Anda di halaman 1dari 3

Cerita berawal dari Ocha, siswi SMA Teratai yang tak seperti teman-teman kebanyakan.

Dia dikatakan berbeda dengan siswi perempuan lainnya karena dia belum mempunyai perasaan
untuk mencintai dan dicintai oleh seseorang, bucin (butuh cinta) lah nama gaulnya. Bagaimana
tidak, saat hampir semua anak-anak perempuan di sekolahnya mengagumi Adit (salah satu siswa
yang sangat terkenal di SMA Teratai) ia malah tidak tahu yang mana namanya Adit. Suatu hari,
saat bel pulang sekolah berbunyi, Ocha terlambat pulang gara-gara menemani Pia, sobat
karibnya yang sudah bersamanya sejak TK dulu, yang hari itu memang telat dijemput oleh
sopirnya. Alhasil, Ocha pulang lebih sore dari jam yang telah ditentukan oleh sekolah. Ia
menemani Pia di kelas mereka yang sangat sepi. Bahkan kelas ekstrakulikuler yang biasanya riuh
juga terlihat tidak berpenghuni.
Selama waktu yang membosankan itu, mereka hanya menghibur diri dengan ponsel
mereka masing-masing. Saling menukar bahan pembicaraan juga mereka lakukan. Saat mereka
tengah asyik mengobrol, mereka dikagetkan dengan getaran ponsel. Tak lain tak bukan getaran
itu berasal dari HP Pia. Pia segera melihat layar Handphone nya dan terkejut melihat notifikasi 2
pesan dari nomor sopirnya yang sudah sampai tepat di depan gerbang sekolahnya. Dengan cepat
mereka langsung pergi menuju ke gerbang sekolahnya. Letak nya yang lumayan jauh dari
kelasnya membuat mereka harus berjalan cukup jauh. Nasib buruknya itu juga diperparah
dengan suasana dingan dan sepi yang ada lingkungan sekolahnya.
Saat Ocha dan Pia sedang berjalan di lorong yang ada sekolahnya, mereka dikejutkan
dengan suara bisikan aneh yang tiba-tiba muncul. Entah suara itu berasal dari mana, yang pasti
mereka yakin bahwa hanya ada mereka saja yang ada di sana, kecuali Pak Bedjo satpam sekolah
mereka yang sedang yang menjaga di posnya. Tak mau pikir panjang, mereka yang notabene anti
dengan hal-hal yang berhubungan dengan hal-hal mistis langsung lari terbirit-birit segera
meninggalkan tempat itu yang mereka lakukan setelah merasakan hal itu. Namun, kesialannya
tidak cuma itu, motornya tidak mau kompromi. Benar-benar di saat yang tidak tepat. Yup,
mogok. Sekolah yang sore itu sudah sepi, tidak ada siapa-siapa lagi, ditambah HP Ocha yang
kehabisan pulsa, membuat Ocha tidak tahu harus bagaimana lagi selain menangis. Dan disaat itu,
seseorang menghampirinya. Mas Bintang, nama pemuda itu, menghampiri Ocha yang sedang
menangis dan membantu memperbaiki motornya.
Ocha benar-benar terpukau. Sejak saat itu, ia suka terhadap Mas Bintang. Ia mulai
mendekati Mas Bintang melaui sms, dengan menggunakan nama samaran, Mita. Sms nya
membuahkan hasil Paling tidak, Ocha jadi sering ngobrol sama Mas Bintang meskipun cuma di
dunia maya. Tibalah saatnya pertandingan basket antarsekolah SMA Teratai. Dengan bujukan
Pia yang mengatakan kemungkinan Mas Bintang jadi wasit hari itu, membuat Ocha datang ke
pertandingan itu. Meskipun ternyata, iming-iming Pia yang mengatakan Mas Bintang jadi wasit,
ternyata hanya akal-akalan Pia aja agar Ocha mau menemani Pia menonton Adit, yang saat itu
kelas X tanding basket. Insiden pun terjadi. Ocha yang memang sedang mlongo gara-gara
mencari keberadaan Mas Bintang, terkena lemparan bola basket tepat di mukanya. Dan ternyata
lemparan itu tidak lain dan tidak bukan berasal dari Adit! Bukannya minta maaf, Adit malah
ngomel-ngomel bilang Ocha gak konsen nonton pertandingan dan gak menghargai para pemain
yang sedang bertanding. Tidak terima dengan sikap Adit.
Ocha langsung lari meninggalkan lapangan. Ia berlari ke arah perpustakaan di lantai atas,
tempat favoritnya. Di sana ia dapat menangis tanpa ada seorang pun yang tahu. Kesedihan Ocha
belum berakhir sampai di situ. Sepulangnya ke rumah, ia kembali sms-an dengan Mas Bintang.
Dan guess what? Betapa kagetnya ia ketika mengetahui bahwa Mas Bintang udah punya pacar.
What?? Ocha benar-benar kaget. Ia shock berat. Kenapa ia tidak tahu kalau Mas Bintang udah
punya pacar? Buat apa selama ini ia sms-an dan berusaha mendekati Mas Bintang dengan nama
palsu pula? Ia kembali menangis dalam kegelapan. Setelah itu, entah dewi fortuna apa yang
menghampirinya, ia mendapatkan nomor HP dan alamat rumah Adit dengan amat sangat
mudah.Padahal dia tidak meminta, bahkan tidak mau tahu nomor Hp ataupun alamat rumah Adit,
tapi bisa dapat kedua-duanya dengan mudah, tanpa perjuangan sedikit pun.Tentunya ia tidak
menyia-nyiakan kesempatan ini. Ocha yang memang sudah dendam kesumat dengan Adit, mulai
sms-an dengan Adit dengan maksud untuk ngerjain pemuda itu.
Hanya ngerjain, dengan menggunakan nama samaran Ayu. Mau balas dendam, dan tidak
mau lebih dari itu. Tapi, ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Setelah sms-an beberapa
bulan lamanya, lama-lama ia suka dengan Adit. Tentu saja ia menjadi suka, cara Adit sms-an
dengannya sungguh membuathatinya meleleh. Singkat cerita, ternyata Adit yang dikiranya itu
tidak tahu nama aslinya sudah tau sejak awal bahwa Ayu itu sebenarnya Ocha, Adit sudah
mengetahuinya sejak pertama kali Ocha sms-an dengannya. Adit pun sudah suka dengan Ocha
sejak lama. Bahkan dia sudah suka Ocha sejak ia tidak sengaja melempar bola basket tepat
dimukanya. Semenjak Ocha tau bahwa Adit juga menyukainya, ia menjadi lebih perhatian
kepada Adit. Pada akhir cerita Adit member es krim rasa coklat dengan bentuk love kepada Ocha
dan setelah itu, Adit mengutarakan cintanya kepada Ocha ditempat favoritnya yaitu perpustakaan
sekolah. Tanpa panjang lebar Ocha menerima Adit dengan tangis bahagia

Anda mungkin juga menyukai