Anda di halaman 1dari 2

Salah satu sifat fotografi adalah otentisitas.

Artinya gambar yang dibuat merupakan pantulan dari


kenyataan. Dengan sifat inilah kadang sebuah hasil pemotretan lebih menyakinkan dari pada ribuan kata-
kata. Hasil pemotretan kadang mampu menggetarkan pemirsa, sehingga seseorang bisa ikut merasakan
atau ikut merenungi apa yang sesungguhnya terjadi pada sebuah karya foto.

Banyak sekali yang bisa diabadikan untuk menghasilkan sebuah karya foto. Mulai dari benda yang ada di
sekitar kita sampai benda di luar angkasa seperti bulan, bintang, matahari ataupun dari kejadian yang
terjadi di sekitar kita seperti bencana banjir yang beberapa waktu lalu, letusan gunung Merapi, banjir
bandang Wasior, tsunami di Mentawai.

Seorang fotografer bebas menentukan subyek bidikannya. Juga ia bebas menentukan kapan
pengambilannya, bagaimana sudut pandangnya, bagaimana pencahayaannya, sampai pilihan subyek
yang sangat menarik hati nuraninya atau kecenderungan pilihannya.

Seorang fotografer bebas menentukan subyek bidikannya. Juga ia bebas menentukan kapan
pengambilannya, bagaimana sudut pandangnya, bagaimana pencahayaannya, sampai pilihan subyek
yang sangat menarik hati nuraninya atau kecenderungan pilihannya.

Fotografer media massa dituntut untuk peka pada masalah-masalah yang sedang ramai (menjadi
perhatian khalayak).

Jadi tugas seorang fotografer media massa ialah menelusuri aspek-aspek subyek yang akan menarik
minat paling banyak dari khalayak ramai, kemudian menyajikannya dalam bentuk gambar yang indah.

Untuk menjadi fotografer media massa bisa dimulai dari bawah dengan membuat gambar dan
mengirimkan ke media massa daerah. Jangan langsung mengirimkan ke media massa yang berskala
nasional atau internasional, karena akan menghadapi saingan dari mereka yang sudah menguasai teknik
dan pengalaman luas.

Cara terbaik bagi seorang amatir untuk memperoleh pengalaman ialah dengan jalan berkarya dan terus
berkarya atau magang pada ahli kenamaan dengan sabar untuk memperoleh pengalaman dan peluang.

Sebagai fotografer media massa atau fotografer amatir yang kecenderungannya pada masalah sosial
serta kemanusiaan (human interest), mereka dituntut untuk memiliki kepekaan hati nurani yang lebih
dibandingkan fotografer lain.

Kalau kita lihat karya-karya foto pemenang hadiah foto jurnalistik Pulitzer, kita akan dibawa ikut
merasakan apa yang sesungguhnya terjadi. Hati nurani kita seakan diketuk dan kepedulian sosial kita
mungkin akan timbul dan bangkit, untuk memperhatikan dan membantu saudara-saudara kita yang
miskin dan kelaparan di belahan dunia.

Karya Kevin memperoleh Pulitzer 1994, sebuah penghargaan tertinggi karya pers di Amerika Serikat.

Karya fotografer freelance Charles Porter yang menggambarkan seorang petugas pemadam kebakaran
sedang menggendong anak berusia satu tahun yang menjadi korban peristiwa pemboman di Oklahoma,
terpilih sebagai peraih hadiah penghargaan tertinggi Pulitzer tahun 1996, yang diumumkan di Universitas
Columbia. Paling tidak tersirat dalam karya foto itu adanya kesan, yang kuat seharusnya memperhatikan
serta melindungi yang lemah.

Karya foto Eddie Adams, seorang fotografer asal Amerika Serikat yang memenangkan hadiah foto
jurnalistik Pulitzer tahun 1969. Dalam karyanya ia menampilkan komandan polisi Vietnam Selatan,
Brigjen Nguyen Ngoc Loan, sedang menembak seorang Vietkong yang menjadi tawanannya. Foto yang
diabadikan di medan pertempuran kota Saigon tanggal 1 Februari 1968 tersebut ternyata sangat berhasil
dalam melukiskan kekejaman dan kekotoran perang Vietnam. Dengan melihat foto tersebut, orang bisa
merenungi dan merasakan apa yang sesungguhnya terjadi dengan peperangan.

Atau karya-karya foto di media massa yang menggambarkan banjir di DKI Jakarta, tsunami di Mentawai,
banjir bandang di Wasior, letusan gunung Merapi, dll. Kepedulian sosial masyarakat akan terketuk dan
sebisa mungkin ikut membantu atau paling tidak ikut merasakan, bagaimana kalau yang kena bencana
rumah kita.

Dari karya-karya foto yang mendapatkan penghargaan bisa ditarik sebuah "benang merah" dari subyek
yang berwujud berupa subyek yang tak berwujud seperti ide yang orisinal, konsep, perasaan, emosi
serta getaran jiwa yang terdapat dalam sebuah karya foto.

Memang menghasilkan karya foto yang bisa membangkitkan atau menimbulkan rasa kepedulian sosial
bila orang melihat memerlukan pemahaman terhadap aspek-aspek subyek yang dipotret serta kepekaan
fotografer terhadap subyek selain penangkapan momen yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai