Anda di halaman 1dari 3

Bayangkan!!!!!

Kalian melihat ibu kalian sekarang berada di depan kalian,..

Ternyata tangan itu adalah tangan ibu kalian yang sedang memanggil kalian,..

Kadang kalian lihat sosok ibumu itu yang setiap hari kalian marahi dan hardik itu berada di
depanmu.

kalian lihat wajahnya yang sudah semakin tua karena memikirkan kemaksiatan yang kalian
lakukan,..

kalian lihat wajahnya yang semakin tua karena memikirkan anaknya yang nakal dan tidak pernah
menurut padanya,..

kalian lihat kerut wajahnya yang semakin tua karena mungkin sekarang beliau sedang sakit, tapi
tidak ia ceritakan padamu karena takut mengganggu pelajaranmu.

kalian lihat wajahnya semakin tua dan rambutnya semakin putih karena mungkin ia menderita
penyakit kronis yang tidak ia ceritakan padamu karena Dia takut mengganggu pelajaranmu.

Kemudian ibumu tersenyum padamu,.. Senyum yang sangat indah...

Kemudian ibumu mengecup keningmu, sebagaimana ketika Dia kecup keningmu saat kau sakit,
pada saat kau kecil dulu.

Kemudian ibumu mengusap kepalamu sebagaimana Dia mengusap ketika Dia menghiburmu saat
kau sedih waktu TK dan SD dulu.

Kemudian ibumu itu memelukmu dan kau merasakan energi cinta dan keikhlasan ibumu mengalir
pada dirimu malam ini.

Kemudian ibumu mengecup keningmu dan pipi sebelah kanan dan kirimu, sebagaimana yang biasa
Dia lakukan ketika Dia mengantar engkau ke TK, waktu engkau kecil dulu.

Kemudian ibumu membisikkan ditelingamu,.. Wahai anakku yang ibu cintai... maafkan ibu
mengganggumu di malam yang indah ini.

Maafkan kesalahan ibu selama ini ya, nak..! kalau ibu senantiasa menyuruhmu untuk sholat lima
waktu,.. Kalau ibu senantiasa menyuruhmu belajar dan mematikan televisi. Kalau ibu senantiasa
menyuruhmu untuk berbakti pada ibu dan Ayahmu.

Sebetulnya ibu tidak minta apa-apa, Nak..? Ibu cuma minta Doakan ibu satu menit saja setelah
sholat-sholatmu.

Nak,..! ibu tidak tahu apakah kau pulang nanti, kau masih bisa melihat dan bertemu dengan ibu...!
Mungkin ketika mobil sekolah mengantarkanmu ke rumah, kau melihat orang sudah berkumpul di
rumahmu.

Dan ketika kau masuk kedalam rumahmu,.kau sudah melihat ibumu ditutupi oleh kain,.

Ketika kau rabah wajah ibu telah dingin,..

Ketika kau rabah nadi ibu sudah tidak berdetak,..

Seandainya itu yang terjadi wahai anakku...

Maafkan ibumu ini,.. Maafkan jikalau ketika kecil dulu ibu sering memarahimu.

Terus terang, Nak...sejak dulu ibu ingin beli baju baru, tapi selalu ibu tahan supaya engkau bisa beli
baju baru agar engkau tidak malu dengan kawanmu.

Ibu ingin beli daster dan sandal baru, tapi selalu ibu tahan supaya engkau bisa beli sepatu baru agar
engkau tidak malu dengan kawanmu.

Seandainya ibu tak bisa menemuimu lagi esok hari,.. ibu titip Ayahmu, Nak..! Temani Dia gantikan
ibu untuk memasakkan masakan kesukaannya

Lihatlah baju Ayahmu, bahkan ketika kau tidur siang dan bangun di sore hari, Ayahmu belum
pulang,..Bukan..?

Bahkan ketika kau habis sholat ashar, engkau akan belajar Ayahmu mungkin belum pulang.

Dan ketika Ia pulang, kau melihat bajunya masih basah karena keringat untuk membesarkan dan
menyekolahkanmu,.

Temani Ayahmu, Nak.! Berbaktilah padanya, karena hanya Dialah satu-satunya kunci surga yang
bisa engkau masuk

Sekali lagi ibu minta maaf, jikalau ibu sering tidak berkenan kepadamu.

Maafkan ibu, Nak..! Maafkan ibumu yang Dhoif dan lemah ini.

Satu yang harus engkau ketahui,.. Dibalik semua kata-kata ibu,.. ibu selalu mencintaimu dan ibu
selalu bangun malam untuk mendoakan kesuksesan buatmu walaupun kau tertidur nyenyak di
kamarmu.

Kemudian ibumu melepaskan pelukannya dan Dia meninggalkan kamu,..Dia melambaikan tangan
kepadamu, dan saat itu kau bersimpuh.

Ibumu telah hilang di pandanganmu dan entah apakah engkau masih bisa melihat wajah ibumu
lagi...
"Ya Allah maafkan dosa hamba, maafkan dosa orang tua hamba,. sayangi mereka seperti mereka
menyayangi saat aku kecil dulu.

Lindungi mereka saat mereka melindungiku, dengan menjadikan tubuhnya menjadi selimut.
Seakan-akan tidak rela satu nyamuk pun menyentuhku.

Sayangi mereka saat mereka menemaniku di rumah sakit, Ya Allah....

Sayangi mereka sebagaimana mereka mengantarkan ku mendaftar SMA,.

Mengantarkanku di pintu rumah setiap hari, memasakkan aku nasi goreng kesukaanku...

Padahal Dia belum sarapan untuk mengisi perutnya, tapi Dia antarkan aku dipinggir rumah.

Dan Dia selalu mendoakan kebaikan kepadaku.

Sayangi mereka Ya Alah,..

Seandainya Engkau masih memberikan aku kesempatan untuk membahagiakan mereka, Ya Allah...

Aku ingin sekali mengajaknya bertawaf di Baitullah. Aku ingin sekali mengajaknya dan
menggandeng tangannya untuk Sha'i antara shafa dan marwah.

Untuk berdoa di masjid nabawi dengan uang hasil keringatku sendiri Ya Allah...

Ingin sekali aku memberikan hadiah ulang tahun untuk mengajaknya naik haji Ya, Allah....

Astagfirullah al-adzhim,... Astagfirullah al-adzhim...

Anda mungkin juga menyukai