Anda di halaman 1dari 15

MODUL STATISTIKA BISNIS

( FEB 213 )

MODUL 2
PENYAJIAN DATA

DISUSUN OLEH
DRS. SUGIYANTO,MM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 0 / 15
PERTEMUAN 2
PENYAJIAN DATA

A. KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN


Setelah mempelajari materi perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mempunyai
kemampuan untuk:
1. Mampu melakukan pengumpulan data penelitian
2. Mampu melakukan .pengukuran data penelitian.
3. Mampu melakukan pengelompokan data berdasarkan kriteria tertentu
4. Mampu melakukan penyajian data untuk statistik deskriptif.
5. Mampu membaca dan melakukan analisis dari data yang disajikan

B. PENYAJIAN DATA
Dalam penelitian, sering kali data yang dikumpulkan langsung disajikan tanpa melakukan
analisis lebih lanjut. hal ini dilakukan pada lingkup statsitik deskriptif, karen atujuan dari
statistik deskriptif adalah pengumpulan dan penyajian data, sedangkan analisis dan
kesimpulan diserahkan sepenuhnya pada pihak pihak yang berkepentingan dari penelitian
ini. Analisis deskripstif ini banyak digunakan oleh media massa untuk mendeskripsikan
fenomena sosial yang terjadi di masyarakat.
1. Penyajian Dalam bentuk Tabel.
Penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk memberikan informasi dan
gambaran mengenai jumlah secara rinci sehingga memudahkan untuk dilakukan
analisis terhadap data tersebut. Macam–macam penyajian data dalam bentuk tabel
diantaranya adalah sebagai berikut;
a. Tabel Baris atau Kolom
Tabel baris kolom ini adalah yang terdiri dari baris dan kolom. Tabel baris dan
kolom ini dapat dibedakan menjadi tiga arah, yaitu tabel satu arah, dua arah dan
tiga arah.Tabel ini sering juga disebut dengan tabel kontingensi tunggal.
1). Tabel satu arah yaitu tabel yang berisi mengenai sutau hal atau satu karakteristik
saja. Tabel ini merupakan bentuk tabel yang paling sederhana.
Misalnya tabel tentang penjualan PT. Esa Unggul tahun 2019 di DKI Jakarta
adalah sebagai berikut ( unit ):

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 1 / 15
Tabel Penjualan PT Esa Unggul tahun 2019 ( Juta Unit)
No Produk Jumlah (Juta Unit)
1 A 250
2 B 350
3 C 500
4 D 450
Jumlah 1.550
Pada tabel di atas, hanya menjelaskan karakteristik jumlah produk yang dijual di
DKI Jakarta berdasarkan Jenisnya.
2). Tabel dua arah.
yaitu tabel yang berisi menganai hubungan dua hal atau dua karakteristik yang
berbeda. Tabel dua arah ini seringjuga di sebut dengan tabel kontingensi ganda,
karena ada du informasi yang ditonjolkan dalam tabel tersebut.
Misalnya tabel tentang penjualan PT. Esa Unggul tahun 2019 adalah sebagai
berikut:
Tabel Penjualan PT Esa Unggul tahun 2019 ( Juta Unit) berdasarkan wilayah
penjualan.
No Produk Wilaya Penjualan Jumlah
Jakart Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta (Juta
Utara Pusat Barat Selatan Timur Unit)
1 A 50 50 50 50 50 250
2 B 100 75 50 75 50 350
3 C 125 75 100 125 75 500
4 D 50 80 150 75 95 450
Jumlah 325 280 350 325 270 1.550
Pada tabel ini menjelaskan dua karakteristik produk yaitu jenis dan jumlah
produk yang dijual serta wilayah penjualan berdasarkan daerah penjualan secara
spesifik.
3). Tabel Tiga Arah/ tabel kontingensi lebih dari 2
Tabel tiga arah atau kontingensi lebih dari dua yaitu tabel yang yang
menjelaskan hubungan tiga hal atau tiga karakteristik yang berbeda dari suatu
data. Contoh tabel tiga arah tentang penjualan PT Esa Unggul tahun 2019
berdasarkan jensi produk, wilayah penjualan dan jenis kelamin tenaga penjual.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 2 / 15
Tabel penjualan PT Esa Unggul tahun 2019 berdasarkan jenis produk, wilayah
penjualan dan jenis kelamin tenaga penjual

dari tabel di atas ada 3 karakteristik yang dijelaskan, pertama adalah jenis
produk dan jumlah prodk yang terjual, kedua wilayah penjualan setiap jensi
produk dan ketiga adalah jenis kelamin tenaga penjualnya. Tabel baris kolom ini
baik tabel kontoingensi tunggal atau ganda atau lebih seringjuga disebut dengan
tabulasi silang cross tabel.
b. Tabel Distribusi Frekuensi.
Distribusi frekuensi adalah penyajian data kedalam tabel dengan menggunakan
kelas kelas dan frekueni setiap kelompok data.Tabel distribusi frekuensi biasanya di
gunakan untuk menyajikan data yang jumlahnya besar, sehingga menjadi lebih
sederhana dan lebih menarik dalam penyajian data. Tabel distribusi frekuensi ini
ada dua yaitu:
1). Tabel distribusi frekuensi untuk data kategori
Tabel distribusi frekuensi kategori ini digunkan untuk data kualitatif, yaitu data
yang diukur dengan skala nominal atau ordinal. Langkah untuk menysusn tabel
distribusi frekeunsi untuk data yang bersifat kualitatif adalah sebagai berikut:
• Menentukan Jumlah Kelas atau interval kelas
• Menghitung frekuesni seetiap kelas.
• menghitung frekuensi setiap kelompok data dari total data secara
keseluruhan dalam bentuk prosentasi.
• membuat danmenyajikan tabel distribusi frekuensi.
Contoh tabel distribusi frekluensi untuk data kualitatif yang diukur dengan
sekala ordinal atau nominal adalah sebagai berikut:
Butik Esa Unggul dalam satu hari menjual 30 potong pakaian, warna pakaian
yang terjual adalah Merah=M, Biru=B, Hijau = H dan Putih = P. dari catatan
administrasi gudang pakaina yang terjual berwarna sebagai berikut:

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 3 / 15
M P B H B B H H H P
P P H H H B B B P M
M M H H P P B B M M

Dari data data di atas tabel distribusi frekuensi bisa disusun sebagai berikut:
Frekuensi
Kelas Kategori
(f) Prosentase
( Warna Pakaian)
Merah 6 20,00%
Hijau 9 30,00%
Biru 8 26,67%
Putih 7 23,33%
Jumlah 30 100,00%

Dari hasil tabulasi data di atas diketahui jumlah pakaian berwarna merah yang
terjual sebanyak 6 buah atau setara 20%, pakaian warna Hijau sebanyak 9
potong dengan prosentase sebanyak 30%, pakaian warna biru sebanyak 8 potong
atau setara 26.67%, pakaian warna putih sebanak 7 potong atausetara 23.33%
dan jumlahpenjualan pakian secara keseluruhan sebanyak 30 potong atau 100%.
2). Tabel distribusi frekuensi untuk data deskrit atau data kontinu.
untuk membuat tabel distribusi frekuensi untuk data kuantitatif baik untuk data
deskrit atau kontinu, lebih sulit dibandingkan dengan data kategori. Untuk
penysusnann tabel distribusi menggunakan aturan sturges atau seringdisebut
dengan sturge rules. Langka untuk menyusun tabel distribusi frekuensi untuk
data kuantitatif dengan menggunkaan kaidah sturges adalah sebagai berikut:
• Tentukan jumlah kelas.
jumlah kelas (k) = 1+3,322 log n.dimana n adalah jumlah data.
• Menentukan besarnya range (R).
Range ( R) = Xn-X1 atau selisih data terbesar dikurangi data terkecil setelah
diurutkan.
• Menentuka interval kelas (i) atau jarak antar kelas.
i= R/k
Contoh:
Susunlah dalam bentuk tabel distribusi frekuensi data penjualan 50 orang tenaga
marketing PT Esa Unggul, pada bulan Juni 2020 adalah sebagai berikut (juta
Rp):

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 4 / 15
60 33 85 52 65 77 84 65 57 74
71 81 35 50 35 64 74 47 68 54
80 41 61 91 55 73 59 53 45 77
41 78 55 48 69 85 67 39 76 60
94 66 98 66 73 42 65 94 89 88

Data diatas adalah data mentah atau raw data, data ini adalah hasuil dari
poengumpulan data dan belum diolah sama sekali. Agar mudah dalam
melakukan analisis data , data tersebuit bisa di urutkan dari data terkecil sampai
data terbesar yangdisebut dengan array data.
Hasil dari arrau data penjulan 50 tenaga marketing PT Esa Unggul menjadi
seperti dibawah ini:
33 35 35 39 41 41 42 45 47 48
50 52 53 54 55 55 57 59 60 60
61 64 65 65 65 66 66 67 68 69
71 73 73 74 74 76 77 77 78 80
81 84 85 85 88 89 91 94 94 98

• Jumlah kelas (k ) = 1+3.322 log n = 1+3.322 log 50 = 1+3.322 ( 1.69)


k = 1+5,6 = 6,6 atau dibulatkan menjadi 7 kelas
• Range (R) = Xn-X1 = 98-33 = 65
• menentukan interval kelas (i) = (65/7) = 9.3 atau dibulatkan menjadi 10.
• Mengelompokkan data berdasarkan kelas yang dibuat.
pengelompokkan data secara manual dapat dilakukan dengan menggunakan
sistem tally sheet atau jari jari atau kalau menggunakan bantuan komputer
kita bisa melihat frekuensi setiap data.

Penjualan ( kelas ) Tally Sheet Jumlah


30 – 39 IIII 4
40 – 49 IIIII I 6
50 - 59 IIIII III 8
60 - 69 IIIII IIIII II 12
70 - 79 IIIII IIII 9
80 - 89 IIIII II 7
90 - 99 IIII 4
Jumlah 50

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 5 / 15
• perlu diperhatikan pada sasst melakukan pembulatan untuk menentukan
jumlah kelas atau interval kelas bersifat flesibel, selalu dicari pembulatan
keatas atau kebawah untuk mempermudah penyususnan tabel distribusi
frekuensi.
Karena tabel distribusi frekuensi ini akan digunakan untuk analisis lebih lanjut,
maka dalam penyususnan tabel distribusi frekuensi harus diperhatikan beberapa
hal dibawah ini.
• Hindari kelas yang kosong. kelas kosong adalah kels dalam distribyusi
frekuensi yang tidak ada datanya/anggotanya.
• Hindari data yang hilang. Data yang hilang biasasnya terjadi karena batas
bawah kelas pertama terlalu tinggi sehingga data terkecil tidak bisa masuk
atau batas atas kelas terakhir terlalu rendah sehingga data tertinggi tidak bisa
masuk.
• Hindari kelas terbuka, kelas terbuka adalah keals yang tidak ada batas
bawahnya atau batas atasnya akibatnya interval kelas setiap kelas tidak sama.
• Jarak interval kelas setiap kelas harus sama, ini dilakukan agar pada saat tabel
ditribusi frekuensi akan digunakan untuk analsiis selanjutnya hasilnya
konsisten dan tidak bias.
Dari hasil analisis data di atas, maka tabel ditribusi untuk penjualan tenaga
marketing PT Esa Unggul adapat dibuat seperti ini:
Penjualan ( kelas ) Frekuensi (f)
30 – 39 4
40 – 49 6
50 – 59 8
60 – 69 12
70 – 79 9
80 – 89 7
90 - 99 6
Jumlah 50
Ada beberapa istilah yang harus diketahui dalam tabel distribusi frekuensi adalah;
• Kelas (Class) adalah kelompok nilai data atau variabel dari suatu data acak.
Dari tabel distribusi frekuensi diatas jumlah kelas yang yang ada adalah 7 kelas
• Batas kelas (class limits) adalah nilai yang membatasi antar kelas. Batas kelas
merupakan batas semu dari setiap kelas, karena di antara kelas yang satu

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 6 / 15
dengan kelas yang lain masih terdapat lubang tempat angka tertentu. Ada dua
batas kelas untuk data yang sudah diurutkan, yaitu batas kelas bawah (lower
class limits) yaitu 30, 40,50,60,70 dan seterusnya dan batas kelas atas (upper
class limits) adalah 39, 49, 59, 69, dan seterusnya.
• Tepi Kelas atau Batas Nyata Kelas adalah batas kelas yang tidak memiliki
lubang untuk angka tertentu antara kelas yang satu dengan yang lainnya. Ada 2
tepi kelas yaitu tepi kelas atas dan tepi kelas bawah. Batas kelas bawah nyata
dari kelas sebelumnya menjadi batas atas nyata dari kelas sesudahanya. sehinga
batas keals nayat ini kan berimpit.
Conto;
batas kelas atas nyata kelas 1 akan sama dengan batas kelas bawah nyata kelas
2. ini dapat dicari dari ( 39 + 40)/2 atau 39.5.
Batas bawah nyata kelas 3 akan sama dengan batas atas nyata kelas 2. ini dapat
dicari (50+49)/2 = 49.5 dan seterusnya
• Titik Tengah Kelas atau Tanda Kelas adalah angka atau nilai data yang tepat
terletak di tengah kelas. Titik tengah kelas adalah nilai yang mewakili kelasnya
dalam data. Untuk mementukan titik tengah kelas dapat dicari dengan rumus:
Titik Tengah Kelas = ½ (batas atas kelas + batas bawah kelas). ini bisa
menggunakan batas nyata ataupun batas semu.
contoh:
titik tengah atau nilai tengah kelas 2 adalah ( 40 + 49 )/2 = 44.5 atau
(39,5+49,5)/2= 44,5 dan seterusnya
• Interval kelas adalah selang yang memisahkan kelas yang satu dengan kelas
yang lain.Interval kelas dapat dicari dengan mengurangkan batas bawah kelas
sebelumnya dengan batas bawah kelas sesudahnya. Bisa juga menggunakan
batas atas baik batas nyata atau batas semu.
contoh ;
interval kelas = ( 50-40) atau (59-49) atau (49,5-39,5) atau (59,5-49,5) atau
sebesar 10.
• Frekuensi kelas adalah banyaknya data yang termasuk ke dalam kelas tertentu
dari data acak. Frekuensi adalah jumlah data dalam setiap kelas. Jumlah data
yang besarnya antara 30 s/d 39 adalah sebanyak 4 data. Jumlah data yang
besarnya antara 40 sampai dengan 49 adalah 6 data dan seterusnya.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 7 / 15
Tabel distribusi frekuensi sering juga di sajikan dalam bentuk distribusi
frekuensi relatif kurang dari atau lebih dari serta tabel distribusi frekuensi relatif.
Penyajian data dalm distribusi frekuensi kumulatif ini, akan mengetahui barapa
jumlah data yang masuk ke dalam batas kelas frekuensi tertentu.
Contoh penyajiannya adalah sebagai berikut
Penjualan Frekuensi mid CF
CF<= CF>= CF %
( kelas ) (f) point Relatif
30 – 39 4 34,5 4 46 0,08 8%
40 – 49 6 44,5 10 40 0,12 12%
50 – 59 8 54,5 18 32 0,16 16%
60 – 69 12 64,5 30 20 0,24 24%
70 – 79 9 74,5 39 11 0,18 18%
80 – 89 7 84,5 46 4 0,14 14%
90 - 99 4 94,5 50 0 0,08 8%
Jumlah 50 1 100

CF= < kumulatif frekuensi klebih kecil sama dengan (


kurang dari )
CF>= kumulatif frekuensi lebih dari sama dengan ( lebih dari)
CF relatif = Kumulatif frekuensi relatif

Penyajian tabel distribusi kumulatif kurang dari dan lebih dari kedalam diagram
garis disebut dengan ogive. Contoh Ogive penjualan PT Esa Unggul tahun 2019
adalah sebagai berikut;

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 8 / 15
C. PENYAJIAN TABEL DISTRIBUSI FREKUESNI KE DALAM DIAGRAM.
Data yang telah dikumpulkan, bisa juga disajikan dalam bentuk diagram. penyajian data
dalam bentuk diagram biasanya aalah dalam bentuk;
a. Diagram batang / bar chart/histogram.
Histogram adalah suatu diagram yang menggambarkan data dalam bentuk baris
vertikal atau horisontal. Tinggi baris menunjukkan frekuensi dari kelas tersebut.
contoh untuk digaram batang:
Tabel kontingensi penjualan PT Esa Unggul tahun 2019 ( juta unit)
No Produk Jumlah (Juta Unit)
1 A 250
2 B 350
3 C 500
4 D 450
Jumlah 1.550
Dari tabel kontingensi di atasdapat dibuatkan diagram batang /histogram sebagai
berikut;

Histogram Penjualan PT Resa Unggul tahun 2019 ( juta unit )

Khusus untuk tabel distribusi frekuensi penyajian data dalam bentuk digaram garis dan
diagram batang menggunakan nilai tengaah atau batas nyata;
Contoh penyajian tabel distribusi dalam bentuk diagram batang dari data penjualan PT.
Esa Unggul tahun 2019 adalah sebagai berikut;

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 9 / 15
12

10

34,5 44,5 54,5 64,5 74,5 84,5 94,5

b. Diagram garis /line chart/grafik


Diagram garis atau sering juga disebut dengan line chart adalah penyajian data dalam
bentuk garis atau grafik.

Contoh diagram garis.


Tabel kontingensi penjualan PT Esa Unggul tahun 2019 ( juta unit)
No Produk Jumlah (Juta Unit)
1 A 250
2 B 350
3 C 500
4 D 450
Jumlah 1.550
dpat disajikan dalam bentuk diagram garis sebagai berikut;

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 10 /
15
kadang kadang untuk mempermudah, penyajian data dalam bentuk diagram batang
dan diagram garis sering dijadikan satu
Khusus untuk tabel distribusi frekuensi penyajian data dalam bentuk digaram garis dan
diagram batang menggunakan nilai tengaah atau batas nyata. Contoh penyajian tabel
distribusi frekuensi ke dalam bentuk diagram garis.
Diagram garis/polygon penjualan PT Esa Unggul tahun 2019

c. Diagram Lingkaran atau Pie Chart


Diagram lingkaran menyediakan tampilan grafis lain untuk menghadirkan
frekuensi relatif dan persen distribusi frekuensi untuk data kategorikal. Untuk
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 11 /
15
membuat diagram lingkaran, kami pertama menggambar lingkaran untuk mewakili
semua data. Kemudian kami menggunakan frekuensi relatif untuk membagi
lingkaran ke sektor, atau bagian, yang sesuai dengan frekuensi relatif untuk masing-
masing kelas.
Penyajian data dalam bentuk diagram lingkaran dengan luas 3600 atau kadang
menggunakan prosentase. Dari Contoh Penjualan PT Esa Unggul kalau dirubah
dalam bentuk diagram batang akan menjadi sebagai berikut:
Tabel kontingensi penjualan PT Esa Unggul tahun 2019 ( juta unit)
No Produk Jumlah (Juta Unit)

1 A 250

2 B 350

3 C 500

4 D 450

Jumlah 1.550

Dari tabel kontingensi di atas kemudian data tersebut dirybah dengan membagi
setiap data dengan jumlah total data dan dikalikan dengan 3600 atau dengan 100%.
Hasil perhitungan akan nampak seperti dibawah ini.

Jumlah (Juta
No Produk Proporsi dalam derajat Proporsi dalm proesn
Unit)

1 A
250 ( 250/1,550)x 360 = 58,06 ( 250/1,550)X100 = 16,25%

2 B
350 (350/1,550)x360 = 81,29 (350/1,550)X100 = 22,58%

3 C
500 (500/1,550)x360 = 116,13 (550/1,550)X100= 32,26%

4 D
450 (450/1,550)x360 = 104,52 (450/1,550)X 100= 29,03%

JUMLAH 1.550 3600 100%

Dari tabel kontingensi perhitungan di atas , maka dapat disusun diagram batang penjualan
PT. Esa Unggul Thaun 2019 sebagai berikut.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 12 /
15
Dari gambar diatas kita kathu bahwa prosentasi produk A yang terjual secara
keseluruhan adalah 16% dari total penjulan. Penjualan Produk B adalah sebesar 23%
dari total penjualan, Penjualan produk C adalah sebesar 32% dari total penjualan
sedangkan penjualan untuk produk D adalah sebesar 29% dari total penjualan.

D. LATIHAN SOAL
Kerjakan soal latihan dibawah ini sebagai tolok ukur kemampuan anda dalam memahami
materi modul 1.
1. Data bisa disajikan dalam bentuk:
a diagram b. Tabel c. a dan b salah d. a dan b benar
2. Data yang disusun dari urutan terkecil ke terbesar disebut:
a. array b. Histogram c. Ogive d. Semua salah
3. Jarak antara kelas yang satu dengan kelas lainnya dalam tabel distribusi frekuensi;
a. Batas kelas b. Nilai tengah c. Interval kelas d. Range
4. Penyajian tabel distribusi frekuensi lebih dari dan kurang dari ke dalam diagram garis
disebut:
a. Poligon b. Ogive c. Histogram d. Pie chart

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 13 /
15
E. Kunci Jawaban
1. Jawaban latihan soal ke-1 adalah d
2. Jawaban latihan soal ke-2 adalah a
3. Jawaban latihan soal ke-3 adalah c
4. Jawaban latihan soal ke-3 adalah b

F. DAFTAR PUSTAKA
1. Agus Irianto, Prof, DR, Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya, Prenada Media,
Jakarta, 2004.
2. Bowen, and Star.,1996. Gonick,
3. Larry and Smith, Woolcott, Kartun Statistik, Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta,
2002.
4. J. Supranto, Pengantar Metode Statistik Jilid I dan II, Edisi VI, Penerbit Airlangga,
Jakarta, 2003.
5. Kenkel, James F. Introductory Statistics for Management and Economics. Fourth Ed.,
Duxbury Press.1996.
6. Noegroho Boedijoewono, Drs, Pengantar Statistik Ekonomi dan Perusahaan, Jilid 1
dan 2, UPP AMP YKPN, Jogjakarta, 2000.
7. Statistic for Businesaa and economics 12th edition. DAvid ENdersen, Dennis J
Sweeney,Thomas A. William, Jeffrey D. Camm and James J. Cochran. South Western
Cengace Learning. 2008

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 14 /
15

Anda mungkin juga menyukai