Anda di halaman 1dari 5

Subhanallah,...

Anda melihat ibu anda sekarang berada di depan anda,..

Ternyata tangan itu adalah tangan ibu anda yang sedang memanggil anda,..

Kadang anda lihat sosok ibumu itu yang setiap hari anda marahi dan hardik itu
berada di depanmu.

Anda lihat wajahnya yang sudah semakin tua karena memikirkan kemaksiatan
yang anda lakukan,..

Anda lihat wajahnya yang semakin tua karena memikirkan anaknya yang
nakal dan tidak pernah menurut padanya,..

Anda lihat kerut wajahnya yang semakin tua karena mungkin sekarang beliau
sedang sakit, tapi tidak ia ceritakan padamu karena takut mengganggu
pelajaranmu.

Anda lihat wajahnya semakin tua dan rambutnya semakin putih karena
mungkin ia menderita penyakit kronis yang tidak ia ceritakan padamu karena
Dia takut mengganggu pelajaranmu.

Kemudian ibumu tersenyum padamu,.. Senyum yang sangat indah...

Kemudian ibumu mengecup keningmu, sebagaimana ketika Dia kecup


keningmu saat kau sakit, pada saat kau kecil dulu.

Kemudian ibumu mengusap kepalamu sebagaimana Dia mengusap ketika Dia


menghiburmu saat kau sedih waktu TK dan SD dulu.

Kemudian ibumu itu memelukmu dan kau merasakan energi cinta dan
keikhlasan ibumu mengalir pada dirimu malam ini.

Kemudian ibumu mengecup keningmu dan pipi sebelah kanan dan kirimu,
sebagaimana yang biasa Dia lakukan ketika Dia mengantar engkau ke TK,
waktu engkau kecil dulu.
Kemudian ibumu membisikkan ditelingamu,.. Wahai anakku yang ibu cintai...
maafkan ibu mengganggumu di malam yang indah ini.

Maafkan kesalahan ibu selama ini ya, nak..! kalau ibu senantiasa
menyuruhmu untuk sholat lima waktu,.. Kalau ibu senantiasa menyuruhmu
belajar dan mematikan televisi. Kalau ibu senantiasa menyuruhmu untuk
berbakti pada ibu dan Ayahmu.

Sebetulnya ibu tidak minta apa-apa, Nak..? Ibu cuma minta Doakan ibu satu
menit saja setelah sholat-sholatmu.

Nak,..! ibu tidak tahu apakah kau pulang nanti, kau masih bisa melihat dan
bertemu dengan ibu...!

Mungkin ketika mobil sekolah mengantarkanmu ke rumah, kau melihat orang


sudah berkumpul di rumahmu.

Dan ketika kau masuk kedalam rumahmu,.kau sudah melihat ibumu ditutupi
oleh kain,.

Ketika kau rabah wajah ibu telah dingin,..

Ketika kau rabah nadi ibu sudah tidak berdetak,..

Seandainya itu yang terjadi wahai anakku...

Maafkan ibumu ini,.. Maafkan jikalau ketika kecil dulu ibu sering
memarahimu.

Terus terang, Nak...sejak dulu ibu ingin beli baju baru, tapi selalu ibu tahan
supaya engkau bisa beli baju baru agar engkau tidak malu dengan kawanmu.
Ibu ingin beli daster dan sandal baru, tapi selalu ibu tahan supaya engkau bisa
beli sepatu baru agar engkau tidak malu dengan kawanmu.

Seandainya ibu tak bisa menemuimu lagi esok hari,.. ibu titip Ayahmu, Nak..!
Temani Dia gantikan ibu untuk memasakkan masakan kesukaannya

Lihatlah baju Ayahmu, bahkan ketika kau tidur siang dan bangun di sore hari,
Ayahmu belum pulang,..Bukan..?

Bahkan ketika kau habis sholat ashar, engkau akan belajar Ayahmu mungkin
belum pulang.

Dan ketika Ia pulang, kau melihat bajunya masih basah karena keringat untuk
membesarkan dan menyekolahkanmu,.

Temani Ayahmu, Nak.! Berbaktilah padanya, karena hanya Dialah satu-


satunya kunci surga yang bisa engkau masuk

Sekali lagi ibu minta maaf, jikalau ibu sering tidak berkenan kepadamu.

Maafkan ibu, Nak..! Maafkan ibumu yang Dhoif dan lemah ini.

Satu yang harus engkau ketahui,.. Dibalik semua kata-kata ibu,.. ibu selalu
mencintaimu dan ibu selalu bangun malam untuk mendoakan kesuksesan
buatmu walaupun kau tertidur nyenyak di kamarmu.

Kemudian ibumu melepaskan pelukannya dan Dia meninggalkan kamu,..Dia


melambaikan tangan kepadamu, dan saat itu kau bersimpuh.

Ibumu telah hilang di pandanganmu dan entah apakah engkau masih bisa
melihat wajah ibumu lagi...
"Ya Allah maafkan dosa hamba, maafkan dosa orang tua hamba,. sayangi
mereka seperti mereka menyayangi saat aku kecil dulu.

Lindungi mereka saat mereka melindungiku, dengan menjadikan tubuhnya


menjadi selimut. Seakan-akan tidak rela satu nyamuk pun menyentuhku.

Sayangi mereka saat mereka menemaniku di rumah sakit, Ya Allah....

Sayangi mereka sebagaimana mereka mengantarkan ku mendaftar SMA,..

Mengantarkanku di pintu rumah setiap hari, memasakkan aku nasi goreng


kesukaanku...

Padahal Dia belum sarapan untuk mengisi perutnya, tapi Dia antarkan aku
dipinggir rumah.

Dan Dia selalu mendoakan kebaikan kepadaku.

Sayangi mereka Ya Alah,..

Seandainya Engkau masih memberikan aku kesempatan untuk


membahagiakan mereka, Ya Allah...

Aku ingin sekali mengajaknya bertawaf di Baitullah. Aku ingin sekali


mengajaknya dan menggandeng tangannya untuk Sha'i antara shafa dan
marwah.

Untuk berdoa di masjid nabawi dengan uang hasil keringatku sendiri Ya


Allah...

Ingin sekali aku memberikan hadiah ulang tahun untuk mengajaknya naik haji
Ya, Allah....

Astagfirullah al-adzhim,... Astagfirullah al-adzhim

Anda mungkin juga menyukai