Anda di halaman 1dari 5

BAB 10.

SHE SAY

Diminggu pagi aku dan Tasya sedang membaca


novel dirumah miliknya, novel milik Tasya sangat
banyak ada beberapa yang dia dapat sebagai hadiah
dan yang lainnya didapatnya dari membeli. Cewek itu
suka sekali membaca novel dan kebetulan aku juga
suka membaca novel tapi karena nov yang kupunya
hanya 2 dan itupun aku sudah selesai membac
semuanya kuputuskan untuk meminjamnya dari
Tasya tapi terkadang aku membaca langsung
dirumah nya saja karena terlalu malas untuk kembali
lagi kerumah.

Aku menutup novel yang belum selesai kubaca dan


mulai menoleh pada Tasya yang tampak sibuk
membaca kata demi kata dari novel yang dipegang.

"Sya" panggil ku

Tasya menoleh dan hanya mengangkat satu alisnya


sebagai tanda bertanya 'kenapa'

"Mmmm jadi ada yang mau gue omongin sama lo-"


"Soal Anta?" potong nya

Aku menatap nya terkejut, bagaimana dia tau aku


akan membicarakan tentang Anta apakah dia
cenayang?.

"Kenapa, kaget ya? lo suka kan sama Anta? " dia


tersenyum

Sementara aku bola mataku hampir saja keluar


saking kagetnya, tau darimana dia aku bahkan belum
pernah membicarakan Anta sejak pembicaraan kami
setahun lalu didepan kelasnya, aku juga tak
menunjukkan gelagat yang mencurigakan , sungguh
tau darimana sih dia?

"Ya elah santai aja kali, emang kenapa sih kalo lo


suka sama Anta pake dirahasiain segala sama gue"

"Ko lo tau sih, gue ga pernah tuh cerita apa-apa


perasaan"

"Bio IG lo 'My Prince A.N itu Anta kan Pangeran


Antareksa, gue awalnya bingung apa maksud dari bio
lo tapi makin dipikirin gue tiba-tiba aja kepikiran ke
Anta soalnya nama dia yang paling mendekati"
"Ditambah lagi waktu di akun menfess sekolah lo
kan yang kirim pesan buat Anta tau ga sih sekelas
heboh karena itu tapi mereka ga tau ko siapa
pengirimnya"

"Tapi ko lo bisa tau?"

Tasya tertawa terkecil setelahnya

"Zee, 'inisial V yang dulu pernah jengkel sama lo' V


itu Vanya kan? udahlah Zee ngaku aja sama gue juga"

Aku terdiam sejenak takut memikirkan sesuatu.

"Emang kentara banget ya? kalo Anta sampe tau


gimana? " aku menenggelamkan wajahku kesofa.

"Dia udah tau kok" Jawab Tasya dengan santai.

Aku menatap Tasya kali ini dengan wajah yang jauh


lebih kaget dan detak jantung yang seperti habis lari
marathon

"Ko bisa? tau darimana dia? siapa yang cepuin?"


aku berteriak histeris dirumah Tasya untung saja
kami sedang sendiri.
"Dari gue"

"Anjir ko lo tega sih cepuin gue Sya, jahat lo" aku


menatap seakan tak percaya dan kesal pada Tasya.

Tapi Tasya malah tertawa dan berkata

"Asal lo tau ya, lo harusnya berterima kasih sama


gue karena udah cepuin lo"

"Berterima kasih apanya, ih loh ma ko gitu sih" aku


meraung tak jelas seakan hidup ku akan berakhir.

"Lo ga tau gimana reaksi dia waktu gue bilang ada


temen gie yang suka sama dia , dia ga percaya anjir
dia ngerasa mana mungkin ada yang mau sama anak
nakal kaya dia, dan setelah tau itu lo dia jauh lebih
kaget lagi Zee Anta langsung pergi begitu gue sebut
nama lo"

Entahlah aku sedikit kecewa mendengar nya.

"Jangan cemberut dulu dong Zee masih ada


lanjutannya nih, dan besok nya si Anta datang nge
hampirin gue dia tanya 'emang betul Zee suka sama
saya'? ko dia bisa suka dengan orang seperti saya
yang notabene nya murid perokok nakal dan suka
bolos?"

"Gue jawab dong kalo lo serius suka sama dia dan


setelahnya ini yang buat kaget"

Aku ikut penasaran tak sabar mendengar


lanjutannya.

"Dia bilang buat jangan kasih tau ke lo tapi gue


kasih tau aja ya kalo sebenarnya Anta juga suka sama
lo Zee selama ini dia cuman takut buat ngedeketin
katanya dia merasa ga pantes aja tapi setelah tau lo
juga suka sama dia, Anta bakal berusaha buat
hilangin rasa takut dia"

"Selamat ya Zee"

Tasya tertawa meledeku, sementara aku hanya


bisa diam, berpikir bahwa semua ini hanyalah
karangan yang dibuat oleh Tasya.

Aku berlari pulang kerumah setelah pamit ke Tasya


yang tampak kebingungan.

Anda mungkin juga menyukai