Anda di halaman 1dari 1

*LATIHAN MENULIS CERPEN HARI KE-7*

Bercerita tentang remaja seakan tak pernah sepi. Dunia yang penuh warna, tawa tangis, riang sendu,
bahagia duka, silih berganti menerpa. Fase pencarian jati diri, mulai diam-diam mengagumi lawan jenis,
terkadang uring-uringan, dsb.
Warna remaja terasa di cerpen "Senja Bersama Lana", karya Rita SY (Republika, 08 Feb 2019). Silakan
dilanjutkan ceritanya.

============================

Lagi-lagi Lana berdiri di balkon itu, memandangi rumpunan ilalang yang terhampar sampai ke batas pantai
di depan rumahnya. Tak peduli embusan angin membuat rambutnya terlihat tak beraturan dan dingin
menyapu kulitnya. Sampai lana tersadar senja di tepi laut sudah menunjukkan hamparan oranye sampai
memantulkan warna senada dengan kulitnya. Dia hanya menatap lelaki muda membawa papan panjang
basah kuyup keluar dari lautan, Yora, anak tetangga sebelah yang dulu teman bermain kecil Lana. Tatapan
Lana yang memaku hati bergetar tak bisa menampik Yora ini cinta pertama Lana. Tapi, semakin mereka
tumbuh dewasa semakin seperti orang asing. Yora terlalu sibuk dengan karir cemerlangnya menjadi atlet
selancar nasional dengan 1 medali perak Olimpiade. Kesempatan menyapa sangat nihil. Dua minggu lagi
Lana juga harus kembali ke Bandung untuk kuliah. “Lanaa sini turun,” suara Ibu dari bawah memecah
keheningan Lana di atas balkon. Buru-buru dia kebawah. “Ini Ibu Maryam minta tolong kamu bantu Sonya
UN, dia kan sekarang kelas 3 SMA. Seminggu aja kok UNnya kan cuman seminggu,” mataku terbelalak
mendengar permintaan Ibu. “Kenapa Lana, Bu?” “Kan Yora sibuk dia juga gak lanjut kuliah jadi gak mau
ngajar adiknya. Ibu Maryam juga percayanya sama kamu soalnya kamu anak ITB.” Apakah ini yang
dinamakan pucuk dicinta ulampun tiba? Aku akan menghabiskan waktu banyak di rumah Yora. Tanpa
berfikir panjang aku mengiyakan tawaran ibu sambil berusaha menahan senyum berapadu girang. “Mulai
besok ya, Lan. Kamu ke rumah Ibu Maryam besok jam 2 siang.”
“Iya jadi ini jadi log-nya bisa jd persamaan eksponensial terus dapat deh nilai x-nya. Paham ya, Sonya?”
aku dan Sonya duduk bersebelahan di ruang tamu depan. Sebenernya aku daritadi celingak celinguk saat
Sonya fokus mengerjakan soal, kalau-kalau ada Yora lewat. Dia sepertinya sibuk latihan di pantai. “Oke
ini soal terkahir ya, Sonya. Kalau ada yang masih belum paham chat kakak aja. Terus ini PR soal UN
Matematika tahun 2018 dikerjain ya terus kirim chat juga. Nanti aku koreksi,” aku merapihkan buku-buku
dimeja begitu juga Sonya. Setelah berpamitan aku keluar rumah. “Eh, ada Lana. Ngajarin Sonya ya?” Aku
berpapasan dengan Yora didepan gerbang. “Iya, Yor. Yora apa kabar?” “Iya baik Lan. Bener juga ya lama
banget gak pernah ngobrol terkahir kelas 6 SD ya? Lana gimana masih suka Harry Potter? Ha ha.” Aku
hanya tertawa kecil. Dia masih ingat saja kesukaan aku. “Oya aku pamit ya.” “Iya, mau dianterin? Haha
kayaknya gak ya kan cuman disebelah haha,” tawa Yora sangat lepas ekspresinya mengingatkanku pada
masa kecil dulu. Aku juga ikut tertawa kecil. Aku berjalan menjauhi arah Yora tiba-tiba, “Lan, kamu gak
banyak berubah ya.” Tersentak hatiku dengan ucapan Yora itu aku hanya membalasnya dengan mulut
menyeringai.
Malam di kamar aku menjatuhkan diriku ke kasur, lelah sekali ingin segera tidur. Badan terlentang dengan
satu tanganku memeriksa HP. Ada chat masuk. “Kak, ini soal UN 2018 udah aku kerjain.” Oh, ini
sepertinya Sonya. Aku balas, “Ini Sonya? Boleh mana filenya.” “Bukan ini bukan Sonya, ini anak gendut
yang dulu kamu rebut permennya.” Tunggu! Yora? Dia menyapa aku. “Yora? Tau nomor aku darimana?”
“WKWK dari Sonya, dia belum ngerjain PRnya tuh!” “HAHA ada apa, Yor? Kok tiba-tiba ngechat.” “Gak
Lan, udah lama aja kita gak ketemu jadi rindu. Ops haha.” Aku melompat-lompat tak kuasa menahan hati
yang sudah gegap gempita mungkin suara lompatanku bisa terdengan Ibu. Semoga tidak. Aku hanya bisa
senyam senyum sendiri sambil membalas pesan ini yang terus berlanjut hingga tengah malam. Sepertinya
cinta pertamaku berjalan dengan mulus dan tak miris bertepuk sebelah tangan.

Anda mungkin juga menyukai