f u fu f f f
65-67 66 2 -3 9 -27 81 -6 18 -54 162
68-70 69 5 -2 4 -8 16 -10 20 -40 80
71-73 72 13 -1 1 -1 1 -13 13 -13 13
74-76 75 14 0 0 0 0 0 0 0 0
77-79 78 4 1 1 1 1 4 4 4 4
80-82 81 2 2 4 8 16 4 8 16 32
Jumlah 40 -21 63 -87 291

s=

78
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

s=

= 3,419703935
Ukuran keruncingan

= 3,011326068
Karena ukuran keruncingannya ( hampir sama atau sama dengan 3 maka
bentuk kurvanya adalah mesokurtik atau bisa disebut normal.
gambar:

5. Dua perusahaan, yaitu Perusahaan TIDAK RUGI dan Perusahaan UNTUNG


memiliki karyawan sebanyak 50 orang. Untuk keperluan penelitian mengenai
variasi gaji karyawan, diambil sampel sebanyak 6 orang dari setiap
perusahaan dengan gaji masing-masing (dalam ribuan rupiah) adalah sebagai
berikut:
300, 250, 350, 400, 500, 550 dan 200, 450, 250, 300, 350, 500
a. Tentukanlah ukuran dispersi relatif dari kedua perusahaan tersebut,
kecuali angka bakunya
b. Perusahaan mana yang memiliki variasi gaji lebih merata?

79
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

c. Budi merupakan salah satu karyawan di perusahaan untung. Berapakah


gaji yang ia terima setiap bulannya jika ia memiliki angka baku untuk
gajinya sebesar 0,62?
Penyelesaian:
a. Data yang telah diurutkan:
Perusahaan Tidak Rugi:
X 250 300 350 400 500 550 Σ= 2350
62500 90000 122500 160000 250000 302500 Σ=987500

 s=

= 115,8303357
 Koefisien variasi Perusahaan Tidak Rugi:
CV = x 100%
x
= x 100%

= 29,57370273%

 CVQ = x 100%

= x 100%

= 28,125%

Langkah-langkah dengan menggunakan Minitab:


1. Buka software Minitab
2. Masukan data pada worksheet 1
3. Ketik “gaji” pada kolom C1, lalu masukan data

80
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

4. Klik stat  Basic Statistic  display descriptive statistics  lalu masukan


variabel gaji ke kotak variabel.

5. Pilih statistics, lalu akan muncul:

81
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

6. Pilih descriptive statistics yang dibutuhkan lalu Klik OK


7. Akan muncul output sebagai berikut:
————— 12/2/2011 11:45:48 AM —————————————————

Welcome to Minitab, press F1 for help.

Descriptive Statistics: gaji


Variabel N N* StDev Variance CoefVar Minimum Maximum
gaji 6 0 115.8 13416.7 29.57 250.0 550.0

Data yang telah diurutkan:


Perusahaan Untung
X 200 250 300 350 450 500 Σ= 2050
40000 62500 90000 122500 202500 250000 Σ=767500

 s=

= 115,8303357
 Koefisien variasi Perusahaan Untung:

82
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

CV = x 100%
x
= x 100%

= 34,00107701%

 CVQ = x 100%

= x 100%

= 32,1428571%

Dengan langkah yang sama seperti diatas, gunakan software minitab, maka
akan diperoleh output seperti di bawah ini:

————— 12/2/2011 11:45:48 AM —————————————————

Welcome to Minitab, press F1 for help.

Descriptive Statistics: gaji

Variabel N N* StDev Variance CoefVar Minimum Maximum


gaji 6 0 115.8 13416.7 33.90 200.0 500.0

b. Koefisien variasi (CV) perusahaan Tidak rugi adalah sebesar


29,57370273% sedangkan koefisien variasi (CV) perusahaan Untung
adalah sebesar 34,00107701%. CV perusahaan Tidak rugi < CV
perusahaan Untung. Jadi dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang
memiliki variasi gaji lebih merata adalah perusahaan Tidak Rugi.
x
c. Z =

0,62=

x = 413,4814748
Kesimpulan: Jadi, gaji yang diterima Budi di perusahaan Untung setiap
bulannya adalah sebesar Rp. 413.481

83
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

6. The traffic citations issued last year by month in Beaufort Country, South
Carolina, is reported below:
Month Citations
January 19
February 17
March 22
April 18
May 28
June 34
July 45
August 39
September 38
October 44
November 34
December 10
Total 348

a. Compute the range, average deviation, standard deviation and variance


b. Determine the Inter Quartile Range and Quartile Deviation!
c. Find the coefficient of Skewness, what is your conclusion regarding the
shape of distribution? (use the Bowley method)
Penyelesaian:
Data :
Month Citations x
X- x
January 19
-10 100
February 17
-12 144
March 22
-7 49
April 18
-11 121

84
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

May 28
-1 1
June 34
5 25
July 45
16 256
August 39
10 100
September 38
9 81
October 44
15 225
November 34
5 25
December 10
-19 361
Total 348
X = 32 x = 120 Σ x =1488

a. R = -
R = 45-10 = 35
x
AD =

= = 10

x
s=

= = 11,63068043

V= = = 135,2727273

b. Letak nilai ke

= = 3,25

+ 0,25 ( - )
= 18 + 0,25(19-18) = 18,25

Letak =nilai ke

= = 9,75

85
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

+ 0,75 ( - )
= 38 + 0,75(39-38)
= 38,75
IQR = -
= 38,75-18,25
= 20,5

QD = = = 10,25

Sk =

= - 0,243902439
0,1 < 0,243902439 < 0,3 and Sk < 0

0,1 <(Sk = < 0,3 and Sk < 0

it means the curve is skewed to the left or negatively skewed

gambar:

Langkah-langkah dengan menggunakan Minitab:


1. Buka software Minitab
2. Masukan data pada worksheet 1
3. Ketik “cititations” pada kolom C1

86
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

4. Klik stat  Basic Statistic display descriptive statistics  lalu masukan


variabel cititations ke kotak variabel.

5. Pilih statistics, lalu akan muncul:

87
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

6. Pilih descriptive statistics sesuai kebutuhan lalu Klik OK


7. Akan muncul output sebagai berikut:
————— 12/2/2011 11:45:48 AM —————————————————

Welcome to Minitab, press F1 for help.

Descriptive Statistics: citations

Variabel N N* Mean SE Mean StDev Variance CoefVar Minimum Q1


citations 12 0 29.00 3.36 11.63 135.27 40.11 10.00 18.25

Variabel Median Q3 Maximum Range Skewness


citations 31.00 38.75 45.00 35.00 -0.13

7. SC Coast, an internet provider in the Southeast, developed the following


frequency distribution on the age of internet users. Find the deviation standard
and variance with coding method)
age frequency
10-20 3
20-30 20
30-40 18
40-50 12
50-60 7

88
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Penyelesaian:
Age Xi f u fu f
10-20 15 3 -3 9 -9 27
20-30 25 20 -2 4 -40 80
30-40 35 18 -1 1 -18 18
40-50 45 12 0 0 0 0
50-60 55 7 1 1 7 7
total 60 -60 132

s=

s=

= 10,95445115
V= = = 120
So, the deviation standard is about 10,95445114 and variance is about 120

8. Gaji 5 orang manajer (dalam ribuan rupiah) di perusahaan A masing-masing


adalah 4.500, 4000, 5000, 4750, 4250 sedangkan gaji 5 orang manajer di
perusahaan B adalah 3750, 4200, 4500, 5250, 4750. Manakah yang lebih
bervariasi (heterogen), gaji manajer di perusahaan A atau perusaan B ?
Penyelesaian:
Perusahaan A

x= = 4500

s=

= 395,2847075
CV = x 100%
x

89
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

= x 100%

= 8,784104612%

x= = 4490

s=

= 565,0221235
CV = x 100%
x
= x 100%

= 12,58401166%
Kesimpulan: Karena CV perusahaan B lebih besar dari perusahaan A, maka gaji
manajer di perusahaan B lebih bervariasi (heterogen) dibanding dengan gaji
manajer di perusahaan A.

9. Diketahui sebuah data mengenai interval kelas beserta frekuensinya sebagai


berikut:
Interval kelas Frekuensi
31-40 4
41-50 3
51-60 5
61-70 8
71-80 11
81-90 7
91-100 2
Jumlah 40
Dari data yang didapatkan, tentukanlah:

90
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

a. Rata-rata dan simpangan bakunya


b. Skewness dengan menggunakan rumus Pearson
Penyelesaian:

Interval kelas Frekuensi


Xi fX f
31-40 4 35,5
1260,25 142 5041
41-50 3 45,5
2070,25 136,5 6210,75
51-60 5 55,5
3080,25 277,5 15401,25
61-70 8 65,5
4290,25 524 34322
71-80 11 75,5
5700,25 830,5 62702,75
81-90 7 85,5
7310,25 598,5 51171,75
91-100 2 95,5
9120,25 191 18240,5
Jumlah 40
Σ= 2700 Σ= 193090

a. x = = = 67,5

s=

s=

= 16,46283694
b. Mo = L+ .c

= 70,5 + . 10

= 74,944444444
x
Sk =

= -0,452196937

91
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

0,452196937 > 0,3


(Sk = > 0,3 and Sk < 0 (nilainya negatif)

berarti kurva distribusinya sangat menceng ke kiri atau sangat menceng negatif

Gambar:

10. Berikut ini adalah data uang jajan dari mahasiswa Fakultas Ekonomi setiap
bulannya:
Uang jajan (rupiah) Frekuensi (orang)
500.000 - 600.000 8
600.000 – 700.000 6
700.000 – 800.000 20
800.000 – 900.000 12
900.000 – 1000.000 4
Total 50
a. Bila seorang mahasiswa mempunyai uang jajan 750.000 per bulan,
berapakah angka bakunya?
d. Bila seorang mahasiswi mempunyai angka baku 0,12 berapakah
pendapatan yang diperolehnya tiap bulan?
Penyelesaian:

Uang jajan f x fx X- x x
500.000 - 600.000 8 550000 4400000 -196000 38416000000
600.000 – 700.000 6 650000 3900000 -96000 9216000000

92
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

700.000 – 800.000 20 750000 15000000 4000 16000000


800.000 – 900.000 12 850000 10200000 104000 10816000000
900.000 – 1000.000 4 950000 3800000 204000 41616000000
Total 50 37.300.000 100.080.000.000

a. x = = = 746.000

x
s=

s=

= 44739,24452
x
Z=

= 0,09
Kesimpulan: Bila seorang mahasiswa mempunyai uang jajan 750.000 per
bulan, maka angka bakunya adalah sebesar 0,09
x
b. Z =

0,12 =

5368,709344 = x- 746.000
x = 751.368,7093
Kesimpulan: Bila seorang mahasiswi mempunyai angka baku 0,12 maka
pendapatan yang diperolehnya setiap bulan adalah sebesar Rp. 751.369

93
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

ANGKA INDEKS

Angka Indeks adalah suatu bilangan yang dinyatakan dalam presentase (%) yang
menunjukkan besarnya perbandingan atau perubahan nilai suatu variabel tertentu
pada waktu/periode waktu tertentu dibandingkan dengan nilai variabel tersebut pada
waktu/periode dasarnya.
 Waktu tertentu (waktu bejalan) adalah waktu atau periode waktu saat
dilakukan penghitungan angka indeks suatu variabel.
 Waktu dasar adalah waktu atau periode waktu yang dijadikan dasar
perhitungan angka indeks suatu variabel. Periode waktu dasar biasanya
dinyatakan dalam angka indeks sebesar 100.
Pada umumnya dalam pengukuran angka indeks terdapat dua kesulitan atau kendala,
yaitu :
 Data yang layak diperbandingkan dan data yang sesuai kebutuhan,
 Pemilihan tahun dasar, karena tahun dasar sebagai pembanding yang baik
harus mempunyai dua kriteria yaitu saat keadaan stabil dan waktu yang
dijadikan tahhun dasar tidak terlalu lama. Dapat digunakan interval waktu
lima tahun.

I. Sumber Data

Sumber data untuk perhitungan indeks bisa didapatkan dari data-data internal
seperti data penjualan perusahaan, data produksi sebuah pabrik, dan lain-lain.
Selain itu, sumber data untuk perhitungan indeks yang bersifat umum bisa
didapatkan dari pemerintah, seperti Indeks Harga Konsumen yang bisa dilihat
pada data BPS (Biro Pusat Statistika).

94
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

II. Jenis – Jenis Angka Indeks

2.1.Angka Indeks Harga (Po/n)


Angka Indeks Hargaadalah angka indeks pada variabel tertentu yang
diperbandingkannya berupa harga barang/jasa dan dipakai untuk
menunjukkan perubahan harga barang/jasa.
Indeks ini bertujuan mengukur perubahan harga antara dua interval waktu
tertentu, misal antar tahun, antar kuartal, antar bulan, dan sebagainya. Dalam
praktek indeks harga adalah indeks yang paling sering digunakan seperti
indeks harga konsumen, indeks harga saham gabungan (IHSG) dan lainnya.
2.2.Angka Indeks Kuantitas (Qo/n)
Angka Indeks Kuantitasadalah angka indeks yang variabel tertentu
diperbandingkannya berupa jumlah/kuantitas barang.Indeks kuantitas
mengukur perubahan sejumlah kuantitas barang dari masa ke masa.
Sebagai contoh, jika diketahui indeks kuantitas tepung terigu tahun 2006
adalah 115, dengan dasar tahun 2002, maka ada peningkatan jumlah tepung
terigu sebesar 15%.
2.3.Angka Indeks Nilai (Vo/n)
Angka Indeks Nilaiadalah angka indeks yang variabel tertentu
diperbandingkannya berupa nilai barang atau jasa dan dipakai untuk melihat
perubahan nilai dari suatu barang/jasa. Dimana besaran nilai didapat dari
perhitungan V  P  Q

III. Metode Mengukur Angka Indeks Harga

Metode ini menentukan pada penggunaan variabel harga dari waktu ke waktu
suatu komoditi tertentu. Sebagai dasar penghitungannya adalah harga sebagai
pembanding sekaligus tahun dasar (tahun ke 0) diberi simbol P o dan harga yang

95
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

diperbandingkan dan terjadi pada tahun ke-n diberi simbol P n. Di samping itu
tahun dasar sebagai permulaan dan dasar perbandingan maka indeks selalu
besarnya 100% (angka indeks dinyatakan dalam persentase).
3.1.Metode Tak Tertimbang
Pada metode ini dianggap semua variabel yang akan diukur indeksnya
mempunyai nilai yang sama. Metode ini merupakan metode yang paling
sederhana dan praktis dalam mengukur sebuah indeks (bisa indeks harga,
indeks kuantitas, atau jenis indeks lain), walaupun cara ini mempunyai
kelemahan-kelemahan.
3.2.Metode Tertimbang
Pada metode ini ada bobot yang digunakan untuk membedakan variabel yang
satu dengan yang lain. Seperti adanya penimbangan berupa kuantitas barang
yang terjual untuk berbagai jenis barang yang berlainan harganya. Metode ini
dalam praktek masih terbagi dalam beberapa cara perhitungan indeksnya
seperti metode Laspeyers, Paasche, Fisher, dan sebagainya.
3.3.Metode Relatif
Jika pada metode tertimbang atau tak tertimbang, proses perhitungan dimulai
dengan menjumlahkan seluruh komponen yang ada kemudian dilakukan rata-
rata, maka metode relatif memulai dengan menghitung setiap indeks
komponen, kemudian baru melakukan rata-rata dari semua indeks yang
didapat.
3.4.Metode Rantai
Metode ini menghitung indeks secara berantai, missal dari tahun 1998
dibandingkan dengan tahun 1997, kemudian tahun 1999 dibandingkan dengan
tahun 1998, dan seterusnya.

96
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

AIH Tidak AIH Agregatif AIH Rata-rata Relatif Angka Indeks


Tertimbang Tertimbang Tertimbang Berantai

Harga Relatif AIH Laspeyers Bila timbangannya nilai Angka Indeks


barang pada waktu Berantai
(cenderung berlebih ke
P dasar
P  n
 100
atas-upward bias) P ..... P
o/n
P o
P  1 n

P P
 P P  Q 
o/n
0 n 1
 P Q
n

IL 
n o
 100 P o o

 P Q P  o

 P Q
o/n
o/n
n o
o o

Indeks Gabungan AIH Paasche Bila timbangannya nilai


barang pada waktu
IP 
P n
 100
(cenderung berlebih ke
tertentu
P o
bawah-downward bias)

Q  P Q  P P  Q  n

IQ  n
 100 IP 
n n
 100 P n n

Q  P Q P  o

 P Q
o/n
o/n
o n
o n n

IV 
 P Q n n
 100
 P Q o o

AIH Agregatif AIH Marshall


Sederhana Edgeworth

P 
P n
 100  P Q  Q  100
n

 P Q  Q 
o/n
P o
ME o/n
 o n

o o n

97
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

AIH Rata-rata AIH Walsh


Relatif Sederhana
 P Q Q
n
W
o n
  100

 P  100
 P Q Q
o/n
n o o n

P
P  k
o/n
o

AIH Drobisch

(rata-rata hitung) I
 L
I
Po / n
ID 2 o/n
o/n

P  100
 log AIH n

P Irving Fisher
LogP 
k o/n
o

IF o/n
 IL IP
o/n o/n
(rata-rata ukur)

IV. Pergeseran waktu atau periode waktu dasar

Bila jarak antara waktu atau periode waktu dasar dengan waktu atau priode waktu
tertentu sudah cukup jauh, maka hasil perhitungan angka indeksnya tidak atau
kurang representatif. Oleh karena itu, periode atau waktu dasar tersebut harus
disesuaikan dengan rumus sebagai berikut:

I
I  L
 100
B
I
LD

98
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Ket:

IB : angka indeks baru setelah dilakukan pergeseran waktu atau periode dasar

IL : angka indeks lama sebelum dilakukan pergeseran waktu atau periode dasar

ILD: angka indeks lama yang waktu atau periode waktunya dijadikan waktu atau
periode dasar baru

V. Beberapa Penerapan Angka Indeks

5.1.Pendeflasian

Adalah suatu metode untuk menghitung daya beli suatu mata uang tertentu
berdasarkan nilai nominalnya serta menghitung pendapatan nyata berdasarkan
pendapatan uangnya.

DB = x 100 PN = x 100

Keterangan

DB : Daya beli suatu mata uang PN : Pendapatan nyata


tertentu

NN : Nilai nominal suatu mata uang PU : Pendapatan uang


asing tertentu

IHK : Indeks Harga Konsumen

99
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

5.2.Perubahan Pendapatan

PPUo/n = x 100

5.3.Perubahan Pendapatan Nyata

PPUo/n = x 100

5.4.Inflasi

Inflasi = x 100

100
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

SOAL ANGKA INDEKS

1. Below is data of sales for PT. Sinar Trija (In million Rupiah/ton) :
2010 2011
Product
Price Quantity Price Quantity
A 51 5 60 8
B 32 7 30 9
C 73 8 78 10
D 81 9 98 6
E 93 6 95 6

Find Price Index, Quantity Index, and Value Index!

Jawaban :
2010 2011
Product
Po Qo Po.Qo Pn Qn Pn.Qn
A 51 5 255 60 8 480
B 32 7 224 30 9 270
C 73 8 584 78 10 780
D 81 9 729 98 6 588
E 93 6 558 95 6 570
Total 330 35 2.350 361 39 2.688

a. IP 
P n
 100 
361
 100  109,39
P o
330

Q 39
b. IQ  n
 100   100  111,43
Q o
35

101
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

c. IV 
 P Q n n
 100 
2.688
 100  114,38
 P Q o o
2.350

2. PT. Tambang Ganda merupakan salah satu perusahaan pengekspor timah ke


beberapa negara di Asia dan Eropa. Berdasarkan daftar harga ekspor timah per
100 kg perusahaan tersebut berikut ini :
Tahun 2005 2006 2007 2008

Harga (Rp) 1.987 2.178 2.234 2.315

Tentukan angka indeks harga tiap tahun dengan menggunakan tahun dasar 2006?
dan berikan interpretasi dari angka indeks tersebut?

Jawaban :
Angka Indeks Harga

P
P  n
 100
o/n
P o

 Angka Indeks Harga tahun 2005 = = 91,23

 Angka Indeks Harga tahun 2006 = = 100

 Angka Indeks Harga tahun 2007 = = 102,57

 Angka Indeks Harga tahun 2008 = = 106,29

Selama tahun 2005 – 2008 diketahui bahwa harga ekspor timah per 100 kg
umumnya mengalami kenaikan, tampak dari angka indeks yang makin lama
makin besar. Diketahui pula bahwa dalam 3 tahun dari tahun 2006 – 2008 harga
ekspor timah per 100 kg telah naik sebesar 6,29%.

102
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

3. Berdasarkan data penjualanFinding Motor mengenai penjualan mobil berbagai


tipe pada perusahan tersebut di bawah ini. Tentukan angka indeks agregatif
sederhana tahun 2011 dan angka indeks rata-rata relatif sederhana tahun 2011
beserta interpretasinya:
Tipe Mobil Tahun 2010 Tahun 2011
Revolution 3570 3647
Super AT 1398 1508
Excalibur 2456 2431

Jawaban :
- Angka Indeks Agregatif Sederhana : Perkembangan harga penjualan
mobil
Tipe Mobil Harga Harga Angka Indeks Agregatif
Tahun 2010 Tahun 2011 Sederhana 2011
Revolution 3570 3647
Super AT 1398 1508 Po/n = (7586/7424)x 100
Excalibur 2456 2431 = 102,18
Jumlah 7424 7586
Angka indeks agregatif sederhana pada tahun 2011 sebesar 102,18% atau
mengalami kenaikan sebesar 2,18% dibandingkan dengan harga pada tahun 2010.

- Angka Indeks Rata-rata Relatif Sederhana : Perkembangan harga


penjualan mobil
Tipe Mobil Harga Harga Angka Indeks Rata-rata
Tahun 2010 Tahun 2011 Relatif Sederhana 2011
Revolution 3570 3647 (3647/3570)x100 = 102,16
Super AT 1398 1508 (1508/1398)x100 = 107,87
Excalibur 2456 2431 (2431/2456)x100 = 98,98

103
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Jumlah 309,01
Po/n = 309,01 / 3
Indeks rata-rata relatif sederhana 2011
= 103,0033
Dengan menggunakan angka indeks rata-rata relatif sederhana, pada tahun 2011
terjadi kenaikan harga jual ketiga tipe mobil tersebut sebesar 3,0033%
dibandingkan tahun 2010.

4. Below is data export :


Price ($/kg) Quantity (kg)
Export
2008 2010 2008 2010
Coffee 0,3 0,34 354 467
Tea 0,21 0,27 451 478
Pepper 0,13 0,11 568 512
Corn 0,29 0,31 752 752
Chili 0,18 0,22 535 607

Find :
a. Price Indexes of Laspeyers
b. Price Indexes of Paasche
c. Price Indexes of Drobisch
d. Price Indexes of Fisher

Jawaban :

Price ($/kg) Quantity (kg) PoQo PnQo PoQn PnQn


Export
2008 2010 2008 2010
Coffee 0,3 0,34 354 467 106,2 120,36 140,1 158,78
Tea 0,21 0,27 451 478 94,71 121,77 100,38 129,06
Pepper 0,13 0,11 568 512 73,84 62,48 66,56 56,32

104
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Corn 0,29 0,31 752 752 218,08 233,12 218,08 233,12


Chili 0,18 0,22 535 607 96,3 117,7 109,26 133,54
Total 589,13 655,43 634,38 710,82

a. Price Indexes of Laspeyers

 P Q n 655,43
IL  o
 100   100  112,25
 P Q o o
589,13

b. Price Indexes of Paasche

 P Q n 710,82
I  n
 100   100  112,05
 P Q
P
o
634,38
n

c. Price Indexes of Drobisch

I I 112,25  112,05
I D
 L

2
P

2
 112,15

d. Price Indexes of Fisher

I F
 I IL P
 112,25  112,05  112,14

5. Berikut ini adalah tabel barang-barang makanan hasil produksi pada tahun 2009
dan 2011 di Indonesia.
Harga (ribuan) Kuantitas (kwintal)
Jenis makanan
2009 2011 2009 2011
Beras 8 10 15 18
Garam 6 8 7 9
Gula 5 6 8 11
Lada 4 6 4 5
Tentukan angka indeks relatif rata-rata tertimbang dengan timbangannya nilai
barang pada waktu dasar dan juga menggunakan timbangan waktu tertentu ?
(tahun dasar 2009)

105
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Jawaban :

Harga (ribuan) Kuantitas


Jenis PoQo Pn/Po Pn/Po(PoQo) PnQn Pn/Po(PnQn)
(kwintal)
makanan
Po Pn Qo Qn
Beras 8 10 15 18 120 1,25 150 180 225
Garam 6 8 7 9 42 1,333 55,9986 72 95,9976
3
Gula 5 6 8 11 40 1,2 48 66 79,2
Lada 4 6 4 5 16 1,5 24 30 45
Total 218 277,9986 348 445,1976

 Indeks relatif rata-rata tertimbang periode waktu dasar

 P P  Q 
n

P o o
277,9986
IRH  o
 100   100  127,52
P Q
W
 o
218
o

 Indeks relatif rata-rata tertimbang periode waktu tertentu

 P P  Q 
n

P n n
445,1976
IRH  o
 100   100  127,93
 P Q
W
n
348
n

6. Berapakah angka indeks berantai dengan mengambil mulai dari tahun 2005
berdasarkan daftar harga Laptop Acer selama tahun 2005-2011 beserta
interpretasinya?
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Harga
3,4 3,8 4,5 5,5 5,4 5,6 6,2
(Juta rupiah)

Jawaban :

106
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Angka Indeks berantai

Tahun Harga Indeks berantai Keterangan


2005 3,4
2006 3,8 (3,8/3,4) x 100 = 111,77 Naik 11,77 % dari tahun sebelumnya
2007 4,5 (4,5/3,8) x 100 = 118,42 Naik 18,42 % dari tahun sebelumnya
2008 5,5 (5,5/4,5) x 100 = 122,22 Naik 22,22 % dari tahun sebelumnya
2009 5,3 (5,3/5,5) x 100 = 96,36 Turun 3,64 % dari tahun sebelumnya
2010 5,6 (5,6/5,3) x 100 = 105,66 Naik 5,66 % dari tahun sebelumnya
2011 6,2 (6,2/5,6) x 100 = 110,71 Naik 10,71 % dari tahun sebelumnya

7. Below is Price Index of Tin export for 100 kgs with base year 2003 :
Year 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Index 104 109 121 119 128 131 125
An economic wants to shift the base year to 2005. In other words, he wants to
compute these index numbers with a base period of 2005 rather than 2003. Can
you help him out?
Jawaban :

I
I  L
 100
B
ILD

Tahun Index New Index


2005 104 100
2006 109 (109/104) x 100 = 104,81
2007 121 (121/104) x 100 = 116,35
2008 119 (119/104) x 100 = 114,42
2009 128 (128/104) x 100 = 123,08

107
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

2010 131 (131/104) x 100 = 125,96


2011 125 (125/104) x 100 = 120,19

8. Berikut merupakan tabel pendapatan karyawan PT. Grand Fury dari tahun 2004
sampai tahun 2011 beserta IHK (Indeks Harga Konsumen) tahun-tahun tersebut :
Tahun Pendapatan (Juta Rupiah) IHK
2004 18,2 105
2005 21,5 108
2006 24,89 125
2007 29,65 119
2008 31 123
2009 34,5 134
2010 37 125
2011 41,5 132
a. Hitung daya beli mata uang Rp1.200.000,00 pada tahun 2004-2011
berdasarkan nominalnya pada tahun tersebut ?
b. Berapakah pendapatan sebenarnya pada tahun 2010 ?
c. Hitung laju inflasi dari tahun 2004 – 2011, analisis laju inflasinya ?

Jawaban :

a. Nilai nominal Rp1.200.000

DB  N N
 100
IHK
Tahun DB
2004 (1.200.000/105) x 100 Rp1.142.857,143
2005 (1.200.000/108) x 100 Rp1.111.111,111
2006 (1.200.000/125) x 100 Rp960.000,00

108
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

2007 (1.200.000/119) x 100 Rp1.008.403,361


2008 (1.200.000/123) x 100 Rp975.609,7561
2009 (1.200.000/134) x 100 Rp895.522,3881
2010 (1.200.000/125) x 100 Rp960.000,00
2011 (1.200.000/132) x 100 Rp909.090,9091

b. Pendapatan sebenarnya tahun 2010

P 37.000.000
P N
 U

IHK
 100 
125
 100  Rp 29.600.000,00

c. Laju inflasi
Tahun IHK Inflasi
2004 105 100
2005 108 (108/105) x 100 102,86
2006 125 (125/108) x 100 115,74
2007 119 (119/125) x 100 95,2
2008 123 (123/119) x 100 103,36
2009 134 (134/123) x 100 108,94
2010 125 (125/134) x 100 93,28
2011 132 (132/125) x 100 105,6

Berdasarkan hasil perhitungan, dapat disimpulkan dari tahun 2004 sampai 2011
pada umumnya terjadi fluktuasi laju inflasi yang memiliki kecenderungan naik.
Ini terlihat dari nilai inflasi tahun 2011 meningkat 5,6% dibandingkan tahun
2004.

109
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

ANALISIS DERET BERKALA

Deret berkala adalah sekumpulan data yang dicatat dalam satu periode waktu.
(Suharyadi, Statistika : 174). Melakukan analisis deret berkala berguna untuk
mengetahui kondisi masa mendatang atau meramalkan kondisi mendatang.

Ada beberapa sub bab dalam analisis deret berkala (Time Series) menurut
Suharyadi, antara lain:

1. Trend
2. Indeks Musim
3. Variasi Siklus
4. Variasi yang tidak tetap

1. Trend

Trend adalah suatu gerakan kecenderungan naik atau turun dalam jangka panjang
yang diperoleh dari rata-rata perubahan dari waktu ke waktu dan nilainya cukup rata
(atau mulus) (Suharyadi, Statistika:176). Trend biasanya digunakan dalam melakukan
peramalan di masa yang akan datang.

*. Trend Positif

Tren positif mempunyai kecenderungan nilai ramalan (Y‟) meningkatnya waktu (X).
Persamaannya

Ŷ = a + bX

Dimana a= konstanta dan b adalah tingkat kecenderungan. Apabila X naik 1 satuan,


maka Ŷ akan naik sebesar b satuan.

*. Trend Negatif

110
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Tren negatif mempunyai kecenderungan nilai ramalan (Y‟) menurun dengan


meningkatnya waktu (X).

Ŷ = a – bX

Dimana a= konstanta dan b adalah tingkat kecenderungan. Apabila X naik 1 satuan,


maka Ŷ akan turun. sebesar b satuan.

Metode-metode dalam menghitung dan menggambarkan garis trend, antara lain:

a. Metode Setengah Rata-rata (Semi Average Method)


Metode semi rata-rata membuat trend dengan cara mencari rata-rata kelompok
data. Langkah-langkahnya :
1. Mengelompokan data menjadi dua bagian. Jika data ganjil, maka nilai
yang ditengah dapat dihilangkan atau dihitung dua kali yaitu 1 bagian
menjadi kelompok pertama dan 1 bagian menjadi kelompok kedua.
2. Menghitung rata-rata hitung kelompokK1 dan kelompok K2. K1 diletakkan
pada tahun pertengahan pada kelompok 1 dan K2 diletakan pada tahun
pertengahan pada kelompok 2. Nilai K1 dan K2 merupakan nilai konstanta
(a) dan letak tahun merupakan tahun dasar. Nilai K1 dan K2 menjadi
intercept pada persamaan trendnya.
3. Menghitung selisih K1 dan K2. Apabila K2-K 1 > 0 berarti tren positif dan
bila K2 –K1<0, maka trendnya negatif>
4. Nilai perubahan tren (b) diperoleh dengan cara:
b=

5. Untuk mengetahui trendnya, tinggal memasukan nilai X pada persamaan


Y‟ = a +bX yang sudah ada

111
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

b. Metode Rata-rata Bergerak (Moving Average Method)


Dalam metode ini, setelah rata-rata dihitung, diikuti oleh gerakan satu periode
ke belakang. Metode ini disebut juga rata-rata bergerak terpusat karena rata-
rata bergerak diletakkan pada pusat dari periode yang digunakan.
Langkah-langkah pengerjaan:
1. Menghitung rata-rata dari sejumlah data yang paling awal.
2. Melupakan nilai data yang pertama.
3. Mengulang tahap 1 dan tahap 2 sampai data yang terakhir.
Metode ini terdiri dari dua pola, yaitu:
a. Pola gerak ganjil (taraf N ganjil)
b. Pola gerak genap (taraf N genap)

Dengan menggunakan metode ini, jumlah moving averagenya adalah


jumlah data asli dikurangi satu (N-1), semakin banyak tahun yang
bersangkutan yang diambil, semakin kurang fluktuasi rata-ratanya dan
semakin halus (smooth) grafiknya.

c. Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method)


Garis Trend dalam persamaan matematik:

Yt = a + bX

dimana untuk menemukan nilai a dan b dapat dicari dengan cara:


 Cara panjang (ΣX ≠ 0)
Harus ada koding, X1 = 0 (koding tahun pertama), X2 = 1 dan
seterusnya. Rumus

a= dan

112
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

 Cara Pendek ( ΣX = 0)
Koding untuk N ganjil : ...,-2,-1,0,1,2,...
Koding untuk N genap : ...,-2,5;-1,5;-0,5;0,5;1,5;2,5...
Rumus:

a= b=

Mengubah trend tahunan menjadi triwulan dan bulanan.


Dirumuskan:
Trend triwulanan:

Y=

Trend Bulanan

Y=

Contoh :
Berikut merupakan data peminat Fakultas FE UNPAD periode 2001-2011
Tahun Jumlah Peminat
(orang)
2001 3060

2002 3420

2003 3650

2004 4120

2005 4100

2006 4930

113
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

2007 5330
2008 6000
2009 6500
2010 6790
2011 7020

Tentukan persamaan garis trendnya dengan menggunakan Least Square Method


(Cara pendek dan panjang).

a. Cara Pendek

Tahun Jumlah Peminat (orang)


yi ui .yi ui²
2001 3060 -5 -15300 25
2002 3420 -4 -13680 16
2003 3650 -3 -10950 9
2004 4120 -2 -8240 4
2005 4100 -1 -4100 1
2006 4930 0 0 0
2007 5330 1 5330 1
2008 6000 2 12000 4
2009 6500 3 19500 9
2010 6790 4 27160 16
2011 7020 5 35100 25
Σ 54920 0 46820 110

a= =

b= = = 425,636363

114
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

maka persamaan trendnya: Yt = 4992,727273 + 425,636363X

Origin : 1 Juli 2006

Unit X : 1 tahun

Unit Y : Jumlah peminat dalam satuan orang.

Cara Perhitungan Menggunakan Software SPSS

Langkah-langkah adalah sebagai berikut :

1. Buka Software SPSS


2. Pilih variabel view, lalu masukan peminat (yi) dan koding (ui)
3. Pilih data view dan masukan data untuk masing-masing variabel.
4. Masuk ke menu bar, pilih analyze, kemudian pilih sub menu dan pilih
regression linear.
5. Masukan yi sebagai variabel dependen dan jumlah mesin yang terjual sebagai
variabel dependen
6. Lalu masuk ke menu statistik
7. Check list estimates, dan confidence intervals..
8. Klik Ok
Hasilnya

Variables Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 xa . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: yi

115
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients 95% Confidence Interval for B

Model B Std. Error Beta t Sig. Lower Bound Upper Bound

1 (Constant) 4992.727 62.468 79.924 .000 4851.415 5134.040

X 425.636 19.754 .990 21.547 .000 380.949 470.323

a. Dependent Variable: yi

Maka Persamaan trendya: Yt = 4992,727 + 425,636X

Origin : 1 Juli 2006.


Unit X : 1 Tahun.
Unit Y : Jumlah Peminat dalam satuan orang.

Cara Panjang

Tahun Jumlah Peminat


x x.y x²
(orang) yi
2001 3060 0 0 0
2002 3420 1 3420 1
2003 3650 2 7300 4
2004 4120 3 12360 9
2005 4100 4 16400 16
2006 4930 5 24650 25
2007 5330 6 31980 36
2008 6000 7 42000 49
2009 6500 8 52000 64
2010 6790 9 61110 81
2011 7020 10 70200 100

116
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Σ 54920 55 321420 385

a= = = 2864,545455

b= = =425,63636363

Maka persamaan trendya: Yt = 2864,545455 + 425,63636363X


Origin : 1 Juli 2001
Unit X : 1 tahun
Unit Y : Jumlah peminat dalam satuan orang

Hasil Komputer

Coefficientsa

Unstandardized Standardized 95% Confidence Interval for


Coefficients Coefficients B

Model B Std. Error Beta T Sig. Lower Bound Upper Bound

1 (Constant) 2864.545 116.867 24.511 .000 2600.174 3128.917

X 425.636 19.754 .990 21.547 .000 380.949 470.323

a. Dependent Variable: y1

b
Variables Entered/Removed

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 xa . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: y1

117
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Maka Persamaan trendnya: Y = 2864,545 + 425,63636X


Origin : 1 Juli 2001
Unit X : 1 Tahun
Unit Y : Jumlah peminat dalam satuan orang

2. Indeks Musim
Apabila tren berhubungan dengan jangka panjang, maka indeks musim
berhubungan dengan perubahan atau fluktuasi dalam musim-musim tertentu atau
tahunan. Dalam perhitungan statistik, komponen musim dinyatakan dalam suatu
bilangan yang dinyatakan dalam bentuk presentase yang disebut Indeks Musim.
Manfaat indeks musim antara lain:
a. Untuk deasonalisasi
Y desasonalisasi =

b. Untuk meramalkan dengan memperhitungkan pengaruh musim.

Y ramalan =

Macam-macam metode untuk menghitung Indeks musim:


1. Metode Rata-rata Sederhana (Percentage Average Method)
Metode rata-rata sederhana mengasumsikan bahwa pengaruh tren dan siklus
yang tidak besar dan dianggap tidak ada. Indeks Musim hanya berdasarkan
pada data aktual dan nilai rata-ratanya saja.

Indeks Musim dirumuskan sebagai berikut :

Indeks Musim =

2. Metode rata-rata dengan trend


Metode rata-rata dengan trend adalah metode rata-rata yang disesuaikan
dengan trend. Indeks Musim pada metode rata-rata dengan tren merupakan

118
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

perbandingan antara nilai data asli dengan nilai tren. Oleh sebab itu, nilai
trend harus diketahui lebih dahulu. Indeks musim dirumuskan:

Indeks Musim =

3. Metode ratio rata-rata bergerak (Ratio to moving average method)


Metode rasio rata-rata bergerak (ratio to moving average method) adalah
metode yang dilakukan dengan cara membuat rata-rata tidak ada ketentuan
berapa periode (n). Nilai n bisa 2,3,4 atau 12 tergantung pada kondisi
pengaruh fluktuasi musiman.
Dirumuskan:
Indeks Musim = Nilai rasio X Faktor koreksi,
Dimana:
Nilai ratio : Data asli/data rata-rata bergerak
Faktor koreksi : (100xn)/Jumlah rata-rata ratio selama n

Contoh Soal:

Hitunglah indeks musim dengan metode ratio rata-rata bergerak untuk tiga triwulan
dari data produksi padi berikut.

Triwulan
Tahun Produksi
I II III
2003 44 22 14 8
2004 48 25 15 8
2005 48 26 14 8
2006 47 24 14 9
Penyelesaian:

1. Membuat rata-rata bergerak dan rasio data asli dengan nilai rata-rata bergerak.

119
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Data Tren bergerak 3


Ta Tahun Triwulan Rata-rata Indeks Musim
Asli triwulan
2003 I 22
II 14 22+14+8 = 44 14,67 95,43285617
III 8 14+8+25 = 47 15,67 51,05296745
2004 I 25 8+25+15 = 48 16,00 156,25
II 15 25+15+8 = 48 16,00 93,75
III 8 15+8+26 = 49 16,30 49,0797546
2005 I 26 8+26+14 = 48 16,00 162,5
II 14 26+14+8 =48 16,00 87,5
III 8 14+8+24 = 46 15,33 52,18525766
2006 I 24 8+24+14 = 46 15,33 156,555773
II 14 24 +14+9 = 47 15,67 89,34269304
III 9

a. membuat rata-rata bergerak dengan 3 triwulan, maka dibuat penjumlahan setiap 3


triwulan. Contoh penjumlahan triwulan pertama =22+14+8 =44. Nilai ini bisa
diletakkan pada triwulan I , II ,III, tidak ada aturan baku. Untuk contoh ini diletakkan
pada triwulan 2 karena posisinya ada di tengah. Untuk jumlah total triwulan
selanjutnya bergerak yaitu meninggalkan triwulan I tahun 2003 dan masuk triwulan I
tahun 2004 sehingga menjadi 14+8+25 = 47. Hal ini diteruskan sampai selesai.

b. membuat rata-rata bergerak. Jumlah penjumlahan selama 3 triwulan perlu dibuat


rata-ratanya dengan cara membagi jumlah pada kolom 4 dengan 3. Contoh 44/3 =
14,67

120
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

c. Membuat indeks musim dengan membuat rasio antara data asli dengan data rata-
rata.

Contoh : (14/14.67)x100 = 95,43285617

2. Setelah mendapatkan indeks musim setiap triwulan, perlu mengetahui rata-raata


setiap kuartalan dari setiap tahunnya. Maka dari indeks musim triwulan
dikelompokan ke dalam triwulan yang sama.

Tahun Triwulan
I II III
2003 95,43285617 51,05296745
2004 156,25 93,75 49,0797546
2005 162,5 87,5 52,18525766
2006 156,555773 89,34269304
Rata-rata 158,4352577 91,5063873 50,7726599
Maka indeks musim kuartalan selanjutnya:

Triwulan I = 158,4352577

Triwulan II = 91,5063873

Triwulan III = 50,7726599

121
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

SOAL ANALISIS DERET BERKALA

1. Berikut adalah daftar jumlah peminat Teaching Assistant Statistic FEB UNPAD
tahun 2005-2011
Tahun Jumlah
2005 43
2006 38
2007 40
2008 52
2009 46
2010 33

a. Tentukan persamaan trendnya dengan metode Least Square Method Cara


Panjang!
b. Berdasarkan persamaan trend yang didapatkan, berapa estimasi jumlah
peminat Teaching Assistant Statistic 2012?

Jawab:

Tahun Jumlah (Y) x xy x²


2005 43 0 0 0
2006 38 1 38 1
2007 40 2 80 4
2008 52 3 156 9
2009 46 4 184 16
2010 33 5 165 25
Jumlah 252 15 623 55

A. a = = = 43

122
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

b= = = -0,4

Maka persamaan trendya: Yt = 43 – 0,4X


Origin : 1 Juli 2005
Unit X : 1 tahun
Unit Y : Jumlah peminat dalam satuan orang

B. Y = 43-0,4X
Y = 43 – 0,4(6)
Y = 40,6
Y = 41 orang
Origin : 1 Juli 2012
Unit X : 1 Tahun
Unit Y : Jumlah peminat dalam satuan orang.
Jadi, berdasarkan persamaan tren yang ada, maka jumlah peminat STA yang akan
diperkirakan terjadi tahun 2012 adalah 41 orang.

2. This Following table is showing the total applicants of Ajou International School
held by UNPAD for the last six years.

Seasons
Year
Fall Summer Winter Spring
2006 120 60 68 46
2007 89 68 45 23
2008 98 56 60 35
2009 100 70 72 26
2010 79 56 56 38
2011 95 68 80 42

123
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Determine a typical seasonal index using Percentage Average Method for eah of the
four quarters!

Jawab

Tahap 1.

Seasons Rata-
Year Jumlah
Fall Summer Winter Spring rata
2006 120 60 68 46 294 73,5
2007 89 68 45 23 225 56,25
2008 98 56 60 35 249 62,25
2009 100 70 72 26 268 67
2010 79 56 56 38 229 57,25
2011 95 68 80 42 285 71,25

Tahap 2

Seasons
Year
Fall Summer Winter Spring
2006 163,2653061 81,63265306 92,5170068 62,58503401
2007 158,2222222 120,8888889 80 40,88888889
2008 157,4297189 89,95983936 96,38554217 56,2248996
2009 149,2537313 104,4776119 107,4626866 38,80597015
2010 137,9912664 97,81659389 97,81659389 66,37554585
2011 133,3333333 95,43859649 112,2807018 58,94736842
Total 899,4955783 590,2141836 586,4625312 323,8277069
Rata-rata 149,9159297 98,3690306 97,7437552 53,97128449

124
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

So the seasonal index for each quarter is 149,9159297, 98,3690306, 97,7437552,


53,97128449.

3. Berikut ini adalah perkembangan produk domestik bruto Indonesia tahun 2002-
2011.

Tahun PDB (Rp. Milliar)


2002 413
2003 399
2004 358
2005 379
2006 398
2007 411
2008 426
2009 401
2010 424
a. Tentukan persamaan trendnya, gunakan Least Square Method cara pendek!
b. Tentukan persamaan trend kuartal dan trend bulanannya!
c. Jika tahun dasarnya digeser menjadi tahun 2008, tentukan persamaan trend
yang barunya.

Jawab

PDB (Rp.
Tahun X XY X²
Milliar)/ Y
2002 413 -4 -1652 16
2003 399 -3 -1197 9
2004 358 -2 -716 4
2005 379 -1 -379 1
2006 398 0 0 0

125
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

2007 411 1 411 1


2008 426 2 852 4
2009 401 3 1203 9
2010 424 4 1696 16
Jumlah 3609 0 218 60

A. a = = 401

b= = = 3,633333333

maka persamaan trendnya: Yt = 401+ 3,633333333 X

Origin : 1 Juli 2006

Unit X : 1 tahun

Unit Y : Jumlah PDB dalam Milliar rupiah.

B. Trend Triwulanan

Y=

Maka persamaan trendnya adalah 99.22812509 + 0.2270833313X


Origin : 15 Februari 2006
Unit X : 1 tahun
Unit Y : Jumlah PDB dalam Milliar rupiah
Trend Bulanan

Y=

Maka persamaan trendnya adalah 33,27789352+ 0,0252314917X


Origin : 15 Januari 2006
Unit X : 1 tahun
Unit Y : Jumlah PDB dalam Milliar rupiah
C. Persamaan trendya jika tahun dasarnya menjadi 2008

126
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Yt = a + b(2) + bx
Yt = 401+ 3,633333333(2) + 3,633333333X
Yt = 409,266666+ 3,633333333X
Origin : 1 Juli 2008
Unit X : 1 Tahun
Unit Y : Jumlah PDB dalam Milliar rupiah

4. Berikut ini peredaran jumlah mobil di Indonesia pada tahun 2005-2011 per
caturwulan. Nilai dalam Jutaan

Caturwulan
Tahun
I II III
2005 45 26 50
2006 56 34 45
2007 59 28 43
2008 69 36 58
2009 64 40 61
2010 63 44 67
2011 72 42 73
a. Tentukanlah indeks musim dengan menggunakan Ratio to Trend Method
b. Hitunglah peramalan peredaran jumlah mobil untuk caturwulan I sampai
dengan III pada tahun 2012.

Jawaban:

Tahun Kuartal Y X XY X² Yt Y/Yt * 100


I 45 0 0 0 39,476190480 113,9927624
2005 II 26 1 26 1 40,647619051 63,96438612
III 50 2 100 4 41,819047622 119,562742

127
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

I 56 3 168 9 42,990476193 130,2614089


2006 II 34 4 136 16 44,161904764 76,98943282
III 45 5 225 25 45,333333335 99,26470588
I 59 6 354 36 46,504761906 126,8687282
2007 II 28 7 196 49 47,676190477 58,72952457
III 43 8 344 64 48,847619048 88,02885553
I 69 9 621 81 50,019047619 137,9474486
2008 II 36 10 360 100 51,190476190 70,3255814
III 58 11 638 121 52,361904761 110,7675518
I 64 12 768 144 53,533333332 119,5516812
2009 II 40 13 520 169 54,704761903 73,11977716
III 61 14 854 196 55,876190474 109,1699335
I 63 15 945 225 57,047619045 110,4340568
2010 II 44 16 704 256 58,219047616 75,57663995
III 67 17 1139 289 59,390476187 112,8127005
I 72 18 1296 324 60,561904758 118,8866174
2011 II 42 19 798 361 61,733333329 68,03455724
III 73 20 1460 400 62,904761900 116,0484482
Jumlah 1075 210 11652 2870 1074,999999990 2100,337540100

a= = = 39.47619048

b= = = 1.171428571

Maka persamaan trendya: Yt = 39.47619048 +1.171428571 X


Origin : 1 Juli 2005
Unit X : 1 tahun

128
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Unit Y : Jumlah mobil yang beredar dalam jutaan unit

Tahap 2

Tahun Kuartal I Kuartal II Kuartal III


2005 113,9927624 63,96438612 119,562742
2006 130,2614089 76,98943282 99,26470588
2007 126,8687282 58,72952457 88,02885553
2008 137,9474486 70,3255814 110,7675518
2009 119,5516812 73,11977716 109,1699335
2010 110,4340568 75,57663995 112,8127005
2011 118,8866174 68,03455724 116,0484482
Jumlah 857,9427035 486,7398993 755,6549374
Rata-
rata 122,5632434 69,53427132 107,9507053
Maka, indeks musim Jumlah Mobil yang beredar pada kuartal (I, II, III) adalah
122,5632434, 69,53427132, 107,9507053

B. Forecasting jumlah mobil yang beredar untuk tahun 2012 pada kuartal 1 sampai 3
Yt = 39.47619048 +1.171428571 X
Origin : 1 April 2005
Unit X : 1 kuartal
Unit Y : Jumlah peredaran mobil
Yt = 39.47619048 +1.171428571 (21) = 64,07619047
Yt = 39.47619048 +1.171428571 (22) = 65,24761904
Yt = 39.47619048 +1.171428571 (23) = 66,41904761

129
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Forecasting dengan memperhitungkan pengaruh musim

Y
Tahun Kuartal Yt Im forecasting
I 64,07619047 122,5632434 78,53385729
2012 II 65,24761904 69,53427132 45,36945645
III 66,41904761 107,9507053 71,69983035
Jumlah total 195,6031441 = 196

Jadi forecasting jumlah mobil yang beredar pada kuartal 1 sampai 3 pada tahun 2012
adalah 78,53385729, 45,36945645, 71,69983035

5. This following table shows consumption of apple in twelve months at Bandung


District in 2009.

Mont 200 200 200 200 200 200 200 200 200 201 201
h 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
Apple 123 145 138 148 159 168 179 188 194 209 220
(KG)
a. Determine the trend equation use Semi Average Method, which median is
ignored and origin 2003!
b. Determine trend equation, if the median is counted twice!

Jawab:

Apple Rata-
Kelompok Month Nilai X
(Kg) rata
2001 123 -2
K1 2002 145 -1
2003 138 142,6 0

130
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

2004 148 1
2005 159 2
2006
2007 179 3
2008 188 4
K2 2009 194 198 5
2010 209 6
2011 220 7

a = 142,6

b=

maka persamaan regresinya adalah : Y = 142,6 + 9,23333333X

Origin: I juli 2003

Unit X : 1 Tahun

Unit Y : Jumlah apple

b. Jika tahun 2006 dihitung dua kali

Apple Rata-
Kelompok Month Nilai X
(Kg) rata
2001 123 -5
2002 145 -3
2003 138 -1
K1 146,8333
2004 148 1
2005 159 3
2006 168 5

131
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

2006 168 7
2007 179 9
2008 188 11
K2 193
2009 194 13
2010 209 15
2011 220 17

a= 146,8333

Maka persamaan trendnya adalah :

Y = 146,83333 + 3,847222X

Origin : I januari 2004

Unit X = ½ tahun

Unit Y = Jumlah apple

6. Berikut adalah data mengenai produksi sepatu pada PT. STA, cibaduyut tahun
2003-2008. Nilai dalam ribuan pasang sepatu

Tahun Triwulan
I II III IV
2003 165 335 607 192
2004 163 342 577 181
2005 167 385 568 205
2006 167 367 593 206
2007 175 372 607 223

132
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

2008 178 378 615 212


Tentukan Indeks Musim serta variasi musimnya dengan menggunakan Percentage
Average Method.

Jawab:

Tahap 1

Tahun Triwulan Rata-


I II III IV Jumlah rata
2003 165 335 607 192 1299 324,75
2004 163 342 577 181 1263 315,75
2005 167 385 568 205 1325 331,25
2006 167 367 593 206 1333 333,25
2007 175 372 607 223 1377 344,25
2008 178 378 615 212 1383 345,75

Tahap 2

Tahun Triwulan
I II III IV
2003 50,80831409 103,1562741 186,91301 59,12240185
2004 51,62311956 108,3135392 182,739509 57,32383215
2005 50,41509434 116,2264151 171,471698 61,88679245
2006 50,11252813 110,1275319 177,944486 61,81545386
2007 50,83514887 108,0610022 176,325345 64,77850399
2008 51,48228489 109,3275488 177,874187 61,31597975
Jumlah 305,2764899 655,2123112 1073,268235 366,2429641
Rata-rata 50,87941498 109,2020519 178,8780391 61,04049401

133
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Maka seasonal indeks buat tiap triwulannya adalah 50,87941498, 109,2020519,


178,8780391, 61,04049401.

7. Sales of clothes monthly since 2008 until 2011 for STA Corporation are shown
belom (in $000)

Month Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4


2000 246,3 346,5 357,7 470,5
2001 267.8 321,8 348,3 465,4
2002 300.5 345,6 349,4 468,7
2003 310,4 333,3 358,6 477,1
2004 320.0 348,8 363,5 489,6
2005 314,2 349,5 365,7 485.2
Determine the typical seasonal pattern for sales using the ratio to moving average
Method.

Tahap 1

Four
Centered
Total 4 Quarter
Tahun Kuartal Y Moving Average Y/Yt *100
kuartal Moving
(Yt)
Average
I 246,3
II 346,5
1421 355,25
2000
III 357,7 357,9375 99,93364763
1442,5 360,625
IV 470,5 317,3125 148,2765413

134
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

1096 274
I 267,8 313,05 85,54544003
1408,4 352,1
II 321,8 351,4625 91,56026603
1403,3 350,825
2001
III 348,3 354,9125 98,13686472
1436 359
IV 465,4 361,975 128,5724152
1459,8 364,95
I 300,5 365,0875 82,30903551
1460,9 365,225
II 345,6 365,6375 94,51984548
1464,2 366,05
2002
III 349,4 367,2875 95,12983698
1474,1 368,525
IV 468,7 366,9875 127,7155216
1461,8 365,45
I 310,4 366,6 84,66993999
1471 367,75
II 333,3 368,8 90,37418655
1479,4 369,85
2003
III 358,6 371,05 96,64465705
1489 372,25
IV 477,1 374,1875 127,502923
1504,5 376,125
I 320 376,7375 84,93977902
2004
1509,4 377,35

135
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

II 348,8 378,9125 92,05291459


1521,9 380,475
III 363,5 379,75 95,72086899
1516,1 379,025
IV 489,6 379,1125 129,1437238
1516,8 379,2
I 314,2 379,475 82,79860333
1519 379,75
II 349,5 318,55 109,7159002
2005
1029,4 257,35
III 365,7
IV 485.1

Tahap 2

Tahun Triwulan
I II III IV
2000 99,93364763 148,2765413
2001 85,54544003 91,56026603 98,13686472 128,5724152 100
2002 82,30903551 94,51984548 95,12983698 127,7155216 4
2003 84,66993999 90,37418655 96,64465705 127,502923
2004 84,93977902 92,05291459 95,72086899 129,1437238
2005 82,79860333 109,7159002
Jumlah 420,2627979 478,2231129 485,5658754 661,2111249
Rata-rata 84,05255958 95,64462257 97,11317507 132,242225 409,0525822
IM 82,19242536 93,52794896 94,9640015 129,3156242 0,977869392

136
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Faktor koreksi = (100Xn)/ jumlah rata-rata rasio selama n

So, the typical seasonal pattern for sales using the ratio to moving average Method
is 82,19242536, 93,52794896, 94,9640015, 129,3156242

8. Berikut adalah data mengeni jumlah permintaan terhadap shampo “Wangi Setiap
hari” mulai dari tahun 2000-2011. Dalam Ribuan Unit

Tahun Jumlah
2000 345
2001 467
2002 399
2003 420
2004 457
2005 469
2006 478
2007 499
2008 483
2009 494
2010 502
2011 506
a. Dengan Menggunakan Moving Average Method, tentukan jumlah bergerk
tertimbang tahun 2000-2011 (per tiga tahun).
b. Tentukan juga rata-rata bergerak tiga tahun.

137
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Tahun Jumlah TMA MA


2000 345
2001 467 1211 403,6666667
2002 399 1286 428,6666667
2003 420 1276 425,3333333
2004 457 1346 448,6666667
2005 469 1404 468
2006 478 1446 482
2007 499 1460 486,6666667
2008 483 1476 492
2009 494 1479 493
2010 502 1502 500,6666667
2011 506

9. This Following table shows the production of „ X Sandal‟ in Bandung for current
years. In thousands pairs
Year Pairs
2003 1230
2004 1650
2005 1285
2006 1380
2007 1789
2008 1890
2009 1956
a. Determine the trend equation with Long Least Square Method!
b. How many pairs the „X Sandals‟ in 2012 !

138
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Year Pairs X X*Y X²


2003 1230 0 0 0
2004 1650 1 1650 1
2005 1285 2 2570 4
2006 1380 3 4140 9
2007 1789 4 7156 16
2008 1890 5 9450 25
2009 1956 6 11736 36
Jumlah 11180 21 36702 91

a= = = 1258.357143

b= = = 112,9285714

So the regression equation is: Yt =1258.357143 +112,9285714X


Origin : 1 July 2005
Unit X : 1 Year
Unit Y : Pairs of shoes

10. Berikut ini adalah jumlah permintaan terhadap mobil Y beberapa tahun terakhir.
Dalam ribuan unit

Tahun Jumlah
1999 356
2000 366
2001 373
2002 378

139
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

2003 389
2004 407
2005 408
2006 423
2007 425
2008 444
2009 451

a. Dengan Metode setengah rata-rata, berapakah jumlah permintaan di awal


tahun 2005 jika tahun dasar 2001 dan nilai tengah diabaikan?
b. Dengan Metode setengah rata-rata Berapakah Jumlah permintaan di
pertengahan 1998, jika diketahui tahun dasar 2001?
c. Dengan Metode setengah rata-rata Berapakah jumlah permintaan di
pertengahan 2012, jika tahun dasar 2001?

Tahun Jumlah TSA SA X


1999 356 -2
2000 366 -1
2001 373 1862 465,5 0
2002 378 1
2003 389 2

2005 408 3
2006 423 4
2007 425 2151 537,75 5
2008 444 6
2009 451 7

140
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

a= 465,5 b=

Maka persamaan trendya adalah Y = 465,5 + 12,04166667

A. Maka jumlah permintaan di tahun 2005 jika tahun dasar 2001 adalah
Y = 465,5 + 12,04166667X
Y = 465,5 + 12,04166667(3)
Y = 501,625 = 502625 unit
Maka, jumlah permintaan terhadap mobil Y pada pertengahan 2005 adalah
502625 unit.
B. Jumlah permintaan di pertengahan 1998 jika tahun dasar 2001 adalah
Y = 465,5 + 12,04166667X
Y = 465,5 + 12,04166667(-3)
Y = 429,375 = 429375 unit
Maka, jumlah permintaan terhadap mobil Y pada pertengahan 1998 adalah
429375unit.
C. Jumlah permintaan di pertengahan 2012 jika tahun dasar 2001 adalah
Y = 465,5 + 12,04166667X
Y = 465,5 + 12,04166667(10)
Y = 585,917 = 585917 unit
Maka, jumlah permintaan terhadap mobil Y pada pertengahan 2012 adalah
585917unit.

141
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

PROBABILITAS (PELUANG)

Ketidakpastian adalah sesuatu yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan


sehari-hari. Ketidakpastian juga dapat disebut probabilita atau peluang. Secara umum,
peluang adalah sebuah angka yang menggambarkan kesempatan suatu peristiwa yang
terjadi. Peluang terjadi pada suatu peristiwa akan bernilai antara 0 sampai dengan 1.
Probabiltas biasanya dinyatakan dalam bentuk decimal atau pecahan.

Terdapat istilah dimana mempelajari peluang, diantaranya adalah (Lukas Setia


Atmadja Ph.D ; statistika untuk Bisnis dan Ekonomi) :

1. Percobaan (experiment) adalah proses pembuatan suatu observasi atau


pengambilan pengukuran, misalnya percobaan pelemparan mata dadu.
2. Kejadian (event) adalah suatu hasil dari percobaan, misalnya munculnya
mata dadu 1 atau 2 pada percobaan pelemparan mata dadu.

Pendekatan-Pendekatan dalam Perumusan Peluang

Terdapat dua pendekatan dalam perumusan peluang yaitu objective


probability dan subjective probability.

1. Objective probability (Pendekatan Objektif)


a. Pendekatan Klasik
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa semua kejadian dalam suatu
percobaan akan mempunyai kesempatan yang sama untuk muncul.
Dengan demikian :

142
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Dimana: P (A) = Peluang kejadian A


x =Banyaknya kejadian A
n = Banyaknya semua kejadian yang mungkin terjadi

Contoh : sebuah dadu dilemparkan sebanyak 1 kali. Berapa peluang


terjadinya mata dadu bilngan ganjil?

Jawab : n = 6 (banyaknya angka yang mungkin mucul dalam


pelemparan dadu kali)
x = 3 (banyaknya bilangan ganjil pada mata dadu ; 1, 3, 5)

Jadi peluang terjadinya mata dadu bilngan ganjil dari sebuah daduyang
dilemparkan satu kali adalah ½.

b. Pendekatan Frekuensi Relatif


Dalam pendekatan ini, peluang ditentukan dengan percobaan berulang
kali dan dicatat besarnya frekuensi relatif masing-masing kejadian.

Dimana : P(A) = Peluang kejadian A

f(A) = Frekuensi munculnya kejadian A


N = Frekuensi secara keseluruhan

143
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Contoh : Terdapat 1000 pelajar SMA yang mengikuti tes masuk


sebuah universitas, yang lulus hanya 250 orang. Maka peluang pelajar
SMA yang lulus tes masuk universitas tersebut adalah :

Maka peluang pelajar SMA yang mengikuti tes masuk universitas


tersebut adalah ¼ atau 0,25.

2. Subjective Probability (Pendekatan Subjektif)

Dalam pendekatan ini, peluang ditentukanoleh seorang individu


berdasarkan informasi yang tersedia.

Contoh : Peluang terjadinya banjir di Jakarta tahun ini adalah sebesar 0,7.
Peluang ini ditentukan menurut subjektivitas seseorang, tentu saja akan
berbeda dengan peluang yang di tentukan orang lain.

Faktorial

Faktorial merupakan banyaknya cara yang dihasilkan dari n obyek yang


berbeda, dilambangkan dengan n! atau n factorial.

Contoh : Bila terdapat 5 orang mengantri membeli tiket bisoskop, maka ada
berapa cara antrian tersebut dapat dihasilkan?

Jawab : n = 5

n! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120

Maka terdapat 120 cara antrian yang dapat dihasilkan.

144
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Permutasi

Permutasi adalah kemungkinan susunan dari r obyek yang diambil dari n


obyek. Permutasi sangat memperhatikan susunan letak dari obyek, dalam hal
ini berarti XYZ akan berbeda dengan XZY, YZX, dsb.

Rumus : =

Dimana : n = jumlah obyek

r = jumlah obyek yang dipilih

Contoh : Dari 7 orang pelamar PNS, hanya dipilih 3 orang yang berhak
menjadi PNS. Berapakah kemungkinan cara yang dtempuh untuk menempati
3 lowongan tersebut?

Banyak cara adalah =

Misalnya terdapat n obyek dimana merupakan obyek jenis kesatu, merupakan


obyek jenis kedua,…., merupakan obyek jenis k, dan ,
maka :

Rumus : nP

Contoh : Berapa banyak susunan huruf berbeda yang dapat dibentuk dari kata
“GELANGGANG”?

Jawab : terdapat 10 hurufpada kata GELANGGANG ( n = 10), terdiri dari 4


huruf G
( ), 2 huruf A ( , 2 huruf N ( , 1 huruf E ( , dan
1 huruf L ( )

145
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Maka banyaknya susunan huruf yang dapat dibuat adalah :

= = 37800 cara

Kombinasi

Kombinasi adalah banyaknya kemungkinan yang dapat terjadi pada saat


seseorang melakukan pengambilan r obyek dari n obyek yang tersedia tanpa
mempehatikan letak susunannya. Dalam hal ini XYZ sama artinya dengan
XZY, YZX, dsb.

Rumus :

Dimana :n = jumlah obyek

r = jumlah obyek yang dipilih

Contoh : Terdapat 6 orang mahasiswa yang akan dipilih menjadi delegasi


dalam sebuah konferensi, dan yang akan dipilih hanya 2 orang secara acak
maka berapa banyak cara yang mungkin dihasilkan?

Jawab : n = 6, r = 2 maka banyaknya cara adalah

Macam - Macam Kejadian (Event)

1. Kejadian Terpisah (Mutually Exclusive)

Dua kejadian A dan B disebut saling terpisah bila kedanya tidak mungkin
terjadi secara bersamaan, atau dengan kata lain munculnya kejadian A
menghilangkan peluang munculnya kejadian B, sehingga P (A = 0.

146
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Rumus : P ( A = P (A) + P (B)

Contoh : setumpuk kartu dikocok, kemudian diambil secara acak, berapa


peluang terambilnya kartu Queen hati atau As berwarna hitam?

Jawab : P (Queen hati As hitam) = P (Queen hati) + P (As hitam) =

2. Kejadian Bukan Terpisah (Inclusive)

Terjadinya peristiwa bukan menghilangkan peristiwa yang lain, tapi kejadian


yang ada mungkin memiliki sifat gabungan dari kejadian yang lain, sehinga P
(A 0

Rumus : P ( A = P (A) + P (B) - P ( A

Contoh : sebuah dadu dilempar, maka berapa peluang muncul angka genap
atau mata dadu empat?

Jawab : angka genap pada dadu (A) = 2, 4, 6 angka mata dadu empat (B) = 4

Sifat gabungan(A = 4

P ( angka genap mata dadu empat) =

3. Kejadian Bebas

Dua kejadian disebut bebas bila nilai peluang kejadian A tidak bergantung
pada muncul atau tidaknya kejadian B, dan begitu pula sebaliknya.

Rumus : P ( A = P(A) x P(B)

147
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Contoh : Peluang terjadinya banjir di Jakarta 0,7 dan peluang terjadinya banjir
Bandung 0,4. Berapa peluang banjir di Jakarta dan di Bandung?

Jawab : P ( banjir di Jakarta banjir di Bandung ) = 0,7 x 0,4 = 0,28

4. Kejadian Tak Bebas

Dua Kejadian A dan B disebut tidak bebas bila kejadian yang satu
dipengaruhi oleh kejadian yang lainnya.

Rumus : P ( A = P(A) x P(B / A) atau P ( A B) = P (B) x P ( A / B)

Dimana P ( B / A) adalah peluang munculnya kejadian B setelah munculnya


kejadian A, begitu pula sebaliknya untuk P (A / B)

Contoh : Sebuah dus berisi 2 buah kemeja, 3 buah celana, dan 6 buah kaos.
Jika diambil 2 barang secara berturut-turut dari dus tersebut tanpa
pengembalian, maka berapa peluang terambilnya yang pertama kemeja dan
yang kedua celana?

Jawab : P ( Kemeja Celana ) = P (Kemeja) x P ( Celana / Kemeja) =

Teknik Pengembalian

1. Dengan Pengembalian

Suatu cara pengambilan yang pengambilan berikutnya dilakukan setelah


mengembalikan terlebih dahulu pengambilan sebelumnya.

Contoh : Sebuah kotak berisi 2 bola merah, 4 bola putih, dan 4 bola hijau.
Dilakukan pengambilan 3 bola dari kotak tersebut secara acak dengan

148
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

pengembalian. Berapakah peluang terambilnya 1 bola merah dan 2 bola putih


berturut-turut?

Jawab : P (M =

2. Tanpa Pengembalian
Suatu cara pengambilan yang pengembalian berikutnya tanpa mengembalikan
terlebih dahulu pengambilan sebelumnya.

Contoh : Kotak berisi 3 bola merah, 4 bola putih, 3 bola hijau. Dilakukan
pengambilan 3 bola dari kotak tersebut secara random tanpa pengembalian.
Brapakah peluang terambilnya 1 bola merah dan 2 bola putih berturut-turut?

Jawab : P (M =

Teorema Bayes

Teorema Bayes merupakan probabilitas bersyarat suatu kejadian yang terjadi


setelah kejadian yang lain muncul.

Rumus :

P( /B)=

Contoh : Suatu operator telekomunikasi nirkabel mempunyai 2 pilihan tempat untuk


membangun pemancar sinyal yaitu di dareah A dan B dengan masing-masing
memiliki peluang 0.4, 0.6. Bila pemancar dibangun di daerah A maka peluang terjadi
gangguan sinyal adalah 0.07, peluang terjadinya gangguan sinyal di daerah B

149
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

0.08.Bila diketahui peluang terjadi gangguan sinyal, berapa peluang operator tersebut
ternyata telah membangun pemancar di daerah B?

 Dik :

= Pemancar sinyal dibangun di daerah A

= Pemancar sinyal dibangun di daerah B

B = Terjadinya ganggan sinyal

 P( = 0,4 Probabilita dinbangunya pemancar sinyal di daerah A


P( = 0,6Probabilita dinbangunya pemancar sinyal di daerah B

 P( = 0,07 Probabilita terjadinya gangguan sinyal di daerah A


P( = 0,08 Probabilita terjadinya gangguan sinyal di daerah B

Dit : P( operator tersebut ternyata telah membangun pemancar di daerah B

Jawab :

P( =

= 0,6315789 ≈ 0,6316

Jadi probabilita yang terambil merupakan microchip rusak yang dibeli dari Chip
Sales adalah 0,6316 atau 63,16%

150
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Harapan Matematis / Mathematical Expectation (ME)

Rumus : ME =

Dimana : ME = Nilai harapan matematis

= Peluang terjadinya kejadian

= Besarnya nilai kejadian

Contoh : Seorang pengusaha ingin melakukan ekspansi. Maka perlu pemilihan tempat
yang baru untuk mendirikan cabang perusahaan tersebut. Andaikan daerah A
memiliki kentungan Rp5.000.000 dengan probabilita 0,7 dan modal yang digunakan
adalah Rp1.000.000. untuk daerah B dibutuhkann modal Rp800.000, dengan
probabilita 0,5 keuntungan yang diperoleh sebesar Rp6.000.000. Dimanakah
sebaiknya pengusaha tersebut membuka cabang baru?

Asumsi : 1 = Untung , 2 = Rugi

Dik : Daerah A

= 0,7 = 1- 0,7 = 0,3

= Rp5.000.000 = - Rp1.000.000

Daerah B

= 0,5 = 1- 0,5 = 0,5

= Rp6.000.000 = - Rp800.000

Dit : ;

151
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Jawab :

= )+(

= (0,7 Rp5.000.000) + (0,3

= Rp3.200.000

= )+(

= (0,5 Rp6.000.000) + (0,5

= Rp2.600.000

Maka pengusaha tersebut sebaiknya membuka cabang baru di tempat A, karena

152
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

SOAL PROBABILITAS

1. Tabel Tinggi Badan Mahasiswa FE Unpad

Tinggi Badan (X) Banyaknya Mahasiswa (f)


< 150 cm 15
150 cm < 155 cm 45
155 cm < 160 cm 50
≥ 160 cm 15
Total 125

Apabila bertemu salah satu mahasiswa FE Unpad tersebut, berapakah


probabilitasnya bahwa mahasiswa tersebut memiliki tinggi badan :

a. 150 cm < X < 155 cm


b. 155 cm < X < 160 cm
c. X ≥ 160 cm

Jawab:

P (150 cm < X < 155 cm) = = = 0,36

P (155 cm < X < 160 cm) = = = 0,40

P(X ≥ 160 cm) = = = 0,12

153
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Jadi besarnya probabilitas mahasiswa tersebut memiliki tinggi badan antara


150 cm dan 155 cm adalah 0,36 , antara 155 cm dan 160 cm adalah 0,40 , dan
lebih besar atau sama dengan 160 cm adalah 0,12

2. Suatu bola diambil secara acak dari satu kotak yang berisi 8 bola merah, 5
bola hijau, dan 7 bola biru. Jika bola diambil secara beruntun, berapa
probabilitas pengambilan pertama merah, kedua hijau, dan ketiga biru,
apabila:
a. Bola dikembalikan setelah pengambilan (replacement)
b. Bola tidak dikembalikan setelah pengambilan (without replacement)

Jawab:

a. P (M = = 0, 035

Jadi besarnya probabilitas pengambilan bola pertama adalah merah, kedua


hijau, dan ketiga biru dengan pengembalian adalah 0,035

b.P (M = = 0,0409357

Jadi besarnya probabilitas pengambilan bola pertama adalah merah, kedua


hijau, dan ketiga biru tanpa pengembalian adalah 0,0409357

3. Petugas perpustakaan akan menyusun 3 buku Statistika yang sama, 2 buku


Pengantar Bisnis yang sama, 4 buku Mikroekonomi yang sama secara
berderet pada sebuah rak buku. Berapa banyak susunan berbeda yang dapat
dibuat?

Jawab:

154
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Dik : n = 9
3

nP

= = 1260

Jadi banyaknya susunan yang memungkinkan adalah 1260 cara.

4. Tiga bola akan diambil berturut-turut dari dalam kitak berisi 5 bola merah, 3
bola putih dan 2 bola biru.
a. Berapa banyak cara pengambilan 3 bola sekaligus dari kotak?
b. Berapa banyak cara pengambilan 3 bola terdiri dari 2 bola merah dan bola
putih?
c. Berapa banyak cara pengambilan 3 bola terdiri dari 1 bola merah, 1 bola
putih, dan 1 bola biru?
d. Berapa banyak cara pengambilan 3 bola sedemikian sedikitnya terdapat 2
bola merah?

Jawab:

a. n = 10 , r = 3

= 120

Jadi banyak cara pengambilan 3 bola sekaligus dari kotak adalah 120 cara.

155
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

b. Tersedia 5 bola merah, diambil 2 bola

Banyak cara pengambilan 2 bola merah :

Tersedia 3 bola putih, diambil satu bola

Banyaknya cara pengambilan 1 bola putih :

Banyak cara pengambilan 2 bola mrah dan 1 bola putih adalah

c. Dengan cara yang sama dengan poin b maka :

2 = 30
Jadi banyak cara pengambilan 3 bola terdiri dari 1 bola merah, 1 bola
putih, dan 1 bola biru adalah 30 cara.

d. Kemungkinan-kemungkinan terambil sedikitnya 2 bola merah :


 Terambil 2 merah dan 1 putih atau
 Terambil 2 merah dan 1 biru atau
 Terambil ketiganya merah

+ + = 10 . 3 + 10 . 2 + 2 = 60

Jadibanyak cara pengambilan 3 bola sedemikian sedikitnya terdapat 2 bola


merah adalah 60 cara.

156
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

5. The Ludlow Wildcats baseball team, a minor league team in Cleveland


Indians organization, plays 70 percent of their games at night and 30 percent
during the day. The team wins 50 percent of their night games and 90 percent
of their day games. According to today‟s newspaper, they won yesterday.
What is the probability the game was played at night?

Jawab:
1. Given :

* P(night) = 0,7 ( the probability play games at night)

* P (day) = 0,3 (the probability play games at day)

* P (win / night) = 0,5

* P( win/ day) = 0,9

Question : What is the probability they won the night game yesterday?
P(Night/win)

Answer :

P( /B)=

P(Night/win) =

= = 0,5645

Conclusion : so probability they won the night game yesterday is 0,5645

157
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

6. A survey of executives dealt with their loyalty to the company. One of the
question was, „If you were given an offer by another company equal to or
slightly better than your present position, would you remain with the
company?”. The responses of the 200 executives in the survey were cross
classified with their length of service with the company.

Length of Service

Loyalty Less than 1–5 6 – 10 More than


1 Year Years Years 10 Years Total

Would remain 10 30 5 75 120

Would not remain 25 15 10 30 80

200

What is the probability of randomly selecting an executive who is loyal with


the company (would remain) and who has more than 10 years of services that
would remain with the company?

Jawab:

Event A = is an executive who would remain the company despite equal to or


slightly better offer from other company : P(A) = 120 / 200

Event B = is an executive who has ,more than 10 years of service with the
company. P(B/A) is the conditional probability who has more than 10 years of

services that would remain with the company. So P(B/A) =

P (A and B) = P(A) . P(B/A)

= . =

158
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

So the probability of randomly selecting an executive who is loyal with the


company (would remain) and who has more than 10 years of services that
would remain with the company is 0,375

7. Pemakaian mesin produksi tertentu yang berjalan lancar (tanpa kerusakan)


memberi keuntungan Rp 8 juta sedangkan jika mengalami gangguan ringan
memberi keuntungan hanya Rp 4 juta. Namun jika gangguannya berat, terjadi
kerugian sebesar Rp2 juta. Pengalaman menunjukan peluang mesin berjalan
lancar adalah 0,6 , berjalan dengan gangguan ringan 0,3 dan gangguan berat
hanya 0,1. Hitung harapan keuntugan yang diperoleh dari pemakaian mesin
produksi tersebut.

Jawab:
Dik : Asumsi : 1 = mesin jika berjalan lancar
2 = mesin mengalami sedikit gangguan
3 = mesin mengalami gangguan berat

=8 =4 = -2

= 0,6 = 0,3 = 0,1

Dit : harapan Keuntungan

Jawaban :

ME =

=( × )+( × )+ × )

= (8 × 0,6) + (4 × 0,3) + (-2 × 0,1)

= 5,8

159
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Maka harapan keuntungan yang dapat diperoleh dari mesin produksi tersebut
adalah Rp5,8 juta.

8. Suatu operator telekomunikasi nirkabel mempunyai 3 pilihan tempat untuk


membangun pemancar sinyal yaitu di dareah A dan B dengan masing-masing
memiliki peluang 0.4, 0.6. Bila pemancar dibangun di daerah A maka peluang
terjadi gangguan sinyal adalah 0.05, peluang terjadinya gangguan sinyal di
daerah B 0.06. Bila diketahui peluang terjadi ganggan sinyal, berapa peluang
operator tersebut ternyata telah membangun pemancar di daerah B?

Jawab:

Dik :

 Terdapat tiga kejadian

= microchip dibeli dari Good Electronics

= microchip dibeli dari Chip Sales

= microchip dibeli dari Micro Components

 P( = 0,4 Probabilita microchip dibeli dariGood Electronics


P( = 0,3Probabilita microchip dibeli dariChip Sales
P( = 0,3 probabilita microchip dibeli dariMicro Components

 = microchip yang rusak


= microchip yang tidak rusak

 P( = 0,03 Probabilita microchip rusak yang dibeli dari Good


Electronics

160
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

P( = 0,04 Probabilita microchip rusak yang dibeli dari Chip Sales


P( = 0,02 Probabilita microchip rusak yang dibeli dari Micro
Components

Dit : P( probabilita yang terambil merupakan microchip rusak yang


dibeli dari Chip Sales.

Jawab :

P( =

= 0,4

Jadi probabilita yang terambil merupakan microchip rusak yang dibeli dari
Chip Sales adalah 0, 4 atau 40%

9. There is a record of what type of payment that consumer did sex in a


supermarket,based on their sex.
Type of Payment Female Male

Cash 324 672

Credit 567 1290

a. Determine the probability that a female pay with credit!


b. Whether those two Events (the sex and the type of payment) are an
independent event or not?

Answer:

161
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Type of Payment Female Male Total

Cash 324 672 996

Credit 567 1290 1857

Total 891 1962 2853

P(Female Credit) =

P(Female) =

P(Credit/Female) = = = 0,6363

a. So the probability the probability that a female pay with credit is


0,6363 or 63,63%
b. Those two events are an independent event.

10. Dalam suatu rapat perusahaan, tim direksi mempresentasikan 8 rencana


investasi kepada dewan komisaris . Dalam rapat dewan komisaris diminta
untuk memebrikan rank atau penilaian terhadap 4 rencana invesatsi yang
dianggap feasible. Ada berapa macam urutan ranking yang mungkin terjadi
dari setiap dewan komisaris?
Jawab:

n=8 r=4

= = = = 1680

Jadi banyaknya macam urutan ranking yang mungkin terjadi dari setiap dewan
komisaris adalah 1680 macam.

162
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS

Distribusi teoritis memungkinkan para pembuat keputusan untuk memperoleh dasar


logika yang kuat di dalam keputusan, dan sangat berguna bagi dasar pembuatan
ramalan (forecasting/prediction) berdasarkan informasi yang terbatas atau
pertimbangan teoritis, dan berguna pula untuk menghitung probabilitas terjadinya
suatu kejadian.

(Sumber: Supranto, Johanes. 2001. Statistik : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit
Erlangga)

I. Variabel Diskrit dan Variabel Kontinyu


Untuk memahami variabel diskrit dan kontinyu, marilah mencermati definisi
beberapa istilah berikut ini:
1. Variabel Random adalah variabel yang nilainya diperoleh dari suatu
percobaan. Variabel random dapat berupa variabel diskrit atau variabel
kontinyu.
2. Variabel Diskrit adalah variabel yang didapat dari proses penghitungan dimana
hasilnya merupakan bilangan bulat dan jumlahnya terbatas.
Misalnya:
- Jumlah penjualan mobil per hari: x = 0, 1, 2, 3, ...
- Jumlah orang yang suka produk tertentu dari 500 responden: x = 0, 1, 2, 3,
..., 500
- Jumlah munculnya mata dadu 1 pada peristiwa pelemparan sebuah dadu
sebanyak 10 kali: x = 0, 1, 2, ..., 10
3. Variabel Kontinyu adalah variabel yang didapat dari proses pengukuran
dimana terdiri dari nilai-nilai yang terletak dalam suatu interval tertentu,
sehingga dapat berupa bilangan pecahan maupun bilangan bulat.

163
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Misalnya:
- Tinggi badan 100 responden: x = 145 cm, 156,76cm, ...
- Waktu terbang dari Yogyakarta ke Jakarta: 45‟ < x < 120‟
- Berat ayam goreng KFC: 50 gram < x < 200 gram

(Sumber: Setia Atmaja, Lukas. 2009. Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi.
Yogyakarta: Penerbit ANDI)

II. Macam-macam Distribusi Peluang Teoritis Variabel Diskrit


1. Distribusi Binomial
Distribusi binomial dapat diterapkan pada peristiwa yang memiliki ciri-ciri
percobaan binomial atau Bernoulli (Bernoulli Trial) sebagai berikut:
- Setiap percobaan hanya mempunyai dua kemungkianan hasil, diberi istilah
hasil yang dikehendaki (sukses) dan hasil yang tidak dapat dikehendaki
(gagal).
- Setiap percobaan bersifat independen atau dengan pengembalian.
Probabilitas sukses setiap percobaan harus sama, dinyatakan dengan p,
sedangkan probabilitas gagal dinyatakan dengan q. Jumlah p dan q harus
sama dengan 1.
- Jumlah percobaan, dinyatakan dengan n, harus tertentu jumlahnya.

Rumus distribusi binomial:

Keterangan:

P(x) = probabilitas peristiwa sukses sebanyak x

C = kombinasi x dari n

n = jumlah percobaan

164
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

p = probabilitas sukses

q = probabilitas gagal

x = jumlah sukses yang dicari probabilitasnya

Parameter dalam distribusi binomial:

Rata-rata (µ) = n.p

Standar deviasi (σ) =

Penyelesaian dengan MINITAB:

 Buka software Minitab


 Di bawah kolom C1 ketikkan nilai x (0, 1, 2, ..., n)
 Pilih dan klik CalcProbability Distributions Binomial
 Klik Probabilty atau Cumulative Probability
 Masukkan banyaknya jumlah percobaan pada kotak Probability Trials
 Masukkan peluang sukses pada kotak Probability of Success
 Pada Input Column ketikkan kolom C1
 Pada Optional Storage ketikkan kolom C2
 Klik OK

165
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Contoh soal:

Sebuah dadu dilempar 5 kali. Berapa probabilitas keluarnya mata dadu 1


sebanyak 3 kali?

Dik: p = probabilitas keluarnya mata dadu 1 =

q = probabilitas keluarnya mata dadu selain 1 =

n=5

x=3

Dit: P(x = 3)

P(x = 3) =

Jadi, probabilitas keluarnya mata dadu 1 sebanyak 3 kali dari 5 kali


pelemparan adalah 0,032150205 atau 3,2150205%.

Output MINITAB:

166
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

2. Distribusi Multinomial
Perluasan dari distribusi binomial ialah distribusi multinomial. Misalkan
sebuah eksperimen menghasilkan peristiwa-peristiwa E1, E2, ..., Ek dengan
peluang π1 = P(E1), π2 = P(E2), ..., πk = P(Ek) dengan π1 + π2 + ... + πk = 1.
Terhadap eksperimen ini kita lakukan percobaan sebanyak n kali, maka
peluang akan terdapat x1 peristiwa E1, x2 peristiwa E2, ..., xk peristiwa Ek di
antara N, ditentukan oleh distribusi multinomial berikut:

(Sumber: Sudjana. 1997. Metoda Statistika Edisi Keenam. Bandung: Tarsito)

Contoh soal:

Sebuah kotak berisi 3 barang yang dihasilkan oleh mesin A, 4 oleh mesin B
dan 5 oleh mesin C. Kecuali dikategorikan berdasarkan mesin, identitas
lainnya mengenai barang tersebut sama. Sebuah barang diambil secara acak
dari kotak itu, identitas mesinnya dilihat, lalu disimpan kembali ke dalam
kotak. Tentukan peluang di antara 6 barang yang diambil dengan jalan
demikian didapat dari 1 mesin A, 2 dari mesin B, dan 3 dari mesin C!

Dik: πmesin A = xmesin A = 1

πmesin B = xmesin B = 2

πmesin C = xmesin C = 3

n=6

Dit: P( 1 dari mesin A, 2 dari mesin B, dan 3 dari mesin C)

167
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Jawab:

= 60 . . .

= 0,120563271

Jadi, peluang di antara 6 barang yang diambil dengan jalan demikian didapat
dari 1 mesin A, 2 dari mesin B, dan 3 dari mesin C adalah 0,120563271 atay
12,0563271%.

3. Distribusi Hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik sangat erat kaitannya dengan distribusi binomial.
Perbedaannya antara distribusi hipergeometrik dengan binomial adalah bawa
pada distribusi hipergeometrik, percobaan tidak bersifat independen. Untuk
mencari probabilitas x sukses dalam ukuran sampel n, kita harus memperoleh x
sukses dari r sukses dalam populasi, dan n-x gagal dalam N-r gagal. Sehingga
fungsi probabilitas hipergeometrik dapat dituliskan sebagai berikut:

Keterangan:
r = jumlah unit/elemen dalam populasi yang berukuran N
x = jumlah elemen berlabel diantara n unit

168
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

N = jumlah observasi dalam populasi


n = jumlah observasi dalam sampel

Sumber: (Supranto, Johanes. 2001. Statistik : Teori dan Aplikasi. Jakarta:


Penerbit Erlangga)

Penyelesaian dengan MINITAB:


 Buka software Minitab
 Di bawah kolom C1 ketikkan nilai x (0, 1, 2, ..., n)
 Pilih dan klik CalcProbability DistributionsHypergeometric
 Klik Probability atau Cumulative Probability
 Masukkan angka pada Probability Size (N)
 Masukkan angka pada Successes in Population
 Masukkan angka pada Sample Size (n)
 Pada Input Column ketikkan kolom C1
 Pada Optional Storage ketikkan kolom C2
 Klik OK

169
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Contoh soal:
Sebuah anggota komite terdiri dari 5 orang, dimana 3 adalah wanita dan 2 laki-
laki. Misalkan 2 orang dari 5 anggota komite tersebut dipilih untuk mewakili
delegasi dalam sebuah konvensi/pertemuan. Berapa probabilitas bahwa dari
pemilihan secara acak didapat 2 orang wanita?
Dik: r=3 n=2
x=2 N=5
Dit: P(x=2)

Jadi, probabilita bahwa dari pemiligan secara acak didapar 2 orang wanita
yang terpilih mewakili delegasi dalam sebuah konvensi adalah 0,3 atau 30%.

Output MINITAB:

4. Distribusi Poisson
Pada percobaan binomial, seandainya n relatif besar, katakanlah lebih besar
dari 50 dan p relatif kecil, katakanlah lebih kecil dari 0,1 maka perhitungan
probabilitas dengan menggunakan rumus distribusi binomial akan menjadi

170
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

sulit. Dalam kasus ini, kita dapat menggunakan pendekatan Poisson untuk
menghitung probabilitas percobaan binomial.
Rumus Distribusi Poisson:

Keterangan:

λ = rata-rata = n.p

x = jumlah sukses

e = 2,718281828

(Sumber: Setia Atmaja, Lukas. 2009. Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi.
Yogyakarta: Penerbit ANDI)

Penyelesaian dengan MINITAB:


 Buka software Minitab
 Di bawah kolom C1 ketikkan nilai x (0, 1, 2, ..., n)
 Pilih dan klik Calc Probability DistributionsPoisson
 Klik Probability atau Cumulative Probability
 Masukkan angka pada kotak Mean
 Pada Input Column ketikkan kolom C1
 Pada Optional Storage ketikkan kolom C2
 Klik OK

171
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Contoh soal:

Berdasarkan pengalaman, setiap kali mencetak 10.000 lembar kertas terdapat


100 lembar yang rusak. Pada suatu waktu, perusahaan mencetak 1.000 lembar
kertas. Berapa probabilitas mendapatkan 5 lembar kertas yang rusak?

Dik: p=

λ = n.p = 1000 . 0,01 = 10

Dit: P (x = 5)

Jawab:

= 0,037833274
Jadi, probabilitas dari 1000 lembar kertas mendapatkan 5 lembar kertas yang
rusak adalah 0,037833274 atau 3,7833274%.

172
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Output MINITAB:

173
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

SOAL DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS

1. Perusahaan A adalah perusahaan penghasil barang-barang elektronik. Dari barang-


barang yang dihasilkan tersebut ternyata terdapat 18% barang yang rusak. Untuk
menyelidiki hal tersebut perusahaan mengambil secara acak 28 buah barang untuk
diselidiki. Tentukan peluang dari barang tersebut:
a. Seluruh barang tersebut bagus
b. Terdapat satu barang yang rusak
c. Paling sedikit tiga barang rusak

Dik : p = probabilitas barang rusak = 18%

q = probabilitas barang bagus = 82%

n = 30

Dit: a. P(x = 0)

b. P(x = 1)

c. P(x ≥ 3)

Jawab:

a.
= 1 . 1 . 0,003861783003
= 0,003861783003

Jadi, peluang dari 28 buah barang seluruhnya merupakan barang bagus (tidak
ada yang rusak) adalah 0,003861783003 atau 0,3861783003%.

174
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

b.

= 28 . 0,18 . 0,004709491467

= 0,023735836

Jadi, peluang dari 28 buah barang terdapat satu buah yang rusak adalah
0,023735836 atau 2,3735836%.

c.

P(x ≥ 3) = 1 – (0,003861783003 + 0,023735836 + )


= 1 - 0,097936745
= 0,902063254

Jadi, peluang dari 28 buah barang terdapat paling sedikit tiga buahyang rusak
adalah 0,902063254 atau 90,2063254%.

Output MINITAB:

P(x ≥ 3) = 1 – P(x ≤ 2) = 1 – 0,0979367467002 = 0,902063253

175
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

2. Dari 150 buah lampu pijar untuk mobil di pabrik A ternyata 18 buah akan putus
sebelum masa jaminan berakhir, berapakah peluang jika diambil secara acak 20
buah lampu pijar terdapat paling banyak 4 buah lampu yang putus sebelum masa
jaminan berakhir? Hitung pula rata-rata lampu yang putus dan standar deviasinya!
Dik: p = probabilitas lampu putus =

q = pobabilitas lampu tidak putus =

n = 20
Dit: P(x ≤ 4)
µ dan σ

P(x ≤ 4) = P(x = 0) + P(x = 1) + P(x = 2) + P(x = 3) + P(x = 4)


P(x = 0) =
P(x = 1) =
P(x = 2) =
P(x = 3) =

P(x = 4) =

P(x ≤ 4) =
= 0,917280621
Jadi, peluang jika diambil secara acak 20 buah lampu pijar terdapat paling banyak
4 buah lampu yang putus sebelum masa jaminan berakhir adalah 0,917280621 atau
91,7280621%.
Output MINITAB:

176
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

µ = n.p = 20 . 0,12 = 2,4


σ=
Jadi, rata-rata lampu pijar yang putus adalah 2 buah lampu dengan standar deviasi
(besarnya penyimpangan terhadap nilai rata-rata) adalah 1 buah lampu.

3. From observation in Bank HagaBandungindicates that probability of non-approval


of the company that submitted a proposal for sustainable business capital is 79%.
From the6 companies that submitted proposal, determine the probability:
a. 2 companies are approved
b. No one is approved
c. At most 1 is approved

Given: p = probability of company‟s approved = 21%

q = probability of company‟s approved = 79%

n=6

Asked: a. P(x = 2)

b. P(x = 0)

c. P(x ≤ 1)

177
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

a. P(x = 2) =

So, from6 companies that submitted proposal,the probabilitythat there


aretwocompanies that are approvedis0.257654785 or 25,7654785%.

b. P(x = 0) =

So, from6 companiesthat submitted proposal,the probabilitythat there is no


one‟s approved is 0,243087455 or 24,3087455%.

c. P(x ≤ 1) = P(x = 0) + P(x = 1)

P(x = 1) =

P(x ≤ 1) = 0,243087455 + 0,387709106 = 0,630796561

So, from6 companies that submitted proposal, the probabilitythat there is at


most 1 approvedis0,630796561 or 63,0796561%.

Output MINITAB:

178
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

4. PT Shark, sebuah perusahaan radio, sedang melakukan pengawasan kualitas


terhadap 1000 unit radio yang akan dipasarkan. Berdasarkan data historis, 500
dari 100.000 unit radio yang diperiksa dalam kondisi rusak. Berapa probabilitas:
a. Memperoleh 1 unit radio rusak
b. Memperoleh kurang dari 4 buah radio rusak dari pemeriksaan tersebut
c. Hitunglah rata-rata dan standar deviasi dari distribusi di atas

Dik: n = 1000

p=

Dit: a. P(x = 1)

b. P(x < 4)

c. µ dan σ

a. P(x = 1) =

179
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Jadi, probabilitas dari 1000 unit radio yang akan dipasarkan diperoleh 1 unit
radio rusak adalah 0,033689735 atau 3,3689735%.

b. P(x < 4) = P(x = 0) + P(x = 1) + P(x = 2) + P(x=3)

P(x = 0) =

P(x = 1) = 0,033689735

P(x = 2) =

P(x = 3) =

P(x < 4) =
= 0,265025914
Jadi, probabilitas dari 1000 unit radio yang akan dipasarkan diperoleh kurang
dari 4 buah radio rusak dari pemeriksaan tersebut adalah 0,265025914 atau
26,5025914%.
Output MINITAB: P(x < 4) = P(x ≤ 3)

c.

Jadi, rata-rata kerusakan radio adalah 5 radio dengan standar deviasi


(besarnya penyimpangan rata-rata) sebesar 2 radio.

180
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

5. Management of PT Bureau is consideringtoincrease the capacity oftelephone


service. based ona three-day surveyof the numberof calls, the dataobtained:
Day Number of Hours Number of Calls
Monday 8 696
Wednesday 8 640
Saturday 6 644

From these data, it is known that thecurrent telephoneservice capacityis 2calls


perminute. Based onthese data, give the best adviceto the director
ofPTBureautoadd ornotthe capacity oftelephone service!

Given: λ (average of incoming calls) =

Telephone service capacity = 2 calls/minute (It means if at a certain


minute has more than 2 incoming calls in
phone line, then forced to reject one of them
because full service capacity already)

Asked: Give the best adviceto the director ofPTBureautoadd ornotthe capacity
oftelephone service

Probability reject the calls:

P(x > 2) = 1 – [ P(x = 0) + P(x = 1) + P(x = 2)]

P(x = 0) =

181
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

P(x = 1) =

P(x = 2) =

P(x > 2) = 1 – (

= 1 – 0,80884683

= 0,19115317

So, probability incoming calls that is not served is 19,115317%, it means that
there is 19 out of 100 calls that are not served. This is relatively large amount, so
the capacity of telephone service should be added.

Output MINITAB: P(x > 2) = 1 – P(x ≤ 2) = 1 – 0,808847 = 0,191153

Proof if capacity is added:

P(x = 3) =

P( x > 3) = 1 – 0,80884683 – 0,125510715 = 0,065642455

182
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

It shows that probability incoming calls that is not served is decreasing of


6,5642455%.

Output MINITAB: P(x > 3) = 1 – P(x ≤ 3 ) = 1 – 0,934358 = 0,065642

6. Jika diketahui rata-rata kedatangan nasabah di suatu bank adalah 120 orang per
jam, hitunglah probabilitas pada satu menit tertentu yang akan datang:
a. 3 nasabah
b. Kurang dari 3 nasabah

Dik: λ =

Dit: a. P(x = 3)

b. P(x < 3)

a. P(x = 3) =

Jadi, probabilitas pada satu menit tertentu akan datang 3 nasabah adalah
0,180447044 atau 18,0447044%.

183
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

b. P(x < 3) = P(x = 0) + P(x = 1) + P(x = 2)

P(x = 0) =

P(x = 1) =

P(x = 2) =

P(x < 3) = +
= 0,676676415
Jadi, probabilitas pada satu menit tertentu akan datang kurang dari 3 nasabah
adalah 0,676676415 atau 67,6676415%.
Output MINITAB:

7. Bila dua dadu dilempar 7 kali, berapa peluang mendapatkan jumlah 3 atau 8
muncul 3 kali, berjumlah bilangan prima muncul 2 kali, dan bilangan berjumlah
lebih dari 7 muncul 3 kali?
Dik: π1 = berjumlah 3 atau 8 = {(1,2), (2,1), (2,6), (3,5), (4,4), (5,3), (6,2)}
=

π2 = berjumlah bilangan prima = {(1,2), (1,4), (1,6), (2,1), (2,3), (2,5),

(3,2), (3,4), (4,1), (4,3), (5,2), (5,6), (6,1), (6,5)} =

184
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

π3= berjumlah bilangan lebih dari 7 = {(2,6), (3,5), (3,6), (4,4), (4,5),

(4,6), (5,3), (5,4), (5,5), (5,6), (6,2), (6,3), (6,4), (6,5), (6,6)} =

x1 = 3

x2 = 2

x3 = 3

n=7

Dit: P(3, 2, 3)

Jawab:

Jadi, peluang mendapatkan jumlah 3 atau 8 muncul 3 kali, berjumlah bilangan


prima muncul 2 kali, dan bilangan berjumlah lebih dari 7 muncul 3 kali adalah
0,005629917132 atau 0,5629917132%.

8. A boxcontains 4small redballs, 5 green ballsand 3yellow balls.Other


identifyinghomogeneous(same). Aball is drawnat random, seecolor, thenput it
backin the box.Determine probabilityamongfiveballsto be loadedthere are
2redballs, 2 yellow balls, 1 greenball!
Given: x1 = red ball = 2
x2 = green ball = 1

185
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

x3 = yellow ball = 2

π1 =

π2 =

π3 =

n=5

Asked: P(2, 1, 2)

Solution:

So, the probability amongfiveballsto be loadedthere are 2redballs, 2 yellow balls,


1 greenball is 0,08680555 or 8,6805555%.

9. A team ofmarketingdivisionconsistsof25 peopleand3 of themlived in


Sukajadi.Randomlytaken6 people. Determinethe probability:
a.No onelived in Sukajadi
b.At mostapersonlived in Sukajadi
Given: N = 25
n=6
r=3

186
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Asked: a. P(x = 0)
b. P(x ≤ 1)

a. P(x = 0) =

= 0,421304347

So, the probability that no onelived in Sukajadi from randomly taken 6


people is 0,421304347 or 42,1304347%.

b. P(x ≤ 1) =

P( x =1) =

= 0,446086956

P( x ≤ 1) = 0,421304347 + 0,446086956
= 0,867391303
So, the probability that at most 1 peoplelived in Sukajadi from randomly
taken 6 people is 0,867391303 or 86,7391303%.

Output MINITAB:

187
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

10. Seorang pemilik kebun mangga memetik 18 buah mangga dan diantara 18 buah
mangga tersebut terdapat 5 buah mangga yang busuk namun pemilik tersebut
tetap akan menjualnya kepada pembeli. Bila pembeli akan membeli 4 buah
mangga secara acak, berapakah probabilitas bahwa pembeli tersebut tidak akan
memilih mangga yang busuk tadi?
Dik: N = 18
r=5
n=4

Dit: P(x = 0)

P(x = 0) =

= 0,23366013

188
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Jadi, dari pemilihan secara acak 4 buah mangga dari 18 buah mangga,
probabilitas pembeli tersebut tidak akan memilih buah mangga yang busuk
adalah 0,23366013 atau 23,366013%.

Output MINITAB:

189
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

DISTRIBUSI NORMAL DAN PENDEKATAN DISTRIBUSI


BINOMIAL OLEH DISTRIBUSI NORMAL

Distribusi Normal

Distribusi normal atau sering disebut dengan distribusi Gauss adalah distribusi
peluang teoritis dengan variable random continue yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :

 Kurva distribusi normal berbentuk seperti bel atau lonceng dan simetris
terhadap sumbu tegak X   .
 Kurva distribusi normal selalu berada di atas sumbu X dan mendekati sumbu
datar X, dimulai dari X    3 sampai X    3 .
 Luas daerah dibawah kurva distribusi normal sering disebut sebagai luas
daerah kurva normal standar yang besarnya selalu sama dengan satu.
Merupakan peluang terjadinya variable random continue X tertentu dari
distribusi normal.

Penyelesaian persoalan distribusi normal dapat dilakukan dengan menggunakan


rumus :
X 
Z

190
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

dan tabel statistik tentang luas daerah kurva normal standar.


Pendekatan Distribusi Binomial Oleh Distribusi Normal
Penyelesaian persoalan distribusi binomial yang memiliki jumlah sampel lebih dari
30 (n > 30), dapat diselesaikan dengan menggunakan rumus distribusi normal :
X 
Z

dengan;
   n 

   n    1   

dan terlebih dahulu disesuaikan variabel random diskritnya menjadi variable random
continue dengan menggunakan faktor penyesuaian sebesar 0,5 dengan ketentuan
sebagai berikut :

Variabel Random Diskrit Variable Random Continue


X a a  0,5  X  a  0,5

a X b a  0,5  X  b  0,5

a X b a  0,5  X  b  0,5

Contoh Soal Distribusi Normal

1. Suatu perusahaan kertas memiliki rata-rata waktu produksi satu lusin kertas
selama 15 menit dengan standar deviasi 3 menit. Tentukan :
a. Peluang produksi kertas tersebut dapat selesai kurang dari 10 menit ?
b. Dari 120.000 lembar kertas yang dihasilkan perusahaan tersebut.
Berapakah banyak lusin kertas yang dihasilkan membutuhkan waktu
produksi lebih besar dari 18 menit ?

191
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Jawaban :

Dik : µ = 15 menit/lusin
σ = 3 menit/lusin
Dit : a. P(X < 10) ?
b. Jika, N = 120.000 lembar atau 10.000 lusin, berapa n
dengan P(X > 18) ?
Jwb :

a. P(X < 10) ?


X  10  15
Z   1,67
 3

Luas kiri 0 = 0,5000


Luas Z – 0 = 0,4525 -
Luas kiri Z = 0,0475

Z 0
Jadi, Peluang produksi kertas tersebut dapat selesai kurang dari 10 menit
adalah sebesar 0,0475 atau 4,75%.
b. n ?
P(X >18) ?
X  18  15
Z  1
 3

Luas kanan 0 = 0,5000


Luas 0 – Z = 0,3413 -
Luas kanan Z = 0,1587

0 Z 120.000lembar
N  10.000lusn
12

n  10.000  0,1587  1.587lusn


192
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Jadi, dari 120.000 lembar atau 10.000 lusin kertas, ada 1.587 lusin kertas yang
diproduksi membutuhkan waktu produksi lebih besar dari 18 menit.

Contoh Soal Pendekatan Distribusi Binomial Oleh Distribusi Normal

1. Sebuah perusahaan televisi mengklaim bahwa penjualan merek meningkat 15%


setelah dilakukan promosi di Jakarta Fair. Dari 100 orang pengunjung pameran
pada hari minggu, berapakah peluang 12 hingga 24 orang pengunjung pameran
tersebut tertarik untuk membeli televisi tersebut ?

Jawaban :
Dik : π = 15% = 0,15
1 – π = 0,85
n = 100
Dit : P(12 ≤ X ≤ 24) ?
Jwb :
P(12 ≤ X ≤ 24) di continue kan menjadi P(11,5 ≤ X ≤ 24,5)?
  n    100  0,15  15

  n    1     100  0,15  0,85  3,570714214

X  11,5  15 X  24,5  15
Z 1


1

3,570714214
 0,98 Z 2
 2



3,570714214
 2,66

Luas Z1 – 0 = 0,3365
Luas 0 – Z2 = 0,4961 +
Luas Z1 – Z2 = 0,8326

Z1 0 Z2
Jadi, peluang bahwa terdapat 12 hingga 24 orang pengunjung pameran tertarik
untuk membeli televisi tersebut sebesar 0,8326 atau 83,26%.

193
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

SOAL DISTRIBUSI NORMAL DAN PENDEKATAN DISTRIBUSI


BINOMIAL OLEH DISTRIBUSI NORMAL

1. Tentukan,
a. Luas kurva distribusi normal, jika :
i. Nilai Z = 2,11
ii. Nilai Z = -1,86
b. Nilai Z bila luas kurva normalnya :
i. Sebelah kanan Z = 0,8665
ii. Sebelah kanan Z = 0,1335
iii. Antara Z1 dan Z2 = 0,2573, jika luas antara 0 – Z2 = 0,4962
iv. Sebelah kiri Z = 0,6255

Jawaban :

a. i.

Luas 0 – Z = 0,4826

Jadi, luas kurvanya adalah 0,4826

0 Z
ii.

Luas 0 – Z = 0,4686

Jadi, luas kurvanya adalah 0,4686

Z 0

b. i.

Luas kanan Z = 0,8665


Luas kanan 0 = 0,5000 -
Luas Z – 0 = 0,3665

Jadi, nilai Z nya adalah -1,11

Z 0

194
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

ii.

Luas kanan 0 = 0,5000


Luas kanan Z = 0,1335 -
Luas 0 – Z = 0,3665

Jadi, nilai Z nya adalah 1,11

0 Z

iii.

Luas 0 – Z2 = 0,4962
Luas Z1 – Z2 = 0,2573 -
Luas 0 – Z1 = 0,2389

Jadi, nilai Z1 nya adalah 0,64

0 Z1 Z2

iv.

Luas kiri Z = 0,6255


Luas kiri 0 = 0,5000 -
Luas 0 – Z = 0,1255

Jadi, nilai Z nya adalah 0,32

0 Z

2. The lifetime ofbatterythat produce by a company approacheda normaldistribution.


The averagelifetime500 hourswith a standarddeviation of53 hours. Determine:
a. Probability thebatteryhavelifetimebetween 430and 510hours ?
b. Probability the battery have lifetime maximal 600 hours ?
Answer :

Given : µ = 500 Question : a. P(430 < X < 510)?

σ = 53 b. P(X ≤ 600)?

Answer :

195
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

a. P(430 < X < 510)?

X  430  500 X  510  500


Z1  1



53
 1,32 Z2  2



53
 0,19

Luas Z1 – 0 = 0,4066
Luas 0 – Z2 = 0,0753 +
Luas Z1 – Z2 = 0,4819

Z1 0 Z2

So, Probability thebatteryhavelifetimebetween 430and


510hoursis0.4819or48.19%.

b. P(X ≤ 600)?

X  600  500
Z   1,89
 53

Luas 0 – Z = 0,4706
Luas kiri 0 = 0,5000 +
Luas kiri Z = 0,9706

0 Z

So, Probability the battery have lifetime maximal 600 hoursis


0.9706or97.06%.

3. Apabila terdapat 10% dari lampu mobil akan putus sebelum masa jaminan
berakhir, berapakah peluang seorang agen yang telah menjual 200 lampu mobil
tersebut itu :
a. Akan mengganti 25 atau lebih lampu ?
b. Akan mengganti kurang dari 8 lampu ?
c. Akan mengganti paling sedikit 5 dan paling banyak 10 lampu ?
Jawaban :

Dik : π = 10% = 0,1 Dit : a. P(X ≥ 25)?

1 – π = 0,9 b. P(X < 8)?

196
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

n = 200 c. P(5 ≤ X ≤ 10)?

Jwb :   n    200  0,1  20

  n    1     200  0,1  0,9


 4,242640687

a. P(X ≥ 25) dikontinyukan menjadi P(X ≥ 24,5)?

X  24,5  20
Z   1,06
 4,242640687

Luas kanan 0 = 0,5000


Luas 0 – Z = 0,3554 -
Luas kanan Z = 0,1446

0 Z

Jadi, peluang agen tersebut akan mengganti 25 atau lebih lampu yang
rusak adalah sebesar 0,1446 atau 14,46%.

b. P(X < 8) dikontinyukan menjadi P(X ≤ 7,5)?


X  7,5  20
Z   2,95
 4,242640687

Luas kiri 0 = 0,5000


Luas Z – 0 = 0,4984 -
Luas kiri Z = 0,0016

Z 0

Jadi, peluang agen tersebut akan mengganti kurang dari 8 lampu yang
rusak adalah sebesar 0,0016 atau 0,16%.

c. P(5 ≤ X ≤ 10) dikontinyukan menjadi P(4,5 ≤ X ≤ 10,5)?

X  4,5  20 X  10,5  20
Z1  1



4,242640687
 3,65 Z2  2



4,242640687
 2,24

197
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Luas Z1 – 0 = 0,4999
Luas Z2 – 0 = 0,4875 +
Luas Z1 – Z2 = 0,0124

Jadi, peluang agen tersebut akan


mengganti dari 5 sampai 10 lampu
Z1 Z2 0 yang rusak adalah sebesar 0,0124
atau 1,24%.

4. Pemberian upah pada sebuah perusahaan retail dilakukan secara bulanan dengan
tiap bulan terdapat 28 hari kerja. Bila besar upah berdistribusi normal dengan
rata-rata Rp1.300.000,00 dan simpangan baku Rp7.000,00, berapakah :
a. Bila upah minimum buruh Rp45.560,00/hari, berapa persen buruh yang
upahnya di bawah upah minimum ?
b. Berapa upah perbulan minimal dari 20% golongan buruh dengan upah
tertinggi ?
Jawaban :

Dik :µ = Rp1.300.00,00 Dit :a.P(X < Rp1.275.680,00)?

σ = Rp7.000,00 b. X=? bila X ≥ 80%

X = Rp45.560,00 x 28 = Rp1.275.680,00

Jwb :

a. P(X < Rp1.275.680,00)?


X  2.275.680  1.300.000
Z   3,47
 7.000

Luas kiri 0 = 0,5000


Luas Z – 0 = 0,4997 -
Luas kiri Z = 0,0003

Z 0

Jadi, pada perusahaan retail tersebut, peluang buruh yang mempunyai


upah di bawah upah minimum adalah sebesar 0.0003 atau 0,03%.

b. X=? bila X ≥ 80%

198
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

P = 30% = 0,3

Maka nilai Z = 0,84

X 
Z

0 Z X  1.300.000
0,84 
80% 20% 7.000
X  Rp1.305.880,00
30%
Jadi, upah perbulan minimal dari 20% golongan buruh dengan upah
tertinggi adalah sebesar Rp1.305.880,00

5. An insurance company get the fact that each year 0.05% of the population died
due to some kind of disease. Find the chance that the company would pay more
than 5 among 10,000 policyholders in a given year?
Jawaban :
Given : π = 0,05% = 0,0005 Question : P(X > 5)?
1 – π = 0,9995
n = 10.000
Answer : P(X > 5) dikontinyukan menjadi P(X ≥ 5,5)?
  n    10.000  0,0005  5

  n    1     10.000  0,0005  0,9995  2,235508891


X  5,5  5
Z   0,22
 2,235508891
Luas kanan 0 = 0,5000
Luas 0 – Z = 0,0871 +
Luas kanan Z = 0,5871

So, the chance company willpay


thepolicyholdermorethan5
personsamounted
0 Z
to0.5871or58.71%.

6. Some companiesarelistingtheir shareson the Stock Exchangehad an


averagevalueof shares ofRp5.820,00 with a varianceRp6.012.304,00,normal
distribution. There are200 companieswith astockvaluebetweenRp5.950,00
andRp6.720,00, how manycompaniesare listingtheir shareson the Stock
Exchange?
Answer :

199
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Given : µ = Rp5.820,00
σ2 = Rp6.012.304,00
σ = Rp2.452,00
Question : N = ? Ifn=200 witha value betweenRp5.950, 00 andRp6.720, 00
Answer :

X  5.950  5.820 X  6.720  5.820


Z 1
 1



2.452
 0,05 Z 2
 2



2.452
 0,37

Luas 0 – Z2 = 0,1443
Luas 0 – Z1 = 0,0199 -
Luas Z1 – Z2 = 0,1244
= 12,44%
100%
N  200  1.607,717
12,44%
0 Z1 Z2

So, there are 1.608 companies listing their shares on Stock Exchange.

7. Dari suatu uji kualitas pada sebuah perusahaan mobil didapat 80% dari mobil
yang diuji dinyatakan lulus uji kualitas. Dari 10.000 mobil yang akan diuji berapa
persen mobil tersebut dapat lulus uji bila diharapkan setidaknya ada 8.000 atau
lebih unit mobil dinyatakan lulus uji?
Jawaban :
Dik : π = 80% = 0,8 Dit : P(X ≥ 8.000)?
1 – π = 0,2
n = 10.000

Jwb : P(X ≥ 8.000) dikontinyukan menjadi P(X ≥ 7.999,5)?


  n    10.000  0,8  8.000

  n    1     10.000  0,8  0,2  40


X  7.999,5  8.000
Z   0,01
 40

Luas kanan 0 = 0,5000


Luas 0 – Z = 0,0040 +
Luas kanan Z = 0,5040

Z 0

200
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Jadi, peluang 8.000 atau lebih mobil akan lulus tes uji adalah sebesar 0,5040
atau 50,40%.
8. Rata-rata perjalanan yang dibutuhkan seorang manajer perusahaan menuju
tempatnya bekerja adalah 45 menit dengan standar deviasi 5 menit. Jika waktu
tersebut berdistribusi normal, hitunglah :
a. Peluang lama perjalanan manajer tersebut minimal 48 menit ?
b. Bila kantor dibuka pukul 09.00 dan ia berangkat dari rumahnya pukul
08.10 setiap hari, berapa peluang manajer tersebut akan tepat waktu ?
c. Bila ada kemungkinan ia akan terlambat sebesar 35%, pukul berapa
sebaiknya ia berangkat agar tidak telat ?
Jawaban :

Dik : µ = 45 Dit : a. P(X ≥ 48)?

σ=5 b. P(X ≤ 50)?

c. X = ? bila peluang telat 35%

Jwb :

a. P(X ≥ 48)

X  48  45
Z   0,6
 5

Luas kanan 0 = 0,5000


Luas 0 – Z = 0,2257 -
Luas kanan Z = 0,2743

0 Z

Jadi, peluang lama perjalanan manajer tersebut minimal 48 menit adalah


sebesar 0,2743 atau 27,43%.

b. X = 09.00 – 08.10 X  50  45
Z  1
= 08.60 – 08.10  5

= 50 menit

201
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Luas 0 – Z = 0,3413
Luas kiri 0 = 0,5000 +
Luas kiri Z = 0,8413

0 Z

Jadi, peluang manajer tersebut akan tepat waktu bila ia berangkat dari
rumahnya pukul 08.10 adalah sebesar 0,8413 atau 84,13%.

c.

P = 15% = 0,15

Maka nilai Z = 0,39

X 
Z

X  45
0 Z 0,39 
5
65% 35% X  46,95menit

15% = 46 menit + 0,95 menit


= 46 menit 57 detik
= 47 menit
Jadi, agar tidak telat sebaiknya manajer tersebut berangkat dari rumahnya
47 menit sebelum jam buka kantor atau berangkat pada pukul 08.13.

9. Dari hasil penelitian disebuah universitas terkemuka di Indonesia, diketahui


bahwa 20% dari mahasiswa fakultas ekonomi jurusan manajemennya tertarik
untuk memilih konsentrasi manajemen operasi. Dari 200 mahasiswa yang
diobservasi, tentukan :
a. Peluang lebih besar atau sama dengan 50 mahasiswa tertarik memilih
manajemen operasi ?
b. Juga peluang dari 44 sampai 55 mahasiswa akan tertarik ?
c. Peluang maksimal 40 mahasiswa akan tertarik ?
Jawaban :

Dik : π = 20% = 0,2 Dit : a. P(X ≥ 50)?

1 – π = 0,8 b. P(44 ≤ X ≤ 55)?

n = 200 c. P(X ≤ 40)?

202
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

Jwb :

  n    200  0,2  40

  n    1     200  0,2  0,8  5,656854249

a. P(X ≥ 50) dikontinyukan menjadi P(X ≥ 49,5)?

X  49,5  40
Z   1,68
 5,656854249

Luas kanan 0 = 0,5000


Luas 0 – Z = 0,4535 -
Luas kanan Z = 0,0465

0 Z

Jadi, peluang lebih besar atau sama dengan 50 mahasiswa universitas tersebut
tertarik untuk memilih konsentrasi manajemen operasi sebesar 0,0465
atau 4,65%.

b. P(44 ≤ X ≤ 55) dikontinyukan menjadi P(43,5 ≤ X ≤ 55,5)?

X  43,5  40 X  55,5  40
Z1  1



5,656854249
 0,62 Z2  2



5,656854249
 2,74

Luas 0 – Z2 = 0,4969
Luas 0 – Z1 = 0,2324 -
Luas Z1 – Z2 = 0,2645

0 Z1 Z2

Jadi, peluang dari 44 sampai 55 mahasiswa universitas tersebut akan tertarik


memilih konsentrasi manajemen operasi adalah sebesar 0,2645 atau
26,45%.

c. P(X ≤ 40) dikontinyukan menjadi P(X ≤ 40,5)?

X  40,5  40
Z   0,09
 5,656854249
Luas 0 – Z = 0,0359
Luas kiri 0 = 0,5000 +
Luas kiri Z = 0,8359

203
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

0 Z

Jadi, peluang akan terdapat maksimal 40 mahasiswa universitas tersebut akan


tertarik memilih manajemen operasi adalah sebesar 0,8359 atau 83,59%.

10. Bloodbathing Convection diminta memasok sebanyak 7.000 semacam baju pasien
ke sebuah rumah sakit pada awal tahun. Berdasarkan hasil penelitian didapat rata-
rata masa pakainya 278 hari dan simpangan baku 93 hari serta berdistribusi
normal. Pada awal tahun, Bloodbathing Convection telah memasok ke rumah
sakit tersebut sebanyak 7.000 baju. Berapa banyak baju yang diharapkan bisa
dipasok pada tahun berikutnya, jika rumah sakit tersebut hanya menghendaki
jumlah peredaran dan persediaan baju pasien sebanyak 7.000 seragam (asumsi 1
tahun = 365 hari) ?
Jawaban :

Dik : µ = 278 Dit : P(X < 365)?

σ = 93

N = 7.000

Jwb :

X  365  278
Z   0,94
 93

Luas 0 – Z = 0,0359
Luas kiri 0 = 0,5000 +
Luas kiri Z = 0,8359

n  10.000  0,8359  8.359

0 Z

Jadi, banyaknya baju yang diganti dalam satu tahun adalah sebanyak 8.359 baju
dan sebanyak itu pula yang diharapkan akan dipasok dari perusahaan.

204
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

APPENDI X

205
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

206
MODUL STATISTIKA I – 2012 (INTERNAL)

207

Anda mungkin juga menyukai