21080115120034
4. pH
Pengaturan pH larutan perlu dilakukan dalam pengolahan limbah dengan metode
koagulasi dan flokulasi. Jika proses koagulasi dilakukan tidak pada rentang pH yang sesuai
dapat mengakibatkan gagalnya proses pembentukan flok dan rendahnya kualitas air yang
dihasilkan. Kurang optimalnya proses koagulasi flokulasi pada pH rendah menunjukan
bahwa koagulasi sangat dipengaruhi pH karena itu penambahan alkali seperti NaOH
mutlak diperlukan untuk mempertahankan pH agar tetap berada dalam batas daerah yang
baik untuk koagulasi. Apabila garam besi seperti fero sulfat dipergunakan sebagai
koagulan maka besi akan bereaksi dengan kandungan alkali yang terdapat didalam limbah
membentuk besi hidroksida yang berpengaruh dalam proses koagulasi. Seperti halnya
koagulan, flokulan juga flokulan kationik yang dipergunakan juga dipengaruhi oleh pH
pada pH 7 flokulan ini bekerja optimal dalam menetralisir muatan listrik pada permukaan
partikel-partikel koloid yang secara terus menerus akan membentuk flok yang kuat
mengikat partikel-partikel koloid dalam air limbah.
5. KOMPOSISI DAN KOMSENTRASI KATION DAN ANION
Komposisi dan konseentrasi kation dan anion dapat mempengaruhi proses suatu
penggumpalan. Pengaruh yang diberikan akan berbeda-beda tergantung dengan macam
garam (ion) dan konsentrasi. Semakin besar valensi ion maka akan semakin besar
pengaruh terhadap koagulan atau penggumpalan. Pengaruh ion pada penggumpalannya
AAF EFIANA
21080115120034
SUMBER
Risdiato, Dian. OPTIMISASI PROSES KOAGULASI FLOKULASI UNTUK
PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI JAMU ( STUDI KASUS PT. SIDO MUNCUL ).
2007