novel dirumah miliknya, novel milik Tasya sangat banyak ada beberapa yang dia dapat sebagai hadiah dan yang lainnya didapatnya dari membeli. Cewek itu suka sekali membaca novel dan kebetulan aku juga suka membaca novel tapi karena nov yang kupunya hanya 2 dan itupun aku sudah selesai membac semuanya kuputuskan untuk meminjamnya dari Tasya tapi terkadang aku membaca langsung dirumah nya saja karena terlalu malas untuk kembali lagi kerumah.
Aku menutup novel yang belum selesai kubaca dan
mulai menoleh pada Tasya yang tampak sibuk membaca kata demi kata dari novel yang dipegang.
"Sya" panggil ku
Tasya menoleh dan hanya mengangkat satu alisnya
sebagai tanda bertanya 'kenapa'
"Mmmm jadi ada yang mau gue omongin sama lo-"
"Soal Anta?" potong nya
Aku menatap nya terkejut, bagaimana dia tau aku
akan membicarakan tentang Anta apakah dia cenayang?.
"Kenapa, kaget ya? lo suka kan sama Anta? " dia
tersenyum
Sementara aku bola mataku hampir saja keluar
saking kagetnya, tau darimana dia aku bahkan belum pernah membicarakan Anta sejak pembicaraan kami setahun lalu didepan kelasnya, aku juga tak menunjukkan gelagat yang mencurigakan , sungguh tau darimana sih dia?
"Ya elah santai aja kali, emang kenapa sih kalo lo
suka sama Anta pake dirahasiain segala sama gue"
"Ko lo tau sih, gue ga pernah tuh cerita apa-apa
perasaan"
"Bio IG lo 'My Prince A.N itu Anta kan Pangeran
Antareksa, gue awalnya bingung apa maksud dari bio lo tapi makin dipikirin gue tiba-tiba aja kepikiran ke Anta soalnya nama dia yang paling mendekati" "Ditambah lagi waktu di akun menfess sekolah lo kan yang kirim pesan buat Anta tau ga sih sekelas heboh karena itu tapi mereka ga tau ko siapa pengirimnya"
"Tapi ko lo bisa tau?"
Tasya tertawa terkecil setelahnya
"Zee, 'inisial V yang dulu pernah jengkel sama lo' V
itu Vanya kan? udahlah Zee ngaku aja sama gue juga"
Aku terdiam sejenak takut memikirkan sesuatu.
"Emang kentara banget ya? kalo Anta sampe tau
gimana? " aku menenggelamkan wajahku kesofa.
"Dia udah tau kok" Jawab Tasya dengan santai.
Aku menatap Tasya kali ini dengan wajah yang jauh
lebih kaget dan detak jantung yang seperti habis lari marathon
"Ko bisa? tau darimana dia? siapa yang cepuin?"
aku berteriak histeris dirumah Tasya untung saja kami sedang sendiri. "Dari gue"
"Anjir ko lo tega sih cepuin gue Sya, jahat lo" aku
menatap seakan tak percaya dan kesal pada Tasya.
Tapi Tasya malah tertawa dan berkata
"Asal lo tau ya, lo harusnya berterima kasih sama
gue karena udah cepuin lo"
"Berterima kasih apanya, ih loh ma ko gitu sih" aku
meraung tak jelas seakan hidup ku akan berakhir.
"Lo ga tau gimana reaksi dia waktu gue bilang ada
temen gie yang suka sama dia , dia ga percaya anjir dia ngerasa mana mungkin ada yang mau sama anak nakal kaya dia, dan setelah tau itu lo dia jauh lebih kaget lagi Zee Anta langsung pergi begitu gue sebut nama lo"
Entahlah aku sedikit kecewa mendengar nya.
"Jangan cemberut dulu dong Zee masih ada
lanjutannya nih, dan besok nya si Anta datang nge hampirin gue dia tanya 'emang betul Zee suka sama saya'? ko dia bisa suka dengan orang seperti saya yang notabene nya murid perokok nakal dan suka bolos?"
"Gue jawab dong kalo lo serius suka sama dia dan
setelahnya ini yang buat kaget"
Aku ikut penasaran tak sabar mendengar
lanjutannya.
"Dia bilang buat jangan kasih tau ke lo tapi gue
kasih tau aja ya kalo sebenarnya Anta juga suka sama lo Zee selama ini dia cuman takut buat ngedeketin katanya dia merasa ga pantes aja tapi setelah tau lo juga suka sama dia, Anta bakal berusaha buat hilangin rasa takut dia"
"Selamat ya Zee"
Tasya tertawa meledeku, sementara aku hanya
bisa diam, berpikir bahwa semua ini hanyalah karangan yang dibuat oleh Tasya.