Anda di halaman 1dari 6

BAB 5.

PAIN

Hari ini tepat sebulan sejak aku kembali


bersekolah setelah libur panjang kenaikan kelas.
Sudah sebulan tapi Anta hanya seminggu datang
kesekolah semenjak naik ke kelas 9. Aku mengetahui
nya karena selalu diam-diam selalu mencarinya ke
kelasnya dengan modus untuk bertemu Tasya,
bahkan dia sudah tak pernah lagi nongkrong seperti
dengan teman-temannya dikantin sekolah, atau
sekedar merokok sendirian di ruang kosong yang
sudah tak terpakai. Aku seharusnya tidak heran
karena dia memang sering tidak masuk sekolah
sebelum nya.

Hingga akhirnya ku beranikan untuk bertanya pada


Tasya, tapi aku ragu bagaimana jika dia curiga karena
aku menanyakan tentang Anta. Aku belum
memberitahu Tasya bahkan teman-teman ku yang
lain perihal rasa sukaku pada Anta, aku hanya tidak
mau saja ada orang lain yang tau siapa pun itu. Aku
putuskan untuk bertanya saja masa bodoh nanti aku
cari saja alasan yang masuk akal.
Kini aku berada didepan kelas Tasya, aku ragu
untuk memanggilnya.

"Zee kan?" salah seorang murid 9F yang kukenal


menyapa ku aku terkejut kenal darimana aku
olehnya.

Aku yang masih kebingungan mengangguk tanpa


berbicara.

"Mau ketemu Tasya kan?" tanyanya

"Iya"

"Mau dipanggilin?"

"Iya boleh, makasih"

Kulihat Tasya keluar dari kelasnya dan membuang


sebungkus kulit snack.

Aku berjalan menghampiri sambil berusaha untuk


terlihat tenang.

"Kenapa katanya lo manggil gue ada urusan apa? "

"Udah makan siang?"


"Udah tadi barusan"

"Yahh baru aja gue mau ajak makan bareng"

"Tumben biasanya juga lo makan bareng teman-


teman sekelas lo"

"Sesekali gue ngajak lo udah mau lulus gini masa


kita belum pernah sih makan bareng disekolah"

"Tapi gue udah makan siang nih lain kali deh"

Aku segera menarik tangan Tasya ke depan taman


kelas mereka.

"Yaudah kita ngobrol-ngobrol disini aja gue juga


ngga begitu laper sih"

Untung saja ide segera melintas dikepala ku.

Aku melihat ke sekeliling kelas berusaha untuk


mencari topik pembicaraan yang sekiranya bisa
membuat ku untuk bertanya perihal Anta yang
beberapa hari ini tidak datang kesekolah.

"Kelas lo emang sering ribut kaya gini ya? kacau


banget pasti didalem"

"Udah biasa sih, yang lain juga pada terbiasa"


"Kalo gue sih gabakal sanggup si Angga aja udah
bikin kepala gue pusing dengan tingkah dia yang
aneh, suka tiba-tiba ketawa dalam kelas, haduhh bisa
stress gue lama-lama"

"Ya elah santai aja kali udah mau lulus gini buat
kenang-kenangan lah sama temen sekelas lo,kadang
ya temen yang kaya gitu yang bakal lo rinduin nanti"

"Ga bakal"

"Tunggu aja nanti pas lo udah SMA temen-temen


pas SMP tuh bakal beda sama di SMA kata orang-
orang temen-temen di SMP itu paling terbaik dan
kompak"

"Gue ga merasa kaya gitu tp ada sih beberapa, oh


iya ekhm btw si Anta udah kambuh lagi tuh malesnya
baru seminggu sekolah udah bolos 3 minggu"

Aku melirik sekilas pada Tasya untuk memastikan


dia tak curiga.

"Lah lo gatau? si Anta kaga naik kelas anjir dia udah


pindah"

Aku bangkit dari duduku


"Yang bener aja lo, kenapa bisa dia ga naik kelas
emangnya dia buat masalah apa, anjir ko bisa sih
sebulan lalu gue masih liat kok?"

Shock, itu yang kurasakan padahal sebulan lalu aku


masih melihat nya disekolah sungguh aku juga tak
salah lihat waktu itu Anta benar-benar masih datang
kesekolah bahkan aku melihat nya masuk ke
kelasnya.

"Oh waktu itu toh, dia cuman ketemu pacarnya


dari kelas sebelah sih terus sekalian pamitan sama
kita"

"O-oh gitu ya gue kirain karena apa"

Aku berusaha untuk mengontrol ekspresi wajah


dan nada berbicara ku agar tidak terlalu nampak
kalau hati ini sedang sakit se sakit-sakitnya. Aku
berdiri dan terdiam sejenak

"Yaudah deh kalo gitu gue mau balik ke kelas


bentar lagi Pa Santo masuk ngajar , gue duluan ya
Sya"
Aku berjalan ke kelas tanpa menoleh ke Tasya aku
tak berani melihat nya, aku yakin wajahku terlihat
tidak baik-baik saja dia pasti akan curiga jika melihat
nya. Kupikir hari ini adalah terakhir kalinya aku
menaruh perasaan pada Anta, cowok itu telah
mempunyai pacar aku tidak bisa terus menerus
menyukainya bagaimana pun menyukai pacar orang
itu , tidaklah benar. Jujur saja mengetahui bahwa ada
orang lain dihati nya , tidak dihati orang yang kusuka
ternyata sangat sakit.

Anda mungkin juga menyukai