Seseorang yang selalu bergantung kepada orang tua dan selalu menyusahkan
mereka itulah diriku aku seperti ini bukannya karena males ataupun menikmatinya tapi
hanya terlalu menakutkan melihat dunia luar. Saat melihat keluar aku merasa takut,
gemetar seolah olah aku ingin menutup seluruh tubuhku, saking takutnya aku juga sering
kali berteriak jika itu terjadi.
Walau begitu orang tuaku sangatlah baik dan menyayanginku mereka tak pernah
memaksaku untuk melakukan hal yang tak kusuka, saat ku mengingat kebaikan mereka
kadang terpikir untuk berubah tapi seketika itu berubah menjadi ketakutan dan mual saat
memikirkan sesuatu tentang dunia luar itu….
“haha”
Diriku tertawa kecil menertawakan diri sendiri kemudian muncul rasa takut dan mual lalu
muntah.
“hueeekk, Sungguh tak bergunanya aku, jika saja ada hal yang bisa merubah diriku ini.”
Meratapi nasib diriku atas tempat sampah yang ada dikamar ku.
Keseharianku hanya didepan komputerku mencari sesuatu yang menarik, diriku
kadang membaca buku walau tak sesering dulu dan belajar juga aku sudah tak peduli lagi.
Apapun yang ku pelajari dengan giat dan rajin semua tak ada gunanya pada akhirnya hanya
menjadi semakin dibenci. Dan hal apapun yang kulakukan hanya berhasil sama juga.
Dahulu ku sangat menyukai buku, belajar dan membuat cerita hingga akhirnya itu
semua tak kusukai lagi, sekarang hanya buku yang sesekali ku baca karena menarik itu
adalah sejarah. Membaca itu sangat membuat ku tertarik, bagaimana bisa negara kita bisa
menang melawan negara penjajah yang lebih maju pelengkapan perangnya. Selalu terbenak
dalam diriku bagaimana bisa kecuali direncanakan dari lama sekali.
Jujur saja negara ini sangat tidak menghargai jasa mereka dengan membiarkan
korupsi, diskriminasi dan pertikaian dimana mana, ‘bahkan tak ada yang menolong saat
aku…’
Seketika terdengar ketukan pintu
tok tok
“Ariel ini makan siang mama bawakan.”
Diriku kaget dan langsung berdiri dari kursi menuju pintu kamar.
“Baiklah ma letakkin aja nanti ariel ambil.”
“Ariel mama dan papa tak akan memaksa kamu tapi mama dan papa tak selalu ada
untukmu bila saat itu tiba bagaimanapun nanti kamu haruslah menjadi anak yang baik
sesusah apapun nanti…”
Dibalik pintu aku mendengarnya entah kenapa kata katanya sangat menyakitkan kata kata
yang keluar dari mulut orang tuaku, diriku hanya diterdiam dan terduduk lemas mendengar
itu….
“kalo gitu mama kebawah… mama yakin kamu nggk akan ngambil sebelum mama pergi
bukan?”
Aku… tapi… tapi…
Chapter 1
Dengan buku dan peralatan lain sebagai guru aku memasukki kelas…
“Assalamulaikum, selamat pagi semua kita akan mulai pembelajarannya.”
“Pak tunggu, itu siapa yang bersama bapak?”
“Bagus sudah bertanya, dia Annemie Arabella Twiligth kakak kelas kalian dia disini untuk
melihat bagaimana cara aku mengajar, dia juga sedang mencari teman jika kalian mau
berteman maka bisa temuin aja dia.”
“Bapak….”
Dengan malu dia menarik pelan baju dan mulai kebelakangku.
“Dia sedikit pemalu jadi jika kalian dijauhi maka dia malu sama kalian.”
“Cantik…”
“Benar kayak boneka saja….”
“benar juga… IMUT….”
Tampaknya responnya positif…
Mereka seperti melihat sesuatu hal yang luarbiasa dan tak hanya laki laki saja yang
memujinya bahkan sepertinya perempuan juga disini menyukainya.
“Arabella kalau kamu bisa duduk ditempat kosong… tapi nampaknya tidak ada tempar
yah….”
“Bapak dia bisa duduk bareng kita aja….”
“Baiklah, ayu dan rika yaah, apa nggk apa apa Arabella?”
Rika dan ayu mereka sering berbicara denganku saat diluar sekolah bagaimanapun mereka
tetanggaku… Jadi aku tampaknya tak perlu khawatir karena mereka anak yang baik
Diriku menoleh kearah Arabella tapi Dia tak menjawab dan hanya menganggukan kepalanya
jadi ku tandai itu sebagai “iya” dan langsung menuju kemereka
“Ok kita mulai pelajarannya…”
Selagi aku memberikan pelajaran ku, aku juga mendengar apa yang mereka bicarakan walau
itu dengan suara kecil tapi aku sangat mendengarnya…
“Boleh ku panggil kak arabella seperti bapak?”
“tidak, panggil saja annemi karena itu bakal lebih akrab….”
“Begitukah, Manisnya…. Pengen kucubit pipinya ah…”
“Apa!?”
“Ahem…”
Seketika mereka langsung diam dan kembali seperti semula….
“Hump..hahaha….”
“Kalian ini yaah… kita lagi pelajaran tau nggk?”
“Maaf pak abisnya kita lucu aja ngeliat tingkah mereka saat tiba tiba terdiam saat
mendengar suara dari bapak….”
“Baiklah kalian, kalau nggk salah ujian tengah semester bakal bentar lagikan? Sekarang
bapak hari ini hanya memberi kisi kisi saja, jadi kalian bebas mau lakuin apapun didepan
bapak tapi ingatlah jangan keluar dari kelas….”
“Beneran pak? Kalo gitu….”
“Iya bapak akan duduk disini sampe mata pelajaran bapak berakhir jadi kalian bisa abaikan
bapak.”
Mereka langsung asik sendiri….
aku sambil mengerjakan pekerjaan paruh waktuku dan sesekali melihat mereka
ku melihat Arabella dikrubuni banyak siswa dan siswi mungkin itu akan terasa seperti
introgasi, bertahanlah jika kau bisa bertahan dari itu maka aku yakin kau bisa mendapat
banyak teman
disana ada ayu dan rika jadi diriku tak perlu khawatir mereka akan menjaganya…
loh…
“ada apa Arabella?”
“bapak aku harus gimana…. Mereka terus berbicara padaku tapi aku… malah ketakutan…”
“janganlah menangis ok, aku yakin mereka penasaran dan tertarik padamu dan juga kalian
terlalu berlebihan Arabella jadi takutkan”
“Maafkan kami….”
Arabella yang tiba tiba kesini bersama ayu dan rika disampingnya dengan berbicara sambil
mengeluarkan air mata…
“kalian boleh bertanya silakan tapi satu satu oke?”
Kalau begitu kenapa tidak…..
“Baiklah kalian semua begini saja….”
Dengan mengangkat tubuhku dari kursi lalu memindahkan kursinya ke tengah didepan
papan tulis
“Arabella kau bisa duduk disini dan kalian semua duduk dikursi masing masing, kalian
sekarang yang ingin bertanya tentangnya ancungkan tangan dan pertanyaan kalian tak
boleh sama”
“Begitu, baiklah bapak…”
Mereka menurut dan seperti dan diduga mereka sangat antusias, mereka terus bertanya
soal dirinya, hal itu sangat membantuku mendapat informasi tentangnya tanpa harus
bertanya langsung dan agat diriku lebih baik bisa menyelesaikan masalah yang akan datang
kepadanya suatu hari nanti dengan mengenal kepribadian dan sesuatu semacamnya
Ting….dong…
Ha?!!
waktu pelajaran ke 5 sudah berakhir harap para guru pelajaran ke 6 untuk segera masuk
kekelas selanjutnya…..
kaget… padahal sudah 3 tahun aku bekerja disini tapi masih saja belum terbiasa akan bel
sekolah itu…
“sepertinya udah selesai pelajarannya, kalau begitu bapak